awal

8
Skenario B blok XIII Tn. Koko, 60 tahun, masuk RS dengan keluhan utama sesak nafas yang bertambah berat dan batuk berdahak kuning kehijauan yang bertambah sering disertai demam sejak 2 hari sebelum masuk RS. Tn. Koko memang sebelumnya sering menderita batuk dahak berwarna putih bening dan sesak terutama ketika bekerja dan berjalan jauh. Sesak kadang-kadang bertambah berat ketika cuaca dingin. Selama ini, Tn. Koko sering mengkonsumsi obat-obat semprot dan tablet dari dokter untuk mengurangi sesak, tetapi sesaknya tidak hilang sampai tuntas. Tn. Koko merokok sejak berumur 25 tahun sampai sekarang sebanyak ± 2 bungkus sehari. Pemeriksaan Fisik : Keadaan Umum : Tampak sakit berat, TB : 165 cm. BB : 47 Kg. Tanda Vitai : TD 140/90 mmHg, HR : 100x/menit, RR : 32x/menit, Temp : 38 C Keadaan Spesifik : Kepala : Konjungtiva tidak pucat Leher : JVP 5-2 cm H2O, tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening Thoraks : Inspeksi : Barrel Chest (+), statis, dinamis, simetris kanan dan kiri. Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri menurun Perkusi : hipersonor kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS VII Auskultasi : vesikuler menurun, wheezing ekspirasi (+), ronki basah (+) pada kedua lapang paru Abdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae dan lien tidak teraba. Ekstremitas : dalam batas normal

Upload: ahmad-ramadhanu

Post on 14-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ppok

TRANSCRIPT

Skenario B blok XIIITn. Koko, 60 tahun, masuk RS dengan keluhan utama sesak nafas yang bertambah berat dan batuk berdahak kuning kehijauan yang bertambah sering disertai demam sejak 2 hari sebelum masuk RS. Tn. Koko memang sebelumnya sering menderita batuk dahak berwarna putih bening dan sesak terutama ketika bekerja dan berjalan jauh. Sesak kadang-kadang bertambah berat ketika cuaca dingin. Selama ini, Tn. Koko sering mengkonsumsi obat-obat semprot dan tablet dari dokter untuk mengurangi sesak, tetapi sesaknya tidak hilang sampai tuntas. Tn. Koko merokok sejak berumur 25 tahun sampai sekarang sebanyak 2 bungkus sehari.Pemeriksaan Fisik :Keadaan Umum : Tampak sakit berat, TB : 165 cm. BB : 47 Kg.Tanda Vitai : TD 140/90 mmHg, HR : 100x/menit, RR : 32x/menit, Temp : 38 CKeadaan Spesifik :Kepala : Konjungtiva tidak pucatLeher : JVP 5-2 cm H2O, tidak teraba pembesaran kelenjar getah beningThoraks :Inspeksi : Barrel Chest (+), statis, dinamis, simetris kanan dan kiri.Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri menurunPerkusi : hipersonor kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS VIIAuskultasi : vesikuler menurun, wheezing ekspirasi (+), ronki basah (+) pada kedua lapang paruAbdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae dan lien tidak teraba.Ekstremitas : dalam batas normalPemeriksaan laboratorium : Hb : 14,5 gr%, leukosit : 12.500/mm3, LED : 30 mm/jam RO Thorax : hipelusensi pada kedua lapangan paru, diafragma mendatar, jantung tampak agak kecil.Spirometry : FEV1 % = 40%, FEV1/FVC = 60 %.

I. Klarifikasi IstilahSesak nafasPernafasan yang sukar atau sesak.

Batuk berdahak bewarna kuning kehijauanMekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat yang asing disaluran napas oleh bakteri.

Batuk berdahan berwarna beningMekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat yang asing disaluran napas oleh virus.

Demam Kenaikan suhu tubuh di atas normal ( 37,5 C).

Obat SemprotNebulisasi pengobatan dengan aerosol. Obat yang diberikan melaui jalur respirasi nasal.

Barrel ChestSuatu bentuk kelainan dada yang menonjol atau membulat seperti dada burung.

HipersonorSuatu bunyi yang dihasilkan dari auskultasi dimana suara antara sonor dan timpani.

Wheeszing ekspirasiBunyi kontinyu seperti bersiul pada paru pada saat menghembuskan nafas.

Ronkhi Basah

Spirometry Bunyi kontiyu seperti mengorok pada tenggorokan / tabung bronkial terjadi karena obstruksi parsial.Pengukuran kapasitas pernapasan / kapasitas \paru-paru.

Hiperlusensi Radiolusensi yang berlebihan

FEV1( force expiratory volume) volume udara yang dapat dihembuskan paksa pada 1 detik pertama.

FVC( force vital capacity) volume udara maximal yang dapat dihembuskan secara paksa yang dapat diketahui kapasitas paksa dari penderita umunya dicapai dalam 3 detik dengan volume 4 liter.

Radiolusensi memudahkan jalannya energi radial, daerah yang memiliki tampak gelap pada hasil foto.

II. Identifikasi Masalah1. Tn. Koko, 60 tahun, masuk RS dengan keluhan utama sesak nafas yang bertambah berat dan batuk berdahak kuning kehijauan yang bertambah sering disertai demam sejak 2 hari sebelum masuk RS.2. Tn. Koko memang sebelumnya sering menderita batuk dahak berwarna putih bening dan sesak terutama ketika bekerja dan berjalan jauh. Sesak kadang-kadang bertambah berat ketika cuaca dingin. Selama ini, Tn. Koko sering mengkonsumsi obat-obat semprot dan tablet dari dokter untuk mengurangi sesak, tetapi sesaknya tidak hilang sampai tuntas3. Tn. Koko merokok sejak berumur 25 tahun sampai sekarang sebanyak 2 bungkus sehari.4. Pemeriksaan Fisik :Keadaan Umum : Tampak sakit berat, TB : 165 cm. BB : 47 Kg.Tanda Vitai : TD 140/90 mmHg, HR : 100x/menit, RR : 32x/menit, Temp : 38 C5. Keadaan Spesifik :Kepala : Konjungtiva tidak pucatLeher : JVP 5-2 cm H2O, tidak teraba pembesaran kelenjar getah beningThoraks :Inspeksi : Barrel Chest (+), statis, dinamis, simetris kanan dan kiri.Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri menurunPerkusi : hipersonor kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS VIIAuskultasi : vesikuler menurun, wheezing ekspirasi (+), ronki basah (+) pada kedua lapang paruAbdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae dan lien tidak teraba.Ekstremitas : dalam batas normal6. Pemeriksaan laboratorium : Hb : 14,5 gr%, leukosit : 12.500/mm3, LED : 30 mm/jam 7. RO Thorax : hipelusensi pada kedua lapangan paru, diafragma mendatar, jantung tampak agak kecil.spirometry8. Spirometry : FEV1 % = 40%, FEV1/FVC = 60 %.

III. Analisis Masalah1. Tn. Koko, 60 tahun, masuk RS dengan keluhan utama sesak nafas yang bertambah berat dan batuk berdahak kuning kehijauan yang bertambah sering disertai demam sejak 2 hari sebelum masuk RS.a. Bagaimana Anatomi, histologi, dan fisiologi dari sistem yang terlibat?b. Apa penyebab Tn. Koko mengeluh sesak nafas betambah berat?c. Bagaimana patofisiologi dari sesak nafas berat?d. Apa penyebab Tn. Koko mengeluh batuk berdahak berwarna kuning kehijauan?e. Bagaimana patofisiologi batuk bedahak berwarna kuning kehijauan?f. Apa klasifikasi sputum?g. Apa makna keluhan utama mengeluh sesak nafas betambah berat dan batuk berdahak berwarna kuning yang bertambah sering disertai demam sejak 2 hari sebelum masuk RS ?h. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin pada kasus ini?

2. Tn. Koko memang sebelumnya sering menderita batuk dahak berwarna putih bening dan sesak terutama ketika bekerja dan berjalan jauh. Sesak kadang-kadang bertambah berat ketika cuaca dingin.a. Mengapa sesak terutama terjadi ketika bekerja dan berjalan jauh?b. Mengapa sesak bertambah berat ketika cuaca dingin?c. Bagaimana hubungan sebelumnya batuk berdahak berwarna putih dengan batuk berdahak berwarna kuning kehijauan sejak 2 hari sebelum masuk RS?d. Bagaimana mekanisme sesak terutama saat bekerja dan berjalan jauh?e. Bagaimana meknisme terutama saat cuaca dingin pada kasus ini?3. Selama ini, Tn. Koko sering mengkonsumsi obat-obat semprot dan tablet dari dokter untuk mengurangi sesak, tetapi sesaknya tidak hilang sampai tuntas.a. Apa kemungkinan obat-obat semprot dan tablet oleh dokter untuk mengurangi sesak?b. Apa makna sering mengkonsumsi obat-obat semprot dan tablet tapi sesak tidak hilang sampai tuntas?c. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik dari kemungkinan obat yang diberikan dokter?

4. Tn. Koko merokok sejak berumur 25 tahun sampai sekarang sebanyak 2 bungkus sehari.a. Apa kandungan rokok ?b. Apa bahaya merokok ?c. Apa makna dari Tn. Koko merokok sejak berumur 25 tahun sampai sekarang sebanyak 2 bungkus sehari dengan keluhan utama>

5. Pemeriksaan Fisik :Keadaan Umum : Tampak sakit berat, TB : 165 cm. BB : 47 Kg.Tanda Vitai : TD 140/90 mmHg, HR : 100x/menit, RR : 32x/menit, Temp : 38 C.a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan fisik yang abnormal?

6. Keadaan Spesifik :Kepala : Konjungtiva tidak pucatLeher : JVP 5-2 cm H2O, tidak teraba pembesaran kelenjar getah beningThoraks :Inspeksi : Barrel Chest (+), statis, dinamis, simetris kanan dan kiri.Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri menurunPerkusi : hipersonor kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS VIIAuskultasi : vesikuler menurun, wheezing ekspirasi (+), ronki basah (+) pada kedua lapang paruAbdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae dan lien tidak teraba.Ekstremitas : dalam batas normala. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan fisik yang abnormal?

7. Pemeriksaan laboratorium : Hb : 14,5 gr%, leukosit : 12.500/mm3, LED : 30 mm/jam a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan laboratorium yang abnormal?

8. RO Thorax : hipelusensi pada kedua lapangan paru, diafragma mendatar, jantung tampak agak kecil.spirometrya. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari RO Thorax yang abnormal?\

9. Spirometry : FEV1 % = 40%, FEV1/FVC = 60 %.a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari spirometry?b. bagaiman cara pmeriksaan spitometry?c. apa indikasi dan kontraindikasi dari pemeriksaan spirometry?

10. Jika semua kasus dihubungkan makaa. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini?b. Apa diagnosis banding pada kasus ini ?c. Apa pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada kasus ini?d. Apa diagnosis pasti pada kasus ini?e. Bagaimana etiologi pada kasus ini?f. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini?g. Apa komplikasi pada kasus ini ?h. Bagaimana prognosis pada kasus ini?i. Apa KDU pada kasus ini?j. Bagaimana NNI pada kasus ini ?

IV. HipotesisTn. Koko, 60 tahub dengan keluhan sesak nafas yang bertambah berat, dan batuk berdahak disertai demam karena mengalami PPOK akibat merokok sejak umur 25 tahun.