att 1432132161244 pengelolaan resiko etika

9
MENGELOLA RESIKO ETIKA DAN MANAJEMEN KRISIS Dikerjakan oleh: DERY KRISTINA ERVANI PUJASTUTI

Upload: ervani

Post on 09-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

etbis

TRANSCRIPT

MENGELOLA RESIKO ETIKA DAN MANAJEMEN KRISIS

Dikerjakan oleh:

DERY KRISTINAERVANI PUJASTUTISOIRIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA2015

Mengelola resiko etikaEtika merupakan suatu nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah laku (Bertens,2001). Pengertian resiko etika adalah suatu kemungkinan dilanggarnya etika yang disebabkan oleh ketidak mapuan perusahaan atau intuisi dalam memenuhi harapan stakeholder. Beberapa contoh resiko etika dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Para stakeholder yang tidak dapat dipenuhiResiko etika

Pemegang saham (shareholder) adanya perilaku penggelapan dana dan asset adanya konflik kepentingan dengan para eksekutif perusahaan tingkatan performa perusahaan yang tidak sesuai dengan keinginan para pemegang saham keakuratan dan transparansi laporan keuangan kejujuran dan integritas pertanggungjawaban yang dapat diprediksi kejujuran dan pertanggungjawaban kejujuran dan integritas

Karyawan keamanan kerja Pembedaan mempekerjakan anak dibawah umur dan pemerasan tenaga buruh kewajaran keadilan keadilan dan perlakuan kasih sayang

Pelanggan keamanan produk performa perusahaan

keterbukaan kewajaran

Lingkungan terciptanya polusi integritas dan pertanggung jawaban

Suatu organisasi perusahaan harus fokus untuk tetap bertahan berkelanjutan sesuai dengan asumsi going concern, makauntuk itu diperlukan pengelolaan resiko etikayang ada,agar perusahaan dapat mencapai tujuannya secaraefisien dan efektif. Pengelolaan resiko etika pada praktik bisnis kini mulai menyadari bahwa meskipun manajemen risikocenderungberfokus kepada masalah-masalah non-etis, bukti yang ada menunjukkan bahwa penghindaranbencana dan kegagalan juga memerlukan perhatian kepada masalah risiko etika. Manajemen resiko etikaberarti suatu tindakan untuk meminimalisir suatu halyang tidakdiinginkan atau bencana yang dihasilkan dari prinsip-prinsip etika yang diabaikan oleh suatukelompok/entitas

Berikut akan dijelaskan mengenai identifikasi penilaian resiko etika yang dibagi menjadi beberapa tahap :

1. Melakukan penilaian dan identifikasi para stakeholder perusahaan. Dalam tahap ini manajemen membuat daftar mengenai apa saja dan siapa saja para stakeholder yang berkepentingan dan apa harapan mereka. Hal ini akan menunjukkan adanya perhatian perusahaan terhadap kepentingan stakeholder dan dapat membuka sebuah dialog yang dapat membenagun rasa saling percaya, yang nantinya juga dapat membantu jika pada suatu hari nanti muncul masalah yang tidak menguntungkan.

2. Menilai risiko ketidaksanggupan perusahaan dan peluang perusahaan. Penilaian ketidaksanggupan perusahaan ini melalui memperbandingkan kemampuan aktivitas perusahaan dengan harapan yang diinginkan oleh stakeholder.

3. MeninjauUlangPerbandinganAkitivitasdanEkspektasiPerusahaandari Perspektif Dampak Reputasi Perusahaan. Menurut Charles Fombrun reputasi sendiri bergantung pada empat faktor, yaitu kejujuran, kredibilitas, reliabilitas,dan tanggung jawab.Faktor-faktor tersebutbisa menjadi kerangka kerja dalam melakukan perbandingan.

4. MelakukanPelaporan. Setelah tahap ketiga selesai, maka manajemen dapat menyiapkan laporan kepada masing- masing stakeholder. Laporan tersebut harus dibuat dengan mempertimbangkan kelompok stakeholder, produk atau jasa, tujuan perusahaan, nilai-nilai hypernorm, dan elemen-elemen penentu reputasi.

Empat tahapan ini akan menghasilkan data yang memungkinkan direktur dan eksekutifdapat mengawasi adanya peluang dan risiko etika, sehingga dapat ditemukan cara untuk menghindari dan mengatasi risiko tersebut, serta agar dapat secara strategis mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut.BerdasarkanSarbanes-Oxley Act(SOX), manajemen perusahaanlah yang diharapkan untuk melaporkan system pengendalian internal dan auditor eksternal harus melaporkan system tersebut berdasarkan laporan manajemen itu. Manajemen yang bertanggungjawab untuk merancang dan mereview prosedur manajemen, mengindentifikasi peluang dan resiko etikaperusahaan.

Manajemen Krisis

Krisis merupakan suatu kejadian besar dan tidak terduga yang memiliki potensi untukberdampak negative ataupositif.Krisismerupakan keadaan yang tidakstabil dimana perubahanyang cukup menentukan mengancam, baik perubahan yang tidak diharapkan atau perubahanyang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik (Steven Fink, 1986:5).Organisasi yang memikirkan dampak negative yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana organisasi dapat mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh dukungan publik.Esensi manajemen krisis adalah upaya untuk menekan faktor ketidakpastian dan faktor resiko hingga tingkat serendah mungkin, dengan demikian akan lebih mampu menampilkan sebanyakmungkin faktorkepastiannya. Menurut Murphy (2009)dalam artikelnya yangberjudulThe Relevance Of Responsibility To Ethical Business Decision ada beberapa bentuk tanggung jawabpelaku bisnisyaitu legal, corporate, managerial, sosial, konsumendan masyarakat. Akhirnya, model stakeholdermenekankan pentingnya mengembangkan hubungansaling percayadan kerjasamadengan pemangkukepentingan (Jones, 1995),dan menyediakan kerangka kerja untuk menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola, keseimbangan, dan menanggapi kebutuhan simultanberbagaipemangkukepentingan. Dimana pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya harus mempertimbangkan hal-hal tersebut. Kepatuhan pada Kode Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan & pimpinan perusahaan yang bertanggungjawab, dimana padaakhirnyaakanmemaksimalkan nilai pemegang saham (shareholdervalue)

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan krisis terjadi, yaitu:

a) PenyebabUmum. Penyebab ini diantaranya disebabkan oleh gangguan kesejahteraan dan rasa aman dantanggungjawab sosial diabaikan.b) Penyebab KhususPenyebab khusus ini diantaranya disebabkan oleh: Kesalahan pengelola yang mengganggu lapisan bawah organisasi Penurunan profit yang tajam Penyelewengan Perubahan permintaan pasar Kegagalan atau penarikan produk, dll

Dampak dari krisis tersebut adalah:

1. Intensitas permasalahanakanbertambah2. Masalah akan dibawah sorotan publik baik melalui media masa atau informasidari mulut ke mulut3. Masalah akan mengganggu nama baik perusahaan4. Masalah akan menganggu kelancaran bisnis sehari-hari5. Masalah dapat merusak sistem kerja dan mengoncang perusahaan secara keselurahan.

Untuk meminimalisir dampak yang disebabkan oleh krisis tersebut, maka dibutuhkan suatu manajemen didalam mengurangi dampak tersebut, yang dinamai dengan manajemen krisis.

Dari sisi risk management, sejumlah langkah di bawah ini perlu dilakukan untuk melindungiperusahaan dari risikopolitik, yaitu :

1. Seorang manajer risiko harus melakukan perencanaan dan due diligence, karena banyaksekali pengusaha yang memulai bisnis mereka di negara atau daerah yang tidak merekapahami kenal tanpa meluangkan waktu untuk memastikan apakah ada kesempatan untuk meraih kesuksesan yang lebih baik daripada kesuksesan yang diperoleh saat ini.

2. Kembangkandanbinahubunganbaikdenganaparat-aparatpemerintahdantokoh masyarakat lokal yang terkait / ada hubungannya dengan bisnis anda, karena hal ini merupakan pendekatan yang disarankan , walaupun hal ini tidak selalu perlu untuk dilakukan.

3. Ciptakan hubungan baik dengan pekerja lokal untuk mendapatkan suatu lingkungan investasi yang risiko politiknya sangat kecil. Seringkali, pengusaha-pengusaha asing dirasakantidakmenghargaiorang- orang yang bekerja bagimereka.Halinidapat menimbulkan konsekuensi konsekuensi yang mengerikan.

4. PerkuatperananCSR(CorporateSocialResponsibility)terutamadi lingkungankomunitasterdekatdenganlokasiusaha,sehinggamasyarakatlokatidakmerasa terpinggirkan.

5. Pertimbangkan manfaat/keuntungan menggunakan asuransi terhadap risiko politik(PoliticalRiskInsurance/PRI) untuk risiko politik yang akan dihadapi pengusaha dalam menjalankan perusahaannya di suatu negara/daerah Politik bisa begitu bergejolak di berbagai tingkat. Pengusaha harus cerdas dalam mengatasi dampak buruknya dengan risk manajemen yangtepat.