askep hidrosefalus yes ok
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN “An. N” DENGAN HIDROSEFALUS
(POST VP SHUNT) DI GEDUNG LANTAI 4 RS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama panggilan : Nayla Uzmahani Samaun/Nayla
b. Tempat tgl lahir/usia : Morotai, 5 Mei 2012/1 tahun 1 hari
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. A g a m a : Islam
e. Pendidikan : -
f. Alamat : Desa Yayasan, Kec. Morotai Selatan,
Kab. Morotai
g. Tgl masuk : 28 April 2013
h. Tgl pengkajian : 6 Mei 2013
i. Diagnosa medik : Hidrosefalus post VP shunt
j. Rencana terapi : -
2. Identitas Orang tuaa. Ayah
1) N a m a (initial) : Tn. S
2) U s i a : 26 tahun
3) Pendidikan : Diploma III
4) Pekerjaan/sumber penghasilan : PNS
5) A g a m a : Islam
6) Alamat : Desa Yayasan, Kec. Morotai Selatan,
Kab. Morotai
b. Ibu
1) N a m a (initial) : Ny.Y
2) U s i a : 30 tahun
3) Pendidikan : DIII keperawatan
4) Pekerjaan/Sumber penghasilan : PNS
5) Agama : Kristen
6) Alamat : Sama dengan alamat ayah.
1
3. Identitas Saudara Kandung
No N A M A U S I A HUBUNGAN STATUS KESEHATAN
1. Anisa 6 tahun Kakak kandung Sehat
B. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit :
Anak N masuk RS karena muntah-muntah setiap kali makan dan minum.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Saat ini kepala klien klien nampak membesar, keadaan umum lemah, pucat, dan
hanya terbaring ditempat tidur. Terdapat insisi bekas operasi dan terpasang
verban pada abdomen daerah umbilikalis dan kepala bagian frontal dan parietal
dektra/sinistra.
Orang tua klien melihat kepala anaknya mulai membesar pada bulan Desember
2012 disertai dengan mata hitam ke bawah dan saat itu langsung dibawa ke RSP
Unhas dan didiagnosis hidrosefalus selanjutnya dipasang VP shunt (dektra)
dirawat selama 8 hari selanjutnya klien diperbolehkan pulang.
Pada tanggal 18 Februari 2013 klien kembali masuk ke RSP dengan keluhan
muntah dan demam selanjutnya dipasang VP shunt (sinistra) dirawat selama 10
hari.
Pada tanggal 28 April 2013 klien masuk RSP ke tiga kalinya karena muntah-
muntah setiap kali makan/minun. Sehari setelah masuk RSP dokter yang
merawat klien melakukan revisi VP shunt dektra (karena macet). Pada tanggal 4
Mei 2013 dilakukan revisi ulang VP shunt dektra (karena macet).
2
2. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0–5 tahun)
a. Prenatal care
1) Pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali
2) Ibu klien mengatakan bahwa keluhan selama hamil adalah muntah-
muntah
3) Tidak ada riwayat terkena sinar x dan terapi obat.
4) Kenaikan BB selama hamil : 9 Kg
5) Imunisasi TT : 2 kali, ibu klien mengkonsumsi obat kalak 1x1/hari dan
FE 1x1/hari selama masa kehamilan
6) Golongan darah ibu (O) Golongan darah ayah (B)
b. Natal
1) Tempat melahirkan di RSUD Ternate
2) Lama persalinan 12 jam dengan jenis persalinan spontan, bayinya tidak
segera menangis (12 jam kemudian baru menangis), tampak sianosis,
ketuban berwarna hijau.
3) Penolong persalinan bidan
4) Tidak ada cara untuk memudahkan persalinan
5) Tidak ada komplikasi waktu lahir
c. Post natal
1) BB lahir 2.500 gram, PB 48 cm
2) Sejak lahir klien dirawat diRSUD Tarnate selama 10 hari karena tali
pusat berbau dan warna hijau.
3) Usia 15 hari klien kembali dirawat selama 7 hari di RSUD Tarnate
dengan penyakit Malaria.
4) Klien pernah mengalami diare sebanyak 3 kali.
5) Tidak ada riwayat konsumsi obat-obatan bebas
6) Ada riwayat alergi terhadap obat novalgin
7) Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya lambat
3
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Ibu klien mengatakan bahwa keluarga intinya tidak ada yang menderita
alergi, asma, TBC, hipertensi, stroke, anemia, hemophilia, artritis, migraine,
kanker, DM dan gangguan jiwa.
b. Kakek klien (dari ayah klien) meninggal karena penyakit DM pada tahun
2005.
c. Genogram
Keterangan :
: Klien : Meninggal
: Perempuan : Laki-laki
: Tingal serumah : Anak kandung
D. Riwayat Immunisasi
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian (bulan) Reaksi setelah pemberian
1. BCG ± usia 3 bulan Tidak ada
2. DPT (I,II,III) ± usia 9,10, 11 bulan Demam 1 hari
3. Polio (I,II,III,IV) ±usia 9, 10, 11, 12 bulan Tidak ada
4. Campak ±usia 12 bulan Demam 1 hari
5. Hepatitis Tidak diberikan -
4
X
E. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : 7,4 kg
b. Tinggi badan : 63 cm
c. Waktu tumbuh gigi : ( usia ± 11 bulan).
2. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
a. Berguling : belum bisa dilakukan
b. Duduk : belum bisa dilakukan
c. Merangkap: belum bisa dilakukan
d. Berdiri : belum bisa dilakukan
e. berjalan : belum bisa dilakukan klien
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : ibu klien lupa
g. bicara pertama kali : belum bisa dilakukan
1. Berpakaian tanpa bantuan : belum bisa dilakukan
F. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui pada umur 2 hari
b. Cara pemberian : setiap kali menangis
c. Lama pemberian : 5-10 menit
2. Pemberian susu formula
a. Susu formula (bebelac) diberikan sejak umur 4 bulan
b. Alasan pemberian : Produksi ASI berkurang
c. Jumlah pemberian : sekali minum 60 cc dalam sehari 5 kali pemberian
d. Cara pemberian : dengan menggunakan dot
3. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
5
Usia Jenis Nutrisi Lama/Jumlah Pemberian
0 – 4 bulan4 – 10 bulan10 – 12 bulan
ASIBebelacBebelac
5-10 menit5-6x60 ml7x90 ml (Instruksi 9x90 ml)
6 – 8 bulan8 bulan – saat ini
CerelacCerelac
3 x 2-3 sendok makan3 x 5 sendok makan
G. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal serumah bersama dengan kedua orang tuanya dirumah.
2. Klien tinggal bersama orang tuanya di Desa.
3. Jarak rumah dengan sekolah taman kanak-kanak sekitar 1 kilometer.
4. Di rumah klien memiliki tangga, klien belum memiliki ruang bermain.
5. Saat ini hubungan antar anggota keluarga harmonis.
6. Klien diasuh oleh kedua orang tuanya dan bila orangtuanya bekerja anaknya
dititp kepada nenek/kakek.
H. Riwayat Spiritual
1. Keluarga klien beragama Islam dan sesekali melaksanakan ibadah shalat 5
waktu.
2. Orang tua klien memberikan support pada anaknya dengan meyediakan seluruh
keperluan anaknya, berdoa untuk kesembuhan anaknya, dan berharap semoga
anaknya lekas sembuh dan berkumpul dengan keluarga.
I. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
a. Ibu membawa anaknya ke rumah sakit karena khawatir akan keadaan
anaknya.
b. Dokter yang merawat telah menceritakan kondisi anaknya.
c. Perasaan orang tua saat ini biasa saja karena sudah terbiasa dengan kondisi
yang sekarang dialami oleh anaknya. Ibunya juga berlatar belakang sebagai
seorang perawat jadi ibunya tahu betul bagaimana kondisi anaknya sekarang.
Ibu klien mengatakan bahwa perkembangan anaknya sedikir terhambat dan
6
tidak sama dengan anak-anak seusianya karena kondisi fisik dan penyakit
yang dialami oleh anaknya.
d. Orang tua selalu menjaga anaknya baik di rumah maupun di rumah sakit
hingga bisa kemabali ke rumah.
e. Klien tinggal bersama kedua orang tuanya.
J. Aktivitas Sehari-Hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan
2. Menu makan
3. Frekuensi makan
4. Makanan pantangan
5. Pembatasan pola
makan
6. Cara makan
7. Ritual saat makan
8. Keluhan
Baik
Cerelac
3x sehari
Tidak ada
Tidak ada
Di suap
-
Tidak ada
Porsi tidak dihabiskan
Cerelac
3x sehari
Tidak ada
Tidak ada
Disuap
-
Ibu klien mengatakan
makanan yang diberikan
tidak dihabiskan dan berat
badan anaknya tidak
sesuai dengan umurnya
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman
2. Frekuensi minum
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan
Susu formula
7 kali pemberian
630 cc
Menggunakan dot
Susu formula
7 kali pemberian
630 cc dan infus RL 20 tts/m
Menggunakan sendok dan infus
7
3. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB (Buang Air Besar ) :
1. Tempat pembuangan
2. Frekuensi (waktu)
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Obat pencahar
BAK (Buang Air Kecil) :
1. Tempat pembuangan
2. Frekwensi
3. Warna dan Bau
4. Volume
5. Kesulitan
Di popok
3-4 kali sehari
Lembek
Tidak ada
Tidak ada
Di popok
Sulit di ketahui
Kuning emas dan bau pesing
Sulit di ketahui
Tidak ada
Di popok
3-4 kali sehari
Lembek
Tidak ada
Tidak ada
Di popok
Sulit di ketahui
Kuning emas dan bau pesing
Sulit di ketahui
Tidak ada
4. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang
- Malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum
tidur
4. Kesulitan tidur
± 6 jam
± 10 jam
Tidak teratur
Tidak ada
Tidak ada
± 10 jam
± 10 jam.
Tidak teratur
Tidak ada
Tidak ada
5. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga
2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah olah
raga
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
8
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara
- Frekuensi
- Alat mandi
2. Cuci rambut
- Frekuensi
- Cara
3. Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
4. Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara
Dimandikan oleh ibunya
2x1 hari
Loyang
1x sehari
Dibasahi dengan shampoo
Menggunakan gunting kuku
Bila panjang
Belum pernah
Belum pernah
Menggunakan waslap
2 x dalam seminggu
Hanya di waslap
menggunakan waslap
Menggunakan gunting kuku
Bila panjang
Belum pernah
Belum pernah
7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari
2. Pengaturan jadwal harian
3. Penggunaan alat Bantu
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan
tubuh
Berbaring di tempat
tidur.
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Berbaring di tempat
tidur
Tidak ada
Tidak ada
Klien tampak lemah,
ibu klien mengatakan
anaknya lebih banyak
menghabiskan
waktunya di tempat
tidur, klien tampak
kesulitan membolak-
balik posisi
9
K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum klien : Lemah, tampak tidak bersemangat.
2. Tanda-tanda vital
S u h u : 36,50C
N a d i : 128x/menit
Respirasi : 38x/menit
Tekanan darah : -
3. Antropometri
- Tinggi Badan : 63 cm
- Berat Badan : 7,4 kg
- Lingkar lengan atas : 14 cm
- Lingkar kepala : 50 cm
- Lingkar dada : 50 cm
- Lingkar perut : 50 cm
- Skin fold : tidak dikaji
4. Sistem pernapasan
Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret,
polip dan epistaksis tidak ada.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tumor tidak ada
Dada : Bentuk dada normal, gerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi,
suara napas vesikuler dan tidak ada bunyi napas tambahan.
Tidak ada clubbing finger.
5. Sistem Cardiovaskuler
Conjunctiva nampak anemis, bibir pucat, arteri carotis kuat
Tekanan vena jugularis kesan normal
Suara jantung : S1(lup) di ikuti S2 (dub) kesan normal, tidak terdapat bising
aorta.
Capillary Refilling Time < 2 detik
6. Sistem Pencernaan
Sklera tidak ikterus, bibir kering
Tidak ada stomatitis, jumlah gigi 2 buah, kemampuan menelan agak buruk.
Tidak ada keluhan kembung lambung. Peristaltic kesan normal
10
Abdomen simetris kiri dan kanan, terdapat bekas insisi sepanjang 4 cm pada
daerah umbilikus.
7. Sistem Indra
a. Mata
Kelopak mata dapat menutup dan membuka, bulu mata dan alis mata
keatas.
Visus (gunakan Snellen chard) tidak di kaji
Lapang pandang (tidak dikaji)
Iris tampak kebawah, pupil isokor diameter 2,5 mm
b. Hidung
Simetris antara kiri dan kanan, tidak ada epistaksis
Sekret yang menghalangi penciuman tidak ada
c. Telinga
Keadaan daun telinga baik, kanal auditoris bersih, serumen tidak ada
Fungsi pendengaran baik. Ketika dipanggil namanya, langsung menoleh
ke arah datangnya suara tapi responnya agak lambat.
8. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
Status mental : Orientasi : tidak dapat dikaji, daya ingat : tidak dapat
dikaji, perhatian & perhitungan Bahasa : tidak dapat dikaji
Kesadaran : Eyes : 4 (membuka mata spontan), Motorik : 6 (bergerak
mengikuti perintah), Verbal : 5 (berbicara), dengan GCS :15
Bicara : hanya terdengar rintihan suara tetapi belum bisa mengucapkan
kata-kata, ibu klien mengatakan anaknya belum bisa memanggil mama-
papa
b. Fungsi cranial
N I : tidak dikaji
N II : kedua pupil bulat, isokor, diameter 2,5 mm
N III, IV, VI : kesan normal
N V : tidak dikaji
N VII : kesan normal
N VIII : baik karena pasien mampu menoleh ke arah datangnya suara
11
N IX dan X : kesan normal
N XI : tidak dikaji
N XII : kesan normal
c. Fungsi motorik : Massa otot baik, tonus otot lemah, kekuatan otot lemah
d. Fungsi sensorik : Suhu 36,3ºc.
e. Fungsi cerebellum : ketidakmampuan berjalan
f. Tidak terdapat refleks patologik
g. Tidak terdapat tanda-tanda iritasi meningeal
9. Sistem Muskulo Skeletal
a. Kepala : Bentuk kepala makrocephal, terdapat verban bekas insisi
kraniotomi, pada bagian frontal terpalpasi lunak, gerakan kurang, terpasang
infus pada parietal dektra, tampak kemerahan pada tulang oksipitalis.
b. Vertebrae : tidak ada scoliosis, lordosis, kyposis, gerakan kurang, ROM
tidak di lakukan, fungsi gerak sangat terbatas.
c. Pelvis : tidak ada kelainan, klien belum bisa berjalan, tampak kemerahan
pada daerah bokong.
d. Lutut : simetris, kaku
e. Kaki : tidak ada bengkak, gerakan kurang, klien belum bisa berjalan,
f. Tangan : tidak bengkak, pergerakan lambat
g. Tampak pergerakan lambat, keterbatasan kemampuan melakukan
keterampilan motorik kasar dan halus, keterbatasan rentang pergerakan
sendi.
h. Klien tampak kesulitan membolak-balik posisi
i. Ibu klien mengatakan bila merubah posisi tidur anaknya harus dibantu.
10. Sistem Integumen
a. Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, rambut tipis.
b. Kulit : Warna putih, temperature hangat, lembab, tidak ada lesi/ruam.
c. Kuku : Warna putih, permukaan kuku baik, tidak mudah patah.
11. Sistem Endokrin
a. Kelenjar thyroid : Tidak ada kelainan
b. Ekskresi urine : tidak ada kelainan
c. Klien mengalami suhu tubuh yang tidak stabil (kadang-kadang demam)
12
d. Klien tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut.
12. Sistem Perkemihan
a. Tidak ada oedema palpebra, moon face tidak tampak.
b. Tidak teraba distensi kandung kemih.
c. Tidak ada riwayat kencing batu
13. Sistem Reproduksi
a. Gland penis tertutup preputium
b. Testis sudah turun
14. Sistem Imun
a. Ada riwayat alergi terhadap obat novalgin
b. Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca.
L. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
0 – 6 Tahun
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar : sector yang dilalui oleh garis usia, 3 item di depan dan
dibelakang garis usia tidak dapat dilakukan (gagal)
2. Motorik halus : sector yang dilalui oleh garis usia, 3 item di depan dan
dibelakang garis usia tidak dapat dilakukan (gagal)
3. Bahasa : sector yang dilalui oleh garis usia, 3 item di depan dan dibelakang
garis usia tidak dapat dilakukan (gagal)
4. Personal social : sector yang dilalui oleh garis usia, 3 item di depan dan
dibelakang garis usia tidak dapat dilakukan (gagal)
Kesimpulan : pasien dengan perkembangan ABNORMAL
M.Test Diagnostik
1. Laboratorium (Darah)
WBC 13,06
RBC 4,48
HGB 9,5
HCT 31,1
MCV 69,4
13
MCH 21,2
MCHC 30,5
PLT 708
RDW-SD 44,5
RDW-CV 17,9
PDW 10,4
MPV 9,5
P-LCR 21,0
PCT O,67
NEUT 61,1
LYMPH 30,9
MONO 7,8
EO 0,1
BASO 0,1
2. Jenis pemeriksaan elektrolit
Natrium 134 mmol/L
Kalium 4,6 mmol/L
Klorida 97 mmol/L
3. Hemostasis
Waktu bekuan 9 menit
Waktu perdarahan 3 menit
4. Kimia darah
SGOT 34 u/L
SGPT 32.5 u/L
Albumin 4,3 gr/dl
GDS 131 mg/dl
Ureum 26,4 mg/dl
Kreatinin 0,4 mg/dl
5. CT Scan
Tanggal 28 April 2013 kesan :
Severe hidrosefalus dan dibandingkan foto lama ada perbaikan
14
N. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)
Cefizox 200 gr/12 jam IV
Ranitidin 0,5 cc/8 jam
Sanmol 10 cc/8 jam
Metronidazol 10 cc(100mg)/12 jam
Vometa 3x0,7 sdt
15
Klasifikasi Data
A. Data Subyektif
1. Ibu klien mengatakan makanan yang diberikan tidak dihabiskan dan
berat badan anaknya tidak sesuai dengan umurnya.
2. Ibu klien mengatakan bila merubah posisi tidur anaknya harus dibantu.
3. Ibu klien mengatakan anaknya belum bisa berjalan dan memanggil
mama-papa.
4. Ibu klien mengatakan anaknya lebih banyak menghabiskan waktunya di
tempat tidur
B. Data Obyektif
1. Klien nampak lemah
2. Kemampuan menelan buruk
3. Porsi makan tidak dihabiskan
4. Antropometri:
- Tinggi badan : 63 cm
- Berat Badan : 7,4 kg
- Lingkar lengan atas : 14 cm
- Lingkar kepala : 50 cm
- Lingkar dada : 50 cm
- Lingkar perut : 50 cm
5. Tonus otot lemah, kekuatan otot lemah
6. Konjungtiva nampak anemis, bibir pucat
7. Tampak pergerakan lambat.
8. Tampak keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar dan
halus.
9. Keterbatasan rentang pergerakan sendi.
10. Klien tampak kesulitan membolak-balik posisi
11. Penurunan waktu berespon
12. Tampak tidak bersemangat
13. Ketidakmampuan berjalan
16
14. Hanya terdengar rintihan suara tetapi belum bisa mengucapkan kata-kata
15. Tampak kemerahan pada tulang oksipitalis dan bokong
16. Tampak terdapat bekas insisi sepanjang 4 cm pada daerah umbilikus
17. Tampak terdapat verban bekas insisi kraniotomi.
18. Tampak terpasang infus pada parietal dektra
19. Hasil CT-Scan severe hidrosefalus
20. Pemasangan VP shunt
17
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS :
Ibu klien mengatakan makanan yang
diberikan tidak dihabiskan dan berat
badan anaknya tidak sesuai dengan
umurnya
DO :
Klien nampak lemah
Kemampuan menelan buruk
Porsi makan tidak dihabiskan
- Tinggi badan : 63 cm
- Berat Badan : 7,4 kg
- Lingkar lengan atas: 14 cm
- Lingkar kepala : 50 cm
- Lingkar dada : 50 cm
- Lingkar perut : 50 cm
Tonus otot lemah, kekuatan otot
lemah
Konjunctiva nampak anemis, bibir
pucat
Intake yang kurang Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
2. DS :
Ibu klien mengatakan bila merubah
posisi tidur anaknya harus dibantu.
DO :
Tampak pergerakan lambat.
Tampak keterbatasan kemampuan
melakukan keterampilan motorik
kasar dan halus.
Keterbatasan rentang pergerakan
sendi.
Klien tampak kesulitan membolak-
balik posisi
Keterlambatan tumbuh
kembang serta penurunan
kekuatan dan massa otot
Hambatan mobilitas
fisik
18
3. DS :
Ibu klien mengatakan anaknya belum
bisa berjalan dan memanggil mama-
papa
DO :
Penurunan waktu berespon
Tampak tidak bersemangat
Ketidakmampuan berjalan
Hanya terdengar rintihan suara
tetapi belum bisa mengucapkan
kata-kata
Proses penyakit Keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan
4. Faktor Resiko:
Ibu klien mengatakan anaknya
lebih banyak menghabiskan
waktunya di tempat tidur
Klien tampak kesulitan
membolak-balik posisi
Tampak kemerahan pada
tulang oksipitalis dan bokong
Keterbatasan rentang
pergerakan sendi
Imobilisasi Resiko gangguan
integritas kulit
5. Faktor Resiko:
Tampak terdapat bekas insisi
sepanjang 4 cm pada daerah
umbilikus
Tampak terdapat verban bekas
insisi kraniotomi.
Tampak terpasang infus pada
parietal dektra
Post pemasangan VP shunt Resiko infeksi
6. Faktor Resiko: Penurunan aliran darah Resiko perubahan
19
Hasil CT-Scan severe hidrosefalus
Pemasangan VP shunt
keotak akibat gangguan
keseimbangan cairan
serebrospinalis dan aliran
darah otak
perfusi serebral
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang ditandai dengan:
DS :
Ibu klien mengatakan makanan yang diberikan tidak dihabiskan dan berat badan
anaknya tidak sesuai dengan umurnya
DO :
Klien nampak lemah
Kemampuan menelan buruk
Porsi makan tidak dihabiskan
- Tinggi badan : 63 cm
- Berat Badan : 7,4 kg
- Lingkar lengan atas: 14 cm
- Lingkar kepala : 50 cm
- Lingkar dada : 50 cm
- Lingkar perut : 50 cm
Tonus otot lemah, kekuatan otot lemah
Konjungtiva nampak anemis, bibir pucat
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlambatan tumbuh kembang
serta penurunan kekuatan dan massa otot ditandai dengan:
DS :
Ibu klien mengatakan bila merubah posisi tidur anaknya harus dibantu.
DO :
Tampak pergerakan lambat.
Tampak keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar dan
halus.
20
Keterbatasan rentang pergerakan sendi.
Klien tampak kesulitan membolak-balik posisi
3. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan proses
penyakit ditandai dengan:
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya belum bisa berjalan dan memanggil mama-papa
DO :
Penurunan waktu berespon
Tampak tidak bersemangat
Ketidakmampuan berjalan
Hanya terdengar rintihan suara tetapi belum bisa mengucapkan kata-kata
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi.
Faktor resiko:
Ibu klien mengatakan anaknya lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat
tidur
Klien tampak kesulitan membolak-balik posisi
Tampak kemerahan pada tulang oksipitalis dan bokong
Keterbatasan rentang pergerakan sendi
5. Resiko perubahan perfusi serebral berhubungan dengan penurunan aliran darah
keotak akibat gangguan keseimbangan cairan serebrospinalis dan aliran darah otak.
Faktor resiko:
Hasil CT-Scan severe hidrosefalus
Pemasangan VP shunt
6. Resiko infeksi berhubungan dengan post pemasangan VP shunt.
Faktor resiko:
Tampak terdapat bekas insisi sepanjang 4 cm pada daerah umbilikus
Tampak terdapat verban bekas insisi kraniotomi.
Tampak terpasang infus pada parietal dektra
21
RENCANA KEPERAWATAN
NODIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Resiko perubahan perfusi serebral berhubungan dengan penurunan aliran darah keotak akibat gangguan keseimbangan cairan serebrospinalis dan aliran darah otak.Faktor resiko: Hasil CT-Scan severe
hidrosefalus Pemasangan VP shunt
Tidak terjadi perubahan perfusi serebral dengan kriteria : tidak terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.
a. Kaji faktor penyebab dari keadaan individu, penurunan perfusi jaringan dan kemungkinan penyebab peningkatan TIK.
b. Monitor tanda-tanda vital tiap 4 jam.
c. Pertahankan kepala/leher pada posisi yang netral, usahakan dengan sedikit bantal. Hindari penggunaan bantal yang tinggi pada kepala.
a. Deteksi dini untuk memprioritaskan intervensi, mengkaji status neurologi/tanda-tanda kegagalan untuk menentukan perawatan kegawatan atau tindakan pembedahan.
b. Suatu keadaan normal bila sirkulasi serebral terpelihara dengan baik atau fluktuasi ditandai dengan tekanan darah sistemik, penurunan dari autoregulator kebanyakan merupakan tanda penurunan difusi local vaskularisasi darah serebral. Adanya peningkatan tekanan darah, bradhikardi, distritmia, dispnoe merupakan tanda terjadinya peningkatan TIK.
c. Perubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan penekanan pada vena jugularis dan menghambat aliran darah
22
d. Kurangi rangsangan ekstra dan berikan rasa nyaman seperti massase punggung, lingkungan yang tenang, sentuhan yang ramah dan suasana atau pembicaraan yang tidak gaduh.
e. Observasi tingkat kesadaran dengan GCS
otak (menghambat drainase pada vena serebral), untuk itu dapat meningkatkan TIK.
d. Memberikan suasana yang tenang (colming effect) dapat mengurangi respons psikologis dan memberikan istirahat untuk mempertahan TIK yang rendah.
e. Perubahan kesadaran menunjukkan peningkatan TIK dan berguna menentukan lokasi dan perkembangan penyakit.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang.
Memperlihatkan status gizi yang adekuat dengan kriteria : selera makan meningkat, berat badan meningkat.
a. Berikan klien makan dengan posisi semi fowler dan berikan waktu yang cukup untuk menelan.
b. Pertahankan kebersihan mulut dengan baik sebelum dan sesudah mengunyah makanan.
c. Timbang berat badan pasien saat ia bangun dari tidur dan setelah berkemih pertama.
d. Konsultasikan dengan ahli gizi mengenai kebutuhan kalori harian yang
a. Membantu proses menelan makanan
b. Mulut yang tidak bersih dapat mempengaruhi rasa makanan dan menimbulkan mual.
c. Menimbang berat badan saat baru bangun dan setelah berkemih untuk mengetahui berat badan mula-mula sebelum mendapatkan nutrient.
d. Konsultasi dilakukan agar
23
realistis dan adekuat. klien mendapatkan nutrisi sesuai indikasi dan kebutuhan kalorinya
3. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan proses penyakit
Anak akan menunjukan : pertumbuhan yang diharapkan, maturasi fisik akan berkembang normal, perkembangan yang meningkat sedikit demi sedikit sesuai dengan tahapan usia
a. Kaji perkembangan anak dan keadekuatan asupan nutrisi
b. Berikan aktifitas yang sesuai, menarik dan dapat dilakukan oleh anak
c. Ajarkan pada orang tua untuk memberikan stimulus pada anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak
d. Pantau kecenderungan penurunan dan kenaikan berat badan
e. Rujuk keahli gizi untuk penyuluhan dan perencanaan diet
a. Dapat memberikan gambaran tentang status perkembangan anak dan memberikan gambaran tentang jumlah asupan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari.
b. Membantu merangsang serta menstumulasi perkembangan anak
c. Membantu memberikan pemahaman serta pengetahuan kepada orang tua tentang bagaimana memberikan stumulasi perkembangan kepada anak sesuai dengan usia
d. Sebagai indicator penilaina status gizi
e. Diet yang tepat akan membantu untuk meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat
24
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlambatan tumbuh kembang serta penurunan kekuatan dan massa otot.
Memperlihatkan tidak mengalami gangguan pada mobilitas dengan kriteria : kordinasi, pergerakan sendi dan otot tidak mengalami gangguan.
a. Kaji keterbatasan aktifitas dan penyebabnya
b. Ubah posisi secara sering bila tirah baring, dukung bagian mana yang sakit
c. Berikan pijatan pada kulit, pertahankan kebersihan
d. Lakukan mobilisasi secara bertahap
e. Bantu dan anjurkan keluarga untuk melakukan latihan rentang gerak pada klien
a. Mempengaruhi pemilihan intervensi selanjutya
b. Menurunkan ketidaknyamanan, mempertahankan kekuatan otot/meobilitas sendi, mencegah kerusakan kulit
c. Merangsang sirkulasi, mencegah iritas
d. Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk memulai aktifitas
e. Mencegah terjadinya kekakuan pada otot dan sendi, melancarkan sirkulasi
5. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi
Menunjukan tidak ada gangguan pada integritas kulit dengan kriteria : tidak ada tanda atau gejala infeksi, tidak ada lesi.
a. Observasi terhadap tanda-tanda kerusakan integritas kulit.
b. Mobilisasi klien (miring kekanan dan kekiri) tiap 4 jam
a. Memberikan informasi dasar tentang tingkat kerusakan integritas kulit
b. Menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan, daerah yang terkena mengalami perburukan/sirkulasi yang lebih jelek dan menurunkan sensasi yang lebih besar sehingga menimbulkan kerusakan pada kulit
25
c. Jagalah kebersihan dan kerapihan tempat tidur
(decubitus)c. Menurunkan iritasi dan
meningkatkan proses penyembuhan
6. Resiko infeksi berhubungan dengan pemasangan VP shunt
Tidak terjadi infeksi a. Pantau tanda-tanda infeksi( letargi, nafsu makan menurun, ketidakstabilan, perubahan warna kulit, demam, tachikardi)
b. Lakukan rawat lukac. Pantau asupan nutrisi
d. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
a. Mengetahui penyebab terjadinya infeksi
b. Mencegah timbulnya infeksic. Asupan nutrisi dapat
membantu menyembuhkan luka
d. Antibiotik dapat mencegah timbulnya infeksi.
.
26
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. DX HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI1 Senin, 6 Mei 2013 a. Memonitor tanda-tanda vital.
Hasil: Nadi 128 dpm, Suhu 36,50C, Respirasi 38 kpm
b. Mengganjal dengan bantal di kepala dan leher klien. Hasil: Klien terlihat lebih nyaman.
c. Melakukan massase punggung dan memberikan sentuhan yang ramah.Hasil: Klien nampak nyaman saat masase punggung
d. Menilai tingkat kesadaran dengan GCS.Hasil: E4 M6 V5
6 Mei 2013 Pukul 14.00
S : -O : - Nadi 128 dpm, Suhu 36,50C, Respirasi 38 kpm
- GCS 15A : Perubahan perfusi jaringan serebral tidak terjadiP : Pertahankan intervensi.
2 Senin, 6 Mei 2013 a. Membantu mengatur posisi klien saat minum dan makan.Hasil: Klien nampak nyaman
b. Membersihkan mulut klien dengan tissu basah sebelum dan sesudah makan.Hasil: Mulut klien nampak bersih.
c. Menimbang BB klienHasil: BB 7,4 kg.
6 Mei 2013 Pukul 14.00
S : Ibu klien mengatakan porsi makan tidak habisO : Tampak terdapat sisa bubur cerelacA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi 1, 2 dan 3
3 Senin, 6 Mei 2013 a. Mengkaji perkembangan anak dan keadekuatan asupan 6 Mei 2013 Pukul 14.00
27
nutrisi.Hasil: Hasi linterpretasi menunjukan klien dengan tahap perkembangan abnormal
b. Memainkan boneka kecil yang berbunyi di depan klien, memanggil nama klien, serta meletakan pena di tangan klien.Hasil: Klien menoleh kearah datanganya suara, klien bisa memegang pena tetapi hanya 3 detik kemudian terlepas lagi.
c. Menganjurkan pada orang tua untuk memberikan stimulus pada anaknya seperti mengajak berkomunikasi.Hasil: Ibu klien mengikuti anjuran perawat.
d. Memantau kecenderungan penurunan berat badan Hasil : Berat badan pasien masih tetap ketika pasien
masuk pada tanggal 28 April 2013
S : -O : - Tidak ada perubahan penurunan berat badan
yang signifikan- Anak berada dalam tahap perkembangan yang
abnormalA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
4 Senin, 6 Mei 2013 a. Mengkaji keterbatasan aktifitas klienHasil: Klien kelemahan fisik
b. Memberikan pijatan pada kaki klien.Hasil: Klien nampak nyaman
c. Menganjurkan kepada ibu klien untuk merubah posisi
6 Mei 2013 Pukul 14.00
S : -O : - Klien nampak tenang ketika dipijat
- Ibu klien mengerti dengan penjelasan dari perawat tentang mobilisasi pada anaknya
A : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
28
klien secara bertahap sesuai toleransi.Hasil: Ibu klien akan berusaha untuk melakukan mobilisasi kepada anaknya setiap waktu.
5 Senin, 6 Mei 2013 a. Mengobservasi terhadap tanda-tanda kerusakan integritas kulit.Hasil: Terdapat kemerahan pada kulit di bagian oksipitalis dan bokong klien
b. Menganjurkan kepada ibu klien untuk menjaga kebersihan dan kerapihan tempat tidur.Hasil: Karena ibu klien seorang perawat jadi selalu menjaga kebersihan tempat tidur
6 Mei 2013 Pukul 14.00
S : -O: Terdapat kemerahan pada kulit dibagian oksipitalis
dan bokong klienA : Tidak terjadi kerusakan integratis kulitP : Pertahankan intervensi 1, 2 dan 3
6 Senin, 6 Mei 2013 a. Memantau tanda-tanda infeksiHasil: Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
b. Memberikan obat: Cefizox 2 cc
Ranitidin 0,5 cc
Sanmol 10 cc
Metronidazol 10 cc
6 Mei 2013 Pukul 14.00
S : -O: Tidak terdapat tanda-tanda infeksiA : Tidak terjadi infeksiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
29
No. DX HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI1 Selasa, 7 Mei 2013 a. Memonitor tanda-tanda vital.
Hasil: Nadi 120 dpm, Suhu 370C, Respirasi 30 kpm
b. Melakukan massase punggung dan memberikan sentuhan yang ramah.Hasil: Klien nampak nyaman saat masase punggung
7 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O : - Nadi 120 dpm, Suhu 370C, Respirasi 30 kpm
- GCS 15A : Perubahan perfusi jaringan serebral tidak terjadiP : Pertahankan intervensi.
2 Selasa, 7 Mei 2013 Membersihkan mulut klien dengan tissu basah sebelum dan sesudah makan.Hasil: Mulut klien nampak bersih.
7 Mei 2013 Pukul 21.00
S : Ibu klien mengatakan porsi makan tidak habisO : Tampak terdapat sisa bubur cerelacA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi 1, 2 dan 3
3 Selasa, 7 Mei 2013 Memainkan boneka kecil yang berbunyi di depan klien, memanggil nama klien, serta meletakan pena di tangan klien.Hasil: Klien menoleh kearah datanganya suara, klien bisa memegang pena tetapi hanya 3 detik kemudian terlepas lagi.
7 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O : - Tidak ada perubahan penurunan berat badan
yang signifikan- Anak berada dalam tahap perkembangan yang
abnormalA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
4 Selasa, 7 Mei 2013 a. Mengkaji keterbatasan aktifitas klien 7 Mei 2013 Pukul 21.00
30
Hasil: Klien kelemahan fisik
b. Memberikan pijatan pada kaki klien.Hasil: Klien nampak nyaman
c. Menganjurkan kepada ibu klien untuk merubah posisi klien secara bertahap sesuai toleransi.Hasil: Ibu klien akan berusaha untuk melakukan mobilisasi kepada anaknya setiap waktu.
S : -O : - Klien nampak tenang ketika dipijat
- Ibu klien mengerti dengan penjelasan dari perawat tentang mobilisasi pada anaknya
A : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
5 Selasa, 7 Mei 2013 c. Mengobservasi terhadap tanda-tanda kerusakan integritas kulit.Hasil: Terdapat kemerahan pada kulit di bagian oksipitalis dan bokong klien
d. Menganjurkan kepada ibu klien untuk menjaga kebersihan dan kerapihan tempat tidur.Hasil: Karena ibu klien seorang perawat jadi selalu menjaga kebersihan tempat tidur
7 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O: Terdapat kemerahan pada kulit dibagian oksipitalis
dan bokong klienA : Tidak terjadi kerusakan integratis kulitP : Pertahankan intervensi 1, 2 dan 3
6 Selasa, 7 Mei 2013 Memantau tanda-tanda infeksiHasil: Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
7 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O: Tidak terdapat tanda-tanda infeksiA : Tidak terjadi infeksiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
31
No. DX HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI1 Rabu, 8 Mei 2013 a. Memonitor tanda-tanda vital.
Hasil: Nadi 120 dpm, Suhu 370C, Respirasi 30 kpm
b. Menyampaikan kepada ibu klien untuk menciptakan suasana yang nyaman dilingkungan klienHasil: Ibu klien mengikuti anjuran perawat
8 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O : - Nadi 120 dpm, Suhu 370C, Respirasi 30 kpm
- GCS 15A : Perubahan perfusi jaringan serebral tidak terjadiP : Pertahankan intervensi.
2 Rabu, 8 Mei 2013 Mengingatkan kepada ibu klien untuk membersihkan mulut klien dengan tissu basah sebelum dan sesudah makan.Hasil: Ibu klien mengatakan selalu membersihkan mulut anaknya dengan tissu basah
8 Mei 2013 Pukul 21.00
S : Ibu klien mengatakan porsi makan tidak habisO : Tampak terdapat sisa bubur cerelacA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi 1, 2 dan 3
3 Rabu, 8 Mei 2013 Memainkan boneka kecil yang berbunyi di depan klien, memanggil nama klien, serta meletakan pena di tangan klien.Hasil: Klien menoleh kearah datanganya suara tapi dengan respon yang lambat
8 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O : - Tidak ada perubahan penurunan berat badan
yang signifikan- Anak berada dalam tahap perkembangan yang
abnormalA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
4 Rabu, 8 Mei 2013 a. Mengkaji keterbatasan aktifitas klien 8 Mei 2013 Pukul 21.00
32
Hasil: Klien kelemahan fisik
b. Mengingatkan kepada ibu klien untuk selalu memberikan pijatan yang lembut pada kaki dan tangan klien.Hasil: Ibu selalu memijat dengan lembut tungkai anaknya
c. Menganjurkan kepada ibu klien untuk merubah posisi klien secara bertahap sesuai toleransi.Hasil: Ibu klien akan berusaha untuk melakukan mobilisasi kepada anaknya setiap waktu.
S : -O : - Ibu klien mengikuti anjuran yang diberikan
perawatA : Masalah belum teratasiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
5 Rabu, 8 Mei 2013 a. Mengobservasi terhadap tanda-tanda kerusakan integritas kulit.Hasil: Terdapat kemerahan pada kulit di bagian oksipitalis dan bokong klien
b. Menganjurkan kepada ibu klien untuk menjaga kebersihan dan kerapihan tempat tidur.Hasil: Karena ibu klien seorang perawat jadi selalu menjaga kebersihan tempat tidur
8 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O: Terdapat kemerahan pada kulit dibagian oksipitalis
dan bokong klienA : Tidak terjadi kerusakan integratis kulitP : Pertahankan intervensi 1, 2 dan 3
6 Rabu, 8 Mei 2013 Memantau tanda-tanda infeksiHasil: Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
8 Mei 2013 Pukul 21.00
S : -O: Tidak terdapat tanda-tanda infeksiA : Tidak terjadi infeksiP : Pertahankan intervensi seluruhnya
33
34