bab 1 - aturan bahan tambahan pangan

14
Bahan Tambahan Pangan 1. AYUSTUTI FATIMA YUSUF (432 12 016) 2. ELVI CHRISTIANTI (432 13 012) 3. FAHMI ALWI (432 13 016)

Upload: fahmialwi1

Post on 14-Apr-2016

245 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Powerpoint tentang aturan bahan tambahan pangan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Bahan Tambahan Pangan

1. AYUSTUTI FATIMA YUSUF (432 12 016)2. ELVI CHRISTIANTI (432 13 012)3. FAHMI ALWI (432 13 016)

Page 2: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Bahan Tambahan

Pangan

Bahan kimia yang terdapat dalam makanan yang ditambahkan secara sengaja atau yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku, untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan dari makanan.

Page 3: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Tujuan Bahan Tambahan Pangan1. Sebagai pengawet

pangan dengan cara mencegah pertumbuhan dan aktivitas mikroba perusak pangan (menahan proses biokimia) atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.

2. Menjadikan pangan lebih baik dan menarik, lebih renyah, dan enak

rasanya.3. Menjadikan warna dan

aroma yang lebih menarik sehingga menambah dan merangsang timbulnya selera makan.

4. Meningkatkan kualitas pangan.

5. Secara ekonomis akan menghemat biaya produksi.

Page 4: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Syarat Bahan Tambahan Pangan

Harus telah mengalami

pengujian dan evaluasi toksikologi

.Harus tidak membahayakan

kesehatan konsumen pada kadar yang diperlukan dalam penggunaanya.

Harus selalu dipantau terus-menerus dan dilakukan evaluasi

kembali jika perlu sesuai dengan perkembangan

teknologi dan hasil evaluasi toksikologi.

Harus selalu memenuhi

persyaratan spesifikasi dan

kemurnian yang telah ditetapkan.

Harus dibatasi penggunaannya hanya untuk tujuan tertentu

dan hanya jika maksud penggunaan tersebut tidak dapat dicapai

dengan cara lain secara ekonomis dan teknis.

Page 5: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Jenis Bahan Tambahan PanganSecara langsung & dengan

sengaja ditambahkan selama proses produksi

Tujuannya adalah untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, menetapkan bentuk atau rupa serta menambah cita rasa dengan mengendalikan keasaman atau kebasaan. Contoh penambahan Natrium Benzoat sebagai pengawet.

Akibat Pengolahan

BTP yang terdapat dalam bahan makanan dalam jumlah yang sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan dan sebagai zat aditif yang keberadaannya tidak sengaja (insidental). Contoh, Fermentasi singkong (tape) yang menghasilkan glukosa dan alkohol (sebagai pengawet)

Page 6: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Peraturan Tentang Bahan Tambahan Pangan

Undang Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang : Pangan

Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 7 TAHUN 1996 (7/1996) Tanggal : 4 NOPEMBER 1996 (JAKARTA) Sumber : LN 1996/99; TLN 3656

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN

MAKANAN

Yang termasuk BTP

1. Pewarna, 2. Pemanis buatan, 3. Pengawet,4. Antioksidan, 5. Antikempal, 6. Penyedap dan penguat

rasa, 7. Pengatur keasaman, 8. Pemutih dan pematang

tepung, 9. Pengemulsi,10. Pengental, 11. Pengeras, 12. Sekuestran (untuk

memantapkan warna dan tekstur makanan).

Page 7: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

LanjutanLarangan bagi setiap orang yang memproduksi pangan untuk

diedarkan, untuk menggunakan bahan apapun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang atau menggunakan bahan tambahan pangan yang melampau ambang batas maksimal yang ditetapkan.

Penggunaan bahan tambahan pangan dalam produk pangan yang tidak mempunyai risiko terhadap kesehatan manusia dapat dibenarkan karena hal tersebut memang lazim dilakukan. Namun, penggunaan bahan yang dilarang sebagai bahan tambahan pangan secara berlebihan sehingga melampaui ambang batas maksimal tidak dibenarkan, karena dapat merugikan atau membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi pangan tersebut.

Page 8: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

SanksiSangsi terhadap pelanggaran ketentuan ini bila dilakukan dengan sengaja adalah pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.600.000.000,- (pasal 55 huruf b).

Terhadap pelanggaran karena kelalaian dipidana penjara paling lama 1(satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp.120.000.000,- (pasal 56 huruf b).

Ancaman pidana tersebut ditambah seperempat apabila menimbulkan kerugian terhadap kesehatan, atau ditambah sepertiga bila menimbulkan kematian.

Page 9: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Bahan Tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan 1. Natrium tetraborat (boraks)2. Formalin (formaldehyd)3. Minyak nabati yang dibrominasi (brominated vegetable oils)4. Kloramfenikol (chlorampenicol)5. Kalium klorat (pottasium clorate)6. Dietilpirokarbonat (diethylpyrocarbonate, DEPC)7. Nitrofuranzon (nitrofuranzone)8. P-Phenetil Karbamida (p-Phenethycarbamide, dulcin, 4-

ethoxyphenyl urea)9. Asam salisilat dan garamnya (salicylic acid and its salt)

Selain bahan tambahan diatas masih ada tambahan kimia yang dilarang seperti Rhodamin B (Pewarna merah), methanyl yellow (pewarna kuning), Dulsin (pemanis sintetis) dan kalsium bromat (pengeras).

Page 10: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Penyelenggaraan Upaya Pengawasan Obat dan Makanan BPOM1. Proses penyusunan standar sarana dan produk,2. Penilaian produk yang didaftarkan (diregistrasi),3. Pengambilan contoh produk di lapangan, pemeriksaan

sarana produksi dan distribusi,4. Pengujian laboratorium dari contoh produk yang

diambil di lapangan, 5. Investigasi awal dan proses penegakan hukum

terhadap berbagai pihak yang melakukan penyimpangan cara produksi dan distribusi, maupun pengedaran produk yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 11: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Perizinan Produk Pangan

No. Registrasi

BPOM

P-IRT

DITERBITKAN

DITERBITKAN

Dinas Kesehatan

Page 12: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

Prosedur Mendapatkan Izin

Pengajuan Permohonan

Penyuluhan Keamanan Pangan

Pemeriksaan Tempat Usaha

Penerbitan Sertifikat

Page 14: BAB 1 - Aturan Bahan Tambahan Pangan

SEKIAN DAN TERIMAKASIH