askep sol

15
A. DEFINISI Tumor otak adalah lesi intrakranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak. Tumor otak ( tumor intrakranial ) meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor otak dapat terjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompk umur. Tumor otak dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul. Tumor otak jarang bermtastasi keluar dari dari sistem syaraf pusat tapi menyebabkan kematian dengan cara merusak fungsi vital / terlibat secara langsung meningkatkan intrakranial. Tumor otak benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal didalam otak, tetapi tidak ganas. Tumor otak maligna adalah kanker didalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan sebelahnya / yang telah menyebar keotak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah, ( Reeves C,J. 2001. Keperawatan medical bedah ). B. ETIOLOGI Penyebab tumor masih sangat sedikit yang diketahui. Radiasi merupakan salah satu dari factor penyebab timbulnya tumor otak. Trauma, infeksi, dan toksin belum dapat dibuktikan sebagai penyebab timbulnya tumor otak tetapi bahan industri tertentu seperti nitrosourea adalah krasinogen yang paten. Limfoma lebih sering terdapat pada mereka yang mendapat imunosupesan seperti pada transplantasi ginjal. Sumsum tulang dan pada AIDS, ( Reeves C,J. 2001. Keperawatan medical bedah ). C. KLASIFIKASI Stadium tumor berdasarkan sistem TNM ( stadium TNM ). Terdiri dari 3 kategori, yaitu : T ( tumor primer ), N ( nodul regional, metastase ke kelenjar limfe regional ) dan M ( metastase jauh ). Kategori T : Tx = syarat minimal menentukan indeks T tidak terpenuhi. Tis = Tumor in situ. T 0 = Tidak ditemukan adanya tumor primer. T 1 = Tumor dengan f maksimal < 2 cm. T 2 = Tumor dengan f maksimal 2 – 5 cm. T 3 = Tumor dengan f maksimal > 5 cm.

Upload: eco-lrenuoille

Post on 07-Nov-2015

80 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ASKEP SOL

TRANSCRIPT

A.DEFINISITumor otak adalah lesi intrakranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak. Tumor otak ( tumor intrakranial ) meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor otak dapat terjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompk umur. Tumor otak dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul.Tumor otak jarang bermtastasi keluar dari dari sistem syaraf pusat tapi menyebabkan kematian dengan cara merusak fungsi vital / terlibat secara langsung meningkatkan intrakranial.Tumor otak benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal didalam otak, tetapi tidak ganas.Tumor otak maligna adalah kanker didalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan sebelahnya / yang telah menyebar keotak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah, ( Reeves C,J. 2001. Keperawatan medical bedah ).B.ETIOLOGIPenyebab tumor masih sangat sedikit yang diketahui. Radiasi merupakan salah satu dari factor penyebab timbulnya tumor otak. Trauma, infeksi, dan toksin belum dapat dibuktikan sebagai penyebab timbulnya tumor otak tetapi bahan industri tertentu seperti nitrosourea adalah krasinogen yang paten. Limfoma lebih sering terdapat pada mereka yang mendapat imunosupesan seperti pada transplantasi ginjal. Sumsum tulang dan pada AIDS, ( Reeves C,J. 2001. Keperawatan medical bedah ).C.KLASIFIKASIStadium tumor berdasarkan sistem TNM ( stadium TNM ). Terdiri dari 3 kategori, yaitu : T ( tumor primer ), N ( nodul regional, metastase ke kelenjar limfe regional ) dan M ( metastase jauh ).Kategori T :Tx = syarat minimal menentukan indeks T tidak terpenuhi.Tis = Tumor in situ.T0= Tidak ditemukan adanya tumor primer.T1= Tumor dengan f maksimal < 2 cm.T2= Tumor dengan f maksimal 2 5 cm.T3= Tumor dengan f maksimal > 5 cm.T4= Tumor invasi keluar organ.Kategori N :N0= Nodul regional negative.N1= Nodul regional positif, mobile ( belum ada perletakan ).N2= Nodul regional positif, sudah ada perlekatan.N3= Nodul jukstregional atau bilateral.Kategori M :Mo= Tidak ada metastase organ jauh.M1= Ada metastase organ jauh.M2= Syarat minimal menentukan indeks M tidak terpenuhi.Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut menurut (Lionel Ginsberg, Neurologi :117) yaitu :Benigna umumnya ekstra aksial, yaitu tumbuh dari meningen, nervus kranialis, atau struktur lain dan menyebabkan kompresi ekstrinsik pada substansi otak.Maligna umumnya intra aksial yaitu berasal dari parenkim otak :a) Primer umumnya berasal dari sel glia/neurobia ( glioma ) tumor ini diklasifikasikan maligna karena sifat invasif lokal, metastasis ekstrakranial sangat jarang, dan dikenali sebagai subtipe histologi dan derajat diferensiasi.b) Sekunder metastasis dari tumor maligna dari bagian tubuh lainnya.D.MANIFESTASI KLINISMenurut lokasi tumor :Lobus frontalisGangguan mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung, tingkahlaku aneh, sulit memberi argumentasi / menilai salah atau benar, hemiparesis, ataksia dan gangguan bicara.Korteks presentalis poteriorKelemahan / kelumpuhan pada otot-otot wajah, lidah dan jari.Lobus parasentalisKelemahan ekstrimitas bawah.Lobus oksipintalisKejang, gangguan penglihatan.Lobus temporalisTinitus, halusinasi pendengaran, afasia senorik, kelumpuhan otot wajah.Lobus parietalisHilang fungsi sensorik karotikalif, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan penglihatan.Ceribuluma) Nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperextrimitas, sendi.b) Tanda dan gejala umum :c) Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin bertambah bila batuk membungkuk.d) Kejang.e) Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial : pandangan kabur, mual, muntah, penurunan fungsi pendengaran, perubahan TTV, afasia.f) Perubahan kepribadian.g) Gangguan memory.h) Gangguan alam perasaan.E.PATOFISIOLOGITumor otak menyebabkan gangguan neurolagis. Gejala-gejala terjadi berurutan hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan vocal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi / inovasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak.Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer.Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompersi invasi dan perubahan suplai darah kejaringan otak.Peningkatan intrakranial dapat diakibatakan oleh beberapa factor : bertambahnya masa dalam tengkorak , terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan sirkulasi serebrospinal.Pertumbuhan tumor akan menyebabkan bertambahnya massa karena tumor akan mengambilkan ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku.Tumor ganas menimbulkan odem dalam jaringan otak. Mekanisme belum sepenuhnya dipahami namun diduga disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan pendarahan. Obstruksi vena oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak semuanya menimbulkan kenaikan volume inntrakranial. Observasi sirkulasi cairan serebrospinal dari vantrikel laseral keruang sub arakhnoid menimbulkan hidrosephalus.Peningkatan intrakranial akan membahayakan jiwa bila terjadi secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicaraknan sebelumnya. Mekanisme kompensasi memrlukan waktu berhari-hari / berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna bila apabila tekanan intrakranial timbul cepat.Mekanisme kompensasi ini bekerja menurunkan volume darah intrakranial, volume cairan cerborspinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim.Kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus/ serebulum.herniasi timbul bila girus medalis lobus temporalis bergeser keinterior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemister otak. Herniasi menekan ensefalon menyebabkan kehilangan kesadaran dan menekan saraf ke tiga.Pada herniasi serebulum tonsil sebelum bergeser kebawah melalui foramen magnum oleh suatu massa poterior, ( Suddart, Brunner. 2001 ).PATHWAY

1. G.KOMPLIKASIEdema serebral.Tekanan intrakranial meningkat.Herniasi otak.Hidrosefalus.Kejang.Metastase ketempat lain.H.PEMERIKSAAN PENUNJANGRontgent tengkorakUntuk diagnostik sekurang-kurangnya diambil dari dua arah yaitu antero poterior dan lateral.Angiograf serebral.EEG.CT. Scan.MRI.I.PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATANTerapi radiasi.Kemoterapi.Prosedur pembedahan otak.Laser karbondioksida.Transplantasi sumsum tulang.Implantasi radioisotop.Ganti balut.Relaksasi nafas dalam.J.FOKUS PENGKAJIANRiwayat kesehatana) Keluhan utama : sakit kepala pagi hari, anoreksia, nyeri, diare, muntah, papiladema, perubahan status mental dan malaise.b) Riwayat ksehatan sekarang : kejang, gangguan berjalan, kabur penglihatan, perubahan kepribadian, perubahan kemampuan mengingat, kelemahan vokal, dan afasia.c) Riwayat kesehatan masa lalu : masalah pernafasan, masalah eliminasi dan berkemih, gangguan tidur dan integritas kulit.Pemeriksaan fisikSaraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia, penurunan / kehilangan memory,afek tidak sesuai, berdesis.Penglihatan : penurunan lapang pandangan, penglihatan kabur.Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, hlusinasi.Sietem pernafasan: irama nafas meningkat, dispnea, potensial obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromaskuler.Sistem hormonal: amenrea, rambut rontok, DM.Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi.K.FOKUS INTERVENSIGangguan pertukaran gas berhubungan dengan disfungsi neuromaskuler ( hilangnya kontrol terhadap otot pernafasan ).Ditandai dengan : perubahan kedalaman nafas, dispnea, obstruksi jalan nafas, aspirasi.Tujuan : gangguan pertukaran gas dapat teratasi.Tindakan :Bebaskan jalan nafas.Pantau vital sign.Monitor pola nafas.Pantau AGD.Monitor penurunan gas darah.Kolaborasi O2.Gangguan rasa nyaman nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.Ditandai dengan : Nyeri kepala terutama pagi hari, klien merintih kesakitan.Tujuan : Rasa nyeri berkurang.Tindakan :Pantau skala nyeri.Berikan kompres pada area yang sakit.Monitor tanda-tanda vital.Berikan posisi yang nyaman.Lakukan massage.Observasi tanda nyeri non verbal.Kaji faktor difisid, emosi dari keadaan seseorang.Catat adanya pengaruh nyeri.Observasi mual, muntah.Kolaborasi pemberian analgetik, prednisan, relaksasi.Resiko tinggi cidera berhubungan dengan disfungsi otot skunder terhadap depresi sistem saraf pusat.Ditandai dengan : kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran.Tujuan : tidak terjadi cidera.Tindakan :Identifikasi bahaya potensial pada lingkungan klien.Pantau tingkat kesadaran.Orientasikan pasien pada tempat, waktu, orang, dan kejadian.Anjurkan klien untuk tidak beraktivitas.Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis.Ditandai dengan : disorientasi, penurunan kesadaran,sulit konsentrasi.Tujuan : mempertahakan orientasi mental.Tindakan :Kaji tentang perhatian.Pastikan keluarga untuk membandingkan kepribadian sebelum mengalami trauma dengan respon klien sekarang.Pertahankan bantuan yang konsisten.Jelaskan pentingnya pemeriksaan neurologis.Kurangi stimulus yang merangsang, kritik yang negatif.Dengarkan klien dengan penuh perhatian semua hal yang diungkapkan klien.Instruksikan untuk melakukan relaksasi.Hindari meninggalkan klien sendiri.

A.PENGERTIANSOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intracranial ( Long C , 1996 : 130).Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak / ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak (Lombardo, Mary caster 2005 : 1183).Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang didalam tengkorak .(Suzanne C.smaltzer 2001:2167)B.ETIOLOGIPenyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, walaupuntelah banyak penyelidikan yang dilakukan.Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu:1.HerediterRiwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakitSturge-Weberyang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas.2.Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest).Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya.3.RadiasiJaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma.4.VirusBanyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.5.Substansi-substansi KarsinogenikPenyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik sepertimethylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan.

C.MANIFESTASI KLINIS

Tumor otak menunjukkan manifestasi klinis yang tersebar bila tumor ini menyebabkan peningkatan TIK( tekanan intra kranial ) serta tanda dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yang mengganggu bagian spesifik dari otak.Gejala peningkatan tekanan intra kranial. Sesuai dengan hipotesis monro killie yang di modifikasi, bahwa tengkorak adalah sebuah ruangan kaku yang berisi materi esensial, yang tidak dapat tertekan : benda otak , darah dalam vaskuler,dan cairan serebro spinal ( CSS ). Jika salah satu komponen dalam tengkorak ini volumenya meningkat , TIK akan meningkat , kecuali satu dari komponen lain menurunkan volumenya. Konsekuensinya , terdapat perubahan volume otak bila terjadi gangguan seperti tumor otak atau edema serebral ini akan menimbulkan tanda dan gejala peningkatan tekanan intra kranial .Gejala gejala peningkatan TIK di sebabkan oleh tekanan yang berangsur angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. Pengaruhnya adalah gangguan keseimbangan yang nyata antara otak , cairan serebro spinal, dan darah serebral semua terletak di dalam tengkorak. Sebagai akibat pertumbuhan tumor , maka kompensasi penyesuaian diri dapat dilakukan melalui penekanan pada vena vena intra kranial, melalui penurunan volume cairan serebro spinal ( melalui peningkatan absorpsi dan menurunkan produksi ) , penurunan sedang pada aliran darah serebral dan menurunya masa jaringan otak intra seluler dan exstra seluler. Bila kompensasi semua ini gagal , pasien mengalami tanda dan gejala peningkatan TIK.Gejala gejala TIK. Gejala yang biasanya banyak terjadi akibat tekanan ini adalah sakit kepala , muntah , papil edema ( choked disc atau edema saraf optik ) , perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal motorik, sensorik dan disfungsi saraf kranial.Sakit kepala, meskipun tidak selalu ada, tetapi ini banyak terjadi pada pagi hari dan menjadi buruk oleh karena batuk , menengang atau melakukan gerakan yang tiba tiba. Keadaan ini disebabkan oleh serangan tumor, tekanan atau penyimpanan struktur, sensitif nyeri atau oleh karena edema yang mengiringi adanya tumor.Sakit kepala selalu di gambarkan dalam atau meluas atau dangkal tetapi terus menerus. Tumor frontal menghasilkan sakit kepala pada frontal bilateral : tumor kelenjar hipofisis menghasilakn nyeri yang menyebar antara dua pelipis ( bitemporal ) : tumor serebelum menyebabkan sakit kepala yang terletak pada daerah suboksipital bagian belakang kepala.Muntah,kadang-kadang dipengaruhi oleh asupan makanan,yang selalu disebabkan adanya iritasi pada pusat vagal dimedula.jika muntah dengan tipe yang kuat,ini digambarkan sebagai muntah proyektil.Papiledema (edema pada saraf optik) ada sekitar 70% -75% dari pasien dan dihubungkan dengan gangguan penglihatan seperti penurunan ketajaman penglihatan,diploppia (pandangan ganda) dan penurunan lapang pandangan.Gejala terlokalisasi.lokasi gejala-gejala terjadi sepesifik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena,menyebabkan tanda-tanda yang ditunjukkan lokal,seperti pada ketidaknormalan sensori dan motorik , perubahan penglihatan dan kejang.Karena fungsi-fungsi dari bagian-bagian berbeda dari otak yang tidak diketahui,lokasi tumor dapat ditentukan,pada bagiannya,dengan mengidentifikasi fungsi yang dipengaruhi oleh adanya tumor.

D.PATOFISIOLOGITumor otak menyebabkan timbulnya ganguan neurologik progresif, gangguan neurologik pada tumor otak biasanya disebabkan oleh dua factor-faktor gangguan fokal akibat tumor dan peningkataan TIK.Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dari infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neural. Perubahan suplai darah akibat tekanan tumor yang bertumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak.Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh beberapa factor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal. Beberepa tumor dapat menyebabkan pendarahan. Obstruksi vena dan edema akibat kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan volume intracranial dan TIK.Pada mekanisme kompensasi akan bekerja menurunkan volume darah ntrakranial, volume CSF< kandunan cairan intra sel dan mengurangi sel-sel parenkim. Peningkatan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan terjadinya herniasi unkus atau serebelum. Herniasi menekan mensefalon menyebabkan hilangnya kesadaran. Pada herniasi serebelum, tonsil bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medulla oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat, perubahan fisiologis lain yang terjadi akibat peningkatan TIK adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik ( pelebaran nadi) dan gagal nafas. (price Sylvia A.2005: 1187)

A.KOMPLIKASI

1.Gangguan fungsi neurologis.Jika tumor otak menyebabkan fungsi otak mengalami gangguan pada serebelum maka akan menyebabkan pusing, ataksia ( kehilangan keseimbangan ) atau gaya berjalan yang sempoyongan dan kecenderunan jatuh ke sisi yang lesu, otot-otot tidak terkoordinasi dan ristagmus ( gerakan mata berirama tidak disengaja ) biasanya menunjukkan gerakan horizontal

2.Gangguan kognitif.Pada tumor otak akan menyebabkan fungsi otak mengalami gangguan sehingga dampaknya kemampuan berfikir, memberikan rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memerhatikan juga akan menurun.

3.Gangguan tidur &moodTumor otak bisa menyebabkan gangguan pada kelenjar pireal, sehingga hormone melatonin menurun akibatnya akan terjadi resiko sulit tidur, badan malas, depresi, dan penyakit melemahkan system lain dalam tubuh.

4.Disfungsi seksuala.Pada wanita mempunyai kelenjar hipofisis yang mensekresi kuantitas prolaktin yang berlebihan dengan menimbulkan amenurrea atau galaktorea (kelebihan atau aliran spontan susu )b.Pada pria dengan prolaktinoma dapat muncul dengan impoteni dan hipogonadisme.Gejala pada seksualitas biasanya berdampak pada hubungan dan perubahan tingkat kepuasan. ( nurse 87. wordpress.com )

B.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.CT Scan.Memberi informasi spesifik mengenai jumlah, ukuran, kepadatan, jejas tumor dan meluasnya edema serebral sekunder serta memberi informasi tentang sistem vaskuler.

2.MRI.Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang otak dan daerah hiposisis, dimana tulang menggangu dalam gambaran yang menggunakan CT Scan.3.Biopsi Stereotaktik bantuan komputer (tiga dimensi)Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberi dasar pengobatan serta informasi prognosis.4.AngiografiMemberi gambaran pembuluh darahserebral dan letak tumor.5.Elektroensefalografi (EEG)Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejangC.PENATALAKSANAANMetode umum untuk penatalaksanaan tumorotakmeliputi :1.PembedahanPembedahan intracranial biasanya dilakukan untuk seluruh tipe kondisi patologi dari otak untuk mengurangi TIK dan mengangkat tumor.Pembedahan ini dilakukan melalui pembukaan tengkorak, yang disebut dengan Craniotomy.

Perawatan pre operasi pada pasien yang dilakukan pembedahan intracranial adalah :a.Mengkaji keadaan neurologi dan psikologi pasienb.Memberi dukungan pasien dan keluarga untuk mengurangi perasaan-perasaan takut yang dialami.c.Memberitahu prosedur tindakan yang akan dilakukan untuk meyakinkan pasien dan mengurangi perasaan takut.d.Menyiapkan lokasi pembedahan, yaitu: kepala dengan menggunakan shampo antiseptik dan mencukur daerah kepala.Menyiapkan keluarga untuk penampilan pasien yang dilakukan pembedahan, meliputi :1)Balutan kepala.2)Edema dan ecchymosis yang biasanya terjadi dimuka.3)Menurunnya status mental sementara.

Perawatan post operasi,meliputi:a.Mengkaji status neurologi dan tanda-tanda vital setiap 30 menit untuk 4 - 6 jam pertama setelah pembedahan dan kemudian setiap jam. Jika kondisi stabil pada 24 jam frekuensi pemeriksaan dapat diturunkan setiap 2 samapai 4 jam sekali.b.Monitor adanya cardiac aritmia pada pembedahan fossa posterior akibat ketidakseimbangan cairan dan elektrolitc.Monitor intake dan output cairan pasien. Batasi intake cairan sekitar 1.500 cc / hari.d.Lakukan latihan ROM untuk semua ekstremitas setiap pergantian dinas.e.Pasien dapat dibantu untuk alih posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam.f.Posisi kepala dapat ditinggikan 30 -35 derajat untuk meningkatkan aliran balik dari kepala. Hindari fleksi posisi panggul dan leher.g.Cek sesering mungkin balutan kepala dan drainage cairan yang keluar.h.Lakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin, seperti : pemeriksaan darah lengkap, serum elektroit dan osmolaritas, PT, PTT, analisa gas darah.i.Memberikan obat-obatan sebagaimana program, misalnya : antikonvulsi,antasida, atau antihistamin reseptor, kortikosteroid.j.Melakukan tindakan pencegahan terhadap komplikasi post operasi.

2.RadioterapiBiasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorkan.

3.ChemoterapiKemoterapi dilakukan dalam berbagai cara, termasuk secara sistemik, intracranial atau dengan memasukkan polimer yang membawa agen kemoterapi secara langsung ke jaringan tumor. Masalah utama dengan komplikasi depresi sum-sum tulang, paru, dan hepar tetap merupakan factor penyulit utama dalam kemoterapi. Sawar darah otak juga mempersulit pemberian agen kemoterapi. Penelitian sawar darah otak dengan manitol hiperosmotik member hasil yang mengecewakan, penelitian mengenai penggunaan dexametason untuk menutup sawar darah otak dan efek obat antiepilepsi pada metabolism obat kemoterapi masih terus dilakukan dan mulai memberikan hasil.

4.Manipulasi hormonal.Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah bermetastase.5.Terapi SteroidSteroid secara dramatis mengurangi edema sekeliling tumor intrakranial, namun tidak berefek langsung terhada tumor.Pemilihanterapiditentukan dengan tipe dan letak dari tumor.Suatukombinasi metode sering dilakukan.

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN SOL

A.PENGKAJANPengkajian merupakan tahap awal yang dilkukan perawat untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sebelum melakukan asuhan keperawatan . Pengkajian pada pasien dapat dilakukan dengan teknik wawancara,pengukuran,dan pemeriksaan fisik.tahap-tahapannya meliputi :a.Anamnesa.1.Identitas klien : usia,jenis kelamin,pendidikan,alamat,pekerjaan,agama,suku bangsa,dll.2.Keluhan utama : nyeri kepala .3.Riwayat penyakit sekarang :demam,anoreksia dan malaise peningkatan tekanan intrakranial serta gejala nerologik fokal4.Riwayat penyakit dahulu : pernah atau tidak menderita infeksi telingga (otitis media mestoiditis) atau infeksi pari-paru (bronkiektasis,abses paru,empiema) jantung (endokarditis) organ pelvis,gigi dan kulit.b.Pemeriksaan fisik .Keadaan umum :Pola fungsional kesehatan.1.Aktivitas / istirahat .Gejala : Malaise .Tanda : Ataksia,masalah berjalan,kelumpuhan .2.SirkulasiGejala : Adanya riwayat kardiopatologi seperti endokarditis .Tanda : Tekanan darah meningkat .3.Eliminasi .Gejala : -Tanda : Adanya inkontininsia .4.Nutrisi .Gejala : kehilangan nafsu makan.Tanda :Anoreksia,mual,munth,turgor kulit jelek,membran mukosa kering.5.Hygiene .Gejala : -Tanda : Ketergantungan semua kebutuhan,perawtan diri (pada masa akut).6.Neurosensori.Gejala : sakit kepala, parestesia, timbul kejang, gangguan penglihatan.Tanda : penurunan status mental dan kesadaran. Kehilangan memori, sulit dalam keputusan, afasia, mata : pupil unisokor (peningkatan TIK), nistagmus, kejang umum lokal.7.Nyeri / kenyamanan.Gejala : sakit kepala mungkin akan diperburuk oleh ketegangan, leher / pungung kaku.Tanda : tampak terus terjaga, menangis / mengeluh.8.Pernapasan.Gejala : adanya riwayat infeksi sinus atau paruTanda : peningkatan kerja pernapasan (episode awal). Perubahan mental (letargi sampai koma) dan gelisah.B.DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Pola nafas inefektif b.d gangguan fungsi otot pernafasan2.Perubahan perfusi jaringan otak b.dkerusakan sirkulasi vaskuler serebral3.Nyeri b.d Peningkatan TIK4.Kebutuhan nutrisi tidak adekuat b.d anoreksia5.Perubahan persepsi sensori visual b.d Penurunan ketajaman penglihatan