asuhan keperawatan pada bayi baru lahir prematur

26
Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur Senin, 09 November 2009 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebanyakan bayi adalah matur, sehat dan terbentuk sempurna pada saat lahir, tetapi dalam presentase kecil tidaklah demikian. Bagi mereka yang mengalami hal demikian, deteksi dan penanganan awal terhadap masalah adalah penting. Sebetulnya semua bayi yang berkembang dibawah normal disebut premature kemudian diketahui bahwa baik usia gestasi dan pertumbuhan yang diukur melalui berat badan merupakan indicator penting terhadap derajat resiko yang sesuai. Berbicara sesuai umum, bayi paterm dan mereka dengan BBLR memiliki tingkat mortalitas yang tinggi dibandingkan dengan bayi lahir fullterm dengan berat badan yang sesuai. Bayi yang memiliki masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan biasanya mengalami gangguan pernafasan, neurology dan terminal. Namun belakangan ini teknologi kedokteran sangat maju. Jaman dulu bayi prematur yang lahir usia 6 bulan ke bawah

Upload: sandhi-okta

Post on 08-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

Senin, 09 November 2009

Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebanyakan bayi adalah matur, sehat dan terbentuk sempurna pada saat lahir,

tetapi dalam presentase kecil tidaklah demikian. Bagi mereka yang mengalami hal

demikian, deteksi dan penanganan awal terhadap masalah adalah penting.

Sebetulnya semua bayi yang berkembang dibawah normal disebut premature

kemudian diketahui bahwa baik usia gestasi dan pertumbuhan yang diukur melalui berat

badan merupakan indicator penting terhadap derajat resiko yang sesuai. Berbicara sesuai

umum, bayi paterm dan mereka dengan BBLR memiliki tingkat mortalitas yang tinggi

dibandingkan dengan bayi lahir fullterm dengan berat badan yang sesuai. Bayi yang

memiliki masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan biasanya mengalami gangguan

pernafasan, neurology dan terminal.

Namun belakangan ini teknologi kedokteran sangat maju. Jaman dulu bayi

prematur yang lahir usia 6 bulan ke bawah (25 minggu atau kurang) hamper tidak ada

harapan hidup sama sekali. Boleh dibilang hampir semuanya mati. Karena kemajuan

kedokteran sekarang, bayi lahir prematur sekitar 6 bulan bisa dipertahankan hidupnya.

Pada mulanya tim dokter dan orang tua senang dengan adanya teknologi ini.

Mereka bisa menyelamatkan nyawa bayi yang pada jaman dulu sudah hampir pasti akan

mati jika lahir usia kandungan 25 minggu atau kurang. Karena teknologi ini sangat baru,

efeknya tidak terlalu diketahui. Sampai pada akhirnya ada yang mempelajari efek bayi

prematur. Dan hasilnya bahwa bayi prematur yang diselamatkan dahulu hanya 25% yang

bisa dianggap nomal. Dari jumlah yang sedikit itupun, sebagian besar kecerdasannya

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

sangat terbatas (bodoh). 75% sisanya mengalami berbagai macam kelainan, dari gagal

ginjal, problem dengan jantung, sampai pada keterbelakangan mental akut.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum :

mampu untuk mengidentifikasi dan memberikan asuhan keperawatan pada bayi

prematur

2. Tujuan Khusus

a. Mereview anatomi dan fisiologi pada bayi premature

b. Menjelaskan pengertian bayi premature

c. Menjelaskan etiologi bayi premature

d. Menjelaskan patofisiologi bayi premature

e. Menjelaskan penatalaksanaan bayi premature

f. Mengidentifikasi asuhan keperawatan bayi प्रे�मा�तु�रे�

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI

1. Vital Statistik

a. Berat badan bayi baru lahir tergantung dari factor nutrisi, genetic dan factor

intrauterine selama kehamilan. Pengelompokan berat badan bayi baru lahir

membantu dalam mengidebtifikasi risiko terhadap neonatus karena berat

badanyang kecil kemungkinan memiliki masa gestasi yang kecil. Bayi matur

memiliki berat badan kira – kira 3,4 kg pada perempuan dan 3,5kg pada laki –

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

laki. Batas berat badan terendah bagi bayi matur adalah 2,5 kg. bayi dengan berat

badan lahir sekitar 4,7 kg harus dicurigai terhadap adanya diabetes mellitus pada

ibunya. Sekitsr 75 % - 95 % berat badan bayi merupakan cairan tubuhnya. Bayi

akan kehilangan cairan sekitar 5 % - 10 % pada beberapa hari pertama setelah

kelahiran. Setelah mengalami kehilangan cairan yang inisial, maka bayi akan

mengalami berat badan yang stabildalam waktu 10 hari. Kemudian akan

bertambah sebanyak 6 – 8 ons/ minggu pada 6 bln pertama kelahiran.

b. Panjang badan bayi baru lahir kira – kira 53 cm pada perempuan dan pada bayi laki

– laki memiliki panjang badan 54 cm.

c. Lingkar kepala baru lahir adalah 34 – 35 cm. Bayi baru lahir dengan lingkar kepala

lebih dari 37 cm atau kurang dari 33 cm harus diidentifikasi mengenai adanya

kelainan neurology. Pengukuran lingkar kepala menggunakan pita ukur yang

dilakukan pada tengah – tengah dahi sehingga kepala belakang dapat terukur.

d. Lingkar dad pada bayi baru lahir adalah 2 cm kurang dari lingkar kepala.

Pengukuran dilakukan tepat diatas nipple, yakni tonjolan berpigmen pada

permukaan anterior kelenjar mamae. Dikelilingi oleh areola, tempat keluarnya air

susu dari payudara.

2. Tanda Vital

a. Temperature

Suhu tubuh bayi baru lahir adalah 37,2 ˚C, suhu tubuh ini dapat menurun dengan

cepat karena kehilangan panas. Kehilangan panas pada bayi baru lahir melalui 4

cara, yaitu :

1) Konfeksi

Adalah kehilangan panas dari permukaan tubuh menuju udara sekitar yang

lebih dingin.

2) Konduksi

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

Adalah transfer panas pada obyek/ benda yang lebih dingin tanpa kontak

denagn tubuh bayi.

3) Radiasi

Adalah transfer panas pada obyek yang lebih dingin tanpa kontak dengan

tubuh bayi.

4) Evaporasi

Adalah kehilangan panas karena ada penguapan.

b. Nadi

Tekanan nadi fetus yang masih dalam kandungan adalah 120 – 160 bpm. Segera

setelah lahir, dimana bayi akan berjuang untuk bernafas, maka denyut jantung

menjadi cepat sekitar 180 bpm. Beberapa jam setelah lahir, denyut jantung akan

stabil sekitar 120 – 140 bpm. Denyut jantung pada bayi baru lahir biasanya

irregular karena kardiolegulator di medulla belum matang. Murmur biasanya

terjadi akibat penutupan inkomplit pada sirkulasi. Pada saat menangis, denyut

jantung menjadi 180 bpm dan pada saat tidur 90 – 110 bpm.

c. Pernafasan

Pernafasan pada bayi baru lahir adalah 80X/ mnt, setelah beberapa menit

kehidupan. Setelah aktivitas pernafasan dipertahankan, maka menjadi stabil

sekitar 30 – 60X/ mnt dalam keadaan istirahat. Kedalaman ritme masih irreguler

dan terjadi apnea yang singkat tanpa sianosi yang disebut pernafasan periodik dan

merupakan keadaan normal. Reflek batuk dan bersin pada bayi baru lahir

dilakukan untuk membersihkan saluran nafas.

d. Tekanan darah

Tekanan darah bayi baru lahir adalah 80/ 46 mmHg. Setelah 10 hari akan

meningkat ketika bayi menangis.

B. Definisi Penyakit

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan

lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram sampai dengan 2.499 gram. Bayi

baru lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2.500 gram disebut bayi prematur.

Bayi premature adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari sama

dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir (Donna L Wong 2004)

Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke-37, dihitung dari mulai

hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek

(Nelson. 1998 dan Sacharin, 1996)

Bayi premature adalah bayi yang lahir belum cukup bulan. Berasarkan

kesepakatan WHO, belum cukup bulan ini dibagi lagi menjadi 3, yaitu :

1. Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu.

2. Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 34 minggu.

3. Amat sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 28 minggu.

(Martono, Hari. 2007)

Prematur adalah kelahiran bayi pada saat masa kehamilan kurang dari 259 hari

dihitung dari terakhir haid / menstruasi ibu. (Hasuki, Irfan. 2007)

Prematuritas murni adalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat

badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu. (Hassan, Rusepno. 2005)

C. Etiologi

Penyebab terjadinya kelahiran prematur biasanya tidak diketahui. 15% dari kelahiran

prematur ditemukan pada kehamilan ganda (di dalam rahim terdapat lebih dari 1 janin).

Di negeri maju angka kejadian kelahiran bayi prematur ialah sekitar 6% - 7%, sedangkan

di negeri yang sedang berkembang angka kematian ini kurang lebih 3X lipat.

1. Faktor ibu

a. Ras (wanita keturunan afrika – amerika memilki resiko lebih tinggi).

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

b. Ibu hamil kurang dari 18 tahun (kehamilan usia muda)

Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan

pada multigravida yang jarak antara kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah

adalah pada usia ibu antara 26 – 35 tahun.

c. Ibu menderita hipertensi dan atau kelainan jantung

d. Ibu mengalami pendarahan yang jika tidak ditangani denagn mengakhiri kehamilan

dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi

e. Ibu mengalami trauma akibat aktivitas fisik berlebihan

f. Ibu perokok, mengkonsumsi alkohol, penyalahgunaan obat

g. Ibu menderita disbetes

h. Keadaan sosial ekonomi (keadaan gizi yang buruk)

i. Stress

j. Ibu pernah mengalami keguguran (abortus) atau melahirkan bayi premature pada

riwayat kehamilan sebelumnya. (Hassan, Delina. 2006)

k. Kelainan anatomi pada rahim atau leher rahim

Lemahnya bagian bawah rahim atau disekitar mulut rahim (serviks) sehingga

rahim akan terbuka sebelum usia kehamilan mencapai 38 minggu.

l. Faktor uterus

m. Kelainan bentuk rahim, misalnya uterus lebih berbentuk seperti buah pear, atau

uterus terpisah menjadi dua ruang (Uterus Bifidus)

n. Ketuban pecah sebelum waktunya

o. Adanya infeksi seperti saluran kemih yang tidak diobati

p. Pemeriksaan kehamilan

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

2. Faktor janin / bayi

a. Kehamilan ganda

b. Hidramnion (kelebihan cairan ketuban)

c. Bayi memiliki kelainan bawaan

d. Gawat janin

e. Infeksi

f. Bayi memiliki pertumbuhan yang sangat lambat saat di dalam kandungan.

D. Patofisiologi

Penyebab terjadinya kelahiran bayi prmatur belum diketahui secara jelas. Data

statistik menunjukkan bahwa bayi lahir prematur terjadi pada ibu yang memiliki sosial

ekonomi rendah. Kejadian ini dengan kurangnya perawatan pada ibu hamil karena tidak

melakukan antenatal care selama kehamilan. Asupan nutrisi yang tidak adekuat selama

kehamilan, infeksi pada uterus dan komplikasi obstetrik yang lain merupakan pencetus

kelahiran bayi prematur. Ibu hamil dengan usia yamg masih muda, mempunyai kebiasaan

merokok dan mengkonsumsi alkohol juga menyebabkan terjadinya bayi prematur. Faktor

tersebut bisa menyebabkan terganggunya fungsi plasenta menurun dan memaksa

bayiuntuk keluar sebelum waktunya. Karena bayi lahir sebelum masa gestasi yang cukup

maka organ tubuh bayi belum matur sehingga bayi lahir prematur memerlukan perawatan

yang sangat khusus untuk memungkinkan bayi beradaptasi dengan lingkungan luar.

E. Penatalaksanaan medis

1. Perawatan di Rumah Sakit

Mengingat belum sempurnanya kerja alat – alat tubuh yang perlu untuk

pertumbuhan dan perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di

luar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan

dan bila perlu pemberian oksigen, mencegah infeksi sertamencegah kekurangan

vitamin dan zat besi.

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

a. Pengaturan suhu

Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermia bila berada di

lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bai

yang relative lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan

lemak di bawah kulit dan kekurangan lemak coklat (brown flat). Untuk mencegah

hipotermia perlu diusahakan lingkunagn yang cukup hangat untuk bayi dan dalam

keadaan istirahat konsumsi okigen paling sedikit, sehingga suhu tubuh bayi tetap

normal. Bila bayi di rawat di dalam incubator maka suhu untuk bayi dengan berat

badan kurang dari 2 kg adalah 35 ˚C dan untuk bayi dengan berat badan 2 – 2,5 kg

adalah 34 ˚C agar ia dapta mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 ˚C.

Kelembapan incubator berkisar antara 50% - 60%. Kelembapan yang lebih tinggi

diperlukan pada bayi dengan sindroma gangguan pernafasan. Suhu incubator

dapat diturunkan 1˚C perminggu untuk bayi dengan berat badan 2 kg dan secara

berangsur – angsur ia dapat di letakkan di dalam tempat tidur bayi dengan suhu

lingkungan 27˚C - 29˚C. Bila incubator tidak ada, pemanasan dapat dilakukan

dengan membungkus bayi dan meletakkan botol – botol hangat disekitarnya atau

dengan memasang lampu petromaks di dekat tempat tidur bayi. Cara lain untuk

mempertahankan suhu tubuh bayi sekitar 36˚C - 37˚C adalah dengan memakai

alat “perspexheat shield” yang diselimutkan pada bayi dalam incubator. Alat ini

digunakan untuk menghilangkan panas karena radiasi. Akhir – akhir ini telah

mulai digunakan incubator yang dilengkapi dengan alat temperature sensor

(thermistor probe). Alat ini ditempelkan di kulit bayi. Suhu incubator dikontrol

oleh alat servomechanism. Dengan cara ini suhu kulit bayi dapat dipertahankan

pada derajat yang telah ditetapkan sebelumnya. Alat ini sangat bermanfaat untuk

bayi dengan lahir yang rendah.

Bayi dalam incubator hanya dipakaikan popok. Hal ini mungkin untuk

pengawasan mengenai keadaan umum, perubahan tingkah laku, warna kulit,

pernafasan, kejang dan sebagainya sehingga penyakit yang diderita dapat dikenal

sedini – dininya dan tindakan serta pengobatan dapat dilaksanakan secepatnya.

b. Pemberian ASI pada bayi premature

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh

ibu pada bayinya, juga untuk bayi premature. Komposisi ASI yang dihasilkan ibu

yang melahirkan premature berbeda dengan komposisi ASI yang dihasilkan oleh

ibu yang melahirkan cukup bulan dan perbedaan ini berlangsung selama kurang

lebih 4 minggu. Jadi apabila bayi lahir sangant premature (<30>

Sering kali terjadi kegagalan menyusui pada ibu yang melahirkan premature.

Hal ini disebabkan oleh karena ibu stres, ada perasaan bersalah, kurang percaya

diri, tidak tahu memerah ASI pada bayi prematur refleks hisap dan menelan belum

ada atau kurang, energi untuk menghisap kurang, volume gaster kurang, sering

terjadi refluks, peristaltik lambat.

Agar ibu yang melahirkan prematur dapat berhasil memberikan ASI perlu

dukungan dari keluarga dan petugas, diajarkan cara memeras ASI dan menyimpan

ASI perah dan cara memberikan ASI perah kepada bayi prematur dengan sendok,

pipet ataupun pipa lambung.

1) Bayi prematur dengan berat lahir >1800 gram (> 34 minggu gestasi) dapat

langsung disusukan kepada ibu. Mungkin untuk hari – hari pertama kalau ASI

belum mencukupi dapat diberikan ASI donor dengan sendok / cangkir 8 – 10

kali sehari.

2) Bayi prematur dengan berat lahir 1500- 1800 gram (32 – 34 minggu), refleks

hisap belum baik, tetapi refleks menelan sudah ada, diberikan ASI perah

dengan sendok / cangkir, 10 – 12 kali sehari. Bayi prematur dengan berat lahir

1250 – 1500 gram (30 – 31 minggu), refleks hisap dan menelan belum ada,

perlu diberikan ASI perah melalui pipa orogastrik 12X sehari.

3) Bayi prematur dengan berat lahir <1250>

c. Makanan bayi

Pada bayi prematur, reflek hisap, telan dan batuk belum sempurna, kapasitas

lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang

disamping itu kebutuhan protein 3 – 5 gram/ hari dan tinggi kalori (110 kal/ kg/

hari), agar berat badan bertambah sebaik – baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi

berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.

Sebelum pemberian minum pertama harus dilakukan penghisapan cairan

lambung. Hal ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia esophagus dan

mencegah muntah. Penghisapan cairan lambung juga dilakukan setiap sebelum

pemberian minum berikutnya. Pada umumnya bayi denagn berat lahir 2000 gram

atau lebih dapat menyusu pada ibunya. Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500

gram kurang mampu menghisap air susu ibu atau susu botol, terutama pada hari –

hari pertama, maka bayi diberi minum melalui sonde lambung (orogastrik

intubation).

Jumlah cairan yang diberikan untuk pertama kali adalah 1 – 5 ml/jam dan

jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit setiap 12 jam. Banyaknya cairan

yang diberikan adalah 60mg/kg/hari dan setiap hari dinaikkan sampai

200mg/kg/hari pada akhir minggu kedua.

d. Mencegah infeksi

Bayi prematur mudah sekali terserang infeksi. Ini disebabkan oleh karena daya

tahan tubuh terhadap infeksi kurang, relatif belum sanggup membentuk antibodi

dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik oleh karena itu

perlu dilakukan tindakan pencegahan yang dimulai pada masa perinatal

memperbaiki keadaan sosial ekonomi, program pendidikan (nutrisi, kebersihan

dan kesehatan, keluarga berencana, perawatan antenatal dan post natal), screening

(TORCH, Hepatitis, AIDS), vaksinasi tetanus serta tempat kelahiran dan

perawatan yang terjamin kebersihannya. Tindakan aseptik antiseptik harus selalu

digalakkan, baik dirawat gabung maupun dibangsal neonatus. Infeksi yang sering

terjadi adalah infeksi silang melalui para dokter, perawat, bidan, dan petugas lain

yang berhubungan dengan bayi.

Untuk mencegah itu maka perlu dilakukan :

1. Diadakan pemisahan antara bayi yang terkena infeksi dengan bayi yang tidak

terkena infeksi

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

2. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang bayi

3. Membersihkan temapat tidur bayi segera setelah tidak dipakai lagi (paling lama

seorang bayi memakai tempat tidur selama 1 minggu untuk kemudian

dibersihkan dengan cairan antisptik)

4. Membersihkan ruangan pada waktu – waktu tertentu

5. Setiap bayi memiliki peralatan sendiri

6. Setiap petugas di bangsal bayi harus menggunakan pakaian yang telah

disediakan

7. Petugas yang mempunyai penyakit menular dilarang merawat bayi

8. Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik – baiknya

9. Para pengunjung hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca

e. Minum cukup

Selama dirawat, pihak rumah sakit harus memastikan bayi mengkonsumsi

susu sesuai kebutuhan tubuhnya. Selama belum bisa menghisap denagn benar,

minum susu dilakukan dengan menggunakan pipet.

f. Memberikan sentuhan

Ibu sangat disarankan untuk terus memberikan sentuhan pada bayinya. Bayi

prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu menurut penelitian menunjukkan

kenaikan berat badan yang lebih cepat daripada jika si bayi jarang disentuh.

g. Membantu beradaptasi

Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di RS bertujuan membantu bayi

beradaptasi dengan limgkungan barunya. Setelah suhunya stabil dan dipastikan

tidak ada infeksi, bayi biasanya sudah boleh dibawa pulang. Namunada juga

sejmlah RS yang menggunakan patokan berat badan. Misalnya bayi baru boleh

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

pulang kalau beratnya mencapai 2kg kendati sebenarnya berat badan tidak

berbanding lurus dengan kondisi kesehatan bayi secara umum.(Didinkaem, 2007).

2. Perawatan di rumah

a. Minum susu

Bayi prematur membutuhkan susu yang berprotein tinggi. Namun dengan

kuasa Tuhan, ibu – ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dengan

sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibandingkan

dengan ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Sehingga diusahakan untuk

selalu memberikan ASI eksklusif, karena zat gizi yang terkandung didalamnya

belum ada yang menandinginya dan ASI dapat mempercepat pertumbuhan

berat anak.

b. Jaga suhu tubuhnya

Salah satu masalah yang dihadapi bayi prematur adalah suhu tubuh yang

belum stabil. Oleh karena itu, orang tua harus mengusahakan supaya

lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan suhu tubuh

bayi. Bisa dilakukan dengan menempati kamar yang tidak terlalu panas

ataupun dingin.

c. Pastikan semuanya bersih

Bayi prematur lebih rentan terserang penyakit dan infeksi. Karenanya orang

tua harus berhati – hati menjaga keadaan si kecil supaya tetap bersih sekaligus

meminimalisir kemungkinan terserang infeksi. Maka sebaiknya cuci tangan

sebelum memberikan susu, memperhatikan kebersihan kamar.

d. BAB dan BAK

BAB dan BAK bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah disusui lalu

dikeluarkan dalam bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak wajar apabila tanpa

diberi susu pun bayi terus BAB dan BAK. Untuk kasus seperti ini tak ada

jalan lain kecuali segera membawanya ke dokter.

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

e. Berikan stimulus yang sesuai

Bisa dilakukan dengan mengajak berbicara, membelai, memijat, mengajak

bermain, menimang, menggendong, menunjukkan perbedaan warna gelap dan

terang, gambar – gambar dan mainan berwarna cerah.

F. Pemeriksaan penunjang

1. Pemantauan glukosa darah terhadap hipoglikemia

Nilai normal glukosa serum : 45 mg/dl

2. Pemantauan gas darah arteri

Normal untuk analisa gas darah apabila kadar PaO2 50 – 70 mmHg dan kadar PaCO2 35

– 45 mmHg dan saturasi oksigen harus 92 – 94 %.

3. Kimia darah sesuai kebutuhan

Hb (Hemoglobin)

Hb darah lengkap bayi 1 – 3 hari adalah 14,5 – 22,5 gr/dl

Ht (Hematokrit)

Ht normal berkisar 45% - 53%

LED darah lengkap untuk anak – anak

Menurut :

Westerfreen : 0 – 10 mm/jam

Wintrobe : 0 – 13 mm/jam

Leukosit (SDP)

Normalnya 10.000/ mm³. pada bayi preterm jumlah SDP bervariasi dari 6.000 –

225.000/ mm³.

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

Trombosit

Rentang normalnya antara 60.000 – 100.000/ mm³.

Kadar serum / plasma pada bayi premature (1 minggu)

Adalah 14 – 27 mEq/ L

Jumlah eritrosit (SDM) darah lengkap bayi (1 – 3 hari)

Adalah 4,0 – 6,6 juta/mm³.

MCHC darah lengkap : 30% - 36% Hb/ sel atau gr Hb/ dl SDM

MCH darah lengkap : 31 – 37 pg/ sel

MCV darah lengkap : 95 – 121 µm³

Ph darah lengkap arterial prematur (48 jam) : 7,35 – 7,5

4. Pemeriksaan sinar sesuai kebutuhan

5. Penyimpangan darah tali pusat

G. Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

a. Data Demografi

o ”Permisi bu, nama ibu siapa? ” (untuk mengakrabkan dengan pasien)

b. Pengkajian dasar neonatus

1) Sirkulasi

o ”Maaf bu, saya mau memeriksa nadi bayi ibu apakah normal atau tidak?”

(Nadi apical mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas normal 120

sampai 160 dpm)

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

o Murmur jantung yang dapat didengar dapat menandakan duktus arteriosus

paten (PDA)

2) Makanan / cairan

o ”Apakah bayi ibu mau menyusu saat bayi ibu menangis karena merasa

kehausan?” (Disesuaikan denga berat badan bayi kurang dari 2500 gram)

3) Neurosensori

o ”Kalau saya boleh tahu, bisa ibu ceritakan tentang bentuk badan bayi ibu?”

(Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut)

o ”Apakah antara bentuk kepala dengan badan lebih besar bentuk kepalanya?”

(Ukuran kepala besar dalam hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin

mudah digerakkan, fontanel mungkin besar atau terbuka lebar)

o ”Apakah pada saat melihat mata bayi ibu bisa melihat ke kanan dan kekiri,

atau bisa melihat ke atas?” (Dapat mendemontrasikan kedutan mata

berputar)

o ”Apakah kelopak matanya terlihat agak bengkak?” (Edema kelopak mata

umum mungkin terjadi, mata mungkin merapat (tergantung pada usia

gestasi))

o Refleks tergantung pada usia gestasi :

Rooting terjadi dengan baik, pada usia gestasi minggu ke-32

Refleks sucking / menghisap, menelan dan bernafas biasanya terbentuk

pada usia gestasi minggu ke-32

Refleks moro (ekstensi lateral dari ekstremitas atas dengan membuka

tangan) tampak pada gestasi minggu ke-28

Komponen kedua (fleksi anterior dan menangis yang dapat didengar)

tampak pada gestasi minggu ke-32

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

o Pemeriksaan Dubowitz menandakan usia gestasi antara minggu 24 dan 37.

4) Pernafasan

o Skor apgar mungkin rendah

o ”Waktu bernafas apakah bayi ibu nafasnya agak tersengal – sengal?”

(Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur, pernafasan diafragmatik

intermitten atau periodik (40 – 60 x/ mnt))

o ”Kadang terdengar suara seperti mengorok tidak bu sewaktu bayi ibu sedang

tidur?” (Mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal atau

substernal, atau berbagai derajat sianosis mungkin ada)

o Adanya bunyi ”ampelas” pada auskultasi, menandakan sindrome distres

paernafasan (RDS)

5) Keamanan

o ”Apakah bayi ibu kadang – kadang tubuhnya terasa panas kemudian

panasnya turun lagi?” (Suhu berfluktasi dengan mudah)

o Bu, bagaimana suara tangisan anak ibu? Keras atu pelan? (Menangis

mungkin lemah)

o ”Muka bayi ibu terlihat agak bengkak tidak?” (Wajah mungkin memar,

mungkin ada kaput suksedaneum)

o ”Kulit pada bayi ibu tampak merah tidak bu?” (Kulit kemerahan atau tembus

pandang, warna mungkin merah muda / kebiruan akrosianosis atau

sianosis pucat)

o ”Apakah tangan dan kaki pada bayi ibu terlihat agak bengkak?” (Ekstremitas

mungkin tampak edema)

o ”Apakah ada atau tidak garis pada telapak tangan bayi ibu?” (Garis telapak

tangan mungkin ada mungkin tidak ada pada semua atau sebagian telapak)

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

o ”Apakah kuku – kuku pada bayi ibu tampak lebih pendek?” (Kuku mungkin

pendek)

6) Seksualitas

o Persalinan atau kelahiran mungkin tergesa – gesa

o Genitalia, labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora,

dengan klitoris menonjol, testis pria mungkin tidak turun, rugae mungkin

banyak atau tidak ada pada skrotum.

c. Pengkajian riwayat ibu

Faktor yang dapat memperberat persalinan preterm

o ”Maaf bu, bisa sebutkan berapa usia ibu sekarang” (Usia muda)

o ”Maaf kalau boleh tau apakah penghasilan dari suami ibu bisa mencukupi semua

kebutuhan keluarga” (Latar belakang sosial ekonomi rendah)

o ”Kapan terakhir ibu hamil/ melahirkan” (Rentang kehamilan dekat)

o Gestasi multiple

o ”Pada saat hamil apakah kebutuhan makanan sehat ibu bisa terpenuhi?” (Nutrisi

buruk)

o ”Apakah pada saat melahirkan dulu usia kandungan ibu juga belum cukup

bulan?” (Kelahiran preterm sebelumnya)

d. Pengkajian riwayat kesehatan ibu

o Komplikasi obstetrik seperti abrupsio plasenta

o Ketuban pecah dini

o Dilatasi serviks prematur

o Adanya infeksi

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Prematur

o Penggunaan obat yang diresepkan

2. Diagnosa keperawatan

o Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan

o Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

imaturitas produksi enzim, reflek lemah

o Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakadekuatan kadar surfactan

o Perubahan sensori persepsi berhubungan dengan imatur sistem neurosensori

o Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipoksia jaringan,

ketidakseimbangan metabolik (hiperbilirubin), hipoglikemia

o Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan sistem imun immatur।

DAFTAR PUSTAKA

Dongoes, M. E. 2001. Rencana Maternal Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC

Dorlan, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif dkk. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Media

Asculapius FKUI

Staf Pengajar IKA FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 3. Jakarta : Bagian IKA FKUI