assa/amualaikum warahmatullahi...

78
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA lBELUM DIKOREKSll RISALAH RAPAT RAPAT KERJA KOMISI Ill DPR-RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DAN MENTERI AGAMA RI ( BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat Ke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari/Tanggal Waktu Tempat Dengan Ketua Rapat Sekretaris Acara Anggota yang hadir ANGGOTA YANG HADIR : Pimpinan: 2005-2006 I Rapat Kerja Terbuka untuk Umum Rabu, 31Agustus2005 09.00 WIB -11.30 WIB Ruang Rapat Komisi Ill DPR-RI Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama M. Akil Mochtar, SH., MH Juliasih, SH Membahas 4 RUU Pembentukan PT. Agama dan RUU tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Massiah Pidana 1. Anggota Komisi 111 DPR RI: 37 dari 42 Anggota 2. Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama beserta jajarannya. 1. M. Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si (F.KB) F-PG: 3. Aulia Aman Rachman, SH. 4. M. Aziz Syamsuddin 5. Dewi Asmara, SH 1

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

lBELUM DIKOREKSll RISALAH RAPAT

RAPAT KERJA KOMISI Ill DPR-RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DAN MENTERI AGAMA RI

( BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat Ke

Jenis Rapat

Sifat Rapat

Hari/Tanggal

Waktu

Tempat

Deng an

Ketua Rapat

Sekretaris

Acara

Anggota yang hadir

ANGGOTA YANG HADIR :

Pimpinan:

2005-2006

I

Rapat Kerja

Terbuka untuk Umum

Rabu, 31Agustus2005

09.00 WIB -11.30 WIB

Ruang Rapat Komisi Ill DPR-RI

Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama

M. Akil Mochtar, SH., MH

Juliasih, SH

Membahas 4 RUU Pembentukan PT. Agama dan RUU tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Massiah Pidana

1. Anggota Komisi 111 DPR RI: 37 dari 42 Anggota

2. Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama beserta jajarannya.

1. M. Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si (F.KB)

F-PG: 3. Aulia Aman Rachman, SH. 4. M. Aziz Syamsuddin 5. Dewi Asmara, SH

1

Page 2: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

2

6. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa 7. Bambang Sadono, SH., M.Hum 8. Hj, Soedarmani Wiryatmo, SH, M.Hum 9. Ors. Setya Novanto 10. Victor Bungtilu Laiskodat, SH 11. M. ldrus Marham

F-PDIP: 12. Trimedya Panjaitan, SH 13. HRM. Pupung Suharis, SH., MH 14. Panda Nababan 15. Nadrah lzahari, SH 16. Pataniari Siahaan 17. DR. Gayus Lumbun, SH., MH 18. Murdaya Poo

f.ppp: 19. H. Yudo Paripumo, SH 20. H. Djuhad Mahja, SH, Cn

F-PD: 21. H. Dasrul Djabar 22. FX. Soekamo, SH 23. H. Daday Hudaya 24. Benny Kabur Harman, SH, MH 25. Dr. H. Achmad Fauzi, SH

F-PAN: 26. H. Patrialis Akbar, SH 27. Mulfachri Harahap, SH 28. Arbab Paproeka, SH 29. Hj. Azlani Agus, SH,MH

F-KB: 30. Prof. DR. Mohammad Mahfud MD 31. Nursyahbani Katjasungkana, SH. 32. H. Imam Anshori Saleh, SH

F-PKS: 33. Muttammimul Ula, SH 34. Agus Pumomo

F.BPD: 35. H. Nur Syamsi Nurlan

F-PBR: 36. Anhar, SE

F-PDS: 37. S.T. Ors. Jansen Hutasoit, SE, MM.

ANGGOTA YANG IZIN : 1. Andi Mattalatta, SH., M. Hum (F-PG) 2. H. Maiyasyak Johan, SH, MH (F-PPP) 3. Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin (F-PPP)

Page 3: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

4. Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman (F-PAN) 5. Al-Muzammil Yusuf (F-PKS)

TAMU YANG HADIR: 1. Hamid Awaluddin, SH (Menteri Hukum dan HAM) 2. M. Maftuh Basyuni (Menteri Agama) 3. Andi Syamsu ( Ketua Muda MA) 4. Oka Mahendra ( Dirjen Perundang-undangan) 5. Wahiduddin A (DepHuk dan HAM) 6. Wahyu W (DJ Badilag) 7. Azhari (Kasubdir MA) 8. A. Gani (Dirjen DepHuk dan HAM) 9. Deni Tjipto ( Ditjen DepHuk dan HAM) 10. Limar M ( DepHuk dan HAM) 11. Frans M ( Dephuk dan HAM)

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (M. AKIL MOCHTAR, SH., MH.): Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua yang hadir diruangan ini. Yang saya hormati Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya. Yang saya hormati Menteri Agama beserta jajaran selaku wakil pemerintah. Para Pimpinan Komisi dan anggota Komisi Ill yang berbahagia.

3

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunianya kita masih diberikan kekuatan dan kesehatan, sehingga kita masih mampu melaksanakan tugas dan kewajiban kita dengan sehat wal'afiat.

Sesuai dengan peraturan tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 97, perkenankanlah kami membuka Rapat Kerja ini dan saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.00 WIB)

Selanjutnya perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih pada Saudara Menteri Hukum dan HAM, Saudara Menteri Agama beserta seluruh jajaran yang hadir hari ini atas kesediaan memenuhi undangan kami dalam rangka Rapat Kerja untuk pembahasan 4 (empat) Rancangan Undang-Undang Pembentukan Pengadilan Agama dan Perjanjian Timbal Balik Tindak Hukum Pidana. Demikian juga pada bapak, ibu dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Komisi Ill saya mengucapkan terima kasih.

Mengingat Rancangan Undang-Undang yang akan kita bahas ini berasal dari usul Dewan Perwakilan Rakyat dan usul Pemerintah, maka saya selaku Pimpinan rapat menawarkan sekaligus meminta persetujuan rapat ini mengenai acara rapat kerja pada hari ini yaitu yang pertama adalah membicarakan atau membahas 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama dengan Menteri Hukum dan HAM beserta Menteri Agama sebagai berikut. Yang pertama membahas mekanisme dan penetapan jadwal pembahasan kemudian yang kedua adalah pandangan atau pendapat pemerintah terhadap 4 (empat) Rancangan Undang­Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo.

Kemudian yang berikutnya adalah tanggapan pimpinan komisi atas tanggapan pemerintah dan yang keempat adalah pembentukan Panja. ltu yan pertama yang berkenaan dengan 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan

Page 4: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

4

Pengadilan Tinggi Agama. Selanjutnya karena rapat ini ada dua kali maka kita satukan saja apabila sesi pertama telah selesai. Yagn kedua membicarakan atau membahas Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal balik dalam masalah pidana dengan Menteri Hukum dan HAM sebagai berikut. Yang pertama membahas mekanisme dan menetapkan jadwal pembahasan, yang kedua adalah pandangan atau pendapat fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana, yang ketiga adalah tanggapan pemerintah terhadap pendapat fraksi-fraksi.

Saudara Menteri Hukum dan HAM dan ~enteri Agama beserta anggota dewan yang saya muliakan.

Terlebih dahulu kita membahas rancangan atau mekanisme dan jadwal pembahasan 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama yang rancangan sudah ada pada Saudara Menteri dan para anggota Komisi Ill yang terhormat. Jika jadwal acara tadi tidak ada usul perubahan dari para anggota yang terhormat maupun pemerintah maka jika disetujui akan saya ketok. Apakah bisa disetujui usul rancangan jadwal yang pertama soal tentang Pengadilan Tinggi Agama, yagn kedua soal Timbal Balik. Tidak ada usulan lain, apakah bisa kita setujui.

(RAPAT : SETUJU)

Selanjutnya marilah kita masuki acara berikutnya yaitu mendengarkan pendapat pemerintah, dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM atau Menteri Agama saya persilakan. Terhadap 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama.

Saya persilakan pemerintah untuk menyampaikan pandapatnya.

MENTERI HUKUM dan HAM (HAMID AWALUDDIN) : Bapak Pimpinan, Bapak dan lbu Anggota Dewan yang saya muliakan. Menteri Agama Republik Indonesia yang terhormat.

Dengan ini saya bacakan, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat dan hadirin yang kami hormati.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua marilah kita panjatkan puji dan syukur ke

hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena hanya berkat rahmat Nya kita dapat bertemu kembali dalam Rapat Kerja hari ini untuk mulai membahas 4 (empat) Rancangan Undang-Undang yaitu RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.

Pemerintah menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas pengajuan 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut yang disampaikan oleh Ketua DPR RI kepada Presiden RI dengan Surat Nomor RU.02/3727/DPR.Rl/2005 tanggal 13 Juni 2005 untuk dibicarakan dengan pemerintah dalam sidang DPR guna persetujuan bersama.

Page 5: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

5

Pimpinan dan Anggota DPR yang terhormat. Pemandangan umum terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut disampaikan dalam satu ketentuan mengingat materi yang diatur dalam 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut pada prinsipnya mempunyai kesamaan, yaitu mengenai penetapan pembentukan Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama, Daerah Hukum Pengadilan Tinggi Agama, Peralihan Perkaranya dan mulai berlakunya Undang-Undang tersebut.

Setelah mempelajari secara seksama RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang P~mbentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo dapat disampaikan pokok pikiran sebagai berikut.

Pertama penyusunan 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut dimaksudkan sebagai pelaksana Pasal Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yaitu untuk menigkatkan pelayanan hukum dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh keadilan dan demi tercapai penyelesaian dengan keadilan, sederhana, cepat dan biaya ringan. Pembentukan pengadilan tinggi agama yang terdiri dari Pengadilan Tinggi Agam Maluku Utara, Banten, Kepulauan Bangka Belitung dan Gorontalo. Hal ini sejalan dengan pemekaran pembentukan provinsi yang semakin berkembangnya pembangunan diwilayah provinsi tersebut, khususnya dibidang hukum yang memerlukan peningkatan pelayanan hukum dan keadilan melalui pengembangan perangkat peradilan.

Ketiga pembentukan pengadilan tinggi agama yang terdiri Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo telah mendapatkan dukungan dari para Gubernur dan masyarakat dimasing-masing daerah tersebut. Hal ini membuktikan adanya rasa tanggung jawab dan kehendak untuk segera mewujudkan segera terbentuknya pengadilan tinggi agama di 4 (empat) provinsi tersebut.

Keempat berdasarkan program Legislasi Nasional Tahun 2005 dan 2009 bahwa Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo merupakan prioritas terpendek untuk dibahas tahun 2005.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat. Berkaitan dengan materi yang diatur dalam 4 (empat) Rancangan Undang­

Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut secara substansial pada prinsipnya pemerintah dapat menerima dan tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara pemerintah dengan DPR namun 4 (empat) Rancangan Undang­Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut secara tekhnis peraturan perundangan-undangan masih terdapat hal-hal yang memerlukan perhatian dan pertimbangan untuk disempurnakan. Antara lain Pasal 5 dalam masing-masing Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut kata diundangkan disarankan untuk digantikan dengan Frasa 3 April 2006. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu kepada pemerintah mempersiapkan sarana dan prasana serta SOM pengadilan tinggi agama.

Kedua, penyebutan Provinsi Bangka Belitung disarankan untuk disesuaikan dengan yang digunakan dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang pembentukan provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu dengan menambah kata kepulauan sebelum nama Bangka Belitung sehingga menjadi Kepulauan Bangka Belitung. Jumlah pengadilan agama yang ada di wilayah Provinsi Banten disarankan untuk ditambah pengadilan Tiga Raksa sebagaimana ditetapkan dalam keputusan Presiden Nomor 85 tahun 1996, tentang Pembentukan Pengadilan Agama Bitung, Palu, Unaha, Bobonarau, Baukau, Malang Cibinong, Tiga Raksa dan Pandan. Selanjutnya tanggapan pemerintah berupa pendapat dan saran secara rinci terhadap masing-masing

Page 6: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

6

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut disampaikan dalam bentuk daftar inventarisasi masalah.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat. Berdasarkan pertimbangan dan beberapa tanggapan seperti yang disebutkan

diatas pada prinsipnya pemerintah dapat menerima dan siap membahas usulan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. .

Demikian pemandangan umum pemerintah terhadap RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.

Atas perhatian Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat kami ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi usaha kita semua.

Wassa/amua/aikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih Saudara Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Agama selaku

wakil pemerintah. Berikutnya ini sebenarnya adalah sambutan Pimpinan komisi, singkat saja yang pertama terima kasih kepada pemerintah yang telah merespon dan atas kesediaannya melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap 4 (empat) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama ini dengan jadwal waktu yang akan kita sepakati kemudian.

Bapak dan lbu yang saya hormati. Selanjutnya setelah mendengarkan beberapa permasalahan tadi yang

disampaikan oleh pemerintah maka berikutnya adalah untuk mendalami dan mengefektifkan pembahasannya. Pimpinan menawarkan untuk dibentuk Panitia Kerja.

MUTAMMIMUL ULA, SH. (F-PKS): lnterupsi. lni ada dua yang satu cover putih dari Menteri Agama yang tidak perlu

dibacakan.

KETUA RAPAT: Tadi pemerintah menyampaikan satu saja, tadi saya sudah menawarkan kalau

mau dua juga boleh tetapi pemerintah memang selalu satu. Untuk membentuk Panitia Kerja terhadap 4 (empat) Rancangan Undang-Undang

tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama dengan komposisi sebagai berikut, yang pertama Pimpinan Komisi 2 (dua) orang, Fraksi Partai Golongan Karya 5 (lima) orang, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4 (empat) orang, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 2 (dua) orang, Fraksi Partai Demokrat 2 (dua) orang, Fraksi Partai Amanat Nasional 2 (dua) orang, Fraksi Kebangkitan Bangsa 2 (dua) orang, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 2 (dua) orang, Fraksi Bjntang Pelopor Demokrasi 1 (satu) orang, Fraksi Partai Bintang Reformasi 1 (satu) orang, Fraksi Partai Damai Sejahtera 1 (satu) orang, dengan komposisi tersebut berjumlah 24 orang untuk Panjanya. Bisa kita setujui.

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya mengenai nama-nama Anggota Panja kami serahkan kepada masing-masing Fraksi dalam waktu yang singkat untuk disampaikan kepada Sekretariat Komisi Ill, karena tadi saya sudah menawarkan jadwal acara, maka untuk ini kita akan

Page 7: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

7

mengadakan hari Kamis, 8 September 2005. ini tadi memang harus ada penyempurnaan karena tidak ada rapat sesudah ini, karena selanjutnya akan ada rapat kerja dengan Menteri Hukum dan HAM untuk perjanjian timbale balik. Jadi kita akan melakukan pembahasan Panja pada Jum'at tanggal 9 September 2005, kamis malam nanti koordinasinya dengan Dirjen Perundang-undangan tetapi yang jelas saya ingatkan pada hari Kamis tanpa kehadiran menteri, kecuali nanti pada pengambilan keputusan setelah pembahasan.

Dengan demikian agenda pertama saya nyatakan selesai, dan dengan hormat tentunya Bapak Menteri Agama mungkin ingin meninggalkan ruang sidang ini.

PATANIARI SIAHAAN (F-PDIP): Mohon maaf kepada sidang yang terhormat dan kepada pemerintah agar tidak

terjadi kesalahan yang berulang kami pikir tidak ada salahnya mengungkapkan hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam pembentukan perundangan-undangan. Sangat tepat dikatakan pada sambutan pemerintah yaitu mengutip Amandemen 3 UUD, pada Pasal 1 ayat 3 yang mengatakan negara kita adalah negara hukum, kami sangat setuju dan saya sangat sependapat bahwa negara hukum berarti kita menghargai supremasi hukum, equlity for law dan process of law itu sendiri. Dan saya pikir kita sama-sama ketahui bahwa Pasal 22 dikatakan tata cara perundang-undangan diatur menurut undang-undang.

Berutang kali kami menanyakan kepada pihak pemerintah sesuai dengan ketentuan Nomor 10 tahun 2004, Pasal 16 ayat 4, seluruh kegiatan pembentukan Undang-undang dirangkum dalam Prolegnas yang telah kita sepakati bersama dengan pemerintah dan DPR pada tanggal 1 Februari 2005. kami menanyakan kembali sejauh mana kesiapan pemerintah dengan Peraturan Presiden terhadap Prolegnas tersebut. Hal ini kami ingatkan kepada pemerintah dan kita semua agar jangan sampai Undang­undang yang panting seperti ini akan dipersoalkan bahwa ini cacat hukum dan tidak layak karena tidak ada kekuatan dari pemerintah mengenai Peraturan Presiden.

Saya pikir pemerintah juga sangat taat dan tidak akan melanggar ketentuan pembentukan Undang-undang yang merupakan kekuasaan DPR, memang Presiden itu dalam pembahasan bersama. Hal ini kami pikir merupakan bagian pembangunan hukum kedepan, tata cara saling menghargai antara lembaga negara, pengaturan pembentukan hukum menjadi hal yang sangat panting, dan ini pernah saya tanyakan kepada rapat kita yang tiga bulan lalu. Untuk ini kita hanya mengingatkan mohon segera bisa disampaikan dan tidak ada maksud untuk menghambat pertemuan ini tetapi sebagai klarifikasi kita bersama dan masyarakat yang akan segera Peraturan Presidennya dikeluarkan agar penbahasan Undang-undang ini tidak dipersoalkan karena melanggar.

Sekian terima kasih.

PANDA NABABAN (F-PDIP) : Ketua sedikit saja kebetulan Menteri Agamanya akan pergi, jadi ini adalah

kesempatan yang berharga jadi mohon ijin. Berkaitan dengan yang disampaikan Pak Pataniari tadi mengenai negara hukum dan sebagainya, hanya titipan saja untuk Menteri Agama bahwa SKD Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama bukan sumber hukum dan itu tidak menjadi sumber hukum, jadi ini agar jelas visi dan misi pemerintah supremasi hukum.

KETUA RAPAT: Jadi begini Pak Pataniari adalah salah satu pimpinan Sadan Legislatsi DPR jadi

saya kira persoalan itu juga berkaitan dengan soal legislasi di pemerintah maupun di DPR. Tapi karena mungkin sifatnya informatoris saya persilakan kepasa Menteri Hukum dan HAM untuk menjawab apa yang disampaikan Pak Pataniari tadi.

Page 8: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

8

MENTERI HUKUM DAN HAM : Bapak Pimpinan, Anggota Dewan yang terhormat Pak Pataniari, mengenai masalah Perpres itu

Pak, lnsyaAllah besok legaldraft karena hari Jumat hari libur, tentu Presiden tidak ini, jadi kami perkirakan bahwa awal pekan depan itu ditandatangani, draft akhir besok selesai. Memang agak lama Pak Pataniari karena melibatkan pembicaraan teknis semua Kepala Biro Departemen dan f nstansi non Departemen.

Terima kasih Pak.

KETUA RAPAT: Kami persilahkan kepada Menteri Agama untuk meninggalkan ruangan, bukan

mengusir Pak, tadi memang Bapak meminta.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD): Pimpinan sebelum Menteri Agama keluar, saya juga ada sedikit.

KETUA RAPAT: Saya kira begini Pak, karena ini sudah saya persilahkan.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD): Ada yang mengganggu halaman 2 dari makalah yang disampaikan oleh

KETUA RAPAT: Nanti ada wakil dari Pemerintah. Kita lanjutkan nanti ada.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD): Begini Pimpinan sebenamya

KETUA RAPAT: Tapi begini Pak, nanti itu di dalam Panja kita bahas.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD): Enggak ini masalah yang masih RUU yang empat ini yang tadi dibacakan oleh

Menteri Agama karena ini sangat mendasar sekali itu halaman 2 karena tidak dibacakan, saya hanya mengingatkan saja mengenai amandemen ke-3 Undang-Undang Dasar Tahun 1945, istilah saja supaya difengkapkan karena ini sudah baku ya Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, itu saja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

nomenclaturenya seperti itu Pak. Sudah selesai kita lanjutkan jangan lama-lama jam 12.00 WIB itu harus sudah

selesai dan difanjutkan dengan acara kedua

INTERUPSI (H. DJUHAD MAHJA, SH., CN./F-PPP) lnterupsi Saudara Pimpinan, Kalau saya membaca di dalam undangan ini di dalam undangan ini acara kedua

adalah Pukul 14.00 WIB. Tidak tahu ya saya tadi datang terlambat, dan disini ada pemandangan umum fraksi-fraksi, sedangkan untuk Fraksi Partai Persatuan Pembangunan pemandangan umumnya sudah disiapkan, oleh karena itu saya menyarankan kalau toh tidak dilakukan persis seperti ketentuan yang telah dicantumkan di dalam undangan ini, saya mengharapkan supaya bisa ditunda beberapa saat, supaya

Page 9: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

9

semua fraksi termasuk di dalamnya Fraksi Partai Persatuan Pembangunan bisa menyampaikan pemandangan umum dalam sidang ini.

Terima kasih Saudara Pimpinan

KETUA RAPAT: Pak Djuhad Mahja yang terhormat memang Bapak tadi datang telat kita sudah

sepakat bahwa acara ini langsung kita lanjutkan. Soal pandangan fraksi-fraksi, pandangan mini fraksi-fraksi saya kira bisa disampaikan lisan Pak, tertulisnya apa yang sudah anda siapkan nanti disampaikan kepada kita. Jadi ini untuk mempercepat saya kira. Jadi dengan mohon maaf tadi karena suqah kita putuskan bersama Pak, sebelum Bapak datang tadi, jadi mohon maaf karena memang acaranya harus kita lanjutkan. Ya Pak Djuhad ya, nanti sampaikan saja Pak tertulis untuk pembahasan, tapi lisan Bapak boleh sampaikan.

Yang saya hormati Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, serta para Anggota Komisi Ill yang terhormat, selanjutnya kita membahas rancangan mekanisme dan jadwal pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana yang rancangannya sudah ada pada Saudara Menteri dan para Anggota Komisi Ill yang terhormat. Untuk mempersingkat waktu maka jika usul rancangan itu tadi dapat disetujui dan dijadikan bahan acuan dalam pembahasan selanjutnya maka rapat ini saya minta persetujuan dulu kita setujui ya? Segala perubahan nanti kita sesuaikan dengan Panja yang akan berjalan ya?

(RAPAT: SETUJU)

Marilah kita mulai memasuki acara Abolisi berikutnya tadi sudah saya bacakan yang pertama itu, acara kedua adalah pandangan atau pendapat fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana. Nah karena tadi usulan DPR, yang sekarang usulan Pemerintah maka DPR yang menanggapi, melalui fraksi-fraksi tentunya dan secara berurutan dimulai dari Fraksi Partai Golkar.

Saya persilakan Fraksi Partai Golkar untuk Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik, saya persilakan dan selanjutnya nanti siap-siap F.PDIP.

DEWI ASMARA, SH (F-PG) :

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR RI

ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang Terhormat Menteri Hukum dan HAM RI. Yang Terhormat Pimpinan sidang Komisi Ill. Yang terhormat Para anggota Komisi Ill Dewan, Serta hadirin yang berbahagia.

Sebagai rasa syukur, marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan, rahmat dan karunia-Nya, kita semua dalam keadaan sehat walafiat, untuk dapat menghadiri Rapat Kerja Komisi Ill DPR RI

Page 10: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

10

dengan Menteri Hukum dan HAM, dalam rangka membahas Rancangan Undang­Undang tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana.

Pada Rapat Kerja yang Mulia ini, perkenankanlah kami, Fraksi Partai Golkar memberikan Pendapat Fraksi, sebagai berikut.

Pimpinan Sidang dan hadirin yang kami hormati.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi trend global bagi peradaban dunia. Pada decade berjalan, trend global semakin diwarnai oleh kehadiran teknologi informasi dan transportasi, yang m~mpu "mendekatkan" jarak, waktu dan tempat. Globalisasi peradaban menjadi semakin "boarderless", dengan demikian hubungan antar manusia, bahkan antar negara dapat dilakukan seakan berada dalam sebuah spectrum yang semakin "kecil". Dimana Mobilisasi manusia, yang juga menjadi semakin kompleks dan cepat.

Trend demikian juga mempengaruhi dunia hukum, dimana mau tidak mau terjadi asimilisasi dan akulturasi secara global. Disatu sisi hal ini dapat mengunt ungkan bagi perkembangan penegakan hukum, karena jarak dan waktu bukan lagi menjadi hambatan untuk menciptakan kerjasama antar bangsa dalam rangka menbentuk sistem keadilan bagi masyarakat global yang saling berinterkasi. Namun, disisi lain, merupakan condition sine gua none, apabila didunia kejahatan, kemajuan teknologi untuk melakukan kejahatan juga semakin bervariasi dan canggih, dengan menggunakan teknologi yang mutakhir. Kecanggihan kejahatan, seperti "Organized Transnational Crimes" juga menjadi ancaman bagi keadilan, baik bagi bangsa Indonesia maupun bangsa-bangsa lain di dunian.

Dalam pergaulan lingkungan global, merupakan suatu keharusan bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan negara lain, khususnya dalam ikut menciptakan ketertiban dunia dan untuk melindungi bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia, dengan demikian diperlukan perangkat hukum yang dapat mengantisipasi dan melindungi bangsa Indonesia terhadap kegiatan Organized Transnational Crimes. Disamping itu tantangan akan canggihnya kejahatan yang mengancam nilai keadilan nasional dan global, sudah sepatutnya menjadi misi yang diprioritaskan. Karena itu diperlukan kemampuan teknis penegakan hukum nasional, sehingga perangkat hukum negara kita dapat ikut terlibat dalam menciptakan iklim penegakan hukum dunia.

Saudara-saudara yang kami muliakan.

Dalam rangka menjalin kerjasama dalam penanganan tindak pidana transnasional, yang mengakibatkan permasalahan hukum antara negara kita dengan negara-negara lain, diperlukan suatu jalinan kerja sama melalui hubungan yang baik dan saling menghormati berdasarkan hukum di masing-masing negara. Kerjasama antar negara tersebut harus dilakukan dengan kerjasama pemberian bantuan secara timbal balik dalam masalah pidana. Keberadaan sebuah undang-undang yang melandasi hubungan kerjasama dalam penanganan masalah pidana, dirasakan urgensinya untuk memperkuat pemerintah serta perangkat hukum negara dalam meningkatkan dan melakukan kerjasama bantuan timbal balik dalam masalah yang telah ada dan untuk memperluasnya, ke berbagai negara lain sehingga dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam pencarian pelaku tindak pidana, saksi dan berbagai penemuan dan perolehan bukti yang dibutuhkan untuk melakukan proses pengadilan, termasuk di dalamnya untuk menyelesaikan persoalan ekstradisi.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dengan ini Fraksi Partai Golkar menyetujui dan menyambut baik atas Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana yang telah diusulkan Pemerintah, untuk selanjutnya dibahas dengan Komisi Ill DPR RI.

Page 11: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

11

Saudara Menterl Hukum dan HAM, Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan Yang Terhormat, serta Hadlrin Yang Berbahagia.

Demikian pendapat Fraksi Partai Golkar, untuk dapat dijadikan bahan masukan dalam pembahasan selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi langkah perjuangan kita. Amin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 31 Agustus 2005 FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA

KETUA RAPAT: Terima kasih Fraksi Partai Golongan Karya. Berikutnya Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, saya persilahkan.

NADRAH IZAHARI, SH (F-PDIP): Terima kasih Pimpinan.

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

Dibacakan Oleh Anggota Nomor

: Hj. Nadrah lzahari, SH : A-354

Assalamu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagl kita semua

Yang Terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM; Serta Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan Komisi Ill;

MERDEKAlll

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa telah memberikan kepada kita kesehatan, dan perlindungan sehingga kita dapat hadir bersama dalam kesempatan yang strategis ini dalam Sidang Komisi, dengan agenda penyampaian Pembacaan Pemandangan Umum Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana.

Dalam rangka memenuhi agenda reformasi, Fraksi POI Perjuangan menyambut baik dan hangat terhadap segala upaya untuk melakukan pembenahan hukum dalam tataran perundang-undangan. Khususnya, dalam hal pemberian perlindungan hukum bagi Pemerintah RI secara proposional guna menjamin adanya kepastian dan ketertiban hukum baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Saudara Menteri Hukum dan HAM, Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi Ill Yang Terhormat,

Page 12: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

12

Dalam kesempatan ini, kami dari Fraksi POI Perjuangan DPR RI ingin berbagi saran bahwa ada sejumlah pertimbangan sosiologis, politis dan yuridis di dalam RUUini yang patut dicermati, yaitu:

1. Pengertian Massiah Pidana secara redaksional, yang tidak dijelaskan secara komprehensif, seyogyanya pengertian pidana itu harus dibatasi. Apakah Tindak Pidana Umum, Khusus atau juga menyangkut Pelanggaran HAM hingga Pelanggaran HAM berat. Bagaimana dengan mekanisme Tindak Pidana Khusus seperti korupsi?.

2. Mengacu Pasal 2 RUU tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana, tidak jelas disebutkan negara asing mana yang dimaksud dalam RUU tersebut. Hal ini akan berimplikasi praktis pada penegakan hukum di Indonesia, khususnya hukum acara pidana di Indonesia. Dimana sistem hukum di Indonesia adalah tunduk dan patuh pada undang-undang, dan menganut azas reciprocitas atau azas timbal balik yang tidak diskriminatif. Sementara negara a sing yang tertulis dalam RUU tersebut tidak disebutkan negara mana dengan sistem hukum apa. Maka, dalam penerapan RUU kini, kita harus juga memperhatikan hukum acara pidana, baik di Indonesia maupun di negara asing yang memiliki hukum acara yang berbeda dengan Indonesia.

3. Bagaimana jika terjadi masalah hukum yang berakibat hukum kelak dan diluar pertimbangan hukum negara yang disebutkan dalam UU Nomor 1 Tahun 1999 tentang pengesahan Treaty Between the Republic of Indonesia and Australia on Mutual Asisstance in Criminal Matters; Perjanjian antara RI dan RRC mengenai Bantuan Timbal Balik Dana Masafah Pidana yang telah ditanda tangani tanggaf 24 Juli 2000.; Perjanjian mengenai bantuan Timbal Batik antara negara-negara ASEAN yang telah ditandatangani tanggal 29 Juli 2004.

4. Pasal 3 huruf j; yakni kalimat "mencari kekayaan yang dapat dilepaskan atau yang mungkin diperlukan untuk memenuhi sanksi denda yang dikenakan ... " Dalam pemberian sanksi dengan dasar hukum seperti yang tertulis dalam pasal tersebut, membuka celah untuk melakukan tindak pidana baru.

Saudara Menteri Hukum dan HAM, Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi Ill Yang Terhormat,

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Fraksi POI Perjuangan DPR RI dengan ini menyampaikan sikap untuk menerima dengan beberapa pertimbangan untuk diambil keputusannya menjadi undang-undang, karena RUU ini secara substansial masih perlu penyempurnaan untuk menjadi undang-undang. Permasalahan timbal balik dapat diselesaikannya melalui perjanjian bilateral, tanpa harus bersinggungan dengan hukum acara yang ada, baik secara nasional maupun transnasional.

Demikian Pemandangan Umum Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana. Maka, kami menyampaikan terima kasih and penghargaan yang tutus kepada yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM, saudara Pimpinan dan Para Anggota Dewan Komisi Ill, serta para hadirin sekalian.

Wassalamu'alaikum Warahmatu/lahi Wabarakatuh.

MERDEKAlll

Page 13: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

•.. ..~·'· Jakarta, 31Agustus2005

"·, ·-·'ti:~(: ... ~... . . PIMPINAN . " .... . ;-,.,.,, ..... ~, '

r F~t11pA~TAIDEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN \ 0£~A~1P~WAKllA~~~KYAT B_EPUBLIK INDONESIA

"' K~~: Sekretaris,

ttd ttd

Tjahlo Kumolo ..

Jacobus K. Mayong Padang

KETUA RAPAT: Terima kasih lbu Rara.

13

Mengingatkan bagi fraksi-fraksi yang pandangan fraksinya sudah siap supaya diserahkan kepada Pimpinan juga karena itu menjadi dokumen di undang-undang ini.

Berikutnya saya persilahkan dari Fraksi Partai Persatuan Pembanguna.

H. DJUHAD MAHJA, SH., Cn (F-PPP): Assalamu'alaikum Warahmatu/lahi Wabarakaatuh.

Pimpinan dan Menteri Kehakiman berserta staf yang kami,hormati, serta Para peserta sidang Komisi Ill.

Pada dasarnya Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyetujui dan siap untuk melakukan pembahasan terhadap Rancangan Undang-Undang ini dan selanjutnya secara rinci akan kami susulkan secara tertulis.

Sekian.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Djuhad. Berikutnya Fraksi Partai Demokrat.

Dr. H. ACMAD FAUZI, SH (F-PD):

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR RI TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG

BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

Assalamu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera lintuk kita semua.

Yth. Saudara Menteri Hukum dan HAM RI Yth. Saudara Pimpinan Rapat Komisi Ill DPR RI Yth. Saudara Anggota Komisi Ill DPR RI serta Hadirin yang kami hormati.

, . .. ·•

Page 14: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

14

· · .. ·pyli ~ .. syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah · melimpahkan):~hmat dan karunia-Nya kepada kita semua yang hadir dalam Rapat Kerja Komisi Ill DP~ RI dengan Menteri Hukum dan HAM RI, sehingga kita dapat melaksanakan,tugas·dan kewajiban yang diamanatkan kepada kita semua.

lzinkan ·saya Achmad Fauzi, Anggota Nomor A-115 menyampaikan pendapat Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap 'R~ncangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana .

• Pimpinan Sidang <tan Hadirin yang kami hormati, Bersama ini kami sampaikan Pendapat f7raksi Partai Oemokrat DPR RI terhadap

. RUU tentang Bantuatil Timb).1 Balik dalam Masalah Pidana sebagai berikut:

a. Bahwa perkem6angan yang terjadi pada tingkat global dewasa ini, pada satu sisi telah mendorong terjadinya tindak pidana terutama yang bersifat transnasional atau lintas negara, sementara pada sisi yang lain tidak tersedia instrumen hukum sebagai wadah untuk menangani masalah tindak pidana yang bersifat lintas negara yang timbul sebagai efek langsung ataupun tidak langsung dari perkembangan global tersebut;

b. Bahwa akibat kondisi kevakuman hukum atau impasse hukum sebagaimana diutarakan diatas, suatu negara acapkali menjadi tempat perlindungan bagi para pelaku kejahatan di negara kita atau sebaliknya untuk semata-mata membebaskan diri dari tanggung jawab secara hukum di tempat yang bersangkutan melakukan kejahatan atau tindak pidana. Seperti kita ketahui bersama bahwa pada masa lampau banyak sekali pelaku tindak pidana baik yang masih dalam proses penyidikan dan penuntutan maupun yang telah memperoleh putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang dengan mudah melarikan diri atau dilarikan ke negara lain akibat tidak adanya peraturan hukum yang menjadi landasan juridis untuk penanganan tindak pidana yang bersifat transnasional atau lintas negara tersebut.

c. Bahwa penanganan tindak pidana yang bersifat transnasional tidak cukup dilakukan dengan memperbaiki instrumen-instrumen hukum pidana yang berlaku di masing-masing negara tetapi juga yang tidak kalah pentingnya dilakukan dengan cara membangun hubungan baik dan kerjasama dalam bentuk bantuan timbal balik dalam penanganan masalah-masalah yang bersifat transnasional terse but.

Atas dasar hal tersebut di atas, Fraksi Partai Demokrat DPR RI "menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana".

Pimpinan sidang, saudara-saudara Anggota Komisi Ill yang terhormat dan hadirin yang kami muliakan.

Demikian pendapat Fraksi Partai Oemokrat paa Rapat Kerja Komisi Ill dengan Menteri Hukum dan HAM RI ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan ridho-Nya kepada kita semua.

Page 15: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 31 Agustus 2005

PIMPINAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR RI

KETUA SEKRETARIS

ttd ttd

H. SOEKARTONO HADIWARSITO No. A-105

Ors. H. SUTAN BHATOEGANA. MM No. A-85

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Fauzi. Berikutnya Fraksi Partai Amanat Nasional.

Hj. AZLANI AGUS., SH., MH (F-PAN):

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG BANTUAN TIMBAL BALIK MASALAH PIDANA

Dibacakan oleh: Hj. Azlaini Agus, SH., MH No. Anggota: A-140

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saudara Pimpinan dan para anggota Dewan yang kami hormati

15

Saudara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia beserta jajarannya.

Pada kesempatan pertama, kami mengajak hadirin untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Penyayang karena atas taufik, hidayah dan inayah-Nya kita dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai anggota Dewan yang senantiasa membutuhkan curahan pikiran dan nurani.

Saudara Pimpinan dan Para Anggota Dewan Yang Kami Hormati Kebijakan pembangunan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 harus dapat mendukung dan menjamin kepastian, ketertiban dan perlindungan hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran.

Dalam rangka melaksanakan hubungan luar negeri yang dilandasi politik bebas dan aktif harus ditujukan untuk kepentingan nasional dan dikembangkan dengan meningkatkan persahabatan dan kerjasama baik bilateral maupun multilateral untuk mewujudkan tatanan dunia yang adil dan beradab.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang transportasi, komunikasi, dan informasi selain mempunyai dampak positif bagi kehidupan manusia juga dapat membawa dampak negatif yakni timbulnya tindak pidana yang tidak lagi mengenal batas urdiksi suatu negara, sehingga penanggulangan dan pemberantasannya memerlukan kerjasama antar negara.

Page 16: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

16

Disamping itu agar pembangunan hukum nasional memenuhi rasa keadilan masyarakat, diperlukan berbagai upaya dan langkah, di antaranya pertama, pembentukan, perubahan serta penetapan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan aspirasi, kebutuhan dan perkembangan di dalam masyarakat; kedua, pemberdayaan lembaga peradilan dan penegak hukum lainnya; ketiga, peningkatan kemampuan profesional aparat hukum; dan keempat, peningkatan kesadaran hukum dan HAM.

Fraksi PAN menyambut baik upaya yang dilakukan Pemerintah yang telah mengajukan Rancangan Undang-Undang Bantuan Timbal Balik Masalah Pidana. Keberadaan undang-undang ini sangat penti.ng sebagai landasan dalam membuat perjanjian bantuan timbal balik masalah pidana dengan negara lain dan memberikan landasan yuridis bagi penegakan hukum secara tegas, profesional dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankanlah F-PAN menyampaikan beberapa pandangan/pemikiran sebagai berikut:

Pertama, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Rancangan Undang-Undang ini harus mampu mengatasi dampak negatif yang merugikan orang perorangan, masyarakat dan/atau negara, karena seringkali kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri dan/atau kelompoknya, dengan merugikan kepentingan pihak lain termasuk negara. Selain itu, kemajuan teknologi telah disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan transnasional terorganisir, seperti tindak pidana korupsi, terorisme, pencucian uang, narkotika, penyelundupan dan lainnya.

Kedua, RUU ini harus mampu mengantisipasi berbagai tindakan dan upaya yang bermaksud meloloskan diri dari tuntutan hukum atas tindak pidana yang telah dilakukan. Selama ini, kita menyaksikan begitu mudahnya para koruptor meloloskan diri dari jeratan hukum dan kemudian beralih menjadi warga negara lain. Hal ini sangat melukai rasa keadilan masyarakat. Akibatnya, hukum dirasakan belum memberikan rasa keadilan, kesetaraan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia khususnya terhadap masyarakat kecil dan tidak mampu. Penegakan hukum dan kepastian hukum masih melihat status sosial seseorang, demikian pula pelaksanaan putusan pengadilan yang seringkali terkesan memihak pada pihak yang kuat.

Ketiga, RUU ini harus memberi perlindungan terhadap kerahasiaan dan pembatasan penggunaan alat-alat bukti dan barang bukti serta informasi. Dalam pelaksanaan perjanjian, permintaan bantuan harus dijamin kerahasiaannya dan persetujuan untuk memberikan kesaksian harus mendapat jaminan perlindungan keselamatan yang berupa jaminan untuk tidak ditahan, dituntut atau dipidana di Negara Peminta, atas tindak pidana yang terjadi sebelum saksi atau ahli itu meninggalkan Negara Diminta, apabila saksi atau ahli tersebut diminta dihadirkan di Negara Peminta, kecuali saksi atau ahli tersebut melakukan tindak pidana pada waktu memberikan kesaksian berupa sumpah palsu, pernyataan palsu atau penghinaan peradilan (contempt of court).

Keempat, RUU ini harus mengatur hak negara-negara yang menjadi para pihak, terutama Negara Diminta untuk menolak permintaan bantuan dan Hak Negara Diminta untuk memberikan bantuan. Hak negara untuk menolak yang bersifat mutlak dilandaskan kepada prinsip-prinsip umum hukum internasional yang dalam suatu perjanjian internasional yang berkaitan dengan proses peradilan pidana antara lain yang berkaitan dengan penuntutan atau pemidanaan tindak pidana yang berlatar belakang politik, tindak pidana militer dan penuntutan yang telah kadaluarsa sedangkan Hak Negara Diminta untuk menolak permintaan bantuan yang bersifat tidak mutlak berlandaskan prinsip resiprositas. Prinsip ini terutama sangat menentukan dalam menghadapi tindak pidana yang disebut tindak pidana yang dilakukan di luar wilayah Negara Peminta (extraterritorial crime) dan tidak diatur menurut hukum Negara Diminta atau terhadap tindak pidana yang diancam pidana mati.

Page 17: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

17

Kelima, untuk meningkatkan efiktifitas kerjasama dalam penanggulangan tindak pidana, terutama yang bersifat transnasional, maka pelaksanaan prinsip-prinsip umum hukum internasional yang menitikberatkan pada asas penghormatan kedaulatan hukum dan kedaulatan negara harus mengacu pada asas tindak pidana ganda (double criminality).

Saudara Pimpinan dan Para Anggota Dewan Yang Kami Hormati Saudara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

beserta jajarannya.

Demikian pandangan kami, dengan mengucapkan Blsmillahlrrahmanirrahilm Fraksi Partai Amanat Nasional menyetujui Rancangan Undang-Undang tersebut untuk dibahas pada tahap selanjutnya.

Wabillahi taufik walhidayah. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 31 Agustus 2005

PIMPINAN FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Wakil Ketua, Wakil Sekretaris,

ttd ttd

Hj. Azlaini Agus, SH., MH Arbab Paproeka, SH

KETUA RAPAT: Berikutnya Fraksi Kebangkitan Bangsa, saya persilahkan.

H. IMAM ANSHORI SALEH, SH (F-KB):

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG

BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

Disampaikan Oleh: H. Imam Anshori Saleh, SH Nomor Anggota: A-223

Assalamu'alaikum Warahmatullahl Wabarakaatuh.

Yang Terhormat Saudara Pimpinan Rapat, Yang Terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM RI Anggota Dewan yang berbahagia

Dalam sambutan yang disampaikan ketika membacakan Keppres Nomor 1 Tahun 2005 dan melantik Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pada tanggal 02 Mei 2005, Presiden SBY mengintruksikan kepada Tim Task Tipikor untuk segera melakukan langkah-langkah hukum atas 16 BUMN, 4 departemen dan 3 pihak swasta yang terindikasi kuat melakukan tindak pidana korupsi serta melakukan langkah-

Page 18: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

18

langkah hukum terhadap 13 koruptor (6 berstatus terpidana dan 7 tersangka) yang melarikan diri ke luar negeri.

Sebelumnya, atas perintah Wakil Presiden Yusuf Kalla, di awal bulan Desember 2004, sebenarnya Menkopolhukam telah menerbitkan surat keputusan membentuk Tim antar departemen, yakni Kejaksaan Agung, Mabes Polri dan Dirjen lmigrasi yang bertugas menangkap koruptor kelas kakap yang kabur dan menghindari eksekusi.

Dari beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah diatas, sebenarnya telah ada niatan yang sangat kuat untuk rnelakukan pemberantasan korupsi di Indonesia, khususnya menangkap para koruptor yang selama ini sangat sulit di sentuh oleh hukum. Namun, pertanyaannya, mengapa hingga kini masih sangat sedikit yang bisa ditangap dan diadili, serta di eksekusi?

Pimpinan Rapat dan Hadirin yang berbahagia: Dalam pandangan kami, salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya

menangkap dan mengadili para koruptor kelas kakap ini, terutama yang lari ke luar negeri, disebabkan oleh masih kurangnya perangkat hukum yang ada, terutama yang dapat dijadikan dasar bagi aparat penegak hukum Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan negara lain, tempat para koruptor bersembunyi.

Oleh karena itu, RUU tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana ini, menurut Fraksi kami dapat menjadi pintu masuk untuk kerjasama tersebut, disamping juga dapat mengisi kekosongan hukum yang ada.

Pimpinan Rapat dan Saudara Menteri yang kami hormati. Namun, perlu diingat selengkap apapun peraturan perundang-undangan yang

ada untuk menjerat para pelaku tindak pidana korupsi, jika tidak diiringi pembenahan aparatur hukum yang ada, semuanya itu tentunya akan sia-sia belaka. Karena jika mau jujur, larinya para koruptor ke luar negeri lebih disebabkan oleh aparatur hukum yang memberikan surat izin berobat keluar negeri dan/atau karena lamanya salinan putusan dari Mahkamah Agung ke Kejaksaan Agung.

Akhirnya, Fraksi kami sepakat untuk menyetujui dan membahas lebih lanjut RUU ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi apa yang menjadi keputusan bersama ini. Amien.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 31 Agustus 2005 Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI

ttd

Imam Anshori Saleh Poksi Komisi Ill

KETUA RAPAT: Terima kasih Fraksi Kebangkitan Bangsa. Berikutnya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera MUTTAMMIMUL ULA, SH (F-KS):

Page 19: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

PANDANGAN FRAKSI KEADILAN SEJAHTERA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG\

TENT ANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Yang kaml hormatl Plmplnan dan rekan-rekap Anggota Komisl Ill beserta Pak Menterl beserta jajarannya.

19

Beberapa hal yang ingin kami sampaikan bahwa demokrasi yang kita idam-idamkan adalah demokrasi substansial yang dibangun melalui proses demokratisasi yang prosedural. Proses penegakan hukum, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, kemandirian dan kesejajaran dalam hubungan luar negeri adalah pilar-pilar kehidupan berdemokrasi yang harus kita kembang suburkan. Dalam untuk upaya kita melakukan penegak hukum dimana kejahatan sudah semakin canggih dan bersifat transnasional, kita membutuhkan kerja sama dengan negara lain. pengejaran para pelaku serta dana-dana hasil tindak kejahatan seperti korupsi, money laundring, penggelapan bank yang dilarikan ke luar negeri harus kita tingkatkan dan ini membutuhkan kerjasama dengan negara lain terutama negara-negara yang sering dijadikan tempat pelarian. Mereka para pelaku kejahatan itu telah merampas uang negara dalam jumlah yang sangat banyak. Sehingga apabila Pemerintah bisa dan harus bisa mengagendakan proyek ini, maka uang negara dikembalikan untuk mewujudkan fiscal sustainability kita untuk meletakkan landasan hukum yang kuat guna mengatur mengenai bantuan timbal balik dalam masalah pidana ini, kita sangat membutuhkan payung undang-undang sebagai pedoman Pemerintah Republik Indonesia dalam meminta dan/atau memberikan bantuan timbal balik dalam masalah pidana dan membuat perjanjian dengan negara asing.

Disamping itu adanya Undang-Undang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana juga menjadi persyaratan negara yang telah keluar dari daftar hitam negara pencuciuang.

Pimpinan Komisi Ill dan anggota serta Para Menteri beserta jajarannya dengan mengucapkan bismillah, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyetujui RUU Bantuan Timbal Balik untuk dibahas sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal-hal lain nanti akan kami sampaikan dalam pembahasan berikutnya dalam DIM, karena Undang­undang ini sangat dinantikan maka kami berharap Undang-undang in bisa segera dibahas dengan seksama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD): Bismillahirrahmanirrahim. Pemandangan umum Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi terhadap Rancangan

Undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Disampaikan oleh h. Nur syamsi Nurlan, SH - anggota No. A-03

Assa/amualaikum Wr. Wb. Pimpinan Sidang dan Anggota Komisi Ill yang kami hormati. Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Agama RI yang terhormat.

Dengan mengharapkan taufik dan hidayah Allah SWT, izinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan Sidang yang telah memberikan

Page 20: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

20

kesempatan kepada kami dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi di forum rapat Komisi Ill ini untuk menyampaikan pemandangan umum atas RUU yang diusulkan oleh Pemerintah tentang Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana.

Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi memandang bahwa memang sudah saatnya kita memiliki undang-undang yang mengatur tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana, mengingat Pemerintah Republik Indonesia telah membuat perjanjian dengan negara-negara lain mengenai bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Bahkan saat ini Indonesia telah memiliki sebuah Undang-Undang tentang Pengesahan Perjanjian Timbal Balik Dalam Masalah Pidana, yaitu Undang-Undang No. 1 Tahun 1999 tentang pengesahan Treaty between The. Republic of Indonesia and Australia on Mutual Assistance in Criminal Matters (Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana).

Disamping itu masih terdapat dua buah Perjanjian Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana yang belum disahkan dengan undang-undang, yaitu : Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat China mengenai Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana (Treaty Between the Republic of Indonesia and the People's Republic of China on Mutual Legal in Criminal Matters yang telah ditandatangani tanggal 24 Juli 2000 dan Perjanjian mengenai Bantuan Timbal Balik antara Negara-Negara ASEAN (Treaty on Mutual Legal Assistance Between ASEAN COUNTRIES), yang ditandatangani tanggal 29 November 2004.

Maka dari itu Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana sangat diperlukan untuk meletakkan dasar hukum yang kuat mengenai bantuan tumbal balik dalam masalah pidana, sebagai pedoman bagi pemerintah dalam meminta dan/atau memberikan bantuan timbal balik dalam masalah pidana dan membuat perjanjian dengan negara lain. Di samping itu Undang-Undang Bantuan Timbal Balik Dalam masalah Pidana ini merupakan realisasi persyaratan negara yang telah keluar dari daftar hitam negara pencuci uang, oleh karena Indonesia masih dalam pengawasan secara ketat FATF (Financial Action Task Force on Money Loundring).

Bahwa, berdasarkan uraian tersebut di atas, FBPD dapat menerima RUU Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana ini, dan siap untuk melakukan pembahasan pada tahap berikutnya.

Demikianlah pemandangan umum Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi rencana kita yang mulia ini. Atas kerja sama yang baik dengan semua fihak, kami ucapkan terima kasih.

Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassa/amualaikum Wr. Wb.

Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi Poksi Komisi Ill H. Nur Syamsi Nurlan, SH.

ANHAR, SE. (F-PBR) : Assa/amualaikum Wr. Wb. Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karenanya juga Menteri Hukum dan HAM

dalam hal ini mewakili pemerintah telah berhasil melahirkan Rancangan Undang­Undang yang nantinya akan dibahas oleh kita bersama, dan sebagai mukadimah dari Partai Bintang Reformasi belum memberikan pendapat secara tertulis namun secara lisan patut kita hargai dan Alhamdulillah sekali lagi ini menjadi prestasi bagi kita semua. Harapan kami adalah dalam pembahasan ini tidak terlalu lama, kemudian karena rakyat sudah menunggu lahirnya sebuah Undang-undang yang menyangkut masalah yang berl<aitan dengan agama dan peradilan.

Untuk itu kami jelaskan bahwa Partai Bintang Reformasi secara tertulis akan memberikan usulan, tetapi secara lisan juga kita ikut dalam pembahasan di Tim Pansus

Page 21: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

21

dan semoga apa yang kita lahirkan karya ini menjadi sebuah karya anak bangsa yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Terima kasih. Assalamua/aikum Wr. Wb.

St. Ors. JANSEN HUTASOIT, SE., MM. (F-PDS): Pimpinan yang terhormat dan rekan-rekan Anggota DPR yang saya hormati. Bapak Menteri Hukum dan HAM beserta jajaran yang kami hormati. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kitcl semua. Shallom

Dalam hal ini saya dari Fraksi Partai Damai Sejahtera mengungkapkan bahwa partai kami selalu berusaha agar damai dan sejahtera. Untuk itu hukum harus ditegakkan karena hukum dipakai agar bisa hubungan satu dengan lainnya baik, tentram dan sejahtera.

Dalam hak ini mohon maaf secara tertulis belum dapat kami sampaikan, namun pandangan kami yang pertama adalah kami setuju untuk membahas Undang-undang ini di Komisi Ill. Kemudian kami juga meminta k49pada pemerintah kiranya didalam keterangan pemerintah mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana ini kiranya pandangannya diperluas, karena misalnya disini hubungan antara Indonesia dengan dunia luar den!~an negara lain harusnya dilihat juga apakah sudah semua negara ini mempunyai hubungan timbal balik dengan Indonesia. Dan bagaimana masalah kalau belum ada hubungan timbal batik dengan Indonesia.

Kemudian juga lembaga internasional yang bertindak dalam tindakan hukum pidana, disini saya lihat hanya ICPO yang dicantumkan tetapi bagaimana dengan Mahkamah lnternasional, artinya institusi yang menindak mengenai pidana yang dianggap diluar negeri termasuk pidana misalnya penjahat perang dan lembaga dari PBB, dan ini yang kami kira supaya disini dapat didalami.

T olong ini teknis tetapi biar bagaimanapun supaya pemerintah jug a menyiapkan bagaimana hubungan internasional yang menycmgkut pidana menurut kita tetapi mungkin ditempat lain pidana tetapi juga rumusan lc1in. nah ini yang kira-kira pemerintah yang mempunyai pengalaman karena kami di DPR ini tidak mempunyai pengalaman mengenai hubungan intermasional.

Jadi itulah pendapat kami semoga ini bisa cepat kita selesaikan, kemungkinan kami dari Fraksi Partai Damai Sejahtera bahwa tindak pertama belum tentu bisa secara sempurna, masih bisa nanti diperbaiki. Oleh karena itulah dalam pembukaan ini kiranya dilengkapi, misalnya contoh nanti untuk yang sudah Undang-undang ekstradisi dengan Singapura, mungkin konsepnya sudah ada. Jadi karena dalam kesempatan ini Bapak Menteri kami ingatkan bahwa pernah dikatakan pada tahun 2005 perjanjian ekstradisi dengan Singapura sudah harus ditandatangani, namun ini tinggal 4 bulan lagi Pak Menteri. Mudah-mudahan secepatnya bisa ditandatangani. Supaya kami lihat bisa dengan konsep perundangan timbal balik ini.

Demikian kami ucapkan. Damai di Aceh, damai negeriku, sejahtera bangsaku, jaya Indonesia, Tuhan

memberkati. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Setuju untuk pembahasan. Fraksinya setuju untuk dibahas. Begini Pak, biasanya diakhir pandangan fraksi itu selalu ditutup dengan bahwa

Fraksi Damai Sejahtera setuju untuk melakukan pembahasan lebih lanjut, itu panting karena itu catatan.

Karena begini, PDS kan tertulisnya belum ada dan itu akan menjadi catatan sidang. Baik terima kasih kepada juru bicara fraksi-fraksi yang sudah menyampaikan

Page 22: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

22

pendapat atau pandangannya terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana.

Selanjutnya adalah tanggapan pemerintah terhadap Rancangan Undang­Undang ini terhadap pendapat fraksi-fraksi.

Kami persilakan.

MENTERI HUKUM DAN HAM : Bapak Pimpinan. Bapak dan ibu anggota Komisi Ill yang terhormat. . Menyaksikan dinamika diskusi yang dis~jikan oleh para fraksi yang terhormat,

maka pemerintah berkesimpulan bahwa antara dewan dengan pemerintah memiliki opini yang sama dalam melihat substansi persoalan ini yaitu motif kita untuk mempercepat pembahasan ini, kedua semua sepakat bahwa dengan perkembangan teknologi informasi dan transportasi menjadi daya dorong yang sangat cepat terhadap perkembangan Transnational Crimes. Oleh karena itu pemerintah sangat menyambut dengan antusias dan berterima kasih serta apresiasi yang sangat dalam atas sikap dan pandangan para fraksi untuk membahas dan mempercepat diskusi tentang draft Rancangan Undang-Undang ini.

Posisi dan pandangan pemerintah lebih detail akan disajikan pada saat pembahasan substansi draft Rancangan Undang-Undang ini. Demikian penyampaian posisi pemerintah dalam menyikapi pandangan para fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang ini.

Terima kasih Bapak Pimpinan serta bapak dan ibu anggota dewan.

KETUA RAPAT: Terima kasih kepada Saudara Menteri Hukum dan HAM yang telah

menyampaikan tanggapannya, setelah kita mendengarkan pandangan fraksi dan juga tanggapan pemerintah. semangat untuk pembahasan Rancangan Undang-Undang ini tentu sudah sangat mendalam, oleh karenanya kita harapkan nantinya dalam pembahasan selanjutnya ada kerjasama yang baik sehingga pembahasan dapat berjalan dengan lancer sehingga selesainya pembahasan Rancangan Undang-Undang yang kita maksudkan ini.

Sebelum saya menutup rapat kerja ini, yang pertama saya ingin mengingatkan terhadap jadwal acara yang sudah kita sepakati tadi. Pada tanggal 1 sampai dengan 7 paling telat kesempatan fraksi untuk menyusun DIM (Daftar lnventarisasi Masalah)yang segera nanti akan segera dikompilasi oleh secretariat.

Kemudian Kamis tanggal 8 kita akan rapat kerja lagi untuk pembahasan pertama kali tentang Bantuan Timbal Balik ini, artinya secara keseluruhan setelah itu baru kita bentuk Panja karena ini usulan dari pemerintah jadi tentu akan dibahas secara umum terhadap DIM yang ada. Biasanya pengalaman kita kalau bisa kita ketok dan kalau tidak bisa kita bawa ke Panja. Sisa dari rapat kerja itulah yang akan kita bahas di Panja, jadi kita memerlukan satu kali rapat kerja lagi yaitu pembahasn tentang Bantuan Timbal Batik dengan menteri.

Selanjutnya kita alokasikan waktu pembentukan Panja itu pada hari Kamis, tanggal 9, 16, 17 tetapi yang jelas bahwa pembahasan itu akan kita lakukan pada tanggal 15, 16, 17,kemungkinan undangan menyusul pada siang hari, karena pada hari yang bersamaan, misalnya pada hari Kamis ini kita akan ada Raker dengan Menteri Hukum dan HAM yaitu Raker pengawasan. Siangnya akan kita lanjutkan rapat Panja tetapi pada tanggal 8 Raker untuk pembahasan Undang-undang secara umum.

Jadi beberapa materi DIM yang kita sepakati nanti kita setujui, dan misalnya tidak ada hambatan akan diketok menjadi keputusan rapat kerja itu. Sisanya akan kita serahkan ke Panja dilanjutkan. Kemudian kita alokasikan waktu pada tanggal 21 adalah raker terakhir untuk pengambilan keputusan. Ada yang akan disampaikan.

Page 23: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

23

MUTAMMIMUL ULA, SH. (F-PKS): Saya juga prinsipnya setuju dengan jadwal itu walaupun bisa fleksibel. Tadi

kami kemukakan bahwa pembahasan ini walaupun dalam tempo sesingkat-singkatnya, terus terang kami juga belum sangat mendalami hal ini. Apakah tidak sebaiknya sebelum fraksi menyusun DIM kita mendapatkan masukan dari pihak-pihak atau narasumber yang bisa memberikan pandangan yang tidak sama dengan pemerintah. karena ini bahannya agak panjang dan juga masalah substansinya menurut kami belum familier.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Sebenarnya ini disampaikan sudah cukup lama namun demikian kalaupun masih

diperlukan lagi saya kira itu tidak mungkin kita selesaikan pada masa persidangan ini, karena masa sidang ini sangat pendek dan mendengar pendapat para ahli sebelum menyusun DIM dan tentunya pendapat ahli itu tidak mengikat dan hanya sebagai masukan saja. Oleh sebab itu mekanismenya bisa juga fraksi yang mengundang ahlinya. Tetapi kalau ini dikehendaki tentu jadwalnya dapat kita rubah lagi.

H. TAUFIKURRACHMAN SALEH, SH., M.Si. (WK. KETUA/F-KB): Karena untuk merespon usulan Pak Tamim itu ada solusi dan dan tidak perlu

mendapatkan masukan dengan cara yang formal, tetapi juga secara informal, misalnya Pak Tamim dengan beberapa teman untuk langsung mencari narasumber itu, kita sepakati komisi ini mengirim beberapa orang yang kita beri mandat untuk mendapatkan masukan sehingga nanti langsung diserahkan kepada anggota komisi.

Demikian mungkin dapat disetujui. Terima kasih.

ARBAB PAPROEKA, SH. (F-PAN): Terima kasih. Membaca Rancangan Undang-Undang tentang Bantuan Timbal Balik dalam

masalah pidana ini kami minta kesepakatan dengan apa yang telah disampaikan oleh pandangan Fraksi PAN, kami melihat dari sisi semangat Rancangan Undang-Undang ini yang menurut kami perlu ada pengkajian lebih mendalam jangan sampai setelah Undang-undang diundangkan, apa yang menjadi keinginan kita bersama itu tidak terlaksana karena mungkin hal-hal yang berkaitan dengan substansi Undang-undang ini perlu diadakan tidak menjadi materi yang mengikat.

Oleh karenanya menurut kami sebelum pembicaraan lebih lanjut apakah internal komisi perlu mendapatkan masukan dari ahli hukum internasional berkenaan dengan hal-hal yang menjadi materi ini , bagaimana teknisnya nanti tetapi menurut kami ini merupakan sesuatu yang penting. Karena kendala selama ini adalah bagaimana menghadirkan pelaku kejahatan bukan saja hanya bagaimana menghadirkan uangnya yang telah dikorup tetapi juga orangnya, kami tidak melihat substansi yang cukup mengikat didalam Rancangan Undang-Undang ini.

Demikian pimpinan.

KETUA RAPAT : Jadi begini, kalau misalnya ini ada keputusan bahwa kita harus mendapatkan

masukan lebih dahulu maka jadwal pembahasan tidak bisa kita tentukan sekarang, tentu kesempatan pertama kita akan menyusun jadwal untuk melihat waktu dan tugas-tugas yang dihadapi komisi nanti. Karena setelah kita memutuskan berapa pihak yang akan didengar keterangannya dalam rapat komisi Ill maka Rancangan Undang-Undang ini harus kita sampaikan terlebih dahulu kepada ahli yang akan kita sampaikan, jangan memberikan waktu yang cukup nanti pada tanggal berapa akan kita undang disini.

Saya persilakan untuk mempermudah apakah kalau misalnya fraksi sepakat dan setuju semuanya, tetapi ini kita setelah rapat kerja ini saya tunda nanti setelah

Page 24: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

24

undangan rapat kerja tentunya menyusul kepada menteri. Artinya kita tidak bisa menentukan waktunya pada hari Kamis karena apakaah minggu in sampai minggu pertama bulan September itu adalah kesempatan Komisi Ill untuk melakukan public hearing terhadap Rancangan Undang-Undang setelah itu akan ada pemberitahuan lebih lanjut kapan kita akan Raker. Setelah public hearing tentu diberikan waktu juga sambil diberikan kesempatan kepada fraksi untuk menyusun DIM, setelah semua masuk dikompilasi nanti baru kita rapat kerja. Jadi saya minta dulu fraksi-fraksi.

Ors. AGUN GUNANDJAR SUDARSA (F-PG): Saya pikir sebelum ke fraksi, atas nama fraksi saya hanya sebagai anggota saja

Pak Ketua. Kami mengusulkan setelah melihat jadwal rapat kerja dengan Menteri Hukum dan HAM menyangkut Rancangan Undang-Undang Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana dilaksanakan pada tanggal 8 September, sekarakan waktu yang tepat untuk mendengarkan masukan dari para pakar dan saya pikir tidak hanya pakar kita bisa menetukan pihak lain yang memiliki kompetensi dalam menentukan hubungan Bantuan Timbal Balik. Saya pikir ini penting, Undang-undang Nomor 10 juga menegaskan masalah partisipasi masyarakat tentang pembentukan per Undang­undang.

Jadi saya pikir suara aspirasi ini sudah dapat ditanggapi oleh pimpinan, jadi kita setujui saja jadwal ini tidak perlu kita ubah karena menentukan jadwal Pak Menteri untuk hadir kalau lagi bikin ancang-ancang malah jadi mundur tidak karuan. Kita sepakati tanggal 8 untuk Raker tetapi sebelum tanggal 8kita gunakan kesempatan untuk mengadakan rapat dengar pendapat umum disamping memberikan kesempatan kepada fraksi untuk menyusun DIM.

Demikian pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT: Hari ini sudah tanggal 31 besok tanggal Peraturan Perundang-undangan kita

Raker dengan Jaksa Agung, tanggal 2 sampai dengan 4 libur, dan tanggal 5 raker dengan Kapolri, tanggal 6 dan 7 kita Paripuma laporan Kunjurigan Kerja komisi-komisi. Jadi memang kalau waktu terus terang saja tidak ada waktu, jangan malamlah, jadi tidak mungkin pada siang hari Raker kemudian rapat malam sangat tidak mungkin.

Ors. AGUN GUNANDJAR SUDARSA (F-PG): lnterupsi sebentar. Kalau malam itu dikatakan tidak mungkin saya meyakini tidak. Karena kami di

Pansus RPJPN itu setiap jam 19.00 kami mulai, dan tadi malam kami mengadakan rapat dengar pendapat tiga-tiganya hadir Pak Ismail Suny, Pak Harun Al-Rasyid dan Pak Harisan Silalahi dan anggota yang hadir hampir 80%.

Terima kasih.

MUTAMMIMUL ULA, SH. (F-PKS): Tambahan pimpinan. Saya kira masukan itu wajib dan soal waktu saya kira juga namanya Pak Akil itu

cerdas mengurus itu. Apakah jam 4 sore setelah kita Paripurna atau malam, karena kebetulan fraksi kita masing-masing perlu mendengar itu, apakah dua kali atau tiga jam 3 orang.

KETUA RAPAT: Jadi begini, saya menyesuaikan waktu, siang itu tidak mungkin mengingat

ketatnya jadwal kita, yang hanya mungkin itu hanya malam hari. Yang kedua terhadap pihak yang akan kita mintakan pendapatnya disini, Rancangan Undang-Undangnya harus disampaikan tentu akan dipelajari terlebih dahulu, sehingga setelah itu baru dia berikan pendapat. Oleh sebab itu tadi kalau misalnya public hearing itu berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang urutan per Undang-undang,

Page 25: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

25

memang menjadi kewajiban kita untuk mendengar masukan dari masyarakat, maka itu kita lakukan.

Oleh sebab itu saya katakan saya hanya minta saja kalau misalnya kita mengundang para ahli tentu kita akan bisa mendengarkan tiga atau empat sekaligus disini. tetapi saya harapkan juga kepada teman-teman untuk hadir dengan tepat waktu karena kita mengudang orang dan selesainya tepat waktu, artinya jangan pulang duluan. Apalagi malam hari, jadi kalau kita setujui untuk mengundang pihak-pihak yang berkompeten kita anggap nanti kita putuskan bersama nanti selesai rapat ini, yang kedua kita lakukan rapatnya pada malam hari.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD) ': Saya sependapat kita adakan public hearing dengan ahlinya, Cuma ada satu

yang ingin saya tanyakan kepada pihak pemerintah yaitu dalam Prolegnas ketika rapat di Baleg dengan pihak pemerintah itu stiap Rancangan Undang-Undang yang diajukan diharuskan ada naskah akademik. Kalau seandainya ada naskah akademik dari pihak pemerintah juga akan membantu kita.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Memang naskah akademik ketentuannya harus ada. Dilampirannya ini ada kan.

Tetapi kita akan mendengarkan lebih dahulu dan itu menjadi keputusan kita bahwa kita akan melakukan dengar pendapat dengan para pakar atau pihak yang berkepentingan dengan ini. ltu pertama bisa disetujui, kedua rapat yang akan kita lakukan adalah malam hari, yang ketiga mengenai jadwal apakah tetap akan kita agendakan pada tanggal 8 merupakan raker kita atau waktunya bergeser. Kalau memang waktunya bergeser tentu harus ada konfirmasi selanjutnya dengan pemerintah.

Yang ketiga itu saya mintakan pendapat apakah cukup nanti mulai dari sekarang sampai dengan tanggal 8 itu. Kalau cukup nanti serahkan kepada kita nanti minta pendapat siapa yang akan kita undang segera kita akan kirim bahannya untuk kita undang dalam komisi Ill.

Jadi tidak menggeser tanggal 8, mungkin ada pendapat saya persilakan.

MENTERI HUKUM DAN HAM : Kami tidak ada permasalahan dalam jadwal ini.

KETUA RAPAT: Sampai kalau ada pemberitahuan selanjutnya untuk dibatalkan maksudnya, jadi

sebelum ada pemberitaan pembatalan maka jadwal ini tanggal 8 masih tetap mengikat. Jadi ini kita setujui.

Bapak dan ibu yang saya hormati dengan demikian selesai sudah acara rapat kerja ini ...

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH. (F-BPD): lnterupsi pimpinan. Saya minta pertanyaan saya tolong dijawab oleh pemerintah apakah ada naskah

akademiknya, kalau ada tolong dibagikan juga kepada kita supaya itu lebih membantu untuk mendalami.

KETUA RAPAT : Yang ada itu pendapat pemerintah tentang pengantar ini dan Rancangan

Undang-Undang. Oleh sebab itu saya meminta kepada pemerintah kalau ada draft akademisnya tolong disampaikan kepada kita.

Page 26: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

26

MENTERI HUKUM dan HAM: Bapak-bapak/ibu-ibu para Anggota Dewan yang terhormat.

Di dalam Undang-Undang itu tidak dikatakan harus ada naskah akademis. "dapat memiliki naskah akademis". Namun tentu saja permintaan bapak tetap menjadi pertimbangan kita.

KETUA RAPAT: Cukup jelas. Jadi, semuanya untuk kepentingan kese.mpurnaan Rancangan Undang-Undang

1m menjadi Undang-Undang, sebetulnya. DPR juga tentu dapat memahami sesungguhnya alur daripada undang-undang ini bagaimana, termasuk juga mengapa DPR perlu mengundang para pakar atau para ahli dalam rapat kerja.

Selesai sudah rangkaian rapat kerja pada hari ini. Selanjutnya perkenankanlah pimpinan untuk menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada saudara Menteri Hukum dan HAM dan seluruh Anggota Komisi Ill atas kehadiran dalam rapat kerja pada hari ini.

Demikian rapat ini saya nyatakan ditutup. Terima kasih.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 11.30 WIB)

Jakarta, 31 Agustus 2005 a.n Ketua Rapat

Sekr ris Rapat,

Juliasih. SH NIP: 210001322

Page 27: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

:)

.';'i

Page 28: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si
Page 29: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

I

BELUM DIKOREKSI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

============== CATATAN RAPAT

RAPAT KERJA KOMISI Ill DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DAN MENTERI AGAMA RI

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat Ke

Jenis Rapat

Sifat Rapat

Hari/Tanggal

Waktu

Tempat

Ketua Rapat

Sekertaris

Acara

Anggota yang hadir

PIMPINAN:

2005-2006

I

2

Rapat Kerja dengan Menteri Hukum dan HAM RI

Terbuka

Senin, 12 September 2005

14.25 -15.50 WIB

Ruang Rapat Komisi Ill DPR-RI

M. Akil Mochtar, SH,MH

Juliasih, SH

1. Pembahasan 4 RUU tentang Pembentukan

Pengadilan Tinggi Agama.

2. Pembahasan RUU tentang Bantuan Timbal

Balik dalam Masalah Pidana.

1. Anggota Komisi Ill DPR RI:

34 dari 42 Anggota Komisi Ill DPR RI

2. Menteri Hukum dan HAM RI beserta jajarannya

dan Menteri Agama RI beserta jajarannya

1. M. Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. H. Taufikurrachman Saleh, SH., M.Si (F.KB)

F.PG: 3. M. Aziz Syamsuddin 4. Dewi Asmara, SH

Page 30: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

5. Ors. Agun Gunandjar Sudarsa 6. Bambang Sadono, SH., MH 7. Victor Bungtilu Laiskodat, SH 8. Hj. Soedarmani Wiryatmo, SH., M.Hum

F.PDIP: 9. Trimedya Panjaitan, SH 10. Panda Nababan 11. HRM. Pupung Suharis, SH., MH 12. DR. Gayus Lumbun, SH., MH 13. Nadrah lzahari, SH

F.PPP:

14. H. Yudo Paripurno, SH 15. Ors. H. Lukman Hakim Saifuddin

F.PD: 16. H. Dasrul Djabar 17. FX. Soekarno, SH 18. H. Daday Hudaya 19. Benny Kabur Harman, SH, MH 20. Dr. H. Achmad Fauzi, SH

F.PAN: 21. H. Patrialis Akbar, SH 22. Mulfachri Harahap, SH 23. Arbab Paproeka, SH 24. Hj. Azlani Agus, SH,MH 25. Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman

F.KB: 26. Prof. DR. Mohammad Mahfud MD 27. Nursyahbani Katjasungkana, SH 28. Imam Anshori Saleh, SH

F.PKS: 29. Al-Muzammil Yusuf 30. Muttammimul Ula, SH

F.BPD: 31.H.NurSyamsiNu~an,SH

F.PBR: 32. Anhar, SE

F.PDS: 33. St. Ors. Jansen Hutasoit, SE, MM.

ANGGOTA YANG IZIN: 1. Ors. Setya Novanto (F-PG) 2. Aulia Aman Rachman, SH (F-PG) 3. ldrus Marham (F-PG) 4. Pataniari Siahaan (F-PDIP) 5. Murdaya Poo (F-PDIP) 6. H. Maiyasyak Johan, SH., MH (F-PPP)

2

Page 31: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

7. H. Ojuhad Mahja, SH, CN (F-PPP) 8. Agus Purnomo (F-PKS)

DAFTAR HADIR TAMU: 1. Hamid Awaludin, SH ( Menteri Hukum dan HAM) 2. M. Maftuh Basyuni (Menteri Agama) 3. Oka Mahendra (Dirjen Perundang-undangan) 4. Wahyu Widiono ( Dirjen Badilag) 5. Nandi Naksata (Biro Hukum) 6. Azhari (Kasubdir MA) 7. Dewi Tjipto (Sesditjen) 8. Suhariyono (Depkum dan HAM) 9. Jusridatari (Depkum dan HAM) 10. Bunyamin (Staf Dirjen PP) 11. Murizal Syahrini ( Karo Hukum) 12. Zulkarnain (Biro Hukum) 13. Wicipto (Wasekjen PP) 14. P. Eliza (Wasejen PP)

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (M. AKIL MOCHTAR, SH., MH.) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya,

3

Yang saya hormati Saudara Menteri Agama beserta jajarannya mewakili Pemerintah dalam pembahasan rancangan undang-undang.

Saudara Pimpinan dan seluruh Anggota komisi Ill yang berbahagia, Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas perkenan-Nya jualah kita masih bisa menhadiri rapat dalam keadaan sehat walafiat, tidak kurang suatu apapun. Sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan rapat ini dalam rangka melanjutkan pembicaraan tingkat I empat RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama dan Pembahasan RUU tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana yang kesemuanya akan kita laksanakan pada siang hari ini.

Sesuai dengan ketentuan bahwa telah hadir dari 34 dari 42 orang Anggota Komisi Ill, dengan demikian sesuai dengan Peraturan Tata Tertib DPR Pasal 97 ayat (1) rapat ini kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(KETOK PALU 1 KALI)

Selanjutnya perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta Menteri Agama dan jajarannya atas kesediaan memenuhi undangan kami pada hari ini, demikian juga kepada seluruh Anggota Komisi Ill saya ucapkan terima kasih.

Selanjutnya saya menawarkan agenda rapat pada siang hari ini adalah sebagai berikut: a. Untuk 4 RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama yaitu: pertama

pengantar Ketua Rapat, sudah saya bacakan, kemudian laporan Panja atau Panitia Kerja, kemudian pendapat akhir mini fraksi-fraksi, kemudian pengambilan keputusan draft rancangan undang-undang, kemudian penandatanganan draft rancangan undang-undang, sambutan Pemerintah dan Penutup.

Page 32: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

4

b. RUU tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana, yang pertama adalah pembahasan DIM dan persandingan rancangan undang-undang, yang kedua adalah pembentukan Panja.

Oengan demikian maka rapat ini paling lambat akan kita akhiri pada pukul 16.00 WIB, bisa disetujui?

(RAPAT SETUJU) (KETOK PALU I KALI)

Untuk acara yang pertama, kita membicflrakan 4 RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama yang telah dilakukan rapat pada beberapa waktu yang lalu rapat Panja, maka dengan demikian acara berikut ini adalah saya persilahkan kepada Bapak Taufikurrachman Saleh selaku Pimpinan dan juga Pimpinan Panja untuk melaporkan hasil kerja Panja kepada Pleno ini.

Saya persilahkan Pak

KETUA PANJA (H. TAUFIKURRACHMAN SALEH, SH., M.Si): Laporan Panja Komisi Ill DPR RI RUU tentang Pembentukan 4 Pengadilan

Tinggi Agama di Provinsi Banten, Maluku Utara, Bangka Belitung dan Gorontalo dalam Rapat Kerja dengan Menteri Hukum dan HAM beserta Menteri Agama.

Assalamualikum Warahmatulaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Syalom, Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Menteri Agama beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi Ill DPR RI.

Pertama-tama mari kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya atas perkenannya kita dapat menghadiri Rapat Kerja komisi Ill dengan Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Agama dalam rangka melanjutkan pembicaraan Tingkat I terhadapt 4 RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Ag am a.

Pimpinan, para anggota dan hadirin yang kami hormati, berdasarkan keputusan Rapat Kerja Komisi Ill DPR RI dengan Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Agama pada tanggal 31 Agustus 2005 telah dibentuk Panitia Kerja dengan jumlah Anggota sebanyak 24 orang yang ditugaskan untuk membahas dan menkaji secara teliti dan mendalam terhadap materi dari 4 RUU yaitu RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung, dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.

Memperhatikan dan melaksanakan penugasan Rapat Kerja pada tanggal 8 Agustus 2005, Panja melakukan pembahasan secara intensif dan mendalam terhadap materi keempat RUU dimaksud dalam suasana yang demokratis yang secara kronologis jalannya rapat dan permasalahan-permasalahan yang berkembang dalam pembahasan dapat kami sampaikan sebagi berikut:

1. Mekanisme pembahasan sesuai dengan kesepakatan, dimulai dengan pembahasan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten yang dijadikan master atau acuan dalam membahas dan merumuskan RUU tentang Pembentuka Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Artinya dari setiap naskah RUU kita bagi menjadi dua kategori yakni materi umum yang berlaku bagi seluruh RUU dan materi khusus yang memuat secara rinci tentang kondisi daerah seperti nama, cakupan wilayah dan sebaginya. Disamping hal tersebut mengingat adanya usulan perubahan dari Pemerintah yang sangat prinsipil yaitu

Page 33: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

5

menyangkut penjelasan Pasal 2 ayat (2) mengenai Penambahan Pengadilan Agama Tiga Raksa yang ada di Wilayah Provinsi Banten.

2. terhadap sustansi yang sudah ataupun belum disepakati secara redaksional, Panja terlebih dahulu meminta kepada Ahli Bahasa untuk menyampaikan pendangan dan pendapatnya dari segi tata bahasa guna menyempurnakan kembali rumusan yang telah diselesaikan dimulai dari rumusan yang terdapat dalam konsideran menimbang, mengingat serta rumusan dalam penjelasan um um.

3. Pembentukan undang-undang secara pemberlakuan undang-undang secara efektif dalam pembahasan di Tingkat Panja khususnya yang terkat dengan Pasal 5 sebelum disepakati telah terjadi pembahasan yang cukup mendalam dan intensif sehingga terdapat dua rumusan antara DPR RI dengan Pemerintah, adapun rumusan dari Pasal 5 sebagai berikut:

Pasal 5 RUU DPR RI : "undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan".

Pasal 5 RUU Pemerintah :"undang-undang ini mulai berlaku tanggal 3 April 2006"

Setelah mempertimbangkan dan dibahas secara mendalam dengan tetap memperhatikan faktor-faktor teknis maupun non teknis serta guna memberikan waktu kepada Pemerintah untuk segera mempersiapkan sarana dan prasarana dengan terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama yang baru, disamping adanya jaminan dari pihak Pemerintah dan pihak Mahkamah Agung terhadap konsekuensi dari usulan tersebut maka Panja menyetujui dan menyepakati usulan terhadap pemberlakuan dari undang-undang ini. Dengan demikian semua pengadilan tinggi agama yang dibentuk berdasarkan undang-undang ini berlaku pada tanggal 3 April 2006.

Demikian laporan Panja yang Kami sampaikan, dan selanjutnya draft RUU hasil Panja tersebut kami serahkan kepada Pimpinan.

Terima Kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih kepada Ketua Panja yang telah menyampaikan laporannya. Selanjutnya saya menanyakan kepada seluruh Anggota dan Pemerintah apakah

laporan yang telah disampaikan oleh Panja tersebut dapat kita terima? Dapat disetujui?

(RAPAT SETUJU)

Dan kepada seluruh Anggota Komisi Ill Pleno ini, selanjutnya kita perlu mendengarkan pembacaan 4 draft rancangan undang-undang ini. Namun demikian saya menawarkan apakah perlu kita bacakan lagi atau cukup satu saja masternya untuk dibacakan sebelum mengambil pendapat akhir mini fraksi-fraksi. Jadi yang saya pertanyakan apakah perlu dibaca empat-empatnya atau cukup satu saja karena substansinya hampir sama, atau tidak usah dianggap sudah dibacakan?

ARBAB PAPROEKA, SH (F-PAN): Pimpinan. Untuk hal itu kami pikir bacakan satu saja Pak, selebihnya kan konkordan Pak. Demikian Pimpinan.

KETUA RAPAT: Baik untuk mempersingkat waktu supaya tidak ada perdebatan memang harus

kita bacakan.

Page 34: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

6

PANDA NABABAN (F-PDIP): Ketua, Tadi dalam laporan Panja, itu kan disebut 3 April 2006, saya pikir untuk minutes

catatan kita apa alasan kita 3 April 2006 itu? Saya pikir juga penting untuk dokumen kita. Mengapa kita minta 3 April 2006, tentunya kan ada pertimbangan-pertimbangannya. Dengan itu masuk dalam dokumen kita, dikemudian hari nanti kalau ada masalah kita buka itu. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Panda.

Saya tentunya sudah dibahas secara mendalam di dalam Panja bahwa yang pemerintah harus mempersiapkan infrastrukturnya, yang kedua juga RUU Tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama.

PANDA NABABAN: Ketua,

Saya sudah paham itu di dalam Panja kita masukan itu, saya mengerti dengan tapi di dalam lapora Panja kita masukan itu yang ketua jelaskan itu, biar jelas

KETUA RAPAT: Karena itun kita record dari pembahasan undang-undang ini pak, catatannya kita

buat tetapi itu kan laporan saja pak, yang intinya saja. Kita lanjutkan untuk pembacaan rancangan undang-undangnya.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR .... TAHUN ... TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANTEN.

Oengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia Menimbang:

a. Bahwa dengan terbentuknya Provinsi Banten yang wilayahnya berasal dari sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat, sejalan dengan kebutuhan perkembangan pembangunan perlu peningkatan pelayanan hokum melalui pembangunan perangkat pengadilan.

b. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan hokum dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh keadilan serta demi tercapainya penyelesaian perkara dengan sederhana, cepat dan biaya ringan perlu membentuk Pengadilan Tinggi Agama di lbukota Provinsi Banten.

c. Bahwa dengan terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama Banten, perlu diadakan peninjauan kembali daerah hukum Pengadilan Tinggi Bandung yang meliputi daerah hukum Pengadilan Agama di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat.

d. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan agama, Pengadilan Tinggi Agama dibentuk dengan Undang­undang.

e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di dalam huruf a,b,c dan d perlu membentuk undang-undang Tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten.

Mengingat 1. Pasal 20, Pasal 21 dan Pasal 24 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung, Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 73, tambahan Lembaran Negara

Page 35: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

7

Republik Indonesia Nomor 3316 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4359.

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3400.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemer 4010.

5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Nomor 8, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4358.

Dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia memutuskan, menetapkan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama:

Pasal 1 Membentuk Pengadilan Tinggi Agama Banten yang berkedudukan di Serang. Pasal2

Pasal3

Ayat (1) Daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama Banten meliputi wilayah provinsi Banten.

Ayat (2) Seluruh pengadilan agama di wilayah Provinsi Banten merupakan pengadilan tingkat pertama dari Pengadilan Tinggi Agama Banten.

Dengan terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama Banten, daerah hokum Pengadlan Tinggi Agama Bandung dikurangi dengan daerah hukum pengadilan agama di seluruh wilayah provinsi Banten. Pasal4 Pada saat terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama Banten, perkara yang termasuk dalam daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama Banten ditentukan sebagai berikut : a. Perkara yang telah diperiksa tetapi belum diputus ole Pengadilan Tinggi Agama

bandung tetap diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Tinggi Agama Bandung tapi belum diperiksa, dilimpahkan kepada Pengadilan Tinggi Agama Banten.

b. Perkara yang telah diajukan kepada Pengadilan Tinggi Agama Bandung tapi belum diperiksa, dilimpahkan kepada Pengadilan Tinggi Agama Banten.

Pasal 5 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 3 April 2006, agar setiap orang mengetahuinya memerintah pengundangan undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta tanggal ...... . Presiden Republik Indonesia

Soesilo Bambang Yudhoyono

Diundangkan di Jakarta tanggal ... Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia

Hamid Awaludin

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun ... Nomor

Page 36: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

8

Rancangan Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten.

I. Umum Dengan terbentuknya Provinsi Banten dan semakin berkembangnya pembangunan di wilayah Provinsi Banten khususnya di bidang hokum, pada saat ini telah sampai pada tahap yang menghendaki perlunya peningkatan pelayanan hokum melalui pengem6angan perangkat peradilan, pengembangan perangkat peradilan tersebut menjadi sangat strategis dan mempunyai posisi sentral jika dikaitkan dengan upaya peningkatan pemerataan kesempatan untuk l'l)emperoleh keadilan dan peningkatan pelayanan hokum kepada masyarakat di wilayah provinsi Banten. Oleh karena sampai saat ini Provinsi Banten belum memiliki Pengadilan Tinggi Agama tersendiri dam masih menjadi satu dengan Pengadilan Tinggi Agama Bandung, untuk lebih meningkatkan pelayanan hokum bagi masyarakat pencari keadilan dio wilayah Provinsi Banten serta mewujudkan tata peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dinilai sudah saatnya membentuk Pengadilan Tinggi Agama Banten di wilayah Provinsi Banten.

Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Bandung yang daerah hukumnya meliputi provinsi Banten didasarkan kepada Keputusan Menteri Agama Nomor 71 tahun 1976 Tentang Pembentukan Cabang Mahkamah Islam Tinggi Bandung dan di Surabaya pada tanggal 16 November 1976 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 1980 telah diseragamkan di seluruh Indonesia dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, semua badan peradilan yang telah ada dinyatakan sebagai badan peradilan agama.

Pasal 4 Ayat (2) dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menentukan bahwa pengadilan tinggi agama berkedudukan di lbukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi provinsi yang dibentuk dengan undang-undang. Bertitik tolak pada pertimbangan tersebut perlu dibentuk Pengadilan Tinggi Agama Banten yang berkedudukan d lbukota Provinsi Banten dengan Undang-Undang. Dengan dibentuknya Pengadilan Tinggi Agama Banten perlu diatur pula daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama Bandung dengan mengeluarkan daerah hokum Pengadilan agama di seluruh wilayah Provinsi Banten dari daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama Bandung. Dengan dibentuknya Pengadilan Tinggi Agama Banten, wilayah Provinsi Banten yang semula termasuk daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama Bandung dialihkan menjadi daerah hukum Pengadilan Tinggi Agama Banten.

II. Pasal demi Pasal

Pasal 1 cukup jelas Pasal 2 cukup jelas Ayat (2) Pada saat diundangkannya Undang-Undang tentang Pembentukan

Pengadilan Tinggi Agama Banten, peradilan agama yang ada di wilayah Provinsi Banten adalah : 1. Pengadilan Agama Serang, 2. Pengadilan Agama Pandeglang, 3. Pengadilan Agama Rangkasbitung, 4. Pengadilan Agama Tangerang, 5. Pengadilan Agama Tigaraksa, dan 6. Pengadilan Agama Cilegon

Page 37: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

9

Pasal 3

Pasal4 Pasal5

Dengan dibentuknya Pengadilan Tinggi Agama Banten, daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama Bandung hanya meliputi daerah hokum Pengadilan Tinggi Agama di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat. Jelas Jelas

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ...

Demikian pembacaan naskah Rancangan Undang-Undang.

Dengan dibacakan Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten mewakili pembentukan pengadilan tinggi agama yang lain juga diantaranya adalah Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung, Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, dan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara. Dengan demikian ada 4 rancangan undang-undang yang sudah saya bacakan tadi. Apakah dapat disetujui pembacaannya tadi yang sudah diselesaikan.

ARBAB PAPROEKA, SH (F-PAN) : Pimpinan, Sebelum disetujui, tadi telah dinyatakan kenapa sehingga itu baru berlaku

2006, penjelasannya adalah bahwa menunggu mungkin persiapan pemerintah, tapi saya tahu bahwa dibeberapa provinsi yang pengadilannya dibentuk itu sudah siap, apakah tidak lebih baik dalam pasal 5 itu disebutkan bahwa undang-undang ini mulai berlaku sejak diundangkan dan berlaku efektif atau selambat-lambatnya 3 April 2006, agar supaya bagi daerah-daerah yang memang sudah siap itu bias langsung berlaku, atau bagaimana Pemerintah.

KETUA RAPAT: Bapak Arbab yang terhormat, Sebenarnya perdebatan dari pertanyaan Pak Arbab itu sudah kita gumuli

berhari-hari dan bermalam-malam di Panja. Sehingga lahirlah keputusan itu akibat pergumulan tadi. Tadi saya menjelaskan pertama soal teknis memang menjadi kewenangan sepenuhnya dari pemerintah dan Mahkamah Agung, perlu dilakukan persiapan infrastrukturnya baik bangunan maupu peralihan sumber daya manusianya karena ini akan menyangkut mutasi juga, kemudian juga terkait juga dengan perkara­perkara yang sekarang sedang diperiksa, jika misalnya seketika diberlakukan pada saat itu maka perkara yang sudah masuk itu juga mengalami keterlambatan, karena perlu sebuah harus segera sementara hakimnya belum ada , pegawainya belum ada arus perkaranya itu tentu juga akan membebani bagi pencari keadilan. Dengan pertimbangan yang matang dan setelah kita mendapat sebuah keyakinan dari pemerintah dan Mahkamah Agung, disamping itu tentu juga kaitannya dengan belum selesainya pembahasan Undang-Undang tentang Perubahan Pengadlan Agama karena itu ada konsekuensinya juga penyatuan atap di bawah Mahkamah Agung, ini tentunya kita melakukan pertimbangan secara bijaksana, oleh sebab itu sesuai juga dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 T ahun 2004 pasalnya saya lupa persis apabila disebutkan secara tegas pada tanggal berapa dia mulai berlaku atau dengan ketentuan selambat-lambatnya seperti yang telah diusul oleh Pak Arbab.

Saya kira itu sudah cukup terang? Oleh sebab itu Bapak/lbu sekalian tadi sudah disetujui?

(RAPAT SETUJU) (KETOK PALU 1 KALI)

Page 38: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

10

Acara selanjutnya adalah penyampaian pendapat akhir mini fraksi-fraksi dimulai dengan Fraksi Partai Golkar.

Kami persilakan.

Hj, SOEDARMANI WIRYATMO, SH., M.Hum. {F .PG) : Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Salam sejahtera dabn selamat siang. Pendapat akhir mini Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI atas 4 RUU tentang

Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, Banten, Bangka Belitung dan Maluku Utara. Disampaikan oleh Hj. Soedarmani .Wiryatmo, SH., M.Hum Anggota DPR RI Nomor A-497.

Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM RI dan seluruh jajarannya, Yang terhormat Menteri Agama RI dengan seluruh jajarannya, Yang terhormat Pimpinan Sidang Komisi Ill, dan Yang terhormat para Anggota Komisi Ill DPR RI serta hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya kita semua dalam keadaan sehat walafiat untuk menghadiri rapat kerja Komisi Ill DPR RI dengan Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Agama Republik Indonesia dalam rangka membahas 4 RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di 4 Provinsi yakni provinsi Gorontalo, Banten, Bangka Belitung dan Maluku Utara. Pada rapat kerja yang mulia ini perkenankanlah Fraksi Partai Golkar memberikan pendapat akhir mini sebagai berikut :

Pimpinan Sidang dan hadirin yang kami hormati, Paradigma hukum nasional Indonesia berangkat dari kekayaan nilai, norma dan

etik karena keanekaragaman kultur, dengan demikian sumber nilai hukum Indonesia secara faktual juga diwarnai oleh keanekaragaman kultur sebagian besar masyarakat Indonesia mempedomani nilai-nilai yang ada di negara kita untuk mencari solusi dan keadilan dalam menyelesaikan berbagai persoalan hokum yang dihadapi.

Untuk memberikan pelayanan hukum yang efektif dan efisien kepada masyarakat dalam pemekaran wilayah provinsi di Indonesia otomatis menuntut penyelenggaraan peradilan dalam lingkungan peradilan agama dengan membentuk pengadilan tinggi agama sebagai pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di ibukota provinsi sebagaimana amanat undang-undang. Dengan demikian urgensi keberadaan pengadilan tinggi agama di setiap wilayah provinsi memiliki makna strategis untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat dalam rangka meningkatkan pemberian pelayanan hukum bagi publik untuk pemerataan kesempatan bagi masyarakat setempat dalam mencari dan memperoleh keadilan dalam kerangka sistem peradilan serta demi tercapainya penyelesaian perkara dengan sederhana, cepat dan biaya ringan.

Saudara dan rekan yang kami muliakan, Berkenaan dengan keberadaan pengadilan tinggi agama adalah sesuai

ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah menegaskan bahwa pembentukan pengadilan tinggi agama ditetapkan dengan undang-undang, hal ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum dalam upaya meningkatkan pemerataan dalam memperoleh keadilan serta untuk memperoleh penyelenggaraan hukum sesuai harapan masyarakat. Dengan demikian keberadaan sebuah pengadilan tinggi agama sesuai yuridiksinya berada di setiap provinsi yang membawahi beberapa pengadilan agama sebagai pengadilan tingkat pertama di pengadilan dari pengadilan tinggi agama dan sekaligus sebagai mediator dalam pelayanan hukum. Berangkat dari pemikiran demikian dan mengingat bahwa Provinsi Gorontalo, Banten, Bangka Belitung dan Maluku Utara sebagai provinsi baru yang belum memiliki pengadilan tinggi agama yang sebelumnya di bawah yuridiksi pengadilan tinggi agama, maka perlu dibentuk pengadilan tinggi agama di masing-masing provinsi

Page 39: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

11

tersebut, oleh karenanya dengan mengucapkan Bismillaahirrahmanirrahiim Fraksi Partai Golkar menyetujui agar Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Gorontalo, Banten, Bangka Belitung dan Maluku utara untuk selanjutnya disahkan dalam rapat paripurna yang akan datang.

Saudara Menteri Hukum dan HAM dan, Saudara Menteri Agama dan seluruh jajarannya, Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan yang terhormat, serta Hadirin yang berbahagia,

Dalam kesempatan ini Fraksi Partai Golkar juga ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Anggota Sadan Legislasi dan Komisi Ill DPR RI serta Pemerintah yang telah ikut membahas sehingga menghasilkan 4 rancangan undang-undang tersebut.

Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Golkar, semoga Allah meredhoi langkah perjuangan kita, amin.

Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Terima kasih, Berikutnya juru bicara dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kami persilakan.

NADRAH IZAHARI, SH. (F.PDIP): Pendapat akhir mini Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo. Disampaikan oleh Nadrah lzahari Nomor Anggota A-354.

Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat Saudara Ketua dan para Wakil Ketua, Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM, Saudara Menteri Agama dan Saudara Mahkamah Agung serta para Anggota Dewan Komisi Ill yang kami muliakan. Merdeka ! Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah dan

senantiasa memberikan rahmat dan perlindungan kepada kita bersama seluruh masyarakat bangsa Indonesia, terlebih lagi kita telah diberikan kesehatan yang baik dan kesempatan yang berbahagia ini, sehingga kita bisa bertemu dan melaksanakan rapat kerja Panja yang mufia ini. Dengan berkenan rapat Panja ini kami Fraksi POI Perjuangan akan menyampaikan pendapat akhir mini fraksi terhadap Rancangan undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo.

Pimpinan dan Anggota Dewan Komisi Ill serta Saudara Menteri Hukum dan HAM, Menteri Agama dan Saudara Mahkamah Agung beserta jajaran yang terhormat.

Paradigms baru pembangunan Indonesia masa depan terfokus pada perkembangan pembangunan hukum dengan meningkatkan pelayanan bantuan hukum melalui perangkat peradilan akan menjadi landasan unsure-unsur strategis menuju cita­cita Proklamasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, kami Fraksi POI Perjuangan mencermati beberapa hal yang perlu menjadi catatan dalam agenda penyempurnaan peningkatan pemerataan kesempatan untuk mencapai keadilan tersebut.

Pengembangan perangkat peradilan memiliki posisi sentral dan menjadi strategis dimana perlu adanya peningkatan pelayanan hukum dengan penyelesaian sederhana, cepat dan biaya ringan. Bahwa dengan terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama Bangka

Page 40: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

12

Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo seyogyanya dapat tercipta mekanisme kerja dan koordinasi yang proporsional dengan memprioritaskan sistem transparansi, kredibilitas dan akuntabel. Bahwa dengan terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo dipandang perlu diadakannya peninjauan kembali secara komperhensif daerah hukum dari pada provinsi-provinsi yang ada.

Demikianlah pendapat akhir fraksi mini terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo. Kami atas nama Fraksi PDI Perjuangan menyambut baik dan hangat atas terbentuknya Rancangan Und.ang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo. Dan untuk itu Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan terima kasih dan penghargaari tutus kepada yang terhormat Pimpinan dan para Anggota Dewan Komisi Ill dan kepada yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM, Saudara Menteri Agama dan Saudara Mahkamah Agung beserta segenap jajarannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa mengabulkan cita-cita kita semua, membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Merdeka ! Jakarta, 12 September 2005 Atas nama Pimpinan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Bila diperkenankan saya akan menyerahkan pandangan ini Pak !

KETUA RAPAT: ltu yang fraksi yang lain juga diserahkan. Berikutnya juru bicara dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan kami

persilakan

DRS. H. LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN (F.PPP): Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh, Yang kami hormati Bapak Menteri Agama dan Bapak Menteri Hukum dan HAM

beserta segenap jajarannya. Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi Ill yang terhormat. Dalam kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan pendapat fraksi pada

pembicaraan Tingkat I, maka kami Fraksi Partai Persatuan Pembangunan bersyukur bahwa setelah melalui rangkaian tahapan yang diawali dengan proses penyiapan rancangan oleh Sadan Legislasi, lalu kemudian dilanjutkan dengan proses pengusulan rancangan undang-undang menjadi inisiatif Dewan, lalu diteruskan dengan pembahasan bersama antara Pemerintah dalam hal ini Departemen Hukum dan HAM bersama Oepartemen Agama dan DPR yaitu Komisi Ill, maka kini Rancangan Undang-Undang tentang Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, Bangka Belitung, Maluku Utara dan Banten itu telah berada di tahap akhir yaitu mendapatkan persetujuan bersama antara DPR dan Presiden atau Pemerintah. Kami bersyukur bahwa dengan segera terbentuknya pengadilan tinggi agama di provinsi ini, maka akan kian meningkatkan pelayanan hukum bagi segenap masyarakat pencari keadilan khususnya di keempat provinsi tersebut dan akan segera mewujudkan tata peradilan yang sederhana, yang cepat dan biaya ringan yang terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat.

Maka akhirnya dengan mengucapkan Bismillaahirrahmanirrahiim dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT, maka Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menetujui keempat Rancangan Undang-Undang tentang Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara dan Gorontalo ini dibawa ke pembicaraan tingkat II di Paripurna untuk mendapatkan persetujuan bersama antara DPR dan Presiden.

Page 41: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

Demikian pendapat akhur kami, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih, Berikutnya dari Fraksi Partai Demokrat.

BENNY KABUR HARMAN, SH., MH. (F.PO):

13

Atas mandat Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, saya dengan ini menyampaikan penc(apat akhir mini Fraksi Partai Demokrat mengenai 4 Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama untuk 4 provinsi yaitu Banten, Maluku, Gorontalo dan Kepulauan Bangka Belitung.

Saudara Menteri Hukum dan HAM yang kami hormati, Saudara Menteri Agama yang kami hormati, Pimpinan Komisi dan Saudara-saudara Anggota Dewan Komisi Ill yang kami

hormati. Fraksi Partai Demokrat memandang pembentukan keempat pengadilan tinggi agama ini sangat penting, tidak hanya semata-mata untuk memenuhi ketentuan undang­undang, tetapi terutama untuk melayani kebutuhan hukum dan keadilan masyarakat dikeempat provinsi itu yang selama ini sudah ditunggu-tunggu.

Yang kedua, Fraksi kami ingin menyampaikan bahwa pembentukan keempat undang-undang yang menjadi landasan pembentukan pengadilan tinggi di keempat provinsi itu tidaklah berarti keadilan dan kepastian hukum secara otomatis akan menjadi bagian di masyarakat di keempat provinsi itu. Kami memandang bahwa pembentukan keempat pengadilan tinggi itu hanya akan berarti, hanya akan bermakna kalau sungguh­sungguh dijadikan sebagai instrumen untuk melayani dan memenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum dari masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu Fraksi Partai Demokrat memandang perlu untuk tetap melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan pembentukan pengadilan tinggi untuk melayani kebutuhan rasa hukum dan keadilan di keempat masyarakat di provinsi yang bersangkutan.

Atas dasar keempat hal yang saya sampaikan itu, Fraksi Partai Demokrat menyetujui keempat Rancangan Undang-Undang ini untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan yang ada dalam konstitusi yaitu disetujui bersama DPR dan Presiden.

Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Demokrat terhadap keempat rancangan undang-undang ini dan selanjutnya tentu tentu tidak lupa Fraksi kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Saudara Menteri Hukum dan HAM, pada Saudara Menteri Agama dan terutama kepada Panja yang sudah dengan susah payah membahas beberapa persoalan yang sangat penting seberapapun kecilnya pentingnya itu, sehingga keempat rancangan undang-undang ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya.

Sekian dan terima kasih. Saya Benny K. Harman Terima kasih.

KETUA RAPAT: Terima kasih Benny K. Harman, Berikutnya dari Fraksi Partai Amanat Nasional, kami persilakan

Hj. AZLAINI AGUS, SH (F-PAN): Dibacakan oleh Hj.Azlaini Agus,SH,MH Nomor Anggota A-40.

Page 42: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

14

Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati, Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya yang kami hormati, Serta Sauadra Menteri Agama beserta seluruh jajarannya yang kami hormati serta perwakilan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia yang juga kami hormati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa mendapatkan kemudahan dan pencerahan untuk menemukan kebenaran serta mendapatkan ridho-Nya dalam menjalankan amanah rakyat. .

Sidang Dewan yang dihormati, terbentuknya provinsi-provinsi baru dan berkembangnya pembangunan serta dinamika local membawa konsekuensi terhadap pembangunan di bidang hukum dan peningkatan pelayanan hukum melalui pembangunan perangkat peradilan. Salah satu perangkat yang harus segera dibentuk dalam rangka pembentukan provinsi baru adalah pembentukan pengadilan tinggi agama, pengadilan tinggi agama merupakan salah satu perwujudan kekuasaan kehakiman dalam rangka memberikan pelayanan public dan menegakkan hukum bagi masyarakat pencari keadilan khususnya yang beragama Islam.

Sidang Dewan yang kami hormati, Setelah melalui pembahasan yang intensif dalam Panitia Kerja, akhirnya

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi dapat diselesaikan dengan baik. Dalam membahas rancangan undang-undang tersebut, kami merasa puas karena proses pembahasannya yang berjalan lancar, demokratis dan disertai beberapa kritik dan saran baik dari Anggota Fraksi maupun dari Pemerintah. Dalam proses pembahasan tersebut nuansa kebersamaan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan rancangan undang-undang tersebut cukup terkesan sehingga memunculkan keseriusan dalam pembahasannya.

Kami merasa proses pembahasan undang-undang ini sudah cukup optimal walaupun mungkin disana sini barangkali masih banyak kekurangan- kekurangan yang bisa ditemukan dan sejalan dengan itu Fraksi Partai Amanat Nasional menyambut baik atas selesainya proses pembahasan terse but dan mengucapan Bismillahirraahmanirrahim Fraksi Partai Amanat Nasional menyetujui keempat rancangan undang-undang tersebut untuk diajukan pada pembicaraan tingkat II dalam Rapat Paripurna Dewan untuk disahkan menjadi undang-undang.

Akhirnya kami atas nama Fraksi Partai Amanat Nasional, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Pimpinan Komisi dan Pimpinan Panja yang telah memimpin persidangan dengan penuh kesabaran, toleransi dan kebijakan sehingga pembahasan RUU ini dapat berjalan tertib dan lancar.

2. Seluruh anggota fraksi yang telah berpartisipasi di dalam pembahasan RUU ini dengan penuh enerjik, kreatif dan dinamis dan penuh persaudaraan.

3. Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya dan Saudara Menteri Agama serta jajarannya yang telah menunjukkan keseriusan, disiplin dan kerja keras sesuatu yang sangat membantu dalam penyefesaian masalah-masalah krusial.

4. Seluruh staf sekretariat yang sudah tentunya mempunyai andil besar dalam melancarkan jalannya pembahasan rancangan undang-undang ini.

Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 12 September 2005, Koordinator Kelompok Komisi Ill Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Ditandatangani Hj.Azlaini Agus.

Page 43: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

15

Demikianlah pendapat akhir mini Fraksi Partai Amanat Nasional yang kami sampaikan dalam rapat yang berbahagia ini. Dan ijinkanlah kami menyampaikan naskah ini kepada Pimpinan Komisi dan kepada pihak Pemerintah. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Berikutnya dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, kami persilahkan.

H.IMAM ANSHORI SALEH,SH (F-KB): Pemandangan umum Fraksi Kebangkjtan Bangsa DPR RI terhadap hasil

pembahasan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saudara Menteri Hukum dan HAM dan Saudara Menteri Agama beserta

jajarannya yang kami hormati. Saudara Pimpinan Komisi Ill beserta segenap Anggota yang kami hormati,

hadirin yang kami muliakan. Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT setelah mengikuti dan

mencermati pembahasan 4 RUU masing-masing RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, Bangka Belitung, Maluku Utara dan Gorontalo antara Komisi Ill dengan Pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM dan Departemen Agama, Fraksi Kebangkitan Bangsa mencatat beberapa hal sebagai berikut: 1. Proses dan mekanisme pembahasan keempat RUU telah sesuai dengan peraturan

perundangan. 2. Substansi yang dimuat dalam pasal-pasal dan penjelasan RUU setelah

mendapatkan masukan berupa daftar inventarisasi masalah dari Pemerintah dan pembahasan antara Komisi Ill dengan Pemerintah juga telah sesuai dengan tujuan dibentuknya RUU yang bersangkutan yakni untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pencari keadilan terutama yang berada di wilayah yurisdiksi keempat pengadilan tinggi agama tersebut.

3. Secara redaksional atau pengkalimatan seluruh pasal dan penjelasan dalam RUU tersebut sudah sangat memadai dan sesuai dengan kaidah bahasa hukum maupun kaidah Bahasa Indonesia.

Karena itu Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI dengan mengucap syukur Alhamdulillah menyetujui naskah keempat RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama hasil pembahasan antara komisi Ill dengan Pemerintah tersebut untuk dijadikan undang-undang. Semoga upaya kita untuk menjadikan keempat undang-undang ini mendapatkan ridho dan inayah dari Allah SWT dan kelak keempat undang-undang ini berguna bagi bangsa dan negara.

Akhirnya Wallahul Muwafiq ilia Aqwamith Thorieq. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 12 September 2005, Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI, Ditandatangani H.lmam Anshori Saleh.SH. Poksi Kebangkitan Bangsa Komisi Ill Terima kasih.

KETUA RAPAT: Terima kasih Fraksi Kebangkitan Bangsa. Berikutnya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

Page 44: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

16

MUTTAMMIMUL ULA,SH (F-PKS): Bismillahirrrahmannirrahim. Pendapat akhir mini Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tentang Pembentukan

Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Banten dan Provinsi Gorontalo.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi Ill DPR RI, Yang kami hormati Bapak Menteri Agama dan Bapak Menteri Hukum dan

HAM. Sebelum menyampaikan sikap fraksi terhadap Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, P~ovinsi Maluku Utara, Provinsi Banten dan Provinsi Gorontalo, terlebih dahulu perkenankanlah kami memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada teman­teman Anggota Komisi Ill dan pimpinannya dan tentu kepada pihak Pemerintah. Semoga tenaga, pikiran dan potensi yang telah dicurahkan dalam penuntasan RUU ini dinilai oleh Allah SWT sebagai amal soleh yang berguna bagi kemajuan kehidupan bangsa dan negara serta mendapat imbalan yang dipetik dihari pembalasan nanti, amin.

Seperti yang telah dimaklumi bersama bahwa Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Banten dan Provinsi Gorontalo diperlukan guna meningkatkan pelayanan hukum dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh keadilan dan tercapainya penyelesaian perkara dengan sederhana, cepat dan murah di daerah hukum pengadilan agama di seluruh wilayah masing-masing provinsi yang bersangkutan.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat. Serta Bapak Menteri yang berbahagia. Setelah melalui serangkaian pembahasan yang telah memakan waktu yang

cukup lama, baik pada tingkat pembahasan inisiatif di Baleg maupun pada tingkat pembahasan dengan Pemerintah terhadap RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Banten dan Provinsi Gorontalo dan telah mengakomodasi aspirasi-aspirasi yang berkembang di masyarakat maka dengan bertawakal kepada Allah SWT seraya mengucapkan Bismillahirrahmanirahim Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI menyetujui RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Banten dan Provinsi Gorontalo untuk dibawa kepembahasan tingkat II guna disahkan menjadi undang-undang. Semoga dengan lahirnya undang­undang Pembentukan Pengadilan Tinggi tersebut dapat menjadi landasan bagi seluruh masyarakat untuk mencari keadilan yang seadil-adilnya.

Selanjutnya kami menegaskan kepada Pemerintah agar batas waktu pembentukan Pengadilan Tinggi Agama sebagaimana dimaksud dapat dimanfaatkan dan ditepati dengan setepat-tepatnya. Kepada semua pihak Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas perhatian dan kerja sama yang diberikan.

Wabillahitaufik Walhidayah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih Fraksi PKS, Berikutnya Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi.

H.NUR SYAMSI NURLAN,SH (F-BPD): Bismillahirrahmannirrahim. Pendapat akhir mini Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi DPR RI terhadap 4

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten, Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Gorontalo, Pengadilan Tinggi Agama

Page 45: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

17

Provinsi Maluku Utara dan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Disampaikan oleh Nur Syamsi Nurlan, Anggota Nomor A-03. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saudara Pimpinan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Agama dan jajarannya

beserta Anggota Dewan yang terhormat. Dengan mengharapkan ridho Allah SWT, taufik dan hidayahnya,

perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan Sidang yang telah memberikan kesempatan kepada kami dari Farksi Bintang Pelopor Demokrasi untuk menyampaikan pendapat akhir. mini terhadap 4 rancangan undang­undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten, Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Gorontalo, Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Maluku Utara dan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Setelah melakukan pembahasan keempat RUU Pengadilan Tinggi Agama tersebut dengan pihak Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM yang didampingi oleh Mahkamah Agung RI, maka fraksi kami berpendapat bahwa yang berkaitan dengan materi yang diatur dalam 4 RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama tersebut secara substansial pada prinsipnya fraksi kami dapat menerima untuk dibawa pada Sidang Paripurna DPR RI dan disahkan menjadi undang-undang. Namun sungguhpun demikian, hal-hal yang bersifat teknis yang diusulkan oleh pihak Pemerintah terutama yang menyangkut masa berlakunya undang-undang ini diundurkan menjadi 3 April 2006 dengan maksud untuk memberikan waktu kepada Pemerintah untuk memberikan catatan agar pihak Pemerintah dapat memenuhi limit waktu tersebut diatas untuk mencegah kevakuman hukum dan untuk mencegah pencari keadilan dalam negara hukum dengan prinsip keadilan yang cepat dan murah.

Fraksi kami juga menyetujui penambahan kata " Kepulauan " sebelum nama Bangka Belitung, sehingga menjadi selengkapnya Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Begitu juga jumlah pengadilan agama di Provinsi Banten, disamping pengadilan agama Serang, Pandeglang, Rangkas Bitung, Tangerang dan Cilegon, lima pengadilan agama ditambah dengan Pengadilan Agama Tiga Raksa sehingga menjadi enam pengadilan agama sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 85 Tahun 1996 tentang Pembentukan Pengadilan Agama Bitung, Palu, Unaha, Bobonaro, Bakau, Malang, Cibinong, Tiga Raksa dan Pandan.

Demikianlah pendapat akhir mini fraksi Bintang Pelopor Demokrasi yang dapat menerima keempat RUU Pembentukan Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten, Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Gorontalo, Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Maluku Utara dan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk dibawa pada Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi undang-undang dengan catatan sebagaimana kami uraikan diatas.

Semoga Allah SWT memberkahi usaha kita membangun bangsa dan negara tercinta ini.

Wabillahitaufik Walhidayah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih, Berikutnya Fraksi Bintang Reformasi.

ANHAR,SE (F-PBR): Terima kasih pimpinan, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 46: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

18

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami dan tidak memperpanjang lebar, barusan tadi kita simak maka dengan ini kami menyatrakan bahwa Fraksi Bintang Reformasi menyetujui empat undang-undang tersebut.

Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terakhir dari Fraksi Partai Damai Sejahtera, kami persilahkan.

St. Ors. JANSEN HUTASOIT, SE, MM, (F .PDS) Pendapat akhir mini Fraksi Partai Damai Sejahtera DPR RI terhadap Rancangan

Undang-undang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Gorontalo, Bangka Belitung, Maluku Utara dan Banten.

Salam sejahtera, Shalom, Yang terhormat Pimpinan Komisi Ill, Rekan-rekan Anggota Komisi Ill dan Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama dan Mahkamah Agung yang

saya hormati. Dalam kesempatan yang bahagia ini, pertama-tama marilah kita bersama-sama

mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan karunianya pada hari ini kita bisa berkumpul kembali dalam Rapat Komisi Ill DPR RI.

Pimpinan Koisi Ill dan peserta rapat yang saya hormati, Berkenaan dengan akan dibentuknya pengadilan tinggi agama di empat provinsi

maka ijinkanlah saya dalam kesempatan ini manyapaikan pendapat Fraksi yaitu : 1. Bila dikajji dari segi hukum positif, hukum peradilan sipil yang ada selama ini sudah

cukup bagi masyarakat untuk mencari keadilan walaupun masih terlihat adanya sikap tidak berpihak pada rasa keadilan rakyat.

2. Dikaji dari sisi administrasi pengadilan tinggi agama di provinsi memang sudah selayaknya didirikan untuk menyesuaikan dengan kondsi daerah pemekaran yang sekarang ini sudah menjadi provinsi.

3. Ditinjau dari segi anggaran, bahwa pendirian sebuah Pengadilan Tinggi Agama haruslah disesuikan dengan program tahunan MmahkamahAgung. Berkaitan dengan hal itu perlu dikaji hal-hal pokok misalnya berapa banyak anggaran yang harus di sediakan untuk pembangunan setiap Pengadilan Tinggi Agama pada provins tersebut di atas, menguji tingkat keefektifan Pengadilan Tinggi Agama dengan menghitung kembali berapa presentase kasus-kasus yang dilimpahkan dari Pengadilan Tinggi Agama ke Pengadilan Tinggi Agama pada daerah yang dimaksud. Hal ini dibutuhkan sebnagai indikator untuk menguji seberapa jauh manfaat benefit cost yang bisa didapat dengan adanya Pengadilan Tinggi Agama ini sehingga bisa berfungsi secara maksimal dan efisien.

Pimpinan Komisi Ill dan peserta rapat yang kami hormati, Mengacu kepada pemandangan dan pendapat mengenai Rancangan Undang­

undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Gorontalo, Bangka Belitung, Maluku Utara, Banten di atas maka Fraksi Partai Damai Sejahtera berpendapat dan memutuskan untuk menyetujui ranganan undang-undang tersebut segera disahkan menjadi undang-undang dan semoga undang-undang tersebut akan bermanfaat sepenuhnya bagi seluruh Rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikianlah pandangan dan pendapat Fraksi partai Damai Sejahtera DPR RI, kini kamisampaikan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkahi kita semua.

Damaii negerikua, sejahtera bangsaku. Pimpinan Fraksi DPR RI

Page 47: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

19

KETUA RAPAT : Terima kasih Fraksi Damai Sejahtera, Dan terima kasih saya ucapkan kepada fraksi-fraksi yang melalui juru bicaranya,

masing-masing telah menyampaikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang untuk dilanjutkan pada pembicaraan tingkat II, dan untuk meyakinkan sekali lagi, apakah disetujui untuk disahkan pada pembicaraan tingkat II yang kita agendakan pada tanggal 20 September 2005?

(RAPAT SETUJU) (KETOK PALU 1 KALI)

untuk lebih mengukuhkan dan mempertegas persetujuan tersebut, marilah kita dan tetnunya wakil fraksi-fraksi dan Pemerintah untuk menandatangani 4 draft RUU tentang Pembentukn Pengadilan tinggi Agama Maluku uTara, Pengadilan Tinggi Agama Banten, Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung, dan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo.

Sa ya persilahkan masing-masing fraksi pad a halaman-halamannya diparaf, kemudian pada halaman terakhir ditandatangani, dan tentnya untuk mempersingkat saya kira satu saja yang master tadi yang lainnya nanti bisa ditandatangni di sekretariat, tapi yang empat-empatnya itu Pak Menteri tanda tangan susah carinya soalnya nanti.

Ya kami persilahkan fraksi-fraksi.

(SEMUA FRAKSI MENANDATANGANI DRAFT RUU)

Saudara Menteri Hukum dan HAM yang saya hormati, Saudara Menteri Agama yang saya hormati, dan Anggota Komisi Ill yang terhormat. Acara selanjutnya kita akan mendengarkan sambutan Pemerintah dan untuk itu

kami persilahkan kepada yang mewakili Pemerintah untuk menyampaikan sembutannya.

Saya persilahkan Pak.

PEMERINTAH (MENTERI HUKUM DAN HAM) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Pimpinan, lbu-ibu, Bapak-bapak para Anggota Komisi Ill Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia, Bapak Metneri Agama serta hadirin yang terhormat. Alahamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, baru saja kita

mendengarkan pendapat fraksi-fraksi atas penyelesaian pembicaraan tingkat I pembahasan 4 rancangan undang-undang yakni RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara, RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Banten, Kepulauan Bangka Belitung , dan RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Semua fraksi telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan 4 rancangan undang-undangan tersebut pada pembicaraan tingkat II guna mengambil keputusan yang lnsya Allah akan diselenggarakan pada minggu ke-4 bulan September 2005.

Kita semua mengharapkan semoga 4 RUU tersebut disetujui dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat untuk disahkan menjadi undang-undang. Keberadaan 4 undang-undang tersebut sangat panting sebagai bagian dari upaya memperkokoh landasan hukum dalam upaya meningkatkan pelayanan hukum dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh keadilan serta demi tercapainya

Page 48: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

20

penyelesaian perkara dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Dengan 4 RUU tersebut sefgaera dapat diwujudkan kebijakan yang telah diletakkan untuk menyelesaikan segala urusan yang menyangkut peradilan agama.

Bapak para Pimpinan,

Para Anggota DeWan Komisi Ill yang terhormat, Salah satu hal yang sangat mengesankan selama proses pembahasan 4 RUU

ini baik dalam rapat Komisi Ill maupun Panitia Kerja semua permasalahan dilakukan dengan sangat niendalam bahwan Anggota Dewan sering begitu kritis dan teliti dalam menanggapi daftar inventarisasi masalah yang qiajukan Pemerintah. Dimulai dengan penyempurnaan judul, konsideran menimbang, dasar hukum mengingat, subsatnasi yang dirumuskan dalam pasal dan penjelasan pasal demi pasal. Namun berkat adanya sikap saling menghargai, menghormati dan terbuka sehinggan akhirnya dapat diambil kesimpulan dan kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Pada akhirnya Pemerintah menyetujui serta menyambut baik dan menyampaikan penghargaan atas dapat diselesaikannya pada pembicaraan tingkat 1 dari 4 RUU ini.

Mefalui kesempatan ini perkenankan kami atas nama Pemerintah menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggita Komisi Ill yang penuh dedikasi menyelesaikan pembahasan 4 RUU ini dalam waktu yang telah ditentukan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Mahkamah Agung senantiasa mengikuti pembahasan dan membantu dalam memberikan penjelasan=-penjelasan, dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Staf Sekretariat Komisi Ill yang telah memberikan dukungan dan pelayanan administratif sehingga memungkinkan kita menyelesaikan tugas pembahasan 4 RUU ini, tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada para wartawan yang meliput pembahasan 4 RUU ini.

Atas segala perhatian Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat kami mengucapkan terma kaih. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Cukup satu saja Pak ya, Terma kasih kepada Pemerintah, dengan demikian selesailah sudah seluruh

rangkaian acara Rapat Kerja Komisi Ill DPR RI dengan Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama. Untuk menyelesaikan tugas, yaitu pembicaraan tingkat I terhadap 4 RUU dan lnsya Allah tentnua selanjutnya akan dibawa ke Pembicaraan tingkat II yang sudah diagendakan pada tanggal 20 September 2005 untuk pemnagmbilan putusan dalam Ra pat Paripurna DPR RI.

Selanjutnya mungkin saya persialhkan Menteri Agama dan Mahkamah Agung untuk menionggalkan tempat, sementara Menteri Hukumnya sebentar lagi karena masih ada satu agenda untuk pembahasan pada undang-undang yang berikutnya.

Baik Bapak/lbu sekalian, acara yang kedua yaitu membicarakan atau membahas RUU tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana. Sebalum kita membahas materi rancangan undang-undang, sebagaimana yang telah saya sampaikan tadi perkenankanlah kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam persandingan fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-undangan tentang

Bantuan Timbal Balik Dalam Malasah Pidana yang telah disampaikan kepada para Anggota Komisi Ill dan Pemerintah merupakan DIM yang telah masuk dari 8 fraksi dengan segala hormat terkecuali Fraksi Partai Persatuan Pembangunan dan Fraksi Partai Damai Sejahtera yang hingga hari Jum'at 9 September 2005 belum memasukkan DIM-nya.

2. Berdasarkan Daftar lnventarisasi Masalah (DIM) persandingan fraksi-fraksi adal beberapa point yang telah dapat kami sampaikan sebagai berikut :

a. Jumlah keseluruhan permasalahan yang ada di DIM sebanyak 316 DIM.

Page 49: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

21

b. Dari jumlah 316 DIM fraksi-fraksi dinyatakan tetap sebanyak 158 DIM. Jadi yang tetap tidak ada perubahan.

c. Jumlah DIM yang bersifat substansi sebanyak 128 DIM. d. Jumlah yang bersifat penyempurnaan redaksional sebanyak 33 DIM

Dari jumlah DIM yang bersifat tetap Pimpinan menawarkan tentunya dapat disetjui dan kita sahkan. Yang tadi saya sebutkan daftarnya sudah ada pada Bapak/lbu sekalian berjumlah 158 DIM kita setujui?.

(RAPAT SETUJU) (KETOK PALU 1 .KALI)

Selanjutnya adalah membahas secara keseluruhan hal-hal yang bersifat seubstansi, namun demikian saya tawarkan hal-hal yang bersifat substansi tersebut tentunya bisa kita bahas di tingkat Panja yang pada hari ini kita menyetujui untuk pembentukan Panja dan jadwalnya tetunya akan kita susun kemudian dengan satu catatan kita usahakan karena setelah ini Pak, kita akan masukkan lagi satu undang­undang yang Ampresnya sudah keluar, sebab tingkat Komisi Ill ii tidak mungkin 3 Panja hanya bisa 2, karena jumlah anggotanya 42 orang. Nah oleh karena satunya sudah selesai yaitu 4 RUU, sekarang ini ada 1 undang-undang nah mudah-mudahan akan kita masukkan 1 lagi karena ini 3 undang-undang yang masih Komisi Ill yang Ampresnya sudah keluar. Nah kalau disetujuai saya kira Anggota Panjanya sama seperti yang sudah kita kerjakan yang lalu Pimpinan Komaisi ada 2 orang, Fraksi PKS masing-masing 2 orang, F. BPD, F, PBR, F. PDS masing-masing 1 orang. Jadi bagi namnya yang belum disampaikan silahkan sampaikan ke Sekretarioat, yang sudah tentunya sudah kita buatkan daftarnya.

Jadi untuk itu pembentukan Panja kita setujui m embahas DIM sebanyak 128 butir, tadi 158 sudah kita sahkan, sedangkan yang 33 yang bersifat redaksional itu nanti kita bahas di Tim Sinkronisasi. Bisa disetujui Bapak/lbu sekalian?

(RAPAT SETUJU) (KETOK PALU 1 KALI)

Nanti jadwal Panja menyusul Pak, maka dengan demikian berakhirlah rapat pada sore hari ini dan atas nama Pimpinan Koisi Ill mengucapkan terima kasih kepada Saudara Pemerintah dalam hal ini Menteri Kehakiman dan seluruh Anggota Komsi Ill, jika ada hal-hal yang kurang berkanan, kami mohon ma'af.

Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sorea dan salam sejahtera, Rapat ini saya neytakan ditutup.

(KETOK PALU 1 KALI) (RAPAT DITUTUP PUKUL 15.50 WIB)

Jakarta, 12 September 2005 a.n. Ke a Rapat Sekr iat Rapat --

Page 50: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

I

I

<·;'

Page 51: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT RAPAT KERJA KOMISI Ill DPR RI DENGAN

MENTERI HUKUM & HAM RI

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

T ahun Sidang Masa Persidangan Rapat Ke Jenis Rapat Sifat Rapat Harirranggal Waktu Tempat Ketua Rapat Sekertaris Acara

Anggota yang hadir

2005-2006 Ill

Rapat Kerja Terbuka Selasa, 24 Januari 2006 19.30- 22.05 WIB

Ruang Rapat Komisi Ill DPR RI HM. Akil Mochtar, SH, SH.MH Juliasih, SH

1. Laporan Panja RUU tentang Bantuan Timbal Balik dalam masalah Pidana kepada Pleno Komisi, Pendapat Akhir Mini Fraksi-fraksi dan Pengambilan Keputusan

2. Tanggapan Pemerintah terhadap RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban

3. Penetapan Mekanisme dan jadwal pembahasan RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban

33 dari 47 Anggota Komisi Ill DPR RI

ANGGOJA YANG HADIR :

PIMPINAN 1. • Trimedya Panjaitan, SH 2. M. Akil Mochtar, SH.,MH. 3. H. Djuhad Mahdja, SH, CN 4. Mulfachri Harahap, SH

F-PG 5. 6. 7. 8.

Aulia Aman Rachman, SH M. Aziz Syamsuddin tDewi Asmara, SH Ors. Agun Gunanjar Sudarsa

KETUA/F-PDIP WA. KETUA/F-PG WA. KETUA/F-PPP WA. KETUA/F-PAN

Page 52: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

9. Bambang Sadono, SH., MH. 10. Hj. Soedarmani Wiryatmo, SH., M.Hum. 11. Andi Mattalatta, SH., M. Hum.

F-PDIP

F-PPP

F-PD

F-PAN

F-KB

F-PKS

12. Nadrah lzahari. SH. 13. Pataniari Siahaan 14. DR. Yasonna. H. Laoly, SH, MSC 15. DR. Andreas H. Pareira

16. Maiyasyak Johan, SH,MH 17. H. Yudo Paripurno, SH. 18. Ors. Lukman Hakim Saifudin

19. H. Dasrul Djabar 20. FX. Soekarno, SH 21. H. Daday Hudaya 22. Benny Kabur Harman, SH, MH 23.Dr. H. Achmad Fauzi, SH

24. H. Patrialis Akbar, SH 25. Arbab Paproeka, SH 26.Hj. Azlani Agus, SH., MH 27. Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman

28. Nursyahbani Katjasungkana, SH 29. H. Taufikurrahman Saleh, SH, Msi 30. H. Imam Nahrawi, S. Ag

31. Muttamimul Ula, SH

F-BPD 32. H. Nur Syamsi Nurlan, SH

F-PDS 33.S.T. Ors. Jansen Hutasoit, SH., MM

ANGGOTA YANG IZIN :

1. Ors. Al-Muzammil Yusuf WA 2. Adiwarsita Adinegoro 3. Ors. Setya Novanto 4. Victor Bungtilu Laiskodat, SH 5. M. ldrus Marham 6. DR. Gayus Lumbuun, SH., MH. 7. Ora. Eva Kusuma Sundari, MA., MDE 8. HRM. Pupung Suharis, SH., MH. 9. Panda Nababan 10. Murdaya Poo

WA. KETUA/F-PKS F-PG F-PG F-PG F-PG F-PDIP F-PDIP F-PDIP F-PDIP F-PDIP

2

Page 53: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

11. Prof. DR. Mohammad Mahfud MD 12. Agus Purnomo 13. H. Abdul Aziz Arbi 14. Anhar, SE

Jalannya rapat :

F-PKB F-PKS F-PKS F-PBR

KETUA RAPAT (HM. AKIL MOCHTAR,"SH.MH/F-PG): Terima kasih, Salam sejahtera bagi kita semua, yang terhormat Saudara

Menteri Hukum dan HAM beserta seluruh jajarannya yang hadir pada malam hari ini. Para ketua PP KPK, kepala sama ketua ini kadang-kadang beda juga.Saudara pimpinan belum ada yang datang ini dan para anggota komisi 3 yang berbahagia,Pertama-tama marilah kita memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan,atas perkenannya kita dapat menghadiri rapat kerja komisi 3 pada malam hari ini dalam rangka pembicaraan tingkat satu rancangan Undang­undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana dan kemudian dilanjutkan dengan tanggapan pemerintah atas rancangan Undang-undang tentang perubahan Undang-undang Nomor 7 tahun 89 tentang Peradilan Agama dan rancangan Undang­undang tentang perlindungan saksi dan korban dan pada hari ini kita semua dalam keadaaan sehat Walafiat tanpa kurang satu apapun. Pada malam hari ini telah hadir 22 dari 9, 9 pas ya? 9 Fraksi oleh sebab itu rapat ini kita lanjutkan sambil berjalan dan kalau makin menunggu makin malam hari kalau pagi hari makin menunggu makin siang, ini klo ini makin malam oleh sebab itu kita harus memulai, apakah rapat ini bisa kita lanjutkan? Setuju ya?

( RAPAT SETUJU)

RAPAT DIBUKA PUKUL 19.55 WIB

Dan untuk itu rapat kerja ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. Selanjutnya sebagaimana biasa kami juga menyampaikan terima kasih kepada saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya dan PPATK, Pak Yunus yang suka meriksa-meriksa rekening ini, beserta jajarannya atas kehadiran atau kesediaan memenuhi undangan Komisi 3 pada malam hari ini. Pada malam hari ini saya menawarkan 2 acara yang pertama untuk pengambilan keputusan tingkat 1 tentang bantuan timbal balik masalah pidana yaitu laporan panitia kerja kemudian biasanya dilanjutkan dengan pembacaan naskah akhir rancangan undang-undang tapi ini kita prel memori aja karena kita baru baca itu kemudian pendapat akhir mini Fraksi-fraksi kemudian pengambilan keputusan dan selanjutnya penandatanganan draf rancangan undang-undang kemudian sambutan pemerintah dan penutup.

Sedangkan untuk perubahan atas undang-undang nomor 7 T ahun 1989 dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Karban, acara yang pertama adalah membahas mekanisme dan penetapan jadwal pembahasan kemudian yang ke dua pandangan atau pendapat pemerintah terhadap kedua rancangan Undang-undang tersebut karena ini adalah usul inisiatif dari dewan Perwakilan Rakyat maka tanggapannya dari pemerintah kemudian tanggapan pimpinan komisi atas tanggapan pemerintah segera, itu biasa saja. Kemudian kita lanjutkan dengan pembentukan panja ini kalau, disetujui tapi kalau misalnya pemerintah menganggap bahwa terhadap 2 rancangan undang­undang ini perlu kita bahas bersama menteri lagi misalnya kita bahas dulu tapi kalau Pak Menteri nya memberi delegad kepada panja langsung kecuali nanti ada keputusan yang sifanya prinsip tentu panja-nya yang mewakili pa menteri, kan bisa berkonsultasi ini sebenarnya adalah dalam rangka untuk mempermudah dan mempercepat proses pembahasan mengingat di Komisi 3 ini masih ada 6 rancangan undang-undang yang belum kita selesaikan yang kesemuanya mempunyai nilai yang sangat penting

3

Page 54: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

disamping 2 undang-undang ini masih ada undang-undang lmigrasi.masih ada undang-undang Komisi umbusman, masih ada undang-undang tentang lambang palang merah , terus undang-undang apalagi tuh, sampai lupa segitu banyaknya. Oleh sebab itu terhadap jadwal acara tadi bisa kita setujui ya?

Setuju Bapak-bapak, setuju ya? lni kok ga ada suaranya ini , Setuju ya?

( RAPAT SETUJU)

Para menteri dan para anggota komisi 3 yang kami hormati, sekarang marilah kita memasuki acara yang pertama yaitu tentang rancangan undang-undang tentang timbal balik masalah pidana yang di mulai oleh Laporan panitia kerja selama menjalankan tugas pembahasan dan perumusan materi rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dan masalah pidana. Untuk mempersilahkan saya persilahkan kepada saya juga harus melaporkan ini karena ini pimpinannya ada yang sakit , ada yang lagi ada tugas luar jadi saya merangkap-rangkap ni pa, tapi ndak apa­apa ini untuk kepentingan kita bersama,saya bacakan saja

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,salam sejahtera bagi kita semua yang terhormat saudara menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya termasuk lah disana Ketua PP APK atau Kepala PP APK yang terhormat saudara pimpina dan anggota komisi 3 DPR-RI. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya atas perkenannya kita dapat menghadiri rapat kerja komisi 3 pada malam hari ini dengan menteri Hukum dan HAM dalam rangka melanjutkan pembicaraan tingkat 1 terhadap rancangan Undang-undang tentang bantuan timbal balik dalm masalah pidana pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat. Pimpinan, para anggota saudara menteri dan hadirin yang saya hormati berdasarkan putusan rapat kerja komisi 3 DPR dengan Mentri Hukum dan HAM pada tanggal 12 September 2005 telah dibentuk panitia kerja dengan jumlah anggotanya sebanyak 24 orang.Guna membahas dan mengkaji secara teliti dan mendalam terhadap materi rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Memperhatikan dan melaksanakan penugasan rapat kerja panitia kerja melakukan pembahasan secara intensif dan mendalam terhadap materi dari rancangan undang­undang yang dimaksud dalam suasana demokratis yang secara kronologis jalannya rapat dan permasalahan-permasalahan yang berkembang dalam pembahasan dapat kami sampaikan sebagai berikut : Sebelum yang pertama, sebelum panja melakukan pembahasan Komisi 3 DPR-RI telah terlebih dahulu mengadakan rapat dengar pendapat umum dan pakar hukum pidana yaitu Prof. DR. Hikmah Hanto Juana SH.ELM dan Prof. DR. Romli Atmasasmita SH.Elm, juga Professor Adi Hamzah tapi tidak hadir. Dengan agenda penyampaian beberapa pemikiran dan asarn ar para pakar dalam rangka persiapan pembahasan rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Dua pada tanggal 12 september 2005 komisi 3 DPR RI mengadakan rapat kerja dengan menteri hukum dan HAM untuk membahas materi rancangn undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana yang telah dituangkan dalam persandingan di fraksi-fraksi yang seluruhnya berjumlah 316 butir permasalahan terdiri dari 128 butir permasalahan yang substansial 33 butir bersifat redaksional atau penyesuaian angka pasal atau ayat dan 158 butir bersifat tetap.Setelah membahas materi umum dilanjutkan dengan pembentukan panja Tiga panja mulai melakukan pembahasan dim pada tanggal 15 dan 19 September 2005. Mengingat padatnya acara atau jadwal rapat-rapat di komisi 3 dan kegiatan pansus­pansus di DPR RI yang membahas berbagai rancangan undang-undang yang melibatkan sebagian besar anggota komisi 3 menyebabkan pembahasan belum dapat diselesaikan pada misa pada masa sidang ke-1 tahun sidang 2005-2006. Selanjutnya panja kembali melakukan pembahasan pada masa sidang ke-2 tahun sidang 2005-2006 yang pembahasannya dilaksanakan pada siang hingga malam hari walau pun bagi masa sidang 2 begi pada masa sidang ke-2 begitu singkat namun karena pembahasan dilaksanakan dari pagi hingga malam hari seluruh materi yang di bahas dalam panja dapat diselesaikan walaupun terdapat beberapa substansi yang masih di

4

Page 55: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

pending guna dibicarakan atau disempurnakan rumusan alternative nya.Nah selanjutnya pada masa sidang ke-3 panja kembali melakukan pembahasan beberapa substansi yang pembahasannya belum dapat diselesaikan pada masa sidang sebelumnya Tujuh selanjutnya dapat kami sampaikan beberapa substansi dalam pembahasan di tingkat panja yang kursial dan menjadi perdebatan sehingga memerlukan beberapa kali pendapat dari fraksi-fraksi guna mencapai titik temu antara anggota panja dengan pemerintah diantaranya 1 tujuh satu ketentuan umum berisi uraian mengenai beberapa istilah yang memberikan pengertian atau definisi yang digunakan dalam perumusan pasal yaitu meligenai definisi keterangan pernyataan dokumen surat perampasan pemblokiran hasil tindak pidana pejabat kapolri dan menteri serta penambahan rumusan baru mengenai definisi jaksa, definisi jaksa agung yang dikutip dari pasal 18 ayat 1 undang-undang nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan agung RI. Tujuh titik 2 : penegasan mengenai azas dalam rancangan undang tahun ini dalam rancangan undang-undang ini dianggap penting dengan pertimbangan bahwa azas hukum berisi dan mencerminkan prinsip-prinsip yang terkandung dari cita-cita hukum dari cita hukum fungsi hukum dan tujuan hukum adanya asas hukum ini diharapkan ak akan dapat memberi menjamin penerapan dan penegakan hukum secara adil benar tepat dan bermanfaat. Tujuh titik tiga, mekanisme pengajuan permintaan bantuan timbal balik dalam maslah pidana oleh pemerintah Indonesia permintaan bantuan oleh pemerintah Indonesia dilakukan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang hukum dan hak asasi manusia melalui 2 saluran yakni kepada Negara asing secara langsung atau dapat memilih melalui saluran diplomatik. Tujuh titik empat , terkait dengan pasal sembilan ayat 3 yang mengatur ketentuan permohonan bantuan kepada Menteri dapat diajukan oleh Ketua komisi pemberantasan korupsi,panja perpandangan bahwa ketentuan pasal tersebut perlu disempurnakan mengingat kewenangan melakukan peyidikan dan penyidikan tindakan pidana korupsi bukan hanya dilakukan oleh komisi pemberantasan tindak pidana korupsi melain ju melainkan juga oleh Polri dan Kejaksaan berdasarkan ketentuan tersebut panja dan pemerintah sepakat menyempurnakan kembali rumusan pasal 9 ayat 3 setelah panja membahas kembali disepakati rumusannya menjadi dalam hal tindak pidana korupsi permohonan bantuan kepada Menteri selain Kapolri dan Jaksa Agung juga dapat diajukan oleh Ketua komisi pemberasan pemberantasan tindak pidana korupsi. Tujuh titik lima dalam hal mekanisme pengajuan permintaan bantuan timbal balik dalam masalah pidana kepada pemerintah Indonesia sebagaimana tertuang dalam pasal dua puluh tujuh ayat 2 dapat dilakukan melalui 2 saluran yakni secara langsung kepada Menteri atau dapat memilih saluran diplomatic sedangkan permintaan oleh Negara asing tersebut harus memuat ketentuan diantaranya satu lima titik satu , maksud permintaan bantuan. Lima titik dua, Uraian bantuan yang diminta. Tiga instansi dan nama penjabat yang melakukan penyidikan penuntutan atau pemeriksaan di sidang pengadilan. Empat, Uraian tindak pidana tingkat penyelesaian perkara ketentuan undang-undabng isi pasal dan ancaman hukumannya. Tujuh titik enam, terkait dengan pasal 54 ayat 1 yang mengatur ketentuan Negara peminta dapat mengajukan perubahan permintaan bantuan berupa penambahan pengurangan atau pembatalan kepada menteri, panja berpandangan bahwa ketentuan pasal tersebut perlu disempurnakan dengan adanya pengaturan limitasi waktu. Perubahan permintaan apakah sebelum di umumkan di umumkan di media massa di samping hal tersebut harus juga diatur mengenai ketentuan jaminan terhadap masalah yang menimpa seseorang.Seandainya setelah dilakukan penyitaan kemudian dibatalkan sehingga panja sepakat substansi dalam pasal tersebut harus disempurnakan kembali dengan memperhatikan dan memberikan jaminan bagi yang mengalaminya. Setelah panja membahas kembali secara teliti dan mendalam disepakati rumusan tersebut disempurnakan sehingga rumusannya menjadi Negara peminta dapat mengajukan perubahan permintaan bantuan berupa penambahan pengurangan atau pembataln kepada Menteri sebelum pengumuman penyitaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 ayat 3 . Tujuh ,selanjutnya dapat kami sampaikan bahwa dalam. rancangan undang-undang ini juga telah disepakti memuat beberapa ketentuan yang berkaitan

5

Page 56: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

materi muatan diantaranya. Tujuh titik satu, undang-undang ini tidak mengurangi pelaksanaan kerjasama timbal balik dalam masalah pidana yang selama ini telah dilakukan melalui wadah intepool. 2.kewenangan Menteri dapat membuat perjanjian atau kesepakatan dengan Negara asing untuk mendapatkan penggantian biaya dari hasil harta kekayaan yang dirampas baik di Negara asing maupun di lndonesia.3. Kerahasiaan dalam pengajuan permintaan bantuan isi permintaan dan drap dokumen pendukung lainnya dan adanya pemberian bantuan atas permintaan tersebut serta kerahasiaan informasi keterangan dokumen atau barang atau alat bukti lainnya yang diberikan atau diserahkan kepada Negara asing. 8, Selanjutnya berkaitan dengan bab 5 mengenai ketentuan peralihan di atur ketentuan bahwa semua perjanjian bantuan timbale balik yang telah disifikasi sebelum berlakunya undang-undang ini dinyatakan tetap berlaku dan semua permohonan timbal balik yang diajukan baik berdasarkan perjanjian maupun tidak tetap di proses sepanjang tidak bertentangan dengan undang­undang ini. Ketentuan peralihan ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekosongan hukum atau kekosongan peraturan perundang-undang sehingga dengan adanya pengaturan dalam ketentuan peralihan dapat menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum demikian laporan panja yang kami sampaikan kepada rapat malam hari ini.Selanjutnya saya ucapkan terima kasih Assalamualaikum Wr.Wb,

Selanjutnya saya lagi itu .. ,itu yang tadi yang lain itu adalah pembacaan drap undang-undang karena saya kira naskahnya sudah disampaikan jadi ini prememori sudah dibacakanlah.

Pimpinan? Ya Boleh interupsi dikit ? ya,soa/ apa pa interupsinya?soal /aporan? Ya,drap,drap

ini kan hasil panja ya? Ya betul . Dan Form ini form pansus atau form komisi? Ya. Apakah masih memungkinkan ada kemungkinan-kemungkinan ada perubahan atau usulan, terima kasih .

KETUA RAPAT : Bisa, jadi begini pa .. oleh sebab itu kan kita bacakan tapi dita eeh ... dianggap

tidak dibaca sekarang kalau setelah itu baru saya tanyakan apakah ,apa namaya,masih ada hal-hal yang akan disampaikan atau tidak terhadap rancangan undang-undang ini ya, jadi kalau kita setuju bahwa ini sudah dianggap dibacakan saya tanyakan kalau masih ada hal-hal yang akana disampaikan saya persilahkan karena memang kewenangan komisi untuk membahas lebih lanjut ,gitu. Kita setuju untuk dianggap sudah dibacakan ya, karena sudah disampaikan kemudian selanjutnyasaya persilahkan kalau ada yang ingin menanggapi terhadap rancangan undang-undang yang sudah dibahas oleh panja.Cuma jangan julumakan julu, yang panja juga nanggapi lagi gitu ya,saya persilahkan pa Tammim,

MUTAMMIMUL ULA, SH (F-PKS) : Terima kasih pimpinan ,teman -teman anggota dewan yang terhormat dan pak

Mneteri beserta jajarannya walaupaun saya juga terlibat didalam pembahasan panja,tapi perkenankanlah kami menyampaikan satu pendapat yang mudah­mudahan, syukur-syukur bias diterima tapi pa kalau toh tidak mudah-mudahan menjadi wacana yang menjadi gagasan yang layak untuk kita perhatiakn. Saya ingin mengajukan usul perubahan terutama kaitannya dengan pasal 9 ayat 3 gagasan dasarnya begini pa, kaitannya dengan fungsi KPK, didalam pengajuan permintaan permintaan bantuan mengingat KPK ini satu lembaga yang khusus yang khusus yang dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan khusus dalam rangka pemberantasan korupsi efesitas non korupsi dan tidaknya itu juga,juga dalm rangka apseralsi atau pengejaran terhadap asset-aset yang berada di luar . nah dalam kontek itu dan mungkin pertimbangan teman yang lain yang tidak bias saya sampaikan disini atau tapi gagasan dasarnya begitu misalnya pada ayat 3 KPK itu diberi ,dibolehkan atau bias mengajukan permintaan bantuan langsung kepada Negara asing tanpa melalui menteri, itu gagasan dasarnya, kira-kira kalau didalam, didalam ayat 3 itu kira-kira

6

Page 57: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

redaksinya dalam hal tindak pidana korupsi ketua komisi peberantasan tindak pidana korupsi dapat mengajukan permintaan bantuan kepada Negara asing secara langsung atau melalui saluran diplomatic. Mungkin redaksinya kurang dan lebih tetapi gagasan dasarnya begitu. Mungkin mengingat sekali lagi konsen kita datangnya tuk efektifitas pemberantasan korupsi dan sekaligus dengan mengejar asset-aset yang berada di luar saya kira itu gagasan singkatnya dan terima kasih kalau bisa di respon, makasih bung Miran.

KETUA RAPAT: Ya, kalau misalnya usulan perubahan pak Tammim itu diterima maka tidak

hanya Pasal ayat 3 yang berubah, semuanya akan mengalami perubahan karna komandannya disini nih Menteri Kehakiman, kan gitu .Disemua permintaan bantuan itu haruslah melalui menetri itu kapolri ,jaksa agung juga meminta melalui menteri ,gitu nah itu persoalannya tapi silahkan saja mungkin ada fraksi-fraksi yang akan menanggapi saya berikan kesempatan terhadap usulannya Pak Tammim? Ya pak Arbab silahkan dari Reformasi. ..

ARBAB PAPROEKA, SH (F-PAN): Terima kasih, dari PAN bukan dari reformasi.

KETUA RAPAT: Eh maaf Pak saya ingat yang dulu selalu.

ARBAB PAPROEKA, SH (F-PAN): Dari Partai Amanat Nasioanal pa,saya panjangkan saja, terima kasih pimpinan

saya pikir apa yang disampaikan oleh Mas T ammim tadi itu adalah hal-hal yang memang telah diperdebatkan pada saat kita berbicara mengenai item yang beliau tanyakan tadi, satu prinsip dasar kenapa menteri karena prinsip nya ini adalah ke Negara gitu, dimana saat itu saya dengar persis penjelasan dari yang mewakili pemerintah kalau tidak salah dari departemen luar negeri sempat berpendapat menyangkut hal ini sesuatu yang saat itu juga telah berkembang bahwa apa tidak ada kemungkinan seperti itu. Nah tapi jawabannya saat itu karena ini adalah Negara ke Negara dimana belajar dari pengalaman kemarin kasus Munir dimana dia mewakili pemerintah adalah Menteri Hukum, Kehakiman dalam hal ini sehingga apa yang disampaikan oleh Pak Tammim tadi tidak menjadi yang disepakati saat itu. Barangkali dari kami demikian pa,terima kasih.

KETUA RAPAT : Masih ada fraksi-fraksi yang akan menanggapi paling tidak apakah, apa namnya

setuju atau tidak setuju terhadap usulan itu.Pimpinan? Ya lbu Nursyahbani dari P~rtai Kebangkitan Bangsa.

NURSYAHBANI KAT JASUNGKANA, SH (F-PKB) : Assalamualaikum Wr.Wb, Saya kira kita sudah mendiskusikan nya secara

panjang lebar saat itu dan kita sepakati bahwa kita menggunakan kebijakan satu pintu untuk berhubungan dengan Negara lain dan kita sepakat bahwa pintu itu melalui Menetri Hukum dan HAM,gitu. Jadi yak arena ini kesepakatan ya tergantung dari kesepakatan kita dan ini sudah sampai proses akhir. lmplikasinya memang akan mengubah semua.jadi apa e saya sendiri setuju untuk tetap dengn kebijakan 1 pintu itu makasih. Assalamualaikum Wr.Wb,

KETUA RAPAT: Ya Pak Lauli dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

7

Page 58: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

Y.H. LAOLY (F-PDIP): Saya hanya tidak pasal itu tapi hanya menambahkan 1 pasal 6ayat D butir D.

Permintaan bantuan diajukan untuk menuntut atau mengadili orang karena alasan suku,jenis kelamin,saya hanya mau menambahkan 1 kata etnis Karena etnis lebih luas daripada suku, jadi etnis suku ,jenis kelamin,agama, korer karena etnis cleansing ini misalnya jadi hanya penambahan. Saya ndak, karena suku terlalu sempit jadi kalau etnis dia terwakili, gitu. lni hanya tawaran usu! saya,terima kasih.

KETUA RAPAT : Saya kira tadi mau nanggapi malah tambah masalah.Artinya menambah kan

untuk pasal 6 sudah ada 2,tapi kita selesaikan satu-satu dulu pa ya? Yang berkaitan dengan usulan Pa Tammim pasal 9 ayat 3 itu sebagaimana yang kita isyaratkan tadi bahwa undang-undang ini menganut asas 1 pintu dan satu pintu itu pemerintah RI dalam hal ini memberi mandat kepada Menteri Kehakiman, kan gitu. Oleh sebab itu Kapolri,Jaksa Agung KPK atau siapapun yang mengajukan permintaan itu harus melalui menteri.Nah kedua reseningnya kalau pun KPK misalnya bisa meminta permintaan langsung kepada luar tentu agak repot juga menurut kita karena ini berkaitan dengan antar Negara,antar Negara dan tentu akan terjadilah interaksi hukum yang berkenaan baik hukum yang berhubungan dengan Negara yang diminta maupun yang meminta maupun hukum intenasional yang berlaku dan saya kira itu sudah menjadi apa namanya,asas umum pada saat kita membahas pada waktu yang lalu sebelumnya saya berikan pendapat ,saya persilahkan pemerintah untuk menanggapi yang pertama pak,usulan yang pertama.

PEMERINTAH : Bapak pimpinan,lbu-ibu bapak-bapak,para anggota dewan yang terhormat

mengenai usulan Bapak anggota Dewan tentang pasal 9 ayat 3 saya kira sangat simple bapak, dalam praktek hubungan lnternasional setiap ada permintaan atas nama state atau Negara memang selalu vocalpointnya itu adalah Menetri Hukum dan itu praktek dilakukan selama ini oleh karena itu kalau toh kita memasukkan ide ini praktis nanti dalam prakteknya susah ditelisir karena Negara yang bersangkutan tidak mnegenal eksitensi seperti ini yang dikenal adalah lembaga menteri Hukum dan HAM. Dan Saya kira anggota dewan yang terhormat Pak Andreas bisa membantu kita sebagai orang yang menggeluti bidang hubungan internasional jadi segi praktisnya dalam kenyataan nya memang demikian. Terima kasih pimpinan.

KETUA RAPAT : Terima kasih Pak Menteri jadi saya kira dengan beberapa penjelasan, Pak

Tammim sudah sangat memahami bahwa terhadap usulan itu .kayanya ditolak oleh seluruh.

MUTAMMIMUL ULA, SH ( F-PKS ) : Ya saya kira saya paham juga bahwa 1 pintu itu tetapi saya pikir ini sesuatu

yang khusus.Barangkali ya itu bisa dipertimbangkan tetapi karena memang sudah menjadi kaidah dasar begitu yang seingat saya soal KPK ini dulu mungkin saya tidak ikut ya.Tetapi belum sempat dibahas tetapi akhirnya kami kembalikan pada Forum kalau tidak, belum bisa atau tidak bisa diterima karena beberapa pertimbangan kami terima dengan apa adanya. Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Ya,terima kasih Pa Tammim,bukan tidak dibahas justru pembahasannya alot di

drap pemerintah itu tidak tidak ada KPK. karena perdebatan kita, kita minta tambah itu KPK gitu pa.Jangan dibilang ga dibahas, sudah dibahas tapi karena Pa Tammim waktu itu tuar biasa pembahasannya nah kemudian usulan keduanya tadi ada dari Pa Lauli di dalam pasal 6 huruf D itu permintaan bantuan ini dalam hal permintaan ditolak jika permintaan itu diajukan untuk menuntut atau mengadili orang karena alasan suku, jenis

8

Page 59: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

kelamin,agama kewarganegaraan atau pandangan politik. Nah didepan kata suku itu di usulkan ada penambahan etnis gitu,karena etnislansing itu tadi.gitu kira-kira apa namanya alasannya lah gitu karena menurut Pa Lauli suku itu lebih sempit ketimbang etnis gitu.Nah jadi ya kalau saya sih hampir samalah suku sama etnis itu.Kalau saya pakai etnis tentu saya tidak pakai suku tapi kalau saya pakai suku tentu tidak pakai etnis kan gitu.Ada yang ingin menanggapi Pa,terhadap usulan ini saya persilahkan, ini ada yang ahli anu undang-undang tentang etnis dari ras ini Belum beri pemikiran juga, ada ada yang,ada? Pak Patrialis dari Partai Amanat Nasioanal.

H. PATRIALIS AKBAR, SH ( F-PAN): Ya jadi didalam penempatan satu kalimat atau pun anak kalimat bahwa

sebaiknya kita mengacu pada konstitusi kita. Nah persoalan-persoalan suku ras dan segala macam itu sebetulnya termasuk kebudayaan,itu sebetulnya di dalam pasal 18 itu sudah diatur dengan baik dan juga termasuk masalah klasifikasi dari warga Negara dan penduduk jadi memang kita tidak mengenal disitu adanya etnis tetapi kita lebih memfokuskan pada suku bangsa suku budaya yang ada di Negara kita ini.lni saya kira acuannya sudah cukup jelas. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Masih ada yang akan menambahkan? Pak Lukman, kayanya memang ini

forumnya harus forum panitia airhop yang harus menjelaskan.

DRS. H. LUKMAN HAKIM SAIFUDIN ( F-PPP ) : Enggak, saya ini konteksnya redaksioanl saja kembali yang pasal 9 tadi itu,

yang ayat 3 itu. lnikan sebenarnya ayat 3 pasal 9 itu berkaitan dengan ayat 2 nya sebenarnya kan begitu, tetapi kalau rumusan redaksionalnya seperti ini dalam hal tindak pidana korupsi permohonan bantuan kepada menteri selain Kapolri dan jaksa agung juga dapat, kata selain kapolri dan jaksa agung ini punya multi tafsir ini, mengapa supaya tidak,apa tidak sebaiknya rumusannya itu seprti lazimnya saja.Selain sebagaimana diatur dalam pada ayat 2 diatas ketua Komisi pemberantasan tindak pidana juga dapat mengajukan itu lebih mudah dipahami begitu karena

DRS. LUKMAN HAKIM SAIFUDIN (F-PPP) : Selain punya 2 makna, ini hanya redaksional saja, kalau kita paham karena kita

yang membuat tetapi kalau masyarakat yang membaca multiration. Demikian pak.

KETUA RAPAT : lni penjelasannya sebenarnya juga sederhana pak, kenapa Kapolri dan Jaksa

Agung itu dipisah kerana dia bisa pidana umum, yang dibawah ini spesifiknya kepada korupsi karena kewenangannya ada pada KPK dan kita tidak punya kewenangan pidana umum. ltu tadi pak persoalannya jelas ya Pak Lukman. Dalam hal tindak pidana korupsi permohonan kepada Menteri selain Kapolri dan Jaksa Agung karena Kapolri dan Jaksa Agung ini dia berwenang tindak pidana umum dan juga berwenang tindak pidana korupsi, begitu Pak makanya ada ayat 2 diatas.

DRS. LUKMAN HAKIM SAIFUDIN (F-PPP) : Begini, poin saya sebenarnya ayat 3 itu jangan ditafsirkan berdiri sendiri tetapi

itu dikaitkan dengan ayat 2. Karena ayat 2 ini menyebut tindak pidana korupsi jadi tindak pidana korupsi itu Polisi juga berwenang jaksa juga berwenang plus KPK.

KETUA RAPAT : Tetapi kalau ayat 2 tidak bisa kita sebutkan begitu itu spesifik dia tindak pidana

umum. lni kan dalam hal tindak pidana korupsi khusus.

9

Page 60: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

ANDREAS H. PARERA (F-PDIP): Saya bisa memahami apa yang dimaksud oleh Pak Lukman, saya kira ini soal

redaksional maksudnya pada pasal ke 3 ayat 9 mungkin perlu ada stresing khusus jadi mungkin bahasanya dalam hal ini khusus untuk tindak pidana korupsi tidak ada penegakan sehingga dia terlepas dari poin yang ke 2 ayat yang ke 2, karena kalau kita baca sepintas ini seolah-olah berkaitan ini yang dimaksudkan, saya juga ketika membaca seolah-olah melihat adanya keterkaitan tetapi ketika memahami lebih jauh barulah kelihatan. Jadi ini maksudnya untuk tindak pidana korupsi bahwa disitu ada penambahan kewenangan pada Ketua Komisi Pemberantasan tindak pidana korupsi.

KETUA RAPAT : Saya kira kalau kira kalau kita membacanya dari pasal 9 ayat 1 Pak kemudian

ayat 2 dan ayat 3 ini sudah khusus karena dia menyebutkan datam hat tindak pidana korupsi sedangkan di ayat 1 dan 2 itu tidak ada, sesuai dengan nomenklatur didepan ini tentang undang-undang timbal balik ke depan jadi pastilah ini masalah pidana dan untuk tindak pidana korupsinya ada pada pasal 9 ayat 3 makanya ditambah disitu komisi pemberantasan korupsi waktu itu usul DPR juga ini karena kewenangan khusus untuk korupsi saya kira itu jelas sekali Pak tapi pemerintah bagaimana?coba dijelaskan.

PEMERINTAH/MENTERI HUKUM DAN HAM : Bapak Pimpinan saya kira dengan apa yang ada ini sudah bagus karena kita

ikuti poin pertama itu bicara umum kriminal dalam konteks besar atau umum kemudian dia perinci institusinya apa Jaksa Agung dan Kepolisian kemudian ayat 3 bicara tentang korupsi jadi menurut saya apa yang telah disepakati dari awal ini sudah tepat, terima kasih bapak pimpinan.

KETUA RAPAT : Bisa diterima?seperti rumusan semua ya, setuju ya.

(RAPAT SETUJU)

yang lain pak Akil, Pak Patrialis saya persilahkan, pasal berapa ?

H. PATRIALIS AKBAR, SH (F-PAN): Pertama itu dalam ketentuan umum, butir 10 disini dinyatakan Menteri adalah

Menteri yang bertanggung jawab di bidang hukum dan hak azasi manusia, kita tentu memahami bahwa nomenklatur terhadap Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia itu belum kita kokohkan di dalam satu undang-undang Kepresidenan atau Kementerian Negara sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa kedepan Menteri datam bidang penegakan Hukum dan Ham itu bisa saja dipisah dan namanya belum tentu seperti ini, saya kira kalau ini kita gabung saya khawatir katau ada 2 Menteri yang membidangi Pertama adalah dalam bidang penegakan hukum dan yang kedua adalah datam hat HAM maka ini paling tidak ada 2 Menteri.

Alasan saya yang ketiga adalah kenapa saya ingin mengomentari masalah HAM, karena memang dalam konstitusi kita khusus dalam HAM itu berdiri sendiri dan banyak sekali pekerjaan HAM apalagi kedepan HAM ini merupakan satu hal yang memang menjadi perhatuan nasional oteh karena itu saya mengusulkan Menteri disini itu adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penegakan hukum atau dalam bidang hukum saja jadi kita tidak usah menyebutkan tentang Hak Azasi Manusia yang kebetulan sekarang ada yang namanya Menteri Hukum dan HAM. Jadi kita belum bisa memberikan nomenklatur yang pasti terhadap ini. itu satu.

Yang kedua, dalam pasal 3 ayat 1 saya menangkap bahwa klasifikasi bantuan ini seakan-akan be rs if at komulatif, akan lebih fleksibel dan lebih memudahkan dan memperluas klasifikasinya ini sebaiknya saya fikir kalimat dan kita ganti dengan atau yang pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa, pada halaman 3 yaitu bantuan timbal

10

Page 61: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

balik dalam masalah pidana selanjutnya disebut bantuan merupakan permintaan bantuan berkenaan dengan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan. Kalau bisa disini kita tam bah dengan dan a tau sehingga dia bisa jug a komulatif dan bisa jug a alternatif. Sehingga lebih memperluas memperlincah gerak dari klasifikasi ini, terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Sebenarnya ini perdebatannya sudah panjang Pak, yang pertama ya yang

nomor 10 dulu yaitu pasal 1 angka 10, saat ini yang ada Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang Hukum dan Hak Azasi Manusia bahwa konstitusi kita memisahkan itu saya kira ya iya saja tetapi bahwa undang-undang kepresidenan dan undang-undang kementerian belum lahir tentu undang-undang yang lahir belakang tidak mungkin anu ya artinya nanti yang akan ada penyesuaian yang berkaitan dengan itu tapi yang jelas bahwa siapa pun dia tapi menteri yang bertanggungjawab disini adalah Menteri yang bertanggungjawab dibidang hukum dan hak asasi manusia, ada tanggapan saya persilahkan Pak. Pak Lukman?

DRS. H. LUKMAN HAKIM SAIFUDIN (F-PPP) : Saya pikir menarik apa yang disampaikan oleh Pak Patrialis itu. jadi kalau

menteri adalah Menteri yang bertanggungjawab dibidang hukum dan ham, saya pikir semua Menteri harus bertanggungjawab di bidang Hukum dan HAM. Kalau kita menggunakan undang-undang dasar itu adalah Menteri membidangi urusan tertentu, apa tidak sebaiknya kita menggunakan istilah Menteri adalah Menteri yang membidangi Hukum dan HAM bukan yang bertanggung jawab karena kalau yang bertanggung jawab semua menteri memang bertanggungjawab secara Hukum, ini supaya kita menggunakan undang-undang dasar, itu saja tanggapan saja ketua.

KETUA RAPAT : Masih ada dari Anggota? Yang akan menanggapi usulan ini, sudah pada malas

karena di Panja sudah berdebat panjang soal ini ya.

H. PATRIALIS AKBAR, SH (F-PAN): Bukan, ini saya tambah sedikit Pak Akil. Mungkin kita bisa minta informasi dari

Pak Agun Ketua Pansus Kementerian Negara kalau saya tidak salah ke depan Hak Azasi Manusia itu masuk ke dalam Menteri Pertahanan, ini kira-kira mungkin kita bisa dapat masukan.

KETUA RAPAT: Ada penjelasan dari Ketua Pansus?

DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA (F-PG) : Saya sebetulnya apa yang dikerjakan ini sudah cukup baik jadi apa yang

disampaikan Pak Patrialis memang benar namun pada posisi kali ini kami lebih melihat pada vaktualnya saja jadi nyatanya hari ini undang-undang kementerian belum selesai tapi pada hari ini dengan nomenklatur yang sudah ada jadi tetap pada Menteri Hukum dan HAM. Terima Kasih.

KETUA RAPAT : Masih ada yang ingin menanggapi kalau tidak saya minta pemerintah untuk

menanggapi soal ini, tapi yang jelas kita tetap berprinsip secara hukum positif yang hadirlah dalam hal ini dan pada saat ini yang datang belakangan. Pak Laoly saya persilahkan Pak.

Y. H. LAOLY (F-PDIP): Saya setuju dengan pendapat membidangi dan dikunci saja dibidang hukum,

kita pernah mempunyai 2 Menteri Hak Azasi Manusia dan Bidang Hukum jadi kalau

11

Page 62: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

kita kunci bidang hukum saja kalau ada nanti Menteri Hukum dan perundang­undangan bidang hukumnya sudah terkunci dia jadi tidak, kalau ada nanti Menteri HAM siapa tahu maka kedua Menteri ini harus bertanggung jawab, jadi kalau kita kunci dibidang hukum dia otomatis berhenti disitu. Menteri adalah Menteri yang membidangi bidang hukum dan perundang-undangan, terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT: Soal tanggung menanggung jawab ini saya persilahkan pemerintah 1 terhadap

usulan ini karena ini rumusan pemerintah. ·

PEMERINTAH/MENTERI HUKUM DAN HAM : Bapak Pimpinan saya pikir setelah kita lama berdiskusi apa yang dimaksud

disini telah kita pahami bahwa itu merikas kepada Menteri Hukum yang kebetulan sekarang Menteri Hukum dan HAM bahwa nanti akan terjadi perubahan nama ya saya kira bisa-bisa saja tetapi ketika kita buat undang-undang ini, kita mengacu kepada yang ada sekarang, terima kasih bapak pimpinan.

KETUA RAPAT: Ya karena sekarang ini yang ada Menteri Hukum dan HAM ya Menteri Hukum

dan HAM lah kalau besok Menteri Hukum dan Perudang-undangan maka Menteri Hukum dan Perundang-undangan kan begitu, kita sesuaikan undang-undangnya kalau kita membuat lain susah juga kan begitu jadi sementara ini Menteri Hukum dan HAM nomenklaturnya seperti itu ya saya sependapat saja, ini soal tanggung jawab, inikan ada pemikiran pak Lukman semua menteri bertanggung jawab terhadap Hukum dan HAM apa maksudnya penekanan kata tanggungjawab disini ? kan menunjukkan leading sectomya pak kalau menurut saya, apakah ada penjelasan lagi soal ini, Pak Menteri?cukup ya, bagaimana Pak Patrialis.

H. PATRIALIS AKBAR, SH (F-PAN): Ya saya bermaksud agar undang-undang ini lebih fleksibel bisa kita pakai lama

sebab kalau nanti misalnya katakanlah ada perubahan-perubahan pada jaman dahulu juga ada sehingga itu tidak bias, itu satu. Yang kedua, memang tidak ada di dalam undang-undang dasar kita bicara masalah menteri yang bertanggungjawab terhadap apa yang ada itu adalah yang membidangi jadi memang kita lebih baik kita menekankan kepda bidang jadi kita menyesuaikan dengan perubahan konstitusi kita yang cukup baik itu, saya kira begitu.

KETUA RAPAT : Silahkan Pak Maiyasyak.

H. MAIYASYAK JOHAN, SH., MH (F-PPP) : Saya mendukung apa yang dikatakan Pak Lukman Hakim, jadi Meneteri adalah

Menteri yang membidangi karena kita bertanggungjawab, negara kan yang bertanggungjawab atas tegaknya hukum dan terhadap perlindungan hak asasi manusia dengan kata lain semua pejabat negara khususnya eksekutif dengan demikian kalau kita bicara secara tehnis oraganisasi maka itu harus menteri yang membidangi dan itu harus lebih jelas ketimbang kita menggunakan kalimat bertanggungjawab, saya kira begitu pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT : Pak Gani di undang-undang ada yang mengatur soal ini atau tidak, soal

nomenklatur menteri-menteri itu kalau masih ingat ya.

PEMERINTAH/MENTERI HUKUM DAN HAM : Mohon ijin menteri, saya akan menyampaikan kepada ketua yang terhormat di

dalam undang-undang nomor 1 O memang tidak disebutkan secara spesifik tetapi kalau

12

Page 63: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

diambil nomenklatur dalam undang-undang dasar pasal 17 ayat 3 disebutkan setiap menteri membidangi urusan tertentu di dalam pemerintahan, berarti kalau dipakai ini maka alternatifnya Menteri yang Menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang Hukum dan HAM kalau pakai rumusan undang-undang dasar tapi dengan rumusan yang ada itu sudah sejalan dengan ini cuma disitu ada kata bertanggung jawab.

KETUA RAPAT : Jadi pasal 1 angka 10 ini dua-duariya membidangi hukum cuma diberi

penegasan bertanggung jawab, Menteri adalah Menteri yang membidangi dibidang hukum, masih ada lagi yang lain? Ya silahkan pak.

DRS. LUKMAN HAKIM SAIFUDIN (F-PPP) : Kata bertanggungjawab itu bisa debetable yang saya khawatirkan karena ini kan

undang-undang dari pada kita memilih kosakata yang bisa multi tafsir mengapa kita tidak merujuk undang-undang dasar saja karena itu jelas, itu yang pertama. Dan yang kedua, saya belum tahu pasal berapa tapi seingat saya di undang-undang 10 pembentukan perundang-perundangan 10 tahun 2004 itu membidangi seingat saya tapi saya belum ketemu pasalnya mungkim Pak Gani yang hafal undang-undang 10 tahun 2004 itu.

PEMERINTAH/MENTERI HUKUM DAN HAM : Bapak Pimpinan di dalam pasal 48 undang-undang nomor 10 itu dikatakan

pengundangan peraturan perundang-undangan dalam lembaran negara dan seterusnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 dilaksanakan oleh Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang peraturan perundang-undangan, jadi ada tanggung jawab juga.

KETUA RAPAT: Apa perlu divoting? Apa perlu lobby lalu kita skors lagi, damai-damailah ini

songkok sudah naik ke atas ini. bisanya kalau sudah begini sudah payah urusannya. Jadi saya kira dan saya ingat di beberapa pembahasan undang-undang selalu seperti ini Menteri adalah Menteri yang bertanggungjawab dibidang ini, ini sedang saya suruh cari, coba ambil dulu susunan undang-undang bawa kesini semua. Selalu itu diketentuan umum didepan seperti itu, ini supaya seragam saja dan sebenarnya yang diperdebatkan itu tidak ada masalah karena ini soal tanggung jawab ada juga bidang, ini kalau mau cepat kita ketuk saja bagaimana, setuju ya.

(RAPAT SETUJU)

Pasal 3 ayat 1 tadi Pak Patrialis itu, apa tadi Pak usulannya, alternatif ya jadi bantuan timbal balik dalam masalah pidana yang selanjutnya disebut bantuan merupakan permintaan bantuan berkenaan dengan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan, baru tadi malam kita bahas ini, kalau atau itu pemain gitar terkenal jaman dulu. Silahkan apa perlu tambah atau ini soal ahli bahasa, kalau dan itu komulatif kalau dan atau itu komulatif alternatif tapi substansi kalimatnya kan harus benar penempatannya apakah perlu kata-kata atau atau cukup dan itu hukumnya hukum bahasa yang tahu.

H. PATRIALIS AKBAR, SH (F-PAN): Sekarang Pak Akil kita kan tinggal melihat apakah kita mau komulatif atau kita

mau alternatif itu saja kalau kita mau komulatif dengan dan selesai tapi kalau kita mau alternatif pakai atau.

KETUA RAPAT : Ada tanggapan dari Anggota kalau tidak ada saya serahkan ke pemerintah,

silahkan pak.

13

Page 64: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

PEMERINTAH/MENTERI HUKUM DAN HAM : Bapak Pimpinan, lbu-ibu Bapak-bapak Anggota Dewan yang terhormat. Kami

lebih memilih dan masalahnya adalah ini kan penyidikan penuntutan dan pemeriksaan disidang itu, itukan bertingkat pak sehingga tidak bisa katakan itu akumulasi jadi tingkatnya itu penyidikan lalu penuntutan dan pemeriksaan dipengadilan sesuatu yang tidak simetris jadi harus ini dahulu kemudian penuntutan kemudian ke persidangan sehingga tidak tetap kalau kita katakan dan atau, terima kasih.

KETUA RAPAT: Jadi begini pak KUHP menganut azas 2 hal pemeriksaan, pemeriksaan

dihadapan penyidik dan penuntut umum dan pemeriksaan disidang pengadilan begitu. pemeriksaan dihadapan penyidik dan penuntut itu disebut penyidik dan penuntutan sedangkan pemeriksaan dihadapan persidangan itu disebut dengan persidangan oleh sebab itu ketika kita bicara nomenklatur tentang penyidikan dan penuntutan pastilah belum persidangan begitu pak tetapi ketika dia sampai dipemeriksaan persidangan maka disebut dengan persidangan dan statusnya akan berubah dengan persidangan itu yang saya tahu, tapi tadi Pak Patrialis memberikan kenapa harus ada alternatif kepapa misalnya penyidikan penuntutan dan pemeriksaan, apa reseningnya dan atau dan pemerintah tetap pada rumusan semula, ada yang ingin menanggapi soalnya lulusan bahasa tidak ada ini semua lulusan hukum. Ya sudahlah damai-damai saja, setuju semua ya.

(RAPAT SETUJU)

Ada tanggapan fraksi-fraksi ini sudah jam 9.

H. PATRIALIS AKBAR, SH (F-PAN): Jangan main singkat-singkat saja.

KETUA RAPAT: Makanya saya menawarkan, masih ada? inikan pemerintah tetap pada dan dan

Pak Patrialis tambah atau bagaimana masih mau kita buka? Untuk adilnya saya ketok saja pada rumusan semula, kalau tidak ada kita lanjut ke acara berikut yaitu pendapat akhir fraksi-fraksi, boleh disampaikan secara lisan singkat saja, boleh tertulis kalau sudah dipersiapkan, kalau tertulis kami mohon diserahkan kepada pimpinan setelah dibacakan. Kita mulai dari Fraksi partai Golkar saya persilahkan.

DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA (F-PG) : Assalamualaikum Wr. Wb. Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi Ill yang terhormat, Bapak Menteri

beserta jajarannya. Perkenannkanlah pada kesempatan malam hari ini kami dari Fraksi Partai Golkar menyampaikan pendapat akhir pada pembicaraan tingkat I terhadap pembahasan Rancangan Undang-Undang timbal balik dalam masalah pidana. Fraksi Partai Golkar berpandangan dan berpendapat bahwa undang-undang dasar telah mengalami perubahan dan telah ada penegasan di pasal 1 ayat 3 yang menyatakan Indonesia adalah negara hukum. lmplikasi dari itu semua kita meyakini bahwa pergaulan antar bangsa akan semakin meluas dan dengan adanya perubahan tersebut telah menempatkan Indonesia sebagai warga bangsa yang diharapkan mampu melakukan suatu proses interaksi dalam proses demokratisasi dikalangan warga-warga bangsa. Dan sejalan dengan itu dalam perkembangan kemajuan tehnologi dan ilmu pengetahuan terutama kemajuan dibidang transportasi komunikasi dan informasi yang mengakibatkan seolah-olah negara tanpa batas dan tentunya akan melakukan pergeseran perubahan perkembangan kejahatan yang akan mengenal lintas negara dan akhirnya pun modus operandi dari pada kejahatan pun akan berubah. Dan

14

Page 65: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

tentunya sebagai suatu negara yang bisa menempatkan hukum sebagai pijakan dasar supremasi konstitusi kita maka prangkat hukum kita pun harus menyesuaikan dalam rangka kancah pergaulan internasional itu dan rancangan undang-undang ini sangat tepat untuk dibicarakan dan untuk itulah Fraksi Partai Golkar setelah melalui suatu proses pembahasan yang cukup mendalam dan cukup banyak menyerap tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan undang-undang ini pada akhirnya Fraksi Partai Golkar dapat menyetujui dan menerima rancangan undang-undang ini untuk diajukan pada pembicaraan tingkat II Sidang Paripurna untuk disahkan menjadi Undang-Undang. Demikianlah pendapat akhir dari Fraksi Partai Golkar terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

KETUA RAPAT : Terima kasih Fraksi Partai Golkar, berikutnya Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, juru bicaranya duduk disebelah kiri depan sana.

NADRAH IZARHARI, SH (F-PDIP) : Terima kasih Pimpinan pendapat akhir mini Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI atas rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana.

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Merdeka. Yang terhormat Pimpinan serta Anggota Komisi Ill Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM beserta Kepala TPATK. Pertama-tama marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang

senantiasa memberikan berkah, rahmat dan karunianya kepada kita bersama segenap masyarakat bangsa Indonesia terlebih lagi bagi kita semua sehingga pada hari ini, kita dapat bertemu dan melaksanakan sidang dengan agenda penyampaian pendapat akhir mini Fraksi atas rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana.

Fraksi PDl-Perjuangan menyadari sesuai dengan tugas konstitusional dibidang legislasi maka pemberantasan kejahatan tidak hanya dapat dilakukan oleh aparat hukum saja tetapi diperlukan juga kerjasama antar negara dalam mencegah dan memberantas kejahatan khususnya yang berkaitan dengan kejahatan-kejahatan yang bersifat trans-nasional.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi Ill serta Menteri Hukum dan HAM yang kami hormati. Kriminalitas dewasa ini telah berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan tehnologi sehingga tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, para pelaku kriminalitas dapat bergerak dari satu tempat ketempat lain dalam waktu yang sangat singkat pergerakan kriminalitas inipun dibarengi dengan berkembangnya modus operandi sehingga para pelaku kriminalitas dapat melakukan aksinya dari tempat yang jauh demikian pula dengan perkembangan tehnologi yang ada, hasil kejahatan tidak lagi ditempatkan dilobby dimana kejahatan dilakukan tetapi dapat ditempatkan diberbagai negara. sehingga pada akhirnya kriminalitas tidak mengenal batasan ruang dan tidak lagi bersifat regional atau nasional tetapi bersifat trans­nasional.

Menyadari hal tersebut banyak negara telah menyetujui convention gain trans­nasional organized prize di Palermo Italia pada tahun 2000, confrensi tersebut dimungkinkan kerjasama antar negara salah satunya adalah melalui bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Berdasarkan hat tersebut kami Fraksi POI Perjuangan DPR RI menyampaikan sambutan baik dan hangat terhadap upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka pembahasan rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana, setelah berdiskusi dalam persidangan akhirnya kami menyetujui rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana untuk disahkan menjadi undang-undang, untuk itu kami mencatat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

15

Page 66: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

1. Undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana merupakan salah satu bentuk kerjasama antar negara dalam mencegah dan mengungkap kejahatan hingga undang-undang nantinya akan menjadi undang-undang payung yang akan menjadi panduan bagi pelaksanaan kerjasama Negara Indonesia dengan Negara lain. Oleh karena itu substansi undang-undang ini harus menjadi pedoman dalam melaksanakan kerjsama.

2. Berkaitan dengan butir satu tersebut sinkronisasi terhadap perundang-undagngan lainnya yang bersifat formil masih harus tetap diperhatikan karena tidaklah mustahil akan terdapat kekurangan-kekurangn pada waktu diimplementasikan sehingga diperlukan dikresi yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

3. Rancangan undang-undang ini pada akhirnya harus benar-benar dapat memberikan perlindungan terhadap warga Negara Indonesia serta kedaulatan hukum Negara republik lndonsesia kita semua harus mewaspadai agar undang­undang ini kelak tidak menjadikan Indonesia sebagai Negara yang tidak memiliki kedaulatan hukum serta menimbulkan kerugian bagi pihak Negara RI serta menguntungkan Negara-negara lain.

Demikian pendapat akhir fraksi PDI Perjuangan atas RUU tentang Bantuan Timbal Batik dalam Masalah Pidana. Pada kesempatan ini fraksi PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat pimpinan dan para anggota Komisi Ill, Menteri Hukum dan HAM, Ketua PPATK beserta jajarannya. Semoga undang­undang ini dapat diterapkan dengan baik sesuai dengan tujuan serta fungsi yang di em ban.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta 24 Januari 2006. Merdeka !

Saya langsung menyerahkan ini Pak.

KETUA RAPAT : Boleh saya terima dengan senang hati kalau Mba Nadrah yang menyerahkan

terima kasih dari PDl-P selanjutnya saya persilahkan dari fraksi partai persatuan pembangunan, silahkan pak.

H. MAIYASYAK JOHAN, SH, MH (F-PPP) : Assalamualaikum Wr.Wb, terima kasih saudara pimpinan ,saudara pimpinan

menteri hokum dan ham serta jajarannya serta teman-teman anggota DPR yang terhormat pendapat akhir fraksi Partai Persatuan Pembangunan atas rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana Bismillahirahmanirrahim Assalamuallaikum wr.wb

Yang terhormat pimpinan panja, yang terhormat menteri hukum dan perundang­undangn RI . yang terhormat rekan-rekan panja yang terhormat anggota komisi 3 dan para hadirin yang berbahagia . Pertama sekali marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya atas limpahan rahmat dan karunianya pada malam hari ini kita telah dapat menyelesaikan pembahasan tingkat pertama atas rancangan undang-undang tentang bantuan timbal batik dalam masalah pidana sesuai denagn waktu yang telah direncanakan kemudian salawat dan salam teriring kita sampaikan kepada nadi akhir zaman Muhammad SAW kepada keluarga dan juga para sahabatnya semoga di akhir kelak kita mendapat shafatnya. Hadirin yang sekalian dewasa ini hubungan antar Negara baik yang sifatmya bilateral, regional maupun internasional di segala bidang termasuk didalam nya hubungan kerja sama di bidang hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan oleh Negara manapun di dunia ini. Kerjasama di bidang hukum tran nasional maupun intrenasional telah lama dilakukan oleh semua Negara-negara di dunia .terutama untuk mengatasi berbagai tindak kejahatan yang membahayakan kepentingan nasional dari Negara masing­masing seperti kerjasama hukum untuk menagulangi pencucian uang ,peredaran obat terlarang, dan pelanggaran hak asasi manusia seta lain sebagainya. Dalam konteks ini

16

Page 67: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

fraksi Partai Persatuan Pembangunan berpendapat bahwa pembahasan atas rancangan undang-undang bantuan timbal batik dalam masalah pidana ini harus memperkokoh pembangunan hukum nasional dalam arti memperkokoh Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan hukum .Pembentukan rancangan undang-undang ini bukan semata-mata didasarkan atas adanya tekanan dari pihak asing maupun adanya kepentingan sekelompok orang tetapi benar-benar ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana termaktub dalam mukadimah undang-undang dasar 1945 . Secara substansial rancangan undang-undang ini telah memuat berbagai ketentuan dan prosedur tentang berbagai bentuk bantuan timbal balik yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia maupun Negara peminta yang didasarkan atas kedaulatan Negara masing-masing sedangkan untuk koordinator pelaksananaannya adalah menteri yang bertanggung jawab dibidang hukum dan perundang-undangn yang dilakukan yang melakukan koordinasi dengan kepolisian RI kejaksaan agung, menteri luar negeri dan instasi terkait lainnya. Besar harapan kami dengan akan disahkannya rancangan undang-undang ini atau akan dibahas pada tingkat selahjutnya akan mendorong upaya penegakan hukum nasional terutama untuk memburu pelaku tindak pidana yang melarikan diri ke luar negeri bisa berjalan lebih efektif karena itu ke depan kami berharap pemerintah dapat lebih proaktif untuk melakukan kerjasama bantuan timbal balik masalah pidana dengan berbagai Negara yang dijadikan tempat domisili pelaku pidana bersembunyi.pimpinan dan saudara­saudara sekalian demikianlah pendapat akhir mini fraksi Partai Persatuan Pembangunan atas rancangan bantuan timbal balik dalam masalah pidana ini kami sampaikan untuk dibawa ke pembahasan tingkat ke 2 .Terima kasih ilahi taufikwal hid ayah

Assalamualaikum wr.wb. Jakarta 24 januari 2006.

KETUA RAPAT: Assalamualaikum Wr.Wb, Terima kasih kepada pa Maiyasyak dari farksi partai persatuan pembangunan

selanjutnya dari fraksi Partai Demokrat , .. pa ketua engga dikasih. fraksi democrat saya persilahkan

Dr. H. ACHMAD FAUZI, SH (F- PD): Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua pimpinan komisi 3 yang

kami hormati beserta para anggota menteri hukum dan ham yang kami hormati beserta staff dan ketua PP APK yang kami hormati.Pertama-tama marilah kita mensyukuri nikmat yang telah di anugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita sehingga pada malam hari ini kita bisa menyelesaikan bebas aktif daripada rancangan undang­undang RI tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana kami dari fraksi Partai Demokrat yang ada di komisi 3 dengan ini menyatakan bahwa akan kami buatkan secara tertulis menyusul kepada ketua komisi maupun ke menteri Hukum dan HAM dan jajarannya . di samping itu kami dapat menerima apa yang sudah kita musyawarah kan selama ini akhir kata mohon maaf wabillahi taufikwal hidayah.

Assalamualaikum wr.wb.

KETUA RAPAT : Terima kasih, Fraksi Partai Demokrat. Selanjutnya saya persilahkan fraksi Partai Amanat Nasional

17

Page 68: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

ARBAB PAPROEKA, SH ( F-PAN): Pendapat akhir mini fraksi partai nasional dewan perwakilan rakyat

Republik Indonesia terhadap rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana.

Assalamualaikum Wr.Wb Saudara pimpinan dan para anggota dewan yang pimpinan komisi 3 dan

anggota komisi 3 yang kami hormati saudara menteri hukum dan hak asasi manusia serta jajaran yang kami hormati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan · rahmatnya pada kita semua sehingga kita bisa mendapatkan kemudahan dan pencerahan untuk menemukan kebenaran serta mendapatkan ridhonya dalam menjalankan amanah rakyat terlebih lagi kita telah diberi kesehatan yang baik dan kesempatan yang berbahagia ini sehingga kita bisa bertemu dan melaksanakan rapat kerja pada malam hari ini. Kerjasama antara Negara diperlukan untuk mempermudah penanganan proses penyidikan penuntutan dan pemaksaan sidang pengadilan atas suatu masalah pidana yang bersifat lintas Negara atau trans nasional. Kebutuhan untuk adanya landasan hukum ini mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama perkembangan transportasi komunikasi dan informasi yang seolah mengakibatkan hilangnya batas Negara serta mudah dan cepatnya perpindahan orang dan barang dari suatu Negara ke Negara lain. lni membuat perkembangan kejahatan trans nasioanal dan modus operaninya pun semakin canggih sehingga penanggulangannya diperlukan kerjasama antar Negara yang satu dengan Negara yang lain . untuk memberikan dasar hukum yang kuat mengenai kerjasama antar negara dalam bentuk bantuan timbal balik dalam masalah pidana diperlukan perangkat hukum berupa undang-undang yang dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah republik Indonesia untuk membuat perjanjian dan melaksanakan permintaan bantuan kerjasama dari negara asing.kami menilai proses pembahasan rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana ini sudah cukup optimal walau mungkin belum sempurna karena kesermpurnaan itu milik Allah SWT. Oleh karena itu fraksi Partai Amanah Nasional menerima baik atas selesainya proses membahas rancangan undang-undang ini dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim fraksi partai amanah nasional menyetujui rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik masalah pidana ini untuk diajukan kepada pencerahan tingkat 2 pada rapat paripurna dewan untuk disahkan menjadi undang-undang.akhirnya kami atas nama fraksi partai amanah nasional mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat pimpinan dan anggota komisi 3 DPR RI dan kepada yang terhormat saudara Menteri Hukum dan hak asasi manusia kepala PP APK serta jajarannya wabillahi taufikwal hidayah

Assalamualaikum wr.wb.

KETUA RAPAT : lni kok tambah melorot yang tadi cuma tanpa map, ini tanpa apa-apa. Bukan

rupanya saya di ajak sepakat sama dia apa boleh buat saya bilang iyalah apa boleh saya bilang. Berikutnya fraksi kebangkitan bangsa.

NURSYAHBANI (F-KB) : Saudara pimpinan para anggota komisi 3 yang terhormat saudara menteri

hukum dan HAM dan kepala PP ATK yang kami hormati pertama-tama saya sampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada fraksi kebangkitan bangsa untuk menyatakan pendapat akhir tentang hasil kerja panitia kerja mengenai rancangan undang-undang bantuan timbal balik dalam masalah pidana ini.fraksi kebangkitan bangsa menganggap bahwa undang-undang tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana ini merupakan salah satu rancangan undang-undang yang telah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat luas terutama oleh para penegak hukum baik dalam konteks perburuan para tersangka atau terpidana yang berada di luar negeri atau sebaliknya dan dengan demikian undang-undang ini dapat nantinya melengkapi

18

Page 69: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

bebagai intrumen hukum yang telah ada dalam menyelesaikan perkara-perkara pidana khususnya tindak pidana trans nasional organize cranes maupun extra orderanye cranes khususnya tindak pidana korupsi dan termasuk didalamnya tindak pidana perdagangan perempuan dan anak. Dengan telah diselesaikannya pembahasan rancangan undang-undang ini fraksi kebangkitan bangsa juga berharap agar kita dapat juga segera meyelesaikan rancangan undang-undang perlindungan saksi dan korban serta rancangan undang-undang kebebasan memperoleh informasi yang sangat instrumental didalam melengkapi ketentuan-ketentuan pidana yang sangat kita butuhkan saat ini. Nah dengan demikian maka fraksi kebangkitan bangsa dapat meyetujui hasil kerja panitia kerja rancangan undang-undang bantuan timbal balik dalam masalah pidana ini dan menyetujui untuk dilanjutkan pembahasan nya disidang paripurna untuk disahkan.terima kasih wasalamualaikum wr.wb

Walaikum salam,terima kasih kebangkitan bangsa berikutnya dari fraksi partai keadilan sejahtera

MUTTAMMIMUL ULA (F-PKS) : Assalamualaikum Wr.Wb. Terima kasih timnya dan Pa Menteri dan jajaran yang

saya hormati berkenankan saya menyampaikan,kami menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan akan di ajukannya RUU ini kepada paripurna pertama bahwa RUU BTBMP ya saya singkat kita berharap dengan ini bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam hal ini para penegak hokum untuk mengatasi maraknya kejahatan yang semakin mentrans nasional yang semakin menstrans nasional baik dalam kasus narkotika terorisen dan terutama kejahatan perbankan dan korupsi yang nyaris memporak- porandakan ekonomi dan keuangan Negara kita. Yang kedua ruu ini yang mudah-mudahan nanti segera dijadikan undang-undang hanyalah satu instrument hukum tapi yang tidak kalah penting adalah semangat para penyelenggara negaranya dan ketiga meskipun ruu ini kita bahas dengan mendalam dan sesempurna mungkin tapi nanti kita harus mencermati dengan sungguh-sungguh didalam praktek dilapangan dan mudah-mudahan pencermatan kita bisa menjadi bahan untuk pemyempurnaan undang-undang ini atau rancangan undang-undang ini. terakhir dengan berbagai alasan yang sempat kami ucapkan maupun yang tidak kami ucapkan dan segala atas segala jerih payah kita semua terutama para pimpinan sampai pak akil tadi miring-miring pecinya dan pemerintah khususnya kami ucapkan terima kasih dan sekali lagi kami setuju untuk diteruskan pada tingkat paripurna.

Assalamualaikum Wr.Wb

KETUA RAPAT : Terima kasih Pak Tammim berikutnya Fraksi Bintang Pelopor demokrasi saya

persilahkan.

H. NUR SYAMSI NURLAN, SH (F-BPD) : Assalamualaikum Wr.Wb. Pendapat akhir mini fraksi bintang pelopor demokrasi dewan perwakilan rakyat

republic Indonesia terhadap rancangan undang-undang tentang bantuan timbale balik dalam masalah pidana dibacakan oleh Nursyamsi Nurlan nomor anggota 603 pimpinan sidang yang terhormat menteri hukum dan ham yang kami hormati serta kepala pp atk para anggota dewan yang saya hormati allhamdulilah sampai juga lah kita pada tahap akhir dari pembicaraan tingkat pertama pembahasan ruu bantuan timbal balik dalam masalah pidana yang sudah kita bahas dengan pihak pemerintah sejak empat bulan yang lalu fraksi bintang pelopor demokrasi DPR RI berpendapat bahwa dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama perkembangan transportasi komunikasi dan informasi mengakibatkan suatu Negara dengan Negara lain seakan­akan tanpa batas sehingga perpindahan orang atau barsng dari suatu Negara ke Negara lain dilakukan dengan mudah dan cepat hal in mengakibatkan pada perkembangan kejahatan dan modus operandinya semakin canggih sehingga penanggulangannya diperlukan kerjasama antar Negara yang satu dengan Negara

19

Page 70: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

yang lain. Kerjasama antar Negara diperlukan untuk mempermudah penanganan proses penyidikan penuntutan dan pemaksaan sidang pengadilan atas suatu masalah pidana yang timbul balik di negera peminta maupun Negara meminta. Untuk memberikan dasar hukum yang kuat mengenai kerjasama antar Negara dalam bentuk bantuan timbal balik dalam masalah pidana diperlukan perangkat hukum yang dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah untuk membuat perjanjian dan melaksanakan permintaan bantuan kerjasama dari Negara asing .perangkat hukum tersebut berupa undang-undang yang mengatur berapa asses atau prinsip prosedur dan persyaratan permintaan bantuan serta proses acaranya. Berdasarkan uraian tersebut di atas fraksi bintang pelopor demokrasi dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dan berlindung kepada Allah SWf menerima ruu tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana terdsebut untuk diteruskan pada pembicaraan tingkat ke 2 unuk ditetapkan tuk menjadi undang-undang demikianlah pendapat mini fraksi perlopor bintangdemokrasi atas perhatian nya diucapkan terima kasih wabillahi taufikwal hidayah.

Assalamualaikum wr.wb.

KETUA RAPAT : Terima kasih Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, selanjutnya Partai Damai

Sejahtera. Premmemori PBR, saya persilahkan Fraksi Partai Damai Sejahtera

S.T. DRS. JANSEN HUTASOIT, SE, MM (F-PDS) : Pendapat akhir mini fraksi partai damai sejahtera dewan perwakilan rakyat

terhadap rancangan undang-undang tentang timbal balik masalah pidana disampaikan oleh Ors. Jansen SE, MM A-410. Salam Damai Sejahtera. Syalom!

Yang terhormat pimpinan Komisi Ill, Angota Komisi Ill DPR RI. Yang tehormat Menteri Hukum dan HAM dan Kepala PPATK, peserta rapat

yang saya hormati. Dalam kesempatan yang berbahagia ini pertama-tama marilah kita bersama­

sama menyampaikan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kasih dan karunianya pada hari ini kita bisa berkumpul kembali dalam rapat Komisi Ill dewan perawakilan rakyat untuk mendengar pendapat fraksi-fraksi dengan terhadap RUU Timbal Balik Masalah Pidana. Menangapi penyampaian memgenai rancangan undang-undang tentang timbal balik masalah pidana bersama rancangan penjelasasnnya, maka Fraksi Partai Damai Sejahtera DPR RI berpendapat sebagai berikut: 1. kepastian hukum modal dasar pembangunan nasional sejalan dengan pembukaan

UUD 45 maka Negara Republik Indonesia adalah Negara kesatuan yang berlandasan hukum dan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memelihara kehidupan yang aman damai dan sejahtera serta ikut seta aktif memelihara perdamaian dunia untuk mencapai tujuan tersebut diatas pemerintah wajib memelihara dan menegakkan kedaulatan dan melindungi setiap warga negaranya dari setiap ancaman atau tindakan deskratif baik dari dalam negeri maupun di luar negeri. Pemberantasan tindak pedana di Indonesia merupakan kebijakan dan langkah antisipatif yang bersifat proaktif yang dilandaskan kepada kehati-hatian dan bersifat jangka panjang karena; 1 ). masyarakat Indonesia adalah masyarakat multi etnik dengan beragam dan

mendiami ratusan ribu pulau-pulau yang tersebar diseluruh wilayah nusantara serta ada yang letaknya berbatasan dengan Negara lain

2). dengan karateristik masyarakat Indonesia tersebut seluruh komponen bangsa lndonseia berkewajiban memelihara dan meningkatkan kewaspadaan menghadapi segala bentuk kegiatan yang merupakan tindak pidana yang bersifat intenasional.

3). konflik-konflik yang terjadi akhir-akhir ini sangat merugikan kehidupan berbangsa dan ber Negara serta merupakan kemunduran peradaban dan dapat dijadikan tempat yang subur berkembangnya tindak pidana yang bersifat

20

Page 71: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

internasional baik yang dilakukan oleh warga Negara indonesia maupun yang dilakukan oleh warga Negara asing.

2. Kejahatan masalah pidana yang bersifat internasioanl merupakan kejahatan yang terorganisasi sehingga pemerintah dan bangsa Indonesia wajib meningkatkan kewaspadaan dan berkerjasama memelihara keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia pemberantasan tidak tindak pidana di Indonesia tidak semata-mata merupakan masalah hukum dan penegakan hukum melainkan juga merupakan masalah social budaya ekonomi yang berkaitan erat dengan masalah ketahanan bangsa sehingga kebijakan dan langkah pencegahan dan pemberatasannya pun ditujukan untuk memelihara keseimbangan dan dalam kewajiban melindungi kedaulatan Negara hak asasi korban dan saksi serta hak asasi tersangsa dan terdakwa.

Pimpinan Komisi Ill DPR RI peserta rapat yang saya hormati kedua transparansi dan saksi hukum sangsi hukum sadar atau tidak fraksi partai damai sejahtera menilai bahwa kondisi krisis ekonomi yang kita hadapi dewasa ini terjadi karena factor kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang rendah oleh karena itu upaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah harus dibarengi dengan penataan system dan struktur yang lebih transparan dan credible. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang komunikasi telah menyebabkan terintegrasinya system keuangan termasuk system perbankan yang menawarkan mekanisme lalu lintas dana antar Negara yang dapat dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya keadaan ini mempunyai dampak positif juga membawa dampak negatife bagi kehidupan masyarkat yaitu dengan semakin meningkatnya kejahatan timbal balik tindak pidana yang berskala nasioanal maupun internasional dengan memanfaatkan system keuangan termasuk system perbankan untuk menyembunyikan atau mengaburkan asal usul daflla hasil tindak pidana manilanring. Estitensi satuan tersebut di landaskan kepada prinsip transparansi dan accountanbilitas publik dan atau prinsip pembatasan waktu efektif sehingga dapat segera dihindarkan kemungkinan penyalahgunaan wewenang yang dimiliki oleh satuan dimaksud.

Pimpinan Komisi Ill dan peserta rapat yang saya hormati harapan masyarakat dengan adanya undang-undang ini akan sangat berguna sebagai sebuah mekanisme kontrol sosial masyarakat yang lebih terbuka kepada pemerintah dalam masalah kejahatan timbal balik masalah pidana. Fungsi kontrol sosial masyarakat tersebut jika di fasilitasi dengan baik akan sangat membantu pemerintah untuk membangun rasa kepercayaan masyarakat di masa yang akan datang. Sejalan dengan pemikiran tersebut maka fraksi Partai Damai Sejahtera DPR-RI menyatakan menyetujui dan mendukung penuh drap rancangan undang-undang yang telah dibahas oleh anggota panja dikomisi 3 agar segera disahkan menjadi undang-undang dan semoga undang­undang tersebut akan bermanfaat sepenuhnya bagi seluruh rakyat dan Negara kesatuan republik Indonesia demikian pendapat dan sifa fraksi Partai Damai Sejahtera DPR RI ini kami sampaikan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkahi kita semua damai negeri ku sejatera bangsa ku sekian terima kasih

KETUA RAPAT : Terima kasih fraksi Partai Damai Sejahtera dan semuanya fraksi-fraksi yang

telah menyampaikan persetujuannya melalui juru bicara masing-masing dan terhadap rancangan undang-undang untuk dilanjutkan pengesahannya atau pembicaraan pada tingkat 2 dan insya allah yang paripurnanya akan kita rencanakan pada tanggal 7 februari 2006 tentu juga akan disampaikan pandangan fraksi-fraksi yang lebih lengkap dan lebih panjang yang tentu warna map-nya tidak berbeda-beda lagi besok di paripurna.untuk lebih mengukuhkan dan mempertegas persetujuan yang telah diberikan oleh fraksi-fraksi tadi wakil dari fraksi-fraksi marilah kita menanda tangani drap rancangan undang-undang tentang bantuan timbal balik pidana dari fraksi-fraksi saya persilahkan wakil-wakilnya,setelah itu nanti di ikuti oleh Menteri Hukum dan HAM dan pimpinan komisi saya persilahkan dari Golkar siapa mewakili dari PDIP dari

21

Page 72: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

halaman depan semua halaman di paraf kecuali halaman terakhir tanda tangan di paraf aja dipinggir kiri atau kanan masing-masing halaman

KETUA RAPAT: Jadi kita telah memberikan persetujuan dan menandatangani undang-undang

dan untuk persetujuan itu saya mengetok palu satu kali.

(KETOK PALU 1 KALI)

Udah tanda tangan kan klo belum tanda tangan nanti ga boleh di ketuk. Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta anggota komisi 3 yang terhormat

acara selanjutnya adalah mendengar kan sambutan pemerintah dan untuk itu kami persilahkan Saudara Menteri Kehakiman yang mewakili.

PEMERINTAH: Salam sejahtera bagi kita semua. Bapak Pimpinan, lbu-ibu, Bapak-bapak Para Anggota Komisi Ill Dewan Perwakilan Rakyat PR,

Kepala PPATK, Hakim Agung, Saudara yang mewakili Menteri Agama Yang Terhormat.

Alhamdulillah Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmat dan Hidayah-Nya karena kami baru saja mendengar pernyataan fraksi-fraksi atas penyelesaian pembahasan RUU tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana pada Pembicaraan Tingkat I untuk diteruskan dalam Pembicaraan Tingkat II guna mendapat persetujuan bersama antara DPR dan Presiden. Kita semua mengharapkan semoga RUU tersebut disetujui dalam rapat Paripurna DPR dan selanjutnya disahkan menjadi undang-undang oleh Presiden. Keberadaan undang-undang tersebut sangat penting sebagai dasar hukum bagi Pemerintah dalam meminta dan/atau memberikan bantuan timbal balik dalam masalah pidana dan pedoman dalam membuat perjanjian bantuan timbal balik dalam masalah pidana dengan negara.

Pimpinan, lbu-ibu, Bapak-bapak Para Anggota Komisi Ill DPR Yang Terhormat. Salah satu hal yang sangat mengesankan selama proses pembahasan RUU

tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana ini ialah berbagai pemikiran yang positif dan konstruktif yang berasal dari fraksi-fraksi, mendapat respon secara objektif sehingga dapat ditemukan pemikiran yang terbaik, yang kemudian disepakati menjadi keputusan bersama. Jika dalam proses pembahasan ditemukan pemikiran yang mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat khususnya dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kerja sama dalam bantuan timbal balik dalam masalah pidana, fraksi-fraksi dan Pemerintah selalu membuka diri untuk menyerap aspirasi yang berkembang tersebut. Hal ini tercermin dalam setiap pembahasan RUU ini baik bersifat redaksional maupun bersifat substansial yang pada akhirnya substansi RUU tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana semakin tajam dan berkualitas baik dilihat segi yuridis, sosiologis, fisolofis, maupun nilai-nilai universal yang diakui oleh dunia internasional.

Bapak Pimpinan, lbu-ibu, Para Anggota Komisi Ill DPR Yang Terhormat. Pada akhirnya kami mewakili Presiden menyetujui serta menyambut baik dan

menyampaikan penghargaan atas diselesaikannya pembahasan RUU ini pada Pembicaraan Tingkat I. melalui kesempatan ini pula perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan dan Para Anggota Komisi Ill, Panitia Kerja, dan Tim Perumus yang penuh dedikasi dan kerja keras menyelesaikan pembahasan RUU ini.

Atas segala perhatian Pimpinan dan Para Anggota Komisi Ill, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat

22

Page 73: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih kepada Pemerintah. Dengan demikian maka selesailah seluruh

rangkaian acara yang pertama, bukan rapat kerjanya, karena masih ada acara yang kedua yang berkenaan dengan timbal balik masalah pidana. Dan mudah-mudahan, lnsya Allah tanggal 7 Februari 2006 dapat kita paripurnakan dan mendapat persetujuan di Paripurna tanpa hambatan yang berarti.

Selanjutnya kita memasuki acara yang kedua. Saudara Menteri Hukum dan HAM, beserta seluruh yang hadir di depan ini, kalau saya sebut satu per satu; ada Hakim Agung, ada yang mewakili Menteri Agama, ada yang mewakili PPATK, dan Para Anggota Komisi Ill yang berbahagia. Acara yang kedua yaitu yang pertama adalah membahas mekanisme dan penetapan jadwal pembahasan RUU tentang Perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan Rancangan tentang Perlindungan Saksi dan Karban. Nanti yang kedua adalah pandangan atau pendapat Pemerintah terhadap kedua RUU, yang terakhir tanggapan dari Komisi Ill. Sebab itu yang pertama ini yang berkenaan dengan Rancangan atau mekanismenya. Jadi mekanisme ini sebagaimana biasa sudah kita siapkan, kira-kira ini berlaku umum. Yang pertama, mekanisme ini adalah sesuatu yang berlaku umum dan dipedomani dalam pembahasan materi muatan RUU tentang Perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Karban. Dilangsungkan terhadap materi muatan RUU secara umum dan prinsip serta masalah­masalah yang telah diinventarisir dalam Daftar lnventarisasi Masalah. Yang kedua, selama pembahasan dalam Rapat Kerja dan Panja dapat ditempuh upaya musyawarah atau lobby.

Kemudian Rapat Kerja ini membahas secara keseluruhan Undang-undang yang berkenaan dengan dua tadi, terhadap usul perubahan dilakukan dalam dua kali putaran yang berupa : b. Substansi disetujui, rumusan juga disetujui, langsung disahkan. c. Substansi disetujui, rumusan belum disetujui, rumusannya diserahkan kepada tim

perumus. d. Substansi yang belum disetujui, diupayakan penyelesaian melalui forum lobby dan

apabila belum selesai dapat ditempuh ditunda atau dipending untuk dibahas kembali dalam Rapat Kerja atau dibahas diserahkan kepada Panitia Kerja. ltu mekanisme biasa.

Materi muatan yang diusulkan bersifat perubahan redaksional langsung disetujui dan diputuskan untuk diserahkan kepada Tim Perumus. Panitia Kerja dibentuk oleh Rapat Kerja, pada malam ini kita juga akan membentuk Panja sebagaimana saya katakan di awal rapat tadi. Tugas Panja melakukan pembahasan secara mendalam terhadap materi RUU. Yang ketiga adalah tata cara pembahasan usul perubahan disesuaikan dengan tata cara yang sudah saya sebutkan tadi. Rapat-rapat Panja dipimpin oleh Pimpinan Komisi dan seterusnya, kemudian Tim Perumus dan seterusnya. Sedangkan secara tentatif, jadwal acaranya kita sesuaikan seperti biasa. Oleh sebab itu, pada malam hari ini saya ingin bertanya kepada Saudara Menteri, apakah terhadap dua RUU ini nanti saya minta persetujuan langsung saja kita bentuk Panja. Pembahasan selanjutnya diserahkan kepada Panja. Bisa disetujui, Pak. Kalau bisa disetujui saya ketok. Anggota juga setuju ya.

KETOK PALU 1 KALI

Dengan disetujui bahwa pembahasannya diserahkan kepada Panja, maka akan ada dua Panja karena ada dua undang-undang. Namun sebelumnya saya persilakan kepada Pemerintah dalam hal ini diwakili, kalau Undang-undang tentang Peradilan Agama oleh Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Agama, tapi kalau Perlindungan Saksi dan Karban kalau tidak salah Ampresnya dengan Menteri Hukum dan HAM.

23

Page 74: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

Saya persilakan kepada Bapak Menteri untuk memberikan tanggapan terhadap dua sekaligus, Pak. Bisa bergiliran tentu membacanya, tidak mungkin dua-dua biasanya. Saya persilakan.

PEMERINTAH : Bapak Pimpinan, lbu-ibu, Bapak-bapak Para Anggota Dewan Yang Terhormat. Saya bacakan Pandangan Pemerintah terhadap perubahan RUU tentang

Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989. Kami sebagai Menteri Hukum dan HAM yang mewakili Presiden menyambut baik dan sangat menghargai atas pengajuan RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Pengajuan RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama ini merupakan bukti nyata bagi masyarakat akan kesungguhan DPR untuk melaksanakan pembangunan hukum nasional melalui penyempurnaan peraturan perundang-undangan yang ada sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.

Bapak Pimpinan, lbu-ibu, Bapak-bapak Para Anggota Dewan Yang Terhormat. Setelah kami mempelajari secara seksama RUU ini, maka perkenan kami

mengajukan pokok-pokok pikiran sebagai berikut : 1. Penyusunan RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama dimaksudkan untuk disesuaikan dengan UUD 1945 dan UU No. 4 Tahun 2005 tentang Kekuasaan Kehakiman.

2. Penyusunan RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimaksudkan untuk memantapkan atau menegaskan kedudukan Peradilan Agama termasuk mengenai organisasi, administrasi, finansial Peradilan Agama berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.

3. Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat dan perkembangan sistem peradilan di Indonesia.

4. Berdasarkan Program Legislasi Nasional Tahun 2005-2009, RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama merupakan RUU prioritas untuk dibahas Tahun 2005.

Bapak Pimpinan, Bertitik tolak dari pokok-pokok pikiran yang melandasi penyusunan RUU tentang

Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama tersebut, diharapkan undang-undang yang akan kita hasilkan nanti merupakan produk hukum yang dapat menampung perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Berkaitan dengan materi yang diatur dalam RUU ini pada prinsipnya Presiden dapat menerima dan tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara Presiden dan DPR. Namun terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan baik materi yang diatur maupun perumusan redaksionalnya. Materi yang perlu disempurnakan yang dapat kami kemukakan dalam pandangan Presiden ini yakni :

- Angka 1 Pasal 2 istilah perdata disarankan untuk dihapus. - Angka 37 Pasal 49 mengenai Tugas dan Wewenang Peradilan Agama

disarankan Ayat 1 huruf (b) dan Ayat 4 Perbankan Syariah disempurnakan menjadi Ekonomi Syarial, serta penjelasan Ayat 4 diubah menjadi berikut : "Yang dimaksud dengan Ekonomi Syariah antara lain bank umum Syariah, Asuransi Syariah, Reasuransi Syariah, Reksadana Syariah, Obligasi Syariah, dan Surat Berharga Berjangka Menengah Syariah, Sekuritas Syariah, Pembiayaan Syariah, Pegadaian Syariah, Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan Syariah, Bisnis Syariah. Ayat 1 huruf (c) ditambah kata zakat.

24

Page 75: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

Selanjutnya panda·ngan Presiden terhadap RUU ini tentang Peradilan Agama secara rinci kami sampaikan dalam Daftar lnventarisasi Masalah (DIM).

Bapak Pimpinan, lbu-ibu, Bapak-bapak Anggota Dewan Yang Terhomat, Berdasarkan pandangan seperti tersebut diatas pada prinsipnya kami dapat

menerima dan siap membahas usulan RUU ini pada rapat-rapat berikutnya. Atas perhatian Pimpinan dan Anggota Dewan Yang Terhormat kami mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita bersama.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

lbu-ibu, Bapak-bapak yang saya hormati. Selanjutnya perkenankan saya menyampaikan pandangan Presiden mengenai

RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mewakili Presiden sangat menyambut baik dan menghargai atas pengajuan RUU yang kita akan bahas ini. Pengajuan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban ini merupakan bukti kesungguhan DPR untuk melaksanakan pembangunan hukum nasional melalui pembentukan peraturan perundang-undangan baru guna mempercepat reformasi di segala bidang kehidupan antara lain mendukung pemulihan ekonomi, perlindungan hak asasi manusia, dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta kejahatan lainnya.

Bertitik tolak dari pandangan tersebut, maka beberapa hal tersebut dibawah ini kami sampaikan : 1. RUU tentang Perlindungan Saksi dan Karban sangat diperlukan untuk memberikan

landasan yuridis dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak saksi dan korban dalam proses Peradilan Pidana.

2. RUU yang sedang kita bahas ini harus benar-benar berisi dan mempunyai bobot karena keberadaan saksi merupakan suatu elemen yang sangat menentukan dalam keberhasilan mengungkap suatu kasus dalam proses Peradilan Pidana.

3. RUU yang sedang kita bahas ini juga harus memperhatikan peraturan perundang­undangan lain yang terkait. Dengan demikian RUU ini akan saling melengkapi dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lain sehingga tidak menimbulkan berbagai kerancuan dan dualisme pengaturan.

Bapak Pimpinan. Berkaitan dengan materi yang diatur dalam RUU Perlindungan Saksi dan

Korban pada prinsipnya Presiden dapat menerima dan tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara Presiden dan DPR. Namun pada kesempatan yang berbahagia ini kami masih merasa perlu untuk menyampaikan beberapa mater'i atau substansi yang memerlukan perhatian kita bersama antara lain :

- Pasal 1 Angka 2 mengenai definisi atau pengertian istilah korban adalah seseorang yang mengalami penderitaan fisik maupun mental serta kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana. Dalam ini perlu diperjelas mengenai apa yang dimaksud dengan kerugian ekonomi.

- Pasal 1 angka 5 mengenai istilah ancaman didalam KUHP tidak dikenal, yang dikenal adalah istilah ancaman kekerasan. Untuk itu kami menyarankan agar ditambah kata kekerasan di belakang kata ancaman. Dalam RUU tentang KUHP istilah ancaman kekerasan didefinisikan sebagai suatu hal atau keadaan yang menimbulkan rasa takut, cemas, atau khawatir kepada orang yang diancam. Dalam RUU ini kami menyarankan pula untuk ditambahkan pengertian kekerasan sebagai unsur penting dalam penyusunan tindak pidana. Kekerasan adalah setiap perbuatan penyalahgunaan kekuatan fisik dengan atau tanpa menggunakan tindakan melawan hukum dan menimbulkan bahaya bagi badan, nyawa, kemerdekaan, penderitaan fisik, seksual, psikologis, termasuk menjadikan orang pingsan dan/atau tidak berdaya.

25

Page 76: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

- Judul Bab 2 mengenai perlindungan dan hak-hak saksi dan korban disarankan diganti dengan hak saksi dan korban. Saran tersebut dimaksudkan agar judul Bab 2 sesuai dengan materi yang diatur.

- Mengenai Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban sebagai lembaga yang mandiri, kami mempertanyakan mengenai istilah mandiri. Selain hal tersebut kami juga mohon mengenai pembentukan lembaga ini dibahas secara lebih mendalam.

- Bagian ke-2 Bab 4 mengenai tata cara pemberian bantuan disarankan dihapus karena konsep perlindungan merupakan konsep pemberian bantuan negara kepada masyarakat yang memerlukan perlindungan. Bagian ke-2 Bab 4 ini tidak jelas mengatur mengenai bantuan apa yang diberikan dan dalam bentuk apa. Kami mengusulkan pengaturan jenis perlindungan yang diberikan termasuk pemberian bantuan yang terkait dengan perlindungan, misalnya bantuan untuk memberikan tempat yang aman bagi saksi dan/atau korban.

- Bab 5 mengenai ketentuan pidana perlu dibahas lebih mendalam terutama mengenai lamanya penjara dan banyaknya denda.

Bapak Pimpinan. lbu-ibu, Bapak-bapak Para Anggota Dewan Yang Terhormat. Demikian pandangan dan pendapat Presiden, semoga dapat dijadikan bahan

dalam pembahasan lebih lanjut atas RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Hal-hal lain yang belum kami sampaikan pada kesempatan ini akan kami sampaikan secara rinci dalam Daftar lnventarisasi Masalah pada saat pembahasan materi. Untuk itu, pada prinsipnya kami dapat menerima dan siap membahas RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban dalam rapat-rapat selanjutnya. Atas perhatian Pimpinan dan Para Anggota Dewan Yang Terhormat, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan YME senantiasa meridhai usaha kita bersama.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Terima kasih, kepada Saudara Menteri yang telah menyampaikan pengantar

dan pandangannya terhadap RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Setelah kita mendengarkan beberapa permasalahan atau materi umum yang disampaikan oleh Pemerintah tadi, tersimpul adanya semangat untuk membahas RUU tentang Perubahan Atas Perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban secara cermat, teliti, dan mendalam. Oleh karena itu, untuk lebih mendalami dan mengefektifkan pembahasan Pimpinan menawarkan untuk membentuk Panitia Kerja RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban dalam komposisi sebagai berikut : - Pimpinan Komisi 5 orang - Fraksi Partai Golkar 5 orang - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4 orang - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 2 orang - Fraksi Partai Demokrat 2 orang - Fraksi Partai Amanat Nasional 2 orang - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2 orang - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 2 orang - Fraksi Partai Bintang Pelopor Demokrasi 1 orang - Fraksi Partai Bintang Reformasi 1 orang - Fraksi Partai Damai Sejahtera 1 orang

Dengan demikian berjumlah 27 orang, termasuk Pemerintah 1 orang karena 1 suara. Bisa disetujui komposisi tersebut.

26

Page 77: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si

RAPAT SETUJU (KETOK PALU 1 KALI)

Selanjutnya mengenai nama-nama Anggota Panja, kami serahkan kepada masing-masing Fraksi untuk segera disampaikan kepada Pimpinan Komisi melalui Sekretariat Komisi Ill secepatnya karena pada tanggal 30 Januari 2006 malam kita sudah mulai membahas RUU tersebut.

Dengan demikian selesailah sudah rangkaian Rapat Kerja pada hari ini, selanjutnya perkenankanlah p;impinan untuk menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Saudara Menteri beserta jajarannya baik dari Mahkamah Agung, PPATK, dan juga kepada Anggota Komisi Ill yang kehadirannya dalam Rapat Kerja hari ini dan sebelum PimJl)inan menutup Rapat Kerja ini ada interupsi dari Pak Tamim, saya persilakan.

MUTTAMMIMUL ULA, SH (F-PKS) : Mohon dipertimbangkan untuk jadwal Senin malam karena itu berbarengan

dengan Baleg yang pada umumnya teman-teman Baleg itu sebagian besar dari Komisi Ill. Mungkin juga kalau dipertimbangkan untuk hari Rabu dan Kamis itu pada dasarnya hari legislasi karena kita membahas undang-undang. Undang-undang juga bisa dimasukkan dalam konteks Rabu dan Kamis. Yang kedua melalui Pimpinan, pandangan Presiden terhadap iRUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban, kami belum menerima. Mohon juga nanti kita bisa menerima apa yang disampaikan Pak Menteri tadi.

KETUA RAPAT : Yang pertama, soal jadwal. Memang kita agendakan hari Senin, karena hari

Senin itu ada rapat dengan Kapolri. Untuk hari legislasi itu Senin dan Selasa, hari Baleg dan Komisi. Jadi kalau misalnya ada Baleg karena dedengkotnya Baleg isinya Komisi Ill semua, kita damai-damai lah. Misalnya kalau yang panjanya kan dapat dua­dua jatah, salah satu perwakilannya kesini sebab semuanya kan juga perintah Baleg ini, undang-undangnya harus diselesaikan. Kemudian kita lihat nanti karena masih ada waktu hari Senin kita lihat kan nanti undangan akan menyusul.

Yang kedua, berkenaan dengan pandangan Presiden yang disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM tentu nanti disampaikan kepada Pimpinan Komisi tentu akan diteruskan kepada fraksi-fraksi karena disitu kan ada pendapat yang harus ditanggapi oleh fraksi-fraksi nanti pada saat pembahasan. Nanti akan didistribusikan, Pak Tamim. Saya kira sudah tidak ada lagi kan.

Dengan mengucap Alhamdulillahirabil'alamin, maka Rapat Kerja pada hari ini saya nyatakan ditutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 22.00 WIB)

Jakarta,24Januari2006

a.n Ke ua Rapat Sekr is Rapat

Juliasih, SH NIP 210001322

27

Page 78: Assa/amualaikum warahmatullahi wabarakatuh.berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200320... · 2020. 3. 20. · Akil Mochtar, SH.,MH (F.PG) 2. Taufikurrachman Saleh, SH, M.Si