askep osteoporosis2

48
Contoh Kasus Ny. T umur 59 tahun datang ke RSUD Jombang dengan keluhan nyeri pada sendi, yang sering dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa nyeri itu sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent punggung. Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis diperkuat lagi dengan hasil BMD T-score -3. Klien mengalami menopause sejak 6 tahun yang lalu. Menurut klien dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut. Klien beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya yang bertambah tua. Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Pola aktifitas diketahui klien banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak sempat. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan metode pil. Pemeriksaan TD = 130/900 mmHg,

Upload: s-indah-nur-havivah

Post on 31-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: askep osteoporosis2

Contoh Kasus

Ny. T umur 59 tahun datang ke RSUD Jombang dengan keluhan nyeri pada sendi, yang

sering dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa nyeri itu sudah dirasakan sejak

beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan

diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent punggung. Hasil

rongent  menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis diperkuat lagi dengan hasil

BMD T-score -3. Klien mengalami menopause sejak 6 tahun yang lalu. Menurut klien

dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut. Klien

beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya yang bertambah tua.

Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami penyakit

seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Pola aktifitas diketahui klien

banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan

tidak suka olahraga karena tidak sempat. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan

metode pil. Pemeriksaan TD = 130/900 mmHg, N = 90 x / menit, RR = 22 x / menit, S

= 36,5oC, TB 165 cm, BB 76 kg (BB sebelumnya 78 kg).

I. PENGKAJIAN

A. Karakteristik Demografi

1. Identitas/Data Biografis Pasien

a. Nama :  Ny. T

b. Umur :  59 tahun

c. Pendidikan terakhir :  SD

d. Agama :  Islam

e. Status perkawinan :  Sudah menikah

f. Alamat :  Jombang

g. Jenis kelamin :  Perempuan

h. Orang yang paling dekat dihubungi :  Ny. N

i. Hubungan dengan usila :  Anak

Page 2: askep osteoporosis2

j. Alamat :  Jombang

k. Jenis kelamin keluarga :  Perempuan

2. Riwayat Keluarga

a. Pasangan

1) Nama : Tn. M

2) Umur : 65 tahun

3) Pekerjaan : Wiraswasta

4) Alamat : Jombang

5) Hidup/mati : Hidup

6) Kesehatan : Mempunyai penyakit hipertensi dan asam urat

b. Anak

1) Nama : Ny. N

2) Umur : 30 tahun

3) Pekerjaan : Ibu rumah tangga

4) Alamat : Jombang

5) Hidup/mati : Hidup

a. Riwayat Kematian dalam Keluarga (1 tahun terakhir)

Dalam 1 tahun terakhir tidak ada keluarga yang meniggal.

b. Kunjungan Keluarga

Setiap lebaran (idul fitri) keluarga besar Ny. T selalu berkumpul di rumah

Ny. T.

3. Riwayat Pekerjaan

Klien mengatakan dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan tidak

suka olahraga karena tidak sempat. Sekarang ini klien sudah pensiun dan hanya

tinggal di rumah.

4. Riwayat Lingkungan Hidup

Pasien tinggal di daerah yang berdekatan dengan sawah, kondisi rumah cukup

bersih, ada ventilasi, ada jendela, kamar pasien cukup bersih, kamar mandi dan

WC tertutup, dan ada tempat pembuangan sampah.

Page 3: askep osteoporosis2

5. Riwayat Rekreasi

Pasien mengatakan bahwa dirinya jarang pergi untuk rekreasi. Waktunya

hanya dihabiskan dirumah untuk berkumpul dengan suami serta anak dan

cucunya.

6. Sumber / Sistem Pendukung yang digunakan

Pasien mengatakan jika dirinya sakit biasanya pergi ke mantri karena

merupakan salah satu  pelayanan kesehatan yang terdekat dengan rumahnya.

7. Kebiasaan Ritual

Pasien mengatakan sholat 5 waktu, terkadang ikut puasa di bulan Ramadhan

dengan penuh, klien juga ikut pengajian setiap minggunya jika kondisinya sehat.

8. Status Kesehatan Saat Ini

a. Keluahan utama 1 tahun terakhir

Ny. T mengeluh nyeri pada sendi

b. Gejala yang dirasakan.

Merasa nyeri pada sendi di punggung.

c. Faktor pencetus

Ny. T mengatakan dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak

menyukai makanan laut. Klien beranggapan bahwa keluhan yang

dirasakannya karena usianya yang bertambah tua. Pola aktifitas diketahui

klien banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf

administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak sempat.

d. Timbulnya keluhan

Ny. T sering merasakan nyeri sendi sejak 3 bulan yang lalu.

e. Waktu timbulnya keluhan

Ny. T mengatakan nyeri sendi timbul setelah beraktifitas berat.

f. Upaya mengatasi

Ny. T mengatakan biasanya kalau rasa nyeri pada sendi terasa dibuat untuk

beristirahat, jika keluhan belum teratasi, Ny. A pergi ke mantri.

g. Obat-obatan

Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat obatan tertentu, jika klien sakit

klien berobat ke mantri.

Page 4: askep osteoporosis2

h. Alergi

Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.

i. Penyakit yang diderita

Klien mengatakan bahwa dirinya sering merasa nyeri sendi, nyeri dirasakan

saat beraktivitas. Pasien mengatakan nyeri terasa seperti diremas – remas dan

menunjukan skala nyeri 6. Klien sering memegang punggungnya yang sakit

dan tampak lemah. Klien mengalami perubahan saat berjalan dan bungkuk

(kifosis).

f. Nutrisi

Pasien mengatakan sehari makan 3 kali, klien tidak suka minum susu sejak

usia muda dan tidak menyukai makanan laut.

9. Status Kesehatan Masa Lalu

a. Penyakit yang pernah di derita

Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak

pernah dirawat di RS.

b. Riwayat alergi

Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.

c. Riwayat di rawat di RS

Pasien sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit dan hanya periksa ke

mantri saja.

d. Riwayat pemakaian obat

Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat obatan tertentu.

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1. Nutrisi

Ny. T mengatakan makan 3 kali sehari 1 porsi normal, makannya selalu habis.

Setiap hari klien makan dengan nasi, sayur dan lauk dengan menu yang berbeda.

Ny. T klien tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai

makanan laut.

Ny. A mengatakan tidak ada riwayat alergi.

2. Eliminasi

a) BAK

Page 5: askep osteoporosis2

Klien mengatakan biasanya BAK 6x/hari dengan warna putih bening, bau

khas. Klien BAB 2 hari sekali dengan konsistensi lembek, warna kuning

kecoklatan dan bau khas. Biasanya klien BAB di pagi hari. Klien tidak

mempunyai keluhan mengenai BAB ataupun BAK.

3. Personal Hygiene

a. Mandi

Ny. T mengatakan mandi sehari 2x dengan menggunakan sabun.

b. Oral Hygiene

Ny. T menggosok gigi 2X sehari.

c. Cuci Rambut

Biasanya Ny. T membersihkan rambutnya dengan shampo 2 hari sekali.

d. Kuku dan Tangan

Ny. T mengatakan memotong kukunya setiap hari Jumat, Ny. T juga sering

mencuci tangannya dengan sabun.

e. Istirahat dan Tidur

Ny. T mengatakan tidurnya nyenyak namun terkadang Ny. T terbangun di

tengah malam, merasa punggungnya nyeri. Suami Ny. T mengatakan Ny. T

terkadang nglindur saat tidur. Ny. T mengatakan biasa menonton TV

sebelum tidur dan biasanya Ny. A tidur malam jam 20.00-02.00 dan tidur

siang jam 12.30-14.00.

f. Kebiasaan Mengisi Waktu Luang

Ny. T suka jalan-jalan di pagi hari bersama suaminya. Biasanya Ny. T

menggunakan waktu luangnya untuk nonton TV, memasak ataupun

berkumpul dengan anak cucunya.

g. Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan

Ny. T tidak pernah melakukan kebiasaan yang dapat menurunkan

kesehatannya seperti merokok, minum-minuman keras, Ny. T juga tidak ada

ketergantungan terhadap obat-obatan.

Jenis kegiatan Lama waktu setiap kegiatan

Sholat tahajud 02.00 - 04.00

Mandi 04.00 – 04.30

Page 6: askep osteoporosis2

Sholat shubuh 04.30 – 05.00

Masak untuk sarapan dan sarapan

pagi

05.00 – 06.00

Membersihkan halaman dan

rumah

06.00 – 08.00

Belanja 08.00 – 09.00

Nonton tv 09.00 – 11.00

Masak untuk makan siang 11.00 – 12.00

Sholat dhuhur 12.00 – 12.30

Makan siang 12.30 – 13.00

Tidur siang 13.00 – 15.30

Mandi 15.30 – 16.00

Sholat ashar 16.09 – 16.30

Nonton tv 16.30 – 17.20

Persiapan sholat maghrib dan isya 17.20 – 19.30

Makan malam 19.30 – 20.00

Tidur 20.00 – 03.00

Page 7: askep osteoporosis2

10. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

- Penampilan : Klien tampak lemah

- Kesadaran : Kualitas : Composmentis, Kuantitas : GCS 4,5,6

b. Tanda-tanda Vital, TB dan BB

TD : 130/90 mmHg

N : 90 x / menit

RR : 22 x / menit

S : 36,5oC

TB : 165 cm

BB : 76 kg (BB sebelumnya 78 kg)

Skala nyeri : 6

c. Pemeriksaan Per Sistem

1) Sistem Pernapasan

Hidung

Inspeksi : tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada secret

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Mulut

Inspeksi : mukosa bibir lembab

Sinus paranasalis

Inspeksi : tidak ada tanda-tanda adanya infeksi

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Leher

Inspeksi : simetris kanan kiri

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Faring

Inspeksi : tidak ada odem

Area dada

Inspeksi : pergerakan dada simetris

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : sonor

Page 8: askep osteoporosis2

Auskultasi : vesikuler, irama reguler

2) Sistem Kardiovaskuler

Wajah

Inspeksi : konjungtiva pucat, sklera putih

Leher

Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Dada

Inspeksi : dada terlihat simetris

Palpasi : letak ictus kordis ( ICS 5, 1 cm medial dari garis

midklavikula

sinistra)

Perkusi : redup

Auskultasi : bunyi jantung normal ( BJ 1 dan BJ 2 tunggal), irama regular

3) Sistem Persyarafan

Pemeriksaan nervus

Nervus I olfaktorius (pembau)

Pasien bisa membedakan aroma saat diberi kopi

Nervus II opticus (penglihatan)

Pasien tidak bisa melihat benda yang jaraknya 35 cm dengan jelas.

Nervus III oculomotorius

Tidak oedem pada kelopak mata

Nervus IV toklearis

Ukuran pupil normal, tidak ada perdarahan pupil

Nervus V trigeminus

Pasien bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan

Nervus VI abdusen

Bola mata simetris

Nervus VII facialis

Pasien dapat membedakan rasa asin dan manis, bentuk wajah

simetris

Nervus VIII auditorius/akustikus

Page 9: askep osteoporosis2

Pasien tidak bisa mendengar nada yang rendah seperti bisikan dari dokter

dan perawat

Nervus IX glosoparingeal

Reflek menelan pasien baik dan dapat membedakan rasa pahit

Nervus X vagus

Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut

Nervus XI aksesorius

Pasien tidak merasa kesulitan untuk mengangkat bahu dengan melawan

tahanan

Nervus XII hypoglosal/hipoglosum

Bentuk lidah simetris, pasien mampu menjulurkan lidah dan

menggerakkannya ke segala arah

4) Sistem Perkemihan dan Eliminasi Uri

Genetalia eksterna

Inspeksi : tidak ada oedem, tidak ada tanda - tanda infeksi maupun

varises

Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun benjolan

Kandung kemih

Inspeksi : tidak ada benjolan, dan pembesaran

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Ginjal :

Inspeksi : tidak ada pembesaran daerah pinggang

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

5) Sistem Pencernaan – Eliminasi Alvi

Mulut

Inspeksi : mukosa bibir lembab, kondisi gigi kurang bersih, tidak ada

stomatitis

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut

Lidah

Inspeksi : bentuk simetris

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada odem.

Abdomen

Page 10: askep osteoporosis2

Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada

acites, tidak ada luka bekas operasi.

Auskultasi : Bising usus 8x/menit

Perkusi : timpani

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar

6) Sistem Muskuloskeletal dan Integumen

Kulit : turgor kulit menurun, CRT < 2 detik, kulit bersih, kering,

keriput, bersisik.

3 3

Kekuatan otot

3 3

Ekstremitas Atas

Inspeksi : tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, klien terlihat

bungkuk (kifosis), dan perubahan gaya berjalan.

Palpasi : suhu akral hangat

Auskultasi : tidak ada krepitasi

Ekstremitas Bawah

Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada oedem, tidak ada clubbing finger

Palpasi : suhu akral hangat

Auskultasi : tidak ada krepitasi

7) Sistem Endokrin

Kepala

Inspeksi : rambut sedikit rontok, tidak alophesia (botak)

Palpasi : tidak ada benjolan

Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada nyeri

tekan.

8) Sistem Reproduksi

Genetalia

Page 11: askep osteoporosis2

Inspeksi : tidak ada odem, benjolan, maupun varises, dan tidak ada

tanda - tanda infeksi

Palpasi : tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan

9) Sistem Persepsi Sensori

Mata

Inspeksi : bentuk simetris, kornea normal, warna iris hitam, lensa jernih,

sklera putih, konjungtivapucat, tidak ada sekret, tidak ada

oedem

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan kelopak

mata

Hidung

Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran conchae, tidak ada polip ,

distribusi rambut rata, tidak ada secret

Palpasi : tidak ada pembengkakan, tidak ada fraktur , dan tidak ada

nyeri tekan

Mulut

Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada

stomatitis, tidak ada undulasi

Telinga

Inspeksi : simetris, tidak ada oedem, tidak ada serumen

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

C. Pengkajian Status Fungsional, Kognitif, Afektif, Psikologis dan Sosial

a. Pengkajian  Status Fungsional

Page 12: askep osteoporosis2

B

Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh skor A. Maka lansia tsb

mempunyai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.

b. Pengkajian Status Kognitif dan Afektif

Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)

Skor No. Pertanyaan Jawaban

INDEKS KATZ

SKORE KRITERIA

A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar

kecil, berpakaian dan mandi

B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu

dari fungsi tersebut

C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali

mandi dan satu fungsi tambahan

D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali

mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan

E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali

mandi, berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan

F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali

mandi, berpakaian, berpindah, dan satu fungsi tambahan

G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut

Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat

diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G

Page 13: askep osteoporosis2

+ -

               Tanggal berapa hari ini? 19 Februari 2014

+                Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal,

tahun)

Sabtu

+                Apa nama tempat ini? Jatimulya

               Berapa nomor telpon Anda? -

Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya

bila klien tidak mempunyai telepon)

+                Berapa umur Anda? 80 tahun

               Kapan Anda lahir? 1935

               Siapa presiden Indonesia sekarang? Susilo Bambang

Yudhoyono

               Siapa presiden sebelumnya? Megawati

Soekarno Putri

               Siapa nama kecil ibu Anda? Siti Saniyah

             Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan

3 dari setiap angka baru, semua secara

menurun

17, 14, 11, 8, 5,

2

Jumlah kesalahan total 7

Penilaian SPMSQ

- Kesalahan 5 - 7 : fungsi intelektual sedang

- Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh kesalahan 6. Maka lansia tsb

mempunyai fungsi intelektual sedang.

c. Pengkajian Status Psikologis

Skala Depresi Yessavage

Skala Depresi geriatrik Yesavage, bentuk singkat

1. Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan Anda? ya)

2. Sudahkah Anda mengeluarkan aktifitas dan minat Anda? (tidak)

3. Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda kosong? tidak)

4. Apakah Anda sering bosan? tidak)

5. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? ya)

Page 14: askep osteoporosis2

6. Apakah Anda takut sesuatu akan terjadi pada Anda? tidak)

7. Apakah Anda merasa bahagia di setiap waktu? ya)

8. Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada

pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (ya)

9. Apakah Anda merasa bahwa Anda mempunyai lebih banyak masalah

dengan ingatan Anda daripada yang lainnya? (tidak)

10. Apakah Anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? ya)

11. Apakah Anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan Anda

sekarang? (tidak)

12. Apakah Anda merasa penuh berenergi? (ya)

13. Apakah Anda berfikir bahwa situasi Anda tak ada harapan? tidak)

14. Apakah Anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada

Anda? (ya)

Analisa hasil :

- Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1. (nilai poin 1 untuk

setiap respons yang cocok dengan jawaban ya atau tidak setelah

pertanyaan).

- Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.

- Berdasarkan data, maka  Ny. T memperoleh nilai 3. Maka lansia tsb tidak

mengalami depresi.

d. Pengkajian Status Sosial

APGAR keluarga

No. Fungsi Uraian Skore

1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada

keluarga (teman-teman) saya untuk membantu

pada waktu sesuatu menyusahkan saya

1

2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)

saya membicarakan sesuatu dengan saya dan

mengungkapkan masalah dengan saya

2

Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya

menerima dan mendukung keinginan saya untuk

2

Page 15: askep osteoporosis2

melakukan aktivitas atau arah baru

4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)

saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap

emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau

mencintai

1

5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya

menyediakan waktu bersama-sama

2

Analisa hasil :

- Skor : 8-10 : fungsi sosial normal

- Skor : 5-7   : fungsi sosial cukup

- Skor : 0-4   : fungsi sosial kurang/suka menyendiri

Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh nilai 8. Maka lansia tsb

mempunyai fungsi sosial normal.

D. Lingkungan tempat tinggal

a. Kebersihan dan kerapian ruangan

Keadaan rumah Ny. T cukup bersih dan rapi, Ny. T mengatakan setiap

hari mebersihkan dan merapikan rumahnya sendiri.

b. Penerangan dan sirkulasi udara

Pencahayaan dan sirkulasi di rumah Ny. T cukup, dilihat dari rumah Ny.

A yang memiliki jendela dan ventilasi di setip ruangan.

c. Keadaan kamar mandi dan WC

Rumah Ny. T memiliki kamar mandi beralaskan keramik, lantainya licin

karena sering basah, WC berbentuk leher angsa dan terlihat bersih.

d. Pembuangan air kotor

Rumah Ny. T memiliki pembuangan air kotor (got)

e. Sumber air minum

Ny. T menggunakan air minum dari sumur bor dengan sanyo.

f. Pembuangan sampah

Pembuangan sampah ada di belakang rumah , di bakar 2 minggu sekali.

g. Sumber pencemaran

Page 16: askep osteoporosis2

Asap dari dapur (Ny. T masih menggunakan tungku untuk memasak)

h. Privasi

Privasi cukup baik, kamar mandi Ny. T tertutup kamar tidur Ny. T

memiliki cendela dan pintu yang mudah di tutup.

i. Resiko injury

Keadaan kamar andi licin, tidak ada tangga di rumah Ny. T.

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Symptom Etiologi Problem

1. 1. Klien

mengatakan

nyeri di bagian

sendi sejak

beberapa tahun

lalu, namun Ny.

S tidak

mempedulikanny

a. Sejak kurang

lebih tiga bulan

yang lalu, ngilu

di tubuhnya tak

kunjung hilang

2.Klien

mengatakan

Penurunan massa

tulang /

osteoporosis

 

Fraktur vertebra

 

Deformitas

Vertebra

 

Teregangnya

ligamentum dan

otot/ spasme otot

Nyeri Akut

Page 17: askep osteoporosis2

banyak

beraktifitas

duduk karena

dulu dirinya

bekerja sebagai

staf administrasi

dan

3.Klien

mengatakan

tidak suka

olahraga karena

tidak sempat.

4.Klien

mengatakan

terasa sakit pada

sendi ketika

berjalan

5.Klien

mengatakan

aktivitas sehari-

hari terhambat

6. Skala nyeri 6

 

Nyeri

2. 1.Klien

mengatakan

ngilu di bagian

sendi sejak

beberapa tahun

lalu, namun Ny.

S tidak

mempedulikanny

a. Sejak kurang

Penurunan massa

tulang /

osteoporosis

 

Fraktur vertebra

 

Deformitas

Mobilitas fisik

Page 18: askep osteoporosis2

lebih tiga bulan

yang lalu, ngilu

di tubuhnya tak

kunjung hilang.

2.Klien

mengatakan

banyak

beraktifitas

duduk karena

dulu dirinya

bekerja sebagai

staf administrasi

dan tidak suka

olahraga karena

tidak sempat.

3.Klien

mengatakan

terasa sakit pada

sendi ketika

berjalan.

4.Klien

mengatakan

aktivitas sehari-

hari terhambat

Vertebra

 

Bungkuk

 

Hambatan

mobilitas fisik

3. 1.Klien

mengatakan

merasakan ngilu

saat beraktivitas

yang berat.

Penurunan massa

tulang/osteoporosi

s

Resiko cedera

Resiko cedera

Page 19: askep osteoporosis2

4. 1.Klien

mengatakan

ngilu di bagian

sendi sejak

beberapa tahun

lalu, namun Ny.

S tidak

mempedulikanny

a. Sejak kurang

lebih tiga bulan

yang lalu, ngilu

di tubuhnya tak

kunjung hilang

2.Klien

mengatakan

dirinya tidak

suka minum susu

sejak usia muda

dan tidak

menyukai

makanan laut.

3.Klien

beranggapan

bahwa keluhan

yang

dirasakannya

karena usianya

yang bertambah

tua.

4.Klien

Postmenopause, usia lanjut

 

Penurunan hormon inhibitor osteoclast

(estrogen, kalsitonin)

 

Penigkatan osteoclast

 Penurunan massa

tulang/osteoporosi

s

Kurang

pengetahuan

Kurang pengetahuan

Page 20: askep osteoporosis2

mengatakan

banyak

beraktifitas

duduk karena

dulu dirinya

bekerja sebagai

staf administrasi

dan tidak suka

olahraga karena

tidak sempat.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot,

deformitas tulang.

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat

perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru.

3. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal

dan ketidakseimbangan tubuh.

4. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi

yang berhubungan dengan kurang informasi, salah persepsi ditandai dengan

klien mengatakan kurang ,mengerti tentang penyakitnya, klien tampak

gelisah.

III. INTERVENSI

NOC NIC

OUTCOME INDIKATOR INTERVENSI AKTIVITAS

Dx 1 Laporan Manajemen 1. Lakukan pengkajian

Page 21: askep osteoporosis2

Level Nyeri

(2102)

Def :

Kekuatan

dari nyeri

yang diamati

atau

dilaporkan.

nyeri : 5

Lamanya

nyeri: 5

Kurang

Istirahat : 5

Nyeri

Def :

Mengurangi

nyeri atau

menurunkan

nyeri ke level

kenyamanan

yang diterima

oleh pasien.

nyeri secara

komprehensif

termasuk lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas,

kekuatan nyeri dan

faktor presipitasi..

2. Ajarkan teknik

penggunaan non

farmakologi (mis.,

relaksasi, distraksi)

3. Memberikan

penkes bagaimana

cara mengontrol

nyeri

4. Kolaborasi dalam

pemberian

analgesik untuk

mengurangi rasa

nyeri

Dx 2

Mobility

0208

Def : Ability

to move

purposefully

in own

environment

independentl

1. Balance : 4

2.Coordination

: 4

3. Gait : 3

4.Body

position

performance :

4

5. Walking : 4

Dx 2

Terapi Latihan :

Ambulasi

Def:

Peningkatan dari

pemberian

bantuan dengan

cara berjalan

untuk

1. Monitoring vital sign

sebelum/sesudah

latihan dan lihat respon

pasien saat latihan

2.  Konsultasikan

dengan terapi fisik

tentang rencana

ambulasi sesuai dengan

kebutuhan

3. Bantu klien untuk

Page 22: askep osteoporosis2

y with or

without

assistive

device

mempertahanka

n fungsi tubuh

selama pasien

dirawat dan

selama fase

penyembuhan

menggunakan tongkat

saat berjalan dan cegah

terhadap cedera

4. Ajarkan pasien atau

tenaga kesehatan lain

tentang teknik ambulasi

5.  Kaji kemampuan

pasien dalam mobilisasi

6.   Latih pasien dalam

pemenuhan kebutuhan

ADLs secara mandiri

sesuai kemampuan

7.   Dampingi dan Bantu

pasien saat mobilisasi

dan bantu penuhi

kebutuhan ADLs ps.

8. Berikan alat bantu

jika klien memerlukan.

9. Ajarkan pasien

bagaimana merubah

posisi dan berikan

bantuan jika diperlukan.

Dx 3

Risk control

(1902)

Def :

Personal

actions to

prevent

- Acknowled

ges risk

factors : 5

- Monitors

environment

al risk

factors : 5

- Develops

Pencegahan

Kecelakaan /

Jatuh (6470)

Def:

Tindakan

pencegahan

khusus dengan

1. Identifikasi

penurunan kognitif

atau kelemahan

fisik klien yang

meningkatkan

potensial jatuh.

2. Gunakan tempat

tidur dengan posisi

Page 23: askep osteoporosis2

eliminate or

reduce

modifiable

health

threats.

effective

risk control

strategies : 5

- Adjusts risk

control

strategies : 5

- Monitors

health status

changes : 5

pasien yang

berisiko untuk

jatuh.

rendah.

3. Sediakan alat

pemanggil(bel,

lampu pemanggil)

ketika pemberi

layanan kesehatan

tidak ada.

4. Hindari barang-

barang yang

berserakan di

lantai.

5. Edukasi keluarga

tentang faktor

resiko.

6. Tetap siaga dengan

tanda-tanda injury

dan faktor resiko.

7. Kolaborasi dengan

tim kesehatan

tentang efek

samping obat yang

bisa

mengakibatkan

jatuh (misal

hipotensi,

ortostalik).

Dx 4

Knowledge

: Health

behavior

- Health

nutritional

practices : 5

- Strategies to

Dx 4

Pendidikan

Kesehatan : Proses

1. Kaji

tingkat pengetahuan pasien

tentang proses penyakit

2. Berikan

Page 24: askep osteoporosis2

Def :

Extent of

understandi

ng

conveyed

about the

promotion

and

protection

of health.

reduce the

risk of

accidental

injury : 5

- Health

protection

service : 5

- Self

screening

techniques :

5

Penyakit

Def :

Membantu pasien

untuk memahami

informasi yang

berkaitan dengan

proses penyakit

tertentu.

gambaran tanda dan gejala

penyakit dengan cepat.

3. Identifik

asi kemungkinan etiologi

secara tepat.

4. Berikan

pasien informasi tentang

kondisi penyakitnya secara

tepat

5. Hindari

tidak tenangnya hati

6. Berikan

informasi kepada keluarga

tentang perkembangan

kondisi pasien secraa tepat.

7. Diskusik

an tentang pilihan

pengobatan atau terapi.

8. Minta

pasien untuk melaporkan

tanda dan gejala yang ada ke

pemberi layanan kesehatan

dengan tepat.

IV. IMPLEMENTASI

No

.

Diagnosa/

Masalah

kolaboratif

Tgl/jam Tindakan Paraf

1. Nyeri

berhubungan

dengan

14 Nopember

2015 / 08.30

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

Page 25: askep osteoporosis2

dampak

sekunder dari

fraktur,

spasme otot,

deformitas

tulang.

WIB komprehensif.

P : nyeri sendi karena

osteoporosis

Q : nyeri seperti diremas-

remas

R : nyeri dipunggung

S : 6

2. Mengajarkan teknik

penggunaan non

farmakologi (mis.,

relaksasi, distraksi).

Atur posisi lutut fleksi,

meningkatkan rasa

nyaman dengan

merelaksasi otot

Kompres hangat

intermiten dan pijat

pungung dapat

memperbaiki otot

3. Memberikan penkes

bagaimana cara

mengontrol nyeri.

Menganjurkan klien

istirahat di tempat tidur

dengan posisi telentang

atau miring.

Menganjurkan klien

posisi tubuh yang baik

dan ajarkan mekanika

Page 26: askep osteoporosis2

tubuh

Menganjurkan klien

menggunakan korset

atau brace punggung,

saat pasien turun dari

tempat tidur

4. Kolaborasi dalam

pemberian analgesik

untuk mengurangi rasa

nyeri

2. Hambatan

mobilitas

fisik

berhubungan

dengan

disfungsi

sekunder

akibat

perubahan

skeletal

(kifosis),

nyeri

sekunder atau

fraktur baru.

14 Nopember

2015 / 09.00

WIB

1. Memonitoring vital sign

sebelum/sesudah latihan

dan lihat respon pasien

saat latihan.

2.  Mengkonsultasikan

dengan terapi fisik

tentang rencana ambulasi

sesuai dengan kebutuhan

3. Membantu klien untuk

menggunakan tongkat

saat berjalan dan cegah

terhadap cedera.

4. Mengajarkan pasien atau

tenaga kesehatan lain

tentang teknik ambulasi.

5.  Mengkaji kemampuan

pasien dalam mobilisasi

6.   Melatih pasien dalam

pemenuhan kebutuhan

ADLs secara mandiri

sesuai kemampuan.

Page 27: askep osteoporosis2

7.   Mendampingi dan

membantu pasien saat

mobilisasi dan bantu

penuhi kebutuhan ADLs

ps.

8. Memberikan alat bantu

jika klien memerlukan.

9. Mengajarkan pasien

bagaimana merubah

posisi dan berikan

bantuan jika diperlukan.

3. Risiko cedera

berhubungan

dengan

dampak

sekunder

perubahan

skeletal dan

ketidakseimb

angan tubuh.

14 Nopember

2015 / 09.30

WIB

1. Mengidentifikasi

kognitif atau kelemahan

fisik klien yang

meningkatkan potensial

jatuh.

2. Menggunakan tempat

tidur dengan posisi

rendah.

3. Menyediakan alat

pemanggil(bel, lampu

pemanggil) ketika

pemberi layanan

kesehatan tidak ada.

4. Menghindari barang-

barang yang berserakan

di lantai.

5. Memberikan edukasi

keluarga tentang faktor

resiko.

6. Tetap siaga dengan

tanda-tanda injury dan

Page 28: askep osteoporosis2

faktor resiko.

7. Berkolaborasi dengan

tim kesehatan tentang

efek samping obat yang

bisa mengakibatkan

jatuh (misal hipotensi,

ortostalik)

4. Kurang

pengetahuan

mengenai

proses

osteoporosis

dan program

terapi yang

berhubungan

dengan

kurang

informasi,

salah persepsi

ditandai

dengan klien

mengatakan

kurang ,meng

erti tentang

penyakitnya,

klien tampak

gelisah

14 Nopember

2015 / 10.00

WIB

1. Meng

kaji tingkat pengetahuan

pasien tentang proses

penyakit

2. Mem

berikan gambaran tanda

dan gejala penyakit

dengan cepat.

3. Meng

identifikasi

kemungkinan etiologi

secara tepat.

4. Mem

berikan pasien informasi

tentang kondisi

penyakitnya secara tepat

5. Meng

hindari tidak tenangnya

hati

6. Mem

berikan informasi

kepada keluarga tentang

perkembangan kondisi

pasien secraa tepat.

7. Mend

Page 29: askep osteoporosis2

iskusikan tentang pilihan

pengobatan atau terapi

8. Memi

nta pasien untuk

melaporkan tanda dan

gejala yang ada ke

pemberi layanan

kesehatan dengan tepat

V. EVALUASI

No. Diagnosa/

Masalah

kolaboratif

Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf

1. Nyeri

berhubunga

n dengan

dampak

sekunder

dari fraktur,

spasme otot,

deformitas

tulang.

15 Nopember

2015 / 08.00

WIB

S : Pasien mengatakan nyeri

sendi mulai berkurang.

O : Tanda- tanda Vital

- S : 37 0C

- N : 88 x/menit

- TD : 130/90 mmHg

- Skala nyeri : 4

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Rencana tindakan

keperawatan 1

sampai 5

dilanjutkan

2. Hambatan

mobilitas

15 Nopember

2015 / 08.30

S : Pasien mengatakan

aktivitas sehari-hari

Page 30: askep osteoporosis2

fisik

berhubunga

n dengan

disfungsi

sekunder

akibat

perubahan

skeletal

(kifosis),

nyeri

sekunder

atau fraktur

baru.

WIB mulai terpenuhi

O : Tanda- tanda Vital

S : 37 0C

N : 88 x/menit

TD : 130/90 mmHg

- Aktivitas dan mobilitas

fisik klien terpenuhi :

a) Melakukan ROM secara teratur

b) Menggunakan alat bantu saat aktivitas

c) Menggunakan brace / korset saat aktivitas

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Rencana tindakan

keperawatan 1 sampai 6

dilanjutkan

3. Risiko

cedera

berhubunga

n dengan

dampak

sekunder

perubahan

skeletal dan

ketidakseim

bangan

15 Nopember

2015 / 09.00

WIB

S : Pasien mengatakan

masih merasa lemah

O : Pasien tampak lemah

A : Masalah belum teratasi

P : Rencana tindakan

keperawatan 1 sampai

6 dilanjutkan

Page 31: askep osteoporosis2

tubuh.

4. Kurang

pengetahua

n mengenai

proses

osteoporosis

dan

program

terapi yang

berhubunga

n dengan

kurang

informasi,

salah

persepsi

ditandai

dengan

klien

mengatakan

kurang ,men

gerti tentang

penyakitnya

, klien

tampak

gelisah

15 Nopember

2015 / 10.00

WIB

S : Pasien mengatakan nyeri

sendi sudah mulai

berkurang dan

pengetahuannya

mengenai osteoporosis

dan penanganannya

bertambah.

O :

Klien mampu :

- Menyebutkan hubungan

asupan kalsium dan latihan

terhadap massa tulang

- Mengkonsumsi kalsium

diet dalam jumlah yang

mencukupi

- Meningkatkan  tingkat

latihan

- Menggunakan terapi

hormon yang diresepkan

- Menjalani prosedur

skrining sesuai anjuran

A : Masalah teratasi semua

P : Rencana tindakan

keperawatan 1 sampai

7 dihentikan