aspirin

5
Ditimbang aspirin yang dibuat dengan metode granulasi kering, vitamin b1 dengan menggunakan metode kempa langsung, zat tambahan yang akan digunakan (amprotab, laktosa, avicel 101, Mg- stearat, PEG 6000, Amylum kering). Kemudian zat aktif aspirin dan fase dalam yaitu (laktosa, amprotab, avicel 101) dimasukan kedalam wadah tertutup kemudian dicampur sampai homogen. Setelah homogen dilakukan evaluasi serbuk yang akan dibuat granul terdiri dari : a. Uji kerapatan sejati Piknometer yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan kemudian dikeringkan. Kemudian piknometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan ditimbang (W 0 ). Setelah itu dimasukan kedalam piknometer pelarut yang akan digunakan kemudian ditimbang (W 1 ). Berat pelarut yang digunakan data diketahui dengan dihitung selisih W1-W0. Serbuk yang telah homogen ditimbang sebanyak 1 gram (W 3 ). Dimasukan pelarut dan serbuk yang telah homogen kedalam piknometer kemudian ditimbang (W 4 ). Berat pelarut yang tergantikan oleh serbuk diperoleh dari W 5 = W 0 – W 3 – W 4. Kemudian volume sampel dihitung, setelah volume sampel dihitung lalu dihitung BJ nyatanya.

Upload: dittarestiany

Post on 06-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

aspirin

TRANSCRIPT

Ditimbang aspirin yang dibuat dengan metode granulasi kering, vitamin b1 dengan menggunakan metode kempa langsung, zat tambahan yang akan digunakan (amprotab, laktosa, avicel 101, Mg- stearat, PEG 6000, Amylum kering). Kemudian zat aktif aspirin dan fase dalam yaitu (laktosa, amprotab, avicel 101) dimasukan kedalam wadah tertutup kemudian dicampur sampai homogen. Setelah homogen dilakukan evaluasi serbuk yang akan dibuat granul terdiri dari :a. Uji kerapatan sejati Piknometer yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan kemudian dikeringkan. Kemudian piknometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan ditimbang (W0). Setelah itu dimasukan kedalam piknometer pelarut yang akan digunakan kemudian ditimbang (W1). Berat pelarut yang digunakan data diketahui dengan dihitung selisih W1-W0. Serbuk yang telah homogen ditimbang sebanyak 1 gram (W3). Dimasukan pelarut dan serbuk yang telah homogen kedalam piknometer kemudian ditimbang (W4). Berat pelarut yang tergantikan oleh serbuk diperoleh dari W5= W0 W3 W4. Kemudian volume sampel dihitung, setelah volume sampel dihitung lalu dihitung BJ nyatanya.b. Uji sifat alir dan sudut istirahat Serbuk uji ditimbang secukupnya, lalu dimasukan ke dalam corong getar dengan kondisi lubang corong tertutup. Tutup corong dibuka dan dihitung berapa waktu yang dibutuhkan oleh serbuk untuk keluar seluruhnya dari corong. Diukur tinggi timbunan serbuk. Dan diameter serbuk diukur dengan mengujur diameter dari 3 garis potong, kemudian dicatat dan dihitung rata rata diameter tersebut. Setelah itu dihitung sudut istirahat dari serbuk yang diuji. Lalu dihitung % kompresibilitasnya.c. Uji curah dan mampatSerbuk yang telah homogen dimasukan kedalam gelas ukur kemudian dilihat volumenya (volume curah). Gelas ukur yang telah terisi serbuk dimasukan kedalam alat tap density untuk dimampatkan. Setelah dimampatkan dilihat kembali volumenya (volume mampat). Kemudian dihitung kompresibilitasnya. Setelah campuran serbuk diuji, dilakukan proses slugging. Dimana setelah proses slugging, dilakukan pengayakan dengan no pengayak 14 dan 40. Setelah pengayakan, granul ditimbang kemudian dilakukan pengujian granul meliputi :a. Uji sifat alir dan sudut istirahat Granul ditimbang secukupnya, lalu dimasukan ke dalam corong getar dengan kondisi lubang corong tertutup. Tutup corong dibuka dan dihitung berapa waktu yang dibutuhkan oleh serbuk untuk keluar seluruhnya dari corong. Diukur tinggi timbunan granul. Dan diameter granul diukur dengan mengukur diameter dari 3 garis potong, kemudian dicatat dan dihitung rata rata diameter tersebut. Setelah itu dihitung sudut istirahat dari granul yang diuji. Lalu dihitung kompresibilitasnya. Dimasukan kembali campuran granul kedalam wadah bertutup yang telah ditambahkan dengan zat aktif Vitamin B1 lalu ditambahkan fase luar (amylum kering, PEG 6000, Mg- Stearat) dimasukan lalu diaduk sampai homogen. Campuran granul massa siap cetak siap dicetak dengan bobot setiap tablet 150mg dibuat tablet sebanyak 200 tablet. Setelah campuran granul dicetak dilakukan evaluasi tablet meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan tablet, friabiliti dan fraksibiliti, dan uji waktu hancur.a. Keseragaman ukuran Diambil 20 tablet lalu diukur diameter dan tebal tablet satu persatu lalu dihitung rata rata dan standat deviasinya keseragaman bobotb. Keseragaman bobot Diambil 20 tablet lalu ditimbang tablet satu per satu dan dihitung rata rata dan standar deviasi.c. Kekerasan tabletDiambil beberapa tablet lalu diuji kekerasan tablet satu persatu menggunakan hardness tester lalu dihitung rata-ratanya. d. Friabiliti dan fraksibilitiDiambil 20 tablet untuk friabiliti dan 20 tablet untuk fraksibiliti lalu ditimbang masing-masing bagian tablet, 20 tablet dimasukan kedalam friabilitas tester dan 20 tablet selanjutnya kedalam friksibiliti tester masing-masing selama 4 menit lalu ditimbang tablet setelah diuji, dihitung persen dari friabilitas dan fraksibilitas. e. Uji waktu hancurDiambil 6 tablet lalu dimasukan 6 tablet pada 6 tabung kaca kemudian dinaik turunkan secara teratur lalu dihitung waktu hancur tablet pertama dan waktu hancur tablet yang ke 6 kemudian dihitung selisih waktunya. Bila pada saat evaluasi tablet diperoleh hasil yang baik dan telah memenuhi persyaratan maka tablet siap untuk dikemas. Sumber : ( Farmakope Indonesia edisi IV ; 1086 ).