bab 2 landasan teori 2.1 teori 2.1.1...

31
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori-terori yang digunakan dalam pembuatan e-commerce generator ini adalah internet, platform (komputer dan web browaer), interaksi manusia dan komputer, UML, bahasa pemrograman (PHP, Javascript, css), MySQL, generator, konsep e-commerce , codeigniter, dan javascript . 2.1.1 Internet Young (2002,p20) Internet adalah sebuah sistem global yang saling berhubungan melalui jaringan komputer yang menggunaan standard internet protocol suite (TCP/IP) untuk melayani jutaan pengguna yang ada di seluruh dunia. Internet terdiri dari kumpulan jaringan yang jumlahnya jutaan dan terdiri dari milik pribadi, umum, akademik, bisnis dan juga jaringan milik pemerintah lokal yang terhubung secara global melalui kabel tembaga , serat optik, sambungan nirkabel, dan teknologi lainnya. Intenet membawa sejumlah kumpulan sumber informasi dan pelayanan dalam bentuk dokumen hypertext , world wide web (WWW) dan infrastruktur untuk mendukung surat elektronik (email ). Selain itu internet juga mendukung layanan populer seperti percakapan online (online chat) pengiriman data, filesharing, game, perdagangan, jaringan sosial, telekonferensi dan telekomunikasi dan lain- lain.

Upload: trinhhanh

Post on 01-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori

Teori-terori yang digunakan dalam pembuatan e-commerce generator ini

adalah internet, platform (komputer dan web browaer), interaksi manusia dan

komputer, UML, bahasa pemrograman (PHP, Javascript, css), MySQL,

generator, konsep e-commerce , codeigniter, dan javascript.

2.1.1 Internet

Young (2002,p20) Internet adalah sebuah sistem global yang

saling berhubungan melalui jaringan komputer yang menggunaan

standard internet protocol suite (TCP/IP) untuk melayani jutaan

pengguna yang ada di seluruh dunia. Internet terdiri dari kumpulan

jaringan yang jumlahnya jutaan dan terdiri dari milik pribadi, umum,

akademik, bisnis dan juga jaringan milik pemerintah lokal yang

terhubung secara global melalui kabel tembaga , serat optik, sambungan

nirkabel, dan teknologi lainnya. Intenet membawa sejumlah kumpulan

sumber informasi dan pelayanan dalam bentuk dokumen hypertext,

world wide web (WWW) dan infrastruktur untuk mendukung surat

elektronik (email). Selain itu internet juga mendukung layanan populer

seperti percakapan online (online chat) pengiriman data, filesharing,

game, perdagangan, jaringan sosial, telekonferensi dan telekomunikasi

dan lain- lain.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

7

Internet awal mulanya diawali pada tahuhn 1969 yang dikenal

dengan nama ARPANET yang dibiayai oleh departemen Amerika Serikat

yaitu ARPA (Unted States Department of Defense Advance reseearch

Project Agency ) ARPA tertarik untuk mengembangkan jaringan yang

dapat menghubungkan dua komputer atau lebih dan pada tahun 1970 riset

tersebut sudah dapat menghubungkan lebih dari 10 komputer untuk saling

berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Akibat semakin

banyaknya komputer yang mengakses jaringan maka dibutuhkan protocol

yang diakui semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission

Control Protocol atau TCP dan Internet Protocol atau IP seperti yang kita

kenal sekarang sampai akhirnya pada tahun 1990 ketika Tim Benners Lee

menemukan program editor dan browser yang dapat menjelajah antar

satu komputer dengan komputer lainnya yang sekarang dikenal dengan

nama WWW (World Wide Web) dan terus berkembang hingga saat ini.

2.1.2 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Gourley and Totty (2002,p3-7) HTTP (Hypertext Transfer

Protocol) Merupakan suatu protokol yang digunakan untuk melakukan

proses transfer data atau dokumen yang ada di dalam World Wide Web.

HTTP ada dua versi utama yaitu HTTP/1.0 yang menggunakan

sambungan terpisah untuk setiap dokumen dan HTTP/1.1 yang dapat

menggunakan kembali koneksi yang sama untuk melakukan download,

contohnya gambar untuk halaman yang dilayani maka HTTP/1.1

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

8

mungkin membutuhkan waktu lebih cepat untuk mempersiapkan koneksi

tersebut.

Pengembangan standard HTTP telah dikoordinasikan oleh World

Wide Web consortium dan Internet Enginering Task Force (IETF), yang

mencapai puncaknya pada publikasi Request of Comments (RFCs) atau

serangkaian permintaan untuk komentar terutama RFC 2616 pada Juni

1999, yang mendefinisikan HTTP/1.1, yaitu versi HTTP yang pada

umumnya digunakan pada saat ini.

HTTP adalah request/response standard yang ada pada aplikasi

client – server. Client adalah suatu aplikasi (misalnya web browser,

spider, dan lain-lain) yang ada pada komputer dan digunakan oleh end

user. Sedangkan server adalah aplikasi berjalan di komputer hosting pada

situs web. Client yang melakukan submit HTTP request dapat disebut

juga sebagai user agent. Server yang menggapai setiap penyimpanan atau

pembuatan sumber daya seperti file HTML dan gambar dapat disebut

sebagai origin server. Diantara user agent dan origin server terdapat

beberapa perantara lain proxy, gateway, dan tunnel.

2.1.3 WWW(World Wide Web)

Bullock (2003, p4) World wide web adalah sistem yang saling

berkaitan antar dokumen hypertext yang diakses melalui internet dengan

menggunakan web browser, kita dapat memlihat halaman web yang dapat

berisikan teks, gambar, video, dan multimedia lainnya dan dapat

dihubungkan dengan menggunakan hyperlink.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

9

Offutt, Jeff. dan wu, ye. (2009,p258) sebuah situs web adalah

koleksi halaman web dan terkait elemen perangkat lunak secara semantik

oleh konten dan sintaksis melalui link dan mekanisme kontrol lainnya.

Web statis merupakan web yang sama untuk semua pengguna, dan

biasanya disimpan sebagai file HTML pada server. Web dinamis

merupakan halaman web yang dibuat untuk memenuhi permintaan

pengguna, dan isinya terstruktur ditentukan oleh input pengguna.

2.1.4 Web Browser

Surhone et al.(2009,p7) web browser merupakan suatu aplikasi

perangkat lunak yang berfungsi untuk mengambil, menampilkan, dan

mentransfer sumber-sumber informasi diidentifikasi oleh Uniform

Resources Identifier (URI) dan mungkin dalam bentuk halaman web,

gambar, video, atau dalam bentuk lainnya. Hyperlink berguna untuk

memungkinkan user lebih mudah melakukan navigasi browser mereka ke

sumber daya yang terkait.

Walaupun fungsi utama browser untuk mengakses World Wide

Web, browser juga dapat digunakan mengakses informasi yang

disediakan oleh web server dalam jaringan pribadi atau dokumen dalam

file system. Beberapa web browser utama yang dikenal sekarang ini

antara lain Internet Explorer, Mozila Firefox, Safari, Opera, Google

Chrome dan lainnya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

10

2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC)

SDLC menurut Lucas Jr, Henry (2005, p120). Merupakan suatu

bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan

langkah-langkah di dalam tahapan dalam proses pengembangannya. Pada

system life cycle tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi

menjadi beberapa tahapan kerja. Tiap-tiap tahapan ini mempunyai

karakteristirk tersendiri, tahapan utama siklus hidup pengembangan

sistem dapat terdiri dari tahapan perencanaan sistem (system planning),

analisis sistem (system analysis), desain sistem (system desain), seleksi

sistem (system selection), implementasi sistem (system implementation),

dan perawatan sistem (system maintenace).

Salah satu di antaranya terdapat definisi yang cukup tepat yang

dapat diterapkan secara langsung yaitu pandangan dari Henry C. Lucas,

Jr. Beliau mengemukakan definisi mengenai Siklus Hidup

Pengembangan Sistem terbagi menjadi tahap-tahapan sebagai berikut :

1. Inception (Tahap Persiapan)

Pekerjaan (Action) : Preliminary Study (Studi Awal)

Tugas (Task) :

1. Respond to idea for a system (Tanggapan terhadap ide

sebuah sistem) : Merespon rencana, persiapan dan definisi

proyek sistem apa yang ingin dikerjakan atau mengulas

permasalahan mengapa sistem baru perlu dibuat.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

11

2. Sketch outline of system, I / O & Files : Mendefinisikan

gambaran besar sistem yaitu membuat sketsa input, output

dan file yang akan dikerjakan.

2. Feasibility Study (Tahap Studi Kelayakan)

Pekerjaan (Action) : Existing Procedure (Identifikasi

kelayakan prosedur-prosedur atau dokumen-dokumen yang telah

ada), Alternative System (Menentukan kelayakan alternatif sistem)

dan Cost Estimates (Menentukan kelayakan perkiraan biaya atas

perlengkapan-perlengkapan yang akan dipakai).

Tugas (Task) :

1. Describe existing methods of processing informations (if

they exist) output, input, file processing : Menguraikan

metode pengolahan informasi output, input dan

pengolahan file yang telah ada (jika ada).

2. Delineate software and hardware alternatif :

Menggambarkan garis besar perangkat keras dan lunak

alternatif yang dapat dipakai untuk mengatasi

permasalahan yang diakibatkan oleh prosedur–prosedur

yang ada saat ini.

3. Determine feasibility : Melakukan perbandingan antara

sistem yang ada saat ini dengan sistem baru yang akan

dibuat, sehingga dapat disimpulkan kelayakan dari sistem

baru yang akan diajukan. (Kelayakan ini menyangkut

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

12

kelayakan atas teknik, operasi, jadwal, ekonomi, dan

kelyakan hukum)

4. Choose an alternative software and hardware

combination : Menentukan suatu kombinasi (arsitektur

jaringan) perangkat keras dan lunak pilihan yang akan

dipakai untuk sistem yang diajukan.

3. System Analysis (Tahap Analisa Sistem)

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi

dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Pekerjaan (Action) : Details of present procedures

(Menganalisa rincian langkah-langkah pengoperasian prosedur)

Tugas (Task) : Complete analysis of existing system and

document it. Collect data on transaction and file volumes.

Melengkapi identifikasi, pemahaman, analisa dan dokumentasi

hasil analisis sistem yang telah ada. Menyeleksi data pada

masing-masing volume transaksi dan arsip yang ada.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

13

4. Requirement Analysis (Tahap Analisa Kebutuhan)

Pekerjaan (Action) : User Needs (Menganalisa para

pemakai sistem dan kebutuhannya), Collection of data volume,

I/O, file (Seleksi arsip, input/output dan volume data), Boundary

setting (Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran

sistem yang akan dibuat)

Tugas (Task) : Repeated meeting with users to determine

their needs and to review design to date. Melakukan pertemuan

berulang kali bersama pemakai dengan menampilkan disain yang

ditawarkan dan untuk dapat menyimpulkan kebutuhannya atas

sistem baru yang akan dibuat).

5. Design (Tahap Perancangan)

Pekerjaan (Action) : Ideal system unconstrained

(Rancangan sistem yang ideal/mengena sebagaimana

mestinya/bersifat tak terbatas), Revision to make ideal acceptable

(Rancangan perbaikan untuk memberikan kepuasan ideal bagi

pemakai sistem).

Tugas (Task) :

1. Develop design from user requirement : Mengembangkan

rancangan sesuai kebutuhan pemakai sistem dengan

memperhatikan tekanan-tekanan desain seperti integrasi,

jalur pemakai sistem, persaingan, kualitas dan daya guna

informasi, faktor-faktor organisasi dan manusia,

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

14

kebutuhan-kebutuhan sistem, pengolahan data, biaya

efektivitas serta kelayakan.

2. Choose strategy of packages, generator, non-procedurral

language, prototyping and user development or some

combination : Menentukan siasat atas software paket,

software pembangkit, bahasa non prosedur, prototipe dan

perkembangan pemakai sistem atau kombinasi lainnya.

6. Specifications (Tahap Rancang Bangun)

Pekerjaan (Action) : Processing Logic (Menjabarkan

logika pengolahan sistem), File design + I/O (Menjabarkan

rancangan arsip, input dan output sistem), Programming

Requirements (Menjabarkan kebutuhan pemrograman) dan

Manual Procedures (Menjabarkan prosedur-prosedur manual

sistem).

Tugas (Task) : Develop spesification as far as needed for

choosen strategy : Mengembangkan penjabaran spesifik sejauh

kebutuhan siasat yang ditentukan.

7. Programming (Tahap Pemrograman)

Pekerjaan (Action) : Programming (Mengkonversi sistem

dalam bentuk program komputer).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

15

Tugas (Task) : Develop program specification, module,

schedule and work plan (Mengembangkan spesifikasi program,

modul, jadwal dan rencana kerja).

8. Testing (Tahap Pengujian)

Pekerjaan (Action) : Unit Test + Combined Module Test

(Melakukan pengujian pada unit-unit dan modul kombinasi yang

telah ditentukan) dan Accpetance Test (Melakukan pengujian

kepuasan atas pemakaian sistem).

Tugas (Task) : Conduct Unit, Combined Module and

Acceptance test (Menjalan unit, modul kombinasi dan pengujian

kepuasan pemakaian)

9. Training (Tahap Pelatihan)

Pekerjaan (Action) : Training

Tugas (Task) : Plan and Conduct (Merencanakan pelatihan dan

penjalanan sistem)

10. Installation (Tahap Instalasi)

Pekerjaan (Action) : Conversion and installation (pemasangan

sistem dan pengkonversinya).

Tugas (Task) : Plan, collect data and convert (Merencanakan,

menentukan data dan mengkonversinya)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

16

11. Operation (Tahap Operasi)

Pekerjaan (Action) : Maintenance and enhancements (Melakukan

perawatan serta perbaikan dan peningkatan kualitas sistem).

Tugas (Task) : Routine maintenance and enhancements

12. Documentation (Tahap Dokumentasi)

2.1.6 Paradigma Perangkat lunak Waterfall Model

Pressman (2005,p79-80) Model waterfall, disebut juga dengan

classic life cycle, mengusulkan pendekatan secara sistematik dan

sequential untuk pengembangan perangkat lunak yang dimulai dengan

spesifikasi kebutuhan pengguna, perencanaan, permodelan, konstruksi,

dan penyebaran, mencapai puncaknya pada dukungan terus menerus

menjadi piranti lunak yang lengkap.

Gambar 2.1 Model Waterfall

Planning

Modelling

Construction

Communication

deployment

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

17

Berikut adalah penjelasan dari tahapan – tahapan tersebut:

1. Communication

Terdiri dari project initation dan requirement gathering. Merupakan

tahapan pengumpulan kebutuhan yang dilakukan secara intensif dan

fokus terutama kepada software.

Menurut Cyr, Dianne., Bonanni, Carole., Bowes, John., dan Ilsever, Joe.

(2005, p34) dalam jurnal tertulis terdapat 4 cara yaitu :

a. Survey Development: Sebuah alat survei dibangun untuk menguji

reaksi beberapa pengguna.

b. Research task: peserta menyelesaikan survei questions dalam kategori,

masing-masing diminta pertanyaan wawancara paralel untuk

mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pengalaman situs web.

c. Penyeleksian peserta.

d. Analisis : yaitu peninjau independen menganggap data dari perspektif

yang berbeda dalam rangka untuk memvalidasi temuan. Pemeriksaan

resensi kedua dari data mengungkapkan hasil mendekati identik.

2. Planning

Terdiri dari estimating, schedulling, dan tracking. Pada tahap ini

pengembang software membuat perkiraan waktu yang diperlukan. Pada

tahap ini juga dilakukan penjadwalan untuk menyelesaikan tahap-tahap

pembuatan software sesuai dengan waktu yang telah diperkirakan.

3. Modelling

Terdiri dari analisis dan design. Pada saat ini mendesain software,

biasanya memiliki beberapa proses yang memfokuskan pada empat

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

18

attribute dari program. Atribute tersebut adalah struktur data, arsitektur

data, arsitektur software, representasi interface, dan detail algoritma.

Proses desain mengubah kebutuhan menjadi representasi dari software

yang dapat dinilai untuk kualitas sebelum penulisan code dimulai.

4. Construction

Terdiri dari code dan test. Pada tahap ini, desain diterjemahkan menjadi

bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, setelah penulisan code selesai

dibuat, pengujian terhadap program diakukan. Proses pengujian

menekankan pada logikal internal pada software, meyakinkan semua

penyertaan dan fungsi external.

5. Deployment

Terdiri dari delivery, support, dan feedback. Pada tahap ini, pengembang

software menyediakan software yang memiliki fungsi dan fitur yang

bermanfaat. Pengembang software juga menyediakan dokumentasi untuk

semua fitur dan fungsi. Pada tahap ini juga, pengembang software

mendapatkan umpan balik terhadap software yang berujung pada

pemodifikasian fungsi dan fitur.

2.1.7 Perbedaan SDLC dan Waterfall

Menurut Lucas Jr, Henry (2005, p122) System Development Lyfe

Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem

melalui beberapa langkah. Metode pengembangan perangkat lunak

dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle).

Metodologi ini menjadi perhatian sangat istimewa pada proses rekayasa

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

19

perangkat lunak. Karena dengan metodologi SDLC yang digunakan akan

sangat menentukan sukses tidaknya proyek software. Perbandingan

tentang kelebihan dan kekurangan model Waterfall dan Prototype pada

Software Development Life Cycle (SDLC) ini dijelaskan berikut ini

1. Waterfall

Waterfall, merupakan SDLC tertua karena sifatnya yang

natural. Urutan SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses

perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem. Model

ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970

sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling

banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini

melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari tingkat

kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,

testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall

karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya

tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

Kelebihan :

1. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama

digunakan.

2. Cocok untuk system software berskala besar.

3. Cocok untuk system software yang bersifat generic.

4. Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah

dikontrol.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

20

Kekurangan :

1. Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.

2. Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-

ubah.

3. Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada

suatu tahapan pengembangan

2. Model Prototyping

Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat

lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini

pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses

pembuatan sistem. Prototyping, dimulai dengan pengumpulan

kebutuhan, mendefinisikan objektif keseluruhan dari software,

mengidentifikasikan kebutuhan, kemudian dilakukan “perancangan

kilat” yang difokuskan pada penyajian aspek yang diperlukan.

Kelebihan :

1. Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.

2. Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret

daripada secara abstrak.

3. Untuk digunakan secara standalone.

4. Digunakan untuk memperluas SDLC.

5. Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi

Kekurangan :

1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

21

2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.

3. Bisanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.

4. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah

5. Prototype terlalu cepat selesai

2.1.8 Interaksi Manusia dan Komputer

Shneiderman (2003, p58-59) tujuan penting bagi desainer adalah

user interface yang konsisten. Bagaimanapun definisi dari konsistensi

sendiri sulit dipahami dan memiliki banyak tingkatan yang terkadang

saling bertabrakan. Argumen untuk konsistensi adalah bahwa bahasa

perintah atau serangkaian tindakan harus terurut, dapat diprediksi, dan

dapat dideskripsikan oleh beberapa aturan, oleh karena itu mudah untuk

dipelajari dan dikuasai.

Shneiderman(2003, p74-75) mengemukakan 8 aturan yang dapat

digunakan sebagai petunjuk dasar yang terbaik untuk merancang suatu

user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules of

Interface Design, yaitu :

1. Konsistensi

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan perintah, dan istilah yang

digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. Konsistensi juga

harus ditonjolkan pada penggunaan warna, tata letak kapitalisasi, font

yang digunakan, dan lain-lain.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut

Menambahkan fitur untuk pemula, seperti penjelasan atau tutorial

pengguna dan fitur untuk para ahli, seperti cara pintas atau shortcut.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

22

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem

umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu

penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika

tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya

lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan

tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan.

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan

bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif akan

memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan

dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Sebisa mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme

yang sederhana dan mudah dipahami untuk pengamanan kesalahan.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan, sehingga pengguna tidak takut

untuk mengeksplorasikan pilihan-pilihan lain yang belum bisa

digunakan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

23

7. Mendukung tempat pengendalian internal

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon

tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa

sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikian

rupa sehingga pengguna menjadi inidikator daripada responden.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Ketebatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana

atau banyak tampilan halaman yang sebaikanya disatukan, serta

diberikan cukup waktu perlatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan

tindakan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

24

2.1.9 UML (Unified Modelling Language)

Menurut Bentley dan Whitten (2007, p371), UML adalah satu set

dari ketentuan modelling yang digunakan untuk menspesifikasi atau

mendeskripsikan sebuah sistem software dalam suatu kondisi dari objek.

UML dibagi menjadi beberapa komponen:

1. Class Diagram

Menurut Bentley dan Whitten (2007, p400), Class diagram

menggambarkan struktur sistem suatu objek. Diagram ini

menampilkan kelas-kelas objek yang sistemnya tersusun seperti

hubungan antara kelas-kelas objek.

2. Use case Diagram

Menurut Bentley dan Whitten (2007, p246-250), use case diagram

menggambarkan interaksi sistem dan sistem eksternal dan user.

Dengan kata lain, secara grafikal mendeskripsikan siapa yang akan

menggunakan sistem dan dengan cara seperti apa yang diharapkan

user untuk berinteraksi dengan sistem. Use case diagram memiliki

komponen sebagai berikut:

a. Pelaku

Pada use case diagram, pelaku adalah segala sesuatu yang perlu

berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.

b. Relationship (hubungan)

Pada use case diagram, hubungan digambarkan dalam sebuah

garis diantara dua simbol.

3. Activity Diagram

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

25

Menurut Bentley dan Whitten (2007, p390), activity diagram

menggambarkan alur yang berurutan dari aktifitas use case atau

proses bisnis. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan

logika suatu sistem. Activity diagram memliki komponen sebagai

berikut:

a. Titik solid

Pada activity diagram, titik solid menggambarkan awal sebuah

proses.

b. Segi empat dengan sudut tumpul.

Pada activity diagram, segi empat dengan sudut tumpul

menggambarkan tugas yang perlu dilakukan.

c. Panah

Pada activity diagram, panah menggambarkan sasaran yang

mengawali kegiatan.

d. Diamond

Pada activity diagram, menggambarkan sebuah kegiatan

keputusan.

e. Titik solid di dalam lingkaran

Pada activity diagram, titik solid didalam lingkaran

menggambarkan akhir sebuah proses.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

26

4. Sequence Diagram

Menurut Bentley dan Whitten (2007, p394), secara grafikal, sequence

diagram menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama

lain melalui pesan dalam eksekusi use case atau operasi. Diagram ini

menggambarkan langkah-langkah pesan dikirim dan diterima antara

obyek.

2.1.10 PHP

Oktavian(2010, p7), PHP atau Hypertext Processor adalah suatu

bahasa berbasis kode (script) yang berguna untuk mengolah data dan

mengirimkannya ke web browser menjadi kode HTML.

PHP (Personal Home Page) awalnya diluncurkan sebagai

perangkat lunak open source dan tetap begitu sampai hari ini. Database

yang terintegrasi diimplementasikan di versi 2.0 pada tahun 1996, dan

produk telah berkembang dengan pesat sejak saat itu.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

27

2.1.11 CSS

Riyanto (2009,p10) menjelaskan bahwa Cascading Style sheet

(CSS) merupakan “salah satu bahasa pemrograman web yang digunakan

untuk mengendalikan beberapa komponen-komponennya lebih

tersutruktur dan seragam”. Pada umumnya CSS dipakai untuk

memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML

dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh

pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink.

Warna mouse over, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan

parameter lainnya.

2.1.12 Sistem Basis Data

Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005, p15) mendefinisikan

sistem basis data sebagai kumpulan dari data yang terhubung secara

logika dan merupakan deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

2.1.13 MySQL

Mengacu pada pendapat Vaswani (2003, p17) MySQL adalah

sebuah server database SQL multiuser dan multi-threaded SQL sendiri

adalah salah satu bahasa database yang paling populer. MySQL dibuat

oleh TcX dan telah dipercaya mengola sistem dengan 40 buah database

berisis 10.000 tabel dan 500 diantaranya memiliki 7 juta baris. Database

ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah

digunakan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

28

2.1.14 Generator

Menurut Wasitos (1987, p440) generator merupakan acara yang

membangun suatu acara lain dari seperangkat instruksi yang sudah

khusus dirancang untuk keperluan itu, dengan jalan penyeleksian,

penyusunan, dan penyesuaian menuruti pertelaan-pertelaan yang sudah

ditentukan (ANSI).

2.1.15 E-commerce

Menurut Kalakota dan Whinston (1997, p3), Tergantung dari

pandangan orang, electronic commerce memiliki definisi yang berbeda.

Dari perspektif komunikasi, electronic commerce adalah pengiriman

informasi, produk atau jasa, atau pembayaran melalui jalur telepon,

jaringan komputer, atau yang lainnya.

Dari perspektif proses bisnis, electronic commerce adalah aplikasi

dari teknologi yang mengarah ke otomatisasi dari transaksi bisnis dan

tahapan kerja.

Dari perspektif servis, electronic commerce adalah alat yang

menunjukkan keinginan dari perusahaan, konsumen, dan manajemen

untuk menghemat biaya operasional akan tetapi tetap meningkatkan

kualitas dari produk tersebut dan kecepatan dari pengiriman barang.

Dari perspektif online, electronic commerce menyediakan

kemampuan dari pembelian dan penjualan produk dan informasi

melalui internet dan jasa online lainnya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

29

2.1.15.1 Kategori dasar e-commerce

Menurut O’Brien (2005, p384), banyak perusahaan kini

terlibat dalam atau mensponsori tiga kategori dasar dari aplikasi e-

commerce: e-commerce business-to-consumer, business-to-business,

dan consumer-to consumer.

E-commerce Business-to-Consumer (B2C). Dalam bentuk e-

commerce semacam ini, perusahaan harus mengembangkan pasar

elektronik yang menarik untuk menjual berbagai produk dan jasa ke

para pelanggan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan situs

web e-commerce yang menyediakan pajangan virtual dan katalog

multimedia, pemrosesan pesanan interaktif, sistem pembayaran yang

aman, dan dukungan pelanggan online.

E-commerce Business-to-Business (B2B). Kategori e-commerce ini

melibatkan pasar e-business dan hubungan pasar langsung antar

perusahaan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan situs web

yang aman berisi katalog e-commerce melalui internet atau ekstranet

untuk para pelanggan dari perusahaan dan para pemasok. Hal lain

yang juga sangat penting adalah portal e-commerce B2B yang

menyediakan pasar lelang dan jual beli untuk berbagai perusahaan.

Perusahaan lain dapat bergantung pada pertukaran data elektronik

(electronic data interchange – EDI) melalui Internet atau ekstranet

untuk pertukaran komputer-komputer atas berbagai dokumen e-

commerce dengan para pelanggan besar dari perusahaan dan

pemasoknya.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

30

E-commerce Consumer-to-Consumer (C2C). Keberhasilan besar dari

lelang online seperti eBay, tempat para pelanggan (dan juga

perusahaan) dapat membeli serta menjual ke satu sama lain dalam

proses situs web lelang, menjadikan C2C sebuah strategis bisnis e-

commerce yang paling penting. Jadi, berpartisipasi atau mensponsori

lelang pelanggan atau perusahaan adalah alternatif e-commerce yang

penting untuk B2C, C2B (consumer-to-business), atau B2B. Iklan

personal elektronik dari produk atau jasa untuk membeli atau menjual

oleh pelanggan di situs koran elektronik, portal e-commerce

pelanggan, atau situs web personal juga merupakan bentuk e-

commerce C2C yang penting lainnya.

2.1.15.2 Tipe –Tipe e-commerce

Kalakota dan Whinston (1997, p18) mengkategorikan e-

commerce kedalam beberapa tipe-tipe:

a. Inter-organizational electronic commerce

Manajemen supplier.

Aplikasi elektronik membantu perusahaan mengurangi jumlah dari

pemasok dan memfasilitasi hubungan bisnis dengan mengurangi

purchase order (PO) biaya proses dan daur waktu dan dengan

meningkatkan jumlah dari PO yang di proses oleh orang lebih

sedikit.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

31

Manajemen inventaris.

Aplikasi elektronik mengurangi biaya siklus penagihan pemesanan.

Jika sebagian besar partner bisnis telah terhubung secara elektronik,

informasi yang dikirim melalui fax atau surat kini dapat dengan

mudah di transmisikan. Partner Bisnis juga dapat melacak dokumen

mereka untuk memastikan bahwa dokumen tersebut telah

tersampaikan, dengan demikian akan meningkatkan kemampuan

audit.

Manajemen distribusi.

Aplikasi elektronik memfasilitasi transmisi dari pengiriminan

dokumen seperti bill of lading, purchase order, pemajuan surat

pemberitahuan pengiriman, dan klaim surat muatan, dan

mengizinkan pengelolaan sumber daya yang lebih baik dengan

memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut berisi data yang

lebih akurat.

Manajemen komunikasi.

Aplikasi elektronik dengan cepat menyebarkan informasi mengenai

perubahan kondisi operasional ke partner perdagangan. Hal teknis,

produk, dan informasi harga yang dulunya memerlukan

pengulangan pembicaraan telepon dan waktu yang banyak sekarang

dapat dikirimkan secara elektronik melalui papan buletin. Dengan

menghubungkan secara elektronik antara informasi yang

berhubungan produksi dengan distributor internasional dan jaringan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

32

pengecer, perusahaan dapat menghilangkan waktu kerja yang di

perlukan dan memastikan penyampaian informasi yang akurat.

Manajemen pembayaran.

Aplikasi elektronik menghubungkan perusahaan dengan pemasok

dan distributor sehingga pembayaran dapat diterima maupun

dikirimkan secara elektronik. Pembayaran elektronik mengurangi

kesalahan pendataan, meningkatkan kecepatan bagi perusahaan

untuk menghitung invoice, dan mengurangi biaya transaksi.

b. Intra-organizational electronic commerce

Komunikasi kelompok kerja.

Aplikasi ini mengizinkan manajer untuk berkomunikasi dengan

karyawan melalui surat elektronik, konferensi video, dan papan

buletin. Tujuannya adalah menggunakan teknologi untuk

meningkatkan penyebaran informasi, sehingga menghasilkan

karyawan yang berpengetahuan.

Penerbitan elektronik.

Aplikasi ini mengizinkan perusahaan untuk mengatur, menerbitkan,

dan menyebarkan pedoman sumber daya manusia, spesifikasi

produk, dan waktu pertemuan menggunakan world wide web.

Tujuannya adalah menyediakan informasi sehingga dapat

menyediakan strategi dan taktik pengambilan keputusan yang lebih

baik ke seluruh perusahaan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

33

Produktifitas penjualan.

Aplikasi ini meningkatkan pergerakan informasi antara bagian

penjualan dan produksi, dan antara perusahaan dengan konsumen.

Dengan mengintegrasikan bagian penjualan dengan bagian lain dari

organisasi, perusahaan dapat memiliki akses ke pengetahuan pasar

dan informasi kompetitor yang lebih bagus, dimana informasi

tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi yang lebih baik.

c. Consumer-to-business electronic commerce

Interaksi sosial.

Aplikasi elektronik menyediakan sebuah media komunikasi antar

konsumen melalui surat elektronik, konferensi video, dan grup

berita.

Pengelolaan keuangan pribadi.

Aplikasi elektronik seperti “quicken”, memberikan konsumen

kemudahan untuk mengelola investasi dan keuangan finansial

menggunakan peralatan banking online.

Membeli produk dan informasi.

Aplikasi elektronik sekarang mempermudah konsumen untuk

menemukan informasi online mengenai produk atau jasa yang

sudah tersedia dan produk atau jasa baru.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

34

2.1.16 Codeigniter

Gambar 2.2 Skema Model View Controller (MVC)

Menurut Awam Pribadi Basuki (2010, p8) codeigniter adalah

sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer

dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibandingkan jika

menulis semua kode program.

Menurut ian sommerville (2011, p155), MVC merupakan sistem

memiliki tiga komponen logika yang saling berinteraksi satu sama lain.

Komponen model mengatur sistem data dan asosiasi operasi data.

Komponen view mengatur tampilan tatap muka pada user. Komponen

controller mengatur interaksi antara komponen model dan view.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

35

Gambar 2.3 Skema Model View Controller (MVC)

2.1.17 Javascript

JavaScript adalah bahasa scripting baru yang sedang

dikembangkan oleh Netscape. Dengan JavaScript kini dapat dengan

mudah membuat halaman web yang interaktif. Sunyoto (2007, p20)

menyatakan bahwa ”browser seperti Internet Explorer, Mozilla firefox,

Opera, Netscape sudah dapat menjalankan Javascript." Navigator

Browser

Controller HTTP Request Processing Application-specific Logic Data Validation

Model Bussines Logic Databas

View Dynamic Page Generation Forms Management

Form to display

User events

Update Request

Change notification Refresh

request

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori 2.1.1 Internetlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00266-IF Bab 2.pdf · 10 2.1.5 Sistem Development Life Cycle (SDLC) SDLC menurut Lucas

36

sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para

programmer non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman

bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa

pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama

JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan

JavaScript. JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya

untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang

penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa

yang digunakan untuk AJAX.