case report hidrosefalus
TRANSCRIPT
By. Ahmad Apandi, laki-laki, 24 bln, MR. 11060601By. Ahmad Apandi, laki-laki, 24 bln, MR. 11060601
Pasien datang ke bagian UGD RSHS pada tanggal 19 April 2011 dengan keluhan utama selang Shunt terpapar di belakang telinga kanan.
Pada anamnesa ditemukan bahwa sejak ± 3 hari SMRS orang tua pasien melihat selang shunt anaknya terpapar pada belakang telinga kanan. Riwayat trauma (-), demam (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), muntah (-). Riwayat pemasangan selang (+) pada bulan November 2011 di RSHS.
Sebelumnya orang tua pasien menyadari bahwa sejak lahir kepala anaknya lebih besar dari anak sebayanya dan ukurannya semakin membesar yang kemudian dilakukan operasi pemasangan selang pada tanggal 5 November 2011 di RSHS. Riwayat operasi perut / LE (+) ± 3 minggu SMRS karena sumbatan usus.
Pasien dilahirkan dari ibu P4A0 hamil 9 bulan, lahir spontan ditolong bidan, langsung menangis, BBL 3500 gram. Riwayat tumbuh kembang pasien belum dapat berguling. Pasien telah dirawat di lantai 2 gedung kemuning dari tanggal 19 april 2011 sampai hari ini (6 hari). Pada pasien telah dilakukan tindakan Shunt Removal a.i. Shunt exposed a/r retroaurikular dex + Post VP Shunt a.i Hidrosepalus kongenital
Status generalis :
N : 100x/m R : 28x/m S : 36,9⁰C
Status lokalis :
UUB terbuka cembung, lembut ukuran 7x5 cm
Lingkar kepala = 96 cm (45-50 cm)
a/r retroaurikular dex : shunt exposed (+)
a/r keen dex : scar post op (+), shunt pump efektif
a/r abdomen : scar post op (+)
Venektasi (+), sunset eye(+), transluminasi (+),
cracked pot sign (+)Status neurologis
CCS : 11, pupil bulat isokor, ODS Ø 3 mm, RC +/+,
motorik : parese -/-
Foto Klinis
FOTO KLINIS - Scar (+) a/r retroaurikular dex - Scar (+) post op , pump shunt efektif- Shunt exposed (+) a/r retroaurikular dex
PEMERIKSAAN THORAX AP : - Tidak tampak kardiomegali- Tidak tampak TB Paru Aktif
Laboratorium Hematologi (tgl. 19-04-2011)
Hb : 8.0 gr/dL L : 13000 /mm3
Ht : 26 % Tr : 741000 /mm3
PT : 15 detik ( 11,2 – 15,2 ) INR : 1,23 aPTT : 26,9 ( 21,9 – 41,9 ) detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia klinik (tgl. 19-04-2011)
SGOT : 39SGPT : 22Ureum : 19 mg/dLKreatinin : 0,22 mg/dLGDS : 87 mg/dLNatrium : 131 mEq/LKalium : 3,4 mEq/L
Diagnosa Kerja :
Shunt exposed a/r retroaurikular dex + Post VP Shunt a.i Kongenital Hidrosefalus + Post Laparatomy Eksplorasi a.i Obstruktif Ileus Total
PENATALAKSANAAN : Umum :
Observasi CCS, TNRSHead up 30º
IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/menit O2 2 ltr/menit
PENATALAKSANAAN : Khusus :
Thorax AP fotoLab darah lengkapObat : Ceftriaxon 1 x 400 mg i.v. Tramadol 2 x 1/4 amp i.v. Ranitidin 2 x 1/4 amp i.v. Puasa 6 jam Konsul IKAKonsul Anastesi untuk OK emergencyRemove Shunt dalam NURawat Inap di Gd. Kemuning Lt.2Rencana AV shunt elektif dalam NURencana transfusi darah PRC di ruangan
PROGNOSA
Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis.
PEMBAHASANPada pasien ini diagnosa kerja ditegakkan berdasarkan :
Anamnesa yang diperoleh dari keterangan orang tua pasien dan pemeriksaan klinis pasien serta dari hasil pemeriksaan foto penunjang, yaitu foto CT-Scan Kepala.
Pada anamnesa ditemukan bahwa disadari sejak lahir ukuran kepala pasien terlihat lebih besar dibandingkan bayi yang baru lahir seusianya dan ukuran kepala pasien terus membesar.
PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan fisik pasien juga ditemukan ukuran lingkar kepala 96 cm, ubun ubun besar terbuka, datar lembut, ukuran 25 x 25 cm, terlihat selang shunt pada daerah telinga belakang kanan, scar (+) a/r retroaurikular dex dan abdomen.
Pemeriksaan penunjang pada pasien ini adalah pemeriksaan CT-Scan Kepala.
PEMBAHASANHidrosephalus kongenital :
mengurangi volume cairan serebrospinalis yaitu dengan memasang selang atau AV Shunt.
Selang shunt yang terpapar : pelepasan selang shunt atau remove shunt. Kemudian direncanakan kembali pemasangan
selang atau AV shunt elektif dalam narkose umum.
Antibiotik pada pasien ini diberikan untuk mencegah infeksi akibat selang shunt yang terpapar.