aspirin

1
Aspirin Aspirin adalah prototip obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) dan merupakan obat yang paling sering digunakan. Oleh karena itu, aspirin sering digunakan sebagai obat pembanding terhadap semua obat anti-inflamasi lainnya (Harvey dan Champe, 2009:598). 1. Kimia Aspirin (asam asetilsalisilat) merupakan obat anti- inflamasi non-steroid (AINS) golongan salisilat. Aspirin adalah derivat asam salisilat dengan substitusi gugus hidroksil dengan asam asetat. Oleh karena itu, nama lain aspirin adalah asetosal (Willama dan Gan, 2012:234). Struktur kimia aspirin dapat dilihat pada gambar 1. 2. Mekanisme kerja Aspirin bekerja dengan mengasetilasi secara ireversibel siklooksigenase sehingga menginaktifkannya. Aspirin dideasetilasi oleh esterase di dalam tubuh menghasilkan asam salisilat yang berefek anti-inflamasi, antipiretik, dan analgesik. Efek antipiretik dan anti-inflamasi asam salisilat dihasilkan dengan menghambat sintesis prostaglandin pada pusat termoregulasi di hipotalamus dan daerah inflamasi perifer. Efek analgesik asam salisilat dilakukan dengan menurunkan sintesis prostaglandin pada daerah inflamasi sehingga mencegah sensitisasi reseptor nyeri terhadap rangsangan mekanis dan kimia. Aspirin juga menekan rangsangan nyeri pada area subkorteks di talamus dan hipotalamus. 3. Farmakokinetik Aspirin diabsorpsi dengan begitu saja dan dihidrolisis menjadi asam asetat dan asam salisilat oleh esterase jaringan dan darah. Asam salisilat terikat pada albumin dalam darah yang ikatannya dapat jenuh. 4. Farmakodinamik 5. Penggunaan klinik 6. Efek samping 7. Interaksi obat

Upload: marc-baker

Post on 07-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Aspirin

AspirinAspirin adalah prototip obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) dan merupakan obat yang paling sering digunakan. Oleh karena itu, aspirin sering digunakan sebagai obat pembanding terhadap semua obat anti-inflamasi lainnya (Harvey dan Champe, 2009:598).1. Kimia

Aspirin (asam asetilsalisilat) merupakan obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) golongan salisilat. Aspirin adalah derivat asam salisilat dengan substitusi gugus hidroksil dengan asam asetat. Oleh karena itu, nama lain aspirin adalah asetosal (Willama dan Gan, 2012:234). Struktur kimia aspirin dapat dilihat pada gambar 1.

2. Mekanisme kerjaAspirin bekerja dengan mengasetilasi secara ireversibel siklooksigenase sehingga menginaktifkannya. Aspirin dideasetilasi oleh esterase di dalam tubuh menghasilkan asam salisilat yang berefek anti-inflamasi, antipiretik, dan analgesik. Efek antipiretik dan anti-inflamasi asam salisilat dihasilkan dengan menghambat sintesis prostaglandin pada pusat termoregulasi di hipotalamus dan daerah inflamasi perifer. Efek analgesik asam salisilat dilakukan dengan menurunkan sintesis prostaglandin pada daerah inflamasi sehingga mencegah sensitisasi reseptor nyeri terhadap rangsangan mekanis dan kimia. Aspirin juga menekan rangsangan nyeri pada area subkorteks di talamus dan hipotalamus.

3. FarmakokinetikAspirin diabsorpsi dengan begitu saja dan dihidrolisis menjadi asam asetat dan asam salisilat oleh esterase jaringan dan darah. Asam salisilat terikat pada albumin dalam darah yang ikatannya dapat jenuh.

4. Farmakodinamik5. Penggunaan klinik6. Efek samping7. Interaksi obat