bab 1_arti penting pancasila dan kewarganegraan

Download BAB 1_ARTI PENTING PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAN

If you can't read please download the document

Upload: anyiepzt

Post on 29-Jun-2015

483 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ARTI PENTING PANCASILA DAN KEWARGANEGARAANHendrawan Prasetyo, S.Sos

Dengan melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaaan UUD 1945, menghayati hakekat konsepsi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional, sehingga menjiwai tingkah lakunya selaku warga negara Indonesia yang patriotik.

Landasan Pendidikan Pancasila1. Landasan HistorisBangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman Kerajan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, sampai datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa Indonesia. Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri serta memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa.

2. Landasan KulturalSetiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup filsafat hidup, serta pegangan hidup agar tidak terombang- ambing dalam kancah pergaulan masyarakat internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.

3. Landasan YuridisLandasan Yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidkan tinggi tertuang dalam Undang Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan landasan tersebut diharapkan agar mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, dan nilai-nilai budaya demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Landasan FilosofisPancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.

Pembahasan Pancasila Secara IlmiahPembahasan Pancasila termasuk filsafat sebagai suatu kajian ilmiah harus memenuhi syarat ilmiah seperti dikemukakan oleh Ir. Poedjowijatno dalam bukunya Tahu dan Pengetahuan yang merinci syarat- syarat ilmiah tersebut sebagai berikut :

1. BerobjekSyarat pertama bagi suatu pengetahuan yang memenuhi syarat ilmiah adalah memiliki objek. Pembahasan Pancasila secara ilmiah harus memiliki objek yang di dalam filsafat ilmu pengetahuan dibedakan atas dua macam, yaitu :

a. Objek FormaYaitu bahwa Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila atau dari sudut pandang apa Pancasila itu dibahas.

b. Objek MateriaPancasila adalah merupakan suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris.

2. BermetodeSetiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif.

3. BersistemSuatu pengetahuan ilmiah harus merupakan sesuatu yang bulat dan utuh. Bagian bagian suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu kesatuan, antara bagian bagian itu saling berhubungan baik hubungan interrelasi (saling hubungan) maupun interdependensi (saling ketergantungan). Pembahasan Pancasila harus sebagai satu kesatuan dan keutuhan majemuk tunggal, kelima sila dalam Pancasila merupakan suatu kesatuan dan kebulatan.

4. Bersifat UniversalKebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi, maupun jumlah tertentu.

Beberapa Pengertian PancasilaKedudukan dan fungsi Pancasila memiliki pengertian yang luas jika kita kaji secara ilmiah. Baik dalam kedudukannya sebagai dasar negara sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara, sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus kita deskripsikan secara objektif.

1. Pengertian Pancasila Secara EtimologisSecara etimologis istilah Pancasila berasal dari Sansekerta, India (Bahasa Kasta Brahmana). Kata kata tersebut kemudian dalam Bahasa Indonesia, terutama bahasa Jawa diartikan berbatu sendi lima atau secara harfiah, dasar yang memiliki lima unsur.

2. Pengertian Pancasila Secara HistorisRumusan Pancasila mula mula pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Ir. Soekarno memberi istilah dasar negara dengan nama Pancasila. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya kemudian keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah Undang Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 dimana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis Secara terminologi historis proses perumusan Pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut : Pada tanggal 29 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang untuk yang pertama kali. Pada kesempatan tersebut Mr.Muhammad Yamin mengemukakan pemikirannya tentang dasar negara di hadapan sidang lengkap Badan Penyelidik. Rumusan tentang Pancasila menurut Mr. Muhammad Yamin adalah sebagai berikut : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah menyampaikan usulan rumusan Pancasila tersebut Mr. Muhammad Yamin juga memberikan usulan tertulis mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia. Di dalam Pembukaan dari rancangan UUD tersebut tercantum rumusan lima asas dasar negara yang rumusannya adalah sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno mengucapkan pidatonya di hadapan sidang Badan Penyelidik. Dalam Pidato tersebut diajukan oleh Soekarno secara lisan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan dibentuknya. Rumusannya adalah sebagai berikut : 1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yang jugatokoh Dokuritsu Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik. Sembilan tokoh tersebut dikenal dengan nama Panitia Sembilan yang setelah mengadakan sidang berhasil menyusun sebuah naskah yang disebut dengan Piagam Jakarta yang didalamnya memuat Pancasila sebagai kesepakatan pertama kali oleh sidang.

Adapun rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 19451. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawartan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

TERIMA KASIH