askep katarak.doc

41
BAB I PENDAHULUAN Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakie, Inggris cataract, dan bahasa Latin cataracta yang berarti air terjun dalam bahasa Indonesia disebut balar, dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan kedua mata dan berjalan progresif atau dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak merupakan penyakit pada usia lanjut akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyakit-penyakit mata lokal menahun. bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaukoma, ablasi, uveitis. Katarak dapat berhubungan dengan proses penyakit intraokuler lainnya.

Upload: doni-luter

Post on 24-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

katarak

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP KATARAK.doc

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakie, Inggris

cataract, dan bahasa Latin cataracta yang berarti air terjun dalam

bahasa Indonesia disebut balar, dimana penglihatan seperti

tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap

keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat

kedua-duanya.

Biasanya kekeruhan kedua mata dan berjalan progresif atau

dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.

Katarak merupakan penyakit pada usia lanjut akan tetapi

dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyakit-penyakit mata

lokal menahun. bermacam-macam penyakit mata dapat

mengakibatkan katarak seperti glaukoma, ablasi, uveitis. Katarak

dapat berhubungan dengan proses penyakit intraokuler lainnya.

Juga keracunan beberapa jenis obat dapat menimbulkan

katarak seperti ed\serin (0,25-0,5%), kortikosteroid, ergot.

Page 2: ASKEP KATARAK.doc

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan pada

lensa) yang secara perlahan-lahan atau berangsur penglihatan

lenjadi kabur dan akhirnya tidak dapat menerima cahaya.

B. Klasifikasi katarak

Diklasifikasikan berdasarkan usia yaitu:

- Katarak kongenital

- Katarak juvenil

- Katarak generatif

C. Etiologi

- Umumnya disebabkan oleh usia lanjut

- Faktor genetik

- Gangguan perkembangan

- Keracunan sistemik dan metabolik

- Traumatik

D. Patofisiologi

Lensa mata umunya bening atau normalnya bening

(transparan) agar cahaya dapat melaluinya. Perubahahn

biokimia dapat terjadi di dalam lensa.

Page 3: ASKEP KATARAK.doc

Trauma juga dapat menyebabkan lensa menjadi keruh,

kemudian menghalangi cahaya masuk ke dalam retina. Katarak

dapat berkembang pada kedua mata seperti halnya katarak

senilis. Pada trauma lensa menjadi keruh/putih segera setelah

masuknya benda asing.

E. Manifestasi Klinis

- Penurunan ketajaman penglihatan

- Ketidakamampuan mata untuk membelalak

- Penglihatan menjadi redup atau kabur

- Penglihatan lebih memburuk pada malam hari

- Pupil mata nampak kekuningan, abu-abu atau putih

- Terjadi secara bertahap dan sejalan dengan memburuknya

katarak.

F. Penatalaksanaan

Tidak terdapat pengobatan untuk katarak, tapi pada katarak

traumatik harus diberikan antibiotik sistemik dan topikal

kortikosteroid dalam beberapa hari untuk memperkecil

kemungkinan infeksi dan uveutis. Sebelum diadakan

pengangkatan kornea

- Indikasi pembedahan

- Katarak diangkat dibawah anastesi lokal dengan rawat jalan

Page 4: ASKEP KATARAK.doc

G. Perawatan setelah bedah

- Pergunakan obat sesuai indikasi

- Cuci tangan sebelum dan sesudah memakai obat

- Membersihkan sekitar mata dengan bola kapas steril atau

kasa yang dibasahi dengan air steril atau larutan salin

normal, sapu kelopak mata dengan lembut dari sudut dalam

keluar

- Untuk menetesi obat mata duduklah dan badan condong ke

belakang dengan lembut tarik ke bawah.

- Menggunakan perisai pelindung mata logam berlubang-

lubang pada malam hari dan menggunakan kacamata selama

siang hari

- Menggunakan semua obat mata sesuai dengan resep dokter

sehingga dosis dapat dinilai dan disesuaikan oleh dokter pada

kunjungan kontrol dokter

Page 5: ASKEP KATARAK.doc

H. Penyimpangan katarak terhadap KDM

Page 6: ASKEP KATARAK.doc

Perubahan warna nukleus

Hilangnya transparansi

Pandangan kabur dan menghambat jalannya cahaya ke retina

Gangguan sensori penglihatan

Rencana operasi

Stress

Mekanisme koping tidak

efektifSalah interpretasi

informasi

Merasa kehilangan anggota tubuh

Persepsi bodi image tidak sempurna

Selalu menyendiri

Tindakan pembedahan

Cemas

Faktor usia

Kurang pengetahuan

Sering bertanya

HDR

Terputusnya kontinuitas jaringan

mata

Pelepasan kemoreseptor

Dorsal horn

Traktus talamikus

Hipotalamus

Corteks serebri Organ target

Risiko tinggi infeksi

Tidak dapata melihat dengan jelas

Sering menabrak benda

Jatuh

Risiko cedera/trauma

Nyeri

Page 7: ASKEP KATARAK.doc

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK

A. Pengkajian

1. Biodata

a. Nama : Tn. “D”

b. Umur : 50 tahun

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Agama : Islam

e. Suku : Bugis

f. Alamat : Jl. Durian

g. Pendidikan : Mahasiswa

h. Dx medis : katarak

2. Penanggung jawab:

a. Nama : Ny. Y

b. Alamat : Jl. Durian

c. Usia : 45 Tahun

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Pekerjaan : PNS

f. Hubungan dengan klien: Istri klien

3. Riwayat penyakit sekarang

a. Keluhan Utama : penurunan ketajaman penglihatan

b. Riwayat keluhan utama:

- Mulai timbul keluhan : bulan April 2005

- Keluhan terjadi : secara tiba-tiba

- Faktor pencetus : memakai obat tetes mata

- Faktor yang dapat mengurangi keluhan :

menggosok mata

Page 8: ASKEP KATARAK.doc

4. Riwayat kesehatan masa lalu

a. Penyakit yang pernah dialami

- Masa kanak-kanak : tidak pernah

- Masa remaja : tidak ada

b. Penyakit atau keluhan yang sering dialami: gatal pada

daerah mata

c. Klien tidak pernah dirawat inap di RS

d. Klien tidak mempunyai riwayat alergi

e. Kebiasaan:

klien biasanya memakai obat tetes mata

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keterangan :

: laki-laki : perempuan

/ : meninggal : tinggal serumah

: tidak diketahui usianya : klien

6. Pemeriksaan Fisik pada sistem penginderaan

45 50

20

20

Page 9: ASKEP KATARAK.doc

a. Mata

Inspeksi

- Pupil nampak berwarna abu-abu

- Mata nampak berair

- Sklera nampak merah

Palpasi

- Tidak ada nyeri tekan pada mata

Page 10: ASKEP KATARAK.doc

TABULASI DATA

1. Klien mengatakan pandangannya kabur

2. Klien mengatakan seperti melihat asap

3. Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain

4. Klien nampak murung

5. Klien menghindari kontak mata dengan perawat dan orang

lain

6. Klien menarik diri

7. Klien nampak meraba-raba bila berjalan

8. Pupil nampak berwarna abu-abu

9. Mata nampak berair

10. Sklera nampak merah

11. Klien nampak menggosok mata bila kabur

12. Klien mengatakan sulit melihat pada malam hari

13. Klien mengatakan penglihatannya kadang-kadang silau pada

siang hari

14. Klien selalu bertanya tentang proses operasi dan keadaans

etelah operasi

15. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya

16. Klien mengatakan nyeri pada daerah mata

17. Ekspresi wajah nampak meringis

18. Klien nampak lemah

19. Klien nampak takut

20. Klien nampak gelisah

21. Klien nampak menabrak benda di depannya

22. Klien nampak terjatuh

Page 11: ASKEP KATARAK.doc

KLASIFIKASI DATA

DS :

1. Klien mengatakan pandangannya kabur

2. Klien mengatakan seperti melihat asap

3. Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain

4. Klien mengatakan sulit melihat pada malam hari

5. Klien mengatakan penglihatannya kadang-kadang silau pada

siang hari

6. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya

7. Klien mengatakan nyeri pada daerah mata

DO :

1. Klien nampak murung

2. Klien menghindari kontak mata dengan perawat dan orang

lain

3. Klien menarik diri

4. Klien nampak meraba-raba bila berjalan

5. Pupil nampak berwarna abu-abu

6. Mata nampak berair

7. Sklera nampak merah

8. Klien nampak menggosok mata bila kabur

9. Klien selalu bertanya tentang proses operasi dan keadaan

setelah operasi

10. Ekspresi wajah nampak meringis

11. Klien nampak lemah

12. Klien nampak takut

13. Klien nampak gelisah

14. Klien nampak menabrak benda di depannya

15. Klien nampak terjatuh

Page 12: ASKEP KATARAK.doc

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS :

- Klien

mengatakan

pandangannya kabur

- Klien

mengatakan seperti

melihat asap

DO:

- Klien nampak

meraba-raba bila

berjalan

- Pupil nampak

berwarna abu-abu

- Mata nampak

berair

- Sklera nampak

merah

- Klien nampak

menggosok mata bila

kabur

Faktor usia

perubahan warna nukleus mata

hilangnya

transparansi

perubahan kimia dalam protein menyebabkan koagulasi (abu-

abu)

pandangan kabur dan menghambat jalannya ke retina

gangguan sensorik

penglihatan

gangguan

sensorik

penglihatan

2 DS :

- Klien

mengatakan sulit

melihat pada malam

hari

- Klien

Pandangan kabur dan menghambat jalannya ke retina

tidak dapat

melihat dengan jelas

sering menabrak

Risiko

cedera/trau

ma

Page 13: ASKEP KATARAK.doc

mengatakan

penglihatannya kadang-

kadang silau pada siang

hari

DO:

- Klien nampak

menabrak benda di

depannya

- Klien nampak

terjatuh

benda

jatuh

Risiko cedera/trauma

3 DS :

- Klien

mengatakan malu

bertemu dengan orang

lain

DO:

- Klien nampak

murung

- Klien

menghindari kontak

mata dengan perawat

dan orang lain

- Klien menarik

diri

Pandangan kabur

persepsi body

image tidak

sempurna

merasa kehilangan

anggota tubuh

selalu menyendiri

Gangguan HDR

Gangguan

HDR

4 DS :

- Klien

mengatakan bingung

Rencana operasi

stress

cemas

Page 14: ASKEP KATARAK.doc

tentang penyakitnya

- Klien selalu

bertanya tentang proses

operasi dan keadaan

setelah operasi

DO:

- Klien nampak

takut

- Klien nampak

gelisah

mekanisme koping

tidak efektif

cemas

5 DS :

- Klien

mengatakan nyeri pada

daerah mata

DO :

- Ekspresi wajah

nampak meringis

- Klien nampak

lemah

Rencana operasi

tindakan pembedahan

terputusnya kontinuitas

jaringan

pelepasan zat kemoreseptor

dorsal horn

traktus talamikus

hipotalamus

korteks serebri

organ target

nyeri

Nyeri

Page 15: ASKEP KATARAK.doc

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan sensorik penglihatan b/d perubahan mata ditandai

dengan :

DS :

- Klien mengatakan pandangannya kabur

- Klien mengatakan seperti melihat asap

DO:

- Klien nampak meraba-raba bila berjalan

- Pupil nampak berwarna abu-abu

- Mata nampak berair

- Sklera nampak merah

- Klien nampak menggosok mata bila kabur

2. Resiko cedera/trauma b/d pandangan kabur dan

menghambat jalannya ke retina ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan sulit melihat pada malam hari

- Klien mengatakan penglihatannya kadang-kadang silau

pada siang hari

DO:

- Klien nampak menabrak benda di depannya

- Klien nampak terjatuh

3. Gangguan harga diri b/d persepsi body image tidak

sempurna ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain

DO:

- Klien nampak murung

- Klien menghindari kontak mata dengan perawat dan

orang lain

Page 16: ASKEP KATARAK.doc

- Klien menarik diri

4. Kecemasan b/d rencana tindakan operasi ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya

- Klien selalu bertanya tentang proses operasi dan

keadaan setelah operasi

DO:

- Klien nampak takut

- Klien nampak gelisah

5. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan mata ditandai

dengan :

DS :

- Klien mengatakan nyeri pada daerah mata

DO :

- Ekspresi wajah nampak meringis

- Klien nampak lemah

Page 17: ASKEP KATARAK.doc

C. Rencana Keperawatan

NO TGL NDX

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 1-05/05 I Gangguan penglihatan

kembali normal

dengan kriteria :

- Klien dapat

melihat

- Klien tidak

mengatakan seperti

melihat asap

- Klien tidak

tampak meraba-

raba bila berjalan

- Pupil

tampak berwarna

hitam

- Mata tidak

nampak berair

- Sklera

1. Kaji ketajaman

penglihatan pasien,

apakah satu atau

kedua mata terlibat

2. Orientasikan

pasien terhadap

lingkungan, staf dan

orang lain

3. Tempatkan

seluruh kebutuhan

pasein berada pada

tempat yang mudah

1. Kebutuhan individu dan

pilihan intervensi bervariasi

sebab kehilangan

penglihatan terjadi lambat

dan progresif bilateral, tiap

mata dapat berlanjut pada

laju yang berbeda

2. Memberikan peningkatan

kenyamanan dan

kekeluargaan menurunkan

cemas

3. Memudahkan untuk

melakukan aktivitas tanpa

harus berjalan

4. Bel memudahkan

pertolongan dengan cepat

Page 18: ASKEP KATARAK.doc

berwarna putih

- Klien tidak

selalu menggosok

matanya.

dijangkau

4. Letakkan bel

pemanggil di

samping pasien

5. Kolaborasi

dengan dokter

tentang rencana

operasi

bila perlu

5. Bedah adalah satu-satunya

untuk menyelesaikan

masalah katarak

2 1-05/05 II Resiko cedera dapat

etratasi dengan

kriteria :

- Klien tidak

mengatakan sulit

melihat pada mlam

hari

- Klien

melihat pada siang

hari

- Klien tidak

menabrak benda di

1. Pertahankan

keamanan

lingkungan

2. Letakkan bel

pemanggil dan

barang-barang

kebutuhan pasien di

tempat yang mudah

diraih

3. Anjurkan untuk tidak

1. Pengaturan lingkungan

yang baik dapat mencegah

terjadinya cedera atau

trauma

2. Memudahkan untuk

memanggil perawat atau

untuk melakukan aktivitas

rutin

3. Cedera dapat terjadi

karena penggunaan benda

yang tajam yang tidak

Page 19: ASKEP KATARAK.doc

depannya

- Klien tidak

nampak terjatuh

menggunakan benda-

benda yang tajam

4. Anjurkan klien untuk

memanggil perawat

sebelum beraktivitas

dikontrol

4. Perawat dapat membantu

dalam hal pemenuhan

kebutuhan manusia untuk

mengurangi nyeri

3 1-05/05 III Gangguan harga diri

teratasi dengan

kriteria :

- Klien mau

bertemu dengan

orang lain

- Klien tidak

nampak murung

- Klien tidak

menghindari kontak

mata dengan

perawat

1. Kaji informasi

mengenai jalannya

penyakit

2. Kaji interaksi antara

pasien dan keluarga

dan catat adanya

perubahan dalam

keluarga

1. Pasien belajar mengenai

penyakit dan menjadi sadar

bahwa tingkah laku

tersebut dapat

mempengaruhi

penyakitnya sehingga klien

dapat meningkatkan harga

diri klien

2. Mengetahui adanya

informasi sekunder dari

ekluarga yang dapat

menghambat peningkatan

dan kemampuan untuk

Page 20: ASKEP KATARAK.doc

- Klien tidak

menarik diri 3. Beri kesempatan

kepada klien untuk

mengungkapkan

perasaannya

4. Ciptakan dan

pertahankan

hubungan terapeutik

antara perawat dan

pasien

5. Beri dukungan

mekanisme

pertahanan yang

positif

menangani keadaan klien

3. Klien merasa diperhatikan

sehingga mau bercerita

tentang apa yang

membuatnya malu bertemu

dengan orang lain

4. Mengembangkan sikap

peduli dan rasa saling

percaya antara pasien dan

perawat sehingga dalam

hal ini pasien bebas

mengungkapkan perasaan

takutnya

5. Dengan mekanisme

pertahanan positif dapat

membantu klien

meningkatkan harga

dirinya

4 1-05/05 IV Kecemasan berkurang 1. Kaji tingkat 1. Respon cemas individu

Page 21: ASKEP KATARAK.doc

ditandai dengan

- Klien dapat

mnegerti tentang

tindakan sehingga

klien mau untuk

dioperasi

- Klien tidak

mengatakan

bingung tentang

penyakitnya

- Klien tidak

nampak takut

- Klien tidak

nampak gelisah

kecemasan klien

2. Pertahankan

pendekatan yang

tenang dan percaya

diri

3. Batasi pengunjung

sampai rencana

operasi berjalan

4. Jelaskan prosedur

kerja operasi dan

hasil yang akan

dicapai

5. Anjurkan kepada

klien dan

keluarganya untuk

berdoa sesuai

berbeda, kecemasan dapat

dijadikan patokan untuk

intervensi selanjutnya

2. Ansietas akan berkurang

apabila pasien merasa

ditangani oleh tim

kesehatan yang

berkompeten

3. Pengunjung dapat

menyebabkan peningkatan

ansietas

4. Penjelasan merupakan

kunci utama agar pasien

mau menerima rencana

yang diajukan

5. Doa dapat mengurangi

kecemasan seseorang

Page 22: ASKEP KATARAK.doc

dengan agamanya

5 1-05/05 V Nyeri teratasi dengan

kriteria

- Klien tidak

mengatakan nyeri

pada daerah mata

- Ekspresi

wajah tidak nampak

meringis

1. Kaji karakteristik

nyeri

2. Ajarkan teknik

relaksasi

3. Beri HE kepada klien

tentang penyebab

nyeri

4. Kolaborasi dengan

dokter tentang

1. Menge

tahui sejauhmana nyeri

yang dirasakan sehingga

memudahkan dalam

pemberian intervensi

selanjutnya

2. O2

dalam darah, dan

pembuluh darah akan

mengalami vasodilatasi

sehingga pembuluh darah

akan terisi O2 dan nyeri

akan berkurang

3. Klien

dapat mengerti dan

memahami penyebab nyeri

yang dirasakan

Page 23: ASKEP KATARAK.doc

pemberian obat

analgesik

4. Pembe

rian obat analgesik dapat

mengurangi rasa nyeri

yang dirasakan oleh klien

Page 24: ASKEP KATARAK.doc

D. Implementasi

N

o

Tanggal Jam Implementasi

1 1-05-05 08.00

08.10

08.15

08.20

08.25

1. Mengkaji ketajaman penglihatan

pasien pada kedua matanya dengan

hasil ketajaman penglihatan 1/60

2. Mengorientasikan pasien terhadap

lingkungan, staf dan orang lain

3. Menempatkan seluruh kebutuhan

pasien berada pada tempat yang

mudah dijangkau

4. Meletakkan bel pemanggil di

samping pasien

5. Mengkolaborasikan dengan dokter

tentang rencana operasi

2 1-05-05 08.30

08.35

08.40

08.45

1. Mempertahankan keamanan

lingkungan dengan hasil klien

merasa senang karena menghindari

dirinya terjatuh

2. Meletakkan bel pemanggil dan

barang-barang kebutuhan pasien di

tempat yang mudah diraih

3. Menganjurkan untuk tidak

menggunakan benda-benda yang

tajam

4. Menganjurkan klien untuk

memanggil perawat sebelum

beraktivitas

Page 25: ASKEP KATARAK.doc

3 1-05-05 09.00

09.05

09.10

09.15

09.20

1. Mengkaji informasi mengenai

jalannya penyakit

2. Mengkaji interaksi antara pasien

dan keluarga

3. Memberi kesempatan kepada klien

untuk mengungkapkan perasaannya

4. Menciptakan pertahankan hubungan

terapeutik antara perawat dan

pasien

5. Memberi dukungan mekanisme

pertahanan yang positif

4 1-05-05 09.30

09.35

09.40

09.45

09.50

1. Mengkaji tingkat kecemasan klien

dengan hasil klien dalam keadaan

cemas tingkat sedang

2. Mempertahankan pendekatan yang

tenang dan percaya diri

3. Membatasi pengunjung sampai

rencana operasi berjalan

4. Menjelaskan prosedur kerja operasi

dan hasil yang akan dicapai

5. Menganjurkan kepada klien dan

keluarganya untuk berdoa sesuai

dengan agamanya

5 1-05-05 10.00

10.10

10.15

1. Mengkaji karakteristik nyeri

2. Mengajarkan teknik relaksasi

dengan napas dalam

3. Memberikan HE kepada klien

tentang penyebab nyeri yaitu luka

Page 26: ASKEP KATARAK.doc

10.30 operasi

4. Mengkolaborasikan dengan dokter

tentang pemberian obat analgesik

E. Evaluasi

1 Tanggal Jam Catatan Perkembangan

1 1-05/05 12.00 S :

- Klien masih mengatakan

seperti melihat asap

O:

- Klien nampak meraba-raba

bila berjalan

- Pupil nampak berwarna

abu-abu

A :

- Masalah belum teratasi

P :

- Intervensi 1-4 dilanjutkan

2 1-05/05 12.30 S :

- Klien masih mengatakan

penglihatannya kadang-kadang silau

pada siang hari

O:

- Klien masih nampak

menabrak benda di depannya

A :

- Masalah belum teratasi

P :

- Intervensi 1 – 4 dilanjutkan

3 1-05/05 13.00 S :

- Klien mengatakan tidak lagi

Page 27: ASKEP KATARAK.doc

malu bertemu dengan orang lain

DO:

- Klien melakukan kontak

mata dengan perawat dan orang lain

- Klien tidak menyendiri lagi

A:

- Masalah teratasi

P :

Lanjutkan intervensi untuk diagnosa

lain

4 1-05/05 13.10 S :

- Klien mengatakan masih

bingung tentang penyakitnya

- Klien masih bertanya

tentang proses operasi dan keadaan

setelah operasi

DO:

- Klien masih nampak takut

- Klien masih nampak gelisah

A :

- Masalah belum teratasi

P :

Intervensi 1 – 5 dilanjutkan

5 1-05/05 14.00 S :

- Klien mengatakan masih

nyeri pada daerah mata

DO :

- Ekspresi wajah masih

nampak meringis

Page 28: ASKEP KATARAK.doc

- Klien masih nampak lemah

A :

- Masalah belum teratasi

P:

Intervensi 1 – 4 dilanjutkan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan pada lensa)

yang secara perlahan-lahan atau berangsur penglihatan lenjadi

kabur dan akhirnya tidak dapat menerima cahaya. Katarak

diklasifikasikan berdasarkan usia ada 3 yaitu; katarak kongenital,

katarak atarak juvenil, dan katarak generatif.

Penyebab yang bisa terjadi pada penyakit katarak adalah:

umumnya disebabkan oleh usia lanjut, faktor genetik, gangguan

perkembangan, keracunan sistemik dan metabolik, dan traumatik

Dan gejala yang timbul antara lain: penurunan ketajaman

penglihatan, penglihatan menjadi redup atau kabur, pupil mata

nampak kekuningan, abu-abu atau putih, terjadi secara bertahap

dan sejalan dengan memburuknya katarak

B. Saran

Diharapkan kepada penderita atau terserang gejala penyakit

katarak agar segera melaporkan ke dokter atau puskesmas terdekat

Page 29: ASKEP KATARAK.doc

karena penyakit ini merupakan suatu inflamasi yang

membahayakan pada penglihatan dan juga dapat menyebabkan

kebutaan.

Page 30: ASKEP KATARAK.doc

DAFTAR PUSTAKA

Baughan, Daniel G. 2000. Oftalmologi umum. Jakarta: Widya Medika

Gibson J, M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Moderen Untuk perawat.

Jakarta: EGC

Page 31: ASKEP KATARAK.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

BAB I TINJAUAN TEORITIS........................................................................ 2

A. Pengertian....................................................................................... 2

B. Klasifikasi katarak.......................................................................... 2

C. Etiologi........................................................................................... 2

D. Patofisiologi.................................................................................... 2

E. Manifestasi Klinik.......................................................................... 3

F. Penatalaksanaan.............................................................................. 3

G. Perawatan setelah bedah................................................................. 4

H. Dampak katarak Terhadap penyimpangan KDM........................... 5

BAB II TINJAUAN KASUS............................................................................ 6

A. Pengkajian ........................................................... 6

B. Diagnosa Keperawatan .......................................................... 14

C. Rencana Keperawatan ........................................................... 16

D. Implementasi ........................................................... 22

E. Evaluasi ........................................................... 24

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 26

A. Kesimpulan .................................................................................... 26

B. Saran............................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: ASKEP KATARAK.doc

KATA PENGANTAR

Puja dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah sederhana

yang berjudul "ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM

PENGLIHATAN DENGAN KATARAK" ini dapat kami selesaikan tepat pada

waktu yang kami rencanakan, untuk memenuhi tugas yang diberikan

dosen pembawa materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya maka

dari itu kami meminta dengan hormat kepada para pembaca untuk

memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada Dosen pembimbing dan berbagai pihak yang telah

banyak membantu kami secara material maupun spiritual atas

penyusunan makalah ini.

Palopo, Mei 2005

PENYUSUN

Page 33: ASKEP KATARAK.doc

Tugas : KMB IIIDosen : Anshar Rante, SKp, Ners

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM

PENGLIHATAN DENGAN KATARAK

DISUSUN OLEH:

RISMARISDA RASYIDRISMA ILYASRISNA CACONGROSNAHROSITASAHERIA

AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU

Page 34: ASKEP KATARAK.doc

2005