bab 2 landasan teori dan kerangka pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/bab2nopass/2007-2-00373-mn-bab...

39
7 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas dari tiga bidang keuangan, dan memiliki kesempatan karir yang sangat luas. Adapun tiga bidang keuangan adalah: 1. Pasar uang dan pasar modal, yang terkait dengan pasar sekuritas dan lembaga keuangan. 2. Investasi, yang memfokuskan pada keputusan yang dibuat oleh investor individual dan institusional dalam memilih sekuritas untuk portofolio investasi. 3. Manajemen keuangan, atau keuangan perusahaan, yang mencakup semua keputusan dalam perusahaan. (Brigham, 2001, p6) Pengertian manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan (Weston, 2002, p3). Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba (Prawinogoro, 2006, p1). Aktivitas dalam manajemen keuangan meliputi : 1) Aktivitas Pembiayaan (Financing Activity)

Upload: vuphuc

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

7

BAB 2

LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

• Manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas dari tiga bidang keuangan, dan

memiliki kesempatan karir yang sangat luas. Adapun tiga bidang keuangan adalah:

1. Pasar uang dan pasar modal, yang terkait dengan pasar sekuritas dan lembaga

keuangan.

2. Investasi, yang memfokuskan pada keputusan yang dibuat oleh investor individual

dan institusional dalam memilih sekuritas untuk portofolio investasi.

3. Manajemen keuangan, atau keuangan perusahaan, yang mencakup semua

keputusan dalam perusahaan.

(Brigham, 2001, p6)

• Pengertian manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab

para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut

keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian

deviden pada suatu perusahaan (Weston, 2002, p3).

• Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif,

seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba (Prawinogoro, 2006, p1).

• Aktivitas dalam manajemen keuangan meliputi :

1) Aktivitas Pembiayaan (Financing Activity)

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

8

Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk

mencari sumber modal untuk membiayai kegiatan bisnis.

2) Aktivitas Investasi (Investment Activity)

Aktivitas investasi ialah kegiatan penggunaan dana berdasar pemikiran hasil yang

sebesar-besarnya dan risiko yang sekecil-kecilnya.

3) Aktivitas Bisnis (Business Activity)

Aktivitas bisnis ialah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan

barang atau jasa dan efisiensi biaya yang akan melahirkan laba.

(Darsono, 2006, p1)

• Manajemen keuangan mencakup keputusan investasi, pembiayaan, dan deviden suatu

perusahaan. Fungsi utama manajer keuangan adalah merencanakan, memperoleh, dan

menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi yang maksimum terhadap operasi

yang efisien dari suatu organisasi (Weston, 2002, p21).

• Manajemen keuangan dapat didefinisikan sebagai :

(1) usaha manajemen untuk memperoleh dana (modal) dengan biaya yang semurah-

murahnya, (2) menggunakan dana yang efektif, efisien, dan produktif dengan tujuan

akhir untuk memperoleh keuntungan (Darsono, 2006, p35).

2.1.2 Laporan Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis (Munawir, 2004, p5)

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah: Dua daftar

yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua

daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan

atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

9

perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau

daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (IAI, 2002, p2).

Laporan keuangan atau financial statements berisi informasi tentang prestasi

perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan

kebijakan di masa yang akan datang (Weston, 2002, p17).

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aktiva riil dibalik angka-angka

tersebut (Brigham, 2001, p36).

Laporan keuangan (financial statement) merupakan daftar ringkasan akhir

transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional

organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan (Sugiyarso, 2006,

p1).

Laporan tahunan atau annual report adalah laporan yang diterbitkan setiap tahun

oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Laporan ini berisi laporan

keuangan dasar dan opini manajemen atas operasi perusahaan selama tahun lalu

dan prospek perusahaan di masa depan (Brigham, 2001, p38).

2.1.2.2 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang utama bagi perusahaan perorangan adalah laporan laba-

rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas. Urutan penyusunan dan

sifat data yang terdapat dalam laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

10

1. Laporan Laba-rugi (Income Statement)

→ Laporan laba atau rugi untuk periode tertentu terdiri atas penerimaan bersih

dikurangi beban periode itu (Keown, 2001, p80).

→ Laporan laba rugi (disebut juga laporan pendapatan) menyajikan pendapatan,

beban, laba bersih, dan laba per lembar saham untuk satu periode akuntansi.

Biasanya satu tahun sekali atau satu kuartal sekali (Fraser, 2004, p100).

→ Laporan laba-rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban

perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal

atau satu tahun. (Brigham, 2001, p42).

2. Laporan Laba Ditahan (Statement of Retained Earnings)

→ Laporan laba ditahan menunjukkan perubahan laba ditahan antara dua tanggal

neraca. Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva, bukannya aktiva per

ekuitas pemegang saham (Brigham, 2001, p38).

3. Neraca (Balance Sheet)

→ Neraca adalah unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi

keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas (IAI, 2002, p12-13).

→ Neraca adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu

(Brigham, 2001, p39).

→ Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, kewajiban, dan ekuitas

dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (Sugiyarso, 2006, p2).

→ Laporan posisi keuangan (balance sheet) suatu perusahaan terdiri dari harta

(assets), kewajiban (liabilities), dan modal, atau neraca merupakan persamaan

dari: Harta = Utang + Modal

(Darsono, 2006, p36)

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

11

→ Neraca adalah laporan posisi keuangan pada saat tertentu. Bentuk laporan

mengikuti persamaan neraca:

Total aktiva = total kewajiban + ekuitas pemegang saham pemilik (Keown,

2001, p82).

→ Bentuk penyajian neraca di dalam praktek sangat bervariasi. Hal ini dipengaruhi

oleh sifat dan ukuran usaha perusahaan, sifat kekayaan yang dimiliki

perusahaan, persyaratan tertentu yang dimiliki oleh lembaga pengaturan seperti

IAI, Bapepam, dan lain-lain. Namun secara umum neraca dapat disajikan dalam

2 bentuk, yaitu:

Bentuk Perkiraan (Account Form) yang melaporkan aktiva di kiri (debet) dan

kewajiban serta modal pemilik di kanan (kredit).

Bentuk Laporan (Report Form) yang melaporkan aktiva, kewajiban, dan

modal pemilik dalam susunan vertikal (Saputra, 2002, p301-302).

4. Laporan arus kas (Cash Flow)

→ Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk

jangka waktu tertentu (biasanya setahun) (Keown, 2001, p85).

2.1.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Sifat dan keterbatasan laporan keuangan yang disusun perusahaan adalah :

i. Laporan keuangan bersifat historis yaitu laporan yang sudah lewat, karena laporan

keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam

proses pengambilan keputusan ekonomi.

ii. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pihak tertentu.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

12

iii. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan

berbagai pertimbangan.

iv. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan

standar akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak

dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap

kelayakan laporan keuangan.

v. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian: bila

terdapat beberapa kemungkinan simpulan yang tidak pasti mengenai penilaian

suatu pos, maka lazimnya yang dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih

atau nilai aktiva yang paling kecil.

vi. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau

transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitasnya).

vii. Adanya pelbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan

variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar

perusahaan.

viii. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan

umumnya diabaikan.

Untuk mengatasi sifat dan keterbatasan laporan keuangan, maka penyusunan

laporan keuangan disusun harus mengikuti standar akuntansi keuangan dan biasanya

setiap tahun menjadi obyek audit (Lung, 2002, p137).

2.1.3 Economic Value Added (EVA)

2.1.3.1 Sejarah Economic Value Added (EVA)

Dasar teoritis dari konsep Nilai Tambah Ekonomis disajikan dalam kertas akademis

yang dipublikasikan antara tahun 1958 dan 1961 oleh dua ekonom finansial, yaitu

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

13

Merton H. Miller dan Franco Modigliani, yang memenangkan hadiah Nobel dalam

bidang ekonomi. Mereka berargumentasi bahwa laba ekonomis (economic income)

merupakan sumber penciptaan nilai (value creation) di perusahaan dan bahwa tingkat

kembalian (rate of return/ cost of capital) ditentukan berdasarkan tingkat resiko yang

diasumsikan oleh investor. Sayangnya, Miller dan Modigliani tidak memberikan teknik

untuk mengukur laba ekonomis (economic income) dalam suatu perusahaan.

Konsep EVA dipopulerkan oleh G. Bennet Steward, III, Managing Partner dari Stern

Steward & Co dalam bukunya ”The Quest for Value” pada tahun 1991. Buku yang

terbaru dari Joe M. Stern Managing Partner dari Stern Steward & Co berjudul ”The EVA

Challenge Implementing Value – Added Change in An Organization” diterbitkan tahun

2001.

Konsep EVA diluncurkan Stern Steward & Co pada tahun 1989. Sejak itu, lebih dari

300 perusahaan di dunia mengadopsi disiplin tersebut, antara lain: Coca Cola, Quaker

Oats, Boise Cascade, Briggs & Stratton, Lafarge, Siemens, Tate & Lyle, Telecom New

Zealand, Telstra, Monsanto, SPX, Herman Miller, JC Penney, dan US Portal Service

(Joel M. Stern, 2001, hal 15-16).

2.1.3.2 Pengertian Economic Value Added (EVA)

• Menurut Steward sebagaimana yang dikutip oleh Sapto Jumono (Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p55) menyatakan bahwa EVA dipopulerkan

oleh Stern Stewart Management Service yang merupakan salah satu perusahaan

konsultan di Amerika Serikat. EVA ini pada prinsipnya bukanlah merupakan metode

yang relatif baru dalam mengevaluasi dan menghargai kinerja manajemen.

• Menurut Tunggal sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Volume 7 No. 1 Mei, 2005, p3) menyatakan bahwa metode EVA

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

14

pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis keuangan dari

perusahaan Stern Steward & Co pada tahun 1993. Di Indonesia metode tersebut

dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). EVA/ NITAMI adalah

metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu

perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta

manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal.

EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added

dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan.

Oleh karenanya EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak (Net Operating

Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal (Cost of Capital).

• Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai

dari suatu investasi yang secara sederhana dapat diartikan sebagai laba operasi

setelah pajak (After Tax Operating Income) yang dikurangi dengan total biaya

modal (Total Cost of Capital), dimana total biaya dihitung dengan cara mengalikan

tingkat biaya modal dengan total biaya yang diinvestasikan (Diana, 2005, p40).

• Menurut Widayanto sebagaimana yang dikutip oleh Diana (Jurnal Ilmiah Bidang

Manajemen & Akuntansi Volume 2 No. 1 Maret, 2005, p40) mengemukakan bahwa

EVA merupakan konsep yang dapat menilai kinerja perusahaan secara adil. Adil

disini mengandung pengertian bahwa dalam pengukuran laba perusahaan,

perusahaan harus dengan adil memperhatikan dan mempertimbangkan harapan-

harapan penyedia dana (kreditur dan pemegang saham) dan derajat keadilan ini

diukur dengan penggunaan ukuran tertimbang dari strukur modal yang ada.

• EVA merupakan salah satu ukuran untuk kinerja operasional. EVA dapat

didefinisikan sebagai keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan biaya

modal atau dengan kata lain EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

15

(residual income) yang mengurangkan biaya modal terhadap laba operasi. Laba

operasi setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan ”value” di dalam

perusahaan, sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang

dikeluarkan dalam penciptaan ”value” tersebut (Rusdiyanti, 2002, p58).

• EVA adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal (cost

capital) yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba tersebut. EVA merupakan

suatu tolak ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA merupakan suatu tolak

ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari nilai pemegang saham

(shareholder value) yang diciptakan (created) atau dirusak (destroyed) pada suatu

periode tertentu, biasanya setahun. EVA yang positif menunjukkan penciptaan

value (value creation), sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran

nilai (value destruction).

(Widjaja, 2001, p2)

• EVA merupakan keuntungan ekonomis yang didefinisikan sebagai laba operasi

setelah pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dikurangi dengan total

biaya modal (total cost of capital atau COC). Formula perhitungannya sebagai

berikut:

→ Keuntungan ekonomis = NOPAT – (coc x Capital Invested)

→ NOPAT = Net Operating Profit After Tax

Formula tersebut dapat disajikan dengan:

→ Keuntungan ekonomis = (Return of Capital - coc) x capital

→ Return on capital = NOPAT / Capital

Menghitung NOPAT, elemen yang penting adalah laba operasi setelah pajak dan

cash operating taxes. Perhitungan NOPAT dari data laporan keuangan harus di-

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

16

adjust dengan item yang setara dengan ekuitas (equity equivalents) seperti:

deffered tax reserve, LIFO reserve, goodwill amortization, dan lainnya.

Modal (capital), yaitu didefinisikan sebagai penjumlahan working capital, net plant

property and equipment, goodwill, other assets, dan beberapa penyesuaian seperti

present value dari operating lease dan akumulasi amortisasi goodwill.

Biaya modal, biaya yang muncul dari adanya modal sendiri dan hutang. Untuk

mengetahui biaya modal perusahaan harus menghitung biaya rata-rata dari biaya

masing-masing modal yang dipergunakan, yaitu dengan cara menjumlahkan biaya

masing-masing modal dari dana sendiri dan dana pinjaman (perkalian porsi modal

sendiri dan hutang dengan biaya modalnya, namun modal hutang harus

mempertimbangkan pajak). Perhitungan biaya modal dapat juga dengan cara

menggunakan capital assets pricing model (CAPM).

• Nilai tambah ekonomis merupakan nilai tambah kepada pemegang saham oleh

manajemen selama satu tahun tertentu. Nilai tambah ekonomis (EVA)

memfokuskan pada efektivitas manajerial dalam satu tahun tertentu (Brigham,

2001, p51).

Rumus dasar EVA adalah sebagai berikut:

EVA = Laba operasi setelah pajak – Biaya modal setelah pajak

= EBIT (1-Tarif pajak) – (Total modal) (Biaya modal setelah pajak)

Total modal mencakup utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas saham

biasa. Jadi, EVA adalah suatu estimasi laba ekonomis yang sesungguhnya dari

perusahaan dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat berbeda dengan laba

akuntansi. EVA menunjukkan sisa laba setelah semua biaya modal, termasuk

modal ekuitas, dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa

memperhitungkan modal ekuitas.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

17

• Nilai tambah ekonomis (Ecomonic Value Added / EVA) memberikan cara berpikir

yang bermanfaat tentang modal kerja (Brigham, 2001, p153).

Rumus EVA:

EVA = ((EBIT x (1-T)) – (WACC x Jumlah modal)

• EVA atau keuntungan ekonomis yang positif menandakan bahwa tingkat

pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat

pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik

modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau

meningkatkan kemakmuran pemodal. Sebaliknya EVA yang negatif menandakan

bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang

dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor

(Jumono, 2005, p56).

2.1.3.3 Pengukuran EVA

o Menurut Velez sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Volume 7 No. 1 Mei, 2005, p4) menyatakan bahwa ada beberapa

pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA, tergantung dari struktur

modal dari perusahaan. Apabila dalam struktur modalnya perusahaan hanya

menggunakan modal sendiri, secara sistematis EVA dapat ditentukan sebagai

berikut:

EVA = NOPAT – (ie x E)

Dimana:

NOPAT = Net Operating Profit After Taxes

ie = opportunity cost of equity

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

18

E = Total Equity

Namun, manakala dalam struktur perusahaan terdiri dari hutang dan modal

sendiri, secara sistematis EVA dapat dirumuskan sebagai berikut:

EVA = NOPAT – (WACC x TA)

Dimana:

NOPAT = Net Operating Profit After Taxes

WACC = Weighted Average Cost of Capital

TA = Total Assets (Total Modal)

Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi hasil sebagai

berikut:

Jika EVA > 0, hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

Jika EVA < 0, hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi

perusahaan.

Jika EVA = 0, hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan untuk

membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang

saham.

o Rumus: EVA = NOPAT – C. CCR

Keterangan:

NOPAT = Net Operating Profit After Tax

C = Capital

CCR = Capital Cost Rate atau Cost of Capital

(Widjaja, 2001, p2).

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

19

2.1.3.4 Manfaat EVA

Menurut Rousana sebagaimana yang dikutip oleh Sapto Jumono (Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p58) menyatakan bahwa EVA sangat

bermanfaat dalam penilaian kinerja perusahaan, dengan fokus penilaian pada

penciptaan nilai tambah. Bagi negara-negara yang sudah mapan pasar modalnya,

di mana harga saham merupakan cerminan dari nilai atau kinerja perusahaan,

maka penggunaan EVA sangat terkait dengan kesadaran manajer dalam

menjalankan tugasnya yaitu meningkatkan atau memaksimumkan nilai perusahaan

dan nilai pemegang saham. Dengan perkataan lain, bahwa dengan EVA perhatian

manajer sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Manajer akan berfikir dan

bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham, yaitu memilih investasi yang

memaksimumkan tingkat pengembalian (rate of return) dan meminimumkan

tingkat biaya modal (cost of capital).

Menurut Tunggal sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p3) menyatakan bahwa beberapa manfaat

EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain: (1) EVA merupakan suatu

ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran

lain baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau

menganalisis kecenderungan (trend), (2) Hasil perhitungan EVA mendorong

pengalokasian dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah.

Menurut Isnani dan Iswati sebagaimana yang dikutip oleh Turangan (Jurnal

Akuntansi/ Th.VII/ 02/ Des/ 2003, p151) menyatakan bahwa kelebihan dari EVA

adalah: 1) bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai

(value creation); 2) membuat perusahaan lebih memperhatikan struktur modal;

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

20

dan 3) dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang

memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modal.

Menurut Utama sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p3-4) menyatakan bahwa manfaat EVA

adalah: (1) EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan

karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai (value craetion),

(2) EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur

modal, (3) EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya

pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat

pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan

dapat dimaksimalkan, (4) EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan

kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-

biaya modalnya.

EVA akan menyebabkan perusahaan memperhatikan struktur modalnya. EVA

secara eksplisit memperhitungkan biaya modal atas ekuitas dan mengakui bahwa

karena lebih tingginya resiko yang dihadapi oleh pemilik ekuitas, besarnya tingkat

biaya modal atas ekuitas adalah lebih tinggi daripada tingkat biaya modal atas

hutang (Rusdiyanti, 2002, p60).

EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang

memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modalnya. Kegiatan atau

proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan

bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan dan dengan demikian

sebaiknya diambil (Rusdiyanti, 2002, p60).

EVA dapat digunakan sebagai alat untuk menilai perusahaan, apabila perhitungan

EVA tidak hanya pada periode masa kini tetapi juga mencakup periode yang akan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

21

datang. Hal ini disebabkan karena EVA pada satu tahun tertentu menunjukkan

besarnya penciptaan nilai pada tahun tersebut, sedangkan nilai perusahaan

menunjukkan nilai sekarang dan total penciptaan selama umur perusahaan

tersebut (Rusdiyanti, 2002, p60).

Menurut Coates sebagaimana yang dikutip oleh Rusdiyanti (Jurnal Dinamika Sosial

Budaya 4(1) Juni, 2002, p60) menyatakan bahwa EVA diharapkan mampu menjadi

”quantitative yardstick”, seberapa efektif pencapaian tujuan (objective

achievement) diukur. Pengukuran kinerja yang baik diharapkan dapat membantu

maksud-maksud berikut ini.

1. Mengarahkan dan memotivasi pihak manajemen terhadap kesamaan tindakan

dan tujuan.

2. Sebagai bagian dari mekanisme kontrol membandingkan seberapa dekat

prestasi yang ditargetkan akan tercapai.

3. Mengidentifikasikan seberapa efektif strategi atau berbagai kebijakan

beroperasi dalam lingkungan perusahaan.

4. Bertindak sebagai dasar pemberian remunerasi, insentif, dan pertimbangan

promosi jabatan.

Menurut Soetjipto sebagaimana yang dikutip oleh Sapto Jumono (Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p58) menyatakan bahwa bila EVA

dibanding dengan ukuran akuntansi tradisional seperti ROA dan ROE yang lazim

digunakan selama ini dalam mengukur kinerja perusahaan, nampaknya ukuran

tradisional memiliki kelemahan yaitu mengabaikan adanya biaya modal, sehingga

sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah menciptakan nilai atau

tidak.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

22

Secara implisit, aplikasi EVA dalam pengukuran kinerja keuangan dapat

mendorong manajer perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan akan

memperhatikan kebijakan struktur modalnya. Selama ini banyak orang

beranggapan bahwa dana sendiri (ekuitas) adalah merupakan dana murah yang

tidak perlu dikompensasi dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Anggapan bahwa ekuitas adalah dana murah, antara lain karena tidak

diperhitungkan biaya modal ekuitas pada laporan keuangan, sehingga seolah-olah

dana ekuitas itu gratis. EVA yang secara eksplisit memasukan biaya modal atas

ekuitas akan mengubah pandangan ini dan memaksa perrusahaan untuk selalu

berhati-hati dalam menentukan struktur permodalannya.

Salah satu keunggulan EVA sebagai penilai kinerja perusahaan adalah dapat

digunakan sebagai penciptaan nilai (value creation). Keunggulan EVA yang lain

adalah: (1) EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan

memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi, (2) Konsep EVA adalah

alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam

pengukurannya yaitu dengan memperhatikan harapan para penyandang dana

secara adil dimana derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran tertimbang dari

struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada nilai

buku, (3) Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan

data pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai

konsep penilaian, (4) Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian

pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA lebih

sehingga dapat dikatakan bahwa EVA menjalankan stakeholders satisfaction

concepts dan (5) Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukkan bahwa konsep

tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

23

sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam mempercepat

pengambilan keputusan bisnis (Iramani, 2005, p6).

Menurut Soter sebagaimana yang dikutip oleh Sapto Jumono (Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p59) menyatakan bahwa EVA dapat juga

digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan

pengembalian lebih tinggi daripada biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang

memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan bahwa proyek

tersebut menciptakan nilai perusahaan dan dengan demikian sebaiknya diambil

atau dilaksanakan. Sebaliknya bila negatif, berarti proyek tersebut tidak perlu

diambil atau dilaksanakan. Dengan demikian, sebagai manajer perusahaan harus

selalu membandingkan proyek dengan tingkat biaya modal yang mencerminkan

risiko proyek dengan tingkat pengembalian hasil.

Menurut Lehn sebagaimana yang dikutip oleh Sapto Jumono (Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p59) menyatakan bahwa dengan ukuran

akuntansi tradisional kenaikan laba perusahaan belum tentu mengakibatkan nilai

perusahaan meningkat. Hal ini disebabkan naiknya laba operasi dapat

mengakibatkan naiknya risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, apabila kenaikan

laba operasi tidak berasal dari efisiensi internal melainkan hasil investasi pada

bidang-bidang bisnis yang baru. Keunggulan lain dari EVA dibanding ukuran

tradisional adalah EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data

pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain, sebagaimana

konsep penilaian dengan menggunakan analisa ratio (dalam kenyataannya data

pembanding atau ratas industri sering tidak tersedia).

Menurut Widayanto sebagaimana yang dikutip oleh Diana (Jurnal Ilmiah Bidang

Manajemen dan Akuntansi Volume 2 No. 1 Maret, 2005, p40) menyatakan bahwa

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

24

beberapa keunggulan Economic Value Added (EVA) sebagai pengukur kinerja

finansial diantaranya adalah :

a.) Sebagai ukuran kinerja yang dapat berdiri sendiri tanpa adanya perbandingan

dengan perusahaan sejenis.

b.) Alat ukur yang mudah digunakan.

c.) Dapat melihat segi ekonomis dalam pengukuran kinerja perusahaan secara adil

memperhatikan harapan penyandang dana.

2.1.3.5 Kelemahan EVA

→ Meskipun pendekatan nilai tambah mempunyai kelebihan dari ukuran tradisional,

namun pendekatan ini memiliki berbagai kelemahan yaitu :

a. EVA hanya mengukur hasil akhir, konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas

penentu seperti loyalitas konsumen.

b. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu.

Seperti diketahui bahwa nilai perusahaan tersebut merupakan akumulasi dari

EVA selama umur perusahaan atau nilai sekarang selama umur dari

perusahaan.

c. Penggunaan CAPM dalam aplikasi keuntungan ekonomis untuk menghitung

biaya modal, tidak cukup untuk mengukur hubungan antara risk dan return,

karena bergantung pada data yang dipergunakan, dalam hitungan beta.

d. Perbedaan taksiran market risk premium akan mengakibatkan perbedaan pada

biaya modal dan selanjutnya mengakibatkan perbedaan pada keuntungan

ekonomis

(Jumono, 2005, p59).

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

25

Menurut Mirza sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p6) menyatakan bahwa EVA terlalu

bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan

fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau

membeli saham tertentu padahal faktor-faktor lain terkadang justru lebih dominan.

Kekurangan dari model EVA adalah:

1. Hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tertentu.

2. Proses perhitungannya memerlukan estimasi atas biaya modal. Estimasi

tersebut cukup sulit dilakukan dengan tepat, terutama pada perusahaan yang

belum go public.

3. EVA terlalu menekankan pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan

pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk

menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain kadang-

kadang justru dominan.

4. Konsep EVA sangat bergantung pada transparansi internal untuk menghasilkan

perhitungan yang akurat. Di dalam kenyataan perusahaan jarang

mengemukakan kondisi internalnya.

(Turangan, 2003, p151).

2.1.3.6 Guidelines untuk suksesnya pengimplementasian EVA

1. Tindakan implementasi harus dipandang sebagai suatu proyek dalam perusahaan,

dengan adanya alokasi anggaran khusus serta adanya seorang pemimpin proyek

yang berasal dari lingkungan senior eksekutif.

2. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara desentralisasi, hal ini menjadi

sangat penting sehingga manajer tingkat bawah memiliki kekuasaan untuk

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

26

mengambil langkah penting apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja

yang dipakai untuk pengukuran EVA.

3. Pendekatan secara bertahap dalam melakukan implementasi sangat

direkomendasikan, penggunaan EVA pertama kali bisa saja dilakukan untuk

mengukur kinerja perusahaan, baru kemudian dijadikan sebagai dasar untuk

skema insentif perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menghindari tidak terbentuknya

komitmen dari para manajer untuk mensukseskan implementasi jika skema insentif

berbasis EVA diadopsi secara bersamaan.

(Turangan, 2003, p151).

2.1.3.7 Permasalahan dalam penerapan EVA

1) Tidak adanya harapan yang nyata bahwa EVA dengan sendirinya dapat

memperbaiki keadaan perusahaan.

2) Timbulnya demotivasi pada saat perusahaan tidak mampu menaikkan EVA karena

faktor-faktor eksternal perusahaan yang tidak dapat dikontrol.

3) Kesulitan dalam menghitung biaya modal dan penyusunan alokasi modal.

4) Kesulitan komunikasi dan perbedaan konsep, terutama jika EVA diimplementasikan

ke seluruh bagian perusahaan.

5) Administrasi dari EVA membutuhkan pengawasan yang sangat hati-hati untuk

menghindari terjadinya birokrasi yang berbelit-belit.

6) Pengukuran dengan EVA saja, sama dengan alat pengukur keuangan yang lainnya,

adalah tidak cukup jika berdiri sendiri digunakan untuk mengawasi pencapaian

tujuan strategik perusahaan.

(Turangan, 2003, p152).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

27

2.1.4 Kinerja

2.1.4.1 Pengertian Kinerja

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 2, terbitan Balai Pustaka tahun

1993, sebagaimana yang dikutip oleh Helianti (Jurnal Pendidikan Penabur -

No.02/ Th.III/ Maret 2004, p19) menyatakan bahwa pengertian kinerja adalah

(1) sesuatu yang dicapai, (2) prestasi yang diperlihatkan, dan (3) kemampuan

kerja. Kinerja adalah pengalihbahasaan dari kata bahasa Inggris “ performance”.

• Menurut Whitmore (1997: 104) sebagaimana yang dikutip oleh Helianti (Jurnal

Pendidikan Penabur - No.02/ Th.III/ Maret 2004, p19) mendefinisikan kinerja

sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, tetapi itu

kedengarannya seperti melakukan kebutuhan yang paling minim untuk berhasil.

Kinerja yang nyata jauh melampaui apa yang diharapkan; kinerja menetapkan

standar-standar tertinggi orang itu sendiri, selalu standar-standar yang

melampaui apa yang diminta atau diharapkan orang lain. Hal ini tentu saja

merupakan ekspresi potensi seseorang. Ini mendekati arti kinerja yang kedua

sebagaimana didefinisikan oleh Whitmore adalah suatu perbuatan, suatu

prestasi, suatu pameran umum keterampilan.

• Menurut Bernadin & Russell (1993: 379) sebagaimana yang dikutip oleh

Genoveva (Menyusun Sistem Penilaian Kinerja Dosen yang Mendukung Tri

Dharma Perguruan Tinggi, 2001, p3) menyatakan bahwa pengertian kinerja

adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai

dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu.

• Menurut Rao (1986: 120) sebagaimana yang dikutip oleh Helianti (Jurnal

Pendidikan Penabur - No.02/ Th.III/ Maret 2004, p19) mengemukakan bahwa

penilaian kinerja adalah sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa orang-

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

28

orang pada tiap tingkatan mengerjakan tugas-tugas menurut cara yang

diinginkan oleh para majikan mereka. Adapun dimensi meliputi: (1)pencapaian

sasaran pekerjaan, (2)inisiatif, (3)kerjasama, (4)sumbangan kepada kemajuan

karyawan dan(5)perilaku lain.

• Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 1996) sebagaimana yang dikutip oleh

Febryani (Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia, 2003,

p42) mengemukakan bahwa kinerja perusahaan dapat diukur dengan

menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan

dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk

memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang

langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah,

pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

komitmennya ketika jatuh tempo.

• Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di

manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan

dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok

penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran

organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar

perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang

dituangkan (Febryani, 2003, p42).

• Menurut Suprihanto (1988: 7) sebagaimana yang dikutip oleh Helianti (Jurnal

Pendidikan Penabur - No.02/ Th.III/ Maret 2004, p19) mengemukakan tentang

penilaian kinerja, dikatakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan

mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

29

masingmasing secara keseluruhan. Penilaian itu mencakup aspek yang tidak

hanya dilihat dari segi fisiknya tetapi meliputi berbagai hal seperti kemampuan

kerja, disiplin, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan dan hal-hal khusus

sesuai dengan bidang dan level pekerjaannya.

• Pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang

dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba

(Sucipto, 2003, p2).

2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

• Menurut Rossett dan Arwady (1987) sebagaimana yang dikutip oleh Helianti

(Jurnal Pendidikan Penabur - No.02/ Th.III/ Maret 2004, p19) mengemukakan

bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu: 1)kurangnya

keterampilan dan pengetahuan, 2)kurangnya insentif atau tidak tepatnya insentif

diberikan, 3)lingkungan kerja yang tidak mendukung,dan 4)tidak adanya

motivasi. Untuk mengetahui tinggi-rendahnya kinerja seseorang, perlu dilakukan

penilaian kinerja.

• Menurut Mangkunegara (2001 : 67-68) sebagaimana yang dikutip oleh Genoveva

(Menyusun Sistem Penilaian Kinerja Dosen yang Mendukung Tri Dharma

Perguruan Tinggi, 2001, p5), menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang ialah:

(1) Faktor kemampuan, secara umum kemampuan ini terbadi menjadi 2

yaitu kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan

skill). Seorang dosen seharusnya memiliki kedua kemampuan tersebut

agar dapat menyelesaikan jenjang pendidikan formal minimal S2 dan

memiliki kemampuan mengajar dalam mata kuliah ampuannya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

30

(2) Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi bagi dosen sangat penting untuk

mencapai visi dan misi institusi pendidikan. Menjadi dosen hendaknya

merupakan motivasi yang terbentuk dari awal (by plan), bukan karena

keterpaksaan atau kebetulan (by accident).

• Menurut Ruky (2001: 48) sebagaimana yang dikutip oleh Helianti (Jurnal

Pendidikan Penabur - No.02/ Th.III/ Maret 2004, p20) mengemukakan bahwa

menetapkan sejumlah faktor untuk menentukan penilaian yaitu kuantitas

pekerjaan, kualitas pekerjaan, kejujuran, ketaatan, dan inisiatif. Yang dimaksud

kinerja adalah hasil kerja berdasarkan penilaian tentang tugas dan fungsi

jabatan sebagai pendidik, manajer lembaga pendidikan, administrator,

supervisor, inovator, dan motivator, yang digambarkan melalui lima indikator

yaitu: (1)kompetensi, (2)kewajiban, (3)ketaatan, (4)Kejujuran,dan (5)kerjasama.

2.1.4.3 Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut T. Hani Handoko (1994 : 135), Jennifer M. George & Gareth R. Jones

(1996 : 223) dan Sondang P. Siagian (1995 : 227) sebagaimana yang dikutip

oleh Genoveva (Menyusun Sistem Penilaian Kinerja Dosen yang Mendukung Tri

Dharma Perguruan Tinggi, 2001, p3), menyatakan bahwa manfaat penilaian

kinerja adalah sebagai berikut :

(1) Perbaikan prestasi kerja

(2) Penyesuaian kompensasi

(3) Keputusan penempatan

(4) Kebutuhan latihan dan pengembangan

(5) Perencanaan dan pengembangan karier

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

31

(6) Memperbaiki penyimpangan proses staffing

(7) Mengurangi ketidak-akuratan informasi

(8) Memperbaiki kesalahan desain pekerjaan

(9) Kesempatan kerja yang adil

(10) Membantu menghadapi tantangan eksternal

2.1.5 Biaya Modal (Cost of Capital)

2.1.5.1 Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital)

→ Biaya modal (cost of capital) adalah tingkat pengembalian minimum atas modal

yang dibutuhkan untuk mengganti pinjaman dan ekuitas investor (Widjaja, 2001,

p3).

→ Biaya modal adalah rate of return yang diwajibkan atau dipersyaratkan oleh

pemilik modal (investor) pada suatu perusahaan. Biaya modal tersebut mencakup

biaya bunga (eksplisit) atas hutang ditambah dengan minimum return yang

diwajibkan oleh pemodal. Sedangkan keuntungan akuntansi (sebagaimana

terdapat ukuran tradisional) merupakan selisih antara pendapatan dan biaya

eksplisit (Jumono, 2005, p54).

→ Menurut Keown sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p5) menyatakan bahwa Cost of Capital atau

biaya modal mempunyai dua makna, tergantung dari sisi investor atau

perusahaan. Dari sudut pandang investor cost of capital adalah opportunity cost

dari dana yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan. Sedangkan, dari

sudut pandang perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

32

→ Menurut Utomo sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p5) menyatakan bahwa untuk praktisi

keuangan, istilah cost of capital ini digunakan sebagai: (1) discount rate untuk

membawa cash flow pada masa mendatang suatu project ke nilai sekarang, (2)

tarif minimum yang diinginkan untuk menerima project baru, (3) biaya modal

dalam perhitungan EVA dan (4) benchmark untuk menaksir tarif biaya pada modal

yang digunakan.

→ Biaya modal merupakan (opportunity cost) biaya peluang dari penggunaan dana

untuk diinvestasikan dalam proyek baru. Tingkat pengembalian modal dapat

diperoleh pendapatan sendiri di mana risikonya serupa. Maka, tingkat

pengembalian investasi perusahaan harus memperhatikan investasi dengan tujuan

menemukan tingkat pengembalian investasi perusahaan investor (Keown, 2000,

p444).

→ Tiga alasan yang mendasari penentuan besarnya biaya modal perusahaan adalah:

1. Maksimisasi nilai perusahaan mensyaratkan adanya minimisasi semua biaya

input, termasuk biaya modal.

2. Keputusan investasi yang tepat mensyaratkan estimasi biaya modal yang

tepat.

3. Beberapa keputusan lain seperti: leasing, bond refunding, dan manajemen

modal kerja memerlukan estimasi biaya modal.

Biaya modal adalah uang yang harus dikeluarkan atau harus dibayar untuk

mendapatkan modal baik yang berasal dari utang, saham preferen, saham biasa,

maupun laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan dalam jangka

panjang (Sugiyarso, 2006, p86).

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

33

→ Biaya modal ialah sesuatu yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemilik

modal, yaitu kepada kreditur dan kepada pemilik perusahaan. Kepada kreditur

berupa bunga dan kepada pemilik modal berupa dividen atau tingkat hasil yang

diperlukan. Biaya modal dihitung dari modal permanen yaitu utang jangka panjang

dan modal sendiri (Darsono, 2006, p154).

→ Unsur-unsur biaya modal yang lazim diperhitungkan ialah biaya utang obligasi,

biaya utang hipotik, biaya saham istimewa, dan biaya saham biasa.

1. Biaya utang obligasi.

Obligasi ialah surat utang jangka panjang tanpa jaminan. Jaminannya hanya

kepercayaan saja. Penerbit obligasi bisa dilakukan oleh negara, perusahaan

negara, dan perusahaan swasta. Perusahaan yang menerbitkan obligasi

seharusnya perusahaan yang mampu menghasilkan laba operasi dan mempunyai

hari depan bisnis yang tumbuh dan berkembang. Pemegang obligasi ialah investor

atau pemberi pinjaman (kreditur) mendapatkan bunga, dan penerbit membayar

bunga sebagai biaya modal.

2. Biaya utang hipotik

Utang hipotik ialah utang yang dijamin dengan harta tetap berupa tanah,

bangunan, mesin-mesin pabrik, dan sebagainya. Pemberi utang biasanya bank,

perusahaan asuransi, lembaga dana pensiun, dan sebagainya. Pihak yang

berutang atau perusahaan yang berutang akan membayar bunga dan berbagai

biaya perolehan pinjaman yang lazim disebut biaya utang.

3. Biaya saham istimewa

Saham istimewa (preferred stock atau saham preferen) ialah surat tanda

kepemilikan perusahaan secara istimewa. Disebut istimewa karena dua alasan

yaitu: (1) ia berhak memperoleh dividen permanen baik perusahaan laba atau rugi,

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

34

(2) jika terjadi likuidasi, ia berhak memperoleh pengembalian modalnya terlebih

dahulu sebelum pemegang saham biasa. Karena keistimewaannya itu, saham

preferen merupakan model pembiayaan jangka panjang campuran (hybrid

financing), di mana satu sisi, ia sebagai utang jangka panjang karena ia

memperoleh dividen permanen seperti bunga pinjaman, pada sisi lain, ia sebagai

modal sendiri karena jika terjadi likuidasi ia bisa tidak memperoleh pengembalian

modal bila dana likuidasi tidak mencukupi untuk dibagikan kepadanya.

4. Biaya saham biasa

Saham biasa ialah surat tanda kepemilikan perusahaan oleh masyarakat umum.

Masyarakat umum yang memiliki uang yang ingin menanamkan uangnya sebagai

capital untuk mencari laba dapat membeli saham biasa yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan di Pasar Bursa. Perusahaan yang menerbitkan saham biasa akan

memberikan laba dan pemegang saham akan memperoleh hasil yang diharapkan.

Penerbit saham biasa menghitung hasil yang diharapkan oleh pemegang saham

biasa lazim disebut biaya modal saham biasa atau biasa saham biasa.

(Darsono, 2006, p155-157).

2.1.5.2 Komponen Biaya Modal (Cost of Capital)

2.1.5.2.1 Biaya Utang (Cost of Debt)

• Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan

surat pengakuan hutang (obligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman

adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya

hutang dengan menerbitkan obligasi adalah required of return yang

diharapkan investor yang digunakan sebagai tingkat diskonto dalam mencari

nilai obligasi. Mengingat biaya hutang (bunga) dibayar sebelum perusahaan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

35

memperhitungkan pajak penghasilan (tax deductible), maka biaya riil yang

ditanggung perusahaan adalah biaya hutang setelah pajak (cost of debt after

tax).

Biaya hutang = kd

Biaya hutang setelah pajak = kd* = kd (1-t)

Di mana:

Kd* = biaya hutang setelah pajak

Kd = biaya hutang sebelum pajak

t = tarif pajak

(Iramani, 2005, p5)

• Biaya utang dapat didefinisikan sebagai tingkat yang harus diterima dari

investasi untuk memenuhi tingkat pengembalian yang disyaratkan kreditor.

Rumusnya :

( ) ( )nd

n

tt

d

to k

MkI

P+

++

= ∑= 1

$1

$1

Dimana: oP = harga pasar utang

tI$ = bunga tahunan yang dibayar ke investor

M$ = nilai pari atau jatuh tempo utang

n = jumlah tahun hingga jatuh tempo

dk = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang utang

(Keown, 2000, p454).

• Biaya utang perusahaan adalah tingkat keuntungan yang diminta (required

rate of return= dK ) oleh investor. Besarnya keuntungan yang diminta

tersebut sama dengan tingkat bunga yang menyamakan present value

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

36

penerimaan di masa datang yang berupa: (1) bunga = i, dan (2) pembayaran

pokok pinjaman = M; dengan dana yang diberikan saat ini (=harga surat

berharga atau obligasi= oP ).

td

n

tt

do k

MkiP

)1()1(1 ++

+=∑

=

Biaya utang setelah pajak adalah: biaya utang sebelum pajak x (1- tingkat

pajak).

)1( tkk dt −=

(Sugiyarso, 2006, p90)

2.1.5.2.2 Cost Of Equity

• Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa

yang diinginkan oleh para investor (Iramani, 2005, p5).

2.1.6 Biaya Modal Saham Preferen

• Menurut Weston dan Copeland sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p5) menyatakan bahwa salah

satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu

pendekatan capital asset pricing model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan

adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang

terdiri dari tingkat bunga bebas resiko dengan premi resiko pasar dikalikan dengan

β(resiko saham perusahaan). Secara matematis dapat ditulis ks dapat dicari dengan

rumus:

ks = Rf + (Rm – Rf) β

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

37

Dimana:

ks = tingkat pengembalian yang diinginkan investor (opportunity of equity)

Rf = tingkat bunga investasi yang diperoleh tanpa resiko (risk free)

R = tingkat bunga investasi rata-rata dari pasar

β = ukuran resiko saham perusahaan

• Biaya modal saham preferen adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan (required

rate of return) oleh investor saham preferen. Apabila saham preferen yang dikeluarkan

memiliki jatuh tempo, maka untuk mencari biaya modal saham preferen ( pK ) adalah

sama dengan menghitung biaya modal utang.

n

pp P

DK =

pK = Biaya saham preferen

pD = Dividen saham preferen per tahun

nP = Harga saham preferen bersih (setelah dikurangi Flotation cost = biaya

peluncuran saham)

(Sugiyarso, 2006, p88).

• Biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian perusahaan yang harus diperoleh

dari investasi saham preferen untuk memenuhi tingkat pengembalian yang

disyaratkan. Biaya dikaitkan dengan keuntungan saham preferen biaya utang dalam

pasar modal (Keown, 2000, p456).

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

38

2.1.7 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (WACC)

Biaya modal tertimbang adalah rata-rata tertimbang dari sumber pembiayaan pribadi,

di mana timbangannya sama dengan persentase modal yang ada dari beberapa

sumber pembiayaan. Dua elemen dasar diperlukan untuk menghitung biaya modal

tertimbang:

1. Perkiraan tingkat pengembalian yang disyaratkan untuk setiap sumber modal

perusahaan.

2. Proporsi dari setiap sumber modal yang digunakan perusahaan.

(Keown, 2000, p446-447).

Untuk menghitung biaya modal tertimbang perusahaan harus melakukan tiga hal:

1) Hitung biaya modal untuk setiap sumber pembiayaan (yaitu setiap sumber utang,

saham preferen, dan saham biasa).

2) Tentukan persentase utang, saham preferen, dan saham biasa yang akan

digunakan dalam membiayai investasi masa depan.

3) Hitung biaya modal rata-rata yang dengan menggunakan persentase pembiayaan

sebagai timbangan.

(Keown, 2000, p452).

Biaya modal rata-rata tertimbang adalah rata-rata tertimbang komponen biaya utang,

saham preferen dan ekuitas saham biasa (Brigham, 2001, p418).

Biaya modal rata-rata tertimbang ialah biaya seluruh modal permanen yang

disesuaikan dengan kontribusinya setelah diperhitungkan pajak perseroan. Bagi modal

dari utang, perusahaan memperoleh penghematan pajak, karena beban bunga

mengurangi laba operasi, baru kemudian diperhitungkan pajak atas laba. Rumusnya:

)/()/()/)(1()/)(1( 2211 VCkVPkVBTkVBTkk ECSsPSbb ++−+−=

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

39

Di mana:

1bk = Biaya utang obligasi

2bk = Biaya utang hipotik

PSk = Biaya preferred stock atau biaya modal saham istimewa

CSk = Biaya common equity (common stock) atau biaya modal saham biasa

V = Value of investment (nilai investasi atau modal permanen)

1B = Jumlah utang obligasi

2B = Jumlah utang hipotik

SP = Jumlah Preferred Stock (Saham Istimewa)

EC = Jumlah Common Equity (Ekuitas Biasa)

k = Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital atau

WACC)

(Darsono, 2006, p 159)

Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital/ WACC) adalah

biaya modal yang merupakan perimbangan setiap komponen modal dalam struktur

modal secara keseluruhan (Sugiyarso, 2006, p99).

Menurut Weston dan Copeland sebagaimana yang dikutip oleh Iramani (Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 1, Mei 2005, p6) menyatakan bahwa Dalam

praktek, pembiayaan/ pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai

sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan

keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan, dimana

perhitungannya dapat menggunakan rumus berikut ini:

WACC = Wd. kd (1-t) + Ws.ks

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

40

Dimana:

WACC = biaya modal rata-rata tertimbang

Wd = proporsi hutang dalam struktur modal

kd = cost of debt

Ws = proporsi saham biasa dalam struktur modal

ks = tingkat pengembalian yang diinginkan investor

2.1.8 Return On Assets (ROA)

• Berdasarkan pendapat Brigham (2001, p 97), rumus ROA adalah:

Return on Assets = net income/ total assets

Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur tingkat pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan pajak. ROA merupakan suatu rasio penting yang dapat

dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah

ditanamkan (aset yang dimilikinya) untuk mendapatkan laba. ROA menjadi salah satu

pertimbangan investor di dalam melakukan investasi terhadap saham di bursa saham.

(Jumono, 2005, p53).

• Rumus dasar untuk hasil pengembalian atas aktiva (return on assets/ ROA) adalah

AktivaBersihLabaAktivaAtasanPengembaliHasil =

Laba bersih berkaitan dengan perputaran laba dan juga pada penjualan. Jadi, adalah

mungkin untuk menyatakan kembali rumus itu sebagai berikut:

AktivaPenjualanx

PenjualanBersihLabaROAAktivaAtasanPengembaliHasil =)(

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

41

Perhatikan bahwa elemen penjualan terhapus dalam rumus kedua, yang menghasilkan

persamaan awal. Tetapi kita selanjutnya dapat memperluas hubungan ini dengan

menggantikan lebih banyak elemen ke dalam persamaan dasar:

LainLancarTetapAktivaVolumexaHx

VolumexaHPajaktarifbebanbrutoMarjinROA

++−−

=arg

arg)1)((

Kita dapat melihat bahwa hubungan yang dinyatakan di sini berlaku sebagai model

sederhana dari pengukit keputusan utama yang dapat digunakan manajemen untuk

meningkatkan hasil pengembalian atas aktiva. Manajemen aktiva sangat penting

karena hasil pengembalian atas aktiva akan meningkat jika lebih sedikit aktiva yang

digunakan, dan semua ukuran manajemen modal kerja yang efektif berlaku.

Meminimalkan pajak dalam pilihan legal yang tersedia juga akan meningkatkan laba

(Helfert, 1991, p77).

2.1.9 Pengertian Perdagangan Eceran

Pedagang pengecer (retailer) adalah perorangan atau badan usaha yang kegiatan

pokoknya melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir dalam partai

kecil (Departemen Koperasi, 2007, p17).

Pedagang eceran (retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya

kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi

menjualnya biasanya dalam partai kecil atau per-satuan.

Larangan bagi perusahaan dibidang perdagangan eceran (retailer) adalah:

1. merangkap sebagai distributor/ pedagang besar (wholesaler) dan sebagai

pedagang informal;

2. menimbun/ menyimpan bahan pokok kebutuhan masyarakat di dalam gudang

untuk tujuan spekulasi dan barang-barang yang sifatnya berbahaya.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

42

Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung

dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi

(bukan untuk keperluan usaha). Namun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya

penjualan secara langsung dengan para pemakai industri karena tidak semua barang

industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara definisi dapat dikatakan bahwa

pengecer adalah: sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang

kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (Nurbaity, 2004, p4).

2.1.10 Investasi

2.1.10.1 Pengertian Investasi

Pengeluaran untuk memperoleh kekayaan, peralatan, dan aktiva modal lainnya

yang dapat menghasilkan pendapatan, dapat diartikan juga sebagai suatu

pengorbanan dalam bentuk penundaan pengeluaran sekarang untuk memperoleh

keuntungan (return) yang lebih baik di masa datang (duves.net, 2007).

2.1.10.2 Tipe-Tipe Investor

Ada tiga tipe investor yang dikenal di beberapa literatur : Risk Avoider (penghindar

resiko) disebut juga investor konservatif, yaitu tipe investor yang sangat

menghindari resiko karena takut asetnya hilang. Tipe ini biasanya berinvestasi

dalam bentuk tabungan, deposito dan obligasi pemerintah (surat utang negara).

Return yang didapat relatif kecil (Low Risk Low Return). Risk Moderate/ Medium,

yaitu tipe investor yang sangat memperhitungkan resiko akan tetapi

mengharapkan return tertentu (lebih tinggi dari risk avoider) sehingga tipe investor

ini biasanya berinvestasi di Reksadana. Risk Taker, yaitu tipe investor yang sangat

berani mengambil resiko dengan harapan mendapatkan return yang tinggi pula.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

43

Tipe investor ini biasanya berinvestasi di pasar uang, saham dan HYIP (High Yield

Investment Program) (duves.net, 2007).

Ada tiga tipe sikap dan perilaku pengambilan risiko, yaitu risk taker

(menanggung/menghampiri risiko), risk avoider (menghindari risiko) dan risk

neutral, yaitu memikirkan risiko secara matang sebelum mengambil keputusan.

(Studi Perilaku Manajer Pengembangan Produk Dalam Menghadapi Risiko Pada

Pengembangan Produk Baru, 2007).

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar nilai

EVA (Economic Value Added) dari perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di BEJ

dengan menggunakan teori-teori dalam studi keuangan. Data-data perusahaan yang ada

diperoleh dari Bursa Efek Jakarta berupa laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi

perusahaan selama tahun 2001-2005.

Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari

suatu investasi yang secara sederhana dapat diartikan sebagai laba operasi setelah pajak

(After Tax Operating Income) yang dikurangi dengan total biaya modal (Total Cost of

Capital), dimana total biaya dihitung dengan cara mengalikan tingkat biaya modal dengan

total biaya yang diinvestasikan (Diana, 2005, p40).

EVA merupakan suatu tolak ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA merupakan

suatu tolak ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari nilai pemegang saham

(shareholder value) yang diciptakan (created) atau dirusak (destroyed) pada suatu periode

tertentu, biasanya setahun. EVA yang positif menunjukkan penciptaan value (value creation),

sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran nilai (value destruction).

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

44

Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam perhitungan EVA adalah NOPAT, Invested

Capital, dan WACC (Weighted Average Cost of Capital). NOPAT (Net Operating Profit After

Tax/ Laba Bersih setelah Pajak) adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah

dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan ”non cash

bookeeping entries” seperti biaya penyusutan.

Invested capital adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan di luar pinjaman jangka

pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilies), seperti hutang dagang, biaya yang

masih harus dibayar, hutang pajak, uang muka pelanggan, dan sebagainya. Sedangkan

WACC adalah jumlah biaya dari masing-masing komponen modal, misalnya pinjaman jangka

pendek, dan pinjaman jangka panjang (cost of debt) serta setoran modal saham (cost of

equity) yang diberikan bobot sesuai dengan proporsinya dalam struktur modal perusahaan.

Berikut ini adalah kerangka pemikiran:

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANthesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-2-00373-MN-Bab 2.pdf · Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka,

45

Gambar 2.1

”Kerangka Pemikiran”

Sumber: Hasil Pengolahan Data