asuransi kesehatan sosial di jerman - catatan ade heryana

24
Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman pg. 1 Paper ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DI JERMAN Ade Heryana* Deasy Febriyanty* Helmi* *) Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia SEKILAS TENTANG REPUBLIK FEDERAL JERMAN Penjelasan yang mendalam soal sejarah dan sistem politik Republik Federal Jerman dibutuhkan dalam rangka membahas Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan Jaminan Sosial (Social Security) di Jerman. Hal ini penting untuk memahami prakondisi hukum dan konstitusional dalam penerapan asuransi kesehatan sosial di Jerman. Republik Federal Jerman adalah sebuah negara di Eropa Tengah. Negara dengan sejarah panjang ini di sebelah barat berbatasan dengan negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, dan Perancis. Di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Swiss dan Austria. Di sebelah timur berbatasan dengan Ceko dan Polandia, dan di sebelah utara berbatasan dengan negara Denmark. 1 Negara ini pernah memiliki wilayah yang jauh lebih luas daripada yang ada sekarang dan pernah pula terpecah secara politik sejak berakhirnya Perang Dunia II hingga tahun 1991. Pada masa itu bagian timur negara Jerman dikuasai oleh rezim komunis dan bernama Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur, atau Deutsche Demokratische Republik disingkat DDR). Jerman merupakan negara penting dalam Uni Eropa dan merupakan negara anggota NATO dan G8 dengan penduduk terbanyak. 2 1 http://sepatanpaper.blogspot.com/2009/04/sistem-jaminan-sosial-di-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.35 2 ibid

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 1

Paper

ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DI JERMAN

Ade Heryana*

Deasy Febriyanty*

Helmi*

*) Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

SEKILAS TENTANG REPUBLIK FEDERAL JERMAN

Penjelasan yang mendalam soal sejarah dan sistem politik Republik

Federal Jerman dibutuhkan dalam rangka membahas Kesejahteraan Sosial (social

welfare) dan Jaminan Sosial (Social Security) di Jerman. Hal ini penting untuk

memahami prakondisi hukum dan konstitusional dalam penerapan asuransi

kesehatan sosial di Jerman.

Republik Federal Jerman adalah sebuah negara di Eropa Tengah. Negara

dengan sejarah panjang ini di sebelah barat berbatasan dengan negara-negara

Belanda, Belgia, Luxemburg, dan Perancis. Di sebelah selatan berbatasan

langsung dengan Swiss dan Austria. Di sebelah timur berbatasan dengan Ceko

dan Polandia, dan di sebelah utara berbatasan dengan negara Denmark.1

Negara ini pernah memiliki wilayah yang jauh lebih luas daripada yang

ada sekarang dan pernah pula terpecah secara politik sejak berakhirnya Perang

Dunia II hingga tahun 1991. Pada masa itu bagian timur negara Jerman dikuasai

oleh rezim komunis dan bernama Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur,

atau Deutsche Demokratische Republik disingkat DDR). Jerman merupakan

negara penting dalam Uni Eropa dan merupakan negara anggota NATO dan G8

dengan penduduk terbanyak.2

1 http://sepatanpaper.blogspot.com/2009/04/sistem-jaminan-sosial-di-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.35 2 ibid

Page 2: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 2

Saat ini Republik Federal Jerman terdiri saat dari 16 negara bagian (sering

disebut “Länder”, “Provinces”). Prinsip federalisme adalah bagian dari prinsip

dasar yang membagi penetapan peraturan perundangan. Prinsip ini membagi

pengambilan keputusan dalam tingkat pusat dan di tingkat negara bagian.

Konstitusi menetapkan kewenangan yang berbeda dalam kekuasaan pusat dan

kekuasaan negara bagian itu. Sebagai contoh, pemerintah pusat (atau sering

disebut pemerintah federal) bertanggungjawab dalam hal luar negeri, keamanan

nasional, kebijakan moneter, dan sebagian dari hukum perpajakan. Sedangkan

dalam hal sistem pendidikan (sekolah dan universitas), permasalahan kebudayaan,

kepolisian, dan hukum lokal merupakan wewenang pemerintah negara bagian.

Lebih-lebih, konstitusi menjamin kewenangan pengaturan tata pemerintahan

sendiri di tingkat lokal (local self-government) di kota dan kotapraja untuk semua

pengaturan di tingkat lokal.3

JAMINAN SOSIAL DI JERMAN

Umumnya terdapat beberapa model yang dianut oleh berbagai negara di

dunia terkait penerapan sistem Jaminan Sosial, yakni :

1. Model Universal

Dalam model ini, pelayanan sosial diberikan oleh negara kepada seluruh

penduduknya, baik kaya maupun miskin. Model ini sering disebut sebagai

the Scandinavian Welfare States yang diwakili oleh Swedia, Norwegia,

Denmark dan Finlandia. Sebagai contoh, kesejahteraan negara di Swedia

sering dijadikan rujukan sebagai model ideal yang memberikan pelayanan

sosial komprehensif kepada seluruh penduduknya.

2. Model Korporasi atau Work Merit Welfare States

Dalam model ini, pelayanan jaminan sosial juga dilaksanakan secara

melembaga dan luas, namun kontribusi terhadap berbagai skema jaminan

sosial berasal dari tiga pihak, yakni pemerintah, dunia usaha dan pekerja

(buruh). Pelayanan sosial yang diselenggarakan oleh negara diberikan

terutama kepada mereka yang bekerja atau mampu memberikan kontribusi

melalui skema asuransi sosial. Model yang dianut oleh Jerman dan Austria

ini sering disebut sebagai Model Bismarck

3 opcit

Page 3: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 3

3. Model Residual

Dalam model ini, pelayanan sosial, khususnya kebutuhan dasar, diberikan

terutama kepada kelompok-kelompok yang kurang beruntung

(disadvantaged groups), seperti orang miskin, penganggur, penyandang

cacat dan orang lanjut usia yang tidak kaya. Model ini mirip model

universal yang memberikan pelayanan sosial berdasarkan hak warga

negara dan memiliki cakupan yang luas. Model ini dianut oleh negara-

negara Anglo-Saxon yang meliputi AS, Inggris, Australia dan Selandia

Baru. Namun, seperti yang dipraktekkan di Inggris, jumlah tanggungan

dan pelayanan relatif lebih kecil dan berjangka pendek daripada model

universal. Perlindungan sosial dan pelayanan sosial juga diberikan secara

ketat, temporer dan efisien.

4. Model Minimal

Model ini umumnya diterapkan di gugus negara-negara latin (seperti

Spanyol, Italia, Chile, Brazil) dan Asia (antara lain Korea Selatan,

Filipina, Srilanka, Indonesia). Model ini ditandai oleh pengeluaran

pemerintah untuk pembangunan sosial yang sangat kecil. Program

kesejahteraan dan jaminan sosial diberikan secara sporadis, parsial dan

minimal dan umumnya hanya diberikan kepada pegawai negeri, militer

dan pegawai swasta yang mampu membayar premi

Mengacu kepada empat model tersebut, sistem jaminan sosial di jerman mengacu

kepada model yang kedua yakni model Korporasi atau Work Merit Welfare

States.4

Jerman adalah Negara Sosial, demikian tercantum dalam Konstitusi

Jerman Grundgesetz pada paragraf 20 dan 28. Hal ini juga tercermin dalam

anggaran belanja negara. Tahun 2014, anggaran sosial mencapai 145 miliar Euro.

Berarti, setengah dari anggaran belanja Jerman disalurkan untuk bidang jaminan

sosial, keluarga, remaja dan pasar kerja. Namun di masa depan, perlu anggaran

4opcit

Page 4: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 4

lebih banyak lagi, demikain dikatatan Asosiasi Organisasi Sosial, Paritaetischer

Gesamtverband5

Kesejahteraan untuk semua dan keadilan sosial, itulah sasaran yang dituju

Ludwig Erhard, Menteri Federal Urusan Ekonomi pada waktu ekonomi pasaran

berorientasi sosial diterapkan di Jerman pada akhir tahun 1950-an. Tata ekonomi

“Model Jerman” menjadi kisah sukses, dan dicontoh banyak negara. Salah satu

pilar utama sukses itu ialah sistem jaminan sosial paripurna. 6

Jaringan sosial di Jerman termasuk yang paling rapat di dunia, dimana

26,7 persen pendapatan nasional bruto dipergunakan untuk belanja negara di

bidang sosial. Untuk perbandingan, Amerika Serikat menginvestasikan 15,9

persen di bidang itu, negara anggota OECD rata-rata 20,5 persen.

Sistem jaminan sosial di Jerman lengkap mencakup asuransi kesehatan,

purnakarya, kecelakaan, perawatan dan pengangguran melindungi warga terhadap

dampak finansial dari risiko yang dapat mengancam eksistensi. Jaringan sosial itu

juga meliputi tunjangan yang dibiayai oleh pajak, seperti dana pengimbang untuk

keluarga (tunjangan anak, potongan pajak) atau tunjangan yang menutup

pengeluaran untuk kebutuhan pokok purnakaryawan atau orang cacat tetap.

Menurut pengertian yang berlaku, Jerman adalah negara sosial yang

memprioritaskan jaminan sosial bagi semua warganya.7

Cikal bakal Sistem Jaminan Sosial (SJS) atau di Jerman dikenal sebagai

Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security) yang

dimulai di Jerman pada tahun 1883, ketika Bismarck memperkenalkan jaminan

kesehatan, jaminan pemutusan hubungan kerja, dan jaminan hari tua bagi para

pekerja agar mereka terjamin kesejahteraannya sehingga produktivitas mereka

meningkat. Model SJS seperti inilah yang lalu berkembang ke negara lain.8

Aturan main terkait dengan sistem jaminan sosial di Jerman tertuang

dalam Undang-undang Prosedur Administrasi Negara Jerman

5 http://www.dw.de/sistem-sosial-jerman-perlu-reformasi/a-17024980, diakses tgl 24 mei 2014, jam 16.50 6 Sabine Giehle dalam http://www.tatsachen-ueber-deutschland.de/id/masyarakat/main-content-08/jaminan-sosial.html, diakses 24 Mei 2014,jam 16.30 7 Sabine Giehle, ibid 8 opcit

Page 5: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 5

(Verwaltungsverfahrensgesetz). Secara rinci Sistem Jaminans Sosial tertuang

dalam Undang-undang Jaminan Sosial Jerman (Pasal 97 sampai dengan Pasal

100). Menurut Undang-undang ini, sebagai negara sosial, “bantuan merupakan

hak warga negara dan negara bertanggung jawab akan hal itu. Pembayar iuran

adalah negara dan tidak tergantung pada pemerintah yang berkuasa”. Volume

bantuan sosial setiap tahun sudah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Jerman. Pemerintah bertugas mengisi kas negara dan pemerintah

juga tidak bisa berkilah bahwa tidak ada dana iuran sosial tersebut.9

Peraturan perundangan untuk Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan

jaminan sosial (social security) hanya diatur di tingkat nasional. Hal ini untuk

memastikan bahwa hanya ada satu standar bersama untuk jaminan sosial dan

perlindungan sosial di Jerman. Jadi untuk tingkat provinsi tidak ada ketetapan atau

peraturan terkait dengan hal ini. Dalam ekonomi pasar sosial, negara adalah

pembuat utama peraturan. Peran negara dalam pasar dijalankan seminimal

mungkin, tetapi semaksimal yang diperlukan. Dengan ini negara biasanya

mengambil peran besar dalam penanganan ekonomi negara dalam rangka

mencapai tujuan sosial, misalnya jaminan sosial. Namun demikian Jerman bukan

negara dengan ekonomi pasar liberal atau neo-liberal, tetapi ekonomi pasar sosial

(social market economy). Keadilan sosial (social justice) dinyatakan dalam pasal

20 sebagai salah satu dari prinsip dasar dalam Konstitusi. Hal ini berarti bahwa

negara mempunyai kewajiban untuk mengambil tindakan untuk mengambil

langkah penyeimbangan dalam persoalan perbedaan dan tegangan sosial. Salah

satu instrumen untuk mencapai tujuan itu adalah menetapkan sistem jaminan

sosial, dan sekarang ini bagaimana untuk membuatnya tetap efektif, untuk semua

masyarakat di negara Jerman.10

Legislasi untuk jaminan sosial di Jerman pertama dibuat di tahun 1883,

123 tahun yang lalu. Penetapan ini harus diakui adalah keputusan politik penguasa

waktu itu, dan bukan tindakan yang secara langsung dilakukan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat. Di masa itu, Jerman telah memulai proses

industrialisasi. Masyarakat kelas pekerja tumbuh berkembang secara terus

menerus, tetapi pekerja itu bekerja dalam sistem kapitalis dengan kondisi kerja

9 opcit 10 opcit

Page 6: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 6

yang amat menyedihkan, yaitu bekerja selama 16 jam per hari, 6 hari per minggu,

dengan upah yang amat minim, tidak ada jaminan sosial sama sekali. Untuk

memperbaiki kondisi itu, pekerja mengorganisir mereka sendiri. Mereka

mendirikan serikat buruh serta partai sosial-demokratik dan partai komunis.

Penguasa feodal melihat hal ini sebagai ancaman. Kemudian, untuk itu, penguasa

menetapkan sistem jaminan sosial, yang memberikan manfaat untuk pekerja. Hal

ini dilakukan pertama-tama untuk melonggarkan tegangan politik, dan bukan

tindakan solidaritas atau karitatif. Jaminan sosial pada saat awalnya ditetapkan

untuk menenangkan pekerja dan untuk menstabilkan kekuasaan elit penguasa.11

Asuransi kesehatan ditetapkan secara hukum pada tahun 1883, asuransi

kecelakaan pada tahun 1884, asuransi pensiun pada tahun 1889, dan asuransi

pengangguran pada tahun 1927. Prinsip sistem jaminan sosial ini bertahan dalam

masa kerajaan yang berakhir bersamaan dengan terjadinya Perang Dunia I tahun

1918, bertahan di masa Republik Weimar sampai dengan pada tahun 1933 dan

juga bertahan pada masa kediktatoran Nazi yang diakhiri kekuasaannya oleh

kekuatan sekutu di tahun 1945. 12

Prinsip umum yang dijabarkan di atas masih tetap berlaku. Namun

demikian, aspek yang berbeda di dalam sistem jaminan sosial diadaptasi dari

waktu ke waktu sampai dengan pengembangan yang sekarang ini. Menilik faktor

demografis di Jerman, jumlah mereka yang purna-kerja (retirees) dan tahun

manfaat yang harus dibayar, terjadi peningkatan yang substantif, dan pada saat

yang sama dan juga menilik tingkat pengangguran, jumlah kontribusi dana

pensiun mengalami penurunan.13

Dalam situasi Jerman sekarang disadari bahwa sistem penetapan

kesejahteraan masyarakat menjalani kerumitan sendiri seperti di Indonesia.

Maksudnya secara politis ada tarik-menarik, tapi ada peran yang semakin lama

semakin disadari bahwa bagaimana parlemen itu menetapkan soal social welfare

state.14

11 opcit 12 opcit 13 opcit 14 opcit

Page 7: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 7

Model kesejahteraan negara di Jerman banyak disebut sebagai mengacu

pada ide negara sosial’ (social state) atau ‘ekonomi pasar sosial’ (social market

economy) yang ditandai oleh tiga prinsip utama, yaitu15

1. Pembangunan ekonomi merupakan cara terbaik untuk mencapai

kesejahteraan. Pengeluaran publik untuk kesejahteraan harus kompatibel

dan berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi. Struktur pelayanan sosial harus merefleksikan prioritas ini.

Pelayanan yang diberikan harus berkaitan erat dengan posisi orang dalam

pasar kerja dan pendapatannya. Orang yang tidak memiliki catatan

pekerjaan umumnya tidak memperoleh jaminan sosial yang

melindunginya dari resiko-resiko tertentu.

2. Ekonomi Jerman dan sistem kesejahteraan negara dikembangkan

berdasarkan struktur korporasi. Prinsip ini dibangun oleh Bismarck

berdasarkan asosiasi-asosiasi gotong royong dan serikat-serikat kerja yang

kemudian menjadi landasan perlindungan sosial di kemudian hari.

Asuransi sosial yang mencakup tunjangan kesehatan, beberapa perawatan

sosial, dan sebagian besar pemeliharaan penghasilan dikelola oleh sebuah

sistem pendanaan mandiri atau swa-kelola (independent).

3. Menekankan pada prinsip saling melengkapi dan saling membantu.

Pelayanan sosial harus didesentralisasi atau dikelola secara mandiri dan

bahwa intervensi negara harus terbatas, dalam arti hanya menyentuh

pelayanan sosial yang tidak dapat disediakan oleh lembaga mandiri

tersebut. Pekerja yang memiliki gaji tinggi tidak dijangkau oleh sistem

asuransi sosial, tetapi dibiarkan untuk mencari skema lain sesuai

kebutuhannya.

Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security)

yang tercantum dalam Undang-undang Jaminan Sosial Jerman adalah sebagai

berikut:16

1. Health Insurance / Krankenversicherung / Asuransi Kesehatan

15 opcit 16 opcit

Page 8: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 8

Dalam hal pelayanan kesehatan, asuransi kesehatan di jerman memiliki

perlakuan bermacam-macam tergantung dimana terjaidnya. Kebanyakan di

jerman memiliki asuransi kesehatan dalam beberapa format atau itu

lainnya. Kebanyakan orang kaya mengasuransikan kesehatannya secara

privat, tidak seperti kebanyakan warga yang miskin yang memerlukan

bantuan dari negara.

2. Pension Insurance / Rentenversicherung / Asuransi Pensiun

Bentuk dari asuransi pensiun berupa pemberian fasilitas bagi

pekerja/pegawai yang telah melewati batas masa produktif. Jerman

menetapkan masa produktifnya hingga 65 tahun. Selepas umur itu mereka

akan menerima pensiun berupa Rumah penginapan serta beberapa bentuk

bantuan lain seperti uang cash setiap bulannya

3. Unemployment Insurance / Arbeitslosenversicherung / Asuransi

Pengangguran

Asuransi pengangguran adalah salah satu bagian menurut undang-undang

jaminan sosial yang mengasuransikan karyawan terhadap resiko

pengangguran. Tujuan asuransi pengangguran yang utama adalah

pencegahan kerugian, terutama perlindungan terhadap kerugian dalam

wujud pembayaran. Selain itu juga asuransi ini menyediakan pembiayaan

untuk perlindungan dan ciptaan pekerjaan dan, dalam konteks promosi

ketenaga-kerjaan, pembiayaan untuk pengembangan latihan kejuruan,

masukan ke dalam ketenaga-kerjaan aktip dan rehabilitasi bersifat jabatan.

4. Work Accident Insurance / Unfallversicherung / Asuransi Kecelakaan

kerja kerja

Asuransi kecelakaan akan membayar perlindungan dalam hal kematian

atau suatu peristiwa sehari-hari terkait dengan kecelakaan kerja. Biaya

pengobatan seluruhnya akan ditanggung melalui asuransi ini. Biaya-biaya

kerugian pasca terjadinya kecelakaan tersebut akan ditanggung juga oleh

asuransi ini. Klaim yang dapat dibayarkan dalam hal ini antar alain cacat

anggota badan, bahkan mungkin gangguan mental, perhitungannya

disesuaikan dengan yang tertera dalam perjanjian

5. Long-term Care Insurance / Pflegeversicherung / Asuransi Jaminan

Hari Tua

Page 9: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 9

Di Jerman, Asuransi Jaminan Hari tua adalah suatu isu penting dalam

kaitan dengan suatu mengontrol populasi dan penyusutan jaringan sosial

yang mengakibatkan suatu kebutuhan lebih besar untuk suatu sistem

kepedulian jangka panjang publik. Dana Asuransi Jaminan Hari tua

biasanya dihubungkan ke asuransi kesehatan dana. Manfaat dibiayai

berdasarkan atas suatu sistem income based dimana semua karyawan yang

dijamin oleh jaminan sosial sistem dan pemberi kerja mereka harus

membayar kontribusi sama pada kepada penyelenggara jaminan sosial.

Mantan Menteri Keuangan dan Teknologi Jerman, Christian Hegemer,

mengatakan jaminan sosial yang diberikan pemerintah di negara asalnya dapat

melindungi dan meningkatkan produktivitas pekerja. Selain itu, iuran kesehatan

dan dana pensiun yang ditanggung bersama oleh pekerja dan pengusaha membuat

hubungan industrial berjalan harmonis, meski unjuk rasa juga kadang terjadi.17

Negara Jerman juga memberikan pelaku UKM jaminan sosial. Beberapa

alasan dilakukannya penerapan ini adalah pertama, pelaku UKM yang jumlahnya

mencapai 99,7 persen dari total perusahaan atau sekitar 4 juta, adalah tulang

punggung ekonomi Jerman. Pelaku UKM juga menyediakan lapangan kerja

kepada 60 persen populasi pekerja dan semuanya punya kewajiban menyediakan

asuransi sosial. Kedua, jaminan sosial sulit diterapkan kepada perusahaan dengan

jumlah karyawan yang besar. Sedangkan di usaha rumahan, di mana pekerja dan

pemilik saling kenal, lebih mudah berdiskusi soal besaran iuran jaminan sosial

yang harus ditanggung masing-masing.18

Dengan menerapkan jaminan sosial kepada UKM, ekonomi Jerman

diklaim tetap bertahan di tengah krisis utang Eropa 2008. Kontribusi UKM

terhadap penghasilan nasional swasta Jerman stabil di level 38 persen tahun lalu.19

"Pengalaman krisis ekonomi 2008 menunjukkan bahwa kerja sama pekerja dan

pengusaha harus digalakkan. Kami aktif membawa ide ekonomi pasar sosial ke

seluruh Uni Eropa maupun dunia," kata Hegemer.

17 http://www.merdeka.com/uang/soal-jaminan-sosial-indonesia-bisa-tiru-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.25 18 Christian Hegemer dalam http://www.merdeka.com/uang/soal-jaminan-sosial-indonesia-bisa-tiru-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.30 19 Christian Hegemer dalam http://www.merdeka.com/uang/soal-jaminan-sosial-indonesia-bisa-tiru-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.30

Page 10: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 10

ASURANSI SOSIAL DI BERBAGAI NEGARA

Berbagai Negara memilih model sistem pembiayaan kesehatan bagi

rakyatnya, yang diberlakukan secara nasional. Berbagai model yang dominan

yang implementasinya disesuaikan dengan keadaan di Negara masing-masing

(Depkes RI, 2009) antara lain:20

1. Model Asuransi Kesehatan Sosial

Model ini dirintis sejak Jerman dibawah Bismarck pada tahun 1882.

Model inilah yang berkembang di beberapa negara-negara Eropa, Jepang

(sejak 1922) dan kemudian ke negara-negara Asia lainnya yakni Philipina,

Korea, Taiwan dan lainnya. Kelebihan sistem ini memungkinkan cakupan

100% penduduk dan relatif rendahnya peningkatan biaya pelayanan

kesehatan.

2. Model Asuransi Kesehatan Komersial

Model ini berkembang di USA. Namun sistem ini gagal mencapai cakupan

100% penduduk. Sekitar 38% penduduk tidak tercakup dalam sistem

3. Model NHS (National Health Services)

Model ini dirintis pemerintah Inggris sejak usai perang dunia kedua

(disebut juga Beveridge Model). Model ini juga membuka peluang

cakupan 100% penduduk. Namun pembiayaan kesehatan yang dijamin

melalui anggaran pemerintah akan menjadi beban yang berat.

Asuransi modern berkembang luas di Eropa pada pertengahan abad ke 19

pasca revolusi industri. Masa itu tumbuh harapan kehidupan baru yang baik,

namun disisi lain terjadi peningkatan risiko dalam kehidupan rumah tangga.

Kehidupan tradisional berbasis pertanian lebih menjanjikan kestabilan dan

kepastian pendapatan jangka panjang dibandingkan dengan kehidupan industri.

Ketidakpastian itu memicu tumbuhnya perkumpulan (asosiasi, societies, club, dan

sebagainya) yang bertujuan menanggung bersama berbagai risiko yang menimpa

anggota suatu kelompok akibat industrialisasi tersebut. Perkumpulan itu kemudian

berkembang pesat di beberapa negara, seperti Jerman, Denmark, Swedia,

Norwegia, Swiss, dan Belanda, ditandai dengan pembentukan berbagai klub yang

20 Anonim, Tinjauan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan Melalui Sistem Asuransi Kesehatan di RSUD Prof. Dr. WZ. Johannes Kupang Tahun 2009, Bab I Pendahuluan, Universitas Kristen Maranatha

Page 11: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 11

melakukan upaya bersama untuk menghadapi anggota perkumpulan yang

menderita sakit, sehingga perkumpulan itu disebut sick clubs, mutual benefit

funds, cooperatives, atau societies. Di Inggris dikenal Friendly Societies dan

Saturday Funds yaitu asosiasi para pedagang untuk mengatasi berbagai risiko

dalam menjalankan usahanya.21

Ditinjau dari aspek model pelayanan dan pembiayaan kesehatan, asuransi

di Jerman termasuk asuransi sakit tradisional yaitu menggunakan pendekatan

pasar pada asuransi swasta, tetapi dengan subsidi negara. Besarnya premi

berdasarkan prosentase, sehingga sangat tergantung dari penghasilan peserta,

sehingga tampak jelas subsidi silang, yaitu yang muda menyumbang yang tua,

keluarga kecil menyumbang keluarga besar, yang sehat menyumbang yang sakit,

yang kaya menyumbang yang miskin, karena semua fasilitas pelayanan kesehatan

yang diberikan sama, tidak tergantung premi. Asuransi ini dikenal dengan nama

Social Health Insurance.22

Berikut perbandingan penyelenggara pembiayaan kesehatan dan penyedia

layananan kesehatan di berbagai negara (Hasbullah Thabrany):23

Catatan: Jepang dan Jerman menyerahkan sebagian besar pembiayaan dan penyediaan

kepada sektor swasta, akan tetapi bersifat sosial (nirlaba) yang diatur oleh pemerintah,

sementara Amerika menyerahkan kepada mekanisme pasar (for profit dan not for profit).

Apabila pembiayaan diserahkan kepada sektor publik, yang bersifat sosial

atau nirlaba, maka terdapat dua pilihan utama yaitu pembiyaan dari penerimaan

pajak (general tax revenue) seperti yang dilakukan Inggris dan pembiayaan

21 Hasbullah Thabrany, Sejarah Askes, hal. 2 22 Anonim, Modul Belajar Asuransi Kesehatan dan Managed Care, hal. 11 23 Hasbullah Thabrany, Introduksi Asuransi Kesehatan, hal. 63

Page 12: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 12

melalui asuransi sosial seperti yang dilakukan Kanada, Taiwan, Jepang dan

Jerman. Kanada dan Taiwan memberlakukan sistem monopoli Propinsi dan

Negara dengan hanya menggunakan satu badan penyelenggara, yang sering

dikenal Asuransi Kesehatan Nasional. Sementara Jerman dan Jepang

menggunakan undang-undang wajib asuransi sosial kesehatan dengan banyak

penyelenggara dari pihak swasta yang nirlaba.24

Gambaran mengenai jaminan sosial yang berupa sistem jaminan sosial

kesehatan di beberapa negara:25

24 Hasbullah Thabrany, Introduksi Asuransi Kesehatan, hal. 64 25 http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_09.htm, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 18.00

Page 13: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 13

ASURANSI SOSIAL DI JERMAN

Tradisi ekonomi negara Jerman berkembang melalui pembentukan

kelompok usaha yang terdiri atas pedagang, pengusaha kecil dan pengrajin

(guilds), menerapkan sistem asuransi kesehatan wajib menggunakan pendekatan

tradisi tersebut. Oleh karenanya sistem asuransi wajib (asuransi sosial) ini

dikembangkan untuk tiap kelompok kerja atau di lingkungan suatu

usaha/perusahaan. Ada tiga kunci kebijakan Jerman di akhir abad ke 19 tersebut,

yaitu setiap pekerja wajib mengikuti program dana sakit, dana yang terkumpul

dikelola sendiri oleh kelompoknya dan sumber dana berasal dari pekerja itu

sendiri, bukan dari pemerintah (Stierle, 1998). Model asuransi sosial inilah yang

kemudian berkembang dan menjadi dasar penyelenggaraan asuransi/jaminan

sosial (social security) di seluruh dunia dengan berbagai variasi

penyelenggaraan.26

Jerman dipandang sebagai negara pertama yang memperkenalkan asuransi

kesehatan sosial di jaman Otto von Bismarck di tahun 1883. Pada masa lalu,

jumlah badan penyelenggara asuransi kesehatan sosial (sickness funds), yang

seluruhnya bersifat nirlaba, berjumlah sekitar lima ribuan. Namun demikian,

karena dorongan efisiensi dan portabilitas, banyak sickness funds yang merjer

sehingga kini jumlahnya sudah menyusut menjadi 270 saja. Penyusutan jumlah

badan penyelenggara asuransi kesehatan sosial di Jerman ini menunjukkan bahwa

usaha dengan pool kecil tidak mampu bertahan (sustainable) dan tekanan

ekonomi serta tuntutan portabilitas mengharuskan merjer.27

Kini asuransi kesehatan sosial terbesar dipegang oleh badan yang bernama

AOK yang mengelola hampir 70% peserta asuransi kesehatan sosial di Jerman.

Semua penduduk dengan penghasilan di bawah EUR 3.375 per bulan wajib

mambayar kontribusi untuk asuransi kesehatan yang kini mencapai 14% dari upah

sebulan. Penduduk yang berpenghasilan diatas itu, boleh tidak menjadi peserta

sickness funds, akan tetapi sekali mereka tidak ikut (opt out) dengan membeli

asuransi kesehatan komersial, mereka tidak diperkenankan lagi ikut asuransi

sosial. Akibatnya, hanya 10% saja penduduk Jerman yang membeli asuransi

26 Hasbullah Thabrany, Sejarah Askes, hal. 4 27 Hasbullah Thabrany, Sejarah Askes, hal. 9-10

Page 14: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 14

kesehatan komersial. Jerman memang tidak memiliki satu lembaga asuransi

kesehatan yang secara khusus dirancang untuk menjamin seluruh penduduk secara

nasional karena sejarah perkembangan negara yang sejak awal terpecah-pecah

dalam negara bagian (lander). Namun demikian, Jerman telah menjamin seluruh

penduduknya dengan biaya separuh dari yang dikeluarkan Amerika karena

sistemnya didominasi asuransi kesehatan sosial. Hanya karena jumlah badan

penyelenggara asuransi sosial yang banyak dan paket jaminan yang sangat liberal,

maka sistem asuransi kesehatan Jerman hanya sedikit efisien dibandingkan

dengan sistem asuransi kesehatan Amerika yang didominasi oleh usaha asuransi

kesehatan komersial.28

Jerman dikenal sebagai pelopor dalam bidang asuransi sosial yang

merupakan tulang punggung dari sebuah jaminan sosial modern. Asuransi sosial

pertama yang diselenggarakan di Jerman pada tahun 1883 menanggung

penghasilan yang hilang apabila seorang pekerja menderita sakit.29

Sistem yang berciri negara kesejahteraan telah dikenal di Jerman sejak

zaman industrialisasi. Pada akhir abad ke-19, Kanselir “Reich”, Otto von

Bismarck, mengembangkan struktur dasar asuransi sosial yang dikelola oleh

negara. Di bawah bimbingannya lahir undang-undang mengenai asuransi

kecelakaan kerja dan asuransi kesehatan, serta untuk jaminan terhadap keadaan

tidak sanggup bekerja akibat cacat, dan jaminan hari tua. Ketika itu hanya 10

persen di antara penduduk Jerman mendapat keuntungan dari legislasi di bidang

sosial, sekarang hampir 90 persen menikmati perlindungannya.30

Tiga prinsip utama model Bismarck adalah solidarity, subsidiarity, dan

corporatism.31

1. Prinsip Solidarity

Pemerintah Jerman bertanggung jawab dan memastikan seluruh rakyat

mendapatkan akses jaminan kesehatan, dengan membantu mereka yang

tidak mampu menjadi peserta asuransi kesehatan swasta.

28 Hasbullah Thabrany, Sejarah Askes, hal. 10 29 http://sistemjaminansosial.blogspot.com/2011/10/sistem-jaminan-sosial-di-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.15 30 Sabine Giehle, ibid 31 Green, Irvine, Clarke and Bidgood, “Health Care Systems: Germany”, Civitas Report, 2013

Page 15: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 15

2. Prinsip Subsidiary

Prinsip ini menekankan pada kebijakan sistem desentralisasi yang

diimplementasikan oleh unit politik dan administrasi dalam masyarakat

yang ada (German Basic Law 1949). Dalam hal pelayanan kesehatan,

prinsip subsidiary berati bahwa pemerintah hanya bertanggaung jawab

menentukan kerangka kerja legislasi dan menjamin proses tawar-menawar

secara korporat berjalan lancar

3. Prinsip Corporatism

Prinsip ini terlihat dalam pemungutan suara secara demokratis antara

wakil pekerja dan pemberi kerja dalam sickness fund, serta dalam badan

pengambil keputusan baik regional maupun nasional.

Di Jerman, jaminan sosial atau “soziale sicherheit” mencakup asuransi

sosial, kompenasi sosial (bagi korban perang, dll), dan tunjangan sosial (bantuan

sosial atau tunjangan bagi pelajar). Meskipun orang Jerman jarang menggunakan

istilah “soziale wolfahrt” atau “kesejahteraan sosial” (social welfare), sistem

jaminan sosial di Jerman telah memiliki akar sejarah yang panjang yang

dikembangkan oleh Kanselir Bismarck sejak tahun 1880-an. Sistem asuransi

sosial yang kemudian dikenal dengan nama “Bismarckian Model” ini memiliki

karakteristik sebagai berikut (Thomas, 1995:89-90):32

1. Memberikan program-program yang terpisah untuk resiko-resiko yang

berbeda (pekerjaan, pensiun, perawatan kesehatan).

2. Mencakup terutama tenaga kerja yang memiliki pendapatan tetap

(khususnya pekerja di perkotaan).

3. Melibatkan kontribusi-kontribusi dari yang diasuransikan (pekerja),

majikan dan negara.

4. Memberikan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kontribusi.

Selama beberapa dasawarsa berikutnya, jaringan sosial diperluas dan

sekaligus dijadikan lebih spesifik. Pada tahun 1927 misalnya ditambahkan

asuransi terhadap akibat finansial dari pengangguran, dan pada tahun 1995 jenis

asuransi wajib bertambah dengan asuransi perawatan. Kini abad ke-21 menuntut

diadakannya reorientasi yang bersifat mendasar dan struktural pada semua sistem

32 http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_09.htm, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 18.00

Page 16: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 16

itu, khususnya dalam hal kesinambungannya. Faktor-faktor seperti meningkatnya

jumlah orang lanjut usia yang disertai angka kelahiran yang relatif rendah, begitu

juga perkembangan di pasaran kerja telah membawa sistem jaminan sosial ke

batas kemampuannya. Dengan mengadakan pembaruan secara menyeluruh,

lembaga-lembaga politik berupaya menghadapi tantangan itu dan mengamankan

jaringan sosial bagi generasi mendatang pula secara solider.33

Asuransi sosial kesehatan menjadi pintu gerbang penyelenggaraan jaminan

sosial. Undang- undang mengatur tata cara penyelenggaraan asuransi kesehatan,

sedangkan penyelenggaraan asuransi kesehatan diserahkan kepada masyarakat,

yang awalnya terkait dengan tempat kerja.34

Jumlah badan penyelenggara yang disebut sickness funds tidak dibatasi,

sehingga pada awalnya mencapai ribuan, yang semuanya bersifat nirlaba. Namun

demikian, karena rumitnya masalah asuransi kesehatan dan perlunya angka besar

untuk menjamin kecukupan dana, maka terjadi merjer atau perpindahan peserta

karena badan penyelenggara bangkrut. Kini jumlahnya tinggal 355 saja.35

Sistem yang digunakan Jerman adalah dengan mewajibkan penduduk yang

memiliki upah di bawah 45.900 Euro per tahun untuk mengikuti program asuransi

sosial wajib. Sedangkan mereka yang berpenghasilan diatas itu, boleh membeli

asuransi kesehatan dari perusahaan swasta, akan tetapi sekali pilihan itu diambil,

ia harus seterusnya membeli asuransi kesehatan swasta. Akibatnya, banyak orang

yang berpenghasilan diatas batas tersebutpun, memilih ikut asuransi sosial. Pada

saat ini 99,8% penduduk memiliki asuransi kesehatan dan hanya 8,9% yang

mengambil asuransi kesehatan swasta. Sebagian kecil penduduk (seperti militer

dan penduduk sangat miskin) mendapat jaminan kesehatan melalui program

khusus.36

Jaminan kesehatan yang ditanggung sangat besar mencakup pengobatan

dan perawatan, perawatan jangka panjang, biaya transpor, obat-obatan bahkan

transplantasi. Peserta bebas berobat ke dokter yang disukai atau dipercaya namun

33 Sabine Giehle, ibid 34 http://sistemjaminansosial.blogspot.com/2011/10/sistem-jaminan-sosial-di-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.15 35 ibid 36 ibid

Page 17: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 17

demikian pembayaran diatur melalui suatu mekanisme pembayaran kelompok ke

asosiasi dokter. Asosiasi dokterlah yang mengatur pembayaran ke masing-masing

anggota dokternya. Sedangkan untuk pembayaran rumah sakit dilakukan dengan

anggaran global dan mulai dilaksanakan sistem pembayaran per diagnosis

(DRG).37

Besarnya iuran untuk asuransi kesehatan kini dirasakan sangat tinggi

karena mencapai 14,5% dari upah yang dibayar bersama oleh pekerja dan pemberi

kerja. Pegawai negeri lebih banyak yang membeli asuransi kesehatan swasta

karena mendapat subsidi dari pemerintah sebesar 80% dari iuran (Grebe A,

2003).sumber: naskah akademik UU SJSN.38

CENTRAL HEALTH FUND

Pada perkembangannya, model Bismarck menghadapi banyak rintangan,

antara lain39:

- Masing-masing sickness fund mengatur sendiri tingkat kontribusi manfaat

jaminannya sebagai tuntutan akan hak pekerja. Hal ini menyebabkan tidak

tercapainya universal health coverage pekerja.

- Tantangan lain adalah masalah pembiayaan. Pembiayaan model Bismarck

yang didasari pada upah, terlalu kecil untuk menutupi seluruh pelayanan

dan manfaat yang terus berkembang.

- Tekanan pada pajak penghasilan yang disebabkan oleh kompetisi ekonomi

tingkat global dan tingkat pengangguran yang tinggi

Akhirnya pada tahun 2009, pemerintah federal Jerman melakukan

reformasi pembiayaan kesehatan dengan memperkenalkan Central Health Fund

(CHF). Tidak seperti Bismarck model, CHF memberlakukan tingkat kontribusi

manfaat jaminan yang sama pada semua sickness fund. CHF merupakan

perubahan yang mendasar dalam pembiayaan kesehatan di Jerman, sejak

37 http://sistemjaminansosial.blogspot.com/2011/10/sistem-jaminan-sosial-di-jerman.html, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.15 38 ibid 39 Gopffart dan Henke, The German Central Heath Fund - Recent Development in Health Care Financing in Germany, Health Policy, 2012

Page 18: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 18

pemberlakuan pilihan bebas terhadap sickness fund tahun 1996.40 Beberapa

ketentuan penting pada Central Health Fund adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kontribusi yang seragam

Pemberlakuan ini mulai ditetapkan pada 1 Januari 2009, dengan premi

sebesar 15,5% yang terdiri dari 8,2% ditanggung pekerja dan 7,3%

ditanggung pemberi kerja. Akibat resesi ekonomi tahun 2009 yang

ditandai penurunan GDP sebesar 5,1%, pemerintah menurunkan premi

menjadi 14,9% sebagai stimulus peningkatan ekonomi. Namun penurunan

premi ini hanya efektif menstabilkan konsumsi dan tidak menurunkan

pajak. Dampaknya pemerintah meningkatkan subsidi menjadi €7,2 milyar

untuk menutupi kekurangan pendapatan dari premi. Tahun 2010

pemerintah memberikan paket stimulus yang kedua, sehingga subsidi

terhadap CHF naik menjadi €15,7 milyar. Tahun 2011 pemerintah

menetapkan kembali premi sebesar 15,5% dengan skema subsidi seperti

semula.41

2. Subsidi pemerintah

Pada model Bismarck, tidak ada subsidi dari pemerintah. Dengan

pemberlakuan CHF, pemerintah mensubsidi sebesar €4 milyar pada tahun

2009, yang meningkat tiap tahun sebesar €1,5 milyar, sehingga pada tahun

2016 subsidi mencapai €14 milyar. Subsidi dihitung sebagai kompensasi

untuk melayani masyarakat melalui asuransi gratis bagi anak-anak dan

remaja di bawah 18 tahun. Dengan subsidi ini diharapkan CHF mampu

bertahan sampai dengan tahun 1016.

3. Pengumpulan dana

Sickness fund bertanggung jawab mengumpulkan premi dari masyarakat

dan harus menyetor secara langsung ke CHF. CHF mengumpulkan premi

bersama dengan subsidi pemerintah, yang akan dibayarkan sebagai

kompensasi manfaat asuransi kepada sickness fund. Sehubungan dengan

ini, maka CHF harus menentukan atau menghitung:

a. Tingkat pembayaran keseluruhan (overall payment level)

40 Gopffart dan Henke, The German Central Heath Fund - Recent Development in Health Care Financing in Germany, Health Policy, 2012 41 Gopffart dan Henke, The German Central Heath Fund - Recent Development in Health Care Financing in Germany, Health Policy, 2012

Page 19: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 19

Setiap tanggal 1 November, pemerintah melalui kementrian kesehatan

dan keuangan bersama para ahli, membuat prediksi tambahan premi

tahun depan yang disepakati. Premi ini dihitung dengan formula

sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 =

𝑃𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛−𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐶𝐻𝐹

𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎

b. Kontribusi peserta sickness fund

Sickness fund menerima empat jenis pembayaran dari CHF:

1. Pembayaran untuk meng-cover paket manfaat standar (92% )

2. Pembayaran untuk meng-cover biaya administrasi (5,2%)

3. Pembayaran tetap per kapita untuk menutupi paket manfaat

sukarela

4. Pembayaran insentif sebesar €152 per peserta yang mengikuti

program pengelolaan penyakit

Seluruh pembayaran ini telah terstandarisasi menurut kelas risiko rata-rata

per kapita, dan tidak ada sistem reimburstment.

4. Premi tambahan

Bila pembayaran yang diterima CHF tidak mencukupi untuk menutup

pembiayaan, maka CHF menetapkan premi tambahan. Namun bila

pembayaran yang diteriam CHF melebihi pembiayaan, maka dana

dikembalikan ke pekerja. Premi tambahan digunakan untuk dua tujuan:

5. Alur pembiayaan CHF (2011)

Total pendapatan CHF pada tahun 2011 adalah €184,1 milyar, dimana

€169,1 berasal dari kontribusi peserta. Pembayaran kepada sickness fund

sebesar €178,9 milyar sesuai dengan prediksi sejak ditetapkan CHF tahun

2009. Meskipun perekonomian Jerman memburuk, namun CHF mampu

menghasilkan laba sebesar €5,2 milyar, yang menyebabkan bertambahnya

dana cadangan (liquidity reserve) menjadi €9,5 milyar pada tahun 2011.

Dana yang diterima sickness fund dari CHF (€178,9 milyar) dan premi

tambahan (€0,7 milyar) digunakan untuk pembayaranan manfaat

kesehatan senilai €164,9 milyar, antara lain untuk jasa dokter (€28,9

milyar), rumah sakit (€59,2 milyar), obat-obatan (€28,6 milyar), dan lain-

lain (€48,1 milyar). Dana yang diterima sickness fund pada tahun 2011

Page 20: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 20

melebihi pembiayaan manfaat, sehingga pada tahun 2013 tidak diperlukan

premi tambahan.

Tujuan politis yang diharapkan dari penerapan CHF adalah

1. Menggeser kompetisi harga pelayanan kesehatan dari berdasarkan tingkat

kontribusi ke arah tingkat premi yang tetap,

2. Menggerakkan kompetisi pelayanan kesehatan menuju kualitas dan

efisiensi,

3. Meningkatkan stabilitas keuangan dengan memperbesar sumber

pendapatan yaitu dari subsidi pemerintah

4. Meningkatkan transparansi pengelolaan dana

Page 21: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 21

Skema pembiayaan kesehatan di Jerman tahun 201342

Skema pembayaran ke provider rawat jalan43

42 Busse dan Wasem, The German Health Care System – Organization, Financing, Reforms, Challenges.., Slide presentation, 2013 43 Busse dan Wasem, The German Health Care System – Organization, Financing, Reforms, Challenges.., Slide presentation, 2013

Page 22: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 22

Skema pembayaran provider rawat jalan44

SISTEM KESEHATAN DI JERMAN

Di lingkungan internasional, Jerman tergolong negara dengan pelayanan

medis terbaik. Banyaknya rumah sakit, praktek dokter dan institusi kedokteran

menjamin pelayanan medis untuk semua orang. Dengan lebih dari empat juta

tempat kerja, bidang kesehat­an adalah sektor pekerjaan terbesar di Jerman.

Secara keseluruhan 10,4 persen pendapatan nasional bruto dipakai untuk

pengeluar­an bagi kesehatan – 1,5 persen lebih banyak daripada pengeluaran rata-

rata di negara anggota OECD. Berkat undang-undang peng­urangan biaya, yang

termasuk tahap reformasi sistem kesehatan yang telah berjalan, Jerman mencatat

kenaikan pengeluaran per kapita untuk kesehatan paling kecil di antara semua

negara anggota OECD: Antara tahun 2000 dan 2007, pengeluaran nyata

meningkat dengan 1,4 persen per tahun, angka kenaikan rata-rata di OECD adalah

3,7 persen.45

44 Busse dan Wasem, The German Health Care System – Organization, Financing, Reforms, Challenges.., Slide presentation, 2013 45 Sabine Giehle, ibid

Page 23: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 23

Pada tahun 2007 diputuskan reformasi sistem kesehatan. Bagian pokoknya

ialah dana kesehatan sentral. Mulai tahun 2009 semua iuran yang disetor kepada

badan asuransi kesehatan wajib, baik oleh karyawan maupun oleh pemberi kerja,

disalurkan ke dana tersebut. Jumlahnya ditambah dengan tunjangan dari fiskus.

Per peserta, ke-200 lebih asuransi kesehatan wajib yang ada menerima sejumlah

uang yang pasti dari dana sentral itu. Badan asuransi kesehatan yang banyak

anggotanya adalah orang lanjut usia, penyandang penyakit kronis dan orang

berpendapatan rendah mendapat uang tambahan. Pemerintah Federal bertujuan

agar badan asuransi dalam jangka panjang menjadi lebih otonom dalam penetapan

iuran, dan perbedaan menurut daerah dapat dimungkinkan. Rencana selanjutnya,

besar iuran peserta dilepaskan dari tingkat pendapatan, namun akan adanya faktor

pengimbang sosial. Supaya biaya pemeliharaan kesehatan sedapat mungkin

dipisahkan dari biaya sampingan imbalan kerja, bagian iuran yang dibayar oleh

pemberi kerja tidak akan dinaikkan lagi.46

ORGANISASI ASURANSI SOSIAL DI JERMAN

Organisasi asuransi sosial di Jerman berbentuk korporasi yang tunduk

kepada hukum publik. Prinsip utama dalam pelaksanaan kegiatan organisasi

tersebut adalah prinsip Self-Government (self administration) yang mengandung

pengertian bahwa organisasi tersebut bersifat mandiri baik dari aspek kebijakan

maupun operasionalnya. Pejabat yang duduk dalam organisasi tersebut dipilih

secara demokratis oleh pembayar kontribusi. Secara finansial, organisasi tersebut

bersifat mandiri dimana dana asuransi yang dikelola merupakan dana yang

terpisah dari keuangan negara.47

Asuransi sosial di Jerman tidak dilaksanakan organisasi tunggal yang

menangani seluruh cabang asuransi sosial yang diwajibkan oleh negara. Setiap

cabang asuransi sosial dilaksanakan oleh organisasi dengan spesialisasi di

bidangnya, dimana tugas dan wewenangnya diatur secara komprehensif dalam

Undang-undang Federal Jerman. Kepastian hukum organisasi asuransi sosial di

46 Sabine Giehle, ibid 47 http://www.jamsosindonesia.com/substansimancanegara, sinopsis buku Organisasi Jaminan Sosial Republik Federal Jerman karangan Nurfaqih Irfani tahun 2012, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.00

Page 24: Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman - Catatan Ade Heryana

Asuransi Kesehatan Sosial di Jerman

pg. 24

Jerman diwujudkan melalui suatu kodifikasi Undang-undang, yaitu Kitab

Undang-Undang Jaminan Sosial (Social Security Code/ Sozialgesetzbuch) yang

terdiri dari 12 Buku Jaminan Sosial (Sozialgesetzbuch). Sozialgesetbuch

memberikan pengaturan yang komprehensif dan terperinci mengenai organisasi

asuransi sosial di Jerman sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi organisasi sosial tersebut.48

48 http://www.jamsosindonesia.com/substansimancanegara, sinopsis buku Organisasi Jaminan Sosial Republik Federal Jerman karangan Nurfaqih Irfani tahun 2012, diakses tgl 24 Mei 2014, jam 17.00