angka indeks

28
Angka Indeks Akhid Yulianto, SE, Msc (Log) (Disarikan dari buku Yusuf Wibisono)

Upload: fiqi

Post on 13-Jul-2016

450 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

Sumber Tertera

TRANSCRIPT

Page 1: Angka Indeks

Angka Indeks

Akhid Yulianto, SE, Msc (Log)(Disarikan dari buku Yusuf Wibisono)

Page 2: Angka Indeks

Pembahasan

Definisi Kegunaan 2 Jenis Angka Indeks Indeks Harga Indeks Kuantitas Pengujia angka indeks Pergeseran waktu dasar dan Pendeflasian Data

Berkala

Page 3: Angka Indeks

Definisi

Angka Indeks = angka yang memperlihatkan perbandingan kegiatan yang sama dan terjadi pada kurun waktu yang berbeda; mis: harga elektronik turun 5%, harga beras naik 7% dll

Indeks harga relatif sederhana = indeks yang memperhitungkan harga satu macam barang/jasa

Indeks agregatif = indeks yang memperhitungkan harga beberapa jenis barang/jasa

Page 4: Angka Indeks

Kegunaan

Indeks biaya hidup dan indeks harga konsumen baik gabungan beberapa kota atau sendiri sendiri penting untuk penyesuaian upah maupun gaji pegawai

Indeks harga perdagangan untuk pembentukan harga pasar

Indeks harga yang diterima atau dibayar petani untuk analisa ekonomi petani dan kebijakan pemerintah dalam subsidi pupuk, bibit dan obat obatan

Page 5: Angka Indeks

2 Jenis Angka Indeks

Indeks Harga Indeks kuantitas

Page 6: Angka Indeks

Indeks Harga

Page 7: Angka Indeks

Macam Indeks Harga Indeks agregatif sederhana Indeks rata rata harga relatif Indeks agregatif tertimbang Indeks Laspeyres Indeks Paasche Indeks Drobisch Indeks Ideal Fisher: rata-rata geometrik Indeks Marshall-Edgeworth Indeks walsh

Page 8: Angka Indeks

Indeks Berantai Indeks relatif harga-harga tertimbang

Page 9: Angka Indeks

Indeks Agregatif Sederhana

Rumus: (ΣPt/ΣPo) x100 maka 40250+2500+12000

35000+2000+10000 Jadi Harga rata rata 3 komoditas bahan pokok

mengalami kenaikan 16,5% Bukan estimasi yang baik karena tidak sama

ukuran; kalau diukur dengan Kg maka 16,45%

Jenis Harga Harga Relatif

Bahan Makanan 2000 (Po) 2001(Pt) Pt/Po (100)Daging Sapi (Per Kg) Rp. 35.000 40.250 115Beras (Per Liter) 2.000 2.500 125Daging ayam (Per Kg) 10.000 12.000 120

X 100 = 116,5

Page 10: Angka Indeks

Indeks Rata Rata Harga Relatif

Lihat hasil kolom 4 tabel sebelumnya, lalu dibagi tiga hasilnya 120; atau terjadi kenaikan 20%; jadi

Rumusnya: 1 Pt n Po Kelemahan: tidak dapat digunakan dalam

analisa harga dan pasar; karena jumlah konsumsi berbeda/tidak sama

Σ( ) X 100

Page 11: Angka Indeks

Indeks Agregatif Tertimbang

Memasukkan tingkat kepentingan suatu barang Timbangannya adalah jumlah barang yang

dijual, dikonsumsi atau dibeli Macamnya: Indeks Laspeyres, Indeks Paasche,

Indeks Drobisch, Indeks ideal Fischer: rata rata geometrik, Indeks Marshal-Edgeworth, Indeks Walsh, Indeks Berantai, Indeks relatif harga harga tertimbang

Rumus dasar : ΣPt x W ΣPo x W

X 100

Page 12: Angka Indeks

Indeks Laspeyres (IL)

Menggunakan kuantitas tahun dasar/tahun sebelumnya (Qo) sebagai timbangan

Rumus: ΣPt x Qo ΣPo x Qo IL = 120,68 Terjadi kenaikan harga konsumsi 20,68% Sangat dipengaruhi harga beras (jumlah paling besar)

X 100

Jenis Kuantitas

Bahan Makanan 2000 2001Daging Sapi (Per Kg) 20 30

Beras (Per Liter) 500 600

Daging ayam (Per Kg) 50 75

Page 13: Angka Indeks

Indeks Paasche (IP)

Menggunakan kuantitas timbangan tahun tertentu atau cenderung tahun yang baru; dalam contoh adalah tahun 2001

Rumus: ΣPt x Qt ΣPo x Qt Kalau tahun yang di pakai adalah tahun terakhir

maka IP = 120,25

X 100

Page 14: Angka Indeks

IL VS IP IL lebih baik dipakai secara praktek dari IP

karena IL menggunakan kuantitas timbangan tahun dasar yang tidak berubah

IL Kurang baik secara teoritis karena dipengaruhi produksi tahun bersangkutan

IP secara praktik cenderung menggunakan timbangan kuantitas baru secara terus menerus; lambat dalam memperoleh data produksi yang baru

IP secara teoritis baik karena pengaruh perubahan produksi thd harga selalu diperhitungkan

Page 15: Angka Indeks

IL VS IP

IL baik dari sisi praktis IP Baik dari sisi teoritis

Page 16: Angka Indeks

Indeks Drobisch (ID)

IL dan IP punya kelemahan dan kelebihan baik dari sisi teoritis maupun praktis

Bila selisihnya tidak cukup besar maka Drobisch menganjurkan agar hasilnya dirata-ratakan.

ID = (120,68 + 120,25)/2 = 120,47 Kelemahan hanya menambah waktu dengan

hasil yang kurang lebih sama; bila perbedaan IL & IP besar maka nilai indeks tidak representatif; maka

Page 17: Angka Indeks

Indeks Ideal Fisher (IF)

IF menutupi kelemahan ID Rata rata geometrik dari IL dan IP IF = = 120,47 Lebih baik daari drobisch namun kurang praktis

dan kurang disukai Mencolok beda dengan ID bila perbedaan IL

dan IP besar

120,68 x 120,25

Page 18: Angka Indeks

Indeks Marshal-Edgeworth (IME)

Timbangannya adalah rata rata dari kuantitas dua periode tsb

IME = 120,43

Page 19: Angka Indeks

Indeks Walsh (IW)

Timbanganya adalah rata rata geometrik dari kuantitas dua tahun tersebut (rata rata geometrik lihat IF)

ΣPt IW = ΣPo IW = 120,46

QoQt

QoQtX 100

Page 20: Angka Indeks

Indeks Berantai

Indeks berantai menggunakan tahun dasar yang berubah atau tidak tetap/tahun dasar bergerak

Memungkinkan masuknya komoditas baru sebagai komponen dalam timbangan karena perubahan selera dll.

Waktu dasar dapat berupa kuartal, setiap tahun dll

Mengetahui pekembangan angka indeks denga tahun dasar bergerak

Page 21: Angka Indeks

Indeks Relatif Harga-Harga Tertimbang/Indeks Nilai

Indeks ini menggunakan timbangan nilai yaitu harga dikali kuantitas

Σ Pt Qt Rumus dasar: Σpo Qo Σ x Po Qo IL = ΣPo Qo Σ x Pt Qt IP = ΣPt Qt

Pt / Po

X 100

Pt / Po

Indeks Nilai Laspeyres:Timbangan tahun dasar

Indeks Nilai Paasche:Timbangan tahun tertentu

Page 22: Angka Indeks

Indeks Kuantitas

Page 23: Angka Indeks

Indeks Kuantitas

Mengukur perubahan kuantitas dari tahun ke tahun.

Rumus sama namun hanya mengubah notasi P dengan Q atau Q dengan P

Page 24: Angka Indeks

Pengujian Angka Indeks

Factor Reversal Test Time Reversal Test

Page 25: Angka Indeks

Factor Reversal Test Perbandingan antara hasil perhitungan rumus

yang ada dengan total cost total cost TC = Σ PQ Kalau Banyak barang maka di hitung rasionya

atau indeks biaya Indeks biaya = (ΣPtQt / ΣPoQo) x 100 Lalu bandingkan dengan masing masing rumus

setelah dikalikan antara hasil perhitungan indeks harga dgn indeks kuantitas

Kalau hasilnya sama dengan rumus indeks biaya maka indeks itu yang layak dipakai

Page 26: Angka Indeks

Time Reversal Test

Pengujian konsistensi maju mundur indeks Bila indeks tahun 2001 = 120,47 dengan tahun

dasar 2000 (2000 = 100), maka 2001 (2001=100) dijadikan dasar harusnya 2000 = 100/120,47 = 83,01

Atau perkalian perhitungan terbalik tsb diatas sama dengan satu; 1,2047 x 0,8301 = 1,00002147

Silahkan hitung pada indeks yang ada (IF, IP, IL dll)

Page 27: Angka Indeks

Pergeseran Waktu Dasar

Stabilitas ekonomi Tidak terlalu jauh kebelakang Saat terjadi peristiwa penting Ketersediaan data Survei baru untuk menentukan komposisi

barang

Page 28: Angka Indeks

Pendeflasian Data

Upah uang dan Upah nyata berbeda; Rp. 1000 tahun 1995 nilainya beda dengan Rp. 1000 tahun 2009 kan?

Maka data harus di bagi dengan indeks harga konsumen (komposisi 400 barang sejak tahun 1996)

Lihat contoh di file Pendeflasian Data Keseimpulan Upah uang mengalami kenaikan

181,25% sejak tahun 1995 s/d 2004; Namun Upah nyata hanya mengalami 23,75%