asma

16
Asma 121.0211.059

Upload: imam-muhamad-rissandy

Post on 07-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

Asma

Asma 121.0211.059Definisi Asma adalah penyakit obstruksi saluran pernapasan akibat penyempitan saluran napas yang sifatnya reversibel yang ditandai oleh episode obstruksi pernapasan di antara dua interval asimtomatik.Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia (Survei Kesehatan Rumah Tangga Indonesia)Pada SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortaliti) ke-4 di Indonesia atau sebesar 5,6 %

EpidemiologiTahun 1993 UPF Paru RSUD dr. Sutomo, Surabaya melakukan penelitian di lingkungan 37 puskesmas di Jawa Timur, seluruhnya 6662 responden usia 13-70 tahun (rata-rata 35,6 tahun) mendapatkan prevalensi asma sebesar 7,7%, dengan rincian laki-laki 9,2% dan perempuan 6,6%Menurut WHO, 250.000 kejadian asma menyebabkan kematian di seluruh duniaEpidemiologiRisiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu (host factor) dan faktor lingkunganFaktor pejamu disini termasuk predisposisi genetik yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma, yaitu- genetik asma, - alergik (atopi) , - hipereaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras.Faktor RisikoTermasuk dalam faktor lingkungan yaitu alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosioekonomiFaktor RisikoKlasifikasi asmaAda 2 penggolongan asma yaitu:Asma ekstrinsikAsma intrinsikKlasifikasiGejalaGejala malam hariFungsi paruIntermiten ringagejala 2x/mingguEksaserbasi mungkin memengaruhi aktivitas>2x/mingguFEV1 atau PEF >80%PEF 20-30%

Persisten sedangGejala muncul setiap hariPenggunaan harian inhalasi agonis-2 kerja singkatEksaserbasi >2x/minggu>1x/mingguFEV1 atau PEF > 60-80 %Variabilitas PEF>30%Persisten beratGejala muncul terus menerusAktivitas fisik terbatasSering eksaserbasiSeringFEV1 atau PEF 30 %Studi epidemiologi seluruh dunia, menyebutkan status asma yg underdiagnosed, karena gejala yg bersifat episodik, dan pasien merasa tak perlu ke dokterGejala yg biasa ditemukan seperti: - batuk, - sesak napas, - mengi, - rasa berat di dadaGejala KlinisGambaran patologiPada asma ringan dan sedang:Lesi epitel ,permukaan epitel terlepas dari sel basalHipertrofi dan hiperplasia otot polosPenebalan membran basalPembesaran kelenjar mukosa dan bertambah banyaknya sel gobletEdema dan infiltrasi sel eosinofil di dalam dinding alveolusPada asma berat:Distensi paru yang berlebihanPenutupan jalan napas karena lendir yang tebal yang menyumbat jalan napasKelainan pemeriksaan jasmani yang paling sering ditemukan adalah mengi pada auskultasi. Pada sebagian penderita, auskultasi dapat terdengar normal walaupun pada pengukuran objektif (faal paru) telah terdapat penyempitan jalan napas. sebagai kompensasi penderita bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk mengatasi menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan hiperinflasi.

DiagnosisKelainan lainnya yg bisa ditemukan pada anamnesis dan px.fisik biasanya adalah adanya sianosis, gelisah, sukar bicara, dan ditemukan otot-otot tambahan inspirasiPenilaian faal paru: Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio VEP1/ KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksiArus Puncak Ekspirasi (APE) dgn Peak Flow Meter: APE 80-100% (aman), 50-80% (waspada), < 50% (bahaya)DiagnosisDiagnosis penunjang lainnya adalah, prick testWalaupun kecil perannya untuk diagnosa asma, namun berguna utk mencari alergen pencetus asma pada pasienDiagnosis

DiagnosisDaftar pertanyaan kepada pasien yg memudahkan pasien untuk mengetahui faktor pencetus

DiagnosisPenatalaksanaan Ada 2 macam terapi asma: terapi simtomatik menggunakan reliever yaitu bronkodilator (agonis ) dan controller yaitu menggunakan obat antiinflamasi (kortikosteroid)