ayuningtyas galuh p, 12613052, farmasi a, tugas ibadah akhlah

36
GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR’AN dan AS SUNNAH dan SESUAI DENGAN YANG DICONTOHKAN RASULULLAH SAW Ayuningtyas Galuh Purwandityo 12613052 FARMASI A

Upload: ayuningtyas-purwandityo

Post on 06-Aug-2015

59 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR’AN dan AS SUNNAH dan SESUAI DENGAN YANG DICONTOHKAN RASULULLAH SAW

Ayuningtyas Galuh Purwandityo12613052

FARMASI A

ل�ي ص�أ� ن�ي و يت�م�

� أ ر� ا ك�م� ل�وا و�ص�

Artinya:“Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.”Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh عليه الله صلى karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab di ,وسلمhari Kiamat.

Berikut ini akan diuraikan tentang Gerakan-Gerakan Sholat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan As Sunnah yang sesuai dengan yang dicontohkan rasulullah saw; dimana hal ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, sama saja.

1) MENGANGKAT KEDUA TANGAN:

Mengangkat kedua tangan saat Takbiirotul Ihroom dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu Hurairoh عنه الله ,رضيdishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany:

ال�ة� الص� ف�ى ل� د�خ� �ذ�ا إ ل�م� و�س� ع�ل�يه� الله� ل�ى ص� الل�ه� ول� س� ر� ك�ان�د'ا م� ي�د�يه� ع� ف� ر�

Artinya:“Bahwa Rosuulullooh وسلم عليه الله ,jika memasuki sholat صلىmaka beliau وسلم عليه الله mengangkat kedua صلىtangannya sembari menjulurkannya.”

Gambar 1.1

2) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS DADA

Setelah Takbir “Alloohu Akbar” usai, letakkanlah tangan kanan diatas tangan kiri, diatas dada.Hal ini sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no: 479, dari Shohabat Waa’il bin Hujr عنه الله :berikut ini ,رضي

على اليمنى يده ووضع وسلم عليه الله صلى الله رسول مع صليتعلىصدره اليسرى يده

Artinya:“Aku sholat bersama Rosuulullooh وسلم عليه الله dan beliau صلىmeletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya DIATAS DADANYA.”

3) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRIHal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jama’ah sholat, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat Waa’il bin Hujr الله رضي:berikut ini عنه

والساعد والرسغ اليسرى كفه على اليمنى يده وضع ثم

Artinya:“… Kemudian beliau (Rosuulullooh وسلم عليه الله meletakkan tangan (صلىkanannyadiatas punggung telapak tangan kirinya dan atau pada pergelangan tangan kirinya danatau pada punggung tangan kirinya…”

Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari Sahl bin Sa’ad عنه الله عنه bahwa beliau رضي الله ,berkata رضي

ى ر� الي�س ه� اع� ذ�ر� ع�ل�ى ن�ى الي�م الي�د� ل� ج� الر� ع� ي�ض� نأ� ون� ي�ؤم�ر� الن�اس� ك�ان�

ف�ي ال�ة� الص�

Artinya:“Adalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya diatas siku tangan kirinya dalam sholat…”Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka semua itu adalah Haditsnya LEMAH.

4) RUKUU’ :

Adapun ketika rukuu’, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh sebagaimana berikut ini:

A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUU’

Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika bangun dari rukuu’ adalah dijelaskan di dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam An Nasaa’I no: 1059, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar عنه الله :bahwa ,رضيت�ت�ح� اف �ذ�ا إ نك�ب�يه� م� ذو� ح� ي�د�يه� ع� ف� ي�ر ك�ان� ل�م� و�س� ع�ل�يه� الل�ه� ل�ى ص� الل�ه� ول� س� ر� ن�

أ�ا م� ع�ه� ف� ر� ك�وع� الر� م�ن ه� س�

أ ر� ع� ف� ر� �ذ�ا إ و� ك�وع� ل�لر� ك�ب�ر� �ذ�ا إ و� ة� ال� الص�

Artinya:“Rosuulullooh وسلم عليه الله mengangkat kedua tangannya hingga صلىsejajar dengan kedua bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika beliau وسلم عليه الله ”.’bangun dari rukuu صلىB) LETAK TANGAN DISAAT RUKUU’

Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan bukan di betis)

Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut adalah sesuai dengan Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 747, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي

عنه :beliau berkata ,الله

ي�د�يه� ع� ف� و�ر� ك�ب�ر� ف� ال�ة� الص� وسلم عليه الله صلى الل�ه� ول� س� ر� ن�ا ع�ل�م�ال� ق� ف� عدCا س� ذ�ل�ك� ب�ل�غ� ف� ال� ق� كب�ت�يه� ر� ب�ين� ي�د�يه� ط�ب�ق� ك�ع� ر� ا ل�م� ف�ع�ل�ى اك� اإل�مس� ي�عن�ى ذ�ا ب�ه� ن�ا ر م�

أ� ث�م� ذ�ا ه� ع�ل� ن�ف ك�ن�ا د ق� خ�ىأ� د�ق� ص�

كب�ت�ين� الر�

Artinya:“Rosuulullooh وسلم عليه الله mengajari kami sholat, lalu صلىbeliau وسلم عليه الله bertakbir dan mengangkat kedua صلىtangannya, dan ketika rukuu’ beliau وسلم عليه الله meletakkan صلىkedua tangannya diatas lututnya.”Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Sa’ad عنه الله ,رضيdengan mengatakan, “Kami mengerjakan ini, kemudian kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua lutut.”

C) KEADAAN TUBUH PADA SAAT RUKUU’- Punggung harus rata

Gambar 1.2

- Kepala tidak mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, melainkan harus lurus.

Gambar 1.3

Dan beliau وسلم عليه الله meratakan صلىpunggungnya pada saat rukuu’. Hal ini sebagaimana terdapat Hadits diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dari Waabishoh bin Ma’bad رضي

عنه :bahwa beliau berkata ,الله

سلم و عليه الله صلى الله رسول رأيتحتى . ظهره سوى ركع إذا فكان يصلي

الستقر الماء عليه صب لو

Artinya:“Aku melihat Rosuulullooh عليه الله صلىعليه sholat, beliau وسلم الله صلى meratakan punggungnya sehingga وسلمkalau ditumpahkan air niscaya air tersebut tidak tumpah.”

Gambar 1.4

C) POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT I’TIDAAL

Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari ‘Aa’isyah عنها الله :bahwa رضي

ا Cائ�م ق� ت�و�ى� ي�س ت�ى ح� د ج� ي�س ل�م ك�وع� الر� م�ن� ه� س�أ ر� ع� ف� ر� �ذ�ا إ و�ك�ان�

Artinya:“Adalah Rosuulullooh وسلم عليه الله apabila mengangkat kepalanya صلىdari rukuu’, tidak bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus.”Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalamShohiih-nya no: 828, dimana para Shohabat menggambarkan bahwa:

ت�و�ى اس ه� س�أ ر� ع� ف� ر� إ�ذ�ا ف� ه� ر� ظ�ه ر� ه�ص� ث�م� كب�ت�يه� ر� م�ن ي�د�يه� مك�ن�

أ� ك�ع� ر� �ذ�ا إ و�ك�ان�ه� م� Tار ق� ف� ك�ل� ي�ع�ود� ت�ى ح�

Artinya:“Rosuulullooh وسلم عليه الله apabila rukuu’ maka kedua tangan صلىbeliau وسلم عليه الله menggenggam kedua lutut, kemudian meluruskanصلىpunggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuu’ beliau الله صلى

وسلم ”.berdiri tegak sehingga setiap sendi kembali ke tempat semula عليه

5) SUJUD :

URUTAN GERAK MENUJU SUJUDA) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOMKemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar عنه الله :berikut ini bahwa beliau berkata رضي

ب�ين� ا م� ع�ه� ف� ي�ر و�ال� ك�وع� الر� م�ن� ع� ف� ر� إ�ذ�ا و� ك�ع� ي�ر نأ� بل� و�ق� نك�ب�يه� م� اذ�ى� ي�ح� ت�ى ح� ي�د�يه� ع� ف� ر� ال�ة� الص� ت�ت�ح� اف إ�ذ�ا

د�ت�ين� ج الس�

Artinya:“Aku melihat Rosuulullooh وسلم عليه الله apabila membuka sholat, maka beliaumengangkat kedua صلىtangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,’ dan ketika bangun dari ruku’. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.”

B) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MA’MUMSebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk sujud.Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam Muslim no: 474, dari riwayat Al Baroo’ bin Al ‘Aazib عنه الله :bahwa ,رضي

ع� ن�ق� ث�م� دCا اج� س� وسلم عليه الله صلى الن�ب�ي� ع� ي�ق� ت�ى ح� ه� ر� ظ�ه ن�ا م� Wد أ�ح� ن� ي�ح ل�م د�ه� م� ح� ل�م�ن الل�ه� ع� م� س� ال� ق� إ�ذ�اب�عد�ه� ودCا ج� س�

Artinya:“Apabila beliau (Nabi) وسلم عليه الله mengatakan “Sami Alloohu liman hamidah” maka tidak seorangpun  صلىdari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabi وسلم عليه الله sujud terlebih dahulu, baru  صلىkemudian kami bersujud setelahnya.”

C) POSISI TUBUH SAAT SUJUD- Dahi bersamaan satu paket dengan ujung hidung, ditempelkan ke tempat sujud

Gambar 1.5

Gambar 1.6

- Telapak kaki belakang merapat dan tegak lurus

Gambar 1.7

- Paha lurus, tidak berhimpit dengan betis ataupun perut

Gambar 1.8

Gambar 1.9

- Posisi tangan merenggang, jika memungkinkan. Tangan merenggang dari dada, telapak tangan sejajar seperti posisi jari-jemari saat sedang TakbiIrotul Ihroom. Dan jari jemari tidaklah merapat, dan tidak pula sangat merenggang.

- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.- Telapak tangan kanan diatas paha kanan dan telapak tangan kiri berada diatas paha kiri.

Gambar 2.1

6) TASYAHHUD

Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:

A) POSISI DUDUK SAAT TASYAHHUDSebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr عنه الله :beliau berkata ,رضي

فنظرت كيفيصلي سلم و عليه الله صلى الله رسول إلىصالة قلتألنظرنكفه على اليمنى يده وضع ثم بأذنيه حاذتا حتى يديه ورفع فكبر فقام إليه

يديه ووضع قال مثلها يديه رفع يركع أن أراد فلما والساعد والرسغ اليسرىأذنيه بحذاء كفيه فجعل سجد ثم مثلها يديه رفع رأسه رفع لما ثم ركبتيه على

اليسرى وركبته فخذه على اليسرى كفه ووضع اليسرى وافترشرجله قعد ثم  ثم اليمنى فخذه على األيمن مرفقه حد وحلق وجعل أصابعه من قبضاثنتين

  بها يدعو يحركها فرأيته إصبعه رفع ثم حلقة

Artinya:“Sungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh وسلم عليه الله وسلم bagaimana beliau صلى عليه الله sholat صلىlalu beliau وسلم عليه الله berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya sehingga صلىsejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas telapak tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya. Dan ketika hendak rukuu’ beliau عليه الله صلى ,mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnyaوسلمkemudian ketika beliau وسلم عليه الله mengangkat kepalanya dari rukuu’ melakukan hal yang sama, kemudian صلىbeliau وسلم عليه الله sujud lalu mensejajarkan kedua telapak tangannya dengan telinganya, kemudian duduk صلىdan ber-iftirosy (menghamparkan kaki kirinya) dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku tangan kanannya diatas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.”

B) DUDUK IFTIROSY SAAT TASYAHHUD AWAL

Dalam Tasyahhud Awal hendaknya seorang yang sedang sholat memposisikan dirinya dalam sikap Iftirosy, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498, dari ‘Aa’isyah عنها الله ,رضيbahwa:

الي�من�ى ل�ه� ر�ج ي�نص�ب� و� ى ر� الي�س ل�ه� ر�ج ر�ش� ي�ف و�ك�ان�Artinya:“Nabi وسلم عليه الله menghamparkan kaki  صلىkirinya dan menegakkan kaki kanannya.”

Duduk Iftirosy tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :- Duduk diatas telapak kaki kiri- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.

Gambar 2.2

Gambar 2.3 Gambar 2.4

C) DUDUK TAWARRUK SAAT TASYAHHUD AKHIR

Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya memposisikan dirinya dalam sikap Tawarruk, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 579, dari Shohabat ‘Abdullooh bin Az Zubair رضي

عنه :beliau berkata ,الله

ه� د�م� ق� ع�ل� ج� ال�ة� الص� ف�ى ع�د� ق� �ذ�ا إ وسلم عليه الله صلى الل�ه� ول� س� ر� ك�ان�ع�ل�ى ى ر� الي�س ي�د�ه� ع� و�و�ض� ن�ى الي�م ه� د�م� ق� ش� ر� و�ف� ه� اق� و�س� ذ�ه� خ� ف� ب�ين� ى ر� الي�س

ب�ع�ه� ب�إ�ص ار� ش�أ� و� ن�ى الي�م ذ�ه� خ� ف� ع�ل�ى ن�ى الي�م ي�د�ه� ع� و�و�ض� ى ر� الي�س كب�ت�ه� ر�

Artinya:“Bahwa Rosuulullooh وسلم عليه الله apabila duduk dalam sholat صلى(Tasyahhud Akhir), beliau وسلم عليه الله mengedepankan kaki kirinya صلى(mengeluarkan kaki kirinya) diantara pahanya dan betisnya, dan menghamparkan kaki kanannya dan meletakkan tangan kirinya diatas lutur kirinya. Dan meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan telunjuknya.”

Duduk Tawarruk tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :- Duduk diatas lantai (sajadah).- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.- Ujung kaki kiri diposisikan dibawah betis kaki kanan. Nampak ujung-ujung jarinya.

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Gambar 2.8

Gambar 2.7

D) KEADAAN JARI-JEMARI TANGAN KANAN SAAT TASYAHHUD

Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah membentuk angka 53, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 6153, menurut Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth sanadnya Shohiih memenuhi syarat Al Imaam Muslim, para perowinya terpercaya, termasuk para perowi Al Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim kecuali Hammad bin Salamah, beliau termasuk perowi Shohiih Muslim; dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar عنه الله : رضي

على اليسرى يده وضع يتشهد قعد إذا كان سلم و عليه الله النبيصلى أنوخمسين ثالثا وعقد اليمنى ركبته على اليمنى يده ووضع اليسرى ركبته

ودعا

Artinya:“Bahwa Nabi وسلم عليه الله apabila duduk bertasyahhud beliau meletakkanصلىtangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas lutut kanannya dan membentuk angka 53 kemudian berdoa.”

Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 580, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar عنه الله dimana ,رضيdidalam riwayat itu dijelaskan bahwa:

ف�ى ل�س� ج� إ�ذ�ا ك�ان� ال� ق� ن�ع� ي�ص وسلم عليه الله صلى الل�ه� ول� س� ر� ك�ان�ا ك�ل�ه� اب�ع�ه� ص�

أ� ب�ض� و�ق� ن�ى الي�م ذ�ه� خ� ف� ع�ل�ى ن�ى الي�م ه� ك�ف� ع� و�ض� ال�ة� الص�ذ�ه� خ� ف� ع�ل�ى ى ر� الي�س ه� ك�ف� ع� و�و�ض� ام� اإل�به� ت�ل�ى ال�ت�ى ب�ع�ه� ب�إ�ص ار� ش�

أ� و�ى ر� الي�س

Artinya:“Rosuulullooh وسلم عليه الله apabila duduk dalam sholat maka صلىbeliau وسلم عليه الله meletakkan telapak tangan kanannya diatasصلىpaha kanannya dengan menggenggam seluruh jarinya dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya.”

Gambar 2.9 Gambar 3.1

7) SALAMAdapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang dibelakangnya.Hal tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut ini:Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i dalam As Sunnan Al Kubro no: 1248, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Sunnan An Nasaa’i no: 1324, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar عنه الله :رضي

: ، الله� ة� م� ح و�ر� ع�ل�يك�م ال�م� الس� ار�ه� ي�س� و�ع�ن ين�ه� ي�م� ع�ن لgم� ي�س� ك�ان� ن�ه�� أ

دgه� خ� ب�ي�اض� و� ن�ا اه� ه� م�ن دgه� خ� ب�ي�اض� ى ي�ر� ت�ى ح� الله� ة� م� ح و�ر� ع�ل�يك�م ال�م� الس�ن�ا اه� ه� م�ن

Artinya:“Bahwa Nabi وسلم عليه الله bersalam ke kanan dan ke kiri dengan صلىmengatakan “Assalamu’alaikum Warohmatullooh”, “Assalamu’alaikum Warohmatullooh” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih pipinya dari sini.”

Beberapa Kesalahan dalam Sholat yang Sering Terjadi

[1] Membaca Al-Qur'an dalam ruku' atau selama sujud.Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas عنه الله الله bahwa Nabi ,رضي صلى

وسلم bersabda, "saya telah dilarang untuk عليهmembaca Al-Qur'an selama ruku' atau dalam sujud." (HR. Muslim)

[2]. Melafadzkan niat dalam sholat, seperti ucapan sebagian orang ketika hendak mengangkat tabirotul ihrom

ت�ع�ال�ى ل�ل�ه� Cد�اء� أ Tاع�ة م� ج� ف�ي Tع�اتك ر� ب�ع� ر� أ ر� الظ�ه لgي� ص�

أ� أ�ن يت� ن�و�

“Aku berniat mengerjakan sholat dzuhur empat roka’at secara berjama’ah karena mengharapkan (ridho) Allah Ta’ala”.

Koreksi :Sesungguhnya niat sebuah amalan letaknya di hati dan tidak boleh dilafadzkan. Syaikhul Islam Ahmad bin Taimiyah rohimahullah memiliki pembahasan yang bagus seputar masalah ini. Diantara pembahasan beliau, beliau mengatakan, “Sesungguhnya melafadzkan niat merupakan salah satu bentuk lemahnya cara berfikir dan lemahnya pengetahuan agama seseorang. Hal ini juga termasuk bid’ah yang buruk”. [Majmu’ Fatawa hal. 227-258/XXII].

AsSuyuthi berkata, ´Yang termasuk perbuatan bid·ahadalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat. Halitu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu alaihiwasallam maupun para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat sedikitpun selainhanya lafadz takbir.• Takbirotul ihrom tersebutharus diucapkan dengan lisan(bukan diucapkan di dalamhati).• Muhammad Ibnu Rusyd berkata, ´Adapun seseorangyang membaca dalam hati,tanpa

menggerakkanlidahnya, maka hal itu tidakdisebut dengan membaca.Karena yang disebut denganmembaca adalah denganmelafadzkannya di mulut.µ

[3] Kesalahan Terkait Bacaan Sholat Saat Membaca Al Fatihah

1. Mengulang-ngulang bacaan Al Fatihah. Umumnya kesalahan ini dialami oleh orang yang terkena penyakit was-was.

2. Mengeraskan bacaan basmalah ketika menjadi imam. Dari Anas bin Malik shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengatakan,“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar radliallahu ‘anhuma mereka semua mengawali bacaan shalat mereka dengan bacaan“ �م�ين� �ع�ال ال ب� ر� �ه� �ل ل �ح�م�د� .(HR. Bukhari dan Muslim)”ال

Kemudian dalam riwayat yang lain disebutkan: “mereka tidak mengeraskan bacaan basmalah.” (HR. Ahmad, An Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban). Riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khulafa’ur rasyidin membaca basmalah dengan suara lirih.

Adapun adanya beberapa riwayat yang mensyariatkan membaca basmalah dengan keras adalah riwayat yang lemah dan bahkan palsu.Syaikhul Islam ditanya tentang hadis yang menyebutkan membaca basmalah dengan suara keras, beliau menjawab: “Para ahli hadis sepakat bahwasanya tidak ada satu hadis shahih-pun yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan suara keras. Riwayat yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan keras hanya ada pada hadis palsu.” (Taudlihul Ahkam, 2/195).

3. Membaca Al Fatihah dengan tidak putus-putus pada setiap ayat, namun dibaca dengan bersambung. Perbuatan ini menyelisihi sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Arah Kiblat

• Arah Kiblat : Arah yang dihadapi seseorang pada saat melaksanakan ibadah shalat (Ka’bah/Baitullah)

• Dalil arah Kiblat : ..Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.

Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah ke arahnya.. (Al-Baqarah (2):150)

Baitullah adalah kiblat bagi orang-orang di Masjidil Haram. Masjidil Haram adalah kiblat bagi penduduk Tanah Haram (Mekah), dan Tanah Haram adalah kiblat bagi semua umatku di muka bumi, baik di Barat maupun di Timur. (HR Baihaqi dari Amer bin Hafs. r.a )

Ilmu Ukur Segitiga Bola

Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan berbentuk bola yaitu bumi yang kita tempati.Sebagaimana sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah “jarak terpendek” berupa garis lurus ke suatu tempat sehingga Kiblat juga menunjukkan arah terpendek ke Ka’bah. Karena bentuk bumi yang bulat, garis ini membentuk busur besar sepanjang permukaan bumi.

Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :• 1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah)• 2. Titik B, diletakkan di lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya.• 3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara.• Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap, karena titik A tepat di Ka’bah dan titik C tepat di kutub Utara

sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung lokasi mana yang akan dihitung arah Kiblatnya. Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung permukaan bumi, maka terjadilah segitiga

bola ABC, seperti pada gambar. Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut didepannya

masing-masing sisi a, sisi b dan sisi c.

• Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data :• 1). Koordinat Ka’bah φ = 21o 25’ LU dan λ = 39o 50’ BT. • 2). Koordinat lokasi yang akan dihitung arah kiblatnya. • Sedangkan data lintang dan bujur tempat lokasi kota yang akan dihitung arah

kiblatnya dapat diambil dari berbagai sumber diantaranya : Atlas Indonesia dan Dunia, Taqwim Standar Indonesia, Tabel Geografis Kota-kota Dunia, situs Internet maupun lewat pengukuran langsung menggunakan piranti Global Positioning System (GPS).

TERIMA KASIH