askep knf

19
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT JEAN PIAGET OLEH KELOMPOK VII, TK II.1 REGULER 1. Ni Putu Anna Willyani P07120013031 2. Ni Ketut Lilis Ayu Ningsih P07120013032 3. Ni Md. Dwi Astiti Wulandari P07120013033 4. Ni Made Holeyanti P07120013034 5. Ade Gede Yoga Darma Sentana P07120013035

Upload: kardana-putra

Post on 09-Feb-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdff

TRANSCRIPT

Page 1: askep knf

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

MENURUT JEAN PIAGET

OLEH

KELOMPOK VII, TK II.1 REGULER1. Ni Putu Anna Willyani P07120013031

2. Ni Ketut Lilis Ayu Ningsih P07120013032

3. Ni Md. Dwi Astiti Wulandari P07120013033

4. Ni Made Holeyanti P07120013034

5. Ade Gede Yoga Darma Sentana P07120013035

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2014

Page 2: askep knf

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KS”

DENGAN DIAGNOSA CARSINOMA NASOFARING

DI RUANG ANGSOKA 2 RSUP SANGLAH

PADA TANGGAL 25-26 NOVEMBER 2014

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 november 2014 pukul 12.00 wita di Ruang

Angsoka 2 kamar 205 bed 5 RSUP Sanglah Denpasar dan pasien masuk rumah sakit

tanggal 20 November 2014 dengan nomor CM : 14039925. Informasi atau sumber data

diperoleh dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.

1. Identitas Pasien Penanggung Jawab

Nama : “KS” : “WA”

Jenis kelamin : Laki- laki : Perempuan

Usia : 58 tahun : 37 tahun

Status perkawinan : Menikah : Menikah

Agama : Hindu : Hindu

Suku bangsa : Indonesia, Bali

Pendidikan : SMA : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta : Pedagang

Alamat : Jl Jaya Giri V No 35 Dps

Sumber informasi : Pasien dan keluarga

Diagnosa medis : KNF stadium IV B (T4N3M0) post kemoterapi seri

II+Anemia

Sumber biaya : BPJS

Hubungan dengan pasien : : Keponakan pasien

2. Alasan Dirawat

a) Keluhan utama

Pada saat pengkajian pasien mengeluh cemas dengan rencana kemoterapi,

meskipun ini bukan yang pertama kali pasien mengatakan cemas dengan

Page 3: askep knf

tindakan kemoterapi karena tidak nyaman apablia obat kemoterapi masuk ke

dalam tubuh pasien.

b) Riwayat penyakit sekarang

Saat ini pasien menderita KNF IV B post kemoterapi seri II + Anemia

c) Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.

d) Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan keluarganya tidak pernah mengalami penyakit ini

sebelumnya.

e) Kronologi keluhan

Pasien MRS di poli THT pada tanggal 18 November 2014 PUKUL 10.45 wita,

kemudian pasien di pindahkan ke ruang Angsoka 2 kamar 205 bed 5 dengan

diagnosa KNF IV B post kemoterapi seri II + Anemia. Rencana selanjutnya

pasien akan di kemoterapi seri III. Saat ini pasien dirawat di runag Angsoka 2

RSUP Sanglah Denpasar dengan terapi :

IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm

Ambroxol 3 x 200 mg

Paracetamol 3 x 500 mg

Vitamin B1, B6, B12 2x 5

Vitamin C 1 x 1

3. Data Bio Psiko Sosial Spiritual

a) Bernafas

Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki gangguan

dalam bernafas. Saat ini pasien bernafas secara normal, saat pengkajian pasien

bernafas 20x/menit.

b) Makan dan minum

Makan

Pada saat pengkajian pasien mengatakan sebelum dan sesudah MRS

nafsu makan sedikit berkurang, karena efek kemoterapi yang

membuat paisen sedikit mual. Pasien biasanya dapat menghabiskan 1

porsi makanan, sekarang hanya setengah porsi.

Minum

Page 4: askep knf

Pada saat pengkajian pasien mengatakan sebelum dan sesudah MRS

kebiasaan minum pasien tidak berubah. Kebiasaan minum pasien

kurang lebih 1500 ml.

c) Eliminasi

BAB

Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa sebelum dan sesudah MRS

kebiasaaan BAB pasien tidak ada perubahan yaitu 1x setiap hari.

BAK

Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa sebelum dan sesudah MRS

kebiasaan BAK pasien tidak mengalami perubahan.

d) Gerak dan aktivitas

Saat pengkajian pasien terlihat bergerak secara madiri tanpa bantuan keluarga.

e) Istirahat tidur

Saat pengkajian pasien mengatakan tidur dengan nyenyak.

f) Kebersihan diri

Saat pengkajian pasien terlihat cukup bersih.

g) Pengaturan suhu tubuh

Saat pengkajian, suhu tubuh pasien tidak meningkat. Suhu pasien 360C.

h) Rasa nyaman

Pasien mengatakan kurang nyaman dengan kondisinya sekarang, karena

proses kemoterapi yang dia lakukan.

i) Rasa aman

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami gangguan koordinasi.

j) Sosialisasi dan Komunikasi

Saat pengkajian pasien mengatakan biasa berkomunikasi dan berinteraksi

dengan keluarga dan orang-orang sekitarnya.

k) Prestasi

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan prestasi dalam

bentuk apapun.

l) Ibadah

Saat pengkajian pasien mengatakan hanya beribadah di tempat tidur.

m) Rekreasi

Saat pengkajian pasien mengatakan jarang berekreasi dengan keluarga.

n) Belajar

Page 5: askep knf

Saat pengkajian pasien mengatakan sedikit mengetahui informasi tentang

penyakitnya.

4. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum

Kesan umum : Lemas

Kesadaran : Compos Mentis

Bentuk tubuh : Kurus

Warna kulit : Sawo matang

b) Gejala kardinal

TD : 120/80 mmhg

Suhu : 36 0C

Nadi : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

c) Keadaan fisik

Kepala

Inspeksi : bentuk simetris, rambut pendek warna hitam, tegak, kulit

kepala bersih, tidak ada lesi.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada benjolan.

Mata

Inspeksi : bentuk simetris, bola mata hitam, konjungtiva merah muda,

sklera kemerahan, terdapat lingkaran hitam sekitar mata.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.

Hidung

Inspeksi : bentuk simetris, sekret (+).

Telinga

Inspeksi : bentuk simetris, pendengaran baik, daun telinga bersih, tidak

ada lesi.

Mulut dan Gigi

Inspeksi : bibir tidak pecah-pecah, gigi rapi dan bersih, lidah bersih.

Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi.

Palpasi : arteri karotis teraba, tidak ada benjolan, tidak ada massa.

Thorax

Page 6: askep knf

Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan dada simetris.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.

Auskultasi : tidak ada wheezing, tidak ada ronchii.

Abdomen

Inspeksi : tidak ada lesi, bentuk simetris.

Auskultasi : bising usus terdengar 8x/menit.

Palpasi : tidak ada ascites, tidak ada distensi.

Ekstremitas

Atas

Inspeksi : jari-jari tangan lengkap, terpasang infus di tangan kiri, kuku

bersih dan pendek, tidak ada lesi, terpasang infus di tangan kiri.

Palpasi : tidak ada edema.

Bawah

Inspeksi : jari-jari kaki lengkap, kuku bersih dan pendek, tidak ada lesi.

Palpasi : tidak ada edema

Genetalia

Tidak terobservasi.

5. Pemeriksaan penunjang

Hasil laboratorium pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 21 November 2014.

TEST RESULT ABN NORMALS UNITS

WBC 4,63 ( 4,1 - 11,0 ) 10e3/µL

RBC 3,62 ( 4,0 – 5,2 ) 10e6/µL

HGB 9,67 ( 12,0 – 16,0 ) g/dL

HCT 30,3 ( 36,0 – 46,0 ) %

MCV 83,8 ( 80,0 – 100,0 ) fL

MCH 26,9 ( 26,0 – 34,0 ) pg

MCHC 32,1 ( 31,0 – 36,0 ) g/dL

CHCM 32,1 (33 – 37 ) g/dL

Page 7: askep knf

RDW 16,2 ( 11,5 – 14,5 ) %

HDW 3,33 ( 2,2 – 3,2 ) g/dL

PLT 129 ( 140 – 440 ) 10e3/µL

MPV 6,6 ( 6,80 – 10,0 ) fL

%NEUT 56,5 ( 47,0 – 80,0 ) %

%LYMPH 21,5 ( 13,0 – 40,0 ) %

%MONO 7,8 ( 2,0 – 11,5 ) %

%EOS 10,4 ( 0,0 – 5,0 ) %

%BASO 0,3 ( 0 – 1,5 ) %

%LUC 3,5 ( 0,00 – 4,0 ) %

#NEUT 2,62 ( 2,5 – 7,5 ) 10e3/µL

#LYMPH 1,00 ( 1,0 – 4,0 ) 10e3/µL

#MONO 0,36 ( 0,1 – 1,25 ) 10e3/µL

#EOS 0,48 ( 0,0 – 0,55 ) 10e3/µL

#BASO 0,01 ( 0,0 – 0,1 ) 10e3/µL

#LUC 0,16 ( 0 – 0,4 ) 10e3/µL

HYPO ++

LG ++

LS +

BLASTS +++

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Analisa Data

No Hari/tgl/waktu Data Fokus Data Standar Masalah

Page 8: askep knf

Keperawatan

1. Selasa, 25

November

2014, pukul

12.00

DS : pasien

mengatakan cemas

dengan kondisinya

sekarang dan merasa

takut karena proses

kemoterapi yang dia

jalani.

DO: pasien nampak

gelisah. TD : 120/80

mmhg, suhu : 360C,

nadi : 80 x/menit,

RR : 20 x/menit.

S : Pasien tidak

merasa cemas

dengan proses

kemoterapi yang

akan dijalaninya.

Pasien tidak takut

dengan tindakan

terapi yang

membuatnya

merassa tidak

nyaman.

O : paisen tidak

gelisah. TD :

120/80 mmHg,

Nadi :

60-100x/menit, RR

: 20-28x/menit,

Suhu 360C.

Ansietas

2. Selasa, 25

November

2014, pukul

12.00

DS : pasien

mengatakan kurang

mengetahui

informasi secara

detail tentang

penyakitnya.

DO : pasien nampak

kebingungan apabila

di tanya tentang

penyakitnya.

S : pasien

mengetahui tentang

penyakitnya.

O : pasien tidak

tampak bingung.

Kurang

pengetahuan

2. Analisa Masalah

a. P : Ansietas

Page 9: askep knf

E : kemoterapi

S : pasien mengeluh cemas dengan proses kemoterapi yang ia jalani. TD : 120/80

mmhg, suhu : 360C, nadi : 80 x/menit, RR : 20 x/menit.

Proses terjadinya : Proses kemoterapi yang memerlukan waktu yang lama serta

obat yang sangat mahal merupakan salah satu penyebab

timbulnya kecemasan pada pasien. Apabila individu

mengalami kecemasan, ketakutan, atau marah, muncul

respons stress, yang memungkinkan tubuh membuat

pertahanan. faktor psikologis merupakan faktor yang berasal

dari individu itu sendiri yang berasal dari pikiran seseorang.

Pikiran seseorang mempengaruhi keadaan pasien, dimana

pasien cemas akan penyakitnya dan perubahan-perubahan

yang akan terjadi pada diri dan lingkungan pasien.

Akibat : Pasien akan mengalami depresi yang sangat berat.

b. P : Kurang pengetahuan

E : Kurangnya informasi atau kesalahan interpretasi dari pasein.

S : Pasien kurang mengetahui informasi tentang penyakitnya secara detail.

3. Rumusan Diagnosa Keperawatan

a. Ansietas berhubungan dengan kemoterapi yang ditandai dengan pasien mengeluh

cemas dengan proses kemoterapi yang ia jalani. TD : 120/80 mmhg, suhu : 360C,

nadi : 80 x/menit, RR : 20 x/menit.

b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi atau kesalahan

interpretasiyang ditandai dengan pasien kurang mengetahui tentang penyakitnya

secara detail.

C. INTERVENSI

1. Diagnosa Keperawatan.

a. Ansietas berhubungan dengan kemoterapi yang ditandai dengan pasien mengeluh

cemas dengan proses kemoterapi yang ia jalani. TD : 120/80 mmhg, suhu : 360C,

nadi : 80 x/menit, RR : 20 x/menit.

b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi atau kesalahan

interpretasiyang ditandai dengan pasien kurang mengetahui tentang penyakitnya

secara detail.

2. Intervensi

Page 10: askep knf

No Hari/tgl/wktNo

DxTujuan Intervensi Rasional

1. Selasa, 25

November

2014 pukul

08.30 WITA

1 Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x24

jam diharapkan ansietas

pasien teratasi dengan

kriteria hasil:

Pasien tidak merasa

cemas dengan proses

kemoterapi yang

akan dijalaninya.

Pasien tidak takut

dengan tindakan

terapi yang

membuatnya merassa

tidak nyaman

TD : 120/80 mmHg

N : 60-100x/menit

Rr : 20-28x/menit

1. Monitoring TTV

2. Eksplorasi

kecemasan klien

dengan cara

memberikan

umpan balik.

3. Tekankan bahwa

kecemasan adalah

masalah yang

lazim dialami oleh

banyak orang

dalam situasi klien

saat ini.

4. Ijinkan klien

ditemani keluarga

(significant others)

selama fase

kecemasan dan

pertahankan

ketenangan

lingkungan.

5. Kolaborasi

pemberian obat

penenang/sedasi

ringan bila

diperlukan

1. Data dasar untuk

mengetahui keadaan

normal.

2. Mengidentifikasi

faktor

pencetus/pemberat

masalah kecemasan

dan menawarkan

solusi yang dapat

dilakukan klien.

3. Menunjukkan

bahwa kecemasan

adalah wajar dan

tidak hanya dialami

oleh klien satu-

satunya dengan

harapan klien dapat

memahami dan

menerima

keadaanya.

4. Memobilisasi sistem

pendukung,

mencegah perasaan

terisolasi dan

menurunkan

kecemasan.

5. Obat sedasi dapat

menurunkan tingkat

kecemasan.

2. Selasa, 25

November

2 Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 1x24

1. Kaji tingkat

pengetahuan

1. Proses pembelajaran

sangat dipengaruhi

Page 11: askep knf

2014 pukul

08.30 WITA

jam diharapkan

pengetahuan pasien dapat

bertambah dengan kriteria

hasil :

Pasien mengetahui

informasi tentang

penyakit yang

dialaminya

Pasien tentang

maksud kemoterapi

yang akan

dijalaninya,

klien/orang

terdekat dan

kemampuan/kesiap

an belajar klien.

2. Jelaskan tentang

proses penyakit,

penyebab/faktor

risiko penyakit.

3. Jelaskan tentang

kemoterapi serta

efek samping yang

dapat terjadi

oleh kesiapan fisik

dan mental klien.

2. Meningkatkan

pengetahuan klien

tentang masalah

yang dialaminya.

3. Meningkatkan

partisipasi dan

kemandirian klien

untuk mengikuti

program terapi.

D. IMPLEMENTASI

1. Diagnosa Keperawatan

a. Ansietas berhubungan dengan kemoterapi yang ditandai dengan pasien mengeluh

cemas dengan proses kemoterapi yang ia jalani. TD : 120/80 mmhg, suhu : 360C,

nadi : 80 x/menit, RR : 20 x/menit.

b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi atau kesalahan

interpretasiyang ditandai dengan pasien kurang mengetahui tentang penyakitnya

secara detail.

2. Implementasi

No Hari/tgl/waktuNo

DxImplementasi Evaluasi formatif Paraf

1. Selasa,25

November 2014

pukul 08.30

WITA

1 1. Memonitoring TTV 1. Pasien kooperatif,

TD : 120./80

mmhg, suhu :

360C, nadi : 80

x/menit, RR : 20

x/menit.

Selasa,25 1 2. Mengeksplorasi kecemasan 2. Pasien

Page 12: askep knf

November 2014

pukul 09.15

WITA

klien dan berikan umpan

balik.

kooperatif.Pasien

mengatakan

merasa cemas

dengan kemoterapi

yang akan

dijalankannya.

Selasa,25

November 2014

pukul 10.00

WITA

1 3. Memberikan HE kepda

pasien bahwa cemas

merupakan hal yang wajar

dialami oleh pasien yang

sedang kemoterapi.

3. Pasien kooperatif,

dan mau mengerti.

Selasa,25

November 2014

pukul 10.30

WITA

1 4. Mengijinkan klien ditemani

keluarga (significant others)

selama fase kecemasan dan

pertahankan ketenangan

lingkungan.

4. Pasien kooperatif

dan pasien

mengatakan

merasa lebih

tenang bila

ditemani keluarga

2. Selasa,25

November 2014

pukul 10.00

WITA

2 1. Memberikan HE kepada

pasien, agar pasien

mengetahui informasi tentang

penyakitnya serta alasan

kemoterapi yang sedang

dijalani.

1. Pasien kooperatif

dan mengangguk

E. EVALUASI

No Hari/tgl/waktuNo

DxEvaluasi Sumatif Paraf

1 Rabu, 26

November 2014,

pukul 15.00

WITA

1 S : pasien mengatakan sudah tidak

cemas dan tidak merasa takut

maupun tegang. Dan pasien

menyatakan siap kembali

melakukan kemoterapi.

O : TD : 120/80 mmHg,

Page 13: askep knf

S : 360 C,

N : 80x/menit,

Rr : 20x/menit

A : Masalah teratasi

P :Lanjutkan intervensi, pertahankan

kondisi pasien

Rabu, 26

November 2014,

pukul 15.00

WITA

2 S : pasien mengatakan sudah mulai

mengerti dan memahami tentang

penyakitnya dan sudah mendapat

banyak informasi tentang

penyakitnya. Pasien mengatakan

akan mencoba memulai mengatur

asupan nutrisi dan cairan yang

adekuat

O : Pasien terlihat mengerti

A : Masalah teratasi

P:Lanjutkan Intervensi serta

pertahankan kondisi pasien