bab 1 kista ovarium

3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ovarium merupakan hormonal wanita yang paling utama yang mempunyai peran dalam mengatur siklus menstruasi. Ovarium terletak di antara rahim dan dinding panggul dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii propium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo pelvikum dan berfungsi sebagai penghasil hormon progesteron dan estrogen. Salah satu gangguan ginekologi yang sering ditemukan pada ovarium yakni kista ovarium. Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuhdimana saja dan jenisnya bermacam-macam.Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium (Wiknjosastro, 2007). Tipe kista ovarium yang paling umum dinamakan kista fungsional, yang biasanya terbentuk selama siklus menstruasi normal. Setiap bulan, ovarium seorang wanita tumbuh kista kecil yang menahan sel telur. Ketika sebuah sel telur matur, kantung membuka untuk mengeluarkan sel telur, sehingga dapat berjalan melewati tuba falopii untuk melakukan fertilisasi. Kemudian kantung pecah, salah satu tipe dari kista fungsional, ada yang dinamakan kista folikular, kantung ini tidak terbuka untuk mengeluarkan sel telur tapi terus tumbuh. Kista tipe ini biasanya akan menghilang setelah satu sampai tiga bulan. Kista korpus luteum, bentuk lain dari kista fungsional, terbentuk apabila kantung kista ini tidak menghilang. Kantung kista menutup lagi setelah sel telur dikeluarkan (Wiknjosastro, 2007). 1

Upload: wiwiknovitasari

Post on 23-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

obgyn

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Ovarium merupakan hormonal wanita yang paling utama yang mempunyai peran dalam mengatur siklus menstruasi. Ovarium terletak di antara rahim dan dinding panggul dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii propium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo pelvikum dan berfungsi sebagai penghasil hormon progesteron dan estrogen. Salah satu gangguan ginekologi yang sering ditemukan pada ovarium yakni kista ovarium. Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuhdimana saja dan jenisnya bermacam-macam.Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium (Wiknjosastro, 2007).

Tipe kista ovarium yang paling umum dinamakan kista fungsional, yang biasanya terbentuk selama siklus menstruasi normal. Setiap bulan, ovarium seorang wanita tumbuh kista kecil yang menahan sel telur. Ketika sebuah sel telur matur, kantung membuka untuk mengeluarkan sel telur, sehingga dapat berjalan melewati tuba falopii untuk melakukan fertilisasi. Kemudian kantung pecah, salah satu tipe dari kista fungsional, ada yang dinamakan kista folikular, kantung ini tidak terbuka untuk mengeluarkan sel telur tapi terus tumbuh. Kista tipe ini biasanya akan menghilang setelah satu sampai tiga bulan. Kista korpus luteum, bentuk lain dari kista fungsional, terbentuk apabila kantung kista ini tidak menghilang. Kantung kista menutup lagi setelah sel telur dikeluarkan (Wiknjosastro, 2007).

Kista ovarium biasanya bersifat tidak berbahaya namun gejala yang diitimbulkan dapat sama seperti tumor ovarium yang berpotensi menjadi ganas sehingga kista ovarium ini perlu dilakukan pemeriksaan untuk dapat menegakkan diagnosa dengan benar. Tipe kista ovarium yang paling sering adalah kista ovarium yang folikular dan korpus luteum dimana berhubungan dengan siklus menstruasi (non neoplastik). Kejadian kista ovarium pada wanita usia premenopause sebanyak 8% dari keseluruhan wanita premenopause dan bisa terjadi setiap bulan tapi masih dalam batasan normal dan kista tersebut berukuran kecil dan bisa menghilang dengan sendirinya. Namun seiring bertambahnya usia, prevalensi kista meningkat hingga 14-18% pada wanita postmenopause dan insiden meningkat 8% setiap tahunnya. Selain itu semakin tua usia penderita akan meningkatkan kemungkinan terdiagnosa kanker ovarium, selain itu juga ditunjang dengan faktor resiko seperti riwayat keluarga menderita kanker, paparan radiasi, penggunaan pil KB, konsumsi alkohol dan merokok. Selain itu, kejadian kista ovarium sering kali sulit ditetapkan karena tidak semua kista ovarium memberikan keluhan atau gejala klinis yang kuat. Sebagian besar kista ovarium ditemukan pada masa reproduksi dan diketahui apabila pasien menyadari terdapat massa yang membesar pada bagian abdomen atau seringkali terdeteksi secara tidak sengaja bila pasien memeriksakan kondisi kandungannya. 1.2 Manfaat

Penulisan laporan kasus ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dokter muda mengenai kista ovarium dalam anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakkan diagnosa serta manajemen penatalaksanaan serta prognosisnya.

1.3 Tujuan1.1.1 Mengetahui penegakkan diagnosa kista ovarium pada pasien ini.

1.1.2 Mengetahui faktor resiko kista ovarium pada pasien ini.

1.1.3 Mengetahui penatalaksanaan kista ovarium pada pasien ini.

1.1.4 Mengetahui bagaimana prognosis pada kondisi kista ovarium.

12