bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-2-00538-ti bab 2.pdf ·...

58
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti dalil, hokum atau peraturan. Sehingga Nurmianto (1996) mendefinisikan istilah ergonomi sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkuangan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan, sehingga ergonomi dapat diterapkan oleh ahli/pakar diberbagai bidang seperti ahli anatomi, arsitektur, psikologi, teknik industri, evaluasi proses kerja bagi pemerintahan, militer, dan lain-lain (Nurmianto, 1996 :Hal 1). Penerapan ergonomi umumnya diwujudkan dalam aktivitas rancang bangun (design) atau rancang ulang (redesign). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan/lorong (access way), pintu(doors), jendela(windows), dan lain-lain. Ergonomi berkenan dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Didalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan

Upload: nguyenque

Post on 12-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ergonomi

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos

yang berarti dalil, hokum atau peraturan. Sehingga Nurmianto (1996) mendefinisikan

istilah ergonomi sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkuangan

kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen

dan desain atau perancangan, sehingga ergonomi dapat diterapkan oleh ahli/pakar

diberbagai bidang seperti ahli anatomi, arsitektur, psikologi, teknik industri, evaluasi

proses kerja bagi pemerintahan, militer, dan lain-lain (Nurmianto, 1996 :Hal 1).

Penerapan ergonomi umumnya diwujudkan dalam aktivitas rancang bangun (design)

atau rancang ulang (redesign). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti

misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan

alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays),

jalan/lorong (access way), pintu(doors), jendela(windows), dan lain-lain.

Ergonomi berkenan dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan

kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Didalam

ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

16

lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana

kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai ”Human

Factors”(Nurmianto, 1996).

Selain itu, ergonomi juga merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis, untuk

memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan

manusia untuk merancang sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada

sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu

dengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 1979 :Hal 61).

Berdasarkan berbagai pendefinisian ergonomi oleh beberapa pakar tersebut, dapat

ditarik suatu kesimpulan yaitu didalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem

dimana manusia, fasilitas kerja, dan lingkungannya saling berinteraksi satu sama lain.

Karena pada kenyataannya manusia memiliki batas-batas kemampuan pada saat

berhadapan dengan keadaan lingkungan sistem kerja yang berupa mesin, peralatan

kerja, metode dan sistem kerja, prosedur perusahaan, dan lain-lain. Sehingga

ergonomi menyangkut keilmuan yang multidisiplin karena mempelajari pengetahuan

dari ilmu kehayatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.

Maksud dan tujuan dari disiplin ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan

yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi

dan produk-produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem

manusia-manusia (teknologi) yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

17

melihat permasalahan tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-pemecahan

masalahnya melalui proses pendekatan sistem.

Berikut merupakan beberapa pokok-pokok kesimpulan mengenai disiplin

ergonomi, yaitu sebagai berikut :

a. Fokus perhatian dari ergonomi ialah berkaitan erat dengan aspek-aspek manusia

didalam perencanaan ”man-made object” dan lingkungan kerja. Pendekatan

ergonomi akan ditekankan pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia

baik secara fisik maupun secara mental psikologis dan interaksinya dalam

sistem manusia mesin yang integral. Secara sistematis pendekatan ergonomi

kemudian akan memanfaatkan informasi tersebut untuk tujuan rancang bangun,

sehingga akan tercipta produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih sesuai

dengan manusia. Pada gilirannya rancangan ergonomi yang akan dapat

meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktivitas kerja, serta dapat

menciptakan sistem serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman, dan sehat.

b. Ergonomi didefinisikan sebagai ”a discipline concerned with designing man-

made object (equipment) so that people can use them efectively and savely and

creating environments suitable for human living and work”. Dengan demikian

jelas bahwa pendekatan ergonomi akan mampu menimbulkan “fuctional

effective” dan kenikmatan-kenikmatan dari peralatan fasilitas maupun

lingkungan kerja yang dirancang.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

18

c. Maksud dan tujuan utama dari pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada

upaya memperbaiki performans kerja manusia seperti menambah kecepatan

kerja, accuracy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja

yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat.

Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan pula dapat memperbaiki

pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan

yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error).

d. Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi adalah aplikasi yang

sistematis dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan

karakteristik dan prilaku manusia di dalam perancangan peralatan, fasilitas dan

lingkungan kerja yang dipakai. Untuk ini analisis dan penelitian ergonomi akan

meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :

• Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya) dan anthropometri (ukuran) tubuh

manusia.

• Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang

berperan dalam tingkah laku manusia.

• Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek

maupun dalam waktu yang panjang ataupun membuat celaka manusia, dan

sebaliknya ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja

manusia.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

19

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka penelitian dan pengembangan

ergonomi akan memerlukan berbagai disiplin keilmuan seperti psikologi,

anthopologi, faal/anatomi dan teknologi (engineering).

2.2 Kondisi Lingkungan Fisik Kerja

Manusia sebagai makhluk ”sempurna” tetap tidak luput dari kekurangan, dalam

arti kata segala kemampuannya masih dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut bisa datang dari diri sendiri (intern) atau mungkin dari pengaruh luar

(extern). Salah satu faktor yang berasal dari luar yaitu faktor lingkungan kerja yaitu

semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja misalnya temperatur, sirkulasi

udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan dan lain-lain.

(Sutalaksana, 1979).

2.2.1 Temperatur

Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal ini

dengan suatu sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan

dengan perubahan-perubahan yang terjadi diluar tubuhnya. Tetapi kemampuan

manusia untuk menyesuaikan diri inipun ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia

masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur

luar tubuh ini tidak melebihi dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi

dingin, semuanya dari keadaan normal tubuh. Dalam keadaan normal tiap anggota

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

20

tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda-beda seperti bagian mulut sekitar ±

37o C, bagian dada ± 35o C, dan bagian kaki ± 28o C. Tubuh manusia bisa

menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi

dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan panasnya.

Menurut penyelidikan apabila temperatur udara lebih rendah dari 17o C, berarti

temperatur udara ini ada dibawah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri (35%

dibawah normal), maka tubuh manusia akan mengalami kedinginan, karena

hilangnya panas tubuh yang sebagian besar diakibatkan oleh konveksi dan radiasi,

juga sebagian kecil akibat penguapan. Sebaliknya apabila temperatur udara terlalu

panas dibandingkan temperatur normal tubuh, maka akan menerima panas akibat

konveksi dan radiasi yang jauh lebih besar dari kemampuan tubuh untuk

mendinginkan dirinya melalui sistem penguapannya. Ini menyebabkan temperatur

tubuh menjadi ikut naik dengan lebih tingginya temperatur udara. Sebagaimana kita

ketahui dan rasakan bahwa temperatur yang terlalu dingin akan mengakibatkan cepat

timbulnya kelelahan tubuh dan dalam bekerja cenderung membuat banyak kesalahan

(Sutalaksana, 1979).

Kondisi panas sekeliling yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan rasa letih

dan kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja

(Grandjean, 1986 dan Nurmianto, 1996).

”Internal Climate” suatu ruangan, selama masih dalam batas kenyamanan, maka

tidak akan ada masalah, namun jika sudah berada diluar batas kenyamanan akan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

21

menjadi sebuah bahasan yang menarik. Ketidaknyamanan dapat berubah menjadi

sebuah gangguan atau bahkan menimbulkan efek-efek psikologis ataupun salah satu

nyeri pada fisiologis tergantung apda level dari proses pertukaran panasnya

(Nurmantino, 1996).

Menurut penyelidikan untuk berbagai tingkat temperatur akan memberikan

pengaruh yang berbeda-beda seperti berikut (Sutalaksana, 1979):

± 49o C : Temperatur yang dapat ditahan selama 1 jam, tetapi jauh diatas tingkat

kemampuan fisik dan mental.

± 30o C : Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung untuk

membuat kesalahan dalam pekerjaan. Timbul kelelahan fisik.

± 24o C : Kondisi optimum.

± 10o C : Kelakuan fisik yang extrim mulai muncul.

2.2.2 Pencahayaan

Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat obyek

secara jelas, tepat, tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan

yang baik, akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan yang

memerlukan ketelitian karena penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram,

mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah, karena mata akan berusaha untuk

bisa melihat, dimana lelahnya mata mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi

keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya mata, karena bisa menyilaukan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

22

Kemampuan mata untuk dapat melihat obyek dnegan jelas dietnukan oleh : ukuran

obyek, derajat kontras diantara obyek dan sekelilingnya, luminensi (brightness) dan

lamanya melihat. Yang dimaksud dengan derajat kontras adalah perbedaan derajat

terang relatif antara obyek dengan sekilingnya, sedangkan luminensi berarti arus

cahaya yang dipantulkan oleh obyek. Salah satu contoh yang sederhana, apabila kita

membaca buku atau meletakan benda-benda putih, maka warna alas untuk buku

mempunyai derajat kontras yang lebih tinggi dibandingkan buku dan alasnya, begitu

pula dengan benda-benda putih, agar derajat kontrasnya tinggi harus diletakkan pada

alas yang berwarna gelap (Sutalaksana, 1979).

2.2.3 Tingkat Kebisingan

Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi yang bisa menentukan

tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :

• Lama waktu bunyi tersebut terdengar. Semakin lama telinga kita mendengar

kebisingan akan semakin buruk akibatnya bagi pendengaran (tuli).

• Intensitas biasanya diukur dengan satuan desibel (dB), yang menunjukkan

besarnya arus energi persatuan luas.

• Frekwensi suara yang menunjukkan jumlah dari gelombang-gelombang suara

yang sampai ketelinga kita setiap detik, dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik

atau Hertz(Hz). Lama telinga kita menerima kebisingan akan mempengaruhi

tingkat pendengaran kita (Sutalaksana, 1979).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

23

Berbagai macam kesulitan mendengar ditentukan oleh beberapa hal sebagai

berikut:

• Usia

• Penyakit

• Kebisingan yang menyebabkan ketulian (Noise Induced Deafness)

• Jenis Bahasa

• Pendidikan

Kebisingan yang menyebabkan ketulian ditunjukkan oleh rentang frekwensi

2000-6000 Hz. Para pekerja yang berada pada rentang tersebut harus selalu dites

secara periodic pada kemampuan dengarnya (Nurmianto, 1996).

2.2.4 Getaran

Getaran mekanis dapat diartikan sebagai getaran-getaran yang ditimbulkan oleh

alat-alat mekanis, yang sebagian getaran ini sampai ketubuh kita dan menimbulkan

akibat-akibat yang tidak diinginkan pada tubuh kita. Besarnya getaran ini ditentukan

oleh intensitas (meter/detik) dan frekwensi getarnya (getar/detik), getaran mekanis

pada umumnya sangat menggangu tubuh karena tidak teraturannya, baik tidak teratur

dalam intensitas ataupun frekwensinya. Sedangkan alat-alat yang ada dalam tubuh

kitapun mempunyai frekwensi alami, dimana alat yang satu berbeda frekwensi

alaminya dengan alat lain. Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terjadi

apabila frekwensi alam ini beresonansi dengan frekwensi dari getaran mekanis.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

24

Secara umum getaran mekanis ini dapat mengganggu tubuh dalam hal :

menpengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat datanya kelelahan, menyebabkan

timbulnya beberapa penyakit, diantaranya karena gangguan terhadap mata, syaraf,

peredaran darah, otot-otot, tulang-tulang dan lain-lain (Sutalaksana, 1979).

2.2.5 Bau-bauan

Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran,

apalagi kalau bau-bauan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat mengganggu

konsentrasi bekerja, dan secara lebih jauh bau-bauan yang terjadi terus-menerus bisa

mempengaruhi kepekaan penciuman. Temperatur dan kelembaban merupakan dua

faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat ketajaman penciuman seseorang.

Oleh karena itu pemakaian ”air conditioning” yang tepat merupakan salah satu cara

yang bisa digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu disekitar

tempat kerja (Sutalaksana, 1979).

2.3 ERGOWEB® JOB EVALUATOR TOOLBOX

Penerapan ergonomi saat ini berkembang sesuai dengan berkembangnya

teknologi, yaitu dimana kemajuan teknologi memicu berkembangnya ergonomi ke

arah yang lebih maju dan praktis. Pembuatan software ergonomi merupakan salah

satu solusi yang diberikan untuk mempermudah para ilmuwan, industri, dan pelaku

riset dalam melakukan analisis, penelitian, dan perbaikan-perbaikan ergonomi secara

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

25

cepat, tepat, dan terarah. Selain itu dengan menggunakan software ergonomi,

perhitungan dan proses analisis awal yang biasanya memakan waktu yang lama dapat

diselesaikan dengan waktu yang relatif singkat.

Ergoweb® Job Evaluator Toolbox merupakan suatu software yang dibuat oleh

Ergoweb Inc. dan University of Utah Research Foundation pada tahun 1999.

Software ini dapat digunakan sebagai alat bantu (tool) bagi penelitian ergonomi.

Secara garis besar, Ergoweb® Job Evaluator Toolbox (Ergoweb® JET) terdiri atas 3

fungsi utama, yaitu sebagai sumber dasar-dasar teori ergonomi, alat bantu untuk

mengidentifikasikan masalah ergonomi, dan sebagai alat analisis terhadap suatu

masalah ergonomi.

Secara garis besar tool ini terdiri dari 4 (empat) bagian besar, yaitu :

1. Principles of Ergonomics

Merupakan tuntunan yang sangat berguna untuk user yang baru mengerti

ergonomi dan juga dapat berguna untuk mengingatkan kita yang telah familiar

dengan ilmu dan aplikasi ergonomi.

Bagian Principles of Ergonomics ini hanya berisi teori dasar ergonomi yang

disusun seperti index dimana dilakukan pengelompokkan topik sehingga akan

mempermudah user yang akan mencari informasi disini.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

26

2. Anthropometry

Merupakan dasar teori mengenai anthropometri, dimana disini disediakan metode

tabel dan metode formula yang dapat digunakan untuk membuat estimasi mengenai

ukuran tubuh yang anthropometris.

Seperti halnya Principles of Ergonomics yang telah dibahas di atas, format

tampilan dan penggunaan dari bagian Anthropometri ini juga menggunakan sistem

index, sehingga user tinggal mengklik hyperlink yang diinginkan.

Keistimewaan dari bagian ini adalah disediakannya 2 metode untuk menentukan

data anthropometri dari seseorang, yaitu :

• Metode Tabel

Pada pendekatan ini disediakan tabel anthropometri yang terdiri dari gambar

tubuh manusia, keterangan ukuran tubuh yang diinginkan, serta persentil untuk

mendapatkan ukuran yang diinginkan.

• Metode Formula

Pendekatan ini mempunyai prinsip bahwa ukuran-ukuran bagian-bagian tubuh

(misalnya lengan, lengan bawah, paha) memiliki proporsi rata-rata yang pasti

dengan tinggi tubuh. Sehingga untuk mendapatkan ukuran suatu bagian tubuh

tertentu, maka user hanya perlu melihat gambar untuk mengetahui proporsi

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

27

bagian tubuh tersebut dengan tinggi badan, lalu mengalikannya dengan tinggi

badan.

Untuk lebih mengetahui secara mendalam, coba klik Anthropometric Data

Sources, baca informasi yang ditunjukkan lalu lihat tabel dan gambar.

3. Ergonomics Analysis Strategy

Pada bagian ini akan diberikan secara garis besar pendekatan-pendekatan yang

dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghitung faktor resiko ergonomi di

tempat kerja.

Seorang peneliti diharapkan dapat menentukan keberadaan resiko ergonomi di

tempat kerja beserta bahaya yang diakibatkannya. Terdapat banyak sekali pendekatan

yang dapat dilakukan untuk dapat mencapai tujuan tersebut, sehingga sebuah analisis

yang sistematis meliputi :

• Penggunaan Passive Surveillance Method untuk menentukan apakah terdapat

faktor resiko ergonomi di tempat kerja. Metode ini dilakukan dengan

menggunakan data yang sudah ada.

• Penggunaan Active Surveillance Method untuk mendapatkan informasi lebih

lanjut mengenai keberadaan faktor resiko ergonomi di tempat kerja dan

menentukan apakah resiko pekerjaan perlu dihitung atau tidak. Survey ini

memerlukan pengetahuan langsung dan interaksi dengan tempat kerja yang

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

28

diamati sehingga dapat memberikan detail yang lebih baik mengenai kondisi

tempat kerja dimana terdapat faktor resiko ergonomi.

Metode ini juga memberikan beberapa alternatif tool dan checklist yang dapat

digunakan sesuai dengan kebutuhan riset, permasalahan ergonomi yang dihadapi, dan

kondisi tempat kerja, dimana masing-masing data untuk tool dan checklist ini dapat

diperoleh dengan cara wawancara atau pengamatan langsung di tempat kerja.

4. Control of Ergonomics Risk Conditions

Bagian ini berisi overview mengenai pengendalian dengan konsep engineering,

administrative, dan work practice yang dapat diaplikasikan apabila terdapat sebuah

permasalahan ergonomi. Secara garis besar, kontrol terhadap permasalahan ergonomi

dibagi menjadi 3 jenis solusi, yaitu :

• Engineering Controls

Engineering Controls melibatkan penggantian kondisi fisik tempat kerja untuk

menghilangkan atau mengurangi resiko ergonomi. Penyebab utama (faktor resiko sep

erti postur, gaya, dan pengulangan kerja yang tidak aman, dll.) diidentifikasi dan

langsung ditujukan kepada modifikasi fisik tempat kerja.

• Administrative Controls

Administrative Controls lebih terfokus pada penggantian organisasi kerja untuk

mengurangi kecenderungan pekerja untuk bekerja di dalam resiko ergonomi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

29

Biasanya, kontrol ergonomi ini dilakukan dengan cara manipulasi jadwal kerja atau

lingkungan kerja dimana pekerjaan dilakukan.

• Work Practice Controls

Work Practice Controls meliputi pelatihan dan penggunaan metode khusus

performansi kerja untuk mengurangi kecenderungan pekerja bekerja dalam resiko

ergonomi. Selain berisi tentang strategi pengendalian resiko ergonomi, bagian ini

juga memberikan informasi mengenai 6 (enam) konsep dasar yang membentuk suatu

parameter untuk pengambilan keputusan dalam pengendalian risiko ergonomi

(Control Strategy).

2.3.1 Checklist For Upper Extremity Cummulative Trauma Disorder

Checklist ini merupakan bagian dari tools yang berupa checklist yang terdapat

pada Ergoweb® Job Evaluator Toolbox (Ergoweb® JET). Checklist ini digunakan

untuk mengidentifikasi pekerjaan yang melibatkan tangan, lengan, bahu, dan atau

leher. Bila pada pengisian checklist menunjukkan adanya masalah pada pekerjaan

tersebut, maka checklist ini dapat berlanjut ke RULA, sebuah alat yang digunakan

untuk mensurvey kerja tubuh bagian atas ( tangan ) secara lebih detail.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

30

Checklist pada Upper Extremity ( tangan, lengan, bahu, leher ) Cumulative

Trauma Tools terdapat beberapa yaitu:

1. Upper Extremity Cumulative Trauma Summary Checklist

Digunakan mengidentifikasi secara cepat pekerjaan mana yang memerlukan

analisis tambahan lebih lanjut melalui Upper Extremity Cumulative Trauma Detailed

Checklist. Jawaban “Ya” menunjukkan adanya upper extremity cumulative trauma

disorder risk factors pada pekerjaan dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut

dengan Upper Extremity Cumulative Trauma Detailed Checklist.

2. Upper Extremity Cumulative Trauma Detailed Checklist

Checklist ini merupakan checklist yang lebih rinci dibandingkan dengan Upper

Extremity Cumulative Trauma Summary Checklist, dimana RULA dapat

diaplikasikan untuk mengenali masalah ergonomi lebih lanjut.

3. Upper Extremity Cumulative Trauma Walk – Trough Checklist

Checklist ini merupakan checklist untuk mengenal secara keseluruhan dari tempat

kerja maupun pekerjaan yang dilakukan. Bila terdapat satu jawaban “Tidak“ berarti

kondisi yang ada berhubungan dengan resiko terjadinya cumulative trauma

disorder.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

31

2.3.2 Rapid Upper Limb Assesment Survey ( RULA )

RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan tool yang berbentuk survey

untuk mengidentifikasi pekerjaan yang menyebabkan risiko dari cedera yang

kumulatif (cumulative trauma disorder) melalui analisis postur, gaya, dan

penggunaan otot. Survey ini merupakan screening tool yang mendetail untuk menguji

kecenderungan pekerja terhadap risiko cedera pada postur, gaya, penggunaan otot,

dan pergerakan pekerja pada saat melakukan pekerjaannya. Tool ini tidak

memberikan rekomendasi khusus untuk modifikasi pekerjaan. Tetapi tool ini

dirancang untuk menjadi survey yang cepat dan mudah sehingga memudahkan untuk

mengetahui apakah diperlukan analisis yang lebih detail.

2.3.2.1 Kapan Menggunakan RULA

RULA Suvey digunakan pada saat :

1. Diperlukan sebuah analisis awal, yang merupakan screening tool untuk

memutuskan derajat keterkaitan pekerja dengan risiko pada alat gerak tubuh

bagian atas yaitu postur ,kontraksi otot statis, gerakan yang berulang , gaya.

2. Diperlukan sebuah prioritas mengenai pekerjaan yang memerlukan modifikasi.

Urutan pekerjaan dengan faktor risiko alat gerak atas ini dapat dibuat dengan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

32

membandingkan nilai dari berbagai pekerjaan yang disurvey dengan

menggunakan tool ini.

3. Diperlukan pendekatan untuk pengurangan risiko dengan pertimbangan

mendalam untuk pekerjaan dengan risiko pada alat gerak atas. Analis dapat

menentukan faktor mana yang berperan banyak pada risiko pekerjaan dengan

melihat penilaian dari setiap faktor.

4. Diperlukan analisis sebelum dan sesudah modifikasi tempat kerja. Dengan

menilai suatu pekerjaan dengan tool ini sebelum dan sesudah modifikasi kerja,

nilai peningkatan kuantitatif relatif terhadap keempat faktor risiko alat gerak atas

dapat ditentukan.

2.3.2.2 Asumsi dan Pembatasan Pada RULA Survey

Nilai dari model ini dipengaruhi oleh asumsi yang membatasi ketergantungannya

dan cakupan aplikasinya. Namun, tool ini merupakan tool yang berguna ketika

diaplikasikan dengan situasi yang tepat dengan menggunakan keputusan yang tepat

atas pembatasannya. Asumsi dan pembatasannya adalah sebagai berikut :

1. Faktor risiko yang dipilih dievaluasi. Tool ini tidak mempertimbangkan faktor

risiko alat gerak atas seperti :

• Waktu tanpa istirahat.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

33

• Variasi individual pekerja seperti umur, pengalaman, ukuran / kekuatan atau

sejarah klinikal

• Faktor lingkungan tempat kerja

• Faktor psikofisikal

2. Pengamatan postur pekerja tidak meliputi analisis terhadap posisi jari (namun,

gaya yang mungkin terjadi di sepanjang jari-jari tetap diperhitungkan).

3. Waktu tidak diukur. Faktor ini penting ketika mempertimbangkan kelelahan otot

dan kerusakan jaringan lunak dari kontraksi dan gaya isometrik.

4. Gerakan yang berulang-ulang diberikan berat marginal.

5. Tidak dianjurkan adanya pengabaian kerja khusus.

2.3.2.3 Pengumpulan Data RULA

Tool ini didisain untuk analisis terhadap pekerjaan yang ada dengan cara seperti

menggunakan checklist. Tool ini dapat digunakan oleh engineer yang merancang

sebuah proses kerja bila dapat dibayangkan posisi tubuh, kontraksi otot statis,

gerakan berulang, dan gaya.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

34

Cara termudah untuk menggunakan tool ini adalah dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaannya pada saat anda mereview pekerjaan anda. Lalu, masukkan

data yang Anda kumpulkan ke komputer untuk menganalisis pekerjaannya.

Amati pekerja dalam beberapa siklus kerja untuk memilih pekerjaan yang

harus dievaluasi. Pilih :

a. Posisi yang ditahan untuk sebagian besar waktu dari siklus kerja.

b. Posisi yang ditahan ketika terdapat muatan kerja terberat.

c. Posisi yang ditahan ketika posisi postur berada pada tingkat terburuk

(pembengkokan sendi yang besar).

Hanya salah satu sisi dari tubuh yang diuji. Apabila terdapat beberapa posisi /

aktivitas faktor risiko pekerjaan yang tinggi yang berhubungan dengan pekerjaan,

survey tiap masalah tersebut.

Gambar 2.1 Posisi Lengan Atas Untuk Analisa RULA

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

35

Gambar 2.2 Posisi Lengan Bawah Untuk Analisa RULA

Gambar 2.3 Posisi Pergelangan Tangan Untuk Analisa RULA

Gambar 2.4 Posisi Leher Untuk Analisa RULA

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

36

Gambar 2.5 Posisi Tubuh Untuk Analisa RULA

2.4 KUESIONER NORDIC BODY MAP

Postur tubuh dan gerakan serta perubahannya dalam bekerja dapat dinyatakan

sebagai sebuah variabel bebas. Jika setiap kondisi dan variabel seperti pekerjaan yang

dilakukan dan lingkungannya dapat terkendali, maka dapat mempengaruhi beberapa

variabel terikat lainnya. Variabel terikat ini dapat dinilai dari berbagai bidang

misalnya : bidang fisiologi yaitu konsumsi energi, denyut jantung rata-rata, tekanan

darah, bidang kedokteran yaitu gangguan akut, luka trauma yang terakumulasi,

bidang anatomi dan biomekanis sepeerti CT-scan, kalkulasi model, X-rays, bidang

teknik yaitu pengamatan tentang postur tubuh, sandaran kursi dan lantai,

produktivitas, bidang psikofisik seperti wawancara (baik terstruktur maupun tidak)

dan pemberian tingkat subjektif oleh objek percobaan atau pelaksana percobaan.

(Kroemer, 2001 : hal 339)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

37

Kuesioner mengenai rasa tidak nyaman atau rasa sakit telah dikembangkan,

contohnya di Itali oleh Occhipinti dan kawan-kawan, di Skandinavia oleh Kiorinka,

Jonsson, Kilborn, Vinterberg, Biering – Sorensen, Andersson, dan Jorgensen (1987)

dan oleh Chaffin dan Andersen (1991) di Amerika serikat. Menurut Andersson,

Karlehagen dan Josson (1987), pengguna kuesioner dapat mengakibatkan timbulnya

hal-hal yang harus sangat diperhatikan yaitu cara pengumpulan yang berbeda akan

mengakibatkan hasil yang berbeda pula. Penggunaan nilai subjektif ini telah

mencakup beberapa fenomena yang terjadi dalam psikologis, biomekanis dan

pengukuran teknik, serta menjadi cara yang paling mudah untuk dinilai dan

diinterpretasikan.(Kroemer, 2001 : hal 339-340)

Kuesioner Nordic Body Map merupakan kuesioner yang digunakan untuk

mengetahui ketidaknyamanan pada para pekerja, kuesioner ini paling sering

digunakan karena sudah terstandarisasi dan tersusun rapi. Kuesioner ini

menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 9 bagian utama,

yaitu :

1. Leher

2. Bahu

3. Punggung bagian atas

4. Siku

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

38

5. Punggung bagian bawah

6. Pergelangan tangan/tangan

7. Pinggang/pantat

8. Lutut

9. Tumit/kaki

Responden yang mengisi kuesioner hanya perlu memberikan tanda “ya “ untuk

adanya keluhan dan “tidak” untuk tidak adanya gangguan bagian-bagian tubuh

tersebut. Jika diperlukan, gambar tubuh ini dapat dibagi menjadi lebih teliti lagi

menjadi 28 bagian tubuh seperti lengan atas bawah kiri dan lengan atas bawah kanan.

Setiap responden harus mengisi ada atau tidaknya keluhan yang diderita, baik

sebelum maupun sesudah melakukan pekerjaan tersebut.

Kemudian akan dihitung banyaknya jawaban yang diberikan para responden dan

dihitung persentase setiap anggota tubuh tersebut. Contoh perhitungan Nordic Body

map dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

39

Tabel 2.1. Contoh Perhitungan Kuesioner Nordic Body Map

No Keluhan

Jml ”Ya”

Sebelum

Kerja

Jml ”Ya”

Setelah

Kerja

Total

Persentase=

(Total / 8) x

100%

1 Sakit pada leher bagian atas 0 8 8 100

Gambar 2.6 Sembilan Bagian Tubuh Dalam Kuesioner Nordic Body Map

Sumber : Kroemer (2001)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

40

2.5 Pengukuran Kerja

2.5.1 Definisi dan Pembagian Pengukuran Kerja

Menurut Sritomo (1995, p169-170) Pengukuran kerja merupakan bagian dari

penelitian cara kerja. Pengukuran kerja adalah pengukuran kerja dilihat dari waktu

kerja pada saat operator melakukan kerja. Pengukuran kerja merupakan metode

penetapan keseimbangan antara kegiatan dengan manusia yang dikontribusikan

dengan output yang akan dihasilkan. Pengukuran kerja dibagi menjadi dua yaitu :

1) Pengukuran kerja langsung

Pengukuran kerja langsung adalah pengukuran waktu kerja yang dilakukan

secara langsung di tempat dimana pekerjaan diukur dan dijalankan. Cara

pengukurannya dilakukan dengan menggunakan alat bantuan seperti jam henti

(stopwatch) dan sampling kerja.

2) Pengukuran kerja tidak langsung

Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran kerja dengan cara dihitung

dengan metode standar data / formula, pengukuran kerja dengan analisa regresi,

penetapan waktu baku dengan data gerakan. Atau dengan kata lain si pengamat

tidak harus berada di tempat pengukuran kerja. Biasanya dilakukan dengan WF

(Work Factor) dan MTM (Methods Time Measurement).

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

41

2.5.2 Uji Kecukupan Data

Menurut Ralph M. Barnes (1983 p273-274), dalam melakukan observasi dan

pengumpulan data hendaknya melakukan evaluasi terhadap error dari data yang

dikumpulkan. Untuk itu perlu untuk diketahui nilai N’, yaitu jumlah observasi yang

dibutuhkan untuk memprediksikan kebenaran data pada tingkat ketelitian dan tingkat

kepercayaan yang sudah ditentukan. Berikut adalah rumus N’ dengan 95 persen

tingkat kepercayaan dan 5 persen tingkat ketelitian :

( )22

240'

⎟⎟⎟

⎜⎜⎜

⎛ −=

∑∑ ∑

X

XXNN , Dimana :

• N’ = Jumlah observasi yang diperlukan untuk tingkat kepercayaan 95 % dan

tingkat ketelitian 5 %.

• N = Jumlah observasi awal yang dilakukan.

• 40 = Konstanta tingkat ketelitian (5% = 40, 10% = 20).

• X = Data waktu yang dikumpulkan.

Menurut Sutalaksana (1979, p135), tingkat ketelitian dan tingkat kepercayaan

adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah

memutuskan tidak melakukan pengukuran yang sangat banyak. Tingkat ketelitian

menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian

sebenarnya. Sedangkan tingkat kepercayaan menujukkan besarnya kepercayaan

pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian yang ada.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

42

2.5.3 Waktu Baku

Menurut Sritomo (1995, p170), Waktu baku didefinisikan sebagai waktu yang

dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat keahlian rata-rata untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan. Kegunaan dari waktu baku adalah :

• Untuk membuat penjadwalan kerja mengenai seberapa lama suatu

pekerjaan berlangsung.

• Untuk merencanakan berapa banyak output yang dapat dihasilkan.

• Untuk mengetahui seberapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan untuk menentukan waktu

baku adalah :

1. Faktor penyesuaian

Faktor penyesuaian diberikan berkenaan dengan tingkat kecepatan kerja

yang dilakukan pekerja dalam melakukan pekerjaannya terkadang dalam

melakukan kerja terdapat ketidakwajaran yang dilakukan seperti bekerja

sangat cepat seolah diburu waktu, bekerja tanpa kesungguhan, atau

kesulitan kerja akibat pengaruh kondisi ruangan kerja yang buruk. Cara

menentukan faktor penyesuaian adalah cara Shumard, cara Westinghouse,

cara Bedaux, dan cara Objektif

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

43

2. Faktor kelonggaran

Faktor kelonggaran diberikan berkenaan dengan adanya sejumlah

kebutuhan pekerja diluar kerja yang terjadi selama pekerjaan berlangsung

seperti kebutuhan pribadi, hambatan kerja yang tidak dapat dihilangkan,

dan kebutuhan untuk melepas lelah.

Menurut Sutalaksana (1979, p140 – 154), Rumus yang digunakan

dalam perhitungan waktu baku adalah :

)1( PrataRataSiklusWaktuNormalWaktu +×−=

%%100%100

ANormalWaktuBakuWaktu

−×= , dimana :

P = Faktor Penyesuaian

A = Persentase Faktor Kelonggaran

2.6 Line Balancing

2.6.1 Latar Belakang Line Balancing

Menurut Mikell P. Groover (2001, p529), line balancing merupakan suatu metode

yang digunakan dalam mendesain suatu lini operasi atau perakitan yang dilakukan

secara manual. Pada dasarnya dalam suatu lini operasi atau perakitan mengandung

banyak elemen kerja yang berdiri sendiri. Dengan urutan kerja elemen tersebut, suatu

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

44

lini produksi harus beroperasi sesuai dari tingkat produksi yang spesifik dan

menurunkan cycle time.

Atas dasar inilah line balancing digunakan untuk menugaskan individual elemen

kerja ke suatu situasi kerja agar semua pekerja memiliki persamaan jumlah kerja yang

harus dikerjakan. 

2.6.2 Permasalahan Keseimbangan Lintasan Produksi

Persoalan keseimbangan lintasan perakitan bermula dari adanya kombinasi

penugasan kerja kepada operator atau grup operator yang menempati tempat kerja

tertentu. Karena penugasan elemen kerja (work element) yang berbeda akan

menyebabkan perbedaan dalam sejumlah waktu yang tidak produktif dan variasi

jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output produksi tertentu

didalam suatu lintasan perakitan.

Masalah kombinasi tersebut menjadi masalah penyeimbangan lintas perakitan,

penyeimbangan operasi atau stasiun kerja dengan tujuan untuk mendapatkan waktu

yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan.

Masalah utama yang dihadapi dalam lintasan produksi adalah : (Biegel, 1992)

1. Kendala sistem, yang erat kaitanya dengan maintenance (perawatan)

2. Menyeimbangkan beban kerja pada beberapa stasiun kerja (work station) untuk :

a. Mencapai suatu efisiensi yang tinggi

b. Memenuhi rencana produksi yang telah dibuat

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

45

Gejala ketidakseimbangan lintasan produksi :

• Adanya stasiun kerja yang sibuk dan idle yang menyolok

• Adanya work in process (produk setengah jadi) pada beberapa stasiun kerja

Sedangkan hal-hal yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada lintasan

produksi antara lain :

• Rancangan lintasan yang salah

• Peralatan atau mesin sudah tua sehingga seringkali break down dan perlu

diset-up ulang

• Operator yang kurang terampil

• Metode kerja yang kurang baik

Rancangan lintasan produksi yang seimbang bertujuan:

1. Untuk menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap stasiun

kerja sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang seimbang dan

mencegah terjadinya bottleneck.

2. Menjaga lini perakitan agar tetap lancar dan kontinu berlangsung (Elsayed,

1985)

Pada usaha pencapaian keseimbangan lini, terdapat beberapa cara yang dikenal antara

lain:

1. Penumpukan material

2. Pergerakan operator

3. Pemecahan elemen Pekerjaan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

46

4. Perbaikan operasi

5. Perbaikan performasi operator

6. Pengelompokan operasi

Pada umumnya, merencanakan suatu keseimbangan di dalam sebuah lintas

perakitan meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas optimal,

dimana tidak terjadi penghamburan fasilitas. Tujuan tersebut dapat tercapai bila :

a. Lintas perakitan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapat tugas yang

sama nilainya diukur dengan waktu.

b. Stasiun-stasiun kerja berjumlah minimum.

c. Jumlah waktu menganggur di setiap stasiun kerja sepanjang lintas perakitan

minimum.

Dengan demikian, criteria yang umum digunakan dalam suatu keseimbangan

lintas perakitan adalah :

a. Minimum waktu mengganggur.

b. Minimum keseimbangan waktu senggang(balance delay).

Selain itu ada pula yang menggunakan maksimum efisiensi, tetapi pada

prinsipnya ketiga hal tersebut sama. Waktu menganggur biasanya digunakan untuk

menyatakan ukuran ketidakseimbangan suatu lintas produksi.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

47

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keseimbangan lintas

perakitan tersebut didasarkan pada hubungan antara :

a. Kesepatan produksi (production rate)

b. Operasi-operasi yang diperlukan dan urut-urutan kebergantungan (sequence)

c. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap operasi (work element

time)

d. Jumlah operator / pekerja yang melakukan operasi tersebut

2.6.3 Terminologi Line Balancing

Menurut Mikell P. Groover (2001, p529 – 532), dalam line balancing terdapat

beberapa konsep yang digunakan untuk mengukur performansi line balancing

problem. Berikut adalah konsep dan terminology yang digunakan :

1. Work Element

Bagian dari keseluruhan pekerjaan dalam proses assembly. Umumnya, N

didefinisikan sebagai jumlah total dari elemen kerja yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu assembly dan i adalah elemen kerja.

2. Workstation (WS)

Lokasi pada lini assembly atau pembuatan suat produk dimana pekerjaan

diselesaikan baik manual maupun otomatis. Jumlah minimum dari stasiun

kerja adalah K, dimana K harus ≤ i.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

48

3. Minimum Rational Work Element (Elemen Kerja Terkecil)

Untuk menyeimbangkan pekerjaan dalam setiap stasiun yang ada maka

pekerjaan tersebut haus dipecah menjadi elemen-elemen pekerjaan. Elemen

kerja minimum adalah elemen pekerjaan terkecil dari suatu pekerjaan yang

tidak dapat dibagi lagi.

4. Total Work Content (Total Waktu Pengerjaan)

Jumlah dari seluruh waktu pengerjaan setiap elemen pekerjaan dari suatu

lini.

5. Workstation Process Time (Waktu Proses Stasiun Kerja)

Elemen pekerjaan yang diselesaikan dalam satu stasiun kerja dapat terdiri

dari satu elemen pekerjaan atau lebih.

Waktu proses dalam stasiun kerja merupakan penjumlahan dari seluruh

waktu pengerjaan setiap elemen kerja yang berada di dalam stasiun kerja

tersebut.

6. Precedence Constraints (Pembatas Pendahulu)

Dalam menyelesaikan suatu elemen pekerjaan seringkali terdapat urutan-

uruatan teknologi yang harus terpenuhi sebelumnya agar elemen itu dapat

dijalankan.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

49

Beberapa tipe pembatas dalam keseimbangan lini adalah:

• Pembatas teknologi (technological restriction)

Pembatas ini disebut juga precedence constraints dalam bahasa

keseimbangan lintasan. Yang dimaksud dengan pembatas teknologi

adalah proses pengerjaan yang sudah tertentu. Urutan proses serta

ketergantungannya digambarkan dalam suatu diagram ketergantungan

(precedence diagram) dan operating proses chart (OPC).

• Pembatas fasilitas (facility restriction)

Pembatas di sini adalah akibat adanya fasilitas/mesin yang tidak dapat

dipindahkan (fasilitas tetap)

• Pembatas posisi (positional restriction)

Membatasai pengelompokan elemen-elemen kerja karena orientasi

produk terhadap operator yang sudah tertentu.

• Zoning constraint

Zoning constraint terdiri atas Positive Zoning Constraint dan Negative

Zoning Constraint.

7. Precedence Diagram (Diagram Pendahuluan)

Diagram pendahuluan adalah suatu gambaran secara grafis dari suatu

urutan pekerjaan yang memperlihatkan keseluruhan operasi pekerjaan dan

ketergantungan masing-masing operasi pekerjaan tersebut dimana elemen

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

50

pekerjaan tertentu tidak dapat dikerjakan sebelum elemen pekerjaan yang

mendahuluinya dikerjakan lebih dahulu.

8. Balance Delay

Merupakan rasio dari total waktu menggangur dengan keterkaitan waktu

siklus dan jumlah stasiun kerja atau dengan kata lain jumlah antara balance

delay dan line efficiency sama dengan 1.

100%n.Wd

Wi-n.Wd senggangan waktu Keseimbang

n

1i ×=∑=

Dimana:

n = jumlah stasiun kerja

Wd = waktu stasiun terbesar / waktu daur (cyle time)

Wi = waktu sebenarnya pada setiap stasiun kerja

i = 1, 2, 3, …, n

Atau BD = 100% - LE

9. Assembled Product

Produk yang melewati suatu urutan stasiun kerja dimana pekerjaan-

pekerjaan diatur dan mencapai stasiun akhir.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

51

10. Cyle Time (CT)

Waktu rata-rata yang dibutuhkan untum menyelesaikan produk dari ini

perakitan dengan asumsi setiap assembly mempunyai kecepatan yang

konstan. Nilai minimum dari waktu siklus ≥ waktu stasiun yang terpanjang.

TSimax CT ≥

11. Delay Time of A Station

Merupakan selisih antara waktu siklus dengan waktu stasiun. Perbedaan

antara waktu stasiun dengan waktu siklus atau disebut juga idle time.

∑=

=

=n

1iWi- Wd.n Menganggur Waktu Total

Wi- WdStasiun MenganggurWaktu

12. Line Efficiency (Efisiensi Lini)

Rasio dari total waktu stasiun terhadap keterkaitan waktu siklus

dengan jumlah stasiun kerja yang dinyatakan dalam persentase.

%100)CT)(K(

TSi LE ×= ∑

Dimana :

TSi = station time atau waktu stasiun ke-i

K = jumlah total stasiun kerja

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

52

CT = cycle time atau waktu siklus terpanjang

13. Station Efficiency (Efisiensi Stasiun Kerja)

Rasio dari waktu stasiun kerja terhadap waktu siklus atau waktu stasiun

kerja terbesar.

%100CTTSi SE ×=

14. Smoothness Index (SI)

Merupakan suatu index yang menunjukkan kelancaran relative dari suatu

keseimbangan lini assembly. Suatu smoothness index sempurna jika nilainya

0 atau perfect balance.

2.7 Peta Tangan Kiri Tangan Kanan

Untuk menyempurnakan cara atau metode kerja yang digunakan dalam suatu

proses maka perlu dilakukan analisis terhadap pekerjaan itu sendiri. Dan tentu jika

setiap stasiun kerja telah disempurnakan, maka untuk memperbaiki proses secara

keseluruhan akan lebih mudah dilaksanakan. Untuk mendapatkan gerakan-gerakan

yang lebih terperinci, dan terutama untuk mengurangi gerakan yang tidak perlu dan

untuk mengatur gerakan-sehingga diperoleh urutan yang terbaik maka diperlukan

studi gerakan. Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan suatu alat dari studi

gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan

yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan (Sutalaksana, 1979).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

53

Peta ini menggambarkan suatu gerakan pada saat bekerja dan pada saat

mengganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, dan juga

menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tanga

nkanan pada saat melakukan suatu pekerjaan, peta ini memperlihatkan semua operasi

secara cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut dan

sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana tiap siklus dari

pekerja tadi terjadi dengan cepat dan terus berulang.

Melalui peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukup lengkap, yang

berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk

memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana setiap siklus dari pekerja terjadi dengan

cepat dan terus berulang, sedangkan keadaan lain, peta ini kurang praktis untuk

dipakai sebagai alat penganalisa. Inilah sebabnya dengan menggunakan peta ini kita

bisa melihat dengan jelas pola-pola gerakan yang tidak efisien, dan atau bisa melihat

adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat

pekerja manual tersebut berlangsung.

Pada dasarnya, peta tangan kiri tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu

stasiun kerja, sebagaimana peta-peta lain, peta inipun mempunyai kegunaan yang

lebih khusus, diantaranya:

1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan

Dengan bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan maka kita

bisa mengurangi suatu pekerjaan lengkap menjadi elemen-elemen gerakan yang

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

54

terperinci. Setiap gerakan dari pekerjaan ini dibebankan ke setiap tangan

sedemikian rupa sehingga seimbang dan memenuhi prinsip ekonomi gerakan.

Dimana suatu pekerjaan yang sudah bisa memenuhi prinsip ekonomi gerakan,

berarti akan mengurangi kelelahan.

2. Menghilangkan atua mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak

produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja

Keadaan ini juga bisa dicapai dengan bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip

ekonomi gerakan. Kemahiran untuk menguraikan suatu pekerjaan menjadi

elemen-elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang

efektif dan tidak efektif, tentu akan mempengaruhi efisien dan produktivitas kerja.

Jika suatu pekerjaan sudah bisa dilaksanakan dengan efisien dan produktif, maka

ototmatis waktu penyelesaian pekerjaan tersebut merupakan waktu tersingkat saat

itu.

3. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja

Tata letak tempat kerja juga merupakanfaktor yang mempengaruhi lamanya

waktu penyelesaian. Percobaan dengan merubah-rubah tata letak peralatan selain

dapat menentukan tat letak yang baik ditinjau dari waktu dan jarak, juga kita bisa

menemukan urutan-urutan pengerjaan yang baik dengan prinsip ekonomi

gerakan.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

55

4. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara yang ideal

Kiranya sudah jelas, bahwa peta tangan kiri dan tangan kanan menunjukkan

urutan pengerjaan yang terabaik untuk saat itu. Peta ini berfungsi sebagai

penuntun terutama bagi pekerja-perkerja baru, sehingga akan mempercepat proses

belajar.

2.8 Studi Gerakan (Sutalaksana, 1979)

Studi gerakan atau lazimnya disebut dengan ”motion study” adalah suatu sutid

tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Dengan studi ini diperoleh gerakan-gerakan standar untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan efisien. Untuk

memperoleh hal tersebut maka perlu diperhatikan terlebih dahulu kondisi pekerjaan

yang ada yaitu kondisi pekerjaan yang memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan

kerja yang ekonomis. Studi mengenai ini dikenal sebagai studi ekonomi gerakan.

Maka dapat didefinisikan bahwa studi gerakan adalah analisa yang dilakukan

terhadap beberapa gerakan bagian pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya

(Sutalaksana, 1979). Setelah kondisi pekerjaan yang baik diperoleh maka kemudian

dilakukan studi gerakan yaitu dengan menganalisa secara seksama berbagai gerakan

tubuh manusia (umumnya gerakan tangan) yang ditujukan untuk menyelesaikan

pekerjaan.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

56

Studi gerakan ini dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan gerakan-

gerakan yang tidak efektif dalam penyelesaian suatu pekerjaan sehingga akan

diperoleh penghematan waktu kerja, serta dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-

fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Hal ini disebabkan karena gerakan-

gerakan kerja tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya, sehingga mesin, peralatan, dan

lingkungan kerja akan terbahas bersama-sama. Dengan adanya penghematan-

penghematan tersebut maka diharapkan bahwa pekerjaan akan dilaksanakan secara

lebih mudah dan laju produksi bisa ditingkatkan.

Untuk mempermudah penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari,

perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah meneliti

gerakan-gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya,

Lilian. Ia menguraikan gerakan kedalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang

dinamai Therblig. Sebagaian besar dari Therblig ini merupakan gerakan-gerakan

dasar tangan. Hal ini mudah dimengerti karena pada setiap pekerjaan produksi

gerakan tangan merupakan gerakan yang sering dijumpai, terlebih lagi dalam

pekerjaan yang bersifat manual. Setiap pekerjaan mungkin hanya dapat diuraikan

kedalam empat therblig, sedangkan pekerjaan yang lain mungkin hanya dapat

diuraikan kedalam enam therblig. Dalam hal ini, kemampuan untuk menguraikan

suatu pekerjaan ke dalam therblig-therblig dengan baik sangat diperlukan karena

dengan demikian akan memudahkan penganalisaan gerakan dalam suatu pekerjaan.

Selanjutnya dapat dengan baik pula diketahui gerakan-gerakan yang dapat

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

57

menghemat waktu kerja, atau gerakan mana yang sebetulnya tidak diperlukan oleh

pekerja.

Therblig ini dinyatakan dalam lambang-lambang tertentu, untuk selengkapnya

lihat tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Lambang-Lambang Therblig

Nama Therblig Lambang Therblig

Mencari (Search) SH

Memilih (Select) ST

Memegang (Graps) G

Menjangkau (Reach) RE

Membawa (Move) M

Memegang untuk memakai (Hold) H

Melepas (Release Load) RL

Pengarahan (Position) P

Pengarahan sementara (Pre Position) PP

Memeriksa (Inspection) I

Merakit (Assemble) A

Lepas rakit (Disassemble) DA

Memakai (Use) U

Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable delay) UD

Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay) AD

Merencanakan (Plan) Pn

Istirahat untuk menghilangkan fatigue (Rest to Overcome Fatique) R

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

58

Sedangkan pengertian dari setiap elemen gerakan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

• Mencari (search)

Elemen gerakan mencari merupakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi

obyek. Yang bekerja dalam hal ini adalah mata. Gerakan dimulai saat mata

bergerak mencari obyek dan berakhir bila obyek sudah ditemukan. Tujuan dari

penganalisaan therblig ini adalah untuk menghilangkan sedapat mungkin gerak

yang tidak perlu. Mencari merupakan gerak yang tidak efektif dan masih dapat

dihindarkan misalnya dengan menyimpan peralatan atau bahan-bahan pada

tempat yang tetap sehingga proses mencari dapat dihilangkan

• Memilih (select)

Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu obyek yang tercampur,

tangan dan mata adalah dua bagian yang digunakan untuk melakukan gerakan ini.

Therblig ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai memilih dan berakhir bila

obyek sudah ditemukan. Batas antara mulai memilih dan akhir dari mencari agak

sulit untuk ditentukan karena ada pembauran pekerjaan diantara dua gerakan

tersebut yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata. Gerakan memilih merupakan

gerakan yang tidak efektif, sehingga sedapat mungkin elemen gerakan ini harus

dihindari.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

59

• Memegang (graps)

Therblig ini adalah gerakan untuk memegang obyek, biasanya didahului oleh

gerakan menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa. Therblig ini

merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit untuk

dihilangkan namun dalam beberapa hal masih dapat dikurangi.

• Menjangkau (reach)

Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan berpindah tempat

tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi obyek. Gerakan ini

biasanya didahului oleh gerakan melepas dan diikuti oleh gerakan memegang.

Therblig ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah dan berakhir bila tangan

sudah berhenti seperti juga memegang, menjangkau sulit dihilangkan secara

keseluruhan dari siklus kerja, yang masin mungkin adalah pengurangan waktu

geraknya.

• Membawa (move)

Elemen gerak membawa juga merupakan gerak perpindahan tangan, hanya dalam

gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani. Gerakan membawa biasanya

didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh melepas atau dapat juga oleh

pengarahan.

• Memegang untuk memakai (hold)

Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa

menggerakkan obyek yang dipegang tersebut. Perbedaannya dengan memegang

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

60

adalah perlakuan terhadap obyek yang dipegang. Pada memegang dilanjutkan

dengan gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian.

Therblig ini merupakan gerakan yang tidak efektif, dengan demikian sedapat

mungkin harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi.

• Melepas (release hold)

Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan obyek yang

dipegangnya. Bila dibandingkan dengan therblig lainnya, gerak melepas

merupakan gerakan yang relatif lebih singkat. Therblig ini dimulai saat pekerja

mulai melepaskan tangannya dari obyek dan berakhir bila seluruh jarinya sudah

tidak menyentuh obyek lagi. Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan

mengangkut atau dapat pula gerakan mengarahkan dan biasanya diikuti oleh

gerakan menjangkau.

• Pengarahan (position)

Therblig ini merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada suatu lokasi

tertentu. Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti

oleh gerakan merakit. Gerakan ini dimulai sejak tangan mengendalikan obyek

dan berakhir saat gerakan merakit atau memakai dimulai.

• Pengarahan sementara (pre position)

Pengarahan sementara merupakan elemen gerak mengarahkan pada suatu tempat

sementara. Tujuan dari pengarahan sementara ini adalah memudahkan pemegang

apabila obyek tersebut akan digunakan kembali. Dengan demikian untuk satu

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

61

siklus berikutnya elemen gerak mengarahkan diharapkan akan berkurang.

Therbilig ini sering terjadi bersama dengan therblig yang lain diantaranya adalah

mengangkut dan melepas.

• Memeriksa (inspection)

Therblig ini merupakan pekerjaan memeriksa obyek untuk mengetahui apakah

obyek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat berupa gerakan

melihat seperti untuk memeriksa warna, meraba seperti memeriksa kehalusan

permukaan, mencium, mendengar dan kadang-kadang merasa dengan lidah.

Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan obyek dengan suatu

standart, sehingga banyak sedikitnya wakut yang di perlukan untuk memeriksa

tergantung pada kecepatan operator untuk menemukan perbedaan obyek dengan

standar yang dibandingkan.

• Merakit (assemble)

Merakit adalah gerakan untuk menggabungkan suatu obyek dengan obyek lainnya

sehingga mejadi suatu kesatuan. Gerakan ini biasanya didahului oleh therblig

membawa atau mengarahkan dan dilanjutkan dengan therblig melepas. Pekerjaan

perakitan dimulai bila obyek sudah siap dipasang dan berakhir bila obyek tersebut

sudah tergabung secara sempurna.

• Lepas rakit (disassemble)

Therblig ini merupakan kebalikan dari therblig perakitan, disini obyek dipisahkan

dari satu kesatuan. Gerakan lepas rakit biasanya didahului oleh memegang dan

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

62

dilanjutkan oleh membawa dan biasanya juga dilanjutkan oleh melepas. Gerakan

ini dimulai pada saat pemegangan atas obyek telah terpisah sempurna. Biasanya

akhir dari lepas rakit merupakan awal dari salah satu gerakan membawa atau

melepas.

• Memakai (use)

Yang dimaksud memakai disini adalah bila satu tangan atau kedua-duanya

dipakai untuk menggunakan alat. Lamanya waktu yang dipergunakan untuk

gerak ini tergantung dari jenis pekerjaannya serta keterampilan dari pekerjaanya.

• Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)

Kelambatan yang dimaksud disini adalah kelambatan yang diakibatkan oleh hal-

hal yang terjadi diluar kemamuan pekerja. Hal ini timbul karena ketentuan cara

kerja yang mengakibatkan satu tangan menganggur sedangkan tangan lainnya

bekerja. Kelambatan ini dapat dikurangi dengan mengadakan perubahan atau

perbaikan pada proses operasi.

• Kelambantan yang terhindarkan (avoidable delay)

Kelambatan ini disebabkan oleh hal yang ditimbulkan sepanjang kerja oleh

pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja. Untuk mengurangi

kelambatan ini harus diadakan perbaikan oleh pekerjanya sendiri tanpa harus

merubah proses operasinya.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

63

• Merencanakan (plan)

Merencanakan merupakan proses mental, dimana operator berpikir untuk

menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk therblig ini

sering terjadi pada seorang pekerja baru.

• Istirahat untuk menghilangkan fatique (rest to overcome fatique)

Hal ini terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi secara periodic. Waktu untuk

memulihkan lagi kondisi badan dari rasa fatique sebagai akibat kerja berbeda-

beda, tidak saja karena jenis pekerjaanya tetapi juga karena individu pekerjanya.

2.9 Ekonomi Gerakan (Sutalaksana, 1979 : 108-116)

Ekonomi gerakan berisi prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam

perancangan sistem kerja yang baik.

2.9.1 Analisa Kerja (Operation Analysis) dan Prinsip-Prinsip Ekonomi

Gerakan (Motion Economy)

Analisa operasi adalah suatu posedur yang dilakukan untuk menganalisa suatu

operasi kerja dengan tujuan untuk memperbaiki metode kerja yang selama ini

diaplikasikan. Salah satu pendekatan yang dilaksananakan yaitu dengan melakukan

identifikasi maksud dan tujuan operasi kerja.

Identifikasi maksud dan tujuan operasi kerja bertujuan untuk mengeliminir atau

mengkombinasikan operasi-operasi kerja (yang tidak dibutuhkan) sebelum

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

64

memperbaikinya. Banyak elemen-elemen kerja yang sebenarnya tidak diperlukan lagi

tetapi jutru dilakukan sekarang. Banyak contoh pekerjaan atau proses yang

seharusnya tidak cukup sekedar disederhanakan gerakan kerjanya (atau diperbaiki)

akan tetapi harus dihilangkan sama sekali. Biasanya sekali standard kerja rutin

ditetapkan, maka sulit sekali untuk membuat perubahan, sekalipun perubahan

tersebut akan mengijinkan untuk mengeliminir dan atau menyederhanakan proses

yang berlangsung. Penyederhanaan operasi kerja dapat dilakukan melalui

perancangan komponen benda kerja.

Proses telaah metode pada prinsipnya akan menitikberatkan pada studi tentang

gerakan-gerakan kerja yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dari hasil studi ini diharapkan akan menghasilkan gerakan-gerakan standar untuk

penyelesaian pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan kerja yang efektif dan efisien.

Untuk mencapai maksud ini maka terlebih dahulu haruslah diperoleh kondisi

pekerjaan yang memungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan secara ekonomis.

Untuk mendapatkan kondisi kerja yang baik maka perlu diperhatikan faktor yang

mempengaruhi yaitu :

1. Penggunaan badan/anggota tubuh manusia serta gerakan-gerakannya.

2. Pengaturan letak area kerja.

3. Perancangan alat-alat dan perlengkapan kerja.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

65

Dengan memperhatikan hal tersebut maka diharapkan akan diperoleh prinsip-

prinsip perencanaan dan penetapan kondisi kerja yang sebaik-baiknya.

Secara umum didalam usaha mengembangkan metode kerja dan gerakan kerja

ekonomis, maka beberapa hal tersebut ini bisa dilaksanakan antara lain sebagai

berikut :

• Hilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak perlu yang justru memeboroskan

tenaga.

• Kombinasikan beberapa aktivitas menjadi aktivitas yang memungkinkan

dilaksanakan secara bersamaan.

• Kurangi faktor kelelahan dengan memberi waktu istirahat dan waktu longgar

lainnya yang cukup.

• Perbaiki pengaturan tempat kerja dan desain dari fasilitas/peralatan kerja yang

ada.

2.9.2 Aplikasi Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy)

Didalam menganalisa dan mengevaluasi metode kerja guna memperoleh metode

kerja yang lebih efisien, maka perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip ekonomi

gerakan ( the pinciples of motion economy). Prinsip ekonomi gerakan ini bisa

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

66

dipergunakan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam

sebuah stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.

Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung

• Tempat-tempat tertentu yang tak sering dipindah-pindah harus disediakan untuk

semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan tetap (gerak rutin)

• Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang mudah dan nyaman dicapai

pekerja sehingga mengurangi usaha mencari-cari.

• Tata letak dan bahan dan perlatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga

memungkinkan urut-urutan gerakan terbaik.

• Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja, dll) harus ssuai dengan ukuran tubuh

manusia sehingga pekerja dapat melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan

nyaman.

• Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan, temperatur, kebersihan, ventilasi

udara, dll yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis harus pula diperhatikan

benar-benar sehingga dapat diperoleh area kerja yang lebih baik.

Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan desain peralatan kerja yang

dipergunakan

• Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh (manual) apabila hal tersebut dapat

dilaksanakan dengan peralatan kerja.

• Usaha menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai macam

pekerjaan sekaligus, baik sejenis maupun yang berlainan.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

67

• Siapkan danletakkan semua peralatan kerja pada posisi tepat dan cepat untuk

memudahkan pemakaian atau pengambilan pada saat diperlukan tanpa harus

bersusah payah mencari-cari. Desain peralatan juga dibuat sedemikian rupa agar

memberi kenyamanan genggaman tangan saat digunakan.

• Jika tiap jari melakukan gerakan tertentu maka beban untuk masing-masing jari

tersebut haruslah seimbang sesuai energi dan kekuatan yang dimiliki oleh masing-

masing jari.

Dalam bukunya “Motion and Time Study : Improving Productivity” (Englewood

Cliffs, N.J : Prentice Hall Inc., 1994), Marvin E Mundel membahas dan

mensistematisasikan mengenai prinsip-prinsip ekonomi gerakan tersebut sebagai

berikut :

1. Eliminasi Kegiatan

• Eliminasi semua kegiatan/aktivitas yang memungkinkan, langkah-langkah

atau gerakan-gerakan (dalam hal ini banyak berkaitan dengan aplikasi anggota

badan, kaki, lengan, tangan, dll)

• Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. letakkan segala

fasilitas kerja dan material/komponen pada lokasi yang tetap (hal ini akan bisa

menyebabkan gerakan-garakan kerja yang otomatis).

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

68

• Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai “holding

device”, karena hal ini merupakan aktivitas tidak produktif yang

menyebabkan kerja kedua tangan tidak seimbang.

• Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, dll. Hindari pula

gerakan-gerakan yang membahayakan dan melanggar prinsip-prinsip

keselamatan atau kesehatan kerja.

• Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis atau

fixed position. Demikian pula sebisa mungkin untuk kegunaan tenaga mesin

(mekanisasi) seperti power tools, power feeds. Material handling equipment,

dll untuk menggantikan tenaga otot.

• Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time) dengan

membuat perencanaan/penjadwalan kerja sebaik-baiknya. Idle/delay time bisa

ditolerir bilamana hal tersebut diperuntukan secara terencana guna

melepaskan lelah.

2. Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja

• Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek atau

terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan

yang kontinyu, tidak patah-patah, serta cenderung membentu sebuah curva.

• Kombinasikan beberapa aktivitas/fungsi yang mampu ditangani oleh sebuah

peralatan kerja dengan membuat desain yang ”multi purpose”.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

69

• Didistribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua

tangan. Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan memberikan

gerakan yang paling efektif. Bilamana kegiatan dilaksanakan secara

berkelompok maka diupayakan agar supaya terjadi beban kerja yang merata

diantara anggota kelompok.

3. Penyederhanaan Kegiatan

• Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energi

otot yang digunakan minimal.

• Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dll)

dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.

• Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal ini

akan menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang sependek-

pendeknya.

• Sesuaikan letak dari gandles, pedals, levers, buttons, dll dengan

memperhatikan dimensi tubuh manusia (anthropomentri) dan kekuatan otot

yang di butuhkan.

• Dan lain-lain.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

70

2.9.3 Prinsip-Prinsip Ekonomi Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan

Tubuh Manusia dan Gerakan-Gerakannya

a. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang

sama.

b. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada

saat istirahat.

c. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris

dan berlawanan arah.

d. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat yaitu hanya menggerakkan

tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan

dengan sebaik-baiknya.

e. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu

pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam

bekerja.

f. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat

gerakan tersebut.

g. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti dari pada

gerakan yang dikendalikan.

h. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan

irama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi sipekerja.

i. Usahakan sedikit mungkin gerakan mata.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

71

2.9.4 Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Pengaturan

Tata Letak Tempat Kerja

a. Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang

tetap.

b. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan enak

untuk dicapai.

c. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan

prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai selalu tersedia ditempat

yang dekat untuk diambil.

d. Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang

mekanismenya yang baik

e. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga

gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urut-urutan terbaik.

f. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif

berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan satu hal yang

menyenangkan.

g. Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya

bersikap yang baik.

h. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa

sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00538-TI bab 2.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon

72

2.9.5 Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Perancangan

Peralatan

a. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan

dari perkakas pembantu atau alat yang diapat digerakan dengan kai dapat

ditingkatkan.

b. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agar mempunyai lebih dari

satu kegunaan.

c. Peralatan sebaiknya dirancang sedeikian rupa sehingga memudahkan dalam

pengunaan dan penyimpanan.

d. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti

pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan

kekuatan masing-masing jari.