audit teknologi informasi pertemuan 13

34
Audit Teknologi Informasi 1. Pengertian Teknologi Informasi Auditing. Audit teknologi informasi/Information technology audit adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari insfrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemprosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan system informasi dalam sebuah perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit computer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah asset system informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integrative dalam mencapai target organisasinya. 1.1 Konsep-konsep auditing PDE PDE sebagai serangkaian kegiatan engan menggunakan computer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna yang sesuai dengan tujuannya. Rangkaian kegiatan pengolahan data tersebut terdiri dari lima bagian yaitu: inputting, storing, processing, outputting, dan controlling. Berikut adalah konsep-konsep auditing PDE : 1. Evidence 2. Due Auditing care 3. Fair presentation 4. Independence, dan

Upload: rin

Post on 20-Feb-2016

53 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

audit

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

Audit Teknologi Informasi 1. Pengertian Teknologi Informasi Auditing.

Audit teknologi informasi/Information technology audit adalah bentuk pengawasan

dan pengendalian dari insfrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi

informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau

dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal

dengan audit pemprosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara

umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan system informasi

dalam sebuah perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit computer

yang banyak dipakai untuk menentukan apakah asset system informasi perusahaan itu telah

bekerja secara efektif, dan integrative dalam mencapai target organisasinya.

1.1 Konsep-konsep auditing PDEPDE sebagai serangkaian kegiatan engan menggunakan computer untuk mengubah

informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna yang sesuai dengan

tujuannya. Rangkaian kegiatan pengolahan data tersebut terdiri dari lima bagian yaitu:

inputting, storing, processing, outputting, dan controlling.

Berikut adalah konsep-konsep auditing PDE :

1.      Evidence

2.      Due Auditing care

3.      Fair presentation

4.      Independence, dan

5.      Ethical Conduct

1.2 Teknologi PDE auditingAuditing PDE sebagai terhadap informasi yang dihasilkan dari lingkungan yang

terkompensasi. Auditor system informasi yang terlatih menerapkan teknik audit dengan

bantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique).

Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, contoh data transaksi penjualan, pembelian,

transaksi aktivitas persediaan, aktifitas nasabah, dan lain-lain. Sesuai dengan standart auditing

ISACA (Information System Audit and Control Association), selain melakukan pekerjaan

lapangan, auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaan, sifat dan

kedalaman pemeriksan yang dilakukan.

1.3 Jenis-jenis PDE auditing

Page 2: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

1. systems and Processing Facilities

Pemprosesan data melalui aplikasi perangkat lunak computer yang dikelola melalui suatu

system. Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi terhadap system untuk

memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman,

pemprosesan serta pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan system.

2. Information Processing Facilities

Merupakan komponen yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah

informasi di suatu organisasi. Biasanya ini terkait dengan perangkat keras seperti misalkan

scanner, computer server, formulir, dsb.

3. System Development

Adalah bagian dari proses pembangunan mauoun pengembangan dari system yang sudah ada

dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya.

4. Manajement of IT and Enterprise Architecture

Pengelolaan atas teknologi informasi serta arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang

disesuaikan dengan struktur dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen. Hal tersebut

memerlukan proses audit yang dilaksanakan untuk memastikan apakah segenap lingkungan

/komponen organisasi dalam pemprosesan informasinya dilakukan secara terkendali dan

efisian.

5. Client/server, Telecommunication, Intranets, and Extranets

Komputer, peralatan telekomukasi, system jaringan komunikasi data elektronik

(Intranet/extranet) serta perangkat-perangkat keras pengolah data elektronik lainnya adalah

komponen dari sebuah teknologi informasi.

Latar Belakang

Auditing Technologi Informasi muncul seiring dengan pesat nyah teknologi informasi.

Dimana peranan computer dalam proses auditing sangat penting. Bahkan sekarang ini mulai

dari input, proses, dan output telah banyak yang menggunakan computer atau sudah tidak

manual lagi.

1.1 Konsep Auditing System Informasi

Auditing system informasi digunakan umumnya untuk menjelaskan perbedaan dua jenis

aktivitas yang terkait dengan computer. Seperti untuk menjelaskan proses mengkaji ulang dan

mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah system pemrosesan data elektronik.

Page 3: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

1.1.1 Struktur Audit Laporan Keuangan

Tujuan utama dan tanggungjawab auditor eksternal adalah menguji kelayakan dan kebenaran

laporan keuangan sebuah perusahaan. Sementara auditor internal melayani manajemen sebuah

perusahaan. Dan auditor eksternal melayani para stake holder eksternal.

Terdapat dua komponen penting dalam audit yaitu:

Pertama, audit interim yang bertujuan menetapkan seberapa besar system pengendalian

internal dapat diandalkan, dan biasanya membutuhkan uji kelayakan. Uji kelayakan tersebut

adalah untuk mengkonfirmasi keberadaan, menilai efektivitas, dan memeriksa kesinambungan

operasi kelayakan telah dinyatakan oleh internal control.

Kedua, audit laporan keuangan yang melibatkan uji substantive. Pengujian bersifat

substantive adalah verifikasi langsung terhadap angka-angka laporan keuangan, menempatkan

keandalan pengendalian internal sebagai hasil jaminan audit interim.

1.1.2 Ada Tiga Pendekatan Auditing

1. Auditing Around Computer (Audit Sekitar Komputer) yaitu dimana penggunaan komputer

pada tahap proses diabaikan.

2. Auditing Throught Computer (Auditing Melalui Komputer) yaitu dimana pada tahap proses

penggunaan komputer telah aktif.

3. Auditing With Computer (Auditing Dengan Komputer) yaitu dimana input, proses dan

output telah menggunakan komputer.

1.2 Teknologi Auditing Sistem Informasi

Teknologi auditing sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem

computer. Beberapa teknologi terkait dengan biaya yang cukup signifikan untuk

mengimplementasikannya, sementara teknologi-teknologi lainnya dapat diimplementasikan

dengan biaya relative rendah.

1. Test Data

Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik input yang berisi

data valid dan maupun tidak valid. Data pengujian dapat digunakan untuk memverifikasi

validasi input transaksi rutin, pemrosesan logika, dan penghitungan rutin program-program

komputer dan untuk memverifikasi penggabungan perubahan-perubahan program.

Dengan melakukan data pengujian, program masa ekonomis produksi reguler dapat

digunakan, dan hal ini penting untuk memastikan bahwa data pengujian tidak memengaruhi

file-file yang disimpan oleh sistem.

Page 4: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

Data pengujian dapat dilakukan dengan membuat bentuk input untuk uji transaksi fiktif atau

dengan cara lainnya, dengan mengkaji ulang data input aktual dan memilih beberapa transaksi

riil untuk pemrosesan sebagai data pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah

menciptakan data pngujian dengan menggunakan generator data pengujian yang secara

khusus didesain dengan program komputer untuk menciptakan data komprehensif

berdasarkan data input.

2. Integrated Test Facility

ITF menggunakan baik data pengujian maupun penciptaan record fiktif (vendor, karyawan)

pada file master sebuah sistem computer. ITF pada umumnya digunakan unuk mengaudit

sistem aplikasi komputer besar yang menggunakan teknologi pemrosesan real time.

3. Parallel Simulation

Pemrosesan data riil melalui program audit. Output disimulasikan dan dibandingkan dengan

output regular demi tujuan pengawasan. Simulasi parallel, pemrosesan redundan terhadap

seluruh data input dengan melakukan uji program terpisah, mengizinkan validasi

komprehensif dan sangat tepat dilaksanakan pada transaksi penting yang memerlukan audit

100%. Program audit yang digunakan dalam simulasi paralel biasanya merupakan jenis

program audit umum yang memproses data dan menghasilkan output yang identik dengan

program yang sedang diaudit.

4. Audit software

Program computer yang memungkinkan computer digunakan sebagai alat auditing. Perangkat

lunak yang konvensional seperti program penggunaan sistem, program pemunculan kembali

informasi, atau bahasa program tingkat tinggi (COBOL) dapat digunakan untuk kegiatan audit

ini.

5. Generalized Audit Software

GAS adalah perangkat lunak audit yang secara khusus didesain untuk memungkinkan auditor

melakukan fungsi pemrosesan data audit yang terkait. GAS didesain untuk memungkinkan

auditor dengan keahlian komputer yang tidak terlalu canggih untuk menjalankan audit yang

terkait dengan fungsi-fungsi pemrosesan data. Paket-paket tersebut dapat menjalankan

beberapa tugas tertentu seperti menyeleksi data sampel dari file-file, memeriksa perhitungan,

dan mencari file-file untuk item-item yang tidak biasa.

Page 5: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

6. PC Software

Perangkat lunak yang memungkinkan auditor menggunakan sebuah PC untuk melakukan

tugas tugas audit. Paket PC software general purpose seperti perangkat lunak pengolah kata

dan spreadsheet telah memiliki banyak aplikasi audit.

ACL, yang dipublikasikan oleh ACL software adalah salah satu contoh perangkat lunak audit.

Perangkat lunak ini memungkinkan auditor untuk menghubungkan sebuah PC dengan

mainframe atau PC klien dan kemudian mengekstrak dan menganalisis data.

7. Embedded Audit Routine

Rutinitas auditing khusus dimasukkan dalam program computer regular sehingga data

transaksi dapat dijadikan subjek analisis audit. Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat

transaksi dengan modul-modul embedded (dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Dalam

pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian

terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan,

dimasukkan dalam program saat pertama kali program dikembangkan.

1.2.1 Embedded Audit Routine

Embedded audit routine adalah sebuah teknologi audit yang meliputi modifikasi program-

program komputer demi tujuan audit. Hal ini dicapai dengan membangun rutin auditing

khusus kedalam program produksi reguler sehinggga data transaksi atau beberapa subbagian

darinya dapat dijadikan subjek bagi analisis audit. Salah satu teknik tersebut diberinama

embedded audit data collection. Teknik ini menggunakan satu atau lebih modul-modul yang

diprogram khusus yang dilekatkan (embedded) sebagai in-line code dalam kode program

reguler untuk menyeleksi dan mencatat data untuk analisis dan evaluasi berikutnya.

Penggunaan in-line code berarti bahwa program aplikasi menjalankan fungsi pengumpulan

data audit bersamaan dengan program tersebut memproses data untuk tujuan produksi normal.

Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded

(dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Hal ini dilakukan dalam banyak cara. Dalam

pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian

terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan,

dimasukan dalam program saat pertama kali program dikembangkan. Tujuan pendekatan ini

adalah untuk menghasilkan sebuah sampel statistik transaksi untuk audit selanjutnya.

Pendekatan ini disebut Sample Audit Review File (SARF).

Page 6: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

1.2.2 Extended Record

Extended record adalah modifikasi program komputer untuk menyediakan sebuah rute audit

secara komperhensif untuk transaksi-transaksi tertentu dengan cara mengumpulkannya dalam

satu data tambahan extended record yang berkaitan dengan pemrosesan, yang biasanya tidak

dikumpulkan.

Dengan teknik extended record, transaksi-transaksi khusus akan dipatok pada suatu tempat,

dan langkah-langkah proses yang mengganggu yang biasanya tidak disimpan dan

ditambahkan pada extended record, yang memungkinkan rute audit direkontruksi untuk

transaksi-transaksi tersebut. Extended record berisi data dari seluruh program aplikasi yang

terpisah, namun mampu memproses sebuah transaksi dan menyediakan sebuah rute audit

yang lengkap. Transaksi-transaksi tersebut dapat diidentifikasi dengan kode-kode khusus,

disleksi secara acak, atau dipilih sebagai eksepsi atas uji edit.

1.2.3 Snapshot

Snapshot adalah upaya untuk menyediakan gambaran komprehensif terhadap proses kerja

sebuah program pada suatu titk waktu tertentu. Snapshot merupakan teknik program-

debugging yang umum dikenal. Snapshot merupakan penambahan kode program yang

menyebapkan program mampu mencetak isi area memori tertentu pada saat dan selama

proses, ketika kode snapshot tersebut dijalankan. Snapshot dan extended record merupakan

teknologi yang sangat mirip, dengan snapshot mampu menghasilkan sebuah rute audit dan

extended record mampu menggabungkan data snapshot dalam extended record, dan bukan

dalam bentuk hard copy.

1.2.4 Tracing

Tracing adalah teknik audit lainnya yang berasal dari program bantu debugging. Penelusuran

(tracing) sebuah eksekusi program menyediakan rute rinci audit atas intruksi-intruksi yang

dijalankan selama pengoprasian program. Tracing biasanya dijalankan dengan menggunakan

sebuah pilihan dalam bahasa kode sumber program (seperti COBOL). Rute audit yang

disediakan oleh tracing tergantung pada paket tracing tertentu. Bahasa-bahasa program tingkat

tinggi ditelusuri pada tingkat sumber laporan, dan bahasa-bahasa program tingkat yang lebih

rendah ditelusuri pada tingkat yang lebih rinci.

Demi kepentingan audit, tracing dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa pengendalian

internal dalam sebuah program aplikasi dapat dieksekusi ketika program tersebut memproses

data pengujian. Tracing juga dapat mengindikasikan bagian-bagian dalam kode program yang

tidak dieksekusi, yaitu situasi yang didalamnya beberapa kejadian telah menghasilkan temuan

ketidak tepatan atau modifikasi yang tidak diotorisasi pada sebuah program.

Page 7: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

Seluruh teknik embedded audit routin membutuhkan keahlian teknik yang tinggi ketika

teknik-teknik tersebut untuk pertama kalinya ditetapkan, dan diperlukan pula pengetahuan

yang memadai untuk menggunakan teknik-teknik tersebut dengan efektif. Teknik-teknik

tersebut menjadi jauh lebih mudah diimplementasikan ketika sebuah program dan file-file

untuk sebuah aplikasi desain, dan bukan setelah sistem beroprasi. Tingkat idenpendensi yang

tetap dapat dipertahankan/dijaga oleh auditor sementara pengembangan sistem-sistem tersebut

sangat tergantung pada tingkat keahlian teknis yang mereka miliki. Bahkan ketika auditor

memiliki tingkat keahlian teknis yang tinggi, pengembangan masih tetap membutuhkan

sebuah kerja sama yang baik antara auditor dan personel sistem.

1.2.5 Dokumen Tinjauan Sistem

Dokumen tinjauan sistem, seperti deskripsi naratif, flowchart dan daftar program, mungkin

merupakan teknik auditing sistem informasi yang paling tua dan masih tetap digunakan secara

luas. Pendekatan ini akan cocok khususnya pada audit tahap awal sebagai persiapan untuk

seleksi dan penggunaan teknologi audit langsung lainnya.

Jenis kajian ulang lainnya pun memungkinkan. Seorang auditor dapat meminta personal

omputer untuk melakukan “dump” terhadap sebuah file komputer, yaitu menyediakan bagi

auditor sebuah daftar lengkap isi file. Atau, auditor dapat meminta dump daftar bahasa bahasa

sumber program. Daftar ini dapat di kaji ulang oleh auditor. Program dapat dicek langsung

( desk checked )oleh auditor.dalam pengecekan langsung , auditor secara manual memproses

data uji atau riil melalui logika program. Flowchat program dapat dikaji ulang dalam cara

yang sama. Kaji ulang sebuah program yang lebih canggih dapat dilakukan dengan meminta

sebuah dump atas kode objek, yaitu versi bahasa –mesin sebuh program. Jenis lain proses

dokumentasi yang dapat di uji adalah pengoprasian dokumentasi yang dilakukan oleh banyak

sitem komputer sebagai bagian rutin operasi. Rutinitas tersebut meliputi pengumpulan dan

meringkas statistik-statistik yang berkaitan dengan dengan penggunaan sumberdaya program.

Dan tentu saja, statistik itu sangat penting bagi auditor karena ia menunjukan bagaimana

seseorang pengguna sistem, dan menunjukan pula kapan dan dan sumber daya serta program

apa saja yang terlibat di dalamnya.

1.2.6 Flowchart Pengendalian

Dalam banyak kasus, dokumentasi khusus untuk kepentingan auditing dikaji ulang dan

dikembangkan untuk menunjukan sifat dasar pengendalian aplikasi dalam sebuah sistem.

Dokumen ini disebut Flowchart pengendalian. Flowchart analitik, Flowchart sistem, dan

teknik grafis lainnya digunakan untuk menggambarkan berbagai pengendalian dalam sebuah

Page 8: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

sistem. Keunggulan utama Flowchart adalah mudah dipahami oeh auditor, pengguna, dan

personal komputer sehingga dapat memfasilitasi komunikasi antar pihak yang berbeda.

1.2.7 Mapping

Bukti audit yang lebih bersifat langsung yang berkaitn dengan program dapat diperoleh

dengan memonitor pengoperasian sebuah program dengan paket pengukuran perangkat lunak

khusus. Perangat lunak khusus ini digunakan untuk memonitor eksekusi sebuah program yang

dilakukan dengan menghitung berapa kali setiap pernyataan dalam tiap program dieksekusi

dan dengan memberikan ringkasan statistik yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya.

Walaupun paket pengukuran perangkat lunak dapat memastikan bahwa langkah-langkah

program tertentu telah dijalankan, tetapi ia tidak dapat memastikan bahwa eksekusi yang

dijalankan yang dijalankan telah sesuai urutan yang tepat.

Pemetaan dapat digunakan secara efektif bersama-sama dengan teknik data pengujian.

Eksekusi sebuah program dengan data pengujian sebagai input dapat dijadikan sebuah

pemetaan. Evaluasi output pemeantauan perangkat lunak dapat mengindikasikan seberapa

luas input menguji pernyataan-pernyataan program individual.

1.3 Berbagai Jenis Audit Sistem Informasi

1.3.1 Pendekatan Umum Pada Audit System Informasi

Hampir semua pendekatan untuk sebuah audit system informasi mengikuti beberapa variasi

dari sebuah struktur tiga tahap. Tahap pertama terdiri atas kajian ulang awal dan evaluasi

wilayah yang akan diaudit dan persiapan rencana audit, yang bertujuan menetukan

serangkaian tindakan yang akan dilakukan audit dan meliputi keputusan-keputusan yang

berkaitann dengan wilayah wilayah tertentu yang akan diinvestigasi, penggunaan tenaga kerja

audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pengembangan anggaran waktu dan atau

biaya audit itu sendiri.

Tahap kedua dalam audit sitem informasi adalah adalah kaji ulang dan evaluasi terperinci.

Dalam tahap audit ini, upaya diarahkan pada penemuan fakta dalam bidang atau wilayah yang

dipilih untuk di audit.

Tahap ketiga dalam audit adalah pengujian. Tahap pengujian sebuah audit menghasilkan bukti

kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Uji kepatuhan dilakukan untuk

menyediakan jaminan kepastian bahwa ada pengendalian internal dan ia lakukan sesuai yang

telah dituliskan dalam dokumentasi sistem.

1.3.2 Audit Aplikasi Sistem Informasi

Pengendalian aplikasi dibagi menjadi tiga wilayah umum, yaitu input, pemrosesan, output.

Page 9: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

Audit aplikasi biasanya meliputi pengkajian ulang pengendalian yang ada disetiap wilayah

tersebut. Teknologi khusus yang digunakan akan tergantung pada kecerdasan dan sumber

daya yang dimiliki auditor. Data pengujian, ITF atau simulasi pararel dapat digunakan untuk

pengendalian uji pemrosesan.

1.3.3 Audit Pengembangan Sistem Aplikasi

Audit pengembangan sistem diarahkan pada aktivitas analisis sistem dan programmer yang

mengembangkan dan memodifikasi program-program aplikasi, file, prosedur-prosedur yang

terkait. Pengendalian proses pengembangan sistem mempengaruhi keandalan program

program aplikasi yang dikembangkan. Tiga wilayah umum yang menjadi perhatian audit

dalam proses pengembangan sistem adalah standar pengembangan system, manajemen

proyek, dan pengawasan perubahan program. Teknik audit yang sering digunakan untuk

masing masing area tersebut adalah kaji ulang dan pengujian dokumentasi-dokumentasi yang

terkait.

Standar pengembangan system adalah dokumentasi yang berkaitan dengan desain,

pengembangan, dan implementasi system aplikasi.

Pengembangan manajemen proyek mengukur dan mengendalikan kemajuan selama

pengembangan system aplikasi. Manajemen proyek terdiri atas perencanaan proyek dan

pengawasan proyek. Rencana proyek adalah pernyataan formal rencana kerja rinci dari

proyek tersebut.

1.3.4 Audit Pusat Layanan Komputer

Pengendalian umum yang mengatur operasi pusat layanan computer melengkapi pengendalian

aplikasi yang dikembangkan dalam sistem aplikasi tertentu. Pengendalian umum yang

mengatur operasi computer juga membantu memastikan ketersediaan yang berkesinambungan

atas sumber daya pusat pengendalian lingkungan..

Audit dapat pula dilakukan dalam beberapa bidang. Salah satunya adalah yang berkaitan

dengan pengendalian lingkungan. System mainframe yang yang berkaitan dengan pusat

layanan komputer besar biasanya memiliki persyaratan suhu dan kelembapan khusus. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dan karenanya pengendalian juga harus diperhatikan

untuk mempertahankan kestabilan sumber daya dan juga menyediakan sebuah alternative

sumber daya jika terjadi kegagalan.

Pengendalian manajemen atas operasi pusat layanan computer juga bidang yang memerlukan

perhatian. Area ini meliputi teknik teknik yang digunakan untuk menganggarkan factor factor

beban perlengkapan, statistic penggunaan proyek, anggaran dan kebutuhan perencanaan staf

dan rencana akuisisi perlengkapan

Page 10: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

BAB II

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

2.1 Manajer Dan Keputusan

Seluruh organisai menghadapi masalah alokasi sumberdaya, yang diselesaikan melalui

pengambilan keputusan manajerial. Dalam suatu organisasi, kekuasaan untuk membuat

keputusan didelegasikan kepada manajer.

Perencanaan dan Pengendalian

Perencanaan dan pengendalian merupakan aktivitas-aktivitas fundamental (paling utama)

yang biasa dilakukan oleh seluruh manajer. Pengambilan keputusan sehari-hari ini melibatkan

keputusan yang berkaitan dengan berbagai aktivitas berikut ini:

• Mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mendelegasikan

wewenang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

• Memperoleh sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas

yang dikehendaki.

• Mengalokasikan sumnerdaya yang diperoleh ke masing-masing pekerjaan dan menentukan

penggunaan yang tepat dari sumberdaya-sumberdaya tersebut.

• Mengkoordinasikan dan menyelia (mengawasi) karyawan bila dibutuhkan dalam rangka

melaksanakan tujuan-tujuan perusahaan.

• Memonitor aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil-hasil dari pekerjaan-pekerjaan tertentu

serta mengambil tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan dari rencana.

Pengambilan Keputusan

Seluruh aktivitas perencanaan dan pengendalian melibatkan pengambilan keputusan oleh

manajer. Dalam kenyataanya, kontribusi seorang manajer kepada perusahaan adalah

Page 11: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

pengambilan keputusan. Manajer juga memberikan sumbangan penting lainnya seperti

kepemimpinan dan motivasi kepada karyawan. Pengambilan keputusan pada dasarnya

merupakan suatu proses, dan ini dilakukan manajer bukan hanya sepintas saja tetapi

merupakan sesuatu yang sangat menyita waktu.

Ada enam tahap sistematis yang biasa dilakukan oleh seorang manajer ketika mengambil

keputusan:

1. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah: Tahap ini merupakan bagian tersulit dari

proses pengambilan keputusan. Alasannya karena manajer seringkali sulit membedakan

masalah itu sendiri dengan gejala-gejala dari suatu masalah.

2. Menentukan alternatif tindakan: Inti dari proses pengambilan keputusan adalah pemilihan

tindakan tertentu oleh manajer. Agar manajer dapat membuat pilihan yang tepat, penting

baginya untuk mengetahui setiap alternatif tindakan yang tersedia.

3. Mengevaluasi tindakan-tindakan yang mungkin: Suatu kerangka kerja yang bermanfaat

dalam mengevaluasi berbagai alternatif adalah pendekatan manfaat-biaya (cost-benefit

approach). Seringkali manajer menggunakan laporan proforma profitabilitas yang berkaitan

dengan berbagai alternatif tersebut.

4. Memilih alternatif tindakan terbaik: Dalam berbagai kasus, pemilihan alternatif terbaik

merupakan bagian paling mudah dalam proses pengambilan keputusan.

5. Melaksanakan alternatif tindakan yang dipilih

6. Melakukan tindak lanjut untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil yang diinginkan dapat

diperoleh: Jika suatu alternatif telah dipilih, manajer kemudian melakukan tindak lanjut dan

mengimplementasikan pilihan tersebut. Tahap ini sering kali menyita waktu.

Analisis dan Pengendalian

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis dan mengendalikan keputusan adalah sistem

pelaporan anggaran (budgetary reporting system), dimana laporan periodic digunakan untuk

Page 12: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

menyoroti biaya dan penghasilan yang dianggarkan dibandingkan dengan biaya dan

penghasilan sesungguhnya. Pendekatan lain, yaitu manajemen penyimpangan (management

by exception) menyatakan bahwa penyelidikan manajemen hanya dilakukan terhadap

penyimpangan-penyimpangan dari anggaran yang dianggap material.

Informasi yang Berguna untuk Perencanaan dan Pengendalian

Informasi berbeda dengan data, yaitu informasi berguna bagi pengambilan keputusan

sedangkan data tidak. Kegunaan informasi dapat ditentukan berdasarkan kemampuannya

memberikan bantuan dalam melakukan prediksi dan penafsiran mengenai risiko perencanaan.

Sifat-Sifat Informasi dan Tingkat Manfaat (Karakteristik Informasi)

Ketepatan waktu (timeliness) suatu laporan merupakan hal penting bagi tujuan-tujuan

pengendalian. Informasi memiliki sifat lainnya selain ketepatan waktu adalah :

• Kuantifiabilitas (quantifiability) mengacu pada tingkat kesulitan dalam menyajikan suatu

kejadian dalam bentuk numeric.

• Akurasi berkaitan dengan tingkat kemampuan dari sekumpulan informasi untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur.

• Kepadatan berkaitan dengan tingkat kerincian derajat informasi.

• Relevansi berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara informasi dengan suatu masalah

keputusan tertentu.

Nilai Informasi

Informasi memiliki nilai yang berasal dari pengaruhnya terhadap keputusan. Kualitas

informasi umumnya meningkat jika terdapat kondisi-kondisi berikut:

• Akurasi – informasi benar dalam merefleksikan realitas

Page 13: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

• Ketepatan waktu – informasi bersifat mutakhir

• Waktu tanggap – informasi tersedia dengan cepat

• Kelengkapan – informasi berisikan segala sesuatu yang dibutuhkan

• Relevan – informasi mempengaruhi keputusan yang dibuat

Perangkat Lunak untuk Pengambilan Keputusan

Ada beberapa perangkat lunak (software) untuk pengambilan keputusan, yaitu:

1. Perangkat lunak database (Database software)

Perangkat luank database memungkinkan manajer untuk melakukan pencarian (kueri) secara

terstruktur untuk memperoleh informasi dalam database.

2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

DSS ditujukan kearah pemrosesan data dalam konteks keputusan dibandingkan ke arah

perolehan data. Perangkat lunak spreadsheet merupakan contoh umum DSS walaupun

perangkat lunak itu sendiri bukan merupakan DSS

3. Sistem Ahli (Expert System)

Sistem ahli merupakan DSS yang dikembangkan dengan canggih yang menggunakan

pengetahuan umum yang biasanya dimiliki seorang ahli untuk memecahkan masalah. Sistem

ahli dibagi dua bagian, yaitu: basis pengetahuan (knowledge base) dan alat pengolahan

masukan (inference engine). Basis pengetahuan menyimpan aturan-aturan, data dan hubungan

yang digunakan untuk memecahkan masalah.

4. Sistem Informasi Eksekutif (Excecutive Information System)

Sistem ini biasanya dipergunakan oleh level atas manajemen. Sebagian besar informasi yang

Page 14: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

digunakan manajemen tingkat atas berasal dari sumber-sumber diluar sistem informasi

organisasi.

2.2 Pelaporan Kepada Manajemen

Sistem Pelaporan

Agar sistem pelaporan menjadi efektif,sistem pelaporan harus merupakan komponen terpadu

dari sistem informasi dimana seluruh akun menggunakan skema kode yang seragam.Pada

tingkat yang paling umum,sistem pelaporan dapat di klasifikasikansebagai horizontal atau

vertical.

Sistem pelaporan horizontal menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengendalian

dalam funsi-fungsi operasional yang terikat di perusahaan.sistem pelaporan vertical

membentuk arus ke bawah dan ke atas untuk informasi yang penting bagi perencanaan dan

pengendalian.

Sistem pelaporan vertical membentuk arus informasi yang mengalir antara berbagai tingkatan

manajemen. Anggaran disusun dengan mengumpulkan arus informasi ke atas,seperti ikhitisar

penjualan historis. Sistem pelaporan vertical cenderung member penekanan pada perencanaan

dan pengendalian sedangkan sistem pelaporan horizontal cenderung berfokus pada

pelaksanaan fungsi-fungsi operasi.

Sistem Pelaporan Keuangan dan Biaya

Tujuan utama dari sistem keuangan adalah menghasilkan laporan pertanggungjawaban untuk

pemilik atau kreditor perusahaan.Sistem ini berfokus pada pembuatan/penyajian laporan-

laporan tradisional,yaitu laporan laba rugi,laporan posisi keuangan,laporan perubahan posisi

keuangan.

Dalam sistem akuntansi biaya terdapat dua jenis sistem akuntansi biaya ,yaitu sistem biaya

atas order kerja dan sistem biaya atas proses.Sistem job order costing digunakan pada industry

dimana order pelanggan dikerjakan berdasarkan order.

Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban

Konsep pertanggungjawaban menyatakanbahwa seluruh kejadian dalam lingkungan

perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggungjawaban individu tertentu. Konsep akuntansi

pertanggungjawaban menyatakan bahwa individu tertentu harus bertanggungjawab atas

terjadinya peristiwa tersebut. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu

mengalokasikan biaya ke pusat-pusat pertanggungjawaban yang relevan.

SistemPelaporan Profitabilitas

Sistem ini mencakup suatu sistem anggaran dan pelaporan pengendalian yang meliputi

Page 15: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

berbagai tingkat dalam bagan organisasi. Konsep utama yang mendasari pelaporan

profitabilitas adalah perencanaan laba.organisasi dapat di pabdang sebagai kelompok pusat-

pusat laba.Rencana laba perusahaan secara keseluruhan diperoleh dengan menetapkan target

laba rugi masing-masing pusat laba. Sistem pelaporan profitabilitas tidaj hanya bermanfaat

sebagai alat perencanaan tetapi juga berguna sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan Auditing Teknologi Informasi

Istilah audit sistem informasi digunakan secara umum untuk menggambarkan dua jenis

aktivitas yang berbeda yang terkait dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah ini adalah

untuk menggambarkan proses pengkajian ulang dan pengevaluasian pengendalian internal

dalam sistem pemrosesan data eektronik. Jenis kegiatan ini digambarkan sebagai auditing

melalui komputer. Penggunaan umum lainnya adalah untuk menggambarkan penggunaan

komputer oleh seorang auditor untuk melakukan beberapa pekerjaan audit yang biasanya akan

dikerjakan secara manual. Jenis aktivitas ini digambarkan sebagai auditing dengan komputer.

Teknologi audit sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem komputer.

Namun demikian, tidak terdapat teknologi auditing secar keseluruhan. Sebaliknya, terdapat

beberapa teknologi yang dapat digunakan dengan cukup baik untuk mencapai tujuan audit.

Tekologi yang didiskusikan dalam bab ini antara lain adalah data pengujian, fasilitas uji

terintegrasi (ITF), simulasi paralel, dan perangkat lunak audit secara umum. Teknologi-

teknologi audit sistem informasi berbada satu sama lain, demikian juga keahlian teknis yang

diperlukan untuk menggunakan teknologi-teknologi tersebut. Beberapa teknologi terkait erat

dengan biaya yang cukup signifikan untuk diimplementasikan.

Pendekatan-pendekatan untuk sebuah audit sistem informasi mengikuti babarapa variasi

sebuah struktur tiga-tahap. Tahap-tahap tersebut adalah kaji ulang dan evaluasi awal bidang

yang akan diaudit, kaji ulang dan evaluasi terperinci, dan pengujian. Terdapat tiga jenis audit

sistem informasi, yaitu audit sistem informasi, audit pengembangan sistem aplikasi, dan audit

pusat layanan komputer.

3.2 Kesimpulan Pengambilan Keputusan Manajemen

Seluruh aktivitas perencanaan dan pengendalian melibatkan pengambilan keputusan oleh

manajer. Dalam kenyataanya, kontribusi seorang manajer kepada perusahaan adalah

pengambilan keputusan. Manajer juga memberikan sumbangan penting lainnya seperti

kepemimpinan dan motivasi kepada karyawan. Pengambilan keputusan pada dasarnya

Page 16: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

merupakan suatu proses, dan ini dilakukan manajer bukan hanya sepintas saja tetapi

merupakan sesuatu yang sangat menyita waktu.

Pertanyaan Pemahaman

1. Apakah yang dimaksud dengan istilah auditing sekitar computer?

Auditing sekitar komputer adalah pendekatan auditing sistem informasi yang di dalamnya

porsi pemprosesan sebuah sistem komputer diabaikan. Pendekatan ini tidak menguji operasi

pemprosesan dan program komputer secara langsung melainkan berfokus pada masukan dan

keluaran dari sistem berdasarkan komputer.

2. Sebutkan dua arti yang terdapat dalam istilah auditing system informasi!

- menjelaskan proses pengkajian ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah

sistem pemprosesan data elektronik. Jenis aktivitas ini umumnya dilakukan oleh para auditor

selama pengujian kelayakan dan dapat disebut auditing melalui komputer.

- Menjelaskan penggunaan komputer oleh auditor untuk menjalankan beberapa kerja audit

yang biasanya akan secara manual. Jenis aktivitas ini normalnya dilakukan selama proses

pengujian subtantif terhadap rekening-rekening neraca dan dapat disebut audit dengan

komputer.

3. Buatlah sebuah daftar dan jelaskan secara singkat tiga tahap dalam audit system informasi.

Ada tiga tahap umum dalam pendekatan ini, yaitu:

1. Telaahan dan evaluasi awal terhadap area yang akan diaudit serta penyiapan rencana audit

2. Telahaan dan evaluasi rinci atas pengendalian

3. Pengujian ketaatan yang diikuti dengan analisis dan pelaporan hasil-hasil

Pada tahap pertama menentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam audit dan

mencakup keputusan-keputusan yang berkaitan dengan area-area tertentu yang akan

diinvestigasi, penugasan bagi staf audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pembuatan

anggaran waktu dan/atau biaya untuk audit.

Tahap kedua, sasaran difokuskan pada temuan-temuan dalam area yang dipilih dalam audit.

Dokumentasi area aplikasi ditelaah dan data yang berkaitan dengan operasi sistem

dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner pengendalian intern, dan obsevasi langsung.

Tahap ketiga adalah pengujian. Tahap ini dalam audit menghasilkan bukti ketaatan terhadap

prosedur-prosedur. Pengujian ketaatan dilakukan untuk memberikan jaminan yang memadai

bahwa pengendalian intern ada dan bekerja dengan yang dinyatakan dalam dokumentasi

sistem.

4. Bedakan antara auditing melalui computer dan auditing dengan computer.

Page 17: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

Auditing melalui computer (auditing through the computer)

Auditing memalui computer dapat didefinisikan sebagai verivikasi pengendalian-

pengendalian dalam system EDP.

Pengendalian dalam lingkungan EDP dibagi menjadi dua,yaitu :

a. Pengendalian umum yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas EDP dan aspek

pengembangan system EDP

b. Pengendalian aplikasi berkaitan dengan sitem aplikasi computer tertentu.

Auditing dengan computer (auditing with the computer)

Auditing dengan computer merupakan proses penggunaan tekhnologi informasi dalam

auditing. Tekhnologi informasi digunakan untuk melakukan sejumlah pekerjaan audit yang

dapat dilakukan juga secara manual. Sebagian besar data yang harus dievaluasi oleh auditor

dibuat dalam format elektronik.

5. Apakah program audit computer itu.

Auditing dengan komputer adalah proses penggunaan TI (teknologi informasi) dalam sebuah

auditing. TI digunakan untuk melakukan beberapa kerja audit yang biasanya dikerjakan

secara manual. Penggunakan TI oleh auditor saat ini bukan lagi bersifat pilihan, namun hal

tersebut menjadi penting karena hampir semua data yang akan dievaluasi oleh auditor adalah

dalam bentuk elektronik

6. Jenis dokumen-dokumen seperti apa saja yang diperiksa dalam audit system informasi?

Hampir semua pendekatan untuk sebuah audit sistem informasi mengikuti beberapa variasi

dari sebuah struktur tiga tahap. Tahap pertama terdiri atas kaji ulang awal dan evaluasi

wilayah yang akan diaudit dan persiapan rencana audit. Tahap dua adalah kaji ulang dan

evaluasi pengendalian yang terperinci. Tahap ketiga meliputi pengujian kelayakan dan diikuti

dengan analisis dan pelaporan hasil. Tiap tahap umum dalam sebuah audit, sebagaimana juga

terjadi dalam langkah-langkah khusus dalam tiap tahap, harus memiliki dokumen persiapan.

Dokumen itu memberikan output yang berwujud dan tujuan untuk tiap langkah audit.

7. Sebutkan lima teknik embedded audit routine.

Embedded audit routines adalah teknologi audit yang mencakup modifikasi program

komputer untuk tujuan-tujuan audit, tekniknya meliputi:

• Embedded audit data collection, menggunakan satu atau lebih modul terprogram secara

khusus yang ditandai sebagai in-line code dalam kode program reguler untuk memilih dan

mencatat data untuk tujuan analisis.

• System control audit review file (SCARF), uji edit terprogram untuk batasan dan kelayakan

tercakup dalam program sejak pengembangan dimulai. Selama operasi normal program,

Page 18: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

unsur-unsur data yang dikecualikan dari edit ini ditulis dalam file. File pengecualian ini dapat

ditelaah oleh auditor dan dapat dilakukan tindakan yang tepat.

• Sample audit review file (SARF), transaksi-transaksi dipilih secara acak dan bukan sebagai

pengecualian dari uji edit program, untuk menghasilkan sampel statistik transaksi-transaksi

untuk audit selanjutnya.

8. Apa yang diuji pada pengujian kepatuhan?

Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan pengecekan

kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian intern tersebut. Pengujian

ketaatan akan meliputi telaahan atas dokumentasi prosedur-prosedur pemeliharaan, telaahan

atas informasi akuntansi kegiatan-kegiatan sistem, dan bahasa sumber dan teknik-teknik

pembandingan kode obyek.

9. Bagaimana PC telah memengaruhi auditing system informasi?

Pada awalnya suatu teknologi auditing system informasi telah berkembang seiring

perkembangan system computer, walaupun tidak seluruhnya merupakan teknologi yang

digunakan untuk mengaudit. Namun, tersedia sejumlah alat dan teknologi untuk yang dapat

digunakan untuk mencapai dengan tepat tujuan sebuah audit PC mempengaruhi auditing

system informasi karena biaya murah PC ditambah dengan penggunaan yang makin luas.

Berbagai paket perangkat lunak yang tersedia telah membuat PC menjadi alat penting untuk

mengadministrasi sebuah audit.

Paket software general purpose seperti perangkat lunak untuk tujuan tertentu yang

berorientasi audit telah berkembang secara khusus untuk digunakan dalam administrasi audit.

10. Identifikasikan karakteristik-karakteristik yang umum pada sebuah audit system

informasi.

Informasi dikatakan berguna jika memiliki karakteristik sebagai berikut :

Relevan : Jika mampu mengurangi ketidakpastian,memperbaiki kemampuan pengambil

keputusan untuk membuat prediksi. Mengkonfirmasikan,atau memperbaiki ekspektasi mereka

sebelumnya

Andal : Jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan,dan secara akurat mewakili kejadian

atau aktivitas di organisasi

Lengkap :Jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar

masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

Tepat waktu :Jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan poengambil keputusan

menggunakannya dalam membuat keputusan

Dapat dipahami:Jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.

Page 19: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

11. Bagaimana anda akan memilih area yang harus diausit dalam audit system informasi?

Seorang auditor perlu menentukan sasaran mana yang akan diaudit, contohnya fokuskan pada

temuan-temuan dalam area yang dipilih dalam audit, dokumentasi area aplikasi ditelaah dan

data yang berkaitan dengan operasi sistem dikumpulkan melalui tahap wawancara, kuisioner

pengendalian intern, dan observasi langsung ke perusahaan yang akan diaudit sistem

informasinya.

12. Mengapa audit pusat layanan computer memerlukan auditor system informasi yang

memiliki keahlian tinggi?

Mengingat sering terjadi fraud dan keahlian seseorang yang minim maka akan sangat

dibutuhkan kemampuan seseorang yang sudah expert.

Kasus I

Anda memutuskan untuk menggunakan sebuah paket perangkat lunak audit yang baru saja

dimiliki dalam auditing piutang dagang. Siste, hutang dagang telah terkomputerisasi selama

beberapa tahun dan record transaksi dicatat dalam disket magnetic.

a. Jelaskan dengan singkat lima fungsi utama paket GAS.

1. Membuat perhitungan dan melakukan verifikasi atas perkalian dan penjumlahan.

2. Memeriksa catatan untuk mengetahui kualitas, kelengkapan, konsistensi, dan ketepatan.

3. Mengurutkan data dan melakukan analisis data berikut mengurut urutan yang hilang.

4. Memilih sampel audit secara valid.

5. Mencetak permintaan konfirmasi.

b. Sebutkan tiga langkah utama dalam auditing hutang dagang yang dapat menggunakan

GAS.

Dalam gas dikenal ada langkah-langkah: membaca, menyeleksi, mengetrak, dan memproses

data contoh dari file computer.

Sedangkan dalam audit dikenal tahap-tahap yang dilaksanakan dalam audit progress :

perencanaan audit, survei pendahuluan, audit terinci dan pelaporan:

1. Tahap Perencanaan Audit. Setiap audit menghendaki cakupan audit disesuaikan dengan

tujuan audit. Pentingnya cakupan audit adalah untuk memahami organisasi dan departemen

pemrosesan data yang akan diaudit.

2. Survei Pendahuluan. Survei pendahuluan ini membantu auditor untuk mengidentifikasikan

problem area dan operasi ini penting untuk kesuksesan pengauditan departemen pemrosesan

data. Setelah survei pendahuluan, auditor dapat menentukan tingkat kompleksitas audit

operasional. Tahap pendahuluan dalam audit operasional merupakan dasar untuk tahap

Page 20: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

pengujian audit terinci.

3. Tahap audit Terinci. Kunci kegiatan untuk menguji dan mengevaluasi selama tahap audit

terinci meliputi: (1) Fungsi pengorganisasian pemrosesan informasi;(2) Praktek dan kebijakan

sumber daya manusia;(3) Pengoperasian komputer; (4) Pertimbangan pengembangan dan

implementasi sistem; (5) Penerapan sistem pengoperasian. Kelima faktor ini penting dan perlu

dipertimbangkan.

4. Pelaporan. Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan dewan audit. Isi laporan

ini bervariasi sesuai dengan tujuan manajemen.

c. Jelaskan dengan singkat bagaimana GAS harus digunakan untuk menjalankan langkah-

langkah auditing tersebut.

GAS adalah software yang sudah didesain secara khusus dan telah berbentuk paket yang

digunakan untuk membaca, menyeleksi, mengetrak, dan memproses data yang dapat

memudahkan auditor dalam proses auditing.

Kasus II

KASUS PT NISSAN

Perusahaan skala besar sekelas Nissan juga dapat mengalami masalah sulit berkaitan dengan

skala ekonominya dalam bersaing dengan kompetitor. Sejak tahun 1998, Nissan

mengidentifikasi banyak kerugian yang dialami dalam operasi perusahaan. Penyebabanya

adalah inefisiensi, terlalu banyak sumberdaya yang dialokasikan untuk produksi dan

pemasaran. Nissan kemudian meminta Ghosn untuk melakukan restrukturisasi pada pabrik

Nissan dalam rangka efisiensi. Ghosn setuju, dan dalam menjalankan tugasnya banyak

keputusan-keputusan tidak populer yang dibuatnya. Tentu ini menuntut penyesuaian dari

seluruh komponen perusahaan yang terlibat. Perubahan yang dilakukan Ghosn antara lain:

pengurangan jumlah tenaga kerja, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab

karyawan, mengaktifkan team work, menumbuhkan kesadaran bahwa burning platform dan

reengenering merupakan suatu kewajaran, penghematan, standarisasi keuangan internasional.

Tantangan terbesar bagi Gohsn adalah mengubah mindset dari anggota perusahannya.

Hasilnya sangat menakjubkan bagi Nissan. Nissan berhasil mengatasi krisis, tetapi bagaimana

kelanjutannya?

ANALISIS KASUS

Keputusan yang dibuat para manajer boleh saja tidak populer, tetapi dapat juga mengikui

pola-pola umum. Untuk mendapatkan kompetensi utama dari perusahaan, kadang kala

manajer membuat keputusan-keputusan yang tidak populer. Keputusan tersebut bisa saja

berseberangan dengan budaya kerja perusahaan. Tidak menjadi masalah, di sinilah letak

Page 21: Audit Teknologi Informasi Pertemuan 13

tantangan terbesar manajer untuk dapat menghasilkan budaya organisasi yang baru. Dalam

manajemen proses ini dikenal dengan banyak istilah, seperti business process reenginering

atau setting mindset, atau burning platfrom and renew one.

Hasil dari keputusan baru dapat ditentukan setelah dijalankan. Manajer yang baik tentunya

memiliki komitemen untuk menjalankan keputusan sampai pada saat hasil dari keputusan

dievaluasi. Bisa saja keputusan tersebut gagal. Kegagalan dapat menjadi sebuah pengalaman

yang berati untuk memikirkan langkah dan strategi baru. Pada hampir semua kasus, ide-ide

cemerlang justru timbul ketika perusahaan mengalami kesulitan dan masalah. Di sinilah letak

pentingnya sensitifitas bisnis, komunikasi, knowledge management, dan teamwork.

Komponen-komponen tersebut terbukti dapat menjawab pelaksanaan keputusan yang telah

dibuat oleh manajer.

Manajer dalam menjalankan perusahaan harus siap menghadapi risiko. Oleh sebab itu, selain

membuat keputusan manajerial dalam bidang operasional perlu juga dilakukan manajemen

risiko terhadap operasional dan keputusan yang telah dibuat. Perkembangan dan operasi

perusahaan pada dasarnya harus menjalani siklus bisnis. Sampai pada saatnya, perusahaan

mungkin akan berada di bawah, tetapi dengan keputusan yang tepat perusahaan harus mampu

bangkit kembali mungkin dengan perubahan pada platform ataupun kebijakan yang

diterapkan. Masa depan tidak dapat diprediksi dengan tepat oleh proses pengambilan

keputusan dengan teknik secanggih apapun juga. Yang mungkin dilakukan oleh para manajer

profesional adalah mengantisipasi dengan penerapan manajemen yang tepat. Berbagai teknik

dan metode manajemen modern tetap menekankan bahwa perusahaan harus berani

mengambil risiko dan menanggung risiko, tetapi dengan memperhatikan usaha untuk

memperkecil risiko dan impac dari beragam risiko tersebut. Seberapa hebatnya manajer yang

menjalankan tugas tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari para pekerja di dalam

perusahaan. Manajer berfungsi mengarahkan, mengendalikan, mengawasi, dan melakukan

evaluasi terhadap rencana-rencana yang telah ditetapkan. Operasi tetap kembali kepada para

karyawan dan unit kerja. Rasa memiliki perusahaan, karisma, dan kepemimpinan sangat

penting bagi para manajer untuk dapat membuat programnya dapat berjalan dan dilaksanakan

dengan baik oleh para karyawan. Hasil akhirnya tentu saja perusahaan mendapatkan

tujuannya: profit dan satisfaction bagi karyawan serta customer satsfaction and customer

loyality.