audit saldo kas

27
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini, investasi dalam bentuk sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan lain sangat diminati. Beberapa perusahaan yang dikatakan ”kelebihan kas” bahkan berupaya keras untuk bisa mendapatkan sekuritas yang diterbitkan dengan berbagai macam tujuan. Investasi dalam bentuk sekuritas ini juga ada yang bersifat investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan sekuritas kelas investasi yang likuid dan biasanya dimiliki untuk dijual kembali. Lain dengan, investasi jangka panjang yang dimiliki lebih untuk disimpan untuk manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang. Oleh karena, aktivitas investasi merupakan aktivitas yang cukup penting dan bisa dikatakan secara umum bagi perusahaan cukup sering terjadi, maka dalam mengaudit aktivitas investasi ini pun, auditor harus teliti dan bisa memahami banyak dimensi penilaian, klasifikasi, dan pengungkapan berkenaan dengan investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang. Pembahasan kali ini akan menyelesaikan pembahasan tentang aktivitas investasi yang sudah dimulai dari pembahasan minggu lalu. Pada bagian ini perhatian akan lebih dipusatkan pada entitas selain dari yang ada dalam sektor jasa keuangan (di mana investasi dalam sekuritas perusahaan lain merupakan aktivitas operasi inti).

Upload: herwisely

Post on 04-Jul-2015

1.104 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Saldo Kas

BAB I

PENDAHULUAN

Dewasa ini, investasi dalam bentuk sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan lain

sangat diminati. Beberapa perusahaan yang dikatakan ”kelebihan kas” bahkan

berupaya keras untuk bisa mendapatkan sekuritas yang diterbitkan dengan berbagai

macam tujuan. Investasi dalam bentuk sekuritas ini juga ada yang bersifat investasi

jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan

sekuritas kelas investasi yang likuid dan biasanya dimiliki untuk dijual kembali. Lain

dengan, investasi jangka panjang yang dimiliki lebih untuk disimpan untuk manfaat

yang lebih besar di masa yang akan datang.

Oleh karena, aktivitas investasi merupakan aktivitas yang cukup penting dan

bisa dikatakan secara umum bagi perusahaan cukup sering terjadi, maka dalam

mengaudit aktivitas investasi ini pun, auditor harus teliti dan bisa memahami banyak

dimensi penilaian, klasifikasi, dan pengungkapan berkenaan dengan investasi dalam

sekuritas ekuitas dan hutang.

Pembahasan kali ini akan menyelesaikan pembahasan tentang aktivitas

investasi yang sudah dimulai dari pembahasan minggu lalu. Pada bagian ini perhatian

akan lebih dipusatkan pada entitas selain dari yang ada dalam sektor jasa keuangan (di

mana investasi dalam sekuritas perusahaan lain merupakan aktivitas operasi inti).

Selain investasi, perhatian juga kan dipusatkan pada salah satu aktiva yang

sangat likuid yaitu saldo kas. Pada bagian ini akan dibahas mengenai perhatian audit

atas saldo kas, yang dihasilkan dari pengaruh kumulatif siklus

pendapatan,pengeluaran, produksi, personalia, investasi, dan pembiayaan. Perhatian

juga akan diberikan pada dua jenis penipuan yang melibatkan kas-kitting, yang

melibatkan transfer antarbank, dan lapping, yang melibatkan misapropriasi

penerimaaan kas.

Page 2: Audit Saldo Kas

BAB II

PEMBAHASAN

A. INVESTASI

1. TINJAUAN ATAS INVESTASI

Aktivitas investasi suatu entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan

kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya. Sekuritas ini mencakup

sertifikat deposito (CD), saham preferen dan saham biasa, serta obligasi korporasi dan

pemerintah.

Investasi dalam sekuritas yang mudah dipasarkan berkaitan dengan dua siklus

lainnya. Dividen dan bunga yang diterima dalam investasi itu merupakan transaksi

penerimaan kas sebagai bagian dari siklus pendapatan. Pembelian sekuritas secara

tunai melibatkan transaksi pengeluaran kas sebagai bagian dari siklus pengeluaran.

2. TUJUAN AUDIT

Kategori

TransaksiTujuan Audit Saldo Akun

Keberadaan

atau

Keterjadian

(EO)

Pendapatan investasi,

keuntungaan dan kerugian yang

direalisasi, serta keuntungan dan

kerugian penahanan yang belum

direalisasi termasuk dalam laba

yang dihasilkan dari transaksi dan

peristiwa yang terjadi selama

periode berjalan (EO1)

Investasi jangka pendek dan

jangka panjang yang dicatat

merupakan investasi yang ada

pada tanggal neraca (EO2).

Kelengkapan

©

Pengaruh dari semua transaksi

dan peristiwa investasi selama

periode berjalan terhadap laporan

laba rugi termasuk dalam akun-

akun laporan laba rugi (C1)

Semua investasi jangka

pendek dan jangka panjang

termasuk dalam akun

investasi dalam neraca (C2)

Hak dan

Kewajiban

(RO)

Semua investasi yang dicatat

dimiliki oleh entitas yang

melaporkan (RO1)

Penilaian atau Pendapatan investasi, dan

keuntungan serta kerugian yang

Investasi dilaporkan di neraca

pada nilai wajar, harga

Page 3: Audit Saldo Kas

Alokasi (VA) direalisasi dan belum direalisasi

dilaporkan pada jumlah yang

benar (VA1)

pokok, biaya yang

diamortisasi, atau jumlah

yang ditentukan oleh metode

ekuitas, sama seperti untuk

investasi tertentu (VA2)

Penyajian dan

Pengungkapan

(PD)

Saldo setelah diidentifikasi

dan diklasifikasikan dengan

tepat dalam laporan keuangan

(PD1)

Pengungkapan yang tepat

dibuat berkenaan dengan (1)

investasi hubungan istimewa,

(2) dasar untuk menilai

investasi, dan (3) pengadaan

investasi sebagai agunan

(PD2).

3. PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT

a. Materialitas

Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat material bagi

solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas semacam itu jarang

bersifat signifikan bagi hasil operasi entitas di luar sektor jasa keuangan. Sekuritas

yang ditahan sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca

maupun laporan laba rugi, tergantung pada entitasnya.

b.Risiko Inheren

Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume transaksi

investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva yang

mudah dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Dengan

menyajikan secara salah klasifikasi yang tepat dari suatu investasi, manajemen dapat

menunda atau mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian yang belum

direalisasi dalam laba. Lebih lanjut, nilai wajar, bila diperlukan, mungkin sulit untuk

ditentukan atau mungkin mudah berubah. Jadi, faktor-faktor ini, apabila berlaku,

Page 4: Audit Saldo Kas

dapat menyebabkan tingkat risiko inheren yang tinggi untuk asersi penilaian atau

alokasi serta penyajian dan pengungkapan.

c. Risiko Prosedur Analitis

Prosedur analitis dapat membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya, atau dapat membandingkan hasil-hasil aktual atas jumlah investasi dan

laba investasi dengan yang dianggarkan atau dokumentasi lain dari rencana

manajemen.

Perbedaan yang tidak diharapkan, dapat menunjukkan salah saji berkenaan

dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi, dan

penyajian serta pengungkapan.

d. Risiko Pengendalian

Wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada pejabat

perusahaan seperti bendaharawan. Individu ini haruslah orang yang (1) mempunyai

integritas yang tidak dapat disangkal, (2) memiliki pengetahuan dan keahlian yang

diperlukan bagi seseorang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan transaksi

semacam itu, (3) menyadari pentingnya mengamati semua prosedur pengendalian

yang ditetapkan, dan (4) dapat membantu anggota manajemen lain yang berpartisipasi

dalam membuat penilaian awal serta berlanjut atas risiko yang berkaitan dengan

masing-masing investasi.

Sistem informasi dan komunikasi harus mencakup dan menyimpan semua data

tentang harga pokok, nilai wajar, dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap

metode akuntansi bagi berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang,

baik pada tanggal akuisisi maupun tanggal pelaporan berikutnya.

Dokumen dan Catatan Yang Umum. Adalah:

Sertifikat saham (stock certificate). Suatu formulir tercetak yang

menunjukkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham

dalam sebuah korporasi.

Sertifikat obligasi (bond certificate). Suatu formulir tercetak yang

menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.

Kontrak obligasi (bond indenture). Suatu kontrak yang menyatakan syarat

dari obligasi yang diterbitkan oleh sebuah korporasi.

Page 5: Audit Saldo Kas

Pemberitahuan pialang (broker’s advice). Suatu dokumen yang diterbitkan

oleh pialang yang menetapkan harga pertukaran dari transaksi investasi; ini

merupakan dokumen sumber yang utama untuk mencatat transaksi investasi.

Laporan pialang (broker’s statement). Suatu laporan bulanan yang

diterbitkan pialang yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang

tersebut, harga pokoknya, dan nilai pasar wajarnya pada akhir bulan.

Buku harian (book of original entry). Jurnal umum digunakan untuk

mencatat pos-pos seperti akrual pendapatan bunga obligasi, penyesuaian pasar

menurut metode nilai wajar, dan laba yang dihasilkan menurut metode

akuntansi ekuitas.

Buku tambahan investasi (investment subsidiary ledger). Buku tambahan

yang terpisah dapat digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda

apabila perusahaan mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi

yang berlainan.

Fungsi-Fungsi Dan Pengendalian Yang Berkaitan.

Mengotorisasi transaksi investasi:

Pembelian sekuritas. Pembelian dilakukan sesuai dengan otorisasi

manajemen.

Penjualan sekuritas. Penjualan dilakukan sesuai dengan otorisasi

manajemen.

Menerima atau menyerahkan sekuritas:

Penerimaan/pengamanan/penyerahan sekuritas. Sekuritas biasanya

ditahan di tempat yang aman oleh seorang pialang, yang bertanggung

jawab untuk mengamankan sekuritas bersama dengan penerimaan dan

penyerahan sekuritas entitas bersangkutan.

Penerimaan laba periodik. Cek-cek dividen dan bunga segera

disetorkan secara utuh. Apabila sekuritas disimpan di tempat yang

aman, maka dividen dan pendapatan bunga akan disetorkan langsung

ke akun entitas oleh pialang.

Mencatat transaksi:

Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba. Transaksi dicatat

berdasarkan dokumentasi pendukung yang tepat; tugas untuk mencatat

Page 6: Audit Saldo Kas

transaksi dan menyelenggarakan pengawasan sekuritas harus

dipisahkan.

Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi. Perubahan nilai

wajar dan situasi yang bersangkutan dengan klasifikasi yang tepat atas

investasi secara periodik harus dianalisis dan dicatat.

Menyelesaikan transaksi:

Penerimaan kas. Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian

yang layak bahwa dokumentasi yang menetapkan akuntabilitas telah

diciptakan untuk penerimaan kas dan penjualan investasi dan untuk

transfer dana dari akun pialang ke rekening giro utama.

Pengeluaran kas. Pengeluaran kas untuk menyelesaikan pembelian

investasi harus mencakup perbandingan pengeluaran dengan

pemberitahuan pialang yang mendasari dan pengendalian atas transfer

dana ke akun pialang dari rekening giro utama.

Menilai kinerja dan pelaporan investasi. Review kinerja dilakukan

oleh manajemen untuk mendeteksi kinerja investasi yang buruk

dan/atau pelaporan yang salah, termasuk perbandingan saldo investasi

dan tingkat pengembalian atas berbagai kelas investasi dengan jumlah

yang dianggarkan, dan penilaian kelayakan klasifikasi dari masing-

masing investasi.

B. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI

1. MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

Apabila entitas menghasilkan arus kas bebas yang mencukupi untuk mempunyai

volume aktivitas investasi yang signifikan, auditor akan perlu mempertimbangkan

pengendalian spesifik atas aktivitas-aktivitas itu. Karena penilaian risiko inheren dan

pengendalian relevan dapat sangat bervariasi disebabkan oleh berbagai jenis investasi

serta situasi yang ada di antara entitas, maka, tingkat risiko deteksi yang adpat

diterima juga akan bervariasi secara signifikan di antara entitas dan di antara kategori

asersi bagi entitas yang sama. Sekali lagi, kesulitan dalam merancang pengendalian

untuk menilai risiko secara memadai berkaitan dengan (1) penggunaan nilai wajar,

bila diperlukan, dan (2) klasifikasi yang tepat atas investasi yang seringkali berarti

bahwa tingkat risiko deteksi yang rendah yang dapat diterima untuk pengujian rincian

Page 7: Audit Saldo Kas

biasanya ditetapkan untuk asersi penilaian atau alokasi serta penyajian dan

pengungkapan.

2. MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

a. Prosedur Awal

Yaitu, pertama, auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri klien.

Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami pendorong ekonomi yang

memungkinkan suatu entitas melakukan aktivitas investasi. Kedua, kecocokan antara

saldo investasi awal dengan jumlah yang diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya

diverifikasi.

b. Prosedur Analitis

Prosedur analitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-akun

spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan data tahun sebelumnya,

jumlah yang dianggarkan, dan ekspektasi lainnya.

Ketika melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalah penting

untuk memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi investasi

dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas ekuitas. Auditor harus

mengevaluasi kelayakan laba investasi atas masing-masing kelas investasi secara

terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir.

c. Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai suatu

pendekatan audit apabila entitas tersebut mempunyai volume transaksi yang rendah.

Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat debet dan kredit

dalam berbagai akun investasi. Sementara pendekatan lainnya ke akun investasi atau

akun penyesuaian pasar yang bertalian dapat divouch ke dokumentasi yang

memverifikasi kenaikan nilai wajar yang harus diakui dalam akun-akun itu.

Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk aktivitas investasi yang

mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat memberitahu auditor mengenai sumber

dari mana debet dan kredit itu dapat divouching. Dokumentasi juga dapat berguna

dalam menentukan apakah debet dan kredit telah dilakukan ke akun-akun yang tepat

(klasifikasi yang tepat).

d. Pengujian Rincian Saldo

Page 8: Audit Saldo Kas

1) Memeriksa dan Menghitung Sekuritas yang ada di Tangan

Pengujian ini biasanya dilaksanakan secara serentak dengan perhitungan auditor

atas kas dan instrumen lainnya yang dapat dinegosiasikan. Dalam melaksanakan

pengujian ini, (1) petugas yang menyimpan sekuritas harus hadir sepanjang

perhitungan, (2) suatu tanda terima harus diperoleh dari petugas tersebut ketika

sekuritas dikembalikan, dan (3) semua sekuritas harus berada di bawah kendali

auditor sampai perhitungan selesai.

Dalam memeriksa sekuritas, auditor harus mengamati hal-hal seperti nomor

sertifikat pada dokumen, nama pemilik (yang harus nama klien, baik secara

langsung maupun melalui endorsemen), uraian tentang sekuritas itu, jumlah saham

(atau obligasi), dan nama penerbitnya.

2) Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan oleh Pihak Lain

Konfirmasi ini harus diminta pada tanggal sekuritas yang ditahan oleh klien itu

sedang dihitung. Auditor harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan

menerima jawaban langsung dari petuga penyimpanan sekuritas. Jika sekuritas

ditahan oleh kreditor sebagai jaminan atas pinjkaman atau ditempatkan pada pihak

ketiga (escrow) sesuai perintah pengadilan, maka konfirmasi harus dikirimkan

kepada petugas yang ditunjuk.

3) Menghitung Kembali Pendapatan Investasi yang Dihasilkan

Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti dokumenter dan dihitung

ulang. Auditor dapat secara independen memverifikasi pendapatan dividen dengan

merujuk pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang

diperlihatkan dalam buku catatan dividen. Verifikasi pendapatan dividen biasanya

digabungkan ke dalam skedul investasi.

Bunga yang dihasilkan dan bunga yang dipungut atas investasi dalam obligasi

dapat diverifikasi dengan menelaah surat berharga dan tanggal pembayaran yang

ditunjukkan pada sertifikat obligasi.

e. Pengujian Rincian Saldo: Estimasi Akuntansi

1) Klasifikasi Investasi yang Tepat

Ketika mengevaluasi maksud manajemen berkenaan dengan suatu investasi,

auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi manajemen mendukung atau

bertentangan dengan maksud manajemen yang telah dinyatakan. Auditor juga

harus mempertimbangkan kemampuan manajemen untuk menahan sekuritas

Page 9: Audit Saldo Kas

hutang sampai jatuh tempo mengingat posisi keuangan klien, kebutuhan modal

kerja, dan kemampuan untuk menghasilkan arus kas operasi. Akhirnya, auditor

biasanya harus mendapatkan representasi tertulis dari manajemen yang

mengkonfirmasi kelayakan klasifikasi sekuritas.

2) Mengaudit Nilai Wajar Investasi

Jika investasi dicatat pada nilai wajarnya, maka auditor harus mendapatkan bukti

yang mendukung nilai wajar itu. Sumber yang umum untuk mendukung nilai wjar

sekuritas adalah harga pasar kutipan yang diperoleh dari publikasi keuangan atau

estimasi nilai wajar yang diperoleh dari pialang-dealer serta sumber pihak ketiga

lainnya. Auditor dapat menganggap perlu untuk melibatkan seorang spesialis

dalam menilai estimasi nilai wajar entitas atau model-model yang bertalian.

f. Perbandingan Penyajian Laporan Dengan GAAP

Pengujian substantif yang dilakukan terdahulu harus memberikan banyak bukti yang

diperlukan auditor untuk menentukan apakah saldo investasi telah diidentifikasi dan

diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan. Berkaitan dengan klasifikasi

lancar dan tidak lancar, atau perdagangan lawan tersedia untuk dijual, auditor juga

harus mengadakan tanya-jawab dengan manajemen menyangkut maksudnya dalam

hal periode penahanan, dsb.

C. SALDO KAS

Saldo kas meliputi penerimaan di tangan yang belum disetor, kas di bank, pada

rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan

rekening di bank untuk gaji.

1. HUBUNGAN SALDO KAS DENGAN SIKLUS TRANSAKSI

Siklus pembiayaan dan siklus investasi keduanya dapat menaikkan dan menurunkan

kas, sementara siklus pendapatan akan menaikkan kas, dan siklus pengeluaran serta

jasa personalia akan menurunkan kas. Bagi banyak entitas, volume transaksi siklus

pendapatan dan pengeluaran dapat berjumlah besar, demikian juga dengan siklus jasa

personalia.

2. TUJUAN AUDIT

Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun

Keberadaan atau Saldo kas yang dicatat ada pada tanggal neraca (EO1)

Page 10: Audit Saldo Kas

Keterjadian (EO)

Kelengkapan (C) Saldo kas yang dicatat mencakup pengaruh dari semua

transaksi kas yang telah terjadi (C1).

Transfer kas akhir tahun di antara bank telah dicatat pada

periode yang tepat (C2).

Hak dan

Kewajiban (RO)

Entitas mempunyai hak legal atas semua saldo kas yang

diperlihatkan pada tanggal neraca (RO1)

Penilaian atau

Alokasi (VA)

Saldo kas yang dicatat dapat direalisasi pada jumlah yang

dinyatakan di neraca dan sesuai dengan skedul pendukung

(VA1).

Penyajian dan

Pengungkapan

(PD)

Saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tpat

dalam beraca (PD1).

Lini kredit, jaminan pinjaman, perjanjian saldo kompensasi,

dan pemabatasan lain padanya atas kas telah diungkapkan

dengan tepat (PD2).

3. PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT

a. Materialitas

Bagi kebanyakan entitas, bagian dari aktiva lancar atau total aktiva pada suatu titik

waktu yang disajikan oleh saldo kas adalah sangat kecil, dan seringkali tidak material.

Akan tetapi, jika dikaitkan dengan transaksi dalam lima siklus transaksi yang

mempengaruhi kas, jumlah kas yang mengalir melalui akun-akun selama suatu

periode waktu benar-benar dapat sangat material. Dalam kenyataannya, volume

transaksi yang mempengaruhi kas biasanya lebih besar daripada untuk setiap akun

lainnya dalam laporan keuangan.

b. Risiko Inheren

Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat saldo inheren yang

signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta

kelengkapan. selain itu, sifat saldo kas juga membuatnya mudah untuk dicuri karena

berbagai jenis bentuk kecurangan yang melibatkan kas telah terbukti. Akan tetapi,

risiko yang berkenaan dengan asersi hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, dan

Page 11: Audit Saldo Kas

panyajian serta pengungkapan untuk kas bersifat minimal karena tidak adanya

kerumitan yang melibatkan hak, pengukuran akuntansi, estimasi, dan pengungkapan.

c. Risiko Prosedur Analitis

Prosedur analitis yang efektif mencakup pembandingan saldo kas dengan peramalan

atau anggaran, atau dengan kebijakan perusahaan mengenai saldo kas minimum dan

investasi atas kelebihan kas. Biasanya lebih efektif bagi perusahaan untuk

membandingkan saldo kas dengan anggaran dan kebijakan perusahaan karena masing-

masing kebutuhan kas dari berbagai entitas seringkali bersifat unik.

d. Risiko Pengendalian

Penerimaan dan pengeluaran kas seringkali merupakan transaksi rutin yang dapat

dikendaliakn oleh sistem pengendalian internal yang baik, sehingga dapat

memungkinkan auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah.

Karena rawannya saldo kas terhadap pencurian, maka banyak auditor akan

mengevauasi secara cermat pengendalian internal atas kas, dan memastikan bahwa

setiap kondisi yang dapat dilaporkan telah dikomunikasikan dengan jelas kepada

manajemen.

D. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KAS

Dalam bagian ini, istilah saldo kas hanya mengacu pada kas yang ditahan dan di bank,

tidak termasuk kas kecil dan dana imprest lainnya.

1. MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan kas terhadap penyalahgunaan.

Metodologi untuk menggabungkan penilaian risiko pengendalian atas asersi

kelompok transaksi dappat digunakan dalam menentukan penilaian risiko

pengendalian untuk asersi saldo kas. Model risiko audit atau matriks risiko kemudian

dapat digunakan untuk menentukan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas

setiap asersi saldo kas.

2. MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

a. Prosedur Awal

Auditor harus memastikan bahwa dia telah memperoleh pemahaman tentang bisnis

entitas dan pentingnya saldo kas bagi entitas tersebut.

Page 12: Audit Saldo Kas

Titik awal untuk memverifikasi saldo kas adalah menelusuri saldo awal

periode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun

sebelumnya (apabila dapat diterapkan). Berikutnya, aktivitas selama periode berjalan

dalam akun buku besar kas harus dikaji ulang menyangkut setiap ayat jurnal

signifikan yang bersifat tidak biasa atau jumlah yang memerlukan penyelidikan

khusus. Di samping itu, setiap skedul yang dibuat oleh klien yang menunjukkan

ikhtisar penerimaan kas yang belum disetor pada lokasi yang berbeda dan/atau

ikhtisar saldo bank juga harus diperoleh.

b. Prosedur Analitis

Efektivitas prosedur analitis secara signifikan bervariasi dari satu klien ke klien

lainnya. Efektivitas prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan

dari pengujian substantif lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan apabila

datanya tidak sesuai dengan pengharapan yang dikembangkan dari anggaran atau

peramalan kas, atau kebijakan perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.

c. Pengujian Rincian Transaksi

1) Melaksanakan Pengujian Pisah-Batas Kas

Dua pengujian pisah-batas kas (cash cutoff tests) telah dilaksanakan: (1)

pengujian pisah batas penrimaan kas dan (2) pengujian pisah-batas pengeluaran

kas. Penggunaan laporan pisah-batas bank juga berguna dalam menentukan

apakah pisah- batas kas yang tepat telah dilakukan.

2) Menelusuri Transfer Bank

Apabila terjadi transfer bank, maka beberapa hari (dikenal dengan periode

mengambang) umumnya akan berlalu sebeblum cek itu dikliring di bank pada

waktu ditarik. jadi setoran kas per catatan bank akan lebih saji selama periode ini,

karena cek itu akan termasuk dalam saldo bank yang menerima setoran dan belum

akan dikurangkan dari bank yang ceknya ditarik. Transfer bank juga dapat

menimbulkan salah saji saldo bank per pembukuan jika pengeluaran dan

penerimaan tidak dicatat pada periode akuntansi yang sama.

Secara sengaja mencatat transfer bank sebagai setoran di bank penerima dan

tidak menunjukkan pengurangan dari akun bank tempat transfer cek ditarik

merupakan suatu penyimpangan yang dikenal sebagai kiting. Kiting juga dapat

Page 13: Audit Saldo Kas

digunakan untuk menyembunyikan kekurangan kas atau kelebihan kas di bank

pada tanggal laporan.

Kiting dapat dideteksi dengan menelusuri transfer bank atau juga bisa

dideteksi dengan (1) mendapatkan dan menggunakan laporan pisah-batas bank

karena cek yang dikiting dan dikliring pada bulan Januari akan tidak tampak pada

daftar cek yang beredar untuk bulan Desember dan (2) melaksanakan pengujian

pisah-batas kas karena cek terakhir yang diterbitkan pada bulan Desember tidak

akan dicatat dalam register cek.

Seorang auditor memerlukan bukti tentang keabsahan transfer bank atau,

sebaliknya, dapat terjadi salah saji. Bukti ini diperoleh dengan menyiapkan skedul

transfer bank. Data yang akan dicantumkan pada skedul itu diperoleh dari

analisis atas ayat jurnal kas per pembukuan dan laporan bank serta pisah-batas

bank yang berlaku. Skedul itu mencantumkan semua transfer cek yang diterbitkan

pada atau mendekati akhir tahun fiskal klien, dan menunjukkan tanggal cek itu

dicatat oleh klien serta bank.

d. Pengujian Rincian Saldo

1) Menghitung Kas di Tangan

Untuk melaksanakan perhitungan kas secara tepat, auditor harus:

Mengendalikan semua instrumen kas dan yang dapat dinegosiasikan yang

ditahan oleh klien sampai semua uang telah dihitung.

Meminta agar petugas kas hadir sepanjang perhitungan itu.

Mendapatkan tanda terima yang ditandatangani dari petugas pada waktu

mengembalikan uang kepada klien.

Memastikan bahwa semua cek yang belum disetor dapat dibayarkan

kepada klien, baik secara langsung atau melalui endorsemen.

2) Mengkonfirmasi Saldo Kas dan Pinjaman di Bank

Merupakan hal yang biasa bagi auditor untuk mendapatkan konfirmasi bank

mengenai saldo kas dan pinjaman di bank pada tanggal neraca. Permintaan

konfirmasi disiapkan rangkap dua dan ditandatangani oleh penandatanganan cek

yang berwenang dari klien. kedua salinan itu lalu dikirm ke bank, dan aslinya

dikembalikan kepada auditor. Untuk memastikan kompetensi bukti dari prosedur

ini, auditor secara pribadi harus mengirimkan permintaan ini dalam amplop

dengan alamat pengembalian sendiri dan jawabannya harus dikembalikan

Page 14: Audit Saldo Kas

langsung ke auditor oleh bank. Permintaan konfirmasi bank harus dikirimkan ke

semua bank di mana klien mempunyai suatu akun, termasuk yang saldonya nol

pada akhir tahun.

3) Mengkonfirmasi Perjanjian Lainnya dengan Bank

Perjanjian lainnya dengan bank meliputi hal-hal seperti lini kredit, saldo

kompensasi, dan kewajiban kontinjen. Perjanjian untuk menetapkan lini kredit

dengan bank mungkin mengharuskan peminjam mempertahankan saldo kas di

bank. Jumalh minimum yang disyaratkan dikenal sebagai saldo kompensasi.

Jika, sesudah menilai risiko inheren dan pengendalian, auditor merasa yakin

bahwa perjanjian tersebut ada, maka ia harus mengirimkan surat konfirmasi

kepada bank. Surat itu secara spesifik harus mengidentifikasi informasi yang

diminta dan ditandatangani oleh klien. Lebih lanjut, surat itu harus dikirim ke

pejabat bank yang bertanggung jawab atas hubungan klien dengan bank karena

akan mempercepat proses konfirmasi dan mempertinggi kualitas bukti yang

diperoleh auditor. Akan tetapi, tidak diharuskan melakukan pencarian yang terinci

atas catatan bank.

4) Melakukan scan, Mereview atau Menyiapkan Rekonsiliasi Bank

Apabila tingkat risiko deteksi yang dapat diterima tinggi, auditor dapat menscan

rekonsiliasi bank yang disiapkan klien dan memverifikasi ketepatan matematis

dari rekonsiliasi itu. Jika risiko deteksi sedang, maka auditor dapat menelaah

rekonsiliasi bank klien. Jika risiko deteksi rendah, maka auditor dapat menyiapkan

rekonsiliasi bank dengan menggunakan data bank di tempat klien. Jika risiko

deteksi sangat rendah atau auditor mencurigai kemungkinan adanya salah saji

yang material, maka auditor dapat memperoleh laporan bank akhir tahun langsung

dari bank dan menyiapkan rekonsiliasi bank.

Bukti yang diberikan oleh rekonsiliasi bank umumnya belum mencukupi

untuk memverifikasi saldo kas di bank karena adanya ketidakpastian berkenaan

dengan dua pos rekonsiliasi yang paling penting: (1) setoran dalam perjalan dan

(2) cek yang beredar. Bukti tersebut hanya dapat diperoleh engan menelusuri pos-

pos ini ke laporan bank dalam periode akuntansi berikutnya.

5) Mendapatkan dan Menggunakan Laporan Pisah-Batas bank

Laporan pisah-batas bank adalah suatu laporan bank pada tanggal sesudah

tanggal neraca. Klien harus meminta laporan pisah-batas dari bank dan

memberitahukan agar hal itu dikirm langsung kepada auditor. Setelah menerima

Page 15: Audit Saldo Kas

laporan pisah-batas, beserta cek-cek yang dibatalkan dan memo bank terlampir,

auditor harus:

Menelusuri semua cek tertanggal tahun lalu ke cek-cek yang beredar

yang tercantum pada rekonsiliasi bank. Auditor juga dapat menemukan

bahwa cek periode sebelumnya belum tercantum pada daftar cek yang

beredar yang telah dikliring oleh bank dan beberapa cek yang terdaftar

sebagai cek yang beredar belum dikliring oleh bank. Apabila pengaruh

agregat dari cek yang belum dikliring bersifat material, amak hal ini dapat

menunjukkan suatu penyimpangan yang dikenal sebagai window

dressing, yaitu suatu upaya yang disengaja untuk melebihsajikan solvensi

jangka pendek perusahaan. Dalam kasus semacam itu, auditor harus

menelusuri sek-sek yang belum dikliring ke register cek serta dokumentasi

pendukung dan, jika perlu, meminta keterangan kepada bendaharawan.

Menelusuri setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank ke

setoran pada laporan pisah-batas. Merupakan hal yang relatif sederhana

karena setoran pertama pada laporan pisah-batas harus merupakan setoran

dalam perjalanan yang diperlihatkan pada rekonsiliasi

Melakukan scan atas laporan pisah-batas dan data terlampir untuk

hal-hal yang tidak biasa. Auditor harus waspada terhadap pos-pos seperti

debet dan kredit bank yang tidak tercatat serta kesalahan dan koreksi bank.

e. Perbandingan Penyajian Laporan Dengan GAAP

Kas harus diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar di neraca. Akan tetapi, kas

dana pelunasan obligasi dianggap sebagai investasi jangka panjang. Selain itu, harus

ada pengungkapan yang tepat mengenai perjanjian dengan bank. suatu overdraft bank

(cerukan) biasanya dilaporkan sebagai kewajiban lancar.

E. PERTIMBANGAN LAIN

1. PENGUJIAN UNTUK MENDETEKSI LAPPING

Lapping adalah suatu penyimpangan yang disebabkan oleh misapropriasi secara

sengaja atas penerimaan kas. Kondisi-kondisi yang kondusif untuk lapping tersedia

apabila seseorang yang menangani penerimaan kas juga memegang buku besar

piutang usaha.

2. PROSEDUR AUDITING

Page 16: Audit Saldo Kas

Pengujian untuk mendetksi lapping hanya dapat dilaksanakan apabila risiko

pengendalian untuk transaksi penerimaan kas adalah sedang atau tinggi. Ada tiga

prosedur yang dapat mendeteksi lapping:

Mengkonfirmasi piutang usaha

Melakukan perhitungan kas secara mendadak.

Membandingkan rincian ayat jurnal penerimaan kas dengan rincian slip

setoran harian yang berkaitan.

F. JASA BERNILAI TAMBAH YANG BERKAITAN DENGAN SEKURITAS

YANG MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS

Berikut ini adalah beberapa peluang bernilai tambah yang penting, yang dapat

diberikan akuntan publik dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama

audit atas sekuritas yang mudah dipasarkan dan saldo kas.

Menentukan asumsi-asumsi penting berkenaan dengan penerimaan kas dan

pembayaran beban operasi yang mempengaruhi peramalan saldo kas.

Membantu manajemen dalam mengembangkan model-model peramalan saldo

kas, pinjaman yang diperlukan, ataupotensi kelebihan saldo kas yang tersedia

untuk investasi.

Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik bisnis, seperti peruabhan

kebijakan kredit atau perubahan manajemen persediaan, yang akan

meningkatkan arus kas.

Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk investasi

jangka pendek kelebihan kas.

Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan tingkat pengembalian atas

investasi jangka pendek atas kelebihan kas.

BAB III

Page 17: Audit Saldo Kas

PENUTUP

KESIMPULAN

Aktivitas investasi merupakan suatu aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan

sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lain. Seperti halnya audit atas siklus lainnya,

audit siklus investasi yang berkaitan dengan sekuritas ini juga mengharuskan auditor

untuk memahami bisnis dan industri klien terlebih dahulu, kemudian dalam

merencanakan, auditor harus mempertimbangkan tingkat materialitas dan risiko-

risiko yang mungkin muncul dalam mengaudit. Setelah itu, auditor dapat melakukan

pengujian sustantif yang langkah-langkahnya terdiri atas: (1) prosedur awal, (2)

prosedur analitis, (3) pengujian rincian atas transaksi, (4) pengujian rincian saldo,

terdiri atas memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan, mengkonfirmasi

sekuritas yang disimpan oleh pihak lain, dan menghitung kembali pendapatan

investasi yang dihasilkan, (5) Pengujian rincian saldo-estimasi akuntansi, terdiri atas

klasifikasi investasi yang tepat, dan mengaudit nilai wajar investasi, dan (6)

perbandingan penyajian laporan dengan GAAP.

Saldo kas meliputi penerimaan di tangan yang belum disetor, kas di bank, pada

rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan

rekening di bank untuk gaji. Saldo kas mempunyai hubungan di antara lima siklus

yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu mengurangi atau menambah saldo kas. Audit

atas saldo kas pun sama dengan yang siklus sebelum-sebelumnya. Sedangkan

pengujian substantif atas saldo kas meliputi (1) prosedur awal, (2) prosedur analitis,

(3) pengujian rincian transaksi yang terdiri atas melaksanakan pengujian pisah-batas

kas dan menelusuri transfer bank, (4) pengujian rincian atas saldo yang terdiri atas

menghitung kas di tangan; mengkonfirmasi saldo kas dan pinjaman di bank;

mengkonfirmasi perjanjian lainnya dengan bank; melakukan scan, mereview atau

menyiapkan rekonsiliasi bank; mendapatkan dan menggunakan laporan pisah-batas

bank, dan (5) perbandingan penyajian laporan dengan GAAP.

Lapping adalah suatu penyimpangan yang disebabkan oleh misapropriasi secara

sengaja atas penerimaan kas. Kondisi-kondisi yang kondusif untuk lapping tersedia

apabila seseorang yang menangani penerimaan kas juga memegang buku besar

piutang usaha. Ada tiga prosedur yang dapat mendeteksi lapping: (1) mengkonfirmasi

piutang usaha, (2) melakukan perhitungan kas secara mendadak, dan (3)

membandingkan rincian ayat jurnal penerimaan kas dengan rincian slip setoran harian

yang berkaitan.