askep leukemia

9
SKEP LEUKEMIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LEUKEMIA A. PENGERTIAN Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.Juga terjadi proliferasi di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit. B. ETIOLOGI Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu :1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cell leukemia- lymphoma virus/HTLV)2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen anti neoplastik.4.Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol5.Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot6. Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s), Trisomi G (Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom Philadelphia positif, Telangiektasis ataksia. C. JENIS LEUKEMIA 1. Leukemia Mielogenus AkutAML mengenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel Mieloid: monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena; insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi. 2. Leukemia Mielogenus KronisCML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan.CML jarang menyerang individu di bawah 20 tahun.Manifestasi mirip dengan gambaran AML tetapi tanda dan gejala lebih ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar. 3. Luekemia Limfositik AkutALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki- laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 ALL jarang terjadi. Manifestasi limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga mengganggu perkembangan sel normal.. 4. Leukemia Limfositik KronisCLL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70 tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain. D. PATHWAYE. TANDA DAN GEJALA 1.Aktivitas : kelelahan, kelemahan, malaise, kelelahan otot. 2. Sirkulasi :palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, membran mukosa pucat. 3. Eliminsi : diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang, feses hitam, penurunan haluaran urin. 4. Integritas ego : perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut, mudah terangsang, ansietas. 5. Makanan/cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, faringitis, penurunan BB dan disfagia 6. Neurosensori : penurunan koordinasi, disorientasi, pusing kesemutan, parestesia, aktivitas kejang, otot mudah terangsang. 7. Nyeri : nyeri abomen, sakit kepala, nyeri sendi, perilaku hati-hati gelisah 8. Pernafasan : nafas pendek, batuk, dispneu, takipneu, ronkhi, gemericik, penurunan bunyi nafas 9. Keamanan : gangguan penglihatan, perdarahan spontan tidak terkontrol, demam, infeksi, kemerahan, purpura, pembesaran nodus limfe. 10. Seksualitas : perubahan libido, perubahan menstruasi, impotensi, menoragia.F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia normositik 2. Hemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100ml 3. Retikulosit : jumlah biasaya rendah

Upload: yudi-sutriadi

Post on 10-Jul-2015

1.112 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep leukemia

SKEP LEUKEMIA

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN LEUKEMIA

A. PENGERTIAN

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi

(Reeves, 2001).Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam sumusm

tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.Juga terjadi proliferasi di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan

invasi organ non hematologis, seperti meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.

B. ETIOLOGI

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya

leukemia yaitu :1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cell leukemia-

lymphoma virus/HTLV)2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya3. Terpapar

zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen anti neoplastik.4.Obat-obat

imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol5.Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot6.

Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s), Trisomi G (Sindrom Klinefelter’s), Sindrom

fanconi’s, Kromosom Philadelphia positif, Telangiektasis ataksia.

C. JENIS LEUKEMIA

1. Leukemia Mielogenus AkutAML mengenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel

Mieloid: monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena; insidensi

meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi.

2. Leukemia Mielogenus KronisCML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun lebih

banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan.CML jarang menyerang individu di

bawah 20 tahun.Manifestasi mirip dengan gambaran AML tetapi tanda dan gejala lebih ringan, pasien menunjukkan

tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.

3. Luekemia Limfositik AkutALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-

laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 ALL jarang terjadi. Manifestasi

limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga mengganggu perkembangan sel

normal..

4. Leukemia Limfositik KronisCLL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70 tahun.

Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan

penyakit lain.

D. PATHWAYE. TANDA DAN GEJALA

1.Aktivitas : kelelahan, kelemahan, malaise, kelelahan otot.

2. Sirkulasi :palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, membran mukosa pucat.

3. Eliminsi : diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang, feses hitam, penurunan haluaran urin.

4. Integritas ego : perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut, mudah terangsang, ansietas.

5. Makanan/cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, faringitis, penurunan BB dan disfagia

6. Neurosensori : penurunan koordinasi, disorientasi, pusing kesemutan, parestesia, aktivitas kejang, otot mudah

terangsang.

7. Nyeri : nyeri abomen, sakit kepala, nyeri sendi, perilaku hati-hati gelisah

8. Pernafasan : nafas pendek, batuk, dispneu, takipneu, ronkhi, gemericik, penurunan bunyi nafas

9. Keamanan : gangguan penglihatan, perdarahan spontan tidak terkontrol, demam, infeksi, kemerahan, purpura,

pembesaran nodus limfe.

10. Seksualitas : perubahan libido, perubahan menstruasi, impotensi, menoragia.F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia normositik

2. Hemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100ml

3. Retikulosit : jumlah biasaya rendah

Page 2: Askep leukemia

4. Trombosit : sangat rendah (< 50000/mm)5. SDP : mungkin lebih dari 50000/cm dengan peningkatan SDP

immatur

6. PTT : memanjang

7. LDH : mungkin meningkat

8. Asam urat serum : mungkin meningkat

9. Muramidase serum : pengikatan pada leukemia monositik akut dan mielomonositik

10. Copper serum : meningkat

11. Zink serum : menurun

12. Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat keterlibatan G. PENATALAKSANAAN

1. Pelaksanaan kemoterapi

2.Irradiasi kranial

3. Terdapat tiga fase pelaksanaan keoterapi :

a. Fase induksiDimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan terapi kortikostreroid

(prednison), vincristin dan L-asparaginase.Fase induksi dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau

tidak ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.

b. Fase Profilaksis Sistem saraf pusatPada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocotison

melaui intrathecal untuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien

leukemia yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.

c. KonsolidasiPada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan remisis dan mengurangi

jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan

darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan.Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka

pengobatan dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi.

H. PENGKAJIAN

1. Riwayat penyakit : pengobatan kanker sebelumnya

2. Riwayat keluarga : adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar monozigot)

3. Kaji adanya tanda-tanda anemia : kelemahan, kelelahan, pucat, sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat

4. Kaji adanya tanda-tanda leukopenia : demam, stomatitis, gejala infeksi pernafasan atas, infeksi perkemihan;

infeksi kulit dapat timbul kemerahan atau hiotam tanpa pus

5. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia : ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa, pembentukan

hematoma, purpura; kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medula: limfadenopati, hepatomegali, splenomegali.

6. Kaji adanya pembesaran testis, hemAturia, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi di sekkitar rektal dan nyeri.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI1. Resiko tinggi infeksi berhubungn dengan menururnnya

sistem pertahanan tubuh sekunder gangguan pematangan SDP, peningkatan jumlah limfosit immatur, imunosupresi,

peneknan sumsum tulang.Tujuan : pasien bebas dari infeksiKriteria hasil :

a. Normotermiab. Hasil kultur negatifc. Peningkatan penyembuhanIntervensi :

a. Tempatkan pada ruangan yang khusus. Batasi pengunjung sesuai indikasi.

b. Cuci tangan untuk semua petugas dan pengunjung.

c. Awsi suhu, perhatikan hubungan antara peningkatan suhu dan pengobatan kemoterapi. Observasi demam

sehubungan dengan takikardia, hipotensi, perubahan mental samar.

d. Cegah menggigil : tingkatkan cairan, berikan mandi kompres

e. Dorong sering mengubah posisi, napas dalam dan batuk.

f. Auskultsi bunyi nafas, perhatikan gemericik, ronkhi; inspeksi sekresi terhadap perubahan karakteristik, contoh

peningktatan sputum atau sputum kental, urine bau busuk dengan berkemih tiba-tiba atau rasa terbakar.

g. Inspeksi kulit unutk nyeri tekan, area eritematosus; luka terbuka. Besihkan kulit dengan larutan antibakterial.

h. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan sikat gigi halus.

i. Tingkatkan kebersihan perianal. Berikan rendam duduk menggunakan betadine atau Hibiclens bila diindiksikan.

j. Berikan periode istirahat tanpa gangguank. Dorong peningkatan masukan makanan tinggi protein dan cairan.

l. Hindari prosedur invasif (tusukan jarum dan injeksi) bila mungkin.

Page 3: Askep leukemia

m. Kolaborasi : Awasi pemeriksaan laboratorium misal :q hitung darah lerngkap, apakah SDP turun atau tiba-tiba

terjadi perubahan pada neutrofil; kultur gram/sensitivitas. Kaji ulang seri foto dada.qq Berikan obat sesuai indikasi

contoh antibiotik.Hindari antipiretik yangq mengandung aspirin. Berikan diet rendah bakteri misal makanan

dimasak,q diproses2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan : muntah,

perdarahan,diare ; penurunan pemasukan cairan : mual,anoreksia ; peningkatan kebutuhan cairan : demam,

hipermetabolikTujuan : volume cairan terpenuhiKriteria hasil :a. Volume cairan adekuatb. Mukosa lembabc. Tanda

vital stabil : TD 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, RR 20 x/mntd. Nadi terabae.Haluaran urin 30 ml/jamf. Kapileri

refill < 2 detikIntervensi :a. Awasi masukan/haluaran. Hitung kehilangan cairan dan keseimbangna cairan.Perhatikan

penurunan urin, ukur berat jenis dan pH urin.b.Timbang berat badan tiap haric.Awasi TD dan frekuensi

jantungd.Evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan kondisi membran mukosa.e.Beri masukan cairan 3-4 L/harif.

Inspeksi kulit/membran mukosa untuk petekie, area ekimosis; perhatikan perdarahan gusi, darah warna karat atau

samar pada feses dan urin; perdarahan lanjut dari sisi tusukan invsif.g. Implementasikan tindakan untuk mencegah

cedera jaringan/perdarahan.h.Batasi perawatan oral untuk mencuci mulut bila diindikasikani.Berikan diet

halus.j.Kolaborasi : Berikan cairan IV sesuai indikasiq Awasiq pemeriksaan laboratorium : trombosit, Hb/Ht,

pembekuan. Berikan SDM,q trombosit, faktor pembekuan. Pertahankan alat akses vaskuler sentralq eksternal

(kateter arteri subklavikula, tunneld, port implan) Berikan obatq sesuai indikasi : Ondansetron, allopurinol, kalium

asetat atau asetat, natrium biukarbonat, pelunak feses.3. Nyeri berhubungan dengan agen fisikal seperti pembesaran

organ/nodus limfe, sumsum tulang yang dikemas dengan sel leukemia; agen kimia pengobatan antileukemikTujuan :

nyeri teratasiKriteria hasil :a. Pasien menyatakan nyeri hilang atau terkontrolb. Menunjukkan perilaku penanganan

nyeric. Tampak rileks dan mampu istirahatIntervensi :a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan perubahan pada derajat dan

sisi (gunakan skala 0-10)b. Awasi tanda vital, perhatikan petunjuk non-verbal misal tegangan otot, gelisah.c.

Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stres.d.Tempatkan pada posis nyaman dan sokong sendi,

ekstremitas dengan bantal.e. Ubah posisi secara periodik dan bantu latihan rentang gerak lembut.f. Berikan tindakan

kenyamanan ( pijatan, kompres dingin dan dukungan psikologis)g. Kaji ulang/tingkatkan intervensi kenyamanan

pasien sendirih. Evaluasi dan dukung mekanisme koping pasien.i.Dorong menggunakan teknik menajemen nyeri

contoh latihan relaksasi/nafas dalam, sentuhan.j.Bantu aktivitas terapeutik, teknik relaksasi.k.Kolaborasi : Awasi

kadar asam uratq Berika obatq sesuai indikasi : analgesik (asetaminofen), narkotik (kodein, meperidin, morfin,

hidromorfon) Agen antiansietas (diazepam, lorazepam)q4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

umum, peningkatan laju metabolikTujuan : pasien mampu mentoleransi aktivitasKriteria hasil :a. Peningkatan

toleransi aktivitas yang dapat diukurb. Berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari sesuai tingkat kemampuanc.

Menunjukkan penurunan tanda fisiologis tidak toleran misal nadi, pernafasan dan TD dalam batas normalIntervensi

:d. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas.berikan

lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa ganggaune. Implementasikan teknik penghematan energi, contoh lebih

baik duduk daripada berdiri, pengunaan kursi untuk madif.Jadwalkan makan sekitar kemoterapi.Berikan kebersihan

mulut sebelum makan dan berikan antiemetik sesuai indikasig.Kolaborasi : berikan oksigen tambahan5. Resiko

terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopeniaTujuan : pasien bebas dari gejala perdarahanKriteria hasil

:a. TD 90/60mmHgb. Nadi 100 x/mntc.Ekskresi dan sekresi negtif terhadap darahd. Ht 40-54% (laki-laki), 37-47% (

permpuan)e. Hb 14-18 gr%Intervensi :f. Pantau hitung trombosit dengan jumlah 50.000/ ml, resiko terjadi

perdarahan. Pantau Ht dan Hb terhadap tanda perdarahang.Minta pasien untuk mengingatkan perawat bila ada

rembesan darah dari gusih.Inspeksi kulit, mulut, hidung urin, feses, muntahan dan tempat tusukan IV terhadap

perdarahani.Pantau TV interval sering dan waspadai tanda perdarahan.j.Gunakan jarum ukuran kecilk.Jika terjadi

perdarahan, tinggikan bagian yang sakit dan berikan kompres dingin dan tekan perlahan.l.Beri bantalan tempat tidur

untuk cegh traumam.Anjurkan pada pasien untuk menggunakan sikat gigi halus atau pencukur listrik.6. Perubahan

perfusi jaringan berhubungan dengan terhentinya aliran darah sekunder adanya destruksi SDMTujuan : perfusi

adekuatKriteria hasil :a. Masukan dan haluaran seimbangb. Haluaran urin 30 ml/jamc. Kapileri refill < 2 detikd.

Tanda vital stabile.Nadi perifer kuat terpalpasif. Kulit hangat dan tidak ada sianosisIntervensi :a. Awasi tanda vitalb.

Kaji kulit untuk rasa dingin, pucat, kelambatan pengisian kapilerc.Catat perubahan tingkat kesadarand.Pertahankan

masukan cairan adekuate.Evaluasi terjadinya edemaf.Kolaborasi : Awasi pemeriksaan laboratorium ; GDA,q

Page 4: Askep leukemia

AST/ALT, CPK, BUN Elektrolit serum, berikan pengganti sesuai indikasiqq Berikan cairan hipoosmolar

DAFTAR PUSTAKA

1. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo,

dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.Jakarta : EGC; 2001.

2. Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Alih bahasa

Yasmin asih.Ed. 5.Jakarta : EGC; 19983. Doenges, Marilynn E. Nursing Care Plans: Guidelines For Planning And

Documenting Patient Care. Alih Bahasa I Made Kariasa. Ed.

3. Jakarta : EGC; 19994. Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih

Bahasa Peter Anugrah. Ed.

4. Jakarta : EGC; 19945. Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I.

Jakarta : Salemba Medika; 2001

SKEP Leukemia

NURSING CARE

In patients with leukemia

A. DEFINITIONS

Leukemia is acute or chronic neoplasm of blood-forming cells in the bone marrow and lymph pulse

(Reeves, 2001). Characteristic of leukemia is irregular proliferation or accumulation of white blood ssel

sumusm bone, replacing the normal bone marrow elements. Also been a proliferation in the liver, spleen

and lymph nodes, and invasion of non-haematological organs, such as the meninges, gastrointesinal tract,

kidneys and skin.

B. Etiology

The exact cause is unknown, but there are predisposing factors that cause leukemia are: 1. Genetic

factors: specific virus causes a change in the structure of the gene (T cell leukemia-lymphoma virus /

HTLV) 2. Ionizing radiation: work environment, prenatal, cancer treatment sebelumnya3. Exposure to

chemicals such as benzene, arsenic, chloramphenicol, phenylbutazone, and an anti

neoplastik.4.Immunosuppressive medications, such as drugs diethylstilbestrol5 carcinogenic.Hereditary

factors, such as the twin monozigot6. Chromosomal abnormalities: Bloom's syndrome, trisomy 21

(Down's syndrome), Trisomy G (Klinefelter's syndrome), Fanconi's syndrome, Philadelphia chromosome

positive, Telangiektasis ataxia.

C. Types of leukemia

1. Leukemia stem cells Mielogenus hematopeotik AkutAML about that later differentiate into all myeloid

cells: monocytes, granulocytes, erythrocytes, erythrocytes and platelets. All age groups can be affected;

incidence increases with age. Nonlimfositik leukemia is the most common.

2. Leukemia Mielogenus KronisCML also included in the system stem cell myeloid malignancies. But

more than the acute form of normal cells, so the disease is milder. CML rarely attack people under 20

years old. Manifestations similar to the description of AML but milder signs and symptoms, the patient

Page 5: Askep leukemia

shows no symptoms for many years, the increase in leukocyte sometimes to an extraordinary amount,

enlarged spleen.

3. Luekemia lymphocytic AkutALL limfoblast considered a malignant proliferation. Often occur in

children, men more than women, the peak incidence age of 4 years, after age 15 ALL rare. Manifestations

of immature lymphocytes proliferate in the bone marrow and peripheral tissues, thereby disrupting normal

cell development ..

4. KronisCLL lymphocytic leukemia is a mild abnormalities of individuals aged 50 to 70 years. Clinical

manifestations of patients are asymptomatic, newly diagnosed during a physical examination or treatment

of other diseases.

D. PATHWAYE. SIGNS AND SYMPTOMS

1. Activities: fatigue, weakness, malaise, muscle fatigue.

2. Circulation: palpitations, tachycardia, cardiac mur-mur, pale mucous membranes.

3. Eliminsi: diarrhea, perianal tender, bright red blood, black stools, decreased output of urine.

4. Integrity ego: a feeling of helplessness, withdrawn, fearful, easily aroused, anxiety.

5. Food / liquids: anorexia, vomiting, changes in taste, pharyngitis, weight loss and dysphagia

6. Neurosensori: decreased coordination, disorientation, dizziness, numbness, paresthesia, seizure activity,

muscle easily aroused.

7. Pain: abomen pain, headaches, joint pain, restless behavior carefully

8. Respiratory: shortness of breath, cough, dyspnoea, takipneu, ronkhi, rush, decreased breath sounds

9. Security: visual impairment, uncontrolled spontaneous bleeding, fever, infection, redness, purpura,

enlarged lymph nodes.

10. Sexuality: changes in libido, menstrual changes, impotence, menoragia.F. DIAGNOSIS SUPPORT

1. A complete blood count: showing normocytic anemia normocytic

2. Hemoglobulin: can less than 10 gr/100ml

3. Reticulocytes: number is usually low

4. Platelets: very low (<50000/mm) 5. SDP: probably more than 50000/cm with increasing SDP immatur

6. PTT: elongated

7. LDH: possible increased

8. Serum uric acid: possible increased

9. Muramidase serum: acute monocytic leukemia binding to and mielomonositik

Page 6: Askep leukemia

10. Copper serum: increased

11. Serum zinc: decrease

12. Photos chest and biopsy lymph nodes: to indicate the degree of involvement of G. MANAGEMENT

1. Implementation of chemotherapy

2. Cranial irradiation

3. There are three phases of implementation keoterapi:

a. Phase induksiDimulasi 4-6 weeks after the diagnosis is established. In this phase given kortikostreroid

therapy (prednisone), vincristine and L-asparaginase. Otherwise the induction phase behasil if signs of

disease is reduced or absent in the bone marrow and found the number of young cells is less than 5%.

b. Phase phase pusatPada nervous system prophylaxis was given therapy methotrexate, cytarabine and

intrathecal hydrocotison through invsi preventing leukemia cells to the brain. Cranial irradiation therapy

is performed only in patients with leukemia who experience central nervous system disorders.

c. KonsolidasiPada phase of this combination treatment is done fatherly maintain remisis and reduce the

number of leukemia cells circulating in the body. Periodically, weekly or monthly full blood examination

to assess response to treatment of bone marrow. If there is bone marrow suppression, then treatment is

stopped temporarily or reduced drug doses.

H. ASSESSMENT

1. Medical history: previous cancer treatment

2. Family history: a haematological disorder, the presence of hereditary factors such as monozygotic

twins)

3. Assess for signs of anemia: weakness, fatigue, pallor, headache, anorexia, vomiting, spasms, breathing

fast

4. Assess for signs of leukopenia: fever, stomatitis, symptoms of upper respiratory infections, urinary

infections; dermatitis can occur without redness or pus hiotam

5. Assess for signs of thrombocytopenia: ptechiae, purpura, mucous membrane bleeding, hematoma

formation, purpura; examined for signs of extra-medullary invasion: lymphadenopathy, hepatomegaly,

splenomegaly.

6. Kaji testicular enlargement, hematuria, hypertension, kidney failure, inflammation and pain in the

rectal sekkitar.

I. NURSING DIAGNOSIS AND INTERVENSI1. High risk of infection with menururnnya berhubungn

secondary immune system maturation disorder SDP, an increasing number of immature lymphocytes,

immunosuppression, peneknan marrow tulang.Tujuan: patients were free of infeksiKriteria results:

Page 7: Askep leukemia

a. Normotermiab. Negatifc culture results. Increased penyembuhanIntervensi:

a. Place in a special room. Limit visitors as indicated.

b. Wash hands for all staff and visitors.

c. Awsi temperature, consider the relationship between rising temperatures and chemotherapy treatment.

Observations with respect to fever, tachycardia, hypotension, mental changes sketchy.

d. Prevent shivering: increase fluids, give bath compress

e. Encourage frequent change of position, deep breathing and coughing.

f. Auskultsi breath sounds, consider the rush, ronkhi; inspection secretion to changes in characteristics,

sputum or sputum sample peningktatan thick, foul odor to urine urinate suddenly or burning.

g. Inspection skin fatherly tenderness, area erythematosus; open wound. Besihkan skin with antibacterial

solution.

h. Inspection of the oral mucous membranes. Clean mouth with a soft toothbrush.

i. Increase perianal hygiene. Give soak sit when using Betadine or Hibiclens diindiksikan.

j. Provide rest periods without gangguank. Encourage an increase in the input high-protein foods and

liquids.

l. Avoid invasive procedures (needle puncture and injection) when possible.

m. Collaboration: Supervise laboratory eg q lerngkap blood count, whether SDP down or sudden changes

on neutrophils; culture grams / sensitivity. Review the photo series dada.qq Give examples of antibiotic

drugs as indicated. Avoid antipyretic yangq contain aspirin. Provide low-bacteria diet eg food cooked, q

diproses2. High risk of fluid volume deficits associated with excessive loss: vomiting, bleeding, diarrhea,

decreased fluid intake: nausea, anorexia; increased fluid requirements: fever, hipermetabolikTujuan:

terpenuhiKriteria fluid volume results: a. Adekuatb fluid volume. Lembabc mucosa. Stable vital signs: BP

90/60 mm Hg, pulse 100 x / min, RR 20 x / mntd. Nadi terabae. Urine output of 30 ml / jamf. Kapileri

refill <2 detikIntervensi: a. Supervise the input / output of. Calculate the loss of fluid and fluid

keseimbangna. Note the decrease in urine specific gravity and pH measuring urin.b. Weights each haric.

Supervise jantungd TD and frequency. Evaluation of skin turgor, capillary refill and conditions mukosa.e

membrane. Give fluid intake 3-4 L / Hariph. Inspection of skin / mucous membranes for petechiae,

ecchymoses area; notice bleeding gums, blood or faint rust color in the stool and urine; further bleeding

from the puncture invsif.g. Implement measures to prevent tissue injury / perdarahan.h. Limit oral

treatment for mouth wash when diindikasikani. Give halus.j diet. Collaboration: Give IV fluids according

indikasiq Awasiq laboratory tests: platelet count, hemoglobin / hematocrit, clotting. Give HR, q platelets,

clotting factors. Maintain external sentralq vascular access devices (arterial catheter subklavikula,

tunneld, implantable ports) Give obatq as indicated: Ondansetron, allopurinol, acetate or potassium

acetate, sodium biukarbonat, feses.3 softener. Pain associated with physical agents such as organ

enlargement / lymph nodes, bone marrow cells are packed with leukemia; chemical agent treatment

antileukemikTujuan: teratasiKriteria pain outcomes: a. Patient states pain is lost or terkontrolb. Shows

Page 8: Askep leukemia

nyeric handling behavior. Looks relaxed and able istirahatIntervensi: a. Assess pain, notice changes in the

degree and side (use a scale of 0-10) b. Monitor vital signs, note the non-verbal clues eg muscle tension,

gelisah.c. Provide quiet environment and reduce full stres.d stimuli. Put on comfortable and chock posis

joints, extremities with bantal.e. Change position on a periodic basis and range of motion exercises help

lembut.f. Provide comfort measures (massage, cold compresses and psychological support) g. The review

/ enhance patient comfort sendirih intervention. Evaluation and support coping mechanisms pasien.i.

Encourage the use of pain management that technique training examples relaxation / breathing in,

sentuhan.j. Bantu therapeutic activity, relaksasi.k techniques. Collaboration: Watch Give him obatq uratq

acid levels as indicated: analgesics (acetaminophen), narcotics (codeine, meperidine, morphine,

hydromorphone) antiansietas agent (diazepam, lorazepam) q4. Activity intolerance related to general

weakness, increased rate metabolikTujuan: patients were able to tolerate aktivitasKriteria results: a.

Increased tolerance to diukurb activity. Participate in daily activities according kemampuanc level.

Showed a physiological sign of intolerance eg pulse, respiration and TD within normalIntervensi: d.

Evaluation reports of weakness, watch aktivitas.berikan inability to participate in a quiet neighborhood

and the rest period without ganggaune. Implement energy saving techniques, examples better sitting than

standing, use a chair to madif. Schedule ate about chemotherapy. Provide oral hygiene before meals and

provide appropriate antiemetic indikasig. Collaboration: tambahan5 give oxygen. Risk of bleeding

associated with trombositopeniaTujuan: patients were free of symptoms perdarahanKriteria results: a. TD

90/60mmHgb. Nadi 100 x / MNTC.Excretions and secretions negtif against darahd. Ht 40-54% (men),

37-47% (permpuan) e. Hb 14-18 g% Intervention: f. Monitor platelet count by the number of 50,000 / ml,

the risk of bleeding. Monitor hematocrit and hemoglobin to sign perdarahang. Ask the patient to alert

nurses when there is seepage of blood from gusih. Inspection of the skin, mouth, nose, urine, feces, vomit

and a puncture IV against perdarahani. Frequent intervals TV monitor and be aware of signs perdarahan.j.

Use the needle size kecilk. If there is bleeding, elevate the affected part and give a cold compress and

press perlahan.l. Give the bed pads for cegh traumam. Instruct the patient to use a soft toothbrush or

shaver listrik.6. Changes in tissue perfusion related to interruption of blood flow secondary the

destruction SDMTujuan: adekuatKriteria perfusion results: a. Input and output seimbangb. Urine output

of 30 ml / jamc. Kapileri refill <2 detikd. Vital signs stabile. Terpalpasif strong peripheral pulses. Skin

warm and no sianosisIntervensi: a. Supervise vitalb mark. Assess skin for the cold, pale, delay charging

kapilerc. Note kesadarand level changes. Maintain fluid intake adekuate. Evaluation of the edemaf.

Collaboration: Supervise laboratory; GDA, q AST / ALT, CPK, BUN, serum electrolytes, provide

appropriate replacement fluid indikasiqq Give hipoosmolar

REFERENCES

1. Suzanne C. Smeltzer Textbook of Medical Surgical Nursing Brunner & Suddarth.Court interpreter

Waluyo, et al. Editor Esther Monica, et al. Ed. 8. Jakarta: EGC; 2001.

2. Tucker, Susan Martin et al. Patient Care Standards: Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Yasmin

translation compassion.Ed. 5. Jakarta: EGC; 19,983. Doenges, Marilynn E. Nursing Care Plans:

Guidelines For Planning And documenting Patient Care. Interpreting I Made Kariasa. Ed.

3. Jakarta: EGC; 19,994. Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology: Clinical Concepts Of Disease

Processes. Interpreting Peter Grace. Ed.

Page 9: Askep leukemia

4. Jakarta: EGC; 19,945. Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing.Interpreting Joko Setyono.

Ed. I. Jakarta: Salemba Medika; 2001