askep osteoporosis2
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Contoh Kasus
Ny. T umur 59 tahun datang ke RSUD Jombang dengan keluhan nyeri pada sendi, yang
sering dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa nyeri itu sudah dirasakan sejak
beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan
diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent punggung. Hasil
rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis diperkuat lagi dengan hasil
BMD T-score -3. Klien mengalami menopause sejak 6 tahun yang lalu. Menurut klien
dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut. Klien
beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya yang bertambah tua.
Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami penyakit
seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Pola aktifitas diketahui klien
banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan
tidak suka olahraga karena tidak sempat. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan
metode pil. Pemeriksaan TD = 130/900 mmHg, N = 90 x / menit, RR = 22 x / menit, S
= 36,5oC, TB 165 cm, BB 76 kg (BB sebelumnya 78 kg).
I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas/Data Biografis Pasien
a. Nama : Ny. T
b. Umur : 59 tahun
c. Pendidikan terakhir : SD
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Sudah menikah
f. Alamat : Jombang
g. Jenis kelamin : Perempuan
h. Orang yang paling dekat dihubungi : Ny. N
i. Hubungan dengan usila : Anak
j. Alamat : Jombang
k. Jenis kelamin keluarga : Perempuan
2. Riwayat Keluarga
a. Pasangan
1) Nama : Tn. M
2) Umur : 65 tahun
3) Pekerjaan : Wiraswasta
4) Alamat : Jombang
5) Hidup/mati : Hidup
6) Kesehatan : Mempunyai penyakit hipertensi dan asam urat
b. Anak
1) Nama : Ny. N
2) Umur : 30 tahun
3) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
4) Alamat : Jombang
5) Hidup/mati : Hidup
a. Riwayat Kematian dalam Keluarga (1 tahun terakhir)
Dalam 1 tahun terakhir tidak ada keluarga yang meniggal.
b. Kunjungan Keluarga
Setiap lebaran (idul fitri) keluarga besar Ny. T selalu berkumpul di rumah
Ny. T.
3. Riwayat Pekerjaan
Klien mengatakan dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan tidak
suka olahraga karena tidak sempat. Sekarang ini klien sudah pensiun dan hanya
tinggal di rumah.
4. Riwayat Lingkungan Hidup
Pasien tinggal di daerah yang berdekatan dengan sawah, kondisi rumah cukup
bersih, ada ventilasi, ada jendela, kamar pasien cukup bersih, kamar mandi dan
WC tertutup, dan ada tempat pembuangan sampah.
5. Riwayat Rekreasi
Pasien mengatakan bahwa dirinya jarang pergi untuk rekreasi. Waktunya
hanya dihabiskan dirumah untuk berkumpul dengan suami serta anak dan
cucunya.
6. Sumber / Sistem Pendukung yang digunakan
Pasien mengatakan jika dirinya sakit biasanya pergi ke mantri karena
merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang terdekat dengan rumahnya.
7. Kebiasaan Ritual
Pasien mengatakan sholat 5 waktu, terkadang ikut puasa di bulan Ramadhan
dengan penuh, klien juga ikut pengajian setiap minggunya jika kondisinya sehat.
8. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluahan utama 1 tahun terakhir
Ny. T mengeluh nyeri pada sendi
b. Gejala yang dirasakan.
Merasa nyeri pada sendi di punggung.
c. Faktor pencetus
Ny. T mengatakan dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak
menyukai makanan laut. Klien beranggapan bahwa keluhan yang
dirasakannya karena usianya yang bertambah tua. Pola aktifitas diketahui
klien banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf
administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak sempat.
d. Timbulnya keluhan
Ny. T sering merasakan nyeri sendi sejak 3 bulan yang lalu.
e. Waktu timbulnya keluhan
Ny. T mengatakan nyeri sendi timbul setelah beraktifitas berat.
f. Upaya mengatasi
Ny. T mengatakan biasanya kalau rasa nyeri pada sendi terasa dibuat untuk
beristirahat, jika keluhan belum teratasi, Ny. A pergi ke mantri.
g. Obat-obatan
Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat obatan tertentu, jika klien sakit
klien berobat ke mantri.
h. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.
i. Penyakit yang diderita
Klien mengatakan bahwa dirinya sering merasa nyeri sendi, nyeri dirasakan
saat beraktivitas. Pasien mengatakan nyeri terasa seperti diremas – remas dan
menunjukan skala nyeri 6. Klien sering memegang punggungnya yang sakit
dan tampak lemah. Klien mengalami perubahan saat berjalan dan bungkuk
(kifosis).
f. Nutrisi
Pasien mengatakan sehari makan 3 kali, klien tidak suka minum susu sejak
usia muda dan tidak menyukai makanan laut.
9. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah di derita
Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak
pernah dirawat di RS.
b. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.
c. Riwayat di rawat di RS
Pasien sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit dan hanya periksa ke
mantri saja.
d. Riwayat pemakaian obat
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat obatan tertentu.
B. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Ny. T mengatakan makan 3 kali sehari 1 porsi normal, makannya selalu habis.
Setiap hari klien makan dengan nasi, sayur dan lauk dengan menu yang berbeda.
Ny. T klien tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai
makanan laut.
Ny. A mengatakan tidak ada riwayat alergi.
2. Eliminasi
a) BAK
Klien mengatakan biasanya BAK 6x/hari dengan warna putih bening, bau
khas. Klien BAB 2 hari sekali dengan konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan dan bau khas. Biasanya klien BAB di pagi hari. Klien tidak
mempunyai keluhan mengenai BAB ataupun BAK.
3. Personal Hygiene
a. Mandi
Ny. T mengatakan mandi sehari 2x dengan menggunakan sabun.
b. Oral Hygiene
Ny. T menggosok gigi 2X sehari.
c. Cuci Rambut
Biasanya Ny. T membersihkan rambutnya dengan shampo 2 hari sekali.
d. Kuku dan Tangan
Ny. T mengatakan memotong kukunya setiap hari Jumat, Ny. T juga sering
mencuci tangannya dengan sabun.
e. Istirahat dan Tidur
Ny. T mengatakan tidurnya nyenyak namun terkadang Ny. T terbangun di
tengah malam, merasa punggungnya nyeri. Suami Ny. T mengatakan Ny. T
terkadang nglindur saat tidur. Ny. T mengatakan biasa menonton TV
sebelum tidur dan biasanya Ny. A tidur malam jam 20.00-02.00 dan tidur
siang jam 12.30-14.00.
f. Kebiasaan Mengisi Waktu Luang
Ny. T suka jalan-jalan di pagi hari bersama suaminya. Biasanya Ny. T
menggunakan waktu luangnya untuk nonton TV, memasak ataupun
berkumpul dengan anak cucunya.
g. Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Ny. T tidak pernah melakukan kebiasaan yang dapat menurunkan
kesehatannya seperti merokok, minum-minuman keras, Ny. T juga tidak ada
ketergantungan terhadap obat-obatan.
Jenis kegiatan Lama waktu setiap kegiatan
Sholat tahajud 02.00 - 04.00
Mandi 04.00 – 04.30
Sholat shubuh 04.30 – 05.00
Masak untuk sarapan dan sarapan
pagi
05.00 – 06.00
Membersihkan halaman dan
rumah
06.00 – 08.00
Belanja 08.00 – 09.00
Nonton tv 09.00 – 11.00
Masak untuk makan siang 11.00 – 12.00
Sholat dhuhur 12.00 – 12.30
Makan siang 12.30 – 13.00
Tidur siang 13.00 – 15.30
Mandi 15.30 – 16.00
Sholat ashar 16.09 – 16.30
Nonton tv 16.30 – 17.20
Persiapan sholat maghrib dan isya 17.20 – 19.30
Makan malam 19.30 – 20.00
Tidur 20.00 – 03.00
10. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- Penampilan : Klien tampak lemah
- Kesadaran : Kualitas : Composmentis, Kuantitas : GCS 4,5,6
b. Tanda-tanda Vital, TB dan BB
TD : 130/90 mmHg
N : 90 x / menit
RR : 22 x / menit
S : 36,5oC
TB : 165 cm
BB : 76 kg (BB sebelumnya 78 kg)
Skala nyeri : 6
c. Pemeriksaan Per Sistem
1) Sistem Pernapasan
Hidung
Inspeksi : tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab
Sinus paranasalis
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda adanya infeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Leher
Inspeksi : simetris kanan kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Faring
Inspeksi : tidak ada odem
Area dada
Inspeksi : pergerakan dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, irama reguler
2) Sistem Kardiovaskuler
Wajah
Inspeksi : konjungtiva pucat, sklera putih
Leher
Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Dada
Inspeksi : dada terlihat simetris
Palpasi : letak ictus kordis ( ICS 5, 1 cm medial dari garis
midklavikula
sinistra)
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi jantung normal ( BJ 1 dan BJ 2 tunggal), irama regular
3) Sistem Persyarafan
Pemeriksaan nervus
Nervus I olfaktorius (pembau)
Pasien bisa membedakan aroma saat diberi kopi
Nervus II opticus (penglihatan)
Pasien tidak bisa melihat benda yang jaraknya 35 cm dengan jelas.
Nervus III oculomotorius
Tidak oedem pada kelopak mata
Nervus IV toklearis
Ukuran pupil normal, tidak ada perdarahan pupil
Nervus V trigeminus
Pasien bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan
Nervus VI abdusen
Bola mata simetris
Nervus VII facialis
Pasien dapat membedakan rasa asin dan manis, bentuk wajah
simetris
Nervus VIII auditorius/akustikus
Pasien tidak bisa mendengar nada yang rendah seperti bisikan dari dokter
dan perawat
Nervus IX glosoparingeal
Reflek menelan pasien baik dan dapat membedakan rasa pahit
Nervus X vagus
Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut
Nervus XI aksesorius
Pasien tidak merasa kesulitan untuk mengangkat bahu dengan melawan
tahanan
Nervus XII hypoglosal/hipoglosum
Bentuk lidah simetris, pasien mampu menjulurkan lidah dan
menggerakkannya ke segala arah
4) Sistem Perkemihan dan Eliminasi Uri
Genetalia eksterna
Inspeksi : tidak ada oedem, tidak ada tanda - tanda infeksi maupun
varises
Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun benjolan
Kandung kemih
Inspeksi : tidak ada benjolan, dan pembesaran
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Ginjal :
Inspeksi : tidak ada pembesaran daerah pinggang
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5) Sistem Pencernaan – Eliminasi Alvi
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab, kondisi gigi kurang bersih, tidak ada
stomatitis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut
Lidah
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada odem.
Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada
acites, tidak ada luka bekas operasi.
Auskultasi : Bising usus 8x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
6) Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
Kulit : turgor kulit menurun, CRT < 2 detik, kulit bersih, kering,
keriput, bersisik.
3 3
Kekuatan otot
3 3
Ekstremitas Atas
Inspeksi : tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, klien terlihat
bungkuk (kifosis), dan perubahan gaya berjalan.
Palpasi : suhu akral hangat
Auskultasi : tidak ada krepitasi
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada oedem, tidak ada clubbing finger
Palpasi : suhu akral hangat
Auskultasi : tidak ada krepitasi
7) Sistem Endokrin
Kepala
Inspeksi : rambut sedikit rontok, tidak alophesia (botak)
Palpasi : tidak ada benjolan
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada nyeri
tekan.
8) Sistem Reproduksi
Genetalia
Inspeksi : tidak ada odem, benjolan, maupun varises, dan tidak ada
tanda - tanda infeksi
Palpasi : tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan
9) Sistem Persepsi Sensori
Mata
Inspeksi : bentuk simetris, kornea normal, warna iris hitam, lensa jernih,
sklera putih, konjungtivapucat, tidak ada sekret, tidak ada
oedem
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan kelopak
mata
Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran conchae, tidak ada polip ,
distribusi rambut rata, tidak ada secret
Palpasi : tidak ada pembengkakan, tidak ada fraktur , dan tidak ada
nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada
stomatitis, tidak ada undulasi
Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada oedem, tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
C. Pengkajian Status Fungsional, Kognitif, Afektif, Psikologis dan Sosial
a. Pengkajian Status Fungsional
B
Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh skor A. Maka lansia tsb
mempunyai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
b. Pengkajian Status Kognitif dan Afektif
Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor No. Pertanyaan Jawaban
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, berpindah, dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
+ -
Tanggal berapa hari ini? 19 Februari 2014
+ Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal,
tahun)
Sabtu
+ Apa nama tempat ini? Jatimulya
Berapa nomor telpon Anda? -
Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya
bila klien tidak mempunyai telepon)
+ Berapa umur Anda? 80 tahun
Kapan Anda lahir? 1935
Siapa presiden Indonesia sekarang? Susilo Bambang
Yudhoyono
Siapa presiden sebelumnya? Megawati
Soekarno Putri
Siapa nama kecil ibu Anda? Siti Saniyah
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan
3 dari setiap angka baru, semua secara
menurun
17, 14, 11, 8, 5,
2
Jumlah kesalahan total 7
Penilaian SPMSQ
- Kesalahan 5 - 7 : fungsi intelektual sedang
- Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh kesalahan 6. Maka lansia tsb
mempunyai fungsi intelektual sedang.
c. Pengkajian Status Psikologis
Skala Depresi Yessavage
Skala Depresi geriatrik Yesavage, bentuk singkat
1. Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan Anda? ya)
2. Sudahkah Anda mengeluarkan aktifitas dan minat Anda? (tidak)
3. Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda kosong? tidak)
4. Apakah Anda sering bosan? tidak)
5. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? ya)
6. Apakah Anda takut sesuatu akan terjadi pada Anda? tidak)
7. Apakah Anda merasa bahagia di setiap waktu? ya)
8. Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (ya)
9. Apakah Anda merasa bahwa Anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan Anda daripada yang lainnya? (tidak)
10. Apakah Anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? ya)
11. Apakah Anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan Anda
sekarang? (tidak)
12. Apakah Anda merasa penuh berenergi? (ya)
13. Apakah Anda berfikir bahwa situasi Anda tak ada harapan? tidak)
14. Apakah Anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
Anda? (ya)
Analisa hasil :
- Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1. (nilai poin 1 untuk
setiap respons yang cocok dengan jawaban ya atau tidak setelah
pertanyaan).
- Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.
- Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh nilai 3. Maka lansia tsb tidak
mengalami depresi.
d. Pengkajian Status Sosial
APGAR keluarga
No. Fungsi Uraian Skore
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan saya
1
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
2
Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
2
melakukan aktivitas atau arah baru
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai
1
5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya
menyediakan waktu bersama-sama
2
Analisa hasil :
- Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
- Skor : 5-7 : fungsi sosial cukup
- Skor : 0-4 : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
Berdasarkan data, maka Ny. T memperoleh nilai 8. Maka lansia tsb
mempunyai fungsi sosial normal.
D. Lingkungan tempat tinggal
a. Kebersihan dan kerapian ruangan
Keadaan rumah Ny. T cukup bersih dan rapi, Ny. T mengatakan setiap
hari mebersihkan dan merapikan rumahnya sendiri.
b. Penerangan dan sirkulasi udara
Pencahayaan dan sirkulasi di rumah Ny. T cukup, dilihat dari rumah Ny.
A yang memiliki jendela dan ventilasi di setip ruangan.
c. Keadaan kamar mandi dan WC
Rumah Ny. T memiliki kamar mandi beralaskan keramik, lantainya licin
karena sering basah, WC berbentuk leher angsa dan terlihat bersih.
d. Pembuangan air kotor
Rumah Ny. T memiliki pembuangan air kotor (got)
e. Sumber air minum
Ny. T menggunakan air minum dari sumur bor dengan sanyo.
f. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah ada di belakang rumah , di bakar 2 minggu sekali.
g. Sumber pencemaran
Asap dari dapur (Ny. T masih menggunakan tungku untuk memasak)
h. Privasi
Privasi cukup baik, kamar mandi Ny. T tertutup kamar tidur Ny. T
memiliki cendela dan pintu yang mudah di tutup.
i. Resiko injury
Keadaan kamar andi licin, tidak ada tangga di rumah Ny. T.
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Symptom Etiologi Problem
1. 1. Klien
mengatakan
nyeri di bagian
sendi sejak
beberapa tahun
lalu, namun Ny.
S tidak
mempedulikanny
a. Sejak kurang
lebih tiga bulan
yang lalu, ngilu
di tubuhnya tak
kunjung hilang
2.Klien
mengatakan
Penurunan massa
tulang /
osteoporosis
Fraktur vertebra
Deformitas
Vertebra
Teregangnya
ligamentum dan
otot/ spasme otot
Nyeri Akut
banyak
beraktifitas
duduk karena
dulu dirinya
bekerja sebagai
staf administrasi
dan
3.Klien
mengatakan
tidak suka
olahraga karena
tidak sempat.
4.Klien
mengatakan
terasa sakit pada
sendi ketika
berjalan
5.Klien
mengatakan
aktivitas sehari-
hari terhambat
6. Skala nyeri 6
Nyeri
2. 1.Klien
mengatakan
ngilu di bagian
sendi sejak
beberapa tahun
lalu, namun Ny.
S tidak
mempedulikanny
a. Sejak kurang
Penurunan massa
tulang /
osteoporosis
Fraktur vertebra
Deformitas
Mobilitas fisik
lebih tiga bulan
yang lalu, ngilu
di tubuhnya tak
kunjung hilang.
2.Klien
mengatakan
banyak
beraktifitas
duduk karena
dulu dirinya
bekerja sebagai
staf administrasi
dan tidak suka
olahraga karena
tidak sempat.
3.Klien
mengatakan
terasa sakit pada
sendi ketika
berjalan.
4.Klien
mengatakan
aktivitas sehari-
hari terhambat
Vertebra
Bungkuk
Hambatan
mobilitas fisik
3. 1.Klien
mengatakan
merasakan ngilu
saat beraktivitas
yang berat.
Penurunan massa
tulang/osteoporosi
s
Resiko cedera
Resiko cedera
4. 1.Klien
mengatakan
ngilu di bagian
sendi sejak
beberapa tahun
lalu, namun Ny.
S tidak
mempedulikanny
a. Sejak kurang
lebih tiga bulan
yang lalu, ngilu
di tubuhnya tak
kunjung hilang
2.Klien
mengatakan
dirinya tidak
suka minum susu
sejak usia muda
dan tidak
menyukai
makanan laut.
3.Klien
beranggapan
bahwa keluhan
yang
dirasakannya
karena usianya
yang bertambah
tua.
4.Klien
Postmenopause, usia lanjut
Penurunan hormon inhibitor osteoclast
(estrogen, kalsitonin)
Penigkatan osteoclast
Penurunan massa
tulang/osteoporosi
s
Kurang
pengetahuan
Kurang pengetahuan
mengatakan
banyak
beraktifitas
duduk karena
dulu dirinya
bekerja sebagai
staf administrasi
dan tidak suka
olahraga karena
tidak sempat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot,
deformitas tulang.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat
perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru.
3. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal
dan ketidakseimbangan tubuh.
4. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi
yang berhubungan dengan kurang informasi, salah persepsi ditandai dengan
klien mengatakan kurang ,mengerti tentang penyakitnya, klien tampak
gelisah.
III. INTERVENSI
NOC NIC
OUTCOME INDIKATOR INTERVENSI AKTIVITAS
Dx 1 Laporan Manajemen 1. Lakukan pengkajian
Level Nyeri
(2102)
Def :
Kekuatan
dari nyeri
yang diamati
atau
dilaporkan.
nyeri : 5
Lamanya
nyeri: 5
Kurang
Istirahat : 5
Nyeri
Def :
Mengurangi
nyeri atau
menurunkan
nyeri ke level
kenyamanan
yang diterima
oleh pasien.
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
kekuatan nyeri dan
faktor presipitasi..
2. Ajarkan teknik
penggunaan non
farmakologi (mis.,
relaksasi, distraksi)
3. Memberikan
penkes bagaimana
cara mengontrol
nyeri
4. Kolaborasi dalam
pemberian
analgesik untuk
mengurangi rasa
nyeri
Dx 2
Mobility
0208
Def : Ability
to move
purposefully
in own
environment
independentl
1. Balance : 4
2.Coordination
: 4
3. Gait : 3
4.Body
position
performance :
4
5. Walking : 4
Dx 2
Terapi Latihan :
Ambulasi
Def:
Peningkatan dari
pemberian
bantuan dengan
cara berjalan
untuk
1. Monitoring vital sign
sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
2. Konsultasikan
dengan terapi fisik
tentang rencana
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan
3. Bantu klien untuk
y with or
without
assistive
device
mempertahanka
n fungsi tubuh
selama pasien
dirawat dan
selama fase
penyembuhan
menggunakan tongkat
saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
4. Ajarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
tentang teknik ambulasi
5. Kaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
6. Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
7. Dampingi dan Bantu
pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
8. Berikan alat bantu
jika klien memerlukan.
9. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
Dx 3
Risk control
(1902)
Def :
Personal
actions to
prevent
- Acknowled
ges risk
factors : 5
- Monitors
environment
al risk
factors : 5
- Develops
Pencegahan
Kecelakaan /
Jatuh (6470)
Def:
Tindakan
pencegahan
khusus dengan
1. Identifikasi
penurunan kognitif
atau kelemahan
fisik klien yang
meningkatkan
potensial jatuh.
2. Gunakan tempat
tidur dengan posisi
eliminate or
reduce
modifiable
health
threats.
effective
risk control
strategies : 5
- Adjusts risk
control
strategies : 5
- Monitors
health status
changes : 5
pasien yang
berisiko untuk
jatuh.
rendah.
3. Sediakan alat
pemanggil(bel,
lampu pemanggil)
ketika pemberi
layanan kesehatan
tidak ada.
4. Hindari barang-
barang yang
berserakan di
lantai.
5. Edukasi keluarga
tentang faktor
resiko.
6. Tetap siaga dengan
tanda-tanda injury
dan faktor resiko.
7. Kolaborasi dengan
tim kesehatan
tentang efek
samping obat yang
bisa
mengakibatkan
jatuh (misal
hipotensi,
ortostalik).
Dx 4
Knowledge
: Health
behavior
- Health
nutritional
practices : 5
- Strategies to
Dx 4
Pendidikan
Kesehatan : Proses
1. Kaji
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit
2. Berikan
Def :
Extent of
understandi
ng
conveyed
about the
promotion
and
protection
of health.
reduce the
risk of
accidental
injury : 5
- Health
protection
service : 5
- Self
screening
techniques :
5
Penyakit
Def :
Membantu pasien
untuk memahami
informasi yang
berkaitan dengan
proses penyakit
tertentu.
gambaran tanda dan gejala
penyakit dengan cepat.
3. Identifik
asi kemungkinan etiologi
secara tepat.
4. Berikan
pasien informasi tentang
kondisi penyakitnya secara
tepat
5. Hindari
tidak tenangnya hati
6. Berikan
informasi kepada keluarga
tentang perkembangan
kondisi pasien secraa tepat.
7. Diskusik
an tentang pilihan
pengobatan atau terapi.
8. Minta
pasien untuk melaporkan
tanda dan gejala yang ada ke
pemberi layanan kesehatan
dengan tepat.
IV. IMPLEMENTASI
No
.
Diagnosa/
Masalah
kolaboratif
Tgl/jam Tindakan Paraf
1. Nyeri
berhubungan
dengan
14 Nopember
2015 / 08.30
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara
dampak
sekunder dari
fraktur,
spasme otot,
deformitas
tulang.
WIB komprehensif.
P : nyeri sendi karena
osteoporosis
Q : nyeri seperti diremas-
remas
R : nyeri dipunggung
S : 6
2. Mengajarkan teknik
penggunaan non
farmakologi (mis.,
relaksasi, distraksi).
Atur posisi lutut fleksi,
meningkatkan rasa
nyaman dengan
merelaksasi otot
Kompres hangat
intermiten dan pijat
pungung dapat
memperbaiki otot
3. Memberikan penkes
bagaimana cara
mengontrol nyeri.
Menganjurkan klien
istirahat di tempat tidur
dengan posisi telentang
atau miring.
Menganjurkan klien
posisi tubuh yang baik
dan ajarkan mekanika
tubuh
Menganjurkan klien
menggunakan korset
atau brace punggung,
saat pasien turun dari
tempat tidur
4. Kolaborasi dalam
pemberian analgesik
untuk mengurangi rasa
nyeri
2. Hambatan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
disfungsi
sekunder
akibat
perubahan
skeletal
(kifosis),
nyeri
sekunder atau
fraktur baru.
14 Nopember
2015 / 09.00
WIB
1. Memonitoring vital sign
sebelum/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan.
2. Mengkonsultasikan
dengan terapi fisik
tentang rencana ambulasi
sesuai dengan kebutuhan
3. Membantu klien untuk
menggunakan tongkat
saat berjalan dan cegah
terhadap cedera.
4. Mengajarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
tentang teknik ambulasi.
5. Mengkaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
6. Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan.
7. Mendampingi dan
membantu pasien saat
mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs
ps.
8. Memberikan alat bantu
jika klien memerlukan.
9. Mengajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
3. Risiko cedera
berhubungan
dengan
dampak
sekunder
perubahan
skeletal dan
ketidakseimb
angan tubuh.
14 Nopember
2015 / 09.30
WIB
1. Mengidentifikasi
kognitif atau kelemahan
fisik klien yang
meningkatkan potensial
jatuh.
2. Menggunakan tempat
tidur dengan posisi
rendah.
3. Menyediakan alat
pemanggil(bel, lampu
pemanggil) ketika
pemberi layanan
kesehatan tidak ada.
4. Menghindari barang-
barang yang berserakan
di lantai.
5. Memberikan edukasi
keluarga tentang faktor
resiko.
6. Tetap siaga dengan
tanda-tanda injury dan
faktor resiko.
7. Berkolaborasi dengan
tim kesehatan tentang
efek samping obat yang
bisa mengakibatkan
jatuh (misal hipotensi,
ortostalik)
4. Kurang
pengetahuan
mengenai
proses
osteoporosis
dan program
terapi yang
berhubungan
dengan
kurang
informasi,
salah persepsi
ditandai
dengan klien
mengatakan
kurang ,meng
erti tentang
penyakitnya,
klien tampak
gelisah
14 Nopember
2015 / 10.00
WIB
1. Meng
kaji tingkat pengetahuan
pasien tentang proses
penyakit
2. Mem
berikan gambaran tanda
dan gejala penyakit
dengan cepat.
3. Meng
identifikasi
kemungkinan etiologi
secara tepat.
4. Mem
berikan pasien informasi
tentang kondisi
penyakitnya secara tepat
5. Meng
hindari tidak tenangnya
hati
6. Mem
berikan informasi
kepada keluarga tentang
perkembangan kondisi
pasien secraa tepat.
7. Mend
iskusikan tentang pilihan
pengobatan atau terapi
8. Memi
nta pasien untuk
melaporkan tanda dan
gejala yang ada ke
pemberi layanan
kesehatan dengan tepat
V. EVALUASI
No. Diagnosa/
Masalah
kolaboratif
Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
1. Nyeri
berhubunga
n dengan
dampak
sekunder
dari fraktur,
spasme otot,
deformitas
tulang.
15 Nopember
2015 / 08.00
WIB
S : Pasien mengatakan nyeri
sendi mulai berkurang.
O : Tanda- tanda Vital
- S : 37 0C
- N : 88 x/menit
- TD : 130/90 mmHg
- Skala nyeri : 4
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Rencana tindakan
keperawatan 1
sampai 5
dilanjutkan
2. Hambatan
mobilitas
15 Nopember
2015 / 08.30
S : Pasien mengatakan
aktivitas sehari-hari
fisik
berhubunga
n dengan
disfungsi
sekunder
akibat
perubahan
skeletal
(kifosis),
nyeri
sekunder
atau fraktur
baru.
WIB mulai terpenuhi
O : Tanda- tanda Vital
S : 37 0C
N : 88 x/menit
TD : 130/90 mmHg
- Aktivitas dan mobilitas
fisik klien terpenuhi :
a) Melakukan ROM secara teratur
b) Menggunakan alat bantu saat aktivitas
c) Menggunakan brace / korset saat aktivitas
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Rencana tindakan
keperawatan 1 sampai 6
dilanjutkan
3. Risiko
cedera
berhubunga
n dengan
dampak
sekunder
perubahan
skeletal dan
ketidakseim
bangan
15 Nopember
2015 / 09.00
WIB
S : Pasien mengatakan
masih merasa lemah
O : Pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana tindakan
keperawatan 1 sampai
6 dilanjutkan
tubuh.
4. Kurang
pengetahua
n mengenai
proses
osteoporosis
dan
program
terapi yang
berhubunga
n dengan
kurang
informasi,
salah
persepsi
ditandai
dengan
klien
mengatakan
kurang ,men
gerti tentang
penyakitnya
, klien
tampak
gelisah
15 Nopember
2015 / 10.00
WIB
S : Pasien mengatakan nyeri
sendi sudah mulai
berkurang dan
pengetahuannya
mengenai osteoporosis
dan penanganannya
bertambah.
O :
Klien mampu :
- Menyebutkan hubungan
asupan kalsium dan latihan
terhadap massa tulang
- Mengkonsumsi kalsium
diet dalam jumlah yang
mencukupi
- Meningkatkan tingkat
latihan
- Menggunakan terapi
hormon yang diresepkan
- Menjalani prosedur
skrining sesuai anjuran
A : Masalah teratasi semua
P : Rencana tindakan
keperawatan 1 sampai
7 dihentikan