bab 11 rmk

Upload: dian-widya-k

Post on 12-Jul-2015

290 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

DIAN WIDYA K F1311025 / AKUNTANSI B

BAB 11 AUDITING KECURANGAN

A. JENIS-JENIS KECURANGAN Kecurangan laporan keuangan bukanlah hal yang baru, profesi auditing menanggapi dengan menetapkan standar-standar fomal yang pertama untu posedur audit. Definisi dari Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan. Pengaturan laba menyangkut tindakan manajemen yang disengaja untuk memenuhi tujuan laba. Perataan laba merupakan salah satu bentuk pengaturan laba dimana pendapatan dan beban ditukar-tukar di anatara periode-periode untuk mengurangi fluktuasi laba. Penyalahgunaan aktiva : kecurangan yang melibatkan pencurian aktiva entitas. B. KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN 1. Insentif/tekanan : manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan. 2. Kesempatan : situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai unuk melakukan kecurangan 3. Sikap/ rasionalisasi : ada sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang memperbolehkan manajemen untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau mereka yang berada dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan yang tidak jujur. C. MENILAI RESIKO KECURANGAN Skeptisme professional auditor tidak mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur tetapi juga tidak mengasumsikan kejujuran adalah absolute. Pikiran yang selalu mempertanyakan menekankan agar mempertimbangkan kerentanan klien terhadap kecurangan, tanpa mempedulikan bagaimana keyakinan auditor tentang kemungkinan kecurangan serta kejujuran dan integritas manajemen. Evaluasi krisis atas bukti, ketika mengungkapkan informasi yang mengindikasikan bahwa mungkin telah terjadi salah saji yang material akibat kecurangan, auditor harus menyelidiki permasalahannya secara mendalam dengan anggota tim lainnya. Sumber informasi untuk menilai risiko kecurangan : 1. Komunikasi di antara tim audit 2. Pengajuan pertanyaan kepada tim manajemen

3. Faktor-faktor risiko 4. Prosedur analitis SAS 99 mengharuskan auditor mendokumentasikan hal-hal yang berhubungan dengan pertimbangan auditor mengenai salah saji yang material akibat dari kecurangan. D. MENGAWASI TATA KELOLA KORPORASI UNTUK MENGURA NGI RISIKO KECURANGAN Management Antifraud Programs and Controls : Guidance to Help Prevent, Deter, and Detect Fraud (program dan pengendalian anti kecurangan : pedoman untuk membantu mencegah, menghalangi dan mendeteksi kecurangan), pedoman ini engidentifikasi 3 unsur : a. Budaya jujur dan etika yang tinggi Penciptaan budaya jujur dan etika yang tinggi ada enam unsur : 1. Menetapkan tone at the top : kejujuran dan integritas manajemen akan memperkuat kejujuran serta integritas karyawan di seluruh organisasi. 2. Menciptakan lingkungan kerja yang positif : pelanggaran lebih jarang terjadi apabila karyawan memiliki perasaan positif tentang atasan mereka ketimbang bila mereka merasa diperalat, diancam atau diabaikan. 3. Memperkerjakan dan mempromosikan pegawai yang tepat : perusahaan mengimplementasikan kebijakan penyaringan yang efektif untuk mengurangi kemungkinan memperkerjakan dan mempromosikan orang-orang yang tingkat kejujurannya rendah, terutama yang akan menduduki jabatan yang penting dan bertanggung jawab. 4. Pelatihan : semua pegawai harus dilatih tentang ekspektasi perusahaan menyangkuut perilaku etis pegawai. 5. Konfirmasi : perusahaan mengharuskan pegawainya untuk secara periodic mengkonfirmasi tanggung jawabnya mematuhi kode perilaku. 6. Disiplin : pegawai harus mengetahui bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban jika tidak mengikkuti kode perilaku perusahaan. b. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan Manajemen bertanggung jawab untuk : 1. Mengidentifikasi dan mengukur risiko kecurangan : 2. Mengurangi risiko kecurangan 3. Memantau program dan pengendalian pencegahan kecurangan c. Pengawasan oleh komite audit.

Komite audit mengemban tanggungjawab utama mengawasi pelaporan keuangan serta proses pengendalian internal organisasi.Pengawasan oleh komite audit juga berfungsi sebagai penghalang adanya kecurangan oleh manajemen senior. Pengawasan harus mencangkup : 1. Pelaporan langsung temuan-temuan penting kepada komite audit 2. Laporan periodik oleh pejabat etika tentang whistle-blowing 3. Laporan lain tentangtidak adanya perilaku etis atau kecurangan yg dicurigai

E. Merespon Risiko Kecurangan Jika Risiko salah saji material akibat kecurangan sudah teridentifikasi, maka yang harus dilakukan adalah mambahas temuan tersebut dengan manajemen dan meminta pandangan manajemen mengenai potensi kecurangan serta pengendalian yang ada yang dirancang untuk mencagah atau mendateksi salah saji. Respon auditor tehadaprisiko kecurangan: 1. Mengubah pelaksanaan audit secara keseluruhan 2. Merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk menangani risiko kecurangan 3. Merancang dan melaksanakan prosedur untuk menangani pengabaian pengendalian oleh manajemen F. Memutakhirkan proses penilaian risiko Ketika melakukan penilaian , auditor harus mempertimbangkan kondisi-kondisi berikut ini dalam malakukan proses audit: 1. Perbedaan dalam catatan akuntansi 2. Bukti audit yg bertentangan atau hilang 3. Hubungan yg serba salah atu tidak biasa antara auditor dan manajemen 4. Hasil prosedur analitis pada tahap review akhir yg mengidentifikasi risiko kecurangan yg sebelumnya tidak diketahui 5. Jawaban yg tidak jelas / tak masuk akal atas pertannyaan yg diajukan selama audit atau yg menghasilkan bukti yg tidak konsisten dengan bukti lannya G. Bidang-bidang risiko kecurangan yang spesifik 1. Resiko kecurangan dalam pendapatan dan piutang usaha 2. Resiko kecurangan dalam persediaan 3. Risiko kecurangan dalam pembelian dan utang usaha 4. Risiko kecurangan lainnya : Aktiva tetap , beban penggajian dll H. Tanggungjawab bila dicurigai ada kecurangan Kecurangan yang dideteksi oleh pengendalian internal lebih banyak daripda kecurangan yg dideteksi oleh auditor eksternal. Merespon salah saji yang mungkin ditimbulkan karena kecurangan dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan dan wawancara. Semua salah saji yang ditemukan auditor selama audit harus dievaluasi untuk mengetahui setiap indikasi adanya kecurangan, tergantung pada tujuan pengumpulan bukti, auditor dapat mengajukan teknik mangajukan pertanyaan dan wawancara yaitu dapat dilakukan dengan sebagai berikut : 1. Mengajukan pertanyaan tambahan 2. Mengajukan pertanyaaan informasional 3. Mengajukan pertanyaan penilaian 4. Mengajukan pertanyaan interogatif 5. Mengevaluasi respons atas pengajuan pertanyaan 6. Teknik menyimak 7. Mengamati petunjuk perilaku