bab 2 landasan teori - library & knowledge...

35
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer (Tanenbaum, 2010, p2) Jaringan komputer adalah penggabungan teknik komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer dalam jumlah yang banyak dan terpisah-pisah namun tetap saling berhubungan satu sama lain dalam melakukan tugasnya. 2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer Menurut (Tanenbaum, 2010, p19-24) Berdasarkan skala jangkauannya jaringan komputer dapat dibagi menjadi: Local Area Network (LAN) LAN adalah sebuah jaringan yang biasanya beroperasi dalam sebuah gedung yang sama seperti rumah, kantor dan pabrik. LAN kebanyakan digunakan untuk menghubungkan perangkat satu dengan yang lainnya untuk berbagi peralatan maupun data dalam satu jaringan untuk dapat dipakai bersama. Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah jaringan yang beroperasi dalam jangkauan meliputi area sebuah kota. Contoh yang mudah didapatkan adalah jaringan televisi kabel yang menjangkau sebuah kota dimana televisi dari sebuah kota terhubung kedalam jaringan untuk mendapatkan siaran.

Upload: lamkhanh

Post on 18-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

(Tanenbaum, 2010, p2) Jaringan komputer adalah penggabungan teknik

komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer dalam jumlah

yang banyak dan terpisah-pisah namun tetap saling berhubungan satu sama lain

dalam melakukan tugasnya.

2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

Menurut (Tanenbaum, 2010, p19-24) Berdasarkan skala jangkauannya

jaringan komputer dapat dibagi menjadi:

• Local Area Network (LAN)

LAN adalah sebuah jaringan yang biasanya beroperasi dalam

sebuah gedung yang sama seperti rumah, kantor dan pabrik. LAN

kebanyakan digunakan untuk menghubungkan perangkat satu dengan

yang lainnya untuk berbagi peralatan maupun data dalam satu jaringan

untuk dapat dipakai bersama.

• Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan yang beroperasi dalam jangkauan meliputi

area sebuah kota. Contoh yang mudah didapatkan adalah jaringan

televisi kabel yang menjangkau sebuah kota dimana televisi dari

sebuah kota terhubung kedalam jaringan untuk mendapatkan siaran.

7

• Wide Area Network (WAN)

Sebuah WAN mencakup wilayah geografis yang luas, seringkali

negara atau benua. Sebuah jaringan yang menghubungkan kantor yang

berada di Perth, Melbourne dan Brisbane adalah sebuah MAN dimana

setiap kantor terdiri dari sebuah perangkat komputer untuk

menjalankan perangkat lunak.

Gambar 2.1 Jaringan LAN,MAN dan WAN

(sumber : Making sense of Ans and ASes)1

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer

Berdasarkan (Hallberg, 2010, p38) Kata topologi berarti bentuk dimana

maksud dari kata topologi jaringan adalah bentuk dari sebuah jaringan yaitu

dimana sebuah node dapat terhubung dengan node lainnya dalam satu

jaringan yaitu pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, media

transmisi dan komponen jaringan yang lain. Terdapat beberapa topologi

1 http://www.soltechnology.com/articles/Making-Sense-of-ANs-and-ASes.htm (diakses 28 September 2012)

8

jaringan yang digunakan Telkom Network Regional Jakarta yaitu topologi

ring, mesh dan point to point yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Topologi Ring

Topologi ring adalah jenis topologi yang merupakan rangkaian

node yang masing-masing terhubung dengan dua node lainnya hingga

membentuk sebuah jalur melingkar seperti cincin.

Gambar 2.2 Topologi Ring

(sumber : Introducing to Networking)2

• Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat,

dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya

2 http://www.brainbell.com/tutorials/Networking/Ring_Topology.html (diakses 28 September 2012)

9

yang ada di dalam jaringan, sehingga setiap perangkat dapat

berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju.

Gambar 2.3 Topologi meshfully connected

(sumber: Computer Networks)3

• Topologi Star

Sebuah jaringan dikatakan menggunakan Topologi star jika

perangkat dihubungkan ke satu node central yang disebut concentrator.

Star topologi adalah topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node

tengah ke setiap node atau pengguna yang berbentuk bintang.

3http://www.kgv.ac.uk/intranet/it/maf/btec_edip_unit_9_2010_spec/topologies/btec_unit_9_mesh_topology.php (diakses 28 September 2012)

10

Gambar 2.4 Topologi Star

(sumber: Topology)4

• Topologi Point to Point

Topologi point to point adalah dimana sebuah perangkat terhubung

langsung dengan perangkat lainnya. kerja node ke node merupakan

jaringan kerja yang paling sederhana karena kedua node terhubung secara

langsung.

4 http://fcit.usf.edu/network/chap5/chap5.htm (diakses 28 September 2012)

11

Gambar 2.5 Topologi Point to Point

(sumber : Data Link Layer Accessing The Media)5

2.2 Protokol

Menurut (Ronald, 2011, p12) Protokol adalah sekumpulan aturan baku yang

berfungsi sebagai penghubung antar-komputer sehingga computer komputer

tersebut dapat saling berkomunikasi. Protokol memandu pengiriman sebuah data

dari aplikasi dalam sebuah komputer melalui komponen jaringan dari sistem

operasi, menuju perangkat keras jaringan melalui media transmisi sampai di

komponen jaringan komputer dan sistem operasi tujuan hingga aplikasi penerima

data yang dikirimkan. Secara umum protokol yang dikembangkan ada dua, yaitu

OSI dan TCP/IP.

5 http://www.highteck.net/EN/DataLink/Data_Link_Layer.html (diakses 28 September 2012)

12

2.2.1 Model Open System Interconnection (OSI)

Berdasarkan (Lukas, 2006, p22-23) Model OSI dikembangkan oleh

International Standard Organization sebagai model untuk merancang

komunikasi komputer dan sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan

protokol lainnya. Protokol ini memiliki tujuh lapisan atau layer yaitu:

• Layer ke – 7 (Application Layer) : Berfungsi sebagai antarmuka dengan

aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi

dapat mengakses jaringan, dan menyediakan service bagi berbagai

aplikasi network.

• Layer ke – 6 (Presentation Layer) : Berfungsi untuk mengatur konversi

dan mentranslasikan berbagai format data yang hendak ditransmisikan

oleh aplikasi ke dalam format seperti kompresi data dan enkripsi data.

• Layer ke – 5 (Session Layer) : Mengatur session yang meliputi

establishing, maintaining, dan terminating antar entitas yang dimiliki

oleh presentation layer.

• Layer ke – 4 (Transport Layer) : Bertanggung jawab membagi data

menjadi segment, mengatur kendali aliran data atau flow control,

menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan

penanganan error.

• Layer ke – 3 (Network Layer) : Layer ini bertanggung jawab menentukan

alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan,

dan menjaga antrian traffic di jaringan. Data pada layer ini berbentuk

paket.

13

• Layer ke – 2 (Data Link Layer) : Menentukan pengalamatan fisik,

pendeteksi error, kendali aliran frame, dan topologi network. Ada dua

sublayer pada data link yaitu Logical Link Control dan Media Access

Control (MAC).

• Layer ke – 1 (Physical Layer) Bertanggung jawab atas proses data

menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan

menjaga koneksi fisik antar sistem.

Gambar 2.6 OSI Layer

(sumber : The OSI Model)6

2.2.2 Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)

Menurut (Casad, 2011, p7-10) TCP/IP merupakan sebuah sistem

protokol dimana berisi beberapa aturan yang membantu proses komunikasi

dalam jaringan. TCP/IP mengacu pada sekumpulan set protokol yang terdiri

6 http://www.washington.edu/lst/help/computing_fundamentals/networking/osi (diakses 28 September 2012)

14

dari dua protokol utama TCP dan IP. TCP/IP dikembangkan oleh DARPA

(Defence Advance Research Project Agency), yaitu sebuah lembaga riset di

bawah koordinasi Departemen Pertahanan Amerika (Department of

Defence/DOD) dengan konsep empat layer dan bertujuan membangun

jaringan yang dapat bertahan disegala kondisi.TCP/IP dijadikan model dasar

yang terus digunakan dan menjadi sebuah standart, seperti internet yang

dibangun dengan dasar konsep TCP/IP.

Tabel 2.1 TCP/IP Layer

No. Layer Description

1 4 Application Layer

2 3 Transport Layer

3 2 Internet Layer

4 1 Network Access Layer

(sumber :Introducing To Computer Networking, p 24)

• Application Layer

Berfungsi untuk melayani high-level protocol, masalah representasi data,

proses encoding dan control dialog yang memungkinkan terjadinya

komunikasi antar aplikasi jaringan.

15

• Transport Layer

Menyediakan layanan pengiriman dari sumber data dengan cara membuat

logical connection antara keduanya. Layer ini bertugas untuk memecah

data dan membangun kembali data dari Application Layer, kedalam

aliran data yang sama antar sumber dan pengirim data.

• Internet Layer

Memiliki tugas untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh

sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga

bertugas untuk melakukan packet switching untuk mendukung tugas

utama tersebut. Selain itu berfungsi juga untuk melakukan pemetaan

(routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket

IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP),

Address Resolution Protocol (ARP), Internet control Message Protocol

(ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

• Network Access Layer

Bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang diperlukan sebuah ip packet

agar dapat dikirimkan melalui media fisik jaringan.

2.3 Media Transmisi

2.3.1 Fiber Optic

Menurut (Tanenbaum, 2010, p100-104) Media transmisi fiber optic

merupakan media transmisi yang menggunakan cahaya sebagai pengantar

data. Sistem transmisi optik memiliki tiga komponen yaitu sumber cahaya,

16

media transmisi, dan detektor. Secara konvensional, pulsa cahaya

menyatakan 1 bit dan bila tidak ada pulsa cahaya berarti nol bit. Cahaya

adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata.

Frekuensi cahaya tampak dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:

Media transmisi pembawa cahaya adalah fiber optic yang sangat halus.

Bila ada cahaya yang jatuh kepadanya, detektor mengubahnya menjadi pulsa

listrik. Dengan memasang sumber daya di satu ujung fiber optic dan sebuah

detektor di ujung lainnya, kita akan peroleh suatu sistem transmisi data

unidirectional yang menerima sinyal listrik, mengubah, dan

mentransmisikannya sebagai pulsa cahaya, dan kemudian mengubah

outputnya kembali menjadi sinyal listrik pada pihak penerima.

2.3.1.1 Jenis Fiber Optic

• Single Mode

Memiliki inti / core yang relatif lebih kecil berukuran 8

sampai 10 micrometer, dimana menyebarkan / mempropagasi

hanya dalam satu mode. Tipe fiber optic single mode dapat

membawa data dengan kapasitas bandwidth lebih besar dan

dalam jarak yang lebih jauh, dikarenakan pada kabel tipe single

17

mode dapat mempertahankan kualitas setiap pulsa cahaya yang

melaluinya dengan baik.

Gambar 2.7 Single Mode

( sumber: Fiber Media )7

Dapat dilihat pada gambar diatas fiber optic berjenis single

mode mempunyai inti yang lebih kecil sehingga cahaya

bergerak lurus dan mengikuti path kabel.

• Multi Mode

Kabel berjenis multi mode memiliki inti / core yang jauh

lebih besar dibandingkan single mode berukuran 50 sampai 100

micrometer, yang umum digunakan 50 & 62.5 micrometer.

Tipe multi mode memungkinkan ratusan sinar cahaya menyebar

melalui fiber optic secara serentak.

7http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-doc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

18

Gambar 2.8 Multi Mode

(sumber: Fiber Media)8

Dapat dilihat pada gambar diatas pada fiber optic berjenis multi

mode mempunyai inti lebih lebar sehingga cahaya dapat

memantul pada sisi – sisi kabel.

2.3.1.2 Bagian Fiber Optic

Gambar 2.9 Bagian dari fiber optic

(sumber: Fiber Media)9

8http://cnap.binus.ac.id/ccna/protdoc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

9http://cnap.binus.ac.id/ccna/protdoc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

19

Fiber optic terdiri dari beberapa bagian dimana bagian terdalam

yaitu inti, sedangkan bagian kedua merupakan cladding setelah

cladding ada buffer diikuti dengan aramid yarn dan jacket.

• Core / inti

Umumnya terbuat dari bahan silica (silicon dioxide), core

berfungsi sebagai waveguide (saluran / pipa untuk tempat

merambatnya cahaya)

• Cladding

Merupakan lapisan kedua setelah core, yang berfungsi

sebagai selimut pengaman gangguan dari luar. cladding

merupakan batas reflekstif (batas pantulan sinar) bahannya

membuat kualitas cahaya yang memantul tetap terjaga.

Umumnya terbuat dari Acrylate (ion of acrylic acid). Cladding

dan Core menyatu tidak bisa dipisahkan satu dan lainnya.

• Jacket / coating

Fungsinya untuk melindungi Core secara fisik dan

terhadap lingkungan luar. Terdapat dua tipe konstruksi fiber

optic yaitu loose tube dan tight buffered. Loose tube cable

adalah tipe kabel dengan Penggunaan outdoor yang ditanam

dibawah tanah dengan kedalam tidak lebih dari 15 meter.

Berbentuk modular, dimana 1 buah kabel terdapat 12 sampai

200 core. Sebagai pelindung terdapat lapisan gel pada setiap

kabel yang berfungsi untuk menahan dari kelembapan akibat

20

dari rembesan air. Sedangkan tight buffered cable adalah tipe

kabel dengan penggunaan indoor sebagai penghubung kabel

outdoor misalnya menghubungkan antar perangkat atau ruangan

pada gedung. Menggunakan 900 micron dari plastik sebagai

pelindung yang berfungsi untuk melindungi dari kerusakan.

2.3.1.3 Connector Fiber Optic

Fiber optic memiliki beberapa jenis connector, salah

satunya adalah SC dan LC, yaitu :

• Subscriber Connector (SC)

Connector ini digunakan untuk jenis kabel single mode,

dan dapat dilepas pasang (push pull mechanism), sehingga

sangat mudah diatur secara manual serta dengan tingkat

akurasi yang baik jika dipasang ke perangkat lain.

Gambar 2.10 SC Connector

(sumber : Media Connectors)10

10 http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-doc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

21

• Lucent Connector (LC)

Connector kecil yang digunakan untuk jenis kabel single

mode dan juga dapat digunakan untuk jenis kabel multi

mode.

Gambar 2.11 LC Connector

(sumber : Media Connectors)11

2.3.2 Copper Cable

2.3.2.1 Jenis Copper Cable

• Twisted Pair Cable

Kabel ini terbuat dari tembaga dimana beberapa pasang

kabel diuntir dan dijadikan satu.

Ada 2 jenis twisted pair cable :

o Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang

saling berbelit yang masing-masing pasang memiliki kode

warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung dari

11 http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-

doc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

22

interferensi elektromagnetic, jenis kabel ini banyak

digunakan karena harga yang relatif murah.

Gambar 2.12 Kabel UTP

(sumber: UTP Cable)12

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa kabel UTP terdiri

dari 4 pasang kabel yang di lilitkan menjadi sepasang kabel

dimana terdiri dari 8 buah kabel.

o Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel STP merupakan salah satu media transmisi

jenis copper yang digunakan untuk sebuah jaringan yang

lokal atau biasa disebut LAN. Perbedaan kabel UTP dengan

kabel STP adalah sesuai namanya Shielded Twisted Pair

berarti kabel pasangan berpilin atau terbelit dengan

pelindung.

12 http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-doc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

23

Gambar 2.13 Kabel STP

(sumber: Other Cooper Cable)13

a. Connector

� Registered Jack – 45 (RJ-45)

Merupakan connector kabel Ethernet yang

biasa digunakan dalam topologi jaringan komputer

LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya.

Gambar 2.14 RJ-45

(sumber: Media Connector)14

13http://cnap.binus.ac.id/ccna/protdoc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

14http://cnap.binus.ac.id/ccna/protdoc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

24

kabel connector RJ-45 yaitu kabel berjenis UTP

maupun STP.

� Registered Jack – 11 (RJ-11)

Merupakan connector kabel untuk telepon

analog biasa, yang digunakan untuk layanan internet

melalui modem Digital Subscriber Line (DSL) atau

Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Yang

melewati ADSL splitter terlebih dahulu.

Gambar 2.15 RJ-11

(sumber: Media Connector)15

� Registered Jack – 21 (RJ-21)

Merupakan connector yang memiliki 50 pin

dengan 25 pasang. RJ-21 sebagai connector yang

digunakan MSAN untuk downlink melalui rumah

kabel (RK).

15 http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-doc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

25

Gambar 2.16 RJ-21

(sumber: dsl-warehouse)16

b. Cable Type

Gambar 2.17 Tipe kabel T568A dan T568B

(sumber: UTP Cable)17

Dapat dilihat susunan warna kabel yang

dihubungkan pada connector RJ-45 terdiri dari dua buah

jenis yaitu T568A dimana kabel warna hijau di pin 1

sedangkan T568B kabel warna oranye di pin 1.

16http://www.dsl-warehouse.com/product_info.php?products_id=266 (diakses 28 September 2012)

17http://cnap.binus.ac.id/ccna/protdoc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

26

� Ethernet Straight-through

Teknik penyambungan dimana kedua ujung

kabel bisa menggunakan tipe yang sama dimana

kedua ujung kabel bisa menggunakan tipe T568A

pada kedua ujungnya maupun tipe T568B pada

kedua ujung kabelnya. Kabel ini digunakan untuk

menyambungkan perangkat yang berlainan jenis

seperti komputer host dengan router, switch atau

hub.

� Ethernet Crossover

Teknik penyambungan dimana salah satu ujung

kabel menggunakan tipe T568A dan ujung lainnya

menggunakan tipe T568B atau sebaliknya. Kabel ini

digunakan untuk menghubungkan host to host ,atau

menghubungkan antar dua perangkat misalnya

router to router.

c. Category

Berikut beberapa jenis kategori kabel yang

digunakan untuk connector RJ-45, RJ-11 dan RJ-21.

27

Tabel 2.2 Kategori dari jenis kabel UTP

C

o

• Coaxial Cable

Coaxial adalah jenis kabel yang digunakan dalam

teknologi akses wireless dan akses kabel. Untuk akses wireless

coaxial cable membawa frekuensi radio.

Karena digunakan untuk membawa sinyal radio frekuensi tinggi

melalui kabel sinyal untuk televisi.

Gambar 2.18 Coaxial Cable

(sumber: Other Cooper Cable)18

18 http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-doc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 (diakses 28 September 2012)

No Kategori Kegunaan

1. Cat - 2

Selain digunakan untuk kabel telepon, kategori ini juga

sanggup melakukan transmisi data hingga 4MBps

2.

Cat - 5

Biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan

LAN. Dan dapat mentransmisikan data dengan kecepatan

hingga 100Mbps.

28

2.4 Metro Ethernet

Metro Ethernet atau biasa disebut dengan MetroE merupakan teknologi

jaringan Ethernet yang diimplementasikan di sebuah metropolitan area dengan

router sebagai perangkatnya. MetroE umumnya didefinisikan sebagai bridge dari

suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah, juga bisa

menghubungkan antar LAN bahkan WAN atau backbone network yang umumnya

dimiliki service provider. MetroE menggunakan protokol ethernet sebagai protokol

transportasi datanya.

Gambar 2.19 Metro Ethernet

(sumber: Alcatel Lucent 7750-SR Manual Book, p2)

MetroE juga merupakan jenis broadband wired yang kecepatannya sudah besar

hingga 1/10 Gbps, sehingga MetroE merupakan satu solusi teknologi yang

memberikan solusi terintegrasi untuk layanan triple play.

Keuntungan-keuntungan dari Jaringan Metro Ethernet adalah:

• Flexible and Scalability

Fleksibilitas memungkinkan pengaturan bandwidth sesuai dengan kebutuhan

dimana masing-masing port yang bandwidthnya dapat diatur. Skalabilitas yang

berarti melakukan perluasan jaringan.

29

• Economical Scalability

Dengan teknologi Ethernet yang digunakan MetroE dapat mengurangi biaya

karena MetroE dapat melayani berbagai jenis perangkat.

• Lower Support Costs

MetroE mengurangi biaya perancangan, operasional dan pelatihan yang

disebabkan oleh kompleksitas banyaknya protokol pada jaringan tradisional.

Karena MetroE menggunakan protokol, format frame, dan ukuran frame yang

sama pada Ethernet LAN.

2.5 Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON)

GPON adalah teknologi jaringan dengan menggunakan fiber optic sebagai

media transmisi ke pelanggan. Teknologi GPON ini dirilis oleh International

Telecommunication Union- Terminals for Telematic Service (ITU-T) dengan

standar G-984. Teknologi ini selain meningkatkan kapasitas bandwidth yang lebih

besar, akses yang lebih cepat, peningkatan keamanan, jangkauan yang lebih jauh

dan juga dapat melayani triple play.

Sebuah perangkat akan diletakkan pada sentral (kantor penyedia layanan

telekomunikasi) kemudian mendistribusikan layanan triple play ke arah subscriber.

Dalam teknologi GPON teknik distribusi data dilakukan secara pasif dimana dari

sentral hingga ke arah subscriber akan didistribusikan menggunakan passive splitter

mulai dari 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32 hingga 1:128. GPON menggunakan Time

Division Multiple Access (TDMA) sebagai teknik multiple access upstream dan

menggunakan teknik broadcast ke arah downstream. Tiap pelanggan akan

30

mempunyai identitas berupa T-CONT yang merupakan container komunikasi antara

OLT yang ada di sentral dengan ONT yang ada di pelanggan.

2.5.1 Perangkat GPON

2.5.1.1 Optical Line Terminal (OLT)

OLT adalah perangkat yang ditempatkan pada kantor pusat

operator jaringan telekomunikasi, levelnya berada di bawah server.

OLT menyediakan interface antara system PON dengan penyedia

layanan (internet service provider) data, video, dan jaringan

telepon. Bagian ini akan membuat link ke sistem operasi penyedia

layanan melalui Network Management System (NMS). NMS adalah

perangkat lunak yang mengkonfigurasi dan mengontrol perangkat

GPON. Konfigurasi untuk OLT ke ONU/ONT dan jalur langsung

OLT yang dapat memonitoring ONU/ONT. Selain itu juga untuk

mengatur layanan GPON untuk triple play.

31

Gambar 2.20 OLT

(sumber: ZTE Enterprise Products)19

2.5.1.2 Optical Distribution Network (ODN)

Adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai

perangkat ONU/ONT. ODN mendistribusikan transmisi optik dari

OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Komponen ODN terdiri

atas fiber optic, splices, connector dan passive splitter. Splices

merupakan peralatan yng digunakan untuk menyambungkan satu

fiber optic dengan yang lainnya, lalu connector yang berfungsi

untuk menghubungkan serat, connector mengelilingi serat kecil

sehingga cahayanya terbawa secara bersama-sama dan passive

plitter yang merupakan perangkat pasif yang dapat menguraikan

daya.

19http://enterprise.zte.com.cn/en/products/network_lnfrastructure/broadband_bccess/xpon/201209/t20120926_355928.html (diakses 28 September 2012)

32

• Splices

Gambar 2.21 Splices

(sumber: Fiber Outside Plant)20

Splices merupakan peralatan yang digunakan untuk

menyambungkan satu fiber optic dengan yang lainnya. Ada

dua prinsip sambungan yaitu sambungan fusi dan sambungan

mekanik. Sambungan fusi merupakan sambungan secara

permanen dengan cara memanaskan ujung serat menggunakan

pancaran listrik untuk menggabungkan dua core serat fiber

optic. Teknik ini memerlukan orang yang ahli dan

berpengalaman karena penjajaran fiber optic membutuhkan

komputer terkontrol untuk mencapai kerugian sesedikit 0.05

dB. Sedangkan sambungan mekanik merupakan sambungan

yang tidak permanen, menggunakan elemen biasa dengan cara

pemotongan serat. Kerugian yang dicapai adalah 0.2 dB.

20 http://www.aflglobal.com/Products/Fiber-Outside-Plant/LightGuard-Sealed-Fiber-Optic-Splice-Closures.aspx (diakses 28 September 2012)

33

• Passive Splitter

Gambar 2.22 Passive Splitter

(sumber : Telect Product catalogue, p36)

Passive splitter merupakan komponen pasif yang dapat

memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau

beberapa output serat. Passive splitter pada PON dikatakan

pasif sebab tidak memerlukan sumber energi eksternal dan

optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan

terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node passive

splitter, sehingga cara kerjanya membagi daya optik sama rata.

Passive Splitter merupakan optical fiber coupler sederhana

yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple

path) atau sinyal kombinasi dalam satu jalur. Selain itu passive

splitter juga dapat berfungsi untuk mencari jalan dan

mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Alat ini sedikitnya

terdiri dari 2 port dan bisa lebih hingga mencapai 32 port.

34

Berdasarkan ITU G.983.1 BPON standart direkomendasikan

agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun rasio

meningkat menjadi 64 pelanggan berdasarkan ITU-T G.984

GPON Standard.

2.5.1.3 Optical Network Unit/Termination (ONU/ONT)

Gambar 2.23 ONU/ONT FTTB

(sumber: ZTE Enterprise Product Description)21

ONU/ONT adalah perangkat yang berfungsi mengubah sinyal

optik menjadi sinyal elektrik untuk kemudian sinyal tersebut

didistribusikan menggunakan copper ke perangkat user. Pada

arsitektur FTTH, ONU/ONT diletakkan di sisi user.

21 http://wwwen.zte.com.cn/en/products/access/xpon/201301/t20130131_385542.html (diakses 28 September 2012)

35

Gambar 2.24 ONU/ONT FTTH

(sumber: ZTE Enterprise Product Description)22

2.5.2 Arsitektur Jaringan Fiber Optic Secara Umum

Sistem jaringan berbasis media transmisi fiber optic di bagi menjadi

beberapa segmen fiber to the x (FTTx) dimana x merupakan curb, building

dan home yaitu:

• Fiber To The Curb (FTTC)

Yaitu jaringan fiber optic dihantarkan sampai sebuah kabinet (curb)

melalui ODN yang terhubung dengan OLT. Dimana curb ditempatkan

lebih dekat dengan sisi pelanggan.

• Fiber To The Building (FTTB)

Yaitu jaringan fiber optic dihantarkan dari OLT pada sisi penyedia

layanan melalui ODN hingga gedung user layanan triple play dimana

perangkat ONU/ONT ditempatkan didalam gedung tersebut.

22 http://wwwen.zte.com.cn/en/products/access/xpon/201301/t20130131_385569.html (diakses 28 September 2012)

36

• Fiber To The Home (FTTH)

FTTH merupakan suatu format penghantaran media transmisi fiber

optic dari pusat penyedia (provider) ke rumah user residential. Dimana

ONU/ONT terletak didalam rumah user layanan triple play.

2.6 Multi Service Access Node (MSAN)

MSAN merupakan perangkat access network yang melayani banyak teknologi

jaringan akses, seperti Asymmetric Digital Subscriber Line 2+ (ADSL2+), POTS

dan Ethernet, suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan umum

untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam jaringan Public

Switched Telephone Network (PSTN) dan NGN.

Dari tipe keluarga FTTx, MSAN sendiri lebih tepat dinamakan FTTC karena

services akan didistribusikan ke pelanggan dari node cabinet MSAN ke residential

user via copper. Jadi fiber optic determinasi di node MSAN. MSAN memiliki dua

fungsi penting yaitu :

o Sebagai sistem akses broadband dan narrowband

o Sebagai akses gateway dalam Next Generation Network (NGN)

Fleksibilitas layanan yang mencakup broadband dan narrowband dapat

diintegrasikan dari sebuah single platform seperti :

- Layanan

o Voice : PSTN, Integrated Services Digital Network (ISDN)

o Data / broadband

o IPTV

37

- Transmisi

Transmisi yang dapat digunakan oleh MSAN meliputi :

o E1 : 2.048 Mbps 30 channels

o Ethernet (FE dan GE) : 1000Mbps

- Fleksibel akses service

MSAN memiliki fleksibilitas untuk akses service dalam hal penyediaan akses

pelanggan berupa akses copper untuk voice (POTS) dan DSL service.

Gambar 2.25 Perangkat MSAN

(sumber: ZTE Enterprise Product Description)23

2.7 Set Top Box (STB)

STB merupakan alat untuk menerima data multimedia dari home gateway yang

terhubung dengan jaringan IP untuk mengkonversikan sinyal digital ke sinyal

analog ke television agar dapat menikmati layanan IPTV.

23http://enterprise.zte.com.cn/en/products/network_lnfrastructure/broadband_bccess/masn/201209/t20120926_355919.html (diakses 28 September 2012)

38

Gambar 2.26 STB layanan IPTV

(sumber: User Guide Manual book layanan Groovia PT. Telkom

Indonesia, p9)

2.8 Triple Play

Menurut (Hens F.J, 2008, p5) Triple Play secara sederhana dapat dipahami

dengan kebutuhan akan komunikasi yang lengkap mulai dari data, suara, dan video

yang dapat dinikmati hanya dengan berlangganan satu jenis media koneksi saja.

Sebagai contoh jika berlangganan TV kabel dan jaringannya telah mendukung

triple play maka melalui satu layanan ini dapat juga menikmati komunikasi data

dengan internet, dan juga bertelepon, serta melakukan video conference atau

menonton film yang dari layanan Video on Demand (VoD). Semua itu hanya

melewati satu layanan saja, namun kecepatan transfer dan bandwidth tetap

mencukupi untuk semuanya. Kebutuhan bandwidth yang tinggi akan layanan triple

play membuat dibutuhkannya media transmisi yang dapat mengakomodir

permintaan bandwidth minimal yang dapat mencapai 11,8 Mbps untuk layanan

High Definition Television (HDTV) saja, sehingga bila ditambah berlangganan

Standart Definition Television (SDTV) dan voice agar pelayanannya maksimal

menggunakan fiber optic dengan kapasitas bandwidth yang tinggi.

39

Layanan yang diberikan oleh triple play :

1. Voice, komunikasi suara antara dua orang atau lebih melalui jaringan

telekomunikasi Plain Old Telephone Service (POTS) yang merupakan layanan

telepon dasar non data.

2. Video, bisa berupa video streaming, video call, video conference, VoD yang

menggunakan streaming video.

• Internet Protocol Television (IPTV)

Layanan TV kabel yang menggunakan media IP.

• Video on Demand (VoD)

Layanan ini memungkinkan pengguna untuk memilih dan menonton video

yang tersedia di server.

Fitur yang diberikan layanan VoD adalah :

- Memungkinkan pengguna untuk memilih video yang ingin ditonton dari

server video, sehingga pengguna dapat mengontrol sesuai keinginan.

- Menyediakan fungsionalitas yang mirip dengan DVD seperti play, pause,

fast forward, fast rewind.

• Data (Internet)

Menyediakan jasa High Speed Internet Access (HSIA) untuk browsing,

download-upload, game online, maupun email.

40

2.9 Bandwidth

Pengertian bandwidth adalah lebar kapasitas transfer data dalam suatu

jaringan, dalam arti yang lebih detail, bandwidth bisa dikatakan sebagai luasnya

cakupan data yang data digunakan oleh sinyal untuk mengantarkan paket data dalam

sebuah media transmisi jaringan. (Gin-Gin Yugianto, 2012, pp 47)

2.10 Bit Rate

Bit rate adalah laju data yang bisa ditransportasikan atau diproses dalam satu

satuan waktu. Bit rate biasanya diukur dengan satuan bits per second (bit/s). (Gin-

Gin Yugianto, 2012, p47)

2.11 Maximum Transmission Unit (MTU)

MTU adalah nilai maksimal sebuah data, yang dapat dibawa oleh frame. MTU

dapat ditentukan dengan mengkonfigurasi perangkat jaringan. Tidak ada

pengecualian untuk batas MTU. Perangkat jaringan tidak didesain untuk menerima

atau mengirim frame yang membawa data lebih dari MTU yang telah ditetapkan,

jadi data harus lebih kecil atau sama dengan MTU yang telah ditetapkan. (Douglas,

2009, p336)