bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 pengertian...
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEO RI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Internet
Menurut Coupey (2001,p8), internet secara sederhana diartikan sebagai
komunikasi antara konsumen, pemasar,dan jutaan organisasi lainnya.
Menurut Mcleod (2001, p73), Internet memungkinkan suatu jaringan
komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tapi juga
mencakup para pelanggan.
Menurut Turban (2004,p687), internet adalah jaringan kom unikasi global
yang menyediakan konektivitas langsung kepada setiap orang melalui LAN via
ISP (Internet Service Provider).
Menurut Chaffey et al.(2000,p59) internet merupakan jaringan fisik yang
menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia.
Berdasarkan survey penggunaan internet di Indonesia yang dilakukan oleh APJII
terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet yait u :
Gambar 2.1 Penggunaan Internet di Indonesia
7
2.1.2 Keuntungan Internet
Menurut Chaffey et al.(2000,p10), Keunt ungan dari Internet terdiri dari 6C,
yaitu :
• Cost Reduction
Dapat di capai melalui pengurangan kebutuhan untuk penjualan dan
pemasaran yang di tangani lewat telepon dan pengurangan biaya cetak
dan distribusi materi pemasaran, yang semuanya akan di terbitkan dalam
situs Web.
• Capability
Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan layanan
baru serta pencarian pangsa pasar baru.
• Competitive Advantage
Jika sebuah perusahaan memperkenalkan kemampuan baru sebelum
pesaingnya, maka akan mendapatkan keuntungan hingga pesaingnya
memiliki kemampuan yang sama.
• Communication Improvement
Hal ini meliputi peningkatan komunikasi dengan pelanggan, staff,
pemasok, dan distributor.
• Control
Internet dan Intranet menyediakan penelitian pemasaran yang lebih baik
melalui pelacakan perilaku konsumen dan cara staff perusahaan
memberikan pelayanan.
8
• Customer Service Improvement
Di capai dengan database interaktif yang mendukung ketersediaan stok
atau pertanyaan-pertanyaan mengenai layanan pelanggan.
2.1.3 Komponen Internet
2.1.3.1 World- Wide-Web(WWW)
Menurut Coupey (2001,p12), World-Wide-Web adalah jaringan
dari elektronik dokumen, yang sering di sebut Halaman Web dimana
halaman tersebut dapat berisi tulisan, graphic, serta audio dan Video
format.
Menurut Chaffey et al.(2000,p12), World Wide Web adalah
sebuah penengah penghubung unt uk mempublikasikan informasi dalam
sebuah internet. Dapat diakses melalui web browser, dimana menampilkan
halaman-halaman sit us/web.
2.1.3.2 Browser
Menurut Chaffey et al.(2000, p70), Web-browser adalah soft ware
untuk mengakses informasi dalam World- Wide-Web(WWW) yang
tersimpan didalam web dalam web server.
2.1.3.3 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Menurut Chaffey et al.(2000,p71) Hypertext Transfer
Protocol(HTTP) adalah standar yang mendefinisikan cara informasi
dikirimkan melalui internet.
9
2.1.3.4 Hypertext Markup Language(HTML)
Menurut Chaffey et al.(2000,p73) Hypertext Transfer
Protocol(HTML) adalah format standar yang digunakan untuk
mendefinisikan text dan layout dari halaman web.
2.1.3.5 Web Server
Menurut Chaffey et al.(2000, p68) Web server adalah tempat
untuk digunakan menyimpan halaman web yang diakses oleh Web Browser
di dalamnya berisi database customer atau informasi produk yang bisa
didapatkan melalui sebuah browser.
2.1.3.6 Web Browser
Menurut Chaffey et al.(2000, p68) web browser seperti Netscape,
Microsoft Internet Explorer menyediakan cara yang mudah untuk
mengakses dan melihat informasi yang disimpan sebagai dokumen web
pada server yang berbeda.
2.1.4 PHP
Menurut Welling dan Thompson (2003, p2), PHP adalah bahasa
scripting untuk sisi server yang dirancang secara khusus untuk web. Dalam
halaman HTML dapat dimasukkan kode-kode PHP yang akan dijalankan
setiap kali halaman tersebut dieksekusi. Kode-kode PHP akan
diinterpretasikan pada server web dan menghasilkan HTML atau output
yang akan dilihat oleh pengunjung web.
10
Menurut Nugroho(2004, p140), PHP merupakan bahasa standar
yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa program yang
berbentuk script yang diletakkan di dalam server web.
2.1.5 Dreamweaver
Menurut Rickyanto, (2001,p3), Macromedia Dreamweaver adalah
tools HTML editor profesional unt uk mendesain, melakukan coding dan
pengembangan website,web page, dan web application. Tools ini memiliki
fitur visual editing yang memungkinkan user membangun halaman web
tanpa harus menulis barisan kode HTML.Dreamweaver membantu
membangun dynamic database-backed web applications dengan
menggunakan bahasa server seperti ASP,ASP.NET,ColdFusion Markup
Language (CFML), dan JSP dan PHP.
2.1.6 Flash
Menurut Wijaya (2003, p1), Macromedia Flash adalah soft ware
yang dipakai luas oleh para profesional web karena kemampuannya yang
mengagumkan dalam menampilakn multimedia, gabungan antara grafis,
animasi, suara, serta interaktivitas bagi pengguna internet. Macromedia
Flash memiliki beberapa fitur, yait u User Interface, Component,
ActionScript, dan Toolbar.
11
2.1.7 MySQL
Menurut Nugroho, (2004,p29), My SQL adalah salah satu jenis
database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya di sebabkan MySQL
menggunakan SQL sebagai bahan dasar untuk mengakses database. Selain
itu,ia bersifat freeware pada bagian platform (kecuali pada windows, yang
bersifat shareware). Software MySQL sendiri dapat di-download dari
http://www.mysql.org atau http://www.mysql.com
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System ). Itulah sebabnya istilah seperti table,record, dan tuple digunakan
pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau
sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris
mengandung satu atau beberapa kolom.
2.1.8 Pemasaran
2.1.8.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2006, G5), pemasaran adalah
proses dari perencanaan dan eksekusi terhadap konsep, harga,
promosi dan distribusi dari ide, barang dan layanan untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan
organisasi.
Menurut Mohammed et al.(2003, p3), pemasaran adalah
proses perencanaan, pelaksanaan konsep, pemberian harga,
promosi dan distribusi ide, barang, dan jasa unt uk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan induvidu dan organisasi.
12
2.1.8.2 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2008, p9-p12), terdapat lima konsep yang
dapat dijadikan sebagai landasan bagi suatu organisasi untuk
melaksanakan strategi pemasaran, diantaranya:
1. Konsep produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan lebih memilih
produk yang m udah didapat dan murah harganya. Oleh karena
itu, manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efesiensi produksi dan cakupan distribusi yang luas
2. Konsep produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan lebih memilih
produk yang menawarkan mut u, kinerja terbaik, atau hal-hal
inovatif lainnya. Oleh karena it u, manajemen harus
mencurahkan perhatiannya terus-menerus pada perbaikan dan
pengembangan mutu produk.
3. Konsep penjualan
Konsep ini beranggapan bahwa konsumen enggan membeli
produk, sehingga perlu didorong untuk membeli, terkecuali
suatu perusahaan menjalankan usaha seperti promosi dan
penjualan yang efektif unt uk meransang pembelian.
4. Konsep pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebut uhan, keinginan pasar,
serta memberi kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
13
dan efisien dibandingkan pesaingnya. Konsep ini bersandar
pada empat pilar utama, yakni : pasar sasaran, kebut uhan,
pemasaran yang terkoordinir, dan keuntungan.
5. Konsep pemasaran bersifat sosial
Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah
menentukan kebut uhan, keinginan, serta kepentingan pasar
dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan pesaingnya, dengan cara mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep ini membutuhkan keseimbangan antara keunt ungan
perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kepentingan umum.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian E-Marketing
Menurut Mohammed et al. (2003, p4), e-marketing adalah proses
dari membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan melalui
aktivitas online yang memfasilitasi pert ukaran ide, produk, dan layanan
yang memenuhi tujuan kedua belah pihak.
Menurut Reedy, Schullo, & Zimmerman (2000, p4), electronic
marketing adalah seluruh aktivitas yang online atau berbasis electronic
yang memfasilitasi proses manufakt ur barang dan jasa oleh produsen untuk
memuaskan pelanggan. Electronic marketing memanfaatkan teknologi
jaringan unt uk mengkoordinasi penelitian pangsa pasar, membantu
pengembangan produk, mengem bangkan strategi dan taktik unt uk memikat
14
pelanggan, menyediakan distribusi online, mempertahankan catatan
pelanggan, menciptakan kepuasan pelanggan, dan mengumpulkan umpan
balik pelanggan. Electronic marketing memajukan program pemasaran
yang mendukung tujuan-tujuan perusahaan melaksanakan e-commerce.
Menurut Menurut Reedy, Schullo, & Zimmerman (2000, p4),
electronic marketing adalah seluruh aktivitas yang online atau berbasis
electronic yang memfasilitasi proses manufaktur barang dan jasa oleh
produsen untuk memuaskan pelanggan. Electronic marketing
memanfaatkan teknologi jaringan untuk mengkoordinasi penelitian pangsa
pasar, membant u pengem bangan produk, mengembangkan strategi dan
taktik untuk memikat pelanggan, menyediakan distribusi online,
mempertahankan catatan pelanggan, menciptakan kepuasan pelanggan, dan
mengumpulkan umpan balik pelanggan. Electronic marketing memajukan
program pemasaran yang mendukung tujuan-tujuan perusahaan
melaksanakan e-commerce.
Menurut Chaffey et al. (2001, p6), Internet marketing atau
pemasaran berbasis internet dapat didefinisikan sebagai penggunaan
internet dan teknologi digital unt uk mencapai tujuan pemasaran dan
mendukung konsep pemasaran modern. Teknologi-teknologi ini mencakup
media internet dan media digital lainnya seperti kabel dan satelit yang
digunakan bersama perangkat keras dan perangkat lunak yang
memungkinkan operasi dilaksanakan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa e-marketing adalah proses pemasaran
secara online atau dengan media elektronik khususnya jaringan internet
15
dan aplikasi web yang bertujuan mempertahankan hubungan dengan
pelanggan dan memuaskan kebut uhan kedua belah pihak melalui
pertukaran barang dan jasa.
2.2.2 Komponen E-Marketing
Menurut Mohammed et al. (2003, p4), membagi definisi Internet
Marketing menjadi lima komponen, yait u :
1. Proses
Ada tujuh tahap dari proses Internet Marketing yaitu : farming the market
opportunity, formulating the marketing strategy, designing the customer
experience, crafting the customer interface, designing the marketing
program, leveraging customer information through technology, dan
evaluating the result of the marketing program as a whole. Tujuh tahap
tersebut harus dikoordinasi dan konsisten secara internal.
2. Membangun dan Memelihara Hubungan dengan Pelanggan
Program pemasaran meliputi tiga tahap dalam membangun hubungan
dengan pelanggan sasaran, yaitu : kesadaran, eksplorasi, dan komitmen.
Tetapi tujuan dari Internet Marketing tidak hanya untuk membangun
hubungan dengan pelanggan online, tetapi juga dengan pelanggan offline.
3. Online
Internet marketing tentunya dilakukan secara online. Hal ini menunjang
pemasaran bahwa keberadaan suatu website tidak hanya sebagai katalog
16
online tetapi juga dapat berkomunikasi antara pelanggan dengan
perusahaan.
4. Pertukaran
Perubahan yang selalu terjadi harus dapat ditangani oleh para staff
marketing. Teknologi yang semakin cepat berubah membuat marketing
haruslah dikelola sekreatif mungkin.
5. Kepuasan Dari Kedua Belah Pihak
Tujuan perusahaan di dalam pertukaran adalah untuk memberikan
kepuasan pada kedua belah pihak. Kedua belah pihak ini diantaranya
adalah antara pelanggan dengan perusahaan, pemasok dengan perusahaan,
pemegang saham dengan perusahaan, karyawan dengan perusahaan. Jika
sudah tercapai, maka pert ukaran tersebut bisa dikatakan seimbang.
2.2.3 Manfaat E-Marketing
Menurut Mohammed et al (2003, p96 – p97) pengaruh internet marketing
terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4, yakni:
• Peningkatan segmentasi
Dengan penggunaan internet segmentasi pasar semakin luas
sehingga jangkauan pemasaran juga semakin luas. Internet tidak
membatas luasnya jangkauan pemasaran karena seluruh konsumen di
seluruh dunia dapat mengkaksesnya dengan mudah melalui media
tersebut.
17
• Mengem bangkan strategi lebih cepat dalam cycletime
Dengan perputaran waktu yang lebih cepat dengan m udah maka
strategi marketing dapat lebih cepat pula dikembangkan. Strategi
marketing dapat dipengaruhi oleh peningkatan kecepatan yang
digunakan pihak marketing yang saling berbagi informasi melalui
internet.
• Peningkatan pertanggungjawaban dari usaha marketing
Informasi yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah dapat juga
meningkatkan strategi perusahaan sehingga kegiatan pemasaran
dapat dilakukan dengan lebih transparan.
• Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi opersional
bisnis.
Menurut Chaffey (2000, p130), e-marketing memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut :
1. Secara langsung
Meningkatnya jumlah penjualan dari pelanggan baru, pasar yan g
baru, pelanggan yang sudah ada. Pengurangan biaya dari
penjualan secara online, pengurangan atas biaya distribusi dan
pencetakan untuk kom unikasi pemasaran.
2. Secara tidak langsung
Meningkatnya brand, memenuhi harapan pelanggan atas sit us
web, umpan balik dari pelanggan atas produk yang dihasilkan,
18
manajemen informasi pemasaran dan informasi mengenai
pelanggan yang baik, peningkatan customer service.
2.2.4 Tujuh Tahap Rencana E-Marketing
Menurut Strauss (2009, p48), Tujuh elemen kunci perencanaan terdiri dari
analisis situasi, perencanaan strategis e-marketing, t ujuan, strategi e-
marketing, rencana implementasi, anggaran biaya, dan rencana evaluasi.
2.2.4.1 Analisis Situasi
Dalam tahap ini dibuat peninjauan mengenai lingkungan
perusahaan dan analisis SWOT, peninjauan mengenai rencana
pemasaran yang telah ada dan informasi lain mengenai
perusahaan, dan peninjauan mengenai tujuan e-business
perusahaan, strategi dan matriks kinerja.
2.2.4.1.1 Tahap Masukan
Menurut Rangkuti (2000, p21), Tahap ini pada
dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan
data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan
pengklasifikasian dan pra-analisis. Model yang dipakai
dalam tahap ini ada 3, yaitu External Strategic Faktors
Analysis (EFAS), Internal Strategic Faktors Analysis
(IFAS), dan matriks Profil Kompetitif (CPM).
19
2.2.4.1.1.1 Internal Strategic Factor Analysis (IFAS)
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Rangkuti (2000, p 24-26), setelah factor
faktor strategi internal suatu perusahaan
diidentifikasi, tabel IFAS (Internal\
Strategic Faktors Analysis Summary)
disusun untuk merum uskan faktor-faktor
strategi internal tersebut dalam rangka
Strength and Weakness perusahaan.
Berikut ini merupakan tahapan dalam
menyusun tabel IFAS (Internal Strategic
Faktors Analysis Summary) :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi
kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut
dengan skala 1.0 (paling penting) sampai
0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi
strategi perusahaan (semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total
1.00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3)untuk
masing-masing faktor dengan memberikan
20
skala mulai dari 4 (outstanding). Sampai 1
(poor), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaanyang
bersangkutan.Variabel yang bersifat positif
(semua variabel yang termasuk kategori
kekuatan) diberi nilai +1 sampai, +4
(sangat baik) dengan membandingkannya
dengan rata-rata industri atau dengan
pesaing utama. Sedangkan variabel yang
bersifat negatif kebalikannya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating
pada kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya
berupa skor pem bobotan untuk masing-
masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4.0 (outstanding) sampai 1.0
(poor).
5. Jumlahkan skor pem bobotan (pada kolom
4) untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis internal.
Skor total ini dapat digunakan untuk
21
membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnya dalam kelompok
industri yang sama.
2.2.4.1.1.2 External Strategic Factor Analysis
(EFAS)
Seperti yang dikemukakan oleh Rangkuti
(2000, pp 22- 23), setelah faktor-faktor
strategis external suat u perusahaan
diidentifikasi, tabel EFAS (External
Strategic Faktor Analysis Summary)
disusun untuk merum uskan faktor-faktor
strategis external tersebut dalam kerangka
Opportunities and Threats perusahaan.
Menurut Rangkuti, sebelum membuat
matrik faktor strategi external, perlu
diketahui terlebih dahulu faktor strategi
external (EFAS). Berikut ini merupakan
tahapan dalam menyusun tabel EFAS
(External Strategic Faktor Analysis
Summary) :
1. Susunlah faktor-faktor yang menjadi
peluang dan ancaman pada kolom 1.
22
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam
kolom 2, mulai dari 1.0 (sangat penting)
sampai 0.0 (tidak penting). Faktor
tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor
strategis.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) unt uk
masing-masing faktor dengan
memberikan skala m ulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1(poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating
untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi
rating +4, tetapi jika peluang kecil,
diberi rating +1). Pem berian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya, jika nilai ancaman sangat
besar, ratingnya adalah -4. Sebaliknya,
jika nilai ancamannya sedikit ratingnya
-1.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan
rating pada kolom 3, unt uk memperoleh
23
faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4.0
(outstanding) sampai 1.0(poor).
5. Jumlahkan skor pem bobotan (pada
kolom 4) unt uk memperoleh skor
pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis externalnya. Total skor ini
dapat dipergunakan unt uk
membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnya dalam kelompok
industri yang sama.
2.2.4.1.1.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM)
Menurut Rangkuti (2000, p27), Matriks
profil Kompetitif dipergunakan untuk
mengetahui posisi relatif perusahaan yang
dianalisis, dibandingkan dengan
perusahaan pesaing. Misalnya, ada dua
perusahaan pesaing. Perusahaan yang
24
ingin dianalisis diberikan peringkat yang
berbeda yang tergantung pada kondisi
relatif perusahaan pesaing. Nilai peringkat
dim ulai dari 1, jika perusahaan tersebut
kondisinya sangat lemah dibandingkan
dengan pesaing. Nilai 2 diberikan kepada
perusahaan yang kondisinya tidak begitu
lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai
3 diberikan kepada perusahaan yang
memiliki kondisi sedikit lebih kuat
dibandingkan dengan pesaing. Sedangkan
nilai tertinggi 4, diberikan kepada
perusahaan yang memiliki kondisi paling
kuat dibandingkan dengan perusahana
lainnya. Selanjutnya, untuk masing –
masing perusahaan, nilai rating ini
dikalikan dengan nilai bobot dari variabel
yang dipergunakan.
2.2.4.1.2 Tahap Pencocokan
Menurut Rangkuti (2000, p30), Setelah
mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya
adalah memanfaatkan sem ua informasi tersebut dalam
25
model – model kuantitatif perum usan strategi.
Sebaiknya kita menggunakan beberapa model
sekaligus agar dapat memperoleh analisis yang lebih
lengkap dan akurat. Model yang dapat digunakan
adalah Matriks SW OT, Matriks Internal Eksternal, dan
Matriks Grand Strategy.
2.2.4.1.2.1 Matriks SWO T
Menurut Rangkuti (2000, p31), Alat yang
dipakai untuk menyusun faktor – faktor
strategis perusahaan adalah Matriks
SW OT. Matriks ini dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis.
26
Tabel 2.1 Matriks SWOT
1. Strategi SO : strategi ini dibuat
berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yang
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatan peluang
sebesar-besarnya.
2. Strategi ST : strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
3. Strategi WO : strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan
yang ada.
Strenght – S
Daftar kekuatan
Weakness - W
Daftar kelemahan
Opportunities -O
Daftar peluang
Strategi SO
Gunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
Threats –T
Daftar ancaman
Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman
Strategi WT
Meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
27
4. Strategi WT : strategi ini didasarkan pada
kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman.
2.2.4.1.2.2 Matriks Internal Eksternal (IE)
Menurut Rangkuti (2000, p42), Matriks
internal eksternal ini dikembangkan dari
model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meluputi
parameter kekuatan internal perusahaan
dan pengaruh eksternal yang dihadapi.
Tujuan penggunaan model ini adalah
untuk memperoleh strategi bisnis di
tingkat korporat yang lebih detail.
Gambar 2.2 Matriks Internal Eksternal (IE)
Sumber : Rangkuti, 2000, p151
28
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9
sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya
kesem bilan sel it u dapat dikelompokkan
menjadi tiga strategi utama yaitu :
a. Growth strategy yang merupakan
pertumbuhan perusahaan it u sendiri (sel 1,
2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7
dan 8).
b. Stability strategy, adalah strategi yang
diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan.
c. Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9)
adalah usaha memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan
perusahaan.
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih
detail mengenai kesem bilan strategi yang
terdapat pada sem bilan sel IE matrik
tersebut diatas, berikut ini akan dijelaskan
tindakan dari masing – masing strategi
tersebut.
1. Strategi Pert umbuhan (Growth Strategy)
Didesain unt uk mencapai pertum buhan,
baik dalam penjualan, asset, profit, atau
29
kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat
dicapai dengan cara menurunkan harga,
mengembangkan produk baru, menam bah
kualitas produk atau jasa, atau
meningkatkan akses ke pasar yang lebih
luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan cara meminimalkan biaya sehingga
dapat meningkatkan profit. Cara ini
merupakan strategi terpenting apabila
kondisi perusahaan tersebut berada dalam
perrtumbuhan yang cepat dan terdapat
kecenderungan pesaing untuk melakukan
perang harga dalam usaha untuk
meningkatkan pangsa pasar.
2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi
dan Diversifikasi
Ada dua strategi dasar dari pertum buhan
pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi
pada sat u industri atau diversifikasi ke
industri lain. Berdasarkan hasil penelitian,
perusahaan yang memiliki kinerja yang
baik cenderung mengadakan konsentrasi,
sedangkan perusahaan yang relatif kurang
30
memiliki kinerja baik cenderung
mengadakan diversifikasi tersebut agar
dapat meningkatkan kinerjanya.
Jika perusahaan tersebut memilih strategi
konsentrasi, dia dapat tum buh melalui
integrasi horizontal maupun vertikal, baik
secara internal melalui sumber dayanya
sendiri atau secara eksternal dengan
menggunakan sumber daya dari luar. Jika
perusahaan tersebut memilih strategi
diversifikasi, dia dapat tumbuh melalui
konsentrasi atau diversifikasi konglomerat,
baik secara internal melalui pengembangan
produk baru, maupun eksternal melalui
akuisisi. Contoh strategi pertum buhan
adalah sel 1, 2, 5, 7, dan 8.
3. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (Sel
1)
Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat
dicapai melalui integrasi vertikal dengan
cara backward integration (mengambil
alih fungsi supplier) atau dengan cara
forward integration (mengambil alih
31
fungsi distributor). Hal ini merupakan
strategi utama untuk perusahaan yang
memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat
dalam industri yang berdaya tarik tinggi.
Agar dapat meningkatkan kekuatan
bisnisnya atau posisi kompetitifnya,
perusahaan ini harus melaksanakan upaya
meminimalkan biaya dan operasi yang
tidak efisien untuk mengkontrol kualitas
serta distribusi produk.
4. Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal
(Sel 2 dan 5)
Strategi pertumbuhan melalui integrasi
horizontal adalah suat u kegiatan untuk
memperluas perusahaan dengan cara
membangun di lokasi yang lain, dan
meningkatkan jenis produk serta jasa.
Jika, perusahaan tersebut berada dalam
industri yang sangat atraktif (sel 2),
tujuannya adalah unt uk meningkatkan
penjualan dan profit, dengan cara
memanfaatkan keuntungan economics of
scale baik di produksi maupun pemasaran.
32
Sementara jika perusahaan ini berada
dalam moderate attractive industry,
strategi yang diterapkan adalah konsolidasi
(sel 5). Tujuannya relatif lebih defensif,
yaitu menghindari kehilangan penjualan
dan kehilangan profit.
5. Diversifikasi Konsentris (Sel 7) Strategi
pertumbuhan melalui diversifikasi
umumnya dilaksanakan oleh perusahaan
yang memiliki kondisi competitive
position sangat kuat tetapi nilai daya tarik
industrinya sangat rendah. Perusahaan
tersebut berusaha memanfaatkan
kekuatannya untuk membuat produk baru
secara efisien karena perusahaan ini sudah
memiliki kemampuan manufakt ur dan
pemasaran yang baik. Prinsipnya adalah
untuk menciptakan sinergi dengan harapan
bahwa dua bisnis secara bersama - sama
dapat menciptakan lebih banyak profit
daripada jika melakukannya sendiri -
sendiri.
33
6. Diversifikasi Konglomerat (Sel 8)
Strategi pertum buhan melalui kegiatan
bisnis yang tidak saling berhubungan dapat
dilakukan jika perusahaan menghadapi
competitive position yang tidak begitu kuat
dan nilai daya tarik industrinya sangat
rendah. Kedua faktor tersebut memaksa
perusahaan it u melakukan usahanya ke
dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat
perusahaan tersebut mencapai tahap
matang, perusahaan yang memiliki
competitive position rata – rata cenderung
akan menurun kinerjanya. Unt uk itu
strategi diversifikasi konglomerat sangat
diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada
sinergi finansial daripada product market
sinergy (seperti ytang terdapat pada
strategi diversifikasi konsentris).
2.2.4.1.2.3 Matriks Grand Strategy
Menurut Rangkuti (2000, p46), Ide dasar
dari strategi ini adalah pemilihan dua
variabel sentral di dalam proses penent uan
tujuan utama grand strategy, dan memilih
34
faktor – faktor internal atau eksternal
untuk pertumbuhan atau profitabilitas.
MENGATASI KELEMAHAN
Gambar 2.3 Penentuan Matriks Grand Strategy
Sumber : Rangkuti (2000, p47)
2.2.4.1.3 Tahap Pengambilan Keputusan
2.2.4.1.3.1 Matriks Perencanaan Strategis
Kuantitatif (QSPM)
Teknik ini menentukan alternatif yang
paling baik. Untuk membuat matriks
QSPM maka akan digunakan masukan dari
Turn Around Integrasi Vertikal
Likuidasi Diversifikasi Konglomerat
INTERNAL II I EKSTERNAL
III
IV
Konsentrasi Integrasi horizontal
Pengem bangan produk
& pasar
Diversifikasi Konsentrik
Inovasi Joint venture
35
tahap 1 dan tahap 2 yang telah dilakukan
sebelumnya. Matriks QSPM ini digunakan
untuk menilai secara objektif strategi yang
dapat dijalankan, berdasarkan faktor
kesuksesan kritikal internal dan eksternal
yang telah dikenali sebelumnya.
2.2.4.2 Perencanaan Strategis E-Marketing
Menetapkan kesesuaian antara organisasi dengan rencana
strategisnya unt uk mengubah peluang pasar. Melakukan analisis
peluang pasar, permintaan dan analisis persediaan, dan analisis
segmen.
2.2.4.2.1 Market Opportunity Analysis (MOA)
Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p73), Analisis
peluang pasar adalah alat yang sangat penting baik
untuk pengusaha maupun manajer senior yang ingin
meningkatkan bisnisnya yang sekarang atau membuat
bisnis baru.
Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi
peluang yang berpotensi tinggi dan memulai membuat
ide tentang elemen yang diperlukan di dalam bisnis.
Kerangka kerja unt uk menganalisis kesempatan pasar
yang mana dapat memberikan perhatian pada
36
investigasi tingkat awal dari membuat ide-ide,
termasuk di dalamnya terdapat 7 tahapan, yaitu :
Identify the Unmet and/or Underserved Customer Need
Identify the Specific Customers a Company Will Pursue
Assess Advantage Relative to Competition
Asses the Company’s Resources to Deliver the Offering
Assess Market Readlines of Technology
Specify Opportunity in Concrete Terms
Assess Opportunity Attractiveness
Gambar 2.4 Framework for Market Opportunity
Sumber: Rayport dan Jaworski, 2003, p83)
1. Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh
pelanggan
Mengidentifikasi keperluan yang belum terpenuhi
oleh system yang sedang berjalan, yang diperlukan
oleh manager unt uk memeriksa 4 kunci lingkungan
37
dalam analisis kesempatan yaitu konsumen,
teknologi, perusahaan, dan persaingan. Pertemuan
dari 4 kunci ini unt uk inovasi e-business dimana
merupakan konfigurasi yang pantas dari segmen
konsumen, platform teknologi, sistem sum ber daya
perusahaan, dan kesempatan bersaing yang terus
menerus memberikan nilai konsumen yang khusus
dan masuk kedalam lingkungan baru dari
peningkatan kenyamanan konsumen, produktifitas,
dan kepuasan.
2. Mengidentifikasi siapa saja pelanggan perusahaan
Untuk menjadi efektif dan efisien, ini merupakan
hal-hal yang diperlukan dari perusahaan unt uk
mengetahui dimana kelompok konsumen yang
paling atraktif, kelompok yang harus dikejar,
kelompok yang tidak harus ditekankan, dan
penawaran apa yang di berikan pada segmen mana
yang ditargetkan. Ada beberapa acuan dalam
menentukan segmentasi pasar :
a. Geographic
Pembagian segmentasi pasar berdasarkan Negara,
wilayah, atau kotanya.
38
b. Demographic
Pembagian segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis
kelamin, pekerjaan, status keluarga, penghasilan,
dan lain sebagainya.
c. Firmographic
Pembagian segmentasi pasar berdasarkan variable
spesifik dari perusahaan, seperti jumlah pegawa-
pegawainya, atau ukuran perusahaannya.
d. Behavioral
Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan biasa
membeli dan menggunakan produk.
e. Occasion
Pembagian pasar berdasarkan situasi produk yang
dibut uhkan, dibeli, atau digunakan saat itu.
f. Psychographic
Pembagian segmentasi pasar berdasarkan gaya
hidup dan/atau kepribadian.
g. Benefit
Pembagian pasar berdasarkan keunt ungan atau
kualitas dari sebuah produk.
3. Mengidentifikasi siapa saja pesaing perusahaan
Untuk memperkirakan keunt ungan yang relatif para
manager harus mengerti arti dari persaingan pada
39
tingkat industry dan para pesaing yang khusus pada
tingkat perusahaan individu. Keuntungan bersaing
merupakan bagian dasar dari nilai konsumen
dimana perusahaan membuat sesuat u yang menarik.
Ada 2 tipe dasar dari keuntungan
persaingan yaitu kepemimpinan dari biaya dan
perbedaan. Nilai tidak ditentukan dari perusahaan
tapi dari para pem beli yang menunggu unt uk
membayar. Ada 2 jenis pesaing, yaitu :
1. Direct Competitor
Yait u pesaing langsung yang membahayakan
eksistensi perusahaan karena memiliki segmen
pasar yang sama.
2. Indirect Competitor
Pesaing yang secara tidak langsung membahayakan
eksistensi perusahaan, karena segmentasi pasarnya
berbeda atau mungkin jenis usahanya berbeda.
Indirect competitor mencakup 2 macam :
a. Subtitute Producer
Perusahaan yang meskipun bergerak di bidang
industri yang berbeda akan tetapi juga
memproduksi barang dan jasa yang memiliki fungsi
yang sama.
40
b. Adjacent competitor
Perusahaan yang tidak menawarkan barang dan jasa
yang merupakan barang subtitusi langsung akan
tetapi mereka memiliki potensi unt uk melakukan
hal tersebut.
4. Menilai sum ber daya perusahaan unt uk
menyampaikan penawaran.
Setelah fokus pada konsumen pada tahap awal telah
ditetapkan, perusahaan harus merencanakan
kapabilitas dan teknologi yang diperlukan unt uk
menyampaikan keuntungan dari penawaran. Tim
manajemen harus mengidentifikasi paling sedikit 3
atau 4 perkiraan untuk memenangkan sistem
sumber daya yang dapat dibuat atau diberikan
melalui mitra bisnis. Sistem sum ber daya ini
merupakan pusat unt uk menyampaikan keuntungan
baru dan harus memenuhi perjanjian dari
keunt ungan ketika dibandingkan dengan pemain
yang sedang dan prospektif dalam pasar yang
ditargetkan.
41
5. Menilai kesiapan pasar terhadap teknologi
Pada tahap ini yait u menilai kesiapan pasar
terhadap teknologi, hal yang perlu dinilai yaitu:
• Technology vulnerability, diluar arena kompetitif
dan pelanggan, perusahaan harus membuat
penilaian yang tinggi mengenai kepekaan
kesempatan tersebut dengan trend teknologi, baik
dalam masa penerapan teknologi baru dan efek dari
teknologi baru tersebut.
• Technology adoption, tim manajemen juga harus
mampu memberikan penilaian yang tinggi
terhadap perpindahan teknologi dan tingkat adopsi
dari teknologi yang berhubungan.
• Impact of new technology, teknologi baru apa yang
dapat secara radikal mengubah tingkat ekonomis
dari pengiriman penawaran atau membutuhkan
penyesuaian.
6. Menspesifikasi kesempatan yang ada jika
menggunakan internet
Untuk menjelaskan kesempatan itu dalam
langkah konkrit, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
42
Menjelaskan dengan jelas segmen yang ditargetkan
didalam sistem yang dipilih.
Mengartikulasikan nilai perencanaan pada
tingkatan yang tinggi.
Menerangkan elemen yang diharapkan dapat
member keuntungan bagi pelanggan
Mengidentifikasi kemampuan kritis dan sumber
daya yang dibut uhkan untuk member keuntungan
bagi pelanggan.
Memetakan “alasan untuk mempercayai” yang
kritis yang kemampuannya dikenali dan sumber
daya yang akan menjadi sumber yang relative
menguntungkan didalam kompetisi.
Mengkategorikan kemampuan kritis.
Menjelaskan bagaimana perusahaan
memaksimalkan kesempatan tersebut.
Menyediakan suatu awal penting yang menyangkut
kesempatan financial untuk perusahaan.
7. Menilai ketertarikan perusahaan terhadap peluang
Menilai peluang yang menarik merupakan dasar
dari pelaksanaan perkiraan untuk keuntungan
jangka panjang dalam industri yang khusus, yang
sebagai mana posisi persaingan perusahaan yang
43
relatif dengan industri tersebut. Unt uk membuat
penilaian “Maju atau Tidak Maju” dalam
penerapan aplikasi e-commerce yaitu dengan
menggunakan delapan acuan. Jika dari delapan
acuan tersebut lebih banyak positif dibandingkan
negative maka kem ungkinan besar perusahaan
tersebut memiliki kemungkinan positif unt uk
menerapkan e-commerce atau “Maju”. Delapan
acuan yang menentukan maju atau tidaknya dalam
menerapkan aplikasi e-commerce antara lain :
1. Competitive vulnerability
Faktor ini ditentukan dengan melihat kuantitas
pesaing yang ada, serta berapa banyak pesaing yang
telah menerapkan e-commerce, semakin sedikit
pesaing yang memenuhi kriteria diatas berarti
nilainya semakin positif.
2. Technical vulnerability
Faktor ini ditentukan dengan melihat ketersediaan
dan kemampuan sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan unt uk menjalankan aplikasi e-
commerce.
44
3. Magnitude of Unmet Need
Faktor ini ditentukan dari kemampuan e-commerce
untuk dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang tidak dapat dipenuhi oleh
perusahaan secara tradisional (offline). Jika ternyata
e-commerce dapat memenuhinya maka nilainya
positif.
4. Interaction between segments
Faktor ini ditentukan berdasarkan intentitas
interaksi antar segmen yang ada, semakin baik
interaksi yang tercipta berarti semakin positif pula
nilainya.
5. Likely Rate of Growth
Faktor ini ditentukan dari presentasi pertumbuhan
tahunan perusahaan itu sendiri semakin besar
pertumbuhan sebuah perusahaan maka semakin
positif nilainya.
6. Technology vulnerability
Perusahaan juga harus memiliki kemampuan
dengan level yang tinggi pada perkembangan
teknologinya baik dari segi teknologi yang ada
45
maupun dampak dari penggunaan teknologi yang
baru.
7. Market Size
Faktor ini ditentukan besar kecilnya pasar
perusahaan, semakin besar ukuran pasarnya berarti
semakin positif nilainya.
8. Level of profitability
Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan
perusahaan tersebut, semakin tinggi keuntungannya
berarti semakin mendukung e-commerce dan berarti
semakin positif nilainya.
2.2.4.2.2 Posisi
Menurut Mohammed (2003, p112-113) Positioning
berhubungan dengan mempengaruhi persepsi
konsumen akan suatu produk. Biasanya berarti
merancang pesan pemasaran sehingga produk bisa
dianggap unik dan bernilai bagi target pasar. Langkah
ini membutuhkan pemahaman mengenai posisi atau
persepsi produk di mata target pasar. Skenario unt uk
posisi perusahaan Brick and Mortar.
46
Foc
us o
f Eff
ort
Customer Similarity
Same Customers Different Customers
Entir
e Se
gmen
t
Blanket Targeting
• Menggunakan seluruh
strategi positioning saat
offline
• Menyediakan website
kenyamanan dan
mudah diakses
New-Opportunity Targeting
• Mengganti Seluruh
strategi positioning saat
offline
• Pembedaan posisi unt uk
melayani segmen yang
baru
Port
ions
of a
Seg
men
t
Beachhead Targeting
• Mengam bil sebagian
strategi saat offline
• Lebih berfokus pada
kebut uhan kelompok
kecil pelanggan
• Menekankan pada
keunt ungan yang ada
pada internet
Bleed-Over Targeting
• Menggunakan dua
positioning
• Positioning sebelumnya
masih digunakan
• Keuntungan tambahan
posisi seperti
memperbanyak
penawaran via internet
Tabel 2.2 Bricks and Mortar Positioning Scenarios
Sum ber: Mohammed (2003, p112)
i) Blanket Positioning, karena target segmennya tidak
berubah, maka strategi posisinya sama dengan strategi
posisi pada saat offline.
ii) Beachhead positioning, strategi posisinya hampir sama
dengan offline karena target posisinya merupakan
bagian dari target segmen offline, nam un akan
47
difokuskan pada kelompok konsumen yang lebih
kecil.
iii) Bleed-over positioning, strategi posisinya juga
menggunakan sebagian strategi pada segmen offline
karena sebagian target berasal dari target segmen
barunya.
iv) New opportunity positioning, disini perusahaan
melakukan reposisi terhadap penawaran mereka unt uk
menarik target segmen yang benar-benar baru.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p263-
265), strategi positioning terdapat 5 jenis, yait u :
i) More for More, dengan strategi ini produk atau jasa
dibebankan harga yang lebih tinggi tapi juga dengan
memberikan pelayanan dan kualitas yang lebih baik.
ii) More for the Same, ini bisa dilakukan dengan
menawarkan kelebihan-kelebihan untuk barang yang
sama disbanding dengan yang ditawarkan oleh
pesaing.
iii) The Same for Less, dilakukan dengan memberikan
harga yang lebih murah untuk barang yang sama.
iv) Less for Much Less, menawarkan lebih sedikit kepada
konsumen agar harganya pun bisa lebih rendah.
48
v) More for Less, menawarkan berbagai kelebihan nam un
dengan memberikan harga yang lebih rendah
2.2.4.2.3 Diferensiasi
Menurut Strauss (2009, 196) Differentiation adalah
proses menambahkan sejumlah arti dan nilai yang
berbeda unt uk membedakan apa yang ditawarkan
perusahaan dengan para pesaingnya.
Berikut adalah dimensi-dimensi dari differentiation,
baik online ataupun offline :
• Product Differentiation
Perbedaan tradisional off-line menekankan dimensi
produk; perbedaan dasar lain telah digunakan saat
perbedaan nyata yang kecil m uncul antara
mempersaingkan produk. Diferensiasi produk
adalah strategi e-marketing yang penting.
• Service Differentiation
Memberikan layanan yang berbeda dari
pesaingnya. Misal, customer service diberikan
kemampuan untuk menerima timbal balik dari
pelanggan melalui e-mail 24 jam sehari – bahkan
jika telepon operator dan customer service tidak
49
ditempat -- dan kemampuan untuk memberikan
respon lebih banyak kepada apa yang menjadi
perhatian pelanggan.
• Channel Differentiation
Internet memiliki 2 fungsi sebagai distribusi dan
jaringan komunikasi yang “ bebas tempat” dan
“bebas waktu”. Pelanggan bisa memesan variasi
produk yang lebih luas, kapanpun, pagi atau
malam, untuk pengiriman kemana saja di dunia.
• Personnel Differentiation
Dahulu, layanan individu dan hubungan one-to-one
antara penjual dan pembeli membutuhkan biaya
yang besar untuk melatih seseorang. Sekarang,
internet memungkinkan perusahaan unt uk
“menyampaikan produk dan layanan mereka
dengan biaya yang jauh lebih murah dan
menghilangkan elemen manusia”
• Image Differentiation
Perusahaan dapat membedakan dirinya dengan
membuat pengalaman yang unik unt uk
50
pelanggannya seperti layanan yang mengesankan,
dan sebagai timbal baliknya, merk menjadi
dikenal.
• Differentiation Strategies
Trout and Rivkin memberikan daftar spesifik unt uk
strategi diferensiasi :
1. Menjadi yang pertama masuk kepasar.
2. Menangkan atribut produk atau kualitas
produk dalam pikiran pelanggan
3. Demonstrasikan kepemimpinan produk
4. Manfaatkan sejarah perusahaan yang menarik
5. Mendukung dan mendemonstrasikan ide yang
berbeda
6. Sampaikan perbedaan
2.2.4.3 Tujuan
Mengindentifikasi sasaran um um dengan penggunaan strategi e-
business. Um umnya tujuan dalam rencana e-marketing memiliki
beberapa aspek, yait u :
• Task (apa yang harus dilakukan)
• Measurable (berapa banyak)
• Time frame (kapan dilakukan)
51
2.2.4.3.1 Online Strategies
Menurut Strauss (2009, p55), strategi online terdiri
dari :
• Online Advertising
Online advertising adalah bentuk promosi yangn
menggunakan internet dan world wide web (www)
dengan tujuan untuk menyampaikan pesan
pemasaran untuk menarik pelanggan. Contoh dari
online advertising adalah iklan kontekstual yang
muncul pada halaman hasil pencarian search
engine, banner ads, rich media ads, dan lainnya.
• Database Marketing
Database marketing adalah suatu bentuk pemasaran
langsung yang menggunakan database pelanggan
atau calon pelanggan unt uk menghasilkan
komunikasi yang dipersonalisasikan unt uk
mempromosikan produk dan jasa untuk tujuan
pemasaran.
• Direct Email
Direct email adalah format e-mail-based campaigns
dimana iklan dikirimkan ke sebuah daftar sasaran
52
penerima. Pesan dapat berupa teks, HTML, ataupun
rich media seperti iklan berbasis web lainnya bukan
khas pesan email.
• Online Sales
Online sales adalah suatu bentuk transaksi
penjualan yang berlangsung secara online melalui
web yang disediakan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
• Viral Marketing
Viral marketing adalah teknik-teknik pemasaran
yang menggunakan pra-jaringan sosial yang ada
untuk menghasilkan peningkatan kesadaran merek
atau untuk mencapai tujuan pemasaran lainnya
seperti penjualan produk.
2.2.4.4 Strategi E-Marketing
Mengidentifikasi arus pendapatan yang disarankan oleh model e-
business. Strateginya adalah dengan merancang penawaran, nilai,
distribusi, komunikasi dan strategi manajemen hubungan pasar.
53
2.2.4.4.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Strauss (2009, p52), 4P terdiri dari produk
(product), Harga (price), distribusi (place), dan
komunikasi (promotion).
1. Produk
Organisasi dapat menjual barang, jasa, ataupun iklan
di dalam situs. Perusahaan dapat menciptakan merk
dagang baru dari pasar online. Apabila perusahaan
mencoba menawarkan produk dengan online, ia harus
memecahkan masalah yang berbeda, contohnya warna
yang ditampilkan pada layar komputer akan berbeda
dengan warna sebenarnya. Perusahaan yang cerdik
akan mengam bil keunt ungan dengan memanfaatkan
teknologi informasi unt uk mengubah penawaran
online mereka.
2. Harga
Perusahaan harus menentukan bagaimana harga
produk online dapat dibandingkan dengan harga
offline. Untuk mendapat keputusan ini, perusahaan
harus menyadari individu melalui media online.
Menurut Strauss (2009,p247), ada 2 strategi harga
yang penting, yaitu:
54
• Harga tetap (fixed pricing)
Terjadi apabila penjual menetapkan harga dan
pembeli harus membeli atau meninggalkannya
tanpa perubahan harga.
• Harga dinamis (dynamic pricing)
Adalah strategi dimana perusahaan dapat
menawarkan harga yang berbeda ke setiap
pelanggan. Ada 2 tipe dari strategi harga ini, yait u
segmented pricing, dimana perusahaan menjual
barang atau jasa pada 2 harga atau lebih,
berdasarkan perbedaan segmen. Dan
negosiasi,dimana pelanggan dapat bernegosiasi
harga dengan perusahaan.
3. Distribusi
Distribusi adalah proses penyaluran barang dari 1
pihak ke pihak lainnya. Pendistribusian dapat berupa
pemasok, sponsor, dan lain-lain.
4. Komunikasi
Suatu proses lintas fungsional unt uk perencanaan,
pengeksekusian, dan mengawasi komunikasi yang di
desain untuk perolehan yang menguntungkan,
55
mempertahankan dan mengem bangkan pelanggan.
Komunikasi merupakan lintas fungsional karena setiap
hubungan perusahaan dengan pelanggan atau agen
membantu dalam membangun brand image
perusahaan.
2.2.4.4.2 Strategi Customer Relationship Management (CRM)
Menurut Strauss (2009,p358), 8 komponen penting
CRM yang digunakan untuk e-marketing berdasarkan
Gartner Group CRM model yait u: visi CRM, strategi
CRM, pengalaman pelanggan yang berharga,
kolaborasi organisasi, proses CRM, informasi CRM,
teknologi CRM, dan metriks CRM.
1. Visi CRM
Dalam menentukan visi CRM dimulai dengan
menentukan visi yang sesuai dengan budaya
perusahaan dan sesuai dengan brand perusahaan dan
nilai proposisi. Visi CRM juga harus memastikan
bagaimana menjaga privasi informasi dari setiap
pelanggan. Untuk dapat menjadi sukses, visi CRM
harus dim ulai dari atas dan menyaring seluruh
perusahaan unt uk menjaga agar perusahaan benar-
benar terfokus pada pelanggan.
56
2. Strategi CRM
Strategi CRM menentukan sasaran pasar serta tujuan
dari penerapan CRM. Tujuan CRM dapat melibatkan
karyawan, pelanggan, dan rekan bisnis dan
memerlukan proses menargetkan, memperoleh,
mempertahankan dan membangun hubungan. Tujuan
CRM secara umum mengacu pada loyalitas pelanggan
dan membangun ikatan dengan pelanggan melampaui
kebut uhan akan produk.
3. Pengalaman pelanggan yang berharga
Pada komponen ini, perusahaan berusaha memahami
kebut uhan pelanggan, mengamati harapan pelanggan,
mempertahankan kepuasan pelanggan, kolaborasi dan
umpan balik, serta interaksi dengan pelanggan.
Perusahaan harus mahir dengan berbagai teknologi
dan proses, fokus pada pelanggan dan preferensi
mereka, bukan capabilitas perusahaan.
4. kolaborasi organisasi
Perusahaan berkolaborasi didalam maupun diluar
organisasi. Didalam organisasi, tim lintas fungsional
bergabung unt uk fokus pada kepuasan pelanggan
untuk menciptakan budaya CRM. Diluar perusahaan,
57
ketika dua atau lebih perusahaan bergabung, hasilnya
sering melampaui apa yang m ungkin telah dicapai
masing-masing perusahaan baik disaluran distribusi
atau kolaborasi non-transaksional.
5. Proses CRM
Proses CRM melibatkan pemahaman dari customer
care life cycle yang terdiri dari proses menargetkan,
memperoleh, bertransaksi, melayani,
mempertahankan, dan semakin bert umbuh. Melalui
customer care life cycle, untuk fokus pada pelanggan
yang spesifik, langkah-langkah yang dilakukan
perusahaan yaitu:
• Mengidentifikasi pelanggan
Perusahaan memperoleh informasi tentang pelanggan
yang memiliki prospek melalui pelacakan otomatis
terhadap transaksi, layanan pelanggan, dan aktifitas
situs untuk membantu perusahaan mengidentifikasi
pelanggan terbaik yang memiliki nilai tertinggi,
kesetiaan tertinggi dan frekuensi pembelian tertinggi.
• Membedakan pelanggan
Setiap pelanggan mempunyai kebutuhan yang berbeda
dan internet telah membantu perusahaan unt uk
58
mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi
demografi, geografi, dan kebutuhan juga persamaan
dan perbedaan individu, dan menggunakan informasi
ini untuk meningkatkan keunt ungan.
• Menyesuaikan bauran pemasaran
Penyesuaian terjadi ketika perusahaan menyesuaikan
bauran pemasaran mereka untuk memenuhi kebutuhan
sasaran segmen kecil, bahkan untuk tingkat individu,
dengan menggunakan pemasaran elektronik.
• Interaksi
Interaksi dengan pelanggan adalah apa yang
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan untuk identifikasi dan diferensiasi dan
untuk mengevaluasi efektifitas dari penyesuaian
yang dihasilkan secara terus-menerus.
6. Informasi CRM
Perusahaan mengumpulkan informasi tentang
pelanggannya untuk dapat menyediakan nilai yang
lebih baik kepada setiap pelanggan dan prospek dalam
hal yang lebih akurat, tepat wakt u, dan tawaran yang
relevan. Perusahaan mendapatkan informasi dari
59
pelanggan dengan melacak perilaku mereka secara
elektronik.
7. Teknologi CRM
Untuk meningkatkan proses CRM, perussahaan
menggunakan teknologi yang terdiri dari company-
side tools(push) yang terletak pada sisi perusahaan dan
client-side tools(pull) yang terletak pada sisi
pelanggan.
Tabel 2.3 Company side tools (push)
Company-side tools Penjelasan
Cookies Cookies adalah file berukuran kecil yang
dit uliskan pada harddrive pengguna setelah
mengunjungi suat u website. Ketika
pengguna kembali ke situs tersebut, server
perusahaan akan mencari file cookie dan
menggunakannya untuk melakukan
personalisasi pada situsnya.
Web log analysis Setiap ali pengguna mengakses website,
kunjungan akan dicatat pada web server
log file. File ini akan menyimpan kegiatan
pengguna unt uk setiap halaman yang
dikunjungi, waktu yang digunakan unt uk
setiap halaman dan juga penjualan yang
dilakukan pengguna.
Data mining Data mining melibatkan ekstraksi
60
informasi prediktif yang tersembunyi
dalam database melalui analisis statistik.
Behavioral targeting Behavioral targeting terjadi ketika soft ware
mencatat perilaku pengguna melalui
website, kemudian mengirimkan isi web
yang sesua pada saat pemberitahuan.
Collaborative filtering Collaborative filtering mengumpulkan
pendapat pengguna dan membalas
pendapat tersebut secara real time.
Outgoing e-mail/distributed e-mail Perusahaan menggunakan database e-mail
untuk membangun hubungan dengan tetap
berhubungan dengan informasi yang
berguna dan tepat wakt u. E-mail dapat
dikirimkan untuk individu dengan
menggunakan distributed e-mail list.
Chats bulletin boards Perusahaan dapat menanggapi pengguna
dan membangun kom unitas dengan
menyediakan ruang untuk percakapan
pengguna pada website.
iPOS terminals Point Of Sales terminals yang interaktif
diletakkan pada ocunter penjual dan
digunakan untuk mendapatkan data dan
komunikasi yang ditargetkan saat ini.
Tabel 2.4 Client-side tools (pull)
Client-side tools Penjelasan
Agents Agents adalah program yang
menyelenggarakan fungsi atas nama
pengguna, seperti search engine dan
shopping agent.
61
Individualized web portal Halaman web pengguna dengan mudah
dikonfigurasikan di website seperti
myYahoo dan lainnya.
Wireless data services Wireless web portal mengirimkan data ke
telepon genggam, pager, dan PDA
pelanggan.
Web forms Web forms (HTML form) adalah istilah
istilah teknis unt uk formulir pada halaman
web yang mempunyai tempat-tempat yang
telah ditunjuk untuk pengguna untuk
menyerahkan informasi.
Fax on demand Dengan fax on demand, pelanggan
menelpon perusahaan, mendengarkan
menu suara otomatis dan memilih pilihan
untuk meminta fax dikirimkan pada topik
tertentu.
Incoming e-mails e-mail queries, complaint, dan pujian dari
pelanggan ataupun calon pelanggan
melalui e-mail.
RSS feeds Really simple sindication feeds adalah
format XML yang dirancang untuk berbagi
headline dan isi web lainnya.
8. Matriks CRM
Perusahaan menggunakan matriks CRM untuk menilai
nilai internet dalam kinerja CRM diantaranya
pendapatan, kepuasan pelanggan, dan kontribusi dari
setiap taktik CRM terhadap pengukuran.
62
2.2.4.5 Rencana Implementasi
Merancang taktik bauran e-marketing seperti penawaran jasa,
harga, distribusi atau rantai persediaan, dan bauran komunikasi
terintegrasi. Selain it u juga merancang taktik manajemen
hubungan, taktik pengumpulan informasi, dan merancang struktur
organisasi untuk mengimplementasi rencana.
2.2.4.5.1 Merancang Taktik Bauran Pemasaran
Dari strategi bauran pemasaran yang telah ditentukan
pada tahap sebelumnya, dirancang fit ur-fitur yang
sesuai dengan strategi tersebut. Fitur-fit ur ini akan
diimplementasikan untuk membantu perusahaan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.4.5.2 Merancang Taktik CRM
Perancangan taktik CRM dilakukan dengan
merancang dan mengimplementasikan fitur CRM yang
sesuai, sehingga perusahaan dapat meningkatkan
kualitas hubungan dengan pelanggan.
2.2.4.5.3 Merancang Taktik Pengumpulan Informasi
Taktik pengumpulan informasi ini dilakukan unt uk
mendapatkan informasi pelanggan dengan penggunaan
63
teknologi informasi agar dapat menjalankan proses
bisnis selanjutnya.
2.2.4.5.4 Merancang Taktik Berdasarkan Hasil Matriks
Grand Strategy
Dari tahap analisis situasi, telah didapatkan grand
strategy yang sesuai unt uk perusahaan. Strategi
tersebut diterapkan dan diimplementasikan unt uk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.4.5.5 Merancang Struktur O rganisasi Untuk
Mengimplementasikan Rencana E-marketing
Perusahaan harus memastikan bahwa organisasi telah
sesuai dengan rencana implementasi, maka akan
dilakukan perubahan pada struktur organisasi,
terutama pada bagian pemasaran.
2.2.4.5.6 Merancang Interface Pelanggan
Interface (antar muka) merupakan representasi dari
proposisi nilai yang dipilih oleh perusahaan
(Mohammed,2003 p161). Website memberikan
informasi yang signifikan bagi target pasar sekarang
dan target pasar prospektif. Jika dirancang dengan baik
akan mampu menarik segmen pasar baik yang
64
ditargetkan ataupun tidak. Ada tujuh hal yang perlu
diperhatikan (7C) :
a) Context, konteks dari situs menggambarkan tampilan
yang estetik dan fungsional.
b) Content, merupakan semua data digital yang
berpengaruh pada situs.
c) Community, merupakan hubungan yang terjalin
berdasarkan kesamaan ketertarikan.
d) Customization, kemampuan situs unt uk
memodifikasi atau dimodifikasi oleh setiap user.
e) Communication, merupakan dialog antara situs
dengan penggunanya.
f) Connection, merupakan jaringan yang
menghubungkan situs dengan situs lainnya.
g) Commerce, merupakan kemampuan transaksi dari
suatu sit us.
2.2.4.6 Anggaran Biaya
• Perkiraan pendapatan
Menurut Supranto (2000, p171), Pada dasarnya peramalan
merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu
kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Teknik
ramalan dan analisis regresi membahas mengenai hubungan
dua variabel yang biasanya cukup tepat dinyatakan dalam
65
suatu garis lurus. Persamaan yang digunakan untuk
mendapatkan garis regresi pada data diagram pencar disebut
persamaan regresi atau persamaan perkiraan. Persamaan garis
lurus digunakan untuk menepatkan garis regresi pada data
yang diperoleh. Oleh karena itu, metode kuadrat terkecil akan
digunakan untuk menempatkan garis pada data yang diamati,
sehingga bent uk garis persamaan regresi adalah sebagai
berikut :
y = a + bx
Keterangan :
a = y pintasan
b = Kemiringan garis regresi, atau koefisien regresi
x = Nilai tertentu dari variablel bebas
Untuk mengetahui perkiraan pendapatan, maka digunakan
rumus sebagai berikut :
b = .∑ ∑ .∑.∑ ∑
• Keuntungan tidak nyata
Keuntungan tidak nyata dari strategi e-marketing akan lebih
sulit unt uk dihitung daripada keuntungan tidak nyata dari
dunia brick-and-mortar. Contoh dari keuntungan tidak nyata
66
dari strategi e-marketing adalah besarnya ekuitas merk dan
tingkat brand awareness.
• Penghematan biaya
Penghematan biaya melalui efisiensi internet dilakukan
dengan memotong jalur distribusi, karena perusahaan dapat
langsung menjual ke pelanggan tanpa melalui perantara.\
• Biaya pengimplementasian e-marketing
Untuk mengimplementasi e-marketing diperlukan banyak
biaya, seperti :
1. Biaya teknologi
Biaya ini terdiri dari biaya software, hardware, akses internet
atau jasa hosting, pelatihan dan materi pembelajaran, dan
biaya operasional sit us dan biaya pemeliharaan.
2. Rancangan sit us
Situs web memerlukan perancang grafis unt uk merancang
tampilan web, grafis dan foto.
3. Gaji
Perusahaan harus menggaji semua karyawan yang bekerja
dalam bagian pengembangan dan pemeliharaan web.
67
4. Pengem bangan sit us
Biaya lain yang tidak termasuk dalam biaya teknologi atau
gaji, akan dimasukkan dalam kelompok biaya ini.
5. Marketing communication
Semua biaya periklanan, public relation dan aktivitas promosi
baik online maupun offline. Biaya lainnya adalah biaya online
directory, penyewaan daftar e-mail dan lainya.
6. Biaya lain
Semua biaya khusus untuk proyek seperti biaya telepon,
travel, peralatan pencetakan untuk menam bah URL baru dan
lainnya.
2.2.4.7 Rencana Evaluasi
Setelah rencana e-marketing diimplementasi, akan dilakukan
evaluasi secara bertahap. Unt uk mengukurnya, didasarkan pada
rencana pada tahap tujuan. Kem udian dapat dilakukan dengan
meninjau ulang balanced scorecard e-business untuk melihat
bagaimana berbagai metrik terhubung ke rencana tujuan yan g
spesifik.
2.2.4.7.1 Pengertian Balance Scorecard
Menurut Luis (2008, p16) Balance Scorecard
didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja
(performance management tool) yang dapat membantu
organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke
68
dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan
indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya
terjalin dalam suat u hubungan sebab akibat.
`
2.2.4.7.2 Perspektif Balanced Scorecard
1. Perspektif Finansial
Keuangan merupakan hal penting bagi setiap
organisasi, terlepas apakah organisasi itu diharapkan
untuk menghasilkan laba atau tidak (nirlaba).
Keuangan diangap penting karena diperlukan
keuangan yang baik untuk mengelola suat u organisasi.
2. Perspektif Pelanggan
Dalam menyusun strategi ini kita harus menggunakan
kacamata pelanggan yang menikmati produk atau jasa
pelayanan kita, dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana pelanggan menilai produk atau jasa, dan
organisasi kita.
Hal-hal yang dinilai antara lain : atribut produk atau
jasa, hubungan dengan pelanggan, tingkat kepuasan
pelanggan, citra dan reputasi organisasi. Nilai-nilai
tersebut dapat diukur dengan cara melakukan survei
kepuasan pelanggan, baik yang dilakukan oleh
69
organisasi kita sendiri, maupun oleh lembaga
independen.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Serangkaian aktivitas yang ada di dalam bisnis secara
internal yang kerap disebut dengan rantai nilai
(value chain). Dalam perusahaan yang menghasilkan
barang maupun jasa, pada umumnya rantai nilai terdiri
dari pengembangan produk baru, produksi, penjualan
dan marketing, distribusi, layanan purna jual serta
keamanan dan kesehatan lingkungan.
Dalam penentuan sasaran strategis, kita perlu
memastikan bahwa sasaran strategis tersebut sesuai
atau menunjang strategi yang kita tentukan dalam
perspektif pelanggan kita. Organisasi yang telah
memilih strategi operation excellence perlu
menekankan sasaran strategis yang berkaitan
dengan value-chain produksi dan distribusi. Organisasi
yang memilih product leadership akan menekankan
aspek value chain new product development.
Sedangkan organisasi yang memilih strategi customer
intimacy perlu memperhatikan value chain selling and
marketing, serta after sales service.
70
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif pem belajaran dan pertumbuhan ini berfokus
pada sum ber daya khususnya sumber daya manusia
yang ada di dalam organisasi, perspektif ini berurusan
dengan pengem bangan sum ber daya manusia, agar
masing-masing menjadi karyawan yang kompeten
yang akhirnya akan menghasilkan kinerja yang prima
bagi organisasi, karena itu sasaran strategis harus
merefleksikan strategi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan.
Ada tiga kategori utama yang dianalisis dan diukur
dalam perspektif ini, yaitu :
• Komponen karyawan
• Daya dukung teknologi
• Budaya, motivasi dan penghargaan
Ketiga hal tersebut merupakan faktor pendorong kepuasan
karyawan dalam bekerja. Hal ini penting, karena karyawan
yang terpuaskan akan dapat meningkat produktivitas dan
tingkat retensi mereka.