bab 1 skripsi hubungan hipertensi denga lingkar lengan atas dan lingkar leher
DESCRIPTION
latar berlakang skripsi hubungan lingkar lengan dan lingkar leher dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas kassi- kassiTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah dalam bidang kesehatan,
tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Dan dengan kemajuan teknologi
kematian yang berhubungan dengan penyakit infeksi mulai berkurang sedangkan
penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler terus meningkat. Diperkirakan
negara yang paling merasakan dampaknya adalah negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal pada pemeriksaan tekanan darah.
Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak mengetahui
dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.1 Berdasarkan
kriteria JNC VII yang diterapkan di Indonesia, seseorang dikatakan menderita
hipertensi jika tekanan darahnya sama dengan atau lebih dari 140/90 mmHg.2
Menurut WHO dan ISH (International Society of Hypertension),3 saat ini
terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
meninggal setiap tahun. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan
pengobatan secara adekuat.
Berdasarkan Riskesdas Nasional tahun 2007, hipertensi berada di urutan
ketiga penyebab kematian semua umur, setelah stroke dan TB, dengan proporsi
kematian sebesar 6,8%. Adapun prevalensi nasional hipertensi pada penduduk umur
>18 tahun adalah sebesar 31,7%.4 Umumnya penderita hipertensi adalah orang yang
berusia diatas 40 tahun, namun pada saat ini tidak menutup kemungkinan diderita
2
oleh orang usia muda. Hipertensi pada wanita usia subur sebagian besar terjadi pada
usia 25– 45 tahun, dan hanya pada 20 persen terjadi dibawah usia 20 tahun.5
Berdasarkan Riskesdas Nasional pada tahun 2007, prevalensi hipertensi di
Sulawesi Selatan 29,0%, lebih rendah dari angka nasional. Sebagai Ibukota
Provinsi, Kota Makassar di Sulawesi Selatan menempati posisi ke-3 jumlah penderita
hipertensi yakni sebesar 23,5%.4
Jumlah penderita penyakit hipertensi di dunia semakin meningkat dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2000 terdapat 972 juta jiwa penderita hipertensi dari
seluruh dunia dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1,56 milyar pada tahun
2025.6 Peningkatan prevalensi ini juga diikuti dengan peningkatan angka kematian.
Jumlah kematian akibat hipertensi di Indonesia meningkat selama tahun 2004 -2008
dari 18,9% menjadi 43,8%. 7
Hipertensi merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan mengendalikan
faktor risiko yang sebagian besar merupakan faktor perilaku dan kebiasaan hidup.
Apabila seseorang mau menerapkan gaya hidup sehat, maka kemungkinan besar
akan terhindar dari hipertensi. Penyakit ini berjalan terus seumur hidup dan
sering tanpa adanya keluhan yang khas selama belum terjadi komplikasi pada organ
tubuh. Faktor risiko hipertensi antara lain adalah faktor genetik, umur, jenis
kelamin, etnis, stress, obesitas, asupan garam, penggunaan obat hormonal, dan
kebiasaan merokok.8
Peningkatan pendapatan masyarakat pada kelompok sosial ekonomi tertentu,9
menyebabkan terjadinya perubahan pola makan dan pola aktifitas yang mendukung
terjadinya penigkatan jumlah penderita obesitas. Namun yang paling mengkhawatirkan
bukan kondisi obesitas, lingkar pinggang tidak kalah penting. Penelitian di Taiwan
3
yang dimuat di American Journal of Hypertension terungkap bahwa orang-orang
dengan timbunan lemak di pinggang beresiko tinggi mengalami hipertensi, meskipun
berat badan mereka tergolong sehat.
Menurut penelitian Rindiastuti pada tahun 2009, lingkar leher sebagai salah
satu indeks distribusi lemak subkutan pada tubuh bagian atas mempunyai hubungan
erat dengan faktor risiko kardiovaskuler. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
lingkar leher sebagai salah satu indeks distribusi lemak tubuh bagian atas
mungkin dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dengan kelebihan berat
badan dan obesitas.10
Menurut Wahyudi, SE Kasubag Tata Usaha mengatakan bahwa angka kejadian
hipertensi di Puskesmas Kassi-kassi menempati urutan kesepuluh dari penyakit
lainnya. Sehingga dari latar belakang inilah, sehingga penting untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan antara lingkar leher dan lingkar pinggang dengan
kejadian hipertensi di Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah hubungan antara lingkar leher dan lingkar pinggang dengan kejadian
hipertensi di Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar?
4
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan, untuk :
1. Mengetahui proporsi hipertensi di Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini
Kota Makassar
2. Mengetahui distribusi lingkar leher di Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan
Rappocini Kota Makassar
3. Mengetahui distribusi lingkar pinggang di Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan
Rappocini Kota Makassar
4. Mengetahui hubungan lingkar leher dengan kejadian hipertensi di Puskesmas
Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar
5. Mengetahui hubungan lingkar pinggang dengan kejadian hipertensi di Puskesmas
Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi baru dan pengalaman dalam
rangka menambah wawasan ilmiah dan pengembangan diri khususnya dalam
bidang penelitian.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang metode pengukuran
antropometrik sebagai skrening obesitas yang mudah dan murah dalam mencegah
hipertensi.
5