asma

Upload: erwin-charisma-pasang

Post on 10-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkj

TRANSCRIPT

  • OLEH:TRISNAWANTA ASIH PASAMBOG 111 14 018ASMA BRONKIAL PADA ANAKPEMBIMBING KLINIK:dr. SULDIAH, Sp. A

  • PENDAHULUAN Asma merupakan penyakit respiratorik kronis yang paling sering dijumpai pada anak. Prevalensi asma meningkat dari waktu ke waktu baik di negara maju maupun negara sedang berkembang

    Prevalensi asma pada anak berkisar antara 2-30%. Di Indonesia prevalensi asma pada anak sekitar 10% pada usia sekolah dasar dan sekitar 6,5% pada usia sekolah menengah pertama

    Patogenesis asma berkembang dengan pesat. Pada awal 60-an, bronkokonstriksi merupakan dasar patogenesis asma, kemudian pada 70-an berkembang menjadi proses inflamasi kronis, sedangkan tahun 90-an selain inflamasi juga disertai adanya remodelling.

  • Berkembangnya patogenesis tersebut berdampak pada tatalaksana asma secara mendasar, sehingga berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi asma. Tujuan pengobatan asma adalah untuk mencapai dan mempertahankan kontrol dan menjamin tercapainya tumbuh kembang anak secara optimal

  • DEFINISIASMA adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Pada orang yang rentan, inflamasi ini menyebabkan episode mengi berulang, sesak napas, rasa dada tertekan, dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari

  • EPIDEMIOLOGI100-150 juta penduduk dunia adalah penyandang asma. Termasuk kedalam sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2000 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT 2002, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke 4 di Indonesia atau sebesar 5,6 %.

  • Etiologi dan Faktor resikoFaktor Genetik

    (a) Hiperreaktivitas(b) Atopi/Alergi bronkus(c) Faktor yang memodifikasi penyakit genetik(d) Jenis Kelamin(e) Ras/Etnik

  • 2. Faktor lingkungan(a) Alergen didalam(b) Alergen di luar ruangan(c) Makanan(d) Obat-obatan (e) Bahan yang(f) Ekspresi emosi berlebih(g) Asap rokok dari perokok aktif dan pasif(h) Polusi udara di luar dan di dalam ruangan(i) Exercise induced asthma,

  • DIAGNOSISRiwayat dan bentuk gejalaPemeriksaan fisikPengukuran fungsi paru

  • Riwayat Penyakit pasienApakah pasien mengalami serangan asma yang berulang? Gejala?Apakah pasien mempunyai masalah batuk (pada malam hari dan pada pergantian musim ?Apakah pasien mempunyai riwayat masalah pernapasan pada musim tertentu atau pada pergantian musimApakah pasien menggunakan pengobatan (mis. Bronkodilator) saat gejala muncul? Apakah berpengaruh ?

    If the patient answers YES to any of the above questions suspect asthma.

  • Pemeriksaan FisikWheezing -Biasanya terdengar tanpa steroskop

    Dyspnoea -Ronchi terdengar dengar stetoskopPenggunaan otot bantu pernapasan

    Remember -Absence of symptoms at the time of examination does not exclude the diagnosis of asthma

  • Pemeriksaan PenunjangUji fungsi paru dengan spirometri sekaligus uji reversibilitas dan variabilitas. Pada fasilitas terbatas dapat dilakukan pemeriksaan dengan peak flow meter.Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil total darah, IgE spesifikUji inflamasi respiratori : FeNo (fractional exhaled nitic oxide),eosinofil sputumUji provokasi bronkus dengan exercise, metakolin, hipertonik salin

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG Diagnosis of asthma can be confirmed by demonstrating the presence of reversible airway obstruction using Peak flow meter.

  • PATOGENESIS ASMASensitisasi aktivasi - efektor

  • PATOFISIOLOGI ASMA1. Obstruksi saluran respiratori2. Hiperaktivitas saluran respiratori3. Otot polos saluran respiratori4. Hipersekresi mukus

  • PENATALAKSANAAN

  • Relievers- Short acting 2 agonistsSalbutamolLevosalbutamol SALBUTAMOL INHALER100 mcg: 1 or 2 puffs as necessary

    LEVOSALBUTAMOL INHALER 50 mcg : 1 or 2 puffs as necessary

    - Anti-cholinergicsIpratropium bromide

    - XanthinesTheophylline

  • PreventersCorticosteroidsAnti-leukotrienesPrednisolone, BetamethasoneMontelukast, ZafirlukastBeclomethasone, Budesonide FluticasoneXanthines Theophylline SR

    Long acting 2 agonistsMast cell stabilisersBambuterol, SalmeterolSodium cromoglycateFormoterol

    COMBINATIONS

    Salmeterol/FluticasoneFormoterol/BudesonideSalbutamol/Beclomethasone

  • All Asthma Drugs Should Ideally Be Taken Through The Inhaled Route.

  • SpacerDry Powder InhalerMetered Dose inhalerInhalation devices you can use

  • Why inhalation therapy?Oral Slow onset of action Large dosage used Greater side effectsNot useful in acute symptomsInhaled routeRapid onset of action

    Less amount of drug used

    Better tolerated

    Treatment of choicein acute symptoms

  • Aerosol delivery systems currently available Metered dose inhalers Dry powder inhalers (Rotahaler) Spacers / Holding chambers

  • Age-wise selection of inhaler devices< 3 years MDI + Spacer + Mask or nebulisers3 5 years MDI + Spacer + Mask or Rotahaler5 8 years Rotahaler or MDI + Spacer> 8 years Rotahaler or MDI + Spacer

  • SERANGAN ASMA RINGAN Respon terhadap nebulisasi ringanObservasi selama 1 2 jam respon pulang + -agonis (hirup/oral) diberi 4 6 jamMDI dengan spacer atau nebulisasi 2 4 puff, kalau tidak membaik bisa diulang lagi 2 4 selang 30 menit dalam 1 jam. Kontrol 24 48 jam Klinik Rawat Jalan* setelah obs. 2 jam gejala timbul lagi serangan sedang

  • SERANGAN ASMA SEDANG2 agonis + antikolinergik jika 2x pemberian nebulisasi respon parsial sedangObservasi dan tangani di Ruang Rawat Sehari (RRS) +pasang jalur parenteralSteroid sistemik oral methylprednisolon 0,5 1 mg/kgbb/hari selama 3 5 hari

  • SERANGAN ASMA BERAT3 Kali nebulisasi tidak ada remisi asma berat Ruang Rawat Inap O2 2 4L/m + nebulisasi sejak awalPasang jalur parenteral dan foto thoraksNebulisasi + 2 agonis + antikolinergikBila gawat napas Ruang rawat intensif Foto thoraks (deteksi pneumothoraks dan pneumomediastinum)

  • PENATALAKSANAAN

  • Cont..

  • DERAJAT KENDALI ASMA

  • TERIMA KASIH

    *