asuhan keperawatan gangguan pemenuhan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/75/1/anggun kusuma dewi nim....
TRANSCRIPT
i
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI PADA NY. S DI RUANG BAROKAH RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir ujian komprehensif
jenjang pendidikan pendidikan diploma III keperawatan
Disusun oleh :
Anggun Kusuma Dewi
A01301720
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
LE_LIBAR PENGESAHAN PEⅣ IBIPIBING
Laporan hasil ujian komprehensif telah diterima dan distujui oleh pernbirnbing
karya tulis ilmiah diploma Ili keperar,vatan STIKES nuhamrnadiyah gornbong
pada .
Hari i Tanggal
Tempat
鷺.Ⅲ %ヽ
(Diah Astutiningrum M. Kep Ns)
どキ
:SPnrn C( fig.l:tu" 2crc,
. STIKES Muhammadiyah Gombong
■1,
Pembimbing
葺
常
ASUⅡAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEttNUIIAN KEBUTUⅡ AN
PEDIENUΠ AN NUTRISIPADA NY.S DIRUANG BAROKAⅡ RUⅣ量 Ⅱ
SAKIT PKU MUⅡ AⅣIⅣIADIYAll GOMBONG
Yang dipcrsiapkan dan disustln olclh i
Anggun Kusuma Dewi
A01301720
Telah dipertahankan didepan Dervan Penguji
pada tanggal
t.lmtl o+ Arli,,sr.,( 2e/t
Susunan Dervan Penguji
1.Eka Riyanti卜〔Kep Sp Ⅳlat
2.Diah Astutiningrum pII Kcp Ns
Mengetahui.
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Ⅳluhalllmadivah
(SaWli,S Ns, M. Sc)
iv
Study Program DIII of Nursing
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, July 2016
Anggun Kusuma Dewi1, Diah Astutiningrum M. Kep, Ns
2
ABSTRACT
MEETING THE NEEDS OF NURSING DISORDERS NUTRITIONAL NY.
S diruang BAROKAH RS PKU Muhammadiyah gombong
Assessment Ny. S age of 57 years with a diagnosis of liver cirrhosis when carried out
assessment studies patients complain of dizziness and weakness, the client is still often nausea and
vomiting, non-current BAB client, and the client not know for sure about his illness.
And the results of the assessment, diagnosis was appointed Imbalance Nutrition: less than
body requirement related to nausea and vomiting, constipation associated with not enough fiber
intake, deficiency of knowledge related to the lack of information
Interventions examines changes in diet and the amount eaten clients, weigh Weight Loss
clients, reviewing their food allergies, collaborate with nutritionists to determine the calorie and
nutrition for weight gain are ideal, collaborating with doctors in medicine and vitamins to increase
appetite , encourage clients to eat little but often, providing a high-fiber nutrition, health education
about the disease clients and good nutrition for the client and the author also makes an innovative
action that is giving oral diet with dietary therapy modification to address the client's nutritional
problems. Implementation has been done by the intervention. From the results of the evaluation
can be concluded that the nursing problems on the client can be resolved.
Keywords: Nutritional Requirements, Therapeutic Diet Modifications
1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of
Gombong.
2. Lecturer Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.
iv
Program Study DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Anggun Kusuma Dewi1, Diah Astutiningrum M. Kep, Ns
2
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI PADA NY. S DIRUANG BAROKAH RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Pengkajian Ny. S umur 57 tahun dengan diagnosa Sirosis Hepatis saat dilakukan
pengkajian pengkajian pasien mengeluh pusing dan lemas, klien juga masih sering mual dan
muntah, BAB klien tidak lancar, dan klien belum mengetahui secara pasti tentang penyakitnya.
Dan dari hasil pengkajian tersebut, diangkatlah diagnosa Ketidakseimbangan Nutrisi :
Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Mual dan Muntah, konstipasi berhubungan
dengan asupan serat tidak cukup, defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi
Intervensi mengkaji adanya perubahan pola makan dan jumlah makan klien, menimbang
Berat Badan Klien, mengkaji adanya alergi makanan, mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk
menentukan kebutuhan kalori dan nutrisi untuk kenaikan berat badan yang ideal,
mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat dan vitamin untuk menambah nafsu
makan, menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering, memberikan asupan nutrisi yang
tinggi serat, pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dan nutrisi yang baik untuk klien dan
penulis juga membuat sebuah inovasi tindakan yaitu pemberian diet peroral dengan terapi diet
modifikasi untuk mengatasi masalah nutrisi klien. Implementasi sudah dilakukan berdasarkan
intervensi. Dari dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan pada klien
dapat teratasi.
Kata kunci : Kebutuhan Nutrisi, Terapi Diet Modifikasi
1. Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Dosen D III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
v
Study Program DIII of Nursing
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, July 2016
Anggun Kusuma Dewi1, Diah Astutiningrum M. Kep, Ns
2
ABSTRACT
MEETING THE NEEDS OF NURSING DISORDERS NUTRITIONAL NY.
S diruang BAROKAH RS PKU Muhammadiyah gombong
Assessment Ny. S age of 57 years with a diagnosis of liver cirrhosis when carried out
assessment studies patients complain of dizziness and weakness, the client is still often nausea and
vomiting, non-current BAB client, and the client not know for sure about his illness.
And the results of the assessment, diagnosis was appointed Imbalance Nutrition: less than
body requirement related to nausea and vomiting, constipation associated with not enough fiber
intake, deficiency of knowledge related to the lack of information
Interventions examines changes in diet and the amount eaten clients, weigh Weight Loss
clients, reviewing their food allergies, collaborate with nutritionists to determine the calorie and
nutrition for weight gain are ideal, collaborating with doctors in medicine and vitamins to increase
appetite , encourage clients to eat little but often, providing a high-fiber nutrition, health education
about the disease clients and good nutrition for the client and the author also makes an innovative
action that is giving oral diet with dietary therapy modification to address the client's nutritional
problems. Implementation has been done by the intervention. From the results of the evaluation
can be concluded that the nursing problems on the client can be resolved.
Keywords: Nutritional Requirements, Therapeutic Diet Modifications
1. University student Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of
Gombong.
2. Lecturer Diploma III of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahhi Wabarakatu.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Pemenuhan Nutrisi Pada Ny. S Di Ruang Barokah Rumah Sakit Pku
Muhammadiyah Gombong” yang dibuat sebagai tugas akhir ujian komprehensif
DIII Keperawatan.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar.
2. Bapak Madkhan Anis, S. Kep. Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak Sawiji Amani, S. Kep, Ns. M. Sc, selaku ketua program study DIII
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
4. Ibu Diah Astutiningrum S. Kep. Ns, selaku penguji pada ujian komprehensif
serta selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah, yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmah ini, sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
5. Ayahku Bapak Basirun Sastro Prawiro dan ibuku ibu Samirah yang sangat
saya cintai serta kakak-kakakku dan adik-adikku Aqis Cahyadi, Sri Utami
Palupi, Abdurrahman Yahya Khoirunnizam, Andien Okti Chairun Nisa,
serta Pak Dheku Bapak Gatot Sukarno yang telah mendukung penulis dalam
segi moril, materil, dan spiritual dalam proses pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Teman-teman seperjuanganku dari Kelas 3A khususnya Anis L, Annisa S I,
Ferina N, Fitroh A, dan teman terdekat saya A. M yang selalu saling
menyemangati dan membuat proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini
vi
penuh dengan warna sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik.
Semoga pihak - pihak yang telah membantu pembuatan proposal ini
mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini mempunyai
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Penulis berharap agar dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah berikutnya
dapat lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Gombong, 17 Juni 2016
Anggun Kusuma Dewi
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
C. Manfaat penulisan ................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia ...................................................... 8
B. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ..................................... 8
C. Konsep Nutrisi ...................................................................................... 9
D. Tindakan Inovasi Keperawatan ............................................................ 14
BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian ............................................................................................ 17
B. Analisa Data ......................................................................................... 21
C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi ................................................ 23
BAB IV PEMBAHASAN
A. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh ............. 30 B. Konstipasi ............................................................................................ 35
C. Defisiensi Pengetahuan ........................................................................ 39
D. Nyeri akut ............................................................................................ 42
E. Analisis Tindakan Inovasi .................................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 48
B. Saran .................................................................................................... 49
DAFTRAR PUSTAKA .................................................................................. 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang merupakan stadium
akhir fibrosis hepacitik yang berlangsung progresif yang ditandai oleh adanya
distorsi arsitektur hepar dan pembentukan nodules regenerate (Waluyo,
2007).
Organisasi kesehatan dunia (WHO), pada tahun 2000 sekitar 700 juta
umat manusia terinfeksi sirosis hepatis. Angka ini meliputi sekitar 3% dan
seluruh populasi manusia di dunia dan setiap tahunnya infeksi baru sirosis
hepatis bertambah 3-4 juta orang.
Etiologi dari sirosis hepatis dinegara barat yang tersering akibat
alkoholik. Dibeberapa negara Asia dan Afrika, penyebab utama dari sirosis
hepatis adalah hepatitis kronis, lebih dari 40% pasien sirosis hepatis
asimtomatis, pada keadaan ini sirosis ditemukan waktu pemeriksaan rutin
kesehatan atau pada waktu autopsi (WHO, 2007)
Sementara dinegara maju, sirosis hepatis merupakan penyebab
kematian terbesar ketiga pada pasien berumur 45-46 tahun (setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker). Angka kejadian sirosis hepatis dari hasil otopsi
sekitar 2,4% dinegara barat, sedangkan di Amerika diperkirakan 360 per
100.000 penduduk dan menimbulkan sekitar 35.000 kematian pertahun
(Nurdjanah, 2009)
Angka prevalensi sirosis hepatis di Indonesia secara pasti belum
diketahui. Menurut prevalensi penyakit sirosis hepatis pada tahun 2003 di
Indonesia sebanyak 1-2,4% dari rata-rata prevalensi (1,7%), diperkirakan
lebih dari 7 juta penduduk Indonesia menderita penyakit sirosis hepatis
(Anonim, 2008). Dan ini membuktikan bahwa di setiap tahunnya penderita
Sirosis Hepatis meningkat.
2
Sirosis hepatis merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Kasus ini lebih banyak ditemukan pada kaum pria
dibandingkan dengan kaum wanita dengan perbandingan 2-4 : 1 dengan umur
rata-rata yang menduduki peringkat pertama antara golongan umur 30-59
tahun dengan puncaknya sekitar 40-49 tahun (Hadi, 2008).
Dari hasil penelitian Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2008, menunjukkan bahwa jawa tengan merupakan peringkat ke-5
provinsi dengan penyakit Sirosis Hepatis di Indonesia dengan jumlah
penderita sebanyak 26 orang di Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan hasil penelitian Karina (2007) dengan desain case
control, bahwa jumlah penderita sirosis hati tahun 2002-2006 di RSUP Dr.
Kariadi Semarang sebanyak 637 orang dengan proporsi angka kematian
sebesar 9,7%. Di RSU PKU Muhammadiyah sendiri telah ditemukan 7 klien
dengan diagnosa sirosis hepatis dalam satu tahun terakhir.
Sirosis (terbentuknya jaringan parut) di hati akan menyebabkan
vasokontriksi dan fibrotisasi sinusoid. Akibatnya terjadi peningkatan
resistensi pada sistem porta yang berujung kepada penyakit hipertensi porta.
Hipertensi porta dibarengi dengan vasodilatasi pembuluh splanchnic bed
(pembuluh darah splanknik) akibat adanya vasodilator endogen (seperti NO,
calcitone gene related peptide dan endotelin, dsb).
Belum ada klasifikasi etiologi yang memuaskan untuk sirosis, kecuali
spesifikasi etiologi yang diperkirakan mendasari yang bervariasi. Secara
geografis dan sosial, yang berikut adalah perkiraan frekuensi kategori etiologi
didunia barat : penyakit hati alkoholik 60% sampai 70%, hepatitis virus 10%,
penyakit empedu 5% sampai 10%, Hemokromatosis herediter 5%, penyakit
wilson tetapi jarang, sirosis kriptogenik (Robbins, 2007)
Satu tahun terakhir jumlah penderita penyakit sirosis hepatis sebanyak
62 orang, dimana 44 berjenis kelamin laki-laki dan 18 berjenis kelamin
perempuan (Depkes, 2007).
Menurut Robbin 2007, manifestasi klinis dari sirosis hepatis secara
umum adalah anoreksia, penurunan berat badan, tubuh lemah, dan penyakit
3
hati tahap lanjut, debilitas yang nyata. Jika telah terjadi gagal hati maka
penderita akan mengalami ikterus, edema perifer, perdarahan, eritema
palmari, anioma laba-laba, serta perdarahan pada saluran cerna. Sehingga
untuk mencegah gejala-gejala itu diperlukan nutrisi yang baik seperti nutrisi
Protein Hewani.
Menurut Hadi (2008) Penderita sirosis hepatis sangat membutuhkan
nutrisi yang baik untuk mencegah terjadi karena di negara Asia faktor
pemegang nutrisi memegang peranan penting untuk timbulnya Sirosis
Hepatis. Dari laporan Hadi didalam simposium Patogenesis Sirosis Hepatis di
Yogyakarta tanggal 22 November 1975, ternyata dari hasil penelitian
makanan terdapat 81,4 % penderita kekurangan protein hewani, dan
ditemukan 85 % penderita Sirosis Hepatis yang berpenghasilan rendah, yang
di golongan ini adalah : pegawai rendah, kuli-kuli, petani, buruh kasar,
mereka yang tidak bekerja.
MHE dengan malnutrisi dapat diberikan diet 35-40 kal / kgBB dan 1,5
g protein / kgBB termasuk BCAA substitusi untuk meningkatkan status gizi,
dan LOLA butiran dapat diberikan untuk meningkatkan encephalopathy.
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai lebih lanjut tentang khasiat
dan efek samping, dengan penelitian yang lebih baik desain, ukuran sampel
yang lebih besar dan lebih lama pengobatan (Suzanna, 2011).
Sedangkan nutrisi sendiri itu adalah zat-zat gizi atau zat-zat yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakitnya, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk dapat menerima makanan atau bahan-
bahan lainnya dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisa-sisa dari
makanannya (Tarwoto, 2006).
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi pada aktivitas
tubuh, membentuk kerangka serta jaringan tubuh, serta mengatur berbagai
macam proses metabolisme didalam tubuh. Didalam konsep dasar nutrisi kita
mengenal nutrisi disebut juga dengan nutrient. Setiap nutrien mempunyai
susunan kimia tertentu yang akan menampilkan sedikitnya satu fungsi khusus
4
sewaktu makanan dicerna dan diserap oleh tubuh. Nutrient memiliki 3 fungsi
utama yaitu menyediakan energi untuk proses metabolisme dan pergerakan
tubuh, menyediakan struktur material untuk jaringan-jaringan tubuh seperti
tulang dan otot, mengatur proses-proses dalam tubuh. (Ambarwati, 2014)
Peran perawat penting untuk memberikan asuhan yang sesuai dengan
standar keperawatan dan kode etik dalam menangani pasien dengan diagnosa
medis sirosis hepatis.
Sangat banyak tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan Tubuh,
salah satunya adalah pemberian nutrisi peroral, tetapi tindakan ini sering
sekali tidak efektif karena klien sering tidak nafsu makan sehingga akan
sangat sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien ditambah lagi
dengan menu makanan rumah sakit yang monoton dan rasanya yang hambar
sehingga akan sulit untuk bisa mengatasi masalah kebutuhan nutrisi klien.
Oleh karena itu penulis membuat inovasi tindakan untuk mengatasi masalah
keperawatan tersebut yaitu Pemberian Diet Peroral dengan Terapi Diet
Modifikasi yaitu usaha untuk memulihkan kesehatan klien dengan mengubah
diet (makanan) yang didapatkan klien dari rumah sakit dengan tetap mengacu
pada indikasi sesuai dengan penyakit yang diderita oleh klien. Dan terapi ini
dilakukan dengan cara menanyakan pada klien makanan apa yang disukai
oleh klien, mengkaji adanya alergi makanan tertentu, dan dalam menyajikan
makanan harus memperhatikan makanan klien, makanan harus disajikan
secara menarik dan merangsang selera makan semaksimal mungkin tetapi bau
yang kuat dan menyengat dapat merusak selera makan klien dengan tetap
memperhitungkan konsistensi dan tekstur, nilai energi, zat gizi, dan jumlah.
Karena dari laporan Hadi didalam simposium Patogenesis Sirosis Hepatis di
Yogyakarta tanggal 22 November 1975, ternyata dari hasil penelitian
makanan terdapat 81,4 % penderita kekurangan protein hewani, dan
ditemukan 85 % penderita Sirosis Hepatis yang berpenghasilan rendah
sehingga sangat penting bagi klien untuk terpenuhi kebutuhan nutrisinya agar
tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
5
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun karya
ilmiah yang diberi judul “Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi pada Ny. S di Ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah
Gombong”. Tindakan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan keterampilan,
kemampuan, dan pengetahuan pembaca serta memberikan gambaran dalam
penerapan asuhan keperawatan pasien dengan masalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada pasien dengan Sirosis Hepatis di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan serta
memberikan gambaran dalam penerapan Asuhan Keperawatan Pasien
Dengan Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Ny. S
dengan kasus Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Sirosis
Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gombong.
b. Penulis mampu menganalis masalah keperawatan yang muncul pada
klien dengan Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Gombong.
c. Penulis mampu menegakkan diagnosa dengan tepat sesuai kebutuhan
dasar manusia klien dengan Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Gombong.
d. Penulis mampu merencanakan tindakan yang sesuai dengan kondisi
klien dengan Sirosis Hepatis di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Gombong.
6
e. Penulis mampu melakukan implementasi dengan efisiensi, tepat dan
cermat untuk proses keperawatan klien dengan Sirosis Hepatis di
Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Gombong.
f. Penulis mampu mengevalusi tindakan yang telah dilakukan pada Ny.
S di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gombong.
g. Penulis mampu mengaplikasikan dan mendokumentasikan dengan
jurnal dan literatur tentang tindakan yang sudah dilakukan kepada Ny.
S di Ruang Barokah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gombong.
h. Penulis mampu mendeskripsikan analisis inovasi tindakan
keperawatan kebutuhan dasar nutrisi pada Ny. S di ruang barokah
RSU PKU Muhammadiyah Gombong.
C. Manfaat penulisan
1. Manfaat keilmuan
Dapat memberikan referensi tentang asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis.
2. Manfaat aplikatif
a. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang tindakan keperawatan apa yang tepat untuk kita lakukan pada
klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
b. Hasil karya ilmiah ini diharapkan akan memberikan masukan kepada
rumah sakit, agar dapat memberikan tindakan keperawatan yang tepat
terhadap klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
c. Hasil karya ilmiah ini diharapkan akan menjadi masukan bagi
akademis dalam rangka merumuskan tindakan keperawatan yang
berkaitan dengan kondisi klien yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
7
d. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk
melakukan inovasi tindakan keperawatan pada klien dalam memenuhi
gangguan kebutuhan dasar nutrisi.
e. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi panduan oleh
masyarakat dalam melakukan tindakan untuk dapat mengatasi
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi dirumah masing-
masing.
50
DAFTAR PUSTAKA
Ambarawati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta
: Parama Ilmu
Herdman, T. Heather. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi.
2015-2017. Jakarta : EGC
Kowalski, T. Mary. 2014. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC
Kumboyono, dkk. 2013. Indikator Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Oleh Pasien
Rawat Inap Rumah Sakit Tentara dr. soepraoen Malang. Jurnal Ners
Volume 8 No 2, 183-189
Robbins Dan Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC
Sujono Hadi, 2008. Sirosis Hepatis Dalam Gastroenterologi. Edisi 7. P. T.
Alumni : Bandung
Supariasa, I Dewa Nyoman, Et Al. 2002. Penilaian Status Gizi. Edisi Revisi.
Jakarta : EGC
Suzanna Ndraha, Irsan Hasan, Marcellus Simadibrata. Vol 43 Number 1
January 2011. The Effect of L-ornithine L-aspartate and Branch Chain
Amino Acids
Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Waluyo, Aru, Dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Fkui/Rsupn-
Cm : Jakarta
Wilkes, Gail M. 2012. Buku Saku Gizi Pada Kanker Dan Infeksi Hiv. Jakarta :
EGC
Wilkinson, J. M. 2007. Buku Saku Keperawatan Dengan Intervensi Nic Dan
Kriteria Hasil Noc. Jakarta : EGC
AsuUar-r LgpurzauJATAtNにv_ざ lDEは (tpccrs lt+opatls
0t lpu,Atrts t3AtpoFA r{
たゞ Pにu ドu昭国ロヘloい/⌒ は 60~[60NC
レt sLも はH O(C tt」
CUロハ 0レ ω l
30!う 20_
slb*koLAlt-t t- ill'r6c( tL(mtu lk(E sE$-{41-Atrt lloHArrtYt pLovY4fi-(
C OIM(301■lc
ユ〇 〔じ
Astrnrar r k r
″●
“
∂
I unur ; ls nei teV r, 手
^'∫
ムcィ●魚/の
ハ,c―・
“
∂ヽ ke*tm en .
: ISに“I 16 me[ aoub
: 3ι′6′ ,
`で`“
′ゞぐ 々. Q贅、
2 laa - aqi
3 gunuh
bttpo 。 とつと⊇ぅ に⊇ηくジ年
-{ - Lgte h ψ′∂″,a
馘 θρ n,Oog c/υ ゎ [efias lan
t- klcaapt lpsena+an J€ears
6iipr7 daian= de &s p-.+,a sab$t, td net aa(L -ber.(tra
イ∂簡ら 、 こ″ぐη {ne{'esd femas .J コ価庁
rufi1}h satci-t , JAat h buen ,tam + krottex be P{sLesrna s btb be ps pbq N'tutnamna4 Gonboa? - dan .Co O * {ildtuk?n Pen
p(gOO rnastf sinn .{aq (cttS ″ m∂ Siら “
Чコィよ mαハfa4 ′
細 でra゛ ρgon ズdac′∂あ I&&a 3 nveq' WPer+i 4tl<stle u
Lqrt an kyn (ap{ EUen hefi eoran 夜御 なィ′′ ゴ′どθ
S、
⑩
へ.`7eo m“
“
9,(,3ξ ry^ t? sL, 。4(7“ ′ るも P(`亀
Denclr
7(■0コム
H^ma .
' 0/」
1- ktU->aga, Pen_uac'6 Dahqtu.
btrcn rnpr12&latsan eunga Ltuagat pengac[e Av€n dan tQbelumrga Jqga @Penah dtrauat €ttrumah raete Jee/tac caFq'lahan X9 @tu tarena penya|r'L
*hgpucl ( *.P<r. ) , bk'a\ beum fprnah ohoperasi se@tum{?ge -Jan d{4sF fien-
?un?ai Eu)aga+ Atergt inatanan a1&upttn lntnuman . L Oba+ - O6areq
こ ″ω∂ν∂f ′Cθυ∂たと たαα∂ゥp
(`@O m θρ9a● taの ノつぃ
“
たc(α ♂秘Q′シЭ =08た ●dQ YOnЭ “
0″o"(o ′θn伊にども
FePθ ftt ttα nga dθ η 鮨 ← oJ● ×D "9777′ q■8aノ ″ω∂ν辞 ′Cag針 に mOcq″ の sc′α((
+tt?Quaad L Jan*Qn? t€..1a ltaae ac. betuaga 't3 fiian?qnga,' Btu-sag*r lte
●り。
“
rt tteクψ`pr
∫でρprで′ ↑gc ι c々に減rtな
q. foD fuaqsonet 'Vr4nia +lana@fioo
j. ?oa obcP,enasi
∫9♭ 0(qm nasu■ 7ξ = 繍`ど
の “
οQ聾9/∂ とaη ttαOι ρθ
“
∂偽 m`rasQ 礎 eゞ卜 ょ ヨθ(
bernaras ctr@ngan olrrl.atgAsl cli kqli . Lftefi rnpnge+aA8A /i.dak mefasa rpJae & bt(en 4epa+
berpg4s, 4a nDtmst "lanPa &1J+ lpv,l .
L . Pota ftqtrciteberum marq1 {2t -. tupo rnengJ.ata? olapa+ nebaO J€cara marcfud l@
n9●こ 3と⊇` `ピ
わ∂″ 多‐ゞ∂燿 ″ 鬱′ ん∂角・ ヨOQ斧め のar′ブ`劉“
ョan ga8“r ″ol
tll trx.l li1 フ′
“
a ″``On
格 む
Jaaf 4t taT' = blrcn noenga*a&Bn irengae rn€eeo .bub<r- hatqc dan banAa
habK retenereh Forsi dO oltbans l.<tuarya. kar€na kken mas/a tprfigryrqt, r {efia El(€A rntnqm J/fS haUS f,QJa , terAa.-ti f€htJruns6 6€ f fg
4,POC ε″
“/aぉ′
sebe@m /tJrcri€ Ps = bkeo mengapee\ sefurumva 4pPa* b€refti{rnasi .19
berc dan fisnd(q' de{g?rL Prqcqeosi BAA L -e x rchan den gAk r--ik 縫 あ∂η
taar c{lr-ali . b(teo rneQ3a{Ar€n .lttctoh 3 hari ,f(qs6 ba3 s dka B*Bl*ng, tearcit Y \frb J-.r- x tel*ri dqga sueie
4. PoE l<lrrahstt lL"tc.rr
tebe&m maile tLS * h-(fe1 tl1enala(ao sQbetumrUs o{apa+ {<flrahat .1a@p0
halk ya1u`で
にィ(∂′ 7 ノθ
“
、
Fこン タにo′ r μ喫`ο
″ 響ο崎∂′θζ"_
メ°m● (0″θ4 ■dθに る(" 夜αα 如[ヽ r年コ`ご
_
nva beasrh tehfizqe rnen&e@bkao fi4ae nga(nao.
③
e.. bta Abttrttas
sebe&n /xejq& fU bl@o {Y)€7gdlata7 dapat [email protected](rcAn o(e1f / u/ta.l fE-
har( - haci t€opa kps<tuc ae . rc@@maya bleo be@Qa lebag?i I R r .
′ρg∂ブθ″oη η"rた
″er∂∫o (c“θ」 ″aη 力anv∂ 脅々 _0ゞ∂′ メ|ただ可′ = れ〔`ο
η 胸そ
raQ dttenpat 4<dct" . terapi Pkea maciu mafip< 'lafia@t Le bame,
“θρα/` い●イ∂q ″で49θη み2′
`υ
∂η′S響“ ιC採メンをn を
`〆
θ4 メめθハ子q ttρゥ
f . po(a pesooat Hggtene
{ebeum (nalsc4r Kr . Pken mengalahsn SQletrlmrrya nranai A x $:Qhan &
Clket gbl Q ( C€6Or/ WA?e 4an rne@e{kA? te(ard ,nan4in
Jea t d.tkadi - b\en me(VAlateo ha(yn 4tsE6n tafq kei rcnari da4 tast
rena k {tlcar a10
h" po@ berprataol€be&m tnasqc lz3 '= bken mer9a{atao dapa+ nenitil 4an terpaeaan sqa-
ra naρα″ィ
ζa∂ / ″′侵ぉ′ r r″ でη ttcn3針 p●∂o ノθの れ らc″a●3どOη ″ (た泡翻数 にc“Qり 0こ 炒
Jlaq (>eraaa:t.ya
l0 ?otA ryeoJ aEa cqhct lqb.4q
{eborurn m sqq fzd , bkel rnstqatacan ,l4t mprnrliei SatWNan ds@n mp-
n」 ∂9∂ 型 hu ね り nり , ュ ma"Pu ″θ●こα
“
ο F●(`幹Q m021で ″
(aAl o\kAaf -' le(pq rnpngaldra7 Atruan?ao lerasa Pa05s tehtn:fra blrcO
ln anz?tu oacAn Ps6eran Y9 fipis
i Aola. tofnuntras/
cebe(um rnarqr Od . Etten rn?n,qat7ken 4apU .kreonuntLasT <3 lrA*)
batk bepaaa - bektargta a hasgarrea t d.t s€er€rngF .
(aar otrc&ti -- bttpO meAopla(An At(umah taC[L 4ap;d ber?oYunttcatt /.tbae kefraqc Letuarya , Pq-acoa-r . a 4eman c€/canrarn5zo
.
J. Pop I ptfifiat
lpbetutn &arqc fz{ . ElBn 4renqalaeea 1bilr *a6m Leabaaq g -
ヽョ IrrpoJa(ankaa ro(af s baLfil
JAat <d( eali - bltQl meno,6raea n .lde nenlalontsah Jo(e r Apceoa m€r8sa
/a rna s ? (ils1na
k " po@ F-ecrpagt
(で らでごα n9 0■ 0∫α″ 四 ・ わ
“
口ρ いでれ●D糧 ∂ゎ 夕とさ ちO∫Эn と〃o9 3をさの “
arゎ
tayelylpat fe+aX*n ?faq fnenol.,on "l*u ay
faar dkqJf . Etle n rnpnqalAb8n Jkcs borao aes0 rnenc,reJare lr€t,gJO
caL€@hn? a nbab@l
⑩
L . PO (a ;-:'' ' ''.
Jelr€yclm mesL(F Rt , FkQn man@l aFan b@ab b@n
(aB 1 cl1 keTt . bkeo +dF rnam2q bebarJa dao hanga tbLuraT Raa
綺ヽ
θ:√
“
趙 "句 ar
む。命′ar ttααr
tab€ktm ne\um t?:d , b(ten qrQnga+aken 'tnenda(*tE'o 'tttPoqaast tentatb
とで受わaf∂o ″οr7 ″Lむ とC狩
“
a∫ 夕 rり′cびごc77
ぬ∂ィ ″♂a」′ = ととでn mで nc%コィ∂とaη ttθnd∂ ′0チ (ηρわf7n叡 ) ぷ0「′ ′(″そ■力a“ ′
よ 40●‐fO「 ar ttθ n,an、
口
“
一
szg4 atfanYz bQQt Hb 6t* nenJauaL
ft、 ′。〔つ た09ρ n“θn 4 9ヽaFりn
Sabe(clm rnes1c R8 bien merVaPFAO 4necav smon e ngarnen (aa(
berwrnrut dJ PetqargarVa b l4c tn€oasab<,Q saeia '
caat dttqi - btrc1 fieaEekh rye,i Fe,qt e nerew He Wffiと中 ldと らい らで「と。″鰤′ o しり
“匂θハ
".ノ」ε″ たド鮨″ 8ヨ lFe響 +
)夕′anし“
わ οttSゞでクgr d″ uSuに 、ね 槃 ● ハvoだ ιO「マamち ら Fe(平 合々e″|
~T互菟薦夏嘉戸=黎
顧師¬デ¬「
TEI=萱萱互彊mみ (
対 の
|l
× XOυ
ガ : 物 ワ
とag,佐りっn/
□ = l,ぼ ‐(θ←( = fte″ "つ久
′θttm′u′り @ ′2∫
`ο
の
× Fgon7lzl
D n^gn n7@ I
tn eo lk2 L-
g、・ρθn70日に鍮an Ftc′●
toa<664 Qtnqm ha{r..J
にも國 ∂「on 台0"ρα ゎ θttc
アrt/ Tの iρ/co ml.七
~
0々 メ/m
′た 2t"1rnご Strs C.
⑩
む針 a(a ・ わCη′qκ れθsOCCaOれ 豊l三|:蝉 輸`で
dにた い け ′ 麺 れら軌ィ ιoq他 に∫帥 ′
“aFa ・ わ
“解r どmαは ,20mα輌け′υθ_anemご ′ fttυ m l冒ο
「′を:′qP′
l
′`0こ
″Or 恥 ・ /十
tltdarh = bpnrut. rtrn-prrri +db ada frouP. He aaa- Peqg$:an cc-LPtnJ hty(un}―一一一一耳正
=了
一三可軍爾=F〒
顔覇π盲覇露iダ
(:手 多00溜 βθttaゝ⊇Q●θわ力,a r77α (α (
yピυ
“
ur′
と0チο′ ′ Ha aaa sart6u)an
a+oqpq n last
Tcantta ・ らで翻賓← ″ mo日 ).チ θたね の ィ ′CイF´た ∫で四 m ορ′ ネィηが , POndορ9aね ∩ ムprと
lphpr . .{48 ada pefltbesarAh peenXatltrot4.., dL.ietnr>ap d(/p
Deda . (art_t, . 1 * [en+at stme.tr..s Me aac (rgra y' ben7oao , tde aaa
笹 ″ ♂S'そ“
4o ∂型
′∂( = Vokgt v(en(Fug ct4"ofr(f(2€tT = bungi sooDc-.
4 ftlerD ρθ角 vesleqtpr
JanrunA . I . bqlff(e 1ocma t . lEtctE eorarc ,ldk la.lihat .
laf = He Ada fzern;esaran /a7/-caQg). lbtus c.,cd1' teraOo-
″θ「l*ngt (Nhse
ハ , 々∂″ ∂コρイЧの ξιひυ fz rP4ttQC
4らdom oη ・ r = ?ぐ ので詢らかQ9Э n ttmOfaζ ′ ノ冨ヒ ∂d∂ ′0“ わ0,∂′∂の おθ有′ みイに
,4つ り,1イθS 紹 tこ ρdθ (crfp / lθ S'
ft . btst1A asue norfist u >"/ m.
Per b-rnp1i {Ubae.
″Эt 、 他z“θ⊇/ れυθだ セ raの、ョ′ 在む9ι‐οη そ` ′ ≠Cl学
「 とCr`t tt」etel
ed-Sr.€nlrr;r コイコ∫ .fanopo bIfi +elpasaqa in+!q_ beepran oror *h, 11,, , Y::
Jds adema . 4{<ra1 fiangat
€(erlrprnr/as lyac.,"aA -- Leecta.ran otot a/'1 , +4t a4a (tdQma. ,brat -lnngn
`0
Pemorlesaan fenurttan-qd PQfiertksaao q sc
■た6F"baron μ'nを
召θ′`嗜
庵
― frd“ F●
“′ぼた 「 C“イ″pp F9さ晨♂ οり80 ′ t/F′ ιイクn′ ′∂0と
“
as ′ υ ge
「ena` ' ″OS/たθ ur′nQ々゛
あ・ ′Ctt C″ とraa η `つ わ0贈 fo″α″ ≠θr 2, "0〆 崚oィ 6
′C"C″マとξθ∂の *{3s t1 つOmコ /
こOα ιθSrし 之∂`らF (`′い
"`92__0イ
g/.し
む∩♯に)il t 2.10 r々′ο ヽCrtO ′0′ 6/生
Hprnr:qtobi, 7(8 12「 0‐ れ 0 フ イ■
′て燈“′サ∂綸rFc 2o
6,3)- 1a /"†「
om bos:こ 668 lscr - 4ro lo" I 1u e
《壺≫
/t♭υm m 2`0 3′'0 -よ
/ο O ″θ/以 こ
SεOT 120′ ∂ θ〔θ 一竹0′ ∂ P/L
」6~P↑ lr3, D 0ro-zll ,O "1,
c /erneri6SaAn (?t*ratonum +CIl 27 elet AotL
′Cnつθr/ιsaさ ρ tta∫ //
′(資 歓DS′L ′々 ′ 多⊆ 1,Bo * lo,8o lols lLtc
こ∩ 子の Sで も 2761 1,2o - J-,9o (o"L1uc
flaQ rna3lat itt 12(o - |b,o glaL
「〔omaρ にac ュぇ 3)- 7s %T“
“ゎasPc 3r8 lrd - zlro toaT /u..
4. fQmer(Fsaen (Sbocatortum +at 29 {nq eotb
′θ〃CFノと曽Qの ″⊇ ′ゞc
′飩 にOSた θ′ρゞ ,lrgo - 1o. do {o" I fucc nf″ sた つ′す。 會′20´ 0ィ 費。 どo46/Ц t
晨 cnフoっ ぃ ゎ′ゎ 7′ 夕 12,0 -/6to ".acftp na+a brit
, A/3? - 'l 3 fa.
]'Tbrnbos rc z>6 ' ta-a - 4c-O lo's /uc.
ll- Pronra m
a- lnteeri.lnJ . C2FfAcrdtme L Ar 1 iA ,7a-tfi.
hJ. ,.1t k tmL l Elam
hl . fampx z7 rnL / d Jam.
- {nl . fzanruatn 2 /nL / t2 Jam.
‐ ′旬 ・ ondancon+R)o. 1 na / Q Jarn
- t\J lastk 2-t m c ,/ B Ja rn
- l\C J^{rtC 2 lmf ' / Ds ltto c c- ( ? han-
fr. 6{et.-l\nemolar 3x /
ごq― ma 夕 ゝ|
n6rm€ (
,′'
″οrrrla′
ρ 2
e
≒⑩
Ar,attsa 0*+a.
じ景 OtOヵ■ ′Юb`0“
夕∽[0 10S, {-8tutaue,^' b(ren /t) enga,/a re n h €rcs e A{qtnsr I kr
dsrl kekt+qdan―`← HC n m
h'l(en rrre{b)at6e€ ,. nr €r3sa 1r
4aq Wri(6(tpO fhencr€{ Of€n rrA(€s rn3/cen
Y- h a MP ft're nsh at>tc r€ .r jE etpah pocsi tl € Cd673a417 se((en riler€&/aE&a m€rasa 4tr
- baen 'ianpaF (omas.
- bttbo 6aara ,fp(uraa &t-t itactr .
- b@n hanqa naean f,erelt
- b\ea sttdeh s hAll' .netHaervt,
_ さ(On_置← ″。n脅わθらマ∫Oen “●
Laaaa nc4a
- ob LUeq .kt,qo men.l&.i 7S
脅ご0● fe熙
_ ι`racθ
mcηg∂だそっ″ `β 6
3 han' .ree.si & reitcrt- iotte Q Npnqo./Jtsan BABnsa
{oeruarna <ohra+ +eb$+-
- lr(on tneneta(a bao AlkA ?€rllaり∂ ィピ「asa ′c●ィ
^
- kte a la npa e Jaq
Forsr ma65n€rrv€.
3%r―`6・
11ι で
"′
rcr.11,11
Я
Ftipc larnaat /.du o*r,nev Lro
?ewa,p ferasa fe4gh
t{ion Jaaoq .^n(ft.Im Jir Wtt"互 愁rlp“ O句も勧ヰ91__L
麟arao3a
an si 綽
- tqpn banq1akJ) ldy +ahct
|で,ra19 ″ ρ9ど)ご′'こ
グッコ ,
* e(an nn€{?9rra6.5)n @e
腋Ottθげ 麟Q"組 晨たpo億ο
ha+an rQbewmnEc.
ψで餡ω∂ゼc 壇これ 解(Ca ζつari
- uubo 4an gae 6eut
' biteil menAQ't.J,aen l'agatmaoa.
saat 4t+anya -ie (xngAk― 港ιざでη 観■わら,
“04`馘
"′め ′θ●
.l2ngga t1 .{sd @ra,ta+
i , . beaaabse(n bansen f*t+itsr " furara daq η 幻ゎ ふく 船γЭ√
'rcl6.1an I rtYecvensi
Qグθ惨ぁ J√′′にマとPの : - tuennbq)i -t{ane.r Peruba
m´ βコη doO aα 申′∂k 畑 にQηヨaをf∂Q SCa″ Pメ 2
」θ/1‐2′ どイム⊃♂′ean 口々∫⊇raら 、
ム、 “
Cη F″p♭2ゎっ と0に辞 Cac。 . 4その
mfugt!,)i Pdens/€ Jと、「γ【■9台■〕′ 」004ッ゛ ノ〔Cリノ “
ξ釧 ∂η
ゴ、 初Fnθ むpraらora劇ぬ n 苑 処 ヨもrご
Agd.t r-a*, lerr+ea,.erm
,tqflrsr' : brurane dari Sea,
l-< lna n *t altn da
夕′夕t
αθ溜←“ορ′4■
6aO &a(o.i & oqtdfr <ln-k/tc me.
haでにな∂り OB← ((cρ ´ざυたJOa、
狩‐“彎 b彎 多叩」台θρ 特 ■19翌■1
.*ora+rs 42 [ttPna #Psrt r
し「tfctt a イ∂ゴ√
' I Atrsc llr*i Nqrnsl
a - .tonstrpas 1ムヽィ 争υ Jerat $da k fercctr
3 - De?tsteQ s1 PQnge'lahctan b.a k-urangnga ln Formay.
(nqee,zm n ie?&a-* an
llsct(pn Nqtfrs i
F- nenSa Q Mrban "bkqn eot<1b rna
(eCteit ,{a?i ferl
'aLd ten *traPtao ? . fiembOnt&'t ene/n€. d{
?Qper&t:*i,taq {ehtna 3 \.21 わ″a Sau∂′ く,Iはでrc a,
∂aめ ´
`ご
′口「 θρ∞ η 5. a$bqskao €ebrasoan €Q'tflnast
lereqg d1 Lr1+pn a *as,t . c. fQs+rqksllcan & dorrqg oltA+ {tn
SPre+ y9 [elnbaoq , &4- 4.oaa3 bupn clnrele btca men3bo
gqrnst kcah t dt^s r&q reo
e. .ttnek?O cai.3a y1 adpcxtat "lq-Lqtgs'tenJ) fese,c
marq* air b Qtaa y3 k
Jt gp Spr e't
fete@h dtt?eqkah llnastat a - rY'tengtg i kngbat p€nddreo U .
つあ ∂′′η ゴでOttθ ヨメゼ
,d((tPaPFea MPsa@k " b_ 訪 0″ a銘″たコ n /
f ahqAn c,14 fa.( {era+a"t fQ(etren d e ngao swe eiLrtl ert a r(esil e - fiqibeft rae ??tdt4\c€n Aes€6or,
aαθ 仁
“
でη 潔 乙g。∂~
θ でつSυθ``
Lnrcia HaEi,
-b.(tet 9- Lprctarqa eln (eOut<thart (.erctars, a'tn enqgana ka7 cacQ
(olen t keL.tprge o(. fneonL,rp t.za.sj ltQtlcterahqan €tcbO
dao L<rctDrga Jf{s kypormaa^
(a s(<3 n o(eh P rg--ra*
l.Tartan Pecacaa + .
bttett s Lei
d.apu ft1Q\rc@sbao
l*emtry11 /Y74+err \e
".ksan pStkao .
ノ,(つい
α晨燿
◎
υ7に , &oo tr;l1r<1kts/
J" f efibenan lebs6,+{P 1 ensna cesai lnP P'f ehar i c4 a p;t t
4tlcast anlUt PornPaf@/n(ar- BhA.
で ・蛭呵に∂れ ごコど′。の た re/7/q c4 lltLl k tr, q
(lemb?L 4vmb h s Orbsr' or)leml u r
′θρ多で/θあ″θη ″イどでの 人_spl€@a dt@e<trcan ,tt
ゴで`θ“
Q 」'ο (
('€cara sederhaoa L..{( ha 6ppkso fnoeetsc Lq
花 で 製こど`″
′∂ 0√0久 ″ Oηヽθl∂ いヾθn ノD絆≠ /θra44j
.lt Lnt ana ka slt`こ
と2n /の RЭ
“49 ′つ″ ι々 でわ イt,
Lcker"ia ilasi(
beoaga {np6rrnasr
rclrs{n {Px.tang . ao b(ten 4n cera zg
qn+ue (renae6??ora&e . b{t qns bU
alAq n4ed.ege C€(an-t OptOtoQ -{*9“θF/n′ マ
a『α も しcFa l
Lqewan 6p-/'Aala rta o
@keo. |-tfl pengeQ"(Pteng.Lel<1r9a
D . ln? leMOolast be\era<r:a(8n
lmρ′θ認印 ノa蜘 GvE tups i Pirna+iFS . H<en men-ra8ean hattre hse.ご90ιめ a . rnenen+uk'n. proTE(n drcr Je|
ita mstpo ktieo "2 bandtn n1.tyh l*W.tr ha(ts
a , kl(eo 6enyc fieretlpbtten t1, porsi-13 rnatzozn -ry dft oll€b1
S -- beeerz ) Hre n menSa,rabaoも,いじ“献 _"n ′cttЭ《フ0 凝をめ ρ範
Pet?o(a tuah makaa ieYte i l-tten {dt< blse matan lnaLetPn-
ノρ``ぞ
どたこまア latn <pein Lubtr
a. m€tr3tlklt** tro(e depeearz laV) J , btten men7atabQ lanY 6rsp.
ι々での u4輝 14 綸Oρごついρどθη 64G 3 kan r€&siz + cedtbiu
C_rrl on/69"ハ ′ぅ な ら .
∫,ヽ 0‐ 6る ,ブξ し
に「
ltOnO I(Osi(
L *uri*nw -caran /~⊇と Oη/ S , L(reo menjatabon hanAe
-*, n"" ,"*^ n".t“
た 印θつθ
“
枕'あ
co′"η
″鯉 召 に
`め
の
lra hdl<<ast' O '- b\(e.o r'111nurh henVc (€F(
+ar .r--3 zeos / ham'
"(: bten menE"(a@o Rdpb
*ehq a(tange eeetZ @c.
.L lqer+i u(r3 boo4tsrQga.
O = (4teo (an?ab knTtne sae/'
L . nengqqptso (aecrrnasi pada b(en
ィ(√ ∂aF.
( : b(rcn tnoh?rataceo Lrboa.
′でη
`0つ ″ ″ な′ 以ιf7ngっ /4● め ごで′pF ″ ρ0
o , ktisp /Q a kaoaat /rerl,
J - memUerrtan Abat t/Uam7| Q
rre1om b)q na€sL4 /ncb9h ktten D' bUeO tnenaapalban <qrどα″0_ /ν Oも
m@ngo( akA d I
h . menmbaqg bpre* l4co.
d . fnetrn berteo cathbap?D Oq+d<;
Y3 Lefisat. @*let -Lt lnarcaq' btso r',1gcato0.surnsi Luch
″g妬しO αn′αた 命θりη《」「
蝕 /
c) .llen rnasl;, Letutn ktrc.
4e+etag, J€@cJ ru+h g
L . rneNberl(>4 cC(aq p)reniQre/
プロ"′
C/「
賀斜αに ″Oρθの食,ら ♂α″わら〔θ″釣
l. tneqlE,eseao se(rr, (ierta+O: cel.An @c rnasq<- (v '(trW
( ' LUen mq nfla+aten
lenQn=t lart.taek -(q .k4pnta. ob g(e zs Jr' hP- Jelxtoo
οあ ′θ'いコイ
() , LUen tedlkt t t'aAq
L . tnenveatpb2o Lra teseI,n+o nna n _*jen EA_ _b
e nn ar! u e rt
yUeo .tA <arQ '.€ .lepa+
(, Lg1r19rge bQert tt\a(akao. I-ndrs) b(teQ srd2t"
rndlEi tnom bett cl2n &3rθ rtt Httρ みιθttθり2慶ん
rneρenリコと′ρ b彙ョピs, と々 でゎ
∝ ′0●
マ・ハ%ウ
“
ηクしの ′でれ,αθらυθηご ι
“
ο ttQ_
蜘
あoル
′ゝ _Oo
勧
`.
ι)' `ら ′ 趨P も
2
GELATIЮ
コ.n,(`2(之 EDど αヒLLten ″70ゎ」∂α
l
.fahq ,/enlanq fen7eHtno'
1o " ^t^
C , L&en tat .l?pu, O
4a n.zaan 4sq'
5. meny ls?k"?n Panen Afiletb J : btjen nenlal aken rudak Jfr
ク″(つ 4, q′ ∂″」 _ユ
“″as´ ′θゎa々』
0二、lηFが Sυ′ρら 4′
`θ
タセ≦)ヽ〔P
sqdah AletDt
c. WqnbQr(k&n oba+ O(2 | f, : btrbn henre4abEq 17fio t t
lelaOlutxt Paslea P4 ta cl a P uhlub
btrcn bendo pg ot>at Aneoa.
1つ +′ εα「σαρ00`′ ナ「Dの Sθβりlの
tnast-ls ! dlrilnurn 3>.7
16_oo
hatan,
,「 ∂ω ∂イ
OELATIЮ
εじ●(carEw6)tu psi dqlTJ+[F
」・ ― ι″をρ ″θ/7040そつρ わ昼iム /cn?』∫ 乃ρ みマ句
btten' f\Orqz{a\2| Hl" hefeq lnoba rr\年 ま―に
0=― ″との んり0他“ρク ゎcゎ o物らなぬη Fゴぞ僧0ら クοκ7ね
― らら , 4oの
+ . \Psalah (ePeroura.tpn bpAa*sprmba@pn t{rt+fts ) Lqn
cte| beAruhcn Le&fn tQratas)
'P .. -(en ,1tt+ ten ,h+er<renxl
- Anaurasn L.lteo tna+so 4t PDrsl tedtbi+ l6i a=r245
S,一 餞その mOハ Eβγつご“ο、わ
'St らで
`ぐ“ ね″こor 040
- Htsn tnenga'l&kao, B4B lranAa 3 bo'ti fe6.rn' { -
'bptua rns. cedtczi
CI , .4tten lempp 14.t"
Perq+ +eaba Lu o.ibQen ,)arsnq mllnu n1
4 , lna s3tph f,4peraar-aten laahstlpa €1' JrEru t*', N-ptata*i .
@nfii4 t13o .lna Ervenn- benkan rna&slneo XA beqeru+ -
.f -- - b(rcn tnenqz+alan r4r. lnensetahqi {enlann he- l-l(en rne l7a t a&Q t4e. rfr€nget-thui ,leus"g c2ts hen
の′イθρ ′θρν′ /t ryコ
c, , ' bken knp"e Leatnaunta,t a2J't 4t+aqya .
* (c(t€n db mcmpu /r|ea,?2(J!.ab peqnayl2an. p€r&,.:g+
4 /lqase tsh (t(?eraa-st{pn b<rao1 Pen?)e(at0qon Letqm Lu'A( a8i .
(annubzo (nteruen s)- /ertrso 1n Partwxt secare sed-otrhene LN k-(-ipn
4e{r b<tuarya lertong LonaA bUe n .
玉 iヽ _ιイ(eの 伸οハガ θttpp. “
4sイ ら ″ο磁フs⊇ (Cイ ′た′′ ′でゎ s ユ′篠″
- btten fyengafaepo {qdeh l'xEa tnennhabtstu-n S;orcl /tgbah3‰
=ら
6 -tA 6ebara0a bali /t?ah1n
b , - bkprt tLLdeh 4eft(hel lebt't, 6ene― `ら , そb と0.
Pnotenpn L.4ten habtj
“
つ」"レ
ム ∂ωθ√〔η l.elr.lt+setm () f-kttrrsi ) /*ran
1 kPo ln+Qr v- Lerltcn v4+ 1 cqrc(trn> L-.r)t4lc t.nenam6a\ he+at.
納0´0わ ι(`″わ
J,-l.1QO r\q€ngatcbpn nrasi,. bot<ra brsp Leb"'aAa
Ceqrro P Mth. t/ela+qr- etrieo fh€ngpt€b.e n. .rzAB nga tQdteT{
o ・ ・ ι`ィ
cn ′0“′つた ′αdρ あ ら`動
に2の / ηψr∂ ∫o‐`cる
′ち こηい2ハ_
‐ ″θ″≠ ι``む
o わЮぐ′ム ノ∋
“′っと ζC″
`た
ル ια″″こ .
4 , ft1As3(eh kePQr&c,ateh Aorrfp".,' /'eto,n +prallsi, larypt kaa loler-uensi
_ bectsn pnerna. cecuel de /4αに導7
J: 'bt,'eo /^€nc€,talcJ n tqdch rn€€s, spbet a lnorn
ttc.l lp ne
- blt er't cudsh dedtbtl f zhv (enran3 Fen@tu+ g-0.-Aren rnenJ&.,rab (cs 4l+angc
b;f en L"rn Vc, X'aa h lebr't Aa tt.4・ 物Qξθむ| たで桓僧η たィο99 ″●9″ fοあυθの ≠でωィiギ
P ' lcn6tli keo f yyq psuenst -
- [ertt,en P€nAlltLlhpo (enrs03 fehge@l€age g' cer--c.
s " .blten menge.tabsn A,tenJdt lotlt 'bhg-_lg_..eJf
n9∂ ″七 θgQ°t/6ι ―ι
-bkpn r'oen.,a,tebaO. 9a4* bg*, skao mebbs'aDltsn.
ePa ^rcb stlQsta cil qartao
- Llqp "bpe r hen)ecoaL t srtahJ4)^
* bL[or> latppae '2aharn.
∂ωP/aρ 亀「θ elahctcn
llpn+tlca n lQ*srBn at
Lp U.ltu l.,en ,/eral a gl
_ ζψめ00生
―
-''h erau-atsooas t
6ELATIЮ
J , 'hten 賀dpム
I apt rttctah ,l-p ra+<, r'kken brenqal sb-tn lgnqcb l'ttrulr,.. g Lnetan mot Anen
O , ,blten ("*?* (ebih (aAal
" Peat / tudp h Qe ktnqr
A , tylDs?tsh pq.,t-rqu:a6 o F-ehtang Lonsf ( pasl Lerald .
Hen+{ben ln+p rwen ti
_二 i
1
LAPORAN PENDAHULUAN
SIROSIS HEPATIS
Disusun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Komunitas
DISUSUN OLEH :
ANGGUN KUSUMA DEWI
A01301720
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
2
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA Ny. S DENGAN SIROSIS HEPATIS
A. Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul (Fkui, 2006).
Sirosis hepatis juga didefinisikan sebagai penyakit hati kronik yang dicirikan oleh
distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodula-nodula
regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal (Price, 2006).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa Sirosis Hepatis adalah
penyakit hati yang ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul di
organ hati.
B. Etiologi
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (Fkui, 1996) :
1. Hepatitis virus tipe B dan C
2. Alkohol
3. Metabolik : DM
4. Kolestatis kronik
5. Toksik dari obat : INH
6. Malnutrisi
C. Klasifikasi
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
1. Sirosis mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya sampai 3
mm. Sirosis mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.
2. Sirosis makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi, dengan besar
nodul lebih dari 3 mm.
3. Sirosis campuran
Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.
3
Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :
1. Sirosis laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis
ini merupakan 50% atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada hati
yang ditimbulkan alkohol adalah akumulasi lemak secara gradual didalam sel-sel hati
(infiltrasi lemak).
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada
kasus sirosis laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-nodula
halus. Nodula-nodula ini dapat membesar akibat aktifitas regenerasi sebagai usaha hati
untuk mengganti sel-sel yang rusak. Hati tampak terdiri dari sarang-sarang sel-sel
degenerasi + regenerasi yang dikemas padat dalam kapsula fibrosa yang tebal. Pada
keadaan ini sirosis sering disebut sebagai sirosis nodular halus.
Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada
stadium akhir sirosis, dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
2. Sirosis post nekrotik
Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati, menimbulkan nodula-
nodula degeneratif besar dan kecil yang dikelilingi dan dipisah-pisahkan oleh jaringan
parut, berselang-seling dengan jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya. Banyaknya
pasien dengan hasil tes HbsAg positif menunjukkan bahwa hepatitis kronik aktif
agaknya merupakan peristiwa yang besar peranannya.
Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan kimia industri, dan
ataupun obat-obatan seperti fosfat, kloroform dan karbon tetraklorida/jamur beracun.
Sirosis jenis ini merupakan predisposisi terhadap neoplasma hati primer.
3. Sirosis Billaris
Kerusakan sel hati dimulai disekitar duktus billaris, penyebabnya obstruksi
billaris post hepatik. Sifat empedu menyebabkan penumpukan empedu didalam masa
hati dengan akibat kerusakan sel-sel hati, terbentuk lembar-lembar fibrosa di tepi
lobulus.
Sumber empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler,duktulus
empedu dan sel-sel hati seringkali mengandung pigmen hijau.
Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati
Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat
4
Bil. Serum (m.u mol/dl)
Alb serum (gr/dl)
Asites
PSE/ensefalopati
Nutrisi
< 35
> 35
Nihil
Nihil
Sempurna
35-50
30-35
Mudah
dikontrol
Minimal
Baik
> 50
< 30
sukar
berat/koma
kurang/kurus
D. Manifestasi Klinis
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
1. Fase kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar, yaitu :
a. Pasien merasa tidak fit/bugar
b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
f. Kelemahan otot
g. Cepat lelah
2. Fase dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan
hipertensi portal dengan manifestasi :
a. Eritema palmaris
b. Spider nevi
c. Vena kolateral pada dinding perut
d. Ikterus
e. Edema pretibial
f. Asites
g. Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
h. Hematemesis
i. Melena
j. Ensefalopati hepatik
5
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah
HB darah, kolesterol darah yang selalu rendah mempunyai prognosis yang
kurang baik.
a. Kenaikan kadar enzim transaminase/sgot, sgpt ,Gamma gt
b. Kadar albumin yang rendah cerminan kemampuan sel hati yang kurang
c. Penurunan kadar albumin dan peningkatan kadar globulin merupakan tanda
kurangnya daya tahan hati dalam menghadapi stress
b. Pemeriksaan CHE (colinesterase)
Bila terjadi kerusakan sel hati, kadar CHE akan turun
c. Pemeriksaan kadar elektrolit penting dalam penggunaan diuretik dan pembatasan
garam dalam diet
Pada ensefalopati, kadar Na kurang dari 4 mg/l menunjukkan kemungkinan
telah terjadi sindrom hepatorenal.
d. Pemanjangan masa protombin merupakan petunjuk adanya penurunan fungsi hati
Pemberian vitamin K parenteral dapat memperbaiki masa protombin.
e. Peningkatan kadar gula darah, pada sirosis hati fase lanjut disebabkan kurangnya
kemampuan sel hati membentuk glikogen
f. Pemeriksaan masker serologi pertanda virus seperti HBsAg/HBsAb-
HBeAg/HBeAb, HBV DNA, HCV RNA untuk menentukan etiologi sirosis hepatis.
g. Pemeriksaan AFP (Alfa Feto Protein) menentukan apakah telah terjadi
transformasi ke arah keganasan Nilai AFP > 500-1000 mempunyai nilai diagnostik
suatu kanker hati primer.
2. Radiologi
Dengan barium swallow dapat dilihat adanya varises esofagus untuk konfirmasi
hipertensi portal.
3. Esofagoskopi
Dapat melihat langsung sumber pendarahan varises esofagus, besar dan panjang
varises serta kemungkinan terjadi perdarahan yang lebih besar.
4. USG
Melihat pinggir hati, permukaan, pembesaran, hemogenitas, asites, splenomegali,
gambaran vera hepatika, vena porta, pelebaran saluran empedu, SOL (Space Occupying
Lesion)
6
5. Sidikan hati
Terlihat pengambilan radionukleid secara bertumpuk-tumpuk dan difus
6. Tomografi komputerisasi
Walaupun mahal sangat berguna mendiagnosis kelainan fokal seperti tumor/kusta.
7. Angiografi
Mengukur tekanan vena porta, melihat keadaan sirkulasi portal, mendeteksi tumor.
F. Komplikasi
1. Kegagalan hati (hepatoselular)
2. Hipertensi portal
Bila penyakit berlanjut, dari kedua komplikasi diatas dapat timbul komplikasi lain, yaitu :
1. Asites
2. Encefalopali
3. Pentonitis bakterial spontan
4. Transformasi kanker hati primer (hepatoma)
5. Sindrom hepatorenal
H. Penatalaksanaan
a. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur,
istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori dan protein, lemak secukupnya.
b. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :
1. Alkohol dan obat-obat lain dianjutkan menghentikan penggunaannya
Alkohol akan mengurangi pemasukan protein kedalam tubuh. Dengan diet
tinggi kalori (300 kalori), kandungan protein makanan sekitar 70-90 gr sehari
untuk menghambat perkembangan kolagenik dapat dicoba dengan pemberian D.
Penicilamine dan Colchicine.
2. Hemokromatosis
Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/terapi kelasi
(desferioxamine). Dilakukan vena seksi 2x seminggu sebanyak 500 cc selama
setahun.
3. Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid
c. Therapi terhadap komplikasi yang timbul
1. Untuk asites
Diberikan diet rendah garam 0,5 gr/hari + total cairan 1,5 lt/hari. Spironolakton
7
(diuretik bekerja pada tubulus distal) dimulai dengan dosis awal 4 x 25 mg/hari,
dinaikkan sampai total dosis 800 mg sehari, efek optimal terjadi setelah pemberian
3 hari. Idealnya pengurangan berat badan dengan pemberian diuretik ini adalah 1
kg/hari. Bila perlu dikombinasikan dengan furosemid (bekerja pada tubulus
proksimal).
2. Perdarahan varises esofagus (hematemesis, hematemesis dengan melena atau
melena saja)
a. Lakukan pemasangan UB tube untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari saluran sama, disamping melakukan aspirasi cairan lambung
yang berisi darah, untuk mengetahui apakah perdarahan sudah
berhenti/masih berlangsung
b. Bila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100 mmHg, nadi diatas
100 x/menit atau Hb dibawah 99% dilakukan pemberian IVFD dengan
pemberian dextrosa/salin dan transfusi darah secukupnya
c. Diberikan vasopresin 2 amp 0,1 gr dalam 500 cc cairan DS % atau salin
pemberian selama 4 jam dapat diulang 3x
d. Dilakukan pemasangan SB tube untuk menghentikan perdarahan serius
e. Dapat dilakukan skleroterapi sesudah dilakukan endoskopi kalau ternyata
perdarahan berasal dari pecahnya varises
f. Untuk mencegah rebleeding dapat diberikan propanolol
3. Untuk ensefalopati
a. Dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL pada hipokalemia
b. Mengurangi pemasukan protein makanan dengan memberi diet sesuai
c. Aspirasi cairan lambung bagi pasien yang mengalami perdarahan pada
varises
d. Klisma untuk mengurangi absorbsi bahan nitrogen
e. Pemberian :
1. duphalac 2 x 2 sendok makan
2. neomisin per oral untuk sterilisasi usus
3. antibiotik campisilin/sefalosporin pada keadaan infeksi sistemik
f. Transplantasi hati
4. Peritonitis bakterial spontan
Diberikan antibiotik pilihan seperti sefotaksim 29/85 IV amoksisilin,
8
aminoglikosida
5. Sindrom hepatorenal/refnopati hepatik
a. Keseimbangan cairan dan garam diatur dengan ketat
b. Atasi infeksi dengan pemberian antibiotik
I. Diagnosa keperawatan dan intervensi
a. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d Kehilangan
berlebihan melalui diare
1. Awasi masukan dan haluaran, bandingkan dengan berat badan harian
Catat kehilangan melalui diare.
2. Kajian tanda vital, nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan
membran mukosa.
3. Periksa adanya asites atau edema
4. Observasi tanda perdarahan
Kolaborasi :
1. Awasi nilai laboratorium, contoh Hb/Ht. Na+ albumin, dan waktu
pembekuan.
2. Berikan :
a. Cairan Intra Vena
b. Protein hidrolisat
c. Vitamin K
d. Antasida, simetidin
e. Obat-obatan anti diare
b. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d Gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolic karena anoreksia, mual/muntah.
Mandiri :
1. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam
frekuensi sering dan tawarkan pagi paling besar
2. Berikan perawatan mulut sebelum makan
3. Anjuran makan pada posisi duduk tegak
9
Kolaborasi :
1. Konsul pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai
kebutuhan klien, dengan memasukkan lemak dan protein sesuai toleransi
2. Awasi glukosa darah
3. Berikan obat sesuai indikasi
c. Intoleransi aktivitas b.d Fatique, depresi, mengalami keterbatasan aktivitas
Mandiri :
1. Tingkatkan tirah baring, berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung
sesuai kebutuhan
2. Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai toleransi
3. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan gerak
sendiri pasif/aktif.
4. Catat perubahan mental tingkat kesadaran
5. Hindari pengukuran suhu rektal, hati-hati memasukkan selang GI
d. Gangguan body image b.d Ikterik, perasaan isolasi
Mandiri :
1. Kontrak dengan pasien mengenai waktu untuk mendengar. Dorong
diskusi perasaan masalah
2. Hindari membuat penilaian moral tentang pola hidup
3. Kaji efek penyakit pada faktor ekonomi klien/orang terdekat
4. Diskusikan harapan penyembuhan
5. Anjurkan klien menggunakan warna merah terang atau biru/hitam
daripada kuning atau hijau
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi : sedatif, agen anti ansietas
e. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan b.d akumulasi garam
empedu dalam jaringan
Mandiri :
1. Gunakan air mandi dingin, hindari sabun alkali, berikan minyak kalamin
sesuai indikasi
10
2. Anjurkan menggunakan buku-buku jari untuk menggaruk, usahakan
kuku jari pendek, lepas baju ketat, berikan sprei katun
3. Berikan masase waktu tidur
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi, misal : antihistamin dan antilipemik
f. Resiko tinggi perdarahan b.d Gangguan faktor pembekuan, gangguan absorpsi
vit K
Mandiri :
1. Kaji adanya perdarahan GI, observasi warna dan konsistensi feses,
drainase NGT, atau muntah
2. Observasi adanya petekie, ekimosis, perdarahan dari satu atau lebih
sumber
3. Awasi nadi, tekanan darah, dan CVP bila ada
g. Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan
Mandiri :
1. Jelaskan dasar pemikiran program prinsip terapi hepatitis
2. Uraikan rasional bagi terapi, perawatan dan diet yang tepat
3. Bantu pasien menyusun jadwal dan checklist untuk memastikan
pelaksanaan sendiri
4. Uraikan tanda-tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis yang
berlebihan dan kurang
5. Jelaskan perlunya tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan
keluarganya
h. Nyeri b.d inflamasi pada hati dan bendungan vena porta
Mandiri :
1. Yakinkan pasien bahwa Anda mengetahui nyeri yang dialami pasien
nyata dan akan membantunya dalam menghadapi nyeri tersebut
2. Gunakan skala pengkajian nyeri untuk mengidentifikasi intensitas nyeri
3. Kaji dan catat nyeri dan karakteristiknya : lokasi, kwalitas, frekuensi
dan durasi
4. Catat keparahan nyeri pasien dalam bagan
11
5. Identifikasi dan dorong pasien untuk menggunakan strategi yang
menunjukkan keberhasilan pada nyeri sebelumnya
i. Pola pernafasan tidak efektif b.d Pengumpulan cairan intraabdomen, asites
penurunan ekspansi paru, akumulasi sekret
1. Awasi frekwensi, kedalaman dan upaya pernafasan
2. Auskultasi bunyi tamabahan nafas
3. Ubah posisi sering dorong nafas dalam latihan dan batuk
4. Berikan O2 sesuai indikasi
5. Berikan posisi semi fowler
12
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilyn. E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa I Made Kaniasa, edisi 3,
Jakarta, EGC, 2009.
Himawan. Sutisna, Patologi, Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI, 2006.
Hudak, Carolyn. M, Keperawatan Kritis, Alih bahasa Adiyanti Monica. E.D, edisi
6, volume 2, Jakarta, EGC, 2007.
Price, Syivian Anderson, Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit, Alih
bahasa Agung Waluyo, edisi 8, Jakarta, EGC, 2001.
Sjaifoellah Noer, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Jakarta, FKUI,
2006.
Smeltzar, Suzanna. C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner and
Suddarth, edisi 8, volume . 2, Jakarta : EGC, 2001.
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
SIROSIS HEPATIS
Disusun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Komunitas
DISUSUN OLEH :
ANGGUN KUSUMA DEWI
A01301720
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SIROSIS HEPATIS
Pokok Bahasan : Sirosis Hepatis
Sub Bahasan : Penanganan Sirosis Hepatis
Tempat : Ruang Barokah
Sasaran : Keluarga Ny. S
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juni 2016
Pukul : 09.00
Waktu : 45 menit
Pelaksana : Anggun Kusuma Dewi
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan ini, keluarg diharapkan mampu
memahami tentang penanganan perawatan Sirosis Hepatis pada Ny.R
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian Sirosis Hepatis.
b. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Sirosis Hepatis.
c. Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan Sirosis Hepatis.
B. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian Sirosis Hepatis.
b. Manifestasi Klinis Sirosis Hepatis
c. Perawatan Sirosis Hepatis
C. Strategi Pembelajaran :
No Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan kegiatan dengan
a. Membalas salam
b. Mendengarkan dengan
aktif
5 menit
singkat
2 Penyajian
Penjelasan Materi :
Pengertian Sirosis Hepatis
Manifestasi Klinis Sirosis
Hepatis
Cara perawatan Sirosis Hepatis
Mendengarkan dengan
aktif
25 menit
3 Penutup
a. Menyimpulkan
b. Memberi pertanyaan
c. Memberi salam
a. Aktif bersama
menyimpulkan materi.
b. Menjawab pertanyaan
c. Membalas salam
15 menit
D. Evaluasi
a. Struktur
1. Mempersiapkan SAP, materi, dan media yang akan diberikan.
2. Datang tepat waktu dan pada tempat yang telah ditentukan.
3. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu.
b. Evaluasi proses
1. Keluarga Ny. R mengikuti pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir.
2. Keluarga mampu :
a. Menyebutkan kembali pengertian Sirosis Hepatis
b. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Sirosis Hepatis
c. Menyebutkan kembali perawatan Sirosis Hepatis
3. Keluarga mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar.
c. Evaluasi hasil
Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil jika :
Lebih dari 75% kelurga mampu menjawab pertanyaan perawat
E. Metode
Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
F. Media/ Alat
a. Leaflet
b. Lembar Balik
G. Setting Tempat
Keterangan
: Penyuluh
: Ny. R dan keluarga
MATERI
SIROSIS hEPATIS
A. Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul (Fkui, 2006).
Sirosis hepatis juga didefinisikan sebagai penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distorsi
arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodula-nodula regenerasi
sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal (Price, 2006).
B. Manifestasi Klinis
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
1. Fase kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar, yaitu :
a. Pasien merasa tidak fit/bugar
b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
f. Kelemahan otot
g. Cepat lelah
2. Fase dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan
hipertensi portal dengan manifestasi :
a. Eritema palmaris
b. Spider nevi
c. Vena kolateral pada dinding perut
d. Ikterus
e. Edema pretibial
f. Asites
g. Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
h. Hematemesis
i. Melena
j. Ensefalopati hepatik
C. Cara Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Kurangi efek estrogen
3. Ketahui status kesehatan tentang mitra seksual
4. Dunakan suatu jarum bersih untuk menyuntik
5. Batasi alcohol
6. Hindari obat yang dapat merusak hati
7. Hindari ekspose ke toksin lingkungan
8. Olahraga rutin
9. Pantau berat badan
10. Diet tinggi serat
D. Nutrisi Yang Baik Untuk Klien
1. Karbohidrat
Menentukan kebutuhan karbohidrat sangat menantang dalam penyakit gagal hati karena
fungsi hati dalam memetabolisme karbohidrat. Gagal hati mengurangi produksi glukosa
dan penggunaan glukosa perifer. Rasio terjadinya gluconeogenesis menurun, dengan
peningkatan lipid dan asam amino untuk energy. Perubahan dalam hormon insulin,
glucagon, kortisol dan epinefrin bertanggung jawab untuk pengubahan sumber energi
seperti sepsis, infeksi, perdarahan gastrointestinal, asites parah) minimal
1,5g/kgbb diperlukan.
2. Lemak
Pada sirosis, asam lemak bebas plasma, gliserol dan badan meningkat pada saat puasa.
Tubuh mengutamakan lemak sebagai substrat energy, dan lipolysis meningkat dengan
mobilisasi aktif deposit lemak, tetapi total net kapasitas penyimpanan lemak eksogen
tidak rusak. Direkomendasikan asupan lemak sebanyak 25-40% dari kalori.
3. Protein
Protein sejauh ini menjadi nutrient kontroversial dalam gagal hati, dan
membutuhkan penanganan yang rumit. Sirosis sejauh ini diperkirakan sebagai penyakit
katabolic dengan peningkatan pemecahan protein dan ketidakmampuan sintesis ulang
yang mengakibatkan pengurangan simpanan protein visceral dan pengurangan otot. Studi
tentang kinesis protein mencontohkan peningkatan buangan nitrogen hanya pada gagal
hepar fulminan atau dekompensasi, tetapi tidak dengan pasien sirosis stabil
4. Vitamin & mineral
Suplemen vitamin dan mineral dibutuhkan oleh semua pasien gagal hati stadium akhir
karena penurunan fungsi liver dalam transport, metabolism dan penyimpanan nutrisi.
Defisiensi dari vitamin dapat mengakibatkan komplikasi, seperti defisiensi folat & b12
mengakibatkan anemia makrositik, defisiensi b6, b1, b12 mengakibatkan
neuropati, defisiensi b1 mengakibatkan konfusi, ataxia, gangguan mata, rabun senja
sebagai akibat defisiensi vitamin a, dan osteodistrofi hepatic atau osteopenia dapat terjadi
karena defisiensi vitamin d (stickel et al., 2003). Defisiensi vitamin larut lemak terjadi
pada semua gagal hati, khususnya penyakit kolestatik dimana terjadi malabsorbsi dan
steatore. Maka dari itu diperlukan suplementasi menggunakan bentuk larut air vitamin k
secara iv/im 3 hari untuk mecegah defisiensi vitamin k sebagai penyebab pemanjangan
waktu protrombin. Kurang vitamin larut air dikaitkan dengan penyakit hati alcohol
termasuk tiamin (dapat mengakibatkan ensefalopati wernicke), piridoxin,
sianokobalamin, folat dan niasin. Dosis besar tiamin (100mg) diberikan jika dicurigai
defisiensi. Perubahan mineral terjadi juga pada penyakit hati. Cadangan besi
mungkin berkurang terutama pada pasien perdarahan saluran cerna; akan tetapi, suplemen
besi harus dihindari oleh pasien hemokromatosis/hemosiderosis. Peningkatan tembaga
serum terutama pada penyakit hati kolestasis, karena tembaga dan mangan diekskresi
terutama lewat empedu, harus memilih suplemen yang tidak mengandung mineral ini.
Penyakit wilson adalah gangguan metabolism tembaga dimana ekskresi pada urin tinggi,
pada serum rendah dan tembaga berlebih pada organ mengakibatkan kerusakan. Obat
kelasi seperti asetat zink atau penisilamin adalah pengobatan utama. Diet vegetarian
mungkin berguna karena kurang tembaga (brewer et al., 1993). Pembatasan asupan
tembaga tidak rutin dianjurkan kecuali terapi lain gagal. Zinc dan magnesium rendah
pada penyakit hati berhubungan alcohol, berkaitan dengan terapi diuretik. Jika terjadi
steatore, mungkin bisa terjadi malabsorbsi kalsium, magnesium dan zinc. Maka dari itu
pasien harus mengkonsumsi suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan harian.
5. Suplemen Herbal
Terdapat beberapa laporan mengenai suplemen herbal yang menyebabkan gagal hati.
Suplemen diet yang mengandung Terpenoid telah diteliti dapat menyebabkan
hepatotoksisitas, termasuk teucrium polium (germander), Sho-saiko-to, centella asiatica,
dan cohosh hitam (Chitturi dan Farrell, 2008). Kelainan hepar juga disebabkan karena N-
nitrosofenfluramine, ephreda alkaloids, Boh-Gol-Zhee, Kava, dan alkaloid pyrrolizidine
(Chitturi dan Farrell, 2008). Dua suplemen herbal telah menjadi popular dalam
penatalaksanaan penyakit hati. Milk thistle menjadi popular pada penderita hepatitis viral
atau penyakit hati alkoholik. Komponen aktif dari milk thistle ini ialah silymarin yang
dapat menurunkan produksi radikal bebas dan peroksidasi lipid dalam hubungannya
dengan hepatotoksisitas. S-adenosil-L-metionin (SAMe) merupakan obat komplementari
lainnya yang popular yang berfungsi sebagai donor methyl untuk reaksi methylation dan
berpartisipasi pada sintesis gluthatione (antioksidan). Cochrane membahas bahwa tidak
ada bukti untuk mendukung atau menyangkal efek menguntungkan dari milk thistle atau
SAMe pada pasien dengan penyakit hati alkoholik (Rambaldi et al., 2006,2007).
E. Obat Tradisional
1. Kunyit
Karena kunyit mengandung kurkumin dalam kunyit menghambat kerusakan hati
2. Gingseng
Karena gingseng mengoptimalkan kinerja hati
3. The hijau
Karena mengandung catechun untuk memperbaiki kerusakan sel dan jaringan hati
F. Penatalaksanaan
a. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur,
istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori dan protein, lemak secukupnya.
b. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :
1. Alkohol dan obat-obat lain dilanjutkan menghentikan penggunaannya
Alkohol akan mengurangi pemasukan protein kedalam tubuh. Dengan diet tinggi
kalori (300 kalori), kandungan protein makanan sekitar 70-90 gr sehari untuk
menghambat perkembangan kolagenik dapat dicoba dengan pemberian D.
Penicilamine dan Colchicine.
2. Hemokromatosis
Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/terapi kelasi
(desferioxamine). Dilakukan vena seksi 2x seminggu sebanyak 500 cc selama
setahun.
3. Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid
c. Therapi terhadap komplikasi yang timbul
1. Untuk asites
Diberikan diet rendah garam 0,5 gr/hari + total cairan 1,5 lt/hari. Spironolakton
(diuretik bekerja pada tubulus distal) dimulai dengan dosis awal 4 x 25 mg/hari,
dinaikkan sampai total dosis 800 mg sehari, efek optimal terjadi setelah pemberian 3
hari. Idealnya pengurangan berat badan dengan pemberian diuretik ini adalah 1
kg/hari. Bila perlu dikombinasikan dengan furosemid (bekerja pada tubulus
proksimal).
2. Perdarahan varises esofagus (hematemesis, hematemesis dengan melena atau melena
saja)
a. Lakukan pemasangan UB tube untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari saluran sama, disamping melakukan aspirasi cairan lambung yang berisi
darah, untuk mengetahui apakah perdarahan sudah berhenti/masih
berlangsung
b. Bila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100 mmHg, nadi diatas 100
x/menit atau Hb dibawah 99% dilakukan pemberian IVFD dengan pemberian
dextrosa/salin dan transfusi darah secukupnya
c. Diberikan vasopresin 2 amp 0,1 gr dalam 500 cc cairan DS % atau salin
pemberian selama 4 jam dapat diulang 3x
d. Dilakukan pemasangan SB tube untuk menghentikan perdarahan serius
e. Dapat dilakukan skleroterapi sesudah dilakukan endoskopi kalau ternyata
perdarahan berasal dari pecahnya varises
f. Untuk mencegah rebleeding dapat diberikan propanolol
3. Untuk ensefalopati
a. Dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL pada hipokalemia
b. Mengurangi pemasukan protein makanan dengan memberi diet sesuai
c. Aspirasi cairan lambung bagi pasien yang mengalami perdarahan pada varises
d. Klisma untuk mengurangi absorbsi bahan nitrogen
e. Pemberian :
1. duphalac 2 x 2 sendok makan
2. neomisin per oral untuk sterilisasi usus
3. antibiotik campisilin/sefalosporin pada keadaan infeksi sistemik
f. Transplantasi hati
4. Peritonitis bakterial spontan
Diberikan antibiotik pilihan seperti sefotaksim 29/85 IV amoksisilin,
aminoglikosida
5. Sindrom hepatorenal/refnopati hepatik
a. Keseimbangan cairan dan garam diatur dengan ketat
b. Atasi infeksi dengan pemberian antibiotik
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilyn. E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa I Made Kaniasa, edisi 3,Jakarta,
EGC, 2009.
Himawan. Sutisna, Patologi, Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI, 2006.
Hudak, Carolyn. M, Keperawatan Kritis, Alih bahasa Adiyanti Monica. E.D, edisi 6,
volume 2, Jakarta, EGC, 2007.
Price, Syivian Anderson, Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit, Alih bahasa
Agung Waluyo, edisi 8, Jakarta, EGC, 2001.
Sjaifoellah Noer, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Jakarta, FKUI, 2006.
Smeltzar, Suzanna. C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner and Suddarth,
edisi 8, volume . 2, Jakarta : EGC, 2001.
DISUSUN OLEH
ANGGUN KUSUMA DEWI
A01301720
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
A. Pengertian
Sirosis hepatis adalah
penyakit hati menahun yang
difus, ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat
disertai nodul (Fkui, 2006).
B. Maifastasi Klinis
1. Fase kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar,
yaitu :
a. Pasien merasa tidak fit
b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
f. Kelemahan otot
g. Cepat lelah
h. Vena kolateral pada
dinding perut
i. Ikterus
j. Edema pretibial
k. Asites
l. Gangguan pembekuan
darah seperti
perdarahan gusi,
epistaksis, haid
berhenti
m. Hematemesis
n. Melena
C. Cara Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Kurangi efek estrogen
3. Ketahui status kesehatan
tentang mitra seksual
4. Dunakan suatu jarum bersih
untuk menyuntik
5. Batasi alcohol
D. Obat Tradisional
1. Kunyit mengandung
kurkumin dalam kunyit
menghambat kerusakan hati
2. Gingseng mengoptimalkan
kinerja hati
3. The hijau catechun untuk
memperbaiki kerusakan sel
dan jaringan hati
E. Nutrisi yg Baik
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Vitamin dan mineral
5. Suplemen
F. Perawatan
Pasien dalam keadaan kompensasi
hati yang baik cukup dilakukan
kontrol yang teratur, istirahat yang
cukup, susunan diet tinggi kalori dan
protein, lemak secukupnya.
Terima kasih
Semoga bermanfaat
Anggun Kusuma Dewi
A01301720
Disusun oleh
Anggun Kusuma Dewi
A01301720
Apa itu sirosis hepatis?
Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi
arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul
regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulator normal (Price,
2006).
Manifestasi klinis
1. Pasien merasa tidak fit/bugar 3. Diare/konstipasi sehingga Berat badan menurun 5. Ikterus dan Asites
1. Anorexia dan Mual 4. Eritema palmaris dan Spider nevi
Manifestasi klinis
a. Pasien merasa tidak fit/bugar
b. Anorexia
c. Mual
d. Diare/konstipasi
e. Berat badan menurun
a. Eritema palmaris
b. Spider nevi
c. Ikterus
d. Asites
e. Hematemesis
f. Melena
Cara pencegahan
1. Berhenti merokok 2. Batasi alcohol 3. Hindari obat yang dapat merusak hati
4. Olahraga rutin 5. Pantau berat badan 6. Diet tinggi serat
Cara pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Kurangi efek estrogen
3. Ketahui status kesehatan tentang mitra seksual
4. Gunakan suatu jarum bersih untuk menyuntik
5. Batasi alcohol
6. Hindari obat yang dapat merusak hati
7. Hindari ekspose ke toksin lingkungan
8. Olahraga rutin
9. Pantau berat badan
10. Diet tinggi serat
Nutrisi yang baik
1. Karbohidrat 2. Lemak 3. Protein
4. vitamin dan mineral 5. Suplemen
Nutrisi yang baik
1. Karbohidrat
Gagal hati mengurangi produksi glukosa dan penggunaan glukosa perifer. Rasio terjadinya gluconeogenesis menurun, dengan
peningkatan lipid dan asam amino untuk energy
2. Lemak
Tubuh mengutamakan lemak sebagai substrat energy, dan lipolysis meningkat dengan mobilisasi aktif deposit lemak, tetapi
total net kapasitas penyimpanan lemak eksogen tidak rusak
3. Protein
Protein sejauh ini menjadi nutrient kontroversial dalam gagal hati, dan membutuhkan penanganan yang rumit
4. Vitamin dan Mineral
Suplemen vitamin dan mineral dibutuhkan oleh semua pasien gagal hati stadium akhir karena penurunan fungsi liver
dalam transport, metabolism dan penyimpanan nutrisi.
5. Suplemen herbal
Milk thistle menjadi popular pada penderita hepatitis viral atau penyakit hati alkoholik. Cochrane membahas bahwa tidak ada
bukti untuk mendukung atau menyangkal efek menguntungkan dari milk thistle atau SAMe pada pasien dengan penyakit hati
alkoholik (Rambaldi et al., 2006,2007).
Obat tradisional
6. Kunyit 3. The hijau
2. Gingseng
Obat tradisional
1. Kunyit
Karena kunyit mengandung kurkumin dalam kunyit menghambat kerusakan hati
2. Gingseng
Karena gingseng mengoptimalkan kinerja hati
3. The hijau
Karena mengandung catechun untuk memperbaiki kerusakan sel dan jaringan hati
Cara penanganan
1. Kontrol teratur 2. Istirahat cukup
3. Susunan Diet tinggi kalori dan protein 4. Lemak
Cara penanganan
Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur,
istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori dan protein, lemak secukupnya.
BAB
32Terapi Diet dan Diet Khusus
TUJUAN PEMBELAJARAN1." Mendeskiipsikan beberapa peran perawat dalam
memberi dukungan nutr.isi kcpada klien dalam'rumahsakit perawatan akut, fasilitas perawatan jangka panjang,
dan t;Ltanarl perawatan di rurnah.
2. Mengidentifikasi rasional untuk'nrenarvarkan suplemen
mal<anan,,meningkatkan cairan, atau menurunlial. cairan.
3. Mengldentifikasi alasan khusus Hicn yang memerlukan
bantuan dengan makan. Menyebutkan dua intervensi
keperawatan untuk setiap jenis kondisi.
Membedakan antara jenis d.iet berikut: diet rumah, dietyang dimodi6kasi, dan,dier terapeurik. :
Menyatakan beberapa metode rnemodifikasi diet dalam
hal gizi, konsistensi,,atau nilai energi.
Mcrnbedakan ontara diet cairan jerriih drrr diet cairatr
periuh. Menyebutkan rasional dan keterbatasan untukpenggunaan seriap d iet.
7. ' MernbEdakan antara diet lunak pencernaan dan dietlunak mekanis. Menyatakan rasional dan keterbatasan
untuk penggunaen diec ini.
B. N4en-rbedakan anrara dier tinggi serat dan diet rcndah
, s€rxt: l\4enyebuckan rasional dan keterbatasan untukpenggunaan diet ini.
9. Membedakan a4tara diet berikut: leraak terkendali,
rpndah kolesterol, dan pernbatasan lemak jenuh.
) 0. Menjelaskan .lua kegunaan urama dier rcndah proreirt
, d": dier ringgi prorein.i 11. X4engidentifikasi komponen diet pembatasan natrium
. ringan, sedang, dan berat.
12. Mendemonstrasikan prosedur pemasangan slang
nasogastrik.
1J. Menrbedakan antaraTPN dan PPN.
1 丁ERMINOLOGI
■ anoreksla
i diet cair
r diet karbohldrat
l terkenda‖
l d etkdOgenikl dietlemak terkendali
l dietlembut
l■■1■■ |||‐「|||■ |■■=
Nutnd mcruPakan kOmponcn pcndng tcraメ untuk 6anyよ
gangguan. Misalnya, Pada scmtta kOndiSi ンηng mclibatkan
PCmulihan iaringan tubuh(mお .,sctdah luka bakar atau
pcmbcdallan),asupan PrOtCin tinggi.pcndng untuk mcm―
bangun kcmbali dan ttcmpcibalki laHngan yang rusak.
ScOran」 klicn yang mё ngalami hcmOragi,muntah,bcrkcringat
banyak karcna dcmam tinggi,, atttu. mcndcrita diarc
mcmcrlukan cairan dan clcktrOlit untuk menggantikan apa
yang hilang.
Beberapa gangguan memerlukan diet khusus, baik selama
penyakit akut atau seumur hidup. trapi nutrisi adalah dasar
terapi untuk diabetes melitus. Individu yang mengalami
gangguan koroner atau vaskular sering kali harus membhtasi
atau meinodifikasi asupan lemak dan natrium mereka. Orangyang sakit mungkin 'memerlukan bantuan untuk memenuhikeburuhan nutrisi mereka.
Bab ini mendiskusikan beberapa cara yang dapat
digunikin unruk membanu klien memenuhi kebutuhan
433
PENTING
diet lunak
diet modifikasi
diet rendah seral
diet terapeutik
disfagia
edentulosa
hiperlipidemia
infusi
pemberian makan melalui
slang
polidipsia ,
rendah residu .
stoma
ハkronfm
DAT
GERD
IV
PEG
PPN
Slang G
Siang」
Sian9 NG
丁PN `
434 ∪NI丁 5 。'Nutnsi dan Terapl Diet
GAMBAR 32-1 . Perawat nremiliki peran penttng dalam kesehatannutrjsr klien. Penting uniuk rnelakukan observasi terkait dengan konsumsimakanan dan kemampuan klien uniuk menyiapkan dan memakan makananseda untuk memantau dan mengajarkan kebiasaan diet yang baik.Perhatikan bahwa dalam gambar ini, pelawat membuka produk makanan:(Car1er.2012.\
dasar n-rercka unrllli nurr,isi vang a.lekllxr. Sebagri perl\vnr,Anda dapat mclal<Lrkan al<tiviras khusus unruk rrcmbanru
GAfuIBAR 32-2 . Ketika menya.iikan makanan, selalu periksa nampahuntuk diet yang tepat dan periksa identifikasi kiien untuk memastikan bahwamakanan diberikan kepada klien yang tepat. Beri perhatian khusus padaklien yang menlalani puasa. Pastikan bahwa makanan dan minuman tidakdiberikan pada saat puasa. (parter,2012.)
■
●
当
hlien. seperti menyajikan rnal(lnanmelrrberi bantuan ,pada lvakrtL ntakan.
sccara menai'il< dan
Vhktu rnakan adalahlvaL
n'let
meI
meI
mel
hep
nu!alte
MI
KIMasedr
ken
kan
klt€
per
rur
di
liti
dit
円四dibtid‐bermc賑議
「取吐
詢』
MEMBANTU PADAWAKTU MAKAN DIRUMAH SAKIT
Menyiapkan'Klien untuk lvlakan. Berikan seseorang kesempatan untuk menggunakan kamar
mandi atau pispot sebelum makan.. Bantu klien untuk mencuci tangan dan wajahnya serta
mungkin untuk berkumur atau me"nyikat gigi:. Bantu klien ke posisi senormal mungkin: duduk di kursi, di
tepi tempat tidur, atau dengan. kepala tempat tidurd itinggikan.
. peri[Ja gelang id'eniifikasi klien untuk mer.irastikan bahwagelang identifikasi tersebut sesuai ilengan nama dinampan.
. Letakl<An meja di atas tempat tidu.r (overbed table) padatempatnya; bersihkan meja dari barang-barang yang tidakdiperlukan. j
. Bawa nampan dehgan tepat ketika klien siap, untukmencegah kelelahan berlebihan pada klien.
. Hindari terapi yang tiddk merryenangkan atau menimbutkannyeri tepat sebelum atau setelah makan.
. Coba untuk tidak memberi obat yang terasa tidakmenyenangkart sebelum atau selama makan.
. Jika mungkin, beri setiap obat nyeri yang diresepkan pada30 menit sebelum makan, yang dapat meredakan nyeri danmemungkinkan klien makan de-nga'n lebih nyaman.
. Singkirkan barang,barang yang berbau tidak enak (pispot,kursi buang air) dan yang kotor lbalutan, linen).
. Tutup hal-hal yang tidak menyenangkan (luka, darah,. Kantong intravena,;.
. Ganti linen dan gaun, sesuai kebutuhan.
. Berikan waktu y,ang banyak kepada individu sesuai'kebutuhan.. Tawarkan bantuan, sesuai kebutuhan.. Anjurkan klien untuk mengisi menu tedentu sehingga
makanan yarig disukai yang akan disajikan.. Jelaskan diet khusus dan tujuannya.
可r惟孵運胤鳥i鳳 |‐血|
Lalh diⅢ ‐^OoalSendil untuk me商
enk,a selap hampah oenga,|
1鮒輪憶I請1漱鳳』1鷺静IⅢ・僕諄習臓鷺1:]1:1∫謝|:χ『糧署:鶴:il:J「 7ul写
1淵ilぷ雷胤:::i'』i,TI犠 ::a:』]T意:濡1雷:‐|
pち na三 | ‐二
: :1驚191「::r:[il::|:ょβfg::よ :報[:[:Rし k meh」りnd:||
・ P nd。 ぃkan s9mua peralatan oё rak yang rusak ataし gelaSyang l
66mpal l . . | |。」adilah orang yan9 menyenangkan t_uanё kanwaktu beOerap9 1
meniし htuk berbincano― blncang l l
CAⅣ
men{
dan
adek
men(
dukU'
GAMBAR 32-3 . Observasi untuk perawat pemberi perawatan di rumah
mencakup memerhatikan apakah klien memiliki kemampuan untuk bangun
dan menyiapkan,makanan serta mempertahankan berat badaf yang
adekuat. Kunjungan rumah merupakan waktu yanq terbaik untuk
mendengarkan kekhawat ran K ien mengenai diet mereka dan rnemberi
dukungan pendidikan mengenal kebutuhan nutrisi nrereka. (Canet, 2A12.)
wakru yang sangat baik untuk memp,: rkenalken at.lu
orenguatkan pendidikan kesehatan teniang diet. Ilenganmengobservasi klien selama waktlr makan, Anda dapat
membantu mengidentilikasi individtr ),ang berisikomengalhfni masalah nirtrisi dan mengomLrnikasikan temuar-r
hepada anggota tim yang tcpat (Ctir. 32-1).Bab ini juga mendiskusikhn modi6kasi diet dan bantuan
nutrisi yang ciicapai mclalui jenis pemberian makanar.r
.rlrernatil:.
I(EtsUTUI.IAN NUTRISIMakan irclalah peristiwir c{i sepaniang hari }dien cl,rn harussedapat mur-rgl<in menyenangkan. Ingat, beberapa <-,rang
kembali pada perilaku makan dan pilihan makan di masa
kanak-kanak selama waktu sakir dan srres. Perar,var membanrlrklien memenuhi kebtrtuhan nutrisi di berbagri rxrenanpem\\ xriln kcscheran.
Setiap fasilitas perar\ratan kese hatan rnbmiliki sistern
pen1.ilia,-, makan sendiri. Nempan biasanya dibawa ke ruangperawat pada sebuah troli di rr-Lmah sakir. Setiap r.ran.rpar.r
diberi label nama klien, nomor rlrlrngan, irornor rempartidur, dan diet y1ng repar. lnlormasi ini harus diperiksaberkenaan dengan daltar diet yang diruiisl<an sebelunrmeprberi nampan kepada k1icn. I)asrikan bahwa gelang nimaklien sesuai der-rgan r-rama pada nampan makanan sebelr-rnr
menvajikan makanan (Gbr. 32-2). Prakrik: Pedomrn AsLrhan
Keperawatan 32-1 memberi saran unruh membantunre mbuat u,aktu ma}<an. di rumah sekit n.renjadi lcbiirIn( nvcnJngk,ln.
Pada tatanan perawatrn meman jang, seperti perawatan d.i
rum:1h atau unit k'eselr:rten jila, klien depar duduk bcrsamacli mcja makan, rempat makanan disajikah dengan narnpanataupun dengan gaya keluarga. Meskipun kepalr-rhan terhadapdiet yang ketat dapat dikorbankan, makan malam dengang.rya keluarga (yar-rg biasa dilakukan di keluarga) meningkar-kan makar.r yane lebih baik, sr-ratu perrimlrangan penring
Terapi Diet dan Diet Khusus 435
untulく kC10mPok yallg scrillg kali rcntall mcngalanli masalah
asupan l■ akanan yang bllillk dan masalall l■ titriSi
Padaltatanan PcFawatan di rtlinah, PcraWat tcrkadang
bcrtanggting iawab untuk scmua asPCl(PCrawatan nutrisi
ruin,dari ll・ CnyiaPkan dan rncnyalikan makanan hingga
nlClakLlkan Skrining nutrisi dan konscling nutrヽ 1(Gbr 32-3).
Kcunttingan tatanan PcraWatan di rumah adalah bahwa klicn
ddJく ■Cniadi Stibjck iadWal makan yang kctat dan Pi11lan
nnalぐ anan yang tcrbatas, scPCrti dalalln tatanan Pcrav′ atan
場ョschatah lainnva laicn ccndcrting makan lcbih b(lil(Pada
bndisi)′ ang nyamall di rumah mcrcka scndiri,dan PcraWat
daPat ,cnggunakall 、ハ/alく tu varlg dihabiskan bcrsami klicn
untuk nlё llguatkan pri1lsip dict Akan tctaPi,kliCn mungkin
ktirang kloPCra」 F mcmattlhi rcncana dict di rumah,temPat
yang Oiasinya nlcniadi WCWCnang tticn Pcrawat Pcmbcri
pcra、/ata,n di ruinah hartls bcrkonsuitasi Pada ahli giZi
m,ngCnai klicn yang nlcllgalanli masalall nutrisi aktlldl atau
potcnsihl
Menyajikan MakananMakanttn harus distlilkan sccara mcnarik dan mcrangsang
sclcra rnakan scinaksimallnungkin Karcna SikaP Anda daPat
mcmcngaruhi klicn, hind.tri komcntar atau isyarat tub1lh
vang ncFtif tcrk」 t dcngan makanan Dorong Hkn untuk
makandanmcnyuaPidirinlcrckascndiri,jikamcmungklnkan,
■
・・■
.‥―
,
■一
一一
■ヽ一
■
「■一
一一・
・
・
一」
一・
¨
一一
一‘
■
一
一一・〓た .‘■・
一
438 ∪NI丁 o ・ Nutnsi dan Terapl Dlё t
Orang yang Mengalami Gangguan MenellnBcbcrapa klicn'mengalami、cSulitan mcnclan scbagai akibat
.dari gangguan ncurologis atau gangguan lain.Disfttia adalah
istilah mcdis untuk gangguan mcnclan scOrang tcraPis
wicara scring dikOnsultaslkan untuk mcncntukan konslstcnSi
dict yang tф at untuk klicn dヽ fa」a;diCt bCrに sar daH hanya
cairan kcntal(tingkat I)hingga makanan padat dan cairan
, kcntal(tingkat I、 の Agcns yang mcngentalkan mungkinditambahkan kc cairan untuk mcmbant,轟 cnccgah tcrscdak.
Kbnsultasikan kc ahli giζ i untuk memastikan bahwa dict
tcrscbut,adckuat scc■ a nutrisi.Tinggikan kcPala tcmpat
tidut suaPi kliCn dcngan sangat perlahan, dan dOrOng
menclan sctclah sctiap porsi malcanan dimaSukkan.Malukan
dict kc tingkat bcrikutnya saat kemamPuan kliCn untuk
mcnclan mcningkat
Orang yang Tidak Dapat Mengunyah iBcbcrapa Orang mcnliliki masalah mcngunyah karcna
keS,hatan gigi yang buruk,gigi tanggal,atatl gigi palsu yahg
tidak tcrpasangi dcngan Pas Klien terscbut akan pcrlu
mchOdinkasi konsistcnsi dictnya.Kali sctiap kcmampμ an
dicn untuk mcnguhy」l dan mOnelan.Bcri informasi ini
kcPada kctua tirn atau dOktcr.
Mendokumentasikan dan Melaporkan
Jika HiCn mehiliki nattu makan yang buruk,mcllolakmakanan, mcngalami ktsulitan Ⅲcnclan,atau mcngcluhmual, Anda lertanggung ja、vab untuk mcngcnali danlllcndokumcntasikan Obscrvasi ini dan mcmbuat mcrcka
mCniadi perhadan kctua tim.Kclua tim dan doktcr kcmudian
ty∬庶iぷ』Ъ紺譲aど駄rlra蝿彗惚
.mcrupakan sumbcr bcrharga untuk bcrkOnsultasi kapan pun
muhctl masalahシ ang bCr卜 aitan dengan dict,nutrisi,atau
pilihan maょanan.Dokumcntasikan Obsenrasi lain yang
rclcvan Pada catatal kcSChitan klicn,tcrmasuk asuPan cairan,
asupan kaloH,atau jumlal■ pcmbcrian makan yang dibcrikan, mclalui slang.
DIET RUMAHDiet normal di fasilitas perawaran akut atau fasilitas perawatanmen-ranjang disebr"rt diet rumah atav diet ,rgrlrr. Diet rumahadalah diet yang paiing sering diprogramkan dan disajikan keIdien yang kondisinya tidak memerlukan diet khusus. Andamungkin juga mendengar diet ini disebut diet umum, dietregttler, arau diet utuh. Diet ini rnemungkinkan beragampilihan makanan dan hampir mencakup semua makanan.Pada banyak fasilitas, klien menerima sebuah menu dan dapatrrremilih makanan mereka untuk keesokan hari, dalamparameter program cliet mereka. Hal ini mungkin disebutdiet pilihan arap diet pilihan klien. Dier sesuai toleransi (diet as
:
tolerated, DAT) dapat diprogramkan. Diet sesuai roleransidiinterpretasikan berdasarkan nafsu makan dan I[<]ien untuk makan dan menoleransi makanan.
(emalnPuan
DIET MODIFIKASIDiet rnodiffkasi merupakan bagian penting dari teraoibanyak ipepyakit. Ketika merencanrkan ai., f.t urur, aol l,dan ahli gizi mempertimbangkan proses penyakit dan kondisiumum klien. Selalu laksanakan program diet secara saksanra.
Ketilca ragu mengenai diet, aia,r- ketika ada perranyaan,
konsultasikan ke ahli gizi dan manual diet yang terdapat difasilitas,perawatan keiehatan
Diet terapeutik mungkin diprogramkan sebagai bagianterapi lqbih dari satu penyakit atau kondisi. Misdnya, klienyang mengalami masalah jantung dapat juga mengalami beratbadan berlebih; klien yang baru pulih juga dapat menyandairgdiabetes. Berikut ini adalah alasan umum unruk dieiterapeutik ilan contoh umLlm gangguan terkait:
. Merigaturjumlahgizitertenrupadagangguanmetabolisme(diabetes)
. Meningkatkan atau menurunkan berat badan dengan: rnenambah atau membatasi kalori dan lemak (berat badan
kurangaat berat badan bertebih). Mengurangiaraumencegahedemadenganmengendalikan
kadar natrium (kondisi jantung).' Membantu pencernaan dengan menghindari makanan
yang mengiritasi saluran gastrointestinal arau mengganggu
kerja lambung (ulhus, diuertihuliti). Membantu organ yang kelebihan beban kembali ke fungsi
normal (nefins). Mengeliminasi makanan yang tidak dapar ditolepansi
tubvh ( a le rgi, fe n i I k e t o nur i a). Melnperlambat motilitas usus yang rcrlafu aktif (holitis)
Klieir lebih cenderung mematuhi pembatasan diet iikamereka'dd*k t"rrrr--enerus diingatkan mengenai penyakit
mereka dengan mengklasifikasi diet berdasarkan nama
penyakir. Misalnya, menyebut diet diabetik sebagai diet
"karbohidrat terkendali" mengurangi penekanan pada
diabetes, dan memfokl,skan perhatian p"d, k.bi*raan nurrisi
yang haps dikembangkan oleh klien.
, Klasifikisi berikut ini mengindikasikan bagaimana diet
dimodifikasi dalam terapi:
. Koniistensi dan tekstur (caia lunak, mekanis, tinggi serat,
reirdah serat). Nilai energi (tinggi kalori atau rendah kalori), Zar. gizi (karbohidiat terkendali, tinggi lemak atau rendah.
lemak atau tinggi protein atau rendah protein, natriumterkendali, kalsium terkendali, fosfor terl<endali, atau
kalium terkendali). Jumlah (mis., pemberian makan dalam jumlah sedikit,
sebanyak enam kali).
, Alergen'tertentu (mis., telur, produk susu, kacang)
Kategori ini mengindikasikan jenis diet y^ng
diprogramkan, meskipun jumlah gizi tertentu akan bervariasi
ur
at:
m
ha
ya
M'Ktド
,0
re
aC
b′
Ca
D
D(S
Su
tu.la
m.gCa
`,「m
rpl
IPl
,f
√
d
h
il
E
,I
tl
n
J,a`
:d
11
d
iI
ツl,
II
I
Fル
しヽ一
× ‐′‐
N
dす
・lr
Π
・lr
-*\- /-*;rY''.Konsep Kunci Diet merupakan bagian integratdari seluruh rencana terapi total klien. Makanan yang tepatharus disajikan, dan yang lebih penting, dikonsumsi. Tampilanmakanan clan sikap penyedia layanan kesehatan dapat sangatmemengaruhi seberapa baik klien menerima makanan.
untuk klien, berdasarkan,program dokter. Jika pembatasan
atau kebutuhan khusus tidak diperlukan, klien mungfln
memiliki daftar makanarl untuk jenis diet tersebut. Anda
harus memiliki pengetahuan umum mengenai ienis makanan
yang dibolehkan untuk diet khusus.
Modifikasi Konsistensi
Konsistensi dan tekstur diet dapat dimodifikasi sebagai cairan
jernih, cairan penuh, lunak, lunak mekanis, sup kental,.rendah serat, dan tinggi serat. Pemberian makan melalui sldng
adalah bentuk modifikasi' dier yang didiskusikan pada akhir, bab'ini, Tabel 32-l merangkum konsep penting mengenai
cairan jernih, cairan penuh, dan diet lunak.
Diet Cair "Diet cair, seperti nbmanya, sepenuhnya terdiri atas cairan.
(Suatu cairan dideskripsikan sebagai makanan yang cair pada
suhu ruang atau makanan yang menjadi cair pada suhu
tubuh.) Diet cair diprogramkan setelah pembedahan,sebagai
tairgkah pertama seseo(ang menuju makanan padat. Diet inimungkin ligunakan selama penyakit , akut atau untukgangguan tubuh tertentu, seperti iritasi saluran cernar Dietcair mudah diabsorbsi dan tidak merahgsang saluran cerna
secara berlebihan. Berdasarkan kebutuhan klien, diet cair
mungkin jernih, penuh, atau terbatas, dart sering,kali bersifat
progresif dari diet cair jernih hingga penuh sampai diet biasa.
Pemberlan makan dapat diberikan seriap 2, 3 arau 4 jam,sesuai program
Diet CairJernib, Diet cair jernih tidak adekuat dalam hal
kalori, protein, dan' kebanyakan gizi lainnya. Diet inisebaiknya tidak digunakan selama lebih dari 3 hari, kecualiklien menerima bantuan nutrisi (pemberian makan mela,luislang nasogastrik [NG] atau pemberian . makan melaluiintravena [Vl) atau suplemen nutrisi lainnya. Pemberianmakan melalui NG dan IV didiskusikan kemudian pada babini.
Diet Cair Penuh. Jika diet cair penuh akan digunakan'dalam waktu lama, suplemen nutrisi (mis., Ensure, Glucerna)harus ditambahkan. \Waspadai setiap efek samping suplemen
' ini, seperti diare, konstipasi, gas, dan kembung.
Diet Lunak.
Diet lunak dapat,bqralam dari satu fasilitas ke fasiiitas lain.Grminologi ini terkadang samar dan perawar harus sdringmengklarifikasi pgogram dokter mengenai jenis diet lunakyang diprogramkan. Meng'etahui rasional atau tujuan diet.k3n membantu membedakan jenis diet lunak yangdiperlukan, yaitu reguler/biasa, digesrif, atau mekanis. Dietlunak juga dapat dianggap sama sebagai diet yang hairrs ataudiet rendah serat. ,
Salah satu bentuk diet lunak adalah diet lunah digattf,Diet tersebut merupakan diet yang adekuar secara nutrisiyang rendah serar, jaringan ikat, dan lemak; MakananPembentuk gas dihitanglian dan bumbu ringan digunakan.Pada klien pascapembedahan, diet ini berfungsi sebagaitransisi antara diet cair dan diet penuh atau diet umum. Pada
Teraρ′Dわ Fdan Dた rK/7υStrS 439
dict lunak/digCSll dOktcr dapat mcmprogramkan mOdinkasi
untuk dict lunak y,ng mcnghilangkan bcbcrapa makanan
yang tcrcantum(lihat Tabc1 32-1).
0盤.轟 ,Kgnsep Kunci Kemajuan diet harus terdiri dari:
diet cair jernih, cair penuh, diet lunak. diet reguler. Diet klienjarus mengalami kemajuan dengan segera untuk memastikanasupan nutrisi yang adekuat dan untuk meningkatkan rasasejahtera klien.
Diet lunah mekanis, atau diet lunak gigi, digunakan untukdrang yang mengalami kesulitan mengunyah atau menelan,
sep€rti klien yang edentulosa (tar.rpa gigi), memiliki masalah
oral, atau mengalami cedera serebrovaskular. Diet ini ju$a
merupakan diet yang adekuat secara nutrisi, dan daging,
buah, dan sayur dapat dicincang, digiling, atau dihaluskan,bergantung pada kemampuan kiien untuk mengunyalr dan
menelan. Jika perlu, dier mungkin diprogramkan sebagai dietlunak mekanis, dihaluskan,
Diet T!nggii Serat
Diet tinggi serat meningkatkan jumlah serat larut dan serat
tidak larut. Serat tidak larut membantu meningkatkan
bongkalran feses dan menstimulasi peristalsis. Serat larutmembantu menurunkan kadar kolesterol serum dan
meningkatkan toleransi glukosa pada diabetes. Dier'tinggiserat sefing diprogramkan sebagai bagian dari terapi konsripasidan divertikulosis. Kemungkinan masalah akibat diet tinggiserat adhlah kram, diare, dan gas, terutama jika serat
ditambahkan ke diet terlalu cepar atau dalam jumlahberlebihan. Untuk nrencapai diet tinggi serat, makanan tinggi
rKaya Serat,Tidak Larut. Gandum dan kulit jagung. Roti gandum utuh dan sereal. Nasi merah
.. Pisang. Kembang kol. [(acang. Lentil ,
. Bunbis Hijau
. Kacang polong hijau
Kaya'Serat Larut. Buah jeruk. Pektin
Kaya akan Serat Larut dan Serat TidakLarurt
,
. Kulit gandum
. Barley
. Navy beans
. Kidney bean
. Apel
. BrokoJi
. Wortel.
440 UNI丁 5 0 Nutrisi dan Terapi Diet
scra
Pclt
ting
bail
,た
DiC
dial
tcrsl
mal
mel
dicI
tida
dcn
PCnaku
よu
mcl
32‐
calr
diP‐
gan
scrt
溝伽”枷
KARAKTERISTIKMAKANAN YANGDiPERBOLEHKAN INDIKASi KONTRA:NDIKASI II■
Diet Cair Jernih .Diet yang berslfat sangat
resきiktif dan iangka pendek .
hany,tersuoun ataS Cairan
jernih atau makanan yang cair
pada suhu tubuh.Diet ini
memerlukan pencernaanmihimal dan menlnggalkan
minimum residu.Meskipun
melη berikan beberapa elektrolit
dar karbbhidrat,diet Oa l.lerhlh
tidak memberi kalori dah
Semua Zat gizi yangladekuat ‐kёёuali vLamin C . |
Diet Cair Penuh
Tersusun atas makanan ybng.
ca r atau meniadi ca r pada
suhu tubuh Diet cair penuh .
dapat direncanakan atau
ditambahkan secara cermat
hin(犯 a memiliki nilai nutlsi
yan9 kira‐ kira sama dengan
dietteratur atau dlet t ng91
kalori tinggi protein,
membuatnya cocok untuk
dlgunakan dalam iangka
panjan9 Diet cair penuh l
mungkin ldak adOkuat dalam
kandungan asam folat,zat
besi,vitamin B6'dan Serat 」lka
diel d gunakan s91ama lebih
da1 2 hingga 3 han,mOdfiKaSi
muhも kin dipe‖ ukan untuk
m9ningkatkan kalori dan
prote n Makanan ya09
dihaluskan atau dibiender .・dapat diberikan sebagai bentuk
diet cair yang cocok'untuk
digunakan dalam iangka `paniang(miS,° kelka fraktur
rahang dipasang ka、″at dan
klien idak dapat mengunyah)
Diet Lunak l‐ 1 ‐
Dは ,lng adlkllldl皓 卜ld lyang rentth,erat,ianⅢ gan ikat
dan lёmak.・ Pembatasan ,
sangat bbrvbriaSi di antaち ||institusil TOleransi individual l
harus menentukan isi diet
Kaldu, kaldu tanpa lemak,Minuman'berkarbonasi: kopireQuler dan tanpa kafein; tehJus buah, disaring dan jernih(apel, kraqberi, anggur)Gelatin; es loliGula, madu,'permen keras
Semrja yang disebutkan di atasditambah: :
Semua susu dan minumansusu, puding. podeng, danpencuci mulutSemua sayur dan jus buahSereal yang dihaluskan ataudisaringTelur dalam podengMentega, margarin, krimSuplemen diet, seperti Ensure'
Pemberian makan awal setelahpembedahan atau nutrisiparenteral; sebagai persiapanuntuk pembedahan danberbagai pemgriksaandiagnostik usus
‐ 1 11 ‐ |‐・
Dlgunakan sebagal diet
transisional antara dietjernih
dan dietlunak,dan untuk kllen
yang mengalami kesulitan
mengunyah atau menelan,
Penggunaan jangka panjang
Intoleransi laktosa berat (dietyang sangat bergantung padasusu dan produk susu untukmendapatkan protein dankalori)Kecuali dimodifikasi untukmenurunkan kandungankolesterol, diet cair tidak cocokuntuk penggunaan .jangkapanjang oleh klienhiperkolesterolemia
Semuayahg ijisebutkan di atasditambah:Sayur yang dimasak, sesuaitoleransiSelada dalam, jumlah sedikitBuah yang dimasak atau buahkalenganAlpukat, pisang; jeruk besardan bagian jeruk tanpa ':
membranGandum utuh atau roti danseteal yang diperkayaKentangNasi, barley, pasta yangdiperkayaSemua daging, ikan, unggastanpa lemak dan lunal</empukTelur, keju lembut, mentegakacang halusMentega, margarin, bumbusalad yang lembut
Diet dapat diguhakan untuk Tidak adaklien yang r;nemiliki kesulitanmengunyah,atail menelan., :
Diet lunak regpler digunakansebagai trarisiqi' antara diet cairdan diet reguler.Diet lunak drg6sllf adalah dietyang iendah serat, jaringanikat, dan lemak. Diet inimelaran g' konsur.nsi makananpembentuk gas dan bumbuyang mengiritasi, yang mungkinbersifat individual pada klien.Diet lunak mekanis adalah dietyang digunakan t,erutama untukklien yang memiliki kesulitanmengunyah fiarena merekaedentulosa (tanpq gigi) ataumemiliki gigi palsu yang tidakterpaqang dengan tepat.
serat cligantil<an untuk makanan yang renda.h serat.
Peningl<atan asupan cairan penting dalam mengikuti diet
tinggi serat. Kotal< 32-2 mcncantuml<an sttmtrer seraI yang
ba t l'.
Diet Rendah Serat
Dier rendah serat tclsu\Lrn rrar mak.rnan vang dapar
diabsorbsi tubrth secara komplc't, sehingga sedil<it residrr yang,
rersisa untttk pembentukan Feses. Bab 30 mendisl<r-rsikan
manfaat serat. Beberapa klien tidak dapat atau tidak boleh
mengcnsumsi serat. Diet rendah serat iuga dikenal clengan'diet "rendah residu". SLrsunan l<ata clil<enrbangkan karena
tidak ada definisi resiclu yan!l diterirna secara ilnrirh drtn'dengan demikian yumlah residu i,ang dihasill<en oleh
pencernaan berbagai makanan tidak dapat dir.rkur secara
tkurat. Rendah serat cliangurp sebrg.ri i.tilah vang lebih
akLrrat. Diet ini serir-rg digun.rkan dal.rm pemherian makan
melalui slang, vang didiskusikan pada akhir bab ini. Tabel
32-1 merangkum konscp pe nting mengenai diet cair jernih,
cair penuh, dan dier l'rrnal<. Dier tersehrrt mungkindiprogramkan,untuk diare akut, koliris, divertihulitis,ganggllan gastrointestinal lain, obstruksi usus, dan sebelum
serta seteleh pembedahan usus. Diet ini mLrnekin tidakadekuat mengat.rdung zat besi, kalsium. dan beberapa vitamindan mineral karena l<eterbatasan pilihan makanan dan proses
berlebihan pada buah dan sayur, Makanan yang tepat pada
diet rendah residu mencal<up:
. Daging, ayam, dan ikan vangdengan beik
. Makanan laut .
digiling dan dilnasak
' Teltrr rbukan digo.cng) den keju lembtrL
' ]us buah dan salur taripa bubdr. Sap.rr yang dihaluskan ataLr disaring
' Buah kalengan dan pisang yang keras
' Nasi purih, mie rawar, pasta tarvar, dan kentang
'' Roti dan b,iskuit/kraker gandum hiram ranpa bili atau. roti putih yirng dihaluskan
' 2 cangkir susLr atau yang setarx (mis., yoghurr)
' Kaldu, air kaldu tanpa lemak, sup yang disaring atau sup
. krim yang dibuat dari makanan yar-rg diperbolehkan
" Pencuci mulr.rt tarvar dalam jurnlah sedang
' Makanan vans harts dihinJeri pe.1a diet rendah sisa
mcnclkup: ,,
' Rori g.tndrrm'rrruh dan sererl gantlrrrn Lrtrrh
' Kacang, biji-bijian, kelapa, dan apa pun 1,ang menganclung' bahan tersebrrr
' Kulit kentang, selai kacans, dan iagung brondo,ng
' ' Pasta gandr-rr'n utuh dan rui/d rice atllu nasi meralr
' Sayur rnentah dan sayirr yar-rg menghasilkan gas
' Semua" buah segar ' l:rinnya dan semua br:ah, yang
tl i kcri ngka n
' L)aging kasar.Jan herserat darr kacrrrg serrr bunci' vrngdil.:eringkan
' Makanan pedas r
Terapi Diet dan Diet Khusus, 441
Diet LunakDiet lpnah sering diproeramkan untul( klien yang
m er.rgalami ulkus, esofagi tis, penyal<it refl Lrks gastroeso I agus
(gastraesophageal ref/ux disease, GERD) atau nyeri ulu hati,gasiritis. hernia hiatal. atalr gangguan lain pada saluran
gastroi ntestinal.'Iuj u:rn cl iet ini ad a l a h rnem batas i makananyang me nstimulasi 'prodr-rksi asam lambung. Dampak dletlunak dapat efektif atau tidirk eFektif dalam rnengatasi
gan[Jguan pencernaan. Banyak obat resep dan otrat bebas
saat ini rersedia untuk mengatasi dan/atau mengobati
GERD dan Lrll<us lambung,Makanan beril<ut harus dihindari pada dict lunak:
. Alkoholi K"f.in (termasuk cokclat clan minuman kola) dan kopi
dan tch tanpa kafein. Cabai'merah dan lada hitan'r. Bubuk.cabai
' Malcanan 1'ang digoreng dan makanan tinggi lcmap. Pepcrmin dan minyak spearmin
Individu yang menerapkan diet Ir-rnak hartrs dianjurkanuntuk,menghindari nrakanan lain yang clapat menyebabkan
mereka tidak nyaman karena intoleransi sering kali bersifatindividual: Instruksikan klien r-rntuk tidak berbaring selama
satu janl setelah makan; untuk mempertahankan berat badan
ideal; dan untuk makan dalam porsi sedikit, tetapi sering.
Jika mereka merokok, anjurkan mereka untuk mengurangi
atau mehghentikannya. l,arang diet berbasis susu-lambungharus rnen,vekresi abam iambung tambahan untuk m'embantu
menetralisasi sifat basa susu.:
Modifikasi Nilai EnergiModifikasi diet untuk energi mencakup diet tinggi kalori dan
diet rendah kalori.
Diet Tinggi KalotiBerat batlan hurang sering terjadi pada orang yang
menderita sakit dalam waktu lama. Gcjala, seperti kurangnafsu makan, muntah, diare, dan demam tinggi, dapatmenyebabkan penurunan berat yang hebat. Diet tinggikalori juga dapat digunakan untuk hipertiroidisme, nutrisikurar-rg. dan n-ralr-rutrisi umum. Individu yane mengaiamiIuka bakar berat memerlul<an scjrrmlah besar proreinunruk n.rernbentrrk l<en.rLrali jaringan yang hilang dan
karbohidrat untul< menghemat prorein. Diet tinggi kalorisecara umum meneanclung lebih dari 3000 l<alori dan
1 30 gr protein.Keberhasilan diet tinggi kalori ditentukan atas pilihan
makanan dan kebiasaan makan individu. Diet tinggi'kaloriadalah diet ringgi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan
mineral. Klien dengan penurunan nafsr-r makan mungkinnremerlLrkan makanan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebihseringl416,,.11pan. I(lien cliizinkan mengonsumsi makanan
padat jika mereka mudah mengunyah dan mencerna makanan
tersebut; kecuali terdapat kontraindikasi pasti unruk tidakmehgonsr-rmsi makanan padat.
2.44 ∪NIT 5 0 Nutnsl dan Terapl Diet
D′er Rer7CFaわ Ka′ori
Dict rcndah k310■ digunakan untuk lcbih mcHurunkan bcrat
badan Pada klicnン lang,atau bcrisiko,mcngalanll komplikasi
tcrkait dcngan obcsitas Karcna pcnclitian mcngindikasikan
bahwa dict tintti l「 mak,bukan hanya dict kclcbihan k」 bH,
bcrkont亘 busitcrhadap tettadinya Obcdtas,dに trcndalkmよ ,
rCn4ah kJOH mungkin mcruPakan cara tcrbJk untuk
mcncapai pcnurunan bcrat.bada■ . IDiabctic Exchangc Lists
rヽ McJ HanningscH竜 kJi agunakan unぜ uk mcrcncanakan
diet pcnurunan bcrat badan.Daftar tcrscbut dijclaskan iada
bagian bcrikutnya dalam bab ini. ,
Dict karcna trcn adalah dict yang bcrbahaya karcna
hamPirsclalu ddak scimbang.Dict penurunin Fngscimbang
mcmbcrikan kalori yang ctkup untuk mcnyuplal kcbutuhan
tubuh,sclaya mcmunglcinkan Pcnurunan bcrat badan yang
aman scbanyak O,5 kg hingga l kg Pcr nlinggu.(Sctcngah
kl10granl lcmak tubuh sctara dcngan 3500 ka10ri; untuk
mcnurunkan lemak scbanyak O,5 kg/minggu scscorang Pcrlu
mcngurangi asupan kllori. hariani scbanyak 500 ka10ri.
Mcnurunkan 1000 kJOri/handilcJukanuntukmcnurunkaA
l kg bcrat badan pcr mingを tl,yang mcruPakan pcnurunin
aSuPan sccara drastis Para ahli. mcnyarankan pcmbatasan
PCnurunan bcrat badan tidak lcbih dari l kg/minggu.)I」 ntuk
bcbcrapapcdomah lncngcnai dict rcndah ka10ri,lihat Praktik:
Pcndidikan Kcschatan Klicn 32‐ 1.
Ivlodifikasi GiziMod.ifikasi gizi terrentu diperlukan untuk beberapa kondisi.Pengetahuan Anda mengenai giz.i yang terkandung dalamberbagai makhnan akan membantu Anda menjelaskan dietini kepada klien Andh. Diet mungkin diubah pada kandungankarbohidrat, lemak, protein, mineral, atau elektrolit.
D i et Ka rbo h i d rat Terke n d a t iDiet Dia'b.etih. Tujuan rerapi diabetes mdlitus adalahmempertahankan kadar gula darah dan lemak sedekarmungkin dengan nilai normal dan mencegah atau menundaawitan komplikasi. Terapi nutrisi adalah pokok managemendiabetes, tanpa memerhatikan berat badan, kadar gula darah,atau penggunaan obat seseorang. Metode "satu ukuran cocoh
Diet karbohidrat terkendali. mungkin didasarkan padaDiabetic Exchange List for Meal Planning atau CarbohydrareCounting (penghitungan karbohidrat),'Penting untukmen$gunakan Infolmasi. Nilai Gizi . dalam menggunak4n
DIET RttNDAH KALORI ■冊鼎躙i腑旧:鰤七響蹴岬Ⅲkeual
…露誤∬:籠ぶ:常
an dan konsettras pada baЦ r,,|
. Makari beragam makanan yang rendah kalori dan tinggi .:gizi-periksa lnformasi Nilai Gizi pada kemasan makanan.',,,:
. Makan sedikit lemak dan lebih sedikit makanan tingg.ii;lёMakt'' ■
・ lヽakan dalam porsilebih kec‖ dan batasi bantuan
kedua vahq tinqqi lemak dan kalori.. Makan'lebih banyak buah dan sayur yang tidak mendapat
tambahan lemak atau gula. . .:. Makan pasta, nasi; roti, dan sereal tanpa menambqhkan
Iemak dan gula yahg digunakan dalam penyiaprn ,utiununatau yang digunakan di meja. :. Makan,lebih sedikit gula dan makanan manis (mis., permen,
: kue, bolu, soda).
kedua mct6dcini.LihatTabe1 32-2 untukinformasitambahan
dan lihat Bab.30 untuk infOrmasi lcbih PcrinCi mcngcnai
lnfOrmasi Nilai Gizi.
I Apcrican Diabctts Associa■ on dan Amcrican Dictcti`
AssociatiOh ttcrcnCanakan daftar Pcnggand(`χ`カ
ク″″着ガdan mcmp9rbarui daftar tcrscbut sctiap kali mcndaPat
pcngctahuall lcbih lanjut mcngcnai gizi dan diabctcs.
Daftar tcrscbut mcmbagi makanan mcn,adi aga kc10mPOk,
yang dibagi lagi kc dalam daftar pcngganti.KelomPOk
karbOhidriti mcngandung Pё ngganti scbagai bcrikut:zat
tcpung,buah,s usLl,karbOhidrat lain,dan sayur.Kclompok
dagillg dani Pcngganti daging bcrisi cnnPat daftar yaig
ittT軍繁ll,管騰attl淑
1藍雄龍説,1箪tinggi).Kc10mpok lcmak bcrisi daftar Pcnggand Lcmak:
Dattar pchggand juga mcmbantu dalam mcrcncanakan
modinka,i diCt lainnya.
Scbuall saiian dari sctiap pcngganti mcmiliki nllai kaloli,
PrOtCini karbohidrat, dan icmak yang tclah ditctapkan,Ukurln sttian daPat bcragam (untuk mcnstandardisasi
jumlah scti'P giZi pcr Pcngganti).Sお tcm ini mcmbcri klに n
rcncana ttakan sedcrhana dan bcraganl JcniS makanan yang
ii:i[1よ ||ユ鮒litFll:ifltttli乱i[il:ユポl謀:i鼻
sctiap pcngganti unttlk makanan dan kudapan.
照たn'dapat mdacak bcrat karbOhidrat dcnganmcnggunakan lnfOrmasi Nllai Gizi pada produk makanai
dan buku yrang mcnuliskan daftar kandungan karbohidrat
Pada makananBiasalya,dOkter mell■ crintahkan dict dcngan nilal kalori
tcrtcntu. K9binyakan klicn diabctcs tipc l mcmiliki bcrat
badan nOfinal atau di ba、 vah nOrmal, dan Olch scbab itu,
Kewaspadaan NCLEX Pertanyaan Cala, f.,lOt-gX ':i j
biasanya mengharuskan perawat menyadari mengenai dietterapeutik dan diet modifikasi. Modifikasi diet dapat dilakukanoleh penyedia layanan kesehatan primer sesuai denganpermintaan perawat karena perawat yang biasanya membantumafian dan memodiflkasi pemberian makan.
暉一一一一一一一一一聾協¨■●鰤Beb
Rer
Rer
Len
Nati一一職一廊
Rel
Kol
焔 Щ
Terapi Diet dan Diet Khusus 443
PENDIDIKAN KESEHATAN KLIEN
Klaim untuk Lemak-Satu sendok teh margarin memiliki herat sekitar 5 gr.
OLttH PABRIK
Bebas kalori
:(endah kalori
Bebas lemak
i
Bebas lemak jenuh
Rendah lemak'
Rendah Iemak jenuh
Lemak dikurangi atau lebih sedikit
Kurang dari 5 kalori per sajian
40 kalori atau kurang per sajian
Kurang dari 0,5 g lemak atau lemak jeni,rh,.per
sajian
Kurang d'ari 0.5 g lemak jenuh dan kurang dari0.5 g asam lemal< trans
3 g atau kurang lemak total .
1 g atau kurang lemak jenuh , ,
Minimal 25% lebih sedikit lemak dari sajianbiasa
TAKARAN SA」:ATAU UKuRAN●AHAN ATAU PENYAJIAN.|■ |
κ′a′rn trF7`υ々Ka′ori― Reη rar7g.kaノ o″ 安力as''adara力 2θ00カわgga 25θ 0
ρe″ルηわarlga″ υF7ι
“″ e々b“
lυflan darl gaya力 ′dIIp′ndivd“aノ
:DAN PERTIMBANoANIIκEPERAWATAN‐ |■ ||
a々rOriゎし′|々a4■ ltap′ ′“mraヵ
"′
″山″"|力
||々typ
Saran meliputi makanan atau minuman yang
mengandung kurang dari 20 kalori dan 5 grkarbohidrat per sajian (mis., minuman ringandiet, pop ice bebas gula, permen karet'dengan sedikit gula, dan sirop bebas gula).
Makanan rendah lemak dapat memilikikandungan karbohidrat yang lebih tinggi danmengandung kalori yang kira-kira samadengan makanan yang digantikan (mis., kuebebas lemak adalah makanan yang tinggikalori, tinggi karbohidrat).Lemak trans adalah lemak yangterhidrogenasi; lemak ini diproduksi ketikaminyak cair dibuat menjadi lemak padat. ,
Hindari produk tinggi lemak, seperti susuutuh atau susu 2%, daging tinggi lemak, ,
sosis, bacon, lemak babi, mentega, sauskrim, cokelat, minyak palem, minyak bijipalem, kelapa dan minyak kelapa, serta kulitunggas.
:Krab υ″fυ″賄rri●m_Kons“ms“●rang da″ 2300 ng narriυm perゎaィ ″・s,″¨々 reお gara"″可1,.
:Bebas natrium atau bebas garam Kurang dari 5 mg natrium per sajian
Sangat rendah natrium
Rendah natrium
Natrium dikurangi atau lebih sedikit
:
.Natrium sangat sedikit . ,
.
,',lldak asin atau tidak diberi garam.,lambahan
.35 mg nakiurn atau kurang
140 mg natrium atau kurang
I' Minimal 25% lebih sedikit natrium dari verSireguler
: 50% lebih sedikit natrium dari sajiantradisional atau makandn
:
Tidak ada tambahan garam selama proqes(tidak selalu berarti bahwa makanan bebasnatriurn)
.lndividu penderita hipertensi, orang Afro ,,
Amerika (khususnya pria), dan orang paruhbaya dan lansia tidak boleh mengonsumsilebih dari 1500 mg natrium per hari. AnjurJ<an
ma(pnan yang tinggi kalium, seperti sayurberdaun hijau, buah dari tanaman rambat,'dan sayur yang diambil dari akar. Orangdewasa harus mendapat sekitar4700 mg lkalium per hari yang sudah tersedia dalamdiet sehat. Pengganti garam (NaCl).sering r'
mengandung kalium (KCl) dan tidakdiindikasikan untuk banyak kondisi medis:konsultasikan ke dokter dan/atau ahli gizi. ,
Pr,oduk individual sering memiliki kandungan inatrium yang sangat beragam (mis.; sup I
:
tomat yang diolah kembali dapat memilikikandungan natrium dalam rentang 700hingga 1260 mg per sajian)
Masukkan lemak tak-jenuh tunggal danlemak tak-jenuh ganda dalam diet Anda.Lemak jenuh dan lemak trans dapatmeningkatkan kadar kolesterol darah danmeningkatkan peluang terjadinya penyakitjantung.Produk tinggi kolesterol meliputi produk susutinggi lemak (susu murni, es krim), kuning ,
telur, daging hati dan daging organ lainnya,daging tinggi lemak, dan kulit unggas.Tubuh membuat kolesterol; kolesterol lainberasal dari makanan yang dikonsumsi.
Klaim untuk Kotesterol-Makan kurang dari 300 mg kolesterol per hari. .
Bebas kolesterol , Kurang dari 2 mg per salian
.
Kolesterol dikurangi atau lebih sedikit Minimal 25% lebih sedikit kolestercil daipada' versi reguler I
(berlanjut)
1.
444 UNI丁 5 0 Nutnsl dan Terapl Diet
~t‐ ‐||
‐||‐ |■
‐ `
KLAIM OLEH PABRIKTAKARAN SAJI ATAU UKURANBAHAN ATAU PENYAJIAN
:那:躙編[:r‐KEPERAWATAN I ‐ ‐|
Di'Llnl
ant
k.jtit-t,
lert
vitidar
Dir
Di,ren
de; ,'
krljaribei
Sin
Per'rad
hel:
Perder
diaka'r
Dヵ
dit`
yl,
(平 i
SCb
unt
kcb
kal(
bcr
scla r
‐ mu
‐ l bcr
kcr‐
ora
pヵ
hさ rl
SClll
dalそ
| ,91 1 yan
l, nlqll abs(
|・ daF
mcl
叫い
詢
〕蹴
叫
虻
κ′,′m‐ ″r7オ●κG″■―Gυ′a yargrnfOrmaζ ′Ⅳila′ IG′オ |
|■ |,‐ 911 1′■| ‐| ‐‐
7,fl:マ 1%|■ ||‐ |||■
Tidak ada llmOanan gula l‐
Tinggi serat
Sumber serat yang baik
Kurang dan O,5 9 gula per salian .
ぃnlⅢ9 25%9bih,ediht gvl,p9い ali'nd?百
帯:湾:」ζふ:a:`″ し山`:よ
:A:`|:皐:| 聯ⅢⅢⅢⅢMasyarakat Barat umumnya jdak .
mengonsums cukup serat Aniurkanpenggunaan buncls kerlng,seperti々丁d/7ey
bea,s atau ρ7・
`O bea/7S,buah,sayur,dangandum utuh ` '
σ′bυar secara arar7′ da′am f77a々 arlan fFdaた OFcarar sebaga′ bagFan da″ a々r7d″″ga"gし′a pada
Klaim untuk Serat'Rekomendasi 25-30 E serat per hari
5 g atau lebih serat per saiian
2.5 h ngga 5 g serat oer salian
Sumber:Amencan Diabetes Assoc a」 on,n di Dudek,2010
kadar ka10ri mcrcka harus ctlkup untuk incmpcrtah.lnkill
bcrat badan atau mcnambah bcrat badan scsual kcbuttlhan
Pada klicn diabctcs tiPC 2, 80%ち salnPa1 9096 mcngalami
Obごsitas Dict r「 ndah ka10ri dan Pcntlr1lnan bcrat b.ldan
dapnt mcnurunkan kadar dukosa darah dan kadar icmak
mcrcka scrta mcningkatkan kcria inSulin Sayangnya,klicn
inilarang mcncaPai PCnurunan bcrat badan jangka paniang
Rcsidcn lansia Pada isilitas Pcraiatan mcmaniang daPat
mcngikuti dict yang lcbih bcbas yang sccara scdcrhana
pcmbatasi pcnggunaan gula dan mlkanan dnggilcmak
Klicn diabctcs idak nicmcJukan makanan khusus Klicn
hartls mcngonstlmsi makanan dalani bcnttlk asli(buah uttlh
b111(an jus b亡 :h, nasi mcrah bukan nasi plltih)tintuk
mciirlgkatkan asupan scrat scrat mcmbantu mcngattlr kldar
glukOsa dcngan‐mcnlPcrlambatwaktuPcngOSOngan lambung
Pchanis padat(gula,madll,molas,st・ lai)jdi,dan Pcncuci
mulut)tidak lagi dilarang,tetaPi makanan tcrscbut harus
dihitung untuk血 cmPcrtahankan asuPan karbOhidrat yang
lttt■i鳳 Iよ鳳ftおli露li灘 藁ゝln[覇ぶPCnurunan bcrat Ьadan AlkOh01 1anva bOICh dikonsumsi
dcngan PcrsCtulua■ dOktcr karcna daPat m「 nycbabkan rcaksi
hiPOglikcnlia,tcrutama kctika dikonlbinasikan dcngan Obat
diabctcs.Mcngindividualisasi dict bё rdasarkan kcstlkaal・ dan
kctidakξ ukaan dicn,crta POla asuPan makahain yang[)iasa
dikOnsumsi klicn akan mcningkatkall Pcluang kcPatuhan
dalam iangka Panjlng.DOrOng tticn untuk mcmatLlhi
rcncana tcraPi guna mcnlinirnalkan kcmungkinan
kOmplikasi ` l
Dノ′ιル ″み″撚 α″ Z″乃ヵ∫″. Oring yang mcngalamiノ ″―
′θルκ″″∫グルカ″■″tidak mcmiliki cnzim laktasc d■ lam iumllh
cukuP yang diPcrlukan tintuk mcnccrna guli(laktOsa)Pada
Produk susu.巖 ibatnya,orang tcrscbut hlcngalami kram,
gas,dan diarc sctclah mcngonsumsi laktosa.I(arcna tolcransi
individu tcrhad.lP laktOsa sangat bcrvari.lsi)dan intOlcransi
laktOsa sckundcr akibat bcrbagai gangsuan gastroilltcstin31
ふungkin scmcntara, klicn ini harus dianiurkan tintuk
menygrtakan sedikit slrsu dalam diet mereka guna menentu-
kan tingkat toleransi mcreka. Sering kali, ir-rdividu yang tidak
mampu menoleransi ,segelas susu di antara waktu makan
dapat menoleransi yosl.rurt, keju tlla, susu yang kadar'
Ial<tosanya telah dikurangi, etau sLrsu yzrng dikonsumsi
bersama makanan. Susu pada rotiyang dimasak dan makanan
lain tidak diperi2olehkan unttik klien dengan intoleransi
lal<tosa bbrat. Susu tanpa iaktosa dan obat bebas (mis.,
Lactaid) dapat membantri klien yang mengalami intoleransi
laktosa.
Diet Tinggi Lemak dan Rendah Lemak
Diet Lemale Tbrhendali. Diet lemak terkendali sering,
mcnjadi Iangkal-r pertama dalam menangani individu dengan
per.ringkatan lipid atar-r lenrak darah (hiperlipidemia). Kl'ien
ir.ri mungl<in n'remiliki kadar kolesterol tinggi' l<adar
triglise rida tinggi, atau kedu:rnya. Hiperlipidemia yang iidak
ditangani dapat menyebabkan penyakit arteri l<oroner, yang
sering menyebabkan l<onse kue nsi serius, seperti ser.rngan
jantung; stroke, atau kematian. Hereditos atau diet yang
tidal< tepat dapat menvebabkan hiperlipidemia, atau dapat
memiliki penvebab sekunder, sepe rti diabetes melitus,
hipotiroiclisme, sindrom nelrotik, atau gagal ginjal' Pada
hiperlipidemia sekunder, rujuan utamanya adalah menangani
penyakit 1,ang mendasari gangguan.- Diet ,lnt.ik hipetlipidemia berubah dalam jumiaf lemak
total din jenis lemal< vang disediakan. Individu yatlg
mer.rgalar4i kelebihan berat badan juga l.rarus menrtrunkan
bur"t b".lrrn1'a. Diet klien l-riperlipidemia juga mungkin
berupa pembatasan kalori.
Diet Rendab Lemah. Diet rendah lemak digunakan unluk
klien sindrom malabsorpsi karena lemak memperburuk diare
clan meningkatkan kehilangan gizi. Pada kaius ini, lernak'
totai dibataii menjacli 25 hingga 50 g/hari, bergantung pada
keparahan gejala. jenis Iemal< tidak climodifikasi. Diet rendah
f .irok jugl dapat cliprr>gramkan untuk . klien penyakit
pankreas drn kanclung empedu.
piet Tinggi Lemab. Diet tirrg$i lcmak ciiproeramkan
rrnrrrk,anak der.rgan gangguan kelane,' kerika obat
antikonvulsan dan diet yang seimbang gagal mengcndalikan
kejang. Diet ketogenik ini sangat'rendah karbohidrat dan
rinegi lemal< 1'ang terkadang mencapai 80% hingga 900/o
lenrak. Die t inj suJit dilal<sanakan dan harr.rs ditambah dengan
vitanrin dan mineral. Diet ini dapat kel.rilangan efel<tir iresnye
d.r"i rvakttr Iic wrkrtr.
Diet P rote i n Terken da I iDiet finggi Protein. Diet tinggi protein menekankan
renrang asuPall 1>rotein vang bergantung pada l<eparahar-r
deplesi dan l:aktor penvebab. Kebrrtuharr protein meningkat
kapan pun ter'.jac1i peningkatan metabolisme araLr ketika
jaringan perlrr dieanti, seperti serelah luka bal<ar, rr.ruma
besar, pen.rbedahan, frahtur mtrlripel. hepatitis, dan sepsis.
.Sindiom malabsorpsi yang menghabiskan protein, sepcrri
penyakit saluran gastrointesrinal dan lase akut pcnyakirradang ustts,serta penyakit scliak, jtrga meningkatkar-r
heburuhan protein. Pasien hemodialisis dan pasien clialisis
peritoneal yang mengalanri kehilangan prorein ditanganidcngan diet rinegi prorein. Klicn vang mendap3r rcr3pi
dialisis harus membatasi produk susu karena tir-rL{ginv.l
kandungarr lbsibr dan kaiiurr.'Sumbe r prore in berk\ra[ita,. tineei (yi., prorein yang
rnenganduqg semua dsam amino eser.siai) rr-rencakup telur(kualitas tertinggi), daging, Lrnggas, ikan, keju, dan susu.
Suplemen protein dalam bentuk cair vang dijual di pasaran
sering l<ali rLemperbesar asupan protein. Untuk memastikanL,ahwa proteir-r digunakan untuk .menyintesis protein danbul<an untuk kebutuhan energi, dier tinggi protein jLrga hanrsm engandung tinegi karbohidrat.
Diet Pembatasan Protein. Gangguen ginial dan hatiditaneani dengan diet protein terkendali. Jumlah proteinyang diperbolehkan dapat'dida.sarir oleh berar badan ldien(mis., 0,6-0,8 g/kg berat badan) atau mungkin diprogr:rmkar.r.sebagai jumlah total per l.rari (n'ris., 40 atau 60 g). Sekali lagi,Lrntuk memastikan bahwa protein diet digunakan unrukkebut,-rhan protein, bukan untuk kebutuhan energi, asupankalori nonproteih harus tinggi. Kebanyakan prptein l.rarusberkuaiiras tingei dan harus dibagi sama rara untuk dimirkanselama sehari. Pernbatasan lain, seperti natrium dan cairan,mungkin jr,rga diperlukan. Karena diet rendah prore in srngarbeLl,eda dengan diet or;ang Ameril<a pada LrmLrnrnya,kepatr-rhan jangka panjang sulit unrrrk dicap:ri oleh bar.ryakortn*.
f'tiet Pembatd.sott Gluten. Penvakit seliak, garlgsuanherecliter, aclalah sinclpom rnala[.sorpsi yrrng disehabkan olel.rsensitjvrras teLhadrp gluten, sebtah protein yang diternukandalam garrdLunl rye,...11. dan hlrlev. pursi gluten (gii;rdinrnenvebabkan vili usus mengalami atrofi dan menjadi datar,yan.q banl,ak mer-rgurangi permukaan
, absoprtif usus dan
nnerrgganqglr el<riviras enzim brush-border. Akibatnya,
los3resi ban?ak zat gizi rerganggu. Eliminasi permanen glute r
uarr d ier de ngrr, cepar dan hampir secara kompletnrengembalikan pembahan usus, meskipun intoleransi
Terapi Diet dan Diet K/:usus 445
laktosa, tetap ada. Akan tetapi, beberapa klien mungkinmemeilLlkan pembarasan gluter.r. Diet pembatasan gllrtenmengeiimi nasi banyak n-rakanan, termasuk sej umlah,roti, dan
sereal. bir, ale, susu cokelat yang banyak dijual bebas. susu
gandum, bolu, [<ue, bumbu salad yang dijual di pxsaran(glrrten n.renrpakan peirstabil), dan pengganti daging, sepertiproduk protein bertel<stur. Roti, se real, dan pencuci mulutvang dibuat clari beras, teplurg beras, jagung, tepung meizenr,tepung kentang, ararlrt, repung kedelai, dan tapiokadiperbolehkan. Produk bebas gluten khusus tersedia secarp
beba.s, tetapi cenderung mahal.
Diet dengan Mineral dan Elektrolit Terkendali
Diet Nanium Wrhendali. l)iet natriLrm terkenclali me-
miliki tingkat pe mbarasan berbeda, bergantung;,ada penvakiiklien dan keparahan edema r.ang rcrjadi. Lldema adalah
kelebi]ran akumulasi air dan garam di dalam jar:ingan, r€ruramapada ekstremitas bau,ah. vans tcrkadang dapat dikendalikanderrgan mcmbatasi asr,rpan natirum. L)ier narrium terkendalisering cliprogramkan untuk klien penyal<ir jantung, vaskulai,
dan beberapa penvakit ginjal. Korak 32-2 menuliskan daftarzar vang hanrs dihindari dalam diet pembatasan narriurr.
Kewaspadaan Keperawatan Mineral danelektroiit merupakan komponen penting dalam zat kimia alamitubuh. Terapkan kehati-hatian saat membatasi zat penting ini.
Jumlah konsumsi natriurn harian vang direkomendasikanuntuk orang dewasa adalah kurar-rg dari 2300 mg atau sekitar1 sendolr teh garam mcja. _fika inidvidu mengonsumsi ,lebihdari 2500 mg/hari,. penyedia layanan kesehatan dapatmen garqj urkan p e m b atus,t n n d t r i u m r i nga n y e,n g disebur' diettanpa tambahdil gdraru. Jr-rmlah tersebut dimaksudkan unruk,membatasi kandungan narrium hingga kurang dari 4000 mg/hdri. Gararrl dalarn jumlah terbatas diperbolehkan dalammasakan, tetapi tidak ada tambahan garam vang diberikanketika mal<an di meja. lvlakanan yang jelas asin, seperti sr,rp
kalengan,r rebusan daging, cabai, asinan. zairun, keripikkentang dan daging'yang diasinkan tidak diperbolehkan:Diet ini direrapkan ketika seseorang menderita hipertensiringan dan penyakit ginjal atau jantung yang stabil.
' Pembatasan ndtrium sedang sebesar 1000 hingga 2000mg/hari diterapkan pada kasus edema berat, hiperiensi, dan,
penyakit jantur.rg. Diet ini meniadakan makanan yang
dicantumkan pacla Kotak 32-3. Garam tidak digunakandalanr masakan atau kerika mahan di mcj:r. Slrsu dan produksusu dibatasi hingga setara dcngan 2 cangkir sr:srr schari, danpengglrnaarr rori biasa mLrngkin dibatasi.
Pembatasan ndylum ketar sebesar 500 n-rg/hari dan
?entbdtasttr/, natrinm herat sebesa.r 250 mg/hari, tidakmenyenangkan dan sulit diterapkan. Pembatasan ini hanyaditerapkan pada kondisi berat dan untuk periode sirigkat(biasany.:r hanya pada ratanan rumah sakit). Diet inimeniadakhn' hampir semua makanan dengan tambahan
garam dan h'anya memungkinkan daging, susu, dan rotireguler ldalam jumlah terbaras. Penggunaan air sulingmungkin diperlLrkan.
/
.
|| |
i
446 UNI丁 5 。 Nutnsl dan Terapl Diet
. Pengganti garam terscdia, tetapi han,va digunakan atas
persetujr"ran dokter. Pengglnri grram scring mengandungelektiolir lain, seperti kalium, yang dapar juga dibatasi(khr-rsusnva pada individrL yang mengalami peny,akit ginjal).Klien dapat lr.re,nggunakan campuran herba dan brrmbu irebas
naqiuni sebagai . pcngganti garxm Lrntuk mernbr-Ln'rbui
'" "B[n,,.rr.,k, k] i en penyakit i a n tu n g aku t terkadar.r g dibagi
menjadi lima atau enam porsi makanan kecil setiap hari.' Makanan pen'rbentuk gas, makanan vang sulit untuk di-
kunv:rh atau ditelan, dan stirnulan, seperti kopi dan teh harus
dihindari. $1ien penl,akit jantr-rng atau hipertensi dengan
berat badan berlebihar-r biasanya juga menialani diet kaloriterkendali karena berat badan tambahan menambah beban
kerja jantung. Klien ini harus dianjurkar ur.rtuk berhentimerokok dan menghindari alkohol.
Diet Modifibasi Kakium atau Fosfon Asupan kalsiumyang tinggi diindikasikan r-rntuk pencegahan dan terapi
osteoporosis. Sumber kalsium terbaik mcliputi susu, yoghurt,
dan keju. Diet rer.rdah fosfor mungkin diindikasikan untukklien gagal ginjal. Karena makanan berprotein tinggi fosfbr,
klien pradialisis yang menderita genggLlan ginjai dan
mengikuti diet rendah protein secara otomatis membatasi
asupan fosfor mereka
Diet Kalium Mottif.hasi. Dier tinggi kalium cliberikanuntuk klien yang mengonsumsi diuretik. Diuretik membilaskelebihan garam dan air keluar'dari tubuh, tetapi juga
menyebabkan kehilangan kalium. Kalium tersebar Iuas dalam
diet; surnber kalium terbaik meliputi susu, buah segar atau
buah. yang dikeringkan (khususnya pisang), saylrr segar.
kacang dan buncis yang cJikeringkan, roti gandun.r utr-rh dan
sereal gandum r.rtuh, ius buah, seperti jeruk dan prem, bijibur.rga matahari, sen.rangka, kacang, molas, biji cokelat, ikan
segar, daging, haml dan ur.rggas. Asupar-r kalium dapat dibatasi
selama gagal ginjal stadium akhir.
Modifikasi Diet per Takaran SajiSerjng kali, pemberian makan secara serir.rg dengan ukuransedikit rnembantu memaksimalkan ssupan makanan pada.
klien yang memiliki kebutuhan nutrisi tinggi atau pada klienanoreksia (kehilangan nafsu makan atau menblak untukmakan). Klien yang baru-baru ir.ri menjalani pembedahan
lambung biasanya dapat menoleransi makan sedikit, tetapiseri,.rg. Pemberian makan dalam uktrran sedikit sebanr.'ak 6
ka.li biasa dilakukan, meskipun jumlahnya clapat beragam.
Setiap diet dapat dibagi menjadi enam kali makanan.
Suplemen cair sering menggantikan salah satu atau lebih
makanan karena padar gizi, mudah dikonsumsi, dan
cenderung cepat meninggalkan lambung, membuat mereka
ridak rerlelu mengganggu maka.n beril<utnva.
ltrkadang, orang rnemiliki 'reaksi alergi terhadap zat
makanan tertentu. Reaksi ini disebabkan oleh respons
auroimun terhadap protein spesifik yang disebut alergett pada
makanarr ini. Alergi terhadap susu, telur, cokelat, biji-bijian,
kacang, dan buah tertentu serir.rg teriadi. Meskipun tidak
dianggap sebagai makanan berprotein, buah menganciung
prore in clalam jumlah sedikit yang dapat n.renyebabkan reaksi
alergi. ]ika perlu, makanan ini dihilangkan dari diet.
Bergantung pada jumlah alergen dan seberapa menyebarnya
alergen ter,sebut dalam diet, suplemen vitamin dan mineral
mungkin diperlukan untuk memastikan asupan nutrisi yang
adekuar.
DUKUNGAN NUTRISI,Bantuan nutrisi dimulai ketika seseorang tidak mamPu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral. Dukungan nutrisi
dapat iangka pendek atau iangka paniang. Rumah sakit sering
kali memulangkan klien yang tetap menerima dukungan
nutrisi. Pemberian makan me lalui slang terkadang di-
pertahankan secara tidak terbatas. Dukungan nutrisi meliputi
pemberian makan melalui slang, nutrisi parenteral total, darl
pemberian cairan intravena. Lihat Bab 88 untuk informasi
tambahan.
Per
Pe“
bCrl・
(GI)
″′カ
lllak
nnCr
adcl
kcSa
lam
anO
PCnatat
bcb
unt
adc
n■ c
dcr
tCl
da
yl
P(
dを
BI
Je F。‐
ぱ
mi
叫=・da‐一腰
tir・m・lai
Contoh diberikan dalam tanda kurung.
. Garam meja.' varam meja.
. Garam sayur (garam bawang merah, seledri, bawang putih);serpihan gayur (peterseli, seledri).
. Setiap daging atau ikan yang dibakar, diproses, atau diasinkan(ham, 'ikan bakar, daging babi [bacon], daging kornet qapi,potongan daging dingin yang diasinkan, frankfurfers, sosis,lidah, daging babi yang diasinkan, daging potong, anchovies,ikan hering asam).
. Ekstrak daging, kaldu blok, kuah daging.
. Makanan asin (keripik kentang,.lagung berondong).
. Bumbu .yang disiapkan (makanan perangsang, sausWorcestershire, saus steak, saus tomat, acar/asinan. mustard,zaitun, kocap).
. Makanan beku kemasan, campuran saus kemasan, campurankaldu kemasan, campuran sup; kacang beku dan lima bepns
. Mie, nasl. atau kentang kemasan
. Sup. cabai. rebusan daging kalengan
. Campuran tepung bumbu kemasan (lapisan untuk ayam atauikan goreng)
, Campuran bahan-bahan yang dibakar yang tersedia dalamI kemasan (bolu, kue beku. pancake). Potongan ikan beku dan kerang-kerangan beku, kecuali
tirbm ... Sauerkraut. Daging kalengan, sayur kalengan, saus spageti siap pakai. Mentega' keju, selai kacang
.Beberapa makanan diizinkan jika disiapkan tanpa garam. Lihatlabel untuk informasi diet.
Y Konsep Kunci Modifikasi diet yang optimal dalam
teOn mttngkin t dak dapat dio「 aklkkan untuk nd Vidu balk di
tatanan ruimah ataupun ditatanan rumah sakit Praktik diet
bergantung pada prognosis seseorang,tingkat kecerdasan dan
motivasi.slstem pendukung,status keuangan,latar belakan9
agama,atau etnik, dan kondisi medis penyerta.
LE]ⅥBAR BIMBIhTGAN KTI
NAMA
NIM
:Anggun Kustta Dev√ 1
:A01301720
Paraf
Mahaslswao留 m´キ ′
〔グ」al(ック1し
`oL,4 /餡 」a`′ ‐2X`
Sqmq+ r
t2 Aai 2atb
seoin,?s O'Lili rett
HDw)L).1urI zottb
Faら~
.
3D θ。こ12014
嫌or
ら
、メ
^β
tヽl´
ら
■「
笏り
'陽 ッび
ち科3ぜ
B$B(P
らから1メ
腕 T,
い rら d′屹の3・
S/π′ブ
糊獨
3亀 l tOrβfb8hasan.ィ
AoattCtゝ より じ多ntnοvasi ↓ iタキ∂r
るa∂り物 .
Saじ
、V.m
(【′ σ
帥h′ハ01■hd l∩θ」a si
扉
物
夢 ´
, N
簗
LEMBAR BIM131NGAN KTI
式AMA :ノ場lggtln KuSuma DcWi
NIレ1 l A01301720
NO Hari/Tanggai BAB MateriBimbingan ParafPernbimbine
ParafMatrasiswa
,.
``
一
缶‘り
フι
″3
<abh-t10, J'qli toi<
:
lehr ns I l\)us zole
refi6saO Z 4gvt ;t*
Jpn, nos fiqslDu
Iz aetitr keqs '<,[,
TQ'nq F
I L tlxus zolc-
fuirnlb 4nut zot
お卜らビ
玖3V
らAら Ч
BA31υ
夕A61υ
畿 ゎ
ろA6J′ピhaチQP む ′ρ7
?enu+up * p p
BNB ,i .
?enqvra p ,tTa Acc_
I
&/+ rt t-v
tod. Inov ?e1
aAo gTi nd 1rU uJsl
tro Acc-P€rn LtrnrJn3
rrp ,4c.POn5ctg,
.
鉢 ら 唯
久
簗
e.
, … …
LEMBAR REV:Si