bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id · 6 bab 2 landasan teori 2.1 analisis dan perancangan...

64
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen komponen yang saling berkaitan atau sub elemen-elemen yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut McLeod (2001, p25), Sistem adalah suatu integrasi elemen – elemen, yang semuanya bekerja menuju satu tujuan. Semua sistem meliputi tiga elemen utama : input, transformasi, dan output. 2.1.2 Pengertian Penjualan Berdasarkan pendapat Swastha (2001, p.8), menjual merupakan ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkan Menurut Soemarso (1995, p178) Penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah disediakan untuk dijual kepada pelanggan. Penjualan adalah peningkatan jumlah aktiva / penurunan kewajiban dan penyerahan barang/ jasa/ aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode. Penjualan ditinjau dari cara pembayarannya, dibedakan menjadi dua yaitu :

Upload: trinhngoc

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen

komponen yang saling berkaitan atau sub elemen-elemen yang bersatu untuk

mencapai tujuan yang sama.

Menurut McLeod (2001, p25), Sistem adalah suatu integrasi elemen –

elemen, yang semuanya bekerja menuju satu tujuan. Semua sistem meliputi tiga

elemen utama : input, transformasi, dan output.

2.1.2 Pengertian Penjualan

Berdasarkan pendapat Swastha (2001, p.8), menjual merupakan ilmu dan

seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain agar

bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkan

Menurut Soemarso (1995, p178) Penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk

mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah disediakan untuk dijual

kepada pelanggan.

Penjualan adalah peningkatan jumlah aktiva / penurunan kewajiban dan

penyerahan barang/ jasa/ aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.

Penjualan ditinjau dari cara pembayarannya, dibedakan menjadi dua yaitu :

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

7

• Penjualan Tunai : dengan cara melakukan pembayaran langsung pada saat

diterimanya pesanan atau barang

• Penjualan Kredit : Penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu

kemudian setelah diterimanya barang.

2.1.3 Analisis Sistem

Menurut Laudon dan Laudon (2002, p.316), Analisis sistem merupakan

analisis mengenai suatu masalah yang dicoba untuk dipecahkan oleh organisasi

dengan menggunakan sistem informasi.

2.1.4 Perancangan Sistem

Menurut Laudon dan Laudon (2002, p.317), Perancangan sistem

didefinisikan sebagai rincian bagaimana suatu sistem akan memenuhi kebutuhan

informasi yang telah ditentukan dengan analisis sistem.

2.2 Intranet, Extranet, Internet

2.2.1 Pengertian Intranet

Menurut Turban et al (2004,p5) intranet adalah jaringan internal perusahaan

atau pemerintahan yang menggunakan peralatan internet seperti web browser dan

internet protocols.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

8

2.2.2 Pengertian Extranet

Menurut Turban et al (2004,p5) extranet adalah jaringan yang menggunakan

internet untuk menghubungkan partner.

2.2.3 Pengertian Internet

Menurut Laudon dan Traver (2002, p109), Internet adalah sebuah

interkoneksi jaringan dari ribuan jaringan dan jutaan komputer yang terkait dengan

bisnis, institusi pendidikan, pemerintah, dan antar individu.

2.2.4 Istilah Internet

2.2.4.1 www

Menurut Laudon dan Traver (2002, p109), www (world wide web),

merupakan layanan internet yang paling populer, menyediakan akses ke seluruh

halaman web yang ada.

2.2.4.2 Search Engine

Menurut Laudon dan Traver (2002, p155), Search Engine mengidentifikasi

halaman web yang muncul untuk mencocokkan kata kunci, juga memanggil query,

diketik oleh user dan menyediakan sebuah daftar yang paling mendekati.

2.2.4.3 Shopping Cart

Menurut Laudon dan Traver (2002, p198), Shopping cart mengijinkan

pembeli untuk menentukan di dalamnya barang yang ingin dibeli, mereview apa

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

9

yang mereka telah pilih, mengedit pilihan mereka dan membuat pembelian dengan

menekan tombol beli.

2.3 Sistem Komputer

Menurut Bandyo (2003, pp92-104) konsep dari sebuah sistem komputer

adalah sebagai berikut :

Komputer adalah alat untuk menginput, memproses, dan memberi output.

Komputer juga menyediakan fasilitas untuk menyimpan data secara internal selama

pemrosesan, dan secara eksternal untuk penyimpanan permanen. Sistem Komputer

mempunyai 3 elemen yakni :

1. Hardware

Hardware computer terdiri dari CPU dan memory. Memori terdiri dari 2

jenis, yaitu ROM (program yang disimpan permanent dan tidak bisa diubah)

dan RAM (tidak permanent dan akan hilang setelah computer dimatikan atau

program ditutup).

2. Software

Software dapat dibagi menjadi 2 kategori; Sistem dan Application. Program

system menjalankan sistem computer. Contohnya : Microsoft Windows

2000. sedangkan program aplikasi menjalankan tugas-tugas spesifik seperti

wordprocessing, membuat website, dan games.

3. Inter-computer Communications

E-commerce tidak dapat berjalan tanpa adanya komunikasi antar komputer

dalam cakupan yang luas. Hal ini membutuhkan jaringan sistem komputer

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

10

mengirim pesan ke yang lainnya, dan membagi sumber daya lewat saluran

komunikasi; bisa LAN, WAN, atau Internet.

2.4 Electronic Commerce (e-commerce)

2.4.1 Pengertian E-commerce

Menurut Turban et al (2004,p3) definisi dari e-commerce adalah kegiatan

untuk membeli, menjual, atau menukarkan barang-barang , jasa dan informasi

melalui jaringan komputer, termasuk internet. e-Commerce dapat didefinisikan dari

sudut pandang berikut :

1. Dari sudut pandang komunikasi

Electronic commerce adalah pengantaran barang-barang, jasa, informasi,atau

pembayaran melalui jaringan computer atau dengan peralatan elektronik

lainnya.

2. Dari sudut pandang komersial

Dari sudut pandang komersial, e-commerce menyediakan kemampuan untuk

membeli dan menjaul produk, jasa, informasi pada internet dan jasa online

lainnya.

3. Dari sudut pandang proses bisnis

Dari sudut pandang proses bisnis, e-commerce melakukan proses bisnis

secara elektronik dengan melengkapi proses bisnis melalui jaringan

elektronik, dan menggantikan informasi untuk proses bisnis secara fisik.

4. Dari sudut pandang jasa

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

11

Electronic commerce adalah alat yang menempatkan keinginan perusahaan,

pelanggan dan manajemen untuk memotong biaya pelayanan sambil

memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan kecepatan pengantaran jasa.

5. Dari sudut pandang pembelajaran

Dari sudut pandang pembelajaran, electronic commerce adalah pemberdaya

pelatihan dan pendidikan di sekolah, universitas dan oraganisasi lain

termasuk bisnis secara online.

6. Dari sudut pandang komunitas

Electronic Commerce menyediakan tempat berkumpul bagi anggota

kumunitas untuk dapat belajar, bertransaksi dan berkolaborasi.(Turban et

al.,2004,p3).

Rayport dan Jaworsky ( 2004, p4) mengemukakan bahwa e-commerce adalah

pertukaran antar individual atau organisasi yang dimediasi oleh teknologi, termasuk

aktivitas intra atau antar organisasi yang berbasis elektronik yang memfasilitasi

pertukaran tersebut.

Menurut Utomo (2005, p.2), e-commerce merupakan metode untuk menjual

produk secara online melalui fasilitas internet. Transaksi bisa terjadi antara

pengusaha dengan pembeli atau antar pengusaha. Untuk melakukan proses “show,

order, get, and deliver” diperlukan website.

Kesimpulannya e-commerce adalah pertukaran produk, jasa, dan informasi

dengan mempertemukan pihak penjual kepada konsumen akhir melalui media

elektronik seperti internet maupun media elektronik lainnya.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

12

2.4.2 Terminologi E-Commerce

Menurut Huff et al. (2000,pp4-6), di dalam e-commerce terdapat lingkup

yang lebih kecil lagi, yang dinamakan internet commerce, hal ini mempertegas

bahwa untuk melakukan e-commerce, tidak hanya bisa dilakukan lewat internet,

tetapi bisa dijalankan oleh saluran EDI,VAN. Di dalam internet commerce, terdapat

lingkup yang lebih sempit lagi, dinamakan web commerce, yaitu perdagangan lewat

website. Hal lain yang juga termasuk internet commerce adalah e-mail. Gambarnya

dapat dilihat pada gambar 2.1.

Sumber : Huff et. al (2000, p.4)

Gambar 2.1 : Terminologi E-Commerce

Menurut Turban et al. (2002,p6), kebanyakan e-commerce dilakukan lewat

internet, tetapi e-commerce bisa dijalankan lewat jaringan pribadi seperti LAN,

Web Commerce EDI

E-Fund Transfer

Electronic Commerce

Electronic Business

Internet Commerce

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

13

VAN, bahkan membeli makanan dari vending machine dengan smart card saja bisa

dikategorikan sebagai e-commerce.

2.4.3 Jenis-jenis E-commerce

Menurut Turban et al. (2002,pp13-14), terdapat beberapa tipe electronic

commerce berdasarkan alaminya transaksi:

1. Business to Business (B2B)

Semua pesertanya adalah bisnis atau organisasi lain.

2. Business to Consumer (B2C)

Transaksi ini meliputi transaksi eceran dengan pembelanja eceran.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Konsumen menjual langsungkepada konsumen lain.

4. People to People (P2P)

Tipe ini adalah tipe special dari C2C dimana orang menukar cd,video,

software, dan barang lainnya.

5. Consumer to Business (C2B)

Disini individu menggunakan internet untuk menjual barang atau jasa kepada

organisasi.

6. Intrabusiness (Organizational) Electronic Commerce

Adalah semua kegiatan organisasi internal yang biasanya menggunakan

intranet atau portal perusahaan yangmencakup pertukaran barang, jasa,

informasi diantara unit-unit atau individu-individu dalam organisasi.

7. Business to Employees (B2E)

Bagian dari intrabusiness dimana organisasi mengantarkan jasa, informasi,

atau barang kepada individu pegawai.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

14

8. Government to Citizens (G2C)

Entitas pemerintah membeli atau menjaul barang, jasa dan informasi kepada

bisnis atau individu warga Negara.

9. Exchange to Exchange (E2E)

Sistem formal yang menghubungkan pertukaran pertukaran.

10. Collaborative Commerce

Aplikasi dari IOS (aliran informasi antara dua atau lebih organisasi) untuk

kolaborasi elektronik antara partner bisnis dan antara karyawan organisasi.

11. Mobile Commerce

Electronic commerce yang digunakan di lingkungan tanpa kabel.

2.4.4 Keuntungan dan Keterbatasan E-commerce

Menurut Turban et al. (2004,pp16-19), keuntungan dari e-Commerce adalah ;

1. Bagi Organisasi

• Cakupan global.

• Penghematan biaya.

• Perbaikan supply chain.

• Perpanjangan waktu : 24/7/365.

• Customization.

• Model bisnis yang baru.

• Spesialisasi.

• Waktu yang singkat untuk memasarkan.

• Biaya komunikasi yang lebih rendah.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

15

• Procurement yang efisien.

• Hubungan pelanggan yang lebih baik.

• Materi perusahaan yang up to date.

• Tidak ada ijin dan biaya bisnis.

2. Bagi Konsumen

• Perpanjangan waktu : 24/7/365.

• Lebih banyak produk dan jasa yang dapat dipilih dari berbagai vendor

dan dari produk yang lain.

• Produk dan jasa yang lebih murah.

• Pengiriman instan.

• Kesediaan informasi.

• Partisipasi dalam pelelangan.

• Komunitas elektonik.

• Tidak ada pajak penjualan.

Keterbatasan dan hambatan e-Commerce:

1. Keterbatasan teknologi :

• Tidak ada standar yang bisa diterima dalam hal kualitas, keamanan, dan

kebisadiandalkan.

• Bandwith telekomunikasi tidak cukup, terutama dalam hal m-commerce.

• Alat-alat pengembangan software masih terus berkembang.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

16

• Masih ada kesulitan dalam pengintegrasian internet dan software e-

commerce dengan aplikasi dan database yang ada.

• Web server spesial dibutuhkan dalam penambahan kepada server

jaringan.

• Pengaksesan internet masih mahal dan tidak nyaman

2. Keterbatasan nonteknologi.

• Masalah keamanan dan privasi membuat konsumen ragu.

• Kurangnya kepercayaan pada e-commerce.

• Beberapa masalah legal dan publik , contohnya pajak belum

terselesaikan.

• Kesulitan untuk mengukur beberapa keuntungan dari e-commerce seperti

periklanan.

• Beberapa konsumen membutuhkan untuk merasakan dan menyentuh

produknya.

• Banyak orang yang tidak percaya pada transaksi yang tidak menggunakan

kertas dan tidak bertatap muka.

• Sulitnya mendapatkan modal ventura karena banyaknya dot-com yang

bangkrut.

2.4.5 Perbedaan E-commerce dengan E-business

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

17

Banyak orang mengira E-Commerce dan E-Business adalah sama. Memang

keduanya hampir serupa namun ada beberapa perbedaan Beberapa pengertian e-

bussiness adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan pendapat Kalakota (2001,p4). “In addition to encompassing e-

commerce,includes both from and back office applications that form the

engine for modern business. E-business is not just about e-commerce

transaction, it’s about redefining old models, with aid of technology ,to

maximize customer value”.

2. Berdasarkan pendapat Laudon dan laudon (2002,p24)” e-business adalah

penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi dan

koordinasi serta pengaturan dari perusahaan”

3. Berdasarkan pendapat Turban et al (2004,p3) e-Business adalah definisi yang

lebih luas dari e-commerce yang mencakup tidak hanya menjual dan

membeli barang-barang dan jasa-jasa , tetapi juga melayani pelanggan,

berkolaborasi dengan mitra kerja, dan mengantarkan transaksi elektonik, di

dalam organisasi.

2.4.6 Masalah Keamanan Dasar pada E-Commerce

Menurut Turban et al (2004,pp466-476), masalah dasar keamanan pada e-

commerce adalah:

1. Authentication

Proses dimana sebuah entitas memverifikasi entitas yang lain adalah benar

yang diakuinya.

2. Authorization

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

18

Proses yang meyakinkan bahwa seseorang mempunyai hak untuk mengakses

sumber daya tertentu

3. Auditing

Proses mengumpulkan informasi mengenai percobaan untuk mengakses

sumber daya tertentu, menggunakan hak tertentu, atau mengerjakan aksi

keamanan yang lain.

4. Confidentiality

Menjaga informasi tetap pribadi dan sensitif dari dibukanya oleh individual,

entitas atau proses yang tidak tidak diijinkan.

5. Integrity

Adalah kemampuan untuk melindungi data dari pengubahan atau perusakan

dengan cara yang tidak disengaja ataupun yang tidak diijinkan.

6. Nonrepudiation

Kemampuan untuk membatasi pihak dari pembantahan sebuah transaksi yang

sah, biasanya yang dimaksud adalah dengan tandatangan.

2.4.7 Dimensi dari e-commerce

Menurut Turban et al (2002, pp.5-6), Tiga dimensi dari e-commerce :

o Traditional commerce

Semua dimensi dalam traditional commerce bersifat fisik.

o Pure EC

Dalam pure EC semua dimensi bersifat digital.

o Mix of digital and physical dimension

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

19

Hal ini terjadi apabila terdapat setidaknya satu dimensi digital, maka proses

ini tetap merupakan e-commerce, tetapi bukan pure EC.

Gambar 2.2 : Dimensi dari e-commerce

2.4.8 Pembayaran dalam e-Commerce

Menurut Whiteley (2000, pp.200-202), Cara pembayaran dari transaksi e-

commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Credit cards

Credit cards merupakan pembayaran yang umum digunakan dalam transaksi

e-commerce. Konsumen mengetikkan nomor dari kartu, tanggal berakhir dan

Physical Agent Digital Agent

Digital Process

Virtual process

Electronic commerce areas

The core of electronic commerce

Digital product

Physical product

Virt

ual P

rodu

ct

Traditional commerce

Physical process

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

20

alamat penagihan pada form pemesanan dan penjual dapat memverifikasi

secara mendetail.

2. Debit cards

Debit cards / cash cards dapat digunakan dalam transaksi e-commerce

dengan cara yang sama seperti menggunakan credit cards. Tingkat keamanan

dengan menggunakan debit cards lebih rendah dibandingkan penggunaan

credit cards. Debit cards tidak sesuai untuk transaksi yang sangat kecil.

3. Stored value cards

Stored value card dapat dikatakan sebagai pengganti uang cash / dompet

elektronik. Stored value cards dapat digunakan untuk pembayaran yang kecil

dalam transaksi e-commerce.

4. e-cash

e-cash atau network money merupakan sistem pembayaran transaksi e-

commerce dimana pengoperasian sistem oleh user dengan mentransfer uang

dari credit card atau rekening di bank ke dalam e-cash account. E-cash

kemudian dapat digunakan untuk melakukan pembayran transaksi e-

commerce.

5. Delayed payments

Pilihan terakhir adalah pembayaran secara off-line. Delayed payments

merupakan pembayaran dimana konsumen memberikan detail kartu

kreditnya kepada penjual melalui telepon atau pembayaran dilakukan dengan

menggunakan cek yang dikirim melui pos. Pembayaran off-line ini, dapat

dilakukan oleh konsumen yang tidak percaya akan kemanan dalam

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

21

pembayaran on-line. Setelah pembayaran diterima oleh penjual, produk yang

dibeli oleh konsumen baru dikirim.

2.4.9 E-commerce jenis B2B

2.4.9.1 Definisi Electronic Commerce jenis B2B

Menurut Turban et al.(2004,p217) Electronic Commerce jenis B2B adalah

sebuah transaksi yang dipicu secara elektronik antara bisnis melalui internet,

ekstranet, intranet, atau jaringan pribadi (private network).

2.4.9.2 Model B2B

Menurut Turban et al. (2004,p219-220) B2B dapat dimodelkan menjadi 3

bentuk yaitu:

1. Company Centric Model (One to many, many to one)

Pada model ini terdapat suatu perusahaan menjual produk (sell side

marketplace /one to many), atau perusahaan yang membeli produk (buy-side

marketplace / many to one).

2. Many to many marketplace (pertukaran)

Ini adalah tempat pasar elektronik (e-marketplaces) dimana banyak pembeli

dan penjual bertemu secara elektronikuntuk tujuan perdagangan secara

elektronik.

3. Model B2B lainnya dan jasa

Disini terdapat bisnis berhubungan dengan bisnis untuk tujuan lain tidak

hanya sekedar mebeli atau menjual. Salah satu contohnya adalah

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

22

collaborative commerce. Tipe jasanya adalah value chain integrator, value

chain service provider, dan information broker.

2.4.9.3 Metode Utama Penjualan Langsung pada One to Many B2B:

Menurut Turban et al. (2002,p222) terdapat 3 metode utama dalam penjualan

langsung pada B2B one to many:

1. Menjual melalui katalog elektonik

2. Menjual melalui lelang

3. Menjual secara one to one.

2.4.9.4 Informasi yang Diproses di Electronic Commerce jenis B2B

Seperti yang Handfield dan Nichols (1999) sarankan, aplikasi B2B

menawarkan perusahaan mengakses informasi berikut:

1. Produk : Spesifikasi,harga, sejarah penjualan.

2. Pelanggan : Sejarah penjualan dan ramalan.

3. Pemasok : Garis produk dan waktu tenggang, kondisi penjualan.

4. Proses produk : kapasitas, komitmen, perencanaan produk.

5. Transportasi : pengangkut, waktu tenggang, biaya.

6. Persediaan : tingkatan persediaan, biaya angkutan, lokasi.

7. Rantai suplai : kontak kunci, tanggung jawab dan peran rekan, jadwal.

8. Pesaing : tolak ukur, penawaran produk yang kompetitif, pangsa pasar.

9. Penjualan dan pemasaran : Point of sale, promosi.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

23

10. Proses dan kinerja rantai suplai : deskripsi proses, ukuran kinerja, kualitas,

waktu pengiriman, kepuasan pelanggan.(Turban et al., 2002, pp219-220)

2.5 Metodologi Penelitian

2.5.1 Jenis dan Metode Penelelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan skripsi ini adalah

studi kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus penerapan suatu aktivitas

dilapangan, mengamati dan melakukan wawancara. Metode penelitian yang

digunakan adalah dengan metode deskriptif yakni dengan cara melakukan penelitian

studi kasus pada objek penelitian, kemudian melaporkannya dalam bentuk lapiran

deskriptif yang menggambarkan hasil penelitian yakni penerapan strategi e-

commerce.

2.6 Teknik Pengumpulan Data

Data-data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan

melakukan kegiatan berikut :

• Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer di tempat objek

penelitian secara langsung dengan menggunakan metode observasi dan

wawancara baik secara langsung maupun melalui telepon atau e-mail,serta

menggunakan kuesioner.

• Penelitian Kepustakaan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

24

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dan

landasan teoritis serta berpikir dengan mempelajari beberapa sumber literatur

yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.

2.7 Metode Analisis Bisnis

2.7.1 Analisis Porter

Sumber : Rangkuti (2004, p.11)

Gambar 2.3 : Kekuatan persaingan dalam industri

Menurut Porter (Rangkuti, 2004, p.11) dalam industri manapun, baik industri

domestik ataupun internasional, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan

bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan. Penciptaan keunggulan bersaing

tersebut mengacu pada pendatang baru yang masuk di industri ini, kekuatan daya

Pendatang Baru

Kekuatan Pemasok

Produk Pengganti

Kekuatan Pembeli

Persaingan Industri

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

25

beli konsumen, kekuatan pemasok serta produk substitusi sejenis lainnya yang dapat

dianggap sebagai pesaing bagi produk yang dianalisis.

2.7.1.1 Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrance)

Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri akan tergantung dari

besar atau kecilnya hambatan masuk yang ada. Jika hambatan ini besar maka

ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Hambatan-hambatan itu

merupakan situasi dan kondisi yangmembatasi perusahaan dalam memperoleh jalan

masuk ke dalam suatu industri.

Ada tujuh sumber utama rintangan masuk bagi pendatang baru yaitu :

• Skala ekonomi.

• Diferensiasi produk.

• Kebutuhan modal.

• Biaya beralih pemasok(switching cost).

• Akses ke saluran distribusi.

• Biaya yang tidak menguntungkan terlepas dari skala ekonomi (cost advantages

independent scale).

• Kebijakan pemerintah.

2.7.1.2 Daya Tawar Pemasok (the bargaining power of suppliers)

Daya tawar pemasok kuat jika :

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

26

• Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi

daripada industri yang menjadi pembeli mereka.

• Produk substitusi yang baik tidak tersedia bagi pembeli.

• Pembeli bukan konsumen penting bagi pemasok.

• Produk pemasok penting bagi pembeli.

• Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan (switching cost)

yang tinggi bila beralih ke pemasok lain.

• Pemasok merupakan ancaman serius bila berintegrasi ke depan (forward

integration) ke arah pembeli, atau dengan kata lain bila pemasok bergabung

dengan pembeli.

2.7.1.3 Daya tawar pembeli (The bargaining power of buyers)

Daya tawar pembeli kuat jika:

• Membeli sejumlah besar hasil industri.

• Produk yang dibeli dari suatu industri merupakan suatu komponen yang

signifikan dari biaya produksi pembeli, sebagai contoh : perusahaan

memproduksi barang A, B, C, dan D, tetapi keuntungan terbesar yang

diperoleh perusahaan berasal dari barang A, sehingga konsumen pembeli

barang A memiliki daya tawar yang kuat.

• Produk pemasok tidak eksklusif atau standar dan emiliki ancaman kuat untuk

berintegrasi ke belakang industri pemasok.

• Biaya switching costnya rendah untuk pindah ke pemasok lain.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

27

2.7.1.4 Ancaman produk substitusi (threat of substitute product)

Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-

produk yang:

• Harganya cenderung menjadi semakin murah dibandingkan dengan produk

yang dihasilkan perusahaan.

• Dihasilkan oleh industri yang berskala besar dan sangat menguntungkan.

2.7.1.5 Persaingan antar perusahaan sejenis (rivalry among existing firms)

Tingginya tingkat persaingan antar pesaing di dalam suatu industri

merupakan akibat dari:

• Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang.

• Pertumbuhan industri yang lamban.

• Biaya tetap yang tinggi.

• Ketiadaan diferensiasi.

• Penambahan kapasitas dalam jumlah besar.

• Pesaing yang bergam.

• Taruhan strategis yang besar.

• Hambatan pengunduran diri yang tinggi.

2.7.2 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2004, p.31), analisis SWOT adalah alat yang dipakai

untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan, atau analisis sistematis untuk

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

28

mengidentifikasikam faktor-faktor kekuatan, kelemahan intern perusahaan serta

peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi

perusahaan.

2.7.2.1 Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain

relatif terhadap pesaing. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan

keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.

2.7.2.2 Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

ketrampilan dan kapabilitas yang menghambat kinerja perusahaan.

2.7.2.3 Peluang (Opportunity)

Peluang adalah suatu situasi yang paling menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Identifikasi pada segmen pasar sebelumnya membawa peluang dalam persaingan

atau kegiatan pengaturan, perubahan teknologi, dan peningkatan hubungan dengan

pembeli dapat menghasilkan peluang bagi perusahaan.

2.7.2.4 Ancaman (Threat)

Ancaman adalah suatu situasi yang merugikan dalam lingkungan perusahaan.

Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, peningkatan daya tawar

dari pihak pembeli, perubahan teknologi, dan peraturan baru atau yang diperbaharui

dapat menghasilkan ancaman bagi perusahaan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

29

2.7.2.5 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Setelah faktor – faktor strategis internal suatu perusahaan di indentifikasi,

maka kemudian disusun untuk tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis

Summary) untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal tersebut didalam

kerangka Strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) Tahapan – tahapan didalam

penyusunan matriks IFAS adalah

1. Susun kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan pada kolom1

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik

perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah dengan

membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor internal yang telah

ditetapkan sebelum berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu

diantaranya. Adapun bobot yang diberikan adalah :

3 : pengaruhnya paling/sangat besar

2 : pengaruhnya sedang

1 : pengaruhnya kecil

Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika

alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka

alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot 1/3. jika alternatif II

lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka

altenatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula

dengan pemberian bobot sebesar 1.

Setelah melakukan pembobotan atas faktor internal maka selanjutnya adalah

menjumlahkan bobot-bobot tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

30

Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masing-masing baris.

Kemudian bobot yang didapat dari perhitungan di atas dimasukkan dalam

kolom 2.

3. Kalkulasikan rating untuk faktor kekuatan dan kelemahan kemudian

masukan pada kolom 3. Rating ditentukan pada skala 1 (poor) sampai 4

(Outstanding).

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

skor pembobotan untuk masing – masing faktor, skor diletakanpada kolom 4.

5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang dinilai.

Tabel 2.1 Matriks IFAS

Faktor - faktor strategi

internal Bobot Rating B * R

Kekuatan

- X X X

- X X X

- X X X

- X X X

kelemahan

- X X X

- X X X

- X X X

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

31

- X X X

Total 1 X

Sumber : Rangkuti( 2004, p.25)

2.7.2.6 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)

Setelah faktor – faktor strategis eksternal suatu perusahaan diindentifikasi,

maka kemudian disusun untuk tabel EFAS (External Strategic Factors Analysis

Summary) untuk merumuskan faktor – faktor strategis eksternal tersebut didalam

kerangka Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) Tahapan – tahapan

didalam penyusunan matriks EFAS adalah

1. Susun peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan pada kolom 1

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik

perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah dengan

membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor eksternal yang telah

ditetapkan sebelum berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu

diantaranya. Adapun bobot yang diberikan adalah :

3 : pengaruhnya paling / sangat besar

2 : pengaruhnya sedang

1 : pengaruhnya kecil

Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika

alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka

alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot 1/3. jika alternatif II

lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka

altenatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

32

dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah melakukan pembobotan atas

faktor eksternal maka selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot

tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-

ratakan nilai pada masing-masing baris. Kemudian bobot yang didapat dari

perhitungan di atas dimasukkan dalam kolom 2.

3. Kalkulasikan rating untuk faktor peluang dan ancaman kemudian masukan

pada kolom 3. Rating ditentukan pada skala 1 (poor) sampai 4

(Outstanding). Peluang terbesar diberikan rating 4 dan peluang terkecil

diberikan rating 1. Untuk ancaman adalah sebaliknya, sehingga ancaman

terkecil diberikan rating 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada

kolom 3, untuk memperoleh skor pembobotan untuk masing – masing

faktor, skor diletakan pada kolom 4.

4. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang dinilai.

Tabel 2.2 Matriks EFAS

Faktor - faktor strategi

eksternal Bobot Rating B * R

Peluang

- X X X

- X X X

- X X X

- X X X

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

33

Ancaman

- X X X

- X X X

- X X X

- X X X

Total 1 X

Sumber : Rangkuti (2004, p.24)

2.7.2.7 Diagram SWOT

Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing – masing IFAS dan EFAS, langkah

selanjutnya adalah memasukan angka total bobot skor tersebut kedalam diagram analisis

SWOT berikut ini

Sumber :Rangkuti (2004, p19)

Gambar 2.4: Diagram SWOT

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

Kekuatan Internal

KelemahanInternal

3. Mendukung Strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif

2. Mendukung strategi diversifikasi 4. Mendukung strategi defensif

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

34

Keterangan :

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy)

Kudran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

penjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar)

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain

pihak ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus

strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih

baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

35

2.7.2.8 Matrik SWOT

Sumber :Rangkuti (2004, p.31)

Gambar 2.5 : Matrik SWOT

• Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

• Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatsi ancaman.

• Strategi WO

IFAS

EFAS

Strengths (S) Weakness (W)

Opportunities (O)

Strategi SO

Strategi STThreats (T) Strategi WT

Strategi WO

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

36

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

• Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.8 Teknik Formulasi Strategi E-Commerce

Menurut Rayport dan Jaworsky (pp11-303), untuk membuat strategi e-

commerce, terdapat 6 langkah berurutan, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p.11)

Gambar 2.6 : Strategi e-Commerce

2.8.1 Menangkap Kesempatan Pasar

Tujuan dari melakukan analisis kesempatan pasar adalah untuk

mengidentifikasi dan menaksir kemenarikan bisnis. Apakah ada kebutuhan

pelanggan yang tidak terpenuhi? Apakah teknologinya siap untuk mengantarkan

penawaran? Apakah perusahaan mempunyai sumber daya atau punya akses untuk

menawarkan penawaran? Apakah kompetisinya ketat? Apakah ada kesempatan yang

menarik? Jawaban dari pertanyaan diatas adalah hasil dari analisis kesempatan.

Menangkap Kesempatan

Pasar

Model Bisnis

Tampilan Muka

Pelanggan

Komunikasi Pasar dan

Merek

Implementasi Pengukuran

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

37

Kerangka analisis kesempatan pasar yang bisa diartikan sebagai tahap penelitian

awal dari penciptaan ide, mencakup 7 langkah berikut :

Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003, p.83)

Gambar 2.7 : Kerangka Untuk Kesempatan Pasar

Perhatikan bahwa 7 tahap tersebut mengelilingi 4 lingkungan utama, yakni

pelanggan, perusahaan, teknologi dan kompetisi.

Analisis lingkungan pelanggan tidak dapat mencakup kebutuhan-kebutuhan

pelanggan yang tidak terpenuhi atau tidak terlayani sebaik pasar yang mereka

tempati.

Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Tidak Terpenuhi atau Tidak Terlayani

Mengidentifikasi Pelanggan tertentu yang Perusahaan akan Buru

Menaksir Keuntungan Relatif Kepada Kompetisi

Menaksir Sumber Daya Perusahaan Untuk Mengantarkan Penawaran

Menaksir Kesiapan Pasar Akan Teknologi

Menspesifikan Kesempatan dalam Rangka yang Nyata

Menaksir Kemenarikan Kesempatan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

38

Mengidentifikasi dan memilih pelanggan-pelanggan prioritas akan

mengarahkan kepada pemahaman awal tentang masyarakat potensial yang

perusahaan harus cari untuk dilayani.

Analisis lingkungan teknologi mencerminkan kesiapan teknologi tertentu,

sebaiknya teknologi alternatif, yang mana manajer mengantisipasi penurunan

penawaran perusahaan.

Manajer harus mampu untuk memperkirakan kesiapan pelanggan untuk

mengadopsi platform tersebut. Masalah kuncinya ada pada evolusi teknologi dan

pengadopsiannya.

Analisis lingkungan perusahaan menyediakan keadaan sumber daya

perusahaan saat ini. Manajer harus tahu sumber daya di perusahaan, kekuatan

maupun kelemahannya.

Analisis kompetisi harus menonjolkan struktur dari industri dan pasar

(kompetitor utama), dan keuntungan relatif perusahaan kepada setiap pemain kunci.

Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p84)

Gambar 2.8 : Empat Lingkungan dan Daerah Manis untuk Kesempatan Pasar

Company

Technology Competition

Sweet Spot

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

39

Sebaiknya perusahaan mengambil kesempatan yang jatuh pada sweet spot,

yaitu dimana terdapat kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi, perusahaan punya

sumber daya yang cukup, kompetisinya lemah dan mempunyai cukup teknologi.

Berikut ini adalah penjelasan dari 7 tahap dari kerangka kesempatan pasar.

2.8.1.1 Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Tidak Terpenuhi atau Tidak

Terlayani

Pertama-tama, hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi proses

pengambilan keputusan pelanggan. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p.86)

Gambar 2.9 : Proses Pembelian oleh Pelanggan

Pengenalan Masalah

Pengumpulan Informasi

Evaluasi

Keputusan Membeli

Kepuasan

Kesetiaan

Pre Purchase

Purchase

Post Purchase

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

40

Setelah melihat step-step yang ada pada proses pengambil keputusan

pelanggan, tim manajemen dapat mencari cara untuk menutupi kebutuhan yang tidak

terpenuhi atau tidak terlayani. Pertanyaan berikut dapat membantu mengidentifikasi

kebutuhan-kebutuhan ini:

• Apa pengalaman ideal yang pelanggan harapkan? Baik itu fungsional

maupun emosional? Bagaimana itu bervariasi dari step ke step?

• Seberapa mirip pengalaman yang nyata dibandingkan dengan harapan

pelanggan? Frustasi apa yang terjadi?

• Apakah pelanggan yang berpengalaman mencari variasi?

• Apa yang pelanggan percaya dan terhubung tentang aktivitas ini?

• Apa halangan bagi pelanggan potensial?

• Apa kesempatan online untuk meningkatkan atau mentransform pengalaman

pelanggan?

2.8.1.2 Mengidentifikasi Pelanggan Tertentu yang Perusahaan Akan Buru

Pada tahap ini, akan dicari segmen pelanggan tertentu yang perusahaan akan

buru. Segmen yang baik adalah segmen yang Actionable ( mudah dikenali) dan

Meaningfull (benar-benar mencerminkan dalam diri pelanggan).

Actionable Segmentation harus konsisten dengan bagaimana perusahaan

dapat pergi ke pasar, dan harus mampu diukur dan dijelaskan dan memenuhi kriteria

berikut :

• Segmennya mudah diidentifikasi

• Segmennya mudah dicapai

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

41

• Segmennya mudah dijelaskan

Meaningfull Segmentation harus menjelaskan kenapa pelanggan berlaku

tertentu, harus memenuhi kriteria berikut :

• Pelanggan di dalam segmen berlaku sama

• Hal itu menyediakan beberapa pandangan mengenai motivasi pelanggan

• Menghubungkan dengan bagaimana pelanggan membeli atau menggunakan

barang atau jasa

• Hal ini mengkorelasikan perbandingan keuntungan dan biaya untuk melayani

• Perbedaan aksi untuk pembedaan segmen

2.8.1.3 Menaksir Keuntungan Relatif Kepada Kompetisi

Untuk mengukur keuntungan relatif, perusahaan perlu untuk

mengidentifikasi pesaingnya. Manajer harus mengerti penawaran kompetitor, alasan

mereka menawarkan atau tidak solusi untuk kebutuhan pelanggan yang tidak

terlayani, dan alasan mereka tidak dapat atau dapat mereplikasi penawaran

perusahaan sekarang.

Mengidentifikasi pesaing online bisa lebih mudah dan sulit dibanding offline.

Disebut lebih mudah karena perusahaan dapat menggunakan search engine untuk

mencari pesaingnya. Disebut lebih sulit karena kompetisinya melewati batas industri

tradisional.

Juga perlu diperhatikan pesaing tidak langsung, yang dapat berupa:

• Substitute Producer : perusahaan yang walaupun berada pada industri yang

berbeda, tapi menyediakan fungsi yang sama

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

42

• Adjacent Competitor : sama seperti substitute producer tetapi mereka belum

menjual produknya, tetapi mempunyai kecenderungan untuk itu.

Di tahap sebelumnya telah diidentifikasi target pelanggan dan pesaing yang

mungkin dihadapi. Langkah selanjutnya adalah memetakan pesaing ke dalam

segmen target. Dengan kata lain akan dianalisis keefektifitasannya dalam

mengantarkan keuntungan kepada pelanggan target.

2.8.1.4 Menaksir Sumber Daya Perusahaan Untuk Mengantarkan Penawaran

Pada tahap ini, tim manajemen harus menilai sedikitnya tiga atau empat

sumber daya atau aset yang bisa membawa kesuksesan ruang online yang telah

dipilih. Sumber daya ini harus menjadi pusat untuk mengantarkan keuntungan baru.

2.8.1.5 Menaksir Kesiapan Pasar Akan Teknologi

Harus dianalisis tren teknologi yang akan digunakan, selain itu juga harus

menilai transfer adopsi teknologi. Dan yang terakhir harus bisa dilihat seberapa suka

populasi target akan menggunakan teknologi ini.

2.8.1.6 Menspesifikan Kesempatan dalam Rangka yang Nyata

Tahap ini dapat dilakukan dengan cara :

• Secara ringkas menjelaskan segmen target dalam sistem nilai terpilih

• Mengartikulasikan proposisi nilai tingkat tinggi

• Mencari elemen yang diharapkan dari keuntungan pelanggan

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

43

• Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengantarkan

keuntungan pelanggan

• Memaparkan alasan pelanggan untuk percaya

• Mengkategorikan kemampuan kritis

• Menjelaskan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari

kesempatan

• Menyediakan perkiraan kebesaran dari kesempatan finasial perusahaan

2.8.1.7 Menaksir Kemenarikan Kesempatan

Kemenarikan dari sebuah kesempatan didasarkan pada perkiraan kinerja dari

keuntungan jangka panjang dalam industri tertentu, sebaik posisi kompetitif

perusahaan dalam industri tersebut. Berikut ini adalah poin-poin penentu

kemenarikan kesempatan :

• Tingkat kebutuhan yang tidak terpenuhi dan besarnya kesempatan yang

tersisa

• Tingkat interaksi antara segmen pelanggan utama

• Tingat pertumbuhan pelanggan

• Ukuran pasar

• Estimasi keuntungan

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

44

2.8.2 Model Bisnis

Pada tahap ini akan dibahas bagaimana bisnis dapat menang. Ada empat

komponen utama dalam bisnis model yakni:

Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003,p.111)

Gambar 2.10 : Komponen Model Bisnis

2.8.2.1 Kelompok Nilai

Kelompok nilai adalah tingkat keuntungan atau sumber daya yang terkecil

(tetapi paling kritis) yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan. Nilai nilai

dibangun oleh 3 hal yaitu :

• Pemilihan segmen pelanggan

Dalam pemilihan segmen pelanggan, ada dua hal yang penting, yaitu

kemenarikan pasar (ukuran pasar dan tingkat pertumbuhan, kebutuhan

pelanggan yang tidak terpenuhi oleh pesaing dan kompetitor yang lemah) dan

kemampuan perusahaan untuk berkompetisi (dinilai dari kekuatan relatif

terhadap pesaing).

• Pemilihan keuntungan pelanggan vokal

Kelompok Nilai

Penawaran Online

Sistem Sumber Daya

Model Penghasilan

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

45

Pada tahap ini ditentukan keuntungan paling optimal yang ditawarkan kepada

segmen target

• Pemilihan sumber daya yang unik

Sumber daya yang unik ini dapat dikatakan sebagai kompetensi utama,

kekuatan bisnis, dsb. Sumber daya ini dapat digunakan untuk mengantarkan

manfaat kepada pelanggan

2.8.2.2 Penawaran Online

Yaitu menentukan barang, jasa atau informasi yang ditawarkan secara online.

Terdapat 3 tahap :

• Menentukan cakupan penawaran : mendeskripsikan kategori produk atau jasa

yang ditawarkan perusahaan.

• Mengidentifikasi tahapan proses pengambilan keputusan pelanggan

• Memetakan produk dan jasa pada proses pengambilan keputusan. Intinya

adalah website harus hadir ke pelanggan di setiap tahapan pembeliannya.

2.8.2.3 Sistem Sumber Daya

Sistem sumber daya menunjukkan bagaimana perusahaan harus memilih dan

mensejajarkan sumber dayanya untuk mengantarkan keuntungan dari kelompok

nilai. Terdapat empat tahap yang harus dilalui :

• Mengidentifikasi keuntungan inti pada kelompok nilai

• Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan masing-masing manfaat baik

yang dimiliki ataupun tidak oleh perusahaan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

46

• Mengidentifikasi kesanggupan perusahaan dalam hal memenuhi manfaat

kepada pelanggan

• Mengidentifikasi mitra yang dapat memenuhi sumber daya

2.8.2.4 Model Pendapatan

Pada tahap ini diidentifikasikan apa saja yang menjadi sumber pendapatan

pada suatu situs.

2.8.2.5 Model Bisnis Online

Terdapat tujuh alternatif model bisnis online, yaitu :

• Metamarket Switchboard Model : adalah model yang menyatukan pembeli

dan penjual berdasarkan aktivitas dimana pelanggan terlibat untuk mencapai

tujuan tertentu.

• Traditional and Reverse Auction Model : adalah modle yang di desain untuk

menyatukan banyak pembeli dan penjual untuk terlibat dalam kegiatan

lelang.

• Freshest – Information Model : model yang menawarkan informasi yang

paling baru.

• Highest Quality Model : adalah model yang menawarkan pelanggan berupa

barang , jasa maupun informasi yang berkualitas tinggi.

• Widest- Assortment Model : adalah model yang menawarkan jenis produk

yang lengkap.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

47

• Lowest – Price Model : model yang menawarkan pelanggan harga termurah

dari barang, jasa maupun informasi.

• Most-Personalized Model : adalah model yang menawarkan personalisasinya

kepada setiap user.

2.8.3 Tampilan Muka Pelanggan

Terdapat tujuh elemen rancangan dari tampilan suatu website untuk

pelanggan. Tampilan ini merupakan perwakilan virtual dari nilai yang ingin

ditawarkan sebuah perusahaan. Sesuai dengan model bisnis yang akan dijalankan,

sebuah website yang diancang dengan baik akan mampu menarik target pelanggan

dan mengundang pengunjung lainnya.

Berikut ada tujuh elemen rancangan tampilan untuk website:

2.8.3.1 Context

Context dari sebuah website berkaitan dengan tampilan dan citarasa yang ingin

ditampilkan, bagaimana sebuah website dirancang, apakah sebuah website lebih

berkiblat pada segi estetika atau pada segi fungsional. Beberapa situs lebih

menekankan pada gambar, warna dan fitur rancangan lainnya, sementara situs

lainnya lebih menekankan pada kemudahan navigasi.

Fungsi mengacu pada penggunaan situs yang dipengaruhi oleh elemen

kinerja dari sebuah situs lainnya, seperti kecepatan dan kehandalan. Beberapa hal

yang mempengaruhi fungsi sebuah situs adalah section breakdown, yaitu

subkomponen website, linking structure, yaitu cara navigasi, navigation tools, alat

yang mempermudah navigasi, kecepatan, kehandalan, platform independence yaitu

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

48

seberapa baik sebuah website dapat berjalan pada platform yang berbeda-beda, dan

media accessibility, yaitu kemampuan sebuah situs untuk didownload ke platform

yang berbeda.

Estetika sebuah situs mengacu pada pilihan warna, gambar, foto, dan bentuk

tulisan. Untuk saat ini, mungkin fitur estetika yang paling penting adalah permainan

warna dan tema visual yang akan membantu dalam membentuk suatu tema cerita

secara keseluruhan.

Klasifikasi dari context adalah

• Dominansi estetika, yaitu situs yang menekankan pada estetika, bukan pada

fungsi, menekankan pada tampilan dan rasa, yang terkadang membahayakan

kinerja situs itu.

• Dominansi fungsi, yaitu situs yang fokus pada penyajian informasi tekstual

dan membatasi penggunaan elemen visual lainnya.

• Integrated, yaitu situs yang menyeimbangkan kedua aspek context, yaitu

estetika dan fungsi, agar dapat menciptakan tampilan yang menarik tapi juga

mudah digunakan.

2.8.3.2 Content

Content berarti apa yang disajikan, teks, gambar, video, audio, yang

digunakan untuk menyajikan informasi mengenai produk atau layanan yang

ditawarkan sebuah perusahaan. Terdapat tiga klasifikasi mengenai bagaimana sebuah

website menyajikan contentnya. Klasifikasi tersebut adalah :

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

49

• Product Dominant, yaitu penekanan pada penjualan produk fisik. Pada

kategori ini tedapat tiga jenis toko yaitu, superstore, speciality store, dan

category killer. Superstore adalah toko one-stop dimana pelanggan dapat

menemukan rentang produk yang luas. Biasanya diatur berdasarkan jenis

produk dan harga. Category killer, dengan konsentrasi secara eksklusif pada

satu kategori produk. Barang yang ditawarkan terdiri atas banyak jenis, tapi

tetap tergolong pada satu kategori tertentu. Specialty store yang fokus pada

kualitas dan eksklusivitas sebuah produk

• Information dominant, adalah website yang menyajikan kekayaan informasi,

dengan alat pencarian informasi. Informasi yang mereka tawarkan bisa

mereka hasilkan sendiri, atau dari sumber lainnya.

• Service Dominant, yaitu website yang menyajikan atau menawarkan

pelayanan pada penggunanya. Pengguna mengunjungi situs ini biasanya

karena mereka ingin melakukan sesuatu, seperti membeli tiket penerbangan,

mengirim bunga pada teman, atau menjual sesuatu.

2.8.3.3 Community

Community adalah interaksi antar pengguna website, tidak termasuk interaksi

antara perusahaan dengan pengguna. Komunitas biasanya menciptakan rasa

keanggotaan melalui keturutsertaan atau penukaran pendapat mengenai suatu

ketertarikan tertentu. Karakteristik adanya sebuah community adalah rasa

kepemilikan yang tinggi, pengaruh yang dirasakan pada kehidupan anggota,

keleluasaan untuk bertanya pada anggota lainnya, hubungan antar anggota, adanya

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

50

bahasa ciptaan atau singkatan khusus, hingga pada aturan untuk interaksi antar

anggota. Keanggotaan memberikan banyak keuntungan bagi anggotanya, seperti

pemenuhan kebutuhan, keterlibatan pada rencana dan aktivitas, pengaruh timbal

balik menguntungkan, hingga penukaran informasi dan pengalaman.

Klasifikasi community pada suatu web terdiri atas tiga kategori, yaitu

• Tidak ada komunikasi sama sekali

• Terbatas, yaitu komunitas yang sifatnya hanya bisa membaca dan

mengirimkan informasi tanpa bisa berinteraksi antar pengguna

• Kuat, yaitu komunitas yang menawarkan keinteraktifan antar anggota seperti

chat rooms dan papan pesan.

2.8.3.4 Customization

Kemampuan sebuah website untuk menyesuaikan dirinya dengan masing-

masing pengguna disebut sebagai customization. Ketika kostumisasi dilakukan oleh

perusahaan, maka disebut dengan tailoring, sementara itu, jika kostumisasi

dilakukan oleh user sendiri, maka disebut dengan personalisasi.

Wujud personalisasi biasanya berupa e-mail account, konfigurasi tampilan

dan content, dan agen, yaitu kemampuan melakukan tugas sederhana sesuai

permintaan. Wujud tailoring biasanya berupa versi tampilan yang unik untuk

menyesuaikan diri dengan ketertarikan, sifat, atau kebutuhan pengguna.

Klasifikasi dari kostumisasi dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

• Generic, tidak ada kostumisasi bagi pengguna

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

51

• Moderately Costumized, yaitu kostumisasi pada hal tertentu, yang biasanya

bertujuan untuk membuat pelanggan agar lebih mudah berbelanja.

• Highly Costumized, yang memberikan pengalaman pada tiap pengguna

dengan sangat berbeda.

2.8.3.5 Communication

Adalah dialog yang dilakukan antara sebuah website dan penggunanya.

Terdapat tiga bentuk komunikasi, yaitu site to user communication, user to site

communication, dan two way communication. Fitur komunikasi ada dua macam,

yaitu broadcast yaitu informasi satu arah dari organisasi pada anggota tanpa respon

dengan sifat one to many, dan interactive yaitu komunikasi dua arah antara oganisasi

dan pengguna. Contoh broadcast adalah pengiriman mail secara massal, FAQs, e-

mail newsletter, reminder mengenai pembaharuan, dan webcast events. Contoh

interactive adalah dialog e-commerce, pelayanan pelanggan, dan masukan dari

pelanggan.

Klasifikasi jenis komunikasi adalah

• One to many nonresponding user adalah website yang mengirimkan

informasi secara massal kepada pelanggan dan tidak memungkinkan

pelanggan untuk membalasnya.

• One to many responding user adalah website yang mengirim informasi pada

pengguna terdaftar untuk meminta komentar atau respon atas suatu hal. Atau

bahkan, ada website tertentu yang melakukan pertukaran informasi dengan

penggunanya.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

52

• one to one nonresponding user yang mengirimkan informasi terpersonalisasi

kepada pengguna dalam rangka mengakomodir ketertarikan atau keperluan

tertentu seorang pengguna pada suatu hal, tapi tidak memerlukan respon.

• one to one nonresponding user adalah situs yang mengijinkan pengiriman

pesan secara terpersonalisasi, seperti reminder, dan memperbolehkan

pengguna untuk melakukan respon.

2.8.3.6 Connection

Koneksi mengacu pada derajat link suatu website ke situs lainnya. Terdapat

empat jenis koneksi suatu website, yaitu :

• Outside links, yaitu link yang membawa pengguna kepada suatu situs lain

sepenuhnya

• Framed link, yaitu link yang mirip dengan outside link tapi halaman web lain

yang terbuka tetap dalam frame website asal.

• Pop up windows, yaitu link yang membuka halaman baru pada browser

window lainnya, dan website asal tetap terbuka

• Outsource Content, yaitu content suatu web yang diperoleh dari supplier luar

perusahaan, dengan sumber yang biasanya pasti dituliskan dengan jelas, tapi

user tidak perlu meninggalkan halaman tersebut untuk melihat content

tersebut.

Klasifikasi dari koneksi suatu website adalah

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

53

• Destination Site, adalah situs yang menyediakan content secara eksklusif,

dengan link yang sangat sedikit. Situs ini menjadikan situs itu sendiri sebagai

target atau tujuan dari kunjungan pengguna

• Hub Site adalah situs yang menyajikan kombinasi dari content yang

dihasilkan sendiri dan dengan link ke situs lain untuk industi atau topik yang

spesifik. Pengguna biasanya mengunjungi hub site sebagai jembatan untuk

informasi atau tooik tertentu.

• Portal site yaitu situs yang memuat informasi dari luar dan memuat banyak

link ke situs lain.

2.8.3.7 Commerce

Kemampuan commerce sebuah website memungkinkan dirinya untuk

menjual barang, produk dan layanan. Terdapat beberapa fitur yang memungkinkan

e-commerce tercipta, yaitu pendaftaran anggota, shopping cart, keamanan, credit

card approcal, one-click shopping, pemesanan melalui situs afiliasi, teknologi

konfigurasi, order tracking, atau delivery options.

Klasifikasi untuk commerce ini terdiri atas:

• Low adalah jenis website yang memungkinkan pemrosesan transaksi tapi

dengan derajat kelengkapan fitur commerce yang sangat rendah. Biasanya

website ini dimiliki oleh bisnis skala kecil atau web yang menyajikan

persentase penjualan yang kecil.

• Medium adalah website yang tidak menjadikan pemrosesan transaksi sebagai

tujuan utama, tapi menyediakannya.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

54

• High adalah website yang lengkap dengan hampir semua, atau bahkan semua

fitur e-commerce tersebut. Biasanya dimiliki oleh perusahaan besar, atau

perusahaan online dengan volume penjualan yang tinggi.

Ketujuh elemen customer interface tersebut harus diintegrasikan dengan baik

agar dapat menyajikan nilai yang ingin ditawarkan perusahaan dengan baik

tergantung pada masing-masing perusahaan.

2.8.4 Komunikasi Pasar dan Merek

Market communication mengacu pada semua hubungan perusahaan dengan

pelanggan, baik secara offline, maupun online. Terdapat empat kategori komunikasi,

yaitu :

• General Online Communications, yaitu alat komunikasi tidak terpersonalisasi

secara online. Contohnya adalah banner advertisement, e-mail, viral

marketing, persetujuan sponsor dan kerja sama, program afiliasi, informasi

lengkap bagi pelanggan, dan transaksi online

• Personalized Online Communcation, adalah komunikasi secara online

terindividualisasi. Contohya adalah e-mail, rekomendasi, iklan, halaman web

dan e-commerce yang terpersonalisasi.

• Traditional Mass Media Communication adalah komunikasi secara offline

yang tidak terpersonalisasi. Misalnya adalah melalui televisi, radio, media

elektronik lainnya, media cetak, dan media komunikasi lainnya, seperti

spanduk atau billboard.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

55

• Direct Communication adalah komunikasi secara offline yang dilakukan

secara terpersonalisasi seperti pegawai bagian front desk, customer service

untuk call center, atau melalui surat.

Individualized Direct Personalized Audience

Focus Broad

Traditional Mass

Marketing

General Online

Approaches

Offline Online

Sumber : Rayport dan Jaworsky (2003, p197)

Gambar 2.11 Kerangka Kerja Marketing Communications

Menurut American Marketing Association, brand adalah nama, sebutan,

pertanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang bertujuan

untuk mengidentifikasikan suatu barang, layanan, dari satu penjual atau sekelompok

penjual, untuk membedakannya dari pesaing lainnya. Sebuah brand menunjukkan

produk dan kemasan tambahannya. Brand yang baik menyediakan pesan yang jelas

bagi pasar mengenai penawaran utama, kemasan tambahan, dan komunikasinya.

Brand yang baik juga tidak hanya menawarkan hal-hal fungsional, tapi juga secara

terus menerus memberikan sentuhan perbedaan dengan memberikan keunggulan

secara emosional, simbolis, dan pengalaman, baik pada perusahaan maupun pada

pelanggan.

Terdapat 10 langkah proses pembentukkan brand, yaitu :

• Clearly define the brand audience

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

56

Pada tahap pertama, kita telah menjelaskan bahwa perlu untuk

menspesifikasikan target pelanggan untuk e-commerce. Gambaran yang jelas

mengenai target pelanggan diperlukan agar dapat menyampaikan pesan

secara tepat kepada pelanggan yang tepat pula.

• Understand the target costumer

Setelah mendefiniskan target pelanggan, kita harus mampu mengerti

bagaimana karakterisitik para pelanggan yang menjadi target kita. Baik dunia

offline, maupun online, memerlukan pemahaman yang menyeluruh dan

mendalam mengenai karakteristik pelanggan.

• Identify key leverage points in customer experience

Terkadang, beberapa jenis pelanggan mungkin bisa memiliki karakter yang

mirip, oleh karena itu, perusahaan perlu untuk menentukan kunci utama

perusahaan agar setiap pelanggan dapat menjaga konsistensi karakter

pelanggan dan mampu memotivasi konsumsi.

• Continually monitor competitor

Kompetitor harus terus diawasi perkembangannya, baik pada dunia offline

maupun online karena kompetitor dapat menghancurkan segala rencana

perusahaan bahkan ketika menjelang launching suatu produk, atau program.

• Design compelling and complete brand intent

Brand akan sangat mempengaruhi value proposition agar mampu berfokus

pada keuntungan pelanggan. Brand yang diciptakan haruslah berupa kalimat

yang customer interface, dan memuat nilai-nilai positif dan komprehensif.

• Execute with Integrity

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

57

Langkah ini mengacu pada kualitas implementasi dan sejauh mana

perusahaan mampu memberikan pesan yang jelas dan dipercaya. Proses

pembangunan brand memakan waktu yang cukup lama, dan memerlukan

konsistensi

• Be consistent overtime

Brand yang kuat memerlukan kurun waktu yang cukup, meskipun

pembangunan brand pada dunia internet terkadang memakan waktu yang

lebih singkat. Kunci dari pembangunan pada kurun waktu yang panjang ini

adalah konsistensi yang tinggi.

• Establish feedback systems

Komunikasi dari perusahaan pada pasar seringkali menimbulkan efek yang di

luar perkiraan, oleh karena itu, sebuah perusahaan wajib membangun sistem

yang mampu mengakomodir respon dari pelanggan. Respon ini kemudian

akan menjadi masukan bagi perusahaan untuk pengembangan komunikasi

lebih lanjut.

• Be opportunistic

Peluang yang tidak terduga dapat tercipta pembangunan brand. Sebaliknya,

pembangunan brand sebaiknya juga sebisa mungkin digunakan untuk meraih

peluang yang selama ini belum tersentuh.

• Invest and be patient

Untuk membangun suatu brand, diperlukan investasi yang sangat hati-hati,

kesabaran jangka panjang, dan kemampuan untuk tetap fokus selama

investasi.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

58

Pilihan untuk branding online bergantung pada tujuan komunikasi. Pilihan

untuk branding online dapat berupa

• Brand creation, yang bertujuan untuk membangun sebuah brand yang baru

bagi dunia. Pilihan ini lebih menekankan pada kepekaan terhadap brand

daripada kesetiaan pada brand.

• Sales leads, yang bertujuan untuk menggunakan internet dalam rangka

memfasilitasi proses sales-lead. Jadi internet dianggap memberikan nilai

closing the sales, daripada lead generation.

• Store Traffic. Pada hal ini, keefektifan dari sebuah kampanye bergantung

pada peningkatan jumlah pengunjung yang unik

• Product Trial. Tujuan keempat dari branding adalah percobaan untuk

penggunaan suatu produk.

• Product Sales. Perusahaan dapat mengukur kesuksesan kampanye

berdasarkan peningkatan penjualan produk atau layanan.

• Brand Reinforcement, yang bertujuan untuk memperkuat brand image yang

telah diterima masyarakat umum.

2.8.5 Implementasi

Suatu perusahaan jika ingin sukses dalam menerapkan e-commerce harus

dapat mengatur secara tepat tujuh faktor untuk memperoleh sebuah sistem sumber

daya yang sukses. Faktor-faktor tersebut antara lain :

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

59

Sumber : Rayport, Jaworsky, Introduction to E-Commerce, 2003, p237

Gambar 2.12 : Kerangka Kerja untuk Implementasi

2.8.5.1 Sumberdaya Manusia

Suatu perusahaan maya harus waspada terhadap perekrutan, penyeleksian,

pengembangan, dan usaha mempertahankan pekerja. Selain itu juga, pada

lingkungan saat ini, perusahaan maya berusaha melaksanakan stabilitas untuk

menarik pekerja, dan menawarkan upah yang lebih baik dan keuntungan melalui

pilihan saham. Dengan semakin banyaknya perusahaan maya melakukan bisnis

keluar pasar yang tidak pasti, para manajer juga harus melakukan negosiasi terhadap

kekhawatiran pekerjanya mengenai jaminan pekerjaan. Terdapat empat hal yang

harus diperhatikan untuk mengelola sumber daya manusianya:

• Perekrutan

Model Bisnis

SumberdayaManusia

Proses

Struktur Organisasi

Hubungan Kerjasama

Kepemimpinan

Budaya Sistem

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

60

Perekrutan mengarah pada tugas formal untuk mencari pekerja yang tepat.

Meliputi kriteria untuk posisi tertentu, membuat deskripsi pekerjaan, dan

jumlah pekerja yang akan diterima.

• Penyeleksian

Penyeleksian merupakan suatu proses untuk membuat keputusan penerimaan

terhadap pekerjaan yang ditawarkan. Biasanya bergantung pada karakteristik

pekerja dan pengalamannya.

• Pengembangan

Sekali diterima, pekerja biasanya dipersiapkan untuk dikembangkan secara

profesional untuk meningkatkan kemampuan individu dan memperbaiki

kelemahan.

• Usaha Mempertahankan Pekerja

Mempertahankan yang sangat berbakat adalah tantangan yang umum. Bakat

terbaik tetap terlihat jelas meski berada dalam keadaan yang sulit. Perusahaan

yang baik selalu mengevaluasi dan memberi nilai bagi pekerjanya untuk

meyakinkan bahwa mereka berada pada lingkungan kerja yang terbaik dan

kompensasi yang tepat.

2.8.5.2 Proses

Tipe-tipe dari proses yang harus dikembangkan oleh perusahaan meliputi

proses pengalokasian sumberdaya, proses pengaturan sumberdaya manusia, proses

manufaktur dan distribusi, proses pembayaran dan penagihan, dan proses

penanganan/pelayanan pelanggan.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

61

2.8.5.3 Struktur Organisasi

akan dibahas mengenai dua tipe dari struktur, yaitu : sebuah organisasi

tunggal ( yang mengkombinasikan aktivitas online dan offline ) dan sebuah

organisasi ganda ( dimana organisasi online dan offline terpisah ). Seperti yang telah

dibahas sebelumnya, banyak perusahaan pada lingkungan online mengalami masalah

yang signifikan tidak hanya menciptakan sebuah penyatuan yang mulus antara front

end dari pengalaman pelanggan dan sistem sumberdaya tetapi juga menyatukan front

end online dan offline mereka. Penyatuan ini sangatlah kompleks bagi perusahaan-

perusahaan hybrid.

• Organisasi Tunggal

Pelayanan bagi pelanggan online dan offline menyatu, mereka memiliki

kemudahan waktu dalam mengatur sebuah merek yang konsisten.

• Organisasi Ganda

Pelayanan bagi pelanggan online dan offline tidak menyatu.

2.8.5.4 Sistem

Sistem didefinisikan sebagai prosedur rutin atau yang dibuat bagi organisasi

dan dapat dihubungkan kepada berbagai aspek dari organisasi. Pada saat ini, kita

akan berfokus pada tiga tipe dari sistem, yaitu :

Sistem Teknologi Informasi

Mencakup seluruh area pengimplementasian, adalah penting bahwa sistem teknologi

informasi dari sebuah perusahaan sejalan dengan strategi perusahaan. Sistem teknologi

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

62

informasi memperbolehkan para pekerja untuk berbagi informasi satu dengan yang lain.

Sistem teknologi informasi terdiri dari dua macam, yaitu :

Enterprise Resource Planning ( ERP )

Enterprise resource planning didefinisikan sebagai sesuatu yang membantu

mengotomatisasi proses bisnis perusahaan dengan menghadirkan sebuah

tampilan muka pelanggan yang terintegrasi, seperangkat data yang terintegrasi,

dan seperangkat kode yang terintegrasi ,memperbolehkan departemen-

departemen yang berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling

bertukar data.

Customer Relationship Management ( CRM )

Sistem customer relationship management membantu perusahaan untuk

menyimpan data-data mengenai pelanggan-pelanggan mereka, dan menolong

para pekerja mereka untuk kemudahaan dalam berkomunikasi dan melayani

pelanggan.

Sistem Evaluasi dan Kompensasi

Sistem evaluasi dan kompensasi tidak hanya menolong perusahaan untuk

mempertahankan pelanggannya tetapi juga meningkatkan kepuasan para pekerja

terhadap pekerjaan mereka.. Sistem ini juga memberi keuntungn bagi perusahaan

dengan cara mengidentifikasi yang memiliki keahlian tertentu untuk memberikan

keuntungan bagi strategi perusahaan.

Sistem Manajemen Rantai Suplai

Lingkungan online telah mengubah struktur dari rantai suplai bisnis dan

pilihan terbuka bagi pengecer dan perusahaan manufaktur.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

63

Rantai Suplai Business-to-Consumer

Rantai Suplai Business-to-Business

Rantai Suplai Consumer-to-Business

Rantai Suplai Consumer-to-Consumer

2.8.5.5 Budaya

Budaya organisasi merupakan konteks sosial yang mengkondisikan

bagaimana segala sesuatu dapat berjalan dan bagaimana cara orang-orang bekerja

didalam sebuah organisasi. Ketika tidak ada lagi budaya yang baik bagi semua tipe

perusahaan, tipe budaya yang akan bekerja baik bagi perusahaan e-commerce adalah

yang mempertahankan penyertaan pekerja bagi perusahaan. Hal ini akan terjadi

ketika ada strategi yang menekankan pada pemasaran, pelayanan, atau hubungan

pelanggan.

2.8.5.6 Kepemimpinan

Mereka mengkomunikasikan strategi kepada orang-orang yang terlibat dalam

perusahaan, meliputi para pekerja, para pemegang saham, para pemasok, dan

pelanggan kunci. Pemimpin yang berbakat memastikan strategi diterjemahkan

kedalam rencana tindakan dan sasaran kinerja.

2.8.5.7 Hubungan Kerjasama

Hubungan kerjasama didefinisikan sebagai perjanjian diantara dua atau lebih

perusahaan yang akan memberikan keuntungan bagi masing-masing perusahaan—

baik secara strategi maupun secara ekonomi atau keduanya.

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

64

2.8.6 Pengukuran

Tahap ini merupakan tahap untuk mengevaluasi kemajuan dari bisnis suatu

perusahaan. Kemajuan yang dimaksud adalah kemajuan dari kinerja strategi yang

telah diimplementasikan pada tahap sebelumnya.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyediakan sebuah kerangka kerja yang

dapat menaksir kesehatan dari sebuah bisnis online. Kerangka kerja tersebut terdiri

dari lima kategori pengukuran : peluang pasar, model bisnis, pemasaran dan

pemberian merek, implementasi, dan pelanggan. Pengukuran peluang pasar berfokus

pada kondisi di lingkungan pelanggan dan pesaing. Pengukuran model bisnis

meliputi topik-topik yang berhubungan dengan pengelompokkan nilai, penawaran

ruang pasar, sistem sumberrdaya dan kemampuan, hubungan kerjasama, dan model

keuangan. Pengukuran pemasaran dan pemberian merek berfokus pada tahap

hubungan (kesadaran, penjelajahan, komitmen, pemutusan) dan pembangkit pasar

(produk, harga, komunikasi, komunitas, distribusi). Pengukuran implementasi

berfokus pada sumberdaya manusia, proses, struktur organisasi, sistem (termasuk

informasi, insentif, dan penghargaan), mekanisme koordinasi, budaya dan gaya

manajemen, dan dan sistem teknologi. Pengukuran pelanggan berfokus pada

pengukuran keluaran yang berhubungan dengan pengalaman pelanggan (kepuasan

menyeluruh, rata-rata jumlah uang dari pembelian, kedekatan) sama baiknya seperti

pengukuran yang berhubungan dengan tampilan muka pelanggan.

2.8.6.1 Mengukur Kesehatan Dari Perusahaan Online

Balance Scorecard menaksir kesehatan dari sebuah bisnis menggunakan

empat kategori pengukuran : keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, dan

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

65

pembelajaran dan pertumbuhan. Meskipun kerangka kerja ini sejalan dengan

beberapa perusahaan, tetapi juga dibatasi dalam tiga hal : Tidak menawarkan sebuah

definisi dari strategi; tidak menyambungkan kemampuan-kemampuan dari

perusahaan secara jelas (disamping, fokusnya terletak pada proses internal bisnis

tidak berhubungan dengan keuntungan pelanggan); dan tidak memasukkan

hubungan kerjasama dengan tegas.

• Pengukuran Keuangan

Pengukuran keuangan dirancang untuk menaksir kinerja keuangan dari

perusahaan. Pengukuran keuangan meliputi pengukuran terhadap

pendapatan, pertumbuhan pendapatan, margin kotor, pemasukan

pengoperasian, margin bersih, pendapatan per lembar saham, dan aliran kas.

Pengukuran keuangan merefleksikan strategi yang dipilih dari periode

perencanaan terbaru dan, dalam derajat tertentu, akumulasi dari semua

periode perencanaan sebelumnya.

• Pengukuran Pelanggan

Pengukuran pelanggan dimaksudkan untuk menaksir pengaturan hubungan

dengan pelanggan yang dilakukan oleh perusahaan.

• Pengukuran Proses Internal Bisnis

Pengukuran proses internal bisnis berfokus pada operasi didalam perusahaan.

Lebih jelas, sekelompok pengukuran ini berfokus pada aktivitas tambahan

yang bernilai kritis yang mengarah kepada kepuasan pelanggan dan

menambah nilai pemegang saham.

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

66

• Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan

Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan mencakup pekerja, sistem

informasi, dan pengukuran motivasi. Pengukuran terhadap pekerja

berhubungan dengan penyeleksian, pelatihan, usaha mempertahankan, dan

kepuasan.

Sumber : Kaplan, Norton, Using the Balanced Scorecard as a Strategic Management System, 1995. dikutip

dari Rayport dan Jaworsky (2003,p278)

Gambar 2.13 : Strategi Balanced Scorecard dalam Syarat-Syarat Operasional

FINANCIAL Untuk sukses secara finansial, bagaimana kita harus tampil

kepada pemegang saham kita?

PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Untuk mencapai visi kita, bagaimana kita akan menopang kemampuan kita untuk berubah dan

menjadi lebih baik?

PELANGGAN Untuk mencapai visi kita,

bagaimana kita harus tampil kepada pelanggan?

PROSES INTERNAL BISNIS

Untuk memuaskan pemegang saham kita dan pelanggan,

pada bisnis apa kita mengungguli?

Visi dan

Strategi

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

67

Selain Balance Score Card, terdapat metode lain yang juga dapat digunakan

untuk mengukur kesehatan perusahaan online. Terdapat lima tahap didalam

Performance Dashboard, yaitu :

• Tahap Satu : Menyambungkan Strategi Bisnis

Tahap pertama dalam proses adalah menyambungkan strategi bisnis. Strategi

bisnis memiliki enam tingkatan, yaitu : analisis peluang pasar, model bisnis,

rancangan tampilan muka pelanggan, pemberian merek, implementasi, dan

evaluasi.

• Tahap Dua : Menerjemahkan Strategi ke dalam Hasil yang Diinginkan

Tahap kedua dalam proses adalah menentukan tindakan kunci dan hsil yang

diinginkan pada area kinerja yang spesifik. Sebagai contoh, kita

mengidentifikasi lima area dimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Mempertimbangkan rancangan tampilan muka pelanggan dan area hasil.

Disini sasaran kita adalah meningkatkan kebutuhan pelanggan.

• Tahap Tiga : Memilih Metode Pengukuran

Tahap ini mengambil area hasil dan mengidentifikasi metode pengukuran

tertentu yang merefleksikan hasil yang diinginkan. Jadi, kita akan menetukan

metode pengukuran yang paling tepat untuk melacak hasil yang diinginkan.

Lagi, kita tidak menentukan tingkatan yang tepat dari metode pengukuran

yang diinginkan tetapi cenderung mengisolasi metode pengukuran yang

dapat dikumpulkan, diukur dan dilacak setiap saat.

• Tahap Empat : Menghubungkan Metode Pengukuran dengan Leading

and Lagging Indicators

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

68

Tahap empat untuk menentukan Leading and Lagging Indicators dari

pengukuran dan untuk memetakan seluruh kelompok pengukuran.

• Tahap Lima : Menghitung Kinerja Saat Ini dan Sasaran

Tahap Lima adalah untuk menghitung tingkatan saat ini dan tingkatan

sasaran dari kinerja pengukuran yang dipilih.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok

69

2.9 Kerangka Berpikir

PanduanPerancangan Sistem

pemesanan oleh distributor (e-

commerce jenis B2B)

Analisis Strategi perusahaan dengan : SWOT

Tujuh Tahap Perancangan e-commerce oleh

Rayport dan Jaworsky

Menganalisis Lingkungan Bisnis dengan : Model 5 kekuatan Porter

Pelanggan(Skala Bisnis) memesan produk hanya melalui salesman yang datang,e-mail dan telepon

saja kepada PT Sari Ayu Indonesia

Beberapa masalah yang bisa saja muncul karena proses pemesanan yang melalui salesman yang datang, e-mail, fax dan telepon saja : • Pemesanan lewat salesman yang datang ke distributor cukup memakan waktu,dan perlu

mengeluarkan biaya operasional (gaji salesman, lembur, uang transport, kertas,dll) • Kurang praktis (harus input lagi ke dalam daftar pemesanan), bisa terjadi kesalahan

input dan butuh waktu

Ingin merancang aplikasi pemesanan yang lebih efisien dan efektif serta sistem penjualan korporasinya terintegrasi

Sistem pemesanannya dan penjualan terhadap pelanggan kurang efisien,kadang

terdapat human error, serta tidak terintegrasi antar cabang.