asuhan keperawatan pasien gastritis pada lansia

6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS PADA LANSIA OLEH: MUHAMMAD LATTIIFUR ROOFII AKADEMI KEPERAWATAN PERINTAH KABUPATEN PONOROGO 2009

Upload: ony

Post on 02-Jul-2015

1.143 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pasien Gastritis Pada Lansia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GASTRITIS PADA LANSIA

OLEH:MUHAMMAD LATTIIFUR ROOFII

AKADEMI KEPERAWATAN PERINTAH KABUPATEN PONOROGO

2009

Page 2: Asuhan Keperawatan Pasien Gastritis Pada Lansia

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

A. PENGERTIANSuatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung.(Mizieviez).

B. ETIOLOGI1. Faktor imunologi

2. Faktor bakteriologi3. Faktor lain seperti : NSAID ( aspirin ), merokok, alkohol, kafein, stres/ ansietas, refluk

usus-lambung, bahan kimia

C. PATWAYS DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

D. TANDA DAN GEJALANyeri epigastrium yang tidak hebat, nyeri tekan pada epigastrium, mual, muntah anoreksia, muntah darah bila berat.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Endoskopi2. Biopsi mukosa lambung3. Analisa cairan lambung4. Pemeriksaan barium5. Radiologi abdomen6. Kadar Hb, Ht, Pepsinogen darah7. Feces bila melena

F. imunologi F. Bakteriologik Faktor lain

Infiltrasi sel - sel radang

Atropi progresif sel epitel kelenjar mukosa

Kehilangan sel parietal dan chief sel

Produksi asam klorida, pepsi dan faktor intrinsik menurun

Dinding lambung menipis

Mukosa rataKerusakan mukosa asam lambung

Page 3: Asuhan Keperawatan Pasien Gastritis Pada Lansia

Nyeri ulu hati Mual, muntah, anoreksia Kurang penget.

Perub. Kenyamanan Resiko nutrisi kurangNyeri dari kebutuhan tubuh

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GASTRITIS DI RUMAH SAKIT

A. PENGKAJIAN1. Riwayat atau adanya faktor resiko Riwayat garis perama keluarga tentang gastritis Penggunaan kronis obat yang mengiritasi mukosa lambung Perokok berat Pemajanan pada stres emosi kronis2. Pengkajian fisik Nyeri epigastrik. Nyeri terjadi 2 – 3 setelah makan dan sering disertai dengan mual dan muntah. Nyeri sering digambarkan sebagai tumpul, sakit, atau rasa terbakar, sering hilang dengan makanan dan meningkat dengan merokok dan stres emosi. Penurunan berat badan Perdarahan sebagai hematemesis dan melena bila berat 3. Kaji diet khusus dan pola makan selama 72 jam perawatan dirumah sakit4. Kaji respon emosi pasien dan pemahaman tentang kondisi, rencana tindakan, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan perawatan diri preventif5. Kaji metode pasien dalam menerima peristiwa yang menimbulkanstres dan persepsi tentang dampak penyakit pada gaya hidup

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri Akut /kronis b/d peningkatan lesi skunder terhadap peningkatan sekresi gastik2. Resiko peningkatan inefektif regimen terapeutik yang b/d kurang pengetahuan tentang proses penyakit, kontra indikasi, tanda dan gejala, komplikasi, dan program pengobatan3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d rasa tidak nyaman setelah makan , anoreksia, mual, muntah

C. RENCANA KEPERAWATAN• Dx/ Kep. 1.• Kriteria klien akan :1. Melaporkan gejala ketidaknyamanan dengan segera2. Mengungkapkan peningkatan rasa nyaman dalam respon terhadap rencana pengobatan• Intervensi1. Jelaskan hubungan antara sekresi asam hidroklorit dan awitan nyeri2. Berikan antasida, antikolinergik, sukralfat, bloker H2 sesuai pesanan3. Beri dorongan untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan istirahat dan rileks4. Bantu klien untuk mengidentifikasi subtansi pengiritasi misalnya makanan gorengan, pedas, kopi5. Ajarkan tehnik diversional untuk reduksi stres dan penghilang nyeri

Page 4: Asuhan Keperawatan Pasien Gastritis Pada Lansia

6. Nasehati klien untuk menghindari merokok dan penggunaan alkohol7. Dorong klien untuk menurunkan masukan minuman yang mengandungkafein, bila ada indikasi8. Peringatkan klien berkenaan dengan penggunaan salisal kecuali bila dianjurkan dokter9. Ajarkan klien tentang pentingnya pengobatan berkelanjutan bahkan saat tidak nyeri sekalipun

Dx/ Kep. 2. Kriteria : Berkaitan dengan perencanaan pemulangan, rujuk pada rencana pemulangan Intervensi:1. Jelaskan patofisiologi penyakit gastritis menggunakan terminologi dan media yang tepat untuk tingkat pengetahuan klien dan keluarga2. Jelasskan perilaku yang dapat diubah atau dihilangkan untuk mengurangi resiko kekambuhan: a. penggunaan tembakau, b. masukan alkohol berlebihan, c. makanan dan minuman yang mengandung kafein, d. jumlah besar produk yang mengandung susu.3. Jika klien dipulangkan dengan terapi antasid, ajarkan hal-hal berikut:a. kunyah tablet dengan baik dan minum segelas air, untuk meningkatkan absorbsib. minum antasid 1 jam setelah makan untuk memperlambat pengosongan lambungc. berbaring selama 1/2 jam setelah makan untuk memperlambat pengosongan lambungd. Hindari antasid tinggi natrium ( misal: gelusil, amphojel, mylanta ), masukan natrium berlebuhan memperberat rettensi cairan dan meningkatkan takanan darah 4. Diskusikan tentang pengobatan lanjut bahkan saat tidak ada gejala5. Instruksikan klien dan keluarga untuk memperhatikan dan melaporkan gejala ini : Feces merah / hitam Muntahan berdarah / hitam Nyeri epigastrik menetap Nyeri abdomen berat dan tiba-tiba Konstipasi Mual dan muntah menetap Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya6. Rujuk ke sumber komunitas, bila ada indikasi( misal : program penghentian merokok, minum alkohol, penatalaksanaan stres)

Dx/ Kep. 3. Kriteria: mempertahankan masukan makanan yang adekuat Intervensi:1. Kaji status nutrisi pasien: diit, pola makan, makanan yang dapat menjadi pencetus rasa nyeri2. Kaji riwayat pengobatan pasien: aspirin, steroid, vasopresin3. Pantau tanda-tanda vital / 4 jam4. Pantau masukan dan haluaran5. Pertahankan lingkungan tampa stres6. Berikan diit dalam jumlah kecil dan sering

Page 5: Asuhan Keperawatan Pasien Gastritis Pada Lansia

7. Pantau keefektifan / efek samping obat

DAFTAR PUSTAKA

1. Darmojo R.B, Martono H, (2000), Buku Ajar Geriatri, Edisi 2, Balai penerbit FKUI, Jakarta

2. Price SA, Lorraine M, (1995), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1, Edisi IV, EGC, Jakarta

3. Mansjoer a,dkk,(1999), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I, Media Euskulapius FKUI, Jakarta

4. Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta

5. FKUI, (2000), Kumpulan Makalah Pelatihan Askep Keluarga, Jakarta6. Capernito L.J, (2000), Rencana Askep dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta

7. Engram B, (2000), Rencana askep medikal bedah, Edisi !, EGC, Jakarta

8. Tuker SM et al, (1992),Standard Perawatan Pasien, Vol 2, Edisi V, EGC, Jakarta

9. Suparman dkk, (1990), Ilmu Penyakit Dalam , Jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta