bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id · 6 bab 2 landasan teori 2.1 analisis dan perancangan...
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen
komponen yang saling berkaitan atau sub elemen-elemen yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama.
Menurut McLeod (2001, p25), Sistem adalah suatu integrasi elemen –
elemen, yang semuanya bekerja menuju satu tujuan. Semua sistem meliputi tiga
elemen utama : input, transformasi, dan output.
2.1.2 Pengertian Penjualan
Berdasarkan pendapat Swastha (2001, p.8), menjual merupakan ilmu dan
seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain agar
bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkan
Menurut Soemarso (1995, p178) Penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk
mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah disediakan untuk dijual
kepada pelanggan.
Penjualan adalah peningkatan jumlah aktiva / penurunan kewajiban dan
penyerahan barang/ jasa/ aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.
Penjualan ditinjau dari cara pembayarannya, dibedakan menjadi dua yaitu :
7
• Penjualan Tunai : dengan cara melakukan pembayaran langsung pada saat
diterimanya pesanan atau barang
• Penjualan Kredit : Penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu
kemudian setelah diterimanya barang.
2.1.3 Analisis Sistem
Menurut Laudon dan Laudon (2002, p.316), Analisis sistem merupakan
analisis mengenai suatu masalah yang dicoba untuk dipecahkan oleh organisasi
dengan menggunakan sistem informasi.
2.1.4 Perancangan Sistem
Menurut Laudon dan Laudon (2002, p.317), Perancangan sistem
didefinisikan sebagai rincian bagaimana suatu sistem akan memenuhi kebutuhan
informasi yang telah ditentukan dengan analisis sistem.
2.2 Intranet, Extranet, Internet
2.2.1 Pengertian Intranet
Menurut Turban et al (2004,p5) intranet adalah jaringan internal perusahaan
atau pemerintahan yang menggunakan peralatan internet seperti web browser dan
internet protocols.
8
2.2.2 Pengertian Extranet
Menurut Turban et al (2004,p5) extranet adalah jaringan yang menggunakan
internet untuk menghubungkan partner.
2.2.3 Pengertian Internet
Menurut Laudon dan Traver (2002, p109), Internet adalah sebuah
interkoneksi jaringan dari ribuan jaringan dan jutaan komputer yang terkait dengan
bisnis, institusi pendidikan, pemerintah, dan antar individu.
2.2.4 Istilah Internet
2.2.4.1 www
Menurut Laudon dan Traver (2002, p109), www (world wide web),
merupakan layanan internet yang paling populer, menyediakan akses ke seluruh
halaman web yang ada.
2.2.4.2 Search Engine
Menurut Laudon dan Traver (2002, p155), Search Engine mengidentifikasi
halaman web yang muncul untuk mencocokkan kata kunci, juga memanggil query,
diketik oleh user dan menyediakan sebuah daftar yang paling mendekati.
2.2.4.3 Shopping Cart
Menurut Laudon dan Traver (2002, p198), Shopping cart mengijinkan
pembeli untuk menentukan di dalamnya barang yang ingin dibeli, mereview apa
9
yang mereka telah pilih, mengedit pilihan mereka dan membuat pembelian dengan
menekan tombol beli.
2.3 Sistem Komputer
Menurut Bandyo (2003, pp92-104) konsep dari sebuah sistem komputer
adalah sebagai berikut :
Komputer adalah alat untuk menginput, memproses, dan memberi output.
Komputer juga menyediakan fasilitas untuk menyimpan data secara internal selama
pemrosesan, dan secara eksternal untuk penyimpanan permanen. Sistem Komputer
mempunyai 3 elemen yakni :
1. Hardware
Hardware computer terdiri dari CPU dan memory. Memori terdiri dari 2
jenis, yaitu ROM (program yang disimpan permanent dan tidak bisa diubah)
dan RAM (tidak permanent dan akan hilang setelah computer dimatikan atau
program ditutup).
2. Software
Software dapat dibagi menjadi 2 kategori; Sistem dan Application. Program
system menjalankan sistem computer. Contohnya : Microsoft Windows
2000. sedangkan program aplikasi menjalankan tugas-tugas spesifik seperti
wordprocessing, membuat website, dan games.
3. Inter-computer Communications
E-commerce tidak dapat berjalan tanpa adanya komunikasi antar komputer
dalam cakupan yang luas. Hal ini membutuhkan jaringan sistem komputer
10
mengirim pesan ke yang lainnya, dan membagi sumber daya lewat saluran
komunikasi; bisa LAN, WAN, atau Internet.
2.4 Electronic Commerce (e-commerce)
2.4.1 Pengertian E-commerce
Menurut Turban et al (2004,p3) definisi dari e-commerce adalah kegiatan
untuk membeli, menjual, atau menukarkan barang-barang , jasa dan informasi
melalui jaringan komputer, termasuk internet. e-Commerce dapat didefinisikan dari
sudut pandang berikut :
1. Dari sudut pandang komunikasi
Electronic commerce adalah pengantaran barang-barang, jasa, informasi,atau
pembayaran melalui jaringan computer atau dengan peralatan elektronik
lainnya.
2. Dari sudut pandang komersial
Dari sudut pandang komersial, e-commerce menyediakan kemampuan untuk
membeli dan menjaul produk, jasa, informasi pada internet dan jasa online
lainnya.
3. Dari sudut pandang proses bisnis
Dari sudut pandang proses bisnis, e-commerce melakukan proses bisnis
secara elektronik dengan melengkapi proses bisnis melalui jaringan
elektronik, dan menggantikan informasi untuk proses bisnis secara fisik.
4. Dari sudut pandang jasa
11
Electronic commerce adalah alat yang menempatkan keinginan perusahaan,
pelanggan dan manajemen untuk memotong biaya pelayanan sambil
memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan kecepatan pengantaran jasa.
5. Dari sudut pandang pembelajaran
Dari sudut pandang pembelajaran, electronic commerce adalah pemberdaya
pelatihan dan pendidikan di sekolah, universitas dan oraganisasi lain
termasuk bisnis secara online.
6. Dari sudut pandang komunitas
Electronic Commerce menyediakan tempat berkumpul bagi anggota
kumunitas untuk dapat belajar, bertransaksi dan berkolaborasi.(Turban et
al.,2004,p3).
Rayport dan Jaworsky ( 2004, p4) mengemukakan bahwa e-commerce adalah
pertukaran antar individual atau organisasi yang dimediasi oleh teknologi, termasuk
aktivitas intra atau antar organisasi yang berbasis elektronik yang memfasilitasi
pertukaran tersebut.
Menurut Utomo (2005, p.2), e-commerce merupakan metode untuk menjual
produk secara online melalui fasilitas internet. Transaksi bisa terjadi antara
pengusaha dengan pembeli atau antar pengusaha. Untuk melakukan proses “show,
order, get, and deliver” diperlukan website.
Kesimpulannya e-commerce adalah pertukaran produk, jasa, dan informasi
dengan mempertemukan pihak penjual kepada konsumen akhir melalui media
elektronik seperti internet maupun media elektronik lainnya.
12
2.4.2 Terminologi E-Commerce
Menurut Huff et al. (2000,pp4-6), di dalam e-commerce terdapat lingkup
yang lebih kecil lagi, yang dinamakan internet commerce, hal ini mempertegas
bahwa untuk melakukan e-commerce, tidak hanya bisa dilakukan lewat internet,
tetapi bisa dijalankan oleh saluran EDI,VAN. Di dalam internet commerce, terdapat
lingkup yang lebih sempit lagi, dinamakan web commerce, yaitu perdagangan lewat
website. Hal lain yang juga termasuk internet commerce adalah e-mail. Gambarnya
dapat dilihat pada gambar 2.1.
Sumber : Huff et. al (2000, p.4)
Gambar 2.1 : Terminologi E-Commerce
Menurut Turban et al. (2002,p6), kebanyakan e-commerce dilakukan lewat
internet, tetapi e-commerce bisa dijalankan lewat jaringan pribadi seperti LAN,
Web Commerce EDI
E-Fund Transfer
Electronic Commerce
Electronic Business
Internet Commerce
13
VAN, bahkan membeli makanan dari vending machine dengan smart card saja bisa
dikategorikan sebagai e-commerce.
2.4.3 Jenis-jenis E-commerce
Menurut Turban et al. (2002,pp13-14), terdapat beberapa tipe electronic
commerce berdasarkan alaminya transaksi:
1. Business to Business (B2B)
Semua pesertanya adalah bisnis atau organisasi lain.
2. Business to Consumer (B2C)
Transaksi ini meliputi transaksi eceran dengan pembelanja eceran.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Konsumen menjual langsungkepada konsumen lain.
4. People to People (P2P)
Tipe ini adalah tipe special dari C2C dimana orang menukar cd,video,
software, dan barang lainnya.
5. Consumer to Business (C2B)
Disini individu menggunakan internet untuk menjual barang atau jasa kepada
organisasi.
6. Intrabusiness (Organizational) Electronic Commerce
Adalah semua kegiatan organisasi internal yang biasanya menggunakan
intranet atau portal perusahaan yangmencakup pertukaran barang, jasa,
informasi diantara unit-unit atau individu-individu dalam organisasi.
7. Business to Employees (B2E)
Bagian dari intrabusiness dimana organisasi mengantarkan jasa, informasi,
atau barang kepada individu pegawai.
14
8. Government to Citizens (G2C)
Entitas pemerintah membeli atau menjaul barang, jasa dan informasi kepada
bisnis atau individu warga Negara.
9. Exchange to Exchange (E2E)
Sistem formal yang menghubungkan pertukaran pertukaran.
10. Collaborative Commerce
Aplikasi dari IOS (aliran informasi antara dua atau lebih organisasi) untuk
kolaborasi elektronik antara partner bisnis dan antara karyawan organisasi.
11. Mobile Commerce
Electronic commerce yang digunakan di lingkungan tanpa kabel.
2.4.4 Keuntungan dan Keterbatasan E-commerce
Menurut Turban et al. (2004,pp16-19), keuntungan dari e-Commerce adalah ;
1. Bagi Organisasi
• Cakupan global.
• Penghematan biaya.
• Perbaikan supply chain.
• Perpanjangan waktu : 24/7/365.
• Customization.
• Model bisnis yang baru.
• Spesialisasi.
• Waktu yang singkat untuk memasarkan.
• Biaya komunikasi yang lebih rendah.
15
• Procurement yang efisien.
• Hubungan pelanggan yang lebih baik.
• Materi perusahaan yang up to date.
• Tidak ada ijin dan biaya bisnis.
2. Bagi Konsumen
• Perpanjangan waktu : 24/7/365.
• Lebih banyak produk dan jasa yang dapat dipilih dari berbagai vendor
dan dari produk yang lain.
• Produk dan jasa yang lebih murah.
• Pengiriman instan.
• Kesediaan informasi.
• Partisipasi dalam pelelangan.
• Komunitas elektonik.
• Tidak ada pajak penjualan.
Keterbatasan dan hambatan e-Commerce:
1. Keterbatasan teknologi :
• Tidak ada standar yang bisa diterima dalam hal kualitas, keamanan, dan
kebisadiandalkan.
• Bandwith telekomunikasi tidak cukup, terutama dalam hal m-commerce.
• Alat-alat pengembangan software masih terus berkembang.
16
• Masih ada kesulitan dalam pengintegrasian internet dan software e-
commerce dengan aplikasi dan database yang ada.
• Web server spesial dibutuhkan dalam penambahan kepada server
jaringan.
• Pengaksesan internet masih mahal dan tidak nyaman
2. Keterbatasan nonteknologi.
• Masalah keamanan dan privasi membuat konsumen ragu.
• Kurangnya kepercayaan pada e-commerce.
• Beberapa masalah legal dan publik , contohnya pajak belum
terselesaikan.
• Kesulitan untuk mengukur beberapa keuntungan dari e-commerce seperti
periklanan.
• Beberapa konsumen membutuhkan untuk merasakan dan menyentuh
produknya.
• Banyak orang yang tidak percaya pada transaksi yang tidak menggunakan
kertas dan tidak bertatap muka.
• Sulitnya mendapatkan modal ventura karena banyaknya dot-com yang
bangkrut.
2.4.5 Perbedaan E-commerce dengan E-business
17
Banyak orang mengira E-Commerce dan E-Business adalah sama. Memang
keduanya hampir serupa namun ada beberapa perbedaan Beberapa pengertian e-
bussiness adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan pendapat Kalakota (2001,p4). “In addition to encompassing e-
commerce,includes both from and back office applications that form the
engine for modern business. E-business is not just about e-commerce
transaction, it’s about redefining old models, with aid of technology ,to
maximize customer value”.
2. Berdasarkan pendapat Laudon dan laudon (2002,p24)” e-business adalah
penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi dan
koordinasi serta pengaturan dari perusahaan”
3. Berdasarkan pendapat Turban et al (2004,p3) e-Business adalah definisi yang
lebih luas dari e-commerce yang mencakup tidak hanya menjual dan
membeli barang-barang dan jasa-jasa , tetapi juga melayani pelanggan,
berkolaborasi dengan mitra kerja, dan mengantarkan transaksi elektonik, di
dalam organisasi.
2.4.6 Masalah Keamanan Dasar pada E-Commerce
Menurut Turban et al (2004,pp466-476), masalah dasar keamanan pada e-
commerce adalah:
1. Authentication
Proses dimana sebuah entitas memverifikasi entitas yang lain adalah benar
yang diakuinya.
2. Authorization
18
Proses yang meyakinkan bahwa seseorang mempunyai hak untuk mengakses
sumber daya tertentu
3. Auditing
Proses mengumpulkan informasi mengenai percobaan untuk mengakses
sumber daya tertentu, menggunakan hak tertentu, atau mengerjakan aksi
keamanan yang lain.
4. Confidentiality
Menjaga informasi tetap pribadi dan sensitif dari dibukanya oleh individual,
entitas atau proses yang tidak tidak diijinkan.
5. Integrity
Adalah kemampuan untuk melindungi data dari pengubahan atau perusakan
dengan cara yang tidak disengaja ataupun yang tidak diijinkan.
6. Nonrepudiation
Kemampuan untuk membatasi pihak dari pembantahan sebuah transaksi yang
sah, biasanya yang dimaksud adalah dengan tandatangan.
2.4.7 Dimensi dari e-commerce
Menurut Turban et al (2002, pp.5-6), Tiga dimensi dari e-commerce :
o Traditional commerce
Semua dimensi dalam traditional commerce bersifat fisik.
o Pure EC
Dalam pure EC semua dimensi bersifat digital.
o Mix of digital and physical dimension
19
Hal ini terjadi apabila terdapat setidaknya satu dimensi digital, maka proses
ini tetap merupakan e-commerce, tetapi bukan pure EC.
Gambar 2.2 : Dimensi dari e-commerce
2.4.8 Pembayaran dalam e-Commerce
Menurut Whiteley (2000, pp.200-202), Cara pembayaran dari transaksi e-
commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Credit cards
Credit cards merupakan pembayaran yang umum digunakan dalam transaksi
e-commerce. Konsumen mengetikkan nomor dari kartu, tanggal berakhir dan
Physical Agent Digital Agent
Digital Process
Virtual process
Electronic commerce areas
The core of electronic commerce
Digital product
Physical product
Virt
ual P
rodu
ct
Traditional commerce
Physical process
20
alamat penagihan pada form pemesanan dan penjual dapat memverifikasi
secara mendetail.
2. Debit cards
Debit cards / cash cards dapat digunakan dalam transaksi e-commerce
dengan cara yang sama seperti menggunakan credit cards. Tingkat keamanan
dengan menggunakan debit cards lebih rendah dibandingkan penggunaan
credit cards. Debit cards tidak sesuai untuk transaksi yang sangat kecil.
3. Stored value cards
Stored value card dapat dikatakan sebagai pengganti uang cash / dompet
elektronik. Stored value cards dapat digunakan untuk pembayaran yang kecil
dalam transaksi e-commerce.
4. e-cash
e-cash atau network money merupakan sistem pembayaran transaksi e-
commerce dimana pengoperasian sistem oleh user dengan mentransfer uang
dari credit card atau rekening di bank ke dalam e-cash account. E-cash
kemudian dapat digunakan untuk melakukan pembayran transaksi e-
commerce.
5. Delayed payments
Pilihan terakhir adalah pembayaran secara off-line. Delayed payments
merupakan pembayaran dimana konsumen memberikan detail kartu
kreditnya kepada penjual melalui telepon atau pembayaran dilakukan dengan
menggunakan cek yang dikirim melui pos. Pembayaran off-line ini, dapat
dilakukan oleh konsumen yang tidak percaya akan kemanan dalam
21
pembayaran on-line. Setelah pembayaran diterima oleh penjual, produk yang
dibeli oleh konsumen baru dikirim.
2.4.9 E-commerce jenis B2B
2.4.9.1 Definisi Electronic Commerce jenis B2B
Menurut Turban et al.(2004,p217) Electronic Commerce jenis B2B adalah
sebuah transaksi yang dipicu secara elektronik antara bisnis melalui internet,
ekstranet, intranet, atau jaringan pribadi (private network).
2.4.9.2 Model B2B
Menurut Turban et al. (2004,p219-220) B2B dapat dimodelkan menjadi 3
bentuk yaitu:
1. Company Centric Model (One to many, many to one)
Pada model ini terdapat suatu perusahaan menjual produk (sell side
marketplace /one to many), atau perusahaan yang membeli produk (buy-side
marketplace / many to one).
2. Many to many marketplace (pertukaran)
Ini adalah tempat pasar elektronik (e-marketplaces) dimana banyak pembeli
dan penjual bertemu secara elektronikuntuk tujuan perdagangan secara
elektronik.
3. Model B2B lainnya dan jasa
Disini terdapat bisnis berhubungan dengan bisnis untuk tujuan lain tidak
hanya sekedar mebeli atau menjual. Salah satu contohnya adalah
22
collaborative commerce. Tipe jasanya adalah value chain integrator, value
chain service provider, dan information broker.
2.4.9.3 Metode Utama Penjualan Langsung pada One to Many B2B:
Menurut Turban et al. (2002,p222) terdapat 3 metode utama dalam penjualan
langsung pada B2B one to many:
1. Menjual melalui katalog elektonik
2. Menjual melalui lelang
3. Menjual secara one to one.
2.4.9.4 Informasi yang Diproses di Electronic Commerce jenis B2B
Seperti yang Handfield dan Nichols (1999) sarankan, aplikasi B2B
menawarkan perusahaan mengakses informasi berikut:
1. Produk : Spesifikasi,harga, sejarah penjualan.
2. Pelanggan : Sejarah penjualan dan ramalan.
3. Pemasok : Garis produk dan waktu tenggang, kondisi penjualan.
4. Proses produk : kapasitas, komitmen, perencanaan produk.
5. Transportasi : pengangkut, waktu tenggang, biaya.
6. Persediaan : tingkatan persediaan, biaya angkutan, lokasi.
7. Rantai suplai : kontak kunci, tanggung jawab dan peran rekan, jadwal.
8. Pesaing : tolak ukur, penawaran produk yang kompetitif, pangsa pasar.
9. Penjualan dan pemasaran : Point of sale, promosi.
23
10. Proses dan kinerja rantai suplai : deskripsi proses, ukuran kinerja, kualitas,
waktu pengiriman, kepuasan pelanggan.(Turban et al., 2002, pp219-220)
2.5 Metodologi Penelitian
2.5.1 Jenis dan Metode Penelelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan skripsi ini adalah
studi kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus penerapan suatu aktivitas
dilapangan, mengamati dan melakukan wawancara. Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan metode deskriptif yakni dengan cara melakukan penelitian
studi kasus pada objek penelitian, kemudian melaporkannya dalam bentuk lapiran
deskriptif yang menggambarkan hasil penelitian yakni penerapan strategi e-
commerce.
2.6 Teknik Pengumpulan Data
Data-data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan
melakukan kegiatan berikut :
• Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer di tempat objek
penelitian secara langsung dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara baik secara langsung maupun melalui telepon atau e-mail,serta
menggunakan kuesioner.
• Penelitian Kepustakaan
24
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dan
landasan teoritis serta berpikir dengan mempelajari beberapa sumber literatur
yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.
2.7 Metode Analisis Bisnis
2.7.1 Analisis Porter
Sumber : Rangkuti (2004, p.11)
Gambar 2.3 : Kekuatan persaingan dalam industri
Menurut Porter (Rangkuti, 2004, p.11) dalam industri manapun, baik industri
domestik ataupun internasional, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan
bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan. Penciptaan keunggulan bersaing
tersebut mengacu pada pendatang baru yang masuk di industri ini, kekuatan daya
Pendatang Baru
Kekuatan Pemasok
Produk Pengganti
Kekuatan Pembeli
Persaingan Industri
25
beli konsumen, kekuatan pemasok serta produk substitusi sejenis lainnya yang dapat
dianggap sebagai pesaing bagi produk yang dianalisis.
2.7.1.1 Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrance)
Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri akan tergantung dari
besar atau kecilnya hambatan masuk yang ada. Jika hambatan ini besar maka
ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Hambatan-hambatan itu
merupakan situasi dan kondisi yangmembatasi perusahaan dalam memperoleh jalan
masuk ke dalam suatu industri.
Ada tujuh sumber utama rintangan masuk bagi pendatang baru yaitu :
• Skala ekonomi.
• Diferensiasi produk.
• Kebutuhan modal.
• Biaya beralih pemasok(switching cost).
• Akses ke saluran distribusi.
• Biaya yang tidak menguntungkan terlepas dari skala ekonomi (cost advantages
independent scale).
• Kebijakan pemerintah.
2.7.1.2 Daya Tawar Pemasok (the bargaining power of suppliers)
Daya tawar pemasok kuat jika :
26
• Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi
daripada industri yang menjadi pembeli mereka.
• Produk substitusi yang baik tidak tersedia bagi pembeli.
• Pembeli bukan konsumen penting bagi pemasok.
• Produk pemasok penting bagi pembeli.
• Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan (switching cost)
yang tinggi bila beralih ke pemasok lain.
• Pemasok merupakan ancaman serius bila berintegrasi ke depan (forward
integration) ke arah pembeli, atau dengan kata lain bila pemasok bergabung
dengan pembeli.
2.7.1.3 Daya tawar pembeli (The bargaining power of buyers)
Daya tawar pembeli kuat jika:
• Membeli sejumlah besar hasil industri.
• Produk yang dibeli dari suatu industri merupakan suatu komponen yang
signifikan dari biaya produksi pembeli, sebagai contoh : perusahaan
memproduksi barang A, B, C, dan D, tetapi keuntungan terbesar yang
diperoleh perusahaan berasal dari barang A, sehingga konsumen pembeli
barang A memiliki daya tawar yang kuat.
• Produk pemasok tidak eksklusif atau standar dan emiliki ancaman kuat untuk
berintegrasi ke belakang industri pemasok.
• Biaya switching costnya rendah untuk pindah ke pemasok lain.
27
2.7.1.4 Ancaman produk substitusi (threat of substitute product)
Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-
produk yang:
• Harganya cenderung menjadi semakin murah dibandingkan dengan produk
yang dihasilkan perusahaan.
• Dihasilkan oleh industri yang berskala besar dan sangat menguntungkan.
2.7.1.5 Persaingan antar perusahaan sejenis (rivalry among existing firms)
Tingginya tingkat persaingan antar pesaing di dalam suatu industri
merupakan akibat dari:
• Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang.
• Pertumbuhan industri yang lamban.
• Biaya tetap yang tinggi.
• Ketiadaan diferensiasi.
• Penambahan kapasitas dalam jumlah besar.
• Pesaing yang bergam.
• Taruhan strategis yang besar.
• Hambatan pengunduran diri yang tinggi.
2.7.2 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2004, p.31), analisis SWOT adalah alat yang dipakai
untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan, atau analisis sistematis untuk
28
mengidentifikasikam faktor-faktor kekuatan, kelemahan intern perusahaan serta
peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi
perusahaan.
2.7.2.1 Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain
relatif terhadap pesaing. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan
keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.
2.7.2.2 Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
ketrampilan dan kapabilitas yang menghambat kinerja perusahaan.
2.7.2.3 Peluang (Opportunity)
Peluang adalah suatu situasi yang paling menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Identifikasi pada segmen pasar sebelumnya membawa peluang dalam persaingan
atau kegiatan pengaturan, perubahan teknologi, dan peningkatan hubungan dengan
pembeli dapat menghasilkan peluang bagi perusahaan.
2.7.2.4 Ancaman (Threat)
Ancaman adalah suatu situasi yang merugikan dalam lingkungan perusahaan.
Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, peningkatan daya tawar
dari pihak pembeli, perubahan teknologi, dan peraturan baru atau yang diperbaharui
dapat menghasilkan ancaman bagi perusahaan.
29
2.7.2.5 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Setelah faktor – faktor strategis internal suatu perusahaan di indentifikasi,
maka kemudian disusun untuk tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis
Summary) untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal tersebut didalam
kerangka Strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) Tahapan – tahapan didalam
penyusunan matriks IFAS adalah
1. Susun kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan pada kolom1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik
perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah dengan
membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor internal yang telah
ditetapkan sebelum berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu
diantaranya. Adapun bobot yang diberikan adalah :
3 : pengaruhnya paling/sangat besar
2 : pengaruhnya sedang
1 : pengaruhnya kecil
Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika
alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka
alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot 1/3. jika alternatif II
lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka
altenatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula
dengan pemberian bobot sebesar 1.
Setelah melakukan pembobotan atas faktor internal maka selanjutnya adalah
menjumlahkan bobot-bobot tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi.
30
Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masing-masing baris.
Kemudian bobot yang didapat dari perhitungan di atas dimasukkan dalam
kolom 2.
3. Kalkulasikan rating untuk faktor kekuatan dan kelemahan kemudian
masukan pada kolom 3. Rating ditentukan pada skala 1 (poor) sampai 4
(Outstanding).
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
skor pembobotan untuk masing – masing faktor, skor diletakanpada kolom 4.
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang dinilai.
Tabel 2.1 Matriks IFAS
Faktor - faktor strategi
internal Bobot Rating B * R
Kekuatan
- X X X
- X X X
- X X X
- X X X
kelemahan
- X X X
- X X X
- X X X
31
- X X X
Total 1 X
Sumber : Rangkuti( 2004, p.25)
2.7.2.6 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Setelah faktor – faktor strategis eksternal suatu perusahaan diindentifikasi,
maka kemudian disusun untuk tabel EFAS (External Strategic Factors Analysis
Summary) untuk merumuskan faktor – faktor strategis eksternal tersebut didalam
kerangka Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) Tahapan – tahapan
didalam penyusunan matriks EFAS adalah
1. Susun peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan pada kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik
perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah dengan
membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor eksternal yang telah
ditetapkan sebelum berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu
diantaranya. Adapun bobot yang diberikan adalah :
3 : pengaruhnya paling / sangat besar
2 : pengaruhnya sedang
1 : pengaruhnya kecil
Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika
alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka
alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot 1/3. jika alternatif II
lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka
altenatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula
32
dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah melakukan pembobotan atas
faktor eksternal maka selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot
tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-
ratakan nilai pada masing-masing baris. Kemudian bobot yang didapat dari
perhitungan di atas dimasukkan dalam kolom 2.
3. Kalkulasikan rating untuk faktor peluang dan ancaman kemudian masukan
pada kolom 3. Rating ditentukan pada skala 1 (poor) sampai 4
(Outstanding). Peluang terbesar diberikan rating 4 dan peluang terkecil
diberikan rating 1. Untuk ancaman adalah sebaliknya, sehingga ancaman
terkecil diberikan rating 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada
kolom 3, untuk memperoleh skor pembobotan untuk masing – masing
faktor, skor diletakan pada kolom 4.
4. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang dinilai.
Tabel 2.2 Matriks EFAS
Faktor - faktor strategi
eksternal Bobot Rating B * R
Peluang
- X X X
- X X X
- X X X
- X X X
33
Ancaman
- X X X
- X X X
- X X X
- X X X
Total 1 X
Sumber : Rangkuti (2004, p.24)
2.7.2.7 Diagram SWOT
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing – masing IFAS dan EFAS, langkah
selanjutnya adalah memasukan angka total bobot skor tersebut kedalam diagram analisis
SWOT berikut ini
Sumber :Rangkuti (2004, p19)
Gambar 2.4: Diagram SWOT
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kekuatan Internal
KelemahanInternal
3. Mendukung Strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif
2. Mendukung strategi diversifikasi 4. Mendukung strategi defensif
34
Keterangan :
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy)
Kudran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
penjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar)
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pihak ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah
internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih
baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
35
2.7.2.8 Matrik SWOT
Sumber :Rangkuti (2004, p.31)
Gambar 2.5 : Matrik SWOT
• Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
• Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatsi ancaman.
• Strategi WO
IFAS
EFAS
Strengths (S) Weakness (W)
Opportunities (O)
Strategi SO
Strategi STThreats (T) Strategi WT
Strategi WO
36
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
• Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.8 Teknik Formulasi Strategi E-Commerce
Menurut Rayport dan Jaworsky (pp11-303), untuk membuat strategi e-
commerce, terdapat 6 langkah berurutan, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p.11)
Gambar 2.6 : Strategi e-Commerce
2.8.1 Menangkap Kesempatan Pasar
Tujuan dari melakukan analisis kesempatan pasar adalah untuk
mengidentifikasi dan menaksir kemenarikan bisnis. Apakah ada kebutuhan
pelanggan yang tidak terpenuhi? Apakah teknologinya siap untuk mengantarkan
penawaran? Apakah perusahaan mempunyai sumber daya atau punya akses untuk
menawarkan penawaran? Apakah kompetisinya ketat? Apakah ada kesempatan yang
menarik? Jawaban dari pertanyaan diatas adalah hasil dari analisis kesempatan.
Menangkap Kesempatan
Pasar
Model Bisnis
Tampilan Muka
Pelanggan
Komunikasi Pasar dan
Merek
Implementasi Pengukuran
37
Kerangka analisis kesempatan pasar yang bisa diartikan sebagai tahap penelitian
awal dari penciptaan ide, mencakup 7 langkah berikut :
Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003, p.83)
Gambar 2.7 : Kerangka Untuk Kesempatan Pasar
Perhatikan bahwa 7 tahap tersebut mengelilingi 4 lingkungan utama, yakni
pelanggan, perusahaan, teknologi dan kompetisi.
Analisis lingkungan pelanggan tidak dapat mencakup kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang tidak terpenuhi atau tidak terlayani sebaik pasar yang mereka
tempati.
Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Tidak Terpenuhi atau Tidak Terlayani
Mengidentifikasi Pelanggan tertentu yang Perusahaan akan Buru
Menaksir Keuntungan Relatif Kepada Kompetisi
Menaksir Sumber Daya Perusahaan Untuk Mengantarkan Penawaran
Menaksir Kesiapan Pasar Akan Teknologi
Menspesifikan Kesempatan dalam Rangka yang Nyata
Menaksir Kemenarikan Kesempatan
38
Mengidentifikasi dan memilih pelanggan-pelanggan prioritas akan
mengarahkan kepada pemahaman awal tentang masyarakat potensial yang
perusahaan harus cari untuk dilayani.
Analisis lingkungan teknologi mencerminkan kesiapan teknologi tertentu,
sebaiknya teknologi alternatif, yang mana manajer mengantisipasi penurunan
penawaran perusahaan.
Manajer harus mampu untuk memperkirakan kesiapan pelanggan untuk
mengadopsi platform tersebut. Masalah kuncinya ada pada evolusi teknologi dan
pengadopsiannya.
Analisis lingkungan perusahaan menyediakan keadaan sumber daya
perusahaan saat ini. Manajer harus tahu sumber daya di perusahaan, kekuatan
maupun kelemahannya.
Analisis kompetisi harus menonjolkan struktur dari industri dan pasar
(kompetitor utama), dan keuntungan relatif perusahaan kepada setiap pemain kunci.
Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p84)
Gambar 2.8 : Empat Lingkungan dan Daerah Manis untuk Kesempatan Pasar
Company
Technology Competition
Sweet Spot
39
Sebaiknya perusahaan mengambil kesempatan yang jatuh pada sweet spot,
yaitu dimana terdapat kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi, perusahaan punya
sumber daya yang cukup, kompetisinya lemah dan mempunyai cukup teknologi.
Berikut ini adalah penjelasan dari 7 tahap dari kerangka kesempatan pasar.
2.8.1.1 Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Tidak Terpenuhi atau Tidak
Terlayani
Pertama-tama, hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi proses
pengambilan keputusan pelanggan. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p.86)
Gambar 2.9 : Proses Pembelian oleh Pelanggan
Pengenalan Masalah
Pengumpulan Informasi
Evaluasi
Keputusan Membeli
Kepuasan
Kesetiaan
Pre Purchase
Purchase
Post Purchase
40
Setelah melihat step-step yang ada pada proses pengambil keputusan
pelanggan, tim manajemen dapat mencari cara untuk menutupi kebutuhan yang tidak
terpenuhi atau tidak terlayani. Pertanyaan berikut dapat membantu mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan ini:
• Apa pengalaman ideal yang pelanggan harapkan? Baik itu fungsional
maupun emosional? Bagaimana itu bervariasi dari step ke step?
• Seberapa mirip pengalaman yang nyata dibandingkan dengan harapan
pelanggan? Frustasi apa yang terjadi?
• Apakah pelanggan yang berpengalaman mencari variasi?
• Apa yang pelanggan percaya dan terhubung tentang aktivitas ini?
• Apa halangan bagi pelanggan potensial?
• Apa kesempatan online untuk meningkatkan atau mentransform pengalaman
pelanggan?
2.8.1.2 Mengidentifikasi Pelanggan Tertentu yang Perusahaan Akan Buru
Pada tahap ini, akan dicari segmen pelanggan tertentu yang perusahaan akan
buru. Segmen yang baik adalah segmen yang Actionable ( mudah dikenali) dan
Meaningfull (benar-benar mencerminkan dalam diri pelanggan).
Actionable Segmentation harus konsisten dengan bagaimana perusahaan
dapat pergi ke pasar, dan harus mampu diukur dan dijelaskan dan memenuhi kriteria
berikut :
• Segmennya mudah diidentifikasi
• Segmennya mudah dicapai
41
• Segmennya mudah dijelaskan
Meaningfull Segmentation harus menjelaskan kenapa pelanggan berlaku
tertentu, harus memenuhi kriteria berikut :
• Pelanggan di dalam segmen berlaku sama
• Hal itu menyediakan beberapa pandangan mengenai motivasi pelanggan
• Menghubungkan dengan bagaimana pelanggan membeli atau menggunakan
barang atau jasa
• Hal ini mengkorelasikan perbandingan keuntungan dan biaya untuk melayani
• Perbedaan aksi untuk pembedaan segmen
2.8.1.3 Menaksir Keuntungan Relatif Kepada Kompetisi
Untuk mengukur keuntungan relatif, perusahaan perlu untuk
mengidentifikasi pesaingnya. Manajer harus mengerti penawaran kompetitor, alasan
mereka menawarkan atau tidak solusi untuk kebutuhan pelanggan yang tidak
terlayani, dan alasan mereka tidak dapat atau dapat mereplikasi penawaran
perusahaan sekarang.
Mengidentifikasi pesaing online bisa lebih mudah dan sulit dibanding offline.
Disebut lebih mudah karena perusahaan dapat menggunakan search engine untuk
mencari pesaingnya. Disebut lebih sulit karena kompetisinya melewati batas industri
tradisional.
Juga perlu diperhatikan pesaing tidak langsung, yang dapat berupa:
• Substitute Producer : perusahaan yang walaupun berada pada industri yang
berbeda, tapi menyediakan fungsi yang sama
42
• Adjacent Competitor : sama seperti substitute producer tetapi mereka belum
menjual produknya, tetapi mempunyai kecenderungan untuk itu.
Di tahap sebelumnya telah diidentifikasi target pelanggan dan pesaing yang
mungkin dihadapi. Langkah selanjutnya adalah memetakan pesaing ke dalam
segmen target. Dengan kata lain akan dianalisis keefektifitasannya dalam
mengantarkan keuntungan kepada pelanggan target.
2.8.1.4 Menaksir Sumber Daya Perusahaan Untuk Mengantarkan Penawaran
Pada tahap ini, tim manajemen harus menilai sedikitnya tiga atau empat
sumber daya atau aset yang bisa membawa kesuksesan ruang online yang telah
dipilih. Sumber daya ini harus menjadi pusat untuk mengantarkan keuntungan baru.
2.8.1.5 Menaksir Kesiapan Pasar Akan Teknologi
Harus dianalisis tren teknologi yang akan digunakan, selain itu juga harus
menilai transfer adopsi teknologi. Dan yang terakhir harus bisa dilihat seberapa suka
populasi target akan menggunakan teknologi ini.
2.8.1.6 Menspesifikan Kesempatan dalam Rangka yang Nyata
Tahap ini dapat dilakukan dengan cara :
• Secara ringkas menjelaskan segmen target dalam sistem nilai terpilih
• Mengartikulasikan proposisi nilai tingkat tinggi
• Mencari elemen yang diharapkan dari keuntungan pelanggan
43
• Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengantarkan
keuntungan pelanggan
• Memaparkan alasan pelanggan untuk percaya
• Mengkategorikan kemampuan kritis
• Menjelaskan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari
kesempatan
• Menyediakan perkiraan kebesaran dari kesempatan finasial perusahaan
2.8.1.7 Menaksir Kemenarikan Kesempatan
Kemenarikan dari sebuah kesempatan didasarkan pada perkiraan kinerja dari
keuntungan jangka panjang dalam industri tertentu, sebaik posisi kompetitif
perusahaan dalam industri tersebut. Berikut ini adalah poin-poin penentu
kemenarikan kesempatan :
• Tingkat kebutuhan yang tidak terpenuhi dan besarnya kesempatan yang
tersisa
• Tingkat interaksi antara segmen pelanggan utama
• Tingat pertumbuhan pelanggan
• Ukuran pasar
• Estimasi keuntungan
44
2.8.2 Model Bisnis
Pada tahap ini akan dibahas bagaimana bisnis dapat menang. Ada empat
komponen utama dalam bisnis model yakni:
Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p.111)
Gambar 2.10 : Komponen Model Bisnis
2.8.2.1 Kelompok Nilai
Kelompok nilai adalah tingkat keuntungan atau sumber daya yang terkecil
(tetapi paling kritis) yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan. Nilai nilai
dibangun oleh 3 hal yaitu :
• Pemilihan segmen pelanggan
Dalam pemilihan segmen pelanggan, ada dua hal yang penting, yaitu
kemenarikan pasar (ukuran pasar dan tingkat pertumbuhan, kebutuhan
pelanggan yang tidak terpenuhi oleh pesaing dan kompetitor yang lemah) dan
kemampuan perusahaan untuk berkompetisi (dinilai dari kekuatan relatif
terhadap pesaing).
• Pemilihan keuntungan pelanggan vokal
Kelompok Nilai
Penawaran Online
Sistem Sumber Daya
Model Penghasilan
45
Pada tahap ini ditentukan keuntungan paling optimal yang ditawarkan kepada
segmen target
• Pemilihan sumber daya yang unik
Sumber daya yang unik ini dapat dikatakan sebagai kompetensi utama,
kekuatan bisnis, dsb. Sumber daya ini dapat digunakan untuk mengantarkan
manfaat kepada pelanggan
2.8.2.2 Penawaran Online
Yaitu menentukan barang, jasa atau informasi yang ditawarkan secara online.
Terdapat 3 tahap :
• Menentukan cakupan penawaran : mendeskripsikan kategori produk atau jasa
yang ditawarkan perusahaan.
• Mengidentifikasi tahapan proses pengambilan keputusan pelanggan
• Memetakan produk dan jasa pada proses pengambilan keputusan. Intinya
adalah website harus hadir ke pelanggan di setiap tahapan pembeliannya.
2.8.2.3 Sistem Sumber Daya
Sistem sumber daya menunjukkan bagaimana perusahaan harus memilih dan
mensejajarkan sumber dayanya untuk mengantarkan keuntungan dari kelompok
nilai. Terdapat empat tahap yang harus dilalui :
• Mengidentifikasi keuntungan inti pada kelompok nilai
• Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan masing-masing manfaat baik
yang dimiliki ataupun tidak oleh perusahaan
46
• Mengidentifikasi kesanggupan perusahaan dalam hal memenuhi manfaat
kepada pelanggan
• Mengidentifikasi mitra yang dapat memenuhi sumber daya
2.8.2.4 Model Pendapatan
Pada tahap ini diidentifikasikan apa saja yang menjadi sumber pendapatan
pada suatu situs.
2.8.2.5 Model Bisnis Online
Terdapat tujuh alternatif model bisnis online, yaitu :
• Metamarket Switchboard Model : adalah model yang menyatukan pembeli
dan penjual berdasarkan aktivitas dimana pelanggan terlibat untuk mencapai
tujuan tertentu.
• Traditional and Reverse Auction Model : adalah modle yang di desain untuk
menyatukan banyak pembeli dan penjual untuk terlibat dalam kegiatan
lelang.
• Freshest – Information Model : model yang menawarkan informasi yang
paling baru.
• Highest Quality Model : adalah model yang menawarkan pelanggan berupa
barang , jasa maupun informasi yang berkualitas tinggi.
• Widest- Assortment Model : adalah model yang menawarkan jenis produk
yang lengkap.
47
• Lowest – Price Model : model yang menawarkan pelanggan harga termurah
dari barang, jasa maupun informasi.
• Most-Personalized Model : adalah model yang menawarkan personalisasinya
kepada setiap user.
2.8.3 Tampilan Muka Pelanggan
Terdapat tujuh elemen rancangan dari tampilan suatu website untuk
pelanggan. Tampilan ini merupakan perwakilan virtual dari nilai yang ingin
ditawarkan sebuah perusahaan. Sesuai dengan model bisnis yang akan dijalankan,
sebuah website yang diancang dengan baik akan mampu menarik target pelanggan
dan mengundang pengunjung lainnya.
Berikut ada tujuh elemen rancangan tampilan untuk website:
2.8.3.1 Context
Context dari sebuah website berkaitan dengan tampilan dan citarasa yang ingin
ditampilkan, bagaimana sebuah website dirancang, apakah sebuah website lebih
berkiblat pada segi estetika atau pada segi fungsional. Beberapa situs lebih
menekankan pada gambar, warna dan fitur rancangan lainnya, sementara situs
lainnya lebih menekankan pada kemudahan navigasi.
Fungsi mengacu pada penggunaan situs yang dipengaruhi oleh elemen
kinerja dari sebuah situs lainnya, seperti kecepatan dan kehandalan. Beberapa hal
yang mempengaruhi fungsi sebuah situs adalah section breakdown, yaitu
subkomponen website, linking structure, yaitu cara navigasi, navigation tools, alat
yang mempermudah navigasi, kecepatan, kehandalan, platform independence yaitu
48
seberapa baik sebuah website dapat berjalan pada platform yang berbeda-beda, dan
media accessibility, yaitu kemampuan sebuah situs untuk didownload ke platform
yang berbeda.
Estetika sebuah situs mengacu pada pilihan warna, gambar, foto, dan bentuk
tulisan. Untuk saat ini, mungkin fitur estetika yang paling penting adalah permainan
warna dan tema visual yang akan membantu dalam membentuk suatu tema cerita
secara keseluruhan.
Klasifikasi dari context adalah
• Dominansi estetika, yaitu situs yang menekankan pada estetika, bukan pada
fungsi, menekankan pada tampilan dan rasa, yang terkadang membahayakan
kinerja situs itu.
• Dominansi fungsi, yaitu situs yang fokus pada penyajian informasi tekstual
dan membatasi penggunaan elemen visual lainnya.
• Integrated, yaitu situs yang menyeimbangkan kedua aspek context, yaitu
estetika dan fungsi, agar dapat menciptakan tampilan yang menarik tapi juga
mudah digunakan.
2.8.3.2 Content
Content berarti apa yang disajikan, teks, gambar, video, audio, yang
digunakan untuk menyajikan informasi mengenai produk atau layanan yang
ditawarkan sebuah perusahaan. Terdapat tiga klasifikasi mengenai bagaimana sebuah
website menyajikan contentnya. Klasifikasi tersebut adalah :
49
• Product Dominant, yaitu penekanan pada penjualan produk fisik. Pada
kategori ini tedapat tiga jenis toko yaitu, superstore, speciality store, dan
category killer. Superstore adalah toko one-stop dimana pelanggan dapat
menemukan rentang produk yang luas. Biasanya diatur berdasarkan jenis
produk dan harga. Category killer, dengan konsentrasi secara eksklusif pada
satu kategori produk. Barang yang ditawarkan terdiri atas banyak jenis, tapi
tetap tergolong pada satu kategori tertentu. Specialty store yang fokus pada
kualitas dan eksklusivitas sebuah produk
• Information dominant, adalah website yang menyajikan kekayaan informasi,
dengan alat pencarian informasi. Informasi yang mereka tawarkan bisa
mereka hasilkan sendiri, atau dari sumber lainnya.
• Service Dominant, yaitu website yang menyajikan atau menawarkan
pelayanan pada penggunanya. Pengguna mengunjungi situs ini biasanya
karena mereka ingin melakukan sesuatu, seperti membeli tiket penerbangan,
mengirim bunga pada teman, atau menjual sesuatu.
2.8.3.3 Community
Community adalah interaksi antar pengguna website, tidak termasuk interaksi
antara perusahaan dengan pengguna. Komunitas biasanya menciptakan rasa
keanggotaan melalui keturutsertaan atau penukaran pendapat mengenai suatu
ketertarikan tertentu. Karakteristik adanya sebuah community adalah rasa
kepemilikan yang tinggi, pengaruh yang dirasakan pada kehidupan anggota,
keleluasaan untuk bertanya pada anggota lainnya, hubungan antar anggota, adanya
50
bahasa ciptaan atau singkatan khusus, hingga pada aturan untuk interaksi antar
anggota. Keanggotaan memberikan banyak keuntungan bagi anggotanya, seperti
pemenuhan kebutuhan, keterlibatan pada rencana dan aktivitas, pengaruh timbal
balik menguntungkan, hingga penukaran informasi dan pengalaman.
Klasifikasi community pada suatu web terdiri atas tiga kategori, yaitu
• Tidak ada komunikasi sama sekali
• Terbatas, yaitu komunitas yang sifatnya hanya bisa membaca dan
mengirimkan informasi tanpa bisa berinteraksi antar pengguna
• Kuat, yaitu komunitas yang menawarkan keinteraktifan antar anggota seperti
chat rooms dan papan pesan.
2.8.3.4 Customization
Kemampuan sebuah website untuk menyesuaikan dirinya dengan masing-
masing pengguna disebut sebagai customization. Ketika kostumisasi dilakukan oleh
perusahaan, maka disebut dengan tailoring, sementara itu, jika kostumisasi
dilakukan oleh user sendiri, maka disebut dengan personalisasi.
Wujud personalisasi biasanya berupa e-mail account, konfigurasi tampilan
dan content, dan agen, yaitu kemampuan melakukan tugas sederhana sesuai
permintaan. Wujud tailoring biasanya berupa versi tampilan yang unik untuk
menyesuaikan diri dengan ketertarikan, sifat, atau kebutuhan pengguna.
Klasifikasi dari kostumisasi dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
• Generic, tidak ada kostumisasi bagi pengguna
51
• Moderately Costumized, yaitu kostumisasi pada hal tertentu, yang biasanya
bertujuan untuk membuat pelanggan agar lebih mudah berbelanja.
• Highly Costumized, yang memberikan pengalaman pada tiap pengguna
dengan sangat berbeda.
2.8.3.5 Communication
Adalah dialog yang dilakukan antara sebuah website dan penggunanya.
Terdapat tiga bentuk komunikasi, yaitu site to user communication, user to site
communication, dan two way communication. Fitur komunikasi ada dua macam,
yaitu broadcast yaitu informasi satu arah dari organisasi pada anggota tanpa respon
dengan sifat one to many, dan interactive yaitu komunikasi dua arah antara oganisasi
dan pengguna. Contoh broadcast adalah pengiriman mail secara massal, FAQs, e-
mail newsletter, reminder mengenai pembaharuan, dan webcast events. Contoh
interactive adalah dialog e-commerce, pelayanan pelanggan, dan masukan dari
pelanggan.
Klasifikasi jenis komunikasi adalah
• One to many nonresponding user adalah website yang mengirimkan
informasi secara massal kepada pelanggan dan tidak memungkinkan
pelanggan untuk membalasnya.
• One to many responding user adalah website yang mengirim informasi pada
pengguna terdaftar untuk meminta komentar atau respon atas suatu hal. Atau
bahkan, ada website tertentu yang melakukan pertukaran informasi dengan
penggunanya.
52
• one to one nonresponding user yang mengirimkan informasi terpersonalisasi
kepada pengguna dalam rangka mengakomodir ketertarikan atau keperluan
tertentu seorang pengguna pada suatu hal, tapi tidak memerlukan respon.
• one to one nonresponding user adalah situs yang mengijinkan pengiriman
pesan secara terpersonalisasi, seperti reminder, dan memperbolehkan
pengguna untuk melakukan respon.
2.8.3.6 Connection
Koneksi mengacu pada derajat link suatu website ke situs lainnya. Terdapat
empat jenis koneksi suatu website, yaitu :
• Outside links, yaitu link yang membawa pengguna kepada suatu situs lain
sepenuhnya
• Framed link, yaitu link yang mirip dengan outside link tapi halaman web lain
yang terbuka tetap dalam frame website asal.
• Pop up windows, yaitu link yang membuka halaman baru pada browser
window lainnya, dan website asal tetap terbuka
• Outsource Content, yaitu content suatu web yang diperoleh dari supplier luar
perusahaan, dengan sumber yang biasanya pasti dituliskan dengan jelas, tapi
user tidak perlu meninggalkan halaman tersebut untuk melihat content
tersebut.
Klasifikasi dari koneksi suatu website adalah
53
• Destination Site, adalah situs yang menyediakan content secara eksklusif,
dengan link yang sangat sedikit. Situs ini menjadikan situs itu sendiri sebagai
target atau tujuan dari kunjungan pengguna
• Hub Site adalah situs yang menyajikan kombinasi dari content yang
dihasilkan sendiri dan dengan link ke situs lain untuk industi atau topik yang
spesifik. Pengguna biasanya mengunjungi hub site sebagai jembatan untuk
informasi atau tooik tertentu.
• Portal site yaitu situs yang memuat informasi dari luar dan memuat banyak
link ke situs lain.
2.8.3.7 Commerce
Kemampuan commerce sebuah website memungkinkan dirinya untuk
menjual barang, produk dan layanan. Terdapat beberapa fitur yang memungkinkan
e-commerce tercipta, yaitu pendaftaran anggota, shopping cart, keamanan, credit
card approcal, one-click shopping, pemesanan melalui situs afiliasi, teknologi
konfigurasi, order tracking, atau delivery options.
Klasifikasi untuk commerce ini terdiri atas:
• Low adalah jenis website yang memungkinkan pemrosesan transaksi tapi
dengan derajat kelengkapan fitur commerce yang sangat rendah. Biasanya
website ini dimiliki oleh bisnis skala kecil atau web yang menyajikan
persentase penjualan yang kecil.
• Medium adalah website yang tidak menjadikan pemrosesan transaksi sebagai
tujuan utama, tapi menyediakannya.
54
• High adalah website yang lengkap dengan hampir semua, atau bahkan semua
fitur e-commerce tersebut. Biasanya dimiliki oleh perusahaan besar, atau
perusahaan online dengan volume penjualan yang tinggi.
Ketujuh elemen customer interface tersebut harus diintegrasikan dengan baik
agar dapat menyajikan nilai yang ingin ditawarkan perusahaan dengan baik
tergantung pada masing-masing perusahaan.
2.8.4 Komunikasi Pasar dan Merek
Market communication mengacu pada semua hubungan perusahaan dengan
pelanggan, baik secara offline, maupun online. Terdapat empat kategori komunikasi,
yaitu :
• General Online Communications, yaitu alat komunikasi tidak terpersonalisasi
secara online. Contohnya adalah banner advertisement, e-mail, viral
marketing, persetujuan sponsor dan kerja sama, program afiliasi, informasi
lengkap bagi pelanggan, dan transaksi online
• Personalized Online Communcation, adalah komunikasi secara online
terindividualisasi. Contohya adalah e-mail, rekomendasi, iklan, halaman web
dan e-commerce yang terpersonalisasi.
• Traditional Mass Media Communication adalah komunikasi secara offline
yang tidak terpersonalisasi. Misalnya adalah melalui televisi, radio, media
elektronik lainnya, media cetak, dan media komunikasi lainnya, seperti
spanduk atau billboard.
55
• Direct Communication adalah komunikasi secara offline yang dilakukan
secara terpersonalisasi seperti pegawai bagian front desk, customer service
untuk call center, atau melalui surat.
Individualized Direct Personalized Audience
Focus Broad
Traditional Mass
Marketing
General Online
Approaches
Offline Online
Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003, p197)
Gambar 2.11 Kerangka Kerja Marketing Communications
Menurut American Marketing Association, brand adalah nama, sebutan,
pertanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang bertujuan
untuk mengidentifikasikan suatu barang, layanan, dari satu penjual atau sekelompok
penjual, untuk membedakannya dari pesaing lainnya. Sebuah brand menunjukkan
produk dan kemasan tambahannya. Brand yang baik menyediakan pesan yang jelas
bagi pasar mengenai penawaran utama, kemasan tambahan, dan komunikasinya.
Brand yang baik juga tidak hanya menawarkan hal-hal fungsional, tapi juga secara
terus menerus memberikan sentuhan perbedaan dengan memberikan keunggulan
secara emosional, simbolis, dan pengalaman, baik pada perusahaan maupun pada
pelanggan.
Terdapat 10 langkah proses pembentukkan brand, yaitu :
• Clearly define the brand audience
56
Pada tahap pertama, kita telah menjelaskan bahwa perlu untuk
menspesifikasikan target pelanggan untuk e-commerce. Gambaran yang jelas
mengenai target pelanggan diperlukan agar dapat menyampaikan pesan
secara tepat kepada pelanggan yang tepat pula.
• Understand the target costumer
Setelah mendefiniskan target pelanggan, kita harus mampu mengerti
bagaimana karakterisitik para pelanggan yang menjadi target kita. Baik dunia
offline, maupun online, memerlukan pemahaman yang menyeluruh dan
mendalam mengenai karakteristik pelanggan.
• Identify key leverage points in customer experience
Terkadang, beberapa jenis pelanggan mungkin bisa memiliki karakter yang
mirip, oleh karena itu, perusahaan perlu untuk menentukan kunci utama
perusahaan agar setiap pelanggan dapat menjaga konsistensi karakter
pelanggan dan mampu memotivasi konsumsi.
• Continually monitor competitor
Kompetitor harus terus diawasi perkembangannya, baik pada dunia offline
maupun online karena kompetitor dapat menghancurkan segala rencana
perusahaan bahkan ketika menjelang launching suatu produk, atau program.
• Design compelling and complete brand intent
Brand akan sangat mempengaruhi value proposition agar mampu berfokus
pada keuntungan pelanggan. Brand yang diciptakan haruslah berupa kalimat
yang customer interface, dan memuat nilai-nilai positif dan komprehensif.
• Execute with Integrity
57
Langkah ini mengacu pada kualitas implementasi dan sejauh mana
perusahaan mampu memberikan pesan yang jelas dan dipercaya. Proses
pembangunan brand memakan waktu yang cukup lama, dan memerlukan
konsistensi
• Be consistent overtime
Brand yang kuat memerlukan kurun waktu yang cukup, meskipun
pembangunan brand pada dunia internet terkadang memakan waktu yang
lebih singkat. Kunci dari pembangunan pada kurun waktu yang panjang ini
adalah konsistensi yang tinggi.
• Establish feedback systems
Komunikasi dari perusahaan pada pasar seringkali menimbulkan efek yang di
luar perkiraan, oleh karena itu, sebuah perusahaan wajib membangun sistem
yang mampu mengakomodir respon dari pelanggan. Respon ini kemudian
akan menjadi masukan bagi perusahaan untuk pengembangan komunikasi
lebih lanjut.
• Be opportunistic
Peluang yang tidak terduga dapat tercipta pembangunan brand. Sebaliknya,
pembangunan brand sebaiknya juga sebisa mungkin digunakan untuk meraih
peluang yang selama ini belum tersentuh.
• Invest and be patient
Untuk membangun suatu brand, diperlukan investasi yang sangat hati-hati,
kesabaran jangka panjang, dan kemampuan untuk tetap fokus selama
investasi.
58
Pilihan untuk branding online bergantung pada tujuan komunikasi. Pilihan
untuk branding online dapat berupa
• Brand creation, yang bertujuan untuk membangun sebuah brand yang baru
bagi dunia. Pilihan ini lebih menekankan pada kepekaan terhadap brand
daripada kesetiaan pada brand.
• Sales leads, yang bertujuan untuk menggunakan internet dalam rangka
memfasilitasi proses sales-lead. Jadi internet dianggap memberikan nilai
closing the sales, daripada lead generation.
• Store Traffic. Pada hal ini, keefektifan dari sebuah kampanye bergantung
pada peningkatan jumlah pengunjung yang unik
• Product Trial. Tujuan keempat dari branding adalah percobaan untuk
penggunaan suatu produk.
• Product Sales. Perusahaan dapat mengukur kesuksesan kampanye
berdasarkan peningkatan penjualan produk atau layanan.
• Brand Reinforcement, yang bertujuan untuk memperkuat brand image yang
telah diterima masyarakat umum.
2.8.5 Implementasi
Suatu perusahaan jika ingin sukses dalam menerapkan e-commerce harus
dapat mengatur secara tepat tujuh faktor untuk memperoleh sebuah sistem sumber
daya yang sukses. Faktor-faktor tersebut antara lain :
59
Sumber : Rayport, Jaworsky, Introduction to E-Commerce, 2003, p237
Gambar 2.12 : Kerangka Kerja untuk Implementasi
2.8.5.1 Sumberdaya Manusia
Suatu perusahaan maya harus waspada terhadap perekrutan, penyeleksian,
pengembangan, dan usaha mempertahankan pekerja. Selain itu juga, pada
lingkungan saat ini, perusahaan maya berusaha melaksanakan stabilitas untuk
menarik pekerja, dan menawarkan upah yang lebih baik dan keuntungan melalui
pilihan saham. Dengan semakin banyaknya perusahaan maya melakukan bisnis
keluar pasar yang tidak pasti, para manajer juga harus melakukan negosiasi terhadap
kekhawatiran pekerjanya mengenai jaminan pekerjaan. Terdapat empat hal yang
harus diperhatikan untuk mengelola sumber daya manusianya:
• Perekrutan
Model Bisnis
SumberdayaManusia
Proses
Struktur Organisasi
Hubungan Kerjasama
Kepemimpinan
Budaya Sistem
60
Perekrutan mengarah pada tugas formal untuk mencari pekerja yang tepat.
Meliputi kriteria untuk posisi tertentu, membuat deskripsi pekerjaan, dan
jumlah pekerja yang akan diterima.
• Penyeleksian
Penyeleksian merupakan suatu proses untuk membuat keputusan penerimaan
terhadap pekerjaan yang ditawarkan. Biasanya bergantung pada karakteristik
pekerja dan pengalamannya.
• Pengembangan
Sekali diterima, pekerja biasanya dipersiapkan untuk dikembangkan secara
profesional untuk meningkatkan kemampuan individu dan memperbaiki
kelemahan.
• Usaha Mempertahankan Pekerja
Mempertahankan yang sangat berbakat adalah tantangan yang umum. Bakat
terbaik tetap terlihat jelas meski berada dalam keadaan yang sulit. Perusahaan
yang baik selalu mengevaluasi dan memberi nilai bagi pekerjanya untuk
meyakinkan bahwa mereka berada pada lingkungan kerja yang terbaik dan
kompensasi yang tepat.
2.8.5.2 Proses
Tipe-tipe dari proses yang harus dikembangkan oleh perusahaan meliputi
proses pengalokasian sumberdaya, proses pengaturan sumberdaya manusia, proses
manufaktur dan distribusi, proses pembayaran dan penagihan, dan proses
penanganan/pelayanan pelanggan.
61
2.8.5.3 Struktur Organisasi
akan dibahas mengenai dua tipe dari struktur, yaitu : sebuah organisasi
tunggal ( yang mengkombinasikan aktivitas online dan offline ) dan sebuah
organisasi ganda ( dimana organisasi online dan offline terpisah ). Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, banyak perusahaan pada lingkungan online mengalami masalah
yang signifikan tidak hanya menciptakan sebuah penyatuan yang mulus antara front
end dari pengalaman pelanggan dan sistem sumberdaya tetapi juga menyatukan front
end online dan offline mereka. Penyatuan ini sangatlah kompleks bagi perusahaan-
perusahaan hybrid.
• Organisasi Tunggal
Pelayanan bagi pelanggan online dan offline menyatu, mereka memiliki
kemudahan waktu dalam mengatur sebuah merek yang konsisten.
• Organisasi Ganda
Pelayanan bagi pelanggan online dan offline tidak menyatu.
2.8.5.4 Sistem
Sistem didefinisikan sebagai prosedur rutin atau yang dibuat bagi organisasi
dan dapat dihubungkan kepada berbagai aspek dari organisasi. Pada saat ini, kita
akan berfokus pada tiga tipe dari sistem, yaitu :
Sistem Teknologi Informasi
Mencakup seluruh area pengimplementasian, adalah penting bahwa sistem teknologi
informasi dari sebuah perusahaan sejalan dengan strategi perusahaan. Sistem teknologi
62
informasi memperbolehkan para pekerja untuk berbagi informasi satu dengan yang lain.
Sistem teknologi informasi terdiri dari dua macam, yaitu :
Enterprise Resource Planning ( ERP )
Enterprise resource planning didefinisikan sebagai sesuatu yang membantu
mengotomatisasi proses bisnis perusahaan dengan menghadirkan sebuah
tampilan muka pelanggan yang terintegrasi, seperangkat data yang terintegrasi,
dan seperangkat kode yang terintegrasi ,memperbolehkan departemen-
departemen yang berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
bertukar data.
Customer Relationship Management ( CRM )
Sistem customer relationship management membantu perusahaan untuk
menyimpan data-data mengenai pelanggan-pelanggan mereka, dan menolong
para pekerja mereka untuk kemudahaan dalam berkomunikasi dan melayani
pelanggan.
Sistem Evaluasi dan Kompensasi
Sistem evaluasi dan kompensasi tidak hanya menolong perusahaan untuk
mempertahankan pelanggannya tetapi juga meningkatkan kepuasan para pekerja
terhadap pekerjaan mereka.. Sistem ini juga memberi keuntungn bagi perusahaan
dengan cara mengidentifikasi yang memiliki keahlian tertentu untuk memberikan
keuntungan bagi strategi perusahaan.
Sistem Manajemen Rantai Suplai
Lingkungan online telah mengubah struktur dari rantai suplai bisnis dan
pilihan terbuka bagi pengecer dan perusahaan manufaktur.
63
Rantai Suplai Business-to-Consumer
Rantai Suplai Business-to-Business
Rantai Suplai Consumer-to-Business
Rantai Suplai Consumer-to-Consumer
2.8.5.5 Budaya
Budaya organisasi merupakan konteks sosial yang mengkondisikan
bagaimana segala sesuatu dapat berjalan dan bagaimana cara orang-orang bekerja
didalam sebuah organisasi. Ketika tidak ada lagi budaya yang baik bagi semua tipe
perusahaan, tipe budaya yang akan bekerja baik bagi perusahaan e-commerce adalah
yang mempertahankan penyertaan pekerja bagi perusahaan. Hal ini akan terjadi
ketika ada strategi yang menekankan pada pemasaran, pelayanan, atau hubungan
pelanggan.
2.8.5.6 Kepemimpinan
Mereka mengkomunikasikan strategi kepada orang-orang yang terlibat dalam
perusahaan, meliputi para pekerja, para pemegang saham, para pemasok, dan
pelanggan kunci. Pemimpin yang berbakat memastikan strategi diterjemahkan
kedalam rencana tindakan dan sasaran kinerja.
2.8.5.7 Hubungan Kerjasama
Hubungan kerjasama didefinisikan sebagai perjanjian diantara dua atau lebih
perusahaan yang akan memberikan keuntungan bagi masing-masing perusahaan—
baik secara strategi maupun secara ekonomi atau keduanya.
64
2.8.6 Pengukuran
Tahap ini merupakan tahap untuk mengevaluasi kemajuan dari bisnis suatu
perusahaan. Kemajuan yang dimaksud adalah kemajuan dari kinerja strategi yang
telah diimplementasikan pada tahap sebelumnya.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyediakan sebuah kerangka kerja yang
dapat menaksir kesehatan dari sebuah bisnis online. Kerangka kerja tersebut terdiri
dari lima kategori pengukuran : peluang pasar, model bisnis, pemasaran dan
pemberian merek, implementasi, dan pelanggan. Pengukuran peluang pasar berfokus
pada kondisi di lingkungan pelanggan dan pesaing. Pengukuran model bisnis
meliputi topik-topik yang berhubungan dengan pengelompokkan nilai, penawaran
ruang pasar, sistem sumberrdaya dan kemampuan, hubungan kerjasama, dan model
keuangan. Pengukuran pemasaran dan pemberian merek berfokus pada tahap
hubungan (kesadaran, penjelajahan, komitmen, pemutusan) dan pembangkit pasar
(produk, harga, komunikasi, komunitas, distribusi). Pengukuran implementasi
berfokus pada sumberdaya manusia, proses, struktur organisasi, sistem (termasuk
informasi, insentif, dan penghargaan), mekanisme koordinasi, budaya dan gaya
manajemen, dan dan sistem teknologi. Pengukuran pelanggan berfokus pada
pengukuran keluaran yang berhubungan dengan pengalaman pelanggan (kepuasan
menyeluruh, rata-rata jumlah uang dari pembelian, kedekatan) sama baiknya seperti
pengukuran yang berhubungan dengan tampilan muka pelanggan.
2.8.6.1 Mengukur Kesehatan Dari Perusahaan Online
Balance Scorecard menaksir kesehatan dari sebuah bisnis menggunakan
empat kategori pengukuran : keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, dan
65
pembelajaran dan pertumbuhan. Meskipun kerangka kerja ini sejalan dengan
beberapa perusahaan, tetapi juga dibatasi dalam tiga hal : Tidak menawarkan sebuah
definisi dari strategi; tidak menyambungkan kemampuan-kemampuan dari
perusahaan secara jelas (disamping, fokusnya terletak pada proses internal bisnis
tidak berhubungan dengan keuntungan pelanggan); dan tidak memasukkan
hubungan kerjasama dengan tegas.
• Pengukuran Keuangan
Pengukuran keuangan dirancang untuk menaksir kinerja keuangan dari
perusahaan. Pengukuran keuangan meliputi pengukuran terhadap
pendapatan, pertumbuhan pendapatan, margin kotor, pemasukan
pengoperasian, margin bersih, pendapatan per lembar saham, dan aliran kas.
Pengukuran keuangan merefleksikan strategi yang dipilih dari periode
perencanaan terbaru dan, dalam derajat tertentu, akumulasi dari semua
periode perencanaan sebelumnya.
• Pengukuran Pelanggan
Pengukuran pelanggan dimaksudkan untuk menaksir pengaturan hubungan
dengan pelanggan yang dilakukan oleh perusahaan.
• Pengukuran Proses Internal Bisnis
Pengukuran proses internal bisnis berfokus pada operasi didalam perusahaan.
Lebih jelas, sekelompok pengukuran ini berfokus pada aktivitas tambahan
yang bernilai kritis yang mengarah kepada kepuasan pelanggan dan
menambah nilai pemegang saham.
66
• Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan
Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan mencakup pekerja, sistem
informasi, dan pengukuran motivasi. Pengukuran terhadap pekerja
berhubungan dengan penyeleksian, pelatihan, usaha mempertahankan, dan
kepuasan.
Sumber : Kaplan, Norton, Using the Balanced Scorecard as a Strategic Management System, 1995. dikutip
dari Rayport dan Jaworsky (2003,p278)
Gambar 2.13 : Strategi Balanced Scorecard dalam Syarat-Syarat Operasional
FINANCIAL Untuk sukses secara finansial, bagaimana kita harus tampil
kepada pemegang saham kita?
PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Untuk mencapai visi kita, bagaimana kita akan menopang kemampuan kita untuk berubah dan
menjadi lebih baik?
PELANGGAN Untuk mencapai visi kita,
bagaimana kita harus tampil kepada pelanggan?
PROSES INTERNAL BISNIS
Untuk memuaskan pemegang saham kita dan pelanggan,
pada bisnis apa kita mengungguli?
Visi dan
Strategi
67
Selain Balance Score Card, terdapat metode lain yang juga dapat digunakan
untuk mengukur kesehatan perusahaan online. Terdapat lima tahap didalam
Performance Dashboard, yaitu :
• Tahap Satu : Menyambungkan Strategi Bisnis
Tahap pertama dalam proses adalah menyambungkan strategi bisnis. Strategi
bisnis memiliki enam tingkatan, yaitu : analisis peluang pasar, model bisnis,
rancangan tampilan muka pelanggan, pemberian merek, implementasi, dan
evaluasi.
• Tahap Dua : Menerjemahkan Strategi ke dalam Hasil yang Diinginkan
Tahap kedua dalam proses adalah menentukan tindakan kunci dan hsil yang
diinginkan pada area kinerja yang spesifik. Sebagai contoh, kita
mengidentifikasi lima area dimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Mempertimbangkan rancangan tampilan muka pelanggan dan area hasil.
Disini sasaran kita adalah meningkatkan kebutuhan pelanggan.
• Tahap Tiga : Memilih Metode Pengukuran
Tahap ini mengambil area hasil dan mengidentifikasi metode pengukuran
tertentu yang merefleksikan hasil yang diinginkan. Jadi, kita akan menetukan
metode pengukuran yang paling tepat untuk melacak hasil yang diinginkan.
Lagi, kita tidak menentukan tingkatan yang tepat dari metode pengukuran
yang diinginkan tetapi cenderung mengisolasi metode pengukuran yang
dapat dikumpulkan, diukur dan dilacak setiap saat.
• Tahap Empat : Menghubungkan Metode Pengukuran dengan Leading
and Lagging Indicators
68
Tahap empat untuk menentukan Leading and Lagging Indicators dari
pengukuran dan untuk memetakan seluruh kelompok pengukuran.
• Tahap Lima : Menghitung Kinerja Saat Ini dan Sasaran
Tahap Lima adalah untuk menghitung tingkatan saat ini dan tingkatan
sasaran dari kinerja pengukuran yang dipilih.
69
2.9 Kerangka Berpikir
PanduanPerancangan Sistem
pemesanan oleh distributor (e-
commerce jenis B2B)
Analisis Strategi perusahaan dengan : SWOT
Tujuh Tahap Perancangan e-commerce oleh
Rayport dan Jaworsky
Menganalisis Lingkungan Bisnis dengan : Model 5 kekuatan Porter
Pelanggan(Skala Bisnis) memesan produk hanya melalui salesman yang datang,e-mail dan telepon
saja kepada PT Sari Ayu Indonesia
Beberapa masalah yang bisa saja muncul karena proses pemesanan yang melalui salesman yang datang, e-mail, fax dan telepon saja : • Pemesanan lewat salesman yang datang ke distributor cukup memakan waktu,dan perlu
mengeluarkan biaya operasional (gaji salesman, lembur, uang transport, kertas,dll) • Kurang praktis (harus input lagi ke dalam daftar pemesanan), bisa terjadi kesalahan
input dan butuh waktu
Ingin merancang aplikasi pemesanan yang lebih efisien dan efektif serta sistem penjualan korporasinya terintegrasi
Sistem pemesanannya dan penjualan terhadap pelanggan kurang efisien,kadang
terdapat human error, serta tidak terintegrasi antar cabang.