bab 2 landasan teori sistem informasi -...

57
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang teratur. Hal ini juga dikemukakan oleh Satzinger, Jackson, & Burd(2010, p6), yang mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen yang tidak berhubungan satu sama lain, yang digunakan bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem terbagi menjadi tiga komponen dasar yang saling berinteraksi atau fungsi dasar, yaitu : - Input, yaitu bagian yang mencakup pengambilan elemen yang masuk ke dalam sistem untuk di proses - Proses, yaitu bagian yang mencakup perubahan input menjadi output. - Output, yaitu bagian yang mencakup elemen yang dihasilkan dari proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu hasil yang mempunyai arti bagi user tertentu. Hal ini juga dikemukakan oleh Satzinger, Jackson, & Burd(2010, p7), informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisir menjadi sesuatu yang bermakna untuk seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi daya yang diharapkan dapat memiliki makna bagi penerimanya Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan komponen yang tidak berhubungan satu sama lain, namun digunakan bersama-sama, diproses, disimpan dan menghasilkan hasil akhir yaitu informasi untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan. Hal ini disampaikan juga oleh Satzinger, Jackson, dan Burd(2008, p8), yang mengatakan

Upload: ngokhuong

Post on 11-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, yang bekerja

sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan

keluaran melalui proses transformasi yang teratur. Hal ini juga dikemukakan oleh

Satzinger, Jackson, & Burd(2010, p6), yang mengatakan bahwa sistem adalah

kumpulan dari komponen yang tidak berhubungan satu sama lain, yang digunakan

bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem terbagi menjadi tiga

komponen dasar yang saling berinteraksi atau fungsi dasar, yaitu :

- Input, yaitu bagian yang mencakup pengambilan elemen yang masuk ke dalam

sistem untuk di proses

- Proses, yaitu bagian yang mencakup perubahan input menjadi output.

- Output, yaitu bagian yang mencakup elemen yang dihasilkan dari proses untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu

hasil yang mempunyai arti bagi user tertentu. Hal ini juga dikemukakan oleh

Satzinger, Jackson, & Burd(2010, p7), informasi adalah data yang telah diproses atau

diorganisir menjadi sesuatu yang bermakna untuk seseorang. Informasi dibentuk dari

kombinasi daya yang diharapkan dapat memiliki makna bagi penerimanya

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah kumpulan komponen yang tidak berhubungan satu sama lain,

namun digunakan bersama-sama, diproses, disimpan dan menghasilkan hasil akhir

yaitu informasi untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan. Hal ini

disampaikan juga oleh Satzinger, Jackson, dan Burd(2008, p8), yang mengatakan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

7

bahwa sistem informasi adalah kumpulan komponen yang tidak berhubungan satu

sama lain yang dikumpulkan, di proses, di simpan, dan menghasilkan informasi yang

dibutuhkan.

Gambar 2.1.1 Sistem Informasi dan Komponen-Komponen

(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2008, p8)

Pada Gambar 2.1.1, menjelaskan bahwa komponen-komponen yang dimiliki oleh

sistem Informasi, yaitu proses input dan output yang dijelaskan subbab 2.1 pada

halaman6, hardware yang dijelaskan pada halaman12 sub bab 2.3, people yang

dijelaskan pada halaman 11 sub bab 2.3, software yang dijelaskan pada halaman 11

sub bab 2.3, data yang dijelaskan pada halaman11 sub bab 2.3, prosedur yang

dijelaskan pada halaman11 sub bab 2.3.

2.2 Database

2.2.1 Data dan Database

Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas atau buku, ataupun tersimpan

sebagai file di dalam database yang dapat berupa angka-angka hasil dari sebuah

analisis dan observasi. Data digunakan sebagai bahan dalam suatu proses pengolahan

data. Pengertian data juga diperkuat oleh Connolly dan Begg (2010, p70) yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

8

mengemukakan bahwa data merupakan bagian terpenting dari komponen suatu

database. Data merepresentasikan objek dan kejadian serta nilai yang tersimpan

sehingga memiliki arti dan kepentingan kepada penggunanya. Data terdiri dari fakta-

fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak memiliki arti bagi user atau fakta

mentah yang belum diolah.

Database merupakan tempat penyimpanan data yang sangat besar yang dapat

digunakan secara bersamaan oleh banyak departemen dan user, serta dibuat untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.Databasemerupakan relasi

logical dari data yang terdiri atas entitas-entitas, atribut-atribut, serta relationship

dari informasi perusahaan. Database merupakan kumpulan data yang terogranisir,

dikumpulkan, dan saling berhubungan, yang akan berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari perusahaan atau organisasi.Hal ini juga disampaikan oleh

Connolly dan Begg(2010, p65), yang mengatakan bahwa database adalah

sekumpulan data beserta deskripsinya yang saling berhubungan secara logis, serta

didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu perusahaan.

2.2.2 System Boundary

System boundary adalah pengelompokan sub sistem dengan sub sistem lain,

dan berhubungan satu sama lain serta saling menerima input dan output. Seperti yang

dikemukakan olehSatzinger, Jackson, dan Burd(2008, p8), system boundary adalah

pemisahan antara sistem dan lingkungannya yang saling menerima input dan output.

Input dan output merupakan bagian yang sangat penting dari analisis dan

perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang juga disebut sebagai key

components, dan orang tersebut melakukan beberapa hal dalam sistem kerja. Maka

dari itu terdapat boundary lainnya yang sangat penting bagi system analyst yaitu

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

9

automation boundaryyang merupakan bagian dari sistem yang terotomatisasi,

sedangkan bagian lainnya dikerjakan oleh orang.

Gambar 2.2.2.1The system boundary versus the automation boundary

(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2008, p8)

Pada Gambar 2.2.2.1diatas menjelaskan struktur dari system boundary dengan

automation boundary. Automation boundary merupakan bagian yang otomatis dalam

sistem, tugas terselesaikan sendiri oleh computer, sedangkan system boundary

merupakan keseluruhan bagian, dimana terdapat automation boundary didalamnya.

2.2.3 Application Programs

Aplikasi adalah sebuah informasi yang digunakan untuk memecahkan

masalah, Penjelasan ini diperkuat oleh Satzinger, Jackson, dan Burd(2008, p47),

aplikasi adalah sebuah sistem informasi yang baru yang dapat memberi kepuasaan

kepada kebutuhan user dengan problem domain.Program aplikasi merupakan sebuah

program yang berhubungan dengan database, untuk menghasilkan informasi yang

dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan. Hal ini diperkuat olehConnolly dan

Begg(2010, p67), program aplikasi adalah program komputer yang berinteraksi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

10

dengan database yang akan membuat suatu pernyataan ke DBMS. Program aplikasi

membuat dan merawat database dan menghasilkan informasi.

2.3 Database Management System(DBMS)

DBMS adalah sistem manajemen operasi yang berupa peramgkat lunak yang

memungkinkanuser berinteraksi dengan program aplikasi dan database untuk

memenuhi kebutuhan akan informasi yang terus berkembang.Seperti yang

dikemukakan oleh Connolly dan Begg(2010, p66), DBMS adalah suatu sistem

perangkat lunak yang memungkinkan user berinteraksi dengan program aplikasi dan

database.

a. Fasilitas Database

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS menyediakan berbagai fasilitas

sebagai berikut :

- Fasilitas untuk mendefinisikan database, biasanya menggunakan Data

Definition Language (DDL). DDL mengizinkan user untuk

menspesifikasikan tipe dan struktur data, serta batasan aturan mengenai data

yang bisa disimpan ke dalam database tersebut.

- Fasilitas untuk mengizinkan user untuk menambah, mengubah, menghapus,

serta mendapatkan kembali data dari database, biasanya menggunakan Data

Manipulation Language (DML).

- Fasilitas untuk mengontrol akses ke database. Contohnya :

o Sistem keamanan, yang mencegah user yang tidak memiliki autoritas

untuk mengakses data. Sehingga user akan ditentukan terlebih dahulu

grant access nya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

11

o Sistem integrasi, yang memelihara konsistensi penyimpanan data,

sehingga databasemenjadi terintegrasi, data pun menjadi konsisten.

o Sistem kontrol pengembalian data, yang dapat mengembalikan data ke

keadaan sebelumnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau

perangkat lunak.

o Katalog yang dapat diakses oleh pengguna, yang berisi deskripsi atau

penjelasan dari data di dalam database.

b. Komponen –Komponen DBMS

Komponen-komponen dari DBMS akan diidentifikasi menurut Connolly dan

Begg (2010, p66), terdapat lima komponen DBMS yaitu :

Gambar 2.3.1Komponen - komponen utama DBMS

(Connolly dan Begg, 2010, p68)

Error! Reference source not found.Gambar 2.3.1diatas menjelaskan komponen-

komponen utama yang terdapat pada DBMS, yaitu sebagai berikut :

- Hardware

Hardware atau perangkat keras ini dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan

aplikasi, hardware dari computer tunggal ke mainframe tunggal dari komputer-

komputer. Bagian dari hardware tergantung pada kebutuhan organisasi dan

DBMS yang digunakan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

12

Gambar 2.3.2Konfigurasi Hardware (Connolly dan Begg, 2010, p69)

Pada Gambar 2.3.2diatas terdiri atas server yang kecil, dengan central

serveryang berada di London yang merupakan backend dari DBMS. Central

serveradalah bagian dari DBMS yang mengatur dan mengontrol akses ke

database. Gambar diatas juga menunjukan beberapa komputer yang berada di

lokasi yang berbeda-beda yang menjadi bagian dari DBMS yang berinteraksi

langsung dengan user. Arsitektur ini disebut dengan client server, back end

adalah server, sedangkan front end merupakan client.

- Software

Software berupa DBMS itu sendiri, program aplikasi, sistem operasi, serta

jaringan perangkat lunak jika DBMS digunakan melalui suatu jaringan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

13

- Data

Data adalah komponen mendasar yang paling penting, yang akan diolah di

DBMS. Data merupakan jembatan penghubung antara komponen mesin

(hardware dan software) dan manusia (user). Databaseterdiri atas data

operasional dan metadata.

- Prosedur

Prosedur merupakan petunjuk dan aturan yang digunakan untuk merancang

database, userdari sistem dan staff yang mengatur database membutuhkan

prosedur yang terdokumentasi untuk tahu bagaimana cara menggunakan atau

menjalankan sistem.

- People

People merupakan orang yang terlibat didalam sistem, yang terdiri dari :

o Database Administrator (DBA)

Database dan DBMS merupakan satu kesatuan sumber yang harus di atur

seperti sumber lainnya, sehingga memerlukan peranan manusia untuk

mengaturnya. DBA bertanggung jawab untuk realisasi fisikal dari database,

termasuk desain fisikal databasedan implementasi, keamanan, dan

mengontrol integritas dan merawat sistem operasional.

o Database Designers

Database designer berfokus dengan mengidentifikasi data (entitas,

attributes), hubungan antar data, constraints dari data yang disimpan di

dalam database, memutuskan bagaimana desain logikal databasemenjadi

realisasi fisikal.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

14

o Application Developers

Tugas dari application developers adalahketika database telah

diimplementasi, program aplikasi yang menyediakan fungsi yang

dibutuhkan oleh end-user harus diimplementasikan.

o End User

End user merupakan “client” dari database, yang di desain,

diimplementasikan dan di maintenance untuk melayani kebutuhan informasi

dari end user.

c. Kelebihan Database Management System

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan DBMS, menurut Connolly

dan Begg(2010, pp77-80), yaitu sebagai berikut :

- Mengontrol data yang berulang

Pendekatan databasemengeleminasi pengulangan data dengan mengintegrasikan

dokumen sehingga data sebelumnya tidak disimpan lagi untuk mengurangi

terjadinya pengulangan data.

- Konsistensi data

Dengan mengontrol eleminasi dan mengontrol pengulangan data, DBMS akan

mengurangi resiko adanya data yang tidak konsisten.

- Mendapatkan beberapa informasi dari data yang sama

Dengan mengintegrasi data operasional, memungkinkan organisasi untuk

memperolehinformasi turunanyang berbeda-beda dari data yang sama. Informasi

turunan yang dimaksud adalah informasi yang dihasilkan dari sumber yang

sama, namun informasi dihasilkan dapat berbeda-beda, sesuai dengan apa yang

dibutuhkan oleh user.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

15

- Dapat berbagi data

Normalnya files hanya dimiliki oleh orang atau department yang digunakan,

namun di sisi lain databaseyang ada pada suatu organisasi dapat di bagi ke user

yang telah diberi hak akses. Biasanya jika aplikasi baru dibuat, maka akan

membutuhkan data yang sudah ada pada database, dan hanya menambah data

yang tidak disimpan, kemudian aplikasi baru juga dapat menggunakan fungsi

yang disediakan oleh DBMS, untuk mendefinisikan dan memanipulasi,

concurrency dan kontrol recovery.

- Meningkatkan integritas data

Database integrity menujuk pada validitas dan konsistensi data yang disimpan.

Integrity biasanya di tunjukan dengan constraints.

- Meningkatkan keamanan

Database security adalah perlindungan dari database untuk melindungi data dari

user yang tidak memiliki hak akses.

- Meningkatkan standarisasi

Memperbolehkan DBA mendefinisikan DBMS untuk kebutuhan standar.

Termasuk didalamnya departemen, organisasi, nasional, standar internasional

seperti format data untuk memfasilitasi peruktan daya antar sistem, penamaan,

dokumentasi standar, prosedur yang upate, dan access rule.

- Skala ekonomi

Menggabungkan semua data operasional organisasi kedalan satu databasedan

menciptakan sekumpulan aplikasi yang akan beroperasi didalam satu sumber

data yang akan mengurangi pengeluaran.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

16

- Menyeimbangkan kebutuhan berdasarkan masalah

Setiap user atau department membutuhkan apa yang menjadi konflik kebutuhan

dengan user yang lain, dikarenakan databasedibawah kontrol dari DBA, DBA

dapat membuat keputusan tentang desain dan operasional menggunakan

database, yang akan menyediakan sumber terbaik untuk digunakan keseluruhan

perusahaan.

- Meningkatkan akses data.

Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan department akan

langsung di akses di end user. Hal ini menyediakan sistem dengan fungsi yang

potensial.

- Meningkatkan produktivitas

DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang programmer akan ditulis di file

based application.DBMS menyediakan low-level file-handling yang menjadi

typical didalam aplikasi program dan berfungsi supayaprogrammer lebih fokus

kepada fungsi yang spesifik dan dibutuhkan tanpa khawatir mengenai detil low-

level implementasi.

- Meningkatkan pemeliharaan data

Di sistem file-based, setiap program aplikasi mengakses data yang dibuat untuk

masing-masing program aplikasi, sehingga membuat program aplikasi sangat

bergantung pada data. deskripsi data dan cara untuk mengakses data di buat

kedalam setiap program aplikasi, membuat program bergantung pada data.

DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi, sehingga ketika terjadi update

dari deskripsi data, maka terupdate di aplikasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

17

- Meningkatkan concurrency

Beberapa sistem file-based, jika dua atau lebih user yang mengakses data yang

sama diwaktu yang bersamaan, memungkinkan informasi menjaditidak valid dan

integritas menurun . DBMS dapat mengatur akses concurrent databasesehingga

masalah seperti diatas tidak terjadi

- Meningkatkan proses backup dan recovery

Jika terjadi kerusakan sistem atau media, maka sistem file-based dapat

menyediakan, banyak tempat sistem file-based bertanggung jawab kepada user

untuk menyediakan sebuah ukuran untuk melindungi data dari kegagalan sistem

komputer atau program aplikasi.

d. Kekurangan DBMS

Selain terdapat kelebihan, DBMSjuga mempunyai kelemahan, yaitu sebagai

berikut :

- Kompleksitas

Provisi dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang baik dapat membuat

DBMS menjadi lebih kompleks. DBA, developers, database designer dan end-

users harus mengerti fungsi dan mengambil keuntungan. Kegagalan mengerti

sistem akan membuat keputusan desain yang buruk, yang mana akan memiliki

konsekuensi yang serius untuk organisasi.

- Ukuran

Kompleksitas dari fungsimembuat DBMS menjadi perangkat lunak yang besar,

sehingga memakan banyak memori.

- Biaya

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

18

Biaya dari DBMS bervariasi, dan tergantung dari lingkungan dan fungsi yang

disediakan, biaya tergantung dari seberapa banyak user.

- Penambahan biaya perangkat keras

Kebutuhan dari penyimpanan disk DBMS dan database memungkinkan untuk

membeli tambahan penyimpanan data.

- Biaya konversi

Dengan adanya DBMS dan hardware yang baru, maka diperlukan biaya untuk

training staff untuk menggunakan sistem ini, biaya ini yang mungkin menjadi

alasan utama mengapa beberapa organisasi lebih memilih menggunakan

program yang lama.

- Performa

Sistem file-based hanya digunakan untuk aplikasi yang spesifik saja, maka hasil

performanya baik. Namun DBMS digunakan untuk umum, jadi aplikasi bisa

lebih dari satu, hasil akhirnya, beberapa aplikasi tidak berjalan cepat sesuai yang

mereka gunakan, dikarenakan DBMS digunakan oleh beberapa apliasi yang

lainnya.

- Kemungkinan kegagalan yang lebih besar

Dikarenakan DBMS digunakan secara central, maka jika suatu saat terdapat

kegagalan dalam DBMS, maka aplikasi program dan user yang mengakses

DBMS tidak dapat menjalankan operasional.

e. Fungsi DBMS

Menurut Connolly dan Begg(2010, p99), DBMS memiliki beberapa fungsi, yaitu

sebagai berikut :

- Datastorage, retrieval dan update.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

19

Sebuah DBMS harus menyediakan user dengan kemampuan untuk menyimpan,

mendapatkan, dan mengupdate data didalam database

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

20

- A user-accessible catalog

Sebuah DBMS harus menyediakan catalog yang dimana catalog tersebut berisi

deskripsi dari data yang disimpan dan di akses oleh user.

- Transaction support

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang akan memastikan semua

update sesuai dengan transaksi yang dibuat.

- Concurrency control service

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk memastikan database di

perbaharui dengan benar ketika banyak user mengupdate database secara

bersamaan.

- Recovery services

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk recovering database jika

database mengalami kerusakan. Kerusakan database berpengaruh terhadap

operasional, sehingga proses perbaikan database dibutuhkan. Salah satunya

yaitu recovery database.

- Authorization services

Sebuah DBMS meyediakan mekanisme untuk memastikan hanya user yang

resmi saja yang bisa mengakses database.Sehingga user yang tidak didaftarkan

terlebih dahulu tidak bisa mengakses database, ini akan meningkatkan

keamanan data.

- Support for datacommunication

Sebuah DBMS harus mampu mengintegrasikan komunikasi antara software.

Ketika user mengakses database dari remote locationsm̧aka DBMS akan

menerima request communications messages yang dibuat oleh Data

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

21

Communications Messages (DCM) maka DBMS mampu berintegrasi dengan

bermacam,-macam DCM.

- Integrity services

Sebuah DBMS harus memastikan perubahan yang ada di dalam database sudah

melihat dari rules yang dipakai. Integritas biasanya ditampilkansebagai

constraint.

- Services to promote data independence

Sebuah DBMS harus ada fasilitas-fasilitas yang mendukung program

independence dari struktur actual dari database.

- Utility services

Sebuah DBMS harus menyediakan kumpulan dari utility services.Program utility

membantu DBA mengelola database menjadi efektif. Beberpa utilities

beroperasi pada external level, dan secara konsekuen diproduksi oleh DBA.

2.3.1 Client Server Architecture

Client Server Architecture merupakan program atau software yang saling

terhubung, antara client dan server. Server sebagai pusat atau sumber yang akan

memberikan informasi ke clients, maka sebaliknya clients akan menerima dari

server. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Satzinger, Jackson, dan Burd (2010,

p342), yang menyatakan bahwa Client Server Architecture dibagi menjadi dua jenis,

yaitu client dan server. Server akan mengatur satu atau lebih sumber sistem

informasi atau menyediakan layanan, sedangkan Client akan berkomunikasi dengan

server untuk meminta sumber atau layanan dan server bertanggung jawab atas

permintaan client tersebut.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

22

Gambar 2.3.1.1Client dan Server

(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2008, p342)

Gambar 2.3.1.1diatas menjelaskan bahwa terdapat Client dan Server yang

mempunyai tugas masing-masing, yaitu Client bertugas untuk melakukan permintaan

akses database, lalu database server akan menerima dan memberikan jawaban atau

kode status kepada client. Database server merupakan pusat atau sumber, client

hanya membuat permintaan saja kepada server.

2.3.1 ORACLE 10g

Oracle 10g ialah software database yang terdiri dari kumpulan data dalam

suatu sistem manajemen basis data Relational Database Management System

(RDBMS). Hal ini juga diperkuat oleh Mclaughlin(2007, p5), Oracle 10g adalah

suatu database yang diproduksi oleh Oracle Corporation, yang berpusat di Redwood

Shores, California. Oracle Database 10g Express Edition merupakan salah satu dari

produk database, yang dibatasi dengan 4GB (Gigabyte) untuk maksimum hardisknya

dan 1GB untuk RAM (Random Access Memory). Tapi semua fitur yang ada di sana,

bisa ditemukan di seluruh produk Oracle Database 10g.

Sistem database Oracle terdiri dari satu contoh aplikasi yang berhubungan

dengan data storage. Oracle dapat digunakan untuk mengelola informasi secara

terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle 10g mempunyai beberapa kelebihan,

yaitu sebagai berikut :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

23

- Mendukung penuh RDBMS

Oracle 10g secara penuh mendukung proses penyimpanan objek database ke

dalam tabel.

- Mempunyai fasilitas administrasi database

Administrasi database memudahkan user mengatur database dengan tampilan

Graphical User Interface (GUI) yang memuaskan.

- Mendukung penuh aplikasi internet dan windows.

Oracle 10g menyediakan bahasa yang cocok untuk aplikasi internet dan windows,

sehingga mudah dalam pengaplikasian, dan implementasi.

Oracle 10g juga mempunyai fitur-fitur yang baru dibandingkan

pendahulunya, yaitu sebagai berikut :

- Automatic Storage Management

Automatic storage managementuntuk menyimpan sekumpulan datakelompok

disk.

- Instalasi Komponen Terpisah

Beberapa komponen saat ini tidak diinstal pada media instalasi database Oracle.

- Enkripsi Password Database

Password setiap user yang mencoba remote login ke Oracle Database 10g

Release 1 (10.1) otomatis dienkripsi sebelum diremote.

- Data Pump Import dan Export

Oracle menggunakan fasilitas import dan export yang lebih cepat untuk transfer

file.

Pada saat ini PT.JNE menggunakan Oracle 9i, dimana fitur-fitur yang

dimiliki oleh Oracle 9i sama dengan fitur 10g, namun ada beberapa kelebihan dari

Oracle 10g yang tidak dimiliki oleh 9i, yaitu yang telah disebutkan sebelumnya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

24

2.3.2 Data Definition Language(DDL)

DDL adalah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan data, dan tidak

bisa digunakan untuk memanipulasi data. Hal ini dikemukakan oleh Connolly dan

Begg(2010, p92),yang mengatakan bahwa DDL adalah bahasa query yang

memberikan izin kepada DBA atau useruntuk menjelaskan entitas-entitas, atribut-

atribut dan relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi, dan digunakan bersama

constraints. DDL tidak bisa digunakan untuk manipulasi data, DDL digunakan untuk

mendefinisikan schema. Kumpulan dari pernyataan DDL adalah kumpulan dari

tempat penyimpanan table yang merupakan tempat penyimpanan khusus, dan disebut

dengan system catalog.

2.3.3 Data Manipulation Lamguage (DML)

DML adalah bahasa yang memungkinkan untuk memanipulasi data, user

dapat membuat pernyataan yang dapat menyebabkan manipulasi data terjadi. Seperti

yang disampaikan Connolly dan Begg(2010, p93),DML adalah bahasa yang

menyediakan kumpulan operasi-operasi yang mendukung operasi manipulasi data

dasar, yang ada di dalam database. Operasi manipulasi data biasanya melingkupi

beberapa hal, yaitu ;

- Insertion

Operasi ini merupakan proses memasukan data baru ke dalam database, proses

memasukan data bisa disertakan kondisi tertentu,berikut adalah contoh

operasinya :

INSERT INTO Customers VALUES (001, ‘Maya Fitri’, ‘Jl. Kebon Angsa No.99’);

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

25

SELECT * FROM Customers WHERE ID=001;

- Modification

Operasi ini merupakan operasi untuk melakukan perubahan data yang ada dalam

di database, perubahan data bisa dengan kondisi tertentu, berikut adalah contoh

operasinya :

- Retrieval

Operasi ini merupakan operasi untuk menampilkan data dari dalam database,

data yang ditampilkan bisa keseluruhan, atau hanya dalam kondisi tertentu saja,

berikut adalah contoh operasinya :

- Deletion

Operasi ini merupakan operasi untuk menghapus data atau record di dalam

database, proses menghapus data ini bisa dengan kondisi yang ditentukan,

berikut adalah contoh operasinya :

Bagian dari DML yang melibatkan pengambilan data disebut dengan bahasa

query. Bahasa query dapat didefinisikan sebagai bahasa high level dengan tujuan

khusus untuk memenuhi berbagai macam pengambilan data dari database.

2.3.3.1 Procedural DMLs

Procedural DMLs adalah bahasa yang memberikan izin kepada useruntuk

menjelaskan kepada sistem data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan

UPDATE Customers SET Salary=Salary*1.03);

DELETE FROM Customers WHERE ID=002;

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

26

data tersebut.User harus menunjukan semua operasi akses data yang digunakan

untuk menjalankan prosedur untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

(Connolly dan Begg, 2010, p93)

2.3.3.2 Nonprocedural DMLs

Menurut Connolly dan Begg(2010, 93), Nonprocedural DMLsadalah bahasa

yang mengizinkan useruntuk menyatakan data apa saja yang dibutuhkan tanpa

menyatakan bagaimana data tersebut harus diambil. DBMS menerjemahkan

pernyataan DML, menjadi satu atau lebih prosedur yang dapat memanipulasi

kumpulan record yang dibutuhkan..

2.4 Relational Model

2.4.1 Relational Data Structure

Menurut Connolly dan Begg(2010, p144), Relational Data Structure terdiri

atas tujuh bagian, yaitu :

- Relation

Relation adalah sebuah tabel dengan baris dan kolom.Relation ditunjukan

padaGambar 2.4.1.1 halaman 27. Relation hanya diaplikasikan pada tingkat

external dan konseptual dari ANSI-SPARCArchitecture, dan tidak bisa di

aplikasikan pada struktur fisikal di database.

- Attribute

Attribute adalah sebuah nama pada kolom dari sebuah relation. Sebuah relasi

direpresentasikan sebagai dua dimensi di tabel. Attribute ditunjukan

padaGambar 2.4.1.1 halaman 27.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

27

- Domain

Masing-masing attributebisa mempunyai domain yang tidak sama, namun dua

atau lebih attributes juga bisa mempunyai domain yang sama. Konsep domain

ini sangat penting, dikarenakan mengizinkan user untuk menentukan nilai

attribute.Domain ditunjukan Gambar 2.4.1.1.

Gambar 2.4.1.1Attributes Domain (Connolly dan Begg, 2010, p145)

- Tuple

Tuple adalah sebuah baris dari sebuah relation.Tuple menentukan nilai dari

attribute.Tuple ditunjukan pada Error! Reference source not found.Gambar

2.4.1.1.

- Degree

Degree adalah jumlah attributes yang ada pada relation. Sebuah relasi yang

mempunyai one degree, disebut dengan unary, yang mempunyai dua attributes

disebut dengan binary, yang mempunyai tiga attribute disebut dengan ternary,

kemudian yang mempunyai lebih dari tiga attribute disebut dengan n-ary.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

28

Gambar 2.4.1.2Instances of the Branch and Staff relations

(Connolly dan Begg, 2010, p145)

2.4.2 Relational Keys

Menurut Connolly dan Begg(2010, p150), Relational Keys dibagi menjadi

empat jenis key, yaitu :

- Superkey

Superkey adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut yang

mengidentifikasikan tuple dalam sebuah relation.

- Candidate Key

Candidate Key adalah sebuah superkey yang ada didalam relation. Candidate

Key K untuk sebuah relation R mempunyai dua sifat, antara lain :

a. Uniqueness

Pada setiap tuple dari R, nilai dari K mengidentifikasi tuple tersebut. Nilai

key harus berupa nilai yang unik, atau nilai yang tidak sama dengan nilai

yang lainnya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

29

b. Irreducibility

Tidak terdapat bagian yang tepat pada K yang mempunyai sifat yang

unik.Candidate Key mempunyai sifat yang tidak bisa di reduce.

- Primary Key

Primary Key adalah Candidate Key yang dipilih untuk mengidentifikasi tuples

yang unik didalam sebuah relation.Primary key merupakan nilai yang tidak bisa

sama dengan attribut lain,

- Foreign Key

Foreign Key adalah sebuah atribut atau kumpulan dari atribut, didalam satu

relation yang cocok dengan candidate key dari beberapa relation yang mungkin

dengan relation yang juga sama.

2.4.3 Entity Relationship Modelling

ER Modelling adalah sebuah pemodelan entitas yang saling berhubungan. ER

Modelling dibuat untuk melihat secara keseluruhan apa saja entitas yang ada di

dalam perancangan database dan bagaimana hubungan antar entitas tersebut. Hal ini

diperkuat dengan pendapat dari Connolly dan Begg(2010, p371), yang berpendapat

bahwa ER Modelling merupakan pendekatan top-down untuk merancang database

yang dimulai dengan mengidentifikasi data-data penting yang disebut dengan entitas

dan relationship di dalam pemodelan suatu data.

Konsep dari ER modelling digambarkan dengan ER, diagram ini

menampilkan hubungan antar data, dan merepresentasikan objek ke dalam bentuk

fisik.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

30

Gambar 2.4.3.1Entity Relationship Diagram

(Connolly dan Begg, 2010, p372)

PadaGambar 2.4.3.1Entity Relationship Diagrammenggambarkan ER-diagram dari

Branch View of Dream Home.

2.4.3.1 Entity Type

Tipe entitas merupakan perwakilan dari sekumpulan objek yang memiliki

properti, behavior yang sama. Setiap designer yang merancang tipe entitas mungkin

saja nama tipe entitas bisa berubah satu sama lain. Hal ini diperkuat oleh Connolly

dan Begg(2010, p372), tipe entitas adalah sekumpulan objek dengan property yang

sama dan keberadaannya diakui oleh perusahaan ada secara independen.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

31

Ada 2 jenis tipe entitas :

1. Strong Entity Type, yaitu tipe entitas yang tidak bergantung pada entitas lainnya,

dan mampu berdiri sendiri. Strong Entity dapat dilihat pada Gambar

2.4.3.1.1Strong dan Weak Entityhalaman 31.

2. Weak Entity Type, yaitu tipe entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas

lainnya, dan biasanya tidak ada primary key, oleh karena itu memerlukan entitas

lain untuk bisa disebut sebagai entitas. Weak Entity dapat dilihat padaGambar

2.4.3.1.1 halaman 31.

Gambar 2.4.3.1.1Strong dan Weak Entity

(Connolly dan Begg, 2010, p384)

Error! Reference source not found.Gambar 2.4.3.1.1Strong dan Weak Entity,

menunjukan yang menjadi strong entity adalah client, sedangkan yang menjadi weak

entity adalah preference. Client yang menjadi strong entity dikarenakan jika

hubungan states dihapus, maka client tetap dapat menjadi entitas. Sedangkan

preference tidak akan menjadi entitas jika hubungan states nya dihapus. Hal ini

menjadikan preference menjadi weak entity.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

32

2.4.3.2 Relationship Types

Di dalam penggambaran ER Modelling, hubungan antar entitas harus

digambarkan. Tipe hubungan yang terjadi antar entitas juga ada banyak jenisnya.

Menurut Connolly dan Begg(2010, p374), relationship type adalah sekumpulan

asosiasi di antara satu atau lebih tipe entitas.

Gambar 2.4.3.2.1Entity Types

(Connolly dan Begg, 2010, p374)

Entity Types, menggambarkan hubungan antara staff dan branch.

a. Jenis Hubungan

Terdapat beberapa jenis hubungan, yaitu :

• Dependency (Ketergantungan)

Dependency adalah hubungan semantic antara dua benda dimana perubahan

pada suatu benda (benda yang bebas) bisa saja mempengaruhi semantik

benda yang lain (benda yang bebas).

Gambar 2.4.3.2.2Dependency

(Connolly dan Begg, 2010, p374)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

33

• Association (Asosiasi)

Association adalah hubungan struktural yang menggambarkan sebuah set

dari hubungan, sebuah hubungan yang menjadi penghubung di antara objek.

Gambar 2.4.3.2.3Association

(Connolly dan Begg, 2010, p374)

• Generalization (Generalisasi)

Generalitation adalah sebuah spesialisasi/generalisasi hubungan dimana

objek yang berasal dari elemen yang dikhususkan (specialized elements)

atau sang anak (the child) bisa digantikan untuk objek yang berasal dari

elemen yang disamaratakan (generalized elements) atau sang tetua (the

parents). Dalam hal ini, sang anak (the child) memberikan struktur dan

perilaku dari sang tetua (the parents).

Gambar 2.4.3.2.4Generalisasi

(Connolly dan Begg, 2010, p374)

• Realization (Realisasi)

Realization adalah hubungan semantik antara classifiers, dimana satu

penggolong menetapkan kontrak yang menjamin classifier lain untuk

melaksanakannya.

Gambar 2.4.3.2.5Realisasi

(Connolly dan Begg, 2010, p374)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

34

b. Degree of Relationship Type

Menurut Connolly dan Begg(2010, p376), degree of relationship type adalah

jumlah tipe entitas yang berpatisipasi pada hubungan. Terdapat beberapa tipe

degree of relationship type, yaitu sebagai berikut :

- Binary

Sebuah hubungan yang menghubungkan dua entitas.

Gambar 2.4.3.2.6Binary Relationship

(Connolly dan Begg, 2010, p376)

Contoh gambar diatas adalah satu relationship relationship yang

menghubungkan dua entitas, yaitu relationship POwns menghubungkan

PrivateOwner dengan PropertyForRent, yang berarti relationship POwns

private owner owns property for rent.

- Ternary

Sebuah hubungan yang menghubungkan tiga entitas yang saling

berhubungan.

Gambar 2.4.3.2.7Termary Relationship

(Connolly dan Begg, 2010, 377)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

35

Contoh gambar diatas menerangkan sebuah hubungan yang

menghubungkan tiga entitas yang berbeda, yaitu Staff, Client dan Branch.

Ketiga entitas itu dihubungkan dengan hubungan yang diberi nama

registers.

- Quaternary

Sebuah entitas yang menghubungkan empat entitas yang saling

berhubungan.

Gambar 2.4.3.2.8Quarternary relationship

(Connolly dan Begg, 2010, p377)

Gambar diatas menjelaskan sebuah hubungan menghubungkan empat entitas

yang saling berhubungan dengan hubungan yang diberi nama arranges.

c. Recursive Relationship

Menurut Connolly dan Begg(2010, p378), recursive relationship adalah tipe

hubungan pada entitas yang sama, dimana memiliki tipe participates lebih dari

satu didalam roles yang berbeda.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

36

Gambar 2.4.3.2.9Recursive relationshi

(Connolly dan Begg, 2010, p378)

2.4.3.3 Attributes

Attribute merupakan sifat atau properti yang dimiliki oleh suatu entitas.

Attribute berisi catatan-catatan yang disimpan dalam sebuah entitas. Ini juga

dikemukakan oleh Connolly dan Begg (2010, p379), attribute merupakan sebuah

properti dari sebuah entitas atau tipe hubungannya. Di dalam attribute terdapat

attribute domain yang merupakan kumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu

atau lebih attribute.

Attribute dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Simple and Composite Attributes

Menurut Connolly dan Begg(2010, p379), Simple attribute adalah suatu attribute

yang terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak

dapat dibagi lagi ke komponen yang lebih kecil. Sedangkan Composite attribute

adalah suatu attribute yang terdiri dari banyak komponen dimana masing-masing

komponen tersebut memiliki keberadaan yang independen.

b. Single-valued and Multi-valued Attributes

Menurut Connolly dan Begg(2010, p380), Single-valued attribute adalah suatu

attribute yang memiliki nilai tunggal untuk setiap kejadian pada tipe entitas.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

37

Sedangkan Multi-valued attribute adalah suatu attribute yang memiliki beberapa

nilai untuk setiap kejadian pada tipe entitas.

c. Derived Attributes

Derived attribute adalah suatu attribute yang menggambarkan nilai yang

didapatkan dari attribute-attribute yang saling berhubungan, tetapi tidak selalu harus

dari tipe entitas yang sama.

d. Keys

Key digunakan di dalam attribute terbagi menjadi beberapa, yaitu :

1. Candidate Key adalah sekumpulan minimal dari attribute yang bersifat unik

yang mengidentifikasikan keberadaan dari setiap tipe entitas. (Connolly dan

Begg, 2010, p381).

2. Primary Key adalah suatu candidate key yang telah dipilih untuk dijadikan

key utama di dalam entitas yang mengidentifikasikan kejadian yang terjadi

pada entitas. (Connolly dan Begg, 2010, p381)

3. Composite Key adalah suatu candidate key yang terdiri dari dua atau lebih

attribute.

2.4.3.4 Structural Constraints

Multiplicity adalah jumlah nilai yang mungkin terjadi pada tipe entitas yang

mungkin berhubungan dengan kejadian tunggal dari tipe entitas yang merupakan

bagian dari relationship(Connolly dan Begg, 2010, p385). Terdapat tiga jenis

relation yang menggunakan integrity constraint, antara lain adalah :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

38

- One-to-One (1:1) Relationship

Gambar 2.4.3.4.1One-to-one (1:1)relationships

(Connolly dan Begg, 2010, p386)

Contoh gambar diatas adalah relationship one-to-one. Satu staff hanya memiliki

satu relationship type dan satu branch. Maka dari itu disebut dengan one-to-one

- One-to-Many (1:*) Relationship

Gambar 2.4.3.4.2One-to-many (1:*) relationships

(Connolly dan Begg, 2010, p387)

Contoh gambar diatas adalah one-to-many relationship yang dimana satu staff

bisa memiliki lebih dari satu tipe relationship, namun hanya mempunyai satu

propertyforrent per satu relationship.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

39

- Many-to-Many (*:*) Relationship

Gambar 2.4.3.4.3Many-to-many (*:*) relationships

(Connolly dan Begg, 2010, p388)

Contoh gambar diatas adalah many-to-many relationship, yaitu satu newspaper

yang mempunyai bisa lebih dari satu pengiklanandan mempunyai satu property

for rent.

2.4.4 Enhanced Entity-Relationship Modelling

2.4.4.1 Specialization / Generalization

Spesialisasi atau generalisasi adalah menentukan entitas yang menjadi

supperclass dan subclass, kemudian menentukan relationship nya, dan tipe dari dua

tipe utama dari constraintsyaituparticipation dan disjoint.Hal ini juga dikemukakan

oleh Connolly dan Begg(2010, pp400-411), konsep dari specialisasi atau generalisasi

adalah berhubungan dengan tipe khusus dari entitas-entitas yang dikenal dengan

superclasses dan subclasses, dan proses attribute inheritance.,terdapat beberapa

bagian yang membentuk specialisasi dan generalisasi.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

40

2.4.4.2 Superclasses and Subclasses

Superclass adalah tipe entitas dimana melingkupi satu atau lebih dari distinct

subgroupings, yang ditampilkan kedalam model data. Sedangkan subclass adalah

distinct subgrouping yang ada didalam tipe entitas, yang harus ditampilkan dalam

bentuk model data.

2.4.4.3 Superclass / Subclass Relationship

Hubungan yang melibatkan antara superclass dan subclass,sertahubungan

yang terjadi antara superclass dan subclass adalah one-to-one (1:1) disebut dengan

superclass/subclass relationship.

2.4.4.4 Attribute Inherintance

Sebuah entitas di subclass memperlihatkan objek yang sama dengan yang ada

pada superclass, begitu pula dengan atribut. Atribut yang ada di subclass juga

terdapat pada superclass, dan mungkin saja terdapat atribut tambahan yang muncul

pada superclass.

2.4.4.5 Specialization Process

Spesialisasi adalah proses memaksimalkan perbedaan yang ada diantara

entitas-entitas dengan mengidentifikasi perbedaan karakteristiknya

2.4.4.6 Generalization Process

Proses generalisasi adalah proses meminimalkan perbedaan antara entitas-

entitas dengan mengidentifikasi karakteristik umum nya. Proses generalisasi

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

41

merupakan pendekatan bottom-up, yang hasilnya akan diidentifikasi sebuah

superclass dari entitas-entityas lannya.

2.5 Integrity Constraints

2.5.1 Nulls

Nulls digunakan untuk menunjukan bahwa nilai suatu field adalah bernilai

boleh kosong, atau yang dimaksud adalah nilai yang boleh tidak ada. Tetapi null

tidak sama dengan nilai nol secara numerik atau sebuah teks yang hanya berupa

spasi, dikarenakan nilai nol secara numerik dan spasi secara string termasuk sebagai

nilai atau values. Hal ini juga dikemukakan olehConnolly dan Begg(2010, p153),

nulls merepresentasikan sebuah nilai untuk sebuah atribut yang tidak diketahui atau

yang tidak cocok dengan tuple. Nulls dapat digunakan untuk menyebut nilai logikal

yang tidak diketahui.

2.5.2 Entity Integrity

Primary key adalah minimal identifier yang digunakan untuk

mengidentifikasi tuples yang unik. Jika beberapa bagian dari primary key

diperbolehkan untuk null, jadi tidak smeua atribut dibutuhkan untuk membedakan

antara tuples dengan definisi primary key. Hal ini disampaikan oleh Connolly dan

Begg(2010, p153), entity integrity adalah relation dasar, yang tidak mempunyai

atribut dari primary key yang bisa null.

2.5.3 General Constraints

General constraints adalah sebuah batasan atau rules yang digunakan untuk

databaseyang didefinisikan. Menurut Connolly dan Begg(2010, p155), general

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

42

constraints adalah rules tambahan yang dispesifikasi oleh useratau DBA dari sebuah

database yang di definisikan.

2.6 Views

Views merupakan tabel virtual yang isinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing user, views juga dibuat untuk alasan keamanan, agar

beberapa tabel perusahaan yang pennting tidak bisa di akses oleh akses lain. Hal ini

juga diperkuat oleh pernyataan dariConnolly dan Begg(2010, p155), yang

menyatakan bahwa views adalah tabel virtual atau turunan table atau relation, yang

tidak dibutuhkan untuk ada dalam database, tetapi dapat dibuat sesuai dengan

permintaan oleh sebagian userdisaat usermelakukan permintaan.

Views diperlukan untuk berbagai macam alasan, yaitu sebagai berikut :

- Views menyediakan mekanisme security yang powerfull dan fleksibel

dengan menyembunyikan bagian-bagian databasedari certain user. Usertidak

akan menyadari adanya atribut atau tuple yang tidak ada dari view.

- Views mengizinkan useruntuk memberikan akses data dengan mangatur

data apa saja yang diperlukan, sehingga data yang sama dapat dilihat oleh

useryang berbeda dengan berbagai macam cara.

- Views dapat menyederhanakan operasi yang komplek pada relation dasar.

Dikarenaakan jika ingin menampilkan beberapa record dari tabel yang berbeda-

beda, akan menghasilkanb operasi yang sangat kompleks.

2.7 Process Modelling

Dalam mendokumentasikan kebutuhan dari sistem secara terstruktur, process

modelling kerap digunakan untuk mengelola dan mendokumentasikan proses sistem.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

43

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p. 151), dalam mendokumentasikan

workflow, atau urutan langkah-langkah untuk menangani sebuah transaksi bisnis,

terdapat beberapa pilihan tools. Data flow diagram (DFD) merupakan salah satu tool

yang paling sering digunakan untuk menangkap aliran data dalam suatu worklfow.

Data flow diagram (DFD) merupakan model proses yang digunakan untuk

menggambarkan aliran data input dan output pada sebuah sistem beserta tugas atau

pengolahan yang dilakukan oleh sistem dari segi proses dan data store (Satzinger,

Jackson, & Burd, 2010, p. 206). Sistem yang dibahas dapat berupa sistem dalam

banyak konteks seperti sistem pendidikan, sistem komputer, sistem bisnis, ataupun

sistem informasi.

Simbol-simbol yang dipakai oleh data flow diagram terdiri dari 5 notasi

seperti yang digambarkan pada Gambar 2.7.2.1.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

44

Gambar 2.7.2.1Data flow diagram symbols

(Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 207)

Data flow diagram dapat dikembangkan dalam kerincian yang bervariasi,

sesuai system requirement yang perlu digambarkan. Abstraksi ini dapat dilakukan

secara hierarkis dari yang umum sampai ke level yang lebih detail. Level Abstraksi

Data Flow Diagram dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan deskripsi paling abstrak mengenai sistem dan biasa

digunakan untuk mendokumentasikan lingkup awal proyek. Diagram ini fokus

terhadap interaksi dengan lingkungan sekitar sistem dan menampilkan semua

external agent dan data flow ke dalam dan dari sistem semua dalam satu diagram,

dengan seluruh sistem sebagai satu proses. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p.

208)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

45

Gambar 2.7.2.2 Contoh DFD Konteks

(Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 209)

2. Fragmen DFD

Fragmen DFD, atau diagram event, dibangun untuk setiap usecase yang

ditemukan pada event table. Dengan demikian, setiap fragmen DFD menggambarkan

bagaimana sistem menanggapi event tertentu. DFD fragment biasanya digambarkan

setelah diagram konteks dan event table selesai dibangun (Satzinger, Jackson, &

Burd, 2010, p. 210).

Academic

department

Student

1

Schedule course

2

Enroll student

Offered course .Schedule

data

Enrollment

request

Schedule

Student .

Offered course

Course enrollment

Gambar 2.7.2. 3 Contoh fragment DFD

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 210)

2.8 Normalisasi

Normalisasi merupakan hal penting dalam perancangan database. Hal

tersebut dikarenakan normalisasi dapat membuat record table menjadi normal

sehingga mencegah timbulnya redundansi data, ini juga diperkuat oleh pernyataan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

46

Connolly dan Begg(2010, p428), normalisasi adalah suatu teknik menghasilkan

sekumpulan relasi dengan properti yang diinginkan untuk menyajikan kebutuhan

data perusahaan.

Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan kerangkapan data atau

data yang sama. Hal tersebut ditujukan untuk mengurangi kompleksitas dan untuk

memodifikasi suatu data, serta untuk mengidentifikasikan kumpulan relasi yang

cocok untuk mendukung kebutuhan data perusahaan.

Menurut Connolly dan Begg(2010, p428), ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan di dalam proses normalisasi antara lain :

- Normalisasi merupakan suatu teknik formal, sehinggauntuk menganalisis suatu

relasi harus berdasarkan primary key dan ketergantungan fungsional antar

attribute.

- Normalisasi mengeksekusi beberapa langkah, dimana setiap langkah mengacu

pada bentuk normal tertentu sesuai dengan sifat yang dimiliki.

- Setelah proses normalisasi dilakukan, relasi secara bertahap menjadi lebih

terbatas dan juga lebih mengurangi suatu tindakan update yang bersifat anomali.

Terdapat beberapa tahap proses normalisasi, yaitu sebagai berikut :

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

47

Gambar 2.8.1 Proses Normalisasi (Connolly dan Begg, 2010, p388)

2.8.1 Unnormalized Form (UNF)

Unnormalized Form (UNF) adalah tabel yang berisi satu atau lebih data yang

berulang. Dari bentuk inilah yang merupakan awal proses normalisasi.

Gambar 2.8.1.1Unnormalized Table

(Connolly dan Begg, 2005, p404)

2.8.2 First Normal Form (1NF)

Sebelum melakukan proses 1NF, bentuk tabel adalah dalam keadaan

Unnormalized Form. 1NF adalah suatu relasi dimana intersection dari setiap baris

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

48

dan kolom mengandung hanya satu nilai. Pada proses normalisasi 1NF, data yang

berulang akan dihilangkan.

Gambar 2.8.2.1First Normal Form (Connolly dan Begg, 2005, p405)

2.8.3 Second Normal Form (2NF)

Pada proses normalisasi 2NF, dilakukan dekomposisi atau pemisahan sesuai

dengan sifat ketergantungan fungsional dimana setiap attributenon-primary key

secara fungsional bergantung sepenuhnya pada primary key.

Gambar 2.8.3.1Second Normal Form

(Connolly dan Begg, 2005, p408)

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

49

2.8.4 Third Normal Form (3NF)

Proses normalisasi 3NF merupakan sebuah relasi yang ada pada 1NF dan

2NF, dimana attribute yang bukan non-primary key bergantung secara transitif

kepada primary key.

Gambar 2.8.4.1Third Normal Form (Connolly dan Begg, 2005, p408)

2.9 Fact-Finding Technique

Fact-Finding Technique merupakan teknik pencarian fakta yang dapat

digunakan dalam mencari fakta di dalam sebuah permasalahan di lapangan.Hal ini

diperkuat oleh Connolly dan Begg(2010, p317), fact-finding technique dibutuhkan di

dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi.

Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam fact-finding :

1. Examining Document

Dalam proses ini, analis mencari informasi mengenai seberapa penting

kebutuhan database di dalam perusahaan atau organisasi. Pada teknik ini dibutuhkan

dokumentasi sistem yang ada, surat-surat dalam proses bisnis, serta bentuk laporan

yang digunakan.

2. Interviewing

Wawancara merupakan teknik yang paling umum dan biasanya paling berguna

dalam pencarian fakta. Dalam melakukan wawancara, dibutuhkan kemampuan

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

50

komunikasi yang baik agar hasil dari pertanyaan yang diberikan kepada responden

dapat diterima dengan jelas dan dapat dijawab dengan baik dan tepat sasaran. Dalam

melakukan wawancara, tingkat kebenaran dan ketepatan informasi yang didapatkan

dapat diketahui dengan melihat bahasa tubuh dari responden.

3. Observing the Enterprise in Operation

Dengan teknik observasi, pencarian fakta dapat dilakukan dengan mengamati

dan berbaur dengan para pelaku bisnis serta mengikuti proses bisnis yang berjalan

pada perusahaan tersebut. Teknik observasi adalah salah satu teknik pencarian fakta

yang paling efektif untuk pemahaman suatu sistem. Dengan observasi, pengalaman

yang didapatkan di lapangan akan lebih berbeda dengan yang diinformasikan oleh

responden sehingga proses bisnis dan masalah yang ada akan lebih mudah

dimengerti.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

51

4. Research

Penelitian dilakukan dengan mencari informasi dalam buku referensi ataupun

jurnal. Dari sumber tersebut mungkin dapat ditemukan bagaimana suatu masalah

yang sama dapat diselesaikan, dan bisa juga dijadikan sebagai referensi dalam

analisis dan perancangan yang akan dilakukan.

5. Questionnaires

Kuesioner adalah teknik pencarian fakta dengan melakukan survei melalui daftar

pertanyaan. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengumpulkan fakta dari

responden yang jumlahnya banyak. Dengan menggunakan teknik kuesioner, akan

lebih menghemat waktu dan uang dibandingkan jika harus mewawancara responden

yang banyak satu per satu.

2.10 Metodologi Perancangan Database

Menurut Connolly dan Begg(2010, p314), terdapat tahapan perancangan

database, database merupakan komponen dasar suatu sistem informasi, dimana

dapat dilihat berdasarkan kebutuhan organisasi. Untuk membentuk sebuah database,

terdapat tahapan sebagai berikut :

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

52

Gambar 2.10.1 Diagram siklus database

(Connolly dan Begg, 2010, p314)

2.10.1 Database Planning

Perencanaan databasemencakup bagaimana data dikumpulkan, bagaimana

format yang harus dispesifikasikan, dokumen apa saja yang akan dibutuhkan,

bagaimana desain dan proses implementasi seharusnya. Hal ini dikemukakan oleh

Connolly dan Begg(2010, p313),perencanaan database atau dataase planning adalah

tahap pertama yang merencanakan bagaimana database system development lifecycle

akan menjadi lebih efektif dan efisien. Perencanaan database harus terintegrasi

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

53

dengan semua strategi sistem informasi pada organisasi. Tahap pertama yang penting

dalam perencanaan database adalah menentukanmission statement pada sistem

database, dengan adanya mission statement ini akan membantu untuk

mengklarifikasi tujuan dari sistem database dan menciptakan jalur yang lebih efektif

dan efisien. Setelah mission statement ditentukan, tahapan selanjutnya adalah

menentukan mission objectives. Setiap mission objective mengidentifikasi bagian

tugas yang didukung oleh sistem database.

2.10.2 System Definition

System definition adalah Menurut Connolly dan Begg(2010, p316), definisi

sistem atau system definition merupakan batasan dan ruang lingkup dari sistem

database, dan sudut pandang user yang utama. Sudut pandang user atau user view

menentukan apa yang dibutuhkan oleh sistem database dari sudut pandang a

particular job role (manager atau supervisor) atau enterprise application area

(marketing, personnel atau stock control). Sistem database mempunyai satu atau

lebih sudut pandang user, mengidentifikasi sudut pandang user adalah aspek yang

penting untuk mengembangkan sistem database, dikarenakan tidak ada satupun

sudut pandang user utama akan terlupa saat mengembangkan kebutuhan untuk

sistem database yang baru.

2.10.3 Requirement Collection and Analysis

Analisis dan pengumpulan kebutuhan atau requirement collection and

analysis adalah proses mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang bagian

dari organisasi yang didukung oleh sistem database, dan menggunakan informasi ini

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

54

untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk sistem baru. (Connolly dan Begg, 2010,

p316).

Menurut Connolly dan Begg(2010, p318), ada tiga pendekatan untuk

mengatur kebutuhan dari sistem database berdasarkan multiple user views, yaitu :

1. Centralized Approach

Setiap kebutuhan dari setiap user akan digabungkan menjadi satu kumpulan

kebutuhan untuk sistem database yang baru. Kumpulan dari kebutuhan tersebut

akan diberikan nama yang menyediakan beberapa indikasi dari area aplikasi

yang dicakup oleh gabungan dari user views.

2. View Integration Approach

Kebutuhan dari setiap user view di pisahkan menjadi daftar yang terpisah,

sehingga data model akan merepresentasikan user view yang diciptakan,

kemudian akan digabungkan setelah tahap desain database.

3. A Combination of both Approaches

Pendekatan ini menggabungkan dua pendekatan sebelumnya, ini digunakan

dalam kondisi tertentu. Jika dua atau lebih user views akan digabungkan dahulu

menggunakan centralized approach, kemudian digunakan untuk membangun

logikal data model lokal. Model data yang telah digabungkan saat pertama kali,

dapat digabungkan lagi dengan logikal data model lokal lainnya. Sehingga tahap

ini disebut dengan view integration approach.

2.10.4 Database Design

Database design adalah perancangan basis data untuk memenuhi kebutuhan

sistem databasedan mendukung proses bisnis, hal ini diperkuat olehConnolly dan

Begg(2010, p320), yang menyampaikan bahwa database design adalah proses

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

55

menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung mission statement dan mission

objectives untuk memenuhi kebutuhan sistem database.Menurut jurnal yang

dikemukakan oleh Irwin(2012, pp19-27), dengan judul “A Database Design dan

Implementation Case” mengatakan bahwa desain database terbagi menjadi beberapa

tahap, yaitu :

- Membuat conceptual data model untuk sistem informasi.

- Menerjemahkan conceptual model menjadi desain database logikal.

- Mengimplementasikan database menggunakan sistem management database.

- Melakukan test integritas data control pada database.

Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk merancangdatabase,

yaitu :

- Top-down

Top-down merupakan pendekatan yang dimulai dengan ide utama yang

dibutuhkan sistem, kemudian menanyakan kepada end-userdata apa yang

dibutuhkan untuk disimpan. Pendekatan ini dilakukan dengan cara menggunakan

entity-relationship (ER) sebagai model kemudian mengidentifikasi entitas dan

hubungan.

- Bottom-up

Bottom up menganalisa dan mengelompokan attribute didalam suatu relasi yang

menggambarkan tipe entitas dan relasi antar entitas.

Di Tahap desain database ini terdapat tiga tahapan untuk desain database,

yaitu sebagai berikut :

1. Conceptual Database Design

Conceptual database design adalah merupakan tahap pertama dalam database

design dan mengidentifikasi berdasarkan kebutuhan dari user. hal ini dikemukakan

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

56

oleh Connolly dan Begg(2010, p322), conceptual database design adalah proses

untuk membangun sebuah model data yang digunakan didalam enterprise.

Menurut Connolly dan Begg(2010, p471), pada tahap perancangan konseptual

terdapat langkah-langkah sebagai berikut

• Identifikasi tipe entitas

• Identifikasi tipe hubungan

• Identifikasi attributes dengan tipe entitas atau hubungan

• Menentukan domain attribute

• Menentukan candidate,orimary dan alternate key

• Mengecek pengulangan model

• Validasi data model konseptual dengan transaksi user.

• Review data model konseptual dengan user

2. Logical Database Design

Logical database design merupakan tahap kedua dalam database design, tahap

ini merupakan pengembangan dari tahap conceptual database design, dimana teknik

normalisasi digunakan untuk menilai kebenaran dari Logical Database Design.Hal

ini juga dikemukakan Connolly dan Begg(2010, p323), logical database design

adalah proses pembangunan model data yang digunakan di enterprise dan

berdasarkan spesifikasi model data, tetapi tidak bergantung pada bagian dari DBMS.

Menurut Connolly dan Begg(2010, p490), terdapat beberapa tahap pada logikal

data model, yaitu sebagai berikut :

• Derive hubungan pada logikal data model

• Validasi hubungan menggunakan normalisasi

• Validasi hubungan terhadap resiko transaksi user

• Mengecek batasan integritas

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

57

• Review logikal data model dengan user

• Menggabungkan logikal data model kedalam data model global.

• Mengecek future growth

3. Physical Database Design

Physical database design merupakan tahap ketiga dan juga merupakan tahap

akhir dari proses database design,designer memutuskan bagaimana

databasediimplementasikan. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly dan

Begg(2010, p324),Desain databasePhysical adalah proses untuk memproduksi

deskripsi dari proses implementasi database di penyimpanan yang kedua. Hal

tersebut akan menjelaskan tentang hubungan dasar, file organisasi, dan index yang

digunakan untuk menciptakan akses yang efisien ke data, dan batasan integritas.

Menurut Connolly dan Begg(2010, p524),fisikal desain database juga dibagi

menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

• Merancang hubungan dasar

• Desain representasi dari data turunan

• Desain batasan umum

• Desain file organization dan index

o Menganalisa transaksi

o Memilih file organization

o Memilih index

o Mengestimasi kebutuhan kapasitas disk

• Desain user views

• Desain security mechanisms

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

58

2.10.5 DBMS Selection

DBMS selection adalah proses pemilihan dari DBMS untuk mendukung

sistem database. Langkah-langkah utama untuk memilih DBMS, yaitu sebagai

berikut :

1. Menentukan waktu untuk melakukan studi referensi

2. Membuat daftar dua atau tiga produk

3. Mengevaluasi produk

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

2.10.6 Application Design

Menurut Connolly dan Begg(2010, p329), desain aplikasi atau application

design adalah desain dari userinterface dan program aplikasi yang digunakan dalam

proses database.Terdapat dua aspek pada desain aplikasi, yaitu desain transaksi dan

desain userinterface.

1. Transaction Design

Desain Transaksi atau transaction design adalah aktivitas atau kumpulan

aktivitas, yang dilakukan oleh satu user atau program aplikasi, yang dapat

mengubah isi dari database.

2. User Interface Design

User interface design adalah proses merancang user interface, untuk

mengimplementasikan sebuah form atau laporan. Proses ini berisi aturan-aturan,

yaitu sebagai berikut :

a. Nama yang bermakna

b. Petunjuk yang mudah dipahami

c. Mengelompokan fields

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

59

d. Tampilan form atau laporan yang menarik

e. Penggunaan label yangfamiliar

f. Konsisten dalam penggunaan istilah dan singkatan

g. Konsisten dalam penggunaan warna

h. Menyediakan spasi atau barasan untuk data entry

i. Menggerakan mouse untuk menjalankan fungsi

j. Memberikan pesan kesalahan jika ada kesalahan dalam

memasukan data

k. Memberikan pesan kesalahan jika nilai tidak diterima

l. Memberikan field optional

m. Memberikan sinyal atau indicator jika suatu proses telah

selesai.

2.10.7 Prototyping

Prototipe adalah sebuah model kerja yang tidak memiliki fitur yang

diperlukan oleh semua sistem akhir, oleh karena itu prototipe membangun model

kerja dari suatu sistem aplikasi data. Hal ini yang disampaikan oleh Connolly dan

Begg(2010, p333), prototipe adalah membangun model kerja dari sistem database

Tujuan utama dari prototipe adalah memungkinkan user menggunakan prototype

untuk mengidentifikasi fitur dari sistem.

2.10.8 Implementation

Implementasi adalah realisasi fisik dari desain database dan aplikasi,

implementasi database ini akan dicapai dengan menggunakan Data Definition

Language (DDL) dari DBMS atau GUI yang terpilih. (Connolly dan Begg, 2010,

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

60

p334). Program aplikasi yang diimplementasikan menggunakan third language atau

fourth language. Bagian dari program aplikasi adalah transaksi database, yang

diimplementasikan menggunakan DML. Proses implementasi juga dapat dilakukan

untuk mengimplementasikan komponen dari desain aplikasi seperti menu screen,

data entry forms, dan reports.

2.10.9 Data Conversion and Loading

Data Conversion and Loading adalah proses pemindahan data yang ada ke

dalam database yang baru, dan mengubah aplikasi yang berjalan untuk beroperasi di

database yang baru. Tahap ini dibutuhkan hanya jika sebuah sistem databasebaru

menggantikan sistem lama, sehingga data yang berada pada sistem lama, akan berada

di sistem baru secara otomatis.

2.10.10 Testing

Testing adalah proses menjalankan sistem database dengan tujuan untuk

mencari kesalahan. Sehingga diharapkan akan menghasilkan program dan database

yang akan siap digunakan jika kesalahan yang terjadi sudah minim.Testing

diperlukan untuk melihat, apakah sistem databasetersebut sudah dapat digunakan.

2.10.11 Operational Maintenance

Operational Maintenance adalah proses mengendalikan dan menjaga sistem

database selama proses instalasi. Yang melibatkan kegiatan sebagai berikut :

1. Mengendalikan dan mengawasi kinerja dari sistem.

2. Meningkatkan dan memelihara sistem database

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

61

2.11 Sistem Informasi pengiriman barang

2.11.1 Pengertian sistem informasi pengiriman barang

Telah dikemukakan, kesimpulan mengenai sistem informasi di awal bab,

sedangkan pengiriman barang adalah segala upaya yang diselenggarakan secara

sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memberikan pelayanan jasa

berupa pengiriman barang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pengiriman barang adalah

sistem nformasi yang membantu untuk mengumpulkan informasi dalam memberikan

jasa pengiriman barang kepada pelanggan, sehingga organisasi dapat mencatat

berbagai kegiatan pengiriman barang yang dilakukan dengan detail untuk membuat

laporan pengiriman barang.

2.11.2 Teori pengiriman barang

Menurut McLeod (2007, p152) terdapat beberapa pengertian mengenai

pengiriman barang, yaitu sebagai berikut :

a. Shipping adalah pelanggan retail atau korporat yang memanfaatkan jasa layanan

pengiriman barang

b. Consignee adalah penerima barang dari shipper melalui penyedia jasa layanan

pengiriman barang.

c. Agent adalah pihak penyedia jasa layanan pengiriman barang yang bertanggung

jawab atas pengiriman barang setelah barang berangkat dari bandara atau

pelabuhan untuk selanjutnya dikirimkan kepada consignee.

d. Shipping / shipment adalah kegiatan pengiriman barang yang melibatkan

shipper, penyedia jasa, consignee, dan armada pengangkutan mitra bisnis jasa

pengiriman barang.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00041-SI Bab2001.pdf · perancangan sisitem. Dalam sistem informasi, orang

62

e. Shipping Instruction (SI) adalah surat perintah pengiriman barang yang

diberikan oleh shipper kepada pihak penyedia jasa pengiriman barang.

f. Notify party adalah pihak yang bertanggung jawab atas penerimaan barang.

g. Airway billadalah surat tanda bukti pengiriman barang dengan tanda nomor

tertentu yang telah disetujui oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang dan

armada pengakngkutan udara mitra bisnisnya.

h. Tracking adalah kegiatan menampilkan informasi barang shipper melalui suatu

media tertentu. Tujuannya adalah memberikan status informasi pengiriman

barang yang dibutuhkan oleh shipper mengenai barang kirimannya. Kegiatan

tracking ini dilakukan oleh shippert, bukan oleh pihak penyedia jasa pengiriman

barang. Pihak penyedia jasa hanya menyediakan status informasi pengiriman

yang dibutuhkan oleh para shipper.

i. Invoiceadalah surat tagihan jasa pengiriman barang yang dikeluarkan oleh pihak

penyedia jasa pengiriman barang yang dikeluarkan oleh pihak penyedia jasa

pengiriman barang kepada shipper.