status ujian anggun
DESCRIPTION
mkkTRANSCRIPT
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PERIODE 23 September 2013 – 16 November 2013
Hari /Tanggal pengambilan data : Kamis / 10 Oktober 2013
Hari/Tanggal Intervensi : Rabu / 16 Oktober 2013
Masalah kesehatan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Wilayah Masalah : RT 05/RW 11 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Hari / tanggal ujian : Kamis, 14 November 2013
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 1
Nama : Anggun Valensia Manja
NIM : 0961050145
Tanda tangan :
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka
kesakitan dan kematian akibat ISPA. Di Amerika pneumonia menempati peringkat ke-6 dari
semua penyebab kematian dan peringkat pertama dari seluruh penyakit infeksi, di Spanyol angka
kematian mencapai 25%, di Singapura mencapai 10,6%,di Jepang mencapai 10% sedangkan di
Indonesia ISPA menyebabkan 40% dari kematian anak usia 1 bulan sampai 4 tahun
(Depkes,1985). Sebagian besar hasil penelitian di negara berkembang menunjukkan bahwa 20-
35% kematian bayi dan balita disebabkan oleh ISPA. Diperkirakan bahwa 2-5 juta bayi dan
balita di berbagai negara setiap tahun meninggal karena ISPA (WHO,1986).
Berdasarkan hasil laporan RISKESDAS pada tahun 2007, prevalensi ISPA tertinggi
terjadi pada baduta (>35%). ISPA terjadi lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan
tingkat rumah tangga yang rendah. Di Jawa Barat kejadian ISPA sebesar 24,73% dan untuk Jawa
Tengah sebesar 29,08%. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien ke
sarana kesehatan. Dari angka-angka di rumah sakit Indonesia didapat bahwa 40% sampai 70%
anak yang berobat ke rumah sakit adalah penderita ISPA (Depkes,1985). Sebanyak 40-60%
kunjungan pasien ISPA berobat ke puskesmas dan 15-30% kunjungan pasien ISPA berobat ke
bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit (Depkes RI,2000). Selain itu ISPA juga sering
berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survey mortalitas yang dilakukan oleh
subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di
Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Anonim, 2008).
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran
atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 2
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
tengah dan pleura (Depkes RI,2002) . Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat
terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran
pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah yang berlangsung
sampai 14 hari.. Hingga saat ini telah dikenal lebih dari 300 jenis bakteri dan virus sebagai
penyebab ISPA.
Perjalanan klinis penyakit ISPA dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi penderita belum menunjukkan reaksi
apa-apa.
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah
diperberat pada keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya memang sudah tidak baik.
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya penyakit, timbul gejala demam dan batuk.
4. Tahap lanjut penyakit : keadaan berlanjut jika infeksi saluran pernapasan tidak diatasi.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ISPA baik secara langsung
maupun tidak langsung. Menurut Sutrisna (1993) faktor resiko yang menyebabkan ISPA pada
balita adalah sosio-ekonomi (pendapatan, perumahan, pendidikan orangtua), status gizi, tingkat
pengetahuan ibu dan faktor lingkungan (kualitas udara). Sedangkan Depkes (2002) menyebutkan
bahwa faktor penyebab ISPA pada balita adalah BBLR, status gizi buruk, imunisasi yang tidak
lengkap, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik.
Lingkungan yang berpengaruh dalam proses terjadinya ISPA adalah lingkungan
perumahan, dimana kualitas rumah berdampak terhadap kesehatan anggotanya. Kualitas rumah
dapat dilihat dari jenis atap, jenis lantai, jenis dinding, kepadatan hunian dan jenis bahan bakar
masak yang dipakai. Selain itu, keadaan sosial juga ikut berperan, seseorang yang memiliki
status ekonomi yang kurang, sangat rentan dengan ISPA, ditambah lagi dengan tempat tinggal
yang buruk dan pendidikan serta pengetahuan yang kurang mengenai ISPA.
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan
oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 3
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak higiene.
KLASIFIKASI ISPA
Program Pemberantasan Penyakit ISPA (P2 ISPA) membagi penyakit ISPA
dalam 2 golongan yaitu pneumonia (radang paru-paru) dan yang non pneumonia.
Pneumonia dibagi lagi atas derajat beratnya penyakit, yaitu pneumonia berat dan
pneumonia tidak berat. Penyakit batuk-pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan
penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi
dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan
terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin.
Berikut ini adalah klasifikasi ISPA berdasarkan P2 ISPA :
PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
PNEUMONIA BERAT : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke
dalam.
BUKAN PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam,
tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, bersin dan udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya. Dalam
menurunkan angka kejadianan ISPA diperlukan peran aktif petugas Kesehatan dalam
menyampaikan informasi terutama tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA,
dimana salah satu faktor yang perlu diketahui adalah cara pencegahan dan perawatan
ISPA. Peran aktif petugas disini dapat menyampaikan melalui promosi kesehatan seperti
perbaikan dan peningkatan gizi, perbaikan dan sanitasi lingkungan, pemeliharaan
kesehatan perorangan dan tindakan preventif seperti isolasi penderita penyakit ISPA dan
pemberian imunisasi. Kita harus mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga tentang
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 4
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
ISPA dan motivasi keluarga dalam pencegahan dan perawatan ISPA di rumah, karena
perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, kehendak, motivasi dan niat
( Notoatmojo. 2003 )
Menurut Hendrik L Blum, terjadinya ISPA dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 5
ISPA
GENETIC
HEALTH SERVICEENVIRONMENT
BEHAVIOR
PENGETAHUAN : PENYEBAB, FAKTOR RISIKO, PENYEBARAN, PENCEGAHAN, PENGOBATAN
SIKAP
PRAKTEK : TIDAK MEMBUKA JENDELA SETIAP HARI, JIKA SAKIT TIDAK BEROBAT KE DOKTER, TIDAK TERATUR MINUM OBAT, TIDAK MENGGUNAKAN MASKER
FISIK : VENTILASI, JENDELA RUMAH, KAMAR TIDUR, KAMAR MANDI, TEMPAT SAMPAH, DAERAH PADAT PENDUDUK /TIDAK, LUAS RUMAH, JUMLAH PENGHUNI RUMAH, LINGKUNGAN RUMAH
BIOLOGIK : VIRUS, BAKTERI
SOS-BUD-EK : TINGKAT PENDIDIKAN, EKONOMI YANG RENDAH
PROMOTIF : PENGETAHUAN
PREVENTIF : IMUNISASI DPT, CAMPAK, HIB
KURATIF : MENYARANKAN PASIEN YANG TERKENA ISPA UNTUK BEROBAT KE PUSKESMAS ATAU DOKTER
REHABILITATIF: MENGANJURKAN UNTUK MENIMUM OBAT YANG DIBERIKAN SECARA TERATUR
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
1. Lingkungan
a. Pencemaran udara di lingkungan
ISPA berkaitan dengan mekanisme pertahanan saluran pernapasan (defence mechanism).
Mekanisme ini akan terganggu jika ada kondisi-kondisi tertentu, diantaranya polusi
udara. Polusi udara akan memperburuk kondisi saluran pernapasan, sehingga mekanisme
pertahanannya pun akan terganggu/turun. Contoh sederhananya adalah asap rokok
(terutama untuk perokok pasif). Tobacco smoke dapat menurunkan mekanisme
pertahanan saluran pernapasan, jadi anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan banyak
asap rokok, akan lebih mudah terserang ISPA. Begitu juga kalau kita berada di tempat
umum misalnya di angkutan umum, polusi kendaraan sering kita hirup, sehingga lambat
laun dapat menurunkan sistem pertahanan pada saluran pernapasan.
b. Kepadatan hunian
Kepadatan hunian seperti luas ruang per orang, jumlah anggota keluarga, dan masyarakat
diduga merupakan faktor resiko untuk ISPA. Penelitian oleh Koch et al (2003)
membuktikan bahwa kepadatan hunian memperngaruhi secara bermakna prevalensi ISPA
berat. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas
lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan
yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan
penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya
konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan
mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah
apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga).
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 6
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
c. Keadaan ventilasi rumah yang kurang baik
Ventilasi berperan penting dalam menjaga udara di dalam rumah tetap segar. Terutama
mengatur pertukaran O2 dan CO2. Disamping itu buruknya sistem ventilasi rumah akan
menyebabkan kelembapan udara didalam ruangan meningkat. Ruangan yang lembab
merupakan tempat perkembangbiakan kuman yang sangat baik. Sehingga dapat
meningkatkan kemungkinan terjangkit ISPA. Dikenal 2 macam ventilasi, yakni :
1. Ventilasi alamiah
2. Ventilasi buatan
d. Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke
dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan
media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya
terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak
mata. Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni (i) Cahaya alamiah yaitu
matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya matahari yang cukup.
Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15%-20% dari luas
lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. (ii) Cahaya buatan, yaitu menggunakan
sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.
(Notoatmodjo, 2007).
2. Perilaku Kesehatan
Pada kasus ISPA, penularan tertinggi disebabkan oleh penghirupan droplet saat seorang
penderita ISPA batuk atau sedang bersin. Kebiasaan tidak menggunakan masker,
menutup mulut saat batuk dan membuang dahak secara sembarangan dapat menyebabkan
orang lain di sekitar orang yang batuk tersebut dapat menghirup droplet yang dihasilkan
percikan batuk penderita tersebut. Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara yang paling
efektif untuk memutus rantai penyebaran kuman adalah dengan menutup mulut saat batuk
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 7
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
dan tidak membuang dahak sembarangan. ISPA yang dibiarkan tanpa diobati dengan
tuntas dapat menimbulkan ISPA kronik dan memyebabkan kematian. Selain itu, keadaan
gizi juga ikut mempengaruhi kejadian penyakit ISPA, jika seseorang keadaan gizi dan
daya tahan tubuh yang kurang baik, orang tersebut akan mudah terserang ISPA.
3. Pelayanan kesehatan
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dapat
ditanggulangi oleh pelayanan kesehatan dengan mengadakan penyuluhan pada
masyarakat. Dibutuhkan peran aktif dan keikutsertaan dari petugas kesehatan dan
masyarakat.
B. DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
DATA GEOGRAFI1. Luas Wilayah
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 8
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Adapun Kecamatan Pasar Rebo yang terdiri dari 5 (lima) Kelurahan, berdasarkan
SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989,
tertanggal 18 September 1989, Luas Wilayah seluruhnya menjadi 1.297,70.Ha,
dengan perincian Luas Perkelurahan adalah sebagai berikut:
No. Kelurahan RT RWLuas Wilayah
(Ha)
1. Gedong 117 12 263,40
2. Cijantung 109 11 238,57
3. Baru 80 10 188,55
4. Kalisari 102 10 289,45
5. Pekayon 116 10 317,73
JUMLAH 524 53 1.297,70
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2012
2. Batas Wilayah
Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai berikut:
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 9
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Batas Utara : Jl.Tengah, Jl.BalaRakyat, Jl.Condet,Jl.H.Nasih,Jl.Mandor
Baning,Jl.H.Taiman Timur,Jl.Trikora II.
Batas Timur : Kali Cipinang,Jl.Raya Bogor,Kecamatan Ciracas.
Batas Selatan : Setu Tipar Desa Mekar Sari, Pilar Batas DKI dengan Jawa
Barat, PT. Panasonick Desa Tugu/Palsi
Gunung,SetuArman/DesaRumbut,Kecamatan.Cimanggis
Kotamadya Depok.
Batas Barat : Kali Ciliwung, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
KEL. KALISARI
KEL. CIJANTUNG
KEL. BARU
KEL. PEKAYON
KEL. GEDONG
Wil.Kec.KramatJati
Kec. Cimanggis
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2012
3. Keadaan Wilayah
Sesuai dengan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor: 1227 Tahun 1989 tentang
Pemecahan dan Perubahan Batas-Batas Kelurahan serta Pembentukan Kelurahan
Baru di wilayah Kecamatan Pasar Rebo dan Kramat Jati Wilayah Kotamadya Jakarta
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 10
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Timur, maka luas wilayah Kelurahan Kalisari adalah= 289, 45 hektar atau 28,945
Km2 yang terbagi dalam 10 RW dan 102 RT, dengan batas-batas wilayah sebagaii
berikut:
No. Bagian Batas Wilayah
1. Sebelah Utara Kelurahan Cijantung dan Kelurahan Baru
2. Sebelah Timur Kelurahan Pekayon
3. Sebelah Selatan Kelurahan Pekayon dan Kelurahan Palsi Gunung
Selatan (Depok-Jawa Barat)
4. Sebelah Barat Kali Ciliwung (Pejaten-Jakarta Selatan)
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2012
Wilayah Kelurahan Kalisari ditata ke dalam wilayah kerja terdiri dari 11 RW dan
102 RT, yang terdiri dari :
NO
RW RT
1. RW 001 142. RW 002 133. RW 003 134. RW 004 45. RW 005 86. RW 007 57. RW 008 58. RW 009 159. RW 010 1310. RW 011 12
JUMLAH 102Sumber: laporan tahunan puskesmas kelurahan Kalisari tahun 201
C. DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 11
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Jumlah penduduk Kecamatan Pasar Rebo sampai dengan bulan Desember Tahun 2012
dapat kami laporkan sebagaimana berikut :
TABEL 1. DATA PENDUDUK KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2012
NO. KELURAHAN
WNI WNA
JUMLAHLaki-
laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Laki-
laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
1. Gedong 20.540 19.466 - - 40.006
2. Cijantung 23.167 21.852 - - 45.019
3. Baru 15.621 13.702 - - 29.323
4. Kalisari 23.572 22.189 - - 45.761
5. Pekayon 24.477 22.898 - - 47.375
JUMLAH 107.377 100.107 - - 207.484
Jumlah Penduduk WNI Laki-laki : 107,377 JiwaPerempuan: 100,107 JiwaJumlah : 207,484 Jiwa
Jumlah Penduduk WNA Laki-laki : - JiwaPerempuan: - JiwaJumlah : - Jiwa
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2012
2. Struktur Penduduk
Jumlah penduduk menurut golongan umur di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo pada
akhir Tahun 2012 dapat kami uraikan sebagai berikut :
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 12
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
TABEL 2. JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS
KELAMIN TAHUN 2012
NoKELURAHAN
1 0 – 4 2,743 2,987 2,425 2,956 7,091 2 5 – 9 3,594 3,977 3,016 4,241 4,222 3 10 – 14 3,291 3,725 2,357 3,942 4,248 4 15 – 19 3,209 3,508 2,153 3,786 5,174 5 20 – 24 3,155 3,785 2,513 4,077 4,924 6 25 – 29 3,852 4,729 3,082 4,556 4,782 7 30 – 34 4,034 4,753 3,424 4,710 4,433 8 35 – 39 3,793 4,343 3,265 4,282 2,591 9 40 – 44 3,478 3,809 2,410 3,832 1,987 10 45 – 49 2,700 3,067 1,709 3,144 2,252 11 50 – 54 2,152 2,382 1,394 2,505 1,767 12 55 – 59 1,599 1,733 720 1,630 1,323 13 60 – 64 979 988 469 895 713 14 65 – 69 664 622 264 592 675 15 70 – 74 431 351 52 335 581 16 75 keatas 332 260 70 278 612
Jumlah 40,006 45,019 29,323 45,761 47,375
Kelompok Umur Gedong
(jiwa)Cijantung
(jiwa)Baru (jiwa)
Kalisari (jiwa)
Pekayon (jiwa)
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2012
TABEL 3. JUMLAH PENDUDUK SETIAP RW
NO RWJML WNI WNA JUMLAH
KK LK PR JUMLAH LK PRJUMLA
HTOTAL
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 13
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
1 001 1.181 3.015 2.652 5.667 - - - 5.6672 002 1.302 2.818 2.561 5.379 - - - 5.3793 003 1.123 3.460 2.836 6.296 - - - 6.2964 004 434 941 780 1.721 - - - 1.7215 005 514 528 516 1.044 - - - 1.0446 007 547 848 897 1.745 - - - 1.7457 008 724 1.120 968 2.088 - - - 2.0888 009 1.125 2.717 2.532 5.249 5.2499 010 1.261 2.239 1.990 4.229 4.22910 011 1.312 2.524 2.269 4.793 4.793
JUMLAH 9.52320.21
018.001 38.211 0 0 0 38600
Sumber: laporan tahunan puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2012
TABEL 4. JUMLAH PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN
NO PEKERJAAN JUMLAH/JIWA1 Bidang Pertanian 6
2Karyawan Swasta/Pemerintahan/ ABRI 8698
3 Pedagang 17014 Buruh -
5 Pensiunan 10966 Pertukangan 8747 Pengangguran 21228 Lain-lain 5713
JUMLAH 20.210Sumber: laporan tahunan puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2012
TABEL 5.MOBILITAS PENDUDUK BERDASARKAN LAMPID
BULAN LAHIR DATANG MATI PINDAH
JANUARI 34 72 15 66
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 14
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
FEBRUARI 35 68 16 49
MARET 35 49 68 16
APRIL 43 63 10 30
MEI 29 78 21 26
JUNI 17 111 17 50
JULI 27 50 13 42
AGUSTUS 31 35 7 34
SEPTEMBER 39 44 22 18
OKTOBER 33 48 25 18
NOVEMBER 26 25 12 11
DESEMBER 35 44 15 13
JUMLAH 384 687 241 373
Sumber: laporan tahunan puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2012
TABEL 6. SARANA KESEHATAN
NO. JENIS JUMLAH
1 Rumah Sakit -
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 15
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
2 Puskesmas 1
3 Pos Kesehatan 2
4 Posyandu 20
5 UPGK -
6 Klinik Kesehatan 2
7 BKIA -
8 Rumah Bersalin 4
9 Apotik -
Sumber: laporan tahunan puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2012
TABEL 7. SARANA PENDIDIKAN KELURAHAN KALISARI
No. Sarana Gedung Sekolah Murid Guru
1. TK 13 13 632 45
2. SD Negeri 10 10 3.585 139
3. SD Swasta 3 3 388 45
4. SLTP Negeri 2 2 1.730 76
5. SLTP Swasta - - - -
6. Madrasah lbt 1 1 250 15
7. Madrasah Ts 1 1 235 18
8. SMU Negeri 1 1 1.056 81
9. SMU Swasta 1 1 1.235 25
JUMLAH 32 32 9.120 444
Sumber: laporan tahunan puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2012
TABEL 8. DAFTAR 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS
KELURAHAN KALISARI
NO NAMA PENYAKIT JUMLA PERSENTASE %
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 16
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
H
1
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 4600 41.17
2 Peny.Pulpa & Jar. Periapikal 1324 11.85
3
Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan Pengikat Lainnya 940 8.41
4 Tonsilitis 836 7.485 Penyakit kulit alergi 691 6.18
6 Gingivitis & Peny.Periodental 631 5.64
7Penyakit darah tinggi
570 5.108 Karies gigi 557 4.989 Diare (trmsk tersangka kolera) 543 4.86
10
Penyakit lain pada saluran pernapasan atas 479 4.28
JUMLAH 11.171 100Sumber: laporan tahunan puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2012
10 Penyakit Terbanyak
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 17
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Penyakit infeksi saluran
per-nafasan
akut 41.17 %
Peny.Pulpa & Jar. Periapikal11.85%
Penyakit pada Sis-tem Otot
dan Jaringan Pengikat Lainnya8.41%
Tonsilitis7.48%
Penyakit Kulit Alergi6.18%
Gangguan Neurotik
3.43%
Gingivitis & Peny.
Perioden-tal
5.64%
Karies Gigi4.98%
Diare4.86%
Peny.lain pada Saluran Pernapasan Atas
4.28%
TABEL 9. DISTRIBUSI BERDASARKAN WILAYAH RW
YANG MENDERITA PENYAKIT ISPA
RW JUMLAH PERSENTASE
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 18
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
1. RW 001 34 4,592. RW 002 119 16,083. RW 003 20 2,704. RW 004 60 8,115. RW 005 40 5,406. RW 007 50 6,767. RW 008 96 12,978. RW 009 67 9,069. RW 010 76 10,2710. RW 011 178 24,06
JUMLAH 740 100%Sumber :Buku administrasi rekam medis puskesmas 3 bulan penduduk yang terkena
penyakit ISPA di puskesmas kelurahan Kalisari, bulan Januari- Maret tahun 2013
hgTABEL 10. DISTRIBUSI BERDASARKAN WILAYAH RT DI RW 05 YANG
MENDERITA PENYAKIT ISPA
No. RT Jumlah PERSENTASE %
1 1 20 8,132 2 40 16,263 4 35 14,234 7 30 12,195 8 25 10,176 9 20 8,137 11 56 22,768 12 20 8,13JUMLAH 246 100%
Sumber :Buku administrasi rekam medis puskesmas 3 bulan penduduk yang terkena
penyakit ISPA di puskesmas kelurahan Kalisari, bulan Januari- Maret tahun 2013
II. DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan : ISPA
Wilayah Masalah : RT 05/RW 11 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo,Jakarta Timur
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 19
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Sasaran : Ibu yang memiliki balita di RT 05/RW 11 Kelurahan Kalisari
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Jumlah Penduduk : 289 jiwa
Jumlah KK : 102 KK
Jumlah sasaran : 20 orang
Jumlah yang hadir : 14 orang
Tabel I. Jumlah orang yang menjawab benarNo PENGETAHUAN N %
1 Mengetahui mengenai penyebab ISPA 5 35,71
2 Mengetahui cara penularan ISPA 6 42,86
3 Mengetahui cara mencegah penularan ISPA
5 35,71
4 Mengetahui gejala ISPA 4 28,57
5 Mengetahui penanganan ISPA 3 21,43
6 Mengetahui mengenai kondisi rumah untuk mencegah terjadinya ISPA
5 35,71
7 Mengetahui pola makan yang berhubungan dengan ISPA
6 42,86
8 Mengetahui polusi yang berhubungan dengan ISPA
8 57,14
9 Mengetahui siapa sajakah yang dapat terserang ISPA
4 28,57
10 Mengetahui apa yang harus dilakukan jika tidak ingin terserang ISPA
5 35,71
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 20
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Tabel II. Hasil Pretest
No Nilai Pre Test
1 50
2 60
3 60
4 70
5 30
6 80
7 50
8 30
9 40
10 60
11 70
12 40
13 70
14 70
Jumlah 780
Rata – rata 55,71
Tabel III. .Kriteria Penilaian
No. Nilai Kategori
1. ≤ 50 Kurang
2. 51-69 Sedang
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 21
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
3. ≥ 70 Baik
III. PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan warga masyarakat terutama ibu yang memiliki balita di RT 05/RW 11
Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur terhadap ISPA masih kurang terutama
mengenai penanganan ISPA.
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 22
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
IV. PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH
1. Melakukan intervensi berupa penyuluhan mengenai ISPA
2. Tujuan
a. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan warga terutama ibu yang
memiliki balita di RT 05/RW 11 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo
mengenai ISPA.
b. Tujuan Khusus :
- Meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita di RT 05/RW 11
Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo mengenai penanganan penyakit
ISPA.
- Meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita di RT 05/RW 11
Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo mengenai siapa saja yang dapat
terserang penyakit ISPA
- Meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita di RT 05/RW 11
Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo mengenai tanda bahaya dari
penyakit ISPA
3. Sasaran : ibu yang memiliki balita di RT 05/RW 11, Kelurahan Kalisari,
Kecamatan Pasar Rebo
4. Jumlah Target : 20 Orang
5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2013
Waktu : 09.00 – 10.00
Tempat : Aula Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Acara : Penyuluhan tentang ISPA
Alat Peraga : Laptop, LCD, flipchart
6. Sumber Daya :
- Dokter Muda : 1 orang
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 23
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
- Petugas Kesehatan : 1 orang
- Petugas Kelurahan : 1 orang
7. Biaya operasional
No Keterangan Jumlah
1. Fotocopy pretest dan post-test 2 x 3
lembar x 20 @ Rp 100,-
Rp. 12.000,-
2. Flipchart Rp. 100.000,-
3. Konsumsi (20 @ Rp. 5.000,-) Rp. 100.000,-
4. Souvenir peserta (20@Rp. 3.000,-) Rp. 60.000,-
TOTAL Rp. 267.000,-
Kegiatan : Penyuluhan tentang ISPA disertai dengan pengisian pre-test dan post-
test
8. Evaluasi : Membandingkan nilai pre-test dan post-test setelah penyuluhan.
V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pelaksanaan Intervensi
Masalah yang diintervensi : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2013
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 24
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
Peserta yang Hadir : 14 orang
Materi yang diberikan : - Pengertian ISPA
- Penyebab ISPA
- Perjalanan ISPA
- Faktor resiko ISPA
- Klasifikasi ISPA
- Cara penularan ISPA
- Siapa saja yang dapat terserang ISPA
- Tanda dan gejala ISPA
- Pencegahan ISPA
- Perawatan ISPA di rumah
- Tanda bahaya ISPA
2. Sumber Daya
Dokter Muda : 1 orang
Petugas Kesehatan : 1 orang
Petugas Kelurahan : 1 orang
3. Biaya Operasional :
No Keterangan Jumlah
1. Fotocopy pretest dan post-test 2 x 3 Rp. 9.000,-
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 25
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
lembar x 20 @ Rp 75,-
2. Flipchart Rp. 100.000,-
3. Konsumsi (20 @ Rp. 5.000,-) Rp. 100.000,-
4. Souvenir(20 @ Rp. 3.000,-) Rp. 60.000,-
TOTAL Rp. 269.000,-
4. Evaluasi : membandingkan nilai pretest dan post test setelah penyuluhan
VI. EVALUASI
A. Input
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 26
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
- SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Anggun Valensia Manja, S.Ked
sebagai penyuluh dan narasumber sesuai dengan perencanaan.
- Penyuluhan dibantu dan diawasi oleh 1 orang petugas kesehatan, dan 1 petugas
Kelurahan.
- Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter muda dan
berubah dari perencanaan, yaitu dari Rp. 267.000,- menjadi Rp. 269.000,-, karena ketika
fotocopy menemukan tempat yang lebih murah.
- Penyuluhan dilakukan di Aula Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tentang pengertian,
penyebab, perjalanan, faktor resiko, klasifikasi, cara penularan, siapa saja yang terserang,
tanda dan gejala,pencegahan, perawatan dan tanda bahaya ISPA sesuai dengan
perencanaan.
- Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner pretest-postest yaitu
ISPA sesuai dengan perencanaan
B. Proses
- Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Rabu,16 Oktober 2013 sesuai dengan
perencanaan.
- Penyuluhan dilaksanankan di Aula Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sesuai dengan
perencanaan.
- Kegiatan penyuluhan yang dijalankan dimulai sesuai jadwal yang direncanakan.
Kegiatan berlangsung sekitar 60 menit.
- Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai ISPA dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan intervensi
sesuai dengan perencanaan.
- Jumlah peserta yang hadir tidak sesuai dengan yang direncanakan, dari 20 orang
berkurang menjadi 14 orang.
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 27
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
- Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik
dan masyarakat mengikuti penyuluhan dengan antusias. Situasi penyuluhan juga cukup
kondusif, peserta mengikuti penyuluhan tanpa kegaduhan.
- Pemecahan masalah : waktu mulai kegiatan mundur sehingga dokter muda
mempersingkat penyuluhan tetapi isi penyuluhan tetap padat dan peserta tetap antusias
mendengarkan.
C. Output
Tabel Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.
Nilai
Nilai Post
TestPre
Test
1 50 100
2 60 90
3 60 100
4 70 100
5 30 90
6 80 100
7 50 90
8 30 100
9 40 80
10 60 100
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 28
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
11 70 100
12 40 90
13 70 100
14 70 100
Jumlah 780 1,340
Rata-
Rata
55,71 95,71
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil preest rata-rata dari responden adalah
55,71. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post-test rata-rata dari responden adalah
95,71. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 71,80%.
Tabel Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 29
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
No. Pengetahuan
Pre Test Post Test Kenaikan
N % N % N %
1 Mengetahui mengenai penyebab ISPA
5 35,71 14 100 9 64,29
2 Mengetahui cara penularan ISPA 6 42,86 14 100 8 57,14
3 Mengetahui cara mencegah penularan ISPA
5 35,71 13 92,86 8 57,14
4 Mengetahui gejala ISPA 4 28,57 14 92,3 10 71,43
5 Mengetahui penanganan ISPA 3 21,43 13 92,86 10 71,43
6 Mengetahui mengenai kondisi rumah untuk mencegah terjadinya ISPA
5 35,71 14 92,3 9 64,29
7 Mengetahui pola makan yang berhubungan dengan ISPA
6 42,86 11 78,57 5 35,71
8 Mengetahui polusi yang berhubungan dengan ISPA
8 57,14 14 100 6 42,86
9 Mengetahui siapa sajakah yang dapat terserang ISPA
4 28,57 13 92,86 9 64,29
10 Mengetahui apa yang harus dilakukan jika tidak ingin terserang ISPA
5 35,71 14 100 9 64,29
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 30
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan ibu yang memiliki balita di RT
05/RW 11 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai ISPA
masuk dalam kategori Kurang (55,71). Sedangkan setelah dilakukan intervensi,
pengetahuan masyarakat meningkat menjadi kategori Baik (95,71) berarti telah terjadi
peningkatan pengetahuan responden sebesar 71,80%,. Hal ini menandakan penyuluhan
mengenai yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
2. Saran
Kepada Masyarakat RT 05/ RW 11, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur :
Agar dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain
ataupun kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Infeksi Saluran
Pernafasan Akut.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan dapat mencegah
terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan tepat sesuai dengan
penyuluhan yang sudah disampaikan.
Dapat terlebih dahulu menerapkan apa yang telah didengar dalam kehidupan
pribadi dan dapat menjadi contoh baik bagi keluarga maupun lingkungan
sekitar
Rutin memeriksakan kesehatan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat
Kepada Petugas Kesehatan :
Agar dapat meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan
dengan Infeksi Saluran Pernafasan akut.
Agar dapat memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Infeksi
Saluran Pernafasan Atas
LAMPIRAN 1
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 31
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
KUISIONER STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
ISPA
Nama : Tanggal:Usia : No Kuesioner:Alamat:
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR
1. Apakah yang menyebabkan infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Bakterib. Visrisc. Semua benar
2. Bagaimankah cara penularan infeksi akut saluran napas bagian atas ?a. Melalui udarab. Melalu airc. Melalu kontak kulit
3. Bagaimakah cara mencegah penularan infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Tidak mengkonsumsi makanan berlemakb. Memakai maskerc. Bukan salah satu di atas
4. Apakah gejala dari infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Batuk dan pilekb. Demamc. Semua benar
5. Bagaimanakah penanganan infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Minum air dinginb. Istirahat yang cukup dan minum obatc. Makan-makanan yang pedas
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 32
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
6. Bagaimanakah kondisi rumah yang seharusnya supaya tidak terkena infeksi akut saluran napas bagian atas ?
a. Ventilasi cukup dan rutin dibersihkanb. Rumah luas dan besarc. Rumah terang benderang
7. Bagaimanakah hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap infeksi akut saluran napas bagian atas?
a. Tidak berhubunganb. Konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakitc. Konsumsi buah dan sayur dapat mencegah penularan
8. Jenis polusi apakah yang mempengaruhi infeksi akut saluran napas bagian atas ?a. Polusi udarab. Polusi suarac. Polusi air
9. Siapa sajakah yang dapat terserang infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Anak-anakb. Dewasac. Semua benar
10. Bagaimana cara kita mencegah penularan infeksi akut saluran napas bagian atas terhadap orang lain?
a. Menutup mulut ketika batuk dan bersinb. Rajin Mencuci tangan c. Semua benar
LAMPIRAN 2
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 33
Departemen Ilmu Kedokteran KomunitasFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Jakarta 13650Telp. (023) 95380533
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas “ISPA”Page 34