assignment pengaruh tidur terhadap tumbuh kembang anak

31

Click here to load reader

Upload: nucky-vera

Post on 23-Jun-2015

792 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Pengaruh Tidur terhadap Tumbuh Kembang serta

Kecerdasan Anak

BAB I

PENDAHULUAN

Tidur adalah normal, proses alamiah dan merupakan kondisi istirahat yang

diperlukan oleh manusia secara reguler. Keadaan tidur ini ditandai oleh

berkurangnya gerakan tubuh dan penurunan kewaspadaan terhadap lingkungan

sekitarnya. Meskipun banyak ahli yang mengerti mengenai mekanisme tidur dan

apa yang terjadi pada otak dan tubuh selama tidur, tetapi masih belum diketahui

dengan pasti mengapa kita perlu tidur. Beberpa ahli percaya bahwa tidur akan

memberikan ketenangan dan memulihkan stamina atau energinya (energy

conservation), yang lain percaya, tidur merupakan proses pemulihan fungsi otak

dan tubuhnya (restorative function), dan yang lainya lagi beranggapan bahwa

tidur merupakan proses penyesuaian (adaptive) untuk mempertahankan

kelangsungan hidup.

Perubahan yang terjadi selama tidur tidak menyebabkan semua aktivitas

susunan saraf berkurang, melainkan terjadi perubahan keseimbangan antara

aktivitas dan inaktivitas dari berbagai sistem saraf di otak. Beberapa fungsi saraf

menjadi inaktif, sementara sistem yang lain aktif, sebagai contoh sel-sel saraf di

korteks otak tidak seluruhnya menjadi inaktif selama tidur. Perubahan ini

menyimpulkan bahwa tidur bukan proses pasif, tetapi merupakan aktivitas yang

dapat dibangkitkan. Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi. Bayi perlu

banyak tidur. Pertumbuhan dan perkembangannya sangat tergantung dari tidur,

tanpa tidur bayi tidak akan tumbuh secara optimal, karena pada saat inilah terjadi

1

Page 2: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

perbaikan (repair) sel-sel otak dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan

diproduksi. Telah dibuktikan tidur mempunyai efek yang besar terhadap

kesehatan mental, emosi dan fisik, dan sistem imunitas tubuh. Adanya

abnormalitas pada otak juga dapat diketahui dari bagaimana pola tidur anak

tersebut. Dan gangguan tidur akan mengakibatkan efek yang sebaliknya.

BAB II

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai tidur dan pengaruh tidur

terhadap tumbuh kembang serta kecerdasan anak

Tidur merupakan interaksi yang kompleks dari multiple sistem

neurotransmitter,dan sistem regulasi tidur dengan mekanisme lain,sebagai contoh

mekanisme yang mengatur temperature,pola pernapasan dan tekanan darah. Kira-

kira 2/3 kehidupan bayi baru lahir digunakan untuk tidur. Seluruh kejadian selama

tidur merupakan refleksi dari aktivitas neuron tertentu di susunan saraf pusat yang

berubah secara dramatis sesuai dengan perkembangan bayi.oleh karena itu tidur

sangat berhubungan dengan perkembangan anak,dan sekaligus merupakan jendela

dari perkembangan otak anak selanjutnya.

Tidur yang sering pada waktu menderita sakit infeksi,dapat membantu

mempercepat proses penyembuhan.hal Ini karena pengaruh meningkatnya sistem

imunitas tubuh yang memproduksi protein tertentu untuk merespon infeksi.oleh

karena itu tidur berperan juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

2.1. Fisiologi Dasar Tidur

Tahapan tidur pada anak dan orang dewasa ternyata terdapat pula pada

bayi baru lahir yaitu, tidur tenang atau nonREM (non rapid eye movement) dan

tidur aktif atau REM. Pada bayi normal, anak dan orang dewasa mempunyai

periode REM dan nonREM yang berubah-ubah beberapa kali selama tidur malam

2

Page 3: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

hari. Pada masa bayi, terjadi beberapa perubahan. Pola siklus tidur-bangun baru

jelas terlihat pada umur 3-4 bulan, dimana proporsi tidur mulai lebih banyak pada

malam hari. Umumnya morning naps berhenti pada umur 1 tahun dan afternoon

naps terus berlangsung hingga umur 3 tahun. Pada akhirnya jumlah total tidur

menurun bertahap selama periode anak-anak.

2.1.1 Kebutuhan Tidur untuk Anak

2.1.1.1 Kebutuhan tidur untuk Usia 0-2 bulan

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 10,5 – 18 jam / hari

Sifat tidur

Pola tidur yang tidak teratur (hingga usia 6-8 minggu) yang berhubungan

dengan rasa lapar

Periode tidur  yang multipel pada siang dan malam hari

Tidurnya bersifat aktif : tersenyum, menghisap, pergerakan badan

2.1.1.2 Kebutuhan tidur untuk Usia 2-12 bulan

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 14-15 jam/hari

Sifat tidur:

Jumlah tidur malam bertambah

Pola tidur mulai terlihat

Tidur siang yang awalnya berjumlah 3-4 kali berubah menjadi 1-2 kali di

akhir tahun pertama

2.1.1.3 Kebutuhan tidur untuk Usia 1-3 tahun

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 12-14 jam (Tidur siang 1,5 – 3,5 jam) / harinya

Sifat tidur:

Tidur di pagi hari semakin berkurang pada usia + 18 bulan

Kebanyakan dapat tidur sepanjang malam dengan jadwal tidur yang teratur

3

Page 4: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

2.1.1.4 Kebutuhan tidur untuk Usia 3-5 tahun

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 11-13 jam / hari

Sifat tidur:

Tidur siang biasanya tidak ditemukan lagi pada akhir tahun kelima

Mungkin dapat timbul ketakutan di malam hari

2.1.1.5 Kebutuhan tidur untuk Usia 5-12 tahun

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 10-11 jam/ hari

Sifat tidur :

Semakin meningkatnya kegiatan anak dapat mengakibatkan berkurangnya

tidur

Pengaruh televisi, komputer, kafein, dan keadaan medis dapat

mengganggu tidur

2.1.2 Tahapan Tidur

Tahapan tidur terdapat tidur tenang atau nonREM (non rapid eye movement) dan

tidur aktif atau REM, dengan penjelasan sebagai berikut :

2.1.2.1 Tidur NonREM

Tahap 1. Tidur tahap I terjadi bila merasakan ngantuk dan mulai tertidur. Jika

telepon berbunyi atau ada sesuatu sampai terbangun, sering kali tidak merasakan

bahwa sebenarnya kita telah tertidur. Gelombang listrik otak memperlihatkan

‘gelombang alfa’dengan penurunan voltase. Tahap I ini berlangsung 30 detik

sampai 5 menit pertama dari siklus tidur.

Tahap 2. Selama tidur tahap dua, seluruh tubuh kita seperti berada pada tahap

tidur yang lebih dalam. Tidur masih mudah dibangunkan, meskipun kita benar-

benar berada dalam keadaan tidur. Gambaran EEG memperlihatkan gelombang

berfrekuensi 14-18 siklus per detik, dan ini dinamakan gelombang tidur (sleep

4

Page 5: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

spindle). Periode tahap 2 berlangsung dari 10 sampai 40 menit. Kadang-kadang

selama tahap tidur 2 seseorang dapat terbangun karena sentakan tiba-tiba dari

ekstremitas tubuhnya. Ini normal. Kejadian sentakan ini, sebagai akibat masuknya

tahapan REM.

Tahap 3 dan 4. Tahap ini merupakan tahap tidur dalam. Pada tahap 3, Orang

yang tertidur cukup pulas, rileks sekali karena tonus otot lenyap sama sekali, dan

EEG memperlihatkan gelombang lambat delta (20-50%). Tahap 4 adalah tidur

paling nyenyak, tanpa mimpi dan sulit dibangunkan, dan orang akan binggung

bila terbangun langsung dari tahap ini, dan memerlukan waktu beberapa menit

untuk meresponnya. EEG memperlihatkan dominasi gelombang delta (>50%) dan

gelombang tidur (sleep spindle) sulit didapat. Orang yang tidur pada ke dua tahap

ini, pola pernafasan dan denyut jantungnya teratur. Kadang-kadang pada bayi

timbul keringat banyak. Setelah periode ini, suatu saat kembali ke tidur tahap 2

sebelum masuk ke periode tidur REM. Pada tahap ini, diproduksi hormon

pertumbuhan guna memulihkan tubuh, memperbaiki sel, membangun otot dan

jaringan pendukung. Perasaan enak dan segar setelah tidur nyenyak, setidak-

tidaknya disebabkan karena hormon pertumbuhan bekerja baik.

2.1.2.2 Tidur REM

Tahap tidur REM sangat berbeda dari tidur nonREM. Tidur REM adalah

tahapan tidur yang sangat aktif. Pola nafas dan denyut jantung tak teratur dan

tidak terjadi pembentukan keringat. Selama tahap tidur nonREM bola mata tidak

bergerak secepat tahap tidur REM, oleh karena itu tahap tidur ini disebut tidur

REM. Kadang-kadang timbul twitching pada tangan, kaki, atau muka, dan pada

laki-laki dapat timbul ereksi pada periode tidur REM. Walaupun ada aktivitas

demikian orang masih tidur lelap dan sulit untuk dibangunkan. Sebagian besar

anggota gerak tetap lemah dan rileks. Tahap tidur ini diduga berperan dalam

memulihkan pikiran, menjernihkan rasa kuatir dan daya ingat dan

mempertahankan fungsi sel-sel otak.

5

Page 6: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Siklus tidur pada orang dewasa biasanya terjadi setiap 90 menit. Pada 90

menit pertama seluruh tahapan tidurnya adalah NonREM. Setelah 90 menit, akan

muncul periode tidur REM, yang kemudian kembali ke tahap tidur NonREM.

Setelah itu hampir setiap 90 menit tahap tidur REM terjadi. Pada tahap awal tidur,

periode REM sangat singkat, berlangsung hanya beberapa menit. Bila terjadi

gangguan tidur, periode REM akan muncul lebih awal pada malam itu, setelah

kira-kira 30-40 menit. Orang itu akan mendapatkan tidur tahap3 & 4 lebih banyak.

Selama tidur, tahapan tidur akan berpindah-pindah dari satu tahap ke tahapan

yang lain, tanpa harus menuruti aturan yang biasanya terjadi. Artinya suatu

malam, mungkin saja tidak ada tahap 3 atau 4. Tapi malam lainnya seluruh

tahapan tidur akan didapatkannya

Karakteristik tidur REM meliputi : mata cepat tertutup dan terbuka, kejang

otot kecil, otot besar imobilisasi, pernapasan tidak teratur, kadang dengan apnea,

nadi cepat dan ireguler, tekanan darah meningkat atau fluktuasi, sekresi gaster

meningkat, metabolisme meningkat, temperatur tubuh naik, siklus tidur : sulit di

bangunkan

Pada saat tidur REM, aliran darah ke sel otak meningkat sehingga otak

akan tumbuh secara cepat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi

perkembangan intelektual dan emosi. Sedangkan pada saat tidur non REM terjadi

perbaikan sel dan meningkatkan hormon pertumbuhan.

Pola tidur bayi sangat berbeda dengan tidur pada anak, remaja, dan orang

dewasa. Pola tidur pada bayi dimulai sejak di dalam kandungan, sebelum lahir.

Fetus berumur 6 – 7 bulan masa gestasi, mengawali tidur dengan REM, segera

kemudian diikuti tidur nonREM. Bayi dapat segera mulai tidur dengan REM,

yang tidak biasa terjadi pada orang dewasa. Empat tahapan tidur nonREM pada

bayi, baru terlihat jelas dengan teratur pada umur 6 bulan. Sedangkan ke empat

tahapanya sendiri telah ada sebelum umur 3 bulan.

2.1.3 Mekanisme Tidur-Bangun di Otak

Tidur merupakan aktivitas dari area tertentu di otak yang menyebabkan

tidur, daripada masukan sensorik yang menurun di korteks serebri. Stimulasi pada

6

Page 7: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

area ini akan menghasilkan tidur, sebaliknya kerusakan akan mengakibatkan

gangguan tidur.

Siklus tidur-bangun dikontrol oleh aktivitas neuron di dalam sistem

reticular activating system (RAS). RAS terdiri dari sistem retikularis batang otak,

posterior hipotalamus dan basal otak depan. Mekanisme tidur-bangun ini

sesungguhnya belum diketahui secara pasti. Aktivitas neuron di pons, mid brain,

dan posterior hipotalamus penting untuk keadaan bangun. Sedangkan aktivitas di

medulla sangat penting untuk stimulasi keadaan tidur. Siklus tidur-bangun ini

mungkin terintegrasi di basal otak depan.

Terdapat pula mekanisme spesifik otak, yang dapat membangkitkan tidur

nonREM dan tidur REM. Lesi di anterior hipotalamus dan area yang berdekatan

dengan otak depan (basal otak depan) akan mengakibatkan insomnia yang

berkepanjangan. Sebaliknya stimulasi kimia atau elektrik di basal otak depan akan

menghasilkan tidur nonREM. Aktivitas neuron di area ini maksimal selama tidur

nonREM, dan sangat kurang selama tidur REM dan keadaan bangun. Area lain

yang diduga sebagai regulator tidur nonREM adalah nukleus traktus solitarius.

Lateral pons dan area retikularis di medial medulla merupakan area yang

sangat aktive selama periode tidur REM dan sangat kurang active pada tidur

nonREM. Sel-sel neuron di medula yang mengontrol tidur REM, diduga

berpengaruh supresi terhadap tonus otot pada waktu tidur REM, yaitu melalui

aktivasi neuron di batang otak dan inhibisi motorneuron di medula spinalis.

Secara farmakologik, kini sudah ada bukti bahwa tidur nonREM sangat

berhubungan dengan mekanisme serotoninergik dan tidur REM dipengaruhi oleh

mekanisme adrenergik. Sebagai contoh, pemberian serotonin dapat mengurangi

latensi mula tidur secara bermakna, sebaliknya kerusakan area serotonin di pons

akan menyebabkan insomnia. Injeksi asetilkolin ke dalam pons akan

menimbulkan tidur REM. Sistem katekolamin (noradrenalin dan dopamine) juga

mempunyai peran penting pada keadaan bangun dan tidur REM. Konsentrasi

norepineprin dan serotonin di korkteks mencapai puncak pada waktu bangun,

terendah dalam tidur REM dan intermediet pada tidur nonREM. Sebaliknya

7

Page 8: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

neuron kolinergik melepaskan asetilkolin dengan kadar yang tinggi pada tidur

REM dan waktu bangun; dan terendah pada waktu tidur nonREM

2.1.4 Fungsi Endokrin Selama Tidur

Siklus tidur ini mempunyai kaitan-kaitan dengan hormon tubuh, seperti

hormon pertumbuhan (growth hormon), prolaktin, dan kortisol. Hormon

pertumbuhan disekresi pada awal periode tidur lelap, tahap 3 & 4 dan dihambat

selama tidur REM. Hormon ini berfungsi merangsang pertumbuhan tulang

panjang, tulang rawan dan jaringan lunak. Selain berperan juga mengatur

metabolisme tubuh termasuk otak. Penting diketahui bahwa sekresi hormon ini

mencapai puncaknya pada usia 5 tahun pertama, saat terjadi pacu tumbuh otak

(brain growth spurts). Kadar prolaktin mencapai puncaknya antara jam 05.00 dan

07.00 pagi. Sekresi kortikosteroid yang biasanya terjadi selama malam hari, dapat

berubah sesuai dengan siklus tidur-bangunnya. Bila pola tidur berubah, sekresi

kortisol pada awalnya seperti semula, tetapi secara bertahap melakukan

penyesuaian atau resinkronisasi dengan siklus yang baru. Fluktuasi hormon

selama tidur bergantung pada 3 faktor utama, yaitu irama sirkadian, siklus tidur-

bangun dan tahapan tidur nonREM dan REM. Penyebab dari variasi ini masih

belum diketahui dengan jelas. Sekresi horman kortisol dan adrenokortikotropik

(ACTH) mengikuti irama sirkadian, dengan puncaknya di pagi hari (6-8 jam tidur

sampai 1 jam setelah bangun tidur) dengan titik terendah pada larut malam.

Thyrotropin-stimulating hormon juga berhubungan dengan irama sirkadian

dengan puncaknya pada larut malam dan awal dari siklus tidur.

Meskipun puncak kadar aldosteron terjadi selama periode tidur lelap,

namun tidak barkaitan secara khusus dengan tahapan tidur nonREM atau REM.

Renin, meningkat selama tidur, tetapi menurun secara relatif selama tidur REM.

Hormon pertumbuhan, prolaktin, luteinizing hormon (LH), dan testosteron

berhubungan dengan tidur dan tahapan tidur. Kadar prolaktin pada laki-laki dan

perempuan mencapai puncaknya selama siklus nonREM, dengan titik terendah

pada tidur REM. Jika waktu tidur berubah, maka kadar puncak prolaktin segera

berubah pula, dan mengikuti dengan pola tidur baru. Siklus sirkadian LH sangat

8

Page 9: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

berhubungan dengan tingkat maturitas seks pada kedua jenis kelamin. Pada anak

prepubertal dan pubertal, sekresi LH meningkat selama periode tidur, dan

puncaknya terjadi pada periode tidur REM. Oleh karena itu makin tinggi

presentase tidur nonREM, makin rendah kadar LH nya.

Melatonin atau hormon tidur, dapat membantu mengontrol ritme tubuh

dan siklus tidur-bangun. fluktuasi hormon ini bergantung pada irama sirkadian

(terang atau gelap). Adanya cahaya akan menghambat pelepasan melatonin dari

kelenjar Pineal, oleh karena itu sekresi hormon ini lebih banyak pada malam hari

daripada siang hari. Hormon ini disekresi secara teratur sebelum bayi umur 6

bulan .

2.1.5 Gangguan Tidur Pada Anak

Perkembangan gangguan tidur sebagai tiga proses yang terpisah, yaitu

terjadi gangguan saat bayi perlu belajar untuk memulai berangkat tidur sendiri

tanpa kehadiran orangtua, gangguan tidur primer, gangguan tidur sekunder yang

disebabkan karena sakit atau adanya gangguan lain. Faktor budaya memiliki

pengaruh kuat terhadap pola tidur, misalnya mengenai kebiasaan tidur bersama,

kebiasaan memberi susu di malam hari yang berkelanjutan, dan pentingnya tidur

sebagai suatu perilaku sehat. Budaya inilah yang mempengaruhi cara, tempat dan

jadwal tidur bayi. Pola asuh orangtua, pengetahuan tentang perkembangan anak

turut mempengaruhi perkembangan tidur anak.

Kualitas tidur pada anak dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya suara

bising, kepadatan rumah tangga, penggunaan obat-obatan/alkohol, penyakit kronis

seperti asma, dan alergi yang bisa bermanifestasi pada saluran pernafasan maupun

kulit. Interaksi sosial dan karakteristik temperamen individu memegang peran

penting dalam kualitas tidur, begitu pula dengan interaksi anak-orangtua.

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam menentukan anak

mengalami gangguan tidur atau tidak. Gangguan tidur merupakan keadaan kronik,

bukan gangguan sesaat, dan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu, dalam periode

satu bulan. Gangguan tidur ini menyebabkan keluhan kelelahan, ketidakstabilan

emosi, dan lain-lain.

9

Page 10: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Gangguan tidur ada beberapa jenis, ada yang dinamakan disomnia yaitu

kesulitan untuk tidur, mempertahankan tidur di malam hari, dan mengalami rasa

kantuk berlebihan di siang hari. Jadi disomnia terkait dengan kualitas tidur.

Disomnia dapat disebabkan karena sering menunda tidur, adanya rasa takut di

malam hari sehingga sulit untuk memulai tidur, adanya sumbatan jalan nafas, atau

adanya rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Sumbatan jalan nafas biasanya

terjadi pada anak-anak dan remaja, sumbatan tersebut menyebabkan terbangun

karena kekurangan oksigen dan secara tidak langsung akan mempengaruhi

kualitas tidur.

Jenis lain adalah parasomnia, yakni keadaan terbangun malam hari yang

tidak biasa/kejadian tidak normal yang terjadi selama tidur. Parasomnia juga dapat

disebabkan beberapa hal. Yang umumnya terjadi pada anak usia 3-6 tahun dapat

terjadi mimpi buruk karena kecemasan, stress dan kejadian traumatik. Anak akan

memperlihatkan perilaku ketakutan seperti menangis, berteriak, dan waktu tidur

berkurang.

Insomnia adalah kesulitan tidur dan/atau mempertahankan tidur, termasuk

bangun tidur di pagi hari. Hal ini terjadi karena gabungan faktor-faktor yang

mempengaruhi baik faktor psikologis, faktor pencetus seperti keadaan stress berat

dan faktor-faktor lain yang memang sudah lama terjadi seperti kebiasaan tidur

yang buruk, penggunaan kafein, dan kesadaran yang salah tentang tidur.

2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

 Dalam ilmu kesehatan anak istilah pertumbuhan dan perkembangan

menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai oleh jazad manusia dari

konsepsi sampai dewasa. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis

akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu

pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau incih dan dalam kilogram atau

pound. Selain itu dapat pula diukur dalam keseimbangan metabolik, yaitu retensi

kalsium dan nitrogen oleh badan.         

 Pertumbuhan tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan, namun

perkembangan itu sendiri mempunyai pengertian tersendiri. Perkembangan ialah

10

Page 11: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

bertambahnya kemampuan fungsi-fungsi organ tubuh seseorang. Misalnya organ

jantung yang pada masa embrio merupakan sekumpulan sel, kemudian menjadi

organ yang mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Demikian pula

organorgan lainnya, seperti otak, mata, telinga, paru-paru, alat-alat pencernaan

dan lain-lain, dulunya tak lebih dari sekelompok sel yang kemudian

berdiferensiasi dan pada akhirnya membentuk organ yang mempunyai fungsi.

Perkembangan digunakan untuk menunjukkan bertambahnya keterampilan dan

fungsi kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromoskuler,

berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula

kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim

untuk perkembangan.

Tumbuh kembang yang normal pada seorang individu sangat dipengaruhi

oleh interaksi yang kompleks antara pengaruh hormonal, respons jaringan dan

gizi. Tingkat perkembangan yang dicapai seorang anak sangat bergantung kepada

banyak faktor. Faktor penentu kualitas tumbuh kembang anak adalah faktor

genetik yang sangat berhubungan erat dengan faktor lingkungan. Faktor lain yang

juga mempengaruhi tumbuh kembang adalah gizi, sosio-ekonomi, emosi dan lain-

lain. Hal lain lagi yang juga berpengaruh adalah kualitas hubungan antara anak

dan orangtua, pola pengasuhan anak dan perhatian pribadi serta kebutuhan orang

tua.

Akhir-akhir ini beberapa kalangan tertentu lebih menyukai istilah potensi

genetik heredokonstitusional (intrinsik) dan peran lingkungan (ekstrinsik) sebagai

faktor yang berperan dalam tumbuh kembang. Faktor intrinsik yang dimaksud

adalah faktor yang berada dalam tubuh si anak itu sendiri sejak masa konsepsi.

Faktor tersebut antara lain faktor genetik, familial, penyakit yang mengenai janin

atau selama kehamilan dan lain-lain. Yang termasuk dalam faktor lingkungan

(ekstrinsik) yaitu :

1. Lingkungan mikro yaitu ibu atau pengganti ibu yang merupakan lingkungan

pertama dan paling erat.

2. Lingkungan mini yaitu lingkungan yang terdiri dari keluarga dekat anak seperti

ayah, kakak, adik, nenek dan status sosial keluarga.

11

Page 12: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

3. Lingkungan meso yaitu lingkungan di luar rumah seperti sanitasi lingkungan,

polusi, tetangga, teman main, sarana pelayanan kesehatan, sarana pendidikan

formal dan non formal, adat budaya dll.

4. Lingkungan makro termasuk di dalamnya adalah program pemerintah,

organisasi profesi, perguruan tinggi, LSM, kebijakan internasional WHO, Unicef

dll . Keempat lingkungan tersebut terutama lingkungan mikro dan mini, sangat

berpengaruh terhadap perkembangan bayi dan anak. Sementara itu disebutkan

pula bahwa faktor intrinsik dan ekstrinsik saling berinteraksi.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena

pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan

berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan

sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan

moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa

periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar

potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi

diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya,

bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.

Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan

perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi

penyimpangan dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai dalam

menilai perkembangan anak adalah:

1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).

2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).

3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara spontan).

4.Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan

lingkungannya)

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi

menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu:

12

Page 13: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

1. Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”)

Meliputi:

- pangan/gizi

- perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,

penimbangan yang teratur, pengobatan

- pemukiman yang layak

- kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan

- pakaian

- rekreasi, kesegaran jasmani

2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”)

Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan

dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau

psikososial.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (”ASAH”)

Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian,

kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan

mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang

dimilikinya.

2.3 Pengaruh Tidur Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Tidur pagi ternyata lebih banyak komponen REMnya dibandingkan tidur

siang hari. Studi terakhir menunjukkan bahwa tingginya komponen tidur REM,

dengan kadar melatonin yang rendah, sangat membantu proses maturasi otak bayi.

Hal serupa didapat pada orang dewasa bahwa tidur REM penting sekali untuk

restorasi emosional atau spikologis, sedangkan tidur nonREM lebih penting untuk

restorasi fisik. Tingginya kadar hormon pertumbuhan yang diproduksi selama

tidur dalam nonREM sangat berhubungan dengan status kesehatan fisik,

13

Page 14: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

sementara meningkatnya aliran darah ke otak selama tidur REM berperan penting

untuk kesehatan mental, aktivitas otak sehingga memungkinkan otak dapat

tumbuh optimal.

Menurut theory autostimulation tingginya komponen tidur REM pada

bayi, merupakan cara dimana otak menstimulasi sendiri. Dan stimulasi ini sangat

vital bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat. Dukungan teori ini terlihat

pada fetus dan bayi prematur yang mempunyai tidur REM lebih banyak, dan

kurang dapat beradaptasi dengan stimulasi eksternal dibandingkan bayi cukup

bulan. Sehingga aktivitas gelombang listrik otak pada tidur REM berperan sebagai

safeguards susunan saraf pusat, sementara gerakan mata cepat (REM) berfungsi

melindungi kesehatan mata. Pada keadaan tidur dalam nonREM mata dan cairan

mata (vitreous humor) tidak bersirkulasi sehingga aliran darah dan oksigen tidak

terjadi, penglihatan rentan terhadap anoksia karena mata tidak dapat memberikan

darah sendiri.

2.4 Pengaruh Tidur terhadap Kecerdasan Anak

Tidur juga berpengaruh pada proses pembelajaran, intelegensia dan

penampilan di sekolah. Banyak penelitian yang setuju dengan butir-butir diatas

yang dilakukan pada anak dari berbagai umur. Studi di University of Connecticut

memperlihatkan hubungan yang kuat antara lamanya tidur REM dengan lamanya

bayi dalam keadaan ‘quiet alert’. Pada kondisi ini, bayi terlihat cerah, matanya

cerdas, rileks, sangat responsif, meskipun tubuhnya relatif kurang aktif, yang

sering disebut dengan ‘alooker dan a thinker’. Studi perkembangan tidur di

Stanford University menunjukkan bahwa proporsi tidur REM bayi tidak saja

karena proses maturitas otak , tetapi juga karena pengaruh faktor lingkungan

meskipun belum jelas, namun peran orang tua diduga berpengaruh. Bayi yang

irritable mungkin disebabkan karena ketidak seimbangan faktor kimiawi seperti

progesterone atau kortisol. Tingginya konsentrasi kortisol pada bayi ternyata

berhubungan dengan penurunan lamamya tidur nonREM. Jadi ada kaitannya

antara faktor kimiawi, pola tidur dan perilaku pada saat bangun. Studi yang

14

Page 15: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

dilakukan pada bayi umur 2-3 bulan memperlihatkan bahwa makin irritable dan

impersisten bayi tersebut, makin lambat kecepatan belajarnya.

Tidur pagi dan atau siang (naps) ternyata mempunyai pengaruh tersendiri

terhadap proses tumbuh – kembang anak, begitu pula antara tahapan tidur

nonREM dan REM. Penelitian memperlihatkan hubungan yang kuat antara tidur

siang dengan lamanya atensi, lamanya berada dalam keadaan ‘quiet alert’, dan

cepatnya proses pembelajaran.

Studi lain memperlihatkan anak berumur 3 tahun yang tidur siang akan

lebih adaptatif , artinya anak akan mudah menyesuaikan dengan keadaan

lingkungan yang baru. Adaptasi adalah proses yang sangat penting untuk

keberhasilan sekolahnya. Anak yang tidak tidur siang, dan tidak adaptif ternyata

lebih sering mengalami sulit tidur malam. Penelitian tahun 1925,yang dilakukan

terhadap 600 anak dengan IQ > 140 memperlihatkan bahwa anak yang mendapat

penghargaan ternyata tidurnya lebih lama. Hasil yang sama juga diperlihatkan

pada 5500 anak sekolah di Jepang. Temuan ini dikonfirmasi pada tahun 1983 di

pusat tidur Canada, bahwa anak dengan IQ superior mempunyai total tidur lebih

lama kira-kira 30-40 menit setiap malamnya dibandingkan rata-rata anak pada

umur yang sama. Studi lain juga mengatakan bahwa tidur dapat meningkatkan

pergaulan anak dan penampilan di sekolah. Pada orang dewasa efek gangguan

tidur lebih mengarah pada faktor emosi, sedangkan pada bayi dan anak lebih pada

kognitif, pertumbuhan, penampilan motoriknya dan perkembangan otaknya.

2.5 Dampak Kurang Tidur bagi Anak

Bayi dan anak yang tidak dapat tidur dengan baik akan menjadi

overaroused dan menjadi lebih sulit untuk memulai tidur. Berbagai manifestasi

dari bayi atau anak yang kualitas tidurnya tidak adekuat dapat berupa mengantuk

sampai hiperaktif. Mereka cenderung iritabel, inatensi, kurang kooperatif dan sulit

dikontrol. Untuk usia pra-sekolah, terlambat tidur selama 30 menit saja akan

mempengaruhi emosi mereka pada keesokan harinya. Bayi normal umumnya

mempunyai perilaku rewel antara umur 3-14 minggu, hal ini karena immaturitas

sistim susunan saraf pusatnya terlalu dipenuhi oleh berbagai rangsangan. Bayi

15

Page 16: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

yang rewel dan sering terganggu tidur malamnya cenderung kurang mampu

memfokuskan perhatiannya atau berkonsentrasi. Akibatnya mereka mengalami

keterlambatan dalam ketrampilan motoriknya. Bila sulit tidur ini berlanjut, maka

anak akan menjadi kurang motivasi, rasa keingintahuannya hilang, daya tangkap

dan ingat berkurang sehingga proses belajar dan perkembangan mentalnya

terganggu.

Defisit tidur yang berkepanjangan tidak hanya berdampak pada bayi atau

anak itu sendiri seperti perubahan fisik, emosi, spikologis, sosial dan status

kesehatanya, tetapi juga berdampak pada orang tua, keluarga dan bahkan tetangga

Tidur yang tidak berkualitas selain mengganggu pengeluaran hormon

sewaktu tidur, membuat fungsi imun anak menurun, dapat menyebabkan juga

obesitas karena regulasi metaboliknya terganggu. Namun memenuhi kualitas tidur

si kecil memang dibutuhkan usaha lebih lanjut, karena banyak faktor yang

mempengaruhi kualitas tidur pada anak. 

16

Page 17: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

BAB III

PENUTUP

Tidur yang berkualitas bagi bayi dan anak adalah momen pertumbuhan

otak dan tubuh. Setelah seharian mendapatkan stimulasi bersama ibu dan asupan

nutrisi pada malam hari, tubuh bayi mulai mencerna dan berkembang. Sekitar 175

persen perkembangan otak bayi terjadi pada usia 36 bulan pertama. Pada saat ini

dibutuhkan stimulasi optimal dan nutrisi seimbang.

Saat REM atau tidur aktif, aliran darah ke otak meningkat dan terjadi

autostimulasi fungsi otak sehingga pertumbuhan sel-sel otak lebih cepat. Pada

fase ini juga terjadi penataan ulang atau konsolidasi pengalaman yang akan

mendukung perkembangan emosi dan kognitif anak. Sedangkan saat non-REM

atau tidur tenang, terjadi konservasi energi dan perbaikan sel-sel tubuh, serta

pengeluaran hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik. Semakin tua usia

anak, fase tidur tenangnya makin lama.

Adapun untuk tidur siang, sebaiknya disarankan selama 30 menit; karena

berdasarkan penelitian, jika seseorang melakukan tidur siang maka akan

mengurangi risiko penyakit jantung serta emosi lebih terkendali. Mulai umur 3-4

tahun, anak sudah tidak harus tidur siang.

17

Page 18: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

DAFTAR PUSTAKA

Kaplan, Harold I, dkk. 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan

Perilaku Psikiatri Klinis (Dalam: Dr. Widjaja Kusuma). Tangerang:

Binarupa Aksara Publisher.

Staf pengajar IKA.1998.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: Infomedika

Guyton, Arthur C. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran ed.9. Jakarta: EGC

Japardi, I. (2002). Gangguan tidur (online),

(http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdf

diakses tanggal 21 Februari 2010)

Wordpress.2009. Tidur untuk Bayi dan Orang Dewasa (online),

(http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/10/16/kumpulan-

artikel-tentang-tidur-ubtuk-bayi-dan-orang-dewasa/ diakses pada tanggal

25 Februari 2010)

Maharani. 2010. Kebutuhan Tidur untuk Anak (online), (http://dr-anak.com/

diakses pada tanggal 25 Februari 2010)

Bimbel “Yabes”. 2009. Pengaruh Tidur bagi Tumbuh Kembang Bayi (0nline),

(http://yabes-education.blogspot.com/2009/10/pengaruh-tidur-bagi-

tumbuh-kembang-bayi_21.html diakses pada tanggal 25 Februari 2010)

Mother and Baby. 2009. Ingin Anak Cerdas? Ajaklah Bermain (online),

(http://hidupgaya.com/index.php?action=content&id=2009113010452635

diakses pada tanggal 25 Februari 2010)

18

Page 19: Assignment Pengaruh Tidur Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Dr. Nia Kania. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak untuk Mencapai Tumbuh

Kembang yang Optimal (online),

(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/stimulasi_tumbuh

_kembang_anak_optimal.pdf diakses pada tanggal 26 Februari 2010)

Wordpress. 2009. Tidur untuk Bayi dan Orang Dewasa (online),

(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tidur-untuk-bayi-dan-orang-

dewasa/ diakses pada tanggal 25 Februari 2010)

Harahap, Heryudarini. 2004. Masalah Gizi Mikro Utama dan Tumbuh Kembang

Anak di Indonesia (online),

(http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/heryudarini_harahap.pdf

diakses pada tanggal 26 Februari 2010)

Rhyana,Nuna. 2010. Pola Tidur dan Kecerdasan Bayi (online),

(http://riana90.blogspot.com/2010/01/pola-tidur-dan-kecerdasan-bayi.html

diakses pada tanggal 25 Februari 2010)

Jahja, N Erica. 2009. Evaluasi Kualitas Tidur Anak Anda (online),

(http://www.surya.co.id/2009/12/14/evaluasi-kualitas-tidur-anak-anda.html

diakses pada tanggal 25 Februari 2010)

Parents Guide. 2008. Lelapkan Tidurku dengan Sentuhanmu , Bunda (online),

(http://www.parentsguide.co.id/dsp_content.php?

kat=3&pg=atg&&emonth=05&eyear=2008 diakses pada tanggal 25

Februari 2010)

19