bab 2 landasan teori -...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung metode penelitian pada
penulisan skripsi ini. Teori yang akan dijelaskan adalah teori-teori yang digunakan
penulis dalam pengolahan data.
2.1 Teknik Industri
Gerald Smith (1995, PP10) Apa yang dimaksud dengan kualitas? menurut Gerald
Smith dalam bukunya yang berjudul Statistical Process Control, and Quality
Improvement. Terdapat banyak variasi dalam mendefinisikan kualitas, tetapi pada
umumnya kualitas masuk dalam 2 kategori maupun kombinasi dari 2 kategori tersebut.
Pasar aotomotive contohnya mengklasifikasikan kualitas dari kendaraannya kedalam
beberapa tipe dimulai dari kendaraan paling mewah sampai ke kendaraan yang memiliki
kualitas yang rendah. Disetiap level terdapat pembeli yang berbeda-beda yang akan
merasa nyaman dengan kelasnya tersebut. Pada umumnya perusahaan akan
menampilkan bahwa ini adalah produk terbaik kami, jika pembeli tidak merasa nyaman
dengan kualitas tersebut pembeli bisa meminta level yang lebih tinggi.
Pengertian kualitas yang lainnya menurut Gerald Smith adalah untuk memenuhi
kepuasan dari pelanggan. Banyak perusahaan yang menggunakan teori ini selama
bertahun-tahun, tetapi pada saat ini mereka bergerak kedepan dengan mendefinisikan
kualitas sebagai total customer satisfaction atau untuk memenuhi kepuasan pelanggan
secara keseluruhan. Untuk mewujudkan teori tersebut pelanggan harus mengetahui apa
17
kebutuhan dari konsumennya. Dan untuk di market yang besar, perusahaan harus
mengetahui kebutuhan konsumen ditiap level-nya. Konsumen adalah pendorong utama
dan pengendali untuk kualitas tersebut. Beberapa definisi dari kualitas adalah seperti
dibawah ini :
1. kualitas adalah kebutuhan untuk digunakan.
2. Kualitas bisa sesuai dengan spesifikasi dari produk.
3. Kualitas adalah memproduksi produk yang terbaik.
4. Kualitas adlaah sepenuhnya untuk memenuhi kepuasan konsumen.
Quality
Design Quality :The cost factor is build in.The specifications are a function of cost
Conformance Quality :How well the product
Conforms to specifiations.
Quality meansExcellence
or
both
Gambar 2.1 Definisi Kualitas
Dale H Besterfield (1994, PP1) Pengertian kualitas menurut Dale H. Besterfield
dalam bukunya yang berjudul Quality Control. Ketika expresi “quality” digunakan, kita
pada umumnya berpikir dalam kaitan dengan suatu produk yang sempurna atau jasa
yang dapat memenuhi bahkan melebihi harapan kami. Harapan ini muncul dari
kegunaan dan harga jual.
18
Dale H Besterfield (1994, PP1) Menurut ANSI/ASQC Standard A3-1987,
kualitas adalah keseluruhancorak dan karakteristik produk atau jasa yang membawa
kemampuan kita untuk mencukupi atau memenuhi kebutuhan yang dinyatakan.
Kebutuhan yang dinyatakan di sini ditentukan oleh kontrak, dimana mengimplikasikan
kebutuhan akan fungsi-fungsi yang diinginkan pasar dan harus diidentifikasi dan
digambarkan. Kebutuhan di sini melibatkan, kenyamanan, ketersediaan, perawatan,
kehandalan, kegunaan, harga, dan lingkungan hidup. Harga sangat mudah digambarkan
oleh monetary unit seperti dollars. Kebutuhan yang lain harus di gambarkan dengan
menentukan kegunaan-kegunaan dan karakteristik untuk memproduksi produk yang baik
atau pelayanan pengiriman kedalam spesifikasi.
Dale H Besterfield (1994, PP2) Quality Control adalah teknik yang digunakan
dan aktivitas untuk mencapai, mendukung, dan peningkatan kualitas dari produk atau
pelayanan. Itu melibatkan dan mengintegrasikan teknik dan aktivitas dibawah ini.
1. Spesifikasi apa yang dibutuhkan
2. Desain dari produk atau pelayanan bertemu dengan kebutuhan akan spesifikasi
3. Produksi atau instalasi bertemu dengan tujuan untuk memenuhi spesifikasi
4. Inspeksi atau pemeriksaan untuk menentukan kenyamanan dari spesifikasi
5. Tinjau ulang pemakaian untuk menyediakan informasi untuk merevisi spesifikasi
jika dibutuhkan.
Pengertian kualitas yang didapatkan dari internet akan di sebutkan dibawah ini :
1. Quality Control adalah untuk prosedur atau satuan prosedur yang diharapkan untuk
memastikan bahwa produk yang diproduksi atau performa dari pelayanan melekat
19
pada menggambarkan satuan dari kriteria kualitas atau bertemu dengan kebutuhan
dari client atau konsumen.
(http://whatis.techtarget.com/definition/0,,sid9_gci1127382,00.html).
2. Quality Control adalah langkah untuk meyakinkan produk dari perusahaan atau
pelayanan dari perusahaan adalah sesuatu yang tinggi kualitasnya.
(http://www.investorwords.com/3996/quality_control.html).
3. Didapatkan dari (http://www.praxiom.com/iso-definition.htm)
- Kenyamanan akan selalu bertemu dengan kebutuhan. Jika perusahaan mu bertemu
dengan kebutuhan, kamu bisa berkata bahwa ini sudah nyaman dengan kebutuhan
yang diinginkan.
- Catatan dari kualitas berisi bukti yang akan menunjukkan seberapa baik kebutuhan
akan kualitas yang djumpai atau seberapa baik performa dari proses kualitas
tersebut. Selalu mendokumentasikan apa yang terjadi dimasa lalu.
- Quality Control adalah menemukan sejumlah aktifitas atau teknik yang ditujukan
untuk memastikan bahwa semua kebutuhan akan kualitas sudah ditemukan. Dalam
urutan untuk mencapai tujuan, proses dimonitor atau diawasi dan permasalahan
performa kerja harus diselesaikan.
- Peningkatan kualitas menunjuk pada apapun yang harus ditingkatkan dari
kemampuan perusahaan jika bertemu dengan kebutuhan akan kualitas.
20
- Produk adalah hasil akhir dari proses. Produk bisa berupa nyata atau tidak nyata,
sesuatu berupa ide, perangkat keras atau perangkat lunak, informasi atau
pengetahuan, proses atau prosedur, pelayanan atau fungsi, consep atau creasi.
- Pengembangan berkelanjutan adalah susunan aktivitas yang merupakan rutinitas
dari perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan jika bertemu
dengan kebutuhan. Pengembangan berkelanjutan bisa dicapai dengan pengawasan
internal, meninjau ulang management, menganalisa data, dan mengimplementasi
perbaikan dan tindakan pencegahan.
2.1.1 SQC ( Statistic Quality Control)
Dale H Besterfield (1994, PP2) SQC adalah cabang dari quality control definisi
ini dikemukakan oleh Dale H Besterfield dalam buku yang berjudul Quality Control.
Dalam SQC terdapat beberapa tahap yaitu mengumpulkan data, menganalisis, dan
menginterpretasikan data untuk digunakan dalam aktivitas pengendalian kualitas.
Statistical Process Control adalah bagian dari SQC. Dimana dengan menggunakan SPC
proses produksi dapat dikontrol. Dengan penggunaan SPC beberapa teknik diperlukan.
Gerald Smith (1995, PP1) Menurut Gerald Smith pada saat ini banyak perusahaan yang
menggunakan SPC untuk mencapai efisien yang optimal, produktivitas yang optimal,
dan mengoptimalkan kualitas dari produk.
Gerald Smith (1995, PP5) Tools-tools SPC yang digunakan oleh penulis adalah
Histogram, Pareto Diagram, Peta Kendali, dan Fishbone. Berikut adalah penjelasan dari
tools-tools SPC tersebut.
21
2.1.1.1 Histogram
Gerald Smith (1995, PP5) histogram adalah grafik batang yang menunjukkan
frekuensi yang memiliki pergerakan yang spesifik. Histogram ini bisa mengidentifikasi
permasalahan tersebut pada point yang spesifik dalam proses. Dale H Besterfield (1994,
PP48-57) Histogram adalah gambar yang menunjukkan pergerakan frekuensi yang dapat
diukur. Histogram dibagi menjadi 2 yaitu data yang tidak dikelompokkan dan data yang
dikelompokkan. Data yang tidak dikelompokkan dpt dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 Contoh Tabel Histogram Non Grup
Jumlah cacat Tabulasi frequensi0 4 4 1 2 2 2 3 3 3 5 5 4 1 1 5 2 2
Dari data tersebut dapat diliat bahwa kemungkinan terjadinya cacat sebanyak 3
lebih besar dibandingkan yang lainnya. Pembuatan histogram dengan menggunakan
minitab 15.
Berikut adalah gambar histogram dari contoh tabel histogram diatas.
22
C1
Freq
uenc
y
543210
5
4
3
2
1
0
H is togr a m of C 1
Gambar 2.2 Histogram Contoh Tabel Histogram Non Grup
Group data digunakan pada jumlah data yang banyak, untuk membuat histogram jenis
ini digunakan rumus.
1. Menentukan banyaknya kelas
k = 1 + 3,3log n
2. Menentukan lebar kelas
L = k
xMinxMax −
Tabel 2.2 Contoh Tabel Histogram Grup
Interval Cacat Frekuensi Cacat4 – 7,2 2
7,3 – 10,5 2 10,6 – 13,8 1 13,9 – 17,1 3 17,2 – 20,4 1
23
C1
Freq
uenc
y
20.017.515.012.510.07.55.0
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
Histogram of C 1
Gambar 2.3 Histogram Contoh Tabel Histogram Grup
Dengan adanya histogram tersebut maka dapat menganalisa jumlah cacat
terbanyak dan memiliki kemungkinan terbesar untuk terjadi. Histogram penting dalam
SPC karena semua formula statistic digunakan untuk mengaplikasikan normal
probability distribution.
2.1.1.2 Diagram Pareto
Gerald Smith (1995, PP5) pareto diagram adalah sejumlah kejadian yang spesifik
yang digambarkan dalam diagram batang, bar terbesar menggambarkan permasalahan
utama atau yang terbesar, ini untuk menentukan prioritas dalam pemecahan masalah.
Dale H Besterfield (1994, PP15) Vilfredo Pareto (1848-1923), seorang pakar ekonomi
dalam pembelajarannya mengenai distribusi kekayaan di eropa, ia menemukan bahwa
terdapat sedikit orang yang memiliki banyak uang, dan banyak orang dengan sedikit
uang. Perbedaan distribusi kekayaan ini menjadi bagian yang turun temurun dalam teory
ekonomi. Dr. Joseph Juran menemukan bahwa konsep ini secara universal bisa
24
diterapkan di berbagai bidang. Dia mengkoinkan ucapan bagian vital dan memiliki
banyak kegunaan.
Pareto diagram adalah grafik dengan mengklasifikasikan rangking data secara
menurun dari kiri ke kanan. Pareto diagram digunakan untuk mengidentifikasikan
banyak permasalahan yang penting.
Diagram Pareto ini dapat digunakan sebagai alat interpretasi untuk hal-hal
berikut:
1. Menentukan frekuensi relative dan urutan pentingnya masalah-masalah atau
penyebab-penyebab dari masalah yang ada
2. Memfokuskan perhatian pada isu-isu yang kritis dan penting melalui pengurutan
prioritas terhadap masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah itu dalam
bentuk yang signifkan.
2.1.1.3 Peta Kendali
Gerald Smith (1995, PP5) peta kendali adalah grafik garis patah yang
mengilustrasikan proses berada dititik mana sejalan dengan waktu. Grafik ini bisa
menunjukkan seberapa spesifik pergerakan berubah. Peta kendali adalah tools dari SPC,
dan merupakan variabel chart yang terbaik disegala situasi. Peta Kendali merupakan
teknik membuat grafik statistik yang nilainya diukur berdasarkan hasil plot karakteristik
kualitas tertentu. Peta kendali digunakan untuk mengetahui apakah proses berada dalam
kendali statistik atau tidak. Pada dasarnya setiap peta kendali memiliki :
Garis tengah (Central Line), yang dinotasikan dengan CL.
25
Sepasang batas kontrol (Control Limits), yang dikenal sebagai batas kontrol atas
(Upper Control Limit / UCL), dan batas kontrol bawah (Lower Control Limit /
LCL).
Tebaran nilai – nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari
proses.
Peta kendali yang digunakan oleh penulis adalah peta kendali P berikut adalah
penjelasan mengenai peta kontrol P tersebut.
Peta Kontrol P
Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian
(penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item-item dalam kelompok yang
sedang di inspeksi. Dengan demikian peta kontrol p digunakan untuk
mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi syarat spesifikasi
kualitas atau proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan dalam suatu proses.
Dr.Kaoru Ishikawa (1968, PP79) Pembuatan peta kontrol p dapat dilakukan
mengikuti beberapa langkah berikut :
Rumus yang digunakan untuk pembuatan Pchart adalah :
1. Central Limit
oduksiPrCacatCL =
2. Upper Control Limit
[ ]in
p-1p3pUCL
⋅+=
26
3. Lower Control Limit
[ ]in
p-1p3pLCL ⋅−=
2.1.1.4 FishBone (Diagram Sebab Akibat)
Dale H Besterfield (1994, PP22) Cause-and-effect (CE) diagram adalah gambar
yang terdiri dari garis dan simbol yang menggambarkan arti hubungan antara efek dan
penyebab dari efek tersebut. CE ni ditumukan oleh Dr. Kaoru Ishikawa di tahun 1943
dan terkadang diagram ini disebut dengan Ishikawa diagram.
Bagaimana kegagalan kualitas terjadi? menurut Dr. Ishikawa kegagalan tersebut
dapat terjadi karena metode kerja, material, pengukuran, manusia, dan lingkungan.
Dale H Besterfield (1994, PP24) Diagram sebab akibat berguna untuk:
1. Analisa keadaan yang terjadi meningkatkan kualitas produk atau pelayanan, dan
meminimasi biaya.
2. Menghilangkan kondisi penyebab yang membuat produk tidak nyaman untuk
konsumen sehingga konsumen mengkomplain.
3. Mengstandarisasikan keadaan sekarang dan yang akan datang.
4. Mengedukasikan dan melatih pekerja dalam mengambil keputusan dan mengkoreksi
pergerakan dari aktivitas.
2.1.2 FMEA
Vincent Gaspersz (2002, PP246) dan Greg Brue (2002, PP125) FMEA adalah
sekumpulan petunjuk, sebuah proses untuk mengidentifikasi dan mendahulukan
masalas-masalah potensial (kegagalan). Dengan mendasarkan aktivitas pada FMEA
27
dapat difokuskan energi dan sumber daya pada usaha pencegahan, monitoring dan
rencana tanggapan yang paling mungkin untuk melakukan suatu perbaikan.
Metode FMEA mempunyai banyak aplikasi dalam lingkungan Six Sigma, untuk
mencari berbagai masalah bukan hanya dalam proses serta perbaikan kerja, tapi juga
dalam aktivitas pengumpulan data prosedur serta pelaksanaan Six Sigma. Prasyarat yang
diperlukan adalah dengan memberikan penekanan khusus untuk menghentikan masalah.
Konsep kunci penggunaan FMEA adalah :
1. Mendaftarkan masalah-maslah potensial yang dapat muncul.
2. Menilai masalah dengan menggunakan skala 1-10 untuk setiap kegagalan potensial
untuk 3 kategori berikut :
Occurance (O), suatu perkiraan probabilitas atau peluang bagi penyebab akan
terjadi dan menghasilkan modus kegagalan yang menyebabkan akibat tertentu.
Tabel 2.3 Skala Occurrence
Skala Kriteria Verbal Tingkat Kejadian
1 Tidak mungkin penyebab ini mengakibatkan kegagalan 1 dalam 1000000
2 3 Kegagalan akan jarang terjadi 1 dalam 20000
1 dalam 4000 4 5 6
Kegagalan agak mungkin terjadi 1 dalam 1000 1 dalam 400 1 dalam 80
7 8 Kegagalan adalah sangat mungkin terjadi 1 dalam 40
1 dalam 20 9
10 Hampir dapat dipastikan bahwa kegagalan akan terjadi 1 dalam 8 1 dalam 2
28
Severity (S), suatu perkiraan subyektif bagaimana buruknya pengguna akhir
akan merasakan akibat dari kegagalan tersebut
Tabel 2.4 Skala Severity
Skala Kriteria Verbal
1 Neglible Severity, kita tidak perlu memikirkan akibat ini akan berdampak pada kinerja produk. Pengguna akhir tidak akan memperhatikan kecacatan ini.
2 3
Mild Severity, akibat yang ditimbulkan hanya bersifat ringan, pengguna akhir tidak merasakan perubahan kinerja.
4 5 6
Moderate Severity, pengguna akhir akan merasakan akibat penurunan kinerja atau penampilan namun masih berada dalam batas toleransi.
7 8
High Severity, pengguna akhir akan merasakan akibat buruk yang tidak dapat diterima, berada di luar batas toleransi.
9 10
Potential Safety Problem, akibat yang ditimbulkan adalah sangat berbahaya dan bertentangan dengan hukum.
Detectibility (D), perkiraan subyektif bagaimana efektivitas dan metode
pencegahan atau pendeteksian.
Tabel 2.5 Skala Detectability
Skala Kriteria Verbal Tingkat Kejadian
1 Metode pencegahan atau deteksi sangat efektif. Tidak ada kesempatan bahwa penyebab akan muncul lagi. 1 dalam 1000000
2 3
Kemungkinan bahwa penyebab itu terjadi adalah sangat rendah.
1 dalam 20000 1 dalam 4000
4 5 6
Kemungkinan penyebab bersifat moderat, Metode deteksi masih memungkinkan kadang kadang penyebab itu terjadi.
1 dalam 1000 1 dalam 400 1 dalam 80
7 8
Kemungkinan penyebab itu masih tinggi. Metode pencegahan kurang efektif, penyebab masih berulang lagi
1 dalam 40 1 dalam 20
9 10
Kemungkinan penyebab itu terjadi sangat tinggi. Metode deteksi tidak efektif. Penyebab akan selalu terjadi
1 dalam 8 1 dalam 2
3. Risk Priority Number (RPN) merupakan hasil perkalian antara skala severity,
detectibility dan skala occurance, untuk memprioritaskan kegagalan potensial.
29
RPN = O × S × D
Melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko kegagalan, dengan
memfokuskan pada kegagalan potensial yang memiliki nilai RPN (prioritas) tertinggi.
2.2 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses, dan teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi. (Whitten dan
Bentley, 2004, p12). Sedangkan menurut Mathiassen et al. (2000, pp3-4), OOAD
merupakan metode untuk menganalisa dan merancang suatu sistem informasi dengan
menggunakan objek dan class sebagai konsep dasarnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem informasi adalah aplikasi
komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan
perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem Informasi adalah
sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang
diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat
guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem Informasi adalah satu
Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output
baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem informasi adalah
sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi
30
dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur
informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh
pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan
efisien.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi) Sistem informasi adalah
kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu
komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan
pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user).
(Nasimullah M.Saleh) (onno.vlsm.org/v11/ref-ind-1/network/pengantar-
teknologi-informasi-1999.rtf) Ada lima komponen sistem informasi yaitu hardware,
programs, data, procedures, dan people. Hubungan kelima komponen sistem informasi
tersebut dapat dilihat pada gambar-1 berikut :
Machine Human
Hardware Programs Data Procedures People
Instructions
Actors
Gambar 2.4 Lima komponen sistem informasi
Objek merupakan sebuah entitas yang memiliki identitas, status, dan perilaku
(Mathiassen et al., 2000,p4). Contoh dari objek misalnya karyawan, pelanggan.
Keduanya memiliki identitas yang berbeda-beda, memiliki status, dan prilaku yang
berbeda pula.
Bridge
31
Sedangkan class merupakan kumpulan objek yang memiliki struktur, pola
perilaku, dan atribut yang sama (Mathiassen et al., 2000,p4). Untuk dapat lebih
memahami objek, biasanya objek-objek tersebut sering digambarkan dalam bentuk
class.
Mathiassen et al. (2000, pp5-6) menyebutkan bahwa terdapat keuntungan
menggunakan OOAD diantaranya adalah:
1. OOAD memberikan informasi yang jelas mengenai context sistem,
2. Tidak hanya dapat mengatur data dalam jumlah yang besar tetapi juga dapat
mendistribusikan seragaman data ke seluruh bagian organisasi.
3. Berhubungan erat dengan analisa berorientasi objek, perancangan berorientasi
objek, user interface berorientasi objek, dan pemrograman berorientasi objek.
Mathiassen et al. (2000, pp14-15) menjelaskan empat buah aktivitas utama dalam
analisa dan perancangan berorientasi objek yang digambarkan dalam Gambar 2.4 berikut
ini.
32
Gambar 2.5 Siklus Pengembangan dengan OOAD
OOAD mencakupi empat perspektif melalui empat aktifitas utama, seperti pada
Gambar 2.4. Hubungan keempat aktifitas yang penting dan bertahap dapat berubah dari
satu proyek ke proyek lainnya. Sebagai notasi, akan digunakan Unified Modeling
Language (UML). Terdapat dua keuntungan dengan menggunakan UML, yaitu UML
dapat membangun suatu divisi di antara proses dan notasi dan UML memberikan akses
kepada pasar yang lebih luas dalam pengembangannya. Langkah awal yaitu dengan
memilih sistem.
pemilihan sistem didasarkan pada tiga aktifitas (Mathiassen, 2000, p25).
Aktifitas pertama berfokus pada tantangan: untuk mendapatkan kilasan mengenai situasi
dan cara orang dalam menginterpretasikan tantangan tersebut. Yang kedua, membuat
ComponentDesign
ArchitecturalDesign
ApplicationDomain Analysis
Problem DomainAnalysis
Specifications of components
Model
Requirementsfor use
Specifications of architecture
33
dan mengevaluasi ide untuk perancangan sistem. Yang ketiga, definisi sistem
diformulasikan dan dipilih. Situasi didefinisikan melalui rich picture. Rich picture
sebuah penggambaran informal yang mewakili pengertian ilustrator dari situasi tertentu.
Rich picture adalah sebuah gambaran dari proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Ide
mendeskripsikan bagian dari solusi yang dapat diringkas menjadi satu atau beberapa
definisi. Dan tujuan mendefinisikan sistem adalah untuk memilih sistem yang akan
dkembangkan.
Sistem definisi dengan menggunakan FACTOR adalah:
• Functionality: Fungsi sistem yang mendukung tugas application-domain.
• Application domain: Bagian dari suatu organisasi yang berhubungan dengan
administrasi, monitor, atau mengendalikan problem domain.
• Conditions: Dengan kondisi yang bagaimana sistem akan dikembangkan dan
digunakan.
• Technology: Semua teknologi yang digunakan untuk mengembangkan dan
menjalankan sistem.
• Objects: object yang utama didalam problem domain.
• Responsibility: tanggung jawab sistem (kegunaan) secara keseluruhan dalam
hubungannya dengan konteks sistem.
2.2.1 Problem Domain Analysis
34
Problem domain analysis merupakan salah satu aktivitas utama dalam analisa
dan perancangan berorientasi objek. Problem domain merupakan bagian dari situasi
yang diatur, diawasi, dan dikendalikan oleh sistem. Tujuan melakukan analisis problem
domain adalah mengidentifikasi dan memodelkan problem domain.
Analisis problem domain terbagi menjadi tiga aktivitas yang dapat dilihat pada
Gambar 2.5 (Mathiassen. 2000. p46) yaitu :
a. Memilih objek, class, dan event yang akan menjadi elemen model problem domain.
b. Membangun model dengan memusatkan perhatian pada relasi struktural antara class
dan objek.
c. Mendeskripsikan properti dinamis dan atribut untuk setiap class.
Gambar 2.6 Aktifitas dalam Analisa Problem Domain
Pada aktivitas classes, langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan
objek, classes kemudian menentukan even dan memasukkan event tersebut kedalam
event table. Yang dapat membantu menentukan event-event dari tiap class yang ada.
Object : Entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior.
Event : Insiden yang terjadi seketika yang melibatkan satu atau lebih object.
Class : Deskripsi dari sekumpulan objek yang saling berbagi struktur, behavioral
pattern, dan attributes.
35
Hasil dari aktivitas ini adalah sebuah statechart diagram yang menunjukkan
perubahan status dari masing-masing class yang dikarenakan oleh event tertentu mulai
dari initial state sampai dengan final state.
Kandidat dari struktur class terbagi 3 :
1. Generalisasi,
Dalam hubungan generalisasi, terdapat dua jenis class, yaitu class supertype dan
class subtype. Class supertype atau class induk memiliki atribut dan behavior
yang umum dari hirarki tersebut. Class subtype atau class anak memiliki atribut
dan behavior yang unik dan juga memiliki atribut dan behavior milik class
induknya.
Gambar 2.7 Hubungan Generalisasi
2. Agregasi,
Agregasi merupakan hubungan yang unik dimana sebuah objek merupakan
bagian dari objek lain. Hubungan agregasi tidak simetris dimana jika objek B
merupakan bagian dari objek A, namun objek A bukan merupakan bagian dari
objek B.
Passenger Car
Private CarTaxi
Account
LoanChecking Bank book
Service
Person
EmployeeCustomer
36
Gambar 2.8 Hubungan Agregasi
3. Asosiasi.
Asosiasi merupakan hubungan statis antar dua objek atau class. Hubungan ini
menggambarkan apa yang perlu diketahui oleh sebuah class mengenai class
lainnya. Hubungan ini memungkinkan sebuah objek atau class mereferensikan
objek atau class lain dan saling mengirimkan pesan.
Gambar 2.9 Hubungan Asosiasi
2.2.2 Aplication Domain Analysis
4..*
1..* 1
1 1 1 1
1
Body Motor Wheel
Cam Shaft Cylinder
Car
1 2..*
Car Person 0..*
1..*
37
Sama seperti analisis problem domain, analisis application domain juga terdiri
dari beberapa aktivitas antara lain:
a. Menentukan penggunaan sistem dan bagaimana sistem berinteraksi dengan user.
b. Menentukan fungsi dan kemampuan sistem dalam mengolah informasi.
c. Menentukan kebutuhan interface sistem dan merancang interface.
Berikut ini merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada saat
melakukan analisis application domain.
Gambar 2.10 Aktivitas Analisis Application Domain.
Dalam aktivitas usage, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat actor
table yang dapat membantu menentukan actor dan use case yang berkaitan. Langkah
selanjutnya adalah membuat use case diagram sehingga terlihat lebih jelas interaksi
antara actor dengan masing-masing use case. Setelah use case dibuat, use case tersebut
dijabarkan dalam use case spasification untuk penjelasan mengenai use case lebih
lanjut.
Function merupakan fasilitas sistem yang menjadikan sistem tersebut berguna
bagi actor. Terdapat empat jenis function (Mathiassen et al., 2000, p231), antara lain:
• Update
38
Fungsi update diaktifkan oleh event problem domain dan menghasilkan perubahan
status model.
U p d a te*
I F MA D
P D
*
Gambar 2.11 Fungsi: Update
• Signal
Fungsi signal diaktifkan oleh perubahan status model dan menghasilkan reaksi di
dalam context.
S ign a l
*
I F MA D
P D
Gambar 2.12 Fungsi: Signal
• Read
Fungsi read diaktifkan oleh kebutuhan actor akan informasi dan menghasilkan
tampilan model sistem yang relevan.
R e a d
*
I F MA D
P D
39
Gambar 2.13 Fungsi: Read
• Compute
Fungsi compute diaktifkan oleh kebutuhan actor akan informasi dan berisi
perhitungan yang dilakukan baik oleh actor maupun oleh model. Hasilnya adalah
tampilan dari hasil perhitungan yang dilakukan.
C o m p u te
*I F M
A D
P D
Gambar 2.14 Fungsi: Compute
Spesifikasi dari function adalah:
• Simple: function yang mudah dilakukan, misalnya membuat data baru.
• Medium: function yang memerlukan keterjelasan data, misalnya membuat janji.
• Complex: function yang membutuhkan data yang lengkap dan detail, misalnya
memberikan daftar janji yang mungkin dilakukan.
• Very complex: function yang mempunyai beberapa function di dalamnya, misalnya
membuat jadwal.
Setelah function dari setiap use case di identifikasi maka function-function
tersebut dimasukkan kedalam sequence diagram dan dilanjutkan dalam pembuatan
navigation diagram yang merupakan skema untuk menggambarkan hubungan tiap form
dari aplikasi yang akan dibuat.
40
Interface adalah fasilitas yang membuat model sistem dan function dapat
berinteraksi dengan actors, yang dilakukan dalam tahap Interface adalah (Gambar 2.14):
Gambar 2.15 Aktifitas dalam Tahap Interface
• User interface harus dapat mewakili hubungan model dan function dengan user
secara jelsa dan mudah dimengerti.
• Interface yang baik dilandaskan akan kebutuhan user dan bagaimana sistem akan
digunakan.
• Analisis harus dilakukan berdasarkan deskripsi yang jelas tentang user dengan
elemen-elemen yang terkait
2.2.3 Architectural Design
Function list
Class diagram Explore
patterns
Describe interfaceelements
Determine interface elements
Description ofinterfaces
Use cases Evaluate interface
elements
41
Architectural design berfungsi sebagai kerangka kerja dalam aktivitas
pengembangan sistem dan menghasilkan struktur komponen dan proses sistem.
Tujuannya adalah untuk menstrukturisasi sebuah sistem yang terkomputerisasi.
Tahap architectural design terdiri dari tiga aktivitas yaitu criteria, component
architecture, dan process architecture seperti yang digambarkan pada Gambar 2.15.
Gambar 2.16 Aktivitas Architectural Design
a) Criteria merupakan properti yang diinginkan dari sebuah arsitektur. Criteria
yang telah ditentukan oleh para peneliti untuk menentukan kualitas dari sebuah software
akan dijabarkan dibawah ini.
1. Usable adalah kemampuan sistem untuk beradapatasi dengan situasi
organisasi, tugas dan hal – hal teknis.
2. Secure adalah kemampuan untuk melakukan pencegahan terhadap akses yang
tidak berwenang.
3. Efficient adalah penggunaan secara ekonomis terhadap fasilitas technical
platform.
4. Correct adalah sesuai dengan kebutuhan.,
5. Reliable adalah ketepatan dalam melakukan suatu fungsi.
6. Maintainable adalah kemampuan untuk perbaikan sistem yang rusak.
42
7. Testable adalah penempatan biaya untuk memastikan sistem bekerja sesuai
dengan yang diinginkan.
8. Flexible adalah kemampuan untuk modifikasi sistem yang berjalan.
9. Comprehensible adalah usaha yang diperlukan untuk memperoleh pengertian
akan suatu sistem.
10. Reusable adalah potensi untuk menggunakan sistem pada bagian sistem lain
yang saling berhubungan.
11. Portable adalah kemampuan sistem untuk dapat dipindahkan ke technical
platform yang lain.
12. Interoperable adalah kemampuan untuk merangkai sistem ke dalam sistem
yang lain.
b) component architecture Menurut Mathiassen et al. (2000, p189), tujuan dari
components adalah untuk menciptakan sistem yang comprehensible dan flexible.
Component architecture adalah sebuah struktur sistem dari components yang saling
berhubungan. Aktifitas yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 2.16.
Gambar 2.17 Aktifitas dalam Desain Arsitektur-Component
43
• Komponen adalah server dan beberapa dari client.
• Server memberikan kumpulan dari operation (atau services) pada client.
• Client menggunakan server secara independent.
• Arsitektur yang baik untuk mendistribusikan system secara geografis.
• Bentuk distribusi dari bagian sistem harus diputuskan antara client dan server.
Pada Tabel 2.6 akan diperlihatkan macam-macam distribusi untuk Client/Server.
Tabel 2.6 Lima Macam Distribusi Client/Server
Client Server Arsitektur U U + F + M Distributed Presentation U F + M Local Presentation
U + F F + M Distributed Functionality U + F M Centralised Data
U + F + M M Distributed Data
c) Proces atau lebih kita kenal dengan deployment diagram Menurut Mathiassen et
al. (2000, p209), tujuan process adalah untuk mendefinisikan struktur program secara
fisik. Aktifitas yang dilakukan diperlihatkan pada Gambar 2.17.
Class diagram and component specifications
Deployment diagram
Distribute program
Identify shared
Select coordination mechanisms
Explore distribution patterns
Explore coordination patterns
44
Gambar 2.18 Aktifitas dalam Desain Arsitektur-Process
• Komponen yang berbeda perlu ditempatkan pada prosesor yang berbeda.
• Pertama, pisahkan objek yang aktif dari komponen program yang pasif.
• Kedua, tenutkan prosesor yang tersedia.
• Distribusikan komponen program dan objek aktif kepada prosesor tersebut.
2.2.4 Component Design
Tujuan dari komponen model adalah untuk memberikan data yang sekarang dan
data historis ke user dan sistem yang lainnya. Informasi yang di simpan berhubungan
dengan sistem yang ada didalam problem domain. Hasil dari aktifitas komponen model
adalah class diagram dari aktivitas analisis yang direvisi. Yang akan direvisi adalah
model class yang mempunyai hubungan many-to-many sehingga akan menambah class
baru di antaranya.