bab 1, 2, dan 3 bblr
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/1.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 1/19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2015 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat
serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan asilitas
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah !epublik
Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera"
#$epkes,2012 % &15'"
Sepsis neonatorum adalah ineksi yang masuk kedalam tubuh secara
langsung, yang dapat menimbulkan gejala klinis berat" (enyebab sepsis
neonatorum adalah bakteri gram positi dan gram negati)e, dirus ineksi, dapat
masuk secara hematogen, atau ineksi asenden #Ida *yu dkk, 200+%1+'"
Sepsis neonatorum adalah ineksi berat yang diderita oleh neonatus
dengan gejala sistemik dan terdapat didalam darah" (erjalanan penyakit sepsis
neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga sering kali tidak terpantau,
tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal 2& atau &- jam
#*srining dkk,200%+2'"
Sepsis neonatorum terjadi pada 0,5.-,0 / 1000 kelahiran" *ngka tertinggi
terjadi pada rendah berat lahir #!' bayi, mereka dengan ungsi depresi
saat lahir seperti yang dituturkan dengan skor *pgar rendah #dibahas dalam
*ssessment', mereka yang memiliki aktor risiko perinatal ibu #misalnya,
1
![Page 2: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/2.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 2/19
2
status sosial ekonomi rendah, ketuban pecah dini membran', minoritas, dan
laki.laki"
erdasarkan perkiraan orld 3ealth 4rganitation#34' hampir semua
#+-' dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang" ebih
dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini dan &2
kematian neonatal disebabkan ineksi seperti% sepsis, tetanus neonatorum,
meningitis, pneumonia, dan diare"
*ngka kematian bayi pada sepsis awal karena ineksi gram negati)e 6,
sedangkan karena gram positi 11 #sarwono,200-'" 7enurut $8(98S !I
angka kematian sepsis neonatorum cukup tinggi 1.50 dari angka kematian
bayi baru lahir" 7asalah yang sering timbul sebagai komplikasi sepsis
neonatorum adalah meningitis, kejang, hipotermi, hiperbilirubinemia,
gangguan naas, dan minum #$epkes, 200:'"
*ngka kejadian sepsis neonatorum masih cukup tinggi dan merupakan
penyebab utama kematian pada neonatus" 3al ini karena neonatus rentan
terhahap ineksi" Selain itu ineksi lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir
diurmah sakit, ini dapat terjdi karena bayi sering terpajan pada kuman yang
berasal dari orang lain karena bayi tidak memiliki umunitas terhadap kuman
tersebut" Tindakan in)asi yang dialami neonatus juga meningkatkan resiko
terjadinya sepsis, karena tindakan in)asi meningkatkan resiko terjadinya
ineksi nosokomial"
ila tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan kematian dalam
beberapa jam, oleh karena adanya tindakan pre)enti dari tenaga medis untuk
perlu adanya pengetahuan bagi tim kesehatan dalam pemberian pelayanan
keperawatan dan medis dalam penatalaksanaan sepsis neonatorum, sehingga
2
![Page 3: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/3.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 3/19
3
dapat mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas bayi, dan dapat
mempertahankan generasi penerus yang sehat"
B. Ruang Lingkup!uang lingkup yang diambil pada penelitian ini dititik beratkan pada salah
seorang bayi penderita sepsis dengan cara menerapkan asuhan keperawatan
yang tepat yaitu bayi yang menderita sepsis yang dapat mengakibatkan
kematian pada bayi apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat di ruangan
perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah S7 atusangkar tahun 201&
penelitian ini dilaksanakan dari bulan *gustus sampai dengan bulan <ebruari
2015"
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
;ntuk mampu menerapkan proses keperawatan pada pada klien
dengan masalah gangguan termoregulasi%hipertermi pada kasus sepsis
neonatorum di ruangan perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah S7
atusangkar tahun 201&
2. Tujuan Ku!u!
a" 7ampu mengkaji klien dengan masalah gangguan
termoregulasi%hipertermi pada kasus sepsis neonatorum di ruangan
perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah S7 atusangkar tahun
201&
b" 7ampu merumuskan diagnosa keperawatan klien dengan masalah
gangguan termoregulasi%hipertermi pada kasus sepsis neonatorum di
ruangan perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah S7
atusangkar tahun 201&
c" 7ampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah gangguan termoregulas%hipertermi pada kasus sepsis
3
![Page 4: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/4.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 4/19
4
neonatorum di ruangan perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah
S7 atusangkar tahun 201&
d" 7ampu menerapkan tindakan keperawatan pada klien dengan masalah
gangguan termoregulas%hipertermi pada kasus sepsis neonatorum di
ruangan perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah S7
atusangkar tahun 201&
e" 7ampu menge)aluasi tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah gangguan termoregulas%hipertermi pada kasus sepsis
neonatorum di ruangan perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah
S7 atusangkar tahun 201&
" 7ampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah gangguan termoregulas%hipertermi pada kasus sepsis
neonatorum di ruangan perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*" 3anaiah
S7 atusangkar tahun 201&
D. "i!tematika Penuli!an
$ra ini terdiri atas ab 1 sampai dengan ab " ab 1 yaitu (endahuluan
yang terdiri atas% latar belakang, ruang lingkup, tujuan, dan sistematika
penulisan" ab 2 yaitu tinjauan teori yang berisikan konsep dasar askep,
pengkajian, kemungkinan diagnosa yang muncul, perencanaan, implementasi,
e)aluasi # S,4,*,( '" ab yaitu metode penelitian yang berisikan desain
penelitian, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data, sumber dan jenis
data, pengolahan data, etika penelitian"
4
![Page 5: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/5.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 5/19
5
BAB II
TIN#AUAN TE$RITI"
A. K%n!ep Da!ar A!uan Kepera&atan
1. De'ini!i "ep!i! Ne%nat%rum
Sepsis neonatorum adalah ineksi yang masuk kedalam tubuh secara
langsung, yang dapat menimbulkan gejala klinis berat" (enyebab sepsis
neonatorum adalah bakteri gram positi dan gram negati)e, )irus ineksi,
dapat masuk secara hematogen, atau ineksi asenden #Ida *yu dkk,
200+%1+'"
Sepsis neonatorum adalah ineksi berat yang diderita oleh neonatus
dengan gejala sistemik dan terdapat didalam darah" (erjalanan penyakit
sepsis neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga sering kali tidak
terpantau, tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal 2& atau
&- jam #*srining dkk,200%+2'"
Sepsis neonatorum adalah ineksi yang terjadi pada bayi dalam 2- hari
pertama setelah kelahiran" #7ochtar, 2005'
5
![Page 6: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/6.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 6/19
6
Sepsis neonatorum adalah semua ineksi pada bayi pada 2- hari
pertama sejak dilahirkan" Ineksi dapat menyebar secara nenyeluruh atau
terlokasi hanya pada satu orga saja #seperti paru.paru dengan pneumonia'"
Ineksi pada sepsis bisa didapatkan pada saat sebelum persalinan
#intrauterine sepsis' atau setelah persalinan #extrauterine sepsis' dan dapat
disebabkan karena )irus #herpes, rubella', bakteri #streptococcus ', dan
ungi atau jamur #candida' meskipun jarang ditemui" #=ohn 7ersch, 7$,
<**(, 200+'"
=adi, sepsis neonatorum dalah ineksi yang terjadi pada bayi yang
diakibatkan oleh adanya bakteri di dalam darah"
2" Eti%l%gi
8tiologi terjadinya sepsis pada neonatus adalah dari bakteri")irus,
jamur dan proto>oa # jarang terjadi '" (enyebab yang paling sering dari
sepsis awal adalah Streptokokus grup dan bakteri enterik yang didapat
dari saluran kelamin ibu" Sepsis lanjut dapat disebabkan oleh S?, )irus
herpes simplek #3S@', entero)irus dan 8"coli" (ada bayi dengan berat
badan lahir sangat rendah, Aandida dan Stailokokus koagulase.negati
#A4NS', merupakan patogen yang paling umum pada sepsis lanjut"
=ika dikelompokan maka didapat%
a. Bakteri gram p%!iti'
a( Streptokokus grup B penyebab paling sering"
)( Stailokokus koagulase negati B merupakan penyebab utama
bakterimia nosokomial"
*( Streptokokus bukan grup "
b" Bakteri gram negati'
a' 8scherichia coli 9l penyebab nomor 2 terbanyak"
b' 3" inluen>ae"
c' isteria monositogenes"
d' (seudomonas
e' 9lebsiella"
' 8nterobakter"
g' Salmonella"
6
![Page 7: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/7.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 7/19
7
h' akteria anaerob"
i' ?ardenerella )aginalis #Sarwono,200-'
alaupun jarang terjadi,terhisapnya cairan amnion yang terineksi
dapat menyebabkan pneumonia dan sepsis dalam rahim, ditandai
dengan distres janin atau asiksia neonatus" (emaparan terhadap
patogen saat persalinan dan dalam ruang perawatan atau di
masyarakat merupakan mekanisme ineksi setelah lahir"
+. Pat%'i!i%l%gi7ikroorganisme atau kuman penyebab ineksi daoat mencapai neonatus
melalui beberapa cara, yaitu %
a" (ada masa antenatal atau masa sebelum lahir
(ada masa antenatal kuman dari ibu setelah melewati plesenta
dan umbulikus masuk ke dalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah
janin" 9uman penyebab ineksi adalah kuman yang dapat
menembus plasenta antara lain )irus rubella, herpes, sitomegalo,
koksaki, hepatitis, inluen>a, parotitis" akteri yang dapat melalui
jalur ini, antara lain malaria, siilis, dan toksoplasma"
). (ada masa intranatal atau masa saat persalinan
Ineksi saat persalinan terjadi karena kuman yang ada pada
)agina dan ser)iks naik mencapai korion dan amnion" *kibatnya
terjadi amnionitis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui
umbilicus masuk kedalam tubuh bayi" Aara lain, yaitu saat
persalinan, cairan amnion yang sudah terineksi dan terinhalasi
oleh bayi dan masuk ke traktus digesti)us dan traktus respiratorius,
kemudian menyebabkan ineksi pada lokasi tersebut" Selain
7
![Page 8: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/8.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 8/19
8
melalui cara tersebut diatas ineksi pada janin dapat terjadi melalui
kulit bayi atau port de entre lain saat bayi melewati jalan lahir yang
terkontaminasi oleh kuman #misal, herpes genitalis, candida
albican, dan gonorrea'"
c" Ineksi pascanatal atau masa sesudah persalinan
Ineksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi
akibat ineksi nasokomial dari lingkungan luar rahim #misal
melalui alat.alat% penghisap lendir, selanh endotrakea, inus, selang
nasogastrik, botol minuman atu dot'" (erawat atau proesi lain
yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya ineksi
nasokomial" Ineksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus
#*srining, 200%+2.+'"
,. -ani'e!ta!i Klini!
a" ?ejala ineksi% tampak sakit, tidak mau minum, tidak kuat menghisap,
suhu naik dan turun,sklerema atau skeleredema"
b" Ineksi gastrointestinal% terdapat diare, muntah, hepatomegali, perut
kembung
c" Ineksi paru% cyanosis, apnoe atau takipnoe
d" Ineksi kardio)askuler% terdapat takikardi, edema atau dehidrasi,
e" ?ejala neurologis% letargi #tampak seperti mayat', peka rangsang atau
kejang" ?ejala hematologi.laboratorium% ikterus, perdarahan bawah kulit,
leucopenia, dan leukosit kurang dari 5000/mm #Ida *yu, 200+'
?ejala juga tergantung kepada sumber ineksi dan penyebarannya %
a. Ineksi pada tali pusar #omalitis' bisa menyebabkan keluarnya nanah
atau darah dari pusar"
8
![Page 9: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/9.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 9/19
9
). Ineksi pada selaput otak #meningitis' atau abses otak bisa
menyebabkan koma, kejang, opistotonus #posisi tubuh melengkung ke
depan' atau penonjolan pada ubun.ubun*. Ineksi pada tulang #osteomielitis' menyebabkan terbatasnya
pergerakan pada lengan atau tungkai yang terkena
. Ineksi pada persendian bisa menyebabkan pembengkakan,
kemerahan, nyeri tekan dan sendi yang terkena teraba hangat
e. Ineksi pada selaput perut #peritonitis' bisa menyebabkan
pembengkakan perut dan diare berdarah"
/. Pemerik!aan iagn%!ti*
a" ;rinalisis % adanya bakteri penyebab ineksi b" 9ultur #luka, urine, darah' % mengidentiikasi organisme penyebab
sepsis #doengoes, 2000'
c" Inlamasi
0. Penatalak!anaan
a. 9eperawatan
1(7empertahankan tirah baring, membantu akti)itas perawatan"
2(7emantau kecenderungan pada tekanan darah, mencatat
perkembangan hipotensi,dan perubahan pada tekanan denyut"
+(7emantau rekuensi dan irama jantung"
,(7engkaji rekuensi pernaasan, kedalaman, dan kualitas"
/(7emantau suhu anak"
0(7encatat pemasukan dan pengeluaran urine"
(7emantau pemeriksaan laboratorium"
(7encuci tangan sebelum dan sesudah melakukan akti)itas walaupun
menggunakan sarung tangan steril untuk mengurangi terjadinya
ineksi nosokomial ). 7edis
1( Segera berikan cairan secara parentral untuk memperbaiki gangguan
sirkulasi, mengatasi dehidrasi dan kelainan metabolik"
2( erikan oksigen bila didapat gangguan respirasi/sodroma gawat
napas"
+( ila ditemukan hiperbiliribinemia lakukan oto terapi/tranusi tukar"
,( ila sudah makan per oral beri *SI atau susu ormula"
B. Pengkajian
9
![Page 10: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/10.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 10/19
10
1" Identitas $ata % Nama, umur, nama ayah/ibu, pekerjaan ayah/ibu,
agama,dll
2" !iwayat kesehatana" !iwayat kesehatan sekarang
ayi kelihatan lemah, tampak tidak sehat, malas minum,
hipertermi, nasu makan buruk dan disertai dengan tanda.tanda
kesulitan pernaasan, hepatomegali, ikterus dan distress janin"
b" !iwayat kesehan dahulu
Sejak lahir bayi sudah kelihatan lemah"(ada saat dilahirkan ia tidak
menangis, pada saat mengandung ibunya pernah menderita lu yang
berat dan demam yang tinggi" ayi lahir dalm keadaan premature"
" !iwayat kehamilan dan kelahiran
a" (re natal % *da ketuban pecah dini, *pakah selama kehamilan dan
saat persalinan pernah menderita penyakit ineksi #mis,
taksoplasmosis, rubeola, toksemia gra)idarum dan amnionitis'
b" Natal % (artus lama atau sangat cepat, persalinan di kamar
bersalin, ruang operasi atau tempat lain
c" (ost natal % pemakaian alat persalinan yang tidak steril dan terjadinya
ineksi nasokomial
&" Status sosio ekonomi
9eluarga ini termasuk berkecukupan, tinggal ditempat yang cukup
memadai dan kondisi lingkungan rumah yang cukup higienis"
5" (emeriksaan isik
a" 9epala
1' ;bun.ubun % ubun.ubun kelihatan membonjol
2' 7ata % anemis,ikterus
' 3idung % naas cuping hidung
&' 7ulut % mukosa bibir kering dan sianosis
5' 7uka % terlihat pucat
b" eher % Tidak terlihat kelainan atau pun pembesaran
kelenjar
c" $ada % !etraksi otot dada baik #C'
10
![Page 11: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/11.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 11/19
11
d" *bdomen % $istensi abdomen atau diare, peningkatan bising
usus, hepatomegali, saluran cerna% anoreksia, muntah, perkusi
hipertimpani"e" 8kstremitas % akral dingin, cyanosis, releD moro terlihat lemah,
capillary reill, terlihat ikterik
C. Diagn%!a 3ang mungkin mun*ul
1. 3ipertermi berhubungan dengan eek endotoksin, perubahan regulasi
temperatur, peningkatan metabolisme
2. !esiko tinggi kekurangan )olume cairan berhubungan dengan kehilangan
sekunder akibat demam
+. !esiko tinggi perubahan perusi jaringan berhubungan dengan
hipo)olemia
,. !esiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan terganggunya
pengiriman oksigen kedalam jaringan,
/. !esiko tinggi ineksi berhubungan dengan penurunan sistem imun
#$oenges, 2000'"
D. Inter4en!i
1. $iagnosa 1 % 3ipertermi berhubungan dengan eek endotoksin, perubahan
regulasi temperatur, dihidrasi, peningkatan metabolism
Tujuan % suhu tubuh dalam keadaan normal #6,5. :o A'
No Inter)ensi !asional
1 7onitoring tanda.tanda )ital
setiap dua jam dan pantau
warna kulit
(erubahan tanda.tanda )ital yang
signiikan akan mempengaruhi proses
regulasi ataupun metabolisme dalam
tubuh"
2 (antau suhu lingkungan Suhu ruangan harus diubah untuk
mempertahankan suhu mendekati
normal
11
![Page 12: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/12.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 12/19
12
4bser)asi adanya kejang dan
dehidrasi
3ipertermi sangat potensial untuk
menyebabkan kejang yang akan
semakin memperburuk kondisi pasien
serta dapat menyebabkan pasien
kehilangan banyak cairan secara
e)aporasi yang tidak diketahui
jumlahnya dan dapat menyebabkan
pasien masuk ke dalam kondisi
dehidrasi"
& erikan kompres denga air
hangat pada aksila, leher dan
lipatan paha, hindari
penggunaan alcohol untuk
kompres
9ompres pada aksila, leher dan lipatan
paha terdapat pembuluh.pembuluh
dasar besar yang akan membantu
menurunkan demam" (enggunaan
alcohol tidak dilakukan karena akan
menyebabkan penurunan dan
peningkatan panas secara drastis"
5 9olaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat.obatan
antipireti, misalnya aspirin,
asetominoen
(emberian antipiretik juga diperlukan
untuk menurunkan panas dengan
segera"
2. $iagnosa 2 %!esiko tinggi kekurangan )olume cairan berhubungan dengan
kehilangan sekunder akibat demam
Tujuan % a" terpenuhinya cairan kebutuhan didalam tubuh
b" ayi mau menghabiskan *SI/(*SI
No Inter)ensi !asional
12
![Page 13: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/13.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 13/19
13
1 7onitoring tanda.tanda )ital setiap
dua jam dan pantau warna kulit
(erubahan tanda.tanda )ital
yang signiikan akan
mempengaruhi proses regulasi
ataupun metabolisme dalam
tubuh"
2 4bser)asi adanya hipertermi, kejang
dan dehidrasi"
3ipertermi sangat potensial
untuk menyebabkan kejang yang
akan semakin memperburuk
kondisi pasien serta dapat
menyebabkan pasien kehilangan
banyak cairan secara e)aporasi
yang tidak diketahui jumlahnya
dan dapat menyebabkan pasien
masuk ke dalam kondisi
dehidrasi"
9aji membrane mukosa hipo)olemia akan memperkuat
tanda.tanda dehidrasi
& 9olaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan parenteral
Aairan dapat mengatasi
hipo)olemi
+. $iagnosa % !esiko tinggi perubahan perusi jaringan berhubungan
dengan hipo)olemia
Tujuan % mempertahankan perusi jaringan
No Inter)ensi !asional
1 (ertahankan tirah baring 7enurunkan beban kerja
miokard dan konsumsi oksigen
2 9aji perubahan warna kulit, suhu, 7engetahui status syok yang
13
![Page 14: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/14.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 14/19
14
dan kelembapan berlanjut
9aji rekuensi naas, kedalaman, dan
kualitas
peningkatan pernapasan terjadi
sebagai respon terhadap eek.
eek langsung endotoksin pada
pusat pernapasan didalam otak
& Aatat haluaran urine setiap jam dan
berat jenisnya
(enurunan urine
mengindikasikan penurunan
perusi ginjal
5 9olaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan parenteral
7empertahan cairan yang ada
dan mempertahankan perusi
jaringan
6 9olaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.obatan
7empercepat proses
penyembuhan
E. Implementa!i
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan"Implementasi
keperawatan pada pasien tampak sesuai dengan inter)ensi yang telah disusun"
5. E4alua!i 7erupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna
apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau
perlu pendekatan lain"
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian
untuk melihat keberhasilannya" ila tidak atau belum berhasil, perlu disusun
rencana baru yang sesuai" Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
14
![Page 15: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/15.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 15/19
15
dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke pasien" ;ntuk itu dapat
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu"
BAB III
-ET$DE PENELITIAN
A. De!ain Penelitian
(enelitian ini dilakukan dalam bentuk studi kasus yang dilakukan dengan
cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
tunggal" ;nit tunggal disini dapat berarti satu orang, kelompok penduduk yang
terkena masalah" Studi kasus ini dimaksudkan untuk mempelajari secara
intensi) tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan
suatu unit sosial #8lindri, dkk, 2011'"
Studi kasus ini dilakukan dengan cara meneliti studi kasus atau
permasalahan yang terdiri dari unit tunggal" ;nit tunggal disini maksudnya,
berarti satu orang atau kelompok orang yang terkena masalah" ;nit yang
menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisa baik dari segi yang
15
![Page 16: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/16.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 16/19
16
berhubungan dengan kasus ini sendiri maupun aktor.aktor yang
mempengaruhi kejadian.kejadian khusus # Notoadmojo, 2010'"
entuk atau rancangan penelitian ini adalah studi kasus atau asuhan
keperawatan dengan satu masalah pada satu orang pasien" $imana studi kasus
ini dilakukan dimulai dengan cara melakukan pengkajian untuk mendapatkan
data, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan tindakan atau inter)ensi
untuk dilakukan implementasi dan terakhir menge)aluasi hasil dan dilengkapi
dengan pendokumentasian"
B. 6aktu an Tempat Penelitian(enelitian ini dilakukan di ruang perinatologi !S;$ (!4<" $!" 7*"
3anaiah S7 atusangkar yang dilaksanakan pada bulan *gustus sampai
dengan bulan <ebruari 2015"
C. "um)er an #eni! Data
Studi kasus ini dilakukan dengan sumber data primer dan sekunder" $ata
primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara kepada anggota keluarga
dank lien" $ata sekunder yaitu data yang didapat dari buku laporan indi)idu
klien yang ada di !umah Sakit"
=enis data dalam studi kasus menggunakan data objekti dan data subjekti"
$ata objekti yaitu data yang diambil dari penilaian perawat terhadap klien"
$ata subjekti yaitu data yang didapat dari wawancara kepada klien dan
anggota keluarga"
D. Teknik Pengumpulan Data
*dapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah%
1" 7etode obser)asi atau pengamatan
Suatu prosedur yang berencana yang antara lain melihat,
mendengar, dan mencatat sejumlah dan tara akti)itas tertentu atau
situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti
#Notoatmojo, 2010'"
16
![Page 17: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/17.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 17/19
17
2" awancara atau inter)iew
Suatu yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti mendapatkan keterangan atau inormasi secara lisan dari
seseorang secara penelitian #responden', atau bercakap.cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut #ace to ace' #Notoatmojo,
2010'"
$ari kedua metode ini dimaksudkan akan menemukan data yang
lengkap dan rele)an tentang status kesehatan pasien, kemudian dari
masalah yang ada ditetapkan masalah, merumuskan rencana dan
melakukan implementasi keperawatan yang dimulai dari pasien masuk
sampai pasien menjalani perawatan diruang rawat inap setelah itu
dilakukan e)aluasi untuk mengetahui hasil implementasi sehingga
akan didapatkan eektiitas tindakkan keperawatan yang diberikan"
7. Peng%laan Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap
klien dan keluarga, selanjutnya data di olah secara manual yaitu dengan cara
melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, menetapkan inter)ensi,
mengimplementasikan, dan menge)aluasi hasil serta mendokumentasikan
dalam bentuk asuhan keperawatan"
H. Etika Penelitian
$alam melakukan studi kasus, peneliti mengajukan permohonan i>in
kepada $irektur !umah Sakit $r"7a"3anaiah atusangkar untuk
mendapatkan persetujuan penelitian" Setelah mendapatkan persetujuan
penelitian barulah penulis melakukan studi kasus" 7enurut *>i> *limul
#200:%-2.-' masalah etika keperawatan meliputi %
1" Inormed Aonsent #embar (ersetujuan'
17
![Page 18: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/18.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 18/19
18
7erupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan" embar
persetujuan ini diuberikan kepada rtesponden yang akan diteliti yang
memenuhi kriterian inklusi dan disertai judul penelitian dan manaat
penelitian" =ika responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa
dan tetap menghormati hak.hak responden"
2" *nonimity #Tanpa Nama'
7erupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan
cara tidak memberikan nama responden pada lembar pengumpulan
data" embar tersebut hanya diberi inisial tertentu"
+. Aonidentiality 8 9erahasiaan '
7erupakan masalah etik dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik inormasi maupun masalah.masalah lainnya, semua
inormasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil peneliti"
&" Nonmaleicence #tidak membahayakan'"
Tidak melakukan sesuatu yang membahayakan orang lain" Saat
melakukan akan tindakan sangat di perhatikan keselamatan pasien dan
tidak melakukan tindakan keperawatan saat pasien menolak,
mengamuk dan membahayakan dirinya dan lingkungan"
18
![Page 19: BAB 1, 2, dan 3 BBLR](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/5695cfe91a28ab9b02901a3e/html5/thumbnails/19.jpg)
7/23/2019 BAB 1, 2, dan 3 BBLR
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-dan-3-bblr 19/19
19
DA5TAR PU"TAKA
*liarsyad" 2005" Aomparation o Immature to Total Neutrophil #IT' !atio in Inants
with Sepsis diagnostic" Jounrnal Ane"$oenges, 8 7arilynn" 2000" Rencana Asuhan Keperawatan" =akarta % 8?A
3idayat, * *>i> *limul" 200:" Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. =akarta% Salemba 7edika
7anuaba, Ida *yu Ahandranita, dkk" 200+" Patologi Obstetric" =akarta% 8?A
Surasmi,*srining, dkk, 200" Perawatan Bai Risiko Tinggi" =akarta% 8?A
(rawirohardjo, Sarwono" 200-" !l"u Kebidanan" =akarta% ina (ustaka
(rawirohrdjo
19