bab 2 data dan analisa - library & knowledge center · pdf filepahatan yang klasik namun...

8
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Metode Penelitian Dalam proses pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk penyusunan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: 1. Kajian Pustaka berupa data-data yang didapat dari buku literatur (terutama buku-buku tentang arsitektur peninggalan kolonial Nusantara, khususnya Bandung, dan tentang Bandung tempo dulu), media masa, dan internet 2. Hasil survey dan wawancara kepada Bandung Society of Heritage Conservation (Bandung Heritage), yang juga disebut sebagai Paguyuban Pelestari Budaya Bandung, dan narasumber berupa pakar bangunan bersejarah maupun dosen arsitektur bidang sejarah 3. Data berupa hasil pengamatan langsung 2.3 Sekilas Tentang Art Deco Istilah ‘Art Deco’ belum umum di era 1920-1930an. Istilah ini baru secara resmi digunakan pada November 1966 dalam judul sebuah article oleh Hilary Gelson di surat kabar The Times. Gaya ini sempat diperdebatkan dengan istilah ‘Jazz Age’ dan Moderne’, namun istilah ‘Art Deco’ lah yang akhirnya digunakan. Istilah ini juga

Upload: duongdat

Post on 02-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

4

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1. Metode Penelitian

Dalam proses pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk penyusunan

makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Kajian Pustaka

berupa data-data yang didapat dari buku literatur (terutama buku-buku

tentang arsitektur peninggalan kolonial Nusantara, khususnya Bandung,

dan tentang Bandung tempo dulu), media masa, dan internet

2. Hasil survey dan wawancara kepada Bandung Society of Heritage

Conservation (Bandung Heritage), yang juga disebut sebagai

Paguyuban Pelestari Budaya Bandung, dan narasumber berupa pakar

bangunan bersejarah maupun dosen arsitektur bidang sejarah

3. Data berupa hasil pengamatan langsung

2.3 Sekilas Tentang Art Deco

Istilah ‘Art Deco’ belum umum di era 1920-1930an. Istilah ini baru secara resmi

digunakan pada November 1966 dalam judul sebuah article oleh Hilary Gelson di surat

kabar The Times. Gaya ini sempat diperdebatkan dengan istilah ‘Jazz Age’ dan

‘Moderne’, namun istilah ‘Art Deco’ lah yang akhirnya digunakan. Istilah ini juga

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

5

dipengaruhi oleh pameran Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriale et

Modernes yang diadakan di Paris pada tahun 1925.

Art Deco memang bukan merupakan gaya yang mudah untuk didefinisikan. Lebih

mudah jika langsung menunjukkan contoh benda-benda yang menjadi ikon dari Art

Deco: dalam dunia arsitektur, orang akan menyebut antara Chrysler Building di

Manhattan atau Hoover Factory di London; dalam bidang furniture, sebuah kabinet

karya Emile-Jacques Ruhlmann, atau sebuah kursi berdesain streamline karya desainer

Kalifornia Kem Weber; radio Bakelite atau set minum teh dari Shelley; maupun poster

kereta api yang didesain oleh Cassandre. Masing-masing dari objek ini dianggap

mewakili Art Deco: ketujuhnya dekoratif dan modern, mengandung unsur garis siku dan

lekuk halus, representasi yang memiliki gaya, motif Kubis, atau bentuk streamline yang

futuristis. Modernitas terefleksi di dalam teknologi dari konstruksi dan produksinya, atau

di dalam ciri khas yang terinspirasi oleh keindahaan dari mekanisasi.

Seperti yang telah dikemukakan pada bagian latar belakang, Art Deco merupakan

suatu gaya yang menerima pengaruh dari berbagai aliran lainnya. Pada awalnya Art

Deco terinspirasi oleh warna-warna yang digunakan pada desain kostum Ballets Russes

hasil karya Diaghilev dan fashion karya Paul Poiret. Gaya Art Deco juga mendapat

pengaruh dari bentuk abstrak dan bentuk yang disederhanakan di dalam lukisan-lukisan

avant-garde aliran konstruktivis, kubis, fauvis, dan futuris. Penemuan makan

Tutankhamun oleh Howard Carter pada tahun 1922 menginspirasi gaya Mesir yang

selanjutnya juga menjadi salah satu bagian dari Art Deco. Memang Art Deco juga

mendapat pengaruh dari bentuk-bentuk eksotik, seperti bentuk piramid dan zigurat yang

banyak diadopsi para arsitek Art Deco.

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

6

Gaya Art Deco di Amerika juga dikarateristikan oleh glamour, fantasi, dan

eskapisme. Sedangkan di Prancis, desain poster mengadopsi bentuk-bentuk yang

disederhanakan dan bentuk siluet, seperti karya poster yang didesain Cassandre untuk

jaringan perkapalan Normandie (1935). Merayakan ketertarikan yang baru akan travel,

kecepatan, dan kemewahan, para seniman grafis di masa Art Deco menggunakan warna

yang kuat dan bentuk-bentuk angular yang datar untuk menerjemahkan kekaguman

mereka.

Karakteristik dari Art Deco antara lain:

o Geometris, bentuk yang bertingkat-tingkat

o Warna-warna cerah

o Ujung yang tajam, sudut yang membulat

o Material-material mahal: enamel, ivory, tembaga, dan batu poles

o Material-material yang diproduksi massal: krom, gelas/kaca berwarna,

Bakelite

2.4 Sekilas Tentang Arsitektur Art Deco

Seperti daya Art Deco pada bidang seni terapan merupakan sebuah hibrida yang

ekletik, arsitektur Art Deco juga mendapat pengaruh dari berbagai gaya kuno, eksotik,

dan beberapa aliran baru. Seperti yang telah dibahas pada bagian latar belakang,

arsitektur Art Deco menyerap dan ada berdampingan dengan berbagai aliran lainnya:

garis-garis lurus dari aliran Modern Movement, Bauhaus, Rasionalisme, De Stilj dan

Internasional Style, dan elemen dekoratif, struktural tinggi dari Viennese Secession,

Ekspresionisme Belanda (dapat dilihat paling menonjol pada hasil karya Amsterdam

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

7

School), Romantisme Skandinavia dan Neoklasisme, Arts and Crafts Inggris, The

Chicago School dan Prairie School-nya Frank Lloyd Wright, dan bahkan pendahulunya

yang berbentuk organik, Art Nouveau dan Jugendstil.

Ikon Art Deco yang paling terkenal mungkin adalah gedung pencakar langit di

Manhattan, yaitu Chrysler Building dan Empire State Building, serta Rockefeller Center

di New York. Namun arsitektur Art Deco tidak hanya meliputi bangunan-bangunan

terkenal ini saja, tetapi luas meliputi berbagai bentuk bangunan baik vertikal maupun

horizontal, publik maupun pribadi, monumental dan vernakular. Diantaranya adalah

blok-blok apartemen yang menyerupai Kubis, pabrik dan statsiun pembangkit tenaga

yang besar, sinema-sinema yang bergaris lengkung halus atau berwarna warni dan

eksotik, gereja-gereja berbentuk zigurat, dan deretan bangunan Neoklasik dari masa

antar perang, diberi label ‘Art Deco’ karena memiliki alegori gaya atau relief floral (dan

seringkali ornamen metal) yang dengan halus memperkuat eksteriornya.

Dikarenakan panel-panel floral, bentuk-bentuk lengkung streamlining, elemen-

elemen geometris ala Jazz Moderne atau Zigzag Moderne, ornamen metal, relief dan

pahatan yang klasik namun modern, pemakaian warna (pada ornamen terakota, metal,

cat, batu, bahkan stained glass) dan imajinasi justapose antara elemen gelap-terang dan

halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai negara, mengarah

pada apa yang disebut-sebut sebagai gaya ‘universalisme’.

2.5 Sekilas Tentang Art Deco di Indonesia

Sesuai dengan klasifikasi yang ada, arsitektur Art Deco dibedakan menjadi empat,

yaitu Floral Deco, Streamline Deco, Zig-zag Deco, dan Neo-Classical Deco. Di

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

8

Indonesia, banyak dikenal dua langgam yang disebut pertama, jarang didapati corak

ketiga dan keempat. Namun jika menurut Bandung Heritage, di Indonesia terdapat

empat klasifikasi, yaitu: Ornamental Deco, Geometical Deco, Streamline Deco, dan

Greeko Deco.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Art Deco di tiap daerah akan

berbeda, dan bahwa di Amerika dan Eropa Art Deco mendapat pengaruh dari

diketemukannya makam Tutakhamun di Mesir dan Zigurat, maka di Indonesia disebut-

sebut langgam Art Deco dipengaruhi oleh bangunan-bangunan candi.

Masuknya Art Deco ke Indonesia dibawa oleh para arsitek kolonial Belanda,

diantaranya adalah C.P Wolff Schoemaker dan A.F Albers. Adapun bangunan-bangunan

berlanggam Art Deco yang dibangun pada masa kolonial jumlahnya ratusan, namun

yang tersisa sekarang tinggal sebagian jumlahnya, diantaranya adalah yang akan dibahas

dalam buku ini, dengan menggambil beberapa bangunan yang kiranya dapat mewakili.

Ada juga beberapa bangunan peninggalan Art Deco yang telah hilang maupun

dihancurkan untuk dibangun bangunan lain, misalnya seperti bangunan Singer yang

diubah menjadi lahan parkir. Sangat disayangkan betapa kurangnya kesadaran dan

penghargaan untuk menjaga bangunan-bangunan ini.

2.6. Spesifikasi Buku

Berikut ini merupakan rencana rancangan buku “BANDUNG ART.CHI.TAGE:

Art Deco. Architecture. Heritage.” yang baru setelah diredesain:

Naskah : Irma Elita

Penyelenggara : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat bekerja

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

9

sama dengan Bandung Heritage

Desainer : Irma Elita

Fotografi : Irma Elita

Penerbit : Red & White Publishing

Spesifikasi : 29 x 22 cm (hard cover)

Full Color

Tebal : 73 halaman

Harga : Rp. 400.000,-

Kerangka Buku :

a. Halaman judul dalam

b. Daftar Isi

c. Intro (sekilas tentang Art Deco dan sekilas Bandung)

d. Peta Bandung

d. Isi buku:

1. Hotel Grand Preanger

2. Villa Isola

3. Hotel Savoy Homann

4. Gedung Merdeka

5. Bioskop Majestic

6. Bank Jabar (DENIS Bank)

7. Jaarbeurs

8. Gedung Landmark

e. Bangunan lainnya

f. Daftar Pustaka

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

10

2.7. Buku-buku Kompetitor dan Pembanding

2.5.1 Album Bandoeng Tempo Doeloe

Penulis : Sudarsono Katam dan Lulus Abadi

Jumlah Halaman : 375 halaman

Penerbit : NavPress Indonesia

Tahun Terbit : 2005

Harga : Rp. 105.000,-

Spesifikasi : 28.5 x 21 cm (soft cover)

Black and White

Buku ini berisi kumpulan foto-foto mengenai keadaan Bandung

tempo doeloe, yang dilengkapi teks dan keterangan. Tidak terbatas pada

foto bangunan-bangunan pada zaman dahulu saja, namun juga tentang

dinamika kehidupan masyarakat dan politik saat itu. Foto-foto

bangunannya pun lebih terfokus untuk memperlihatkan keadaan kehidupan

saat itu daripada detail bangunannya itu sendiri.

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge Center · PDF filepahatan yang klasik namun modern, ... halus-bertekstur, bangunan-bangunan Art Deco muncul di berbagai ... Zig-zag Deco,

11

2.5.2 Historical Sites Of Jakarta

Penulis : Adolf Heuken

Jumlah Halaman : 225 halaman

Penerbit : Cipta Loka Caraka

Tahun Terbit : 1982

Spesifikasi : hardcover (full color) dan softcover (black and white)

Buku ini mengandung kisah-kisah dibalik bangunan dan tempat-

tempat bersejarah di Jakarta, mulai dari sejarah Batavia awal. Isi buku ini

selain mengandung banyak teks juga dilengkapi dengan fotografi dan

ilustrasi, serta peta lokasi-lokasi bangunan tersebut. Buku ini pada awalnya

diterbitkan dalam versi softcover, namun kemudian dibuat juga versi

hardcovernya.

2.5.3 Wajah Bandoeng Tempo Doeloe