bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori dasar / umum 2.1.1...

48
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 Sistem Informasi Menurut Bower yang dikutip dari buku Wahyono (2004, p17), sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. Menurut O,Brien (2005, p5), sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber – sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. 2.1.2 Kepuasan Pengguna 2.1.4.1 Pengertian Kepuasan Menurut Kotler (2003, P61), Satisfaction is person’s feeling of pleasure or disappointment result from comparing a product’s perceived performance (or outcome) in reliation to his expectation ( kepuasan adalah perasaan senang atau

Upload: dinhque

Post on 13-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar / Umum

2.1.1 Sistem Informasi

Menurut Bower yang dikutip dari buku Wahyono (2004, p17), sistem informasi

adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi

untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang

menguntungkan.

Menurut O,Brien (2005, p5), sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur

apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber –

sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi.

2.1.2 Kepuasan Pengguna

2.1.4.1 Pengertian Kepuasan

      Menurut Kotler (2003, P61), Satisfaction is person’s feeling of pleasure or

disappointment result from comparing a product’s perceived performance (or

outcome) in reliation to his expectation ( kepuasan adalah perasaan senang atau

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

10 

 

kecewa seseorang yang hasilkan dari kemampuan suatu produk dalam memenuhi

harapan user tersebut).

Menurut Supranto (2003, P396 ), Kepuasan adalah sesuatu yang bersifat

abstrak, sukar untuk diukur serta sangat objektif sifatnya.

Dari berbagai definisi tersebut,dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah

suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan seseorang dipenuhi

setelah mereka membandingkannya dengan berbagai hal yang serupa. Suatu

pelayanan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan user. Pengukuran kepuasan merupakan elemen yang

penting dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, lebih efektif, dan lebih

efisien. Apabila pengguna merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang

diberikan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan efisien dan

begitu pula sebaliknya.

2.1.2.2 Pengertian Pengguna

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengguna atau pemakai berarti

yang memakai atau menggunakan sesuatu.

Dapat disimpulkan bahwa pengguna dalam skripsi ini yaitu siapa saja

yang menggunakan sistem informasi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

11 

 

 

2.1.2.3 Pengertian Kepuasan Pengguna

Kepuasan user secara umum dianggap sebagai hasil dan perbandingan

antara harapan user dari sistem informasi dengan kemampuan (kinerja) yang

dirasakan terhadap sistem informasi, menurut Remenyi, Money dan Smith (2000,

p153).

Hasil dari suatu sistem informasi merupakan keluaran yang diharapkan

oleh user. Hasil sangat menentukan kepuasan user. Apabila hasil yang di

keluarkan oleh sebuah sistem informasi tidak sesuai dengan yang diharapkan,

maka user akan merasa tidak puas. Sebaliknya jika hasil sesuai dengan yang

diharapkan, maka user merasa puas terhadap sistem informasi tersebut.

Kepuasan yang diperoleh dari seorang user sistem informasi sangat

tergantung pada tingkat harapannya. Apabila sistem informasi yang digunakan

oleh user sesuai dengan yang diharapkan oleh user itu sendiri, maka user akan

merasa puas terhadap sistem informasi yang dijalankannya.

Kepuasan user juga ditentukan oleh kondisi psikologisnya. Kondisi

psikologis merupakan keadaan mental atau jiwa seseorang. User akan puas bila

dalam menjalankan sistem informasinya, user dalam keadaan yang sehat dan

stabil. Sedangkan jika emosi jiwa seseorang tidak stabil, maka semua pekerjaan

yang dilakukannya akan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

12 

 

 

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna adalah perbandingan

antara apa yang diharapkan terhadap keandalan sistem informasi dengan kinerja

sistem informasi tersebut.

Kepuasan user adalah penjumlahan dari perasaan (feeling) atau sikap

(attitude) seseorang terhadap beberapa faktor yang mempengaruhinya.

http://www.freewebs.com/frans

2.1.2.4 Kualitas Perlayanan

Menurut Zeithaml et al. (1994, p160 ) yang dikutip dari buku Supranto

(2003, p395-396), terdapat lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa yaitu:

1.Kehandalan (Reliability)

Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya

dan akurat.

2.Cepat Tanggap (Responsiveness)

Kemauan/respon untuk membantu pengguna dan memberikan jasa

dengan cepat tanggap, yang meliputi: kesigapan, kecepatan, penanganan keluhan

dan saran.

3.Kepastian (Assurance)

Kesopanan dan pengetahuan karyawan serta kemampuan mereka untuk

menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Meliputi: Pengetahuan terhadap

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

13 

 

 

aplikasi secara tepat, kualitas aplikasi perhatian dan kesopanan dalam

memberikan jasa, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam

memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan

kemampuan menanamkan kepercayaan pengguna terhadap perusahaan.

4.Empati (Empahaty)

Merupakan kepedulian atau ketersediaan atau kesediaan untuk peduli,

memberikan perhatian pribadi bagi user.

5.Berwujud (Tangibles)

Meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan materi

komunikasi.

2.1.3 Use Interface Satisfaction (UIS)

Menurut Remenyi, Money & Smith (2000, pp153-157), kerangka

referensi IS, kepuasan pengguna menunjuk pada respon pengguna terhadap

penggunaan output suatu IS. Kepuasan pengguna secara umum dianggap

merupakan hasil dari perbandingan harapan (atau kebutuhan) pengguna terhadap

SI dengan performa (atau kapabilitas) IS yang dirasakan pada sejumlah sisi IS

yang berbeda. Ini dianggap sebagai pendekatan holistik terhadap efektifitas

sistem ketika ia menyoroti fungsi IS daripada sistem – sistem individual.

Secara lebih spesifik, keseluruhan sifat untuk fungsi IS dapat dianggap

dipengaruhi oleh ukuran dan arah ketidakcocokan (atau celah) antara harapan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

14 

 

 

dan performa. Sebagai varian pendekatan diatas bisa digunakan korelasi antara

skor harapan dan skor performa sebagai ukuran ‘kesesuaian’. Beberapa

penelitian mengajukan model – model konseptual untuk menjelaskan kepuasan

pengguna, dengan cara demikian menambahkan kepercayaan pada instrumen –

instrumen yang dikembangkan dari mereka. Model – model ini memiliki akar

dalam teori tentang organisasi dan perilaku konsumen. Ini akan mudah dipahami

jika seseorang menerima jika fungsi IS berdampak pada organisasi secara

keseluruhan dan bertujuan untuk memuaskan pengguna (dalam hal ini

konsumen) yang bisa berada didalam maupun diluar organisasi. Ada dua model

yang digunakan dalam User Interface Satisfaction dalam melakukan analisis gap,

yaitu:

1. Model Kim

Keistimewaan model ini adalah UIS tidak dipengaruhi oleh pengalaman

setelah implementasi IS. UIS diukur menurut perbedaan antara nilai persepsi

pemakai terhadap kinerja IS dengan nilai harapan pemakai terhadap IS.

2. Model Miller & Doyle

Dari banyak instrumen yang diusulkan untuk pengukuran kepuasan

pemakai terhadap IS, salah satunya digunakan dalam model ini. Instrumen ini

sudah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan, dalam berbagai sektor, dan

hasilnya menyediakan bukti dari reabilitas dan validitas instrumen. Instrumen

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

15 

 

 

dirancang untuk mengukur efektivitas yang dirasakan dari fungsi IS keseluruhan

dan melibatkan pengunaan kuesioner.

Dalam penelitian kami, metode analisis gap yang digunakan adalah

model Miller & Doyle.

2.1.4 Parameter Uji

Menurut Remenyi, Money, dan Sherwood (2001, p346), parameter dari

kepuasan pengguna adalah:

7 dimensi kepusan pengguna adalah:

1. Hubungan proses strategis dalam organisasi.

2. Jumlah dan kualitas keterlibatan pengguna.

3. Komunikasi antara IS dengan managemen pengguna.

4. Tanggapan kebutuhan akan sistem baru.

5. Kemampuan merespon kebutuhan komputerisasi end user (pengguna

akhir).

6. Kualitas staf sistem informasi.

7. Kehandalan layanan.

Menurut Remenyi, Money, Dan Sherwood (2001, P346), ke-tujuh

dimensi diatas dapat dijabarkan lagi menjadi:

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

16 

 

 

1. Hubungan proses strategis perusahaan (linkages to strategic processes in the

organization)

a. Keterlibatan top management (top management involvement)

b. Perencanaan strategi sistem informasi (strategic IS planing)

c. Hubungan bisnis (business related systems priorities)

d. Menggunakan teknologi basis data (using database technology)

e. Keefektifan biaya sistem informasi secara keseluruhan (overall cost-

effectiveness of IS)

f. Kegunaan sistem komite (use of steering committee)

2. Jumlah dan kualitas keterlibatan pengguna (amount and quality of user

involvement)

a. Pengguna merasa ikut berpartisipasi (users’ felling of participation)

b. Kontrol user terhadap sistem informasi (users’ control over IS service)

3. Komunikasi antara IS dan manajemen user (communication between IS and

user management)

a. Pengertian user terhadap sistem (users’ understanding of systems)

b. Kepercayaan user terhadap sistem (users’ in system)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

17 

 

 

4. Tanggung jawab kebutuhan sistem baru (responsiveness to new systems

needs)

a. Pemrosesan yang tepat terhadap perubahan permintaan (prompt

processing of change request)

b. Membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk membangun sistem

baru/mengembangkan sistem lama (short lead time, new systems

development)

c. Tanggap dalam merespon perubahan kebutuhan pengguna

(responsiveness to change user needs)

d. Dukungan sistem informasi untuk persiapan user terhadap proposal

sistem baru (IS support when users prepare new systems proposals)

e. Data dan laporan bersifat fleksibel (flexibility of data and report)

5. Kemampuan merespon kebutuhan komputasi pengguna akhir (end user

computing)

a. Banyaknya analisis sistem (more analist systems)

b. Banyaknya penelitian sistem (more enquiry systems)

c. Pelatihan pengguna yang efektif (efective training of users)

d. Pengguna mudah untuk mengakses sistem (ease of user access to

systems)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

18 

 

 

6. Kualitas staf sistem informasi (quality of IS staff)

a. Analisis sistem berorientasi pada user (user-oriented systems analist)

b. Kompetensi dari sistem analist (competence systems analist)

c. Staff sistem informasi kompeten secara teknikal (technical competence of

IS staff)

d. Upaya sistem informasi yang lebih besar untuk membuat sistem yang

lebih baru (large IS effort to create new system)

e. Pengguna memiliki sifat yang baik terhadap sistem informasi (positive

attitude to IS by users)

7. Kehandalan layanan (Reliability of service)

a. Perangkat keras dan perangkat lunak jarang error (low percentage of

hardware and systems downtime)

b. Efisiensi dari berjalannya sistem yang ada (efficient running of current

systems)

c. Kerahasiaan dan keamanan data (data security and privacy)

2.1.5 Penelitian

Menurut Supranto (2003, p15), penelitian adalah suatu kegiatan untuk

memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu,

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

19 

 

 

untuk memecahkan persoalan (masalah), atau untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan.

Menurut Sekaran (2006, p6), penelitian adalah suatu usaha yang

sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang dihadapi

dalam konteks dunia kerja, yang membutuhkan solusi.

Penelitian terdiri atas serangkaian langkah yang direncanakan dan

dilakukan, dengan tujuan untuk menemukan jawaban terhadap isu – isu yang

menjadi perhatian manager dalam lingkungan kerja.

2.1.6 Data

2.1.6.1 Pengertian Data

Menurut Mcleod yang dikutip dari buku Umar (2003, p83), data dari

sudut ilmu sistem informasi adalah suatu fakta dan data yang secara relatif belum

dapat dimanfaatkan bagi pemakai. Oleh karena itu, data harus diolah terlebih

dahulu.

2.1.6.2 Jenis – jenis data

Menurut Supranto (2003, pp20-21), data dapat dibagi – bagi antara lain

sebagai berikut:

1. Berdasarkan sifatnya, data dibagi dua, yaitu:

a. Data kualitatif

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

20 

 

 

Merupakan data yang tidak berbentuk angka.

b. Data kuantitatif

Merupakan data yang berbentuk angka.

2. Berdasarkan sumber data, dibagi dua, yaitu:

a. Data internal

Merupakan data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan

organisasi tersebut.

b. Data eksternal

Merupakan data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor

– faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.

3. Berdasarkan cara memperolehnya, dibagi dua, yaitu:

a. Data primer

Yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau

perorangan langsung melalui objeknya.

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan

dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

21 

 

 

4. Berdasarkan waktu pengumpulannya, dibagi dua yaitu:

a. Data cross section

Ialah data yang dikumpulkan suatu waktu tertentu untuk menggambarkan

keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.

b. Data berkala (time series)

Ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat

perkembangan suatu kegiatan / kejadian selama periode tersebut.

2.1.7 Kuesioner

Menurut Umar (2003, p101), kuesioner adalah sebuah alat pengumpulan

data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi

tertentu.

Menurut Sugiyono (2004, p162), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Ada dua tipe

kuesioner, yaitu:

1. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka

Pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya

berbentuk uraian tentang suatu hal.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

22 

 

 

2. Kuesioner dengan pertanyaan tertutup

Pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan

responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan

yang telah tersedia. Pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban

berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio.

Menurut Arikunto (2002, p128), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang ia ketahui.

Tujuan pokok dari penyusunan kuesioner adalah:

1. Memberikan informasi yang relevan dengan tujuan survei.

2. Memberikan urutan pertanyaan yang logis dan terarah pada pokok persoalan

kepada responden.

3. Memberikan format standar pencatatan fakta, pendapat dan sikap.

4. Memudahkan pengolahan data.

2.1.8 Kisi- Kisi

Dalam menentukan kualitas jasa (dapat diterapkan untuk mengukur

penggunaan sistem informasi) digunakan 5 dimensi dengan indikatornya dan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

23 

 

 

yang menjadi variabel pengukuran adalah kepuasan user. Dalam penelitian ini

pengguna dari Kios Informasi yang menjadi pokok penelitian.

Variabel Dimensi Indikator Kepuasan User 1. Keandalan (Reliability) Keandalan

Kemudahan

2. Daya Tanggap (Responsiveness)

Kecepatan

Tanggap

3. Jaminan (Assurance) Kemampuan Keamanan

4. Empati (Emphaty) Ketersediaan Kenyamanan

5. Berwujud (Tangible) Tampilan

Tjiptono. F, Chandra. G ( 2005, p157)

    Tabel 2.1 Tabel Kisi-Kisi

2.2 Teori – Teori Khusus

2.2.1 Penelitian

Menurut Woody (1927), penelitian merupakan sebuah metode untuk

menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis, penelitian

meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan

hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang –

kurangnya mengadakan pengujian yang hati – hati atas semua kesimpulan untuk

menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

24 

 

 

Menurut Sugiyono (2004, p1), metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu dapat

diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan

mengetahui cara – cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang

digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah – langkah tertentu yang

bersifat logis.

2.2.1.1 Jenis – Jenis Penelitian

Jenis – jenis penelitian menurut Moh. Nazir dapat dibagi menjadi dua

jenis, yaitu penelitian dasar (Basic research) dan penelitian terapan (applied

research).

1. Penelitian dasar (Basic research)

Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu

karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas.

Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik

terapan. Penelitian dasar tidak dibayang – bayangi oleh pertimbangan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

25 

 

 

penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama

adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan fisologi.

2. Penelitian terapan (applied research)

Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati – hati, sistematik dan

terus – menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan

dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu

sebagai satu temuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian

yang telah ada. Penelitian terapan memilih masalah yang ada

hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki

praktik – praktik yang ada.

Menurut Suharsini Arikunto (1992) mambagi jenis – jenis

penelitian berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat,

kehadiran variabel.

1. Penelitian menurut tujuan

a. Penelitian Eksploratori

Penelitian digunakan untuk melakukan pencarían jawaban

mengapa muncul kejadian – kejadian tertentu, misalnya

munculnya bencana alam di daerah tertentu terus – menerus.

b. Penelitian Verifikatif

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

26 

 

 

Penelitian digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian

sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikatif kebenaran hasil

penelitian sebelumnya tersebut.

c. Penelitian Pengembangan

Penelitian bertujuan untuk mengembangkan model atau hal – hal

yang inovatif, biasanya dilakukan di suatu perusahaan dalam

rangka mengembangkan produk atau layanan baru.

2. Penelitian menurut Pendekatan

a. Pendekatan Longitudinal

Penelitian dilakukan berdasarkan pada periode waktu tertentu,

biasanya waktunya lama, misalnya seorang peneliti melakukan

penelitian pengembangan kemampuan berbicara anak mulai

umur 10 bulan sampai dengan umur 24 bulan.

b. Cross – Sectional (silang)

Penelitian dilakukan secara serentak pada waktu bersamaan.

3. Penelitian menurut bidang ilmu

Penelitian ini dibagi berdasarkan disiplin ilmu masing – masing,

misalnya penelitian pendidikan, penelitian teknik, penelitian ekonomi

dan lain-lain.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

27 

 

 

4. Penelitian menurut tempat

a. Penelitian Laboratorium

Penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta,

misalnya penelitian kedokteran , elektro, sipil, dan lain-lain.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian ini biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan

ekonomi dimana lokasi penelitiannya berada di masyarakat

atau kelompok manusia tertentu atau obyek tertentu sebagai

latar dimana peneliti melakukan penelitian.

c. Penelitian Perpustakaan

Penelitian ini dilakukan di perpustakaan dengan melakukan

kajian terhadap literatur, penelitian sebelumnya, jurnal dan

sumber-sumber lainnya yang ada di perpustakaan.

5. Penelitian menurut kehadiran variabel

Penelitian menurut dari kehadiran variabel merupakan kategori

dalam penelitian yang obyeknya merupakan variabel masa lalu,

saat ini dan masa yang akan datang. Penelitian yang obyeknya

variabel masa lalu dan saat ini disebut juga penelitian deskriptif

atau mengambarkan variabel-variabel yang sedang diteliti. Sedang

penelitian yang obyeknya variabel yang akan datang, maka

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

28 

 

 

variabelnya belum ada tetapi sengaja diciptakan oleh peneliti

dengan memberikan perlakuan (treatment). Penelitian jenis ini

bisa disebut penelitian eksperimen yang tujuannya digunakan

untuk mencari hubungan kausal antar variabel yang diteliti.

2.2.1.2 Macam-macam Data Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p14), macam data ada dua yaitu data kualitatif

dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,

dan gambar

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka, atau data kualitatif

yang diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2, dan

tidak baik = 1).

Macam – macam data kuantitatif :

a. Data diskrit / nominal

Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong – golongkan

secara terpisah, secara diskrit atau ketegori. Data ini diperoleh dari hasil

menghitung, misalnya dalam suatu kelas setelah dihitung terdapat 50

mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok

terdapat 1000 orang suku Jawa dan 500 suku Sunda dll.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

29 

 

 

b. Data Kontinum

Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini

diperoleh dari hasil pengukuran.

1) Data Ordinal

Data ordinal merupakan data yang berbentuk rangking atau

peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data ini, bila

dinyatakan dalam skala maka jarak satu data dengan data yang lain

tidak sama.

2) Data Interval

Data interval merupakan data yang jaraknya sama tetapi

mempunyai nilai nol (0) absolut / mutlak. Contoh skala

thermometer, walaupun ada nilai 0° C, tetapi tetap ada nilainya.

Data – data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrumen sikap

dengan skala Likert misalnya adalah berbentuk data interval.

3) Data Ratio

Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai

nol mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume.

Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada

panjangnya. Data rasio adalah data yang paling teliti.

2.2.2 Variabel Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2005, p123), variabel adalah konsep yang

mempunyai bermacam – macam nilai. Variabel dapat dibagi menjadi :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

30 

 

 

a. Variabel Continue

Variabel Continue adalah variabel yang dapat kita tentukan nilainya dalam

jarak jangkau tertentu dengan desimal yang tidak terbatas.

b. Variabel Descrete

Variabel Descrete adalah konsep yang nilainya tidak dapat dinyatakan

dalam bentuk pecahan atau desimal di belakang koma. Variabel ini sering

juga dinyatakan sebagai variabel kategori.

c. Variabel dependen dan variabel bebas

Variabel bebas adalah antecedent dan variabel dependen adalah

konsekuensi.

d. Variabel moderator dan variabel random

Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap

variabel dependent, tetapi tidak memiliki pengaruh utama.

Variabel random adalah variabel yang pengaruhnya dapat dilihat

berdasarkan error yang timbul dalam mengadakan estimasi. Pada

hubungan – hubungan yang stockhastik, variabel random ini selalu

diestimasikan sebagai pertinggal dari estimasi variabel – variabel

independent terhadap variabel dependent.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

31 

 

 

e. Variabel aktif

Variabel aktif adalah variabel yang dimanipulasikan oleh peneliti.

f. Variabel atribut

Variabel atribut adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasikan ataupun

sukar dimanipulasikan.

2.2.3 SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

Menurut Triton (2005, p15), SPSS adalah salah satu software yang

dikhususkan untuk analisis statistik.

Menurut Alhasin (2003, p1), SPSS adalah salah satu program Olah Data

Statistik yang paling banyak diminati oleh para peneliti.

Sejarah SPSS seperti yang dikutip dari buku Triton (2005, p1), dimulai

pada tahun 1968. Ketika itu tiga orang mahasiswa Stanford University

membuat dan mengoperasikan SPSS pada komputer mainframe. Selanjutnya,

secara konsisten SPSS mengalami perkembangan hingga pada tahun 1984

muncul pertama kali SPSS dengan versi personal computer (PC) dengan nama

SPSS/PC+, versi ini masih menggunakan sistem operasi berbasis under DOS.

Popularitas sistem operasi Windows pada era awal 1990-an ikut berpengaruh

terhadap perkembangan versi terbaru SPSS, hingga lahirlah SPSS versi

windows pertama kali pada tahun 1992.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

32 

 

 

2.2.4 Penelitian Non Hipotesis

Menurut Arikunto (1996, p247), ditinjau dari analisis data, perbedaan

antara penelitian non hipotesis dengan hipotesis terletak pada belum dan telah

dirumuskannya kesimpulan sementara oleh peneliti.

Dalam penelitian non hipotesis, penelitian yang belum mempunyai

jawaban sementara. Peneliti mulai dengan melakukan penelitiannya, akhirnya

sampai pada suatu kesimpulan yang didasarkan atas data yang diperoleh setelah

melalui proses analisis.

2.2.5 Transformasi Data Ordinal ke Data Interval

Menurut Riduwan (2005, p53-54), mentransformasi data ordinal menjadi

data interval gunanya untuk memenuhi sebagian syarat dianalisis parametric

yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang

paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successve Interval).

Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut :

a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan;

b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4, dan

5 yang disebut frekuensi;

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

33 

 

 

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi;

d. Tentukan nilai proporsi komulatif dengan jalan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor;

e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, dihitung nilai Z untuk setiap proporsi

komulatif yang diperoleh;

f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel Tinggi Densitas);

g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :

NS = (Destinity at Lower Limit) - (Density Upper Limit)____

(Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)

h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + [ 1 + |NSmin| ]

2.2.6 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p97), instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Untuk

mendapatkan sebuah instrumen penelitian yang baik, maka ada 2 syarat yang

harus dipenuhi oleh instrumen tersebut, yaitu: validitas dan reabilitas.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

34 

 

 

2.2.6.1 Pengujian Validitas

Menurut Umar (2003, p101, p103-109), validitas adalah pernyataan

sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur

apa yang dapat di ukur.

Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data,

kuesioner yang disusun hanya mengukur apa yang ingin diukur.

Jenis Validitas

1. Validitas Konstruksi

Untuk menguji validitas konstruksi, peneliti harus menguraikan hingga jelas

konstruksi/kerangkanya. Untuk mencari kerangka konsep dapat ditempuh

dengan berbagai cara. Berikut ini ada tiga cara yang lazim dipakai.

a. Mencari definisi-definisi konsep yang jelas dan cukup profesional

yang dikemukakan oleh para ahli tertulis dalam literatur.

b. Apabila definisi konsep yang ingin diukur tidak di perbolehkan dari

literatur, peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut.

c. Jika ternyata pendapat para ahli pun tidak ditemukan, maka peneliti

dapat menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon

responden atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama

dengan responden.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

35 

 

 

2. Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu pengukuran untuk mengetahui sejauh mana isi

alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang di anggap sebagai aspek

kerangka konsep.

3. Validitas Eksternal

Validitas Eksternal adalah validitas yang diperoleh dengan cara

mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal, berupa

alat ukur yang sudah valid.

4. Validitas Predektif

Validitas Predektif adalah validitas yang digunakan untuk mempredeksi

apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah :

1. Jika r hitung > r tabel, maka butir atau instrumen tersebut valid.

2. Jika r hitung < r tabel, maka butir atau instrumen tersebut tidak valid.

2.2.6.2 Pengujian Reabilitas

Menurut Umar (2003, p101, 114-129), reliabilitas adalah istilah yang

dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

36 

 

 

Ada cukup banyak teknik untuk mengukur reliabilitas, tetapi hanya

enam macam pengukuran yang cukup penting dalam rangka bisnis. Teknik-

teknik pengukuran tersebut ialah :

1) Teknik Test-retest (Pengukuran Ulang)

Dilakukan dengan cara meminta responden yang sama untuk menjawab

semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali.

2.) Teknik Spearman-Brown

Syarat penggunaan teknik ini adalah :

- Bentuk pertanyaan hanya terdiri dari dua pilihan jawaban, misalnya, ya

diisi dengan 1 dan tidak diisi dengan 0.

- Jumlah butir pertanyaan harus genap, agar dapat dibelah.

- Antara belahan pertama dengan belahan kedua harus seimbang.

3) Teknik K-R 20 dari Kuder dan Richardson

Untuk memakai teknik ini syaratnya adalah :

- Bentuk pertanyaan hanya terdiri dari dua pilihan jawaban, misalnya, ya

diisi dengan 1 dan tidak diisi dengan 0.

- Jumlah butir pertanyaan ganjil, oleh karena itu tidak dapat dibelah.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

37 

 

 

4) Teknik K-R 21 dari kuder dan Richardson

Teknik ini hampir sama dengan teknik K-R 20, hanya yang dibutuhkan

variabel varians, bukan variabel p dan q.

5) Teknik dari Cronbach

Teknik ini adalah teknik untuk mencari reabilitas yang rentangnya antara

beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-

7 dan seterusnya.

6) Teknik Femandes untuk Pengamatan (observasi)

Metode pengamatan atau observasi dilakukan oleh pengamatan teerhadap

suatu benda. Untuk benda diam, sasaran dapat diambil lagi sewaktu-waktu

jika diperlukan, sedangkan benda bergerak membutuhkan alat bantu seperti

rekaman video yang dapat menunjukkan proses yang diamati.

2.2.7 Statistik

Menurut Supranto (2003, p47), statistik berarti suatu ilmu yang

mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data serta

cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang

tidak menyeluruh.

Menurut Sugiyono (2004, p169-170), terdapat dua macam stasistik

yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu :

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

38 

 

 

1. Statistik deskriptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa

diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskripsif dalam

analisisnya.

2. Statistik inferensial

Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya

diberlakukan untuk populasi.

Statistik inferensial selanjutnya dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu :

a. Statistik parametik

Penggunaan statistik parametik jika data penelitian diukur dengan skala

interval dan skala rasio dan asumsi bahwa distribusi data populasi yang

digunakan untuk memilih sampel penelitian adalah normal.

b. Statistik non-parametrik

Digunakan jika data penelitian diukur dengan skala nominal dan skala

ordinal, sehingga tidak memerlukan asumsi data populasi yang

didistribusikan normal.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

39 

 

 

2.2.8 Skala Pengukuran

Menurut Supranto (2001, pp157-161), skala pengukuran merupakan alat

untuk kita menentukan suatu angka/bilangan pada suatu objek atau entitas

(entity). Angka pada skala mewakili beberapa karakteristik objek atau entitas

tersebut.

Menurut Umar (2003, pp95-97), skala pengukuran dibagi menjadi empat

jenis, yaitu :

2. Skala Nominal

Skala Nominal adalah skala yang paling sederhana, dimana angka yang

diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori

tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi angka tersebut hanya sekedar kode

maupun label.

2. Skala Ordinal

Skala ini mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang

paling tinggi atau sebaliknya, dengan tidak memperhatikan interval data

tersebut. Angka-angka hasil pengurutan ini berskala ordinal.

3. Skala Interval

Skala ini seperti skala ordinal diatas, tetapi jarak antar data harus memiliki

interval yang relatif sama.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

40 

 

 

4. Skala Rasio

Skala ini mencakup tiga skala yang sebelumnya, ditambah dengan sifat lain,

yaitu bahwa ukuran ini mempunyai nilai nol mutlak sehingga nilai-nilai

pada skala dapat diperbandingkan, misalnya dalam bentuk perkalian dan

pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran yang sebenarnya dari

data kuantitatif.

2.2.9 Skala Sikap

Menurut Umar (2003, pp98-99), ada berbagai pendekatan yang dapat

dilakukan jika akan digunakan kuesioner, misalnya skala Likert, Guttmann,

Bogardus, Throstone, Stipel, Rank-Order, Rating Scale, Paired-Comparasion,

dan Semantic Differentials. Tetapi hanya dua macam skala saja yang sering

dipakai oleh kalangan mahasiswa, yaitu skala Likert dan Semantic Differentials.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam

melakukan penelitian yaitu :

1. Skala Likert

Menurut Kinnear (1988) yang dikutip dari Umar (2003, p98), skala Likert

berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.

Menurut Supranto (2001, pp240-242), dalam hal ini digunakan skala lima

tingkat (Likert) yang terdiri dari sangat penting, penting, cukup penting,

kurang penting, dan tidak penting.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

41 

 

 

Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut :

1. Jawaban sangat penting diberi bobot 5.

2. Jawaban penting diberi bobot 4.

3. Jawaban cukup penting diberi bobot 3.

4. Jawaban kurang penting diberi bobot 2.

5. Jawaban tidak penting diberi bobot 1.

Untuk kinerja/penampilan diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai

berikut :

1. Jawaban sangat baik diberi bobot 5, berarti user sangat puas.

2. Jawaban baik diberi bobot 4, berarti user puas.

3. Jawaban cukup baik diberi bobot 3, berarti user cukup puas.

4. Jawaban kurang baik diberi bobot 2, berarti user kurang puas.

5. Jawaban tidak baik diberi bobot 1, berarti user tidak puas.

2. Skala Guttman

Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas

(tegas) dan konsisten. Contoh : yakin(1) – tidak yakin(0), ya(1) – tidak(0),

setuju(1) – tidak setuju(0) dan lain sebagainya.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

42 

 

 

3. Skala Semantic Differentials

Skala Semantic Deifferentials atau skala perbedaan semantic digunakan untuk

mengukur arti suatu obyek atau konsep bagi seorang responden. Responden

diminta untuk menilai suatu obyek atau konsep pada suatu skala bipolar yang

mempunyai dua ajektif yang bertantangan. Skala ini mengandung unsur

evaluasi (misalnya bagus-buruk, berguna-tidak berguna, jujur-tidak jujur,

bersih-kotor), unsur potensi (misalnya besar-kecil, kuat-lemah, berat-ringan),

dan unsur aktifitas (misalnya aktif-pasif, cepat-lambat, panas-dingin).

Menurut Osgood, yang dikutip Sofyan Efendi, ketiga unsur ini dapat mengukur

tiga dimensi sikap, yakni :

1. Evaluasi responden tentang obyek atau konsep yang sedang diukur.

2. Persepsi responden tentang potensi obyek atau konsep tersebut.

3. Persepsi responden tentang aktifitas obyek.

4. Rating Scale

Rating Scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

2.2.10 Statistik Deskriptif

Pada penelitian ini, kamu menggunakan mean, Standar deviasi, dan varian.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

43 

 

 

1. Rata-rata (mean)

Menurut Supranto (2001, p171), mean atau rata-rata hitung merupakan hasil

bagi dari jumlah nilai dengan banyaknya nilai.

Menurut Umar (2003, p156-157), menghitung rata-rata sampel dapat

menggunakan rumus :

Rumus Mean :

X = ∑ Xi

n

Keterangan :

n = jumlah data

∑ Xi = jumlah nilai dari seluruh data

2. Varian

Menurut Supranto (2001, pp177), nilai varian yang besar menunjukkan

kelompok data sangat bervariasi, menyebar, jauh dari rata-ratanya,

sedangkan nilai varian yang kecil menunjukkan, bahwa kelompok data

kurang bervariasi, mengelompok mendekati nilai rata-rata (berada disekitar

rata-rata).

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

44 

 

 

Rumus perhitungan varians:

s² = nΣxi² - ( Σxi )²

n(n-1)

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 2002, p94

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

s² = Varians Butir

xi = Skor Butir

3. Standar Deviasi atau Simpangan Baku

Menurut Supranto (2001, p178), standard deviasi atau simpangan baku

adalah merupakan rata-rata jarak dari setiap nilai individu (Xi) terhadap

rata-ratanya (X).

Menurut Umar (2003, p157), setelah rata-rata diketahui, maka perlu

ditentukan sebaran datanya. Makin kecil sebarannya maka berarti nilai data

semakin sama, jika sebarannya bernilai nol maka nilai semua data adalah

sama. Makin besar sebarannya berarti makin bervariasi nilai datanya.

Rumus standar deviasi :

 

∑(Xi - X�)2

S = √ n - 1

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

45 

 

 

Keterangan :

S = Standar Deviasi

Xi = Nilai dari tiap individu

X� = Rata-rata hitung untuk sampel kecil

n = Jumlah responden

2.2.11 Standard Error of Mean (SEM)

Menurut Aritonang (2005, p16), SEM (Standard Error of Mean)

dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

σ = Standar Deviasi populasi, bisa juga diganti standar deviasi sample (s)

n = Ukuran Sampel

   

SEM =  σ

√n 

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

46 

 

 

2.2.12 Cronbach’s Alpha (α)

Menurut Umar (2003, p125-126), mencari reliabilitas instrumen

yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai,

misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya.

Rumus :

r 11 = k • 1 - ∑σb2

k – 1 σt2

2.2.13 Korelasi Pearson

Menurut Umar (2003, p178-180), Analisis korelasi digunakan

untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan

suatu variabel dengan variabel lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu

variabel tertentu tergantung pada variabel lain. Simbol korelasi untuk sampel

adalah r yang disebut koefisien korelasi sedangkan simbol parameternya adalah

ρ (dibaca rho).

Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1, yang kriteria

pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

47 

 

 

a. Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif.

b. Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif.

c. Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali.

d. Jika, nilai r = 1 atau r= -1 telah terjadi hubungan linier yang sempurna,

sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah keangka 0 maka hubungan

makin melemah.

Rumus Korelasi Pearson :

Keterangan :

r = Nilai Korelasi

n = Jumlah Data

X = Nilai tiap item

Y = Jumlah nilai seluruh item

2.2.14 Analisis Gap

Menurut Remenyi (2000, p153), kepuasan pemakai dipengaruhi oleh

besar dan arah gap antara harapan dan kinerja. Sebuah hasil gap positif apabila

r =

n∑XY - ∑X∑Y

√(n∑X2 - (∑X)2).(n∑Y2 – (∑Y)2)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

48 

 

 

kinerja yang diterima melebihi harapan. Demikian sebaliknya gap negatif

apabila kinerja yang diterima dibawah harapan.

Menurut Remenyi (2000, p154), pada analisis gap terdapat beberapa

model yang diungkapkan mengenai kepuasan informasi user (User Information

Satisfaction). Metode analisis yang digunakan adalah model Miller & Doyle.

Menurut Aritonang (2005, p85), ada beberapa cara untuk dijadikan dasar

dalam atribut atau dimensi yang diprioritaskan untuk diperbaiuki diwaktu

mendatang berdasarkan data kepuasan pelanggan yang diperoleh, salah satu

adalah skor kesenjangan atau lazim disebut analisis gap.

Cara yang lazim dilakukan adalah dengan membandingkan skor-skor

harapan kinerja (kenyataan) tiap atribut atau dimensi sehingga diperloleh skor

selisih (kesenjangan/gap). Menurut Irawan (2002, p131), apabila didapatkan

gap positif berarti atribut tersebut memuaskan. Sedangkan gap negatif berarti

atribut tersebut tidak memuaskan, tetapi apabila nilainya kurang dari -1 masih

dapat dikatakan baik.

Cara lain untuk menentukan prioritas perbaikan kualitas atribut (dimensi)

adalah dengan menggunakan gambar yang terdiri atas empat kuadran. Tingkat

kenyataan suatu atribut dibuat pada sumbu horizontal dan tingakat harapan

suatu atribut pada sumbu vertikal. Garis yang memotong tengah sumbu vertikal

didasarkan pada nilai tengah dari skala yang digunakan. Hal yang sama juga

berlaku untuk sumbu horizontal.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

49 

 

 

Atribut yang berada pada kuadran bawah-kiri menunjukkan bahwa

atribut harapan dan kenyataan yang rendah. Atribut tersebut tidak terlalu

bermasalah meskipun tidak diperbaiki. Atribut yang berada pada kuadran atas-

kiri menunjukkan harapan yang tinggi tetapi kenyataanya rendah. Atribut yang

demikian sangat perlu untuk diperbaiki diwaktu berikutnya. Atribut yang

berada pada kuadran atas-kanan menunjukkan bahwa atribut harapan dan

kenyataan yang tinggi. Atribut yang demikian perlu dipertahankan diwaktu

berikutnya. Atribut yang berada pada kuadran bawah-kanan menunjukkan

atribut harapan yang rendah tetapio kenyataannya tinggi. Diwaktu berikutnya,

sumber data yang digunakan untuk atribut tersebut dapat dialokasikan untuk

memperbaiki kualitas atribut yang berada pada kuadran atas-kiri.

Selain membuat garis potong vertikal dan horizontal, dapat juga menarik

garis diagonal dari sudut bawah-kiri kesudut atas-kanan. Garis diagonal

menunjukkan korelasi yang positif dan sempurna antara kenyataan dan harapan

atribut-atribut tersebut. Jika suatu atribut berada pada garis diagonal, berarti

atribut tersebut sudah memenuhi kepuasan. Kondisi tersebut dapat dianggap

sebagai kondisi ideal. Sebaliknya jika suatu atribut berada jauh dari garis

diagonal, berarti atribut tersebut tidak berada pada kondisi yang ideal. Atribut

itu mungkin kurang memuaskan atau malah lebih memuaskan, bergantung pada

posisinya pada gambar kuadran sebelumnya.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

50 

 

 

_ Y Kepentingan Prioritas Utama Pertahankan Prestasi A B � C D Y Prioritas Rendah Berlebihan _ � Pelaksanaan X X (Kinerja/Kepuasan) Gambar 2.1

Gambar 2.2

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

51 

 

 

Sedangkan Menurut Remenyi (2000, p166) untuk mengukur kesenjangan

antara kepuasan dan harapan dapat menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Analisis Dasar

Rata-rata dan standar deviasi (SD) dari nilai harapan dan kenyataan untuk

setiap pertanyaan dihitung, hitung nilai gap dari rata-rata dengan

menggunakan rata-rata kenyataan dengan rata-rata harapan, kemudian

hitung pula standar deviasi untuk gap tersebut. Untuk memvisualisasikan

gap antara nilai harapan dan nilai kenyataan, snake diagram dapat

digunakan.

2. Analisis Kenyataan

Langkah selanjutnya dalam analisis adalah menunjukkan evaluasi yang

lebih lanjut dari nilai kenyataan. Untuk melakukan hal ini maka penting

untuk menghitung standard error dari setiap variabel. Untuk menentukan

apakah variabel masuk dalam kategori “Baik” atau “Buruk”, maka perlu

dilakukan suatu perhitungan. Batas tertinggi (upper limit) dihitung dengan

menambahkan nilai rata-rata kenyataan dengan dua kali nilai standard

error dari setiap variabel. Jika batas tertinggi melebihi 3 maka variabel

tersebut disimpulkan “Baik”, atau jika hasil menunjukkan sebaliknya maka

disimpulkan “Buruk”.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

52 

 

 

2.2.15 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan elemen yang mempunyai karakteristik tertentu

yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel (Umar, 2003, p136).

Menurut Umar (2004, p137-142), teknik sampling yang umum dipakai

dalam penelitian dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Pengambilan Sampel Probabilitas / Acak

Metode pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Ada beberapa cara

pengambilan sampel dari metode ini, antara lain sebagai berikut :

1) Cara Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Ada dua cara dari pengambilan sampel teknik ini, antara lain :

Cara Undian :

Cara ini digunakan dengan memberi nomor-nomor pada seluruh anggota

populasi, lalu secara acak dipilih nomor sesuai dengan banyaknya jumlah

sampel yang dibutuhkan. Pengambilan sampel dengan cara ini ada dua macam.

Pertama, pengambilan sampel tanpa pengembalian, berarti nilai probabilitas

tidak konstan. Kedua, mengembalikan sampel yang terpilih sehingga nilai

probabilitas menjadi konstan.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

53 

 

 

Cara Sistematis / Ordinal

Teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan teknik dimana

pemilihan anggota sampel dilakukan secara terlebih dahulu dimulai dengan

pemilihan secara acak untuk data pertama. Sedangkan data berikutnya

menggunakan interval tertentu.

2) Cara Stratifikasi (Stratified Random Sampling)

Suatu populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu

dikelompokkan dalam beberapa subpopulasi, sehingga tiap kelompok akan

memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari tiap subpopulasi ini

secara acak diambil anggota sampelnya. Dasar penentuan strata bisa secara

geografis atau dengan cara lainnya.

3) Cara Kluster (Cluster Sampling)

Cara ini mirip dengan cara stratifikasi, Bedanya, jika cara stratifikasi

menghasilkan subpopulasi yang unsur-unsurnya homogen. Maka dengan cara

kluster unsur-unsurnya menjadi heterogen. Selanjutnya dari masing-masing

kluster dipilih sampel secara acak sebanyak yang dibutuhkan.

2. Pengambilan Sampel Non-Probabilitas / Non-Acak

Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berikut ini adalah lima macam

teknik sampling yang non-probabilitas:

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

54 

 

 

1) Cara keputusan (Judgement Sampling)

Teknik ini dipakai pada saat kita ingin mengetahui pendapat karyawan tentang

produk yang akan dibuat dan lebih cocok dipakai saat tahap awal studi

eksploratif.

2) Cara dipermudah (Convinience Sampling)

Sampel yang nyaris tidak dapat di andalkan, tetapi biasanya paling murah dan

cepat dilakukan karena penelitian memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja

yang mereka temui.

3) Cara Kuota (Quota Sampling)

Pada dasarnya Quota Sampling sama dengan Judgement Sampling dua tahap.

Tahap pertama adalah dimana peneliti merumuskan kategori kontrol atau kuota

dari populasi yang akan ditelitinya. Tahap kedua adalah penentuan bagaimana

sample akan diambil.

4) Cara Bola Salju (Snowball Sampling)

Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel

ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu

seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi semakin banyak.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

55 

 

 

5) Area Sampling

Pada prinsipnya cara ini menggunakan “perwakilan bertingkat”. Populasi dibagi

atas beberapa bagian populasi, di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi

lagi.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui maupun

yang tidak diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut :

Rumus Slovin

n = N 1 + Ne2

Sumber : Husein Umar, Metode Riset Bisnis, (P.T. Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta 2003, hal. 141)

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran sampel

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditolelir, misalnya 2%

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00684-KA Bab 2.pdf · sumber daya dengan mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan

56 

 

 

Ukuran Sampel Untuk Batas-Batas Kesalahan

Dan Jumlah Populasi Yang Ditetapkan

Populasi Batas-batas Kesalahan 1% 2% 3% 4% 5% 10%

500 * * * * 222 83 1500 * * 638 441 316 94 2500 * 1250 769 500 345 96 3000 * 1364 811 517 353 97 4000 * 1538 870 541 364 98 5000 * 1667 909 556 370 98 6000 * 1765 938 566 375 98 7000 * 1842 959 574 378 99 8000 * 1905 976 580 381 99 9000 * 1957 989 584 383 99 10000 5000 2000 1000 588 385 99 50000 8333 2381 1087 617 387 100

Sumber : Husein Umar, Metode Riset Bisnis, (PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

2003) hal.142