asuhan keperawatan pada hernia

8
38 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA A. DEFINISI Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat Klasifikasi: 1. a. Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis. b. Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian posterior. 2. Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis femorales. 3. Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus. 4. Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut yang lemah. 5. Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum. 6. Hernia scortalis: hernia pada scrotum. B. ETIOLOGI 1. Kongenital Terjadi akibat prosesus vaginalis peritenium persisten disertai dengan annulus inguinalis yang cukup lebar. 2. Didapat Ditemukan adanya factor kausal/presiposisi yang berperan untuk timbulnya hernia. a. Prosesus vaginalis yang tetap terbuka b. Peningkatan tekanan intra abdomen 1) Pekerjaan mengangkat barang-barang berat.

Upload: omay-khan

Post on 14-Feb-2015

25 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA

A. DEFINISI

Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang

normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat

Klasifikasi:

1. a. Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan

mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.

b. Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian

posterior.

2. Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis

femorales.

3. Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding

abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus.

4. Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan

perut yang lemah.

5. Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang

terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.

6. Hernia scortalis: hernia pada scrotum.

B. ETIOLOGI

1. Kongenital

Terjadi akibat prosesus vaginalis peritenium persisten disertai dengan

annulus inguinalis yang cukup lebar.

2. Didapat

Ditemukan adanya factor kausal/presiposisi yang berperan untuk

timbulnya hernia.

a. Prosesus vaginalis yang tetap terbuka

b. Peningkatan tekanan intra abdomen

1) Pekerjaan mengangkat barang-barang berat.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

39

2) Batuk kronik: bronchitis kronik, TBC.

3) Hipertropi prostat: struktur uretra, konstipasi, asites.

c. Kelemahan otot dinding perut:

1) Usia tim, sering melahirkan

C. MANIFESTASI KLINIK

1. Adanya benjolan di selengkang/kemaluan

2. Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang bila istirahat.

3. Nyeri bila benjolan ditekan

4. Nyeri membesar/timbul bila waktu diteksi atau miksi, batuk dan mengendor.

5. Adanya mual, muntah dan otot kembung.

D. KOMPLIKASI

1. Hernia akreta: ada perlakuan isi dan kantong hernia, tidak ada gangguan

parase.

2. Hernia inkarserasi: ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasase

3. Hernia strangulasi: nekrosis, gangren, abses lokal, fistel, peritonitis.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Laboratorium: pemeriksaan leukosit

F. PENATALAKSANAAN

1. Konservatif

a. Pemakaian bantal penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis.

b. Pemberian sedatif, kompres es, posisi tidur, tender hanya ditujukan pada

hermia anak yang sudah mengalami inkarserasi.

2. Pembedahan

a. Anak

Herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka isi didorong ke dalam

rongga abdomen, kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu

dipotong, kantong distal dibiarkan.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

40

b. Dewasa: herniorafi dan hernioplastik

1) Herniorafi terdiri dan herniotomi dan hernioplastik

2) Hernioplastik: setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil

annulus interna dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

41

G. ANALISA DATA PRE OPERASI

NO DATA PENYEBAB MASALAH KEPERAWATAN

1 DS: - Klien banyak

bertanya tentang penyakit yang dideritanya

DO: - Ekspresi wajah

tegang dan pucat - Respirasi, nadi,

tekanan darah meningkat

Proses hospitalisasi ↓

Kurang Informasi ↓

Stress meningkat

Ansietas

2 DS: - Klien mengeluh

nyeri seperti tertusuk, yang akan memburuk dengan adanya batuk, membungkukkan badan, defekasi

DO: - Nyeri pada palpasi - Wajah tampak

meringis

Kongenital dan akuisitas ↓

Peningkatan kelemahan tekanan intra otot abdomen

Invaginasi kanalis inguinalis ↓

Spasme otot ↓

Strangulasi usus

Nyeri

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

42

H. ANALISA DATA POST OPERASI

NO DATA PENYEBAB MASALAH KEPERAWATAN

1 DS. - Klien mengeluh

nyeri pada luka bekas operasi

DO: - Ekspresi wajah

meringis - Klien memegang

daerah yang nyeri

Tindakan pembedahan ↓

Terputusnya kontinuitas jaringan ↓

Ujung saraf bebas terangsang ↓

lmpuls diterima oleh serabut ↓

Diteruskan ke kornu dorsalis di medulla spinalis

↓ Hipotalamus

↓ Cortex cerebri

Nyeri

2 DS: - Klien mengeluh

tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan

DO: - Perubahan jalan,

berjalan dengan pincang

- ADL dilakukan di tempat tidur

- ADL dibantu perawat keluarga

Tindakan pembedahan ↓

Terputusnya kontinuitas jaringan ↓

Nyeri di daerah post operasi ↓

Takut bergerak ↓

Aktivitas menurun

Intoleransi aktivitas

3 DO: - Hipertemia - Terdapat luka

bekas operasi

Tindakan pembedahan ↓

Terputusnya kontinuitas jaringan ↓

Adanya luka insisi

Post d’entry kuman

Risiko tinggi infeksi

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

43

I. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA ASUHAN

KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN)

1 Ansietas berhubungan dengan

kurangnya informasi, ditandai

dengan: ekspresi wajah tegang dan

pucat, respirasi, nadi, tekanan darah

meningkat

T : Kecemasan hilang/berkurang dalam

waktu 1 x 24 jam setelah perawatan

K : - Tampak rileks/tenang

- Melaporkan ansietas

hilang/berkurang

I : - Kaji tingkat ansietas pasien

- Beri informasi yang akurat tentang

penyakit yang dideritanya.

- Beri kesempatan pasien untuk

mengungkapkan masalah yang

dihadapinya.

- Ajarkan mekanisme koping yang

baru.

2 Nyeri berhubungan dengan spasme

otot, ditandai dengan: wajah tampak

meringis, nyeri pada palpasi.

T : Nyeri hilang/terkontrol dalam waktu 2

x 24 jam setelah perawatan

K : - Wajah tampak ceria

- Melaporkan nyeri hilang/terkontrol

I : - Kaji tingkat nyeri, catat lokasi,

lamanya serangan, faktor

pencetus/yang memperberat

- Ajarkan teknik relaksasi

- Lakukan massage pada daerah

sekitar nyeri

- Observasi TTV

- Kolaborasi pemberian obat sesuai

indikasi.

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

44

J. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA ASUHAN

KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN)

1 Nyeri berhubungan dengan

terputusnya kontinuitas jaringan,

ditandai dengan klien mengeluh nyeri

pada luka bekas operasi, wajah tampak

meringis

T : Nyeri hilang/berkurang dalam

waktu 2 x 24 jam setelah perawatan

K : - Nyeri hilang/berkurang

- Wajah tampak ceria

I : - Observasi keadaan umum dan

tanda-tanda vital

- Kaji tingkat nyeri, lokasi,

lamanya serangan

- Anjurkan teknik relaksasi nafas

dalam

- Anjurkan klien untuk merubah

posisi setiap 2 jam

- Kolaborasi pemberian obat

analgetik sesuai indikasi

2 Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan nyeri yang dirasakan pada

daerah bekas operasi ditandai dengan

perubahan jalan, ADL dilakukan di

tempat tidur, ADL dibantu oleh

perawat/keluarga

T : Klien dapat melakukan aktivitas

sendiri dalam waktu 2 x 24 jam

setelah perawatan

K : - Klien mampu melakukan

aktivitas sendiri

I : - Catat respon emosi/perilaku

mobilitas. Berikan aktivitas yang

dapat ditoleransi.

- Anjurkan pasien untuk tetap ikut

berperan serta dalam aktivitas

sehari-hari dalam keterbatasan

individu.

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Hernia

45

- Bantu pasien dalam melakukan

aktivitas

3 Risiko tinggi infeksi berhubungan

dengan tindakan pembedahan ditandai

dengan

DS: -

DO:

- Hipertermia

- Terdapat luka bekas operasi

T : Tidak terjadi infeksi pada area

bekas operasi dalam waktu 3 x 24

jam setelah perawatan

K : - Luka operasi kering

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

I : - Awasi tanda-tanda infeksi

- Ganti alat tenun dan pakaian

setiap hari

- Jaga kebersihan diri dan

lingkungan

- Ganti balutan setelah 2 hari post

operasi dan selanjutnya rutin

setiap hari dengan teknik

septik/aseptik.

- Kolaborasi untuk pemberian obat

antibiotik