bab 1,2,3,4,5, dapus

Upload: nia-sahra-labetubun

Post on 12-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    IDF (International Diabetes Federation) mengemukakan bahwa diabetes

    melitus merupakan salah satu penyakit yang berkembang. Urbanisasi, perubahan gaya

    hidup, dan perkembangan kesehatan merupakan faktor-faktor yang dapat

    meningkatkan resiko diabetes melitus. Penyakit diabetes melitus dapat menurunkan

    kualitas hidup, menimbulkan morbiditas pada berbagai sistem, kematian dini, dan

    peningkatan biaya kesehatan. World Health Organization (!") menyatakan #umlah

    Penderita diabetes melitus pada tahun $%&' adalah $ #uta, kemudian meningkat

    pada tahun *''& men#adi + #uta. Pada tahun *'$$ penderita diabetes melitus di

    seluruh dunia ber#umlah #uta, sedangkan tahun *'$* ber#umlah lebih dari $

    #uta dengan #umlah penderita yang meninggal dunia sebanyak +,& #uta. Perkiraan pada

    tahun *'' penderita diabetes melitus di seluruh dunia menapai * #uta. /etiap

    tahun #uta orang menderita diabetes melitus dan hampir + #uta orang meninggal tiap

    tahunnya. (IDF, *'$$, *'$*0 !", *'$$, *'$*).

    Diabetes melitus tipe * memiliki resiko yang besar untuk berkembang

    men#adi penyakit kardio1askular. Penderita diabetes melitus sebanyak &'2 akan

    meninggal karena komplikasi penyakit kardio1askular. 3lukosa darah yang tinggi

    dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh. 4omplikasi seperti penyakit

    kardio1askular, neuropathy, retinopathy, dan penyakit gin#al yang irreversible dapat

    men#adikan penderita diabetes melitus mengalami keaatan yang serius. !"

    menyatakan bahwa peningkatan glukosa darah (2) merupakan salah satu faktor

    risiko ter#adinya angka kematian yang tinggi setelah peningkatan tekanan darah

    ($2) dan penggunaan tembakau (%2) (IDF, *'', *'$*0 !", *'$$).

    Pada tahun *''&, !" menyatakan bahwa di 5sia 6enggara terdapat %2 dari

    populasi yang menderita diabetes melitus. Data IDF menun#ukan bahwa dari $'

    negara di bagian pasifik memiliki #umlah penderita diabetes melitus terbanyak di

    dunia, Indonesia merupakan salah satu dari negara tersebut. 7enurut IDF di

    Indonesia terdapat ,2 atau sebanyak $' #uta orang yang menderita diabetes

    melit s Indonesia termas k dalam $' negara dengan penderita diabetes melit s

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    2/31

    berusia *'-% tahun terbanyak di dunia. 7enurut !" pada tahun *''& terdapat

    peningkatan glukosa darah sebanyak ,2 dari populasi di Indonesia (IDF, *'$*0

    !", *'$', *'$$).

    Data 8iset 4esehatan Dasar (8I/49/D5/) menyatakan bahwa sebanyak $

    pro1insi di Indonesia mempunyai pre1alensi penyakit diabetes melitus diatas

    pre1alensi nasional, salah satu pro1insi tersebut adalah :awa 6engah yang memiliki

    pre1alensi diabetes melitus sebanyak ,&2. :awa 6engah #uga termasuk dalam $

    pro1insi di Indonesia yang mempunyai pre1alensi 636 diatas pre1alensi nasional.

    Pre1alensi 636 di :awa 6engah adalah $,$2. ;erdasarkan data Dinas 4esehatan

    :awa 6engah (DI

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    3/31

    ;agaimana upaya penurunan ke#adian komplikasi D7 dengan edukasi dan

    senam diabetes di Puskesmas 3rogol 4abupaten /ukohar#o tahun *'$=

    C. Tujuan

    $. 6u#uan Umum

    7engetahui upaya penurunan ke#adian komplikasi D7 dengan edukasi

    dan senam diabetes di Puskesmas 3rogol 4abupaten /ukohar#o tahun

    *'$.

    *. 6u#uan 4husus

    a. 7engetahui edukasi yang diberikan kepada penderita D7.

    b. 7engetahui program latihan fisik khususnya #enis senam yang

    diadakan untuk penderita D7.

    D. Manfaat

    $. ;agi Penulis

    /ebagai pembela#aran dan pengalaman dalam melakukan penulisan

    karya ilmiah yang terkait dengan kesehatan masyarakat serta media

    pengembangan kompetensi diri sesuai dengan keilmuan yang diperoleh

    selama perkuliahan dalam meneliti masalah yang berkaitan dengan

    kesehatan masyarakat.

    *. ;agi Fakultas 4edokteran

    /alah satu wu#ud 6ridharma Perguruan 6inggi (akademik, penelitian,

    dan pengabdian masyarakat) dalam bidang kesehatan masyarakat dan

    men#adi bahan masukan untuk penulisan atau penelitian selan#utnya.

    . ;agi Puskesmas

    /ebagai bahan informasi untuk mengambil langkah-langkah

    kebi#akan di masa depan, seperti memberikan penyuluhan>informasi yang

    terkait dengan D7 dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat,

    perhatian dalam upaya penanggulangan penyakit D7 dan menegah

    komplikasi D7 sehingga dapat menurunkan angka kesakitan serta

    kematian di kawasan tersebut.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    4/31

    BAB II

    TINJAUAN PUTA!A

    A. Def"n"s" D"a#etes Mel"tusDiabetes melitus adalah penyakit metabolik yang dietuskan oleh berbagai

    faktor genetik, imunologi, lingkungan, dan gaya hidup (5risman, *'$$). Diabetes

    merupakan penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk

    mengubah makanan men#adi energi. Penyakit ini ditandai dengan konsentrasi

    glukosa darah yang meningkat (hiperglikemia) dan urin atau air seni yang

    mengandung glukosa (/oegondo ? /ukard#i, *''&).

    Diabetes melitus tipe * merupakan penyakit kronik, progresif, dengan

    hiperglikemia kronik dan resistensi insulin. 8esistensi insulin ter#adi beberapa tahun

    sebelum penegakan diagnosis. 4egemukan dan gaya hidup yang buruk

    menyebabkan peningkatan #umlah penderita Diabetes melitus tipe *. /elain itu,

    faktor genetik atau keturunan #uga dapat diidentifikasi pada penderita tersebut

    (;eigi, *'$*).

    B. !las"f"kas" D"a#etes Mel"tus

    6abel $. 4lasifikasi etiologis diabetes melitus

    6ipe $ Destruksi sel beta, umumnya men#urus ke defisiensi insulin

    absolut

    5utoimun

    Idiopatik

    6ipe * ;er1ariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai

    defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi

    insulin disertai resistensi insulin

    6ipe lain Defek genetik fungsi sel beta

    Defek genetik ker#a insulin

    Penyakit eksokrin pankreas

    9ndokrinopati

    4arena obat atau @at kimia

    Infeksi

    /ebab imunologi yang #arang

    /indrom genetik lain yang berkaitan dengan D7

    Diabetes melitus

    gestasional

    /umberA P9849

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    5/31

    C. $akt%r R"s"k% D"a#etes Mel"tus

    ;anyak orang yang mempunyai gaya hidup #arang melakukan aktifitas

    fisik atau latihan #asmani, banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung

    lemak dan gula, serta terlalu sedikit mengkonsumsi serat dan tepung-tepungan.

    3aya hidup tersebut dapat men#adi penyebab utama teretusnya diabetes

    (/oegondo ? /ukard#i, *''&). /elain itu, infeksi 1irus (pada diabetes melitus tipe

    $), minum obat-obatan yang bisa menaikkan kadar glukosa darah, dan stres #uga

    dapat men#adi faktor penetus diabetes (/oegondo et al, *''%).

    8esiko yang lebih besar mendapatkan diabetes melitus tipe * adalahA

    $. 7empunyai saudara, orangtua, atau kakek-nenek dengan diabetes

    *. "besitas (gemuk) atau berat badan berlebih. ;erumur + tahun atau lebih+. 3lukosa darah puasa atau sesudah makan melebihi batas-batas normal

    (prediabetes atau toleransi glukosa terganggu). 6ekanan darah tinggi (lebih dari $'>&)

    . 4olesterol tinggi (BDB kolesterol C$' mg>dB atau kolesterol total C*''

    mg>dB)

    . Pernah mengalami diabetes gestasional (glukosa darah tinggi selama hamil)

    &. 7elahirkan bayi dengan berat badan lebih dari + kg (/oegondo ? /ukard#i,

    *''&).

    D. Pat%genes"s D"a#etes Mel"tusDitandai dengan adanya resistensi insulin perifer, gangguan hepatic

    glucose production (!3P), dan penurunan fungsi ell , yang akhirnya akan

    menu#u ke kerusakan total sel . Pada stadium prediabetes, mula-mula timbul

    resistensi insulin yang kemudian disusul oleh peningkatan sekresi insulin untuk

    mengkompensasi resistensi insulin agar kadar glukosa darah tetap normal. Bama

    kelamaan sel beta akan tidak sanggup lagi mengkompensasi resistensi insulin

    hingga kadar glukosa darah meningkat dan fungsi sel beta makin menurun,

    kemudian saat itulah diagnosis diabetes ditegakkan. 6ernyata penurunan fungsi

    sel beta itu berlangsung seara progresif sampai akhirnya sama sekali tidak

    mampu lagi mensekresi insulin, suatu keadaan menyerupai diabetes tipe $ dan

    kadar glukosa darahpun semakin meningkat (/oegondo et al, *''%).

    5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    6/31

    Dasar molekuler diabetes melitus tipe * antara lain defek en@im

    glukokinase, protein transporter 3BU6-*, en@im glikogen sintase, reseptor

    insulin, 85D (Ras associated with diabetes), dan mungkin apolipoprotein III.

    4erusakan sel yang ada bukan suatu autoimmune mediated. Pada diabetes

    melitus tipe * tidak ditemukan pertanda autoantibodi. Pada resistensi insulin,

    konsentrasi insulin yang beredar mungkin tinggi tetapi pada keadaan

    gangguan *ungsi sel + yang berat konsentrasinya dapat rendah

    "atubara et al, &1&(.

    E. Diagnosis Diabetes Melitus

    Diagnosis diabetes melitus ditegakkan atas dasarpemeriksaan kadar glukosa darah. -emeriksaan glukosa darah

    yang dianurkan adalah pemeriksaan glukosa se!ara en$imatik

    dengan bahan darah plasma ena "-/0K/2, &11(.;erbagai keluhan dapat ditemukan pada penderita diabetes. 4eurigaan

    adanya diabetes melitus perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik diabetes

    melitus seperti dibawah ini A$. 4eluhan klasik diabetes melitus berupaA poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan

    berat badan yang tidak dapat di#elaskan sebabnya.. 4eluhan lain dapat berupaA lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi

    ereksi pada pria, serta pruritus 1ul1ae pada wanita (P9849

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    7/31

    Kriteria diagnosis diabetes melitus untuk dewasa tidak

    hamil dapat dilihat pada tabel ). 4pabila hasil pemeriksaan tidak

    memenuhi kriteria normal atau diabetes melitus, bergantung

    pada hasil yang diperoleh, maka dapat digolongkan ke dalam

    kelompok toleransi glukosa terganggu "6( atau glukosa darah

    puasa terganggu "6D-(.

    $. 636A Diagnosis 636 ditegakkan bila setelah pemeriksaan 663" didapatkan

    glukosa plasma * #am setelah beban antara $+' $%% mg>dB (,&-$$,' mmol>B).

    . 3DP6A Diagnosis 3DP6 ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasma

    puasa didapatkan antara $'' $* mg>dB (, ,% mmol>B) dan pemeriksaan663" gula darah * #am G$+' mg>dB (P9849

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    8/31

    $. 6iga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan seperti kebiasaan sehari-

    hari (dengan karbohidrat yang ukup) dan tetap melakukan kegiatan #asmani

    seperti biasa.

    *. ;erpuasa paling sedikit & #am (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan,

    minum air putih tanpa gula tetap diperbolehkan.. Diperiksa kadar glukosa darah puasa.

    +. Diberikan glukosa gram (orang dewasa), atau $, gram>kg;; (anak-anak),

    dilarutkan dalam air *' mB dan diminum dalam waktu menit.

    . ;erpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan * #am

    setelah minum larutan glukosa selesai.

    . Diperiksa kadar glukosa darah * (dua) #am sesudah diberi beban glukosa.

    . /elama proses pemeriksaan, sub#ek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak

    merokok (P9849

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    9/31

    kemungkinan teradinya hipoglikemia. Hipoglikemia paling

    sering disebabkan oleh penggunaan sul*onilurea dan

    insulin.. -enyulit Kronik

    a. Makroangiopati -embuluh darah antung -embuluh darah tepi? penyakit arteri peri*er sering

    teradi pada penyandang diabetes. iasanya teradi

    dengan geala tipikal claudicatio intermittent, meskipun

    sering tanpa geala. erkadang ulkus iskemik kaki

    merupakan kelainan yang pertama mun!ul. -embuluh darah otak

    b. Mikroangiopati 0etinopati e*ropati

    !. europati Komplikasi yang tersering dan paling penting adalah

    neuropati peri*er, berupa hilangnya sensasi distal.

    erisiko tinggi untuk teradinya ulkus kaki dan amputasi.

    6eala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar danbergetar sendiri, dan lebih terasa sakit di malam hari.

    G. Pengelolaan Diabetes Melitusuuan umum pengelolaan diabetes melitus adalah

    memulihkan keka!auan metabolik sehingga segala proses

    metabolik kembali normal yang sekaligus berarti men!egah,

    atau memperlambat mun!ulnya komplikasi. Ketidakoptimalan

    diet dan berat badan, ketidakteraturan berolahraga, serta

    kebiasaan merokok telah terbukti sebagai pengganggu

    metabolisme. 6angguan ini semakin parah manakala komplikasi

    mikro dan makroaskuler telah teradi "4risman, &11(.erdasarkan Konsensus DM tahun &11, terdapat ) pilar

    penatalaksanaan DM yaitu ?

    @

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    10/31

    1./dukasi2.erapi gi$i medis3.9atihan asmani4.2nterensi Aarmakologis

    Diabetes tipe umumnya teradi pada saat pola gaya

    hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan.

    -emberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi

    akti* pasien, keluarga dan masyarakat. im kesehatan

    mendampingi pasien dalam menuu perubahan perilaku sehat.

    Bntuk men!apai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan

    edukasi yang komprehensi* dan upaya peningkatan motiasi

    "=oegondo et al, &&@(.

    Bntuk mendapatkan hasil pengelolaan diabetes yang

    optimal dibutuhkan perubahan perilaku. -erlu dilakukan edukasi

    bagi pasien dan keluarga untuk pengetahuan dan peningkatan

    motiasi. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik melalui

    dukungan tim penyuluh yang terdiri dari dokter, ahli gi$i,

    perawat, dan tenaga kesehatan lain. =etiap kali kunungan

    diingatkan kembali untuk selalu melakukan perilaku sehat

    "-/0K/2, &11(.

    /dukasi dengan tuuan promosi hidup sehat, perlu selalu

    dilakukan sebagai bagian dari upaya pen!egahan dan

    merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM

    se!ara holistik. Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkatawal dan materi edukasi tingkat lanutan. /dukasi yang

    diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang?

    Materi edukasi pada tingkat awal adalah ?

    1&

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    11/31

    Materi tentang peralanan penyakit DM

    Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DMse!araberkelanutan

    -enyulit DM dan risikonya

    2nterensi *armakologis dan non

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    12/31

    minggu(. 4pabila kadar glukosa darah belum men!apai sasaran,

    dilakukan interensi *armakologis dengan obat hipoglikemik oral

    ":H:( dan atau suntikan insulin. -ada keadaan tertentu, :H:

    dapat segera diberikan se!ara tunggal atau langsung kombinasi,

    sesuai indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik berat,

    misalnya ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun

    dengan !epat, dan adanya ketonuria, insulin dapat segera

    diberikan "-/0K/2, &11(.

    =tandar peren!anaan makan pada penderita diabetes

    melitus tipe adalah makanan dengan komposisi yang

    seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai

    dengan ke!ukupan gi$i baik yaitu karbohidrat )5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    13/31

    abel '. 4ktiCtas Aisik =ehari

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    14/31

    '. -enghambat glukoneogenesis "met*ormin(.

    ). -enghambat absorpsi glukosa? penghambat glukosidase al*a"a!arbose(.

    5. D--

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    15/31

    -en!egahan primer adalah upaya yang dituukan pada

    kelompok yang memiliki *aktor risiko, yakni mereka yang

    belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapat DM dan

    kelompok intoleransi glukosa.. -en!egahan =ekunder

    -en!egahan sekunder adalah upaya men!egah atau

    menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah

    menderita DM. Dilakukan dengan pemberian pengobatan

    yang !ukup dan tindakan deteksi dini penyulit seak awal

    pengelolaan penyakit DM. Dalam upaya pen!egahan

    sekunder program penyuluhan memegang peran penting

    untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menalani

    program pengobatan dan dalam menuu perilaku sehat.'. -en!egahan ersier

    -en!egahan tersier dituukan pada kelompok penyandang

    diabetes yang telah mengalami penyulit dalam upaya

    men!egah teradinya ke!a!atan lebih lanut. Bpaya

    rehabilitasi pada pasien dilakukan sedini mungkin, sebelum

    ke!a!atan menetap "-/0K/2, &11(.

    BAB III

    MET'DE PENULIAN

    A. Pengum(ulan Data

    Data yang digunakan dalam laporan ini diperoleh dari data sekunder laporan

    ker#a Puskesmas 3rogol 4abupaten /ukohar#o tahun *'$+, rekapitulasi diagnosis

    D7 per desa di Puskesmas 3rogol pada bulan :anuari /eptember tahun *'$,

    dan wawanara tenaga medis yang bertanggung #awab terhadap program edukasi

    dan senam diabetes di Puskesmas 3rogol.

    B. Pen)eskr"(s"an Data

    15

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    16/31

    Data sekunder yang terkumpul dianalisa untuk mengetahui upaya penurunan

    komplikasi diabetes melitus dengan edukasi dan senam diabetes di Puskesmas

    3rogol 4abupaten /ukohar#o. Data sekunder tersebut meliputi A

    $. 3ambaran umum 4eamatan 3rogol, 4abupaten /ukohar#o

    *. 3ambaran umum Puskesmas 3rogol

    . :umlah penderita D7 di Puskesmas 3rogol

    +. Program kesehatan pada penderita D7 di Puskesmas 3rogol

    . 9dukasi pada penderita D7 di Puskesmas 3rogol

    . /enam diabetes di Puskesmas 3rogol

    C. Anal"s"s Data

    5nalisis data yang digunakan dalam laporan ini adalah analisis /"6

    (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). 6eknik analisis ini membantu

    dalam mengambil keputusan terhadap program yang akan dilaksanakan atau yang

    sudah dilaksanakan. 6eknik ini menganalisis dari sisi kekuatannya, kelemahan,

    peluang, dan hambatan atau anaman.

    D. trateg" Pen*elesa"an Masalah

    /etelah data dianalisis, penulis menoba mengatasi kelemahan dan

    hambatan dengan meningkatkan kekuatan atau peluang dari program tersebut.

    Penulis #uga membuat renana kegiatan yang dapat membantu menurunkan

    ke#adian komplikasi D7 di Puskesmas 3rogol.

    13

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    17/31

    BAB I+

    HAIL DAN PEMBAHAAN

    A. Has"l

    $. 3ambaran Umum 4eamatan 3rogol, 4abupaten /ukohar#o

    a. Betak 3eografis

    17

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    18/31

    4eamatan 3rogol memiliki luas .''' hektar atau sekitar ,+2 dari

    luas 4abupaten /ukohar#o. 4eamatan ini terletak di daerah dengan

    ketinggian &' meter diatas permukaan laut. ilayah utara berbatasan dengan

    4ota /urakarta, wilayah timur berbatasan dengan 4eamatan Polokarto,

    wilayah ;arat berbatasan dengan 4eamatan ;aki, sedangkan wilayah selatan

    berbatasan dengan 4eamatan /ukohar#o.

    Betak Puskesmas 3rogol sangat strategis di pinggir #alan raya /olo-

    /ukohar#o yang mudah di#angkau oleh kendaraan umum atau pribadi. /eara

    geologis wilayah ker#a puskesmas adalah daerah pemukiman perkotaan dan

    sebagian wilayah ada daerah pedesaan dengan area persawahan dan tegalan.

    b. 4eadaan Penduduk

    Pada 6ahun *'$+ penduduk wilayah 4eamatan 3rogol sekitar $'&.+%

    #iwa yang terdiri dari .% #iwa penduduk laki-laki dan +.&'* #iwa

    penduduk perempuan. Desa yang memiliki penduduk terbesar yaitu Desa

    Hemani dengan #umlah penduduk $%.* #iwa. /edangkan desa yang memiliki

    penduduk terkeil yaitu Desa Pandeyan dengan #umlah penduduk sekitar

    +.* #iwa. 5dapun komposisi penduduk menurut umur adalah sebagai

    berikut A

    , Penduduk usia ' + tahun A .+ #iwa (,$*2)

    , Penduduk usia $+ tahun A $.'+ #iwa ($*,'2)

    , Penduduk usia $ ++ tahun A $.+$ #iwa (+,&2)

    , Penduduk usia + + tahun A *.%$% #iwa (*,*2)

    , Penduduk usia C tahun A %.++& #iwa (&,'2)

    :umlah penduduk :amkesmas di 4eamatan 3rogol tahun *'$+

    berdasarkan Data dari ;appeda adalah sebesar .%' #iwa atau sekitar ,$

    2 dari total penduduk 4eamatan 3rogol. /edangkan desa dengan penduduk

    :amkesmas terbanyak adalah Desa Hemani dengan penduduk miskin se#umlah

    kurang lebih $.*' #iwa, %' :amkesmas. /edangkan komposisi penduduk

    berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut A

    6abel +. 4omposisi penduduk menurut tingkat pendidikan 4eamatan 3rogol 6ahun *'$+

    18

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    19/31

    6ingkat pendidikan:umlah

    PendudukProsentase

    6idak sekolah &.+ ,% 2

    6idak > belum tamat /D .&% ,$ 2

    /D $*.*&* $$,* 2

    /B6P $*.*$ $$,$ 2

    /B65 $'.'' %,$ 2

    Diploma *.'* *, 2

    Uni1ersitas $.& $, 2

    /umber A Data /ekunder, *'$+

    Pada tahun *'$+ #umlah rumah tangga atau kepala keluarga yang ada di

    wilayah 4eamatan 3rogol kurang lebih *.* kepala rumah tangga. Dari

    :umlah tersebut Desa Hemani adalah desa yang memiliki #umlah kepala

    rumah tangga terbesar yaitu sekitar .+ 44 sedangkan Desa 4adokan

    adalah desa yang memiliki #umlah 44 terkeil yaitu $.*'' 44.

    . :umlah Desa

    ilayah ker#a Puskesmas 3rogol terdiri dari $+ desa, yaitu A Desa

    Pandeyan, Desa 6elukan, Desa Parang#oro, Desa Pondok, Desa Bangenhar#o,

    Desa 7adegondo, Desa 3rogol, Desa 4adokan, Desa 3edangan, Desa

    4warasan, Desa /anggrahan, Desa 7anang, Desa ;anaran, dan Desa Hemani.

    *. 3ambaran Umum Puskesmas 3rogola. isi

    6erwu#udnya masyarakat 3rogol sehat yang mandiri dan merata.b. 7isi

    $) 7enggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

    *) 7endorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

    - 7emelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata,

    dan ter#angkau

    1@

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    20/31

    . 7otto

    /ehatmu bahagiaku.

    d. :umlah /arana>Prasarana 4esehatan

    /arana pelayanan kesehatan dasar oleh puskesmas A

    $) Puskesmas Induk A $ unit*) Puskesmas Pembantu A + unit

    ) Unit 3awat Darurat A $ unit

    +) 8awat inap A $ unit) Poned A $ unit

    ) 5mbulans A * unit

    /arana pelayanan kesehatan swasta A

    $) 8umah sakit A $ unit*) 8umah bersalin A unit

    ) Praktek dokter bersama A $ unit

    +) Praktek dokter perorangan A ' unit

    ) ;idan praktek swasta A ' unit) Praktek pengobatan tradisional A * unit

    ) 5potek A *% unit

    Upaya kesehatan bersumber masyarakat (U4;7) A

    $) P4D A $ unit*) Posyandu balita A $ unit

    ) Posyandu lansia A $$+ unit

    e. :umlah 6enaga 4esehatan

    Pegawai Puskesmas se#umlah %$ orang, dengan rinian sebagai berikut A

    $) Pegawai tetap (P

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    21/31

    *) /ar#ana (/$) A $* orang

    ) /ar#ana 7uda (D) A orang

    +) D$ A $' orang) /B65 A % orang

    ) /B6P A -

    4lasifikasi pegawai berdasarkan fungsi A

    $) Dokter umum A orang*) Dokter gigi A orang

    ) Perawat A $ orang

    +) Perawat gigi A * orang) ;idan A + orang

    ) Fisioterapi A * orang (ker#asama)) 5nalis laboratorium A * orang

    &) 3i@i A * orang%) 5sisten apoteker A $ orang

    $') 4esling A $ orang

    $$) 5dministrasi A $' orang

    f. /truktur organisasi

    1

    =2=/M 2A:0M4=2-B=K/=M4=Kepala -uskesmas

    K/-/64;424

    0BM4H 4664=B46 44 B=4H4

    K/B464

    - =, -//02M44, K4=20

    -/0/444 -0:604M

    =BM/0 D4F4 K/=/H44

    B2 BKM /=/=249D4 K/-/04;44

    dr. Henny -uspito =ariBtami

    B2 BKM-/6/M464

    dr. 0omdonugroho

    B2 BK-K/A40M4=24 D494:04:02BM

    dr. 0osyida

    B2 #40264-/94F44-B=K/=M4= D4

    #/#4026 A4=2924=-/94F44K/=/H44

    1. -uskesmas-embantu

    . -uskesmasKeliling

    '. idan Desa).#earing

    Aasilitas-elayana

    nKesehatan

    1. -elayanan -emeriksaanBmum

    . -elayanan Kesehatan 6igidan Mulut

    '. -elayan K24

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    22/31

    . :umlah Penderita D7 di Puskesmas 3rogol

    ;erdasarkan hasil rekapitulasi diagnosis per Desa di Puskesmas 3rogol

    4abupaten /ukohar#o :anuari-/eptember *'$ didapatkan total penderita D7

    sebanyak & orang. Data penderita yang mengalami komplikasi dan belum

    mengalami komplikasi tidak diantumkan dalam rekapitulasi diagnosis tersebut.

    +. Program 4esehatan pada Penderita D7 di Puskesmas 3rogol

    Penderita D7 di Puskesmas 3rogol yang mendapatkan edukasi rutin dan

    senam hanya penderita D7 yang mengikuti program P8"B5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    23/31

    atas materi gi@i yang diberikan pada pertemuan pertama, dan materi tentang

    akti1itas serta obat-obatan pada pertemuan kedua.

    . /enam Diabetes di Puskesmas 3rogol

    /enam yang dilakukan merupakan senam dengan gerakan ringan seperti

    gerakan menepuk tangan, tepuk #ari, #alin tangan, silang ibu #ari, adu sisi

    kelingking, adu sisi telun#uk, ketok pergelangan, ketok nadi, tekan #ari-#ari, buka

    dan mengepal tangan, menepuk punggung tangan, menepuk lengan dan bahu,

    menepuk pinggang, menepuk paha, menepuk samping betis, #ongkok kemudian

    berdiri, menepuk perut, dan kaki di#in#it. /emua gerakan-gerakan ini dilakukan

    dalam waktu $' menit.

    B. Pem#ahasan

    ;erdasarkan program edukasi dan senam diabetes yang diadakan Puskesmas

    3rogol tahun *'$ dalam menurunkan komplikasi pada penderita D7, dapatdilakukan analisis sebagai berikut.

    $. Strengths (4ekuatan)

    Program edukasi dan senam diabetes ini merupakan tindakan yang dapat

    menurunkan risiko komplikasi pada penderita D7. /esuai dengan landasan

    teori bahwa penyakit D7 merupakan penyakit yang terbentuk akibat pola

    hidup yang tidak sehat (sedentar li!e stle) khususnya D7 tipe *, maka

    diharapkan dengan pemberian edukasi dapat memberikan pengetahuan

    tambahan dan dapat merubah pola hidup penderita D7. Pelaksanaan senam

    atau kegiatan latihan fisik ini dapat meningkatkan sensiti1itas insulin,

    sehingga kadar glukosa darah dapat menurun dan risiko komplikasi #uga

    berkurang.

    '

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    24/31

    /etiap pertemuan pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan gula darah

    sehingga dapat diketahui ada tidaknya gula darah terkontrol pada penderita

    D7. /elain itu pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan tekanan darah,

    sehingga dapat diketahui ada tidaknya komorbid hipertensi. /etiap penderita

    D7 yang mengikuti kegiatan ini diberikan buku khusus yang dapat

    mengontrol pemberian obat, kadar gula darah, dan tekanan darah selama

    mengikuti pertemuan dari kegiatan ini.

    "# Weaknesses(4elemahan)

    Penderita D7 yang mengikuti program ini hanya yang terdaftar sebagai

    peserta ;P:/ dan :5749/75/, sedangkan penderita D7 dengan status

    pasien umum tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. 4egiatan ini #uga tidak

    memiliki e1aluasi tiap penderita pada pertemuan selan#utnya. 9dukasi yang

    diberikan hanya dalam bentuk penyuluhan, pendekatan interpersonal atau

    edukasi indi1idual dan edukasi anggota keluarga tidak dilakukan. ;anyak

    penderita D7 yang tidak didampingi anggota keluarganya saat mengikuti

    kegiatan ini.

    Pada kegiatan ini tidak dilakukan pendataan mengenai komplikasi yang

    sudah dialami penderita D7. 6idak semua penderita D7 berpuasa untuk

    memeriksakan 3DP dan 3D*PP. /elain itu penderita yang hanya men#alani

    pemeriksaan 3D/, tidak mengikuti pemeriksaan gula darah setelah senam.

    6empat yang digunakan pada kegiatan ini memiliki kapasitas yang terbatas

    sehingga penderita D7 tidak dapat melakukan senam dengan leluarsa dan

    beberapa orang harus mengikuti kegiatan tersebut di luar ruangan. /etelah

    melakukan pemeriksaan gula darah, penderita D7 yang memiliki gula darah

    tinggi tetap melakukan senam, padahal ini berisiko ter#adinya penyulit akut

    seperti 45D.

    $# Opportunities(Peluang)

    )

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    25/31

    4egiatan edukasi dan senam diabetes pada program P8"B5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    26/31

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    27/31

    5nggota A 8atih 5md. 4eb

    A Farida 5md. 4ed

    A 5yu 5ndromeda

    /eksi perlengkapan A dr. 7oh /aifulloh 3.4.

    5nggota A /ri khodi#ah 7.kes

    A Damaiswari /. kep

    A /lamet

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    28/31

    . !onor Panitia L8p. *''.''' M $ A 8p. .'''.''',-

    BAB +

    !EIMPULAN DAN ARAN

    A. !es"m(ulan

    $. 9dukasi pada penderita D7 sebagai upaya penurunan ke#adian komplikasi

    dilakukan dengan pemberian penyuluhan tentang gi@i, akti1itas sehari-hari,

    dan obat-obatan. Pemberian edukasi ini diharapkan dapat merubah pola

    hidup penderita D7.

    *. Batihan fisik seperti senam diabetes di Puskesmas 3rogol dilakukan dengan

    mengikuti gerakan-gerakan ringan selama $' menit. 7elalui senam ini

    diharapkan dapat meningkatkan sensiti1itas insulin sehingga ter#adi

    penurunan ke#adian komplikasi.

    B. aran

    $. Diharapkan adanya pendataan #umlah penderita D7 yang belum mengalami

    komplikasi, sudah mengalami komplikasi, dan #enis komplikasi yang

    dialami, sehingga dapat memudahkan dalam meranang program yang akan

    dilaksanakan untuk mengatasi kondisi tiap penderita D7.

    *. /elain kegiatan P8"B5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    29/31

    +. /etiap penderita D7 yang melakukan kun#ungan ke Puskesmas wa#ib

    diberikan edukasi indi1idual dan apabila ada anggota keluarganya maka

    anggota keluarga tersebut #uga ikut diberikan edukasi.

    . Perlu diadakan pemeriksaan gula darah sebelum dan setelah melakukan

    senam, dan apabila pemeriksaan gula darah sebelum senam didapatkan hasil

    yang tinggi maka penderita D7 tersebut tidak dibolehkan mengikuti

    kegiatan senam.. 4egiatan edukasi dan senam tersebut diharapkan dapat dilakukan di tempat

    yang lebih luas sehingga memudahkan penderita D7 untuk melakukan

    senam dengan leluarsa dan semuanya dapat mengikuti dengan baik

    penyuluhan yang diberikan.

    . /enam diabetes sebaiknya dilakukan dengan gerakan-gerakan yang dibagi

    dalam bagian yaitu pemanasan, peregangan otot dan sendi, serta gerakan

    menu#u pendinginan. !al ini akan mudah diaplikasikan apabila senam

    dilakukan di tempat yang luas atau terbuka (outdoor).

    &. /elain pemeriksaan gula darah, dapat #uga dilakukan pemeriksaan kadar

    kolesterol dan kadar asam urat pada penderita D7 sehingga dapat diketahui

    ada tidaknya komorbid dislipidemia dan gout arthritis.

    %. Diperlukan penelitian lan#utan yang lebih komprehensif untuk menilai

    pengaruh edukasi dan senam diabetes terhadap penurunan ke#adian

    komplikasi pada penderita D7.

    DA$TAR PUTA!A

    @

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    30/31

    4risman. &11. Obesitas, Diabetes Mellitus, dan Dislipidemia:

    Konsep, Teori, dan Penanganan Aplikatif. #akarta? /6, )3

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5, DAPUS

    31/31

    =o!ial and Disease Aa!tors in -atients with ype Diabetes in

    9ithuania. Medical science Monitor. -M2D? -M'38'5.

    http?www.n!bi.nlm.nih.gopm!arti!les-M'38'5. angga

    l akses @ #uni &1'.

    -erkumpulan /ndokrinologi 2ndonesia. &11. Konsensus

    Pengelolaan dan Pencega#an Diabetes Melitus Tipe ( di

    %ndonesia. 4ailable at www.perkeni.orgdownloadKonsensus

    %&DM%&&11.$ip. 4!!essed Mar!h 13th&1'.

    ;orld Health :rgani$ation. &1&. 2lobal &tatus "eport on

    oncommunicable Diseases ()4).

    http?www.who.intnmhpubli!ationsn!dreport*ullen.pd*.

    4!!essed #une 5th&1'.

    ;orld Health :rgani$ation. &11. oncommunicable Diseases

    /ountr1 Pro+les ()44. 4ailable at

    http?whOlibdo!.who.intpubli!ations&11 @78@)15&8'

    eng.pd*. 4!!essed #une 5th&1'.

    ;orld Health :rgani$ation. &1. 0orld 6ealt# &tatistics. 4ailableat

    http?www.who.intghopubli!ationsworldhealthstatisti!s/

    ;H=&1Aull.pd*. 4!!essed Mar!h 1)th&1'.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3628352.Tanggal%20akses%2029%20Juni%202013http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3628352.Tanggal%20akses%2029%20Juni%202013http://www.perkeni.org/download/Konsensus%20DM%202011.ziphttp://www.perkeni.org/download/Konsensus%20DM%202011.ziphttp://www.who.int/nmh/publications/ncd_report_full_en.pdfhttp://whqlibdoc.who.int/publications/2011/%209789241502283%20eng.pdfhttp://whqlibdoc.who.int/publications/2011/%209789241502283%20eng.pdfhttp://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHS2012_Full.pdfhttp://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHS2012_Full.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3628352.Tanggal%20akses%2029%20Juni%202013http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3628352.Tanggal%20akses%2029%20Juni%202013http://www.perkeni.org/download/Konsensus%20DM%202011.ziphttp://www.perkeni.org/download/Konsensus%20DM%202011.ziphttp://www.who.int/nmh/publications/ncd_report_full_en.pdfhttp://whqlibdoc.who.int/publications/2011/%209789241502283%20eng.pdfhttp://whqlibdoc.who.int/publications/2011/%209789241502283%20eng.pdfhttp://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHS2012_Full.pdfhttp://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHS2012_Full.pdf