asuhan bayi baru lahir

7
Asuhan bayi baru lahir Adaptasi fisiologis bayi baru lahir 1. Sistem Pernafasan Saat dalam uterus, janin mendapatkan O2 dan melepaskan CO2 melalui plasenta. Pada paru-paru janin mengandung cairan yang disebut surfaktan yang berfungsi untuk mengurangi tekanan permukaan alveoli dan menstabilkan dinding alveoli sehingga tidak kolaps. Pada proses persalinan pervaginam terjadi tekanan mekanik pada dada sehingga mengakibatkan pengempisan paru-paru dan tekanan negatif pada intra toraks, maka merangsang udara masuk. Pada saat tali pusat dipotong, akan terjadi pengurangan O2 dan akumulasi CO2 dalam darah bayi, sehingga merangsang pusat pernafasan untuk memulai pernafasan pertama. Pernafasan pertama adalah untuk mengeluarkan cairan dalam paru dan mengembangkan jaringan alveoli paru-paru untuk pertama kali sehingga udara masuk. Ketika bernafas udara memenuhi paru-paru dan sisa surfaktan diserap oleh pembuluh darah dan limfe sehingga semua alveoli terisi oleh udara, pada saat ini terjadi peningkatan tekanan O2 dalam alveoli sehingga pembuluh darah paru-paru meningkat dan memperlancar pertukaran gas dalam alveoli. Dengan demikian terjadi perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar uterus. Pernafasan bayi baru lahir tidak teratur meliputi kedalaman, kecepatan dan irama serta bervariasi antara 40-60 x/menit. Kecepatan pernafasan juga dipengaruhi oleh menangis. Pernafasan mudah dilihat melalui pergerakan abdomen karena pernafasan neonatus sebagian besar dibantu oleh diafragma dan otot-otot abdomen. 2. Sistem Peredaran Darah Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru- paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar: 1. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung 2. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta

Upload: muhammad-zubaidi

Post on 01-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Bayi Baru Lahir

Asuhan bayi baru lahir Adaptasi fisiologis bayi baru lahir

1. Sistem PernafasanSaat dalam uterus, janin mendapatkan O2 dan melepaskan CO2 melalui plasenta. Pada paru-paru janin mengandung cairan yang disebut surfaktan yang berfungsi untuk mengurangi tekanan permukaan alveoli dan menstabilkan dinding alveoli sehingga tidak kolaps. Pada proses persalinan pervaginam terjadi tekanan mekanik pada dada sehingga mengakibatkan pengempisan paru-paru dan tekanan negatif pada intra toraks, maka merangsang udara masuk.Pada saat tali pusat dipotong, akan terjadi pengurangan O2 dan akumulasi CO2 dalam darah bayi, sehingga merangsang pusat pernafasan untuk memulai pernafasan pertama. Pernafasan pertama adalah untuk mengeluarkan cairan dalam paru dan mengembangkan jaringan alveoli paru-paru untuk pertama kali sehingga udara masuk. Ketika bernafas udara memenuhi paru-paru dan sisa surfaktan diserap oleh pembuluh darah dan limfe sehingga semua alveoli terisi oleh udara, pada saat ini terjadi peningkatan tekanan O2 dalam alveoli sehingga pembuluh darah paru-paru meningkat dan memperlancar pertukaran gas dalam alveoli. Dengan demikian terjadi perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar uterus.Pernafasan bayi baru lahir tidak teratur meliputi kedalaman, kecepatan dan irama serta bervariasi antara 40-60 x/menit. Kecepatan pernafasan juga dipengaruhi oleh menangis. Pernafasan mudah dilihat melalui pergerakan abdomen karena pernafasan neonatus sebagian besar dibantu oleh diafragma dan otot-otot abdomen.2. Sistem Peredaran DarahSetelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar:1. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung2. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aortaPerubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah. Oksigenasi menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah, adalah:a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.3. Sistem Kardiovaskuler

Page 2: Asuhan Bayi Baru Lahir

Pada bayi baru lahir terjadi perubahan besar, pada foramen ovale, duktus arteriosus dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikus, vena umbilikus dan vena hepatica menjadi ligamen. Nafas pertama pada bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga darah mengalir, tekanan arteri pulmoner menurun. Rangkaian tersebut menyebabkan tekanan atrium kanan menurun. Aliran darah pulmoner kembali meningkat ke jantung dan masuk ke atrium kiri, sehingga tekanan meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan foramen ovale menutup.Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140 x/menit saat lahir, dengan variasi berkisar antara 120-160 x/rmenit. Saat usia satu minggu, frekuensi denyut jantung bayi rata-rata adalah 128 x/menit saat tidur dan 167 x/menit saat bangun. Aritmia sinus (denyut jantung yang tidak teratur) pada saat ini dapat dipersepsikan sebagai suatu yang fisiologis dan sebagai indikasi fungsi jantung yang baik.

4. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)Pada bayi-baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses konveksi, evaporasi, radiasi dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25-280C, dikeringkan dan dibungkus dengan hangat.Simpanan lemak yang tersedia dapat digunakan sebagai produksi panas.Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting untuk mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang digunakan untuk memproduksi panas daripada untuk pertumbuhan dan terjadi peningkatan penggunaan O2, Bayi yang kedinginan akan terlihat kurang aktif dan akan mempertahankan panas tubuhnya dengan posisi fleksi dan meningkatkan pernafasannya secara menangis, sehingga terjadi peningkatan penggunaan kalori yang mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari efek hipotermi, begitu juga hipoksia dan hiperbilirubinemia.Suhu yang tidak stabil juga mengidentifikasikan terjadinya infeksi, sehingga tindakan yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi baru lahir. Suhu tubuh bayi yang normal sekitar 36,5-37 0C1. Mekanisme GlukosaUntuk menfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam.2. Sistem pencernaanBayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna, metabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhanan serta mengemulsi lemak. Mekonium merupakan sampah pencernaan yang disekresikan oleh bayi baru lahir. Mekonium diakumulasikan dalam usus saat umur kehamilan 16 minggu, warna hijau kehitam-hitaman dan lembut, terdiri dari mucus, sel epitel, cairan amnion yang ditelan, asam lemak dan pigmen empedu. Mekonium dikeluarkan seluruhnya sekitar 2-3 hari setelah bayi lahir, mekonium dikeluarkan dalam 24 jam setelah bayi lahir. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan, faeses bayi berubah menjadi kuning kecoklatan, mekonium yang dikeluarkan menandakan anus yang berfungsi, sedangkan faeses yang berupa warna menandakan seluruh saluran gestrointestinal berfungsi.

Page 3: Asuhan Bayi Baru Lahir

Dalam waktu 4-5 hari, faeses akan menjadi kuning, bayi yang diberi ASI, faesenya lembut, warna kuning terang dan tidak berbau, sedangkan bayi yang diberi susu formula faesesnya berwarna pucat dan agak berbau. Kapasitas lambung bayi baru lahir sekitar 15-30 ml dan meningkat dengan cepat pada minggu pertama kehidupan, pengosongan lambung pada bayi baru lahir sekitar 2-3 jam.Simpanan glikogen cepat berkurang, sehingga bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali sehari. Bayi yang diberi minum PASI bertinja 4-6 kali sehari, tetapi terdapat kecenderungan mengalami konstipasi.3. Sistem urinariaJanin mengeluarkan urine dalam cairan amnion selama kehamilan. Walaupun ginjal pada bayi sudah berfungsi, tetapi belum sempurna untuk menjalankan fungsinya. Kemampuan filtrasi glomerulus masih sangat rendah, maka kemampuan untuk menyaring urine juga belum sempurna, sehingga cairan dalam jumlah yang banyak diperlukan untuk mengeluarkan zat padat. Jika bayi menaglami dehidrasi ekskresi zat padat seperti urea dan sodium klorida akan terganggu.Bayi baru lahir harus kencing dalam 24 jam setelah lahir. Awalnya urine yang keluar sekitar 20-30 ml/hari dan meningkat menjadi 100-200 ml/hari pada akhir minggu pertama ketika intake cairan meningkat.4. Sistem intergumentari / KulitKulit bayi sangat sensitif terhadap infeksi, untuk itu harus dijaga dari masuknya mikroorganisme. IgA sangat diperlukan untuk hal ini, namun antibody ini tidak ada saat bayi lahir tetapi akan terbentuk sekitar 2 minggu setelah lahir.Kelenjar keringat sudah ada pada saat bayi lahir tetapi kadang belum berfungsi secara baik. Pengelupasan kulit hanya dimulai beberapa hari setelah bayi lahir. Tetapi jika terjadi saat bayi lahir, dapat diidentifikasikan sebagai serotinus, IUGR atau infeksi intra uterin.Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa. Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks. Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24 jam. Bayi baru lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat kimia dapat mempengaruhi Ph kulit bayi.

PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIRAdalah asuhan yang diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran.Penilaian awal :1. Apakah bayi menangis dan bernafas spontan2. Apakah kulit bayi berwarna kemerahan3. Apakah tonus/kekuatan otot cukupMencegah kehilangan panas :Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipotermia) berisiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah dan tidak diselimuti, mungkin akan mengalami hipotermia, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat badan rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia.Mekanisme kehilangan panas dapat terjadi melalui :

Page 4: Asuhan Bayi Baru Lahir

1. Evaporasi2. Konduksi3. Konveksi4. RadiasiUpaya untuk mencegah kehilangan panasKehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan melalui :Keringkan bayi secara seksamaSegera setelah lahir, keringkan permukaan tubuh sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi. Hal ini juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernafasan.Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.Segera setelah tubuh bayi dikeringkan dan tali pusat dipotong, ganti handuk dan kain yang telah dipakai kemudian selimuti bayi dengan selimut dan kain hangat, kering dan bersih. Kain basah yang diletakkan dekat tubuh bayi akan menyebabkan bayi tersebut mengalami kehilangan panas tubuh. Jika selimut bayi harus dibuka untuk melakukan suatu prosedur, segera selimuti kembali dengan handuk atau selimut kering, segera setelah prosedur tersebut selesai.Tutupi kepala bayi.Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak ditutup.Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan asi.Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir. Sebaiknya pemberian asi harus dimulai dalam waktu satu jam pertama kelahiran.Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian), sebelum melakukan penimbangan, terlebih dulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat bayi berpakaian / diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan (sedikitnya) enam jam setelah lahir. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan bayi baru lahir.Tempatkan bayi dilingkungan hangatIdealnya bayi baru lahir ditempatkan ditempat tidur yang sama dengan ibunya ditempat tidur yang sama. Menempatkan bayi bersama ibunya adalah cara yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi.Rangsangan taktilUpaya ini merupakan cara untuk mengaktifkan berbagai refleks protektif pada tubuh bayi baru lahir. Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat hal ini biasanya cukup untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan. Jika bayi tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan taktil, kemudian menunjukkan tanda-tanda kegawatan, segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan.