askep hipertiroidisme

17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTIROIDISME A. Definisi Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik. (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074) B. Etiologi Penyebab-penyebabnya antara lain: 1. Herediter 2. Toksik Adenoma 3. Tumor kelenjar hipofise 4. Tiroiditis sub akut 5. Kanker tiroid 6. Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) C. Faktor resiko 1. Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki 2. Pada usia lebih dari 50 tahun 3. Post trauma emosional 4. Peningkatan stress

Upload: affrida-nurlily-chintya-widari

Post on 19-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hidari

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP HIPERTIROIDISME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTIROIDISME

A. Definisi

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan

akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000

hal 708)

Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular

toksik. (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074)

B. Etiologi

Penyebab-penyebabnya antara lain:

1. Herediter

2. Toksik Adenoma

3. Tumor kelenjar hipofise

4. Tiroiditis sub akut

5. Kanker tiroid

6. Terapi hormon tiroid berlebihan

(Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)

C. Faktor resiko

1. Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki

2. Pada usia lebih dari 50 tahun

3. Post trauma emosional

4. Peningkatan stress

(Long C, Barbara 1996 hal 109)

D. Manifestasi klinis

Apatis

Mudah lelah

Kelemahan otot

Mual

Muntah

Page 2: ASKEP HIPERTIROIDISME

Gemetaran

Kulit lembab

Berat badan turun

Takikardi

Mata melotot, kedipan mata berkurang

(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)

E. Patway

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler,

menurun pada tiriditis

2. T3 dan T4 serum : meningkat

3. T3 dan T4 bebas serum : meningkat

4. TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)

5. Tiroglobulin : meningkat

6. Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai

meningkat setelah pemberian TRH

7. Ambilan tiroid 131 : meningkat

8. Ikatan protein sodium : meningkat

9. Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)

10. Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal)

11. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal

12. Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe delusi terapi cairan,

hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI

13. Kateklamin serum : menurun

14. kreatinin urin : meningkat

15. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali

(DoengesE, Marilynn,2000 hal 711)

Page 3: ASKEP HIPERTIROIDISME

G. Penatalaksanaan

1. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil

atau metimazol yang diberikanpaling sedikit selama satu tahun. Obat – obat ini

menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.

2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah

3. Pengobatan dengan yodium radioaktif

(Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)

H.KOMPLIKASI

Penyakit jantung

Gagal ginjal kronis

Fraktur

Krisis tiroid

(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319)

I. Pengkajian

1. Aktivitas dan istirahat

Data Subyektif:

- Insomnia, sensitivitas meningkat

- Otot lemah, gangguan koordinasi

- Kelelahan berat

Data obyektif:

- Atrofi otot

2. Sirkulasi

Data Subyektif:

- Palpitasi

- Nyeri dada

Data obyektif:

- Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmur

- Peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat

- Sirkulasi kolaps

Page 4: ASKEP HIPERTIROIDISME

3. Integritas ego

Data Subyektif:

- Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik

Data obyektif:

- Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi

4. Eliminasi

Data Subyektif:

- Urin dalam jumlah banyak

- Perubahan dalam feses : diare

5. Makan/ minum

Data Subyektif:

- Kehilangan BB yang mendadak

- Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual

muntah

Data obyektif:

- Pembesaran tiroid, goiter

- Edema non pitting terutama daerah pretibial

6. Sensori neural

Data obyektif:

- Bicara cepat dan parau

- Ganggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah,

peka rangsang, delirium, sikosis, stupor,koma

- Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak

- Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD)

7. Nyeri / kenyamanan

Data Subyektif:

- Nyeri orbital, fotofobia

8. Respirasi

Tanda:

- Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea

- Dispnea

Page 5: ASKEP HIPERTIROIDISME

9.Keamanan

Data subyektif:

- Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan

- Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan)

Data obyektif:

Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis

Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus

Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi

eritema ( sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah

10. Seksualitas

Data obyektif;

Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten

11. Penyuluhan/ pembelajaran

Subjektif Data :

- Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid

- Riwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid,

dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan

tiroidektomi sebagian

- riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan

jantung trauma, pemeriksaan rontgen dengan zat kontras

(DoengesE, Marilynn,2000 hal 708 -709)

J. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme,

peningkatan beban kerja jantung

Tujuan Pasien / criteria evaluasi ;

- mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan

tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal,

pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia

Intervensi :

Independen

- Pantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan nadi

Page 6: ASKEP HIPERTIROIDISME

- Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien

- Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur

- Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan,

adanyairamagallop dan murmur sistolik

- Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan adanya

disritmia

- Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran kering,

nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan

hipotensi

- Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok

jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung

Kolaborasi

- Berikan cairan melalui IV sesuai indikasi

- Berikan obat sesuai dengan indkasi:

a. Penyekat beta seperti: propanolol (inderal0, atenolol (tenormin), nadolol

(corgard)

b. Hormon tirid antagonis seperti propiltirourasil (PTU), metimazol

(tapazole)

c. Natriun iodida (lugol) atau saturasi kalium iodida

d. RAI (131 InaL atau 125 InaL)

e. Kortikosteroid

f. Digoksin

g. Furosemid

h. Asetaminofen

i. Relaksan otot

- Pantau hasil pemeriksaan lab : kalium serum, kalsium serum,kultur

sputum

- Lakukan pemantauan EKG secara teratur

- Berikan oksigen sesuai indikasi

- Siapkan untuk pembedahan

Page 7: ASKEP HIPERTIROIDISME

2. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,peka

rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh

Dibuktikan oleh :

- Mengungkapkan sangat kurang kekurangan energi untuk mempertahankan

utinitas umum, penurunan penampilan

- Labilias/pekarangsang emsional, gugup, tegang

- Perilaku gelisah

- Kerusakan kemampuan untuk konsentrasi

Tujuan Pasien / criteria evaluasi ;

- Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan energi

- Menunjukkkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam

melakukan aktivits

Intervensi

Independen

- Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas

- Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan sianosis

- Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi

sensori, warna-warna yang sejuk dan situasi yang tenang

- Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat

ditempat tidur jika memungkinkan

- Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti masage/sentuhan,

bedak yang sejuk

- Memberikan aktivits pengganti yang nyaman seperti membaca,

mendengarkan radio

- Hindari membicarakan topik yang menjengkelkan atau yang mengancam

pasien. Diskusikan cara untuk berspon terhadap perasaan tersebut

- Diskusikan dengan orang dekat tentang keadaan kelelahan dan emosi yang

tidak stabil

Kolaborasi

- Berikan obat sesuai indikasi sseperti sedatif : fenobarbital (luminal)

Page 8: ASKEP HIPERTIROIDISME

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatanmetaboisme

( peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penururunan BB)

Tujuan pasien / criteria evaluasi

- Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang

normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi

Intervensi

Independen

- Auskultasi bising usus

- Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen,

munculnya mual-muntah

- Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb setipa hari serta

laporkan adanya penurunan BB

- Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah makan dan juga

makanan kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah

dicerna

- Hindari pemberian makananyang dapat meningkatkan peristaltik usus (eh,

kopi dan makanan berserat lainnya ) dan cairan yang menyebabkan diare

- Bicara dengan nada normal

Kolaborasi :

- Konsul dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein,

karbohidart dan vitamin

- Berikan obat dengan indikasi:

a. glukosa,vit B kompleks

b. Insulin (dengan dosis kecil)

4. Kerusaka integritas jaringan mata b.d perubahan mekanisme perlindungan

dari mata

Tujuan / criteria hasil :

- Dapat mempertahakan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari

ulkus

- Mampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkanperlindungan pada

mata dan pencegahan komplikasi

Page 9: ASKEP HIPERTIROIDISME

Intervensi

Independen

- Observasi edema peiorbital, gangguan penutupan kelopakmata. Lapang

pandang penglihatan yang sempit, air ata yang berlebihan. Catat adanya

fotofobia, rasa adanya benda diluar mata dan nyeri pada mata

- Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang kabur atau

pandangan ganda( diplopia)

- Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap ketika bangaundan tutup

dengan peneutup mata selamatidur sesuai kebutuhan

- Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan batasi pemasukan garam jika

ada indikasi

- Berikan kesempatan pasian untuk mendiskusokan perasaaan tentang

perubahanganbaran atau betuk tubuh untuk meningkatkan gambanran tubuh

- Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika memungkinkan

Kolaborasi

- berikan obat sesuai indikasi

a. obat tetes mata metilselulosa

b. ACTH, prednison

c. Obat antitiroid

d. Diuretik

- Siapkan pembedahan

5. Cemas b.d faktor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP), efek

pseudokatekolamin dari hormon tiroid

Ditandai dengan :

- Peningkatan perasaan kuatir, gemetar, hilang konrol, panik, perubahan kognitif,

distosi rangsanglingkungan

- Gerakan ekstra, gelisah, tremor

Kriteria hasil:

- Tampak rileks

- Melapokan ansietasberkurang sampai tingkat dapt dilatasi

- Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya

Page 10: ASKEP HIPERTIROIDISME

Intervensi:

Mandiri

- Observasi tingkah laku pasien yang menunjukkan tingkat ansietas

- Pantau respon fisik, papitsi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasidan

insomnia

- Tinggal bersama pasien, mempertahankan sikap yang teang. Mngakui atau

menjawab kekuatiran dan mengijinkan perilaku pasien yang umum

- Jelaskan prosedur, lingkungan sekelilmn atau suara yang mungkindidengar oleh

pasien

- Bicara yang singkat dengan kata yang sederhana

- Kurangi stimulasidari luar. Tempatkan pada ruangan yang tenang, berikan

kelembutan, kurangi lampu yang terang, kurangi jumlah orang yang

berkunjuang

- Diskusikan dengan pasien aau orang yang terdekat penyebab emosional yang

labil/reaksi psikotik

- Tekankan harapan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai

denagan perkembangan terapi obat

Kolaborasi;

- Berikan obat antiansietas

- Rujukpada sistem penyokong sesuai dengan kebutuhan seperti konseling, ahli

agama dan pelayanan sosial

6. Perubahan prossespikir b.d perubahan fisiologis, peningkatan stimulasi

SSP/mempercepat aktivitas mental

Kriteria hasil:

- Mempertahankan orientasi realita umumya

- Mengenali perubahan dalam berpikir/perilaku dan faktor penyebab

Intervensi:

- Kaji proses pikir pasienseperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap

tempat, waktu atau orang

- Catat adanya perubahan tingkahlaku

Page 11: ASKEP HIPERTIROIDISME

- Hadirkan pada realita secara terusmenerus dansecara gamblang tanpa melawan

pikiran yang tidak logis

- Memberikan tindakan yang aman seperti bantalan pada enghalang tempat tidur,

pengikatan yang lembutsupervisi yang ketat

- Anjurkan keluarga atau orang dekat lainnnya untuk mengunjungi paisen.

Memberikan dukungan dengan kebutuhan

Kolaborasi

Pemberian sedatif ssesuai indikasi

7. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan

pengobatan

Ditandai dengan:

- Pertanyaan, meminta informasi

Kriteria evaluasi:

- Pasien mengerti tentang proses penyakit dan pengobatannya

- Mengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejalapada prosses penyakit dan

hubungan gejala dengan faktor penyebabnya

Intervensi;

- Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu

- Berikan informasi tanda dan gejala dari hipertiroid

- Diskusikan mengenai terapi obat termasuk ketaatan terhadap pengobatan dan

tujuan terapi

- Tinjau kebutuhan diiit makanan dan tinjau ulang mengenai nutrisi . Mdnghindari

kopi, makanan pengawet dan makanan pewarna

Kolaborasi:

- Pemberian anti emetikdengan jadwal reguler

- Vitamin A,D,E dan B6

- Rujuk ahli diit

- Pasang /pertahankan slang NGT untuk pemberian makanan enteral

(Doenges E, Marilynn, 2000 hal 710-719)

Page 12: ASKEP HIPERTIROIDISME

DAFTAR PUSTAKA

1. Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 3, Bandung, Yayasan Ikatan

Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, 1996

2. Price A, Sylvia dan Wilson M, Lorraine, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit, Edisi 4, Buku II, Jakarta, EGC,1995

3. Hudak & Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekaatan Holistik, Edisi 6, Volume

II, Jakarta, EGC,1996

4. Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah, Jilid 3, Jakarta, EGC ,2002

5. Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta,

EGC, 2000