bab 2
TRANSCRIPT
5/11/2018 Bab 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-55a0c71ed44a9 1/5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada jaringan parenkim paru
dan menyebabkan infiltrat pada paru yang tampak pada rontgen thoraks serta
disertai gejala klinis demam dan gejala gangguan pada respirasi.
2.2 Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang muncul bisa bervariasi, tidak serta merta
muncul bersamaan. Di setiap pasien bisa muncul manifestasi klinis yang berbeda
– beda tetapi gejala yang muncul tetap merupakan ciri – ciri dari pneumonia.
Adapun beberapa gejala yang bisa muncul adalah
• Demam yang muncul tiba – tiba
• Takipnea (merupakan tanda yang paling sensitif dari pneumonia
• Batuk
• Muntah
• Nyeri dada
• Nyeri perut
3
5/11/2018 Bab 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-55a0c71ed44a9 2/5
4
2.3 Pemeriksaan Fisik
Beberapa tanda bisa muncul pada pemeriksaan fisik pada pneumonia
anak. Misalnya seperti:
• Takipnea (>50x/m jika < usia 1th, > 40 jika usia > 1th)
• Sianosis
• Retraksi
• Ronkhi Basah Kasar
• Suara pernafasan Bronchial
• Egophony
• Bronchophony
• Whispered pectoriloquy
• Redup pada perkusi
• Tactile fremitus
2.4 Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan radiologis thoraks merupakan pemeriksaan yang
penting untuk dilakukan pada pneumonia. Karena rongent thoraks sangat
membantu dalam mendiagnosis pneumonia. Pada pemeriksaan rongent thoraks
akan ditemukan alveolar atau lobar opasitas yang disertai dengan air
bronchograms, unilobar atau round infiltrat , pneumatoceles dengan necrotizing
5/11/2018 Bab 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-55a0c71ed44a9 3/5
5
bacterial pneumonia, serta efusi pleura. Hal tersebut merupakan ciri pneumonia
yang disebabkan oleh bakteri.
Jika disebabkan oleh karena virus akan muncul hiperekspansi,
opasitas interstisial yang difus dan atelektasis.
2.5 Terapi
Terapi yang dapat diberikan bisa farmakologis dan non farmakologis.
Terapi farmakologis salah satunya adalah pemberian antibiotik, kortikosteroid
yang bertujuan untuk meringankan infeksi dan proses inflamasi
Sedangkan terapi non farmakologis atau terapi tambahan ada
beberapa, misalnya fisioterapi dada. Fisioterapi dada pada pneumonia anak
merupakan terapi yang masih kontroversial, karena banyak literatur yang
mengatakan fisioterapi dada tidak cocok untuk pneumonia.
2.6 Definisi Chest Physiotherapy
Chest Physiotherapy adalah sebuah terapi yang digunakan untuk anak
yang pernah menjalani operasi jantung dan mungkin memiliki jaringan paru yang
kolaps sebagian atau sekresi pada paru dimana tidak bisa untuk membersihkan
dengan sendirinya.
2.7 Tujuan Chest Physiotherapy
Tujuan dari chest physiotherapy ada beberapa yaitu :
5/11/2018 Bab 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-55a0c71ed44a9 4/5
6
1. Untuk mempertahankan saluran nafas agar tidak menyempit
2. Agar anak merasa nyaman
3. Memicu kondisi respiratori anak
4. Untuk membantu orang tua atau pengasuh mengikuti instruksi untuk
perawatan dirumah.
2.8 Jenis Chest Physiotherapy
Chest Physiotherapy terdiri dari beberapa macam terapi, antara lain:
• Turning yaitu terapi yang diberikan pasien diminta untuk memiringkan
badan baik kekanan maupun kekiri. Jika pasien tidak bisa memiringkan
badannya secara mandiri, maka dapat dibantu. Memiringkan dapat
dilakukan dengan jarak 1 – 2 jam sekali.
• Coughing adalah terapi dengan cara pasien diminta untuk batuk secara
sengaja. Dengan cara inspirasi lalu tahan nafas setelah itu dibatukkan
dengan menggunakan otot perut. Terkadang terapi ini bisa menimbulkan
rasa sakit pada pasien. Hal ini dilakukan beberapa kali dalam sehari.
• Deep Breathing Exercise yaitu pasien latihan untuk inspirasi dan
ekspirasi, dilakukan dengan inspirasi selama 2 detik dan ekspirasi
selama 4 detik. Hal ini dilakukan selama 20 menit setiap hari.
• Incentive Spirometry adalah latihan meniup alat untuk mengetahui
kapasitas pernafasan paru – paru.
• Postural Drainage adalah terapi yang memerlukan gaya gravitasi untuk
5/11/2018 Bab 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-55a0c71ed44a9 5/5
7
membantu dalam batuk agar merangsang sekret untuk keluar. Dilakukan
sehari 4 – 6 kali selama maksimal 30 menit. Adapun beberapa posisi
yang bisa dilakukan adalah dengan pasien duduk dengan kepala
kebelakang, pasien duduk dengan kepala ditekuk kedepan, pasien
berbaring tengadah dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala, pasien
berbaring dengan tertelungkup dengan posisi kaki lebih tinggi dari
kepala, dan pasien berbaring miring lalu berganti miring ke sisi lainnya
dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
• Percussion adalah terapi menepuk dada pasien dengan posisi telapak
tangan membentuk cawan. Terapi ini dilakukan selama beberapa menit
pada daerah paru pasien.
• Vibration adalah terapi yang diberikan selama 1 – 2 menit setelah pasien
mendapatkan terapi percussion.
2.9 Alat – alat yang diperlukan
Beberapa alat diperlukan untuk melakukan fisioterapi ini, antara lain
stetoskop, bantal, suction, dan tube untuk suction.