aum resum

41
Jenis-Jenis Pengukuran Jenis-Jenis Pengukuran A. Tujuan Pengukuran BK Tujuan pengukuran BK khususnya dalam layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah diantaranya : 1. Membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri; yaitu agar siswa mengerti kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya sehingga siswa dapat merencanakan masa depan nya secara realistis. 2. Membantu ornag tua untuk mengenal anaknya. 3. Membantu guru dalam merencanakan dan mengelola pengajaran.Antara lain guru dapat menetapakn bagaimana cara menyajikan pelajaran, bagaimana cara mengelompokkan siswa, mengenal siswa yang memerlukan bantuan dan sebagainya. B. Fungsi Pengukuran BK Hasil-hasil yang diperoleh dalam pengukuran BK berfugsi sebagai dasar dalam mengambil keputusan. 1. Fungsi seleksi, yaitu untuk memutuskan individu – indivdu yang akan di pilih. Misalnya tes untuk masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi untuk suatu jabatan tertentu. Berdasarkan hasil penukuran psikologi yang telah dilakukan pimpinan lembaga 1

Upload: dahlia-tambajong

Post on 11-Aug-2015

637 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: AUM Resum

Jenis-Jenis PengukuranJenis-Jenis Pengukuran

A. Tujuan Pengukuran BK

Tujuan pengukuran BK khususnya dalam layanan Bimbingan dan Konseling

di sekolah diantaranya :

1. Membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri; yaitu agar siswa mengerti

kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya sehingga siswa dapat

merencanakan masa depan nya secara realistis.

2. Membantu ornag tua untuk mengenal anaknya.

3. Membantu guru dalam merencanakan dan mengelola pengajaran.Antara lain

guru dapat menetapakn bagaimana cara menyajikan pelajaran, bagaimana cara

mengelompokkan siswa, mengenal siswa yang memerlukan bantuan dan

sebagainya.

B. Fungsi Pengukuran BK

Hasil-hasil yang diperoleh dalam pengukuran BK berfugsi sebagai dasar

dalam mengambil keputusan.

1. Fungsi seleksi, yaitu untuk memutuskan individu –indivdu yang akan di pilih.

Misalnya tes untuk masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi untuk

suatu jabatan tertentu. Berdasarkan hasil penukuran psikologi yang telah

dilakukan pimpinan lembaga dapat memutuskan calon-calon pelamar yang

diterima dan ditolak.

2. Fungsi klasifikasi, yaitu mengelompokkan individu dalam kelompok yang

sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah yang

sama sehingga dapat diberikan bantuan yang sesuai masalahnya.

3. Fungsi deskripsi, yaitu menyuguhkan hasil pengukuran BK yang telah

dilakukan tanpa klasifikasi tertentu. Misalnya melaporkan profil minat

seseorang yang telah di tes dengan tes minat.

1

Page 2: AUM Resum

4. Mengevaluasi suatu treatment, yaitu untuk mengetahui apakah suatu tindakan

tertentu yang telah dilakukan terhadap seseoarang atau sekelompok individu

yang telah mencapai hasil atau belum. Misalnya seseorang siswa yang

mengalami kesulitan belajar diberikan remedial. Setelah pemberian remedial

tersebut lalu di tes untuk mengetahui apakah remedial yang diberikan sudah

berhasil atau belum.

5. Menguji suatu hipotesis, yaitu untuk mengetahui apakah hipotesis yang

dikemukakan itu betul atau salah. Misalnya seorang peneliti mengemukakan

hipotesis sebagai berikut : makin terang lampu yang di gunakan untuk belajar

akan semakin baik prestasi belajar yang akan dicapai. Untuk mencapai betu

tidaknya hipotesisyang dikemukan itu dapat di lakukan eksperimen. Da pada

akhir eksperimen di lakukan tes.

C. Jenis Dan Tingkatan Pengukuran

1. Jenis Pengukuran

Dari segi sasaran pengukuran, pengukuran dapat dibedakan atas:

a. Pengukuran alamiah, yaitu pengukuran yang ditujukan pada sasaran objek

alam benda.

b. Pengukuran sosial, yaitu pengukuran yang ditujukan pada sasaran objek

struktur dan kehidupan sosial.

c. Pengukuran psikologis, yaitu pengukuran dengan memfokuskan sasaran

obyek pada tingkah laku sebagai cerminan daripada keadaan psikis

seseorang atau individu.

Dari segi sifat objek pengukuran, dapat dibedakan atas:

a. Pengukuran kualitas, yaitu pengukuran yang ditujukan pada segi mutu

atau kualitas objek pengukuran.

b. Pengukuran kuantitas, yaitu pengukuran yang menitik beratkan pada segi

jumlah/volume atau kuantita dari objek pengukuran.

2. Tingkatan Pengukuran

2

Page 3: AUM Resum

Empat tingakatan pengukuran;

a. Pengukuran nominal (skala pengukuran nominal), yaitu pengukuran yang

menggunakan bilangan sebagai tanda kenal daripada suatu gejala atau

benda yang dilukiskan.

b. Skala pengukuran ordinal, yaitu pengukuran yang menggunakan angka-

angka/ bilangan sebagai petunjuk kepada adanya rank order dalam

susunan gejala atau benda.

c. Skala pengukuran interval, yaitu pengukuran dimana selain telah

dipenuhinya persyaratan sebagai perskalaan-perskalaan sebelumnya.

d. Skala pengukuran rasio, yaitu sebagai skala pengukuran di samping

memiliki sifat-sifat skala pengukuran yang dimiliki skala pengukuran

sebelumnya, memiliki ciri khusus yaitu terdapatnya titik mula mengukur

yang mutlak, yang dengan mudah sekali disepakati oleh semua orang yang

disimbolkan dengan tanda 0 (nol).

Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran

dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan,

disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam

bentuk  layanan konseling.

Insrtrumentasi merupakan bagian dari kegiatan pendukung dari bimbingan

konseling yang mana terdapat di dalamnya instrument tes dan non tes...

a. Instrumen Tes

Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor

dalam :

1. Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai

masalah pada individu yang di tes, seperti masalah penyesuaian

dengan lingkungan, masalah prestasi atau hasil belajar, masalah

penempatan dan penyaluran;

2. Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu;

3

Page 4: AUM Resum

3. Mengenali individu (misalnya peserta didik) yang memiliki

kemampuan yang sangat tinggi dan sangat rendah yang memerlukan

bantuan khusus;

4. Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau

keterampilan seseorang individu dalam bidang tertentu.

Persyaratan instrumen  tes yang baik : Penyusunan tes dilakukan

melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes, penulisan tes dan analisis tes.

Perencanaan tes dilakukan dengan langkah-langkah :

1. Menetapkan tujuan tes

2. Menetapkan hasil belajar yang akan diukur

3. Mempersiapkan tabel spesifikasi

4. Menetapkan isi materi tes

5. Menetapkan butir tes

6. Menyiapkan norma aturan

7. Mempersiapkan kunci scoring

Berbagai hal yang diperoleh konselor dari hasil tes dipergunakan

konselor untuk menetapkan jenis layanan yang perlu diberikan kepada

individu yang dimaksudkan.

b. Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan,

wawancara, catatan anekdot, angket, sosiometri, inventoriyang dibakukan.

Agar diperoleh hasil yang terandalkan, pengamatan dan wawancara

dilakukan dengan mempergunakan pedoman pengamatan atau pedoman

wawancara. Catatan anekdot merupakan hasil pengamatan, khususnya

tentang tingkah laku yang tidak biasa atau khusus yang perlu mendapatkan

perhatian tersendiri. Angket dan daftar isian dipergunakan untuk 

mengungkapkan berbagai hal, biasanya tentang diri individu, oleh

individu sendiri. Sosiometri untuk melihat dan memberikan gambaran

tentang pola hubungan sosial di antara individu-individu dalam kelompok.

4

Page 5: AUM Resum

Dengan sosiometri akan dapat dilihat individu-individu yang populer,

yang membentuk klik atau kelompok-kelompok tertentu, dan mereka yang

terpencil (terisolasi). Sedangkan melalui inventori yang dibakukan akan

dapat diungkapkan berbagai hal yang biasanya merupakan pokok

pembahasan dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling secara

lebih luas, seperti pengungkapan jenis-jenis masalah yang dialami

individu, sikap dan kebiasaan belajar peserta didik.

5

Page 6: AUM Resum

Alat Ungkap Masalah (AUM)Alat Ungkap Masalah (AUM)

 AUM Umum adalah sebuah instrumen standar yang dikembangkan oleh

Prayitno, dkk. yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan

masalah-masalah yang dihadapi klien. Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk

mengungkap sepuluh bidang masalah yang mungkin dihadapi klien.

AUM UMUM merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengungkap

masalah-masalah siswa, mahasiswa, dan masyarakat secara menyeluruh

mengungkapkan masalah-masalah umum Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk

mengungkap sepuluh bidang masalah yang mungkin dihadapi klien. Kesepuluh

bidang masalah tersebut adalah:

a. Jasmani dan Kesehatan (JDK), yang terdiri dari dua puluh lima item.

b. Diri Pribadi (DPI) yang terdiri dari dua puluh item.

c. Hubungan Sosial (HSO) yang terdiri dari lima belas item.

d. Ekonomi dan Keuangan (EDK) yang terdiri dari lima belas item.

e. Karir dan Pekerjaan (KDP) yang terdiri dari lima belas item.

f. Pendidikan dan Pelajaran (PDP) yang terdiri dari lima puluh lima item.

g. Agama, Nilai, dan Moral (ANM) yang terdiri dari tiga puluh item.

h. Hubungan Muda-Mudi (HMM) yang terdiri dari lima belas item.

i. Keadaan dan Hubungan dalam Keluargha (KHK) yang terdiri dari dua puluh lima

item.

j. Waktu Senggang (WSG) yang terdiri dari sepuluh item.

k. Jumlah keseluruhan item dari AUM Umum ini adalah sebanyak dua ratus dua puluh

lima item.Aplikasi AUM Umum ini, maka didapatlah data berdasarkan dua format

pengolahan, yaitu:

a. Rekapitulasi dan hasil pengolahan format kelompok

b. Masalah-masalah yang banyak dialami siswa dalam AUM Umum

c. Interpretasi hasil pengolahan AUM Umum

6

Page 7: AUM Resum

SosiometriSosiometri

Sosiometri adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola

dan struktur hubungan antara individu-individu dalam kelompok. Metode ini

mula-mula dikembangkan oleh Moreno an Jenning. Metode ini didasarkan atas

postulat-postulat bahwa kelompok mempunyai struktur yang terdiri dari

hubungan-hubungan interpersonal yang kompleks. Hubungan-hubungan ini dapat

diukur secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Posisi tiap-tiap individu dalam

struktur kelompoknya dan hubungannya yang wajar dengan individu yang lain

dapat diukur dengan metode ini. ( Wayan Nur Kencana, 1993 )

Sosiometri adalah suatu metode pengumpulan serta analisis data mengenai

pilihan, komunikasi, dan pola interaksi antar-individu dalam kelompok. Dapat

dikatakan bahwa sosiometri adalah kajian dan pengukuran pilihan sosial.

Sosiometri disebut pula sebagai sarana untuk mengkaji “tarikan” (attraction) dan

tolakan (repulsion) anggota-anggota suatu kelompok. ( Hotman M. Siahaan,

2005).

Seseorang diminta untuk memilih satu orang lain atau lebih berdasarkan

criteria yang tlah disediakan oleh peneliti: “Denan siapakah anda bekerja?”

“Dengan sispakah anda bermain?” Kemudian orang itu membuat pilihan-satu,

dua, tiga pilihan atau lebih-diantara anggota kelompok (biasanya) atau anggota-

anggota kelompok lain.

Pilihan sosiometri hendaknya dipahami secara agak lebih luas. Ia tidak

hanya berarti pilihan “antara orang-orang”, melainkan dapat pula “pilihan

kelompok-kelompok minoritas”. Pilihan-pilihan tersebut tergantung pada

instruksi serta pelayanan yang diberikan kepada individu.

Metode sosiometri memegang peranan yang penting dalam pengukuran

hubungan sosial. Dengan sendirinya, setiap hubungan antara individu dengan

7

Page 8: AUM Resum

individu lainnya, kita batasi dalam hubungan tertentu seperti hubungan dalam

kelas atau dalam kelompok-kelompok kegiatan lainnya.

Manfaat Sosiometri

Kegunaan dari sosiometri secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya.

2. Memperbaiki penyesuaian hubungan sosial siswa secara individual.

3. Mempelajari akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial

di kalangan siswa.

4. Mempelajari mutu kepemimpinan dalam stuasi yang bermacam-macam.

5. Menemukan norma-norma pergaulan antarsiswa yang diinginkan dalam

kelompok / kelas bersangkutan.

8

Page 9: AUM Resum

Alat Inventori SikapAlat Inventori Sikap

Inventory (inventaris, im’entarisasi) adalah suatu alat untuk menaksir dan

menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu, dan seterusnya

biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab (Chaplin,

2004: 260). 

Dan pengertian ini bisa diidentifikasi bahwa inventory pada dasarnya:

a. Suatu alat untuk rnenaksir dan menilai

b. Yang ditaksir dan dinilai adalah ada atau tidak adanya tingkah laku,

minal, sikap tertentu, dan seterusnya

c. Alat yang disebut inventory ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus

dijawab responden.

d. Jawaban responden yang diperoleh pengumpul data selanjutnya

digunakan untuk menaksir dan rnenilai tingkah laku responden yang

bersangkutan.

Nurkancana (1993:71) memaparkan bahwa, metode inventori adalah

suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan

(statemen) tentangsifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dan daftar

pernyataan tersebut subjek/individu yang hendak kita kumpulkan datanya

diminta untuk memllih mana-mana pemyataan yang cocok dengan dirinya.

Setiap pernyataan yang cocok dengan dirinya diisi tanda check atau tanda-

tanda lain yang ditetapkan. Sedangkan pernyataan-pernyataan yang tidak

cocok dengan dirinya tidak diisi apa-apa. Pengertian tersebut diatas dapat kita

kemukakan dalam beberapa pokok pikiran, yaitu:

a. Inventori merupakan suatu metode pengumpulan data yang berupa suatu

pernyataan (statemen, beda denganpertanyaan).

b. Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu

dan sejenisnya.

9

Page 10: AUM Resum

c. Subjek/individu atau responden supaya memilih pernyataan yang cocok

dengan dirinya dengan cara memberi tanda tertentu, misalnya tanda cek

(v), silang (x), lingkaran (0) dan tanda lain yang ditetapkan oleh

pengumpul data.

d. Sementara itu pernyataan yang tidak cocok tidak perlu dijawab atau

dilewati. Pada inventori tertentu dimana ada petunjuk bahwa setiap nomor

pernyataan hams dijawab, maka responden harus menjawab pernyataan

tersebut. Model inventori semacam ini biasanya dalam setiap nomor ada

dua atau lebih pernyataan.  

e. Berdasarkan jawaban responden, pengumpul data membuat suatu profil

atau simpulan tentang responden yang bersangkutan.

Sementara itu Munandir (2005: 63) menyatakan bahwa, layanan

inventori berupa kegiatan pengumpulan data pribadi siswa melalui berbagai

teknik, termasuk dalam tugas pelayanan ini adalah membantu siswa/klien

memahami arti data hasil tes yang diambilnya dan menggunakannya dalam

konseling sebagai bahan pengambilan keputusan

Beberapa hal yang dapat kita kenali dalam pengertian di atas adalah

sebagal berikut:

a. Inventori merupakan kegiatan pengumpulan data pribadi siswa/klien

b. Teknik pengumpulan data dengan cara respondenng dan non-

respondenng

c. Data yang diperoleh digunakan untuk memaharni siswa/klien

d. Pemahaman atas din klien terutama oleh siswalklien yang bersangkutan,

yaitu ia mampu memahami arti data yang diperoleh dan kegiatan

inventori

e. Pemahaman terhadap arti data tersebut merupakan bahan pengambilan

keputusan dalam konseling.

Mengacu pada beberapa pengertian inventoni di atas, penulis

menyimpulkan bahwa inventori adalah metode untuk memahami individu

10

Page 11: AUM Resum

dengan cara memberikan sejumlah pernyataan yang harus dijawab/dipilih

responden sesuai dengan keadaan dirinya. Jawaban responden tersebut

selanjutnya ditafsirkan (dipahami) oleh pengumpul data tentang keadaan

responden, dan responden memahami keadaan dirinya sendiri.

Metode inventori mempunyai persamaan dengan metode kuesioner,

yaitu keduanya menggunakan instrumen yang berupa suatu daftar.

Perbedaannya ialah, kuesioner instrumennya berupa daftar pertanyaan yang

harus dijawab oleh subjek/ responden, sedangkan pada inventori instrumennya

berupa daftar pemyataan yang hams dipilih oleh subjek/responden sesuai

dengan keadaan dirinya.

Inventoni merupakan suatu metode yang tergolong metode laporan

diri (self reportatau deskripsi din self descriptive). Dalam metode laporan diri

atau deskripsi diri ini individu melaporkan keadaan dirinya budasarkan 

pernyaraan atau perintah yang diberikan kepadanya.

11

Page 12: AUM Resum

Alat Inventori MinatAlat Inventori Minat

Minat merupakan faktor dari dalam diri individu yang menunjukan

pada typical performance dalam konteks pekerjaan,tampilan ini mengacu pada

senang atau tidak senang mengacu pada individu pada suatu bidang pekerjaan.

Seseorang akan menjadi berhasil apabila dia memiliki kemampuan yang

disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.

Tes minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk mengukur

dan menganalisis minat seseorang.

Setiap orang memiliki kemampuan serta potensi yang unik dan berbea-

beda kedua hal tersebut merupakan beberapa factor penting yang dapat

meninjau kita dalam mencapai tujuan dan keberhasilan dalam kehidupan.

Namun ada kalanya kia sendiri bingung apa yang sebenarnya menjadi

potensi dan kemampuan kita yang menonjol,hal ini dapat diketahui dengan

melakukan tes minat atau bakat.

Tes ini bkanlah untuk menjawab letak kesalahan karena sesungguhnya

tidak ada orang yang salah. Semua orang adalah orang yang tepat termasuk

dirinya hanya saja banyak orang yang berada ditempat yang salah karena

minimnya pengetahuan mengenai diri mereka.

Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk pada

typical performance. Dalam konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada

senang atau tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang

akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai

dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.Tes

minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk mangukur dan

manganalisis minat seseorang.

Tes Minat dan Ketertarikan ini didasarkan dari kode Holland

mengenai 6 kategori dasar tipologi pribadi dan lingkungan.Kode tersebut

12

Page 13: AUM Resum

seringkali diistilahkan sebagai Akronim RIASEC:

Enam kategori dasar tersebut adalah:

a. Realistic; menyukai pekerjaan realistis seperti mekanik otomotif dan

diterangkan sebagai figur yang sedikit bersosialisasi, penurut, terbuka,

kurang fleksibel dan tekun.

b. Investigative; menyukai pekerjaan investigatif seperti peneliti biologi,

kimia, antropologi dll dengan figur yang bercirikan analitis, ingin tahu,

hati-hati, berpikir kompleks, ketepatan adalah penting dan tidak perlu

menonjolkan diri.

c. Artistic; menyukai pekerjaan seni seperti komposer, musikus, penulis,

aktor atau aktris dan dicirikan sebagai pribadi yang kompleks, emosional,

ekspresif, daya imaginasi tinggi, impulsif dan kurang dapat

berkonformitas.

d. Social; menyukai pekerjaan yang melibatkan sosialisasi seperti guru,

konselor, psikolog, public relation dan dicirikan sebagai pekerjasama,

empatik, bersahabat, mudah membantu, sabar dan bertanggung jawab

secara sosial.

e. Enterprising; menyukai pekerjaan kreatif, inovatif dan menghibur seperti

penjual, manajer, usahawan dan diterangkan sebagai petualang, ambisius,

dominan, energetik dan terbuka secara pribadi.

Pada dasarnya ahli psikologi sepakat bahwa minat dipandang

sebagaiaspek kognitif yang sama sekali berbeda dengan aspek kognitif.

Sebagaikonsekuensinya, untuk mengetahui minat seseorang digunakan

instrument (yangantara lain berupa tes) yang harus tidak mengungkap aspek

kognitif yang biasanyadisebut dengan kemampuan.

Hakikat dan kekuatan dari minat dan sikap seseorang merupakan aspek

penting kepribadian, karakterisitik ini secara material mempengaruhi prestasi,

pendidikan dan pekerjaan, hubungan antar pribadi, kesenangan yang

13

Page 14: AUM Resum

didapatkanseseorang dari aktivitas waktu luang, dan fase-fase utama lain dari

kehidupansehari-hari.

Studi tentang minat mendapat dorongan terkuat dari penaksiran

pendidikan dan karier. Meskipun lebih sedikit kadarnya pengembangan tes

dalamarea ini juga dirangsang oleh seleksi dan klasifikasi pekerjaan.Menurut

perspektif belajar sosial, minat sebagai hasil dari perbedaanreinforcement

untuk aktivitas yang dilakukan dengan memasangkan imitasi danmodeling

dari orang yang penting berpengaruh terhadap individu tersebut.Selain itu,

menurut peranan hereditas, terdapat minat yang sama antaraorang tua dan

anak, orang yang berjenis kelamin yang sama dibanding denganyang berjenis

kelamin yang berbeda.Akan tetapi, minat itu sendiri bisa berubah pada

seseorang meskipun telah dewasa.

Sejarah tes minat dimulai pada tahun 1921 dengan diterbitkannya tesminat

yang pertama, yakni carnegie Interest Inventory.Pada waktu buku tebalyang

sampai saat ini dipandang sebagai sumber informasi utama tes psikologi-

Mental measurement Yearbook -pertama kali diterbitkan tahun 1939, ternyata

didalamnya terdapat 15 macam tes minat.

Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong

untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek,

cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar

kepada obyek tersebut. Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan

rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut. Crow

and Crow berpendapat bahwa minat erat hubungannya dengan daya gerak

yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang,

benda atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh

kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan

sebab partisipasi dalam kegiatan itu.

Selain itu Crow and Crow mengemukakan juga bahwa minat erat

hubungannya dengan dorongan (drive), motif, dan reaksi emosional. Misalnya

14

Page 15: AUM Resum

minat terhadap riset ilmiah, mekanika, atau mengajar bisa timbul dari

tindakan atau dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahu

seseorang terhadap kegiatan tersebut.

Selanjutnya skinner juga berpendapat bahwa minat sebagai motif yang

menunjukkan arah perhatian individu terhadap obyek yang menarik atau

menyenangkannya, maka ia cenderung akan berusaha aktif dengan obyek

tersebut.

Adapun tanda-tanda bahwa seseorang telah sampai ke taraf ini antara lain

adalah: mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri, melakukan sesuatu

secara tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan

sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan atas

inisiatif sendiri.

Skinner mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran ada beberapa hal

yang dapat mempengaruhi minat belajar dan untuk dapat mempengaruhi

minat siswa maka seorang pendidik harus dapat mengubah proses belajar

yang membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggairahkan.

15

Page 16: AUM Resum

Tes IntelegensiTes Intelegensi

Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak

secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara

efektif.Suryabrata (1982), Intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang

bersifat umum dari individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-

situasi baru atau problem yang sedang dihadapi. dan  William Stern, intelegensi

ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan

menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern

berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan

turunan, pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi

seseorang. 

Intelegensi merupakan keahlian memecahkan masalah dan kemampuan

untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Secara

garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental

yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak

dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai

tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Intelegensi tecermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap

lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya. 

Sedangkan tes intelegensi itu sendiri antara lain;

1. Suatu pengukuran yang standar dan obyektif terhadap sampel perilaku.

2. Suatu kegiatan pengukuran atau penilaian melalui upaya yang sistematik

untuk mengungkap aspek-aspek psikologi tertentu dari individu.

3. Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang

pikiran, perasaan, persepsi dan perilaku seseorang guna membuat keputusan

penilaian tentang seseorang.

16

Page 17: AUM Resum

4. Tes untuk mengukur aspek individu secara psikis (tes dapat berbentuk tertulis,

visual, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur

fungsi kognitif dan emosional) tes dapat diaplikasikan kepada anak-anak

maupun dewasa.

5. Suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan tarap

kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan

menyesuaikan dirinya secara efektif.

Manfaat Tes Inteligensi bagi Layanan BK Tes intelegensi dapat

dipergunakan oleh berbagai pihak di sekolah antara lain; 

1. Sekolah, tes intelegensi dapat digunakan untuk menyaring calon siswa yang

akan diterima atau untuk menempatkan siswa pada jurusan tertentu, dan juga

mengidentifikasi siswa yang memiliki IQ di atas normal.

2. Guru, tes intelegensi dapat digunakan untuk mendiagnosa kesukaran pelajaran

dan mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan setara.

3. Konselor, tes intelegensi dapat digunakan untuk membuat diagnosa siswa,

untuk memprediksi hasil siswa dimasa yang akan datang, dan juga sebagai

media untuk mengawali proses konseling.

4. Siswa, tes intelegensi dapat digunakan untuk mengenali dan memahami

dirinya sendiri dengan lebih baik, dan mengetahui kemampuannya.

5. Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid

6. Membantu memahami sebab terjadinya masalah

7. Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga

yang rendah

Secara umum, tes intelegensi dapat  digunakan sebagai bahan diagnosa.

Hasil tes belum tentu perlu disampaikan dalam proses konseling, tetapi konselor

maupun konseli memerlukan gambaran yang menyeluruh dari diri seorang

17

Page 18: AUM Resum

konseli. Dengan menggunakan hasil tes intelegensi, konselor dapat melakukan

diagnosa terkait perkembangan konseli selama dan setelah proses konseling

berlangsung. Selain itu, hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai data

penunjang. Jika tes yang digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka

hasil tes intelegensi dapat digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh

dan diperlukan dalam kegiatan konseling. 

Teknik Pengelolahan AUM umum PTTeknik Pengelolahan AUM umum PT

Teknik Pengelolahan AUM PTSDL PTTeknik Pengelolahan AUM PTSDL PT

a. Komposisi

Dengan memperhatikan ruang lingkup dan kondisi kehidupan siswa pada

umumnya, maka AUM seri PTSDL Format 2 (selanjutnya disebut AUM PTSDL-2)

untuk siswa itu meliputi seumlah item yang memuat berbagai masalah yang mungkin

dialami oleh siswa yang semuanya itu dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu:

1. Prasyarat penguasaan materi pelajaran     (P)

2. Keterampilan belajar                              (T)

3. Sarana belajar                                      (S)

4. Diri Pribadi                                           (D)

5. Lingkungan belajar dan sosio-emosional    (L)

18

Page 19: AUM Resum

b. Kesahihan

Kesahihan AUM PTSDL-2 diperiksa dengan mencocokan jenis-jenis masalah yang

dikemukakan oleh siswa tanpa mempergunakan AUM PTSDL-2 (yaitu dengan

menuliskan masalah-masalah itu pada secarik kertas kosong) dengan masalah-

masalah siswa yang sama yang dinyatakan melalui AUM PTSDL-2. Prosedur

menuliskan jenis-jenis masalah pada kertas kosong dilakukan sebelum siswa yang

bersangkutan mengisi AUM PTSDL-2. Dengan cara tersebut, indeks kecocokan yang

diperoleh adalah 86,36%.

c. Keterandalan

Keterandalan AUM PTSDL-2 diperiksa melalui prosedur  ”tes-retest”. Dalam

prosedur ini, jarak pengadministrasian AUM PTSDL-2 yang pertama dan yang kedua

adalah antara 2-3 hari. Skor dan jenis-jenis masalah hasil pengadministrasian pertama

dan kedua untuk siswa yang sama dikorelasikan. 

Dengan prosedur demikian itu, tingkat keterandalan yang berupa indeks

korelasi skor hasil pengadministrasian  yang pertama dan kedua adalah 0,76.

Sedangkan tingkat kesesuaian masalah yang terungkap pada pengadministrasian

pertama dan kedua adalah 0,89. Angka-angka ini memperlihatkan tingkat

keterandalan AUM PTSDL-2.

d. Keefektifan

Keefektifan AUM PTSDL-2 dilihat dengan membandingkan jumlah masalah

yang dikemukakan siswa melalui cara non-AUM (yaitu dengan menuliskan masalah-

19

Page 20: AUM Resum

masalah yang dialami pada selembar kertas kosong) dengan masalah-masalah yang

terungkap melalui AUM PTSDL-2.

e. Variasi Masalah

Masalah-masalah siswa yang terungkapkan melalui AUM PTSDL-2 ternyata

sangat bervariasi. Dari masalah-masalah tersebut ada yang dialami oleh sejumlah

besar siswa, ada pula yang dialami oleh sejumlah kecil siswa saja.

f. Norma

Hasil dari pengadministrasian AUM PTSDL-2 terhadap sejumlah sampel dapat diolah

dan kemudian disusun untuk membentuk sebuah norma berkenaan dengan hasil

tersebut.

20

Page 21: AUM Resum

KesimpulanKesimpulan

Tujuan pengukuran BK khususnya dalam layanan Bimbingan dan Konseling di

sekolah diantaranya :

1. Membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri; yaitu agar siswa mengerti

kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya sehingga siswa dapat

merencanakan masa depan nya secara realistis.

2. Jenis Pengukuran

Dari segi sasaran pengukuran, pengukuran dapat dibedakan atas:

a. Pengukuran alamiah, yaitu pengukuran yang ditujukan pada sasaran objek

alam benda.

b. Pengukuran sosial, yaitu pengukuran yang ditujukan pada sasaran objek

struktur dan kehidupan sosial.

c. Pengukuran psikologis, yaitu pengukuran dengan memfokuskan sasaran

obyek pada tingkah laku sebagai cerminan daripada keadaan psikis

seseorang atau individu.

 AUM Umum adalah sebuah instrumen standar yang dikembangkan oleh

Prayitno, dkk. yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan

memperkirakan masalah-masalah yang dihadapi klien. Alat Ungkap Masalah ini

didesain untuk mengungkap sepuluh bidang masalah yang mungkin dihadapi

klien.

Sosiometri adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola

dan struktur hubungan antara individu-individu dalam kelompok. Metode ini

mula-mula dikembangkan oleh Moreno an Jenning. Metode ini didasarkan atas

postulat-postulat bahwa kelompok mempunyai struktur yang terdiri dari

hubungan-hubungan interpersonal yang kompleks. Hubungan-hubungan ini dapat

diukur secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Posisi tiap-tiap individu dalam

struktur kelompoknya dan hubungannya yang wajar dengan individu yang lain

dapat diukur dengan metode ini. ( Wayan Nur Kencana, 1993 )

21

Page 22: AUM Resum

Inventory (inventaris, im’entarisasi) adalah suatu alat untuk menaksir dan

menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu, dan seterusnya

biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab (Chaplin,

2004: 260). 

Minat merupakan faktor dari dalam diri individu yang menunjukan pada

typical performance dalam konteks pekerjaan,tampilan ini mengacu pada senang

atau tidak senang mengacu pada individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang

akan menjadi berhasil apabila dia memiliki kemampuan yang disertai dengan

minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.

Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak

secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara

efektif.Suryabrata (1982), Intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang

bersifat umum dari individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-

situasi baru atau problem yang sedang dihadapi. dan  William Stern, intelegensi

ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan

menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern

berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan

turunan, pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi

seseorang. 

22

Page 23: AUM Resum

RESUME

PENGUKURAN PRILAKU

Disusun Oleh:

LITA HARYANI

209 3325891

Dosen

ASNITI KARNI, M.Pd.,Kons

JURUSAN DAKWAHBIMBINGAN KONSELING ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)

2013

23

Page 24: AUM Resum

DAFTAR PUSTAKA

Winkel, W.S. & Hastuti, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta: Media Abadi.

Drs. Tohirin, M. Pd. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.. Hlm. 141

Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Walsh, W. Bruce & Osipow, Samuel H. 1995. Handbook of vocationalpsychology: Theory, Research, and Practice. New Jersey: LawrenceErlbaum Associates, Inc.

Walsh, W. Bruce & Osipow, Samuel H. 1986. Advances in VocationalPsychology: The Assessment of Interests. New Jersey: Lawrence ErlbaumAssociates, Inc.

24

Page 25: AUM Resum

25

Page 26: AUM Resum

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

A. Jenis Jenis Pengukuran......................................................................... 1

B. AUM Umum ........................................................................................ 6

C. Sosiometri ............................................................................................ 7

D. Alat Inventory Sikap ............................................................................ 9

E. Alat Inventory minat............................................................................. 12

F. Tes Intrelegensi ............................................................................................ 16

G. AUM PTSDL................................................................................................... 18

Kesimpulan....................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTARii

26

Page 27: AUM Resum

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayahnya , penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :

Pengukuran Perilaku Dosen Mata kuliah yang telah membantu penulis dalam

membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi motifasi dan dorongan

serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan

kekeliruan baik dalam penulisan maupun materi yang disajikan, oleh karena itu kami

sangat mengharapkan masukan serta kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran yang

disampaikan nantinya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bengkulu,Januari 2013

Penulis

i

27