bab iii- dapus
DESCRIPTION
90487234-ASFIKSIATRANSCRIPT
-
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep Penelitian
Terjadinya perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
sangat dipengaruhi oleh persepsi individu. Setiap manusia selalu berubah
kebutuhan dan kepuasannya berdasarkan perubahan perilaku yang sangat
unik. Akibatnya, setiap perubahan yang terjadi persepsinya akan selalu
berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, perbedaan
tersebut membawa konsekuensi terhadap masalah keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan
masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan/pelayanan keperawatan
atau the health science of caring. Sudut pandang ini diadopsi dan diperluas
oleh Griffin (1980, 1983) yang membagi konsep caring ke dalam dua domain
utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi
perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang
dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.(17, 5)
Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan
transpersonalnya mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-an. Di
dalam interaksi manusia transpersonal, perawat menggunakan sepuluh faktor
-
perawatan sebagai pedoman dalam interaksi perawat-klien yang didasarkan
pada kepekaan terhadap diri dan orang lain. (10)
Struktur ilmu caring dibangun dari sepuluh faktor carative, yaitu
membentuk sistem nilai humanistik-altruistik, menanamkan keyakinan dan
harapan (faith-hope), menanamkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang
lain, membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust),
meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif,
menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal,
menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki mental,
sosiokultural dan spiritual; membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dan mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomologis.(10)
Walaupun perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi,
dan institusi tempat bekerja, tanggung jawab utama mereka adalah
memberikan asuhan keperawatan kepada konsumen yaitu anak dan
keluarganya. Perawat harus bekerjasama dengan anggota keluarga,
mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan mereka, dan merencanakan intervensi
yang paling dapat mengatasi masalah. Sebagai advokat (pembela), perawat
membantu anak-anak dan keluarga mereka dalam menentukan berbagai
pilihan yang diberitahukan dan bertindak dalam memberikan yang terbaik
kepada anak. Orang tua merasa bahwa caring merupakan tanda asuhan
keperawatan yang berkualitas, yang sering dipusatkan pada kebutuhan non-
teknis anak dan keluarga. (19)
-
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa.
Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila
kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Kepuasan pasien
berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan mengetahui tingkat
kepuasan pasien, manajemen rumah sakit dapat melakukan peningkatan mutu
pelayanan. (16,22)
Berdasarkan Konsep diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Antara Persepsi
Keluarga Tentang Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan
Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota
Bandung Tahun 2014.
Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring
dalam 10 Faktor Carative :
1. Nilai humanistik-altruistik
2. Faith-hope
3. Sensitifitas
4. Helping-trust
5. Ekspresi perasaan positif dan negatif
6. Pemecahan masalah yang sistematis
7. Proses belajar mengajar interpersonal
8. Lingkungan yang mendukung
9. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10. Eksistensi-fenomenologi
Kepuasan
Keluarga Pasien
Puas
Tidak Puas
-
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.(24)
Variabel dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Variabel Independen
Variabel Independen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).(24)
Variabel independen penelitian ini adalah
persepsi keluarga pasien tentang perilaku caring perawat di Ruang Rawat
Inap Anak RSUD Kota Bandung.
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.(24)
Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kepuasan keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak
RSUD Kota Bandung.
-
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian itu merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawabannya baru
menggunakan teori. (24)
Hipotesis dalam penelitian ini yakni :
Ho : Tidak ada Hubungan Antara Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring
Perawat dengan Kepuasan Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap Anak
RSUD Kota Bandung.
H1 : Ada Hubungan Antara Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring
Perawat dengan Kepuasan Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap Anak
RSUD Kota Bandung.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Definisi operasional variabel adalah definisi terhadap variabel
berdasarkan konsep teori namun bersifat operasional agar variabel tersebut
dapat diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh peneliti maupun peneliti
lain.(24)
Definisi operasional variabel penelitian dan skala pengukuran dalam
penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
-
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 2 3 4 5 6
I. Variabel Independen
1. Persepsi
Keluarga
Tentang
Perilaku Caring
Perawat
Penilaian perilaku yang
ditunjukkan perawat dalam
memberikan asuhan
keperawatan kepada
klien/pasien.
Kuesioner 1. Tidak caring = 40-
100
2. Caring =101-160
Ordinal
II. Variabel Dependen
2. Kepuasan
keluarga pasien
Perasaan senang seseorang
(Keluarga pasien) yang
berasal dari perbandingan
antara kesenangan
terhadap aktivitas dan
suatu produk dan
harapannya.
Kuesioner 1. Puas :
Jika Tingkat
kesesuaian 90%
2. Tidak Puas :
Jika tingkat
kesesuaian < 90%
Nominal
-
E. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelatif.
Penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan variabel yang
satu dengan yang lainnya, selanjutnya mengujinya secara statistik (uji
hipotesis) atau dikenal dengan uji korelasi yang menghasilkan koefisien
korelasi.(25)
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi
keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan keluarga pasien
di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota Bandung.
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini peneliti menggunakan teknik pendekatan waktu secara
cross sectional dalam pengumpulan data. Cross-sectional study design
adalah penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada
satu titik waktu (at one point in time): fenomena yang diteliti adalah
selama satu periode pengumpulan data.(25)
3. Metode Pengumpulan Data
a. Data
Data Primer
Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan
metode kuesioner (angket). Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan
-
yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap
pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna
dalam menguji hipotesis.(26)
Kuesioner dalam penelitian ini mencakup
kuesioner persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dan
kuesioner kepuasan keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD
Kota Bandung. Angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu
penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak
menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Angket ini dilakukan
dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-
formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk
mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya.(27)
b. Teknis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
pengumpulan data kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan
instrument berupa kuesioner untuk mengukur persepsi keluarga
tentang perilaku caring perawat dan kepuasan keluarga pasien di
Ruang Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Pembagian kuesioner
kepada responden dalam waktu yang ditetapkan. Langkah-langkah
yang dilakukan terdiri dari menjelaskan tujuan penelitian secara
singkat, membagi kuesioner kepada responden, Peneliti meminta
responden menjawab seluruh pertanyaan dalam lembar kuesioner dan
-
peneliti mengambil kembali lembar kuesioner yang telah diisi yang
telah diisi lengkap oleh responden.
F. Populasi dan Sample Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.(24)
Populasi pada penelitian ini adalah keluarga pasien di
Ruang Rawat Inap Anak kelas II, III, isolasi, dan observasi berjumlah 148
orang pada bulan Februari tahun 2014.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
accidental sampling atau sampling insidental. Sampling insidental adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. Sampel yang diambil dalam batasan waktu penelitian
yang akan dilakukan selama 2 minggu. (24)
-
3. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.(27)
a. Keluarga adalah siapapun yang mendampingi pasien.
b. Pasien minimal di rawat setelah 48 jam.
c. Usia responden ada dalam rentang usia remaja sampai dewasa.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data.(27)
Adapun instumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa kuesioner. Kuesioner adalah pertanyaan yang sudah disusun
dengan baik, dimana responden (dalam hal angka) dan interview (dalam hal
wawancara) tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda
tertentu.(27)
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
kuesioner berskala Likert.
Kuesioner dalam penelitian ini, berupa kuesioner persepsi keluarga
tentang caring perawat dan kepuasan keluarga pasien sebagai berikut:
1. Instrumen
a. Instrumen Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring Perawat
Skala persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat terdiri
dari aspek membentuk nilai humanistik-altruistik, faith-hope,
sensitifitas, helping-trust, ekspresi perasaan positif dan negatif,
-
pemecahan masalah yang sistematis, proses belajar mengajar
interpersonal, lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki
mental dan sosiokultural, membantu dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, eksistensi-fenomenologi.
Skala yang digunakan merupakan modifikasi dari angket
persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat yang sudah teruji
validitas dan reliabilitasnya, yaitu angket persepsi keluarga tentang
perilaku caring perawat yang digunakan dalam penelitian Darmawati
(2013).(26)
Modifikasi dilakukan dengan merubah semua pernyataan
karena subjek yang digunakan berbeda. Instrumen persepsi keluarga
tentang perilaku caring perawat bertujuan untuk mengidentifikasi
persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat diruang rawat inap.
Kuesioner ini dibuat sesuai dengan teori caring dan dengan
bimbingan saat konsul dengan penguji validitas yang ahli dibidangnya.
Kuesioner persepsi keluarga tentang perilaku caring ini terdiri dari 40
pertanyaan. Kuesioner persepsi keluarga tentang perilaku caring
perawat yang meliputi sepuluh faktor carative.
Alat ukur dalam penelitian ini dengan menggunakan model
skala Likert, pertanyaan menggunakan empat alternatif jawaban yaitu
tidak pernah (bernilai 1), kadang-kadang (bernilai 2), sering (bernilai
3), dan selalu (bernilai 4). Nilai terendah yang dicapai adalah 40 dan
-
nilai tertingginya adalah 160. Instrumen yang baik harus memenuhi
dua persyaratan ini yaitu harus valid dan reliabel.
b. Instrumen Kepuasan
Alat ukur kepuasan keluarga pasien yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner dimensi tingkat kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien dalam caring
yang diciptakan oleh Nursalam tahun 2013 dan Supranto tahun 2011.
Terdapat instrumen yang telah dimodifikasi oleh peneliti dengan
merubah semua pernyataan karena subjek yang digunakan berbeda.
Alat ukur ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang terdiri dari 5
item, yaitu tangibles (kenyataan), reliability (keandalan),
responsiveness (tanggung jawab), assurance (jaminan), empathy
(empati).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Prinsip Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang
berarti prinsip keandalan instrument dalam mengumpulkan data.
Instrument harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.(28)
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product moment
yang rumusnya sebagai berikut:
-
Keterangan :
Rxy : Indeks dua variabel yang dikorelasikan
X : Skor rata-rata dari x
Y : Skor rata-rata dari y
N : Jumlah Responden
Selanjutnya, dalam menentukan validitas suatu item peneliti
melakukan uji validitas di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
dengan menggunakan 20 responden, maka r tabelnya adalah 0.444,
bisa dikatakan valid jika ri hitung > r tabel, sebaliknya, ri hitung < r
tabel berarti tidak valid, sehingga apabila korelasi antar item dengan
skor total kurang dari 0.444 maka item dalam instrument tidak valid,
tetapi apabila skor total lebih dari 0.444 maka item dalam instrument
valid.(24)
Jika instrumen tidak valid, maka peneliti akan memodifikasi
pertanyaannya dengan bahasa yang dimengerti oleh responden, atau
jika pertanyaannya dalam item yang sama sudah dapat mewakili,
maka pertanyaan yang tidak valid tidak dimasukan kedalam
kuesioner.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
-
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten
atau tetap asas (ajeg). Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran
atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur dan
diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. (28)
Rumus yang digunakan untuk uji Reliabilitas adalah rumus dari Alpha
Cronbach
Keterangan :
k = mean kuadrat antara subyek
Si2
= mean kuadrat kesalahan
St2
= Varians total (24)
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pada tahap pengolahan data dilakukan :
a. Editing data, yakni melakukan pengecekan, penelitian dan
memastikan data yang diperoleh telah lengkap. Hasil wawancara,
angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan
kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner tersebut. Apabila ada jawaban-jawaban yang belum
lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data
-
ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut. Tetapi apabila
tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak
lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan
data missing.
b. Coding data, yakni memberikan kode pada setiap item untuk
memudahkan dalam pengolahan data. Setelah semua kuesioner diedit
atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding,
yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
Coding pada kuesioner :
Jenis kelamin :
1 = Laki-laki
2 = Perempuan
Pada kuesioner persepsi keluarga pasien tentang perilaku caring
perawat :
1= Caring
2= Tidak Caring
Pada kuesioner kepuasan keluarga pasien :
1= Puas
2= Tidak Puas
c. Prosessing data, yakni melakukan entry data dari daftar isian ke
dalam komputer.
-
d. Cleaning data, yakni melakukan pembersihan terhadap data yang
telah dimasukan ke dalam komputer, apakah terdapat kesalahan
dengan cara mengetahui data yang hilang, variasi dan konsistensi
data. (27)
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisis univariat dilakukan pada tiap variabel dari hasil
penelitian dengan mendeskripsikan setiap variabel penelitian dengan
cara membuat tabel distribusi frekuensi pada tiap variabel. Diantaranya
variabel bebas persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat. Pada
variabel terikat yang dideskripsikan adalah tingkat kepuasan keluarga
pasien di RSUD Kota Bandung dengan melihat tingkat kesesuaian
antara harapan (tingkat kepentingan) dan pengalaman/kenyataan
(tingkat pelaksanaan).
Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel
independen digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = Persentase
= Frekuensi teramati
-
= Jumlah responden
Diagram Kartesius
Untuk melihat tingkat kesesuaian antara harapan (tingkat
kepentingan) dan kenyataan maka digunakan analisis diagram
kartesius, skala likert digunakan untuk melihat penilaian harapan dan
kenyataan. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut :
1) Jawaban sangat tidak penting diberi bobot 1
2) Jawaban tidak penting diberi bobot 2
3) Jawaban biasa saja diberi bobot 3
4) Jawaban penting diberi bobot 4
5) Jawaban sangat penting diberi bobot 5
Untuk penilaian kenyataan diberikan lima penilaian dengan pemberian
untuk masing-masing kategori jawaban sebagai berikut :
1) Jawaban sangat tidak puas diberi bobot 1
2) Jawaban tidak puas diberi bobot 2
3) Jawaban biasa saja diberi bobot 3
4) Jawaban puas diberi bobot 4
5) Jawaban sangat puas diberi bobot 5
Berdasarkan hasil penelitian tingkat harapan dan kenyataan
maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian
antara tingkat harapan dan kenyataan yang dialami keluarga pasien.
Dua variabel dalam perhitungan tingkat kesesuaian adalah variabel
-
tingkat kepuasan/kenyataan (X) dan tingkat kepentingan atau harapan
keluarga pasien (Y). (16)
Adapun rumus untuk menilai kesesuaian adalah sebagai berikut :
Keterangan :
TKi : Tingkat kesesuaian responden
: Skor penilaian kepuasan/kenyataan
: Skor penilaian kepentingan/harapan
Puas : Jika tingkat kesesuaian 90 %
Tidak Puas: Jika Tingkat kesesuaian < 90 %
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat
kepuasan/kenyataan sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor
tingkat kepentingan/harapan. Untuk lebih sederhana rumus untuk
setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan keluarga pasien adalah :
Keterangan :
= Skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan
= Skor rata-rata tingkat kepentingan
-
n = Jumlah responden
Untuk analisis kepentingan bisa dilakukan dengan membuat
diagram kartesius, yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas
empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak
lurus pada titik-titik (X, Y) dimana X merupakan rata-rata dari skor
tingkat kenyataan atau kepuasan keluarga pasien seluruh faktor yang
mempengaruhi kepuasan keluarga pasien. Adapun rumus untuk
seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan keluarga pasien adalah :
Dimana K = Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi
kepuasan keluarga pasien.
Hasil dari tingkat-tingkat unsur yang mempengaruhi kepuasan
keluarga pasien akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian
kedalam diagram kartesius. Diagram tersebut terdiri dari empat bagian
yang masing-masing bagian diberikan simbol.
1) Kuadran A untuk menunjukan faktor atau atribut yang dianggap
mempengaruhi kepuasan keluarga pasien, termasuk jasa atau
pelayanan yang diberikan perawat dianggap penting tetapi belum
dilaksanakan sesuai keinginan keluarga pasien sehingga keluarga
pasien merasa kecewa dan tidak puas.
-
2) Kuadran B menunjukan jasa atau pelayanan pokok yang telah
berhasil dilaksanakan perawat dan harus dipertahankan karena
memuaskan keluarga pasien. Dianggap penting karena memuaskan
keluarga pasien.
3) Kuadran C menunjukan faktor yang kurang penting pengaruhnya
bagi keluarga pasien, karena pelaksanaannya oleh perawat atau
petugas kesehatan lainnya biasa-biasa saja. Dianggap kurang
penting karena kurang memuaskan keinginan keluarga pasien.
4) Kuadran D menunjukan faktor yang mempengaruhi kepuasan
keluarga pasien, kurang penting tetapi pelaksanaannya berlebihan.
Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.
Kepentingan
Prioritas Utama
A
Pertahankan Prestasi
B
C
Prioritas Rendah
D
Berlebihan
Kenyataan Pelaksanaan
(Kinerja/Kepuasan)
Gambar 3.2 Diagram Kartesius
Harapan
-
b. Analisis bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi, yaitu persepsi keluarga tentang perilaku
caring perawat sebagai variabel bebas dan kepuasan keluarga pasien
sebagai variabel terikat.(27)
Analisa bivariat yang digunakan adalah uji Chi
square, dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
X2 = Chi kuadrat/ Chi Square
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
Uji Chi square yang digunakan dengan tingkat kemaknaan 0.5% (95%).
Dengan ketentuan sebagai Berikut:
Jika 0,05 berarti Ho ditolak, berarti ada hubungan antara
persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan
keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota Bandung.
Jika 0,05 Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara
persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan
keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota Bandung. Untuk
mempermudah pengolahan dan analisis data statistik, peneliti
menggunakan program komputer.
-
I. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung,
ditempat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan antara
persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan keluarga
pasien di Ruang Rawat Inap Anak pada tahun 2014.
J. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari
Program Studi Stata-1 keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung dan
peneliti melakukan bimbingan kepada pembimbing yang telah ditentukan oleh
pihak program studi. Selanjutnya peneliti mengajukan perizinan ke RSUD
Kota Bandung. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian dengan
menekankan pada masalah etika yang meliputi :
1. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)
Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,
tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap
kesembuhannya.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right
to full disclosure)
Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta
bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
-
c. Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Selain itu, diberikan
penjelasan juga bahwa pada saat mengisi kuesioner diharapkan yang
menjaga pasien adalah anggota keluarga yang lainnya. Pada informed
consent juga dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
2. Prinsip Keadilan
a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (right in fair treatment)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi
apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidentiality). Sebagai data disimpan selama lima tahun.(28)
-
K. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penyusunan Skripsi
No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan data
sekunder
2 Pembuatan Proposal
dan proses bimbingan
4 Perbaikan Proposal
5 Sidang Proposal
6 Bimbingan Skripsi
7 Pengambilan dan
pengolahan Data
8 Sidang Skripsi
-
56
DAFTAR PUSTAKA
1. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 153.Undang-
Undang Republik Indonesia tentang Rumah Sakit. Jakarta; 2009.
2. Departemen Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota: Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak. Jakarta: New Merah Putih; 2002.
4. Hidayat, A.A. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika; 2009.
5. Morrison, P. Caring Communicating: Hubungan Interpersonal dalam
Keperawatan, Jakarta: EGC; 2009.
6. Pryzby, Barbara J. Effects of Nurse Caring Behaviours On Family Stress
Responses in Critical Care. Intensive and Critical Care Nursing (2005) 21, 16-
23; 2005.
7. Gillespie, et al. Caring in Pediatric Emergency Nursing. Research and Theory
for Nursing Practice : An International Journal, Vol. 26, No. 3; 2012.
8. Anjaswarni, Tri. Analisis Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Perilaku "Caring"
Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Tahun
2002. Available at :
http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=70768&lokasi=lokal
(diakses pada tanggal 26 Januari 2014)
-
57
9. Gaghiwu, Ismanto, Babakal. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Stres
Hospitalisasi Pada Anak Usia toddler di Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus;
2013.
10. Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC; 2008.
11. Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Ed. 2.
Salemba Medika; 2008.
12. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika; 2008.
13. Mughni, Centika Cahya. Hubungan Karakteristik Individu dengan Kepuasan
Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Tidak
ada terbitan; 2012.
14. Abdul,dkk. Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Rawat Inap Rumah Sakit. Tidak ada terbitan; 2012.
15. Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
Tahun 2009-2013.
16. Supranto. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
17. Nursalam & Effendi. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika; 2008.
18. Christensen, Paula J. Proses Keperawatan : Aplikasi Model Konseptual. Ed.4.
Jakarta: EGC; 2009.
-
58
19. Donna L. Wong, et.al. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Edisi 6.
Jakarta : EGC; 2008.
20. Darmawati, Desi. Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Tidak ada terbitan; 2013.
21. Nursalam. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Ed. 3. Jakarta. Salemba Medika; 2013.
22. Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo; 2009.
23. Pohan, Imbalo S. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian
dan Penerapan. Jakarta: EGC; 2006.
24. Sugiyono, Statiska Untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA; 2009.
25. Swarjana, I Ketut. Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. 1. Yogyakarta:
ANDI; 2012.
26. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia; 2005.
27. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2010.
28. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Ed.3. Jakarta. Salemba Medika; 2013.