bab 14 sei
DESCRIPTION
Modul Kuliah Kapita Selekta Ilmu Sosial (KSIS) EKONOMISemester 1TRANSCRIPT
14. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
RIES WULANDARI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
PENDAHULUAN
Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank, mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Peran strategis bank dan lembaga keuangan bukan bank tersebut diharapkan sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Lembaga keuangan merupakan perantara keuangan yang juga diharapkan sebagai prasarana pendukung yang sangat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian.
14.1. Lembaga Keuangan Sebagai Perantara Sejalan dengan berkembangnya pelaku ekonomi
dan kebutuhan penggunaan uang dalam kegiatan ekonominya, maka transaksi antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan tambahan uang (defisit) tidak hanya dapat dilaksanakan dengan pertemuan langsung.
Kehadiran pihak perantara, baik dalam pengertian lembaga maupun pengertian fisik, menjadi suatu yang sangat penting dalam perekonomian.
Perantara inilah yang dikenal dengan istilah lembaga keuangan. Berikut adalah skema yang menggambarkan lembaga keuangan sebagai perantara.
See modul 14. Bank dan lembaga keuangan bukan bank pada
dasarnya mempunyai fungsi mentransfer dana-dana (loanable funds) dari penabung atau unit surplus (lenders) kepada peminjam (borrowers) atau unit defisit.
Secara umum, lembaga keuangan tersebut dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank. Mengingat kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana, maka perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat dilihat melalui kegiatan utama mereka tersebut.
Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7/1992 tentang Perbankan, lembaga keuangan bank terdiri dari Bank Umum dan BPR. Bank umum dan BPR dapat memilih untuk melaksanakan kegiatan usahanya atas dasar prinsip bank konvensional atau bank berdasarkan prinsip syariah.
Lembaga Keuangan Bank
Sejak diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992, bank yang diakui secara resmi hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Bank umum didefinisikan oleh Undang-undang No. 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-undang No. 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Lemb Keuangan Non Bank
Lembaga PembiayaanLembaga pembiayaan terdiri dari
beberapa lembaga yaitu sewa guna usaha (leasing), modal ventura, pembiayaan konsumen, jasa anjak piutang dan kartu plastik.
Leasing
Menurut keputusan Menteri Keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21 Nopember 1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang modal dari lessor--- pemberi jasa pembiayaan) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala .
Modal Ventura
Modal ventura adalah suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada suatu perusahaan pasangan usahanya yang prinsip pembiayaannya adalah penyertaan modal. Perusahaan yang menerima penyertaan modal dinamakan Investee Company dan yang melakukan penyertaan modal dinamakan Perusahaan Ventura. Bentuk pembiayaannya tidak semata penyertaan tapi juga obligasi dan pinjaman yang bersifat khusus dengan syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.
Pembiayaan Konsumen
Yang dimaksud dengan Pembiayaan Konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitur umtuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan produksi maupun distribusi. Pihak yang memberikan pembiayaan disebut consumer finance company.
Anjak Piutang
Anjak piutang atau Factoring merupakan suatu perjanjian antara pihak faktor dengan klien yang mewajibkan pihak factor memberikan jasa berupa:
pembiayaan atas piutang dagang yang dimiliki oleh klien. Non-pembiayaan berupa (a.l.) penagihan piutang dan
administrasi penjualan. Serta mewajibkan pihak klien untuk: menjual atau menjaminkan piutangnya kepada pihak
faktor. Memberikan balas jasa finansial kepada factor.
Kartu Plastik
Kartu plastik merupakan suatu alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan. Kartu ini tidak hanya sebagai alat pembayaran tapi juga untuk penarikan tunai.
14.2. Pegadaian
Asal katanya, Gadai, menurut KUHPerada Pasal 1150 berarti suatu hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak.
Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
Seorang yang berutang tersebut memberikan kuasa kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
14.3. Pasar Modal
Pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya pihak penawar berasal dari perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan dengan pihka peminat seperti pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
14.4. Asuransi
Menurut Undang-undang No.2 / 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
14.5. Dana Pensiun
Sesuai UU No. 11/1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Tujuannya untuk mensejahterakan karyawan perusahaan, terutama yang telah pensiun.