bab 2 landasan teori 2.1. strategi...

60
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnis Dalam menghadapi persaingan bisnis maka perusahaan harus mempersiapkan strategi bisnis yang tepat. Strategi itu sendiri menurut Porter (Kotler et al.,2003,p.33) yang berpendapat bahwa strategi pada intinya adalah penciptaan posisi yang unik dan bernilai, yang melibatkan sekumpulan kegiatan. Jika hanya terdapat satu posisi ideal maka tidak diperlukan strategi. Sedang menurut Thomson dan Strickland (2001,p.3) menyatakan bahwa strategi perusahaan merupakan suatu rencana yang dipakai pihak manajemen untuk mencapai suatu posisi dalam pasar, menjalankan operasi perusahaan, menarik dan menyenangkan pelanggan, sukses dalam persaingan, dan mencapai tujuan organisasi. Maka rangkaian tugas untuk merumuskan, mengimplementasikan dan menjalankan strategi perusahaan adalah inti dan jiwa dari pengelolaan bisnis perusahaan. 2.2. E-Business Pengertian e-business (Kalakota et al,2001,p.7) adalah melakukan berbagai macam aktivitas bisnis secara elektronik dengan menggunakan teknologi yang berbasis internet. Fokus daripada e-business adalah pada aplikasi teknologi internet dalam manajemen proses bisnis harian. Proses e-business mencakup tidak hanya pemasaran dan penjualan online, tetapi manajemen rantai suplai dan saluran, manufacturing dan kontrol persediaan, operasi keuangan dan prosedur arus kerja pegawai yang melintasi keseluruhan organisasi.

Upload: vophuc

Post on 27-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Strategi Bisnis

Dalam menghadapi persaingan bisnis maka perusahaan harus mempersiapkan

strategi bisnis yang tepat. Strategi itu sendiri menurut Porter (Kotler et

al.,2003,p.33) yang berpendapat bahwa strategi pada intinya adalah penciptaan

posisi yang unik dan bernilai, yang melibatkan sekumpulan kegiatan. Jika hanya

terdapat satu posisi ideal maka tidak diperlukan strategi. Sedang menurut

Thomson dan Strickland (2001,p.3) menyatakan bahwa strategi perusahaan

merupakan suatu rencana yang dipakai pihak manajemen untuk mencapai suatu

posisi dalam pasar, menjalankan operasi perusahaan, menarik dan

menyenangkan pelanggan, sukses dalam persaingan, dan mencapai tujuan

organisasi. Maka rangkaian tugas untuk merumuskan, mengimplementasikan dan

menjalankan strategi perusahaan adalah inti dan jiwa dari pengelolaan bisnis

perusahaan.

2.2. E-Business

Pengertian e-business (Kalakota et al,2001,p.7) adalah melakukan berbagai

macam aktivitas bisnis secara elektronik dengan menggunakan teknologi yang

berbasis internet. Fokus daripada e-business adalah pada aplikasi teknologi

internet dalam manajemen proses bisnis harian. Proses e-business mencakup

tidak hanya pemasaran dan penjualan online, tetapi manajemen rantai suplai dan

saluran, manufacturing dan kontrol persediaan, operasi keuangan dan prosedur

arus kerja pegawai yang melintasi keseluruhan organisasi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

8

2.2.1. Model Business to Business (B2B)

B2B adalah transaksi diadakan secara elektronik antara bisnis melalui

internet, ekstranet, intranet , atau jarirngan priibadi. Transaksi demikian dapat

terjadi antara bisnis dengan bisnis lainnya. Bisnis tersebut merujuk pada

organisasi, umum atau swasta, profit atau nonprofit.

Karakteristik utama dari B2B adalah bahwa perusahaan berusaha untuk

mengotomatisasi proses perdagangan dalam rangka meningkatkannya. Oleh

karena itu, ini akan menguntungkan untuk melihat pada proses perdagangan

dengan lebih detil.

Model B2B adalah :

1. Model Berpusat pada perusaan (One-to-many, many-to-one)

Dalam model ini , satu perusahaan melakukan penjualan yang disebut tempat

pemasaran sisi-penjualan (one-to-many), dan satu perusahaan yang lain

melakukan semua pembelian yang disebut tempat pemasaran sisi-pembelian

(many-to-one).

2. Tempat Pemasaran Banyak-ke-Banyak – Pertukaran

Ini merupakan tempat pemasaran elektronik dimana banyak pembeli dan

penjual bertemu secara elektonik untuk tujuan perdagangan secara elektonik

antar yang lain.

3. Model B2B Lain dan Jasa

Persetujuan bisnis dengan bisnis-bisnis untuk tujuan lain selain hanya

penjualan dan pembelian. Salah satu contohnya adalah perdagangan

kolaboratif, beberapa tipe jasa dan hubungan seperti penggabungan value-

chain, penyedia jasa value-chain, dan perantara informasi

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

9

2.2.2. Faktor Pembeda e-business model

Faktor-faktor yang membedakan e-business model adalah:

1. Produk atau jasa yang dijualnya.

Produk atau jasa yang ditawarkan atau dijual oleh suatu perusahaan.

2. Sumber pendapatan.

Sumber pendapatan yang diperoleh utnuk setiap model berbeda-beda

tergantung model e-business yang digunakan oleh suatu perusahaan.

3. Posisi dalam rantai suplai.

Posisi perusahaan dalam rantai suplai berbeda-beda tergantung dari model e-

business yang dianutnya, dapat berada pada supplier, produsen, wholesaler,

retailer, atau bisa berada diantaranya (seperti diantara supplier dengan

produsen).

Suplier produsen wholesaler retailer konsumen

Gambar 2.1. Posisi perusahaan dalam rantai suplai

2.3. Procurement

Menurut Kalakota dan Robinson (2000), procurement mengacu pada semua

aktivitas yang melibatkan mendapatkan barang-barang dari pemasok; hal ini

meliputi pembelian, dan tapi juga kegiatan logistic ke dalam seperti transportasi,

barang masuk dan penyimpanan di gudang sebelum barang tersebut digunakan.

Berikut merupakan alur proses pembelian barang secara tradisional yang

digambarkan dari gambar berikut:

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

10

Sumber :ariba.com, Febuari 2001

Gambar 2.2. A Traditional Purchasing Process Flow

Menurut Donald (2002, P40) Procurement menyangkut informasi untuk

melengkapi persiapan purchase order (PO), modifikasi dan pencarian pemasok

secara keseluruhan.

Hal ini digambarkan secara demikian :

Sumber : Donald, 2002, 40

Gambar 2.3. : Procurement cycle acivities

Maka istilah purchasing dan procurement sering tertukar, meskipun berbeda

pelaksanaannya. Purchasing umumnya berhubungan dengan aktual material dan

segala aktivias yang berhubungan dengan proses pembelian. Aktivitas

procurement dikenal sebagai process-oriented dan strategik.

Sourcing Order Placement and Expediting

Receiving Transportation

Suplier

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

11

2.3.1. Peranan strategik purchasing (The Strategic Role of purchasing)

Purchasing dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan strategik

organisasi melalui salah satu peranannya sebagai fungsi boundary-spanning

organisasi.

Akses Menuju pasar eksternal (Access to External Markets).

Melalui kontak eksternal dengan pasar supply, purchasing dapat

memperoleh informasi mengenai teknologi baru, material baru, dan

pelayanan yang berpotensial, sumber persediaan baru dan perubahan

kondisi dalam pasar sehingga merancang organisasi di pasaran.

Perkembangan supplier dan Manajeman hubungan (Supplier Development

and Relation Management)

Purchasing dapat membantu mendukung keberhasilan strategik

organisasi dengan pengidentifikasian dan pengembangan supplier yang baru

maupun yang telah ada. Melibatkan supplier sejak awal dalam

pengembangan produk dan jasa atau modifikasi yang telah ada dapat

mengurangi masa pengembangan produk. Ide untuk menekan waktu (yaitu

mencapai pasar secepatnya dengan ide-ide baru) bagi kesuksesan ide-ide

tersebut dan mungkin juga bagi posisi-posisi di dalam organisasi, seperti

sebagai market leader atau innovator. Untuk mencapainya perlu dukungan

dari pemilihan supplier, evaluasi, sourcing, manajemen mutu total dan

perencanaan dan penelitian purchasing.

Hubungan dengan Fungsi-Fungsi lainnya (Relationship to other Functions).

Purchasing memberi kontribusi pada fungsi lainnya berupa keputusan-

keputusan penting yang pada dasarnya juga mempengaruhi keputusan yagn

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

12

dibuat di bagian purchasing. Misalnya dengan bagian logistik bekerjasama

mengatur logistik inbound dan aliran material.

2.3.2. Manajemen Pembelian

Menurut Render (2001, p420) Manajemen Pembelian mempertimbangkan

berbagai faktor seperti biaya persediaan dan transportasi, ketersediaan pasokan,

kinerja pengiriman dan mutu pasokan.

Hubungan penjual yang efektif mengharuskan pembelian dilakukan dengan

proses 3 tahap yaitu:

1. Evaluasi Penjual

Evaluasi penjual mencakup pencarian penjual potensial dan penentuan

kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik. Bila yang dipilih

bukan pemasok yang baik makan usaha pembelian menjadi sia-sia.

Seiring dengan pergerakkan perusahaan kearah sedikitnya jumlah

pemasok dengan hubungan jangka panjang, isu mengenai kekuatan

keuangan, mutu, manajemen penelitian dan kemampuan teknis memegang

peranan penting. Atribut-atiribut ini harus dicatat dan diperhatikan di proses

evaluasi.

2. Pengembangan Penjual

Dengan asumsi bahwa perusahaan itu ingin menggunakan jasa penjualan

tertentu, bagaimana perusahaan itu mengintegrasikan pemasok-pemasok ini

ke dalam sistem yang berlaku? Pembelian memastikan bahwa penjualnya

menghargai kebutuhan akan mutu, dan kebijakan pemerolehan bahan baku.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

13

Pengembagan penjual dapat mencakup kesemuanya, mulai dari pelatihan

sampai ke bantuan rekayasa dan produksi, sampai ke format untuk tranfer

informasi elektronik. Kebijakan pembelian bisa meliputi isu-isu semacam

presentasi bisnis yang dilakukan dengn pemasok manapun atau bisnis

minoritas.

3. Negosiasi

Strategi negosisasi terdiri dari tiga jenis klasik, yaitu :

a) Model berdasarkan biaya (cost-based proce model). Model ini

mengharuskan bahwa pemasok membuka bukunya bagi pembeli. Harga

kontrak kemudian didasarkan pada waktu dan bahan baku atau pada

biaya tetap dengan klausa eskalasi untuk mengakomodasi perubahan

biaya tenaga kerja dan bahan baku penjual.

b) Model harga berdasarkan pasar (market-based price model). Di model ini

harga didasarkan pada publikasi atau indeks. Harga papan kertas,

misalnya, dipublikasikan secar minguan di Yellow Pages dan harga metal

non sulfida di Metals Week.

c) Model perebutan tender (competitive bidding). Di kasus-kasus di mana

pemasoknya tidak bersedia membahas biaya atau di mana tidak ada pasar

yang mendekati sempurna, perebutan tender seringkali tepat. Kebijakan

ini mengharuskan bahwa agen pembelian mempunyai daftar pemasok

potensial dari produk yang diinginkan atau ekuivalennya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

14

2.3.3. Metode-metode Procurement

Turban (2004, p231) mengemukakan Perusahaan-perusahaan menggunakan

metode-metode yang berbeda untuk memperoleh barang-barang dan jasa

tergantung apa yang mereka beli, jumlah yang dibutuhkan, berapa banyak uang

yang dipakai. Metode-metode utama procurement mencakup:

Membeli dari manufaktur, penjual grosir, maupun pengecer dari katalog-

katalog mereka dan memungkinkan negosiasi.

Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli di

mal-mal industri.

Membeli dari katalog pembeli internal dimana perusahaan menyetujui

katalog-katalog vendor mencakup kesepakatan harga. Pendekatan ini

menggunakan pengimplementasian desktop purchasing, dimana mengizinkan

requisition untuk memesan secara langsung dari vendor dengan melewati

departemen procurement.

Mengadakan penawaran tender dari sistem dimana suppliers bersaing dengan

yang lainnya. Metode ini digunakan untuk pembelian jumlah besar.

Membeli dari situs pelelangan umum dimana organisasi berpatisipasi sebagai

salah satu pembeli.

Bergabung dengan suatu group sistem pembelian dimana permintaan

partisipan dikumpulkan, menciptakan jumlah besar. Kemudian group

menegosiasikan harga atau menginisiasikan sebuah proses tender.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

15

Berkolaborasi dengan para supplier untuk berbagi informasi tentang

penjualan dan persediaan untuk mengurangi persediaan dan stock-out dan

mempertinggi ketepatan waktu pengiriman.

2.4. E-Procurement

Menurut Chafey e-Procurement (electronic procurement), “The electronic

integration and management of all procurement activities including purchase

request, authorization, ordering, delivery and payment between a purchaser and

supplier.” Maka menurut Chafey e-Procurement merupakan integrasi dan

manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk permintaan

pembelian, pemberian hak, pemesanan, pengantaran dan pembayaran antara

pembeli dengan pemasok.

Menurut Richardus Eko Indrajit dalam situs webnya (www.ebizasia.com) ,

mengemukakan banyak hal mengenai pengertian e-procurement yaitu dimana e-

Procurement merupakan suatu mekanisme pembelian masa kini – atau dapat

dikatakan sebagai teknik pembelian moderen – dengan memanfaatkan sejumlah

aplikasi berbasis internet dan perangkat teknologi informasi terkait lainnya

sebagai enabler dalam menjalankan proses tersebut.

E-procurement adalah bentuk e-commerce untuk perantaraan barang dan jasa

atau digunakan untuk tendering barang dan jasa antara perusahaan dengan

pemasok. E-procurement kebanyakan diakses dari web oleh perusahaan-

perusahaan besar dan badan-badan usaha umum. E-procurement merupakan

aplikasi e-commerce untuk proses negosiasi dan perjanjian (contracting).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

16

2.4.1. Sistem Aplikasi e-Procurement

Dalam konsep ini, dikenal sejumlah istilah yang kerap dipergunakan oleh para

praktisi bisnis dan teknologi informasi. Memang karena sekilas terlihat sama,

sejumlah istilah tersebut sering diputarbalikkan (tergantung dengan konteks yang

ada), namun pada dasarnya masing-masing istilah tersebut memiliki definisi dan

ruang lingkup arti yang cukup berbeda, seperti:

• Aplikasi e-Procurement – merupakan perangkat lunak atau software yang

dipergunakan untuk mengaplikasikan konsep e-Procurement dalam

perusahaan.

• Sistem e-Procurement – merupakan kumpulan dari sejumlah komponen-

komponen atau entitas-entitas di dalam perusahaan, yang saling terkait satu

dengan lainnya, yang memiliki fungsi untuk menjalankan konsep e-

Procurement di dalam perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan

komponen terkait misalnya: perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), sumber daya manusia (brainware) dan pemakai atau pengguna

(users), kebijakan (policy), tata kelola (governance), proses (business

process), dan infrastruktur perusahaan.

• Sistem Aplikasi e-Procurement merupakan kumpulan dari sejumlah

komponen-komponen atau modul-modul aplikasi (sejumlah sub-program dan

database), yang saling terkait satu dengan lainnya, untuk membentuk suatu

aplikasi holistik (utuh) dan terintegrasi dengan fungsi utama mengaplikasikan

konsep e-Procurement dalam perusahaan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

17

Biasanya istilah “aplikasi e-Procurement” dipergunakan dalam konteks

penyusunan portofolio proyek perencanaan dan pengembangan aplikasi-aplikasi

yang dibutuhkan perusahaan, sementara “sistem e-procurement” dipakai jika

ingin membahas konsep pembelian moderen dimana terjadi hubungan yang erat

antara strategi bisnis dan strategi sistem dan teknologi informasi, sementara

“sistem aplikasi e-Procurement” akan mengemuka dalam penyusunan technical

blueprint untuk membuat perangkat lunak (software engineering).

2.4.2. Konsep e-Procurement

E-procurement adalah perolehan barang-barang dan jasa untuk organisasi

dengan menggunakan fasilitas elektonik. (Turban, 2004,232). Manajemen e-

procurement ditunjukan melalui diagram berikut.

Complete Procurement Life cycle Partial Functional solutions

Complete Integration Solutions

Interenterprise Processes Breaking Down Process Wall

Sumber : Kalakota, 2000, 339

Gambar 2.4. : e-procurement management

Search & select

Order approval & placement

Order Receipt & schedule

Deliver& invoce

Multi-supplier catalog search

Approval workflow Engine

Order Management

Pricing and availiability

Supplier-side Order Entry

Receipt and Invoicing

Shipping and Distribution

Integrated e-Procurement Management Applications

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

18

2.4.3. E-procurement process

Gambar 2.5. E-procurement proses

Pre-purchase activities After purchase activities

Search for Vendors and Product E-Catalogs, brosur,conventions, exhibit, telephone calls, visits

Quality Vendors Which vendor we can do business with? Research firm, financial, stability, credit history

Select a market mechanism Privat, public, auctions, exchange Tendering system has a special process

Compare and Negotiate Price, financing, delivery, quality, etc

Make a purchase (individual or committee) Have a contact Arrange payment

Initiate a purchase order Electronic form or trigger ready order

Arrange a pick-up or receive shipment

Check shipping document, billing, quality

Make payment Approve payment. Arrange money transfer

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

19

Semua proses manual dari membuat requisition, permintaan kuota, undangan

tender, pengeluaran Purchase Order dan implementasi permintaan dapat

didukung secara atomatis. (Turban, 2004, p.233)

2.4.4. Manfaat dan Keuntungan E-procurement

Manfaat dari e-procurement adalah :

Meningkatkan produktivitas para agen pembelian (menyediakan waktu lebih

banyak dan mengurangi tekanan kerja)

Menurunkan harga pembelian melalui standarsasi produk dan penggabungan

pembelian

Memperbaiki proses pembayaran

Meningkatkan efisiensi, menjaga hubungan dengan supplier

Memastikan pengiriman tepat waktu, setiap waktu

Mengurangi permintaan keahlian dan pelatihan agen-agen pembelian

Mengurangi jumlah pemasok

Merampingkan proses procurement, membuat secara sederhana dan cepat

Menemukan suppliers baru dan penjual yang dapat menyediakan produk

secara cepat dan murah.

Mengintegrasikan proses procurement dengan pengawasan anggaran

Mengurangi kesalahan manusia dalam pembelian dan proses pengiriman

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

20

Sedangkan keuntungan yang didapat dari pihak-pihak yang melakukan e-

procurement adalah :

• Keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain adalah memiliki

pilihan pemasok yang lebih luas sehingga perusahaan dapat

membandingkan tawaran pemasok-pemasok tersebut seperti

membandingkan harga, kualitas, kecepatan pengiriman pesanan. Selain

itu juga menggunakan e-procurement berarti mengurangi biaya dan

waktu untuk perantaraan karena spesifikasi penawaran tender dapat

didownload dari internet tanpa harus dikirimkan melalui pos.

• Keuntungan yang diperoleh pemasok adalah dapat memperoleh

kesempatan tender yang lebih luas karena dapat memperoleh informasi

melalui web di internet dan mengurangi biaya untuk pengajuan tender.

2.5. Efisien dan Efektif

Usaha untuk meningkatkan efisiensi kerja selalu dikaitkan dengan cara kerja

yang mencakup tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja. Dalam terminologi

proses suatu proses yang efisien menghasilkan keluaran yang dibutuhkan pada

biaya yang serendah mungkin atau seminimum mungkin (Ricardo, 1995).

Menurut Anthony et al (1995) menyatakan efisiensi berarti memproduksi

sejumlah output dengan input seminimum mungkin atau memproduksi output

sebesar-besarnya dengan input yang telah ditetapkan, sehingga efisiensi dapat

digambarkan sebagai sejumlah output yang dihasilkan dari unit input yang

digunakan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

21

Efisiensi merupakan determinan dari produktifitas dan ditentukan oleh aspek

organisasi kerja dan rancangan pekerjaan. Efisiensi akan berkurang jika

perkerjaan menjadi lebih rumit, kurang terspesialisasi dan kurang mekanis.

Menurut Soehardjo (1989) dinyatakan bahwa sumber-sumber munculnya

inefisiensi mecakup ketidakjelasan tujuan perusahaan, tidak adanya rasa turut

memiliki perusahaan, kurangnya komunikasi antar tingkatan manajemen, dan

kebijakan strategi korporasi (corporate strategy) yang kurang tepat. Peningkatan

efisiensi hanya dapat dicapai melalui program terpadu yang memerlukan

pengawasan terus menerus (consistency) untuk menjamin efektivitasnya.

Efektif berhubungan dengan tujuan perusahaan sedangkan efisiensi tidak

demikian. Apabila output tidak dapat dicapai sesuai dengan tujuan perusahaan

maka tidak dikatakan efektif. Dalam melakukan aktifitas fungsi produksi untuk

mencapai tujuan perusahaan dan untuk keberhasilan perusahaan harus

memperhatikan keefektifan dan efisiensi untuk melakukan hal-hal benar sesuai

dengan tujuan yang telah direncanakan.

Definisi efektif menurut Anthony et al (1995) menggambarkan seberapa jauh

tanggung jawab dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, keefektifan juga

menggambarkan seberapa jauh target yang dicapai baik secara kuantitas maupun

secara ukuran waktu.

Wilkinson (1982) mengajukan beberapa faktor yang dapat diteliti menyangkut

masalah keefisienan ini dan diantaranya adalah uraian tugas, kebijakan, prosedur,

produktifitas, target atau sasaran yang ingin dicapai.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

22

Pada tingkat paling dasar pembelian adalah suatu aktifitas yang mudah untuk

dimengerti karena semua pembelian produk dan jasa terkait dengan aktifitas

setiap personal, ketika keputusan pembelian dibuat, diperlukan 4 (empat) kriteria

dasar prioritas:

• Harga (Price) “membayar dengan benar atau harga yang adil (fair price)”

• Jumlah (Volume) “membeli dengan jumlah yang tepat”

• Kualitas (Quality) “mendapatkan kualitas untuk barang dan jasa yang

dibutuhkan”

• Waktu(Time) “Efisiensi pemesanan dan pengiriman pada waktu yang tepat”

Filosofi pembelian yang dicanangkan perusahaan adalah bagaimana membeli

dengan harga kompetitif untuk sejumlah barang yang diperlukan dan kualitas

barang dan jasa yang bisa dipertanggungjawabkan serta efisien dalam proses dan

tepat waktu.

Keuntungan strategis perusahaan dalam penerapan e-procurement adalah

penyempurnaan manajemen dalam proses langsung maupun tidak langsung pada

pencarian sumber pembelian. Penerapan e-procurement secara umum

menguntungkan kedua belah pihak baik pembeli maupun pemasok. Proses

pembelian dari hulu sampai ke hilir mulai dari permintaan kebutuhan sampai

diterimanya barang atau jasa hingga pembayaran kepada pemasok, dengan

adanya penerapan e-procurement dapat terlaksana dengan cepat dan termonitor

dengan baik, sehingga akan meningkatkan daya saing perusahaan di waktu yang

akan datang.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

23

2.6. Sistem Informasi

2.6.1. Pengertian Sistem

Menurut Mcleod (2001, p.11) seperti yang diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia oleh Hendra Teguh, SE, Ak.,, sistem adalah sekelompok elemen-

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu area fungsional cocok

dengan definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya, dan bekerja

menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan oleh pimpinan

atau pihak manajemen.

2.6.2. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Whitten (2002, p.8), Information system is an arrangement of

people, data, processes, information presentation, and information technology

that interact to support and improve day-to-day operations in a business as well

as support the problem-solving and decision-making needs of management and

users.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian dalam

suatu organisasi. Sistem informasi juga membantu para manajer dan karyawan

untuk menganalisis masalah, memvisualisasikan hal-hal kompleks, dan

menciptakan produk baru.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

24

2.7. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut James A. O’ Brien ( 2003, p 7 ), teknologi informasi adalah

seperangkat perangkat keras, piranti lunak, telekomunikasi, manajemen basis data,

dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan berdasarkan CBIS

(Computer Based Information System ).

Uraian rinci tersebut di atas memiliki tiga komponen yang mempunyai

hubungan yang sangat erat dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Komputer

Komputer terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak.

Perangkat keras pada umumnya terdiri dari :

- perangkat masukan seperti keyboard, mouse, dan jenis perangkat

lainnya.

- perangkat proses atau CPU ( Central Processing Unit ).

- perangkat keluaran seperti monitor dan printer.

Piranti lunak terdiri dari aplikasi piranti lunak, dan bahasa

pemrograman.

2. Jaringan komunikasi

Adalah suatu hubungan antara lokasi stasiun yang berbeda melalui suatu

media yang dapat memungkinkan manusia untuk saling mengirim dan

menerima informasi.

3. Pengetahuan

Adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baik dan meliputi :

- Mengenal dengan baik elemen-elemen TI

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

25

- Kemampuan yang dibutuhkan untuk menggunakan elemen-elemen

tersebut

- Memahami kapan saatnya menggunakan TI untuk memecahkan

masalah atau sebagai kesempatan

Sedangkan tujuan dari TI adalah untuk memecahkan masalah, menciptakan

kreatifitas, dan membuat manusia menjadi lebih efektif dalam melakukan

kegiatannya dibandingkan dengan jika mereka tidak menggunakan TI.

2.8. Pengertian Internet, Intranet dan Ekstranet

Zeid (2000,p.19) mengemukakan bahwa interconnected network- atau yang

lebih populer dengan sebutan internet – adalah sebuah sistem komunikasi global

yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di

seluruh dunia. Pada internet dapat terjadi berbagai macam transaksi bisnis yang

terjadi secara online.

Menurut Macleod (2004, p.222) Organisasi dapat membatasi akses jaringan

mereka hanya bagi anggota organisasinya dengan menggunkan intranet. Intranet

menggunakan protokol jaringan yang sama dalam internet tetapi membatasi

akses ke sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di dalam

organisasi. Bagaimana intranet berbeda dari LAN? LAN tidak memiliki koneksi

fisik ke jaringan fisik lain. Intranet memiliki koneksi jaringan lain tetapi

menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, atau kombinasi keduanya –-

disebut firewall –-untuk mencegah komunikasi dari alat-alat selain yang

diijinkan untuk menggunakan intranet tersebut.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

26

Mcleod (2004, p.222) menjelaskan intranet yang diperluas hingga

menyertakan para pemakai luar organisasi dinamakan ekstranet. Hanya para

pelanggan dan mitra bisnis terpercaya yang mendapat akses ekstranet karena

akses ini memungkinkan pengguna sistem informasi dan sumber daya komputer

yang tidak berhubungan langsung dengan komunikasi. Firewall juga digunakan

ekstranet untuk mencegah pemakai tidak sah mengakses sumber daya. komputer.

Dalam pemanfaatan sistem e-procurement yang akan menghubungkan khusus

dengan para pemasok (supplier) saja dalam jaringan yang terbatas, maka akan

dipakai jaringan ekstranet. Mcleod (2004, p.222) menjelaskan intranet yang

diperluas hingga menyertakan para pemakai luar organisasi dinamakan ekstranet.

Hanya para pelanggan dan mitra bisnis terpercaya yang mendapat akses ekstranet

karena akses ini memungkinkan pengguna sistem informasi dan sumber daya

komputer yang tidak berhubungan langsung dengan komunikasi. Firewall juga

digunakan ekstranet untuk mencegah pemakai tidak sah mengakses sumber daya

komputer.

2.8.1. Keuntungan Internet dan World Wide Web

Organisasi tidak dapat lari terobosan adanya internet. E-business dapat secara

radikal berubah dengan cara ini dimana perusahaan mempengaruhi pasar mereka

dengan:

o Teknologi yang ada dimana-mana secara alami, dimana kesan bahwa strategi

e-business dapat menerima orang lebih banyak tiap tahun dengan akses

internet.

o Meningkatnya transparansi dan pilihan bagi konsumen

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

27

o Penelitian secara global dalam mensuplai produk-produk dan service

o Supplier-supplier baru akan masuk dalam sebuah fokus e-strategy

o Munculnya jasa-jasa baru secara elektronik dalam pasar

o Transfomasi pada channel penjualan; hilangnya hubungan dalam value-chain

tradisional.

World Wide Web merupakan suatu jaringan hypermedia global yang

menyediakan jaringan komputer pada user dengan biaya efektif dan metode

akses yang konsisten dengan beragam sumber daya informasi. Keuntungan

signifikan dari world wide web yaitu informasi yang tersedia dapat diakses untuk

banyak komputer dan autorisasi yang mengharuskan hanya satu orang

mengakses sebuah program. (Phillips, 2003, p.1)

2.8.2. Web Server

Menurut Turban dan Lee (2000, p.393), Web Server merupakan suatu piranti

lunak yang berfungsi untuk :

1. Mengawasi dan menyediakan akses, menentukan siapa yang dapat

mengakses informasi tertentu di server.

2. Menjalankan skrip dan program eksternal untuk memberikan fungsi

tambahan bagi dokumen web atau akses ke basisdata.

3. Mengelola dan menjalankan fungsi server maupun isi situs pada suatu

website.

4. Mencatat transaksi yang digunakan pengguna, yang dapat berisikan karakter

umum dari pengguna dan isi yang mereka minati untuk bereaksi terhadap

permintaan dari klien atau pengguna melalui browser.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

28

2.9. ASP (Active Server Package)

ASP merupakan suatu bahasa pemograman web yang dikembangkan oleh

Microsoft Corporation untuk mendukung bahasa HTML (Hyper Text Markup

Language) biasa yang biasanya statis untuk dapat lebih dinamis dimana mampu

melakukan koneksi dengan database di server.

Saat ini bahasa pemograman web ASP yang banyak digunakan adalah ASP3.0

yang berupa script yang berjalan pada aplikasi IIS (Internet Information Services)

yang juga merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh pihak Microsoft.

2.10. Metode Penelitian

2.10.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

2.10.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan skripsi ini adalah

studi kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus penerapan suatu

aktivitas di lapangan, mengamati dan melakukan wawancara kepada pihak-

pihak yang terkait.

2.10.1.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yakni dengan

cara melakukan penelitian studi kasus pada objek penelitian, kemudian

melaporkannya dalam bentuk laporan deskriptif yang menggambarkan hasil

penelitian.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

29

2.10.2. Teknik Pengumpulan Data

Data-data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan

melakukan kegiatan berikut :

• Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer di tempat

objek penelitian secara langsung dengan menggunakan metode observasi

dan wawancara baik secara tatap muka langsung maupun melalui telepon

atau e-mail.

• Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dan

landasan teoritis serta berpikir dengan mempelajari beberapa sumber

literature yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.

2.11. Analisis Porter

Sumber : Rangkuti (2004, p.11)

Gambar 2.6. : Kekuatan persaingan dalam industri

Pendatang Baru

Kekuatan Pemasok

Produk Pengganti

Kekuatan Pembeli

Persaingan Industri

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

30

Menurut Porter (Rangkuti, 2004, p.11) dalam industri manapun, baik industri

domestik ataupun internasional, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan

bersaing yang dimiliki, atu yang kan diciptakan. Penciptaan keunggulan bersaing

tersebut mengacu pada pendatang baru yang masuk di industri ini, kekuatan daya

beli konsumen, kekuatan pemasok serta produk substitusi sejenis lainnya yang

dapat dianggap sebagai pesaing bagi produk yang dianalisis.

2.11.1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrance)

Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri akan tergantung dari

besar atau kecilnya hambatan masuk yang ada. Jika hambatan ini besar maka

ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Hambatan-hambatan itu

merupakan situasi dan kondisi yangmembatasi perusahaan dalam memperoleh

jalan masuk ke dalam suatu industri.

Ada tujuh sumber utama rintangan masuk bagi pendatang baru yaitu :

• Skala ekonomi.

• Diferensiasi produk.

• Kebutuhan modal.

• Biaya beralih pemasok(switching cost).

• Akses ke saluran distribusi.

• Biaya yang tidak menguntungkan terlepas dari skala ekonomi (cost

advantages independent scale).

• Kebijakan pemerintah.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

31

2.11.2. Daya Tawar Pemasok (the bargaining power of suppliers)

Daya tawar pemasok kuat jika :

• Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi

daripada industri yang menjadi pembeli mereka.

• Produk substitusi yang baik tidak tersedia bagi pembeli.

• Pembeli bukan konsumen penting bagi pemasok.

• Produk pemasok penting bagi pembeli.

• Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan (switching cost)

yang tinggi bila beralih ke pemasok lain.

• Pemasok merupakan ancaman serius bila berintegrasi ke depan (forward

integration) ke arah pembeli, atau dengan kata lain bila pemasok bergabung

dengan pembeli.

2.11.3. Daya tawar pembeli (The bargaining power of buyers)

Daya tawar pembeli kuat jika:

• Membeli sejumlah besar hasil industri.

• Produk yang dibeli dari suatu industri merupakan suatu komponen yang

signifikan dari biaya produksi pembeli, sebagai contoh : perusahaan

memproduksi barang A, B, C, dan D, tetapi keuntungan terbesar yang

diperoleh perusahaan berasal dari barang A, sehingga konsumen pembeli

barang A memiliki daya tawar yang kuat.

• Produk pemasok tidak eksklusif atau standar dan emiliki ancaman kuat

untuk berintegrasi ke belakang industri pemasok.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

32

• Biaya switching costnya rendah untuk pindah ke pemasok lain.

2.11.4. Ancaman produk substitusi (threat of substitute product)

Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-

produk yang:

• Harganya cenderung menjadi semakin murah dibandingkan dengan

produk yang dihasilkan perusahaan.

• Dihasilkan oleh industri yang berskala besar dan sangat menguntungkan.

2.11.5. Persaingan antar perusahaan sejenis (rivalry among existing firms)

Tingginya tingkat persaingan antar pesaing di dalam suatu industri merupakan

akibat dari:

• Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang.

• Pertumbuhan industri yang lamban.

• Biaya tetap yang tinggi.

• Ketiadaan diferensiasi.

• Penambahan kapasitas dalam jumlah besar.

• Pesaing yang bergam.

• Taruhan strategis yang besar.

• Hambatan pengunduran diri yang tinggi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

33

2.12. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2004, p.31), analisis SWOT adalah alat yang dipakai

untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan, atau analisis sistematis untuk

mengidentifikasikam faktor-faktor kekuatan, kelemahan intern perusahaan serta

peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi

perusahaan.

2.12.1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain

relatif terhadap pesaing. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan

keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.

2.12.2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

ketrampilan dan kapabilitas yang menghambat kinerja perusahaan.

2.12.3. Peluang (Opportunity)

Peluang adalah suatu situasi yang paling menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Identifikasi pada segmen pasar sebelumnya membawa peluang

dalam persaingan atau kegiatan pengaturan, perubahan teknologi, dan

peningkatan hubungan dengan pembeli dapat menghasilkan peluang bagi

perusahaan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

34

2.12.4. Ancaman (Threat)

Ancaman adalah suatu situasi yang merugikan dalam lingkungan

perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat,

peningkatan daya tawar dari pihak pembeli, perubahan teknologi, dan peraturan

baru atau yang diperbaharui dapat menghasilkan ancaman bagi perusahaan.

2.12.5. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Setelah faktor – faktor strategis internal suatu perusahaan di indentifikasi,

maka kemudian disusun untuk tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis

Summary) untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal tersebut didalam

kerangka Strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) Tahapan – tahapan

didalam penyusunan matriks IFAS adalah :

1. Susun kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan pada kolom1

2. Beri bobot faktor kekuatan dan kelemahan pada kolom 2 dengan

menggunakan teknik perbandingan berpasangan, di mana total bobot

kolom 2 harus tepat 1. Konsep dari teknik ini adalah dengan

membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor internal yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah

satu diantaranya. Adapun bobot yang diberikan adalah :

3: pengaruhnya paling atau sangat besar.

2: pengaruhnya sedang.

1: pengaruhnya kecil.

Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika

alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3,

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

35

maka alternatif I mendapat bobot 3, sedangkan alternatif II mendapat

bobot 1/3. Jika alternatif II lebih dipilih dibanding alternatif III dan

diberi bobot sebesar 2, maka alternatif II berbobot 2, sedangkan alternatif

III berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1.

setelah diperoleh masing-masing bobot, langkah selanjutnya adalah

menjumlahkan bobot-bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian

nilai pada masing-masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom

tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah

merata-ratakan nilai pada masing-masing baris. Kemudian bobot yang di

dapat dari perhitungan di atas di masukkan dalam kolom 2.

3. Kalkulasikan rating untuk faktor kekuatan dan kelemahan kemudian

masukan pada kolom 3. Rating ditentukan pada skala 1 (poor) sampai 4

(Outstanding).

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh skor pembobotan untuk masing – masing faktor, skor

diletakan pada kolom 4.

5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang dinilai.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

36

Tabel 2.1. : Matriks IFAS Faktor - faktor strategi internal Bobot Rating B * R Kekuatan - X X X - X X X - X X X - X X X Kelemahan - X X X - X X X - X X X Total 1 X

Sumber : Rangkuti( 2004, p.25)

2.12.6. Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)

Setelah faktor – faktor strategis eksternal suatu perusahaan diindentifikasi,

maka kemudian disusun untuk tabel EFAS (External Strategic Factors Analysis

Summary) untuk merumuskan faktor – faktor strategis eksternal tersebut didalam

kerangka Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) Tahapan – tahapan

didalam penyusunan matriks EFAS adalah

1. Susun peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan pada kolom 1

Beri bobot faktor peluang dan ancaman pada kolom 2 dengan

menggunakan teknik perbandingan berpasangan, di mana total bobot kolom

2 harus tepat 1. Konsep dari teknik ini adalah dengan membandingkan 2

(dua) alternatif dari faktor-faktor internal yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya.

Adapun bobot yang diberikan adalah:

3: pengaruhnya paling atau sangat besar.

2: pengaruhnya sedang.

1: pengaruhnya kecil.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

37

Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika

alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka

alternatif I mendapat bobot 3, sedangkan alternatif II mendapat bobot 1/3.

Jika alternatif II lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot

sebesar 2, maka alternatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot

½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1. setelah

diperoleh masing-masing bobot, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan

bobot-bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian nilai pada masing-

masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom tersebut. Hasilnya

kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada

masing-masing baris. Kemudian bobot yang di dapat dari perhitungan di

atas di masukkan dalam kolom 2.

2. Kalkulasikan rating untuk faktor peluang dan ancaman kemudian masukan

pada kolom 3. Rating ditentukan pada skala 1 (poor) sampai 4 (Outstanding).

Peluang terbesar diberikan rating 4 dan peluang terkecil diberikan rating 1.

Untuk ancaman adalah sebaliknya, sehingga ancaman terkecil diberikan

rating 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh skor pembobotan untuk masing – masing faktor, skor diletakan

pada kolom 4.

3. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang dinilai.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

38

3. Mendukung strategi turn around

Tabel 2.2. : Matriks EFAS Faktor - faktor strategi eksternal Bobot Rating B * R Peluang - X X X - X X X - X X X - X X X Ancaman - X X X - X X X - X X X Total 1 X

Sumber : Rangkuti (2004, p.24)

2.12.7. Diagram SWOT

Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing – masing IFAS dan EFAS,

langkah selanjutnya adalah memasukan angka total bobot skor tersebut kedalam

diagram analisis SWOT berikut ini

Gambar 2.7. : Diagram SWOT

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

KelemahanInternal

Kekuatan Internal

1. Mendukung Strategi agresif

4. Mendukung strategi defensif2. Mendukung strategi diversifikasi

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

39

Keterangan :

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy)

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

penjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar)

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain

pihak ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus

strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih

baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

40

2.12.8. Matrik SWOT

Sumber :Rangkuti (2004, p.31)

Gambar 2.8. : Matrik SWOT

• Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

• Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatsi ancaman.

• Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

IFAS

EFAS

Strengths (S) Weakness (W)

Opportunities (O) Strategi SO

Strategi ST Threats (T) Strategi WT

Strategi WO

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

41

• Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.12.9. Kegunaan analisis SWOT

Kegunaan analisis SWOT adalah:

• Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sendiri dalam rangka

menyusun strategi bersaing.

• Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam rangka

memenangkan persaingan.

• Informasi dari hasil analisa internal dan eksternal perusahaan sebagai

bahan dasar untuk melakukan pengembangan ataupun investasi baru.

• Hasil analisis internal dan eksternal yang akurat sebgai acuan untuk

pengambilan keputusan meneruskan atau memberhentikan satu divisi

usaha (untuk perusahaan multibisnis).

• Semua hasil analisis dapat digunakan sebagai bahan perencanaan membuat

rencana bisnis (business plan), action plan bisnis (berkaitan dengan tugas

konsultan bisnis).

2.13. Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek

Untuk analisis dan perancangan sistem digunakan pendekatan OOAD

(Object Oriented Analysis and design). Menurut Mathiassen et al, dalam suatu

proyek pengembangan akan dimulai dengan menerjemahkan kebutuhan sistem

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

42

dengan merumuskan suatu definisi sistem yang mendeskripsikan suatu sistem

terkomputerisasi dalam bahasa alami, yang mencakup informasi tentang fungsi

yang harus ada, di mana sistem akan dipakai dan kondisi pengembangan.

2.13.1. Analisis Problem Domain

Problem domain sebagai bagian dari konteks sistem yang dikelola, diawasi,

atau dikendalikan oleh sistem, sedangkan model adalah suatu deskripsi dari

class, object, struktur, dan perilaku dalam suatu problem domain. Tujuan

dilakukannya analisis problem domain adalah untuk mengidentifikasikan dan

membuat model dari suatu problem domain. Analisis problem domain terdiri

dari tiga aktivitas yakni: class, struktur, dan perilaku seperti yang terdapat

dalam table berikut ini:

Tabel 2.3. Aktivitas dalam analisis Problem Domain.

Aktivitas Konten Konsep Kelas (Class) Object dan event apa saja

yang merupakan bagian dari problem domain?

Class, object, dan event

Struktur (structure) Bagaimana seluruh class dan object dihubungkan bersama secara konseptual?

Generalization, aggregation, association, dan cluster

Perilaku (behavior) Properti dinamis apa saja yang dimiliki object?

Event trace, pola perilaku (behavioral pattern), dan atribut.

Sumber : Mathiassen et al (2000, p.48)

2.13.1.1. Kelas (Class)

Untuk memodelkan problem domain, pertama harus dimulai terlebih

dahulu dengan melakukan suatu aktivitas yaitu membuat suatu class. Definisi

object adalah suatu entitas yang memiliki identitas, kondisi (state), dan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

43

perilaku. Sedangkan event didefinisikan sebagai suatu kejadian langsung yang

melibatkan satu atau lebih object, dan class didefinisikan sebagai suatu

kumpulan object yang memiliki struktur, pola perilaku dan atribut yang

serupa. Dalam tahap ini kan dihasilkan suatu event table yang menunjukkan

hubungan class dengan event yang ada dalam sistem. Contoh class : class

mahasiswa dengan atribut NIM, nama, alamat, no. telpon, jurusan, kelas, ipk.

Operasi yang ada di class mahasiswa adalah insert, update, delete.

2.13.1.2. Struktur (Structure)

Adapun tujuan dari tahap ini adalah untuk menggambarkan hubungan

struktural antara class dan object dalam suatu problem domain. Dalam tahap

ini akan dihasilkan suatu diagram class yang menunjukkan class dan

strukturnya.

Adapun struktur antar class antara lain :

• Generalization

Merupakan suatu class umum atau super class menggambarkan property

umum untuk suatu kelompok dari class khusus (subclass).

• Cluster

Merupakan suatu kumpulan class yang saling berhubungan.

• Aggregation

Merupakan suatu object superior yang memiliki sejumlah object inferior.

• Association

Merupakan suatu relasi berarti antar sejumlah object.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

44

2.13.1.3. Perilaku (Behavior)

Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuat model dinamis dari suatu

problem domain. Dari tahap ini akan diperoleh suatu pola perilaku dengan

atribut-atribut untuk setiap class dalam suatu diagram class yang

digambarkan dengan diagram state chart.

• Event Trace

Merupakan urutan dari event yang terjadi pada suatu object.

• Behavioral Pattern

Daftar kemungkinan event traces yang terjadi pada semua object di

dalam class.

• Atribut

Keterangan properti dari class atau event.

2.13.2. Analisis Application Domain

Application domain sebagai suatu organisasi yang mengelola, mengawasi,

atau mengendalikan suatu problem domain. Tujuan dilakukannya analisis

application domain adalah untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan

penggunaan dari suatu sistem. Proses analisis application domain terdiri dari

tiga tahap, yakni: usage, function, dan interface seperti yang ditunjukkan dalam

tabel 2.4 berikut:

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

45

Tabel 2.4. Aktivitas dalam analisis Application Domain. Aktivitas Konten Konsep Kegunaan (usage) Bagaimana sistem

bersangkutan berinteraksi dengan orang dan sistem lain?

Use case dan actor

Fungsi (function) Kemampuan proses informasi apa yang dimiliki oleh sistem?

Function

Tampilan (interface) Kebutuhan tampilan apa yang menjadi tujuan dari sistem?

Interface, user interface, dan system interface

Sumber : Mathiassen et al (2000, p.117)

2.13.2.1. Kegunaan (usage)

Tujuan dari tahap usage adalah untuk menentukan bagaimana actor

berinteraksi dengan sistem, yang digambarkan dengan suatu diagram use case.

Actor adalah suatu abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem sasaran, sedangkan use case adalah suatu pola interaksi antara

sistem dan actor dalam application domain.

2.13.2.2. Fungsi (Function)

Tujuan dalam tahap function adalah untuk menentukan kemampuan

pemrosesan informasi dari sistem yang bersangkutan yang ditunjukkan dengan

suatu tabel fungsi dengan spesifikasi dari fungsi-fungsi yang kompleks.

Function juga sebagai suatu fasilitas untuk membuat suatu model berguna bagi

actor.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

46

Tipe-tipe dari fungsi adalah sebagai berikut:

• Update, diaktifkan oleh suatu event dari problem domain dan

menghasilkan perubahan status dari model.

• Signal, diaktifkan oleh suatu perubahan status model dan menghasilakn

suatu reaksi dalam konteks bersangkutan. Reaksi ini dapat berupa

tampilan untuk actor dalam application domain.

• Read, diaktifkan oleh suatu kebutuhan akan informasi dalam tugas actor

dan menghasilkan sistem menampilkan bagian-bagian relevan dari suatu

model.

• Compute, diaktifkan oleh suatu kebutuhan akan informasi dalam tugas

actor dan terdiri dari suatu komputasi yang melibatkan informasi yang

disediakan oleh actor atau model yang menghasilkan suatu tampilan dari

hasil komputasi tersebut.

2.13.2.3. Tampilan (Interface)

Tujuan dari tahap interface ini adalah untuk menentukan tampilan dari

suatu sistem. Interface didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas yang membuat

suatu model dan fungsi dari sistem tersedia untuk actor.

Ada dua tipe interface, yaitu:

• User interface, yang merupakan gaya dialog dan bentuk presentasi,

diagram navigasi, atau interface untuk berhubungan dengan user.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

47

• System interface, yang merupakan interface untuk mengintegrasikan

dengan sistem lain,Iatau yang merupakan diagram class bagi alat-alat

eksternal dan protocol untuk berinteraksi dengan sistem lain.

2.13.3. Rancangan Arsitektural

Tujuan dari rancangan arsitektural adalah untuk membuat struktur dari suatu

sistem terkomputerisasi. Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni:

kriteria, komponen, dan proses, seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut.

Tabel 2.5. Aktivitas dalam perancangan asitektural.

Aktivitas Konten Konsep Kriteria (criteria) Kondisi dan kriteria apa

yang digunakan dalam rancangan?

Criterion

Komponen (component) Bagaimana sistem bersangkutan terstruktur ke dalam komponennya?

Arsitektur komponen dan komponen

Proses (process) Bagaimana proses sistem bersangkutan didistribusikan dan dikoordinasikan?

Arsitektur proses dan proses

Sumber : Mathiassen et al (2000, p.176)

2.13.3.1. Kriteria (criteria)

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan prioritas rancangan dengan

ditunjukkan dalam table kriteria sesuai dengan prioritas bersangkutan.

Menurut Mathiassen et al (2000, p.178), criterion merupakan properti yang

diinginkan dari suatu arsitektur, sedangkan kondisi merupakan kesempatan

dan keterbatasan secara teknis, organisasional, dan manusia yang terlibat

dalam pelaksanaan suatu tugas.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

48

Kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan untuk kualitas piranti lunak

ditunjukkan dalam tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6. Kriteria untuk kualitas piranti lunak

Kriteria Pengukuran terhadap Usable Kemampuan adaptasi sistem terhadapa konteks

organisasionla, hubungan kerjaan, dan teknis.

Secure Pencegahan atas akses tidak terotorisasi.

Efficient Eksploitasi ekonomis dari fasilitas platform teknis.

Correct Pemenuhan kebutuhan.

Reliable Pemenuhan akan ketepatan yang dibutuhkan dalam

menjalankan fungsi.

Maintainable Biaya atas pencarian dan perbaikan kerancuan sistem.

Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang

dijalankan melakukan fungsi-fungsi yang dimaksud.

Flexible Biaya memodifikasi sistem yang dijalalankan.

Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk mencapai pengertian

logis dan konsistensi dari sistem.

Reusable Potensi pengguanaan bagian sistem ke dalam sistem

lain yang terkait.

Portable Biaya pemindahan sistem ke platform teknis lain.

Interoperable Biaya coupling (keeratan hubungan antar modul)

sistem kepada sistem lain.

Sumber : Mathiasen et al (2000, p.178)

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

49

2.13.3.2. Komponen (component)

Dalam tahap komponen ini tujuannya adalah untuk menciptakan suatu

struktur sistem yang komprehensif dan fleksibel yang digambarkan dalam

suatu diagram class dengan spesifikasi dari komponen yang kompleks.

Komponen didefinisikan sebagai suatu kumpulan bagian-bagian program

yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki kewajiban yang terdefinisi

dengan baik, sedangkan arsitektur komponen didefinisikan sebagai suatu

struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling

berhubungan.

2.13.3.3. Proses (process)

Tujuan dari rancangan proses adalah untuk mendefinisikan struktur fisik

dari suatu sistem yang digambarkan dalam suatu deployment diagram.

2.13.4. Use Case Modelling

Use-case modeling menurut Whitten (2004,p 270) disebutkan yaitu “the

process of modeling a system’s function in terms of business events, who initiated

the events, and how the system responds to those events”. Yang dapat diartikan

yaitu bahwa pemodelan use case merupakan suatu proses dari pemodelan suatu

fungsi sistem dalam hubungannya dengan kejadian-kejadian bisnis, yang

menginisiasikan kejadian-kejadian, dan bagaimana sistem menjawab dari

kejadian-kejadian itu.

Ada dua komponen utama dalam menampilkan use-case modeling, yaitu use

case diagram dan use-case narrative.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

50

Menurut Whitten (2004,p 271), use-case diagram disebutkan yaitu “a

diagram that depicts the interaction between the system and external systems and

users. In other words, it graphically describes who will use the system and in

what ways the user expects to interact with the system”. Jadi use-case diagram

merupakan sebuah diagram yang mengambarkan interaksi antara sistem dan

sistem-sistem eksternal dan pengguna-pengguna. Dengan kata lain, ini secara

jelas menerangkan siapa yang menggunakan sistem dan dengan cara bagaimana

si pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem.

Sedangkan menurut Whitten (2004,p 272), use-case narrative disebutkan

yaitu “a textual description of the business event and how the user will interact

with the system to accomplish the task”. Maka use-case narrative dapat diartikan

sebagai sebuah penjelasan tekstual mengenai kejadian bisnis dan bagaimana

pengguna akan berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaikan tugas.

Use-case modeling mengidentifikasikan dan menjelaskan fungsi-fungsi

sistem dengan menggunakan peralatan yang dinamakan use-case. Menurut

Whitten (2004,p 272), use-case diartikan yaitu “a behaviorally related sequence

of steps (a scenario), both automated and manual, for the purpose of completing

a single business task”. Yaitu adalah sebuah rangkaian yang berifat saling

berhubungan dari langkah-langkah (sebuah skenario), yang baik otomatis atau

manual, untuk tujuan dari menyelesaikan sebuah tugas bisnis. Jadi use-case juga

mendeskripsikan fungsi-fungsi sistem dari perspektif pengguna-pengguna

eksternal dalam cara dan isteilah yang mereka pahami. Use-case adalah sebuah

hasil dari dekomposisi sebuah jangkauan fungsionalitas sistem ke dalam banyak

pernyataan-pernyataan yang lebih kecil dari fungsionalitas sistem.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

51

nama_aktor

Diagram use-case memiliki komponen-komponen yaitu: use-case, actor,

lingkup sistem, dan garis relasi. Berikut merupakan bentuk-bentuk dari

komponen diagram use-case:

Use case selalu dinotasikan dalam bentuk elips dengan nama mengandung

kata kerja aktif. Misalnya :

Gambar 2.9. contoh use case

Setiap use case memiliki ruang lingkup sendiri dalam sebuah sistem, ruang

lingkup ini disebut system boundaries (lingkup sistem), yang dalam gambar

diagramnya berupa garis yang membentuk persegi dengan nama sistem yang

digunakan sebagai judulnya.

Aktor digambarkan dalam notasi sebagai berikut :

Gambar 2.10. Actor

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

52

Berikut merupakan gambar dari diagram use case :

Gambar 2.11. Use case diagram

Use case diinisiasikan atau dipicu oleh pengguna-pengguna eksternal yang

dinamakan aktor. Aktor merupakan sesuatu yang butuh untuk berinteraksi

dengan sistem untuk bertukar data. Maka sebuah aktor akan menentukan

aktivitas sistem, sebuah use case, untuk tujuan dari penyelesaian beberapa tugas

bisnis yang menghasilkan sesuatu yang bernilai. Garis relasi merupakan sebuah

garis antara dua simbol dalam diagram use case. Garis relasi juga dapat

menunjukan sifat hubungan dari kedua simbol-simbol yang dihubungkannya,

seperti misalnya hubungan asosiasi, perpanjangan, penggunaan, ketergantungan,

dan penurunan sifat.

Proses-proses dari kebutuhan pemodelan use case

Tujuan dari perancangan akan kebutuhan model use case adalah untuk

mendapatkan dan menganalisa kebutuhan yang cukup akan informasi untuk

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

53

mempersiapkan sebuah model yang mengkomunikasikan apa yang dibutuhkan

dari pandangan seorang pengguna tapi bebas dari detil yang spesifik mengenai

bagaimana sistem akan dibuat dan diimplementasikan. Langkah-langkah yang

dibutuhkan dalam menghasilkan model tersebut adalah sebagai berikut:

• Langkah 1. Identifikasikan Aktor-aktor Bisnis

Fokus pada aktor dapat membantu dalam menyaring dan lebih jauh

menjelaskan ruang lingkup dan batasan dati sistem. Aktor juga menentukan

kepenuhan dari kebutuhan-kebutuhan system. Ketika aktor diidentifikasi,

buatlah sebuah definisi tekstual dari aktor tersebut menurut pandangan

pengguna dan menggunakan istilah-istilah mereka.

• Langkah 2. Identifikasikan Kebutuhan-kebutuhan Use Case Bisnis

Yaitu dengan mengidentifikasikan dan mendokumentasikan hanya yang

paling kritis, kompleks, dan penting, kadang dijadikan sebagai use case yang

perlu karena pertimbangan waktu dan biaya. Sebuah kebutuhan-kebutuhan

bisnis use case menangkap interaksi dengan pengguna dalam sebuah cara

yang bebas dari detil teknologi dan implementasi.

• Langkah 3. Membangun Diagram Model Use Case

Saat use case dan aktor telah diidentifikasikan, sebuah diagram model

use-case dapat digunakan untuk menggambarkan secara detil ruang lingkup

sistem dan batasannya.

• Langkah 4. Mendokumentasikan Kebutuhan-Kebutuhan Bisnis Use-Case

Naratif

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

54

Adalah dengan mendokumentasikan mereka pada level yang tinggi utnuk

dapat secara cepat mendapatkan pengertian dari kejadian-kejadian dan

besarnya sistem. Lalu kembali pada setiap use-case dan kembangkan ke

bentuk dokumentasi menyeluruh kebutuhan bisnis naratif.

2.13.5. Pengantar Pemodelan Objek

Pengertian object-oriented analysis (OOA) menurut Whitten (2004, p 430)

merupakan sebuah pendekatan untuk (1) mempelajari objek-objek yang ada

untuk melihat apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasikan

untuk penggunaan baru dan (2) mendefinisikan atau objek yang baru atau yang

dimodifikasi yang akan digabungkan dengan objek yang ada kedalam

perhitungan aplikasi bisnis yang berguna. Object modeling (pemodelan obyek)

merupakan sebuah teknik untuk mngidentifikasikan obyek dalam sebuah

lingkungan system dan mengidentifikasikan hubungan antara obyek-obyek

tersebut. Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu perangkat dari

kaidah pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasikan atau menerangkan

sebuah sistem dalam istilah obyek-obyek. Diagram UML menyediakan

berbagai kelompok diagram-diagram yang dikelompokan dalam lima perspektif

yang berbeda pada model suatu sistem.

Kelompok-keompok diagram itu adalah :

Kelompok 1: Diagram Model Use-Case

Yaitu diagram yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan

sistem eksternal dan pengguna-pengguna.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

55

Kelompok 2 : Diagram Struktus Statis

• Class Diagrams, yang menggambarkan struktur obyek sistem. Disini

akan ditampilkan obyek kelas yang dibentuk oleh sistem sekaligus

juga hubungan antar obyek kelas tersebut.

• Object Diagrams, serupa dengan diagram kelas, tapi selain

menampilkan obyek kelas juga memodelkan object instances (suatu

obyek yang spesifik seperti orang, tempat atau kejadian dengan nilai-

nilai atribut dari obyek tersebut) yang aktual. Menampilkan nilai

sekarang dari atribut instance.

Kelompok 3 : Diagram Interaksi

Diagram interaksi memodelkan interaksi, terdiri dari kumpulan obyek-

obyek, hubungannya, dan pesan-pesan yang dikirim diantara obyek-

obyek tersebut. Diagram ini memodelkan sifat yang dinamis dari sistem.

Dalam UML diagram ini ada dua macam yaitu:

• Sequence Diagram, yang secara jelas menjelaskan bagaimana obyek-

obyek berinteraksi dengan yang lainnya melalui pesan-pesan dalam

eksekusi dari sebuah use case atau sebuah operasi. Diagram ini

mengilustrasikan bagaimana pesan-pesan dikirimkan dan diterima

antara obyek-obyek dan dalam urutan (sequence) yang mana.

• Collaboration Diagrams, serupa dengan sequence diagram, tapi

diagram ini tidak fokus pada urutan dari pesan-pesan. Sebaliknya

mereka merepresentasikan hubungan antara obyek-obyek dalam

format jaringan.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

56

Antara sequence diagram dan collaboration diagram bersifat

isomorphic, yaitu antara keduanya dapat saling berubah ke bentuk yang

lainnya.

Kelompok 4 : State Diagram

Diagram ini memodelkan sifat-sifat yang dinamis dari sistem.

Diagram ini memodelkan sifat-sifat yang kompleks dari obyek-obyek

khusus (statechart diagram) dan sebuah diagram untuk memodelkan

perilaku dari use case atau sebuah metode. Mereka adalah :

• Statechart diagrams, yang digunakan untuk memodelkan perilaku

yang dinamis pada obyek-obyek khusus. Mereka mengilustrasikan

sebuah daur hidup obyek – bermacam-macam state dimana sebuah

obyek dapat ambil dan kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan

obyek untuk berpindah dari satu state ke yang lainnya.

• Activity diagrams, yang menggambarkan aliran sekuensial dari

aktivitas proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini juga dapat

digunakan untuk memodelkan aksi-aksi yang akan ditampilkan ketika

operasi dijalankan sebagai hasil dari aksi.

Kelompok 5 : Implementation Diagrams

Yaitu memodelkan struktur dari system informasi. Mereka adalah

sebagai berikut:

• Component diagrams, digunakan untuk menggambarkan organisasi

dan ketergantungan dari komponen software sistem. Mereka

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

57

digunakan untuk menunjukan bagaimana kode program dibagi ke

dalam modul-modul (atau komponen).

• Deployment diagrams, menjelaskan arsitektur fisik dalam istilah

“simpul” untuk hardware dan software dalam sistem. Mereka

menggambarkan konfigurasi dari waktu berjalan komponen software

dalam sistem, prosesor, dan peralatan-peralatan yang membentuk

arsitektur sistem.

2.13.6. Sequence diagram

Sequence menggambarkan hubungan antara object melalui pesan, di mana

pesan itu berurutan dengan waktu. Beberapa jenis pesan pada sequence diagram :

Simple message yang dapat bersifat aynchronous

Simple message return (optional)

a synchronous

2.14. Database

2.14.1. Pengertian Database

Menurut Whitten (2002, p.548), “database is a collection of interrelated files”

Menurut Faried Irmansyah (2003, ilmukomputer.com), database adalah

kumpulan dari jenis data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

yang diorganisasikan menurut sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di

hardware komputer dan dengan menggunakan software komputer untuk

melakukan manipulasi tertentu.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

58

Database adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan dan

diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

tertentu.

Database diperlukan karena:

• Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi.

• Mengurangi duplikasi data (data redundancy)

• Meningkatkan keamanan data.

• Menyediakan manipulasi data yang baik.

• Menjaga independensi data.

• Dengan database, data dapat menjadi lebih mudah diakses dan digunakan.

• Meningkatkan integritas data.

2.14.2. Model dan Struktur Data Relasional

Model relasional pertama kali diperkenalkan oleh E.F. Codd, dimana konsep

dasarnya berdasarkan konsep matematika, yaitu konsep relasi yang ditampilkan

dalam bentuk tabel.

Struktur dari data relasional dapat dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai

berikut :

• Atribut merupakan keterangan yang menjelaskan beberapa hal dari suatu

obyek dan kemudian menampilkannya dalam bentuk kolom.

• Degree merupakan banyaknya atribut yang dimiliki sebuah relasi atau

tabel.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

59

• Domain merupakan kumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau

lebih atribut.

• Normalisasi merupakan proses dekomposisi struktur data kompleks

menjadi bentuk yang normal berdasarkan aturan mengenai

ketergantungan data.

• Relasi merupakan tabel yang berisikan kolom dan baris.

• Tuple atau record merupakan kumpulan dari field-field yang diatur dalam

format yang telah ditentukan.

2.14.3. Objek-Objek Database Relasional

1. Tabel

Tabel adalah sekelompok data homogen yang ditampilkan dalam bentuk

baris serta kolom. Tabel dapat diartikan sebagai sebuah File.

Contoh : Tabel Data Mahasiswa Tabel 2.7. Struktur table

ID Siswa Nama Siswa Kelas Jurusan

0500586771 Chandra Widjaja 09 PAY Sistem Informasi dan Manajemen

0500587042 Pengkuh Ibnu Sudana 09 PAY Sistem Informasi dan Manajemen

0500583984 Susana 09 PAY Sistem Informasi dan Manajemen

Struktur dari tabel :

o Heading dan Body. Bagian heading biasanya terdiri atas nama field atau

dapat juga berupa himpunan attribute. Body berfungsi sebagai tempat

kumpulan record, dengan setiap record-nya merupakan pasangan dari

attribute beserta nilainya.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

60

o Baris merupakan suatu data dalam tabel yang mempunyai nilai. Kolom

merupakan penejelasan dari data unik dalam baris tersebut atau kumpulan

data yang memiliki kesamaan tipe.

2. Diagram Hubungan (Relationships)

Relasi menghubungkan semua tabel-tabel dalam database relasional. Yang

menentukkan relasi dari data adalah nilai dari data tersebut.

Ada 3 macam jenis relasi yaitu:

One To One

Adalah relasi dimana satu key hanya mempunyai hubungan dengan

satu key pada tabel lain.

Contoh: Satu Mahasiswa hanya mempunyai satu NIM. Atau satu NIM

hanya dipunyai oleh satu mahasiswa.

One to Many

Adalah relasi dimana satu key dapat mempunyai hubungan lebih dari

satu pada key dari tabel lain.

Contoh: Satu mahasiswa dapat memilih beberapa mata kuliah. Atau

banyak mata kuliah dapat dipilih oleh satu mahasiswa.

Many to Many

Adalah relasi dimana banyak key dapat mempunyai hubungan lebih

dari satu degan key pada tabel lain.

Contoh: Satu dosen dapat mengajar banyak mahasiswa dan banyak

mahasiswa dapat mempunyai banyak dosen.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

61

3. SQL language

Merupakan bahasa pemrograman dari berbagai sistem database. Dengan

adanya SQL, dapat dibuat suatu database relasional dan juga dengan SQL

dapat dilakukan inquiry, yaitu proses permintaan informasi pada database.

SQL mempunyai dua fungsi utama dalam database relasional, yaitu :

• Fungsi DDL

DDL (Data Definition Language) merupakan sebuah bahasa yang

dapat menerangkan suatu skema eksternal, internal dan konseptual ke

dalam bentuk yang sesuai.

Contoh DDL :

- Alter Table

- Create Table

- Drop Table

• Fungsi DML

DML (Data Manipulation Language) merupakan sebuah bahasa yang

digunakan dalam memanipulasi data pada database.

Contoh DML :

- Delete

- Insert

- Update

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

62

2.14.4. Relational Keys

Duplikasi record tidak boleh terjadi dalam sebuah relasi. Untuk

mengantisipasi adanya duplikasi record dalam sebuah relasi, maka dibutuhkan

suatu key yang unik, yang dinamakan primary key. Foreign key merupakan satu

atau lebih atribut di dalam sebuah relasi yang juga merupakan primary key pada

relasi atau tabel lain, sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan satu

relasi dengan relasi lain.

2.15. DBMS (Database Management System)

2.15.1. Definisi

Menurut Michael V. Mannino (2004, p.7), database management system is

the software that support the take over of data, dissemination, maintain, retrieve,

and formatting.

DBMS adalah sebuah software yang mendukung pengambilalihan data,

penyebaran, pemeliharaan, pengambilan, dan pemformatan. DBMS dapat

mengatur multiple file, tabel, atau objek pada waktu yang bersamaan. DBMS

menyediakan fungsi Data Manipulation Language (DML) dan Data Definition

Language (DDL).

DML dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

• Procedural

Procedural language, pengguna harus menjelaskan bagaimana data

tersebut diperoleh.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

63

• Non-Procedural

Non-Procedural language, pengguna hanya menentukan data apa yang

diperlukan.

Contoh : SQL (Structured Query Language).

2.15.2. Komponen DBMS

DBMS dipisahkan menjadi lima komponen utama, yaitu:

• Hardware

Adalah peralatan yang dibutuhkan dalam mengoperasikan DBMS.

Contoh: PC, Mainframe.

• Software

Adalah perangkat lunak yang digunakan dalam mengoperasikan DBMS.

Contoh: MySQL, Oracle, Windows.

• Data

Adalah informasi yang akan digunakan dalam database.

• Prosedur

Adalah metode serta aturan yang digunakan dalam penggunaan dan

perancangan database.

• Pengguna

Adalah orang yang meggunakan database tersebut, dibagi menjadi:

- Database Administrator

- Database Designer

- Software Developer

- End-User

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

64

2.16. Delapan Aturan Emas Perancangan IMK

Delapan aturan emas dalam perancangan antarmuka pengguna yang interaktif

adalah : (Shneiderman, 1998, pp74-75)

1. Berusaha keras untuk konsisten.

Harus selalu berusaha keras untuk menjaga konsistensi fungsi dan

format tampilan pada setiap halaman.

2. Memungkinkan pengguna yang sering menggunakan untuk memakai

shortcuts.

Ketika frekuensi penggunaan meningkat, maka pengguna ingin

mengurangi jumlah interaksi dan meningkatkan kecepatan interaksi.

Penyingkatan, tombol khusus, perintah tersembunyi, fasilitas macro, waktu

respon yang singkat dan display rate yang cepat akan memudahkan

pengguna yang ahli.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap aksi pengguna, harus ada umpan baliknya sehingga

pengguna mengetahui apa yang telah dan akan dilakukan. Umpan balik

dapat berupa konfirmasi, informasi atau gambaran visual yang

menunjukkan perubahan yang telah terjadi.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir

Rangkaian aksi harus dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok

sesuai fungsi mereka. Umpan balik yang informatif setelah menyelesaikan

kelompok aksi tersebut akan memberikan penyelesaian yang memuaskan

kepada pengguna, dan indikasi bahwa sistem siap untuk melakukan

kelompok aksi berikutnya.

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

65

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana

Sebisa mungkin, rancang sistem dimana pengguna tidak dapat

membuat kesalahan yang serius. Jika pengguna melakukan kesalahan,

sistem harus dapat mendeteksi kesalahan dan memberikan instruksi yang

sederhana, bersifat membangun, dan khusus guna melakukan perbaikan.

6. Memungkinkan pembalikan aksi (undo) yang mudah

Sebisa mungkin, setiap aksi harus dapat dibalik. Fitur pembalikan aksi

ini menghilangkan ketakutan pengguna karena mereka mengetahui

kesalahan yang telah dilakukan dapat di-undo sehingga mendorong

penjelajahan terhadap fitur yang belum pernah dipakainya.

7. Mendukung pengendalian dari dalam

Pengguna yang berpengalaman sangat menginginkan perasaan bahwa

mereka menguasai sistem dan sistem merespon aksi mereka. Aksi sistem

yang tiba-tiba, rangkaian data entry yang membosankan,

ketidakmampuan atau kesulitan dalam mendapatkan informasi yang

dibutuhkan, dan ketidakmampuan menghasilkan aksi sistem

menyebabkan pengguna khawatir dan tidak puas.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Keterbatasan manusia untuk mengingat dalam jangka pendek

menyebabkan tampilan haruslah sederhana, tampilan yang terdiri dari

banyak halaman harus digabungkan, pergerakan window harus dikurangi,

dan waktu pelatihan harus efisien.

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnislibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00988-MNSI-bab 2.… · Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual atau membeli

66

2.17. Kerangka Berpikir dan Kerja

Gambar 2.12

Analisis 5 kekuatan Porter

Analisis SWOT

Validasi Strategi

E-Procurement

Tahap Perancangan E-Procurement

Analisis dan perancangan aplikasi

Analisis Problem Domain