avnita hubungan antara wawasan kebangsaan, pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea iv, dan...

45
Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, dan Ketahanan Nasional MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Jember DISUSUN OLEH: Putri Avnita Machfudzoh 101610101002 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Upload: avnita-putri-machfud

Post on 03-Aug-2015

593 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, dan Ketahanan

Nasional

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum

Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Jember

DISUSUN OLEH:

Putri Avnita Machfudzoh

101610101002

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Pembimbing: Kasim Sembiring, SH, M.Si

UNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

I. WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang atau pemahaman tentang

konsep dan aktualisasi nilai-nilai dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara. Wawasan kebangsaan memiliki dimensi yang sangat luas

dan kompleks sesuai dengan luas dan kompleksnya dimensi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Wawasan Kebangsaan diperlukan

karena perlu adanya konsep dan aktualisasi manajemen kehidupan negara-

bangsa yang bermartabat dan berkeadaban. Dimensi wawasan kebangsaan yang

luas dan kompleks tersebut sering dipetakan dalam dua dimensi: Pertama,

wawasan kebangsaan sebagai konsep geopolitik Kedua, wawasan kebangsaan

sebagai konsep geostrategi. Wawasan kebangsaan sebagai konsep geopolitik

yaitu konsep tentang persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan wilayah

suatu negara-bangsa. Wawasan kebangsaan sebagai konsep geostrategi yaitu

konsep tentang manajemen pembangunan nasional dalam rangka membangun

Ketahanan Nasional untuk mempertahankan eksistensi kehidupan suatu negara-

bangsa. Konsep geostrategi berdimensi Astra Gatra.

Astra Gatra terdiri dari dimensi trigatra alamiah dan pancagatra sosial.

Trigatra alamiah, terdiri dari : geografi, sumber kekayaan alam, dan

kependudukan. Sedangkan Pancagatra Sosial, terdiri dari : ideologi, politik,

ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan.. Konsep wawasan

kebangsaan telah dirumuskan dalam konsep Wawasan Nusantara, yang

menurut Kelompok Kerja Lembaga Ketahanan Nasional 1997, dirumuskan

sebagai berikut: Wawasan Nusantara atau Wawasan Nasional Indonesia adalah

”Carapandang dan sikap bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

UUD 1945, bertolak dari pemahaman kesadaran dan keyakinan tentang diri dan

lingkungannya yang bhineka dan dinamis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa, kesatuan wilayah yang utuh menyeluruh serta tanggungjawab

terhadap lingkungannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Wawasan kebangsaan harus

diupayakan bersama oleh segenap komponen forum lintas pelaku

Page 3: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

(stakeholders) yang terdiri dari pemerintah, legislatif, perbankan, dunia usaha,

lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi. 

Wawasan Kebangsaan merupakan pikiran-pikiran yang bersifat

nasional dengan tujuan agar bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan

bernegara yang jelas di era global. Perjuangan mengurangi kemiskinan takkan

kunjung membuahkan hasil bila dilaksanakan secara parsial, bahkan individual.

Kita membutuhkan komunal yang sadar akan semangat kebersamaan.

Semangat untuk bersama kita harus bisa.

Kesadaran nasional adalah perwujudan jatidiri bangsa; juga sebagai

pengamalan kesadaran kesatuan dan kekeluargaan. Kesadaran kebangsaan

merupakan kesadaran harga diri kolektif manusia yang terbentuk oleh alam

(nusantara), sosio-budaya (tatanan nilai) dan sosio-psikologis rakyat.

Wawasan kebangsaan Indonesia berkembang dalam dinamika

sejarah yang amat panjang, sebagai terlukis dalam skema 1.

Asas wawasan kebangsaan (wawasan nasional) sesungguhnya

bersumber dan berakar dalam sejarah Indonesia yang panjang; seumur dengan

nilai filsafat Pancasila. Mengutip pernyataan Bung Karno dalam pidato beliau

di PBB 29 September 1961, antara lain: “Berbicara tentang dasar negara

Pancasila, kami menyatakan bagaimana nilai-nilai pandangan hidup bangsa

Indonesia yang sudah berkembang 2000 tahun berselang......”. Artinya,

kesadaran nasional (sila III Pancasila) seutuhnya adalah ajaran filsafat

Pancasila yang telah tumbuh dan berkembang sejak 2000 tahun peradaban

Indonesia, dan diwarisi oleh the founding fathers untuk kita warisi dan

tegakkan (pembudayaan nilai Pancasila seutuhnya).

Berdasarkan analisis filosofis-ideologis dimaksud, dapatlah

dilukiskan perkembangan wawasan nasional Indonesia dalam skema berikut:

Page 4: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

INTEGRITAS WAWASAN NASIONAL DALAM NKRI

RAKYAT INDONESIA SEBAGAI BANGSA DAN SDM

INDONESIA NUSANTARA INDONESIA RAYA DALAM DINAMIKA

GLOBALISASI – LIBERALISASI – POSTMODERNISME

(MNS, 2007)

skema 1

NKRI sebagai sistem kenegaraan Pancasila, negara Proklamasi 17

Agustus 1945 adalah puncak kesadaran kebangsaan (nation state) yang optimal

dan final. NKRI inilah rumah tangga bangsa keseluruhan yang menjamin

kerukunan, kejayaan dalam keadilan.

Skema ini melukiskan bagaimana integritas nasional Indonesia dalam

sejarah budaya dan peradaban nasional dan internasional. Data sejarah

menunjukkan kesadaran kebangsaan (wawasan nasional) telah berkembang

sejak Sriwijaya dan Majapahit ---yang wilayah kedaulatannya melampaui

kedaulatan geopolitik NKRI--- sebagai nampak sampai dalam dinamika era

MAJAPAHIT XIII – XVISRIWIJAYA VII – XI

TARUMANEGARA; MULAWARMAN V - VI

NKRI

NEGARA PROKLAMASIAGUSTUS 1945

NKRI Sebagai Sistem Kenegaraan Pancasila dengan Sistem Demokrasi Pancasila

Era Reformasi: NKRI Sebagai Negara Otoda (= federal) dengan demokrasi liberal

Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia

UUD Proklamasi

1945

UUD 1945Amandemen I – IV

20 MEI '08 DAN 28 OKT '28

KEBANGKITAN NASIONAL

XVI – XX (1596 – 1945)KOLONIALISME- IMPERIALISME

=

Kejayaan dan Keemasan Indonesia Raya

Page 5: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

globalisasi – liberalisasi – postmodernisme yang menggoda dan

melanda.........

Runtuhnya Majapahit ---akibat konflik internal nasional--- maka era

kolonialisme-imperialisme 1596 – 1945 telah menindas semua potensi nasional

Indonesia. Namun, kita tetap bersyukur dan bangga sebagai bukti bangsa besar

yang mewarisi jiwa patriotisme, ksatria dan heroisme terbukti bangkitnya

perang kemerdekaan nasional di seluruh nusantara. Artinya, kesadaran

nasional senantiasa hidup dan mampu dengan semangat ksatria dan

kemandirian merebut kemerdekaan.

Tahapan perjuangan kemerdekaan nasional terekam mulai Kebangkitan

Nasional 1908, dimantapkan dan dikukuhkan dengan Sumpah Pemuda 1928;

kemudian berpuncak dengan Proklamasi 17 Agustus 1945. Berkat tekad

perjuangan: merdeka atau mati ---yang dijiwai moral Pancasila dan harga diri

bangsa--- Indonesia Raya merdeka dan berdaulat dalam NKRI berdasarkan

Pancasila – UUD 45.

Asas-asas negara kebangsaan (nation state) ditegakkan dalam

integritas NKRI dengan sistem negara kesatuan, negara bangsa, negara

kekeluargaan dan asas wawasan nusantara. Asas normatif demikian

dikembangkan dalam asas-asas ketahanan nasional (trigatra + pancagatra =

astagatra) dengan wawasan geostrategis masa depan: memasuki trans-Pasific

dalam dinamika globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme.

(Perhatikan skema 1 di atas sebagai representasi integritas wawasan

nasional dan negara Indonesia/NKRI).

Dalam pembangunan nasional ke depan, peran pemerintah akan semakin

bergeser dari pelaku tunggal yang bekerja sejak merancang, mengorganisir,

melaksanakan, memimpin, mengendalikan, menjadi hanya mengatur dan

memimpin. Dalam istilah David Osborne dan Ted Gaebler, dari pendayung

(rowing) menjadi pengarah (steering). Dengan demikian pemerintah tidak perlu

lagi menerjuni bidang-bidang yang memang tidak dikuasainya. Bahkan ke

depan sebagian besar pekerjaan akan dilaksanakan oleh rakyat sendiri. Aspek

Page 6: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

visi, misi, dan aksi tersebut akan sangat bergantung pada individu

pelaksananya. Maka dibutuhkan individu yang mengerti jati diri bangsa,

melalui pemahaman intelektual, emosional, dan spiritual. Pembangunan yang

kita laksanakan, dengan demikian, harus mengacu pada pembentukan jati diri

bangsa.

Pemberdayaan ekonomi rakyat dalam kerangka wawasan kebangsaan

adalah merupakan upaya memampukan rakyat untuk dapat memimpin,

mengelola, mengatur rumahtangga, kehidupannya sendiri yang sejahtera, aman

dan damai. Dunia yang damai adalah dunia yang hayu. Dunia yang "hayu" jika

setiap pribadi, individu mampu mengelola, mengatur dan memimpin

kehidupannya, meningkat ke lingkungan desa/kelurahan, daerah, negara dan

dunia. Pemimpin yang hamemayu hayuning bawonoadalah mewujudkan

kedamaian di dunia yang abadi, baldatun toyibatun warobun gophur.

Page 7: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

II. Pembukaan Undang-Undang 1945 alinea IV

Indonesia sebagai Negara yang merdeka telah berdiri tidak semudah

membalikkan telapak tangan. Dalam berdirinya Negara ini telah disepakati

adanya empat pilar yang menyangga kehidupan berbangsa dan bernegara di

Indonesia. Bahkan beberapa partai politik dan organisasi kemasyarakatan telah

bersepakat dan bertekad untuk berpegang teguh serta mempertahankan empat

pilar kehidupan bangsa tersebut. Empat pilar dimaksud dimanfaatkan sebagai

landasan perjuangan dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan

kegiatannya. Hal ini diungkapkan lagi oleh Presiden RI Bapak Susilo

Bambang Yudhoyono, pada kesempatan berbuka puasa dengan para pejuang

kemerdekaan pada tanggal 13 Agustus 2010 di istana Negara.

Empat pilar tersebut adalah (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar

1945, (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia dan (4)Bhinneka Tunggal

Ika. Meskipun hal ini telah menjadi kesepakatan bersama, atau tepatnya

sebagian besar rakyat Indonesia, masih ada yang beranggapan bahwa empat

pilar tersebut adalah sekedar berupa slogan-slogan,  sekedar suatu ungkapan

indah, yang kurang atau tidak bermakna dalam menghadapi era globalisasi.

Bahkan ada yang beranggapan bahwa empat pilar tersebut sekedar sebagai

jargon politik. Yang diperlukan adalah landasan riil dan konkrit yang dapat

dimanfaatkan dalam persaingan menghadapi globalisasi.

Untuk itulah perlu difahami secara memadai makna empat pilar

tersebut, sehingga kita dapat memberikan penilaian secara tepat, arif dan

bijaksana terhadap empat pilar dimaksud, dan dapat menempatkan secara

akurat dan proporsional dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berikut disampaikan secara singkat (a) arti pilar, (b) pilar Pancasila, (c) pilar

UUD 1945, (d) pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia, (e) pilar Bhinneka

Tunggal Ika, serta (f) peran dan fungsi empat pilar dimaksud dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Namun sebelumnya, ada baiknya bila kita merenung sejenak bahwa di

atas empat pilar tersebut terdapat pilar utama yakni Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Tanpa adanya

Page 8: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

pilar utama tersebut tidak  akan timbul adanya empat pilar dimaksud. Antara

proklamasi kemerdekaan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dilukiskan

secara indah dan nyata dalam lambang negara Garuda Pancasila.

Sejak tahun 1951, bangsa Indonesia, dengan Peraturan Pemerintah No.

66 tahun 1951, menetapkan lambang negara bagi negara-bangsa yang

diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.  Ketetapan tersebut

dikukuhkan dengan perubahan UUD 1945 pasal 36A yang menyebutkan:

”Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka

Tunggal Ika.”  Lambang negara Garuda Pancasila mengandung konsep yang

sangat esensial dan merupakan pendukung serta mengikat pilar-pilar

dimaksud. Burung Garuda yang memiliki 17 bulu pada sayapnya, delapan

bulu pada ekornya, 45 bulu pada leher dan 19 bulu pada badan di bawah

perisai, menggambarkan tanggal berdirinya Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Perisai yang digantungkan di dada Garuda menggambarkan sila-

sila Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan pandangan hidup

bangsa Indonesia. Sementara itu Garuda mencengkeram pita yang bertuliskan

”Bhinneka Tunggal ika,” menggambarkan keanekaragaman komponen bangsa

yang harus dihormati, didudukkan dengan pantas dan dikelola dengan baik.

Dengan demikian terjadilah suatu kesatuan dalam pemahaman dan

mendudukkan pilar-pilar tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia mengandung konsep dan

prinsip yang sangat mendasar yakni keinginan merdeka bangsa Indonesia dari

segala macam penjajahan. Tidak hanya merdeka atau bebas dari penjajahan

fisik tetapi kebebasan dalam makna yang sangat luas, bebas dalam

mengemukakan pendapat, bebas dalam beragama, bebas dari rasa takut, dan

bebas dari segala macam bentuk penjajahan modern. Konsep kebebasan ini

yang mendasari pilar yang empat dimaksud.

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 9: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

Marilah kita bandingkan Pembukaan UUD 1945 dengan Preamble Konstitusi Amerika Serikat. Ada baiknya bila kita fahami dahulu prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk itu marilah kita cermati rumusan Pembukaan UUD 1945 dimaksud.

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya;

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi  dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yangberkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berasab,  Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwa-kilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan srosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pembukaan UUD :

1.  Sumber KekuasaanDi alinea ketiga disebutkan bahwa “pernyataan kemerdekaan bangsa

Indonesia itu atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,” yang bermakna bahwa kemerdekaan yang dinyatakan oleh bangsa Indonesia itu semata-mata karena mendapat rahmat dan ridho Allah Yang Maha Kuasa. Suatu pengakuan adanya suatu kekuasaan di atas kekuasaan manusia yang mengatur segala hal yang terjadi di alam semesta ini. Dengan kata lain bahwa kekuasaan yang diperoleh rakyat Indonesia dalam menyatakan kemerdekaan dan dalam mengatur kehidupan kenegaraan bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini ditegaskan lebih lanjut dalam dasar negara sila yang pertamaKetuhanan Yang Maha Esa.

Page 10: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

Namun di sisi lain, pada alinea ke-empat disebutkan bahwa “Negara Republik Indonesia tersusun dalam bentuk kedaulatan rakyat,” yang berarti bahwa sumber kekuasaan juga terletak di tangan rakyat. Hal ini ditegaskan lebih lanjut dalam Bab I, pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Kedaulatan adalah di tangan rakyat, . . . “

Dari frase-frase terbut di atas jelas bahwa sumber kekuasaan untuk mengatur kehidupan kenegaraan dan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa dan Rakyat. Terdapat dua sumber kekuasaan yang diametral.

Perlu adanya suatu pola sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang bersumber dari dua sumber kekuasaan tersebut. Perlu pemikiran baru bagaimana meng-integrasikan dua sumber kekuasaan tersebut sehingga tidak terjadi kontroversi.

2.     Hak Asasi Manusia

Dalam Pembukaan UUD 1945, pernyataan mengenai hak asasi manusia tidak terumuskan secara eksplisit. Namun bila kita cermati dengan seksama akan nampak bahwa dalam Pembukaan UUD 1945 memuat begitu banyak frase yang berisi muatan hak asasi manusia. Berikut disampaikan beberapa rumusan yang menggambarkan tentang kepedulian para founding fathers tentang hak asasi manusia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

Kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat dan bangsa Indonesia adalah untuk “menciptakan kehidupan kebangsaan yangbebas,”salah satu hak asasi manusia yang selalu didambakan, dan dituntut oleh setiap manusia.

Kemerdekaan Negara Indonesia berciri merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, merupakan gambaran tentang negara yang menjunjung hak asasi manusia. Hak kebebasan danmengejar kebahagiaan diakui di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keseluruhan alinea kesatu Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu pernyataan tentang hak asasi manusia, yakni kebebasandan kesetaraan. Kemerdekaan, perikemanusiaan dan perikeadilan merupakan realisasi hak kebebasan dan kesetaraan.

Sementara pasal 27, 28, 29, 30dan 31 dalam batang tubuh UUD 1945 adalah pasal-pasal yang merupakan penjabaran hak asasi manusia.

Dari frase-frase yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, dan beberapa pasal dalam UUD 1945 telah memuat ketentuan mengenai hak asasi manusia. Tidak benar bila UUD 1945 yang asli tidak

Page 11: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

mengakomodasi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi setelah diadakan perubahan UUD.

3.  Sistem Demokrasi

Sistem pemerintahan bagi bangsa Indonesia terdapat dalam dalam alinea ke-empat  yang menyatakan:” maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepadaKetuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berasab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan srosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Frase ini menggambarkan sistem pemerintahan demokrasi.

Istilah kedaulatan rakyat atau kerakyatan adalah identik dengan demokrasi. Namun dalam penerapan demokrasi disesuaikan dengan adat budaya yang berkembang di Negara Indonesia. Sumber kekuasaan dalam berdemokrasi adalah dari Tuhan Yang Maha Esa sekaligus dari rakyat. Dalam menemukan sistem demokrasi di Indonesia pernah berkembang yang disebut “demokrasi terpimpin,” suatu ketika “demokrasi Pancasila,” ketika lain  berorientrasi pada faham liberalisme.

4.  Faham Kebersamaan, Kegotong-royongan

Dalam Pembukaan UUD 1945 tidak diketemukan istilah individu atau orang, berbeda dengan konstitusi Amerika Serikat, bahwa konstitusinya adalah untuk mengabdi pada kepentingan individu. Begitu banyak istilahbangsa diungkap dalam Pembukaan UUD 1945. Nampak dengan jelas bahwa maksud didirikannya Negara Republik Indonesia yang utama adalah untuk melayani kepentingan bangsa dan kepentingan bersama. Hal ini dapat ditemukan dalam frase sebagai berikut:

Misi Negara di antaranya  adalah “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” bukan untuk melindungi masing-masing individu. Namun dengan rumusan tersebut tidak berarti bahwa kepentingan individu diabaikan.

Yang ingin diwujudkan dengan berdirinya Negara Indonesia adalah ;”suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indnesia.” Sekali lagi dalam rumusan tersebut tidak tersirat dan tersurat kepentingan pribadi yang ditonjolkan, tetapi keseluruhan rakyat Indonesia.

Page 12: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

Dari uraian yang disampaikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembukaan UUD 1945 dan beberapa pasalnya mengandung prinsip-prinsip yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

Mendudukkan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, wajib bersyukur atas segala rahmat dan karuniaNya. Sehingga merupakan hal yang benar apabila manusia berterima kasih atas kasih sayangNya, tunduk pada segala perintahNya dan mengagungkan akan kebesaranNya.

Manusia memandang manusia yang lain dalam kesetaraan dan didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya sebagai ciptaan Tuhan. Manusia diakui akan hak-haknya, diakui perbe-daannya, namun diperlakukan dalam koridor hakikat yang sama. Keanekaragaman individu ditempatkan dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika. Pengakuan  keanekaragaman adalah untuk merealisasikan amanah Tuhan Yang Maha Esa, yakni untuk menciptakan kebaikan, kelestarian dan keharmonian dunia.

Manusia yang menempati puluhan ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dan dari pulau Miangas sampai pulau Rote membentuk suatu kesatuan geographical politics, memiliki sejarah hidup yang sama, sehingga terbentuk karakter yang sama, memiliki cita-cita yang sama, merupakan suatu bangsa yang disebut Indonesia yang memiliki jatidiri sebagai pembeda dengan bangsa yang lain. Jatidiri tersebut tiada lain adalah Pancasila yang menjadi acuan bagi warga-bangsa dalam bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi berbagai tantangan dalam berbangsa dan bernegara.

Bangsa Indonesia dalam mencari pemecahan masalah yang dihadapi bersama, memilih cara yang disebut “musyawarah untuk mencapai mufakat,” suatu cara menghormati kedaulatan setiap unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama. Hal ini yang merupakan dambaan bagi setiap manusia dalam hidup bersama.

Manusia dalam kehidupan bersama bercita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan. Bagi bangsa Indonesia cita-cita tersebut adalah kesejahteraan bersama, kemakmuran bersama. Tiada akan ada artinya terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran pribadi tanpa terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Apabila prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila ini

diterapkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa  dan

bernegara sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan, maka akan tercipta

Page 13: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

suasana kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang, sehingga akan terasa

suasana nyaman, nikmat dan adil.

Selaras atau harmoni menggambarkan suatu situasi yang tertib,

teratur, damai, tenteram dan sejahtera bahagia. Hal ini disebabkan oleh

karena masing-masing unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama

memahami dengan sungguh-sungguh kedudukan, hak dan kewajiban serta

perannya dalam kehidupan bersama sesuai dengan kodrat dan sifat alami

yang dikaruniakan oleh Tuhan. Apa yang dikerjakan tiada lain adalah

semata-mata demi kemaslahatan ummat manusia dan alam semesta. Situasi

semacam ini yang akan mengantar manusia dalam situasi kenikmatan

duniawi dan ukhrowi.

Page 14: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

III. KETAHANAN NASIONAL

PENDAHULUAN U U D 45 dalam Pembukaannya alinea a l i n e a 4

menyatakan “……untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan……..”

PASAL 30 UUD 45 Tiap-tiap Warga Negara Berhak Dan Wajib Ikut Serta

Dalam Usaha Pertahanan Dan Keamanan Negara,- Usaha Pertahanan Dan

Keamanan Negara Dilaksanakan Melalui Sistem Pertahanan Dan

Keamanan Rakyat Semesta Oleh Tni Dan Polri Sebagai Kekuatan Utama,

Dan Rakyat Sebagai Kekuatan Pendukung,- (3) TNI TERDIRI ATAS AD,

AL dan AU Sebagai ALAT NEGARA BERTUGAS

MEMPERTAHANKAN, MELINDUNGI DAN MEMELIHARA

KEUTUHAN DAN KEDAULATAN NEGARA , (4) KEPOLISIAN

NEGARA RI SEBAGAI ALAT NEGARA YANG MENJAGA

KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT BERTUGAS

MELINDUNGI, MENGAYOMI, MELAYANI MASYARAKAT, SERTA

MENGEKKAN HUKUM (5) Susunan Dan Kedudukan Tni, Polri,

Hubungan Kewenangan Tni Dan Polri, Syarat-syarat Keikutsertaan Warga

Negara Dalam Usaha Perthanan Dan Keamanan Negara , Serta Hal-hal

Yang Terkait Dengan Pertahanan Dan Keamanan Diatur Dengan Undang-

undang

KETAHANAN NASIONAL KETAHANAN NASIONAL

MERUPAKAN KONDISI DINAMIK SUATU BANGSA YANG BERISI

KEULETAN DAN KETANGGUHAN YANG ENGANDUNG

KEMPUAN MENGEMBNAGKAN KEKUATAN NASIONAL DALAM

MENGHADAPI ANCAMAN, GANGGUAN, HAMBATAN DAN

TANTANGAN BAIK INTERNAL MAUPUN EXTERNAL, SECARA

LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG MEMBAHAYAKAN

INTEGRITAS, IDENTITAS, KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA

Page 15: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

DAN NEGARA SERTA PERJUANGAN MENCAPAI TUJUAN

NASIONALNYA. HAL INI MERUPAKAN DOKTRIN NASIONAL

GUNA MENJAMIN SATUNYA POLA PIKIR, POLA TINDAK DAN

CARA KERJA BANGSA INDONESIA,-

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI POLA PIKIR, POLA DASAR

DAN SEBAGAI. METODE Sebagai Pola Pikir; Ketahanan Nasional

merupakan suatu langkah awal yang mempersatupadukan usaha bersama

bangsa yang bersifat intersek-toral dan multifisipliner Sebagai. Pola dasar:

Ketahanan Nasional merupa-kan arah pedoman dalam setiap rancangan

pembangunan , Sebagai. Metode; Ketahanan Nasional Negara Indonesia

menggunakan metode komprehensif integral (menyeluruh dan terpadu),

yaitu metode yang berdasarkan Astagratra sebagai pengejawan tahan P. Sila

dan Uud 45, yang melahirkan keuletan ketangguhan dan kemampuan

bangsa dan negara dalam pemertahankan esistensi atau kelangsungan hidup

Konsepsi Ketahanan Nasional Pendekatan Kemanusian melalui upaya

peningkatan kesejahteraan hidup dan penghidupannya, yang meliputi : a.

Aspek Alamiah; - Letak dan Kedudukan Geografis Negara - Keadaan dan

Kekayaan Alam (gatra SDA - Keadaan dan Kemampuan Pddk (gatra

demografi) b. Aspek Sosial kemasyarakatan; - Ideologi, - Politik, -

Ekonomi, - Sosbud dan - Hankam- Ag

HUBUNGAN ANTAR GATRA Antara Trigatra dan Pancagatra serta

antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat,

bersifat hubungan saling terkait, saling mengisi dan saling bergantungan

satu sama lain, sehingga Ketahanan Nasional merupakan suatu pengertian

keseluruhan secara utuh bagikan suatu badan yang tak boleh dipisahkan

Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan Konsepsi Ketahanan Nasional

menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan, yaitu; suatu

pendekatan Berdasarkan pemikiran dan tindakan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan rakyat, bangsa dan negara, hal ini dapat

disimpulkan bahwa konsepsi ketahanan Nasional pada hakikatnya

merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan

Page 16: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

keamanan Kesejahteraan dan keamanan merupakan dua hal yang hanya

dapat dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, dimana

Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan

sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan kesejahteraan terntentu

pula.

Sifat Ketahanan Nasional Manunggal Mawas ke dalam Kewibawaan

Dinamis Tidak bersandar pada kekuasaan dan kekuatan Percara diri

Trigatra dan Pancagatra Trigatra, merupakan aspek alamiah yang meliputi;

Gatra geografis, gatra sumber daya alam/kekayaan alam, dan gatra

demografis Pancagatra, merupakan aspek sosial kehidupan nasional

Indonesia yang meliputi IPOLEKSOSBUDHANKAMAG

GATRA IDEOLOGI Merupakan seperangkat nilai dasar yang diyakini

kebenarannya dan digunakan sebagai dasar menata mesyarakat dalam

negara, yang terkandung konsep dasar tentang wujud kehidupan yang

dicita-citakan oleh suatu bangsa. Ketahanan Nasional do bodamg ideologi

adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembang-kan kekuatan

nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan,

hambatan dan tantangan, baik internal maupun external, yang

membahayakan kelang-sungan kehidupan ideologi bangsa dan negara.

Gatra Politik Ketahanan di bidang Politik Indonesia a. Politik dalam negeri

b. Politik luar negeri 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi a.

Kepemimpinan Nasional b. Pelaksanaan Pemilu

Gatra Ekonomi Ketahanan di bidang Ekonomi, ekonomi dapat diartikan

sebagai segala kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor

produksi, yakni tanah, sumber alam, tenaga kerja, modal dan teknologi

guna memproduksi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat, Faktor-

faktor yang mempengaruhi; SDA, tenaga kerja, dan faktor modal usaha,

Gatra Sosial Budaya Istilah sosbud menunjuk pada dua segi utama

kehidupan bersama manusia, yaitu segi kemasya-rakatan dimana manusia

demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerja sama dengan sesama

Page 17: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

manusia dan segi kebudayaan yang merupakan keseluruha cara hidup, yang

manifestasinya nampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang

terlembagakan

Ketahanan di bidang Sosial Budaya Kehidupan sosial budaya bangsa dan

negara Indonesia adalah kehidupan yang menyangkut aspek

kemasyarakatan dan kebudayaan yang dijiwai oleh falsafah dasar Pancasila,

Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor agama dan tradisi-

tradisi adat, serta Pendidikan masyarakat.

Gatra Pertahanan Keamanan Pertahanan keammanan adalah upaya rakyat

semesta dengan ABRI sebagai inti-nya dan merupakan salah satu fungsi

utama pemerintah dan Negara RI dalam rangka menegakkan ketahanan

nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan Negara.

Ketahanan di bidang pertahanan Keamanan Adalah kondisi dinamik

bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengembangkan keku atan nasional dalam menghadapi dan

mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan internal

maupun external yang mem bahayakan pertahanan dan keamanan bangsa

dan negara. 2. Faktor-faktor yang memperngaruhi Geografi Kondisi

Internasional Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Hubungan Ketahanan Nasional dan Pembangunan Nasional Berhasilnya

pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Selanjut

nya ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong lagi

pembangunan nasional secara luas dan merata. Konsepsi Ketahanan

Nasional dalam rangka pembangunan nasional berfungsi sebaga pola dasar

pembangunan nasional pada hakekatnya adalah arah pembangunan secara

terus menerus. Pembangunan nasional dalam konsepsi ketahanan nasional

pada hakikatnya merupakan pengaturan dan penyeleng-garaan hubungan

interaksi dan interdepedensiyang se-imbang dan serasi antara gatra menuju

sasaran yang diinginkan

Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri,

kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang

Page 18: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya,

berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena itu manusia

berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama,

Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam. Untuk

mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya, manusia perlu

mengadakan hubungan - hubungan, antara lain :

- Hubungan manusia dengan Tuhannya, yang kemudian melahirkan

agama.

- Hubungan manusia dengan cita-cita yang kemudian melahirkan

ideologi.

- Hubungan manusia dengan kekuatan atau kekuasaan yang kemudian

melahirkan politik.

- Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan yang kemudian

melahirkan ekonomi.

- Hubungan manusia dengan manusia yang kemudian melahirkan

sosial.

- Hubungan manusia dengan keindahan yang kemudian melahirkan

kesenian atau dalam arti sempit dinamakan budaya.

- Hubungan manusia dengan pemanfaatan fenomena alam yang

kemudian melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

- Hubungan manusia dengan rasa aman yang kemudian melahirkan

pertahanan keamanan.

Dan diantara kesemuanya kita membutuhkan hukum yang benar

untuk mempertahankan hubungan-hubungan tersebut.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan

ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa

Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari

agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan

separatis.

Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis,

sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan

Page 19: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh

antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung

memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga

dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi

NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga

berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan

dari manapun datangnya.

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena

sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu

berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu

kondisi yang siap dihadapi.

Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang

terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan

bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari

dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang

mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup

bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan

nasional.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi

pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek

kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan

Wasantara.

Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan

mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran

yang adil dan merata rohani dan jasmani.

Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-

nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.Contoh

Page 20: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka

karma) :

1. Ancaman di dalam negeriContohnya adalah pemberontakan dan

subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.

2. Ancaman dari luar negeriContohnya adalah infiltrasi, subversi dan

intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi

dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

Agar kita lebih memahami apa yang dimaksud dengan Ketahanan itu

sendiri, maka yang merupakan Ciri – Ciri Ketahanan Nasional adalah

merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang.

Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan

kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan

mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang

dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional

tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah

(trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima

aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan.

Berpedoman pada wawasan nasional, Wawasan nusantara merupakan

cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan

Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga

merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan

kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai

wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

Sedangkan untuk Sifat – Sifat Ketahanan Nasional Indonesia sendiri

antara lain:

Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan

kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung

prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas,

dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk

Page 21: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan

global.

Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat

meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa

dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan

hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa

berubah. Oleh sebab itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus

senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan

untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang

diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan

selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat

manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan

diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu

negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula

kewibawaannya.

Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak

mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan

kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan

kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan

moral dan kepribadian bangsa.

Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)

kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek

relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-

aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit

dipantau karena sangan komplek.Konsepsi ketahanan nasional akan

menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:

1. Aspek alamiah (Statis)

Page 22: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

a. Geografi

b. Kependudukan

c. Sumber kekayaan alam

2. Aspek sosial (Dinamis)

▪ Ideologi

▪ Politik

▪ Ekonomi

▪ Sosial budaya

▪ Ketahanan keamanan

PENGARUH ASPEK IDEOLOGI juga masih tentu ada disini dan

sangat berpengaruh. Ideologi merupakan suatu sistem nilai yang merupakan

kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.Dalam Ideologi terkandung

konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan

ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat

memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.

Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan

pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

Ideologi-ideologi yang ada di dunia antara lain:

1. Liberalisme(Individualisme)

Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas

kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial).

Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak

lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa

terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme

mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi

yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes,

John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski

2. Komunisme(ClassTheory)

Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas

lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu

kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut

Page 23: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut

kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:

1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan

tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.

3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.

4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa

pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.

3. Paham Agama

Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual

religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.

Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.

Di Indonesia kita menggunakan IDEOLOGI PANCASILA yang

merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar

budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan

utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua

nilai yang terkandung didalamnya.Ketahanan ideologi diartikan sebagai

kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan

dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta

gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka

menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara

Indonesia.Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang

berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai

ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan

berlanjut.Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan

sebagai berikut:

• Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.

• Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan

diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan

kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Page 24: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

• Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan

ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk

menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

• Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh

masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.

• Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual

untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme

• Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan

cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain

Pertahanan Keamanan Indonesia mengandung perngertian

kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem

ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan

negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.

Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,

mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan

masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan

terkoordinasi.

Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional

merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan

TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan

negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.

Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal

bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang

mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan

negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-

hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan

menangkal segala bentuk ancaman.Postur kekuatan pertahanan keamanan

mencakup:

• Struktur kekuatan

• Tingkat kemampuan

• Gelar kekuatan

Page 25: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui

empat pendekatan :

1. Ancaman

2. Misi

3. Kewilayahan

4. Politik

Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan

menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi

ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.

TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan

apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman

yang meningkat ke keadaan darurat.

Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah

laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh

karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan

perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan

secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.

Kekuatan Pertahanan bangsa Indonesia adalah Angkatan Darat,

Aangkatan Laur, Aangkatan Udara. Dan unsur utama Keamanan adalah

Polri.

Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup

kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-

alasan:

• Menegakkan HAM

• Demokrasi

• Penegakan hukum

• Lingkungan hidup

Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur

kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang

membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu

Page 26: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing

armed forces):

1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih)

sebagai fungsi perlawanan rakyat.

2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM,

KAMRA, LINMAS

3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan pra

sarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.

Semua hal pertahanan baik wilayah ataupun nasional bersangkutan

dengan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Terhadap Bela

Negara.Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai

rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama

satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung

tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu

berbagai permasalahan di kemudian hari.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia:

- Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.

- Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak.

- Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum

dan di dalam pemerintahan.

- Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan

menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang

dipercayai.

- Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

- Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara

kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.

- Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan

berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan

tulisan sesuai undang- undang yang berlaku.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia:

Page 27: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

- Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta

dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara Indonesia

dari serangan musuh.

- Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah

ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

- Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar

negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan

dengan sebaik-baiknya.

- Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap

segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.

- Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk

membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke

arah yang lebih baik.

Seperti yang kita ketahui di Indonesia saat ini sedang terjadi

banayk penyimpangan di bidang hukum, baik itu dalam hal politik seperti

korupsi atau dalam bidang yang lainnya. Kesamaan semua orang di mata

hukum yang dulu kelihatannya sangat di junjung tinggi, saat ini pun

mengalami pergeseran menjadi kesenjangan di mata hukum di mana orang-

orang yang tidak mampu menjadi korbannya. Uang menjadi tolak ukur hukum

saat ini, contohnya ada anak yang mencuri sandal jelek saja di hukum selama

5tahun, namun para koruptor dibiarkan merajalela, hal inilah yang menjadikan

hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum di Negara ini.

Keinginan masyarakat dan kaum muda untuk berpartisipasi kadang

ditunjukkan dengan maraknya demonstrasi yang terjadi, namun keinginan

menyampaikan inspirasi-inspirasi secara langsung ini pun akhirnya

menimbulkan masalah karena oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab

yang akhirnya memicu hal-hal yang anarkis.

Kasus terbaru yang terjadi di Halmahera Maluku Utara terjadi

selisih paham antara warga dan aparat hukum tentang masalah pembangunan

markas brimob. Dari hal ini terlihat bahkan aparat hukum yang seharusnya

melindungi dan mendahulukan kepentingan rakyat namun justru kurang

Page 28: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

bijaksana dalam memberikan pengertian kepada masyarakat terkait hak dan

keajiban, yang dalam hal ini adalah sengketa tanah.

Jadi kita harus menjunjung tinggi hukum yang ada di Negara

Indonesia yang tercinta ini, namun kita harus tetap berfikir logis, rasional, dan

menghormati hak-hak asasi orang lain, sebelum menyampaikan aspirasi kita,

agar tercipta kondisi yang damai,sentosa, dan keadaan merdeka yang

sesungguhnya.

Page 29: Avnita Hubungan Antara Wawasan Kebangsaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, Dan Ketahanan Nasional

DAFTAR PUSTAKA

------------------ 2000: Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural, Filosofis dan Konstitusional), edisi II, Malang Laboratorium Pancasila.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta

http://gs-renungan.blogspot.com/2008/07/mencerahkan-wawasan-kebangsaan.html [diakses pada tanggal 5 Mei 2012]

http://www.slideshare.net/alfarish/ketahanan-nasional-7443615 [diakses pada

tanggal 5 Mei 2012]

http://www.slideshare.net/imp0et/ketahanan-nasional [diakses pada tanggal 5 Mei

2012]

Mohammad Noor Syam 2007: Penjabaran Fislafat Pancasila dalam Filsafat Hukum (sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional), disertasi edisi III, Malang, Laboratorium Pancasila.

Notonagoro, 1984: Pancasila Dasar Filsafat Negara, Jakarta, PT Bina Aksara, cetakan ke-6.